Re: [Keuangan] Kemandirian

2010-02-23 Terurut Topik Hok An
Sedikit komentar:

1. Kritik Anda memang benar. Kalau Anda ikuti diskurs hutang kepada 
dunia ketiga, maka bisa dilihat bahwa ada rasa bersalah mirip 
eereschuld/van Deventer diwaktu jaman Belanda. Sebab itu sesudah 
reformasi di Eropa ada keinginan untuk memotong hutang Indonesia, sebab 
regim reformasi tidak bisa dibilang bertanggung jawab atas hutang Orde 
Baru. Dari pihak penghutang luar negeri ada tawaran konkret untuk 
melakukan debt relief. Karena tawaran ini tidak ditanggapi oleh Kwik 
Kian Gie, DPR dll, maka tawaran ini diulangi sendiri oleh Kanselir 
Gerhard Schröder ke Jakarta kepada presiden Megawati. Tawaran secara 
lisan ini disetujui tetapi komitmen tertulis, bahwa Indonesia setuju 
dengan persiapan prosedur debt relief dengan Jerman sebagai perantara, 
tidak ada.  

2. Memang ada teknokrat2 tua dan murid2nya yang sekarang jadi menteri2 
yang berpendapat bahwa anggaran pembangunan baiknya dihapus sama sekali, 
sebab pengeluaran untuk infrastruktur tidak ada gunanya karena akan 
dikorupsi. Tetapi pembanguan tanpa infrastrukur juga jelas tidak mungkin.
Cara mengatasi korupsi yang instan adalah outsourcing birokrasi kepada 
perusahaan2 luar negeri. Yang lebih sulit tetapi berkelanjutan adalah 
reformasi birokrasi.
Untuk itu kalau perlu kita bisa memanfaatkan hutang untuk membangun 
birokrasi yang tahan korupsi.
Tetapi saya sendiri yakin untuk itu tidak perlu hutang, sebab proyek 
ini  murah sekali.

Salam

Hok An

prof.habi...@gmail.com schrieb:
  

 Saya setuju bahwa hutang sangat diperlukan untuk mendongkrak 
 pembangunan. Namun ada dua hal yang perlu disoroti :
 1. Umumnya, hutang luar negeri justru menjadi alat tersembunyi dari 
 negara-negara kreditur untuk menjajah negara-negara berkembang. 
 Umumnya, negara berkembang diberikan hutang terus-menerus sampai 
 hutangnya tak mungkin terbayar lagi sehingga negara berkembang itu 
 dapat ditodong (dengan syarat-syarat yang amat menekan) untuk menjual 
 sumber daya alamnya dengan harga murah meriah.

 2. Penggunaan hutang yang menurut saya tidak efektif dan tidak efisien 
 karena korupsi. Selama tingkat korupsi masih tinggi, berapapun hutang 
 diambil tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan.

 Salam

 Habibie Nugroho Wicaksono

 __._,_.__



Re: [Keuangan] Kemandirian

2010-02-22 Terurut Topik Oka Widana
Knapa penasarang, bung?

Bukankah, berhutang bagian dari strategy pengelolaan keuangan negara? Hutang 
bahkan dianjurkan oleh ilmu keuangan moderen...Anyway, berhutang adalah 
langkah yg sangat lazim, dan kreditur maupun debitur punya posisi yang sama? 
Toh kalo saya ngak boleh berhutang ke sini, saya bisa berhutang kesana?

Atau ada view lain.:)


Oka


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: irmec ir...@usa.com
Date: Mon, 22 Feb 2010 08:15:39 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Kemandirian

Baru2 aku lihat memo tua (yg dikirim pada bulan Juni 1958) oleh menteri PU 
jaman orla, Mohammed Noor ke James Baird, director of the U.S. International 
Cooperation Administration (ICA) mission in Indonesia. Memo tersebut isinya 
permohonan pinjaman untuk membeli traktor land development project. 

Yg menarik isinya berbunyi sbb: The [Indonesian] cabinet, in its efforts to 
increase agriculture production is making extensive plans to bring new lands 
into production and need mechanical equipment. I am coming to you as a friend 
and not (rpt not) as a minister to ask if U.S. will sell us 500 tractors on 
credit. We know you and Russia are the only nations in position to supply such 
a number quickly and we want American equipment. In making this request we are 
not (rpt not) asking your opinion as to what you think of the program-details 
such as exact plan application, technical help and financing can be dealt with 
later. Our resources are adequate to service a loan and we are prepared to take 
risks and even material losses in embarking on this program-But embark upon it 
we will, with or without your help.

Kalau baca memo tsb, yg terasa ialah politisnya daripada sekedar bantuan. Aku 
curious jg bagaimana memo jaman sekarang..:-))

Cheers
Enda




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Kemandirian

2010-02-22 Terurut Topik Andy_Tambunan
Setuju dg Bung Oka. Perusahaan dg leveraged malah memiliki firm value lebih 
lebih tinggi ketimbang yg unleveraged sepanjang masih manageable.

Bagi saya, memonya menggelitik sebab bernada menekan US, kalo nggak, gue ke 
Rusia nhhh... Usaha yg bagus, sebab saat itu yg penting kita dapat traktor 
dgn soft loan dgn memanfaatkan bargaining power yg kuat. 
Sekarang ini, apakah Indonesia masih memiliki bargaining position spt di zaman 
Bung Karno? I don't think so.

Regards,
Andy Porman Tambunan
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Oka Widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com
Date: Mon, 22 Feb 2010 13:13:17 
To: Millis AKIahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Kemandirian

Knapa penasarang, bung?



Bukankah, berhutang bagian dari strategy pengelolaan keuangan negara? Hutang 
bahkan dianjurkan oleh ilmu keuangan moderen...Anyway, berhutang adalah 
langkah yg sangat lazim, dan kreditur maupun debitur punya posisi yang sama? 
Toh kalo saya ngak boleh berhutang ke sini, saya bisa berhutang kesana?



Atau ada view lain.:)





Oka





Powered by Telkomsel BlackBerry®



-Original Message-

From: irmec ir...@usa.com

Date: Mon, 22 Feb 2010 08:15:39 

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: [Keuangan] Kemandirian



Baru2 aku lihat memo tua (yg dikirim pada bulan Juni 1958) oleh menteri PU 
jaman orla, Mohammed Noor ke James Baird, director of the U.S. International 
Cooperation Administration (ICA) mission in Indonesia. Memo tersebut isinya 
permohonan pinjaman untuk membeli traktor land development project. 



Yg menarik isinya berbunyi sbb: The [Indonesian] cabinet, in its efforts to 
increase agriculture production is making extensive plans to bring new lands 
into production and need mechanical equipment. I am coming to you as a friend 
and not (rpt not) as a minister to ask if U.S. will sell us 500 tractors on 
credit. We know you and Russia are the only nations in position to supply such 
a number quickly and we want American equipment. In making this request we are 
not (rpt not) asking your opinion as to what you think of the program-details 
such as exact plan application, technical help and financing can be dealt with 
later. Our resources are adequate to service a loan and we are prepared to take 
risks and even material losses in embarking on this program-But embark upon it 
we will, with or without your help.



Kalau baca memo tsb, yg terasa ialah politisnya daripada sekedar bantuan. Aku 
curious jg bagaimana memo jaman sekarang..:-))



Cheers

Enda







[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] Kemandirian

2010-02-22 Terurut Topik Hok An
Bung Andy,

Bunga luar negeri jauh lebih rendah dari bunga dalam negeri.
Apalagi bunga untuk proyek infrastruktur pemerintah yang bisa sangat 
murah (mendekati 0%)
Tetapi ada komitmen yang ternyata dianggap terlalu berat, yaitu 
kewajiban untuk transparansi.
Selain itu kredit luar negeri bisa di periksa oleh BPKP.
Sebab itu kita ogah pakai sarana ini dan malah CGI dibubarkan.

Bagi saya sistem ini adalah subvensi dari bank2 dalam negeri.
Ada yang bilang sistem ini adalah rekap secara pelan2 sebab bank2 itu 
banyak yang sebetulnya belum sehat benar. Ada ahli yang tidak setuju 
dengan cara ini sebab proses sampai bank2 itu ikut kembali memberi 
kredit investasi lama sekali.

Salam


Hok an




andy_tambu...@yahoo.com schrieb:
 Setuju dg Bung Oka. Perusahaan dg leveraged malah memiliki firm value lebih 
 lebih tinggi ketimbang yg unleveraged sepanjang masih manageable.

 Bagi saya, memonya menggelitik sebab bernada menekan US, kalo nggak, gue ke 
 Rusia nhhh... Usaha yg bagus, sebab saat itu yg penting kita dapat 
 traktor dgn soft loan dgn memanfaatkan bargaining power yg kuat. 
 Sekarang ini, apakah Indonesia masih memiliki bargaining position spt di 
 zaman Bung Karno? I don't think so.

 Regards,
 Andy Porman Tambunan
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: Oka Widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com
 Date: Mon, 22 Feb 2010 13:13:17 
 To: Millis AKIahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Kemandirian

 Knapa penasarang, bung?



 Bukankah, berhutang bagian dari strategy pengelolaan keuangan negara? Hutang 
 bahkan dianjurkan oleh ilmu keuangan moderen...Anyway, berhutang adalah 
 langkah yg sangat lazim, dan kreditur maupun debitur punya posisi yang sama? 
 Toh kalo saya ngak boleh berhutang ke sini, saya bisa berhutang kesana?



 Atau ada view lain.:)





 Oka





 Powered by Telkomsel BlackBerry®



 -Original Message-

 From: irmec ir...@usa.com

 Date: Mon, 22 Feb 2010 08:15:39 

 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

 Subject: [Keuangan] Kemandirian



 Baru2 aku lihat memo tua (yg dikirim pada bulan Juni 1958) oleh menteri PU 
 jaman orla, Mohammed Noor ke James Baird, director of the U.S. International 
 Cooperation Administration (ICA) mission in Indonesia. Memo tersebut isinya 
 permohonan pinjaman untuk membeli traktor land development project. 



 Yg menarik isinya berbunyi sbb: The [Indonesian] cabinet, in its efforts to 
 increase agriculture production is making extensive plans to bring new lands 
 into production and need mechanical equipment. I am coming to you as a friend 
 and not (rpt not) as a minister to ask if U.S. will sell us 500 tractors on 
 credit. We know you and Russia are the only nations in position to supply 
 such a number quickly and we want American equipment. In making this request 
 we are not (rpt not) asking your opinion as to what you think of the 
 program-details such as exact plan application, technical help and financing 
 can be dealt with later. Our resources are adequate to service a loan and we 
 are prepared to take risks and even material losses in embarking on this 
 program-But embark upon it we will, with or without your help.



 Kalau baca memo tsb, yg terasa ialah politisnya daripada sekedar bantuan. 
 Aku curious jg bagaimana memo jaman sekarang..:-))



 Cheers

 Enda




   



Re: [Keuangan] Kemandirian

2010-02-22 Terurut Topik prof.habi...@gmail.com
Saya setuju bahwa hutang sangat diperlukan untuk mendongkrak pembangunan. Namun 
ada dua hal yang perlu disoroti :
1. Umumnya, hutang luar negeri justru menjadi alat tersembunyi dari 
negara-negara kreditur untuk menjajah negara-negara berkembang. Umumnya, negara 
berkembang diberikan hutang terus-menerus sampai hutangnya tak mungkin terbayar 
lagi sehingga negara berkembang itu dapat ditodong (dengan syarat-syarat yang 
amat menekan) untuk menjual sumber daya alamnya dengan harga murah meriah.

2. Penggunaan hutang yang menurut saya tidak efektif dan tidak efisien karena 
korupsi. Selama tingkat korupsi masih tinggi, berapapun hutang diambil tidak 
akan memberikan dampak yang signifikan bagi pembangunan.

Salam

Habibie Nugroho Wicaksono


Re: [Keuangan] Kemandirian

2010-02-22 Terurut Topik irmec
Bung Oka,

Yg bikin aku curious bukan masalah utang..Tapi kalau lihat memo tsb..yg muncul 
ialah permainan psikologis untuk menekan US supaya tidak intervensi. 

We know you and Russia are the only nations in position to supply such a 
number quickly and we want American equipment.
...In making this request we are not (rpt not) asking your opinion

Rasanya bargaining tsb sudah agak sulit dilakukan oleh Indonesia dijaman 
sekarang. 

BTW, sebenarnya memo tsb aku dapat dari tulisan yg dikirim oleh penulisnya 
(kini assisten professor di Colorado), Suzanne Moon, tentang teknologi transfer 
yg terjadi di era pasca kemerdekaan.  Jdlnya provoking, Takeoff or 
Self-Sufficiency? Ideologies of Development in Indonesia, 1957-1961.

Jika baca artikel tsb kelihatan bhw isu mandiri lebih merupakan isu politis 
daripada isu ekonomi. 

Salam,
Enda

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana o...@... wrote:

 Knapa penasarang, bung?
 
 Bukankah, berhutang bagian dari strategy pengelolaan keuangan negara? Hutang 
 bahkan dianjurkan oleh ilmu keuangan moderen...Anyway, berhutang adalah 
 langkah yg sangat lazim, dan kreditur maupun debitur punya posisi yang sama? 
 Toh kalo saya ngak boleh berhutang ke sini, saya bisa berhutang kesana?
 
 Atau ada view lain.:)
 
 
 Oka
 
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: irmec ir...@...
 Date: Mon, 22 Feb 2010 08:15:39 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: [Keuangan] Kemandirian
 
 Baru2 aku lihat memo tua (yg dikirim pada bulan Juni 1958) oleh menteri PU 
 jaman orla, Mohammed Noor ke James Baird, director of the U.S. International 
 Cooperation Administration (ICA) mission in Indonesia. Memo tersebut isinya 
 permohonan pinjaman untuk membeli traktor land development project. 
 
 Yg menarik isinya berbunyi sbb: The [Indonesian] cabinet, in its efforts to 
 increase agriculture production is making extensive plans to bring new lands 
 into production and need mechanical equipment. I am coming to you as a friend 
 and not (rpt not) as a minister to ask if U.S. will sell us 500 tractors on 
 credit. We know you and Russia are the only nations in position to supply 
 such a number quickly and we want American equipment. In making this request 
 we are not (rpt not) asking your opinion as to what you think of the 
 program-details such as exact plan application, technical help and financing 
 can be dealt with later. Our resources are adequate to service a loan and we 
 are prepared to take risks and even material losses in embarking on this 
 program-But embark upon it we will, with or without your help.
 
 Kalau baca memo tsb, yg terasa ialah politisnya daripada sekedar bantuan. 
 Aku curious jg bagaimana memo jaman sekarang..:-))
 
 Cheers
 Enda
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] Kemandirian

2010-02-22 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 07:34 AM 2/23/2010, you wrote:


Saya setuju bahwa hutang sangat diperlukan untuk mendongkrak 
pembangunan. Namun ada dua hal yang perlu disoroti :
1. Umumnya, hutang luar negeri justru menjadi alat tersembunyi dari 
negara-negara kreditur untuk menjajah negara-negara berkembang. 
Umumnya, negara berkembang diberikan hutang terus-menerus sampai 
hutangnya tak mungkin terbayar lagi sehingga negara berkembang itu 
dapat ditodong (dengan syarat-syarat yang amat menekan) untuk 
menjual sumber daya alamnya dengan harga murah meriah.


Utang yg dimaksud itu utang komersial atau ODA?
Sebesar apa sih besar bunga utang yang disebut sampai tak terbayar 
itu?  Anda punya datanya?
Sebesar apa sih utang tersebut?  Anda bisa sebutkan nominalnya?
Sumber daya alam mana yang anda sebut dijual dengan harga murah 
meriah itu?  pada periode kapan?




Re: [Keuangan] Kemandirian

2010-02-22 Terurut Topik nazarjb
Ikut kasih koment. 
Dulu setahu saya ada dua jenis hutang luarnegeri dari sisi bunga yang dibayar:
1. bunga dibayar setelah uang pinjaman diterima.
2. bunga dibayar sebelum uang pinjaman diterima. contoh, total pinjaman 5000 
USD tapi yang cair baru 2500 USD, namun bunga yang dibayar = rate x 5000 usd. 
Nah sistim hutang seperti ini yang dulu banyak dikritik (termasuk saya, :-) )
- Hutang memang sah-sah dan wajar-wajar saja, selama hutang dibayar dengan 
penghasilan/laba. Bukan hutang lama dibayar dengan hutang baru. 
Itu berarti tergantung pada cara mengalokasikan hutang luar negeri tersebut ke 
sekto-sektor yang memiliki Return On Investment (ROI) yang cepat/jangka waktu 
yg singkat.
- Namun, karena organisasi pemerintah mengandung falsafah non-profit oriented, 
maka hitung-hitungan masalah ROI ini cenderung tidak teraplikasikan. 
Lebih-lebih pengeluaran/alokasi dana yang diakibatkan oleh faktor politik yang 
tidak sehat, maka keputusan alokasi dana tersebut terkadang tidak sistematis 
dan tidak idealis akademis.

Salam
Nazar
On: Tbo-Jambi

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... 
wrote:

 At 07:34 AM 2/23/2010, you wrote:
 
 
 Saya setuju bahwa hutang sangat diperlukan untuk mendongkrak 
 pembangunan. Namun ada dua hal yang perlu disoroti :
 1. Umumnya, hutang luar negeri justru menjadi alat tersembunyi dari 
 negara-negara kreditur untuk menjajah negara-negara berkembang. 
 Umumnya, negara berkembang diberikan hutang terus-menerus sampai 
 hutangnya tak mungkin terbayar lagi sehingga negara berkembang itu 
 dapat ditodong (dengan syarat-syarat yang amat menekan) untuk 
 menjual sumber daya alamnya dengan harga murah meriah.
 
 
 Utang yg dimaksud itu utang komersial atau ODA?
 Sebesar apa sih besar bunga utang yang disebut sampai tak terbayar 
 itu?  Anda punya datanya?
 Sebesar apa sih utang tersebut?  Anda bisa sebutkan nominalnya?
 Sumber daya alam mana yang anda sebut dijual dengan harga murah 
 meriah itu?  pada periode kapan?