Hmmm...no hurt feeling ya, tapi perasaan saya malah di kampuang nan jarang mandanga lagu klasik Minang, Tiar Rmon, apo lai di angkot atau bus kota. Nan ado musik tuntang bakatuntang. Jangan salah, rata-rata di tiap mobil atau komputer anak muda Minang di rantau, pasti tersimpan lagu-lagu Minang klasik dan aspti mereka dengar disetiap muncul kerinduan akan kampung halaman. Saya sendiri malah beljar tari Minang, Randai, Talempong, Saluang, dan bansi serta adat budaya Minang di Bandung, di Kampus Tatar Pasundan, Universitas Padjadajran, lewat buku-buku literatur yang ada di perpustakaan Universitas. Karena di Ranah pada saat kami masih berbaju putih abu-abu, cuma bahasa Minang yang bisa kami kenali sebagai budaya inang, lain dari itu..tidak. Tanya Kenapa???? Maaf kalau ambo lancang, tapi adagium Rantau dan Ranah, saling tongek menongek ini sangat2 saya sesalkan dari mamak-mamak ambo nan ado di Palanta ko. Terlepas apakah KKM itu perlu atau tidak, tapi dalam hati ambo rasa sudah perlu ada revolusi dalam memaknai Budaya Minang, apakah ia hanya akan terperangkap dalam kenangan dan memori masa lalu dan kemudian terjemahan dalam stereotip si Padang yang akhirnya membuat generasi muda Minang sendiri malu mengakui ke Minang an mereka, atau kita bisa tampil dan kembali ke prinsip asal Budaya Minangkabau yang luhur yang pernah melahirkan generasi-generasi Emas yang menghiasi sejarah peradaban manusia?
Maaf beribu maaf, ambo cuma rang muda matah yang mencoba berteriak melalui tulisan dan ujung jari, yang kecewa melihat kisruh Ninik Mamak dan seharusnya menjadi suluh bendang dalam nagari, bukan saling tunjuk dan cime'eh kian kamari. Wasalam Bot Sosani Piliang Umur 29 th - Nagari Asal Sungai Rotan Pariaman Just an Ordinary Man with Extra Ordinary Dream www.botsosani.wordpress.com Hp. 08123885300 --- On Sun, 10/24/10, sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com> wrote: From: sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com> Subject: [...@ntau-net] Kutang Barendo, untuak Tuan di Rantau ... To: rantaunet@googlegroups.com Date: Sunday, October 24, 2010, 11:40 PM Yo Ola La Kutang Barendo, Nan Tampuruang Sayak Babulu ... Lah tamanuang nan tuo-tuo Takana mudo nan dahulu.... Yo Ola La Kutang Barendo, Nan Tampuruang Sayak Babulu ... Yo lah asik nan mudo-mudo Disangko nan tuo indak tahu.... ...................... Senin, 25 Oktober 2010 Tuan di Rantau Khairul Jasmi Tuan di rantau, sedang apakah Tuan sekarang? Jadikah Kongres Kebudayaan Minangkabau (KKM)? Ditantang sejumlah orang kabarnya. Ini pertama dalam sejarah Minangkabau, kehendak rantau ditantang orang kampung. Pak Emil Salim dulu tak begitu. Mangango kami kalau Pak Emil mengecek. Beliau sangat sistematis. Kalau Pak Taufik Abdullah, dalam benar ilmunya. Juga Pak Taufiq Ismail. Kalau penyair ini tampil di televisi, serasa diseretnya kami ke tempat ia sedang berada. Pak Harun Zain, ondeh Tuan. Kalau beliau berbicara, kami simak baik-baik. Berhutang budi dan berhutang sejarah Minangkabau pada beliau. Adakah Tuan lihat-lihat Beliau ke rumahnya? Pak Azwar Anas juga begitu. Beliau penyayang pada rakyat, tak pernah kami dengar perkataannya yang kasar. Ba nyak sekali jasanya pada ne geri ini. Belakangan Pak Hasan Basri Durin, meneruskan cita-cita Pak Azwar. Kalau bertemu di Jakarta, sampaikan salam untuk Beliau. Tuan, di rantau masihkah dendang Misramolai mengalun sendu di lapak-lapak kaki limamu? Atau lagu Pasan Mande Yusaf Rahman, yang dinyanyikan Tiar Ramon itu, masih didengarkan? Atau lagu 3 Diva mengalun harum di mobil rancakmu menjelang Plaza Senayan? ............. Atau tak usahlah kongres itu Tuan laksanakan. Malu awak dengan Pak Emil Salim dan tokoh-tokoh lain yang mendirikan Gebu Minang.* ... langkoknyo caliak di Harian Singgalang, .. tuncik: http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=1458 Sudah tu putakan lagu: Yo Ola La Kutang Barendo, Nan Tampuruang Sayak Babulu ... KUTANG BARENDO ALLY NOOR MASTURA http://www.youtube.com/watch?v=LRkvgUWloqM Salam, --Nyiak Sunguik Sjamsir Sjarif Di Tapi Riak nan Badabua Santa Cruz, California -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.