Inilah bundo kutip dari Satunet -
Selasa, 29/10/2002, 05:29 WIB
Gubernur Sumbar: Indonesia Kembali Terjajah
satunet.com - Potret kehidupan kebangsaan saat ini sangat menyedihkan,
ketika anak bangsa lupa bahwa sejarah kembali akan terulang dan zaman
imperialisme kembali akan menghiasi jagat peradaban manusia, meski dalam
bentuk atau wujud yang berbeda.


Gubernur Sumatera Barat Zainal Bakar, SH, pada peringatan Hari Sumpah Pemuda
ke-74 Tahun 2002, di Padang mengatakan, penjajahan modern lebih bersifat
sebagai imperialisme tersamar dan Indonesia mungkin saja kembali akan
"terjajah" atau menjadi salah satu korban imperialisme tersamar tersebut.

"Secara de jure boleh jadi suatu bangsa memang tercatat sebagai bangsa yang
merdeka, tetapi secara de facto bisa saja bangsa tersebut berada di bawah
pengaruh dan tekanan bangsa lain," katanya.

Akibatnya, pengambilan keputusan dalam pemanfaatan sumber-sumber ekonomi,
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penataan kehidupan sosial
kemasyarakatan, bangsa tersebut tidak dapat lepas dari pertimbangan
kepentingan asing.

Hal itulah yang disebut Zainal Bakar sebagai sebuah ancaman yang sangat
menakutkan, dan tanpa kearifan kebangsaan maka bangsa Indonesia mungkin saja
akan menjadi salah satu korban pertama.

Lebih jauh disebutkannya, potret kehidupan dalam berbangsa dan bernegara
dewasa ini juga dibayang-bayangi berbagai kecemasan, akibat semakin
melunturnya nilai-nilai kearifan, persatuan dan persaudaraan antar sesama
anak bangsa.

Sungguh menyedihkan, ketika usia kemerdekaan baru 57 tahun, kearifan sudah
mulai luntur. Kemerdekaan yang ditebus dengan pengorbanan darah dan air mata
ternyata harus dihadapkan kepada kenyataan menyakitkan, dengan semakin
kuatnya ancaman perpecahan yang amat menakutkan.

"Betapa tidak arifnya kita dan betapa tidak pandainya kita menghormati
jasa-jasa pahlawan serta memuliakan makna merdeka. Pada hari ini, segala
bentuk ketidakarifan itu terus menggejala, sehingga kita harus menjalani
kehidupan di bawah bayang-bayang kecemasan," tambahnya.

Menurut gubernur, dalam waktu yang hanya 57 tahun, para anak bangsa sudah
melupakan sejarah, yang telah membuktikan bahwa tanpa persatuan bangsa ini
hanyalah bangsa yang lemah dan gampang diadu-domba dan bahkan dinjak-injak
bangsa asing sekaligus dimanfaatkan demi kepentingan mereka.

"Setalah 57 tahun merdeka kita justru berbuat kekeliruan dan ancaman
disintegrasi bangsa menampakkan wajahnya yang sangat menakutkan," ujarnya.

Kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat Sumbar, kepada para
pemuda, pelajar dan mahasiswa, ia mengingatkan ancaman disintegrasi dan
penjajahan tersamar bukan sebuah ancaman yang kosong.

"Dia bisa saja terjadi dan hanya dapat diatasi dengan semangat persatuan,
jiwa kebangsaan serta kearifan dalam memahami perkembangan yang tengah kita
jalani. Sejarah tidak akan pernah memaafkan kekeliruan yang fatal yang
mungkin kita perbuat pada hari ini," demikian Gubernur Zainal Bakar.
(sam/ant)


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke