Saya kira kelakuan Partai Orba sudah begitu memuakkan. Hanya tentu
saja, sukar sekali menindak mereka karena uratnya sudah di mana-mana.

Mengenai Ical, mungkin biarlah Tuhan langsung yang memberi beliau
sesuatu untuk belajar menjadi lebih baik lagi karena nampaknya tidak
ada di antara manusia di Indonesia yang cukup kuat dan konsisten untuk
itu.

Salam,
CA

On Tuesday, June 8, 2010, Harya Setyaka <harya.sety...@gmail.com> wrote:
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> hmm.. tergantung besar sahamnya berapa..
>
> Btw, bukankah Astra itu perusahaan Tbk ?
> "tarik dana", maksudnya jual saham nya di Bursa?
> konteksnya awal diskusi ini adalah menghubung-hubungkan Ical dengan Gayus, 
> karena perusahaan yang terafiliasi dengan Ical pajaknya diperiksa oleh Gayus 
> ..
> memang sepertinya terlalu jauh.. kecuali memang saham yg dimiliki Ical & 
> family itu mayoritas.. atau ya itu tadi.. siapa saja Direksi perusahaan2 tsb, 
> dan apa hubungan nya dengan Ical.. apa kroni, family..
> naah itu yang perlu ditampilkan ke media..
>
> Ical sebagai pengusaha, ya tentunya kalau melanggar hukum harusnya diseret ke 
> pengadilan.. tinggal masalah teknis pembuktian hukum.. semoga KPK masih cukup 
> sakti
> sebagai politisi, kalau tindak-tanduknya memuakkan.. ya kita hukum secara 
> politik..
> -K-
>
>
> 2010/6/7  <mand...@gmail.com>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Menurut "hukum dan peraturan (sepihak) yang berlaku" *mungkin* tidak ada 
> hubungan antara pemegang saham dan perusahaan alias Jaka Sembung.
>
> Namun, pemegang saham masih bisa *mempengaruhi* kebijakan di perusahaan 
> tersebut. Tinggal telepon direktur, bilang saja kalau Anda melakukan ini-itu 
> dan tidak melakukan itu-ini maka tahun depan saya tarik dana saya.
>
> Dan ternyata memang tidak perlu langsung diri sendiri yang menyatakan kepada 
> direktur, bisa melalui "makhluk anu" yang kebetulan "inner circle" si 
> direktur... Apalagi kalau direkturnya ternyata kerabat dan kroninya dhewe, ya 
> makin mudah lagi, wong tinggal TST. ;-)
>
> Ya begitulah, ini Indonesia, Bung... :-)
>
> Salam,
> CA
> BebasOrba® TaatPajak® AntiLumpur®From:  Harya Setyaka 
> <harya.sety...@gmail.com>
> Sender:  referensi@yahoogroups.com
> Date: Mon, 7 Jun 2010 19:15:11 -0700To: <referensi@yahoogroups.com>ReplyTo:  
> referensi@yahoogroups.com
> Subject: Re: [referensi] Bahasa Politik: Tersurat  Tersirat
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Tul betul.. bukannya menurut hukum, yang mewakili perseroan/perusahaan di 
> muka hukum adalah direksi.. bukan pemegang saham..
>
>
> -K-
>
>
>
> 2010/6/7 Bambang Tata Samiadji <btsamia...@yahoo.com>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>       CA wrote :
> Tersurat:
> "Misalnya dengan Astra saya (Aburizal -Red) tidak ada hubungan dengan Astra. 
> Saya memang pemegang saham lewat Astra tapi nggak ada hubungannya dengan 
> saya," jelasnya."
>
> Tersirat:
> Kalau untung, ya jelas ada hubungan. Tapi kalau rugi -- apalagi ada lumpurnya 
> -- wah, itu tak ada hubungan.
>
> Salam,
> CA
>
> # Menurut saya, apa yang dikatakan Ical itu benar. Maksud dari pembentukan 
> badan hukum sebuah perusahaan itu dimaksudkan untuk memisahkan kekayaan 
> pribadi dengan kekayaan perusahaan. Jadi kalau ada sengketa perusahaan dengan 
> pihak lain, kekayaan pribadi pemegang saham tidak dibawa-bawa.
>
>
>
> Memang benar kalau untung pemegang saham mendapat keuntungan, sebaliknya bisa 
> saja rugi dan sahamnya akan turun dan bahkan tak berharga lagi.
>
> Dalam kasus Lumpur lapindo,bila PT Lapindo Brantas bersalah, maka mereka 
> harus membayar ganti rugi dari kekayaan perusahaan, bukan kekayaan pribadi 
> pemilik saham, terkecuali si pemilik saham punya komitmen untuk ikut 
> mengganti dari kekayaan pribadinya. Contoh ketika Willem Suryadjaya mem-bail 
> out seluruh kerugian Bank Summa dari kekayaan pribadinya, termasuk 
> menggadaikan saham yang dimiliki di ASTRA,
>
>
>
> Thanks, CU. BTS.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>     
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


------------------------------------

Komunitas Referensi
http://groups.yahoo.com/group/referensi/Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/referensi/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/referensi/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    referensi-dig...@yahoogroups.com 
    referensi-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    referensi-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke