Nakan Zulidamel Sarato Sanak Sa Palanta nan Ambo Hormati

Alhamdulillah, sejak bergabung di Palanta lebih kurang 12 tahun yang lalu,
saya bukan yang suka mengharam-haramkan yang halal atau sebaliknya. Daging
babi yang haram bisa jadi halal kalau dimakan untuk mempertahankan kehidupan
dan tidak berlebihan. Saya selalu melatih diri saya untuk rendah hati dalam
beragama. Bukan hak dan kemampuan saya untuk menilai haram halal perbuatan
orang lain, terkecuali perbuatan-perbuatan yang jelas-jelas menzalimi orang
lain. Bagi saya seseorang hanya dapat dihakimi atas apa yang ia lakukan,
bukan atas apa yang ia yakini, karena yang terakhir ini merupakan hak
prerogatif Allah semata.

Oleh karena itu, walaupun punya pendirian sendiri, saya lebih banyak jadi
penonton dalam diskusi seputar sunah/bid'ahnya mengucapkan selamat ulang
tahun atau Maulid Nabi. Sebab bagi saya pribadi baik tidaknya mengucapkan
selamat/merayakan ulang tahun atau merayakan Maulid Nabi, tergantung pada
caranya. Kalau dilakukan dengan bermewah-mewah atau berlebihan ya salah.
Merayakan pernikahan dengan bermewah-mewah atau berlebihan pada saat banyak
saudara sebangsa yang hidup di bawah garis kemiskinan pun, menurut saya
salah.

Menurut saya yang daif ini, mustahil Allah SWT akan mengazab seseorang atau
sekelompok orang memperingati hari kelahiran Nabi s.a.w. karena rasa cinta
kepada Al Mustafa, Sang Junjungan. 

Ketika berziarah ke rumah kelahiran Rasulullah (yang sekarang sudah
dibongkar oleh Pemerintah KSA) secara spontan saya menangis. Apakah ini akan
bid'ah pula, karena tidak ada hadis yang menyuruh seorang muslim menangis di
rumah kelahiran Nabi s.a.w.,  saya tidak akan memeperdulikannya.  Seperti
saya tulis sebelum ini, saya beriman dengan cinta, bukan dengan rasa takut.

Dan tulisan saya mengenai  Kereta Api Super Cepat Makkah - Madina sedikitpun
tidak punya tendensi mengharamkan moda transportasi tersebut, tetapi sekedar
mengingatkan bahwa penerapan fasilitas transportasi/handling modern dalam
peribadatan yang berlebihan, bisa mengurangi dimensi rohaniyah perjalanan
haji, karena manasik haji-yang saya pahami-adalah napak tilas perjalanan
Nabi Ibrahim a.s. dan Siti Hajar, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi
s.a.w. 

Tetapi kalau ada yang berpendapat berbeda dengan saya, ya silakan saja.

Wallahualam bissawab

Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan 

Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 

 

--- In rantau...@yahoogroups.com, Zulidamel Badri <zulidamel@...> wrote:
>
> Mamak Darwin sarato sanak di palanta RN
> 
> "Begitu
> keluar Kota Madinah, sejauh-jauh mata memandang yang terlihat hanya padang
> pasir dan gunung-gunung batu. Lalu terbayang oleh saya, betapa beratnya
> perjalanan Rasulullah sewaktu hijrah dari Makkah ke Madinah yang hanya
berdua
> dengan sahabatnya Abubakar r.a."
> 
> Pejalanan Hijrah dari Makkah ke Madina tidak menggunakan kendaraan seperti
yang ada sekarang, lalu apakah dengan itu kita dapat mengharamkan Kereta Api
Super Cepat Makkah - Madina yang sekarang sedang di bangun KSA. atau
menghalalkan naik kereta gantung dalam sa'i dari safa - marwah.

 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke