Mamak Zulharbi Salim,
Mantaap bana tulisan mamak, makin tabuka wawasan ambo, 
Ndak taraso lah tigo tahun awak ndak basuo sajak acara Ikla di pakanbaru dulu,
Smg mamak sehat2 sajo, aamiin.

Salam,
Elthaf 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Zulharbi Salim" <zulsa...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 25 Jan 2014 01:12:46 
To: RantauNet<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: Zubir Amin<zubir.a...@rantaunet.org>; Saafroedin 
Bahar<drsaafroedin.ba...@gmail.com>; Maturidi Donsan<maturid...@gmail.com>; 
Zorion Anas<zori...@gmail.com>; Akmal Nasery Basral<ak...@rantaunet.org>; 
Muhammad Dafiq Saib<stlembang_a...@yahoo.com>
Subject: [R@ntau-Net] Sheikh Janan Tayeb Ulama Minang di Makkah


SHEIKH JANAN MUHAMMAD TAYEB (1882-1945)

Pendiri Madrasah Indonesia pertama di Makkah
Mahasiswa Indonesia pertama memperoleh Ijazah dari Universitas Al Azhar Mesir

Banyak dari kalangan ulama yang melaksanakan tugasnya untuk kepentingan dan 
kemajuan ummat Islam. Mereka bekerja dan bergerak terus secara diam-diam tanpa 
gembar-gembor.

Berikut ini sebuah tinjauan singkat mengungkapkan salah seorang diantara sekian 
banyak pejuang Islam yang telah mencanangkan batu pertama dari sebuah sejarah 
di negara Islam.
Wawancara dengan H. Anwar Janan Muhammad Tayeb, pembicaraan berkisar tentang 
almarhum ayahnya salah seorang ulama Makkah, Sheikh Janan Muhammad Tayeb.

Sheikh Janan Tayeb dilahirkan di Sarik, Banuhampu/Sungai Puar, Bukittinggi, 
Sumatera Barat, Indonesia pada tahun 1882 M/1300 H. Pendidikan pertama 
diperolehnya dari Perguruan Islam di Sarik. Janan Tayeb seorang murid yang 
cerdas. Karena kecerdasannya itu dia dikirim oleh saudaranya bernama Yahya 
untuk meneruskan pelajarannya ke Universitas Al Azhar di Cairo, Mesir. Dia 
dapat menyelesaikan pelajarannya di universitas Islam tertua itu dengan nilai 
“pujian”. Tentang hasil ujiannya dengan nilai pujian dimuat sebagai berita 
resmi dalam surat kabar Mesir di masa Raja Fuad berkuasa dengan kepala berita 
“Mahasiswa Indonesia pertama yang memperoleh Ijazah Universitas Al Azhar”. 

Universitas Al Azhar waktu itu di bawah pimpinan Sheikh Mustafa Al Maraghy.
Seruan Al Azhar

Menurut keterangan yang dikumpulkan dari puteranya mengatakan, bahwa sewaktu 
ayahnya menjadi pelajar di Cairo telah menerbitkan sebuah majallah dalam bahasa 
Indonesia "SERUAN AL AZHAR". Sheikh Janan Tayeb bentindak sebagai Pimpinan 
Redaksi. Setelah menamatkan pelajarannya di Al Azhar dia berangkat ke Negeri 
Belanda untuk tujuan bertemu dan berkonsultasi dengan para mahasiswa lndonesia 
di sana, di samping melakukan gerakan melawan penjajahan. Janan Tayeb bergabung 
dengan Muhammad Hatta dan kawan-kawan membentuk persatuan pelajar di Negeri 
Belanda dengan tujuan utama berjuang mencapai kemerdekaan Republik Indonesia 
dari jajahan Belanda yang telah bercokol selama tiga setengah abad. (Lihat buku 
Diplomasi Revolusi Indonesia di luar negeri, oleh  M. Zein Hassan, Bulan 
Bintang l980).
Dalam pertemuannya dengan Muhammad Hatta, Janan Tayeb disarankan untuk segera 
kembali ke tanah air, tetapi dia menolak dengan alasan perjuangan kemerdekaan 
Republik Indonesia memerlukan pula tenaga di luar negeri. Dia menetapkan basis 
perjuangannya di kota suci Makkah Al Mukarramah, karena Makkah dipandangnya 
sebagai kota ummat Islam dan dapat dijadikan pusat perjuangan melawan Belanda 
waktu itu. Makkah adalah sebagai kiblat ummat Islam, setiap tahun banyak 
dikunjungi jamaah haji.
Dalam memulai karirnya Janan Tayeb memilih gerakan pendidikan disamping 
melancarkan politik secara tidak langsung. Prof. Dr. HAMKA menyebut Sheikh 
Janan Tayeb sebagai salah seorang tokoh politik Islam di luar negeri yang telah 
berjasa memegang andil dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Janan Tayeb pada tahun 1346 M/1928 M mendirikan sekolah atau madrasah Indonesia 
Makkiyah. Sekolah ini hingga saat ini masih tetap berjalan dibawah Depertemen 
Pendidikan Arab Saudi. Sekolah Indonesia ini sudah berusia 60 tahun dan sudah 
dinasionalisasi sebagai salah satu perguruan tertua di Makkah. 
Menurut Anwar (54 tahun) satu-satunya putra diantara 5 orang anak Sheikh Janan 
Tayeb menjelaskan bahwa Sekolah Indonesia Makkiyah didirikan pertama kali di 
rumah Sheikh Nur Salim Khalidi Minangkabau di Gararah dekat Masjid Al Haram. 
(Gedung ini sekarang sudah terkena jalur merah untuk digusur, karena sudah 
terlalu tua, berusia sekitar 95 tahun, pen.) Tempat ini terkenal dengan Barhah 
(Kampung) Minangkabau.
Selain memimpin madrasah tersebut Sheikh Janan Tayeb memelopori bedirinya 
Persatuan Keluarga Indonesia Melayu di Makkah. Anggotanya terdiri dari kalangan 
keluarga Indonesia, Melayu (Malaysia) dan Thailand (Siam), yang waktu itu 
disebut dengan keluarga “Jawiyah”. Organisasi ini bernama Jamiah Al-Jawiyah 
(Persatuan Keluarga yang berasal dari Jawa. Orang Arab menyebut serumpun Melayu 
dengan Jawiyah,pen.)
Tujuan organisasi ini adalah kekeluargaan, saling membantu sesama anggota dan 
meningkatkan usaha-usaha sosial serta tidak melupakan perjuangan bangsa 
Indonesia di tanah air.
Diangkat menjadi Qadhi
Madrasah Indonesia Makkiyah terus bergerak di bidang pendidikan Islam dan 
dakwah Islamiyah khusus untuk anak-anak Indonesia yang berada di Makkah. 
Madrasah ini mendapatkan pengakuan persamaan ijazah dengan madrasah Tsanawiyah 
Al Azhar Mesir. Lulusan Madrasah Makkiyah dapat melanjutkan pelajarannya ke 
Universitas Al Azhar.
Disamping memimpin Madrasah Indonesia Makkiyah, Sheikh Janan Tayeb juga menjadi 
Qadhi (Hakim Pengadilan) di Makkah. Dia diangkat oleh Ketua Mahkamah 
(Pengadilan) Syari’ah Makkah Sheikh Abdullah bin Hassan al Shaikh (ayah dari 
Menteri Pendidikan Arab Saudi sekarang, pen.)
Jabatan lainnya adalah sebagai Guru di Masjid al Haram dalam bahasa Indonesia, 
penerjemah resmi, kemudian ditetapkan sebagai salah seorang pentashih (semacam 
sensor) terhadap buku-buku berbahasa Indonesia yang sampai ke Arab Saudi yang 
tidak sesuai dengan akidah Islamiyah. 
Peranan Sheikh Janan Tayeb sangat besar di kalangan keluarga Al-Jawiyah dan 
merupakan pelopor dalam bidang pendidikan, dakwah dan politik.
Sheikh Janan Tayeb memuji kebijaksanaan Raja Abdul Aziz yang memberikan 
fasilitas dan bantuan kepada masyarakat Indonesia dalam menunaikan ibadah haji 
bahkan dalam memberikan kesempatan untuk bersama-sama warga Arab Saudi dalam 
membangun kerajaan yang dipimpinnya.
Karya tulisnya juga banyak. Di antaranya yang masih disimpan oleh putranya, 
Anwar adalah buku “Risalah” yang ditulisnya di Cairo. Buku tersebut dicetak di 
Mesir dalam bahasa Melayu tulisan Arab. Judul Risalah yang ditulis dalam 
menghadapi tantangan terhadap paham-paham yang keliru berjudul “Tangkisan 
terhadap siapa yang menentang Ilmu Kalam” diterbitkan tahun 1341 H/1921 M.
Buku tersebut berisi tangkisan tahadap karangan Muhammad bin Karim yang 
diterbitkan di Indonesia mengenai Tauhid dan Keesaan Tuhan yang salah bahkan 
menyimpang dari ajaran Islam, serta bisa menyesatkan ummat Islam yang 
membacanya.
Setelah Risalah itu diterbitkan menajdi buku, salah seorang ulama Makkah yang 
terkenal Sheikh Muhammad Mukhtar Attarad memberi komentar bahwa buku yang 
ditulis oleh Sheikh Janan Tayeb merupakan jawaban yang tegas dan membetulkan 
faham yang salah dan sesat mengenai aqidah Islamiyah.
Sahabat-sahabat Sheikh Janan Tayeb antara lain adalah Sheikh Alawi Maliki, 
Sheikh Sayed Kutuby, Sheikh Abdul Hamid Khatib Minangkabau (putra Sheikh Ahmad 
Khatib Al Minangkabau, Imam dan Khatib Masjidil Haram,pen.), Sheikh Abu Samah 
Imam dan Khatib Masjid Al Haram, Sayed Umar Assegaf, termasuk ulama-ulama di 
Madinah.
Sheikh Janan Tayeb meninggal dunia di Makkah pada 10 Rabi’ul Awal 1365 H/1945 M 
dengan meninggalkan 5 orang anak.
Sheikh Janan Tayeb sampai akhir hayatnya selalu memberikan pengajian di Masjid 
Al Haram dengan mendapat sambutan dari pada murid-muridnya, khususnya pada 
musim Haji. (Tulisan ini diterjemahkan dari harian Al Bilad No. 7410 tgl. 29 
Syawal 1403 H/6 Agustus 1983. Wawancara dilakukan oleh Syakir Abdul Aziz, 
wartawan Al Bilad, alih bahasa Zulharbi Salim)

Panji Masyarakat No. 422, Tanggal 11 Februari 1984/9 Jumadil Akhir 1404 H



Powered by Telkomsel BlackBerry®Powered by Telkomsel BlackBerry®</div>
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke