Randai alah mulai ilang Da. Indak ado yang manonton. Baa pulo ka sampai carito 
tu...;-)
Wass
ET Hadi Saputra Katik Sati 34th
di tapi lauik Padang.

  ----- Original Message ----- 
  From: Yulnofrins Napilus 
  To: RantauNet@googlegroups.com 
  Cc: MAPPAS 
  Sent: Friday, July 20, 2007 5:56 PM
  Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan Akar


  Kok sadonyo harus pakai melapor dan surek izin, alah samo pulo kito ju nagari 
kominih tuh mah...:)

  Sudah saatnya Sumbar membuat kampanye "SADAR WISATA". Edukasi wisata thd 
masyarakat sudah harus ditingkatkan. Kasih contoh2 dg ANGKA...!  Berapa besar 
ekonomi akan bergerak kalau wisatawan datang? Kalau wisatawan indak mau kembali 
ke Sumbar, berapa besar rakyat Sumbar akan merugi? Cobalah dg kasus seperti 
ini, berapa JUTA PEMIRSA kehilangan kesempatan melihat keunikan Pesisir 
Selatan. Artinya berapa MILYAR Sumbar kehilangan peluang PITIH masuak? 

  Kampanye dan billboard anti narkoba ado dimano-mano. Malah mau mambuek 
Penjara Narkoba segala. Kenapa kok kampanye SADAR WISATA ini belum bisa 
dilakukan...? 

  Tp mslhnya, yg akan mengkampanyekannya SUDAH SADAR belum ya...? Kok takuik 
berhadapan langsung dg masyarakat, manfaatkan dan jadikan "bumper" lembaga2 
independen seperti MAPPAS, Gebu Minang, HASS, Saudagar Minang dan 
Pemeduli-pemeduli kampuang lain2 itu... Cuman masalahnyo, apo pulo Perda nyo 
kalau akan bakarajo samo jo lembaga2 model iko. Apalagi kalau semua proyek jadi 
harus transparan...:)

  Kok jadi batele-tele surang ambo jadinyo ko ah...:D Randai se lah nan 
kamanyampaikan...

  Salam,
  Nofrins

  Rio Albert <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    > Program "Laptop Si Unyil"
    > Kru Trans 7 Diperas Warga Jembatan Akar
    >
    > Padang, 20 Juli 2007 08:58
    > Dua orang kru program siaran "Laptop Si Unyil" Trans 7 diperas sejumlah 
warga di Jembatan Akar (jembatan yang terbuat dari akar pohon), Kab Pesisir 
Selatan (Pessel), Sumatera Barat.
    >
    > "Kami dimintai uang secara paksa, karena memakai lokasi untuk syuting, 
dan bayaran bagi anak-anak sebagai figuran pada segmen pengambilan gambar 
program `Laptop Si Unyil` di objek wisata itu," kata kamerawan Trans 7 Ferry 
Rizky, didampingi reporter Dian, di Padang, Rabu (18/7).
    >
    > Perlakuan tidak mengenakan itu terjadi, saat pengambilan gambar di objek 
wisata alam Jembatan Akar, Selasa (17/7), untuk disiarkan di Trans 7 sebagai 
segmen tayangan anak-anak.
    >
    > Padahal dari tayangan tersebut, objek wisata Jembatan Akar mendapat 
promosi ke tingkat nasional, dan semakin dikenal wisatawan, baik nusantara 
maupun mancanegara.
    >
    > "Sejak awal kami memang menyiapkan 'dana terima kasih' bagi anak-anak 
yang dipakai sebagai figuran, namun cara memaksa ditunjukan oknum masyarakat 
setempat terasa tidak menyenangkan," katanya menyesalkan.
    >
    > Ia menjelaskan, kronologis tindakan itu berawal dari pengambilan gambar 
di Jembatan Akar butuh maksimal lima orang anak untuk figuran. Namun saat 
syuting dilakukan, semakin banyak anak-anak datang dan minta ikut syuting.
    >
    > Setelah itu datang warga (dewasa) yang memaksa agar jumlah anak ditambah, 
dan akhirnya ditambah menjadi tujuh. Tapi yang datang lebih dari sepuluh orang.
    >
    > Usai pengambilan gambar, warga itu meminta bayaran Rp 50 ribu/anak untuk 
lebih dari tujuh anak. "Saya terpaksa negosiasi karena jika semua anak dibayar 
Rp50 ribu per orang, jelas dana kami tidak cukup, tapi mereka tetap memaksa," 
ujar Ferry.
    >
    > Ia menambahkan, melalui negosisi akhirnya pihak Trans 7 hanya sanggup 
membayar Rp10 ribu per orang untuk tujuh anak dan akhirnya ditambah dua orang 
lagi karena ada yang menangis tidak mendapat bayaran.
    >
    > "Sebelumnya kami juga harus mengeluarkan dana untuk membeli makanan siang 
bagi sejumlah anak tersebut," ujarnya. Selanjutnya, saat akan meninggalkan 
lokasi kembali datang seorang oknum warga yang meminta uang lokasi shooting 
sebesar Rp50 ribu.
    >
    > "Kami kembali negosiasi dan disepakati Rp20 ribu. Kami lalu minta 
kuitansi uang-uang yang dikeluarkan untuk pertanggungjawaban kepada kantor 
kami, para oknum itu tidak punya kuitansi dimaksud," kata Ferry.
    >
    > Atas peristiwa tidak mengenakan itu, rombongan kru Trans 7 bergegas 
meninggalkan Pessel menuju Padang, padahal sejak awal cukup banyak jadwal 
pengambilan gambar akan dilakukan di daerah itu, termasuk shooting kesenian 
tradisional "rabab pasisia".
    >
    > Menurut Dian, perlakuan tidak menyenangkan ini baru pertama dialami. Di 
sejumlah provinsi di Indonesia yang didatangi untuk pengambilan gambar program 
"Laptop Si Unyil", seperti Kalimantan dan Maluku, masyarakatnya menerima secara 
terbuka dan bersahabat. Tayangan program ini, dengan mengambil gambar pada 
sejumlah objek wisata di Indonesia juga sekaligus ajang promosi bagi daerah 
tersebut, tambahnya.
    >
    > Disesalkan
    >
    > Menanggapi kejadian itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumbar, 
James Hellyward di Padang, Jumat (20/7) mengatakan, pihaknya menyesalkan 
kejadian itu. Tindakan warga masyarakat sekitar Jembatan Akar itu merugikan 
promosi wisata daerah Sumbar.
    >
    > "Tindakan oknum itu merugikan promosi wisata Pessel dan Sumbar. Perilaku 
seperti itu harus diatasi semua pihak agar tidak terulang kembali," katanya.
    >
    > Guna mengatasi kejadian serupa, Disbudpar akan terus melakukan 
upaya-upaya dan sosialisasi penyadaran akan pentingnya dunai pariwisata.
    >
    > Di lain pihak, James menyarankan agar para wartawan, khususnya kru TV 
nasional, agar berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait, bila ingin 
melakukan peliputan di lokasi wisata.
    >
    > "Jika ada koordinasi dan mereka melapor, tentu kewajiban kita untuk 
mengawal selama berada di objek wisata," janjinya. [TMA, Ant]
    > http://www.gatra.com/artikel.php?id=106229


----------------------------------------------------------------------------
    Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
    Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! 
Games
    


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke