Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Beberapa waktu yang lalu Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) pernah mengeluarkan 
fatwa haram memilih Jokowi-JK, salah satunya dimuat dalam berita berikut ini:
http://www.islamedia.co/2014/06/forum-ulama-akhirnya-keluarkan-fatwa.html

Dalam berita kemarin mereka memperjelas lagi dengan mengemukakan alasan yang 
lebih lengkap mengapa mereka mengeluarkan fatwa tersebut. Wallahu-a'lam

http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/07/01/n7zvp7-alasan-forum-ulama-haramkan-memilih-jokowijk


Alasan Forum Ulama Haramkan Memilih Jokowi-JK


REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) keluarkan 
maklumat haram untuk memilih pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres mendatang. 
Alasannya, pasangan itu dianggap meresahkan dan mengancam eksistensi umat 
Islam. Pasangan itu juga dinilai akan berpotensi menciptakan iklim sentimen 
keagamaan yang dapat bermuara pada konflik horizontal. 

Penilaian itu muncul atas keputusan dan rencana politik yang selama ini telah 
dinyatakan secara terbuka, baik oleh institusi maupun oleh tim sukses bila 
pasangan itu berhasil terpilih. FUUI yang selama ini menyatakan bersih dari 
politik praktis, kini merasa wajib untuk memberikan pandangannya. Pihaknya 
menyatakan, sikap itu muncul agar umat Islam tidak salah dalam memilih pemimpin.
Putusan maklumat ini diakui telah melalui proses yang panjang. Sejak berdiri 
pada tahun 2001, FUUI selalu menghindar untuk masuk dalam ranah politik 
praktis. "Saya perlu pertegas, ini tidak dalam posisi dukung mendukung salah 
satu calon, kami berkomitmen hanya untuk memikirkan umat, kami bersih dari 
kepentingan politik praktis," ujar Athian Ali Ketua FUUI, kepada wartawan di 
Masjid Al-Fajr, Jalan Cijagra, Kota Bandung, Senin (30/6).
Dalam pilpres tahun ini pihaknya mengeluarkan maklumat dalam bentuk istihad 
syar'i. Hal ini diakuinya untuk membimbing umat Islam agar mereka bisa memilih 
seuai dengan syariat Islam. Ia juga menyatakan bahwa pernyataan resmi ini 
dikeluarkan untuk menyelamatkan umat agar tidak mengambil keputusan yang salah.
Athian sendiri mengakui bahwa sangat mungkin maklumat yang dikeluarkan akan 
terkesan mendukung salah satu calon dan menafikan calon lain. Namun, ia 
mengklaim bahwa putusan ini murni ditinjau melalui dasar syar'i dan hukum 
Islam. "Kalau sudah bicara hukum ini tentu saja kita pertanggung jawabkan di 
hadapan Allah SWT, dunia akhirat," katanya.
Ia menambahkan bahwa sebenarnya secara syar'i, pihaknya tidak melihat sosok 
ideal pada dua calon presiden. Menurutnya tidak ada satupun calon presiden yang 
dianggap layak untuk dipilih mewakili umat. Namun, dalam hal ini mereka harus 
melihat mana yang nilai kerentanannya bagi umat paling rendah.
Ia tidak menafikkan adanya ajakan salah satu pihak Capres agar FUUI memberikan 
dukungannya. Namun, FUUI tetap menyatakan sampai detik ini tidak pernah 
tereseret dan tidak ada hubungan dengan salah satu timses manapun. "Kami sedang 
berusaha memberi kesan bahwa kami tidak mewakili capres manapun, jadi kami 
nggak ada niatan untuk merapat kepada capres manapun," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa putusan ini dikeluarkan salah satunya berkaitan dengan 
niat kubu Jokowi-JK untuk memperjuangkan pencabutan ketetapan MPRS No. 25 Tahun 
1966 tentang Larangan Paham Komunisme. Hal itu menurutnya diikuti pula oleh 
keberpihakan kubu capres nomor dua itu kepada paham yang menurut Syariat Islam 
sesat, seperti Ahmadiyah, Islam Liberal, dan Syiah. 
Pengharaman FUUI ini berangkat pula dari keinginan kubu Jokowi-JK untuk menolak 
Perda Syariat Islam. Hal ini diangap sebagai bentuk pernyataan terbuka terhadap 
kebencian pada Syariat Islam. "Karena secara UU No.11 tahun 2011 dan UU Otonomi 
Daerah sangat memungkinkan lahirnya sebuah Perda yang melindungi adat istiadat 
di daerah termasuk agama, pandangan, paham dan sebagainya. Seharusnya dihormati 
karena Islam salah satu dari enam agama yang diakui oleh negara," jelas Athian.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke