Sanak Asnil yth.
Ambo raso informasi iko paralu diverifikasi labiah lanjut. Dulu ado saketek 
diskusi di palanta :
http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/message/83321, satidaknyo hinggo 
sabalun maso Paderi baitu kondisinyo.
Namun potensi Pagaruyuang maso saisuak manghimpun haroto (: emas) cukup besar, 
karono posisi sagitigo nan disabuik MakNgah mamiliki deposit emas nan gadang 
maso itu. Dan itu salah satu alasan perpindahan dari Dharmasraya. Ambo raso 
dominasi iko bakurang karono alah masuak pedagang-pedagang dari Arab, India, 
dll (buku C. Dobin). Salain itu ado upacara ameh manah tiang bubuq nan ado 
dalam wilayat Pagaruyuang, sarato babarapo cukai di pelabuhan melalui 
perjanjian Painan (16..) dengan Aceh. Dalam tambo Sangguno Dirajo disabuik ado 
ketentuan bagian 1/10 untuak rajo dalam satiok transaksi hasil bumi.
Ambo raso haroto itu alah habis ukatu peristiwa Kototangah atau jauah maso 
sabalun itu. Allahu alam.
 
Wassalam,
-datuk endang


--- On Thu, 5/12/11, asnil bambani <asnil_bamb...@yahoo.co.id> wrote:














Soal hutang Malaysia ke Pagaruyung bukanlah cerita yang sekonyong-konyong 
datang dari langit atau isu yang berhembus dari semak belukar belaka. 

Buya Hamka, dalam bukunya Islam dan Adat Minangkabau sudah menceritakan ada 
penerimaan upeti dari Malaysia ke pewaris Pagaruyung. Tapi memang, Buya Hamka 
tidak menjelaskan secara detail dalam buku itu soal siapa pewaris Pagaruyung 
yang telah menerima upeti dari negeri Jiran tersebut.. Sila cari buku bukunya,  
dan dibaca..

Tak hanya itu, tokoh E Suharto yang mengaku pewaris Pagaruyung bukanlah tokoh 
fiktif yang tidak memiliki dasar untuk bercerita. Dalam beberapa dokumen 
menyebutkan, E Suharto memang melakukan korespondensi dengan Bank sentral 
Malaysia soal penukaran ringgit lama yang disebut milik dari kerajaan 
Pagarutyung. (Lihat lampiran).

Apakah upeti Malaysia itu ada? 
Saya yakin itu ada, karena Buya Hamka dalam bukunya juga pernah menegaskan hal 
ini.

Siapa yang menerima?
Wallahualam..


 

Salam,
Asnil Bambani


--- Pada Sab, 7/5/11, sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com> menulis:


Dari: sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com>
Judul: Re: [R@ntau-Net] Malaysia Berutang Emas pada Pagaruyung
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Tanggal: Sabtu, 7 Mei, 2011, 10:36 PM



Mengkritisi Berita Utang Malaysia ke Pagaruyung
PadangKini.com

Oleh: Syofiardi Bachyul Jb

Saya senyum-senyum sendiri membaca berita spektakuler dalam tiga hari ini. 
Inilah berita yang bermula dari cover story Kontan Minggu, 1 Mei 2011 berjudul 
"Menagih Harta Karun Pagaruyung". Berita ini dikembangkan Harian Singgalang, 
lalu diikuti media lain, di antaranya Vivanews dan Okezone.
... dst ... lihat diMinang Forum:
http://www.minangforum.com/Thread-Mengkritisi-Berita-Utang-Malaysia-ke-Pagaruyung?pid=47175#pid47175


Itulah sebabnya secara spontan Nyit Sungut tadinya senyum nabi, diulang di sini:

> Hmmm..., Cerita  Koyok?

Tahun 1953-54 kami pelajar SGA-Negeri Payakumbuh berwisata keliling Sumatera 
Barat. Tempat pertama yang dituju adalah Istana Pagaruyung. Kompleks Istana 
Pagaruyung yang kami harap dan akan saksikan ternyata sangat mengecewakan, 
bahkan menyedihkan kami. Tidak ada angin-angin atau lingkungan kerajaan besar 
ada di sana. Rumah-rumah gadangnya sama bobroknya dengan kebanyakan rumah-rumah 
gadang yang kemi lihat di mana-mana. Pekarangannya agak merimba, tidak terurus. 
Ada kuburan di pekarangannya (Kuburan Rajo?) juga tidak disiangi, seperti tidak 
ada yang merawat kompleks itu. Kampungnya juga sunyi seperti negeri tidak 
berorang, suasana murung sangat mencengkam.

Waktu kami naik rumah gadang (istana?), kami pun tacongang-congang melihat di 
dalamnya; kegelap-gelapan di siang hari itu. Rumahnya seperti rumah tinggal 
tidak terurus. Di dalamnya duduk seorang Perempuan Tua termenung-menung melihat 
ke lantai, hanya sedikit-sedikit melirik kedatangan kami; beliau seperti orang 
kebingungan. Pakaiannya pun tidak terurus, yah seperti pakaian usang Urang Gaek 
yang tidak terawat. Diberitakan kepada kami bahwa Beliau adalah Katurunan Rajo.

Kami kagum tacongang-congang bertanya-tanya di dalam hati. Ada seorang teman 
kami perempuan bertanya-tanya lambat-lambat keheranan kepada teman dekat saya, 
"Itu Rajo Awaak...? Baa mangko "saroman urang muno" tu eeh ...?" Teman yang 
ditanya pun tacongang-congang dan sayapun begitu. Bayangan pandangan saya yang 
terekam di mata waktu itu kembali jelas dalam kenangan saya sekarang, hampir 
enampuluh tahun kemudian ...

Itulah pertama kali kata "muno"  saya dengar dalam hidup dan bagaimana 
bentuknya "urang muno" itu. Kedua kali beberapa waktu yang lalu saya 
dengar/baca di Lapau (Rantaunet) ini waktu Angku Saafaruddin Bahar mengatakan 
kutipan kata Pak Gubernur Harun Zain bahwa "Urang Awak alah muno" sasudah PRRI.

Apakah Raja Kita itu sadar bahwa beliau punya Pura Emas yang tidak ternilai dan 
siapa yang mengurus dan memain-mainkannya? Apakah mungkin dalam tahun 1955 itu 
Tengku Abdur Rahman dari Malaya akan mencerdiki, membujuk, dan mengeruk pinjam 
Pura Emas dari Raja kita yang keadaannya kami lihat seperti itu... 

Saya kira Mustahil! 
Bukan emas bertahil-tahil ...

--MakNgah
Sjamsir Sjarif
Di Tapi Riak nan Badabua, May 7, 2011


--- In rantau...@yahoogroups.com, "sjamsir_sjarif" <hambociek@...> wrote:
>
> Hmmm..., Cerita  Koyok?
> --Nyit Sungut
> 
> --- In rantau...@yahoogroups.com, "Nofendri T. Lare" <nofend@> wrote:
> >
> > Mmmnnn..... banyak mah...
> > -------------------------
> > 
> > Senin, 02 Mei 2011
> > nilainya mencapai RP350 TRILIUN
> > ARIF RIZKI 
> > 
> > PADANG - SINGGALANG Malaysia dikabarkan berhutang emas kepada Kerajaan
> > Pagaruyung dari 1955 hingga saat ini. Bila dikonversi dengan kurs saat ini,
> > jaminan utang tersebut senilai Rp350 triliun (RM125 miliar). 
> > Upaya penukaran ringgit (1 RM = Rp2.800) ini heboh, karena diduga melibatkan
> > pejabat tinggi Malaysia dan Indonesia, ...


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke