Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)
Tulisan saya dimaksud hanya berusaha untuk menggugah "Kesadaran" pelaku besar pasar modal (although I know that stock market is a perfect example of a pure capitalism) bahwa aksi "spekulasi" berlebihan dapat sangat membahayakan industry itu sendiri termasuk diri mereka. Tulisan t_bumi bahwa para CEO Intitusi Besar (sy menduga pasti dari Hedge Fund) bisa mendapat bonus ratusan juta dollar di thn 2009 karena mungkin mempraktekan trick-trick seperti ini. FYI, sy sendiri di hari Jumad sempat avg. down meskipun tidak banyak, karena sy berpikir secara fundamental pasar modal Indonesia masih OK, dan penurunan kemarin lebih dikarenakan sentimen negative (yang sengaja dimunculkan)untuk membuat pasar panic. From: "hexam...@yahoo.com" To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sun, February 7, 2010 1:55:22 PM Subject: Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H...) Jadi inget, prnah tahun lalu.. Pagi2 IHSG turun sampe 5% dan ditutup tinggal kurang dr 2% (cmiiw).. Kalo ga salah, pmicunya index shanghai jeblok dalm ber-hari2.. Sy cuma bisa bngong pagi2.. Tp siangnya lsg nyemplun lg krn mikir diskon gede2an n mikir "this is not time to sell yet".. Untunglah bsok nya rally berhari2.. Sama halnya dgn crisis Dubai kmrn.. Jeblok dalem jumat sore.. Apa boleh buat, nyelem lg dh.. Jadi pas kmrn mines 2% lebih.. Santai aja lah.. Toh sdh prnah ngelewatin yg lebih buruk dr kmrn.. Thx.. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: bayu_kusuma_ wardhana@ yahoo.com Date: Sun, 7 Feb 2010 06:46:42 +0000 To: Obrolan bandar Subject: Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H. ..) Pak namanya invest mah pasti ada sisi buruknya..cuma klo saya si membatasinya berdasarkan kebutuhan dan risk yg siap saya terima (klo2 terjadi sesuatu yg buruk)..sesuatu yg kapitalis pun pasti ada saatnya jatuh..saya punya temen yg pas hari jumat kmrn malah ketawa liat market turun segitu dalamnya,pdhal sentiment yg ada bener2 bikin orang ga bs berpikir jernih..dia cuma bilang ntar tinggal average down,pdhal dia jg nyangkut..klo dia yakin dengan pilihannya ya ga gampang panik..:) Powered by Telkomsel BlackBerry® From: Jacob Oen Date: Sat, 6 Feb 2010 22:15:49 -0800 (PST) To: Subject: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H. ..) Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit. Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari JAUH JAUH HARI !!!. Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant wrote). Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil (yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada kesan di luar kontrol mereka? Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya (baca:rakus- nya) para Hedge Fund/Bandar/ Pemodal Besar memanfaatkan dan memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka? Adakah cara yang lebih baik selain "bersabar" dan tidak C/L?, Karena (kalau C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa terus turun atau malah sebaliknya? Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa > 20 thn?, does his approach are suitable with the newcomers?) Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT yang berperan dan intuisi masing2 orang. Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat untuk sebuah penurunan(memunculk an "FEAR" yang tidak perlu)yang pada gilirannya merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga tinggi, setelah itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus. Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah "ZERO SUM GAME" bahkan bisa-bisa menjadi "NEGATIVE SUM-GAME" bukannya gain yang didapat, bisa jadi modal awal tergerus secara significant. Gagasan OBAMA untuk membatas
Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)
Jadi inget, prnah tahun lalu.. Pagi2 IHSG turun sampe 5% dan ditutup tinggal kurang dr 2% (cmiiw).. Kalo ga salah, pmicunya index shanghai jeblok dalm ber-hari2.. Sy cuma bisa bngong pagi2.. Tp siangnya lsg nyemplun lg krn mikir diskon gede2an n mikir "this is not time to sell yet".. Untunglah bsok nya rally berhari2.. Sama halnya dgn crisis Dubai kmrn.. Jeblok dalem jumat sore.. Apa boleh buat, nyelem lg dh.. Jadi pas kmrn mines 2% lebih.. Santai aja lah.. Toh sdh prnah ngelewatin yg lebih buruk dr kmrn.. Thx.. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: bayu_kusuma_wardh...@yahoo.com Date: Sun, 7 Feb 2010 06:46:42 To: Obrolan bandar Subject: Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H...) Pak namanya invest mah pasti ada sisi buruknya..cuma klo saya si membatasinya berdasarkan kebutuhan dan risk yg siap saya terima (klo2 terjadi sesuatu yg buruk)..sesuatu yg kapitalis pun pasti ada saatnya jatuh..saya punya temen yg pas hari jumat kmrn malah ketawa liat market turun segitu dalamnya,pdhal sentiment yg ada bener2 bikin orang ga bs berpikir jernih..dia cuma bilang ntar tinggal average down,pdhal dia jg nyangkut..klo dia yakin dengan pilihannya ya ga gampang panik..:) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Jacob Oen Date: Sat, 6 Feb 2010 22:15:49 To: Subject: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H...) Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit. Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari JAUH JAUH HARI !!!. Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant wrote). Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil (yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada kesan di luar kontrol mereka? Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya (baca:rakus-nya) para Hedge Fund/Bandar/Pemodal Besar memanfaatkan dan memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka? Adakah cara yang lebih baik selain "bersabar" dan tidak C/L?, Karena (kalau C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa terus turun atau malah sebaliknya? Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa > 20 thn?, does his approach are suitable with the newcomers?) Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT yang berperan dan intuisi masing2 orang. Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat untuk sebuah penurunan(memunculkan "FEAR" yang tidak perlu)yang pada gilirannya merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga tinggi, setelah itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus. Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah "ZERO SUM GAME" bahkan bisa-bisa menjadi "NEGATIVE SUM-GAME" bukannya gain yang didapat, bisa jadi modal awal tergerus secara significant. Gagasan OBAMA untuk membatasi perilaku Bank-Bank commercial dan Para Hedge Fund untuk mencegah praktek-praktek kotor di stock market perlu diapresiasi, bahkan pemikiran dari mantan PM Malaysia DR. Mahatir Mohammad yang lebih mengutamakan sektor riil ketimbang kemajuan pasar modal dan pasar uang patut diancungkan jempol. Kembali ke Otoritas Bursa Indonesia, adalah tanggung jawab mereka untuk memikirkan cara-cara yang tepat dan bijak untuk mencegah terjadinya aksi spekulasi yang berlebihan (EXCESSIVE) agar pemodal kecil, investor kecil dan retailer kecil tidak menjadi korban keganasan (GREEDINESS) dari Para Hedge Fund Besar/Pemodal Besar/Spekulan Besar/MAFIA BESAR BURSA, sehingga pasar modal Indonesia bisa berkembang secara sehat dan dapat mendukung pertumbuhan sektor riil secara memadai. SEMOGA!!!. From: jsx_consultant To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sun, February 7, 2010 10:28:24 AM Subject: Re: [ob] RE: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H... Pak Rei, Kalo pake teori conspiracy ban
Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)
Pak namanya invest mah pasti ada sisi buruknya..cuma klo saya si membatasinya berdasarkan kebutuhan dan risk yg siap saya terima (klo2 terjadi sesuatu yg buruk)..sesuatu yg kapitalis pun pasti ada saatnya jatuh..saya punya temen yg pas hari jumat kmrn malah ketawa liat market turun segitu dalamnya,pdhal sentiment yg ada bener2 bikin orang ga bs berpikir jernih..dia cuma bilang ntar tinggal average down,pdhal dia jg nyangkut..klo dia yakin dengan pilihannya ya ga gampang panik..:) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Jacob Oen Date: Sat, 6 Feb 2010 22:15:49 To: Subject: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H...) Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit. Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari JAUH JAUH HARI !!!. Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant wrote). Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil (yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada kesan di luar kontrol mereka? Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya (baca:rakus-nya) para Hedge Fund/Bandar/Pemodal Besar memanfaatkan dan memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka? Adakah cara yang lebih baik selain "bersabar" dan tidak C/L?, Karena (kalau C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa terus turun atau malah sebaliknya? Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa > 20 thn?, does his approach are suitable with the newcomers?) Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT yang berperan dan intuisi masing2 orang. Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat untuk sebuah penurunan(memunculkan "FEAR" yang tidak perlu)yang pada gilirannya merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga tinggi, setelah itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus. Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah "ZERO SUM GAME" bahkan bisa-bisa menjadi "NEGATIVE SUM-GAME" bukannya gain yang didapat, bisa jadi modal awal tergerus secara significant. Gagasan OBAMA untuk membatasi perilaku Bank-Bank commercial dan Para Hedge Fund untuk mencegah praktek-praktek kotor di stock market perlu diapresiasi, bahkan pemikiran dari mantan PM Malaysia DR. Mahatir Mohammad yang lebih mengutamakan sektor riil ketimbang kemajuan pasar modal dan pasar uang patut diancungkan jempol. Kembali ke Otoritas Bursa Indonesia, adalah tanggung jawab mereka untuk memikirkan cara-cara yang tepat dan bijak untuk mencegah terjadinya aksi spekulasi yang berlebihan (EXCESSIVE) agar pemodal kecil, investor kecil dan retailer kecil tidak menjadi korban keganasan (GREEDINESS) dari Para Hedge Fund Besar/Pemodal Besar/Spekulan Besar/MAFIA BESAR BURSA, sehingga pasar modal Indonesia bisa berkembang secara sehat dan dapat mendukung pertumbuhan sektor riil secara memadai. SEMOGA!!!. From: jsx_consultant To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sun, February 7, 2010 10:28:24 AM Subject: Re: [ob] RE: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H... Pak Rei, Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit. Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari JAUH JAUH HARI !!!. Apakah staff boss Soros yg dibayar ratusan ribu atau jutaan dollar kaga tahu, emangnya mereka dibayar mahal buat goblok2an doang. Sedangkan retail baru akan tau kalo kasusnya sudah diexpose dimedia. Contoh klasik: - Perbankan Indonesia thn 97 keropok (equity minus tapi ditutupi), hutang luar negri tidak terkontrol karena perkembangan ekonomi Asia yg pesat, saat itu terkenal Negara Macan Asia. - Retail engga tahu soal ini tapi si Soros tahu, saat itu dollar masih dua ribuan. - Si Soros mulai pasang taruhan FOREX di Thailand, Indonesia, Malaysia, Korea dll. Retail masih belum sadar. - Ketika Thai
Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)
Saya pribadi keep optimist aja dh pak.. Liat indikator. Beli pas merah, jual pas ijo.. Klo nyangkut, slama emiten nya oke scara fundamental sy biarin.. Cut loss scara wajar aja skedar nambah peluru buat "muter" di hrg bawah.. Sy membatasi inves dan trading hanya di LQ45.. Paling2 BUMI utk trading mengingat volatilitasnya tinggi.. Just a view dr nubie yg baru mengenal investasi dan pasar moodal kurang dr 2 thn.. Thx.. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Jacob Oen Date: Sat, 6 Feb 2010 22:15:49 To: Subject: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H...) Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit. Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari JAUH JAUH HARI !!!. Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant wrote). Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil (yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada kesan di luar kontrol mereka? Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya (baca:rakus-nya) para Hedge Fund/Bandar/Pemodal Besar memanfaatkan dan memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka? Adakah cara yang lebih baik selain "bersabar" dan tidak C/L?, Karena (kalau C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa terus turun atau malah sebaliknya? Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa > 20 thn?, does his approach are suitable with the newcomers?) Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT yang berperan dan intuisi masing2 orang. Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat untuk sebuah penurunan(memunculkan "FEAR" yang tidak perlu)yang pada gilirannya merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga tinggi, setelah itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus. Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah "ZERO SUM GAME" bahkan bisa-bisa menjadi "NEGATIVE SUM-GAME" bukannya gain yang didapat, bisa jadi modal awal tergerus secara significant. Gagasan OBAMA untuk membatasi perilaku Bank-Bank commercial dan Para Hedge Fund untuk mencegah praktek-praktek kotor di stock market perlu diapresiasi, bahkan pemikiran dari mantan PM Malaysia DR. Mahatir Mohammad yang lebih mengutamakan sektor riil ketimbang kemajuan pasar modal dan pasar uang patut diancungkan jempol. Kembali ke Otoritas Bursa Indonesia, adalah tanggung jawab mereka untuk memikirkan cara-cara yang tepat dan bijak untuk mencegah terjadinya aksi spekulasi yang berlebihan (EXCESSIVE) agar pemodal kecil, investor kecil dan retailer kecil tidak menjadi korban keganasan (GREEDINESS) dari Para Hedge Fund Besar/Pemodal Besar/Spekulan Besar/MAFIA BESAR BURSA, sehingga pasar modal Indonesia bisa berkembang secara sehat dan dapat mendukung pertumbuhan sektor riil secara memadai. SEMOGA!!!. From: jsx_consultant To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sun, February 7, 2010 10:28:24 AM Subject: Re: [ob] RE: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H... Pak Rei, Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit. Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari JAUH JAUH HARI !!!. Apakah staff boss Soros yg dibayar ratusan ribu atau jutaan dollar kaga tahu, emangnya mereka dibayar mahal buat goblok2an doang. Sedangkan retail baru akan tau kalo kasusnya sudah diexpose dimedia. Contoh klasik: - Perbankan Indonesia thn 97 keropok (equity minus tapi ditutupi), hutang luar negri tidak terkontrol karena perkembangan ekonomi Asia yg pesat, saat itu terkenal Negara Macan Asia. - Retail engga tahu soal ini tapi si Soros tahu, saat itu dollar masih dua ribuan. - Si Soros mulai pasang taruhan FOREX di Thailand, Indonesia, Malaysia, Korea dll. Retail masih belum sadar. - Ketika Thailand mulai
[ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)
Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit. Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari JAUH JAUH HARI !!!. Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant wrote). Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil (yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada kesan di luar kontrol mereka? Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya (baca:rakus-nya) para Hedge Fund/Bandar/Pemodal Besar memanfaatkan dan memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka? Adakah cara yang lebih baik selain "bersabar" dan tidak C/L?, Karena (kalau C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa terus turun atau malah sebaliknya? Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa > 20 thn?, does his approach are suitable with the newcomers?) Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT yang berperan dan intuisi masing2 orang. Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat untuk sebuah penurunan(memunculkan "FEAR" yang tidak perlu)yang pada gilirannya merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga tinggi, setelah itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus. Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah "ZERO SUM GAME" bahkan bisa-bisa menjadi "NEGATIVE SUM-GAME" bukannya gain yang didapat, bisa jadi modal awal tergerus secara significant. Gagasan OBAMA untuk membatasi perilaku Bank-Bank commercial dan Para Hedge Fund untuk mencegah praktek-praktek kotor di stock market perlu diapresiasi, bahkan pemikiran dari mantan PM Malaysia DR. Mahatir Mohammad yang lebih mengutamakan sektor riil ketimbang kemajuan pasar modal dan pasar uang patut diancungkan jempol. Kembali ke Otoritas Bursa Indonesia, adalah tanggung jawab mereka untuk memikirkan cara-cara yang tepat dan bijak untuk mencegah terjadinya aksi spekulasi yang berlebihan (EXCESSIVE) agar pemodal kecil, investor kecil dan retailer kecil tidak menjadi korban keganasan (GREEDINESS) dari Para Hedge Fund Besar/Pemodal Besar/Spekulan Besar/MAFIA BESAR BURSA, sehingga pasar modal Indonesia bisa berkembang secara sehat dan dapat mendukung pertumbuhan sektor riil secara memadai. SEMOGA!!!. From: jsx_consultant To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sun, February 7, 2010 10:28:24 AM Subject: Re: [ob] RE: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H... Pak Rei, Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit. Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari JAUH JAUH HARI !!!. Apakah staff boss Soros yg dibayar ratusan ribu atau jutaan dollar kaga tahu, emangnya mereka dibayar mahal buat goblok2an doang. Sedangkan retail baru akan tau kalo kasusnya sudah diexpose dimedia. Contoh klasik: - Perbankan Indonesia thn 97 keropok (equity minus tapi ditutupi), hutang luar negri tidak terkontrol karena perkembangan ekonomi Asia yg pesat, saat itu terkenal Negara Macan Asia. - Retail engga tahu soal ini tapi si Soros tahu, saat itu dollar masih dua ribuan. - Si Soros mulai pasang taruhan FOREX di Thailand, Indonesia, Malaysia, Korea dll. Retail masih belum sadar. - Ketika Thailand mulai Collapse, BARU Retail Asia SADAR !!! - ketika Retail sadar dan NGEJAR dollar, si Soros udah jauh jauh hari punya dollar. Jadi para BOZZ lah yg sebenarnya jadi dokter yg membidani KELAHIRAN kasus Dubai dan Yunani di market dan dimedia. Case klasik ini menunjukan para BOZZ melakukan AKSI jauh hari sebelum kasusnya meledak. Dollar dari 2000 sampe 16000 saat itu, kalo Soros pasang tarohan 1 miliar dollar pada satu negara, bisa dibayangin kenapa si Soros cepet kaya. Case ini menunjukan HAL2 PENTING bagi bandarmologist !!!: - yaitu FUND FLOW TERJADI sebelum kasusnya di explode di Bloomberg, Reuter dll. - Jadi Fund Flow yg GEDE terjadi BUKAN pada saat market crash tapi jauh hari sebelumnya. - Market Crash BUKAN karena Fund Flow tapi karena BE