Perlu jadi perhatian dan tanggung jawab kito basamo untuak maingekkan anak 
kamanakan kito .
Semenjak banyaknya medsos maka semakin banyak pulo permasalahan amoral yang 
muncul apolai kalangan abg pelajar dan mahasiswa yg notabene kadar agama masih 
dangkal akan mudah terpengaruh dengan hal yg negative tsb.
Dan kami sangaik berharap peran pemerintah untuk bisa menambah materi mata 
pelajaran muatan lokal seperti Budi Pekerti dan Pendidikan Moral Pancasila yang 
diperdalam sehingga mereka merasa malu dan takut kalau melakukan sesuatu yang 
tidak sesuai kaedah Adat, Budaya dan Agama Islam .

Wassalam,
Zainul Akhir Tanjung, 54 th, Pku-Riau

From: palito_kato via RantauNet [mailto:rantaunet@googlegroups.com]
Sent: Sunday, January 22, 2017 10:18 PM
To: mailing list
Subject: [**EXTERNAL**] Bls: Re: [R@ntau-Net] KASUS CABUL MENINGKAT DI LUHAK 
NAN TUO

Copas dari akun fb, fachrul rasyid hf

Prioritas no 1 pembangunan Sumbar 2010-2015 dan 2016-2021 adalah Pembangunan 
mental dan pengalaman agama dan ABS-SBK dalam kehidupan masyarakat,

Nyatanya, pada priode bersamaan angka penderita HIV-AID di Sumbar menempati 
sepuluh besar dari 34 provinsi di Indonesia - dari 1992 hingga Juni 2014, 
tercatat 1.136 kasus HIV dan 1.084 kasus AIDS.

995 Penderita HIV/AIDS Ada di Padang. Sekitar 60 % akibat hubungan sejenis 
aslias LGBT.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 2015 Sumbar adalah provinsi dengan jumlah 
kejadian kejahatan kesusilaan terbanyak di Indonesia, yaitu 369 kejadian, nomor 
dua Sulawesi Selatan 306 kasus..
Adakah korelasinya?

http://m.inilah.com/news/detail/2232067/penderita-hiv-meningkat-di-sumbar

Imran, 40+, tingga di padang.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________
From: Sjamsir Sjarif <sjamsirsja...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 22 Jan 2017 05:09:55 -0800 (PST)
To: RantauNet<rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
Cc: <pitopang...@yahoo.com>
Subject: Re: [R@ntau-Net] KASUS CABUL MENINGKAT DI LUHAK NAN TUO



On Sunday, January 22, 2017 at 5:01:38 AM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote:
Kini kito danga pulo barito buruak dari Luhak nan Mudo, Luhak Limopuluah.

BREAKING NEWS : Diduga Menjadi Lokasi Pemerkosaan, Kafe di Payakumbuh Ini 
Dibakar Massa

Sabtu,21 Januari 2017 - 22:42:04 WIB
[Image removed by sender. BREAKING NEWS : Diduga Menjadi Lokasi Pemerkosaan, 
Kafe di Payakumbuh Ini Dibakar Massa]Kondisi lokasi saat Kafe Cinta Fitri yang 
terletak di Kelurahan Talang, Kecamatan Payakumbuh Barat, dibakar massa, Sabtu 
(21/1). ANGGA



PAYAKUMBUH,  HALUAN— Diduga menjadi lokasi pemerkosaan,  Kafe Cinta Fitri yang 
terletak di Kelurahan Talang,  Kecamatan Payakumbuh Barat, dirusak massa.  Kafe 
yang biasa menjadi tempat nongkrong malam anak muda ini luluh lantak setelah 
dibakar masyarakat,  Sabtu (21/8) malam.



Informasi yang dihimpun Harianhaluan.com, pemerkosaan yang diketahui terjadi 
jumat (19/1) dini hari ini diperkirakan berada dalam room no 3 kafe tersebut. 
Korban bernama mawar (nama samaran-red) yang berusia 22 tahun harus mendapatkan 
perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adnan WD,  Payakumbuh dan 
mendapatkan 4 jahitan di kemaluannya.



Diperkirakan,  korban diperkosa sebanyak 7 orang dan memasukkan benda keras ke 
alat kemaluan.



Pantauan Harianhaluan.com di lokasi,  masyarakat Kelurahan Talang,  sudah 
berkumpul di depan kafe sekitar pukul 21.00 WIB.  Aparat keamanan sempat 
melakukan negosiasi agar tidak terjadi pengerusakan kafe.



Namun, karena kalah jumlah, pihak kepolisian dan TNI tidak bisa mencegah 
kemarahan warga.  Pada akhirnya sekitar pukul 22.00 WIB, massa berhasil 
membakar pondok kafe dan bagian belakang bangunan utama kafe.


Tidak sampai disitu,  aksi massa juga beralih ke tengah jalan. Dimana mobil 
pemadam kebakaran yang akan memadamkan api dihadang.



Lurah Talang,  Gusmardi membenarkan kejadian pemerkosaan di Kafe Cinta Fitri 
ini dan tidak bisa menghalangi tindakan massa yang sudah marah.



"Benar ada pemerkosaan di Kafe ini.  Saya sudah menjenguk korban d rumah sakit 
dan kondisinya sangat memprihatinkan.  Sekarang masyarakat marah,  kami tidak 
bisa berbuat apa-apa, " kata Gusmardi kepada wartawan.  (h/mg-ang)



Editor : Rivo Septi Andries


On Wednesday, January 11, 2017 at 4:19:42 PM UTC-8, Ramadhanil Pitopang wrote:
Mak Ngah Nan jauah di rantau,
Ada berita baik dari LUHAK NAN TUO.
Di nagari TIGO JANGKO Lintau Buo berlaku Hukum Adat untuk pelaku tindakan 
Asusila, dimana apabila ada oknum kedapatan melakukan tindakan tidak senonoh , 
tdk sesuai dengan Norma , adat dan agama yang berlaku di nagari tersebut akan 
diberikan sangsi adat. "DIKURUNG" dalam penjara adat, menyerupai Rangkiang, 
berdarasarkan hasil keputusuan para pemangku adat.
Dan Dampaknya telah menurunkan angka kasus-kasus Cabul yg sering terjadi sejak 
jaman dahulu kala tersebut.

Wassalam,

Ramadhanil Pitopang
Profesor in Plant Taxonomy
Department of Biology Tadulako University

Vice Dean for Academic Affair
Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Tadulako University
Palu- INDONESIA
Post code : 94117
Phone/Fax : +62-451-422 611

===========================
https://scholar.google.co.id/citations?user=J6blnWAAAAAJ&hl=id

<https://scholar.google.co.id/citations?user=J6blnWAAAAAJ&hl=id>
https://untad.academia.edu/RamadhanilPitopang/Papers

<https://untad.academia.edu/RamadhanilPitopang/Papers>
https://ramadanilpitopang.wordpress.com/publications/

<https://ramadanilpitopang.wordpress.com/publications/>
http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300

<http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300>
____________________________________<http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300>
LETS SAVE PLANTS ON THIS 
PLANET<http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300>

<http://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=8981197300>

Pada Kamis, 12 Januari 2017 5:33, Sjamsir Sjarif <sjamsi...@gmail.com> menulis:

Kasus Cabul Meningkat di Tanah Datar, 140 Pelakunya Masih Anak-Anak

Rabu,11 Januari 2017 - 17:16:45 WIB

TANAH DATAR, HALUAN - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak 
(P2TP2A) Kabupaten Tanah Datar menangani 74  kasus selama tahun 2016. Angka 
tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 49 kasus. Bahkan 
untuk kasus cabul di tahun 2016, sebanyak 140 pelakunya masih anak-anak.


“Pada tahun 2016  ada 49 kasus cabul, pelakunya berjumlah 140 orang yang 
dikategorikan masih anak-anak. Lalu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 11 
kasus, sodomi 4 kasus, dan kekerasan lainnya seperti eksploitasi, kenakalan, 
depresi dan kejiwaan sebanyak 10 kasus,” ungkap Ketua P2TP2A Tanah Datar 
Mursyidah kepada Harianhaluan.com di Batusangkar, Rabu (11/1) .


Dijelaskannya, penyebab terjadinya tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan 
adalah diantaranya pernikahan dini, rendahnya pendidikan budi pekerti, 
pendidikan agama dan adat.

Selain itu, ia menyebutkan, pengaruh lainnya adalah sosial ekonomi, 
perkembangan teknologi yang disalahgunakan, pengaruh obat-obat terlarang dan 
rendahnya pendidikan.

"Kami sebagai orang tua dan masyarakat sangat prihatin, kuatir dan sedih, 
terutama tingkat kekerasan seksual terhadap anak dimana pelaku umumnya adalah 
orang yang dikenal oleh korban dengan berbagai macam modus," katanya. (h/fma)

Editor : Rivo Septi Andries
--
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke 
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com<mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke 
rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com<mailto:rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com>.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke