Pak Akmal, tarimo kasih penjelasannya soal "ada tuduhan ke buya..."

Maaf terlambat dibala.

Salam dari Makassar.

Syafruddin AL

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 5 Mar 2014 11:23:13 
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Sholat Berjamaah Berhadiah

Iko ciek lai ajaran Nabi Isa a.s., Uni Ifah:

---
    Diriwayatkan dari Isa, "Wahai anak Adam yang lemah! Bertakwalah kepada
Allah di mana pun engkau berada, jadilah tamu di dunia, jadikan
masjid-masjid sebagai rumah, ajarkan kedua matamu menangis, ajarkan tubuhmu
bersabar, ajarkan hatimu berpikir, dan jangan merisaukan rezeki esok hari,
karena itu adalah suatu kesalahan."
    Pada kesempatan lain, para sahabat Isa bertanya, "Di mana rumahmu wahai
ruh ciptaan Allah?" Isa menjawab, "Rumahku adalah masjid-masjid, makananku
air, laukku rasa lapar, lenteraku bulan pada malam hari, shalatku di musim
dingin adalah di tempat-tempat terbitnya matahari, wewangianku adalah
sayuran bumi, pakaianku wol, syiarku adalah rasa takut kepada Rabb Pemilik
Keperkasaan, teman-temanku orang-orang yang sakit dan papa. Pada pagi hari
aku tidak memiliki apa pun, pada sore hari pun aku tidak memiliki apa-apa.
 Aku rela hati dan tidak bersedih. Lalu siapa yang lebih kaya dan lebih
beruntung dariku?" (HR Ibnu Asakir dalam kitab *Qashashul Anbiya*, Ibnu
Katsir).

---
     Kalau Uni Ifah menyempatkan diri melihat ceramah-ceramah Dr. Zakir
Naik (penceramah hebat pelanjut Syaikh Ahmad Deedat), pada setiap kali
ceramahnya yang dihadiri ribuan pendengar dan sering pada sesi tanya jawab
ada penanya Kristen/Katolik yang selalu berupaya mendebat, Dr. Zakir Naik
akan menjawab dengan banyak dalil dan ayat dari Perjanjian Lama atau
Perjanjian Baru dengan kemampuannya yang, atas izin Allah, akan mengagumkan
para penanya itu. Lalu di setiap akhir jawabannya, ciri khas Dr. Naik
adalah mengunci dengan kesimpulan. "Jadi kalau ajaran-ajaran asli Yesus
seperti itu, maka bukankan kami orang Islam yang lebih banyak menerapkan
ajaran Yesus ketimbang kalian orang-orang Kristen?" Dan biasanya para
penanya itu akan mengangguk, membenarkan kalimat Dr. Naik (pilih saja
ceramah Dr. Naik mana pun yang bertebaran di YouTube).
      Ciri pembebasan diri dari dominasi kebendaan yang disampaikan Nabi
Isa a.s. itu memang dilanjutkan dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad Saw.
Di puncak kekuasaan dan karisma beliau ketika Islam mulai berjaya di
Madinah, Mekkah, dan wilayah-wilayah lain, telah sampai kepada kita betapa
sederhananya kehidupan Nabi saw yang tetap tidur beralas pelepah kurma,
sebuah kebiasaan yang kemudian dilanjutkan para khalifah. Termasuk pada
salah satu kisah terkenal menyangkut Sayyidina Umar bin Khattab yang punya
kebiasaan serupa Nabi, padahal waktu perkembangan perluasan wilayah Islam
di tangan kekhalifahannya sedang berkembang sangat pesat, ke Timur dan ke
Barat.








Pada 5 Maret 2014 08.34, Hanifah Damanhuri <ifah...@gmail.com> menulis:

> Mak Kusia dan Dunsanak sa Palanta Yml
>
> Tamanuang pulo uni mambaco tulisan Mak Kusia
>
> Uni raso-rasoan pulo ka diri uni baliak
> Awak takuik dilamun galombang
> Tapi acok lupo kapado panguaso galombang
> Malah kadang indak seketek alah juo ado raso takuik ka panguaso
> galombangdun. Bisa bamain galombang mambuek wak maraso alah santiang
> sangaik. astaghfirullah. Iyo lamah bana awak kirono
> Lahaula wala quwwata illa billah
>
> Salam
>
> Hanifah
>
>
>
> Pada 5 Maret 2014 07.49, Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>menulis:
>
>> Uni Ifah, Mak Asmardi, dan dunsanak palanta RN n.a.h,
>> di bawah ko salah satu kisah sangat bagus tentang pentingnya niat. Ambo
>> ambiek dari kitab *Qashashul Anbiya* (Kisah Para Nabi) karya Ibnu Katsir.
>>
>> -----
>>
>>       Satu hari para pengikut setia Isa putra Maryam kehilangan dirinya.
>> Lalu ada yang memberitahu mereka, "Dia pergi ke arah laut."
>> Mereka pun beramai-ramai mencarinya.
>>       Sampai di tepi laut, mereka melihat Isa berjalan di atas lautan,
>> sesekali diangkat gelombang, sesekali dibawa turun.
>>       "Dengan apa kau berjalan di atas air,  wahai Nabi Allah?"
>>       Isa menjawab, "Dengan iman dan yakin."
>>       Para pengikut setianya pun berkata, "Kami beriman seperti halnya
>> engkau dan yakin seperti halnya engkau."  Isa menjawab, "Kalau begitu
>> silakan kalian mendekatiku dan berjalan di atas air." Mereka mencoba, dan
>> langsung tenggelam.
>>       Isa bertanya, "Kalian kenapa?"
>>       Mereka menjawab, "Kami takut gelombang wahai Nabi Allah."
>>       Isa berkata, "Kenapa kalian tidak takut kepada Tuhan penguasa
>> gelombang?"
>>                               - *Qashashul Anbiya*, Ibnu Katsir, hal.
>> 928-929.
>>
>> ------
>>
>> Wass,
>>
>> ANB
>> 45, Cibubur
>>
>>
>>
>>
>> Pada 3 Maret 2014 07.30, Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org>menulis:
>>
>>
>>> Subhanallah wal hamdulillah, tarimokasih banyak nakan ANB ateh sharing
>>> infonya , sahinggo samakin batambah ilmu kami. Uraian pakaro niatko bana2
>>> baru buek mamak, nan kini banyak baraja ka kamanakan nan ahli manyimpan
>>> digudang infonyo dan didukuang memorynyo nan sangek kuek untuak maingek nan
>>> alah tasimpan. . Semoga selalu ado waktu untuak babagi.
>>>
>>> Wassalam,
>>> AA/72.
>>>
>>> On 03/03/2014 07:15, Akmal Nasery Basral wrote:
>>>
>>> Wa'alaikumsalam Wr. Wb. Uni Ifah n.a.h.
>>>
>>>  1. Tentu konteks jawaban Habib Al Kaff nan ambo sampaikan adolah
>>> menyangkut niat jamaah Bengkulu nan ikut program itu, bukan niat Uni Ifah.
>>> Ambo yakin in syaa Allah niat Uni tentu mencari keridhaan Allah,
>>> sebagaimana juga in syaa Allah niat seluruh jamaah masjid At Taqwa tiap
>>> shalat Zuhur di hari Rabu itu.
>>>
>>>  2.  Meski begitu kita coba diskusikan "Bab Niat" ini secara lebih
>>> umum, Uni.
>>>
>>>  Hadits tentang niat yang sangat populer ini sebetulnya begitu penting
>>> karena Imam Syafi'i menafsirkan sebagai "mencakup 1/3 ilmu" tersebab adanya
>>> 3 unsur dalam tindakan manusia: niat (dalam hati), ucapan (dalam lisan),
>>> dan perilaku (kegiatan fisik).
>>>
>>>  Namun sayangnya banyak kalangan muslim sendiri mengartikan hadist niat
>>> ini terlalu mudah, atau dimudah-mudahkan, seperti "yang penting kalau
>>> niatnya betul, maka ...." atau "yang penting kalau tauhidnya sudah betul,
>>> maka ..." seakan-akan kita, yang hidup di zaman yang berabad jarak jauhnya
>>> dari Nabi, bisa dengan mudah memastikan kemurnian niat semudah membalik
>>> telapak tangan.
>>>
>>>  Padahal kalau kita teroka asbabul wurud munculnya hadits ini,
>>> settingnya sungguh tidak main-main: hadits ini diucapkan Nabi saw di
>>> MADINAH *pasca* hijrah. Ambo kutip terjemahan lengkapnya dalam bahasa
>>> Indonesia:
>>>
>>>   *Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya
>>> setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang
>>> hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka
>>> hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya
>>> karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya
>>> maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan*. (Muttafaq
>>> 'alaihi)
>>>  Mengapa settingnya tidak main-main? Karena hadits ini disampaikan Nabi
>>> kepada para sahabat, sekumpulan orang terpilih yang* sudah sekitar 13
>>> tahun sebelumnya digembleng Nabi saw sendiri* hampir setiap saat ketika
>>> mereka masih di Makkah. Dan mereka digembleng Nabi bukan dalam suasana
>>> pengajian yang nyaman seperti kita sekarang, melainkan dalam suasana
>>> penyiksaan yang hampir terus menerus, sehingga ketaatan para sahabat dan
>>> kekuatan dan kemurnian tauhid mereka kepada Allah Swt betul-betul teruji.  
>>> Toh
>>> dengan kondisi seperti itu pun Nabi *MASIH MENGINGATKAN* pentingnya
>>> niat untuk mencari keridhaan Allah dan RasulNya saja. Subhanallah.
>>>
>>>  Mata batin Nabi Muhammad Saw yang sangat tajam tahu, bahwa meskipun
>>> para sahabat itu adalah manusia kualitas utama, mereka tetap saja manusia
>>> yang niatnya bisa tergoda oleh bujukan dunia. Dan itulah yang
>>> sungguh-sungguh terjadi karena salah seorang sahabat yang berhijrah,
>>> niatnya adalah untuk memperistri seorang wanita Madinah cantik yang dikenal
>>> sebagai Ummi Qais sehingga sang sahabat itu mendapat julukan *Muhajir
>>> Ummi Qais* ("orang yang hijrah karena Ummi Qais"). Sejak itu sebutan
>>> "Muhajir Ummu Qais" -- selanjutnya kita sebut MUQ saja -- menjadi "brand
>>> generik" untuk orang yang melakukan sebuah aktivitas dakwah atau ibadah
>>> dengan niat utama selain mencari ridha Allah.
>>>
>>>  Kalau kita telisik dan pikirkan lagi fenomena MUQ ini lebih jauh,
>>> sahabat MUQ itu pasti juga mencari ridha Allah dan rasulNya ketika ikut
>>> hijrah. Tidak mungkin sahabat MUQ ini jenis orang sekuler yang melupakan
>>> Allah dan NabiNya sama sekali, dan semata-mata hanya mencari dunia.  Hanya
>>> saja, sahabat MUQ ini "meninggikan sehelai benang" niat untuk mendapatkan
>>> dunia (istri cantik dan shalehah) ketimbang betul-betul mengutamakan ridha
>>> Allah. Dan itu terlihat oleh Nabi Saw sehingga beliau mengucapkan hadits
>>> yang kemudian sangat terkenal ini.
>>>
>>>  3. Untuk lebih mengetahui sehebat apa kualitas para sahabat Nabi, mari
>>> kita gunakan deskripsi dari Allah sendiri dalam QS 9:100:
>>>
>>>  "Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-pertama masuk Islam 
>>> (*assabiquunal
>>> awwaluun*) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang
>>> yang mengikuti mereka dengan baik, *Allah ridha kepada mereka dan
>>> mereka pun ridha kepada Allah* ..."
>>>
>>>  Luar biasa sekali, bukan, Uni Ifah? Para sahabat ini adalah
>>> orang-orang yang *radhiyallahu 'anhum wa radhu 'anhu*, Allah ridha
>>> kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Tak ada keistimewaan lain
>>> yang bisa diperoleh manusia selain dari privilese di atas.
>>>
>>>  Toh sudah dengan kualitas istimewa seperti itu saja, masih ada sahabat
>>> yang "tergelincir" menjadi MUQ, apatah lagi umat Islam kebanyakan seperti
>>> kita yang kualitas tauhid kita tak ada seujung kuku mereka.
>>>
>>>  Itulah yang, ambo kira, ingin disampaikan oleh Habib Al Kaff atau para
>>> ulama lain yang mengomentari kasus "shalat berhadiah Innova" dengan santun
>>> dan bijak, sembari tetap mengapresiasi niat sang pemberi hadiah, sembari
>>> tetap mengingatkan betapa besarnya bahaya yang mengancam di depan mata
>>> dengan  probabilitas besar yang bisa dialami umat untuk menjadi "Muhajir
>>> Ummi Qais".
>>>
>>>  Allahu a'lam.
>>>
>>>  Wass,
>>>
>>>  ANB
>>> 45, Cibubur
>>>
>>>
>>>  * * *
>>>
>>>
>>>
>>  --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dari grup ini dan berhenti menerima email
>> dari grup, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi selengkapnya, kunjungi
>> https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dari grup ini dan berhenti menerima email dari
> grup, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi selengkapnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out
> .
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke