Saya rindu sekali tanggapan Bank Yanuar tentang Kasus Centurygate ini.
Salam.
TAVINUR SYAMSUDIN
[Non-text portions of this message have been removed]
Kecemasan Uda Andrinof adalah kecemasan kita bersama.kalau last
optionnya ternyata hanya menyatukan dua kutub yang bersebrangan, kayaknya
begitu liniernya politik pemilu di Indonesia. Mestinya last optionnya
diselesaikan saja di Meja Makan.irit dan lebih sederhana, nggak perlu
berbelit-beli
Yang saya dengar di Kuba yang komunis, pendidikan dan kesehatan gratis, tp
mereka nggak menjadikan itu sebagai dagangan politik, karena memang sudah
kewajiban pemerintah untuk melayani masyarakatnya.
Pada 18 Mei 2009 09:18, B K Partohardono menulis:
>
>
> Saya PERCAYA banyak saudara-saudara kita,
Apa pembagian BLT sebelum Pemilu Caleg dan gaji ke -13 sebelum Pilpres, ada
indikasi mendulang suara? Mohon yang mengerti menjelaskannya!
Pada 18 Mei 2009 10:43, Charles P menulis:
>
>
> sebelum pemilu legislatif, bagikan BLT.sebelum pemilu Presiden, bagikan
> gaji ke 13.Muantap tenan
Mas, Budy! Apakah ketika Media Masa telah menjadi sebuah INDUSTRI, ia
menjadi tidak bebas nilai. Sehingga, sulit membedakan antara keberpihakan
dengan netralitas?
Pada 26 Maret 2009 23:28, aji_setiakarya menulis:
> Sabar Kang Bertha..
> jangan patah asa..
> masih ada harapan
> untuk bangsa ini
Karena Cost Produksi yang miring di China, tidak sedikit sepatu kita yang di
produksi disana, lantas setibanya di Tanah Air langsung di lebeli Made in
Indonesia dengan Merknya segala. Ini pembodohan yang kerap terjadi...
Pada 26 Maret 2009 22:24, Jaka Santika menulis:
> Nah,mestinya kan begini
nanti tak
digubris lagi!
TAVINUR SYAMSUDIN-TEPY
Pada 12 Februari 2009 21:43, subagyo sh menulis:
> Kawan Daus. Wacana dana talangan itu sebenarnya bukan gagasan baru. Saya
> kutipkan saran BPK dalam laporan hasil auditnya terhadap kasus lumpur
> Lapindo sebagai berikut:
&g
..nggak saja!
Biar orang yang menilai dan kepada rumput yang bergoyang kita bertanya!
TAVINUR SYAMSUDIN - TEPY.
2009/2/12 Agus Hamonangan
>
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/02/12/18454153/Anas.SBY.Tak.Merendahkan.Dirinya
>
> JAKARTA, KAMIS â" Partai Demokrat memberik
Jubir itu juru bicara, menyampaikan sense of interest dari tuannya, jadi
kalau seorang jubir nggak bisa menyampaikan apa yang di inginkan
tuannyaya ada apa-apanya dong? tapi, kadang jubir juga kelewatan
menggunakan "penyedap" jadi saja inti yang disampaikan ngawur...!
Pada 11 Februari 2009 19:
Mas Fajrul, saya yakin akan ada gerakan penghadangan dari mayoritas alumni
dan Mahasiswa ITB manakala ITB keukeuh nyematkan HC ke Pak Beye. Koq segitu
aja yah...move orang ITB. Bukan lebih baik meningkatkan kualitas,belum masuk
big 100 dunia, itu kejar dulu bukan HC...HC yang nggak banyak ngaruh un
Yang nggak..ngakk aja ITB (Icalan Teh Botol), Buya Miftaf prosedur penetapan
HC untuk Pak Beye melalui Voting, kendati terkesan demokratis banget, tapi
nggak sahih
Ikut Prihatin Kondisi Ganesha,
TEPY.
Pada 4 Februari 2009 22:38, Deddy Mansyur menulis:
> SBY DR ITB = Saya Berikan You DR ITB
>
,
TAVINUR SYAMSUDIN-TEPY
Pada 28 Januari 2009 07:00, Agus Hamonangan menulis:
>
> http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2009/01/27/19061492/60.persen.berita.indonesia.di.malaysia.negatif
>
> KUALA LUMPUR,SELASA-Sebanyak 60 persen dari 1.499 berita Indonesia di
> enam surat kabar
dikerjain dan difatwakan. Masih banyak yang bisa kita
perbaiki ketimbang
mengantang-gantang fatwa haram. Negeri ini penuh dengan kebanggan orang akan
kesalahan dan kekhilafan!
Salam Takzim,
TAVINUR SYAMSUDIN - TEPY
Pada 26 Januari 2009 07:22, rzain menulis:
> Entah dasar darimana MUI memutus
ngebayangkan!
Sejatinya, ada atau tidak ada golput, mari kita sejukkan Pemilu 2009 dengan
membuka pintu dan jendela toleransi dengan kesadaran bahwa kedamaian adalah
bahasa kebersamaan yang harus senantiasa kita jaga.
Salam Takzim,
TAVINUR SYAMSUDIN-TEPY
Pada 22 Januari 2009 20:35, ajegile menulis
ang selalu menggu analis dan komentar Uda
TAVINUR SYAMSUDIN-TEPY.
Pada 23 Januari 2009 06:19, Yanuar Rizky menulis:
> Waduh, ulang tahun sampai masuk milis...
>
> terima kasih atas ucapan dan do'anya
> semoga rekans semua di milis ini juga bertambah sukses, tambah
> interaktif
arah golput itu terlalu
MENGERIKAN!
Salam,
TAVINUR SYAMSUDIN
2009/1/21 Gita Mayana
> Bung Tav,
> Masuk ke gelanggang atau tidak, itu hanya pilihan dalam berjuang.
> Dua-duanya punya konsekuensi. Menurut saya, masuk ke gelanggang, jika di
> gelanggang itu aturan mainnya tak pernah
memilih. Saran Pak HS boleh juga, kayaknya bagus juga
tuh buat media internal per dapil
untuk memberi dan membuka wacana baru bagi para pemilih. Informasikan Pak
kalau sudah ada yang "nyangkut"
dan bisa dikelola dapilnya.
Jabat Erat,
TAVINUR SYAMSUDIN-TEPY
Pada 21 Januari 2009 07:09, Hani
dengan Anda.
Salam Jabat Erat,
TAVINUR SYAMSUDIN
Pada tanggal 21/01/09, Suhaimi menulis:
> Eeit tunggu boss ! beda jauh abiz boss !
>
> Kalo "Parpol" ngajak-ngajak or ngerayu-rayu or ngiming-ngimingi sebab ada
> kepentinganya boss ! apa tuh ? meraih "KEKUASAAN"
>
&
dengan Anda.
Salam Jabat Erat,
TAVINUR SYAMSUDIN
Pada tanggal 21/01/09, Suhaimi menulis:
> Eeit tunggu boss ! beda jauh abiz boss !
>
> Kalo "Parpol" ngajak-ngajak or ngerayu-rayu or ngiming-ngimingi sebab ada
> kepentinganya boss ! apa tuh ? meraih "KEKUASAAN"
Mas Tjuk, Aq usul bagaimana kalau kita seluruh komunitas FPK ini
mengcounter iklan keberhasilan-keberhasilan (katanya!) yang
ditampilkan di TV oleh Partai-Partai itu, terutama Partai yang
berkuasa dengan partai pendukungnya, berupa iklan layanan masyarakat
yang memperlihatkan kepedihan masyarakat a
Bagi yang Golput, cukup di dalam hati saja lah. Terus nanti
diimplementasikan di hari Pemilu. Mbok nggak perlu sampai
diseminarkan, didiskusikan, digandang-gandangkan... Nanti bukan lagi
Golput, tapi Gorang alias Golongan Terang alias Golongan yang
terang-terangan nggak mau nyontreng (nyoblos juga
Keturunan biologis itu, bukan jaminan ia sehandal orang tua atau
kakeknya. Keturunan ideologisnya juga apa masih pas di era sekarang?
Yang jelas, apa yang sudah diperbuat untuk negeri ini. Bukan malah
biologis yang digandang-gandangkan. Kayaknya dangkal banget orangnya
yang meresponsnya positif!
P
Pelbagai kriteria dan jenis "Korupsi Kepala Daerah" memang sempat banyak
dipertanyakan. Publik memang cenderung memukul rata, artinya kesalahan
prosedur dan adminsitratif dimasukan dalam ranah korupsi, termasuk
memperkaya diri orang atau seseorang, misalnya dalam konteks proyek
pengadaan barang dan
Hari ini Kompas mengangkat : 127 KEPALA DAERAH DIIZINKAN DI PERIKSA! Coba
bayangkan lebih dari seperempatnya jumlah Kepala Daerah di Republik di
indikasikan Korupsi. Mau di bawa kemana Otonomi Daerah ?
Salam, TAVINUR SYAMSUDIN-TEPY
[Non-text portions of this message have been removed]
Sudah bukan rahasia umum bahwa sebagian besar produk sandang kita masuk ke
AS dan Eropa. Di AS dan Eropa produk kita di labeling ulang oleh mereka,
atau bahkan sejak di Pabrik Indonesia produk tersebut sudah di beri Brand
sesuai dengan permintaan mereka. Nah, produk ini masuk ke kembali ke dunia
k
Persoalan melayani dan dihormati adalah masalah hakiki. Kendati demikian,
persoalan paling serius yang terjadi adalah banyak politikus yang tidak
sadar bahkan tidak tahu bentuk pelayanan dan penghormatan kepada
konstituennya tatkala dirinya menjadi politikus. Apalagi bila itu politikus
yang merangk
Tapi kadangkala, sikap dan posisi Kompas nggak jelas dan nggak berani
bersikap. Contohnya sekarang dalam kasus pemberitaan Bos MNC Grup, Harri
Tanu. Beberapa Surat Kabar jelas dalam pemberitaan dan orientasi
keberpihakan. Kendati kita tahu, pemberitaan Tempo kadang kebablasan,
sehingga kini ia seak
Mas Goen, saya tidak kenal itu Soetrisno Bachir, Prabowo, Megawati atau
SBY-JK sekalipun.Namun, saya hanya akan menegaskan kepada anda bahwa tidak
ada calon yang begitu sempurnanya di mata anda dari mereka yang akan maju di
gelanggang Pemilu 2009 ini. Sehingga, anda memandang Golput sebagai resep
m
Bang Viktor, kalau terpilih anggota DPD, yang mesti di up-grade
habis-habiasan itu bukan mekanisme pencalonan anggota DPD (DPR riweuh!),
tapi posisi dan peran DPD yang perlu dipertegas kembali. Semoga .
> -Original Message-
> From: victor silaen <[EMAIL PROTECTED] >
>
> Date: Thu, 20
Kang Adhi bisa saja bikin personifikasi, tapi cerdas dan mengena. Salut,
Kang!
Pada 21 November 2008 01:32, jajang c noer <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> gila. gue ampe ketawa ngakak lho 'dhie, baca ini. ber-kali2. sederhana,
> tapi dalam. dan penting.
>
> --- On Wed, 11/19/08, Adhie Massardi <[
Esensi sebuah kampanye adalah memperkenalkan diri. Terangkum dalam
perkenalan diri itu adalah uraian visi, misi dan program kerja. Lalu, proses
memperkenalkan diri ini merangkum wilayah yang harus disambangi. Pada tahap
ini, yang diperlukan adalah modal operasional mobilisasi antar wilayah.
Besar k
Ok, Bang Indra! bisa ditulis itu lika-liku penggalangan dana pencalonan
legislatif yang anda lakukan, siapa tahu bisa jadi referensi bagi
kawan-kawan lain yang akan mencalonkan anggota legislatif kelak. Tunjukkan,
bahwa pola penggalangan dan ini sifatnya emansipatoris.
2008/11/19 Indra Jaya Pilia
OBAMA menang, tidak hanya karena semata warna kulit. Ia juga memiliki
kapasitas dan kapabilitas untuk menduduki kursi presiden.
2008/11/5 Yuliati Soebeno <[EMAIL PROTECTED]>
> Ya BRAVO! Saya sangat bahagia untuk masyarakat di Amerika, yang telah
> membuka mata dunia bahwa masih lebih banyak o
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melancarkan semua urusan Mas Taruna!
Tepy-
2008/10/31 Taruna Ikrar <[EMAIL PROTECTED]>
> Assalamu alaikum wr. wb.
>
> Tak terasa waktu terus berjalan, masih teringat kenangan sewaktu
> beraktivitas di Iktan dokter Indonesia, kemudian sempat bertanggar sewaktu
> di jak
Kita lihat Kapolda Baru Kita, bagaimana beliau memperlakukan anak buahnya
yang telah MENCORENG Korps Kepolisian di tengah upaya mengangkat Citra
Lembaga ini. Beri penjelasan kepada masyarakat hasil akhir dari pemeriksaan
terhadap Si Bajingan "HK" ini!
Agar masyarakat tahu bahwa Kapolda kita memang
Sebenarnya upaya melembagakan Golput, adalah upaya mendirikan Partai Golput
dalam pengertian pengerahan massa.
Golput akan lebih bermakna kalau ia sebuah gerakan nurani pribadi bukan
dilembagakan!
Pada 30 Oktober 2008 15:57, Suwito Pay <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> Sedikit menambahi untuk tuk
Nampaknya, selama ini Golput itu khan hanya sebuah sikap politik, bukan
sebuah gerakan politik yang rapi dan berorientasi pada pelembagaan politik.
Karena itu, upaya menjadikan Golput sebagai sebuah kelembagaan politik
dipandang sebagai upaya sia-sia. Sebenarnya Golput ini mau dibawa
kemana? Kriter
Kalau Pertemuan Golpout nantinya menagarh kepada terbentuknya Partai Golput,
melihat ini ibarat mengisi anggur lama dalam botol baru. Tidak menyelesaikan
permasalahan yang sesungguhnya. Ia tidak lebih menjadi semacam pelarian
ketika ruang berpolitik menjadi terhambat.
Tavinur
Pada 21 Oktober 2008
Salam Hangat Uda Yanuar.
Analisis Uda memang manyus! Kapan kita bisa ketemu untuk share berbagi
cerita?
TAVINUR SYAMSUDIN
2008/10/15 rusdi marpaung <[EMAIL PROTECTED]>
> jalan terus bung yanuar,
>
> ini cuma soal siapa yang paling benar ngasih pendapat ... (kata tukang
>
legislatif yang
tertuang dalam UU No. 10/200 merupakan bargaining antar partai, termasuk PG.
Jadi menggerutu...itu ke Partainya, masa Pemilu merepotkan, gitu lho.
Katanya Demokrasi itu Mahal.
Salam Hangat,
TAVINUR SYAMSUDIN-TEPY
2008/10/15 Agus Hamonangan <[EMAIL PROTECTED]>
>
> http
Wapres Kita ini, kambuh lagi otoritas "aneh"-nya. Ditengah rapat pembahasan
anggaran Komisi IV DPR RI, eh ketuanya dipanggil menghadap.Yang lebih seru
dan sarunya, ini si Ketua yes...yes aja, ngikutin. Aturan main protokoler
eksekutif-legislatif, memungkinkan untuk itu, nggak?
TAVINUR
Pertanyaan Mendasar adalah:
Apakah dengan Golput gurita permasalahan Bangsa ini dapat diselesaikan,
bukankah
justru malah menimbulkan masalah baru lagi?
Kalau masalah legitimasi yang dipersoalkan, lantas apakah dengan minimnya
legitimasi
berarti tidak banyak berbuat?
Pemimpin yang besar legitimasin
Relatif seluruh Masyarakat Indonesia, layak dapat Nobel.
Coba bayangkan: dikerjai oleh oleh anggota legislatifnya sendiri.
Di jadikan percobaan dalam pelbagai regulasi yang bongkar pasang.
Uang pajaknya banyak ditelikung pejabat korup.
Pekerjanya nrimo dengan upah seadanya.
Segala serba mahal: mak
Kendati sudah jelas musik Bang Rhoma dapat direspons di AS bahkan secara
universal, tapi maish ada juga yang picik memandang musik Bang Rhoma. Tapi,
ketimbang grup musik yang manggung di Korea, yang lihat malah TKW
ehngaku-ngaku sudah go-internasional. Macam mana pula...
Salam TSR
2008/1
Masih banyak orang yang percaya kepada ORANG HIPOKRIT POLITIK seperti ini?
2008/10/10 Yuliati Soebeno <[EMAIL PROTECTED]>
> Emang orang-orang beginian yang memenuhi DPR kita. Adakah pendirian
> mereka yang "kukuh?" Plintat plintut dan senang menjadi "banjing loncat",
> asalkan menguntungkan bag
45 matches
Mail list logo