Pak Idris dan Pak Jamaludin serta dusanak sapalanta yang ambo hormati.

Pak Jamaludin ... wah namanya sama dengan nama Papa saya. Ejaannya yang beda.

Bicara kuliner antara orang Malaysia dan orang Minangkabau memang banyak 
persamaannya. Jika masakan sudah bercampur dengan bumbu racikan : pala, kayu 
manis, cengkeh, ketumbar, merica, jintan dan adas manis,  disinilah adaptasi 
dari masakan minangkabau dengan masakan yang berasal dari India bahkan hampir 
sama dengan Kawasan Timur Tengah . Ingat kan... di Arab kita disuguhi masakan 
daging Unta dengan rasa karee. 

Demikian pula Malaysia yang memiliki kesamaan dalam citera rasa masakannya 
dengan masakan minangkabau. Tidak diragukan lagi,  jika kita berkunjung ke 
Kuala Lumpur - maka kita menemukan jenis masakan yang citera rasanya sama itu. 
Sayangnya kala itu saya tidak menemukan adanya gulai Dalca yang sudah menjadi 
kulinari nasional di Malaysia, Kecuali roti cane yang disiram dengan kuah karee.

Berbeda dengan nasi curry - masakan khas orang India sebagai yang tampak di 
foto ini. Pastilah juga merupakan nasi lemak juga bukan...? Adalagi saya 
mencoba  - ikan masak karee - yang  ada di Restoran India "Summy Curry" 
Singapore. Eh .. ndak taunya rasanya persis sama dengan ikan asam padeh. Cuma 
ditingkahi rasa karee... 


                                        

Pak Idris - Saya memang pernah merasakan nasi lamak itu yang kala itu -  kami 
beli di sebuah restoran yang tidak jauh dari hotel kami menginap sebagai menu 
sarapan. (Hotel di Malaysia tidak menyediakan sarapan pagi). 
Dikala pagi hari itu .....kami makan nasi lamak berebutan. Kami beradik kakak - 
merasakan seperti masakan mandeh kami. Duh... saraso di Kampuang Sabalah/kota 
Padang zaman doeloe.. Anak-anak berebut makan roti cane. .


                                        Yang terlebih yang berkesan bagi saya 
adalah ketika kami makan gulai paku - terung balado - masakan khas minang 
lainnya di  Lebuh Raya  (artinya : jalan TOL) tidak berapa jauh - 
sebelum/setelah Genting Higland. Nama warungnya adalah " JUN Masakan Minang " - 
pemiliknya bernama Pak Omar Buyung - usia 65 tahun yang berasal dari Bonjol. 
Yang rupa restorannya saya tayangkan seperti gambar. 
Barangkali Pak Idris dan Pak Jamaludin atau pun siapapun yang berdomisi di 
Malaysia - pasti akan menemukan restoran sederhana ini.

Ondeh... raso gulai pakunyo - lamak banaa... Kuahnya legit karena Santannya ba 
minyak. Terungnya digoreng balado segar.. Ikan balado ... dan lain - lain. 
Dan yang tidak disangka -sangka - mengapa masakan ini sama dengan masakan orang 
Patani - Thailand ???

Dengan adanya persamaan - persamaan itu - saya sungguh tidak terima ketika - 
RENDANG - asli masakan yang berasal dari Minangkabau di Panten kan oleh 
Pemerintah Malaysia menjadi kuliner nasional malaysia. 
Rendang - asli kuliner minangkabau - karena tidak melakukan asimilasi atas 
racikan bumbu-bumbunya.  Rendang memiliki bumbu utama yaitu : kunyit, jahe, 
lengkuas, daun kunyit, daun jeruk yang keharuman berbeda dengan rendang 
malaysia.
Jangan ikan bilis pun dipatenkan pula oleh pemerintah ini....

Untuk soal paten mematen rendang dan lain-lain - sering tidak mengenakkan hati 
bagi para Ibu - Ibu di KBRI - ketika ada Ladies Program - eh... lagi kedutaan 
Malaysia menampilkan sesuatu yang sama dengan tampilan Indonesia...

Demikianlah uraian panjang lebar dari saya. Terlebih terkurangnya mohon saya 
dimaafkan.

Wassalam,

  Evy Nizhamul bt Djamaludin
(Tangerang, suku Tanjung, asal : Kota Padang)

http://hyvny.wordpress.com
http://bundokanduang.wordpress.com
  

   
  


--- On Tue, 4/14/09, Idris Talu <idristal...@yahoo.com> wrote:

From: Idris Talu <idristal...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: Dalca - adaptasi kuliner orang keling
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Tuesday, April 14, 2009, 4:12 PM

Sanak J Mohyiddin, Puan Evy Nizhamul dan sanak sapalanta nan ambo hormati,

Memang benar, dalca sudah menjadi menu utamo makanan harian, untuk majlis 
kenduri perkahwinan dan sebagainya. Sayuran yang dijadikan bahan dalca juga 
pelbagai, dari yang simple ka yang lebih complete. Ado yang cuma campur terung, 
kentang, tomat, jo kacang panjang. Namun baitu, component utamo ialah cabe 
kering, kacang soya jo dagiang cincang kato urang Malaysia. 

Mengenai nasik lamak, kini bukan untuk sarapan pagi sajo, ianya sudah dijua 
untuk minum patang jo malam. Kito boleh mandapekan nasik lamak di Bukit 
Bangsar, Bukit Bintang, malah di Gombak jo Setapak pun ado. Urang KL bilang, 
yang paling dakek ialah Setapak. Bagarah ambo saketek.

Walaupun enak dimakan, kalau nan ado masalah cholestrol, hati-hati, nanti lapeh 
makan nasik lamak, mancari lipolipid
 pulo.

Pantun duo karek urang Malaka;

Nasik lamak buah bidaro
Sayang salasih ambo luruikkan
 
Sekian daulu.

Idris Talu



Untuk menikmati keindahan alam semulajadi, layari:

http://www.west-sumatra.com/

Untuk menambah maklumat alam Minangkabau, layari:

http://www.cimbuak.net/

--- On Wed, 15/4/09, jmohyid...@yahoo.com <jmohyid...@yahoo.com> wrote:

From: jmohyid...@yahoo.com <jmohyid...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: Dalca - adaptasi kuliner orang keling
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Wednesday, 15 April, 2009, 1:17 AM

Puan Evy Nizhamul dan sanak sapalanta yang di hormati,

Gulai dalca sangat di gemari di Semenanjung. Populer di gunakan dengan roti 
canai. Enaknya luar biasa. Sekarang,
 memakan roti canai di cicah dengan gulai dalca sudah menjadi culinari 
nasional. Orang Cina, India, Iban, Kadazan dan orang bule pun menikmati gembira 
terutama di waktu santapan pagi.

Kini, variasi gulai dalca Dalca sudah merebak. Nampaknya setiap variasi resepi 
menandakan trademark tukang masaknya. 

Memang sudah di akui bahwa gulai dalca adalah sumbangan orang India. Untuk 
pemakluman, di Malaysia kita tidak panggil orang India Keling. Nanti orang 
India marah. Mereka tidak senang di panggil Keling. Memang tidak di nafikan ada 
kampung Tanjung Keling di Melaka.

Gulai Dalca tidak menandingi sarapan pagi orang Melayu
 yang unggul: nasi lemak. Nasi
 lemak kini sudah meratai kulinari sarapan pagi di Malaysia. Kalau dahulu  nasi 
lemak hanya digemari oleh kaum miskin atau yang tidak berada dan bekerja kuli, 
tetapi sekarang semua kaum dan dari semua peringkat/darjah kehidupan menikmati 
nasi lemak. Satu ketika saya di Kuala Lumpur, saya melihat para pejabat dan 
proffesional menikmati juadah lauk pauk dengan nasi lemak!!!. Malah, mereka 
mereka ini memakan nasi lemak dengan sambal lada ikan bilis. Kaget saya di 
buatnya. 



--- On Tue, 4/14/09, Evy Nizhamul <hy...@yahoo.com> wrote:

From: Evy Nizhamul <hy...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Dalca - adaptasi kuliner orang keling
To: "milis rang minang" <rantaunet@googlegroups.com>
Date: Tuesday, April 14, 2009, 12:39 AM





     






     








      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke