Adidunsanak,

 

Berita2 tentang Rizki sebagai anak jenius alah ambo curigai 

Sebab wartawan biasonyo agak melebih2kan

Itu indak bisa kito salahkan sebab ambo mangalami sendiri jo anak ambo 

Divonis autis ringan, Zaki awalnyo dibilang anak jenius sebab bisa berbahasa
Inggris dan mandarin namun terbatas.

Padahal sebenarnya Zaki hanya meniru semua yang diserap melalui CD2 edukasi
yang kami sediakan untuknya.

Tetangga2 melebih2kannya, sebagai anak yang bisa Speking di usia dia yang
baru 3 tahun.

 

Setalah sekolah play group, TK dan Sd skrg kls 2, Zaki ada dibimbing oleh
guru pendidikan khusus.

Setelah saya perhatikan, metodenya hanya pada bagaimana membuat dia focus
dengan apa yang dihadapi. Tidak terpengaruh dengan gangguan diluar yang
dikehendaki. Sebab anak2 begini sangat gampang sekali teralihkan
perhatiannya.

Bila sedang belajar dia mendengar suara kucing. Akan sangat susah
mengembalikan focus dia ke suasana belajar.

 

Namun apabila pembimbing atau orangtua telag berhasil membuat dia bisa
focus, tidak gampang dialihkan perhatiannya. Maka terapinya sudah bisa
dibilang berhasil.

Untuk itu perlu dibantu dengan diet makanan yang mengandung tepung susu,
gandum dan coklat.

Apalagi coklat, itu sama saja seperti memberi seorang pencandu narkobanya.
Maka akan ada tantrum dan kesusahan untuk focus.

Butuh waktu 2 minggu mengembalikan kondisi ke kondisi diet lagi.

 

Alhamdulillah Zaki sudah tidak diet lagi sejak selepas TK.

Dia sudah bisa focus untuk belajar dan bermain seperti anak lain

Serta mulai komukatif dari awalnya yang lebih suka berkomunikasi dengan
bahasa tubuhnya saja.

Kode dg jari dll

Bicara hanya dlm hal terpaksa saja, misalkan Mama.. kecoak.. karena Zaki
sangat takut kecoak supaya mamanya ngusir itu kecoak, padahal mamanya jg
takut haha.

 

Keistimewaan anak autis yang saya perhatikan adalah ketahanannya dalam
melakukan sesuatu. Bila dia sedang memikirkan ikan, maka apapun mengenai
ikan akan terus dikejarnya sampai tidak ada lagi informasi mengenai ikan
yang baru baginya. Syaratnya adalah apabila dia tertarik akan hal tsb.

Tapi bila tidak, maka sangat susah sekali untuk itu.

 

Saya pernah mencoba Zaki untuk membuat tugas2 bahasa Inggris di buku
paketnya

Sewaktu dia kelas 1 SD

Dari selepas maghrib sampai jam 11 malam Zaki bisa menyelesaikan 1 semester
ganjil semua tugas yang ada di buku itu, padahal saparonya belum
dipelajarinya.

Dan ketika dicek hasilnya 90% benar, kesalahan hanya di beberapa penulisan
spellingnya.

Tapi sekarang dia tidak tertarik lagi dengan B. Ing, dia sangat tertarik
dengan IPA terutama dunia hewan. Barusan minggu kemaren raport mid nilainya
di IPA nyaris sempurna. 9.6.

Kami bersyukur akan hasil yang tidak kami sangka bisa diraih Zaki.

Sebab banyaknya kekurangan di diri Zaki.

 

MUngkin sebaiknya setelah tau kondisi Rizki, dia dimasukkan kembali ke
sekolah biasa dan berusaha berbaur dengan anak seusianya layaknya anak yang
normal. Sehingga dia bisa belajar semua yang diajarkan untuk anak normal
lainnya.

 

Saya tidak setuju apabila anak berkebutuhan khusus "dibuang" di sekolah
khusus.

Itu tidak adil baginya.

 

Ohya, sekarang Zaki sudah bisa jadi koki pengganti Mama utk sekedar telur
dan teh panas J

 

Wassalam

Rina, 35, Batam

 

 

 

 

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of Akmal Nasery Basral
Sent: Friday, November 15, 2013 7:36 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Educating Peter, Educating Rizki... Re: [R@ntau-Net] Hasil Test
Rezki

 

Setuju Ajo Duta.

 

Dalam perspektif tindakan "BAIK atau LEBIH BAIK", maka jika Pak Bupati Indra
Catri membantu mencarikan sekolah Rizki seperti sekarang adalah BAIK.

Namun jika -- terinspirasi dari Educating Peter -- dibuat pula dokumentasi
proses mulai masuknya Rizki (kembali) ke sekolah nanti (apa pun sekolah
itu), juga selama setahun, akan LEBIH BAIK lagi, karena bisa menjadi
pembelajaran bagi publik, bahwa kesempatan bagi anak (terindikasi) autisme
seperti Rizki pun selalu terbuka jika lingkungan (sekolah) sabar dalam
mengakomodasi mereka. Langkah strategis yang bisa dilakukan (selain yang
kini sudah dijalankan Pak Bupati) antara lain:

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke