Mamak....
Soal jilbab ko kan lah ado suaro dari padusi RN yang diwakili oleh bundo Evy,

Jilbab ndak bajilbab akhlak padusi babaliak ka diri masiang padusi nantun dan 
yang tau tantu yg maha tahu yang di ateh nantun...
So..
Reni cuma senyum2 see mancaliak tread ko dgn kato lain "Heboh Bo "


walaupun  belum memakai jilbab,  berusaha tidak memakai pakaian yang 
pendek-pendek dan ngetat. Semoga dari hal2 kecil ini,  nantinya bisa memakai 
jilbab karena keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain dan hati  menjadi 
bersih dan bisa menjadi orang baik, selalu menjalankan perintah-Nya dan 
menjauhi larangan-Nya ( menjalankan rukun Islam lah)

Surga ataupun neraka yang menentukan hanyalah Allah, sekarang  hanya bisa 
berusaha menjalani hidup dengan baik agar kelak di akherat nanti  bisa bahagia 
seperti hidup di dunia ini. Dan terus bersyukur karna Allah masih memberi 
kesempatan  untuk belajar banyak hal. Dan tetap sadar bahwa hidup ini masih 
jauh sempurna seperti yang diharapkan oleh Allah

Senyum simpul....be my self...



Renny.Bintara
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: zubir.a...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 16:08:19 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

   Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta.
   Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, 
tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di palanta 
ko;iolah awak laki2 je nyeh.
   Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko.
   Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok?
   JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: ronaldppu...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet,

Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, 
indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan 
manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu 
pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, 
maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir.

Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan 
sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek 
"menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari 
berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi 
berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok 
doh, yang penting hati jo parangai.
Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo 
sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan 
pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda 
kutip.

Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, 
mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak 
tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap 
ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ?


sangenek

Wassalam,
Ronald - Depok


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Darwin Bahar" <dba...@indo.net.id>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 
To: Palanta Rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Angku Muljadi di Jaruman

Sharing ciek.

Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul
AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan
pernah dilewakan di Palanta ko.

Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 

........

Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini
sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu
saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk
tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam
dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang
muslimah, Indah taat beribadah.

Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar
menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah
menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun
sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang
saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk "menundukkan pandangan"
terhadap apa yang dapat menimbulkan "fantasi-fantasi liar" dalam fikiran
saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering "menundukkan
pandangan" saya. 

Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh yang
eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal
kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus,
dan perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat
waktu. Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab.
Tetapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat
di depan meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering
terpaksa "menundukkan pandangan" saya.

SWGL (So what gitu lho)? 

Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya kebiasaan, shalat
Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar Aceh yang hanya
berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah itu makan
siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat cocok
dengan lidah saya yang Minang totok ini.   

Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak perempuan sesusia dia
yang banyak berlalu-lalang di Pasar Aceh, berjilbab, bercelana jin atau
katun yang ketat dan blus setengah badan dengan belahan di kiri kanan,
sehingga hampir tidak ada ruang antara kulit dan pakaian yang membungkusnya.
Dan Iput yang berpostur langsing itu adalah perempuan yang tidak saja
dianugerahi Tuhan wajah yang menawan, tetapi juga pinggul yang penuh dan
pangkal kaki yang berisi.

Sebagai seorang yang punya dua anak gadis yang sudah dewasa, saya paham
sekali, bahwa Iput dan jutaan gadis seusia dia sangat ingin tampil modis dan
cantik. Bedanya, kedua anak gadis saya punya banyak pilihan yang saya dan
mama mereka perbolehkan: rok tidak boleh di atas lutut, tidak boleh ketat
dan tidak boleh berdada rendah dan tidak berlengan, sedangkan Iput dan
ribuan Iput lainnya di Aceh tidak. Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh,
sesuai dengan kententuan "syariat" harus menutup seluruh badan, dari rambut
sampai ke ujung kaki.

Tetapi apakah Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh memilih berbusana seperti
yang saya kemukakan di atas  sekedar ingin tampil cantik dan modis seperti
jutaan anak-anak gadis lainnya di dunia, atau merupakan suatu protes yang
diam terhadap perlakuan yang mereka rasakan tidak adil terhadap perempuan
atas nama "syariat Islam", belum jelas benar bagi saya.

Dan aurat itu apa sih sebenarnya? 

Pasar Aceh itu bersebelahan dengan Masjid Baiturahkman. Dan para ulama tentu
bukannya tidak tahu, bahwa pakaian yang banyak dipakai perempuan muda yang
berlalu lalang tidak jauh dari Masjid tersebut yang menempilkan bentuk tubuh
mereka "dengan sempurna" itu tidak memenuhi ketentuan Islam mengenai aurat.
Tetapi mereka hampir tidak berdaya mencegahnya, kecuali mengecam dalam
khotbah-khotbah Jumat.

Dulu di awal-awal pemberlakuan SI di Aceh, sering dilakukan sweeping oleh
polisi syariah, yang di sana disebut Wilayatul Hisbah (WH), yang sering main
"tengguk rapat". Perempuan setengah baya yang berjualan mie, karena hanya
mengenakan songkok, bukan kerudungpun disikat. Tetapi sesekali sweeping juga
dilakukan oleh Polisi atau TNI, dan alaamaak, beberapa anggota WH tertangkap
basah melakukan perbuatan tidak tepuji. Akhirnya WH pun kehilangan taji, dan
hampir jarang nongol lagi di tempat-tempat umum. 

For sure, saya tidak anti jilbab dan juga tidak anti syariat Islam, tentu
saja. Isteri saya berjilbab, dan itu membuat saya bahagia.

Yang saya persoalkan adalah begitu banyaknya waktu yang dihabiskan umat
untuk masalah aurat (baca jilbab), sehingga waktu yang tersisa untuk
mengatasi keterbelakngan umat yang tampak sangat nyata, sangat kurang.

Yang saya persoalkan adalah monopoli tafsir. Ketika pakar Al Quran Prof Dr
Qurais Shihab mengatakan bahwa bahwa jilbab tersebut masalah khilafiah,
beliaupun diserang ramai-ramai.

Di Jakarta, perempuan berjilbab sama sekali bukan pemandangan langka,
termasuk di kalangan profesional. Di proyek infrastruktur tempat saya
bekerja dulu itu, ada dua insinyur perempuan alumni ITB, dan dua-duanya
berjilbab. Mereka biasanya mengenakan celana panjang longggar dan baju
longggar sampai lutut, sehingga bentuk badan mereka tidak kentara.
Kadang-kadang mereka juga mengenakan celana jin tetapi tetap mengenakan baju
longggar sampai lutut. Mengapa begitu genah, karena mereka memilih berbusana
yang menutup aurat atas kesadaran sendiri, bukan karena diatur oleh Perda,
dan bukan karena takut kena sweeping polisi syariah.

Saya jelas tidak anti syariat Islam. Menurut saya adalah aneh kalau ada
muslim yang anti syariat Islam. Yang saya persoalkan adalah formalisme,
pemberlakuan syariat Islam, dengan peraturan yang bersifat memaksa oleh
Negara, yang hanya menghasilkan sikap kepura-puraan.

Dalam ayat Kursi yang hapal di luar kepala sebagian besar kaum muslimin
Allah SWT dengan tegas antara lain berfirman: "..Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa
izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa".

Tetapi ada saja yang merasa diri mereka sebagai "Pembela Tuhan", yang
khawatir kalau Tuhan dikalahkan oleh rambut perempuan.

Tapi apalah awak ini.

Wassalam, Darwin
Untuk Superkoran  

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke