---------- Forwarded message ----------
From: dutamar...@gmail.com
Date: Fri, 9 Jul 2010 12:31:22 +0000
Subject: Fw: [alumni-esq-washingtondc] ESQ di Malaysia didukung oleh
13 Mufti Malaysia
To: ajod...@gmail.com


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Mohamad Al-Arief <malar...@yahoo.com>
Sender: alumni-esq-washingto...@yahoogroups.com
Date: Fri, 9 Jul 2010 06:21:24
To: <alumni-esq-washingto...@yahoogroups.com>
Reply-To: alumni-esq-washingto...@yahoogroups.com
Subject: [alumni-esq-washingtondc] ESQ di Malaysia didukung oleh 13
Mufti Malaysia

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pagi!

Saudara-saudaraku, Alumni ESQ yang dirahmati Allah SWT --
Saya bermaksud menyampaikan informasi sekitar perkembangan ESQ di Malaysia.
Belum lama ini ada berita bahwa salah satu Mufti di Malaysia telah
mengeluarkan fatwa yang menentang pelaksanaan training ESQ di Malaysia. Mufti
untuk wilayah persekutuan KL, Labuan dan Putrajaya ini adalah satu diantara 14
Mufti (Imam Besar di tingkat propinsi) di Malaysia.

Sejak pengeluaran fatwa tersebut, ke-13 Mufti yang lain justru secara bersama
mengeluarkan dukungan pelaksanaan training ESQ di Malaysia. Dalam Muzakarrah
atau sidang dengan seluruh Mufti yang dihadiri oleh Bapak Ary Ginanjar Agustian
pada tanggal 16 Juni 2010, para Mufti memberikan tanggapan positif terhadap
pelaksanaan training ESQ di Malaysia. M

Berikut adalah link yang bisa dibaca untuk mengetahui perkembangan ini:

- Statemen lengkap beberapa Tokoh Indonesia dan Mufti Malaysia mengenai ESQ:
http://esqlc165.blogspot.com
- Penjelasan ESQ Leadership Center: http://www.esqway165.com/


Semoga informasi ini membantu.

Wassalam,
Arief
------

Berikut juga saya kirim kutipan beberapa tokoh mengenai ESQ:

AM Fatwa: Tidak Ada Ajaran Sesat dalam Training ESQ
Posted: 07 Jul 2010 09:40 PM PDT

AM Fatwa turut angkat bicara soal kontroversi fatwa haram yang
dikeluarkan Mufti
Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur terhadap training ESQ. Mantan Wakil Ketua MPR
RI Periode 2004-2009 tersebut mengatakan, Mufti Kuala Lumpur hanya salah paham
dan belum mengetahui serta memahami betul apa itu training ESQ.

“Sebaiknya Mufti Kuala Lumpur cari tahu dulu apa itu ESQ, minimal membaca
buku-buku yang dikeluarkan ESQ. Itu bisa dijadikan dasar atau gambaran mengenai
apa itu ESQ,” ucap AM Fatwa saat dikonfirmasi melalui telepon.

Fatwa menjelaskan, sudah banyak tokoh-tokoh dan pemimpin Malaysia yang pernah
mengikuti training ESQ, mereka semua memberikan dukungan terhadap ESQ.

“Saya sudah dua kali ke Malaysia untuk mendampingi Ary Ginanjar
bertemu Mahathir
Mohammad dan Perdana Menteri Najib Razak, mereka semua menyambut baik training
ESQ. Bila ESQ sesat, mana mungkin Najib Razak dan Mahathir Mohammad hadir dan
memberi sambutan dalam acara yang diselenggarakan ESQ,” tuturnya.

Fatwa mengungkapkan, selama ia mengikuti training ESQ berulang kali, tidak ada
ajaran yang menyesatkan dan tidak sejalan dengan ajaran Islam serta
kaidah-kaidah Islam. Bahkan ESQ memberikan panduan mengenai pengamalan Islam di
dalam tuntunan keruhanian dan amalan kebajikan di masyarakat.
“Ada baiknya Mufti Kuala Lumpur mengundang atau menerima pihak ESQ untuk
mengklarifikasi atau meminta penjelasan terlebih dahulu, jangan menjatuhkan
sesuatu pandangan membingungkan. Lebih baik bertukar pikiran,” urainya.

Anggota DPD RI itu membantah kalau dalam training ESQ ada ajaran-ajaran Yahudi
ataupun Hindu dan mencampuradukkan ajaran keruhanian bukan Islam dengan ajaran
Islam, seperti yang dikatakan Mufti Kuala Lumpur.

“Saya tidak melihat ajaran Yahudi dalam ESQ, kalau mengutip pakar ilmu
pengetahuan seperti Plato, Aristoteles menurut saya tidak masalah. Di dalam
pelajaran filsafat Islam juga banyak dikutip pandangan para filosof dan itu
tidak masalah,” jelasnya. (jos/sym)
Sumber : http://esqmagazine.com

Soegiharto: Pemberitaan Fatwa Sesat tak Ganggu Persaudaraan Serumpun
Posted: 08 Jul 2010 01:56 AM PDT

Banyak pihak menanyakan, apakah dampak dari pemberitaan fatwa sesat
terhadap ESQ
yang dinyatakan oleh Mufti Wilayah Persekutuan akan merusak hubungan
Indonesia-Malaysia. Ketua Persaudaraan Serumpun Indonesia Malaysia (PSIM) yang
juga mantan Meneg BUMN Soegiharto menepis anggapan itu. “Kita harus berpikir
positif. Pemberitaan tersebut tidak akan mengganggu hubungan persaudaraan yang
sudah terjalin khususnya dalam PSIM ini.”
PSIM yang didirikan atas inisiatif alumni ESQ Indonesia-Malaysia, bertujuan
untuk mempererat hubungan persaudaraan kedua negara. Piagam Persaudaraan
Serumpun Indonesia Malaysia (PSIM) pada Sabtu, 12 Desember 2009 di Menara 165,
Jl TB Simatupang Jakarta Selatan.

Menurut Komisaris Utama Pertamina ini, ESQ seperti oksigen, tidak
memiliki warna
dan tidak bermuatan politis justru mengajarkan kemanusiaan,
perdamaian, keadilan
dan nilai positif lainnya yang akan memperkokoh ikatan persaudaraan. Training
ESQ sudah dirasakan positif oleh berbagai komponen masyarakat di kedua negara.
“Manfaat ESQ dirasakan positif selama ini oleh berbagai lapisan
masyarakat bukan
saja bagi kehidupan individu, keluarga, lembaga, bahkan bangsa dan
negara, bukan
saja di Indonesia melainkan juga Malaysia. Jumlah alumni di Malaysia sudah
mencapai lebih dari 65 ribu orang.”

Menurutnya, fatwa yang menyatakan ESQ menyimpang dari ajaran agama lebih
disebabkan karena kesalahpahaman mengenai apa yang disampaikan dalam training
ESQ.

“Menurut saya sangat keliru jika ESQ dianggap sebagai ajaran atau aliran agama.
Training ESQ adalah sebuah metode pelatihan sumber daya manusia yang oleh Pak
Ary diwarnai dengan nilai spiritualitas,” jelasnya.

Saat berlangsungnya Training ESQ Eksekutif Nasional angkatan 85 di Menara 165
(Jumat 18/12/2009) Sugiharto menyatakan rasa syukurnya terpilih sebagai ketua
PSIM. “Ini bukan sebuah kebetulan. Saya mempunyai ikatan emosional yang cukup
kuat dengan Malaysia. Pada masa pendudukan Jepang, seluruh keluarga ayah saya
hijrah lari ke Malaysia untuk menghindari pengejaran tentara Jepang.”

Selanjutnya Sugiharto menceritakan, hanya ayahnya yang kembali ke Indonesia,
sedangkan ketujuh saudara ayahnya itu hingga kini masih menetap di Malaysia dan
tersebar di berbagai tempat.

“Saya yakin dengan ikatan spiritual yang dibangun melalui ESQ,
persaudaraan kita
dengan Malaysia akan makin erat. Karena Malaysia bukan hanya tetangga namun
saudara seiman dengan kakek buyut yang sama dan banyak berasal dari Indonesia
seperti Minangkbau dll.”


(ida - www.esqmagazine.com)

Menteri Agama – Suryadharma Ali (detik.com; vivanews.com)

“ESQ itu bukan suatu lembaga baru di Indonesia. Sudah berkembang lama dan di
Indonesia tidak ada reaksi seperti itu. Karenanya kalau ada pandangan bahwa ESQ
melenceng dari ajaran agama, kita harus lihat dulu pada bagian yang mana yang
begitu”


Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama – Slamet Effendi Yusuf (detik.com;
republika.co.id)

“Setahu saya Ary Ginanjar itu mendakwahkan masalah hati tidak dilepaskan dari
ajaran Al Quran. Jadi menurut saya berlebih-lebihan kalau itu
diharamkan. Setahu
saya banyak yang ikut ESQ. Itu seperti ngaji aja, untuk tambah ilmu,
itu sah-sah
saja. Itu kan bagian dari pengelanaan dan pengembaraan pencarian ilmu”

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama – KH. Hasyim Muzadi
(mediaindonesia.com)

“Saya sudah memberikan surat rekomendasi kepada Jabatan Kemajuan Islam Malaysia
(JAKIM) atau Majelis Ulama Malaysia melalui Pimpinan ESQ Ary Ginanjar. Kegiatan
pelatihan yang dilakukan oleh ESQ Leadership Center mengajarkan keimanan yang
kuat melalui teori keilmuan. Tidak ada penyimpangan kaidah Islam dalam kegiatan
pelatihan yang diselenggarakan ESQ Leadership Center”

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadyah – Din Syamsuddin (antaranews.com)

“Tidak ada praktik pelatihan yang diberikan ESQ yang menyimpang dari akidah
Islam. Tidak ada hal aneh atau pantas dipandang sesat. Metode yang dikembangkan
ESQ adalah pelatihan yang mendorong peningkatan kecerdasan spiritual dan
emosional yang didasarkan pada ajaran Islam. Metode pelatihan emosional yang
dikaitkan dengan spiritual banyak juga dikembangkan oleh para pengajar di
sejumlah Negara maju. Sebagai pelatihan pengembangan diri tidak ada
masalah jika
kalangan non muslim juga ikut dalam pelatihan”

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Republik
Indonesia
– Prof. Nasaruddin Umar (antaranews.com)

“Keberadaan lembaga pelatihan sumber daya manusia ESQ pimpinan Ary Ginanjar
Agustian di Indonesia tidak bermasalah dan tak ada yang mengganggapnya sebagai
aliran sesat. ESQ kan sudah sekitar sepuluh tahun, kalau ada masalah
tentu sudah
heboh. MUI, tokoh masyarakat, tokoh agama dan rector sudah banyak yang ikut
pelatihan ESQ. Kalau ada masalah, tentu mereka akan mempermasalahkannya”

Ketua Umum Partai Demokrat – Anas Urbaningrum (republika.co.id)

“Jangan berkecil hati, tetap berkonsentrasi dan fokus atas apa yang selama ini
telah dirintis dan dijalankan. Bukti tentang faedah kehadiran ESQ lebih penting
ketimbang fatwa itu sendiri. Teruslah berkhidmat untuk kemajuan umat dan bangsa”

Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat – Lukman Hakim Saifudin
(republika.co.id)

“Fatwa sesat terhadap program ESQ dari mufti di Malaysia, amat berlebihan. ESQ
justru telah berhasil menyadarkan spiritualitas sekaligus membentuk karakter
masyarakat menjadi lebih baik. Telah banyak orang yang merasakan manfaat ESQ.
Inti ESQ justru meneguhkan tauhid dan memperbaiki akhlak mulia”

Ketua Majelis Ulama Indonesia – K.H.Amidhan (tempointeraktif.com)

“Tidak perlu dikaji untuk apa, masalahnya tidak perlu dibesarkan, ini sudah
metode dakwah yang luar biasa, sudah mendunia ini. Pelatihan ini sudah
direkomendasikan oleh Ketua Pengurus Besar Nadhatul Ulama saat itu, Hasyim
Muzadi, dan dari Pengurus Pusat Muhammadyah, Din Syamsuddin, yang menyatakan
tidak ada masalah”

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat – Priyo Budi Santoso (detik.com;
republika.co.id)

“Wajar-wajar saja saya kira. Semua metodenya positif. Esensinya sangat positif.
Hasilnya untuk mengasah hati anggota DPR. Tidak memprovokasi. Malah
ada semangat
hati dan komitmen untuk berprestasi dan tidak bicara sama sekali hukum agama.
Dan pada situasi sehari-hari ini terasa sangat berhasil”






-- 
Sent from my mobile device

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
gelar Bagindo, suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau: Deli, Jakarta,
sekarang Sterling, Virginia-USA
------------------------------------------------------------
"menjadi bagian dari sapu lidi, akan lebih bermanfaat dari pada
menjadi sebatang lidi"

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.
  • [...@ntau-net] Fwd: Fw: [alumni-esq-washingtondc] ESQ di Mala... ajo duta

Kirim email ke