Tradisi Lokal itu Turun-temurun 

 

Minggu, 24 Agustus 2008 

PADANG - Di mata, Drs. M. Sayuti Dt. Rajo Penghulu, M.Pd, Sekretaris
Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, tradisi lokal
menyambut kedatangan Ramadhan memang sebuah tradisi yang berlangsung
sejak turun temurun di Sumbar. Berbagai macam caranya. "Misalnya,
berziarah ke tempat pemakaman tokoh-tokoh agama yang berjasa
mengembangkan agama Islam di Minangkabau ini. Lantas ada pula menggelar
doa bersama di rumah, baik untuk keselamtan keluarga maupun 'sukses'
menjalani ibadah puasa,"sebut Sayuti kepada Singgalang, Kamis (21/8) di
Padang. Tapi, sebut dia, yang baik itu memang menggelar doa bersama.
Diundang orang siak (tokoh agama), ninik mamak dan kerabat dekat memohon
keselamatan dan diberi kekuatan oleh Allah swt selama menjalani ibadah
Ramadan.

Mantan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sumbar, Ki Jal
Atri Tanjung menyatakan, dari kaca mata Islam, berbagai tradisi yang
dilakukan masyarakat untuk menyambut hari-hari tertentu, seperti tradisi
balimau menjelang Ramadhan atau dalam istilah jawanya Padusan, hukumnya
adalah boleh-boleh saja. Sepanjang pelaksanaanya tidak bertentangan
dengan Al-Quran dan Sunnatullah.

Dalam kultur masyarakat Minangkabau, ujarnya, berbagai tradisi itu telah
mulai disesuaikan dengan ajaran Islam. Dan itu koridornya jelas, dalam
nuansa adat basandi syarak-Syarak basandi Kitabullah.

Dikatakan, berbagai tradisi yang dilakukan masyarakat untuk menyambut
hari-hari tertentu, boleh saja dilakukan. Yang tidak boleh adalah jika
tradisi itu bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Ki Jal Atri mencontohkan tradisi balimau, yang dilakukan masyarakat
Sumbar setiap tahunnya menjelang masuknya bulan Ramadhan. Tradisi itu
itu sebetulnya bagus, karena bertujuan untuk membersihkan badan. Islam
sendiri menganjurkan untuk selalu bersih dan suci dari hadas dan najis.
Yang tidak bagus adalah jika dalam pelaksanaannya melakukan hal-hal yang
tidak diperbolehkan agama. Seperti pergi ke sungai atau pemandian umum.
Kemudian tempatnya menyatu antara wanita dan laki-laki. Jika seperti itu
tentu memiliki potensi 'dosa'. 

"Gambaran secara sederhananya, hal-hal seperti itu yang tidak boleh.
Atau yang lebih parahnya yang sudah mewngarah ke syirik. Itu sangat
tidak boleh," tegasnya.

Sama
Tradisi menyambut Ramadhan, ternyata melingkupi semua kalangan. Apa yang
dilakukan rakyata juga menjadi tradisi anggota DPRD Sumbar. Sebutlah
misalnya Ir. H. Djonimar Boer. Dia bersama keluarga juga melakukan
ziarah kubur.

"Tidak ada yang istimewa dalam menyambut Ramadhan. Semuanya saya dan
keluarga jalani layaknya orang lain di kampung saya, Sungai Siriah, Kota
Pariaman," bebernya kepada Singgalang yang menghubunginya Kamis lalu. 

'Budaya' balimau pada dasarnya juga dilakukan masyarakat di Kota Piaman.
Tapi bagi Djon, sapaan akrab Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sumbar
ini, tradisi itu tidak berlaku. "Saya hanya melaksanakan yang
diperintahkan agama, kalau pun balimau di rumah saja," sebut Anggota
Komisi III DPRD Sumbar itu. 

Bahkan, sejak remaja pun, balimau tidak dilakoninya pergi ke sungai
seperti anak muda lainnya. Dia hanya menjalani tradisi ziarah kubur dan
mandoa ke kuburan. "Sampai kini masih kami jalani, kalau saya ada di
Padang. Kecuali saya ke luar provinsi, jelas tak ikut ziarah kubur,"
paparnya. 

Tidak berbeda dengan Djon, Anggota DPRD Sumbar dari Komisi II, Murdani,
SE.MM., juga mengakui hal yang sama. Ziarah kubur wajib dilakukan untuk
mendoakan kedua orang tuanya yang sudah tiada. "Orangtua adalah
pahlawan. Beliaulah yang mendidik, membesarkan dan memberikan pengajaran
kepada kita, jadi memang harus kita hormati," tegasnya. 

Soal tradisi jelang Ramadan ini, diakuinya tidak begitu banyak lagi
dihabiskan bersama keluarganya dalam artian dirinya, istri dan anak-anak
saja. Lebih dari itu, dihabiskan bersama dengan keluarga besar partai
yang dipimpinnya, Partai Bintang Reformasi (PBR) Sumbar. "Kalau dulu
memang banyak dihabiskan bersama keluarga, sekarang lebih luas lagi
dengan keluarga besar DPW PBR Sumbar," ujar Ketua DPW PBR ini. 

Tentang tradisi balimau dinilainya hanya sebuah kebiasaan yang turun
temurun saja. Namun, keluarganya kini tak melakoninya lagi. "Kalau masa
anak-anak dan remaja dulu, jelas saya ikut. Kalau sekarang tidak lagi,"
imbuhnya. 

Baik Djon maupun Murdani berharap, di ramadan ini kualitas ibadah mereka
semakin baik dibandingkan ibadah-ibadah ramadan tahun-tahun sebelumnya.
oEffendi/Rifky Wahyudi/Yuni 

Copyright (c) 2007 - 2008 Harian Singgalang.

 


The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke