Ustaz Ahmad Ridha, Komentar Nyit Sungut dalam bahasanya yang lunak keras itu adalah terhadap statement AA itu, terfokus dan terbatas pada konteks "berbuka dan shalat magrib", yang diucapkan AA dalam subject itu, "Azyumardi Azra: Selepas buka tak masalah tidak salat magrib". Komentar Nyit Sungut bukanlah dalam konteks shalat musafir, jama' dan qashr, shalat Jumat [dalam konteks Angku Dr. Hilman Mahyuddin] yang jelas ada rukunnya.
Kalau hanya "DISIPAK KOLAK" sehingga "selepas berbuka tidak ada masalah tidak shalat Magrib", dalam pandangan Nyit Sungut itu bukanlah alasan yang dapat diterima. "Kolak" dalam hal ini sebagai simbul dari makanan enak dalam berbuka dengan segala variasi makanan enak yang tak terbatas. Dalam hal ini juga telingkup foya-foya ota tak keruan, gunjing dsbnya dalam suasana menikmati lahap perbukaan itu, sehingga "terlupakanlah", "tidak sempat" lagi shalat Magrib. Hilanglah spirit Ibadah Puasa karena "manahan lapar" seharian, melampiaskan nafsu makan balas dendam bayar hutang terhadap apa yang ditahan seharian itu, sehingga "tidak sempat" shalat Magrib yang Wajib. Cerita Angku Lembang dalam postingnya, merupakan salah satu contoh variasi dan analisa dari "tidak sempat" sembahyang magrib itu karena spirit ibadah "Berbuka" di waktu Magrib dikalahkan oleh acara dinner, "makan bersama" berpesta duniawiyah; shalat Magrib tidak termasuk di dalamnya. Salam, -- Nyit Sungut Sjamsir Sjarif PS. Baru pulang Halaqah, Iftar, Sahalat Magrib, berbuka, Shalat Isa dan Tarawih, witr (total 23 rakaat) di Pleasanton yang jaraknya 60 miles (100km) dari Santa Cruz, sejauh Padang Bukittinggi. Imamnya dari Turki, Hafiz yang baik sekalai bacaannya. Minggu 1:30AM August 5, 2012 --- In rantau...@yahoogroups.com, Ahmad Ridha <ahmad.ridha@...> wrote: > > Nah itulah, Mak Ngah, kita sulit untuk paham yang dimaksudkan tanpa > mengetahui lebih lengkap. Terus terang yang terbayang oleh saya adalah > seseorang yang berpuasa ketika masuk waktunya berbuka maka harus > menyegerakan berbuka, tapi dia dalam situasi tidak bisa melaksanakan shalat > Maghrib (misalnya yang dialami seorang dokter di tengah operasi). Jadi, > bukan dalam konteks bahwa hadirin dalam buka bersama tersebut tidak perlu > shalat Maghrib pada waktunya. > > Allah a'laam. > > Wassalaam, > --- > Ahmad Ridha > > On Aug 4, 2012 10:25 AM, "sjamsir_sjarif" <hambociek@...> wrote: > > > > Ustaz Ahmad Ridha, > > > > Memang aneh, apa sebetulnya alasan "tidak sempat" sholat yang dicari-cari > dalam hal ini; karena sibuk tak henti-henti makan kolak enak? Atau karena > harus mendahulukan mendengar kuliah enam menit, kemudian makan-makan lahap > enak-enakan tidak menyempatkahn shalat? > > > > Apapun alasannya namun rasanya Shalat wajib lebih baik dari Kolak atau > Kuliah Enam Menit. > > > > Salam, > > -- Nyit Sungut -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/