Ini adalah Pelanggaran Pemilu karena menggunakan PNS sebagai tim kampanye. ini pelanggaran etika sebagai pejabat publik (gubernur) mendukung salah satu calon Presiden, terlepas ia datang sebagai GF pribadi atau pun sebagai Gubernur. kalaupun ia datang sebagai pribadi, tetapi dalam diri pribadinya masih melekat sebagai Gubernur Sumbar. Ini juga pelanggaran terhadap perasaan masyarakat Sumbar karena, di posisi lain ada urang sumando Sumbar juga sebagai calon Presiden RI, yaitu Suami dari Ibu Mufpida JK. Otomatis punya kerabat di Sumatera Barat. Dan GF sebagai Gubernur merupakan lambang Sumbar ke propinsi2 luar, JiKa GF mendukung SBY Berbudi maka persepsi orang2 di luar Sumbar, bahwa Sumbar mendukung SBY, walaupun ini sebenarnya tidak bisa di Generalisir. Pelanggaran terhadap cita-cita bung Hatta untuk menegakkan ekonomi kerakyatan, sedangkan masyarakat Indonesia tahu bahwa BUDIONO PRo kebijakan ekonomi NEOLIBELISME, kebijakan hutang luar negeri pengembangan pasar modal, perdagangan bebas dan privatisasi.
Oleh karena itu kita meminta kepada Bapak "Gamawan Fauzi" meminta maaf kepada masyarakat Sumbar terhadap apa yang telah dilakukannya..,,.. Romi P Jakarta. --- On Fri, 5/15/09, Ronal Chandra <ronal_chan...@yahoo.com> wrote: From: Ronal Chandra <ronal_chan...@yahoo.com> Subject: [...@ntau-net] Re: Apa kata politisi: Gamawan ke kubu SBY. To: RantauNet@googlegroups.com Date: Friday, May 15, 2009, 9:45 PM Dear Dunsanak,. Mungkin yang paling menyedihkan adalah, bahwa sikap Gubernur kita ini menjadi pembenaran pernyataan selama ini bahwa Urang Minang 'Opportunis" juga pembenaran terhadap karekter karakter negatif yang selama ini trus ingin ubah oleh generasi Minang. Miris bener,. Cuma mungkin ada hal jauh lebih penting yang harus kita pikirkan dan antisipasi secara national yang akan berdampak buruk juga terhadap Ranah. pertama tampak ada upaya untuk memecah Orang Minang demi untuk kepentingan sesaat dan tidak akan bermamfaat pada masyarakat banyak. Kedua ada cara berpikir pragmatis bahwa, pola sentralisasi pembangunan akan kembali dilakukan seperti jaman suharto dahulu dan desentralisasi pembangunan cukup dengan menempatkan mentri dari berbagai daerah diindonesia. Dan ini sudah dilakukan dengan menjadikan Gubernur Sumbar sebagai declarator salah satu capres dan cawapres, sehingga opini terbentuk bahwa ini salah satu hal bagus karena kader Minang masih dilihat dan terpakai, sangat pragmatis pola nya dan ibarat mancing umpan termakan. Ketiga salah satu Capres terlihat sangat power full dan ini membahayakan sistem demokrasi indonesia dan ranah juga nanti nya. Himbauan untuk urang Minang, awak harus lebih berhati2 dalam menentukan sikap respon terlalu negatif ke Gamawan juga akan membuat riak teramat besar sehingga mudah untuk dilihat dan dianalisa oleh capres dan cawapres lainnya. Saya beneran khawatir jika pola lama kembali diterapkan dijaman reformasi ini. Mana yang mendukung dan tidak mendukung di buat garis tebal untuk ditandai. Semoga pemilihan Gubernur Jakarta kemarin menjadi pelajaran bagi Masyarakat Minang. Salam Hormat Ronal Chandra Rajo Bungsu. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---