Re: Bls: [Keuangan] CFA

2010-08-26 Terurut Topik verthandy
Kepada Bung Ryu Valiant,

Pendapat Bung Sonny ada benarnya.

Saya latar belakang bukan ekonomi/akuntansi. Saya pernah mengintip ringkasan 
seperti scheweiser itu, rasanya ngejelimet banget. Malah jauh lebih enak 
membaca langsung dari bacaan yang diperintahkan AIMR, biarpun lebih panjang 
tapi kita jadi paham. Tapi sebagai gantinya kita musti sabar pelan2 membacanya.

Mungkin ringkasan itu lebih cocok buat orang2 yang dari latar belakang 
ekonomi/akuntansi.

Mengenai kans lolos, itu semua ya relatif terhadap kemampuan dan pengetahuan 
anda saat ini. Tapi saya curiga titik cut yang mereka pakai relatif terhadap 
performa rata2 pengambil test. 

Semoga membantu.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Sonny Ardi sonny.a...@... 
wrote:

 CFA koq bener cuma karena saya latar blakangnya bukan ekonomi akuntansi 
 jadi emang aga susah untuk mempelajari dari schweisernya itu..
 jadi saya mencoba mencari buku2 kuliah untuk di pelajarin sebagai basic.
 
 thx banget lho oom yang uda bantuin..
 besok coba saya cari di perpus pusat..
 
 On 26/08/2010 10:40, reja dado wrote:
  tunggu dulu nih...
 
  ak takutnya ada miss komunikasi.. karena ada kemiripan penyebutan tp sangat 
  beda
  akan materinya..
 
  aku ingin meluruskan dari melihat dari tanggapan yg ada...
 
  CPA (Certified Public Accountant), yang berhubungan dengan accounting.
  linknya http://en.wikipedia.org/wiki/Certified_Public_Accountant atau
  http://www.aicpa.org
 
  dan
 
  CFA (chartered financial analyst),
  linknyahttp://en.wikipedia.org/wiki/Chartered_Financial_Analyst atau
  https://www.cfainstitute.org/learning/topics/Pages/index.aspx (ini 
  materi2nya).
 
  bisa dilihat akan kemiripan yg ada..
  karena dari tanggapan diberikan referensi akan accounting.
 
  semoga berkenan dan senang untuk membantu..
 
  cheers,
  reja
 
 
 
 
  
  From: Stifanus Stfaero_mi...@...
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Sent: Wed, August 25, 2010 8:27:05 PM
  Subject: Re: Bls: [Keuangan] CFA
 
 
  Bung Sonny
 
  Bahas ke arah detail ya.
  Dalam kuliah mata pelajaran akuntansi dibagi jadi 4 level (saya yang bagi
  sendiri ini).
  1. Pengantar Akuntansi / Intro to Acct. (12)
  2. Akuntansi Keuangan / Intermediate Accounting (12) --  Buku si Kieso 
  populer
  untuk yang subject ini. anda bisa cari buku laen, pokoknya judulnya 
  intermediate
 
  acct. Dan di Intermediate itu fondasi yang sangat penting dalam pemahaman
  financial statement.
  3. Akuntansi Keuangan Lanjutan / Advanced Acct
  4. Teori akuntansi keuangan / Financial Acct Theory
  Nah itu dibagi kedalam 6 semester. Intro dan intermediate masing2 2 
  semester.
  Untuk sebagai user/analis minimal ngerti sampai level Advanced Acct.
  Ada juga pelajaran Financial Statement analysis di tempat kuliah saya, 
  materi
  pelajarannya merangkum sampai yang advanced acct sih. Tapi waktu saya tanya
  teman saya yang ambil pelajaran tsb, mereka tetap 'kurang' pengertiannya. 
  Ya,
  pikir gampangnya, pelajaran 5 semester dikebut hanya jadi 1. Tapi boleh
  dipertimbangkan tuh.
  Menurut saya, intermediate acct yang perlu anda fokuskan (seperti 
  rekomendasi
  rekan2, buku Kieso). Kalau intro to acct-nya, kalo dah pelajari intermediate
  ngerti sendiri lah yang intro to acct.
  Untuk adv acct, ntar dulu, fokus intermediate dulu aja.
  Semoga membantu.
 
 
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
  
 
  =
  Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
  =
  Alamat penting terkait millis AKI
  Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
  Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
  Arsip Milis AKI online: 
  http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
  =
  Perhatian :
  Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
  - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
  - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
  yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
  - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
  ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links
 
 
 
 





Re: Bls: [Keuangan] CFA

2010-08-24 Terurut Topik verthandy
Seperti yang sudah dijelaskan Bung RejaDado, dengan mendapatkan designation 
CFA, otomatis berarti sudah punya pengalaman di bidang keuangan, yang pastinya 
gampang kalau mau masuk industri keuangan.

Dari pengalaman saya pribadi, lulus level 1 CFA tidak berpengaruh banyak dalam 
usaha masuk industri keuangan. Mungkin kalau pengalaman atau jurusan kerja anda 
masih ada hubungannya dengan keuangan, lulus level 1 CFA bisa membantu. Tapi 
kalau anda baru lulus tapi jurusan anda sama sekali tidak ada hubungannya 
dengan keuangan, meskipun CV pra-dunia kerja anda bagus, lulus level 1 CFA pun 
mungkin tidak akan mendapatkan panggilan interview. 

Ini keadaan sekitar 1 dekade lalu. Entah sekarang bagaimana. Dan entah kalau 
lulus ujian CFA level 2.

Salam,
Yang tidak pernah berhasil mendapatkan satu panggilan interviewpun dari 
industri keuangan :-p.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Reksa rx_mencen...@... wrote:

 Menyambung pembicaraan tentang gelar CFA, saya ingin menanyakan bagaimana 
 value seorang pemegang gelar CFA khususnya bagi orang yang belum masuk di 
 industri keuangan.
 
 Apakah dengan memiliki gelar CFA tersebut akan memudahkan kita untuk memasuki 
 industri keuangan?
 
 Bagaimana juga dengan value untuk yg baru lulus level 1 atau 2?
 
 Bagaimana juga value seorang pemegang gelar CFA dengan yg tdk memiliki gelar 
 CFA untuk pekerjaan yg sama?
 
 
 
 
 
 
 
 Reksa



[Keuangan] Masalah yang timbul jika nilai pecahan Rupiah dipangkas

2010-08-03 Terurut Topik verthandy
Sekedar informasi,

ada barang2 tertentu seperti misalnya batu bata, diperjualbelikan dengan 
memperhitungkan harga sampai ke satuan rupiahnya, misalnya Rp.215 per buah. 
Dengan pemotongan, harga akan kehilangan presisi, yang mengurangi fleksibilitas 
harga karena lompatnya musti bulat. Jadi yang tadinya harga barangnya cuma 
perlu naik misalnya 7%, mungkin 
terpaksa harus naik 10% karena tidak ada angka yang mewakili kenaikan 7%.

Belum lagi program2 komputer yang sudah ada. Biaya dan waktu yang terbuang 
untuk melakukan penyesuaian itu, kalau diakumulasi, pasti tidak kecil.

Karena sekarang jamannya komputer, mencatat nilai dengan angka nol yang banyak 
bukan hal yang sulit koq, perhitungannya juga mudah. 

Saya rasa satu2nya efek positif pemangkasan nilai adalah efek psikologi saja, 
yang harus ditimbang-timbang apakah lebih besar dibandingkan efek negatifnya.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Eko Prasetiyo ekopraset...@... 
wrote:

 trs klo barang yg harganya 1800 ato 2300 apa akan dibulatkan jd 2 dan 3?
 akar masalah nilai uang bukannya inflasi?
 klo pun sekarang dilakukan redenominasi lalu inflasi terus digenjot
 dlm bbrp puluh tahun akan sama seperti sekarang lagi kan?
 
 On 8/3/10, tandewi wie_...@... wrote:
  Imho..
 
  Harus jg diikuti dengan pengawasan ketat thdp pasar,krn klo tidak, ada
  kemungkinan pengusaha/pedagang yg berusaha curi2 kesempatan dlm
  pelaksanaan redenominasi ini..
 
  Okelah dikatakan secara teorinya diberlakukan program
  redenominasi,dimana,misal Rp 1000 menjadi Rp 1, seharusnya hrg2 barang ndak
  berpengaruh toh, tinggal buang 3 angka 0 nya..
  Tp takutnya dipasar hrg barang menjadi katakan Rp 2 atau 1.5...dgn alasan
  produksi mahal atau ketidaktahuan masyarakat umum apa itu redenominasi,yg
  dimanfaatkan segelintir pengusahaan nakal...jdnya apa ndak malah memicu
  inflasi? Keterpurukan ekonomi? Krn masyarakat yg sdh lemah daya beli,makin
  ga sanggup utk membeli...
 
  Jd menurut sy, redenominasi ini alangkah baiknya, digodok mateng2 dulu, baru
  dihembuskan ke masyarakat,jgn spt skrg...sbagian masyarakat yg denger or
  baca berita itu, udh mulai panik, duitnya mau dipotong dan dlm benak
  mereka akan terjadi seperti tahun2 dulu yg perna terjadi devaluasi..lama2
  kasian masyarakat kita,hidup dalam ketakutan terus :'(
 
 
  cmiiw..
  Mohon pencerahan dr yg lain...
 
  Rdgs,
  Tan
 
 
 
  Sent from my BlackBerry®
 
  -Original Message-
  From: Rachmad M rachm...@...
  Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Date: Tue, 03 Aug 2010 01:49:26
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Subject: Re: [Keuangan] Nilai Pecahan Rupiah Bakal Dipangkas?
 
  Saya pikir perlu tenggang waktu dimana uang lama dan uang baru tetap
  berlaku. Masyarakat diberi pilihan menerima uang lama atau uang baru.
 
  Masalah baru timbul jika ternyata masih beredar uang dibawah 10 rupiahan
  dimasyarakat karena 10 rupiah uang lama akan sama dengan 1 sen uang baru.
  Selama itu memang sudah gak berlaku, maka tidak ada masalah untuk
  menerapkannya.
 
  Salam
 
  RM
 
  --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ismed Hasibuan
  ismed.hasibuan@ wrote:
 
  OK..Redenominasi itu berbeda dengan yang disebut dengan Sanering. Jika
  redenominasi itu adalah pemotongan nilai mata uang menjadi lebih kecil
  tanpa mengubah nilai tukarnya. Sedangkan sanering adalah pemotongan
  nilai mata uang suatu menjadi lebih kecil tanpa jaminan tidak berubahnya
  nilai tukarnya.. Dalam redenominasi, uang Rp 10.000 dipotong menjadi Rp
  10, dengan harga barang yang semula Rp 10.000 juga berubah menjadi
  seharga Rp 10. cita2nya sih begitu..!!!
 
  Konon kabarnya program sanering itu dilakukan karena ekonomi negara itu
  sangat buruk yang mendekati ambruk karena hiper inflasi. Sedangkan
  program redenominasi itu dilakukan bukan karena ekonomi negara itu buruk
  serta bukan karena hiper inflasi. Namun semata-mata hanya karena tujuan
  efisien penulisan dan pembukuan sajadg Tiga persyaratan yaitu:
  kondisi ekonomi yang stabil, inflasi yang terjaga rendah, dan adanya
  jaminan stabilitas harga
 
  Kalau pemotongan sejumlah digit nominal mata uang pada program
  redenominasi itu ternyata berpotensi meleset, dalam arti ada TIDAK ADA
  penyesuaian harga berdasarkan nominal baru itu??? karena para
  pedagang agak takut2 menurun kan harga barang karena (merasa) takut akan
  rugi? Juga apakah nanti pedagang di pelosok daerah bisa well informed
  secepatnya, kalo gak, kasihan rakyat yg penghasilannya kecil? Siapa yg
  akan memantau stabilitas harga? Sedangkan sekarang aja Pemerintah gak
  berkutik dg para spekulan/penumbun barang dll..???
 
  Bagaimana dengan Zimbabwe yg juga melakukan redenominasi? Kayaknya
  ekonomi mereka juga tidak membaik...???
 
  Mohon pencerahannya para pakar disini...
 
  Salam
 
 
 
 
  -Original Message-
  From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  

[Keuangan] Halangan dalam memajukan busway?

2010-08-02 Terurut Topik verthandy
Sekedar tambahan info yang kelihatannya belum disinggung,

Pemilik-pemilik kendaraan angkutan umum di jakarta adalah orang-orang dari 
kelompok yang punya pengaruh di Indonesia. Jadi mungkin kekuatan itu mencegah 
agar trans-jakarta jangan sampai cukup maju hingga menggantikan angkutan umum 
lain.

Mungkin setiap kali rekan-rekan naik angkutan umum, bisa iseng tanya supirnya 
siapa yang punya kendaraan itu.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wbo will_b...@... wrote:

 Inilah potret kurangnya penelitian dan analisa. Keputusan hanya didasarkan 
 pada asumsi dan kira-kira.
 Kalau keputusan salah, baru ambil keputusan baru.
 Agak menjengkelkan melihat pemerintah yang punya segalanya, tapi aneh2 aja 
 ulahnya.
 First simple step :
 Maksimalkan dan banyakin busway. Jaga kualitasnya, agar semua orang suka naik 
 busway. Tidak ada waktu tunggu yang lama, dan antri berkepanjangan.
 Kalau busway nganggur, bisa di sinergikan dengan Waktu pagi/siang, busway 
 bisa dialihkan sementara jadi bis sekolah.
 Research / Riset / Teliti / Analisa.
 Kayaknya harus banget jadi landasan keputusan. IMHO.
 
 Wbo.
 
 Sent from JJAA's Berry®
 
 -Original Message-
 From: tatang.sutia...@...
 Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Date: Mon, 2 Aug 2010 09:06:34 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin 
 Macet Sih?  Sudah
   yang evaluasi?
 
 
 Ah...kadang-kadang kasihan lihat anak masih ngantuk dimotor karena ngejar
 masuk sekolah jam 06.30 pagi. jarak 5km pake motor bisa 45 menit.
 
 Salam,
 Tatang
 
 http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/06/jakarta-sekolah-masuk-pagi-kok-makin-macet-sih/
 
 Jakarta: Sekolah Masuk Pagi, Kok Makin Macet Sih?
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Setahun yang lalu, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan siswa di Ibukota kudu
 masuk lebih awal alias jam 06.30 dari jam masuk semula yang pukul 07.00.
 Walaupun berawal dari himbauan Gubernur saja, namun dalam prakteknya,
 bahkan belakangan kita ketahui di Surat Pembaca  Kompas 2 hari yang lalu,
 dimuat keluhan seorang pengelola sekolah yang mengeluh bahwa sekolahnya
 bisa dibekukan izinnya jika tidak mengikuti himbauan wajib masuk pukul
 06.30
 
 
 Ironis sekali, pendidik ternyata diintimidasi dengan dalih dihimbau.
 Sekarang, baru terbuka bahwa ada proses intimidasi kalau himbauan tersebut
 tidak diindahkan. Kini, setelah 1 tahun berjalan, kita merasakan bahwa ada
 yang ‘rabun’ mata hatinya, dengan dalih sekolah masuk lebih awal, supaya
 kemacetan bisa lebih diatasi, ternyata kini kemacetan berawal makin pagi
 hingga sepanjang hari tidak akan terlewatkan tanpa kemacetan.
 
 
 Jalur busway sudah membentang disepanjang penjuru Ibukota. Namun coba kita
 amati, justru di sepanjang bentangan jalur busway, kemacetan makin parah.
 Menerobos jalur busway ? Bisa jadi solusi sesaat, namun apabila beruntung -
 diujung jalur busway bisa saja Anda akan ditunggu oleh petugas polisi atau
 DLLAJR.
 
 
 Lalu, apakah dengan masuk lebih awal, prestasi siswa makin meningkat karena
 alasan lebih segar sehingga proses belajar mengajar lebih lancar ? Ternyata
 keliru. 1 tahun terakhir ini, silahkan amati di sekolah2, siswa/i yang
 dihukum karena datang setelah pukul 06.30 dan sebelum pukul 07.00 meningkat
 drastis dan tiap sekolah bisa sekitar 30-40 orang. Ini belum termasuk guru
 pengajar yang juga sering telat.
 
 
 Bisa dimaklumi, ternyata banyak juga siswa dan guru serta tenaga
 administrasi sekolah yang tinggal tidak di dekat area sekolah, sehingga
 untuk bisa tiba di sekolah sekitar pukul 06.20 - mereka harus berangkat
 pukul 04 pagi. Bayangkan, jika harus berangkat pukul 04 pagi, pukul
 berapakah mereka harus bangun dan bersiap-siap ?
 
 
 Yang pasti, dalam 1 tahun ini makin banyak siswa/i yang ‘mohon maaf agak
 bau badannya’ karena pagi-pagi telat bangun hingga buru2 tidak mandi
 langsung berangkat ke sekolah. Banyak yang masih dekil dan kumel, acak2an
 rambutnya bisa terlihat di lingkungan sekolah. Lama kelamaan, jumlah
 siswa/i dan guru yang sakit akibat kurang terjaganya kebersihan dan
 higienis serta jam istirahat yang berkurang drastis, ikut mempengaruhi
 kualitas belajar mengajar.
 
 
 Masih banyak lagi dampak negatif dari kebijakan sekolah masuk lebih awal
 ini, dibandingkan manfaatnya yang konon untuk mengurangi sedikit kemacetan
 di Ibukota ini.
 
 
 Andai aja ada pemungutan suara utk mengetahui prosentase guru dan murid
 yang setuju dengan tidak setuju akan kebijakan sekolah masuk lebih awal,
 mungkin hasilnya pasti akan mengagumkan sekali.
 
 
 Namun, seperti ungkapan orang bijak, sebagai warga DKI, kita cuma bisa
 menghimbau dan mengingatkan Pemda untuk meninjau ulang kebijakan sekolah
 masuk lebih awal. Kalau himbauan masih tidak diindahkan, mungkin 

[Keuangan] Re: Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-08-02 Terurut Topik verthandy
Sebelumnya saya minta maaf, saya yang menciptakan thread ini tapi saya 
menghilang lama entah kemana -_-.

Jadi apakah tidak ada bank yang tidak men-outsource sales cc nya? Saya ingat 
pernah melamar langsung ke bank tertentu, akhirnya malah dilempar ke bagian 
outsource lagi..

Mungkin di masa2 awal, data memang jarang bocor. Tapi adakah bank yang di masa 
akhir2 ini juga jarang bocor? 

Terima kasih untuk semua respon rekan2 :-)

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Yugo Gautomo mil...@... 
wrote:

 Dear Verthandy,
 
 Setahu saya saat pengajuan ada klausul bahwa data keanggotaan bisa diikut 
 sertakan untuk kegiatan marketing atau sejenisnya.
 
 Nach mungkin atas dasar itu mereka memperjual-belikan data kita kepada pihak 
 ketiga.
 
 Wassalam,
 Yugo Gautomo
 www.kue-lebaran.com
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, verthandy verthandy@ wrote:
 
  Kartu kredit lagi...
  
  Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 
  salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data 
  pribadi tidak disebar sembarangan? 
  
  Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti 
  menawarkan produk kepada kita?
  
  Terima kasih.
 





[Keuangan] Kartu kredit yang tidak menjual data pribadi dan berhenti jualan

2010-07-26 Terurut Topik verthandy
Kartu kredit lagi...

Institusi penerbit kartu kredit mana yang penanganan data pribadinya dan 
salesnya tidak dioutsource, dan mereka punya mekanisme audit agar data pribadi 
tidak disebar sembarangan? 

Sekalian, adakah dasar hukum untuk membuat institusi keuangan berhenti 
menawarkan produk kepada kita?

Terima kasih.



[Millis AKI- stop smoking] Efisiensi listrik dan pembangunan pembangkit listrik baru

2010-04-23 Terurut Topik verthandy
Maaf kalau informasi ini sudah pernah dikatakan sebelumnya, meskipun rasanya 
tidak ada yang pernah membahasnya di milis ini.

Bukankah setiap pembangkit listrik itu punya efisiensinya, jadi dari bahan 
bakar yang dimasukkan, ada berapa persen yg jadi listrik. Nah, masalahnya kurva 
efisiensi ini tidak lurus horizontal, melainkan berubah tergantung mau seberapa 
digenjot outputnya. Makin tinggi outputnya, makin tidak efisien (jadi makin 
boros energi). Dan generator yang makin tua, apakah efisiensinya bisa menurun? 
apakah pembangkit listrik di Indonesia banyak yang efisiensinya buruk dimakan 
usia?

Hal kedua adalah beragamnya jenis pembangkit listrik tergantung jenis bahan 
bakarnya, ada yang bahan bakarnya murah, ada yang mahal. Jadi memang sebisa 
mungkin didayagunakan yang bahan bakarnya murah dulu, nanti kalau kebutuhan 
listriknya tidak mencukupi, baru pembangkit yang bahan bakarnya mahal 
ditingkatkan outputnya.

Jadi, 
1. Seberapa besarkah efek efisiensi generator ini terhadap biaya listrik di 
Indonesia? Apakah Indonesia perlu membuat generator yang hemat biaya produksi?
2. Saya agak heran kenapa listrik itu cuma bisa dimonopoli oleh PLN saja? Kalau 
asing mau buat pembangkit listrik untuk listriknya mereka jual, kenapa tidak 
diijinkan? Toh mereka memakai uang sendiri? Kalau alasannya takut asing 
menaikkan harga listrik sampai tinggi sekali, kenapa tidak bikin pembangkit di 
sebelahnya dan menjual listrik dengan harga yang lebih rendah saja? Toh kalau 
memang listrik PLN lebih murah, orang akan lari ke PLN juga. Atau jangan2 
sebenarnya PLN sadar kalau listrik yang mereka jual kemahalan (mengingat 
menggunakan BBM bersubsidi) jadi takut berkompetisi?

Atau apakah jangan2 ada mafia listrik, hahaha

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hardi Darjoto hardi...@... 
wrote:

 Lagi-lagi soal subsidi. IMHO, soal subsidi ini ada yang kurang tepat:
 
 1. Subsidi ditujukan untuk konsumsi, padahal sebaiknya sektor produksi. 
 Kalo untuk konsumsi sebaiknya langsung dalam bentuk JPS atau BTL. Untuk 
 TDL, konsumsi rumah tangga lah yang harus di lepas subsidinya. Sektor 
 produksi / usaha tertentu seharusnya disubsidi. Ini untuk meningkatkan 
 daya saing sektor produksi.
 
 2. Subsidi energi listrik seharusnya diberikan kepada para pembangkit 
 listrik, bukan ke PLN secara keseluruhan (distribusi dan overhead PLN 
 seharusnya tidak disubsidi). Kan alasan selama ini adalah biaya 
 pembangkit terutama gas / BBM yang tidak tertutup oleh penjualan tarif 
 listrik. Jadi defisit energi di pembangkit sajalah yang boleh di 
 subsidi. Distribusi tidak.
 
 Salam
 Hardi
 
 On 23/04/2010 17:36, oka wrote:
 
  Siap siap TDL naik lagi. Pengaruh terhadap inflasi konon tak terlalu 
  tinggi, karena dinaikan sebelum Puasa/Lebaran. Saya belum sempat 
  browsing, perbandingan harga TDL kita dengan negeri jiran...
 
  Selama ini kan alasannya karena subsidi terlalu tinggi, listrik belum 
  sampai keharga keekonomiannya...kalo memang harganya sudah lebih 
  tinggi dari harga negeri tetangga, berarti memang ada yang salah 
  dengan pengelolaan listrik ini.
 
  Oka WIdana
 
  Kenaikan TDL 15 Persen Lebih
  Jumat, 23 April 2010 | 04:12 WIB
  Jakarta, Kompas - Kenaikan tarif dasar listrik bisa di atas 20 persen 
  tahun 2010. Hal ini akan terjadi jika kenaikan TDL pada Juli ditunda 
  dan kekurangan pasokan gas untuk pembangkit terus terjadi.
 
  Menurut Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono di 
  sela-sela rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Kamis (22/4) di Jakarta, 
  pihaknya mengusulkan, kalau kenaikan TDL berlaku Juli nanti, rata-rata 
  besaran kenaikan tarif listrik untuk semua golongan 15 persen.
 
  Khusus untuk golongan pelanggan kecil, yaitu 450 volt ampere (VA) 
  sampai 900 VA, kenaikan tarif hanya 10 persen. Bahkan, jika pemakaian 
  listrik 30 kWh ke bawah, besaran tarif yang dikenakan tidak naik. 
  Hanya pemakaian di atas 30 kWh yang dihitung dengan tarif baru.
 
  Namun, jika kenaikan TDL ditunda, rata-rata besaran kenaikan TDL bisa 
  lebih tinggi dari 15 persen. Dengan kenaikan TDL pada Juli, 
  penghematan subsidi listrik 2010 sebesar Rp 7,3 triliun. Jika kenaikan 
  ditunda, penghematan subsidi listrik tahun ini turun Rp 1,2 triliun 
  per bulan.
 
  Ini ditutup dari mana? Ada dua alternatif, yaitu melalui tambahan 
  subsidi dalam APBN 2010. Jika subsidi tidak ditambah, kenaikan TDL 
  lebih tinggi dari 15 persen. Makin diundur, kebutuhan dana lebih 
  besar, kata dia.
 
  Pasokan gas
 
  Selain itu, besaran kenaikan TDL bisa lebih dari 15 persen jika 
  kekurangan pasokan gas untuk pembangkit-pembangkit listrik terus 
  terjadi. Akibat defisit gas, kebutuhan bahan bakar minyak naik 
  sehingga butuh tambahan dana operasional Rp 5,7 triliun, terutama 
  untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Muara Tawar. Tambahan 
  dana ini bisa ditutup dari APBN atau persentase TDL dinaikkan, ujarnya.
 
  Meski TDL naik, lanjut Purwono, tagihan listrik pelanggan bisa tidak 
  berubah jika 

Re: [Keuangan] Bank yang tidak melakukan cross-selling lewat telpon

2010-03-08 Terurut Topik verthandy
Yang jadi masalah adalah frekuensi dan metode mereka, yang mungkin bukan salah 
si telemarketer juga. 

Mengenai frekuensi, meski saya sudah bilang tidak mau, dalam minggu yang sama 
kadang2 bisa ditelpon lagi dari bank yang sama untuk produk yang sama tapi 
orangnya beda. Padahal saya benar2 bilang tidak mau, bukan bilang sibuk, dan 
sejenisnya. Lalu vakum beberapa bulan, baru kemudian bank tersebut menelepon 
lagi.

Kelihatannya banyak bank dengan seenaknya menyebar-nyebar informasi pribadi 
kita ke semua orang yang mau jualan. Ini bisa terlihat dari beberapa telesales 
yang bisa menyebut informasi nama dan alamat lengkap saya, sebelum mulai 
menawarkan produk2 tersebut. Atau bisa jadi ada oknum bank yang jualan data 
pribadi..

Mengenai metode, mereka seringkali menceritakan seakan-akan kita beruntung 
sekali bisa memenangkan kartu kredit atau kredit tanpa agunan. Kalau dari awal 
saya sudah bisa menebak arahnya, saya minta to the point aja? Mereka masih 
ngotot muter2 dulu ngomongnya. Menghabiskan waktu saya dan menghabiskan waktu 
dia juga.

Pernah ada bank yang sampai saya telpon khusus ke call centernya untuk tidak 
menawarkan kepada saya produk karena frekuensinya sudah terlalu parah (sekitar 
seminggu sekali, nyaris konsisten). Padahal saya tidak punya produk apa2 di 
mereka, bahkan tidak pernah mengajukan aplikasi apa2 ke mereka, gila kan. 
Permintaan itu baru bisa terasa efektivitasnya beberapa minggu kemudian. Dari 
sini terlihat kalau mereka kemungkinan besar men-outsource telemarketing (jadi 
perintahnya sampai dengan telat),  entah dengan dipercayai data pribadi sampai 
seberapa lengkap.

Sedikit relevan, ada lagi bank yang hobi men-sms penawaran ini itu di jam-jam 
yang tidak wajar (di atas jam 8 malam dan di bawah jam 7 pagi).

Di sini saya lebih menyalahkan banknya.

Memang salah saya juga yang terlalu malas untuk menelpon call center bank yang 
bersangkutan agar berhenti menawarkan produk lagi. Makanya saya barusan mencoba 
telpon satu bank yang paling bermasalah saat ini. Tapi kelihatannya mereka 
belum pernah menangani permintaan seperti ini, saya dihold dulu lumayan lama. 
Sudah ada nomor laporannya, entah bagaimana hasilnya karena belum ada 
mekanismenya..



Mengenai kenapa ada telemarketer bisa tahu nomor contact kita, saya curiga di 
antara telemarketer itu banyak yang saling tukeran data. Salah satunya mungkin 
juga data aplikasi kartu kredit yang kita ajukan ke bank lain. 

Kalau saya pribadi lebih suka memasukkan aplikasi langsung ke cabang bank yang 
bersangkutan, tidak melalu telemarketer atau marketer yang di mal2. Sayang ada 
bank yang sekarang tidak menerima aplikasi kartu kredit dengan cara langsung 
begini.

Akhirnya isu ini kembali ke kemudahan mendapatkan credit report diri kita 
sendiri. Kalau setengah mati mendapatkannya, lebih baik jangan mengumbar data 
pribadi ke mana-mana dengan mengajukan aplikasi-aplikasi ini itu lewat 
marketing di mal2, karena kalau ada yang disalahgunakan susah ketahuannya.

Satu bank besar yang belum pernah cross-selling ke saya seumur-umur adalah BCA.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana o...@... wrote:

 Terganggu? Boleh...marah? Jangan...itukan sdr-sdr kita juga, yg sekedar 
 berusaha menjaga asap dapur ngebul. Ditolak saja baik2, jangan diambangkan, 
 apalagi diremehkan.
 
 Model direct sales, ini bukan saja dilakukan kalangan perbankan, melainkan 
 asuransi, hotel, broker pasar modal dan saya yakin kedepannya industry lain 
 akan menggunakan model serupa. Saat ini berkembang penawaran membership mulai 
 dari fitness centre sampai dengan apotek. 
 
 Mungkin yg jadi pangkal keluhan adalah soal etika direct sales. Sopan santun, 
 timing ketika menelpon, nomor telpon yg dihubungi (rumah atau HP), dll. Ini 
 memang berabe, karena yg mengerjakan kegiatan ini adalah agent (vendor) yg 
 hanya dibayar ketika ada aplikasi yg masuk. Jadi? Maklum sajalah...
 
 
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: palam...@...
 Date: Fri, 5 Mar 2010 09:05:56 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Bank yang tidak melakukan cross-selling lewat telpon
 
 Bisa berbagi pak, kejadiannya? Agar dapat pelajaran bagi kita,tq 

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 

 -Original Message-

 From: iwanibe iwan...@...

 Date: Fri, 5 Mar 2010 13:25:45 

 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

 Subject: Re: [Keuangan] Bank yang tidak melakukan cross-selling lewat telpon

 

 sama pak nyebelin...

 yg saya bingung, saya baru pindah rumah beberapa bulan, eh.. dah ada yg call

 ke rumah..

 padahal gak berasa kasih nomor phone rumah..

 ajaib nya kenapa bisa tau nya complete yach ?

 

 Rgds

 iwanibe

 

 2010/3/5 verthandy vertha...@...

 

  Permisi rekan2,

 

  Saya ingin tahu bank2 mana saja yang sejauh ini tidak melakukan

  cross-selling lewat telpon? Saya capek ditelpon terus.

 

  Trims

[Keuangan] Bank yang tidak melakukan cross-selling lewat telpon

2010-03-04 Terurut Topik verthandy
Permisi rekan2,

Saya ingin tahu bank2 mana saja yang sejauh ini tidak melakukan cross-selling 
lewat telpon? Saya capek ditelpon terus. 

Trims.





[Keuangan] Apa beda/samanya bailout dan penjaminan LPS

2010-02-22 Terurut Topik verthandy
Rekan2,

Saya bingung, apa bedanya penjaminan LPS dengan bailout? Kalau misalnya century 
tidak dibailout, apakah artinya tabungan di century batal dijamin oleh LPS?

Terima kasih sebelumnya.



Re: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik verthandy

Ini terlalu menarik untuk tidak dikomentari :-D,

Data SID ini apakah sama dengan credit report yang ada di BI? Yang setahu saya 
boleh diambil di kantor BI dengan membawa kartu identitas? Atau SID ini adalah 
sistem informasi antar bank yang berbeda yang tidak disimpan di BI?

Kalau saya baca sekilas, kelihatannya sebuah bank bisa mencelakakan nasabahnya 
agar cuma bisa meminjam di bank tersebut, dengan cara membuat laporan kredit 
macet yang palsu. Sementara tidak ada mekanisme bagi nasabah untuk menantang 
keabsahan data yang ada karena nasabah tidak diberitahu bank mana yang 
mengklaim kredit macet.

Bukankah baik bagi bank kalau nasabah bisa menantang keabsahan laporan kredit 
macet dari bank lain, sehingga pengajuan kredit nasabah yang seharusnya layak 
tidak akan ditolak karena bank tertipu data palsu? Apa alasan munculnya aturan 
aneh yang malah merugikan bank ini?

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana o...@... wrote:

 Data SID belum bisa dibagi kepihak lain. Pd dasarnya data itu bersifat 
 rahasia, bisa dibuka jika debitur ybs mengajukan aplikasi kredit ke bank. 
 Kemudian bank tsb meng-inquiry data via SID, hanya utk data debitur/nasabah 
 yg mengajukan aplikasi kredit.
 Data yg telah di-retrieve hanya utk kepentingan internal, bank yg memproses 
 pengajuan kredit. Data tsb TIDAK BOLEH dibagikan kepada pihak lain. Bahkan 
 tidak kepada Debitur yg mengajukan kredit.
 
 Contoh, saya mengajukan KPR ke bank X, kemudian ternyata ditolak. Saya pasti 
 tanya alasannya. Nah petugas bank X plg akan bilang, bahwa saya punya kredit 
 macet di bank lain. Petugas tsb seharusnya tak akan memberikan info, bank 
 mana saya punya tagihan kredit macet. Ya, dikira2 sendiri aja.




[Keuangan] Jualan email dan dugaan modus penjebolan rekening

2010-01-22 Terurut Topik verthandy

1. Kalau di negara2 tertentu, orang2 yang jualan email address seperti ini bisa 
masuk penjara. Entah di Indonesia.
2. Saya baru ingat kalau jangan2, dalam kasus rekening jebol sekarang ini, 
tersebarnya titik2 pengambilan dana karena orang yang telah mendapatkan 
informasi magnetic strip kartu dan PINnya, menjual data ini internet. Makanya 
ada orang negara X yang menggunakan ATM negara X untuk menarik dana tersebut. 
Penjualan data kartu seperti ini bukan yang pertama kalinya. Bagi si penjual, 
resiko dia lebih rendah meski duit yang didapat lebih sedikit.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, fitriya...@... wrote:

 Ybs masuk karantina selamanya...
 
 Salam
 
 Ryan
 Momod
 Sent from my BlackBerry® pake perangko Rp 5.000
 
 -Original Message-
 From: nationwebid nationwe...@...
 Date: Sat, 23 Jan 2010 01:52:20 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: [Keuangan] DIJUAL 100JUTA ALAMAT EMAIL COCOK UNTUK MARKETING
 
 DIJUAL 100JUTA ALAMAT EMAIL VALID COCOK UNTUK RETAIL, MLM dan USAHA LAINNYA 
 RP. 199 RIBU, GARANSI 100% UANG KEMBALI JIKA TIDAK BERHASIL.
 HUBUNGI : 021-27073908 / 0856-1-22
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] Rekening BCA ato mungkin bank lain akan disadap .... berhati hatilah...

2010-01-21 Terurut Topik verthandy
Kalau mau dipaksakan kejahatannya memang dari ATM, saya curiga aplikasi di 
sebagian ATM jebol. Masalah pertamanya adalah OS dari aplikasi ATM yg 
kelihatannya kurang ter-customize, yang bisa dilihat dari pesan2 error standar 
yg kadang2 muncul di ATM rusak. OS yang kurang tercustomize ini mungkin 
mengijinkan local access (akses melalui keyboard di dalam mesin ATM) dengan 
cara menjebol mesinnya secara fisik. Kalaupun keyboard tidak bisa diaktifkan, 
mungkin penjebol bisa menggunakan feature autoload dari CD/USB untuk memasukkan 
program penyadap.

Dan begitu satu mesin jebol, mengingat (misalnya) OSnya sudah tidak terupdate 
lagi dan tidak mengakali menutup lubang keamanan yang ada, penjebol tinggal 
memakai remote exploit OS tersebut (yang beredar di internet) untuk menguasai 
seluruh ATM di jaringan. Kalo memang benar begini, wah bisa super heboh :-D. 

Bisa juga dijebol dari komunikasi datanya. Saya sendiri tidak tahu komunikasi 
data ATM ke pusat bagaimana tapi kalau melihat contoh internet banking dari 
salah satu bank (yang sampe detik ini masih membuat saya takjub, itu gabungan 
antara pelit dan pelit), jangan2 mereka tidak pernah mengasumsikan kalau bisa 
muncul sebuah komputer jahat di dalam jaringan internal ATM mereka.

Kalau menyadap PIN yang berlalu lalang di jalur komunikasinya, harusnya sih 
tidak yah, harusnya PIN sudah dienkripsi sih. Tapi gak tahu deh, tergantung 
enkripsi yang dipakai.

Kalau melihat sedikitnya jumlah korban dan bervariasinya lokasi korban, saya 
curiga jangan2 semua korban adalah orang2 yang kebetulan nomor hash 
(enkripsi) nya sama, dan tergantung metode dan pilihan hashnya, jangan2nya 
PIN nya yang sama semuanya :-D.

Bahkan jangan2 kartu korban tidak pernah dicopy, jadi kartu2 yang dipakai hasil 
generate-an dari mereka, jadi cuma kartu nomor2 tertentu doang yang bisa, yang 
mengimplikasikan kalau hash collisionnya parah banget. 

Saya tidak tahu apakah data di magnetic strip itu cuma nomor kartu aja atau ada 
nomor tambahan di belakangnya yang kalau digabungkan harus lolos algoritma 
pengecekan tertentu. Kalaupun ada nomor tambahan, mungkin mereka sudah berhasil 
menjebol algoritma tersebut, jadi asal tahu nomor kartunya, magnetic stripnya 
bisa dibuat.

So many possibilities, dan mungkin kita tidak akan pernah tahu kebenarannya 
:-p. Yang pasti kita tidak bisa langsung menyalahkan divisi keamanan bank 
tersebut atau perusahaan yang mengelola ATM. Keamanan itu mahal dan merepotkan, 
belum tentu nasabah rela.

Semua di atas mengasumsikan jebolnya dari ATM.

NB: Beberapa bulan (mungkin hampir setahun?) yang lalu saya melihat pesan error 
aneh di salah satu mesin ATM, seakan-akan ada program yang tidak diapprove 
hendak berkomunikasi. Mungkin ada hubungannya :-p.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana o...@... wrote:

 Bagi saya case ini sama sekali ngak jelas. Saya ngak paham knapa seolah2 
 sudah dapat dipastikan bahwa kejahatan dilakukan via ATM.
 
 Memang dulu pernah ada alat skimmer dan kamera yg dipasang sekitar ATM. Tapi 
 kalo kejadiannya menyangkut ratusan account dan terjadi dalam waktu singkat, 
 bagaimana penjelasannya?
 
 Saya tahu persis bagaimana pengamanan fisik ATM dilakukan. At least, saat ini 
 kayaknya mustahil. Karena, setiap hari paling tdk 2-3 kali, petugas bank atau 
 vendornya datang ke lokasi ATM utk isi uang, bersih2 atau cek fisik. 
 
 Kalo ngomong kemungkinan, justru cracking mudah terjadi di mesin2 EDC 
 daripada ATM. Perhatikan deh mesin EDC lokasinya ada dipasar, toko besar 
 maupun kecil bahkan kios. Infra struktur di toko kan ngak bisa di kontrol 
 bank, mau masang alat pengganda model apapun sangat mungkin dilakukan.
 
 Polisi juga saat ini saya kira serba salah. Mau terbuka, bisa2 menyalahi 
 ketentuan rahasia bank, mau tertutup nanti dibilang tak transparan. Tapi 
 statement polisi atau BI yg menyalahkan sistem bank saya kira ngak tepat.
 
 
 Oka
 Powered by Telkomsel BlackBerry®




[Keuangan] Tips tambahan ber-banking yang aman

2010-01-20 Terurut Topik verthandy
Kalau dari pengamatan saya selama ini, saya tidak akan ...semena-mena 
menganggap sistem keamanan BCA canggih, baik prosedur maupun teknologinya. ;-) .

Beberapa tips banking yang aman untuk menambah saran2 sebelumnya, maaf kalau 
beberapa detil sedikit kabur, saya takut jadi prita 2 :-p atau dituduh membantu 
orang melakukan kejahatan. Maaf kalau informasi saya kadaluarsa karena saya 
sudah lama tidak memperhatikan hal2 ini lagi.

2. Jangan pernah memberikan nomor PIN atau nomor kartu anda, apalagi kalau anda 
ditelpon, bukan anda yang menelpon. Apalagi kalau kartu ATM anda kartu yang ada 
cap VISAnya. Semestinya orang bank pun tidak tahu PIN anda apa jadi percuma 
diberitahu.
3. Kalau anda ditelpon untuk urusan perbankan, mintalah nomor telpon dan 
identitas si penelepon untuk anda telpon balik untuk menkonfirmasi bahwa nomor 
telpon yg mereka sebut benar adanya dan memang si X bekerja di sana. 
Sebelumnya, hubungi call center bank anda untuk menkorfimasi bahwa nomor telpon 
yang disebutkan sebelumnya adalah nomor telpon dari bank tersebut. Kemungkinan 
yang biasa terjadi adalah anda tidak bisa menghubungi kembali orang itu melalui 
telpon yg diberikan, tapi anda bisa mendapat konfirmasi bahwa nomor telepon itu 
benar adanya dan milik bank.
4. Biasakan password internet banking dan ATM berbeda, jangan sampe jebol satu 
jebol semua. User id untuk internet banking beberapa bank mudah ditebak, kalau 
passwordnya sama dengan PIN (yg misalnya diintip oleh kamera), data rekening 
anda bisa ketahuan dan bisa dipakai untuk social engineering.
5. Biasakan mengetik PIN dengan satu tangan, dan satu tangan lagi menutupi 
tombol, tanpa melihat tombol. Kalau anda tidak perlu melihat, tombol, orang 
lain pun sulit mengintip. Usahakan menggunakan semua jari anda untuk menekan 
tombol. Jadi jangan telunjuk doang misalnya.
6. Biasakan mengecek lambang gembok di browser anda saat melakukan internet 
banking. Kalau lambang gembok itu di double click, pastikan identitas si gembok 
itu adalah identitas bank anda. Pastikan juga alamat website internet anda sama 
seperti biasanya. 
7. Jangan menggunakan komputer umum untuk melakukan transaksi internet banking, 
gak perduli anda punya token atau tidak.
8. Sebisa mungkin lakukan transaksi khusus di cabang anda buka rekening 
(misalnya transaksi blokir, buka blokir, dll). Beberapa bank mengirimkan data 
permintaan2 nasabah seperti itu via fax, yang bisa disadap dan dipakai untuk 
social engineering (gertak ngaku2 pemilik rekening) untuk melakukan... hal2 
lebih lanjut.
8. Kalau anda melihat pencatatan bank itu jelek, misalnya banyak menggunakan 
buku, atau kerja orangnya tidak profesional, misalnya banyak memberikan 
pengecualian tanpa ijin bos ataupun mereka tidak tahu permintaan atas isu2 
tertentu harus dimintai ijin kepada siapa, sebaiknya jangan menabung di sana.
9. Gunakanlah komputer yang selalu terupdate OSnya dan ada anti virusnya. Malah 
lebih baik jangan menggunakan windows, paling tidak jangan windows yang sudah 
tidak diupdate lagi. Jangan menginstal program2 gratisan dari internet. Toolbar 
lah, smiley lah, dll. Dan jangan browsing ke tempat2 yg memberikan barang2 
berharga gratisan, There is no such thing as free lunch.




Re: [Keuangan] Rekening BCA ato mungkin bank lain akan disadap .... berhati hatilah...

2010-01-20 Terurut Topik verthandy
Semestinya bank2 di Indonesia menggunakan kartu ATM yang ada smart cardnya, dan 
mesin ATM yg dipakai juga menuntut adanya smart card itu. Smart card (tertentu) 
jauh lebih sulit untuk dicopy, kalaupun bisa, tergantung jenisnya.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, jemi...@... wrote:

 menemukan modus baru pembobolan ATM nasabah bank BCA. Caranya, 
 merekamemasang alat penyadap pada mesin kartu ATM. Dari alat itu, 
 magnetickartu ATM dan kode PIN ATM terekam. Informasi ini beredar meluas 
 dariSMS ke hari ini, Rabu (20/1) .  Wah ini mah modus lama, Saran saya : 
 perhatikan bentuk mesin ATM dan ruangan ATM. Beberapa mesin sudah memiliki 
 tonjolan di dekat card reader yang berfungsi menjadi alat anti skimming. 
 Beberapa mesin menggunakan alat tambahan sebagai anti simming. Yg sya 
 takutkan kalau alat tambahan ini di kira anti skimming eh malah skimmer untuk 
 membaca data memory di magnetic stripe. 
 Tapi jangan paranoid. Kode PIN tidak disimpan di magnetic stripe. Kode PIN 
 direkam secara enkripsi di server bank dan di masking, sehingga tidak bisa 
 dibaca. Kalau modusnya menggunakan alat skimmer, pasti ada kamera di dekat 
 keyboard untuk merekam PIN. Ada beberapa atm yang menggunaka pelindung di 
 keyboard. Paling aman, tangan kanan memencet kode PIN, tangan kiri menutupi. 
 Mungkin akan lebih aman menggunakan mesin ATM yang melekat dikantor bank dan 
 dijaga oleh satpam, drpd menggunakan mesin ATM di tempat umum.
 
 Cheers
 Jemitra





[Keuangan] Kerugian kewajiban menulis nama diri

2009-11-29 Terurut Topik verthandy
Mungkin sudah jelas keuntungan kalau milis ini mewajibkan nama diri. Tapi 
menurut saya kerugiannya besar, yaitu tidak adanya orang yang berani berbicara 
tentang berbagai topik, mengingat keterkaitan dia akan topik itu, apakah karena 
pekerjaannya, atau karena ketakutan akan didiamkan.

Saya optimis kalau milis ini mengijinkan posting tanpa nama dan follow up yg 
bisa dilakukan milis ini jelas, kasus seperti anggodo dan bank century akan 
menjadi jelas karena banyak yang berani angkat bicara.

Mohon aturan ini dipertimbangkan kembali.

Salam,
Tony




[Keuangan] Embrace, extend, and extinguish

2009-10-26 Terurut Topik verthandy


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Iman widgetena...@... wrote:

 Maaf kalau jadi melebar.
 
 Saya jadi penasaran. Bagaimana sesungguhnya nilai keekonomian sebuah
 software (asumsinya software legal/berbayar, bukan free/open source)?

Koreksi dikit. Legalitas sebuah software tidak ditentukan apakah kita sudah 
membayar sesuai perjanjian atau tidak, atapun apakah software itu diberikan 
cuma-cuma atau tidak, maupun software yg isi programnya diberikan secara bebas. 

Ada klausa di TOS (Term of Servicenya) microsoft windows yg mengatakan kalau 
hanya windows tertentu saja yg boleh dijalankan dengan bebas, misalnya di dalam 
sebuah virtualisasi. Ada juga klausa yg legalitasnya masih diperdebatkan karena 
misalnya melanggar undang-undang monopoli, misalnya TOS dari microsoft visual 
foxpro 7.0/8.0/9.0, yang melarang visual foxpro dijalankan di linux. Untuk 
klausa ini, belum ada keputusan yg konklusif karena belum ada pihak yang siap 
menghabiskan duit meributkan ini dengan microsoft.

Software A yg isi programnya boleh dilihat secara bebas, itu kalau dicopy ke 
dalam program yg isi programnya dirahasiakan, itu juga akan melanggar undang2 
meskipun program A diberikan secara gratis ke semua orang misalnya.

Jadi jangan menyamakan software legal dan berbayar. Bahkan software open source 
(yg isinya boleh dilihat semua orang) pun bisa jadi berbayar, misalnya 
operating system Red Hat. Bahkan meskipun Red Hat berbayar, Red Hat secara sah 
boleh dipaket ulang menjadi CentOS dan diberikan cuma-cuma ke semua orang. Yang 
memberikan cuma-cuma itu bukanlah perwakilan dari Red Hat. 

Kembali ke topik. 

Salah satu keunikan software dibandingkan produk barang/jasa pada umumnya 
adalah, biaya replikasi-nya 0. Dengan kata lain, biaya yang dibutuhkan untuk 
menciptakan 1 software, 10 copy dari software yg sama, dengan 1 copy dari 
software yg sama, adalah 0.

Aspek ini menciptakan kesempatan-kesempatan dan masalah-masalah, yang mungkin 
bisa dikaji rekan yang lain.

 Di kantor, kami masih pakai Windows XP dengan aplikasi yang tak terlalu up
 to date, semua masih berjalan dengan baik dan bisa memenuhi kebutuhan kami.
 Di percetakan punya teman, mereka juga masih pakai Adobe Photoshop 6
 (sekarang sudah CS4) dan masih lancar jaya. Toh sebagian besar dari kita
 tidak membutuhkan software/hardware terbaru, bukan?

Jualan Operating System (OS) seperti windows itu emang bisnis yg serba salah. 
Di satu sisi, kalau OSnya dibuat bagus sekali, tidak ada lagi kebutuhan untuk 
membeli OS yg terbaru. Di satu sisi OS baru musti tetap dijual agar perusahaan 
dapat duit. Jadilah perusahaan seperti microsoft misalnya, menciptakan 
keterbatasan-keterbatasan semu di dalam OSnya, agar dia bisa mendapatkan 
consumer surplus dgn menjual OS yg keterbatasan2nya ditambah2 dengan lebih 
murah.

 Saya sering kasihan dengan customer yang minim pengetahuan. Mereka butuhnya
 mungkin basic computing saja, tapi dibombardir dengan kampanye marketing dan
 diencourage untuk membeli software/hardware terkini yang jauh di atas
 kebutuhan mereka sesungguhnya. Apakah benar ada kongkalikong antara pembuat
 software dan pembuat hardware?

Di satu sisi, ada lagi kerjasama menarik antara penjual hardware dan software. 
Hardware lama bisa menjalankan OS lama dengan baik. Dengan menambahkan 
fasilitas2 baru di OS baru, yg kebetulan mensyaratkan hardware yg lebih 
canggih, akhirnya konsumen terpaksa membeli hardware baru. Di lain sisi, ada 
komponen dari hardware baru yg cuma bisa didayagunakan dengan baik kalau 
dipakai oleh OS baru. Jadi antara dunia hardware dan software saling membantu.

Tapi kalo menurut saya gak sampe kongkalikong besar-besaran di mana bos2 saling 
duduk di meja bundar :-p. Lebih cenderung masing2 pihak saling mengerti satu 
sama lain, gak usah dibicarakan lagi.


 Ada komentar?

Kalau saya pribadi, saya berusaha mengurangi ketergantungan saya akan microsoft 
karena saya takut kalau saya tidak bisa berpindah ke kompetitor kalau saya 
menggunakan produk microsoft terlalu banyak. Lihat 
http://en.wikipedia.org/wiki/Embrace,_extend_and_extinguish untuk referensi. 
Quote dari paragraf pertama: 

Embrace, extend and extinguish,[1] also known as Embrace, extend, and 
exterminate,[2] is a phrase that the U.S. Department of Justice found[3] was 
used internally by Microsoft[4] to describe its strategy for entering product 
categories involving widely used standards, extending those standards with 
proprietary capabilities, and then using those differences to disadvantage its 
competitors.

 
 Salam,
 Iman