RE: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-10-01 Terurut Topik -Yanuar Rizky-
 Wawan Taufiq Nasich menulis:
 posting Yanuar Rizky sebelumnya:
 Ok, yang paling besar kan Jamsostek, mengelola dana
 7,3 juta orang buruh..
 Hasilnya hanya return JHT 8%.. hasil investigasi,
 spreading performance-nya
 dibawah rata-rata reksadana campuran (17%)... fee
 broker aja bayar mahal..
 Asumsi Mas Wawan, ketika terjadi kemeriahan pasar,
 jutaan orang
 terselamatkan tidak juga.. penyakitnya kan Korupsi..
 Itu kan peran negara,
 menjaga integritas pasar.. belum lagi masalah
 divestasi saham BUMN yang tak
 pernah mencapai target APBN dan konsisten berpola
 digoreng turun :(
 

 Itu Jamsostek-nya yang ngga bener, dan lagi2 karena
 birokrasi dan monopoli. 

Sepakat.. ayo dong dilawan sama-sama.. perubahan kan harus digerakkan..

 Mungkin sebaiknya Jamsostek juga di liberalisasi, biar
 perusahaan2/individu bebas memakai jasa Fund manajer
 yang andal dan punya integritas untuk mengelola dana
 kesejahtraan para buruh sesuai profil resiko masing2.

Liberalisasi haruslah dengan arah yang benar.. kalau kita menganggap
liberalisasi adalah langkah perubahan.. kata bung Hatta soal perubahan
Satu-satunya syarat berhasilnya sebuah revolusi adalah pemimpinnya tahu
kemana revolusi akan dibawa dan bertanggungjawab dalam pelaksanaannya

Kita sering melihat liberalisasi text book, tapi kita tak pernah menyentuh
asumsi pembentuknya sehingga liberalisasi itu menjadi relevan untuk orang
banyak di dunia nyata...

 Kalau saya, hanya setuju peran negara di penegakan
 hukum ... titik. 
 Dan itu terutama pemberantasan korupsi.

Betul, sehingga harus didorong kan... 

 Jamsostek itu salah satu contoh buruk dari sekian
 buanyak contoh buruk peran agen goverment dalam
 ekonomi.

Apa itu negara? Kalau kita melihat negara, maka ada tiga pihak (1)
pemerintah; (2) Dunia Usaha dan (3) Masyarakat .. Terkait sistem jaminan
sosial, boleh dilihat di banyak negara .. semuanya menjadi rezim negara..

Amerika mengaturnya 100% di bujet pemerintah, sekarang Bush mau ikut Eropa
dengan meliberalisasi Jamsos.. dia ditentang dan dicerca, bahkan kandidat
calon presiden dari partai republik merasa rencana bush menghalangi
popularitas mereka..

Model eropa, sistem jaminan sosial adalah bisnis model asuransi, tapi
objektifnya adalah jaring pengaman sosial. Sehingga, ada premi pengusaha
(JHT, dana pemsiun, Pesangon, Kesehatan, Kematian) + premi buruh (JHT, dana
pensiun) + re-distribusi fiskal dari bujet pemerintah (penguat dana cadangan
jaminan sosial)..

Itulah yang disebut wali amanah, karena semua bayar premi.. di kita modal
disetor pemerintah di Jamsostek 50miliar TAPI tarik deviden di atas 40% tiap
tahun... padahal berputar dari hutang premi 39T.. Korupsi dan perampokannya
dimana-mana kan? Tapi, kenapa teman-teman di bursa diam saja? Apakah karena
senang dapat order Jamsostek? Ini masalah kita semua, revitalisasi bukan
hanya soal rebutan order dan kursi jabatan..

Coba liat kasus-kasus Divestasi BUMN, minta Bapepam-LK gelar perkara, pake
duit siapa itu goreng turunin harga patokan divestasi? Terus kenapa sih
Jamsostek performace placement order-nya di market, berpola bid di harga
cenderung mahal dan ask di harga cenderung murah (liat rilis yang saya
attach sebelumnya, bahkan di saham blue chip BUMN posisinya negative
spread).. Ini kan, indikator analisa bahwa untuk dapat untung di pasar yang
tak efisien, perlu dana dongkrak... itu ada petunjuk indikasi di placement
Jamsostek kan?

Sudah bukan rahasia lah kawan-kawan di sekuritas merasa ada yang lucu
disana, lalu apakah akan terus kita biarkan?   

 OK, kita selalu salahkan UU Tenaga Kerja... Memang
 UU itu bermasalah, tapi
 liat survey WEF (World Economic Forum) ketika tahun
 2005 daya saing melorot,
 semua bilang perburuhan... TAPI, adalah fakta juga
 hasil survey yang sama
 (2006) yang jelas tanpa adanya perubahan UU Naker,
 daya saing kita Naik
 tajam.. ternyata kalau dilihat, yang naik negara
 yang indeks sahamnya naik..
 jadi kan yang penting capital gain :)

 Ya, saya pikir Perburuhan itu salah satu faktor utama;
 Survey WEF itu kan banyak faktor nya mulai dari :
 Fiscal policy,Institutional framework, Societal
 framework, Labor market, infrastructure .. etc
 Dari 2005 ke 2006 saya pikir Fiscal policy kita lebih
 bagus dengan pengurangan subsidi BBM;
 Institutional framework kita juga mulai terbentuk
 dengan terbentuknya komisi2 independen macam KPK dll,
 yang merupakan ciri negara modern. (Sayang KY sudah
 kecolongan ...:)

Liat di data yang saya attach link-nya di posting sebelumnya, ekspor naik
hanya karena harga komoditas primer naik (bukan volume), impor turun hanya
karena harga minyak turun.. Lalu, liat juga kenaikan BBM berkorelasi dengan
PHK serta dampaknya ke penurunan daya beli dari korelasi impor, ekspor di
neraca perdagangan serta cadangan devisa.. terlihat daya beli jatuh..
subsidi itu, seperti diakui Menko Perekonomian berdampak panjang ke
konsolidasi daya beli... 

Kenapa makro stabil, karena ada biaya moneter dari BI yang keluar kan? Lalu
ini kan yang jadi susu bagi 

[Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-10-01 Terurut Topik Dan
  Poltak Hotradero menulis:
  Menurut saya, apa yang disebut sebagai penggorengan saham itu 
  sendiri modal utamanya adalah informasi asimetrik.

DP: Informasi asimetrik itu definisinya apa sih?  Kalau berarti ada yg
memiliki informasi lebih yg bersifat non-public itu artinya insider
information.  Memanfaatkan insider information dari suatu public
company ialah tindakan kriminal dalam banyak yurisdiksi pasar modal di
belahan dunia lain.

 Prinsip dasar pola manipulasi-nya sih begitu.. Tapi, menjadi tidak
selalu
 demikiankenapa dari sisi pencegahan di AS diperkenalkan sistem
 dealer, agar inherent risk dari market manipulation dapat dicegah..
 
 Menggoreng dalam arti teknikal adalah domain sistem dealer dengan model
 Market Maker (diterapkan di Nasdaq, di Euro Next disebut dengan istilah
 Liquidity Provider)... Broker dengan status MM jelas Bandar, dan domain
 pengelolaan nasabahnya adalah hedge fund.. Lalu, apakah dengan
sistem Jantan
 a.k.a terbuka dia tak dapat goreng saham? Padahal target return
hedge fund
 melebihi produk konvensional. ..

DP: Adanya peran market maker yg terutama ialah menambah likuiditas
pasar sehingga lebih mudah bagi investor utk menjual dan membeli.

Tidak ada urusannya dg insider information.

Informasi yg sah utk dijadikan landasan berinvestasi itu cuma dua:

1.  Informasi publik yg dikeluarkan oleh emiten spt laporan keuangan,
corporate action, paparan publik dan pengumuman resmi lainnya.

2.  Estimasi dan proyeksi yg dibuat oleh analis atau investor.

Ketidak simetrisan informasi yg sah hanya ada pada point 2.  Selain
itu illegal dan malah kriminal.
 
 
 Ini bukan praktek baru-baru ini.. sudah lama kayak gini, dulu
disebut T+
 .. main-main dengan overnight deposit dan pembiayaan marjin dengan
 perbankan..Padahal, pasar lending  borrowing (SLB) tidak tumbuh..
 maksudnya tumbuh secara legal.. kalau ilegal mah banyak, dan ini
dipelihara
 kan?! Berjamaah lah ... Kita tak pernah tahu posisi, itu asimetrik
paling
 jahat.. Tapi, kan karena gitu saham-nya bisa lincah ha3x.. dan
katanya pasar
 modalnya tumbuh... tapi giliran ditanya soal perannya ke sektor riil
semua
 elitnya langsung roaming :) 
 
  Saham dikandangkan dengan cara membeli sebanyak mungkin saham
yang akan
  digoreng -- lalu mengagunkan saham tersebut (dengan iming-iming
bunga dan 
  overcollateralisasi ) untuk memperoleh pinjaman yang selanjutnya 
  digunakan untuk membeli saham yang sama. 

DP: Perlu ada regulasi yg jelas mengenai short selling.  Short
selling, yaitu menjual saham tanpa ada barangnya yg kemudian dibeli di
pasar dg harga lebih murah ketika trend pasar menurun ialah termasuk
kegiatan investasi yg absah.  Yg belum ada ialah regulasi yg jelas
dari Bapepam sehingga resiko pada integritas pasar dapat dikendalikan.

 Di Rekening Efek, kan ada rekening untuk pinjam meminjam efek.. liat aja
 isinya ada atau tidak? Balik lagi, ini kan SLB kayak hantu di bursa
kita..
 Makanya, TMPI terjadi lagi mengulang DSFI dan BIMA di tahun 2003..
padahal,
 kita kenal penjaminan, jadi ada novasi Tapi, ya lain teori lain
praktek
 kan :)
 
  Proses ini dilakukan secara berulang-ulang dengan melibatkan
banyak pihak
  dan penyandang dana. Dengan praktek ini - stok saham di pasar akan
  menyusut -- sehingga gampang digoreng.

DP: Ini praktek2 yg bertentangan dg standar market discipline
internasional.  Perlu regulasi yg sesuai.
 
  Mengenai aspek moral dari goreng-menggoreng saham ini -- saya 
  serahkan pada masing-masing pihak untuk menjawabnya sendiri...
 
 He3x :) Kebohongan pertama akan melahirkan kebohongan berikutnya Untuk
 itu, kalau ketahuan bohong aja dibiarkan apakah tidak akan melahirkan
 berjuta-juta kebohongan.. Dan, sistem pasar kan menuntut peran Negara
 sebagai penjaga integritas moral pasar.. atau kita menganggap sistem
pasar
 itu, bebas berbuat sesuka hati :)

DP: Jelas aspek moralnya negatif sehingga manipulasi pasar
dikategorikan kriminal di banyak yurisdiksi lain.
 
  Ukurannya sederhana: apakah investor memperoleh nilai tambah dari
aksi
  ini?
 
 Tergantung Bos, kalau bagian dari konspirasi ya Uuuuntung banget...
kalau
 bagian dari follower yang jago baca arah bandar, ya untung juga...
yang tak
 dapat nilai tambah sama sekali adalah perekonomian, karena
intermediasi ke
 sektor riil dibiarkan RUSAK... yang paling apes, ya rakyat di luar
stadion
 boro-boro beli saham, buat konsumsi aja nombok..

DP: Etika dalam pasar modal yg terutama ialah menjaga integritas
pasar,  etika lainnya adalah pribadi sifatnya.

Kalau orang merasa tertipu artinya integritas pasar rusak.  Apakah
mengejar laba besar itu berakhlak atau tidak ini bukan urusan
integritas pasar.  Orang boleh berlaba selama tidak merusak integritas
pasar.



RE: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-10-01 Terurut Topik Wawan Taufiq Nasich

--- -Yanuar Rizky- [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mas Yanuar, Saya akan komentari beberapa pint penting,
kebetulan saya sedang sibuk sekali dan hanya punya 1/2
jam sehari untuk buka2 milist,
point2 lain bisa menyusulk.

 
 Liberalisasi haruslah dengan arah yang benar.. kalau
 kita menganggap
 liberalisasi adalah langkah perubahan.. kata bung
 Hatta soal perubahan
 Satu-satunya syarat berhasilnya sebuah revolusi
 adalah pemimpinnya tahu
 kemana revolusi akan dibawa dan bertanggungjawab
 dalam pelaksanaannya

Arah nya jelas : KESEJAHTRAAN;
Teori ekonominya sangat solid dan bukti empirisme luar
biasa banyaknya;

Cara mudah nya silahkan lihat ratusan Economic
Special Zone yang mebentang di selatan china,
juga di sekitar bangalore (India), vietnam , afrika
selatan, chile etc bahkan dulu di BATAM;

kenapa special zone ini begitu berkembang ???

Mungkin tidak cukup waktu disini, tapi silahkan baca2
buku atau jurnal2 ilmiah tentang internatinal finance
atau empirical finance tentang liberalisasi;

Kita sering melihat liberalisasi text book, tapi
kita tak pernah
 menyentuh
asumsi pembentuknya sehingga liberalisasi itu menjadi
relevan untuk
 orang
banyak di dunia nyata...

care to elabotare ?

  Kalau saya, hanya setuju peran negara di penegakan
  hukum ... titik. 
  Dan itu terutama pemberantasan korupsi.
 
 Betul, sehingga harus didorong kan... 

Ya dan Liberalisasi adalah cara mendorong perbaikan
paling ampuh ...
 
  Jamsostek itu salah satu contoh buruk dari sekian
  buanyak contoh buruk peran agen goverment
 dalam
  ekonomi.
 
 Apa itu negara? Kalau kita melihat negara, maka ada
 tiga pihak (1)
 pemerintah; (2) Dunia Usaha dan (3) Masyarakat ..

Jamsostek adalah entitas brokrasi
Pemerintah/goverment, 

 Terkait sistem jaminan
 sosial, boleh dilihat di banyak negara .. semuanya
 menjadi rezim negara..

Ya di kebanyakan negara, tapi TIDAK SEMUA,
dan sebagian sudah sadar bahwa itu tidak akan
sustainable, dan sedang berusaha mem-privatisasi
jaringan sosial-nya;

Hanya karena banyak negara memakai sistem yang salah,
tidak berarti harus di tiru.
Apalagi kalau negara yang bersangkutan sendiri justru
sadar kalau sistemnya salah,
dan sedang berusaha memperbaikinya;

harus ahead of the curve lah ... 

 Amerika mengaturnya 100% di bujet pemerintah,
 sekarang Bush mau ikut Eropa
 dengan meliberalisasi Jamsos.. dia ditentang dan
 dicerca, bahkan kandidat
 calon presiden dari partai republik merasa rencana
 bush menghalangi
 popularitas mereka..

Mas Yanuar, saya menganjurkan liberalisasi bukan
karena Amerika.

Kalaupun besok, saya bangun pagi dan membaca berita
bahwa Amerika tiba2 menjadi komunis, 
itu tidak merubah kenyataan bahwa liberalisasi adalah
jalan terbaik untuk mencapai kesejahtraan;

di kita modal
 disetor pemerintah di Jamsostek 50miliar TAPI tarik
 deviden di atas 40% tiap
 tahun... padahal berputar dari hutang premi 39T..
 Korupsi dan perampokannya
 dimana-mana kan? Tapi, kenapa teman-teman di bursa
 diam saja? Apakah karena
 senang dapat order Jamsostek? Ini masalah kita
 semua, revitalisasi bukan
 hanya soal rebutan order dan kursi jabatan..

Liberalisai akan meminimalkan peluang korupsi diatas;
 
 Coba liat kasus-kasus Divestasi BUMN, minta
 Bapepam-LK gelar perkara, pake
 duit siapa itu goreng turunin harga patokan
 divestasi? Terus kenapa sih
 Jamsostek performace placement order-nya di market,
 berpola bid di harga
 cenderung mahal dan ask di harga cenderung murah
 (liat rilis yang saya
 attach sebelumnya, bahkan di saham blue chip BUMN
 posisinya negative
 spread).. Ini kan, indikator analisa bahwa untuk
 dapat untung di pasar yang
 tak efisien, perlu dana dongkrak... itu ada
 petunjuk indikasi di placement
 Jamsostek kan?
 
 Sudah bukan rahasia lah kawan-kawan di sekuritas
 merasa ada yang lucu
 disana, lalu apakah akan terus kita biarkan?   

Tidak akan saya biarkan, karena itu saya usulkan
liberalisasi Jamsostek;

 Liat di data yang saya attach link-nya di posting
 sebelumnya, ekspor naik
 hanya karena harga komoditas primer naik (bukan
 volume), impor turun hanya
 karena harga minyak turun.. Lalu, liat juga kenaikan
 BBM berkorelasi dengan
 PHK serta dampaknya ke penurunan daya beli dari
 korelasi impor, ekspor di
 neraca perdagangan serta cadangan devisa.. terlihat
 daya beli jatuh..
 subsidi itu, seperti diakui Menko Perekonomian
 berdampak panjang ke
 konsolidasi daya beli... 

Pencabutan subsidi BBM memang berpengaruh negative
jalam jangka pendek terhadap daya beli.
Ibarat Obat, memang pahit, tapi manfaat nya dalam
jangka panjang sangat terasa terutama pada kesehatan
fiskal.

Segala kebijakan ada cost nya, untuk pengurangan
Subsidi BBM, menurut hemat saya, benefitnya lebih
besar dari costnya;

(detail bisa menyusul di diskusi terpisah, terlalu
panjang kalau di jadikan satu begini);
 
 Kenapa makro stabil, karena ada biaya moneter dari
 BI yang keluar kan? 

Sekali lagi, segala decision ada COST nya, silahkan
anda coba kuantifikasi kira2 cost  benefit nya ... 

 
 Di posting sebelumnya kan 

[Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-09-28 Terurut Topik mr_w4w
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 At 11:11 AM 9/28/2007, you wrote:
 
 
 Ujungnya ya diserahkan pada investor sendiri.
 Caveat Emptor!  (Pembeli harap hati-hati... (Latin)).


Mungkin sebaiknya begitu bang, dan lagian kalo investor (bukan 
spekulator) mestinya gak peduli noise-noise, yang penting-kan jangka 
panjang. (paling ngga, saya yg super fundamental begitu ).

Saya sih ikut Benj. Graham soal definisi investor vs. spekulator:

An investment operation is one which, upon thorough analysis 
promises safety of principal and an adequate return. Operations not 
meeting these requirements are speculative. Benjamin Graham and 
David L. Dodd

Dan untuk investor individual yang novice saya pikir lebih efisien 
lewat MI/Index fund ... cari fee yg paling murah dan yg terpercaya

Kalau mau nekad  ingin tantangan, saya rasa cukup 10% saja lah dari 
portfolio yg di trading sendiri. 

Kalo spekulator bangkrut mah resiko he2, meski spekulator juga 
diperlukan untuk liquiditas ... 

Btw, Bang poltak tahu kira2 perbandingan antara Investor Vs 
Speculator di BEJ ?

Just My 2 Cents,
Wawan




[Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-09-28 Terurut Topik rioquiserto
mengenai Jamsostek, inilah akibat dari monopoli dimana semua pekerja 
wajib menanamkan JHT-nya hanya di satu institusi saja, yaitu 
Jamsostek. Bandingkan return Jamsostek dengan return dana pensiun yg 
dikelola secara kompetitif oleh berbagai asuransi, jauh sekali 
bedanya. enak banget jadi fund manager di jamsostek, mau jelek mau 
bagus kinerjanya, tetap aja orang investasi ke mereka. 

selain itu, di dana pensiun, karyawan diberi kebebasan utk memilih 
jenis investasi sesuai dengan risk appetite masing2. hal mana yg 
tidak ada dalam JHT di Jamsostek.

salam,

Rio

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, -Yanuar Rizky- 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

  Wawan Taufiq Nasich menulis:
  posting Yanuar Rizky sebelumnya:
  Kalau kita bicara perekonomian, maka kita akan
  bicara Pertumbuhan Ekonomi
  (GDP) berkeadilan serta kesempatan ekonomi yang
  setara (bekerja penuh, angka
  pengangguran kecil).. kalau dihitung kapitilaisasi
  transaksi bursa dengan
  GDP di Indonesia angkanya sekitar 39,7% dari total
  GDP... kalau dilihat dari
  sisi pasar perdana HANYA 0,49% dari GDP.. 
  Jadi, ini kan timpang.. belum lagi data klaim
  investor lokal di BEJ hanya
  150 ribu orang (0,001% total populasi).. jadi
  terjadi ketimpangan ekonomi..
 
  yang 150 ribu Itu mungkin yang noise trader saja ...
  Hitung juga dong Dana pensiun,Asuransi,Reksadana dan
  investor2 institusi lain ... yang kalo di breakdown
  bisa menghimpun asset jutaan orang;
 
 Ok, yang paling besar kan Jamsostek, mengelola dana 7,3 juta orang 
buruh..
 Hasilnya hanya return JHT 8%.. hasil investigasi, spreading 
performance-nya
 dibawah rata-rata reksadana campuran (17%)... fee broker aja bayar 
mahal..
 Asumsi Mas Wawan, ketika terjadi kemeriahan pasar, jutaan orang
 terselamatkan tidak juga.. penyakitnya kan Korupsi.. Itu kan peran 
negara,
 menjaga integritas pasar.. belum lagi masalah divestasi saham BUMN 
yang tak
 pernah mencapai target APBN dan konsisten berpola digoreng turun :(
 
 Soal Jamsostek liat di
 http://www.antikorupsi.org/mod.php?
mod=publisherop=viewarticleartid=10526
 
 
  Memang pemain pasar modal kita masih minim, tapi klain
  cuman 150 ribu orang investor lokal itu namanya
  kebangetan pesimis-nya.
 
 He3x.. itu saya denger dari otoritas di salah satu seminar .. 
 
  belum lagi terjadinya PHK dan ankatan kerja tak
  terserap dan terus lemahnya
  daya beli (akarnya lemahnya daya kerja) ...Nah,
  kalau mau bicara peran ke
  perekonomian kan Pasar Modal harus menjawab itu.. 
  
  kalo ini sih panjang urusan-nya ... UU tenaga kerja,
  kebebasan berinvestasi dll ...
 
 OK, kita selalu salahkan UU Tenaga Kerja... Memang UU itu 
bermasalah, tapi
 liat survey WEF (World Economic Forum) ketika tahun 2005 daya 
saing melorot,
 semua bilang perburuhan... TAPI, adalah fakta juga hasil survey 
yang sama
 (2006) yang jelas tanpa adanya perubahan UU Naker, daya saing kita 
Naik
 tajam.. ternyata kalau dilihat, yang naik negara yang indeks 
sahamnya naik..
 jadi kan yang penting capital gain :)
 
 Tapi, kalau debat kusir tanpa data kurang sip kayaknya, dari sisi 
saya bahwa
 memang sisi pandang seseorang akan ditentukan objektifnya dan juga
 subjektifitas latar belakang-nya.. Tapi, basisnya kan data.. 
 
 So, dari saya ini riset saya soal data ekonomi dan realita 
persepsi (media
 audit) di tahun 2006, yaitu Indonesia Strategic Politic Economic 
Outlook
 2006.. bisa dilihat di http://www.elrizky.net/pembicara.php?
opt=1id=204  
 
 Rasanya, pembaca milis AKI akan kaya warna-nya, kalau pancingan 
diskusi ini
 akan memancing opini dan analisis lain, yang bersumber ke data .. 
kalau data
 kan pasti sama lah, yang beda kan sisi pandang.. Ayo, kita bangun 
budaya
 diskusi sisi pandang yang sehat...
 
  Karena, kalau dari bursa angka 39,7% dari GDP itu
  hanya masuk ke penerimaan
  pajak APBN sebesar 10% x Nilai Transaksi BEJ setahun
  (2006 39,7% GDP) + 10%
  x fee transaksi jual di broker... kalau dihitung
  perannya ke tax ratio
  sangat kecil... 
  
  Manfaat pasar modal bukan cuman itu doang, kalo saya
  melihat nya begini (silahkan kalau ada yang mau
  menambahkan/mengurangi) :
 
 Betul, di posting saya selanjutnya yang terhapus Mas Wawan kan 
saya katakan
 soal peran di pasar perdana yang tidak ada di tengah kesemarakan 
capital
 gain saat ini... saya kan mau bilang bahwa adalah fakta sejauh ini 
peran
 pasar modal ke perekonomian riil baru sampai sana meski hingar-
bingarnya
 dahsyat..
 
  Manfaat dari sisi Corporate/Entrepreneur :
  1.) Cari modal murah untuk ekspansi, kalo sekarang kan
  masih di dominasi bank (63%), sementara pasar modal
  baru (37%).
 
 Setuju, tapi kan sekarang faktanya IPO hanya 0,49% dari GDP.. 
kalau dari
 sisi teoritis saya setuju, yang saya kritik kondisi saat ini.. 
yang ingin
 didorong concerned citizens think out of the box (New Deal, 
Franklin D.
 Roselvelt), yaitu bagaimana kaum cerdik cendikia di pasar modal 
mampu
 melakukan terobosan perannya untuk sekuritisasi ke sektor riil 
bukan LARUT
 di pesta capital 

RE: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-09-27 Terurut Topik Wawan Taufiq Nasich

--- -Yanuar Rizky- [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Kalau kita bicara perekonomian, maka kita akan
 bicara Pertumbuhan Ekonomi
 (GDP) berkeadilan serta kesempatan ekonomi yang
 setara (bekerja penuh, angka
 pengangguran kecil).. kalau dihitung kapitilaisasi
 transaksi bursa dengan
 GDP di Indonesia angkanya sekitar 39,7% dari total
 GDP... kalau dilihat dari
 sisi pasar perdana HANYA 0,49% dari GDP.. 
 Jadi, ini kan timpang.. belum lagi data klaim
 investor lokal di BEJ hanya
 150 ribu orang (0,001% total populasi).. jadi
 terjadi ketimpangan ekonomi..

yang 150 ribu Itu mungkin yang noise trader saja ...
Hitung juga dong Dana pensiun,Asuransi,Reksadana dan
investor2 institusi lain ... yang kalo di breakdown
bisa menghimpun asset jutaan orang;

Memang pemain pasar modal kita masih minim, tapi klain
cuman 150 ribu orang investor lokal itu namanya
kebangetan pesimis-nya.

 belum lagi terjadinya PHK dan ankatan kerja tak
 terserap dan terus lemahnya
 daya beli (akarnya lemahnya daya kerja) ...Nah,
 kalau mau bicara peran ke
 perekonomian kan Pasar Modal harus menjawab itu.. 

kalo ini sih panjang urusan-nya ... UU tenaga kerja,
kebebasan berinvestasi dll ...

 Karena, kalau dari bursa angka 39,7% dari GDP itu
 hanya masuk ke penerimaan
 pajak APBN sebesar 10% x Nilai Transaksi BEJ setahun
 (2006 39,7% GDP) + 10%
 x fee transaksi jual di broker... kalau dihitung
 perannya ke tax ratio
 sangat kecil... 

Manfaat pasar modal bukan cuman itu doang, kalo saya
melihat nya begini (silahkan kalau ada yang mau
menambahkan/mengurangi) :

Manfaat dari sisi Corporate/Entrepreneur :

1.) Cari modal murah untuk ekspansi, kalo sekarang kan
masih di dominasi bank (63%), sementara pasar modal
baru (37%).

Dimasa depan Bank cukup kasih KPR dan kredit mobil
saja deh, capital market lebih efisien untuk investasi
.. 

Bank lebih susah nyambung dengan sektor riil, kalo
pasar modal melihat ke jauh ke depan  .. kalo bank
credit analyst-nya orang pesimis semua .. he2
(kidding)

Pasar modal juga lebih punya pengaruh positif ke Good
Corporate Governance;

2.) Benchmarking, membuat perusahan mengadopsi
pronsip2 manajemen organisasi modern untuk bersaing;

3.) Buat si Entrepreneur bisa meningkatkan
corporatenya ke level yg lebih tinggi,
atau mungkin supaya assetnya likuid, (biar gampang
kalo bagi2 warisan he2);

saya ngga tahu berapa besar dana yang di himpun dari
BEJ dan BES YTD. ada yang bisa update ?

Manfaat dari sisi Investor :
1.) Bisa menaruh excess dana-nya ke asset produktif
tanpa harus menjalankan usahanya sendiri.
2.) Diversifikasi;

Manfaat dari sisi Negara/National Economy :
1.) Transparansi yang biasanya mengiringi perusahaan
publik. Sehingga tidak ngemplang pajak lagi.
2.) Good corporate governance.
3.) Menjadikan Ekonomi nasional lebih efisien karena
dana mengalir ke asset yang memberikan marginal
return tertinggi;

kalau manfaat itu di gabung ya ngga bisa dong di nilai
cuman dari setoran pajak transaksi BEJ.

Just my 2 Cents,
Wawan


   

Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the 
tools to get online.
http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting 


RE: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-09-27 Terurut Topik -Yanuar Rizky-
 Poltak Hotradero menulis:
 posting Yanuar Rizky sebelumnya:
 Sekuritisasi adalah menjadikan komponen Modal dan Hutang menjadi selembar
 surat berharga yang sah sebagai bukti kepemilikan (saham) hak tagih 
(surat
 utang) dan bagi hasil / hutang-piutang di sisi aset atau proyek neraca
 korporasi (EBA: Efek Beragun Aset .. ABS: Aset Backed Securities)..
 
 Kembali ke sejarah lahirnya Bursa (pasar sekunder) adalah buttonwood
 agreement, yaitu hotel buttonwood tempat para saudagar tembakau
 kongkow-kongkow di New York..

 Koreksi Mas Yanuar
 Bursa yang sekarang dikenal dengan nama New York Stock Exchange 
 dimulai pada tahun 1792, ketika 24 pedagang berkumpul di Jalan Wall 
 Street nomer 68 di bawah sebuah POHON Buttonwood - bukan hotel.

OK, thanks untuk koreksinya bahwa itu nama pohon.. saya cuman teringat nama
agreement nya mengambil nama tempat mereka berkumpul.. sekali lagi Thanks..

 Orang yang 24 itu semuanya adalah memang pedagang saham. Isi 
 Buttonwood Agreement adalah:

Ya, mereka jadi pedagang saham pertama.. sebelumnya para saudagar..

 We the Subscribers, Brokers for the Purchase and Sale of the Public 
 Stock, do hereby solemnly promise and pledge ourselves to each other, 
 that we will not buy or sell from this day for any person whatsoever, 
 any kind of Public Stock, at least than one quarter of one percent 
 Commission on the Specie value and that we will give preference to 
 each other in our Negotiations. In Testimony whereof we have set our 
 hands this 17th day of May at New York, 1792.
 
 Jadi isinya adalah komitmen fair trading dan self regulated diantara 
 mereka dengan biaya transaksi 0.25% sebagai komisi. Karena ngumpul 
 di bawah pohon jelas nggak nyaman - akhirnya setahun kemudian tempat 
 ngumpul mereka pindah ke Tontine Coffee House.

Sip... ditambahin cerita sejarahnya... itulah kenapa Bursa menganut SRO
(Self Regulatory Organization)


 Perdagangan saham modern pertama kali dimulai bukan di New York - 
 melainkan di Amsterdam, tahun 1602. Bursa Amsterdam itu didirikan oleh 
 VOC.

Ya, tapi yang menjadikannya industri ya dimulai di NYSE.. BTW, thanks sudah
melengkapi sejarah yang lebih lengkap..

Salam,
Yanuar Rizky
mail to: [EMAIL PROTECTED]
on-the-net: http://www.elrizky.net
elrizkyNetDari RT-RW Ke Internet Menuju Pasar Modal




Re: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-09-27 Terurut Topik iwangbk
Knapa BEJ tidak membuang saham gorengan yg naik dan turun suka-suka si BD?. BEJ
seharusnya berani dgn tegas 'membuang' saham seperti itu dari bursa.

Pake cara apaun tidak ada yg bisa prediksi saham begini, kecuali tanya BD. Kalau
BD nya memang ingin 'niat baik' membentuk saham likuid sih bisa dimaklumi
(market maker). Tapi coba lihat saham di BEJ, banyak kita jumpai saham yg
luarbiasa eksentrik (naik turun tergantung tingkat keserakahan BD).

Apa kita cuman bisa bilang sama investor (erutama pemula) yg kejeblos itu salah
sendiri beli saham gorengan

Salam,

- Original Message -
From: -Yanuar Rizky- [EMAIL PROTECTED]
 Makanya, TMPI terjadi lagi mengulang DSFI dan BIMA di tahun 2003.. padahal,
 kita kenal penjaminan, jadi ada novasi... Tapi, ya lain teori lain praktek
 kan :)





RE: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-09-27 Terurut Topik -Yanuar Rizky-
 Wawan Taufiq Nasich menulis:
 posting Yanuar Rizky sebelumnya:
 Kalau kita bicara perekonomian, maka kita akan
 bicara Pertumbuhan Ekonomi
 (GDP) berkeadilan serta kesempatan ekonomi yang
 setara (bekerja penuh, angka
 pengangguran kecil).. kalau dihitung kapitilaisasi
 transaksi bursa dengan
 GDP di Indonesia angkanya sekitar 39,7% dari total
 GDP... kalau dilihat dari
 sisi pasar perdana HANYA 0,49% dari GDP.. 
 Jadi, ini kan timpang.. belum lagi data klaim
 investor lokal di BEJ hanya
 150 ribu orang (0,001% total populasi).. jadi
 terjadi ketimpangan ekonomi..

 yang 150 ribu Itu mungkin yang noise trader saja ...
 Hitung juga dong Dana pensiun,Asuransi,Reksadana dan
 investor2 institusi lain ... yang kalo di breakdown
 bisa menghimpun asset jutaan orang;

Ok, yang paling besar kan Jamsostek, mengelola dana 7,3 juta orang buruh..
Hasilnya hanya return JHT 8%.. hasil investigasi, spreading performance-nya
dibawah rata-rata reksadana campuran (17%)... fee broker aja bayar mahal..
Asumsi Mas Wawan, ketika terjadi kemeriahan pasar, jutaan orang
terselamatkan tidak juga.. penyakitnya kan Korupsi.. Itu kan peran negara,
menjaga integritas pasar.. belum lagi masalah divestasi saham BUMN yang tak
pernah mencapai target APBN dan konsisten berpola digoreng turun :(

Soal Jamsostek liat di
http://www.antikorupsi.org/mod.php?mod=publisherop=viewarticleartid=10526


 Memang pemain pasar modal kita masih minim, tapi klain
 cuman 150 ribu orang investor lokal itu namanya
 kebangetan pesimis-nya.

He3x.. itu saya denger dari otoritas di salah satu seminar .. 

 belum lagi terjadinya PHK dan ankatan kerja tak
 terserap dan terus lemahnya
 daya beli (akarnya lemahnya daya kerja) ...Nah,
 kalau mau bicara peran ke
 perekonomian kan Pasar Modal harus menjawab itu.. 
 
 kalo ini sih panjang urusan-nya ... UU tenaga kerja,
 kebebasan berinvestasi dll ...

OK, kita selalu salahkan UU Tenaga Kerja... Memang UU itu bermasalah, tapi
liat survey WEF (World Economic Forum) ketika tahun 2005 daya saing melorot,
semua bilang perburuhan... TAPI, adalah fakta juga hasil survey yang sama
(2006) yang jelas tanpa adanya perubahan UU Naker, daya saing kita Naik
tajam.. ternyata kalau dilihat, yang naik negara yang indeks sahamnya naik..
jadi kan yang penting capital gain :)

Tapi, kalau debat kusir tanpa data kurang sip kayaknya, dari sisi saya bahwa
memang sisi pandang seseorang akan ditentukan objektifnya dan juga
subjektifitas latar belakang-nya.. Tapi, basisnya kan data.. 

So, dari saya ini riset saya soal data ekonomi dan realita persepsi (media
audit) di tahun 2006, yaitu Indonesia Strategic Politic Economic Outlook
2006.. bisa dilihat di http://www.elrizky.net/pembicara.php?opt=1id=204  

Rasanya, pembaca milis AKI akan kaya warna-nya, kalau pancingan diskusi ini
akan memancing opini dan analisis lain, yang bersumber ke data .. kalau data
kan pasti sama lah, yang beda kan sisi pandang.. Ayo, kita bangun budaya
diskusi sisi pandang yang sehat...

 Karena, kalau dari bursa angka 39,7% dari GDP itu
 hanya masuk ke penerimaan
 pajak APBN sebesar 10% x Nilai Transaksi BEJ setahun
 (2006 39,7% GDP) + 10%
 x fee transaksi jual di broker... kalau dihitung
 perannya ke tax ratio
 sangat kecil... 
 
 Manfaat pasar modal bukan cuman itu doang, kalo saya
 melihat nya begini (silahkan kalau ada yang mau
 menambahkan/mengurangi) :

Betul, di posting saya selanjutnya yang terhapus Mas Wawan kan saya katakan
soal peran di pasar perdana yang tidak ada di tengah kesemarakan capital
gain saat ini... saya kan mau bilang bahwa adalah fakta sejauh ini peran
pasar modal ke perekonomian riil baru sampai sana meski hingar-bingarnya
dahsyat..

 Manfaat dari sisi Corporate/Entrepreneur :
 1.) Cari modal murah untuk ekspansi, kalo sekarang kan
 masih di dominasi bank (63%), sementara pasar modal
 baru (37%).

Setuju, tapi kan sekarang faktanya IPO hanya 0,49% dari GDP.. kalau dari
sisi teoritis saya setuju, yang saya kritik kondisi saat ini.. yang ingin
didorong concerned citizens think out of the box (New Deal, Franklin D.
Roselvelt), yaitu bagaimana kaum cerdik cendikia di pasar modal mampu
melakukan terobosan perannya untuk sekuritisasi ke sektor riil bukan LARUT
di pesta capital gain semata..

 Dimasa depan Bank cukup kasih KPR dan kredit mobil
 saja deh, capital market lebih efisien untuk investasi
 
Itu teori yang harus kita aplied ke dunia nyata... sejauh ini kan jalan di
tempat... 

 Bank lebih susah nyambung dengan sektor riil, kalo
 pasar modal melihat ke jauh ke depan .. kalo bank
 credit analyst-nya orang pesimis semua .. he2
 (kidding)

Sip, lalu kenapa tidak ada terobosan Produk sekuritisasi yang Bankable juga
kan? Daripada energi habis untuk back door RePo untuk pembiayaan mengoreng
saham, kan mendingan yang kayak gini spirit saya seperti pernah saya tulis
di analisis ekonomi kompas bahasa finansial memerlukan kata riil
(http://www.elrizky.net/artikel.php?opt=1id=176)

 Pasar modal juga lebih punya pengaruh positif ke Good
 Corporate 

RE: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-09-26 Terurut Topik -Yanuar Rizky-

 Poltak Hotradero menulis:
 Menurut saya, apa yang disebut sebagai penggorengan saham itu 
 sendiri modal utamanya adalah informasi asimetrik.

Prinsip dasar pola manipulasi-nya sih begitu.. Tapi, menjadi tidak selalu
demikian... Itulah kenapa dari sisi pencegahan di AS diperkenalkan sistem
dealer, agar inherent risk dari market manipulation dapat dicegah..

Menggoreng dalam arti teknikal adalah domain sistem dealer dengan model
Market Maker (diterapkan di Nasdaq, di Euro Next disebut dengan istilah
Liquidity Provider).. Broker dengan status MM jelas Bandar, dan domain
pengelolaan nasabahnya adalah hedge fund.. Lalu, apakah dengan sistem Jantan
a.k.a terbuka dia tak dapat goreng saham? Padahal target return hedge fund
melebihi produk konvensional...

Itulah bedanya, asimetrik karena sistem pasarnya memang liar a.k.a ada
bandar, terasa perannya tapi kayak hantu (terlebih ada kasus aja mau
diputihkan :( ..) .. ada asimetrik, karena memang jago secara teknikal.. Itu
aja, kalau liat aturan main pre-hour - reguler - after hour trading di
sistem market maker, mereka dipaksa terbuka soal spreading plan.. Tapi,
survey tunjukan bahwa spread market maker di Nasdaq dapat efektif bermain
dalam jangka menengah - panjang, sehingga target return dapat tercapai..

Soal asimetrik karena adanya pemain yang jago, sudah terbuka dengan jelasnya
order berasal dari MM.. jadi, pemain lain, ya sudah tahu bahwa itu memang
mainannya Bandar.. So, asimetrik by legal, hilang dengan sendirinya.. karena
bandarnya memang andalkan kejagoan teknik perdagangan... Model pencegahan
dari yurisdiksi hukum ekonomi diperlukan agar biaya untuk curang tidaklah
murah

 --dihapus--
 Ada banyak cara mengeringkan stok saham yang tersedia di 
 pasar. Yang baru-baru ini saya perhatikan banyak terjadi adalah 
 penggunaan berbagai bentuk repo saham. 

Ini bukan praktek baru-baru ini.. sudah lama kayak gini, dulu disebut T+
.. main-main dengan overnight deposit dan pembiayaan marjin dengan
perbankan..Padahal, pasar lending  borrowing (SLB) tidak tumbuh..
maksudnya tumbuh secara legal.. kalau ilegal mah banyak, dan ini dipelihara
kan?! Berjamaah lah ... Kita tak pernah tahu posisi, itu asimetrik paling
jahat.. Tapi, kan karena gitu saham-nya bisa lincah ha3x.. dan katanya pasar
modalnya tumbuh... tapi giliran ditanya soal perannya ke sektor riil semua
elitnya langsung roaming :) 

 Saham dikandangkan dengan cara membeli sebanyak mungkin saham yang akan
 digoreng -- lalu mengagunkan saham tersebut (dengan iming-iming bunga dan 
 overcollateralisasi) untuk memperoleh pinjaman yang selanjutnya 
 digunakan untuk membeli saham yang sama. 

Di Rekening Efek, kan ada rekening untuk pinjam meminjam efek.. liat aja
isinya ada atau tidak? Balik lagi, ini kan SLB kayak hantu di bursa kita..
Makanya, TMPI terjadi lagi mengulang DSFI dan BIMA di tahun 2003.. padahal,
kita kenal penjaminan, jadi ada novasi... Tapi, ya lain teori lain praktek
kan :)

 Proses ini dilakukan secara berulang-ulang dengan melibatkan banyak pihak
 dan penyandang dana. Dengan praktek ini - stok saham di pasar akan
 menyusut -- sehingga gampang digoreng.

He3x.. Top Marokotop... itu kan kenapa Bank juga naik terus labanya, meski
LDR turun dan treasury yang boleh dari sisi Peraturan (SBI dan SUN) turun
bunganya... dan kenapa sejak rebound saham tahun 2002 sampai hari ini
geliatnya antara trio macan (Kurs - BI rate - IHSG).. itu juga kenapa
arbitrase kurs - saham, radarnya ada di saham Perbankan.. itu juga kenapa,
normalisasi intermediasi keuangan ke sektor riil tambah susah..   

 Itu juga yang terjadi pada saham TMPI sehingga harganya bisa melejit 
 secara abnormal dari harga hanya Rp. 180 per lembar - menjadi Rp. 
 4650, atau naik 2580%...! dalam waktu kurang dari 1 tahun. Anda bisa 
 hitung sendiri -- betapa murah ongkos bunga repo (sekitar 18% p.a.) - 
 dibandingkan dengan potensi keuntungan yang diperoleh lewat manipulasi
 ini.

Soal TMPI .. stock repeat on itself identik dengan history repeat on itself
.. masalahnya, kan senang diulang-ulang kan pasar bebas ha3x :)

Soal ongkos bunga, 18% identik dengan 4 poin di atas publish rate suku bunga
kredit (14,--%) .. lumayan kan.. apalagi biaya bahan baku dalam bentuk
deposito dibayar murah seiiring turunnnya BI rate (publish deposit rate di
6,--% berarti spread marjin 18-6 = 12%).. ah, ngapain pusing mikirin
intermediasi ke sektor riil kan? Toh saham yang dipakai juga yang
floating-nya dikuasai bandar..


 Nah sekarang tinggal kita analisa: Apakah praktek penggorengan 
 saham akan berhasil kalau informasi-informasi tertentu seperti di 
 atas beredar luas? Tentu saja tidak. 

Kalau liat research soal spread performance Market Maker, bisa aja tuh..
cuman ya pakai keringat dan otak.. kalau tidak ada informasi tentu lebih
ciamik, apalagi kalau ketauan juga dimaafkan oleh lembaga negara penindak
hukumnya..

 Maka sah saja kalau kita menyebut penggorengan saham adalah bentuk
 implementasi informasi asimetris (terutama dalam menggalang persepsi 
 

Re: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-09-26 Terurut Topik bond trader
Pak Yanuar Rizky yang terhormat.
Saya sering membaca tulisan-tulisan bapak di Gatra, Trust, Kompas maupun media 
lain.
Secara saya awam dengan pasar modal dan BEJ, dan mungkin juga lemah otak, ada 
beberapa hal penjelasan yang mungkin bisa bapak berikan terkait dengan email 
ini dan (terutama) pada tulisan2 bapak di media. Saya banyak bingungnya... 
Mohon kesediaan bapak yang pernah jadi analis BEJ dan sekarang analis 
independen untuk bersedia memberikan sedikit pencerahan.

1. ...pasar modalnya tumbuh... tapi giliran ditanya soal perannya ke sektor 
riil semua
elitnya langsung roaming :). 

Mungkin bapak bisa menjelaskan kenapa pasar modal harus terkait dengan sektor 
riil? Dan seharusnya pasar modal atau bursa efek itu memberikan peran ke sektor 
riil dalam bentuk apa.

2itu kan kenapa Bank juga naik terus labanya, meski LDR turun dan treasury 
yang boleh dari sisi Peraturan (SBI dan SUN) turun bunganya... dan kenapa sejak 
rebound saham tahun 2002 sampai hari ini geliatnya antara trio macan (Kurs - BI 
rate - IHSG).. itu juga kenapa arbitrase kurs - saham, radarnya ada di saham 
Perbankan.. itu juga kenapa, normalisasi intermediasi keuangan ke sektor riil 
tambah susah.. 

Boleh bapak jelaskan hubungan antara LDR-treasury dan turunnya harga SBI dan 
SUN? Trus mengenai trio macan , kurs-BI rate-IHSG, apa keterkaitan mereka 
bertiga itu pak? Kemudian arbitrase kurs-saham, apanya yang diarbitrase dan 
bagaimana mekanismenya, serta kenapa radarnya ada di saham perbankan?

3... Tergantung Bos, kalau bagian dari konspirasi ya Uuuuntung banget... kalau
bagian dari follower yang jago baca arah bandar, ya untung juga... yang tak
dapat nilai tambah sama sekali adalah perekonomian, karena intermediasi ke
sektor riil dibiarkan RUSAK... yang paling apes, ya rakyat di luar stadion
boro-boro beli saham, buat konsumsi aja nombok...

Satu lagi pak, kenapa transaksi di bursa harus memberikan nilai tambah kepada 
perekonomian? Kemudian, apakah semua orang harus beli saham pak dibandingkan 
konsumsi?

Maaf atas pertanyaan saya yang banyak dan awam ini, supaya lain kali saya bisa 
mencerna tulisan-tulisan bapak di media, dan untung2 bisa main di bursa juga... 
he..he
Terima kasih.

Salam,
BT

- Original Message 
From: -Yanuar Rizky- [EMAIL PROTECTED]
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 26 September, 2007 10:56:22 AM
Subject: RE: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi 
Asimetris


 Poltak Hotradero menulis:
 Menurut saya, apa yang disebut sebagai penggorengan saham itu 
 sendiri modal utamanya adalah informasi asimetrik.

Prinsip dasar pola manipulasi-nya sih begitu.. Tapi, menjadi tidak selalu
demikian... Itulah kenapa dari sisi pencegahan di AS diperkenalkan sistem
dealer, agar inherent risk dari market manipulation dapat dicegah..

Menggoreng dalam arti teknikal adalah domain sistem dealer dengan model
Market Maker (diterapkan di Nasdaq, di Euro Next disebut dengan istilah
Liquidity Provider)... Broker dengan status MM jelas Bandar, dan domain
pengelolaan nasabahnya adalah hedge fund.. Lalu, apakah dengan sistem Jantan
a.k.a terbuka dia tak dapat goreng saham? Padahal target return hedge fund
melebihi produk konvensional. ..

Itulah bedanya, asimetrik karena sistem pasarnya memang liar a.k.a ada
bandar, terasa perannya tapi kayak hantu (terlebih ada kasus aja mau
diputihkan :( ..) .. ada asimetrik, karena memang jago secara teknikal.. Itu
aja, kalau liat aturan main pre-hour - reguler - after hour trading di
sistem market maker, mereka dipaksa terbuka soal spreading plan.. Tapi,
survey tunjukan bahwa spread market maker di Nasdaq dapat efektif bermain
dalam jangka menengah - panjang, sehingga target return dapat tercapai..

Soal asimetrik karena adanya pemain yang jago, sudah terbuka dengan jelasnya
order berasal dari MM.. jadi, pemain lain, ya sudah tahu bahwa itu memang
mainannya Bandar.. So, asimetrik by legal, hilang dengan sendirinya.. karena
bandarnya memang andalkan kejagoan teknik perdagangan. .. Model pencegahan
dari yurisdiksi hukum ekonomi diperlukan agar biaya untuk curang tidaklah
murah

 --dihapus--
 Ada banyak cara mengeringkan stok saham yang tersedia di 
 pasar. Yang baru-baru ini saya perhatikan banyak terjadi adalah 
 penggunaan berbagai bentuk repo saham. 

Ini bukan praktek baru-baru ini.. sudah lama kayak gini, dulu disebut T+
.. main-main dengan overnight deposit dan pembiayaan marjin dengan
perbankan..Padahal, pasar lending  borrowing (SLB) tidak tumbuh..
maksudnya tumbuh secara legal.. kalau ilegal mah banyak, dan ini dipelihara
kan?! Berjamaah lah ... Kita tak pernah tahu posisi, itu asimetrik paling
jahat.. Tapi, kan karena gitu saham-nya bisa lincah ha3x.. dan katanya pasar
modalnya tumbuh... tapi giliran ditanya soal perannya ke sektor riil semua
elitnya langsung roaming :) 

 Saham dikandangkan dengan cara membeli sebanyak mungkin saham yang akan
 digoreng -- lalu mengagunkan saham tersebut (dengan iming-iming bunga dan