Rina,
Ambo pernah pulo sato napak tilas ko taun 75, wakatu tu masih klas 2 SMA di 
padang. Route no Kototinggi - Palupuah - Matua - Malalak - Sicincin - Padang. 
Pas upacara 17 Agustus ikuik upacara di gubernuran. 6 ari 5 malam, nginap 
dirumah2 penduduk, tiok liwat kampuang ado nan manyadiokan minum, makanan 
ketek, nasi bungkuh, sabana seru

Wassalam
Tan Ameh (53)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Rina Permadi" <rinaperm...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 24 Aug 2012 16:54:44 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Napak Tilas Agresi Belanda ke-2 th 1973 di Bukittinggi

Ketika Papa Bercerita 15

 

Napak Tilas Agresi Belanda ke II 14-17 Agustus 1973 di Bukittinggi

 

Oleh : Ritrina

 

 

Waktu itu Papa masih muda, masih baru saja memulai kehidupan berumah tangga
dan telah dikaruniai tiga orang anak. Mereka tiga orang kakak-kakakku dan
mereka masih tinggal di rumah kontrakan kecil di Simpang Jirek Bukittinggi.
Kamar yang sekaligus ruang tamu. Tapi menurut cerita tante-tanteku, Mama
sangat telaten sehingga kamar atau tempat tinggal mereka itu jadi kenangan
saking asrinya penuh bunga-bunga hidup yang dipelihara Mama.

 

Perintah untuk mengadakan acara peringatan mengenang perjuangan gerilya
sewaktu Agresi Belanda ke-2 itu datang dari Kepala Dinas masing-masing.
Menurut Papa kemuungkinan besar perintah datang Komandan Kodim di
Bukittinggi, sebab koordinasinya agak kacau antar kepala daerah yang dilalui
terutama antara Walikota dengan Bupati Agam. Papa yang bekerja di RS Achmad
Muchtar diperintahkan untuk mengikuti acara tersebut bersama 4 orang
kawannya yang lain. Seingat beliau kawan-kawannya tersebut adalah :

 

-          Taslaini (Alm)

-          Muchti Nazar

-          Safar

-          Syamsuddin atau biasa dipanggil Mak Kari

 

Mereka kemudian digabungkan ke dinas-dinas lain yang ikut diperintahkan
menjadi satu peleton sekitar kurang lebih 80 orang. Mereka akan menjalani
rute-rute perjuangan terutama yang ditempuh oleh Kompi Biruang Agam pimpinan
Pak Datuak Rangkayo Basa yang waktu itu telah menjabat Staff Ahli di Kantor
Gubernur. 

 

Mulai berkumpul jam 8 pagi di Rumah Sakit Achmad Muchtar, kemudian diantar
dengan ambulance ke Balaikota Bukittinggi yang waktu itu terletak di depan
bioskop Gloria Pasar Atas. Dari Balaikota mereka dilepas oleh Walikota
sekitar jam 9 pagi menuju kearah Koto Tinggi Payakumbuh. Di Koto Tinggi Papa
melihat Pak Datuak Rangkayo Basa mengiringi dengan mobil beliau ikut melepas
rombongan bersama Wali Nagari Koto Tinggi. Perjalanan itupun mulai masuk ke
dalam hutan Sumatera.

 

Hanya saja perjalanan sewaktu zaman perang PRRI dengan Napak Tilas itu cukup
berbeda, sebab jalan setapak mulai terang oleh penduduk yang berladang di
pinggir-pinggir hutan. Sehingga perjalanan menjadi tidak terlalu berat.
Kebanyakan medan yang ditempuh adalah jalan setapak. Mulai dari Suliki terus
ke Koto Tinggi terus masuk Rimbo Pagadih, Sungai Guntung, Pasie Laweh dan
sampailah mereka di Palupuah ketika matahari telah lenyap dari edaran
langit.

 

Mereka disambut oleh Pak Camat Palupuah yang namanya Papa lupa. Mereka
diinapkan di beberapa rumah penduduk. Mereka sempat berbincang-bincang
dengan pak Camat Palupuah sambil beristirahat setelah perjalanan seharian
tadi. Tak lama setelah itu datanglah nasi bungkus dan semuanya makan dengan
lahap karena baru bertemu nasi setelah perjalanan yang cukup panjang.
Sebenarnya perjalanan itu bila sewaktu perang dulu tidaklah terlalu lama,
Papa pernah menempuh hanya dalam waktu 4 jam saja, tapi rombongan yang cukup
besar, perjalanan itu memakan waktu seharian.

 

To be continued...

 

Wassalam

Rina, 34, Batam 

 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke