Assalammualaikum Wr Wb bapak Suheimi yth

Mestinya di ajak dulu ifah ke istana baru bisa ifah nulis tentang istana.
Kalau belum pernah .. wah terpaksa minjam mata JEPE yang jeli membaca yang 
penting tapi luput dari perhatian orang, dan harus mampu merekam dengan baik 
dalam waktu yang singkat. Salut buat JEPE

Waktu Irdhan hormat senjata, ifah asyik mancaliak wajah Irdhan dan mancocokkan 
jo kodak bapak, apo mirip ndak jo kodak bapak he he he. Hal iko tantu ndak 
mungkin dilakukan JEPE karano JEPE  alah basobok jo bapak dan Irdhan.

Makasih atas dorongan bapak agar ifah menulis terus ...
Entahlah entah bagus entah tidak, entah puisi entah bukan ... 
Yang jelas sudah mulai ifah merasakan asyik menulis
Agak takut salah juga kalau menulis tentang agama ... 

Mudah-mudahan ada yang membaca dan suka dengan tulisan ifah

Wass


Hanifah




--- On Wed, 8/19/09, ksuhe...@yahoo.com <ksuhe...@yahoo.com> wrote:

From: ksuhe...@yahoo.com <ksuhe...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: “Hormat Pedang Kapten Inf Irdhan Suheimi” ... By : 
Jepe
To: "Rantau" <RantauNet@googlegroups.com>
Date: Wednesday, August 19, 2009, 7:34 AM

   Ifah saya kira bisa ke Istana
Cobalah sering2 menulis tentang istana dan isinya, pasti ifah diundang dan 
dihormati disana

Puisi Ifah bagus. Dan jarang perempuan yg bisa menulis puisi

Sekarand di pesawat ke Padang utk penyerahan brevet obsgin 6 spesialias. Baru
SalamPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  hanifah daman 
Date: Tue, 18 Aug 2009 03:33:09 -0700 (PDT)
To: <RantauNet@googlegroups.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: “Hormat Pedang Kapten I  nf Irdhan Suheimi” ... By 
: Jepe
Analisa yang cermat dari pengamat bola eh eh salah he he he

Jepe, uni lai lo sato duduak malotot mancaliak tipi. Uni caliak2 nuko panonton 
sia tau nampak bapak Suheimi... nan acok di sorot kamera, itu pambaok baki dun 
...
Ndak taparatian di uni baa caro hormat pedang komandan doh ... 
Disiko latak santiang JEPE jadi pengamat, dek alah biaso jadi komentator bola, 
tau momen nan indak buliah di tingga kan. Langkah pasti dan tegap tap tap tap 
bacaliak abih di uni ... mantap. labiah mantap dari nan jadi komandan pagi nak 
???

Lai marengek rengek uni ka bapak Suheimi untuak mambao uni jo uda sato 
mancaliak langsuang he he he ... samik2 jawek bapak trus terakhir nawon. apo du 
arati samik2 jo nawon Jepe ?

Terakhir uni kecekkan ka bapak suheimi ... hanifah doakan Irdhan jadi presiden 
... lalu nanti bapak Suheimi kan bis maundang hanifah datang  ka istana negara 
... sebagai murid. Iyo cingin pula awak ka uda Elthaf bagai nak .. dek hobbi 
manulih taundang ka istana ...
Rajin-rajinlah Jepe manulih yo, sia tau punyo nasib elok saroman uda Elthaf, 
bilo paralu satom lo badoa saroman jo doa uni ... tapi jepe bisa jepe labiahkan 
saketek .. jadi panari indang TIM ABG RIAU he he he

Wass


Hanifah

--- On Mon, 8/17/09, jupardi andi <jupardi...@yahoo.com> wrote:

From: jupardi andi <jupardi...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] “Hormat Pedang Kapten Inf Irdhan Suheimi” ... By : Jepe
To: "rantaunet rantaunet" <rantaunet@googlegroups.com>
Cc: alumni-p...@yahoogroups.com
Date: Monday, August 17, 2009, 8:36 PM

 “Hormat Pedang Kapten Inf Irdhan Suheimi”  By : Jepe              Lupakan dulu 
perbincangan yang cukup hangat di masyarakat seputar upacara detik-detik 
proklamasi HUR RI yang ke 64 yang dilansungkan di Istana Negara dengan 
Inspektur Upacara dipimpin lansung oleh Presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono 
(SBY) dengan jargon kampanye Pilpresnya yang terkenal “Lanjutkan”, begitu juga 
kiranya kelihatannya Pak SBY dalam memimpin peringatan detik-detik Proklamasi 
Negara kita pada pagi hari ketika Komandan Upacara melapor ke Inspektur Upacara 
maka SBY berkata singkat “Lanjutkan” dan sore harinya begitu juga masih berkata 
“Lanjutkan” ketika Komandan Upacara melapor saat upacara penurunan bendera 
pusaka merah putih. Saya pikir ini keluar dari “pakem” seperti kebanyakan 
upacara-upacara resmi yang dilaksanakan baik diinstitusi, organisasi dan 
lembaga-lembaga pemerintah dan swasta lazimnya ketika Komandan Upacara melapor 
kepada Inspektur Upacara
 maka jawaban singkatnya adalah “Laksanakan”. Ya sudah saya hanya menikmatinya 
saja, malah saking menikmati orang-orang yang ikut saat upacara penurun bendera 
di istana Negara sore itu ketika SBY berkata “Lanjutkan”..walah..walah apa yang 
terjadi “bertepuk tangan” para pembaca tulisanku.     Saya memang menikmati 
upacara HUT RI  yang ke 64 ini yang berlansung di Istana Negara baik pada pagi 
hari maupun sore hari secara lansung melalui layar kaca yang disiarkan oleh 
salah satu stasiun televise swasta kita. Tentunya yang menjadi pusat perhatian 
saya ingin juga rasanya menyaksikan salah satu putra terbaik Ranah Minang yaitu 
Kapten Inf Irdhan Suheimi dan merupakan putra kebanggaan pasangan Prof dr K 
Suheimi SpOG dengan  dr. Zurtias yang terpilih mengemban tugas Negara yang 
teramat penting, Kapten Inf Irdhan bertugas sebagai komandan pasukan (Danki) 
yang menurunkan bendera pusaka Merah Putih pada sore hari di Istana Negara 
Jakarta. Dari beberapa
 rangkaian acara  yang menarik bagi saya adalah cara seorang tentara melakukan 
hormat pedang, jika baris berbaris itu sudah biasa dan memang sudah menjadi  
“makanan” sehari-hari seorang tentara  dengan gerakan langkah yang rapi, 
teratur, tegas serta irama langkah yang serentak dengan keindahan yang sangat 
halus.     Tentang baris berbaris tentara dengan putra putri terbaik dari 33 
Propinsi di Indonesia pada HUT RI yang begitu memesona ini,  saya jadi ingat 
sebuah ungkapan pergaulan di ranah minang dengan teman-teman sebaya dari dulu 
sampai saat ini, begini ungkapan tersebut “Jaan waang ajaan lo tantara babarih” 
sebuah ungkapan yang bermakna “Jika sesuatu pekerjaan yang dilakukan oleh 
ahlinya sebaiknya jangan kita ajarkan lagi mereka” begitu kira-kira 
maknanya.Bagi saya sungguh memesona melihat seorang tentara melakukan hormat 
pedang kepada Inspektur Upacara, seperti yang dilakukan oleh Kapten Irdhan saat 
melakukan penghormatan pedang
 kepada Inspektur Upacara pada HUT RI ke 64 saat upacara  penurunan bendera di 
halaman Istana Negara.     Gerakan hormat pedangnya begitu tegas, lugas, keras 
tapi tetap dengan keindahan yang halus dan berseni baik ketika saat pedang 
ditarik kedada maupun saat ditebaskan kebawah dengan satu gerakan otomatis yang 
terlatih…set..set..set…sangat sempurna dengan kelebat pedang yang mengkilau. 
Begitu juga saat selesai penghormatan maka pedang tersebut kembali di tarik 
oleh Kapten Irdhan kesisi pinggang sebelah kanannya dengan pedang terhunus 
ujungnya keudara lalu dibawa melenggang berbaris dengan langkah yang tegap dan 
teratur sambil seirama dengan gerakan pedang yang dipegang tangan kanannya 
dengan cengkaraman yang kuat, inilah sebuah “kekerasan” di dunia tentara yang 
berseni.     Disini saya dapat menarik sebuah kesimpulan apapun pekerjaan kita 
bahkan seorang tentara sekalipun dengan sikap disiplin yang keras dan terkadang 
“kaku” dengan segala
 aturan sesuai dengan dunia ketentaraan, apalagi dipasukan Infantri yang boleh 
dikatakan “tentaranya tentara” dengan seni semua kekerasan itu kelihatan indah. 
Berbahagialah orang yang mempunyai rasa seni dengan keindahan yang halus, 
perjayalah jika gerakan hormat pedang di dunia tentara ketika dilakukan dengan 
seni penuh keindahan maka setiap gerakan yang diciptakan adalah TARIAN. Ketika 
teriakan komandan “Hormat Senajata Grak” disuarakan dengan seni maka yang 
keluar adalah NYANYIAN, tapi apakah ketika SBY menjawab laporan Komandan 
Upacara dengan kata “LANJUTKAN” termasuk seni juga ya..ehemmm.     Selamat buat 
Kapten Inf Irdhan Suheimi yang telah sukses mengemban tugas Negara yang teramat 
penting dan tentunya membuat rasa bangga, bahagia dan haru bagi kedua orang 
tuanya dan juga kita-kita sebagai orang minang.Dirgahayu RI yang ke 64, SEKALI 
MERDEKA TETAP MERDEKA dan semoga tidak ada Merdeka Dua, Tiga  kali dan 
seterusnya MERDEKA itu.     
    MERDEKA, Pekanbaru, 17 Agustus 2009 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke