Oh yo, ambo lupo sampaikan, dulu di ayia bangih ado kapa patroli nan 
banamo Tuanku Rao. Kapa ko hasil sitaan pukek harimau nan kemudian 
difungsikan nagari sebagai kapa patroli. Ambo indak tahu lai baa carito 
kapako kini.

Salam

andiko sutan mancayo

Lies Suryadi wrote:
> Mak Darul,
> Saya baru sadar betapa peliknya masalah ini. Kok bisa orang asing dg 
> sukarela sudah mau mengajari, malah disuruh bayar pula. Jika memang 
> selama ini laut kita menjadi objek rebutan antara kita sendiri, maka 
> wajar kalau oknum2 tertentu dengan tanpa merasa dosa sering pula 
> 'berkongkalingkong' dg pihak asing untuk mengeruk dan menjual isinya. 
> Bagaimana jalan keluarnya, Mak Darul?
>  
> Wassalam,
> Suryadi
>
>
> --
>
>

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke