Tentu saja ingat, Pak Onno... Sama2, semoga panjenengan sekeluarga juga
sehat sejahtera.

Mungkin baik juga kalau Ex Sydney Uni (masa Town and Country Planning, atau
ketika sudah jadi Urban and Regional Planning) diabsen siapa aja yang ikut
milis ini, ya... Siapa tau bisa jadi 'kekuatan penekan' agar tidak
dieliminasi Pak Mod, ha ha ha...
Yg pasti, ada Pak Suwardjoko di Bandung, Pak Pingky Pangestu di Jkt dan kita
berdua...entah siapa lagi.

Salam buat keluarga, pak
EF

2010/1/17 Sugiono Ronodihardjo <sugion...@hotmail.com>

>
>
> Hallo pak Erwin Fahmi ysh,
> Semoga masih ingat saya walau lama tidak ketemu ya..kalau tidak salah sejak
> 1991/92-an anda pulang dari Sydney, sekarang kelihatan di foto lebih
> gemukan, semoga sehat sejahtera selalu ya. Maaf kemarin kopi darat saya
> tidak sempat ikutan, semoga ide-idenya dapat terwujud dan yang penting
> publikasi 'buletin'nya segera beredar.
> Wassalam,
> Onnos
>
> ------------------------------
> To: referensi@yahoogroups.com
> From: erwin.fa...@gmail.com
> Date: Sun, 17 Jan 2010 09:22:50 +0700
> Subject: Re: Bls: [referensi] annual book [2 Attachments]
>
>
>  
> [Attachment(s)<http://by120w.bay120.mail.live.com/mail/RteFrame_15.1.3028.1103.html?pf=pf#TopText>from
>  Erwin Fahmi included below]
>  Rekan2 referensi ysh,
>
> Sekedar melengkapi laporan 3 rekan (Ekadj, Risfan, dan Deden) sebelumnya,
> saya ingin menambahkan ini: banyak sekali topik yang, walau sekelebatan,
> sempat didiskusikan dalam Kopi Darat itu. Kok bisa? Ya, karena energi dan
> antusiasme para peserta, entah bagaimana, sangatlah tinggi... Praktis,
> selama waktu efektif sekitar 2,5 jam itu omongan mengalir terus,
> berganti-cepat dari satu topik ke topik lainnya. Topik-topik itu, menurut
> hemat saya, berharga untuk diteruskan pembahasannya di milis ini. Beberapa
> yang agak lebih panjang dibicarakan dari topik lain adalah:
>
> 1. soal publikasi. Sempat berkembang beberapa opsi: jurnal, meski hanya 1
> edisi per tahun; buku, meski juga hanya 1 buah/tahun; atau penerbitan buku
> atau kumpulan hasil diskusi secara ad hoc. Dua yang pertama, memerlukan
> komitmen dan stamina yang cukup; yang kedua, ya lebih longgar... Semua
> sepakat bahwa publikasi ini perlu dan dapat menjadi tonggak dalam perjalanan
> pemikiran penataan ruang, pembangunan kota dan wilayah, atau lainnya yang
> menjadi minat kita bersama. Tentu ini memerlukan perenungan dan,
> semoga, langkah-langkah nyata untuk merelisasikannya;
>
> 2. soal pemindahan ibukota. Pro-kon di milis selama ini tampaknya justru
> membuatnya semakin menarik dan seksi. Secara bersamaan, di luaran rupanya
> isu ini juga dibicarakan, bahkan oleh elit republik. Seorang rekan yang
> tidak sempat hadir di Kopi Darat, Pak Abdul Alim Salam, mengirimkan sms:
> kalau topik ini hendak diangkat ke Dialog Nasional, beliau siap membantu;
>
> 3. soal tantangan pembangunan dan perenc kota dan wilayah ke depan.
> Tampaknya, isu kebencanaan (disaster) perlu melengkapi cerita climate change
> - global warming. Catatan saya: tampaknya, belum banyak telaah akademik dan
> praktis kita berkaitan dengan kedua isu itu, meski Hyogo Framewrok of Action
> (2005, berkaitan dengan bencana) telah menunjukkan kuatnya kontribusi
> penataan ruang dalam mitigasi bencana. Bencana beruntun yang terjadi di
> sejumlah tempat, tidak hanya di Indonesia namun juga di tempat-tempat lain,
> dan potensinya yang tetap besar untuk terjadi lagi, patut membuat kita
> merenung dan mengambil langkah - apapun itu;
>
> 4. soal tantangan (percepatan) pembangunan Papua. Ini memang isu yang hanya
> sempat dibahas oleh rekan-rekan yang datang ke Kopdar lebih awal. Sempat
> disinggung soal: tantangan kultural, sikap politik Jakarta, kuatnya desakan
> untuk terus melakukan pemekaran wilayah (administratif), dan persoalan
> birokrasi dan korupsi. Catatan saya: rasanya, milis kita ini masih terbatas
> membahas isu ini (atau area studies umumnya), ya... Proponen utamanya
> mungkin baru Pak Aby, rekan Ekadj, rekan Yando dan 1-2 rekan dari Papua;
>
> 5.  soal RTRWN dll. Ditengarai bahwa RTRWN, yang ditetapkan dengan PP namun
> mungkin disusun dengan waktu yang terbatas, masih menyimpan kekurangan di
> sana-sini: data yang tidak akurat (seperti, konon, P. Komodo dan G Tambora
> disebutkan berada di NTT), tantangan dan prospek pengembangan cenderung
> dilihat dari kacamata Jakarta dan belum sepenuhnya dari kacamata Daerah, dan
> seterusnya. Catatan saya: sebagai dokumen, mungkin RTRWN 'sudah selesai';
> Namun, sebagai proses merencana, mungkin justru baru dimulai dan karena itu
> berharga untuk ditelaah lebih jauh.
>
> Sementara, demikian catatan saya. Mohon maaf jika ada yang terlewat atau
> kurang akurat. Terlampir, 2 foto yang sempat diambil...
>
> Salam, EF
>
> Keterangan foto:
>
> Aulia Amanda Siradj - peserta paling cantik;
> Bayu Dharma - batik merah;
> Deden Rukmana - pake dasi;
> Risfan Munir - batik biru;
> Moris Nuaimi - batik kuning/jaket hitam;
> Eka Aurihan Djasriain (Pak Datuk) - batik hitam;
> Erwin Fahmi - kaos biru.
> 2010/1/16 Risfan M <risf...@yahoo.com>
>
>
>
> Rekans ysh,
> Senang bisa kopi darat kemarin, walau yang minum kopi betulan kayaknya
> hanya saya dan Kang Deden, yang lain jus dan teh, plus french-fries.
> Sebetulnya yang datang 8, tapi yang satu masih dalam perut ibunya.
>
> Menarik bahwa rupanya dari forum Referensi, Deden (Savanah,USA) dan Djarot
> (Jogja) ada kerjasama riset dan penulisan tanpa pernah tatap muka. Ini pula
> yang ditawarkan Deden, termasuk info studi dst.
>
> Obrolan Fahmi-Deden yang saya tangkap (saya telat) sekitar pengalaman
> berplanning untuk wilayah pasca gempa, dan Deden mendorong agar ada
> publikasi atau refleksi pengalaman lebih banyak sebagaimana
> penulisanpengalaman disaster Katarina (New Orleans). Karena pelajaran itu
> penting mengingat kok bencana itu beruntun terjadi, seperti terakhir di
> Haiti.
> Ini penting agar perhatian dunia tidak hanya pada Climate Change/ Global
> Warming semata.
>
> Perkembangan ini meyakinkan saya bahwa Referensi telah berkembang menjadi
> "community of practice" dimana terjadi sharing pengetahuan antar peminat
> "pengembangan wilayah & kota"(PWK).
> Bahwa lontaran di milist ini sering informal, ide sesaat, uneg2, ternyata
> dibalik itu sering ditindak lanjuti oleh teman-teman dengan pendalaman(kayak
> Dewan aja) teori atau dikaitkan dengan pekerjaan masing2. Diam2 banyak
> mahasiswa dan dosen yang ikut baca, dan terjadi dialog diluar forum ini.
> Oleh karena itu, mendukung Agenda "satu tahun(lahir) satu buku". Ini tidak
> mustahil, karena diskusi informal di forum ini bisa kita compile, kita
> mintakan mahasiswa program doktor/master untuk bantu nambal teorinya. Lalu
> kita minta para senior, profesor sebagai editor.
>
> Mudah2an terlaksana.
>
> Salam,
> Risfan Munir
>
> Pada Sab, 16 Jan 2010 05:12 CST - ekadj menulis:
>
> >Ibu Reny dan Referensiers ysh,
> >Alhamdulillah kemarin kita jadi juga kopi darat bersama Prof.Dr. Deden
> >Rukmana. Hadir 7 orang, yaitu: Deden, Risfan, Erwin, Moris, Bayu, Aulia,
> dan
> >saya. Dimulai jam 5 dan berakhir sekitar jam 8.30. Cukup banyak dan
> panjang
> >yang dibicarakan, mungkin nanti rekan-rekan yang lain akan menambahkan.
> >Beberapa pokok pembicaraan sekitar kinerja reformasi, jejaring, pemindahan
> >ibukota, Buku 3 vs RTRWN, evaluasi singkat komunitas, dlsb. Juga
> >dibagi-bagikan buku, dan juga ada hadiah buku "Samurai" dari Pak Risfan;
> >sepertinya ini sudah menjadi tradisi kita.
> >Dari Pak Deden diperoleh beberapa gagasan tentang pengembangan jaringan
> >global, anti-metropolitan, dan penerbitan Referensi's annual book. Masalah
> >jaringan global rupanya diam-diam sudah menjerat Pak Djarot untuk go
> >international, mungkin perlu penjelasan sendiri. Saya akan ulas sedikit
> >tentang rencana kita untuk menerbitkan 'annual book of spatial
> development'
> >(Indonesian version). Jadi perlu pemilahan dan pemilihan topik secara
> >tematik, yang akan mengumpulkan tulisan terpilih yang layak menjadi
> >referensi ilmiah utama dan diterbitkan setiap tahun. Perlu kerjasama dan
> >usaha yang kuat untuk mewujudkan ini. Hal ini menarik kita diskusikan
> >menyangkut topik per tahun, kriteria, calon-calon penulis dan editornya.
> >Untuk modal awal sudah terkumpul dari pertemuan uang sebesar $38.000, dan
> >saat ini bendahara dipegang oleh rekan Moris.
> >Sementara demikian yang dapat saya laporkan. Salam.
> >
> >-ekadj
> >2010/1/15 Reny ansih renyan...@yahoo.com
>
>
>
>
>
> --
> Erwin Fahmi
>
> Cell. (+62) 812 199 3233
>
>
>
>
>
> ------------------------------
> New Windows 7: Find the right PC for you. Learn 
> more.<http://windows.microsoft.com/shop>
>
> 
>



-- 
Erwin Fahmi

Cell. (+62) 812 199 3233

Kirim email ke