Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Ajo Duta yth dan anggota milis sakalian, Hubungan Almarhum Buya Hamka dengan Malaysia dan Singapura amat dekat dan rapat sekali. Kami menangis jika Almarhum meneteskan air matanya semasa menyampai kuliahnya baik di masjid-masjid maupun di stadium. Hubungan Almarhum dengan Muslimin dan Muslimat di kedua-dua negara cukup akrab. Sebenarnya, bukan Almarhum sahaja yang mendapat penghormatan sebegitu rupa, malah ulama-ulama lain asal Minangkabau cukup dihormati umpamanya Almarhum Sheikh Muhammad Tahir Jalaluddin Al-Falaki Al-Azhari, Almarhum Tuan Syekh Ahmad Khatib yang semasa hayatnya bermukim di Makkah, Almarhum Dr Haji Abdul Karim Amrullah (ayah Almarhum Buya Hamka sendiri), Almarhum Haji Agoes Salim dan ramai lagi. Oleh itu, adalah menjadi kemestian, jika ke Ranah harus singgah di rumah Almarhum di pinggir Danau Maninjau tersebut. Adalah menjadi harapan saya agar kesemua buah tangan tulisan Almarhum Buya diterbitkan semula dan dijual di rumah anggota keluarganya berhadapan Museum Almarhum itu. Baitu dulu dari ambo, Idris Talu (57) Ajoduta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Museum Buya Hamka, minim informasi. BIM tetap bimsalabim. Alias minim informasi. -------------------------------------------------------
Museum Buya Minim Promosi Gatra.com - Setelah enam tahun berdiri, tak banyak anak negeri yang datang ke Museum Buya Hamka. Malah, kebanyakan dari pengunjung museum itu bukan orang Indonesia, melainkan warga Malaysia, Singapura, atau Brunei Darussalam. "Biasanya warga Malaysia yang datang ke sini sampai menggunakan dua-tiga bus penuh," ujar Hanif Rasyid, pengelola sekaligus penanggung jawab museum itu. Sayang, memang, bila museum ini ternyata tak begitu menarik hati masyarakat Indonesia. Atau barangkali memang karena kurangnya promosi tentang keberadaan museum itu sendiri, seperti juga kesan kurangnya promosi dan informasi tentang daerah wisata di Sumatera Barat. Tak seperti di banyak negeri lain, begitu kita menjejakkan kaki di pintu keluar bandar udara tersedia beragam informasi tempat wisata dan museum, di Bandar Udara Internasional Minangkabau tak sehelai pun informasi serupa kita dapati. Itulah, barangkali, satu hal yang paling penting dibenahi, apalagi dalam upaya menggalakkan sektor pariwisata lewat program Visit Indonesia Year 2008. [Ragam, Gatra Nomor 21 Beredar Kamis, 3 April 2008] Baca berita selengkapnya di http://www.gatra.com/artikel.php?id=113839 ------------------------------------------------------- dikirimkan oleh Ajoduta dengan menggunakan fasilitas pengiriman email Gatra.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---