Padang-Solok Macet Parah

Aliran Listrik di Sejumlah Tempat Normal Hari Ini

Sabtu, 3 Oktober 2009 | 05:00 WIB

SUNGAI PENUH, KOMPAS.com - Arus lalu lintas dari dan ke Kota Padang
melalui Solok macet parah sepanjang Kamis hingga Jumat (2/10) pagi.
Kemacetan hingga 10 jam lebih itu diperparah oleh pengalihan arus lalu
lintas dari Bukittinggi, Dumai, dan Pekanbaru menuju Padang ke Solok
menyusul amblesnya ruas jalan di Tanah Datar karena guncangan gempa
berkekuatan 7,6 skala Richter, Rabu pukul 17.16.

Jalan Padang-Solok yang sempit tidak mampu menampung lonjakan jumlah
kendaraan. "Waktu tempuh Padang-Sungai Penuh sepanjang 250 kilometer
biasanya rata-rata tujuh jam. Akan tetapi, karena macet parah,
perjalanan Padang-Sungai Penuh, Kerinci, menjadi sekitar 16 jam," kata
Risman (50), pengemudi trayek Padang-Sungai Penuh dari PO Kerinci Utama.

Hingga Jumat malam, Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana
(Satkorlak PB) Provinsi Sumatera Barat mencatat jumlah korban meninggal
di Padang menjadi 496 orang, luka berat 279 orang, dan luka ringan 2.530
orang. Sementara orang hilang 301 orang, Padang (4), Padang Pariaman
(245), dan Agam (52).

Jumlah pengungsi 329 orang, 15.159 bangunan rusak berat, 4.000-an rusak
sedang, dan 7.000-an rusak ringan. Khusus di Kabupaten Padang Pariaman
dan Kota Pariaman, korban meninggal 207 orang dan 29 orang. Sementara
itu, korban di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, hingga
semalam tercatat dua orang tewas.

Di Jakarta, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, kemarin,
menginstruksikan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas)
untuk menilai dampak gempa bumi di Sumbar. Diperkirakan besarnya dana
rehabilitasi dan rekonstruksi hampir sama dengan dana di Yogyakarta
tahun 2006, yaitu Rp 3 triliun-Rp 4 triliun.

Sedangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengusulkan
tambahan dana oncall (siap pakai) Rp 50 miliar. Dana cadangan
penanggulangan bencana alam 2009 Rp 3 triliun. Sekitar Rp 526,2 miliar
sudah dapat izin dari Panitia Anggaran DPR untuk digunakan
sewaktu-waktu, termasuk untuk menutup kebutuhan pendanaan tanggap
darurat di Sumbar, Jambi, dan Jawa Barat. Demikian penjelasan Direktur
Jenderal Anggaran Departemen Keuangan Anny Rachmawati, Jumat.

Titik longsor

Di jalur Solok-Padang melewati kawasan Sitinjau Laut terdapat belasan
titik longsor di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan mulai dari
Lubuak Selasih, Kabupaten Solok, hingga Lubuk Peraku, Kota Padang. Saat
ini material longsoran belum menutupi badan jalan. Namun, jika hujan
tiba, sangat rawan terjadi longsoran besar yang bisa menutupi badan
jalan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumbar Dody Ruswandi mengatakan,
longsor sering terjadi saat hujan tiba atau pascagempa. Jalur
Padang-Lubuk Selasih sejauh 25 kilometer yang dalam kondisi normal
ditempuh 35 menit pada Kamis malam menjadi sekitar 10 jam karena macet.

Jalur satu-satunya yang bisa berfungsi pascaterputusnya jalan
Padang-Padang Panjang dan Padang-Bukittinggi melalui Maninjau,
menyebabkan kendaraan yang menuju Padang atau keluar dari Kota Padang,
terpusat di jalur Solok-Padang.

"Semua jalan yang terputus akibat timbunan longsoran, seperti
Solok-Muarolabuh, Padang-Padang Panjang, Padang-Padangluar lewat
Maninjau sudah terbuka hari ini dan bisa dilewati kendaraan," kata Dody.

Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi menambahkan, semua aparat telah dikerahkan
untuk menyingkirkan material longsoran berupa bebatuan besar di jalur
Padang-Padang Panjang. Batu-batu besar diledakkan dengan bantuan tenaga
Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Belum tersentuh

Hingga hari ketiga pascagempa, sebagian besar korban gempa bumi di Kota
Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman masih belum tersentuh bantuan
logistik, makanan, dan obat-obatan. Masyarakat membutuhkan tenda darurat
karena rumah-rumah mereka hancur total.

Warga Desa Cubudak Air Utara, Kecamatan Pariaman Utara, Pariaman, hingga
Jumat sore, belum mendapat bantuan dari pemerintah.

Ratusan warga di pedalaman Kabupaten Padang Pariaman, seperti di Padang
Alai, yang berbatasan dengan Kabupaten Agam, belum diketahui nasibnya
akibat tertimbun tanah longsor akibat gempa.

Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman mengakui belum satu pun tenda darurat
diberikan kepada warganya.

Listrik dan air 

PLN Wilayah Sumbar menjamin listrik di wilayah Kota Padang akan pulih
Sabtu ini setelah PLN mengerahkan ratusan petugas untuk memperbaiki
kerusakan gardu listrik dan gardu distribusi di Padang.

General Manager PLN P3B Sumatera Zainal Abidin Sihite mengatakan, enam
gardu listrik pemasok 160 megawatt ke Kota Padang, Kabupaten Padang
Pariaman, Kota Pariaman, dan Kabupaten Pesisir Selatan sempat rusak
karena gempa. Jumat malam, mulai ada rumah-rumah di Padang utara yang
dialiri listrik.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang Azhar
Latif mengatakan, Menteri Pekerjaan Umum menginstruksikan air minum
mengalir sempurna dalam sebulan. "Kini, kami hanya mampu melayani 62
persen pelanggan dari total 75.000 satuan sambungan rumah," kata Azhar.

Penerbangan 

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia sejak Kamis menambah penerbangan
ekstra ke Padang guna memenuhi permintaan keluarga korban.

Penerbangan ekstra, menurut Kepala Penerangan PT Garuda Indonesia
(Persero) Pujobroto, diikuti dengan penetapan harga tiket pada kelas L
(harga menengah).

Manajer Operasi Bandara Internasional Minangkabau Satya Anggara
mengatakan, jadwal penerbangan diatur lagi karena banyaknya pesawat
carter dan pesawat pembawa bantuan yang mendarat di bandara itu.
Penerbangan tambahan juga dilakukan Mandala Airline.

Hingga Jumat sore, di Padang, hanya layanan dari operator Excelcomindo
(XL) yang dapat diandalkan sehingga kartu perdananya jadi rebutan.
Sementara layanan dari Telkomsel dan Indosat masih dalam gangguan.

Koordinator Penanggulangan Gempa Sumatera Barat Gamawan Fauzi menjamin
pasokan bahan bakar minyak (BBM) cukup karena BBM terus dikirim ke Kota
Padang. "Hari Kamis kemarin memang hanya empat SPBU yang beroperasi.
Jumat ini ada 14 SPBU yang beroperasi," kata Gamawan.

Pimpinan Bank Indonesia (BI) Padang Romeo Rissal menyiapkan Rp 1 triliun
untuk membantu ketersediaan uang tunai di Padang dan langsung
didistribusikan ke anjungan tunai mandiri (ATM) yang bisa berfungsi.
(TIM KOMPAS)

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/03/05003333/padang-solok.mac
et.parah

 



The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke