Sanak Michael.
Secara pasti ambo indak tau ba a tanggapan urang rami.
Tapi dek karano hal ko jadi pemberitaan utama di beberapa koran harian di
SUMBAR, raso nyo iko tamasuak masalah angek di kampuang kini.
Mungkin sanak Michael bisa mancari tau ka kampuang ttg masalah ko.

Mudah2 an jaringan sanak bisa memberikan gambaran ttg kondisi ko, dan
mungkin bisa wak kunyah2 pulo masalah ko di PALANTA.
Kami tunggu kaba nan akan sanak Michael dapek an..

Atau sanak MICHAEL ka ma ajak rang PALANTA untuak duduak basamo di KUBANG??
Kami tunggu ..!!!!

(kito ulang ma ajak anggota dewan nan terhormat maota lamak di PALANTA
KUBANG baliak??)


Salam
A. Rangkayo Mulia


Pada 28 Juni 2011 13:35, M. Ichlas El Qudsi (Michel)
<michelqu...@gmail.com>menulis:

> ** Apokah ado tanggapan urang banyak thd anugrah gelar tu sanak Arief..
>
> Dengan rendah hati & penuh persaudaraan
> Mohammad Ichlas El Qudsi (Michel)
> http://www.michel-elqudsi.com
> http://www.michelleadershipcentre.com
>
> *Bertindak sesuai ucapan, berucap dengan komitmen*
>
> Sent from my BlackBerry®Isat
> Handheld
> ------------------------------
> *From: * ARIEF <ariefb...@gmail.com>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Tue, 28 Jun 2011 13:12:15 +0700
> *To: *Milis RantauNet<RantauNet@googlegroups.com>; Gebu Minang<
> gebu_min...@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *[R@ntau-Net] PANGULU PADANG MANJAGOAN ULA LALOK oleh WISRAN
> HADI
>
> Assalamu'alaikum W W
>
> Mungkin tulisan di bawah ko, merupakan tulisan terakhir dari Almarhum Pak
> Wisran Hadi, di SINGGALANG
> Dari kaba nan ambo dapek an dari urang-urang terdekat baliau, apo nan
> baliau tulis di SINGGALANG ko,
>
> tamasuak nan merisaukan Pak WIS terhadap kondisi nan tajadi di RANAH MINANG
> kini.
>
>
> Semoga bermanfaat
>
> ---------------------------------------
>
>
> *Dikutip dari Harian Singgalang 27-06-11*
>
> *PANGULU PADANG MANJAGOAN ULA LALOK
> Oleh:
> Wisran Hadi*
>
> Memberikan/menganugerahkan gelar, apakah gelar itu dalam tingkat/peringkat
> Sako, Pusako dan Sangsako kepada seseorang yang non-Islam merupakan tindakan
> nyata dari para penghulu adat Minangkabau untuk mengaburkan sekaligus
> menghilangkan adagium adat Minangkabau itu sendiri, Adat Basandi
> Syara’,Syara Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
>
> Hal itu terbukti dari tindakan para penghulu pengurus Kerapatan Adat Nagari
> (KAN) Nan Salapan Suku Nagari Padang beserta Bundo Kanduangnya dalam 
> *memberikan
> gelar kepada Wi Hook Cheng (Setia Budi) dengan gelar Datuk Rajo Putih,
> kemudian kepada Ferryanto Gani dengan gelar Sutan Rangkayo Nan Mudo.*
>
>  Peristiwa yang menggoncangkan sendi-sendi ABS-SBK ini telah dilaporkan
> harian ini pada penerbitan *Singgalang 24 Juni 2011 di halaman A-12 dalam
> lembaran Laporan Khusus.* ABS-SBK sebagai way of life masyarakat
> Minangkabau yang terus diamalkan sampai sekarang adalah sebuah
> bakuan/patron/rujukan dari kehidupan sosial-budaya masyarakat Minangkabau.
>
> Dengan berpegang kepada ABS-SBK tersebut, berarti setiap orang Minangkabau
> adalah seorang Islam yang taat. Bila gelar adat Minangkabau tersebut dalam
> tingkat apapun diberikan kepada seseorang di luar Islam, maka tidak dapat
> tidak, akan ada penghulu, sutan yang tidak beragama Islam.
>
>
> Jika hal ini terus berlanjut, pemberian gelar dengan cara demikian sama
> dengan menghancurkan ABS-SBK itu sendiri secara nyata, terencana dan tentu
> saja akan berakibat pula kepada para anak kemenakan orang Minang itu sendiri
> nantinya. Artinya, Islam atau tidak, Minang atau tidak, basuku atau tidak
> bukan lagi ukuran yang harus dijadikan syarat utama dalam memilih
> pemimpin-pemimpin suku, datuk-datuk, sutan-sutan bagi masa depan
> Minangkabau.
>
>  Kita sangat menghargai para tokoh, pengusaha, jasawan dan orang-orang
> kaya dari etnis luar Minangkabau yang telah memberikan sumbangsihnya dalam
> pembangunan bangsa ini. Kita tidak akan menafikan jasa-jasa mereka
> semiangpun. Adat Minangkabau tidak mengajarkan orang Minang untuk
> menghilangkan jasa orang lain.
>
> Akan tetapi tidak semua jasa harus dibalas dengan memberikan gelar adat
> apakah itu sako, pusako atau sangsako.
>
> *Apalagi seperti gelar “Datuk” yang dianugerahkan kepada Wi Hook Cheng
> (pengusaha, orang kaya Padang yang termashur).
> *
>
> Kita boleh saja beradu argumentasi tentang bagaimana cara pemberian gelar,
> gelar apa yang harus diberikan, siapa-siapa yang berhak memberikan gelar dan
> kepada siapa gelar- tersebut diberikan. Akan tetapi, menjadikan seorang
> pemangku adat Minangkabau yang berada di luar payung ABS-SBK benar-benar
> suatu tindakan yang perlu direnungkan kembali.
>
> Apakah penghulu-penghulu yang tergabung dalam KAN Nan Salapan Suku Nagari
> Padang sudah siap menerima kemenakannya nanti untuk tidak beragama Islam?
> Atau, pertanyaan umum yang muncul dari peristiwa ini adalah; apakah benar
> penghulu-penhulu dalam KAN Nan Salapan Suku itu teguh dan menjalankan agama
> Islam? Atau memang para “nan gadang basa batuah” tidak perlu lagi beragama
> Islam?
>
>  Dari langkah yang telah dilangkahkan KAN Nan Salapan Suku Nagari Padang
> itu, secara tersirat tentu kita boleh beribarat; ABS-SBK tidak selayaknya
> lagi dijadikan ukuran dalam tatanan adat. Sebab yang menjadi ukuran kini
> adalah; “urang nan baharato”.
>
> Tidak perlu lagi apakah dia babangso atau tidak, baugamo (Islam maksudnya)
> atau tidak. Artinya, Pemda Sumatera Barat, DPRD, LKAAM, Bundo Kanduang, MUI
> tidak perlu mengancang-ancang untuk membuat suatu aturan, simulasi atau
> peragaan untuk masyarakat agar bisa menjalankan ABS-SBK.
>
>  Kita tidak mau sama sekali menjadikan agama sebagai pemicu dari suatu
> gejolak sosial, tetapi dengan apa yang telah dilakukan Pangulu-pangulu
> Padang yang tergabung dalam KAN Nan Salapan Suku Nagari Padang, bukan tidak
> mungkin akan menimbulkan dampak yang tidak produktif bagi masyarakat
> Minangkabau yang sudah tenang-tenang seperti sekarang.
> Kita mengharapkan Penghulu Padang jangan sampai manjagoan ula lalok. Indak
> ka takamehan dek pangulu tu sajo doh. Semoga. *
>
>
>
> -------------------------------------
>
> (dek ambo dak pandai ma ambiak dari web SINGGALANG, tulisan ko ambo mintak
>
> dari grup FB " BUMI TEATER, SASTRA & SENI RUPA)
>
>
> Wassalam W W
>
> A. Rangkayo Mulia
>
> --
> Arief Budiman S
> HP : 0813 1600 7756
>
> --
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke