Re: [Keuangan] Does capitalism lead to democracy, and how?
At 05:35 PM 7/30/2007, you wrote: Contoh lain Singapore ataupun China ... Meski tidak demokratis Economic Freedom di buka luas disana .. hasilnya bisa dilihat sendiri - Hong Kong yang ukurannya kira-kira sama dengan Singapura - toh bisa lebih maju lebih dulu daripada Singapura - dan tetap memiliki economic dan political freedom. Jadi untuk hal ini - Singapura justru BUKAN contoh yang baik. - China memang sangat rendah political freedom-nya. Memang secara sepintas kelihatan bertumbuh maju -- tetapi bukan tanpa bayaran yang (sangat) mahal. Rusaknya lingkungan serta kesenjangan ekonomi dan sosial sedemikian lebarnya. Bukankah terasa janggal bahwa angka Gini Index China yang sosialis (yang menggambarkan kesenjangan ekonomi) ternyata lebih buruk daripada angka Gini Index Amerika yang kapitalis? Betul saat ini terdapat kira-kira 120 Juta warga RRC yang punya pendapatan di atas USD 4000 per tahun -- tetapi pada saat yang sama terdapat lebih dari 800 Juta warga yang pendapatannya sekitar USD 2 per hari. Cepat atau lambat ekonomi China pasti akan terganjal oleh hal kontras ini. Pertumbuhan China selama ini semata-mata dari ekspor - sehingga China punya ketergantungan sangat tinggi pada ekonomi mitra dagangnya (terutama Amerika). Tanpa ekspor - ekonomi China akan kehilangan lebih dari setengah pertumbuhannya. Tanpa menggeser titik pertumbuhannya ke konsumsi -- pertumbuhan China suatu saat akan mencapai titik jenuh dan mulai mungkret. Apakah China bisa menggeser pola ekonominya ke konsumsi? Bisa saja -- tapi prasyarat konsumsi yang lebih luas adalah pasar ide yang lebih terbuka. Pasar ide yang lebih terbuka cepat atau lambat akan mensyaratkan political freedom... Kalau demokrasi kita berhasil menghasilkan politisi2 pro Economic Liberty yang berani menentang convensional wisdom masyarakat umum yang cenderung populis ... saya yakin kita bisa tumbuh lebih cepat dari India ataupun China. Just my 2 cents. Yah memang politisi kita payah. Nggak berbobot. Kalau tidak ingin dikatakan dungu.
[Keuangan] Undang undang Perusahaan versi bhs inggris
Pagi bapak/ibu/om/tante saya lagi membutuhkan undang-undang PT No. 1 tahun 1995, tapi dalam versi bahasa inggris. mohon bantuannya dimana saya dapat memperolehnya terima kasih atas bantuannya
[Keuangan] Jika Perusahaan Pailit
Rekan-rekan... Seorang rekan saya adalah supplier dari pabrik. Tetapi sebelum piutangnya terlunasi, pabrik tersebut gagal beroperasi dan setelah beberapa bulan vakum, pabrik tersebut dinyatakan pailit. Menurut informasi rekan saya itu, pabrik sudah ditangan kurator. Kabarnya hendak dilelang. Kewajiban pabrik kepada pihak Bank masih belum selesai. Yang ingin saya tanyakan, bisakah rekan saya itu mendapatkan piutangnya kembali? Jika memang memungkinkan, hingga berapa persen tingkat pengembaliannya? Bagaimana sih prosedur lelang (atau petugas kurator) itu? Mohon informasinya. Terima Kasih. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Does capitalism lead to democracy, and how?
Ekonomi liberti itu mungkin bisa diibaratkan sebagai jalan tol dimana mulai dari Ferrari sampai becak siap berlomba kecepatan :{). Tentu saja hasilnya adalah Ferrari akan meninggalkan becak jauh di belakang. Akan tetapi kalau pemerintah punya nyali mereka bisa minta bantuan Ferrari supaya yang becaknya tidak jauh ketinggalan, dari pada Ferrarinya dikasih rambu tidak boleh jalan di atas 60 km/jam :{). salam, -Irsal Senior Financial Engineer http://www.fiserv.com --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_w4w [EMAIL PROTECTED] wrote: Yes, Economic liberty atau Economic freedom atau Free market Capitalism adalah penggerak pertumbuhan sesungguhnya. Idealnya memang Economic Liberty (free market capitalism) berbarengan dengan Political Liberty (Democracy). Tapi kalau mau disuruh pilih ... saya pilih Economic Liberty first, Political Liberty menyusul. Masalah utama dengan demokrasi adalah karena publik umumnya buta economy-101 .. yang muncul sebagai pemenang biasanya adalah kaum populis ... yang malah suka membatas-batasi Economic Liberty. Punya kebun dibatasi lah, bikin pajak2 baru se-enak udelnya, sedikit2 kasih subsidi, sedikit2 intervensi ke-urusan B2B, tiap tahun minimum wage dinaikan sampe ga masuk akal, PHK karyawan biayanya tinggi- nya bukan maen ... ya hasilnya begini Di India bertahun tahun pemilu yang menang kamu populis sosialis ... Baru belakangan saja politisi2 pro economic liberty menang. Hasilnya ... bisa dibandingkan India sekarang dengan India satu dekade lalu. Contoh lain Singapore ataupun China ... Meski tidak demokratis Economic Freedom di buka luas disana .. hasilnya bisa dilihat sendiri Kalau demokrasi kita berhasil menghasilkan politisi2 pro Economic Liberty yang berani menentang convensional wisdom masyarakat umum yang cenderung populis ... saya yakin kita bisa tumbuh lebih cepat dari India ataupun China. Just my 2 cents.
[Keuangan] Undangan Pelatihan Keuangan
Kepada Yth, Direktur Eksekutif dan Bagian Keuangan Lembaga Non Profit Di Jakarta - Bogor dan sekitarnya Kami, Yayasan Penabulu ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada rekan-rekan di Jakarta, Bogor dan sekitarnya dalam beragam pelatihan pengelolaan keuangan organisasi nirlaba. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan staf keuangan maupun manajer keuangan. Dalam pelatihan ini juga tersedia alat bantu yang akan memudahkan mencatat dan menyajikan berbagai informasi keuangan, termasuk laporan keuangan yang memenuhi Pernyataan Standar Akuntansi dan Keuangan no.45, yang biasa disebut PSAK 45. Pelatihan ini akan dilaksanakan pada akhir pekan, sehingga diharapkan tidak menggangu aktifitas rutin teman-teman pengelola keuangan. Informasi lebih lengkap tentang pelatihan ini dapat dibaca pada brosur dan agenda pelatihan yang kami lampirkan melalui surat ini, atau silahkan menghubungi : Yayasan Penabulu (021-7919387) Agung (0818 084 56344) Terima kasih atas perhatian, kerja sama, dan waktu yang telah Anda luangkan. nb: jika anda berminat, silahkan kirim alamat email anda ke :[EMAIL PROTECTED] , dan saya akan segera mengirimkan undangan, brosur, agenda pelatihan, dan formulir pendaftaran :: agung ::
Re: [Keuangan] Inilah Realita SDM kita... Hidup Departemen Pendudukan!
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Sang [EMAIL PROTECTED] wrote: Sudah beberapa kali saya kasi counter statement, nyatanya nyangkut di server... sayang... Saya kira permasalahan bukan disegi teoritisasi tapi pada prakteknya... atau tataran reality... Tanpa Keynes berkata demikian, semua orang dapat melihat secara kasat mata betapa orang rela antri beras demi semangat konsumtif... akal sehat telah tertinggal ketika bicara urusan perut... Yg saya maksud apa tersebab konsumsi atau hal lain yg membikin ekonomi bergerak cepat... saya kira pendapat bahwa konsumsi yg bikin ekonomi berlari adalah pendapat seorang textbook yg masih menyimpan file kisah-kisah lama.. Sejarah booming ekonomi saat ini lebih disebabkan inovasi, kreatifitas tanpa henti, nilai plus dan kelebihan-kelebihan yg ditawarkan produk sejenis atas yg lain... Saya ngerti apa yang dibilang Bung Sang. Memang sekarang kelihatan bahwa mulai banyak timbulnya konsumsi akibat inovasi dari suatu produk. Hal ini bisa dilihat banyaknya orang2 yang mampir ke toko elektronik ketika ditanya mau cari apa, tapi nggak tahu ngejawabnya. Tapi pas keluar dari toko, kereta yang dibawanya penuh dengan barang2 elektronik alias semua diborong. Hal ini mungkin yang menyebabkan toko elektronik di amerika seperti Frys membuat toko yang sangat luas seperti gudang dimana para pengunjungnya bisa mencoba dan kalau tertarik langsung membeli, sehingga sampai sekarang toko ini termasuk yang paling laris dibanding toko2 lain. Begitu juga di Indonesia kalau ada teknologi baru dari luar dimana sebelumnya konsumennya nggak ngeh, tiba2 diserbu seperti pisang goreng. Tapi sayang hal ini bukan membuat ekonomi Indonesia tumbuh, malah lumpuh :{). Yang tumbuh adalah ekonomi negara lain. Jadi mungkin untuk Indonesia harus bersabar dan tetapi memakai teori dari teks book yang masih menyimpan file lama seperti yang Bung Sang bilang :{). kalau mencoba2 meniru luar, nanti keceblos kayak IPTN :{). salam, -Irsal Senior Financial Engineer http://www.fiserv.com
Re: [Keuangan] Does capitalism lead to democracy, and how?
Sekedar nimbrung, Setuju: tidak ada yang lebih baik dari economic liberty dan kemudian political liberty. Pertanyaan: kebebasan yang macam apa/mana? Kalau menganggap kita harus seperti sebuah ideal type dan bukan berbasis atas realitas tertentu, maka kita masih di jaman Rostow. Pertanyaan yang lebih serius, adakah sebuah format (teori) tentang kapitalisme? Jawabannya menjadi relatif: kapitalisme macam apa yg terjadi di mana? Maka kebebasan (kapitalisme) yang terjadi di US, akan berbeda dengan kebebasan di Eropa, Amerika Latin dan Asia. Bahkan tiap negara punya karakteristiknya sendiri-sendiri. Diskusi yang lebih produktif, mungkin, adalah menemukan national trajectory, dan bukan rumus kebebasan. Menarik diskusi pada satu kutup, baik itu kebebasan dan perencanaan hanya akan menghentikan sejarah. Krn yang terjadi adalah dialektika ke kiri dan ke kanan salam a.prasetyantoko Irsal Imran [EMAIL PROTECTED] wrote: Ekonomi liberti itu mungkin bisa diibaratkan sebagai jalan tol dimana mulai dari Ferrari sampai becak siap berlomba kecepatan :{). Tentu saja hasilnya adalah Ferrari akan meninggalkan becak jauh di belakang. Akan tetapi kalau pemerintah punya nyali mereka bisa minta bantuan Ferrari supaya yang becaknya tidak jauh ketinggalan, dari pada Ferrarinya dikasih rambu tidak boleh jalan di atas 60 km/jam :{). salam, -Irsal Senior Financial Engineer http://www.fiserv.com --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_w4w [EMAIL PROTECTED] wrote: Yes, Economic liberty atau Economic freedom atau Free market Capitalism adalah penggerak pertumbuhan sesungguhnya. Idealnya memang Economic Liberty (free market capitalism) berbarengan dengan Political Liberty (Democracy). Tapi kalau mau disuruh pilih ... saya pilih Economic Liberty first, Political Liberty menyusul. Masalah utama dengan demokrasi adalah karena publik umumnya buta economy-101 .. yang muncul sebagai pemenang biasanya adalah kaum populis ... yang malah suka membatas-batasi Economic Liberty. Punya kebun dibatasi lah, bikin pajak2 baru se-enak udelnya, sedikit2 kasih subsidi, sedikit2 intervensi ke-urusan B2B, tiap tahun minimum wage dinaikan sampe ga masuk akal, PHK karyawan biayanya tinggi- nya bukan maen ... ya hasilnya begini Di India bertahun tahun pemilu yang menang kamu populis sosialis ... Baru belakangan saja politisi2 pro economic liberty menang. Hasilnya ... bisa dibandingkan India sekarang dengan India satu dekade lalu. Contoh lain Singapore ataupun China ... Meski tidak demokratis Economic Freedom di buka luas disana .. hasilnya bisa dilihat sendiri Kalau demokrasi kita berhasil menghasilkan politisi2 pro Economic Liberty yang berani menentang convensional wisdom masyarakat umum yang cenderung populis ... saya yakin kita bisa tumbuh lebih cepat dari India ataupun China. Just my 2 cents. - Shape Yahoo! in your own image. Join our Network Research Panel today! [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Does capitalism lead to democracy, and how?
Satu hal yang membuat saya bertanya-tanya sendiri, apakah ada korelasi yang jelas antara : - Tipe Politik = kemakmuran rakyat? - Tipe Ekonomi = kemakmuran rakyat? Karena menurut saya, kurang arif kalau kita hanya menjunjung tinggi suatu faham ekonomi tertentu jika ujung-ujungnya tidak menghasilkan korelasi yang jelas dengan meningkatnya kemakmuran rakyat. Apakah nilai pendapatan perkapita penduduk sudah dapat mencerminkan kemakmuran rakyat? Karena yang saya amati selama ini, jika banyak orang Indonesia yang ketika berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 10%, maka kebutuhan individu tersebut meningkat hingga 25%. Sehingga individu tersebut tidak pernah merasa cukup (makmur). Apakah dengan kebebasan akan membuat rakyat kita makmur? maaf, jadi ngelantur kemana-mana... ~holly~ it's enough for everyone need, but it's not enough for everyone greed On 8/1/07, Prasetyantoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Sekedar nimbrung, Setuju: tidak ada yang lebih baik dari economic liberty dan kemudian political liberty. Pertanyaan: kebebasan yang macam apa/mana? Kalau menganggap kita harus seperti sebuah ideal type dan bukan berbasis atas realitas tertentu, maka kita masih di jaman Rostow. Pertanyaan yang lebih serius, adakah sebuah format (teori) tentang kapitalisme? Jawabannya menjadi relatif: kapitalisme macam apa yg terjadi di mana? Maka kebebasan (kapitalisme) yang terjadi di US, akan berbeda dengan kebebasan di Eropa, Amerika Latin dan Asia. Bahkan tiap negara punya karakteristiknya sendiri-sendiri. Diskusi yang lebih produktif, mungkin, adalah menemukan national trajectory, dan bukan rumus kebebasan. Menarik diskusi pada satu kutup, baik itu kebebasan dan perencanaan hanya akan menghentikan sejarah. Krn yang terjadi adalah dialektika ke kiri dan ke kanan salam a.prasetyantoko Irsal Imran [EMAIL PROTECTED] irsal.imran%40fiserv.com wrote: Ekonomi liberti itu mungkin bisa diibaratkan sebagai jalan tol dimana mulai dari Ferrari sampai becak siap berlomba kecepatan :{). . [Non-text portions of this message have been removed]