Ini adalah akibat Manajemen Isu bencana yang tidak bijak dari Pemerintah. Buat 
saya ini adalah kesalahan fatal dari upaya komunikasi dari pemerintah Pusat. 
Rasanya tidak perlu Pemerintah Pusat ikut sesumbar menyebarkan informasi 
tenteng isu Tsunami tersebut, karena hanya akan mempersulit kehidupan 
masyarakat, dan menekan kehidupan perekonomian rakyat kota padang, khsuusnya 
masyarakat bawah.
Pemerintah cukup bekerja keras mempercepat perbaikan dan persiapan segal 
sesuautny apabila bencana itu bener-bener datang. Percepat pembuatan jalur2 
evakuasi, penempatan alat berat di beberapa titik di kota Padang, Perbaiki alat 
pendeteksi Tsunami, persiapan pangan untuk kondisi darurat dan mulai membantu 
pemda Kota Padang untuk mengurangi aktifitas masyarakat di peniggir pantai, 
misalnya mempercepat pemindahan kantor2 dan pusat fasilitas publik ke wilayah 
Zona Hijau Tsunami, dan sebagainya. Itu lebih bijak.

Bot Sosani Piliang
Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300

--- On Sat, 10/23/10, Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com> 
wrote:

From: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Takut Tsunami, Nelayan di Padang Tak Melaut
To: "Rantau" <rantaunet@googlegroups.com>
Date: Saturday, October 23, 2010, 4:35 AM


Nusantara


Takut Tsunami, Nelayan di Padang Tak Melaut
 
Sabtu, 23 Oktober 2010 - 14:18 wib


Rus Akbar - Okezone 
 

 
Ilustrasi (Foto: Koran Sindo) 

PADANG - Akibat isu gempa dan tsunami yang akan melanda wilayah Padang, para 
nelayan mengurungkan niatnya untuk melaut.
 
Burhanuddin (35), warga Keluruhan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, 
Padang, mengaku isu tersebut beredar pada saat terjadi fenomena alam halo 
matahari.
 
"Isu ini sudah sangat santer di daerah kami. Akibatnya, kami tidak berani pergi 
menjaring ikan di laut. Kami takut akan datang gempa dan tsunami," ujarnya, 
Sabtu (23/10/2010).
 
Burhanuddin memilih memperbaiki jaringnya di rumah bersama dengan tiga anaknya. 
"Lebih baik saya di rumah memperbaiki jaring ini bersama anak-anak. Kalau saya 
paksakan melaut, kasihan anak dan istri. Mereka sangat cemas dengan isu ini," 
ungkapnya.
 
Syarizal (50), juragan ikan sekaligus pemilik kapal bagan, membenarkan soal isu 
ini. Dia pun akhirnya meliburkan semua anggotanya.
 
"Kita sama-sama tahu masalah gempa ini, kita kan
 sudah merasakan betapa kuatnya gempa 30 September 2009 lalu itu, dan kami 
mengakui sejak gempa sampai saat ini masih trauma soal itu, lebih baik saya 
bersama anggota tidak pergi ke laut takut itu benar-benar terjadi. Meski 
penghasilan kurang, tak apalah," tuturnya.
 
Akibat tidak melautnya para nelayan, harga ikan di pasar pun naik. "Ikan 
sekarang jarang karena isu itu mungkin. Ikan tongkol ini saja biasanya Rp15 
ribu tiga ekor sekarang sudah Rp20 ribu sampai Rp25 ribu," ujar Budi (30), 
penjual ikan keliling di Pasian Nan Tigo.
(lam)


Sent from Indosat BlackBerry powered by  
Bagi Pengguna Ponsel, BlackBerry Nikmati Berita Terkini Di http://m.okezone.com 




-- 

.

* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. E-mail besar dari 200KB;

  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.




      

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke