Re: [Keuangan] Kemandirian
Sedikit komentar: 1. Kritik Anda memang benar. Kalau Anda ikuti diskurs hutang kepada dunia ketiga, maka bisa dilihat bahwa ada rasa bersalah mirip eereschuld/van Deventer diwaktu jaman Belanda. Sebab itu sesudah reformasi di Eropa ada keinginan untuk memotong hutang Indonesia, sebab regim reformasi tidak bisa dibilang bertanggung jawab atas hutang Orde Baru. Dari pihak penghutang luar negeri ada tawaran konkret untuk melakukan debt relief. Karena tawaran ini tidak ditanggapi oleh Kwik Kian Gie, DPR dll, maka tawaran ini diulangi sendiri oleh Kanselir Gerhard Schröder ke Jakarta kepada presiden Megawati. Tawaran secara lisan ini disetujui tetapi komitmen tertulis, bahwa Indonesia setuju dengan persiapan prosedur debt relief dengan Jerman sebagai perantara, tidak ada. 2. Memang ada teknokrat2 tua dan murid2nya yang sekarang jadi menteri2 yang berpendapat bahwa anggaran pembangunan baiknya dihapus sama sekali, sebab pengeluaran untuk infrastruktur tidak ada gunanya karena akan dikorupsi. Tetapi pembanguan tanpa infrastrukur juga jelas tidak mungkin. Cara mengatasi korupsi yang instan adalah outsourcing birokrasi kepada perusahaan2 luar negeri. Yang lebih sulit tetapi berkelanjutan adalah reformasi birokrasi. Untuk itu kalau perlu kita bisa memanfaatkan hutang untuk membangun birokrasi yang tahan korupsi. Tetapi saya sendiri yakin untuk itu tidak perlu hutang, sebab proyek ini murah sekali. Salam Hok An prof.habi...@gmail.com schrieb: Saya setuju bahwa hutang sangat diperlukan untuk mendongkrak pembangunan. Namun ada dua hal yang perlu disoroti : 1. Umumnya, hutang luar negeri justru menjadi alat tersembunyi dari negara-negara kreditur untuk menjajah negara-negara berkembang. Umumnya, negara berkembang diberikan hutang terus-menerus sampai hutangnya tak mungkin terbayar lagi sehingga negara berkembang itu dapat ditodong (dengan syarat-syarat yang amat menekan) untuk menjual sumber daya alamnya dengan harga murah meriah. 2. Penggunaan hutang yang menurut saya tidak efektif dan tidak efisien karena korupsi. Selama tingkat korupsi masih tinggi, berapapun hutang diambil tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan. Salam Habibie Nugroho Wicaksono __._,_.__
Re: [Keuangan] Kemandirian
Knapa penasarang, bung? Bukankah, berhutang bagian dari strategy pengelolaan keuangan negara? Hutang bahkan dianjurkan oleh ilmu keuangan moderen...Anyway, berhutang adalah langkah yg sangat lazim, dan kreditur maupun debitur punya posisi yang sama? Toh kalo saya ngak boleh berhutang ke sini, saya bisa berhutang kesana? Atau ada view lain.:) Oka Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: irmec ir...@usa.com Date: Mon, 22 Feb 2010 08:15:39 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kemandirian Baru2 aku lihat memo tua (yg dikirim pada bulan Juni 1958) oleh menteri PU jaman orla, Mohammed Noor ke James Baird, director of the U.S. International Cooperation Administration (ICA) mission in Indonesia. Memo tersebut isinya permohonan pinjaman untuk membeli traktor land development project. Yg menarik isinya berbunyi sbb: The [Indonesian] cabinet, in its efforts to increase agriculture production is making extensive plans to bring new lands into production and need mechanical equipment. I am coming to you as a friend and not (rpt not) as a minister to ask if U.S. will sell us 500 tractors on credit. We know you and Russia are the only nations in position to supply such a number quickly and we want American equipment. In making this request we are not (rpt not) asking your opinion as to what you think of the program-details such as exact plan application, technical help and financing can be dealt with later. Our resources are adequate to service a loan and we are prepared to take risks and even material losses in embarking on this program-But embark upon it we will, with or without your help. Kalau baca memo tsb, yg terasa ialah politisnya daripada sekedar bantuan. Aku curious jg bagaimana memo jaman sekarang..:-)) Cheers Enda [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Kemandirian
Setuju dg Bung Oka. Perusahaan dg leveraged malah memiliki firm value lebih lebih tinggi ketimbang yg unleveraged sepanjang masih manageable. Bagi saya, memonya menggelitik sebab bernada menekan US, kalo nggak, gue ke Rusia nhhh... Usaha yg bagus, sebab saat itu yg penting kita dapat traktor dgn soft loan dgn memanfaatkan bargaining power yg kuat. Sekarang ini, apakah Indonesia masih memiliki bargaining position spt di zaman Bung Karno? I don't think so. Regards, Andy Porman Tambunan Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Oka Widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com Date: Mon, 22 Feb 2010 13:13:17 To: Millis AKIahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Kemandirian Knapa penasarang, bung? Bukankah, berhutang bagian dari strategy pengelolaan keuangan negara? Hutang bahkan dianjurkan oleh ilmu keuangan moderen...Anyway, berhutang adalah langkah yg sangat lazim, dan kreditur maupun debitur punya posisi yang sama? Toh kalo saya ngak boleh berhutang ke sini, saya bisa berhutang kesana? Atau ada view lain.:) Oka Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: irmec ir...@usa.com Date: Mon, 22 Feb 2010 08:15:39 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kemandirian Baru2 aku lihat memo tua (yg dikirim pada bulan Juni 1958) oleh menteri PU jaman orla, Mohammed Noor ke James Baird, director of the U.S. International Cooperation Administration (ICA) mission in Indonesia. Memo tersebut isinya permohonan pinjaman untuk membeli traktor land development project. Yg menarik isinya berbunyi sbb: The [Indonesian] cabinet, in its efforts to increase agriculture production is making extensive plans to bring new lands into production and need mechanical equipment. I am coming to you as a friend and not (rpt not) as a minister to ask if U.S. will sell us 500 tractors on credit. We know you and Russia are the only nations in position to supply such a number quickly and we want American equipment. In making this request we are not (rpt not) asking your opinion as to what you think of the program-details such as exact plan application, technical help and financing can be dealt with later. Our resources are adequate to service a loan and we are prepared to take risks and even material losses in embarking on this program-But embark upon it we will, with or without your help. Kalau baca memo tsb, yg terasa ialah politisnya daripada sekedar bantuan. Aku curious jg bagaimana memo jaman sekarang..:-)) Cheers Enda [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] Kemandirian
Bung Andy, Bunga luar negeri jauh lebih rendah dari bunga dalam negeri. Apalagi bunga untuk proyek infrastruktur pemerintah yang bisa sangat murah (mendekati 0%) Tetapi ada komitmen yang ternyata dianggap terlalu berat, yaitu kewajiban untuk transparansi. Selain itu kredit luar negeri bisa di periksa oleh BPKP. Sebab itu kita ogah pakai sarana ini dan malah CGI dibubarkan. Bagi saya sistem ini adalah subvensi dari bank2 dalam negeri. Ada yang bilang sistem ini adalah rekap secara pelan2 sebab bank2 itu banyak yang sebetulnya belum sehat benar. Ada ahli yang tidak setuju dengan cara ini sebab proses sampai bank2 itu ikut kembali memberi kredit investasi lama sekali. Salam Hok an andy_tambu...@yahoo.com schrieb: Setuju dg Bung Oka. Perusahaan dg leveraged malah memiliki firm value lebih lebih tinggi ketimbang yg unleveraged sepanjang masih manageable. Bagi saya, memonya menggelitik sebab bernada menekan US, kalo nggak, gue ke Rusia nhhh... Usaha yg bagus, sebab saat itu yg penting kita dapat traktor dgn soft loan dgn memanfaatkan bargaining power yg kuat. Sekarang ini, apakah Indonesia masih memiliki bargaining position spt di zaman Bung Karno? I don't think so. Regards, Andy Porman Tambunan Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Oka Widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com Date: Mon, 22 Feb 2010 13:13:17 To: Millis AKIahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Kemandirian Knapa penasarang, bung? Bukankah, berhutang bagian dari strategy pengelolaan keuangan negara? Hutang bahkan dianjurkan oleh ilmu keuangan moderen...Anyway, berhutang adalah langkah yg sangat lazim, dan kreditur maupun debitur punya posisi yang sama? Toh kalo saya ngak boleh berhutang ke sini, saya bisa berhutang kesana? Atau ada view lain.:) Oka Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: irmec ir...@usa.com Date: Mon, 22 Feb 2010 08:15:39 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kemandirian Baru2 aku lihat memo tua (yg dikirim pada bulan Juni 1958) oleh menteri PU jaman orla, Mohammed Noor ke James Baird, director of the U.S. International Cooperation Administration (ICA) mission in Indonesia. Memo tersebut isinya permohonan pinjaman untuk membeli traktor land development project. Yg menarik isinya berbunyi sbb: The [Indonesian] cabinet, in its efforts to increase agriculture production is making extensive plans to bring new lands into production and need mechanical equipment. I am coming to you as a friend and not (rpt not) as a minister to ask if U.S. will sell us 500 tractors on credit. We know you and Russia are the only nations in position to supply such a number quickly and we want American equipment. In making this request we are not (rpt not) asking your opinion as to what you think of the program-details such as exact plan application, technical help and financing can be dealt with later. Our resources are adequate to service a loan and we are prepared to take risks and even material losses in embarking on this program-But embark upon it we will, with or without your help. Kalau baca memo tsb, yg terasa ialah politisnya daripada sekedar bantuan. Aku curious jg bagaimana memo jaman sekarang..:-)) Cheers Enda
Re: [Keuangan] Kemandirian
Saya setuju bahwa hutang sangat diperlukan untuk mendongkrak pembangunan. Namun ada dua hal yang perlu disoroti : 1. Umumnya, hutang luar negeri justru menjadi alat tersembunyi dari negara-negara kreditur untuk menjajah negara-negara berkembang. Umumnya, negara berkembang diberikan hutang terus-menerus sampai hutangnya tak mungkin terbayar lagi sehingga negara berkembang itu dapat ditodong (dengan syarat-syarat yang amat menekan) untuk menjual sumber daya alamnya dengan harga murah meriah. 2. Penggunaan hutang yang menurut saya tidak efektif dan tidak efisien karena korupsi. Selama tingkat korupsi masih tinggi, berapapun hutang diambil tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan. Salam Habibie Nugroho Wicaksono
Re: [Keuangan] Kemandirian
Bung Oka, Yg bikin aku curious bukan masalah utang..Tapi kalau lihat memo tsb..yg muncul ialah permainan psikologis untuk menekan US supaya tidak intervensi. We know you and Russia are the only nations in position to supply such a number quickly and we want American equipment. ...In making this request we are not (rpt not) asking your opinion Rasanya bargaining tsb sudah agak sulit dilakukan oleh Indonesia dijaman sekarang. BTW, sebenarnya memo tsb aku dapat dari tulisan yg dikirim oleh penulisnya (kini assisten professor di Colorado), Suzanne Moon, tentang teknologi transfer yg terjadi di era pasca kemerdekaan. Jdlnya provoking, Takeoff or Self-Sufficiency? Ideologies of Development in Indonesia, 1957-1961. Jika baca artikel tsb kelihatan bhw isu mandiri lebih merupakan isu politis daripada isu ekonomi. Salam, Enda --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana o...@... wrote: Knapa penasarang, bung? Bukankah, berhutang bagian dari strategy pengelolaan keuangan negara? Hutang bahkan dianjurkan oleh ilmu keuangan moderen...Anyway, berhutang adalah langkah yg sangat lazim, dan kreditur maupun debitur punya posisi yang sama? Toh kalo saya ngak boleh berhutang ke sini, saya bisa berhutang kesana? Atau ada view lain.:) Oka Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: irmec ir...@... Date: Mon, 22 Feb 2010 08:15:39 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kemandirian Baru2 aku lihat memo tua (yg dikirim pada bulan Juni 1958) oleh menteri PU jaman orla, Mohammed Noor ke James Baird, director of the U.S. International Cooperation Administration (ICA) mission in Indonesia. Memo tersebut isinya permohonan pinjaman untuk membeli traktor land development project. Yg menarik isinya berbunyi sbb: The [Indonesian] cabinet, in its efforts to increase agriculture production is making extensive plans to bring new lands into production and need mechanical equipment. I am coming to you as a friend and not (rpt not) as a minister to ask if U.S. will sell us 500 tractors on credit. We know you and Russia are the only nations in position to supply such a number quickly and we want American equipment. In making this request we are not (rpt not) asking your opinion as to what you think of the program-details such as exact plan application, technical help and financing can be dealt with later. Our resources are adequate to service a loan and we are prepared to take risks and even material losses in embarking on this program-But embark upon it we will, with or without your help. Kalau baca memo tsb, yg terasa ialah politisnya daripada sekedar bantuan. Aku curious jg bagaimana memo jaman sekarang..:-)) Cheers Enda [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kemandirian
At 07:34 AM 2/23/2010, you wrote: Saya setuju bahwa hutang sangat diperlukan untuk mendongkrak pembangunan. Namun ada dua hal yang perlu disoroti : 1. Umumnya, hutang luar negeri justru menjadi alat tersembunyi dari negara-negara kreditur untuk menjajah negara-negara berkembang. Umumnya, negara berkembang diberikan hutang terus-menerus sampai hutangnya tak mungkin terbayar lagi sehingga negara berkembang itu dapat ditodong (dengan syarat-syarat yang amat menekan) untuk menjual sumber daya alamnya dengan harga murah meriah. Utang yg dimaksud itu utang komersial atau ODA? Sebesar apa sih besar bunga utang yang disebut sampai tak terbayar itu? Anda punya datanya? Sebesar apa sih utang tersebut? Anda bisa sebutkan nominalnya? Sumber daya alam mana yang anda sebut dijual dengan harga murah meriah itu? pada periode kapan?
Re: [Keuangan] Kemandirian
Ikut kasih koment. Dulu setahu saya ada dua jenis hutang luarnegeri dari sisi bunga yang dibayar: 1. bunga dibayar setelah uang pinjaman diterima. 2. bunga dibayar sebelum uang pinjaman diterima. contoh, total pinjaman 5000 USD tapi yang cair baru 2500 USD, namun bunga yang dibayar = rate x 5000 usd. Nah sistim hutang seperti ini yang dulu banyak dikritik (termasuk saya, :-) ) - Hutang memang sah-sah dan wajar-wajar saja, selama hutang dibayar dengan penghasilan/laba. Bukan hutang lama dibayar dengan hutang baru. Itu berarti tergantung pada cara mengalokasikan hutang luar negeri tersebut ke sekto-sektor yang memiliki Return On Investment (ROI) yang cepat/jangka waktu yg singkat. - Namun, karena organisasi pemerintah mengandung falsafah non-profit oriented, maka hitung-hitungan masalah ROI ini cenderung tidak teraplikasikan. Lebih-lebih pengeluaran/alokasi dana yang diakibatkan oleh faktor politik yang tidak sehat, maka keputusan alokasi dana tersebut terkadang tidak sistematis dan tidak idealis akademis. Salam Nazar On: Tbo-Jambi --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... wrote: At 07:34 AM 2/23/2010, you wrote: Saya setuju bahwa hutang sangat diperlukan untuk mendongkrak pembangunan. Namun ada dua hal yang perlu disoroti : 1. Umumnya, hutang luar negeri justru menjadi alat tersembunyi dari negara-negara kreditur untuk menjajah negara-negara berkembang. Umumnya, negara berkembang diberikan hutang terus-menerus sampai hutangnya tak mungkin terbayar lagi sehingga negara berkembang itu dapat ditodong (dengan syarat-syarat yang amat menekan) untuk menjual sumber daya alamnya dengan harga murah meriah. Utang yg dimaksud itu utang komersial atau ODA? Sebesar apa sih besar bunga utang yang disebut sampai tak terbayar itu? Anda punya datanya? Sebesar apa sih utang tersebut? Anda bisa sebutkan nominalnya? Sumber daya alam mana yang anda sebut dijual dengan harga murah meriah itu? pada periode kapan?