*
kita, anak manusia, adalah makhluk pembenci,
ada-ada saja hal yang kita benci,
biar kate ayah dan ibu,
atau guru ngaji melarang kita untuk saling membenci,
tetap aja rasa benci itu eksis perkasa di dalam sanubari,
setiap saat bisa muncul menggelora tak terperi;

bila sejenak kita tepiskan petuah-petuah bijak,
entah petuah bijak warisan dari kaisar sun seng sing dari jaman dinasti cina
baheula,
atau petuah-petuah dari petatah petitih orang padang,
pun syair-syair ronggowarsito,

dan jika sejenak kita singkirkan kata-kata bijak,
yang sering jadi catatan kaki di majalah intisari,
kalimat-kalimat sok wise dari buku-buku seri psikologis populer,
yang menjadi best seller dari amerika sana,
dan juga kita kuburkan  dulu ayat-ayat kitab suci,
maka;

maka kebencian-kebencian kita anak manusia adalah wajar adanya;

lha, palestina mana yang tidak akan benci sama israel yahudi?
yang seenaknya mencaplok tanahnya,
berlandaskan sejarah versi kitab sucinya sendiri,
peduli amat keyakinan orang lain, peduli amat hukum yang berlaku;

lha, yahudi mana yang tidak akan membenci nazi jerman (dan mungkin juga
membenci arab)?
yang menghina, melecehkan, menyiksa, dan membunuhi hingga (katanya) jutaan
bangsa yahudi,
bangsa yang telah terusir tercerai berai kemana-mana ribuan tahun lamanya
tanpa tanah air;

mmm...bukan,
bukan mau ngomongin politik,

atau begini,
penumpang metro mini mana yang tidak benci pada tukang copet?
udah jelas naik metro mini, artinya duit pas-pasan,
susah payah dicari, ditabung kalau nyisa dikit,
eh, enak aja ada yang nyopet or nodong!
masa gak benci sama copet?

and, copet mana yang nggak benci sama polisi?
wong isi perut mereka ya tergantung dari nyopet itu,
gak berhasil nyopet bisa-bisa gak makan,
apalagi kalau udah punya anak istri;
gimana nggak sebel dan benci melihat polisi mondar-mandir di tempat yang
empuk dan banyak mangsanya;
polisi setan, belegug, anjing kurap, stupidogololtolol...

jadi kebencian-kebencian itu wajar,
kebencian wajar, masuk akal..
benar atau tidak bukan urusan saya;
itu urusan pengadilan dan kitab suci;

namun, seperti biasanya,
saya memang senang menulis hal-hal yang tidak perlu,
hal-hal yang tidak berguna;

begini, om..
saya sudah kubur dalam-dalam itu ayat suci,
sudah saya tendang jauh-jauh sekali pakai kaki kanan dengan gaya michael
platini buku-buku psikologis popular cap amerika,
sudah saya tenggelamin petatah-petitih orang padang, syair-syair jawa,
catatan-catatan kaki majalah intisari, tulisan-tulisan gde prama, dll.

namun ternyata masih saja ada kebencian yang tidak masuk akal saya temukan ;
kadang tanpa penjelasan,
dan kadang memang tidak bisa dijelaskan;

mungkin juga karena sebagian kita kadang perlu membenci, karena kita butuh
mencinta,
*kebencian membuat gelora cinta terasa membara nyalanya*
maka kita ciptakan figur-figur untuk kita benci dan sebaliknya,
hakikat manusia sepertinya ingin memiliki figur pahlawan, lalu kita ciptakan
makhluk untuk dibenci,
seperti terbentang dalam hampir semua dongeng dan legenda yang ada;
sehingga kita kadang bisa membenci yang tidak selayaknya perlu kita benci;

seorang teman pernah cerita mengenai temannya;
bahwa temannya sangat pro abri dan jijik dengan semua gerakan reformasi yang
mengatasnamakan rakyat,
karena cuman bikin kerusakan negara;
tiba-tiba, ujug-ujug, sekonyong-konyong, saddenli, menjadi pembenci abri
setengah mati, dan ikut-ikutan memonyong-monyongkan moncongnya mengecam
abri,
usut punya usut ternyata hanya karena istrinya 'seneng' brigjen safrie
sjamsudin, si brigjen (yang katanya) biadab yang menjadi idola banyak
ibu-ibu penonton tivi dulunya;

adik sepupu perempuan saya tidak pernah mau lagi makan di sebuah kantin,
dan benci sekali sama kantin itu,
hanya karena kebetulan nama kantin tersebut sama dengan nama cewek yang
pernah berselingkuh-guling dengan cowoknya;
rela dia jalan 100 meter ke warung lain..

si mbak tukang salon di gang jambu busuk  nomor seribu satu benci banget
sama orang padang,
bukan karena padang pelit
but, karena pacarnya dipindahin tugas ke padang,
terus karena berjauhan akhirnya putus..

sompret emang si mbak tulul ini,
sebagai orang padang saya sudah mengajukan keberatan,
yang disalahin harusnya bos cowoknya, bukan orang padang,
tapi apa boleh buat, tai kambing bulat-bulat...
diminum jadi obat, dilempar jadi granat, disimpan jadi jimat...
karena ujung-ujungnya si mbak ngedumel:
'padang pelit, padang bengkok, tukang kawin, datuk maringgih'
mending saya diam aja, dari pada 'pala  saya dibotakin;

temen saya anak elektro itb,
tiap-tiap ngomongin anak informatika itb selalu saja keluar kalimat-kalimat
secara tidak langsung
memojokkan informatika itb, baik dicari-cari dari awang-awang maupun nongol
di mulutnya begitu saja,
sebabnya saya rasa karena si elektro merasa 'tersaingi',
predikat jurusan paling top, paling selektif, di itb  pindah ke jurusan
ngkomputerinformatika ini,
setidak-tidaknya di mata anak-anak bimbingan tes;

rohim, mantan temen kost saya,
benci sekali sama grup musik jerman 'scorpion',
walau dia bisa enjoy denger replika scorpion macam rocker-rocker malaysia:
'isabella adalah......tai kuda....na..na....'
alasannya, dia mengaku, krn benci hitler;

kebencian 'lucu' lain adalah,
penggemar bulutangkis indonesia benci sekali sama malaysia,
kita lebih rela piala thomas lari ke cina, rrc maksud saya,
dari pada dimenangi sama malaysia,
aneh...padahal malaysia itu katanya saudara serumpun melayu,
padahal, ngaku atau tidak, sehari-hari mereka-mereka penonton bulutangkis
itu pasti banyak yang sinis bahkan benci sama 'cina-cina';

ah, saya lagi mentok gak dapat ilham mau nulis ttg kebencian-kebencian
irasional yang sering kita lakukan;
yang jelas wajar copet benci polisi,
tapi kenapa pula si mbak tukang salon tulul itu benci orang padang?
lha, apa dosa scorpion sama si rohim?

ya sudah,
saya tidak mau menyuruh om-om sekalian menghentikan kebencian,
lalu sepenuhnya menjadi manusia 'pengasih' seperti kata pendeta nasrani;
wong saya orangnya pembenci juga kadang-kadang..

but, iseng-iseng kita ambil bolpoin dan selembar kertas, yuk?
atau kita hidupkan komputer buka microsoft word;
atau kalau males kita terawangkan saja fikiran,
lalu kita ingat-ingat hal-hal yang kita benci,
jangan-jangan banyak yang lucu, banyak yang irasional..
kalau lucu kan lumayan bisa ketawa-ketawa sendiri;
emang orang gila aja yang boleh ketawa sendiri? enak aja!
atau bisa buat cerita-cerita ke teman atau emailin ke saya;

dan kalau kita nemuin kebencian lain yang tidak lucu,
tapi kalau dipikir-pikir irasional,
siapa tahu kita jadi berhenti membencinya,
lumayan kan...
cinta akan lebih banyak,  hidup terasa lebih indah...
dosa berkurang, kans masuk surga bertambah...
tapi saya nggak ada urusan untuk memaksa;
karena kadang, seperti juga mencintai, membenci itu  juga nikmat;

ok, sebagai yang berkotet duluan, baiklah saya yang akan bertelur duluan;

1. saya dulu benci banget angka 3, sekarang masih agak benci ;
ada sedikit penjelasan rasionalnya, karena bentuknya 'ngaga' dan kesannya
bloon di mata bocah saya, dan saya menemukan pahlawan saya dalam angka 9,
maka implikasi kebencian saya kemana-mana,
saya suka benci melihat pemain bola di kampung saya yg bernomor punggung 3,
tiap dia menggiring bola. kok sepertinya bego tapi belagu banget dengan
angka 3 gede di punggungnya;

2. saya benci huruf M,
sebaliknya saya cinta sekali huruf N,
saya sendiri bingung penjelasannya.

4. [langsung no. 4 karena saya benci angka 3] saya benci inggris untuk
banyak hal, perang, sepakbola, dll.. tidak ada penjelasan...makanya saya
suka sebel kalau nonton film perang dunia kedua, karena di situ inggris
menang terus lawan jerman..on the other hand, tanpa penjelasan apapun juga
saya suka jerman, bukan karena saya fasis..

5. saya dulu pernah anti sekali sama sebuah merek sabun,
karena cewek yang saat itu dekat dengan saya,
dulunya pernah deket dengan cowok yang kebetulan (sialnya) namanya sama
dengan nama sabun tersebut;
(yee...pada ngingat-ngingat nama sabun hi..hi....)

6. saya benci toge, karena dari kecil saya senang sekali kacang ijo,
eh...guoblok tenan! dirusak dijadiin toge sama pedagang toge; harusnya saya
benci sama orang yang bikin toge, ya? bukan togenya...ah, jadi kasian juga
sama si toge..

7. saya benci batik, karena merasa seperti orang bego kalau makainya,

8. oya, saya benci warna merah, melebihi kebencian saya pada angka 3 dan
huruf M;

9. saya rada-rada benci bulan desember, i dont know why...dan senang bulan
november, mungkin karena saya lahir bulan november..

10. nah ini kesannya belagu, tapi ini jujur...saya dulu benci sekali grup
musik dewa 19, karena saya merasa bisa bikin lagu lebih bagus dari
mereka..apalagi temen cewek dekat saya dulu ngefans banget sama grup musik
dogol dari Surabaya ini...padahal gila bener kan, pemain gitar kost-kostan
kok merasa bersaing
dengan grup musik yang sudah rekaman berkali-kali...namun give up.. saya
menyerah...kebencian saya berakhir ketika saya mendengar album terakhir
mereka, lagune akeh sing apik-apik, very nice songs..

udah ah..capek...

=urpas=


RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Kirim email ke