Om ... om....
yang memperkosa TKW itu bukan Saudi Arabian Kingdom, tapi oknum2 arab yang sama
aja dengan kita2 bangsa dewe' yang juga punya oknum serupa bahkan
bukan perempuan dewasa aja seperti TKW tapi malahan memperkosa anak2 dibawah
umur
Orang arab
itu kan juga ada yang kristen, katolik dan yahudi, kalau arab yang benar2
keislaman-nya pasti nggak kan begitu, jangan2 mereka arab2 non Islam yang juga
benci ama Islam jadi nggak segan2 memperkosa TKW yang dia lihat
Islam
Om SBN sangat
di-anjurkan naik haji bila udah mampu dan siap, nah karena ibadah ini adalah
ibadah kepatuhan, mbok yaa belajar juga patuh ama ketentuan yang ada, silaken
ndaftar ke bagian urusan haji, isi formulir dan buka rekening di bank2 yang udah
ditentukan, ikut manasik haji dll
Jadi
disiap2in aja ndaftar untuk musim haji taun depan, itupun kalau masih tersisa
umur yang tinggal ujung2nya itu, soalnya orang2 se-umur kita, malaikat pencabut
nyawa & his crew suka bolak balik patroli dekat rumah kita, mungkin takut
nggak tepat jadwal, kan bisa kena warning dan terancam dipindahkan ke seksi
lain, ya nggak?
wasalam
abpgamut51
Assalamu'alaikum wr. wb.
Sato ciek,
Satu lagi ialah Kerajaan Saudia Arabia (KSA) itu
tidak mau memberikan visa haji untuk orang
perorang muslim hanya memberikan secara
berkelompok kepada pembawa kelompok yang
mereka kenal artinya silahkan cari
sendiri.
Kelihatan sekali betapa jiwa Islam yang berupa
pembebasan itu telah didistorsi oleh yang
bernama syariat islam, klaifah islam dan seabreg
taghut2 yang diciptakan manusia.
Sementara penghormatan atas manusia justru
dilupakan, persis tkw yang diperkosa, kalau
tidak ada dua saksi laki-laki, pengaduan
ditolak.
Salam buka puasa untuk Evi
SBN
----- Original Message -----
Sent: Saturday, November 22, 2003 4:19
PM
Subject: RE: [RantauNet.Com]
interesting article....
Assl.
WW
Evi
dan sanak di RN nan terhormat. Bolehkan saya berkomentar
singkat?
Kalau
saya membaca tulisan Evi di bawah, kelihatan sekali bahwa komunikasi kita
memang telah dikuasai oleh orang non muslim. Jadi kita terbawa dengan mereka
dalam penilaian tentang yang sebenarnya kita lebih tahu dari
mereka.
Menurut
saya menjalankan syariat Islam dalam semua tingkah polah dan segala bidang
kehidupan se-hari2 adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam. Tapi jangan
diterjemahkan Syariat Islam dari satu aliran atau satu warna saja. Bagi saya
Syariat Islam adalah undang-undang tata hidup kita yang dijiwai oleh jiwa
Islami. Jadi harus dijauhkan terjemahan kata secara leterlek. Harus ada
kajian mendalam dan komprehensif dengan semua keadaan dilingkungan tempat
kita berada. Mungkin bias sedikit rujukan spt
ABSSBK.
Wass.
WW
St.P
Takabalallahu
minna waminkum
Salamiak
babuko puaso untuak nan di Ina.
-----Original
Message----- From:
[EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]On
Behalf Of -- (*o*) -- Sent: Thursday, November 20, 2003 2:08
PM
Yap
Uda!
Selama ini
bila ada yang berteriak soal penegakan syariat islam yang ditangkap
sebagian besar orang hanyalah soal potong tangan, rajam dan pakaikan
kerudung pada perempuan.Saya tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi di
afganistan sana waktu taliban mendirikan negara islam, tapi dari media yang
sampai kerumah saya, yang tertangkap kebanyakan hanyalah soal pemasungan.
baik itu pemasungan kebebasan berpendapat, kebebasan untuk mendapatkan
hiburan maupun kebebasan perempuan untuk menikmati pendidikan dan berkarya
di luar rumah. saya rasa wacana negara syariat seharusnya diperluas dan
harus keluar dari konteks pemasungan. bila media massa (barat) kita
salahkan bahwa mereka telah mamanipulasi isi berita seharusnya
pertanyaan kita kembalikan pada diri sendiri, mengapa mereka bisa
memanipulasi? mengapa mereka tidak menuliskan seperti yang kita ingin
kan? jangan2 disamping emang gak jago berdiplomasi, niat negara syariat kita
memang hanya sekedar keinginan politik
temporer: memasung?
saya tertarik
tentang pernyataan Uda bahwa arab rendah tingkat kriminalitasnya. apakah ini
benar bahwa realita emang bicara demikian ataukah kita saja yang tidak
membaca. seberapa jauh sih pemerintah arab membebaskan pers mereka? saya
tidak bicara ttg statistik yang akurat, tapi dari kira-kita. perasaan
kebanyakan tkw yang mengalami penyiksaan dari arab deh. apakah ini bukan
suatu cermin bahwa masyarakat arab tidak lah seindah tampak dari
jauh?
--Gm
|