Bung Jepe, ambo siap manyumbang a la kadarnyo sbg pensiunan utk program iko. 
Kama ambo kirim ?
Wassalam,
SB, 77, Jkt. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: andi jepe <andi.j...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 18 Aug 2013 22:08:06 
To: RantauNet<RantauNet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] TI-TPL3nL oleh : Jepe

Assamualaikum Wr Wb



Pak Saaf, Pak Mochtar Naim, Tetuo, Bundo , Mamak-Mamak dan Dunsanak Palanta
RN nan ambo hormati.



Sambil menunggu hasil pertemuan Pak MN nanti tanggal 20  s/d 28 Agustus
2013 dengan Gubernur atau para pejabat daerah di Pemprov Sumbar di Padang
sehubungan ide dan gagasan beliau tentang : Titik Pertemuan Luhan nan Tigo
(Disingkat : TPL3nL) sekedar untuak “paangek-angek rabab dendang raun
sabalik”  seperti yang saya pernah posting sebelumnya dengan beberapa
pendapat , ide dan saran menurut saya langkah awal yang rasa-rasanya perlu
segera di kongkritkan dilapangan dan mengukur segala kemampuan,
keterbatasan waktu dan pergerakan saya dan para dunsanak palanta RN yang
nota bene hanya berkomunikasi dialam maya dan hari-hari sibuk dengan urusan
masing-masing dalam hal “asok dapua”   serta tentunya keterbatasan dana
(masih swadaya) maka yang paling realistis diwujudkan tahap awal ini adalah
penentuan TPL3nL  , disebut juga dengan Titik Ikat TPL3nL .

Doa, Pemikiran, Ide dan Saran dari para members RN tentu sangat perlu dan
penting sekali, tapi ada yang lebih penting lagi untuk mewujudkan sebuah
ide dan gagasan yang cemerlang ini yaitu DANA. Saya pribadi sudah
berkomitmen untuk menyisihkan rejeki saya untuk mewujudkan ide dan gagasan
Pak MN ini paling tidak sampai menemukan TI TPL3nL, mudah-mudahan dengan
sokongan materi/dana dari members RN nantinya dalam waktu yang tidak lama
kita bisa menemukan TI TPL3nL tersebut yang berkuatan secara Moral maupun
Formal (Legalitas) sesuai kajian-kajian teknis dan mekanisme serta aturan
yang berlaku bagaimana menentukan sebuah Bench Mark (BM) TPP3nL  sehingga
diakui semua pihak tanpa adanya silang pendapat dan polemik  terutama
adanya ketidak puasan dan atau keraguan dari berbagai pihak  yang
berkepentingan.

*Titik Ikat adalah titik yang bersama-sama membangun kerangka dasar
pemetaan baik secara horizontal maupun vertical, dimana titik-titik ini
tersebar keseluruh daerah pemetaan .*

Nah sesuai yang dimaksud TI tersebut tentunya  sebuah kawasan/lokasi yang
dimaksud Pak MN

*“Saya membayangkan, di lokasi yang sama yang bisa memerlukan beberapa
hektar tanah itu kita bangun bangunan-bangunan tradisional yang
melambangkan kebudayaan Minangkabau, termasuk rumah gadang sembilan ruang,
balairung tempat bermusyawarah dengan berpepatah-berpetitih, mesjid tempat
bershalat, dan medan nan bapaneh, tempat nan muda2 belajar bersilat. Lebih
sip lagi kalau dalam lokasi yang sama ada pula surau atau pondokan tempat
menginap dan ruang belajar bagi anak2 muda yang sengaja datang dari
berbagai daerah dan sekolah untuk waktu tertentu untuk mendapatkan latihan
belajar berpidato dan berorganisasi serta ketahanan mental (character
building). Kita memerlukan calon2 pemimpin masa depan yang lahir dari bumi
Minangkabau sebagaimana dahulu hasil-jadinya bertebaran ke seluruh penjuru
tanah air bahkan sampai ke luar negeri”* (Mochtar Naim, Titik Pertemuan
Luhak nan Tigo (TPLn3) , 12 Agustus 2013)



Dikawasan/lokasi tersebut  dibangun sarana, prasarana, fasum dan fasum bisa
jadi tidak berada disekitar  titik pertemuan/persinggungan ketiga Luhak
tersebut dengan berbagai alasan terutama ketersediaan lahan yang nantinya
dikuasai penuh apakah melalui jual beli ke seseorang atau ada sebuah clan
yang menghibahkannya secara cuma-cuma tanah ulayatnya untuk luasan tertentu
(Misalnya 2 Ha)  dan lain sebagainya, artinya kawasan tersebut bisa saja
berada sekitar 100 Meter, 300 Meter atau paling jauh kita berharap kawasan
tersebut berada 500 Meter dari TI TPL3N dimana titik-titik kawasan/lokasi
itu tersebar keseluruh daerah pemetaan dengan mengikatnya ke TI TPL3nL yang
berbentuk patok beton segi tiga sama sisi ukuran tertentu .



Tentunya yang paling ideal kawasan/lokasi yang akan dibangun juga berada  patok
beton segi tiga  TI TPL3nL dikawasan tersebut, permasalahannya kita sampai
saat ini tidak tahukan dimana Titik Pertemuan tersebut ?



Rumitkah..sederhanakah mencari semua titik tersebut, jika pertanyaan
tersebut diajukan pada saya bukan rumit dan sederhananya tapi lebih kepada
hal-hal menyangkut teknis dalam penentuan Titik Ikat TPL3nL sehingga dari
beberapa kajian serta telaah jenis-jenis peta dikawasan tersebut bisa
ditentukan TI dan secara metodologi dapat dipertanggungjawabkan baik secara
de facto (sejarah dan budaya yang panjang serta  tanah ulayat ketiga luhak
tsb ) maupun secara de jure (administrasi pemerintahan dalam batas-batas
ketiga Kabupaten Agam, 50 Koto, Tanah Datar , batas-batas kecamatan sampai
batas-batas Desa/Kenagarian yang telah didefenitifkan).



Dari hal diatas  tentu tidak sesederhana yang kita bayangkan, jika ada
bantuan petunjuk dari Mak Darul, saya kutip :

*“Mudahan baguno, pertemuan tigo luhak ko talatak di Jorong Titih, Nagari
Padang Tarok, Kecamatan Baso, Agam. Di 50 Kota Nagari Tahyuh dan Tanah Data
Nagari Tanjuang Alam. Di Jorong Titih ko balokasi PLTA Batang Agam*.”

Apa yang disampaikan Mak Darul tentu informasi yang sangat berguna, artinya
secara umum paling tidak jika survey dilapangan kita sudah berada dan
menuju  kawasan tersebut di Jorong Titih, secara teknis dengan berbagai
kajian dan prinsip-prinsip ilmu pemetaan/pengukuran tanah dimana TI TPL3nL
itu persisnya  berada di Jorong Titih tersebut. Kita juga harus cari Titik
Triangulasi yang telah dikukuhkan disekitar nagari yang disampaikan Mak
Darul  sebagai Titik Ikat dari TPL3nL (Pada Peta Jantop yang dikeluarkan
Bakosurtanal TNI AD Titik Triangulasi didaerah tersebut pasti ada titik
triangulasi  patok beton permanen).



Dari uraian sederhana yang saya sampaikan semoga bisa kita pahami betapa
pentingnya TI TPL3nL itu sebelum melangkah lebih jauh lagi, cita-cita dan
ide saya kelak nantinya segala kajian-kajian strategi, studi-studi tentang
keminangkabauan untuk masa depan depan yang lebih baik sesuai dengan
philosophi suku minang yaitu ABS-SBK dari TI-TPL3nL  kita teriakan, kita
pekikan, kita ikrarkan sebagai ilustrasi :

Saya tertarik dan punya gairah di bidang seni kiliner ranah minang yang
mempunyai sejarah serta tradisi yang panjang maka ketika saya
pekikan,ikrarkan bahwa Rendang Belut (Randang Baluik) sebuah pusaka kuliner
ranah minang yang punya sejarah dan tradisi yang panjang dalam seni memasak
orang minang.



*DARI TI-TPL3nL INI KAMI IKRARKAN BAHWA RENDANG BELUT ADALAH PUSAKA KULINER
SUKU MINANG*

Dari TI TPL3nL inilah bermulai kegiatan mengadakan studi dan kajian  pusaka
kuliner suku minang yang bernama Randang Baluik, sederhana saja saya
bergerak mencari tetuo kampung di sebuah kenagarian tanah datar (bisa saja
di kampung saya dimana mak Tuo dan etek-etek saya yang maestro dalam
membuat rendang belut yang bercita rasa berselera dengan sentuhan tradisi
yang panjang dan dibuat secara manual), saya biaya mereka mungkin sekitar
Rp 500.000 untuk 1 Kg rendang belut, lalu saya amati dan catat segala
bumbu, bahan dan cara membuatnya yang serba manual, tidak cukup itu saja
ide lain saya karena saya pernah berkuliah disebuah perguruan tinggi yang
cukup ternama di negeri ini yaitu IPB , Fakultas kehutanan dan mendapatkan
ilmu Dendrologi segala bumbu-bumbunya saya inventaris sebut saja : daun
surian,akar kesambi,pucuak palange, pucuak bonai, pancaringek, pucuak
simali-mali, pucuak malinco,  petai cino,  pucuak sigaloak,  akar babulu,
daun limau puruik, daun ruku-ruku, serai dean daun salam.

“Sarok-sarok” bumbu rendang belut tersebut itu nama “kearifan lokalnya”
lalu apa nama lazimnya di pasaran (bahasa Indonesia atau bahasa daerah
lainnya seperti  jawa atau sunda), tidak sampai disitu saja juga
diidentifikasi nama latinnya (botanical name) yang disepakati oleh seluruh
dunia ilmu pengetahuan di bidang Biologi (kita punya ahlinya Pak Prof
Dhanil yang di Univ Tadulako-Palu), lalu sarok-sarok ini saya ambil
contohnya untuk diawetkan atau dikenal dengan herbarium untuk dipajang,
orang minang tidak pernah kekurangan SDA dalam bidang/spesialis tertentu
salah satunya nanti saya  bisa minta bantuan identifikasi secara ilmiah apa
saja bumbu dan bahan pusaka kuliner suku minang ini kepada Prof Rahmadhanil
Pitopang.



Itu belum cukup juga  harus komplit, sesuai dengan kemajuan teknologi
informasi, audio, video, teknologi  multi media maka semua bahan, bumbu
serta cara dan proses memasakanya di foto dan divideokan, semua itu lalu
dikumpulkan jadi satu dengan tulisan  apa dan bagaimana sejarah serta
tradisi (cerita tetuo) bagaimana asal usul pusaka kuliner rendang belut ini
dikaitkan dengan acara-acara adat dan budaya suku minang seperti jamuan
makan ketika pesta perkawinan (baralek), saat lebaran dan lain sebagainya,
sebagai contoh saja mak Tuo saya bercerita kalau rendang belut ini sejak
dulu-dulunya dijaman ninik kami ini bentuk “kesusahan/keprihatinan” hidup
orang dikampung dimana yang namanya daging sapi buat rendang sesuatu yang
mewah dan mahal harganya maka untuk mensiasatinya buat rendang juga pada
acara tertentu belut sawah sebagai pengganti daging, tapi memang dasar
tetuo dan ninik kita jago dalam memasak belut itu  mereka  tahun dan paham
bahwa belut itu “anyir dan amis” maka “kincia-kincia” mereka  jalan
bagaimana rendang belut ini dijadikan masakan/menu yang lezat , bercita
rasa dan berselera ya itu tadi dengan meramu semua “sarok-sarok” diatas
sehingga rendang belutnya tidak anyir dan amis lagi.



Hebat kan ?



Itu baru dari sisi kekayaan seni  kuliner ranah suku minang yang “dipekikan
dari TI TPL3NL”



TIDAK ADA YANG TIDAK BISA

Siapa tahu dari beberapa members RN ini dengan niat yang kuat, tekad yang
bulat dan membara bisa saja diteriakan dari TI-TPL3nL Negara Islam
Minangkabau



*DARI TI- TPL3nL INI KAMI DEKLARASIKAN NEGARA ISLAM MINANGKABAU*

* *

Semoga dalam waktu yang tidak lama yang paling realistis diwujudkan
dilapangan atas ide dan gagasan pak MN ini adalah mencari TI-TPL3nL sebagai
titik awal melangkah lebih jauh lagi.



Terima kasih



Jepe

48 Thn, Suku Chaniago, Kampung Tanjung Barulak-Tanah Datar, Rantau
Balikpapan-Kaltim

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke