tarimokasih pak Akmal, ambo komentari berdasarkan urutan sajo yo pak, biar 
nyambung, dek banyak banyak usulannyo...

Pada Senin, 07 Oktober 2013 21:50:05 UTC+7, Akmal Nasery Basral menulis:
>
> Terima kasih Pak Ephi.
> Karena bentuk website masih dalam penyempurnaan, maka ambo kirimkan dulu 
> cerpen ambo sebagai "pengganjal" untuk rubrik Sastra. Insya Allah setelah 
> ini yang lebih banyak diposting adalah tentang opini, tips n trik 
> penulisan, cara membaca cepat ala Buya Hamka, dan beberapa re-posting 
> tentang karya-karya penulis Minang baik tempo doeloe, maupun kontemporer 
> yang disesuaikan dengan momentum tertentu.
>

suai, setuju, kami tunggu pak 

>
> Kalau boleh saran, sebaiknya tampilan di website tetap memperhatikan 
> kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama menyangkut efek 
> tulisan miring (*italic*) untuk judul buku. Memang mau tak mau Pak Ephi, 
> atau yang dipercaya menjadi admin/editor milis nanti, harus mengubah 
> tulisan format non-Web yang saya kirim dengan *source code* HTML yang 
> membuat tampilan di website menjadi sesuai seperti versi cetak, misalnya:
> *
> *
> *Tadarus Cinta Buya Pujangga*  --> menjadi <i>Tadarus Cinta Buya 
> Pujangga</i> agar efek *italic* muncul di layar. Sebab kalau menjadi 
> tertulis "Tadarus Cinta Buya Pujangga" (normal, tanpa *italic*) menyalahi 
> kaidah penulisan tentang judul. Kalau dalam tulisan santai di Palanta/RN 
> tentu bukan masalah besar. Tapi kalau muncul di web, sebisa mungkin harus 
> taat asas.
>

batua pak, memang iko kendala, karano masih alun banyak nan mambantu. namun 
pak Akmal, kito alah sadiokan link khusus utk submit artikel bagi 
member.kontributor, tamasuak pak akmal nantinyo, nah penulis dapat mengatur 
sendiri sesuai kaidah tersebut, dan kami sebagai administrator posisinyo 
hanyo sebagai publisher sajo, sekaligus memvalidasi apokah layak muek atau 
tidak. 

>
> Kedua, apakah tidak sebaiknya cerpen "pemanasan" ini langsung ditempatkan 
> saja di kolom (rubrik) Sastra ya, Pak Ephi? Jadi kalimat "Rubrik ini 
> membahas tentang kesusastraan di Indonesia dst ..." sudah tidak ada lagi, 
> digantikan dengan judul dan alinea pertama cerpen.
>
> betul pak, itu sudah kita lakukan pada rubrik carito lapau sajak web ko 
hadir (walau alun resmi launching lai). namun dek alun ado artikel dirubrik 
itu, mako rubriknyo samantaro kami isi sarupo itu, dan kini alah mulai 
banyak masuk, alah kami sasuiakan pak.
 

> Sebab kalau ditempatkan seperti sekarang di bawah tulisan "Coto Makasar 
> dan Ketupat" lalu langsung lompat ke cerpen "Boyon", rasanya agak janggal 
> karena temanya berbeda.
>

nah iko hanyo test ambo sajo pak, jiko Pak Akmal caliak berita sebelumnya, 
artikel yg dirubrik tidak tampil langsung dihalaman muko, kecuali lah di 
klik menu utk rubrik tersebut. iko dek karano ado nilai "Jual" tulisan pak 
Akmal dan Da Jepe, ambo test untuk tampil di halaman utamo, untukmancaliak 
apresiasi pengunjung sajo pak, dan itu terbukti  cukup banyak nan mengakses.
 

> Menurut ambo, porsi tengah yang agak lebar itu sebaiknya tetap diisi 
> dengan straight news yang diambil, atau ditautkan, dengan berita-berita 
> tentang Minang dari berbagai media (lokal maupun nasional), sehingga 
> pergerakannya cepat. Bisa direfresh sehari sekali (sehingga besok berita 
> sudah berbeda, membuat pembaca bersemangat untuk kembali ke page itu. Kalau 
> masih sama seperti pilihan feature sekarang, bisa-bisa pembaca yang baru 
> melihat front page akan berkomentar, "Isinya masih sama dengan kemarin/dua 
> hari lalu", sehingga dia langsung keluar lagi.
>
betul pak, saat iko ambo set hanyo 3 barita baru satiok harinya nan barubah 
dihalaman muko website. itu adolah hal yg standar seharusnyo utk sebuah 
website dengan genre news. jadi kalau pak Akmal, lai mancaliak web ko tiok 
hari, mako 3 berita baru itu pasti ado...lai babeda.
 

>
> Ketiga, kalau kita percaya pada "wasiat" Rockefeller yang berpesan "the 
> first man gets the oyster, the second gets the shell" (terjemahan bebas: 
> orang pertama mendapatkan isi kerang, orang kedua hanya mendapatkan 
> cangkang), sebaiknya web RN ini justru banyak mengedepankan hal-hal yang 
> belum banyak diekspos website-(website) Minang sebelumnya.
>
> Misalnya: "Fun Mathematic" (judul yang lebih enak bisa dicari) yang diasuh 
> kanda ZulTan. Sebab ini salah satu rasa gurih yang membuat posting di RN 
> bisa enak dibaca ("dan perlu", hehehe...) selain tidak ada di website 
> Minang lain.
>
> Atau ada juga Lae Jaha Nababan yang pikiran-pikirannnya tentang konsep dan 
> metode pendidikan sering "mengezutkan" (pakai "z" saking mengejutkannya, 
> hehehe..), inspiratif, dan "mind provoking".  Ini perlu untuk jangka 
> panjang, sebab biasanya pembaca "mudah bosan" dengan artikel-artikel yang 
> "sopan". Harus ada "gelitikan-gelitikan intelektual" pada artikel yang 
> ditampilkan sehingga membuat pembaca terhenyak karena sebelumnya tak 
> berpikir tentang kemungkinan itu. Nah, salah satu dunsanak Palanta yang 
> menurut ambo cukup piawai untuk "menggelitik" pembaca itu adalah lae Jaha. 
> Meski dia jarang posting, tapi tiap posting selalu ada satu angle tertentu 
> yang, menurut ambo, menarik dan kadang "inkonvensional". 
>

betul pak, dan kita terbuka utk itu, 
tantu diharapkan pak ZUltan, pak Lae, bisa mangirimkan artikelnyo ka email 
ambo, atau mendaftar di web RN, biko diagiah akses utk dapat mangirimkan 
artikel sendiri. baitu juo utk anggota RN lainnyo. sarupo kini, ado berita 
kiriman dari Donard Games, dirubrik ekonomi.

>
> Sebab kalau terlalu banyak pengulangan rubrik/konten/kanal di RN seperti 
> website Minang lain yang sudah lebih dulu beroperasi (dan sudah lebih 
> dikenal), nanti tidak ada kelebihan website ini yang membuat pembaca 
> "rindu" untuk kembali, dan kembali, berkunjung.  Tidak semuanya harus 
> artikel panjang, serius, formal.
>
> yup pak, barangkali ciri khas kita adalah, konten dari member itu sendiri, 
baik non formal atau ado nan formal.
 

> Karena ambo pernah membaca riset sebuah survei terhadap habit pembaca 
> online Indonesia (sudah agak lama sih) bahwa rata-rata reading time pembaca 
> Indonesia pada situs berita (situs RN ini termasuk) rata-rata hanya sekitar 
> 20 menit, meski waktu untuk browsing bisa lebih panjang dari itu dengan 
> menyambangi banyak situs.
>
> Semoga berkenan
>

mantap pak, tarimokasih.
 

> Wass,
>
> ANB
> Cibubur
>
>
>
>
> Pada 7 Oktober 2013 19.54, Ephi Lintau <ephi....@gmail.com 
> <javascript:>>menulis:
>
>> Alhamdulillah, uda Akmal sdh punya waktu dan akan mulai mengisi rubrik 
>> Sastra, besar harapan kita, melalui web ini, mulai banyak nama cerpenis yg 
>> akan lahir dari asuhan uda Akmal dan kita akan bantu salurkan bakat itu 
>> serta dipromosikan.
>>
>> rubrik uda akmal bisa diakses di : 
>> http://www.rantaunet.biz/index.php/akmal-nasery-basral/
>>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke