Preman dan permasalahan generasi muda minang dan watak orang minang yang
"sulit" nampaknya benar-benar sudah membuat resah semua kalangan.  Di
palanta ini saja berapa banyak postingan yang menampakkan kegelisahan, baik
dari generasi tuo maupun generasi mudo.

Sudah banyak pendapat mengenai penyebab terjadinya hal ini dan siapa yang
paling berkontribusi dalam pembentukan watak urang minang seperti sekarang
ini.  Apalagi disaat gencar-gencarnya upaya menjadikan sumbar sebagai
tujuan pariwisata, watak dan karakter orang minang akan menjadi penentu
utama berhasil tidaknya upaya tersebut.  Sehebat apapun konsep pariwisata
untuk sumbar rasanya akan sulit berhasil selama watak dan karakter orang
kita masih seperti sekarang.

Kalau kita ingin mencari siapa yang paling bertanggungjawab menurut saya
semua kita ikut bertanggung jawab.  Setidaknya kita bertanggungjawab untuk
menuntun keluarga dekat dulu untuk berubah.  Namun ada beberapa hal yang
menurut saya mungkin bisa diupayakan untuk melakukan perubahan karakter
orang minang :

1.  Kembali kepada agama dan adat
Seperti yang juga telah disampaikan Mak Lembang dan juga postingan ajo
Bobby Lukman, pendekatan agama dan adat mutlak harus dilakukan.

Kembali mengaktifkan surau, musajik dan khutbah sholat jumat dengan
himbauan yang tidak putus2 dan tentunya dengan teladan yang sesuai kato dan
perbuatan dari "urang siak"nya.  Jangan kejadian seperti di kampung ambo
sekian belas tahun lampau, si urang siaknya malah buka warung 24 jam tempat
urang 'ba ampok'.  Dima pula masyarakat akan mendengarkan ocehannya saat
berkhutbah.

Mengaktifkan kembali lembaga adat.  Entah di kampung lain, tapi di kampuang
ambo lembaga adat sudah jarang dimanfaatkan nampaknyo.  Padahal pendekatan
adat tidak kalah penting karena orang minang katanya hidup tidak terlepas
dari adat. Kalau lembaga adat sudah "loyo" dapat diperkirakan hasilnya.

2.  Memberdayakan sekolah
Upaya paling efektif dalam proses pembentukan watak selain lingkungan
keluarga adalah sekolah. Hal ini harus ditanamkan sejak mereka TK.  Kalau
perlu anak2 ini "didoktrin" mengenai akhlak dan budi pekerti, termasuk
sadar pariwisata.  Jangan seperti sekarang, yang diutamakan hanya mutu
pelajaran agar bisa lolos UAN.  Pelajaran akhlak dan budi pekerti seperti
dilupakan, kalaupun ada hanya sekedar untuk memenuhi kurikulum.

Tapi upaya ini tidak akan mudah jika guru-guru dan pejabat di jajaran dikda
dan para pembuat kurikulum tidak peduli dan tidak menghayati misi ini.
Pembuat keputusan dan pihak paling berpengaruh di bidang pendidikan ini
harus benar-benar orang yang sadar bahwa masa depan minangkabau terletak di
tangan anak2 sekolah ini.  Upaya merubah watak yang sudah dicap buruk ini
hanya bisa dikembalikan jika pihak sekolah mau turun tangan sungguh2 untuk
membantu.

Kalau perlu lakukan pertukaran guru-guru dari Minang dengan guru-guru dari
Jawa dan Bali.  Biar guru-guru ini dapat pula membagi ilmu mereka mendidik
anak2 menjadi lebih rendah hati dan menghargai orang lain.  Guru-guru dari
Bali biar bisa menanamkan sadar pariwisata kepada murid2nya dan mengajarkan
cara supaya orang luar mau berkunjung dan kembali ke minang seperti turis
di bali :).

3.  Memberdayakan Jaringan Komunitas Palanta Rantaunet
Anggota rantaunet banyak yang mempunyai hubungan baik dengan para pejabat
dan pembuat keputusan.  Buat yang punya jaringan, galang kekuatan dan upaya
untuk mendekati pihak-pihak yang paling berpengaruh di ketiga lini tadi.

Yang mempunyai jaringan ke orang penting di bidang yang berpengaruh bagi
para ulama, tolonglah dilakukan approach agar para ulama tidak bosan dan
terus2an membombardir masyarakat kita dengan khutbah menyangkut akhlak dan
budi pekerti ini.

Yang mempunyai network dengan para pemangku adat dan niniak mamak, yang
didengar suaranya dikampuang, lakukan juga pendekatan serupa.

Yang punya hubungan baik dengan pejabat pembuat keputusan, terutama di
bidang pendidikan, please bantuannya untuk melakukan pendekatan agar beliau
benar-benar sadar bahwa keputusannya dalam hal membuat kurikulum yang
seimbang antara otak dan hati akan mempengaruhi pembentukan watak anak2 di
sekolah yang akan menjadi penentu masa depan minang.

4.  Memberdayakan urang kaya perantauan
Kenapa ambo masukkan urang kaya sebagai pihak yang juga berpengaruh?
Di kampung ambo, dulu pemudanyo kelakuannya banyak yang 'cingkahak' kato
urang.  Ba ampok, bajudi, minum2 dan banyak karajo nan indak berguna
dilakukan.  Belakangan ambo perhatikan, sabana jauh berubah.  Ambo tidak
paham bana detil penyebab perubahan ini.  Tapi yang ambo lihat langsung, di
kampuang ambo, surau kecil kami dulu kini sudah menjadi musajik rancak
dengan fasilitas pesantren dan ada sekolah islam dari TK - SD.

Rupanya ada warga di rantau yang membangun surau kecil kami menjadi seperti
sekarang.  Beliau mendatangkan 6 orang santri dari Yogyakarta untuk
mengajar dan berdakwah.  Santri-santri muda ini melakukan pendekatan tidak
dengan cara arogan, tapi dengan elegan. Mereka bergaul, berteman dan
memberikan contoh langsung yang baik.  Pemuda2 kami dapat menerima mereka
dan menaruh respect.  Sedikit banyak keberadaan mereka, meskipun tidak
dalam waktu singkat sepertinya dapat memperbaiki kebiasaan dan watak orang
kampung kami.

Jika pola seperti ini dapat kita terapkan di banyak kampung, rasanya tidak
mustahil usaha kita akan membuahkan hasil.  Tak perlu lah kita malu untuk
berguru kepada orang-orang jawa atau orang bali dalam hal menghargai orang
dan membentuk watak yang lebih humble.   Mana tahu dengan upaya yang
sungguh2, suatu hari, orang-orang dari daerah lain pula yang akan
mengundang orang minang jadi guru mereka dalam banyak hal :)  Ya, harapan
yang masih jauh sih, tapi tidak berarti tidak mungkin kan?

Antahlah.  Baru itu nan tapikia di ambo.

Salam,
Iraf













--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: 
[EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke