Assalammu'alaikum Wr.Wb

Pengalaman Pak Arman  mengenai lelaki Minangkabau sungguh tidak mengenakkan ; 
karena  hal diatas tidak pernah kejadian di keluarga besar saya ,Laki-laki  
dikeluarga saya sangat di hormati  < saya asal dari Pariaman > , Makan  mereka 
di tata dengan baik , waktu tidur siang atau malam ,tidak ada yang berani 
mengganggu pun tidak ada yang pergi ke surau untuk tidur  ,dikarenakan istrinya 
sudah meninggal tetap Ia  tidur dikamarnya .
Mungkin pernah ada kejadian seperti yang bapak ceritakan , karena saya tidak 
melihat  dikeluarga besar saya , saya prihatin saja .
Kakak laki2 atau adik laki2 dari ibu saya  ,tidak pernah se-akan2  menganggap 
tidak ada iparnya dirumah itu ,selalu mereka menghargai  dan selalu ada 
pembicaraan .
Masalah  panggilan tergantung , mereka senang dipanggil apa ,ada yang kita 
panggil Maktuan  ada Om , itu  semua kita orangtua yang mengenalkannya sedari 
mereka kecil.
Jadi  kesimpulannya , tetap bagaimana ajaran keluarga itu dari kecilnya 
,orangtua bisa mengarahkan tanpa bertentangan dengan Adat Istiadat kita.

Wassalam 

Dewi Mutiara.

--- On Mon, 10/18/10, Arman Bahar <arman_ba...@ymail.com> wrote:

From: Arman Bahar <arman_ba...@ymail.com>
Subject: Bls: [...@ntau-net] Sebuah Kamar Merangkap Rumah
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Monday, October 18, 2010, 5:29 AM

Sato pulo ciek saak yoo?

Bak kecek buya HAMKA go eh "laki2 Minang jadul yang malang"

Kok lah akil balig lalok di surau, surau kok memang tampek kaum laki2 Minang 
nan alun babini, nan kamatian bini, duda tua nan indak laku lai, mantan 
dubalang, mantan pangulu dan sado nan berstatus single

Laki2 Minang nan lah babini pun masih bernasib malang, tingga dirumah keluarga 
istri, pulang malam, pagi2 bana lah pai, jan cubo2 nio ba-galuik2 siang hari 
dibiliak bini, pantangan alias pamali

Bak kato2 tuo juo "bak abu diateh tunggua" dan bak pantun 

sa-dalam2 payo
sadalam dado itiak
sa-tenggi2 kuaso rang sumando
sabateh pintu biliak

Dirumah keluarga istri ini terjadi persaingan dan iri meng-iri sesama rang 
sumando, karena tidak nyaman dengan situasi adat begini,
 laki2 Minang memilih merantau

Dirantau mungkin lebih menjanjikan, kok lai elok razaki tabali rumah sendiri 
dimana kitalah yang menjadi tuan dirumah sendiri, bebas merdeka

Kalau dulu dirumah keluarga istri terpaksa mem-bungkuk2 kepada mak rumah 
sebagai penguasa rumah gadang, kini dirantau dirumah sendiri sang mamak rumah 
lah yang balik mem-bungkuk2 dirumah yang kita bangun sendiri

Kalau datang saudara laki sang istri kerantau, anak2 tidak lagi memanggil mamak 
kepada mereka, tetapi lebih luwes dengan panggilan "om", apalagi anak2 protes 
karena tidak familiar dengan panggilan mamak tersebut dan dalam benak mereka 
bukankah mamak itu konotasinya  seorang wanita ibu2, lha kenapa seorang laki2 
dari kampung mesti dipanggil mamak, gak lucu deh katanya, mending dipanggil om 
seperti teman2 anak tetangga lainnya yang membangga2kan om2 mereka 

Kalau saudara tua laki2 ibu, sang ibu biasa memanggil ajo maka anak2 lebih 
populer dengan
 panggilan "om jo", adik2 ibu yang bernama Sofyan dipanggil "om yan" yang 
bernama Harris, enakan dipanggil om ris saja

Mereka memang generasi baru Minang Perantauan walau sudah tidak Minang betul 
lagi, cuma kalau ada karnaval 17 Agustusan mereka bangga memakai busana Minang, 
walau bagi generasi muda Minang ini yang sudah SMU atau kuliahan bahkan ada 
yang sarjana, bingung kalau ditanya sukunya apa, yang jelas jawab mereka, suku 
saya Minang 

wasalam
abp58

Dari: Darwin Chalidi <dchal...@gmail.com>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Kam, 14 Oktober, 2010 12:44:05
Judul: Re: [...@ntau-net] Sebuah Kamar Merangkap Rumah

 Sato sakaki yo sanak Palanta RN.
Rumah Gadang dibuek hanyolah untuak nan padusi jo anak-anak ketek. Sadangkan 
laki2 kalau alah akhil balik atau disunek indak buliah tingga di Rumah lai, 
tapi inyo pai ka Surau untuk baraja jo mangaji. 
Sahinggo banyak surau milik kaum jaman sisuak tu adolah untuak pemuda sampai 
inyo barumah tangga dan manumpang dirumah gadang bininyo.
Itulah nan kami rasoi wakatu ketek dulu di Balai Kuratadji iolah lalok di 
Surau, pulang untuak makan dan mangganti baju untuak pai ka sakolah.

Salam, Darwin Chalidi, 61th, Asli Balai Kuraitadji, tingga di tapi Jakarta, 
Tangerang Selatan.



.

* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. E-mail besar dari 200KB;

  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.




      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke