Garuda membeli pesawat baru. Badan lebar, jenis A330-200. Fresh from oven. Pesawat itu sudah datang ke Soekarno-Hatta. Masih berlogo hainan airlines. Tentu ada yang bertanya, kalau baru kenapa logonya milik orang lain. Jangan-jangan bekas?
Bukan. Ini memang pesawat baru. Yang mengorder ke airbus adalah Hainan Airlines. Karena krisis global, mereka tak sanggup meneruskan pembelian ini. Lalu garuda, melihat celah ini. Mereka minta ke airbus pesawat tersebut dengan harga agak miring. Bersama garuda ada beberapa yang membeli pesawat jenis ini. Industri pesawat terbang kita cukup diuntungkan oleh krisis global ini. SQ dan Thai Airlines, sekarang dalam posisi goyang secara finansial. Penerimaan SQ menurun drastis. Thai sudah mulai rugi operasional. Garuda dalam salah satu statementnya, menyebutkan angka keuntungan yang besar di kuartal satu tahun ini. Garuda diuntungkan karena penerbangan domestik. Karena memang sebagian besar rutenya adalah domestik. Rute domestik masih sehat dan banyak permintaan. Mobilisasi orang dan barang di dalam kawasan kita masih cukup bagus. Walaupun sebenarnya masih bisa ditingkatkan secara maksimal. Kembali ke soal pesawat. Selain garuda, lion air juga membeli jumbo Boeing 747. Ini nantinya diperuntukkan bagi rute timur tengah. Di saat maskapai luar negeri mengurangi trayeknya, kita masih bisa menambah pesawat. Sebenarnya pesawat-pesawat kita cukup katro. Apalagi yang menjalani rute luar negeri. Jangan harap kita akan menemukan personal entertainment dalam pesawat milik maskapai kita. Dengan vietnam airlines aja kita kalah jauh. Saya pernah menaiki Airbus 321 dari HCMC ke Bangkok. Pesawatnya keren. Pernah saya dapat omelan dari temen, karena saya merekomendasikan untuk naik garuda ke HK. Ternyata ia naik pesawat kecil. B737-NG nya garuda. Bagi yang sering ke asia timur, tentu tahu turbulance ketika pesawat berada di utara kalimantan. Dengan airbus 330 saja, guncangannya cukup berarti. Apalagi dengan 737 biasa. Dan yang lebih celakanya, ketika saya menyusul dengan CX A340, ia marahnya gak ketulungan. Lima jam saya didiemin. Selayaknya garuda, orang minang seharusnya mengambil kesempatan dalam krisis global ini. Bagaimana caranya? Salah satu contoh sederhana. Mumpung singapore sedang agak krisis, kita bisa kampanyekan pariwista kita ke sana. Kita bilang begini. Krisis sih boleh krisis, tapi liburan tetap perlu. Justru jadi sangat perlu. Tak perlu jauh agar tak banyak keluar rupiah, hanya 45 menit dari singapore. Terus-terusan kita omongin ini ke orang singapore sana. Wassalam, MS/30/jkt PS: presdir garuda urang awak loh... Denger-denger David Beckham ada darah minangnya juga. Powered by Telkomsel BlackBerry® --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---