TIBA-TIBA
HUJAN BADAI

 

Di
penghujung tahun 2009

Suamiku
dapat tugas ke Jakarta

Mewakili
pengurus PGRI Provinsi Bengkulu

Untuk
 mengikuti  Pelatihan Keuangan

 

Sekali
merangkuh dayung

Sebelum
pulang suamiku mampir-mampir dulu 

“Mumpung
ongkos gratis 

Dan
sedang libur pula”, katanya 

 

Tanggal
dua Januari 2010

Sekitar
jam 5 sore

Suamiku
kirim SMS yang isinya

“Ma,
papa sudah dalam pesawat

Cuaca
agak buruk 

Doakan
papa selamat ya”

Tentu
saja aku doakan

Waktu
itu langit di Bengkulu 

Masih
terang dan cerah

 

Setengah
jam kemudian

Turun
hujan rinai membasahi bumi

Tak
lama turun hujan lebat 

Disertai
badai menerjang Bengkulu

Pohon-pohon
meliuk-liuk tertiup angin

Bersamaan
dengan itu

Azan
Magribpun berkumandang 

 

Kulihat
HP belum ada pesan dari suamiku

Ku
coba menelpon ke HPnya

Tu
la Lit

Pikiranku
jadi kacau

Tanah
dipijak serasa akan terban

Langit
yang gelap seakan runtuh

Serasa
terpisah nyawa dari badan

Jantung
berdetak kencang

Tak
henti-henti mulutku

Berkomat
kamit membaca doa

Mengharapkan
keselamatan suamiku

 

Ku
ambil wuduk dan sholat Magrib

Tetap
saja badanku seperti melayang

Pikiranku
sudah mulai bermacam-macam

Ku
kirim pesan kemana-mana

Memohon
doa keselamatan suamiku

 

Kucaba
dan kucoba lagi menelpon ke HPnya

Tetap
saja Tu La Lit

Kuganti
pakaian dan kupasang jaket

Ku
minta adikku mengantarkanku ke bandara

Aku
yakin akan mudah dapat berita disana

 

Sesampai
di bandara 

Langsung
kutanya petugas

“Pesawat
masih di Jakarta”, katanya

Dalam
aku kebingungan 

Berdering
HPku

“Pesawat
papa kembali ke Jakarta”, kata suamiku

Alhamdulillah

Aku
masih mendengar suara suamiku

Kami
tak bisa bicara lama

Karena
dia mencuri kesempatan

 

“Kita
pulang lagi saja”, kata adikku

Jelang
pulang aku ketemu teman

Yang
menunggu pesawat untuk ke Jakarta

“Tadi
pesawat sudah sampai

Tapi
tidak bias mendarat

Pesawatnya
kembali ke angkasa”, katanya

 

Sesaat
aku merasa lega

Apalagi
waktu itu

Hujan
badai sudah reda

Temanku
tetap saja 

Menunggu
pesawatnya di bandara

 

Jelang
jam 11 malam

Suamiku
menelpon lagi

“Papa
sudah di bandara Bengkulu”

Alhamdulillah

 

Bengkulu,
4 Desember 2009

 

 

Hanifah
Damanhuri

 

 

 

 

 

 

 

 




      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke