Ikut menyokong usaha pak Harlizon
Diambiak saketek tulisan pak Dt Marajo nan Tuo ”SIS ekonomi INDONESIA adalah ekonomi rakyat... intinya begini..rakyat bertani berladang, beternak..industri rakyat dll...berproduksi dibawa kepasar, dijual ditukar dibeli kan produk lain yang di butuhkan..itu lah awal mula perputaran RODA EKONOMI.” Memang inilah perekonomian rakyat yang harus kita pelihara jangan sampai tengkulak/panja /ijon /mafia ambil bagian disini. Produk lain yang dibutuhkan relative, namun pada dasarnya adalah kebutuhan yang menunjang untuk kelanjutan usaha tani. Sebagai petani tentu butuh 1. Pupuk/racun hama, 2. alat untuk pengolah sawah/ladang/hutan, 3. pakaian kerja dan lain kebutuhan harian. Kebutuhan 1,2 dan 3 diatas hendaknya tersedia di Sumbar dan pengelolaanya oleh pribumi Sumbar. Apalagi dengan perkembangan sekarang disamping pupuk –racun hama, alat pengolah dari bajak tenaga sapi/kerbau, cangkul, sabit dan golok sebagian berubah ke Handtracktor tenaga mesin pembajak sawah, gergaji mesin pemotong kayu, mesin potong rumput dan kayu kecil dan racun rumput/gulma (round-up). Terakhir pakaian kerja yang dulunya cukup celana gantung-baju kontong- tangan dari belacu/marekan sekarang sudah butuh pakaian tambahan yaitu helm/topi keselamatan kepala, sepatu bot keselamatan kaki, kaca mata pelindung mata, kaus tangan pelindung tangan, malah masker waktu memotong sesuatu di hutan dll ini semua dibutuhkan karena petani Sumbar sudah mulai memasuki arena pengolahan sawah, ladang, kebun, hutan dengan mesin. Hendaknya penyediaan barang-barang keperluan petani diatas, usahanya secara berangsur dipegang oleh pribumi minang, kalau tidak akan selalu dicaplok non pri. Kebutuhan peralatan petani ini diperlukan sepanjang masa, sama dengan kebutuhan pangan lainnya. Makanya usaha dibidang alat petani ini akan tetap mempunyai pasar terus menerus selagi masih ada pegolahan tanah. Bagi pemuda minang merintis usaha penyediaan alat-alat petani ini termasuk yang lebih menjanjikan disamping usaha lainya. Kalau Industri memang masih berat, kecuali dengan investor, namun investor tak jarang memberikan persyaratan yang merugikan pribumi, malah merugikan negara (langkah pak Joko Wi mendekati Investor Cina 2014-2015 ini bisa jadi cermin. Sebenarya ada industri yang harus diperkembang. Balitbang di setiap Kabupaten/kecamatan, mereka sudah bisa memproduksi alat pairiak padi/perontok padi yang baru di panen dan lain-liannya, kenapa pemerintah tidak antusias denga memperbesar Balitbang ini. Kalau mereka dibantu lebih , diperlengkapi bisa menjadi pionir-pionir membikin mesin dalam negeri APABASI ( pengrajin besi) Sungaipuar misalnya, sebelum 1945 mereka sudah bisa membikin badia balansa, malah dapat digunakan untuk melawan belanda, kalau ini didorong agar menjadi industri permesinan mungkin bisa. Industri yang paling cocok dikembangkan di Sumbar sekarang ini ialah industri kebutuhan petani. Para cendekiawan minang harus mengarahkan dan mempertahankan dari sekarang agar petani Sumbar tetap menjadi buruh di tanahnya sendiri. Jangan sampai terjadi Sumbar itu diisi hanya oleh buruh dan pengusaha, buruhnya pribumi Sumbar, pengusahanya dari ASEAN dll. Mudah-mudahan workshop yang diadakan pak Harlizon untuk anak muda minang dapat menelorkan usahawan muda , yang mengelola kebutuhan para petani yang pasarnya terbuka lebar dan kontinu. Wass, Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.