Re: [Keuangan] Beranikah Bank Syariah Menjadi 'Grameen Bank' di Indonesia?

2009-07-21 Terurut Topik husaini ismail
 
Apakah prktek Bank syariah itu hanya dari bunga atau bagi hasil saja, Bagaimana 
kalau ada lembaga Bank Syariah menghire karyawan dengan status out 
sourcing selamanya yang setaip saat bisa diPHK ?.
 
Bukankah membuat staffnya tenang dalam bekerja termasuk juga bagian penerapan 
syariah itu sendiri prinsip adil ?
 
   

--- Pada Sel, 21/7/09, Ari Condro masar...@gmail.com menulis:


Dari: Ari Condro masar...@gmail.com
Judul: Re: [Keuangan] Beranikah Bank Syariah Menjadi 'Grameen Bank' di 
Indonesia?
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 21 Juli, 2009, 12:22 PM


  



tuh kan, untuk kredit mikro salah satu kuncinya adalah monitoring harian.
* modus bank thithil minded *

2009/7/21 Tjandra Irawan tjandrairawan@ gmail.com:


 Seandainya diskusi ini tidak di milis AKI, saya sudah malas menanggapi
 tulisan dari penulis/blogger malas. Mereka malas membaca Grameen Bank (GB)
 secara mendalam, hanya mendengar bahwa yang dilakukan oleh GB sudah hebat
 lantaran Mohamad Yunus memenangi hadiah Nobel Perdamaian. Untung ada orang
 seperti Mas Madjmudin yang mengutip Prof. Dr. MA Manan mengenai 9 mitos ttg
 Grameen Bank.

 Kesalahan terbesar penulis/blogger tersebut adalah kekeliruan pemahamannya
 tentang GB. Penulis menganggap GB sebagai model atau metodologi penyaluran
 kredit mikro untuk pengentasan kemiskinan. Padahal model tersebut sudah
 diakui kegagalannya oleh GB, dan sudah dikoreksi dengan diperkenalkannya GB
 II. Banyak sekali perubahan PRINSIP antara GB (classic) dengan GB II. Dalam
 GB II tidak lagi ada tanggung renteng; anggota yang tidak mempunyai pinjaman
 tidak lagi dikeluarkan (dalam GB classic, anggota yang tidak lagi punya
 hutang harus dikeluarkan) . Salah satu hasil perubahan ini, untuk pertama
 kalinya LDR GB kurang dari 100%, alias simpanan yang dimobilisasinya lebih
 besar dari pinjaman yang disalurkan. Ini salah satu hal untuk membuktikan
 bahwa mereka adalah benar-benar bank, bukan finance company!

 Meskipun sudah ada perubahan, GB masih belum dianggap berhasil. Sebagaimana
 sudah pernah diulas oleh THE WALL STREET JOURNAL edisi November 27, 2001.
 Yang terakhir adalah ulasan komprehensif tentang microcredit yang
 ditayangkan TV Perancis pada tanggal 15 Mei 2009. Yang ngerti bahasa
 Perancis, silakan lihat di
 http://envoye- special.france2. fr/index- fr.php?page= reportage 
 id_rubrique= 947
 Yang paling menarik, dalam berita Kompas, Sabtu, 18 Juli 2009, Resep
 Neoliberal Gagal, UNCTAD masih melaporkan Bangladesh sebagai 49 negara
 termiskin dunia yang tak beranjak dari kemiskinan. Dalam hal apa GB
 berhasil, selain menambah jumlah anggota dan meningkatkan asetnya? Kalau ada
 yang berminat mempelajarinya secara mendalam, pasti akan sangat menarik.

 Bank Gakin (Bank Keluarga Miskin) mencoba meniru, bahasa halusnya,
 mereplikasi GB. Sayangnya yang direplikasi justru kegagalan GB, he, he, he,
 ... Apakah Bank Gakin itu bank, atau lembaga pembiayaan? Teman-teman yang
 bekerja di perbankan pasti tahu benar dan dapat mensharingkan bagaimana
 seharusnya sebuah bank, apalagi bank ritel!

 Sekarang soal berikutnya, yaitu apakah ada kaitannya dengan sistem perbankan
 Syariah. Apakah kalau Bank Gakin menerapkan sistem syariah lantas tidak akan
 mengalami masalah likuiditas yang diberitakan dalam Radar Jember? Saya yakin
 teman-teman tahu jawabannya. Masalah likuiditas tersebut timbul bukan soal
 penerapan syariah atau bukan, melainkan soal layanan keuangan apa yang akan
 digunakan untuk mengentaskan kemiskinan: penyaluran kredit mikro saja atau
 penyediaan layanan keuangan yang lengkap. Mau memeras orang kecil dengan
 menyalurkan pinjaman saja, atau mau meningkatkan kesejahteraan orang kecil
 dengan menyediakan layanan keuangan yang lengkap agar mereka dapat terbantu
 dalam mengelola keuangannya untuk consumption smoothing!

 Soal penerapan sistem perbankan Syariah dalam pengentasan kemiskinan atau
 khususnya Grameen replication bukanlah hal baru. Teman-teman di Koperasi
 Baytul Ikhtiar (BAIK) yang merupakan bagian dari Peramu--works to empower
 mustadh'afiin, sudah lebih dulu dari Bank Gakin menerapkan sistem perbankan
 syariah untuk pengentasan kemiskinan dengan model pelayanan replikasi GB.
 Awal Juli lalu saya mengunjungi mereka, dan mereka mengamini pengalaman
 praksis saya sebagai konsultan keuangan mikro bahwa mereka harus
 meningkatkan pelayanan penerimaan setoran harian. Model pelayanan mingguan
 secara berkelompok terbukti kurang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan
 anggotanya. Karena para anggotanya masih harus susah payah berjuang untuk
 menyimpan uang tunai yang diterimanya pada hari Sabtu sampai pada hari
 pertemuan. Silakan teman-teman berkunjung untuk mendalami yang terjadi di
 lapangan dan ajukan pertanyaan yang mendalam.

 Semoga bermanfaat.

 Salam,
 Irawan

 

-- 
salam,
Ari
















  Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! 
Answers! http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been 

[Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-21 Terurut Topik herisetiono004
Siapa bilang bisnis bank syariah tidak menggiurkan :-)

Dari Bisnis Indonesia

JAKARTA: Aset perbankan syariah sampai dengan Juni menyentuh Rp56 triliun atau 
tumbuh 30% dari posisi periode yang sama tahun lalu seiring dengan pembiayaan 
yang ekspansif dan masuknya sejumlah pemain baru.

Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Ramzi A Zuhdi menuturkan aset 
perbankan syariah pada semester I/2009 tumbuh 30% menjadi Rp56 triliun berkat 
perkembangan pembiayaan dan masuknya bank syariah baru.

Kami masih yakin aset perbankan syariah sampai akhir tahun ini bisa mencapai 
Rp65 triliun yang didorong baik oleh peningkatan bisnis maupun munculnya bank 
umum syariah baru yang tahun ini akan bertambah sebanyak lima bank, ujarnya di 
Jakarta pekan lalu.

Ramzi menjelaskan pertumbuhan perbankan syariah dari sisi bisnis terlihat dari 
penyaluran pembiayaan ataupun dana pihak ketiga yang meningkat dalam kisaran 
25%-30% di tengah melambatnya industri perbankan.

Berdasarkan data Bank Indonesia per Mei, ekspansi pembiayaan masih dapat tumbuh 
26,11% dari level pada bulan yang sama 2008 lalu yang masih Rp32,29 triliun 
menjadi Rp40,72 triliun.

Kucuran pembiayaan terbesar disalurkan ke sektor produktif khususnya sektor 
usaha kecil menengah yang menyerap sebesar Rp29,22 triliun atau menyumbang 72% 
terhadap total pembiayaan. 












Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-21 Terurut Topik oka widana
Berapa persen pangsa perbankan nasional? Kalo masih kurang dari 5% ya marginal 
namanya

Bank syariah bisa tumbuh karena mendompleng kebesaran nama induknya, misalnya 
BSM, BRI Syariah, BNI Syartiah, Danamon Syariah, menyusul BCA 
Syariah.artinya secara global ini hanya strategi diversifikasi dari induk. 

Karena masih 5% kurang, maka masih blm merupakan prioritas pengembangan dari 
induk, hanya sekedar...ibarat supermarket ya jualan A-Z.

Banks syariah yang ngak punya induk bank...ya ngak kemana2...kebenaran cuma 
satu BMI
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg

Date: Wed, 22 Jul 2009 01:51:40 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%


Siapa bilang bisnis bank syariah tidak menggiurkan :-)

Dari Bisnis Indonesia

JAKARTA: Aset perbankan syariah sampai dengan Juni menyentuh Rp56 triliun atau 
tumbuh 30% dari posisi periode yang sama tahun lalu seiring dengan pembiayaan 
yang ekspansif dan masuknya sejumlah pemain baru.

Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Ramzi A Zuhdi menuturkan aset 
perbankan syariah pada semester I/2009 tumbuh 30% menjadi Rp56 triliun berkat 
perkembangan pembiayaan dan masuknya bank syariah baru.

Kami masih yakin aset perbankan syariah sampai akhir tahun ini bisa mencapai 
Rp65 triliun yang didorong baik oleh peningkatan bisnis maupun munculnya bank 
umum syariah baru yang tahun ini akan bertambah sebanyak lima bank, ujarnya di 
Jakarta pekan lalu.

Ramzi menjelaskan pertumbuhan perbankan syariah dari sisi bisnis terlihat dari 
penyaluran pembiayaan ataupun dana pihak ketiga yang meningkat dalam kisaran 
25%-30% di tengah melambatnya industri perbankan.

Berdasarkan data Bank Indonesia per Mei, ekspansi pembiayaan masih dapat tumbuh 
26,11% dari level pada bulan yang sama 2008 lalu yang masih Rp32,29 triliun 
menjadi Rp40,72 triliun.

Kucuran pembiayaan terbesar disalurkan ke sektor produktif khususnya sektor 
usaha kecil menengah yang menyerap sebesar Rp29,22 triliun atau menyumbang 72% 
terhadap total pembiayaan. 













[Non-text portions of this message have been removed]





=
Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games 
atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
=
Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. 
Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas.
=
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
-
Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting 
sebelumnyaYahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Keuangan] FW: Sri Mulyani Batal Menjadi Calon Gubernur BI

2009-07-21 Terurut Topik Hasan M. Soedjono
Mungkin masih lebih senang sebagai Menko?

 

  _  

From: B.DORPI P. [mailto:bdo...@indopetroleum.com] 
Sent: Wednesday, July 22, 2009 7:34 AM
To: !B. DORPI P.
Subject: Re.: Sri Mulyani Batal Menjadi Calon Gubernur BI
Importance: High

 


 
http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2009/07/21/brk,2009072
1-188309,id.html
http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2009/07/21/brk,20090721
-188309,id.html


Selasa, 21 Juli 2009 | 22:44 WIB

Sri Mulyani Batal Menjadi Calon Gubernur BI

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
dikabarkan batal menjadi calon Gubernur Bank Indonesia. Ketua Komisi
Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat Achmad Hafiz Zawawi
mengatakan nama Sri tidak lagi masuk bursa calon pengganti Boediono, yang
mengundurkan diri karena menjadi calon wakil presiden. 

Tidak jadi lagi Sri Mulyani, tapi saya tidak mengetahui nama
calon-calonnya, kata Hafiz di Museum Bank Indonesia yang diresmikan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (21/7). Hafiz mengharapkan Menteri
Sekretaris Negara Hatta Rajasa mengirimkan nama calon Gubernur Bank
Indonesia paling lambat pertengahan Agustus 2009. 

Saat berkunjung ke redaksi majalah Tempo, 24 Juni lalu, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono menyebutkan nama Sri Mulyani sebagai salah satu kandidat
Gubernur Bank Indonesia.  Sudah ada calon. Mungkin dua calon. Salah satu
calon, ya, Menteri Keuangan saya,  Sri Mulyani, tuturnya. 

Namun, belakangan, seusai pemilihan presiden, nama Sri Mulyani meredup.
Bekas direktur eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) itu kemungkinan
akan dipertahankan sebagai menteri keuangan. 

Dua nama yang saat ini banyak dijagokan menjadi gubernur bank sentral adalah
Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono dan Direktur Jenderal Pajak
Darmin Nasution. Darmin baru-baru ini terpilih sebagai Deputi Gubernur
Senior menggantikan Miranda Swaray Goeltom. 

Sekretaris Negara Hatta Rajasa membenarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
telah menandatangani surat keputusan soal Darmin sebagai Deputi Gubernur BI.
Tapi saya lupa persis tanggalnya, kata Hatta melalui layanan pesan
singkat.  

Dalam konferensi pers mengenai penerimaan pajak semester pertama siang tadi,
Darmin mengaku belum tahu kapan akan diambil sumpah sebagai Deputi Gubernur
Senior Bank Indonesia. Menurut jadwal, Miranda akan habis masa tugasnya pada
Ahad ini.  

Saat ditanya perihal pengganti dirinya, Darmin tak mau berkomentar banyak.
Kita tunggu saja, saya tidak berwenang, ucapnya. Dia juga menolak menyebut
jumlah nama yang telah berada di meja menteri keuangan.

EFRI RITONGA | EKO NOPIANSYAH | RIEKA RAHADIANA

 

 

 

 

 



__ Information from ESET Smart Security, version of virus signature
database 4265 (20090721) __

The message was checked by ESET Smart Security.

http://www.eset.com



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] FW: Goodyear's shock exit from Temasek

2009-07-21 Terurut Topik Hasan M. Soedjono
 

 

  _  

From: B.DORPI P. [mailto:bdo...@indopetroleum.com] 
Sent: Wednesday, July 22, 2009 6:54 AM
To: !B.DORPI P.
Subject: Re.: Goodyear's shock exit from Temasek
Importance: High

 



 http://www.financeasia.com/article.aspx?CIID=150714
http://www.financeasia.com/article.aspx?CIID=150714 


 

22 July 2009 

 

Goodyear's shock exit from Temasek

By Rupert Walker

 

 

 


Chip Goodyear leaves Temasek even before taking charge, over differences
regarding strategic issues.


Charles (Chip) Goodyear will not, after all, become the first foreigner to
run Temasek Holdings, the Singapore government investment company. The
surprise announcement comes just four months into the leadership transition
period, which should have ended with Goodyear taking over the reins from Ho
Ching on October 1.

According to a statement released by Temasek late yesterday afternoon, the
board of directors and Goodyear have concluded and accepted that there are
differences regarding certain strategic issues that could not be resolved.
Hence they both decided that it is in their mutual interests to end the
leadership transition process from August 15, at which time Goodyear will
also step down from the board. Goodyear was appointed a member of the
Temasek board on February 1 and CEO-designate exactly a month later.

It is with much regret that both Chip and the board have accepted that it
is best not to proceed with the leadership transition. We wish Chip all the
best in his future endeavours, and are happy that Ho Ching has agreed to
continue as executive director and CEO, Temasek's chairman S Dhanabalan
said. 

Goodyear added that he too was sorry that we are unable to continue with the
leadership transition. Temasek has a fantastic platform and I wish the
board, Ho Ching and the team all the best, he said. Temasek was unable to
comment on any compensation package agreed with Goodyear.

Meanwhile, Ho Ching praised Goodyear's albeit brief contribution, but left
open what those strategic issues might be, saying that, in the short time
with us, Chip has started a number of initiatives which I believe will help
strengthen the Temasek platform. I am sorry he is unable to continue with
the leadership transition, and hope to complete the initiatives that he has
started.

Goodyear is the former boss of leading Anglo-Australian mining group BHP
Billiton, and would have been the first foreigner to run Temasek, the
smaller of Singapore's government investment companies. He left BHP Billiton
in early 2008, having started as chief financial officer in 1999 after a
career as an investment banker at Kidder Peabody.

His appointment to head Temasek had indicated that a redirection of the
firm's investment policy towards the natural resources and energy sectors
was likely. But Temasek said yesterday that any inference of a change in
focus had merely been a rumour, and that the fund would continue to invest
in several sectors, and seek various opportunities.

But it looks as if it's back to square one for Temasek in terms of the
search for a new boss. In a further statement yesterday, chairman Dhanabalan
said the board, including Ho Ching, has been engaged on the issue of CEO
succession since early 2005. This involves an annual review of both
external and internal candidates over various time horizons [and] Temasek
will continue with this annual succession planning process, he said. 

Ho, who is married to Singapore Prime Minister Lee Hsien Loong took the helm
at Temasek in 2004, and had aimed to diversify the fund's portfolio with
about one-third invested in Singapore, one-third elsewhere in Asia, and the
rest in developed economies. A clear investment philosophy was to invest in
industries which should grow in tandem with an expansion of the region's
middle class, such as healthcare and education providers. Banking and
telecoms also entered the fund's radar.

In the financial sector, Temasek bought a 20% stake in Standard Chartered in
2006, but it was its combined $5.3 billion investment in Merrill Lynch in
December 2007 and July last year, and its £2.1 billion ($3.1billion)
investment in Barclays in 2007 that attracted most attention and which have
caused the most pain. The fund made losses of more than $4 billion when it
sold these stakes earlier this year.

The release of the fund's fiscal 2009 results in August will show how badly
it was damaged by the collapse in stockmarkets last year. Temasek's
portfolio lost $58 billion in value in the eight months to November 2008,
leaving it with total assets of $84 billion, Singapore finance minister
Tharman Shanmugaratnam said in May.

 

 

 

 

 

 



__ Information from ESET Smart Security, version of virus signature
database 4265 (20090721) __

The message was checked by ESET Smart Security.

http://www.eset.com



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-21 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 08:51 AM 7/22/2009, you wrote:

kan ada yang disebut dengan law of diminishing returns
semakin membesar skala suatu ekonomi - maka returnnya akan semakin mengecil.
jadi ukuran pertumbuhan 30% tadi semata-mata karena basis-nya memang 
masih sangat kecil (Asset Rp. 56T dibandingkan dengan total sistem 
perbankan kita yang memiliki aset Rp. 2309T).

Coba kita andaikan tahun depan masing-masing asset meningkat Rp. 10 
Trilyun - maka asset perbankan syariah akan disebut bertumbuh 17% - 
sementara untuk perbankan konvensional akan bertumbuh 0,4%.

Yang mungkin perlu diperhatikan justru masalah di NPL (non performing 
loan) - di mana kredit bermasalah di perbankan syariah mencapai 
4,77%.  Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka di perbankan 
konvensional, yaitu 4,14%.

Ini berarti debitur di perbankan syariah yang dianggap selektif - 
ternyata memiliki masalah serius soal kualitas kredit yang berada 
dalam posisi lebih tinggi kendati masih ketinggalan jauh dalam soal 
ukuran aset.  Secara tidak langsung, ini juga berarti perbankan 
syariah memiliki aspek resiko yang jauh lebih tinggi daripada 
perbankan konvensional.

Dan sebagaimana kita ketahui, resiko yang lebih tinggi harus 
dikompensasi oleh tingkat keuntungan yang lebih tinggi (atau cost 
lebih rendah).  Dan ini berarti tingkat bunga (atau bagi hasil atau 
apapun) dari perbankan syariah akan berada pada posisi yang lebih 
tinggi dibanding perbankan konvensional ATAU tingkat return dari 
penabung akan berada pada posisi lebih rendah ketimbang di bank konvensional.
Salah satu pihak menjadi untung dengan beban terhadap pihak lain...




Siapa bilang bisnis bank syariah tidak menggiurkan :-)

Dari Bisnis Indonesia

JAKARTA: Aset perbankan syariah sampai dengan Juni menyentuh Rp56 
triliun atau tumbuh 30% dari posisi periode yang sama tahun lalu 
seiring dengan pembiayaan yang ekspansif dan masuknya sejumlah pemain baru.

Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Ramzi A Zuhdi menuturkan 
aset perbankan syariah pada semester I/2009 tumbuh 30% menjadi Rp56 
triliun berkat perkembangan pembiayaan dan masuknya bank syariah baru.

Kami masih yakin aset perbankan syariah sampai akhir tahun ini bisa 
mencapai Rp65 triliun yang didorong baik oleh peningkatan bisnis 
maupun munculnya bank umum syariah baru yang tahun ini akan 
bertambah sebanyak lima bank, ujarnya di Jakarta pekan lalu.

Ramzi menjelaskan pertumbuhan perbankan syariah dari sisi bisnis 
terlihat dari penyaluran pembiayaan ataupun dana pihak ketiga yang 
meningkat dalam kisaran 25%-30% di tengah melambatnya industri perbankan.

Berdasarkan data Bank Indonesia per Mei, ekspansi pembiayaan masih 
dapat tumbuh 26,11% dari level pada bulan yang sama 2008 lalu yang 
masih Rp32,29 triliun menjadi Rp40,72 triliun.

Kucuran pembiayaan terbesar disalurkan ke sektor produktif khususnya 
sektor usaha kecil menengah yang menyerap sebesar Rp29,22 triliun 
atau menyumbang 72% terhadap total pembiayaan.



Re: [Keuangan] FW: Sri Mulyani Batal Menjadi Calon Gubernur BI

2009-07-21 Terurut Topik Nugroho Dewanto

yang saya dengar, banyak pengusaha -terutama bos lumpur panas- akan sangat
senang bila sri mulyani tak lagi berada di kabinet.

menempatkan sri mulyani di bank sentral adalah skenario menendang ke atas.



 Mungkin masih lebih senang sebagai Menko?



   _

 From: B.DORPI P. [mailto:bdo...@indopetroleum.com]
 Sent: Wednesday, July 22, 2009 7:34 AM
 To: !B. DORPI P.
 Subject: Re.: Sri Mulyani Batal Menjadi Calon Gubernur BI
 Importance: High





 http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2009/07/21/brk,2009072
 1-188309,id.html
 http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2009/07/21/brk,20090721
 -188309,id.html


 Selasa, 21 Juli 2009 | 22:44 WIB

 Sri Mulyani Batal Menjadi Calon Gubernur BI

 TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
 dikabarkan batal menjadi calon Gubernur Bank Indonesia. Ketua Komisi
 Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat Achmad Hafiz Zawawi
 mengatakan nama Sri tidak lagi masuk bursa calon pengganti Boediono, yang
 mengundurkan diri karena menjadi calon wakil presiden.

 Tidak jadi lagi Sri Mulyani, tapi saya tidak mengetahui nama
 calon-calonnya, kata Hafiz di Museum Bank Indonesia yang diresmikan
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (21/7). Hafiz mengharapkan
 Menteri
 Sekretaris Negara Hatta Rajasa mengirimkan nama calon Gubernur Bank
 Indonesia paling lambat pertengahan Agustus 2009.

 Saat berkunjung ke redaksi majalah Tempo, 24 Juni lalu, Presiden Susilo
 Bambang Yudhoyono menyebutkan nama Sri Mulyani sebagai salah satu kandidat
 Gubernur Bank Indonesia.  Sudah ada calon. Mungkin dua calon. Salah satu
 calon, ya, Menteri Keuangan saya,  Sri Mulyani, tuturnya.

 Namun, belakangan, seusai pemilihan presiden, nama Sri Mulyani meredup.
 Bekas direktur eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) itu kemungkinan
 akan dipertahankan sebagai menteri keuangan.

 Dua nama yang saat ini banyak dijagokan menjadi gubernur bank sentral
 adalah
 Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono dan Direktur Jenderal Pajak
 Darmin Nasution. Darmin baru-baru ini terpilih sebagai Deputi Gubernur
 Senior menggantikan Miranda Swaray Goeltom.

 Sekretaris Negara Hatta Rajasa membenarkan Presiden Susilo Bambang
 Yudhoyono
 telah menandatangani surat keputusan soal Darmin sebagai Deputi Gubernur
 BI.
 Tapi saya lupa persis tanggalnya, kata Hatta melalui layanan pesan
 singkat.

 Dalam konferensi pers mengenai penerimaan pajak semester pertama siang
 tadi,
 Darmin mengaku belum tahu kapan akan diambil sumpah sebagai Deputi
 Gubernur
 Senior Bank Indonesia. Menurut jadwal, Miranda akan habis masa tugasnya
 pada
 Ahad ini.

 Saat ditanya perihal pengganti dirinya, Darmin tak mau berkomentar banyak.
 Kita tunggu saja, saya tidak berwenang, ucapnya. Dia juga menolak
 menyebut
 jumlah nama yang telah berada di meja menteri keuangan.

 EFRI RITONGA | EKO NOPIANSYAH | RIEKA RAHADIANA













 __ Information from ESET Smart Security, version of virus
 signature
 database 4265 (20090721) __

 The message was checked by ESET Smart Security.

 http://www.eset.com



 [Non-text portions of this message have been removed]






Re: [Keuangan] Aset perbankan syariah tumbuh 30%

2009-07-21 Terurut Topik herisetiono004
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ari Condro masar...@... wrote:

 oom poltak benar, ketika sudah ditahapan NPL bank syariah yg dari hari
 ke hari makin tinggi, tiba tiba pendekar syariah pada diam dan tidak
 meneruskan bahasannya.

Masalah ini sudah pernah di bahas juga kok oleh ahli bank syariah, penyebabnya 
adalah melemahnya nilai tukar rupiah.

Ini berita selengkapnya dari inilah dotcom 

Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah perbankan syariah bisa 
mencapai 3,5% hingga 4%� hingga akhir 2008. Kondisi ini merupakan lampu 
kuning karena kecenderunganya bakal terus naik.

Dalam parameter perbankan syariah, NPL 3,5 persen�hingga 4 persen patut 
diwaspadai. Pasalnya, jika NPL berada pada level itu, kecenderungannya akan 
terus naik hingga melebihi 5% dan kategorinya adalah lampu merah, ujar Kepala 
Divisi Penelitian dan Manajemen Proyek Karim Business Consulting (KBC) Alfi 
Wijaya, di Jakarta, Selasa (16/12/2008).

Terus melemahnya nilai tukar rupiah dituding menjadi penyebab NPL perbankan 
syariah lebih tinggi diatas rata-rata perbankan konvensional. Bagi kreditur 
besar, kondisi ini menghambat ekspansi bisnis mereka, ujar Alfi seperti 
dikutip Inilah.com.

Di sisi lain, Loan to Deposit Ratio (LDR) di perbankan syariah sampai akhir 
tahun relatif masih tinggi hingga kisaran 110-120%. LDR merupakan rasio antara 
pinjaman terhadap dana pihak ketiga.

Perbankan syariah juga diminta lebih hati-hati menyikapi LDR ini karena 
penghitungan di bank syariah tidak sama dengan bank konvensional. Akibatnya, 
risiko perbankan syariah pun masih cukup tinggi.

LDR di perbankan konvensional hanya 60 persen. Dalam perspektif intermediasi, 
perbankan syariah lebih bagus karena rata-rata LDR di perbankan syariah di atas 
100 persen, karena semua dana yang dihimpun berhasil disalurkan.

Guna mengantisipasi sulitnya likuiditas perbankan Syariah, pekan lalu BI sudah 
menerbitkan Peraturan BI (PBI) tentang Operasi Moneter Syariah (OMS). Itu bisa 
menjadi penolong kejadian luar biasa, seperti kesulitan likuiditas. OMS bisa 
meringankan risiko itu, kata Alfi.

OMS merupakan pelaksanaan kebijakan moneter dalam rangka pengendalian melalui 
kegiatan operasi pasar terbuka dan penyediaan standing facilities berdasarkan 
prinsip syariah.




[Keuangan] Langkanya SDM Perbankan Syariah

2009-07-21 Terurut Topik herisetiono004
.Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan 
Perbankan Syariah, jumlah tenaga kerja perbankan syariah masih dibutuhkan 
berkisar 14.000 orang guna mencapai target pangsa pasar..


(Vibiznews †Syariah) †

..

Guna mencapai target pangsa pasar sebesar 5% diperlukan banyak penambahan 
sumber daya manusia. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Lembaga 
Pengembangan Perbankan Syariah, jumlah tenaga kerja perbankan syariah masih 
dibutuhkan berkisar 14.000 orang guna mencapai target pangsa pasar.

Peran SDM sangat vital bagi sebuah perusahaan karena tanpa tersedianya SDM akan 
menyebabkan kepincangan pada perusahaan. Kebutuhan akan SDM institusi syariah 
yang tinggi hampir terjadi pada seluruh institusi keuangan di Indonesia dan 
beberapa negara lainnya. Hal ini dikarenakan minat para institusi pendidikan 
masih sangat rendah terhadap SDM keuangan berbasis syariah.

Sampai dengan tahun 2010 diperlukan berkisar 11.600 profesional dalam institusi 
syariah. Hal ini sungguh disayangkan karena perkembangan perbankan syariah 
tidak dibarengi dengan ketersediaan SDM yang memadai. Saat ini, terdapat 
sekitar 300 lembaga keuangan syariah di dunia. Mereka tersebar di 70 negara. 
Pada awal tahun lalu, nilai aset mereka diestimasi mencapai sekitar 300 miliar 
dolar Amerika Serikat.


.