[bali] Re: Kandidat Gubernur bali dari partai Golkar
Saya berharap Pak Wijaya dapat memenangkan konvensi Golkar, sehingga masalah energi maupun kelistrikan bali dapat prioritas. salam wisnaya 2008/2/9 Asana Viebeke Lengkong [EMAIL PROTECTED]: Bali Post, February 9, 2008, Candidate Governor Bali from Golkar: 1 I Made Oka Kariana SE 2 Jro Gede Karang Tangkid Suarshana 3 Tjokorda Gde Budi Suryawan SH Msi 4 Prof Dr Ir I Gusti Bagus Wijaya Kesuma 5 I Gusti Gede Djestawana SKM. M.Kes 6 I Gede Wirata 7 Mayjen (Purn) Sang Nyoman Suwisma 8 Drs. A.A. Gede Antara -- Gde Wisnaya Wisna Jl.Dewi Sartika Utara 32A Singaraja-Bali website : www.lp3b.com
[bali] Re: Kandidat Gubernur bali dari partai Golkar
Wah kenapa Pak Wijaya nggak cerita dari dulu waktu ketemu saya? Energi dan Kelistrikan sudah ada PLN dan Pertamina dan lain lain. Yang perlu jadi prioritas tinggi adalah Planning Process, tepatnya Learning Process, tepatnya lagi Pendidikan. Tjahjo- Pan Bima [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya berharap Pak Wijaya dapat memenangkan konvensi Golkar, sehingga masalah energi maupun kelistrikan bali dapat prioritas. salam wisnaya 2008/2/9 Asana Viebeke Lengkong [EMAIL PROTECTED]: Bali Post, February 9, 2008, Candidate Governor Bali from Golkar: 1 I Made Oka Kariana SE 2 Jro Gede Karang Tangkid Suarshana 3 Tjokorda Gde Budi Suryawan SH Msi 4 Prof Dr Ir I Gusti Bagus Wijaya Kesuma 5 I Gusti Gede Djestawana SKM. M.Kes 6 I Gede Wirata 7 Mayjen (Purn) Sang Nyoman Suwisma 8 Drs. A.A. Gede Antara -- Gde Wisnaya Wisna Jl.Dewi Sartika Utara 32A Singaraja-Bali website : www.lp3b.com - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.
[bali] Re: [SPAM] RE: Re: tenaga listrik di Bali, RUKD, RPKD
Yth. P. Sudja, P. Wijaya, P. Suparta, P. Ngurah, P. Wirata dkk lainnya Terus terang saya sangat tertarik dengan berbagai pembahasan tentang tema Ketenagalistrikan di Bali maupun tentang masalah energi lainnya. Dan pemikiran - pemikiran yang muncul dari semua peserta diskusi sangat menarik dan bagus-bagus. Semua itu, menurut pendapat saya, layak dijadikan bahan-bahan masukan untuk para pengambil kebijakan di bidang kelistrikan maupun keenergian. Masalahnya sekarang, kita perlu merumuskan/mengcompile semua pendapat tersebut menjadi satu narasi yang sistematis, terpilah-pilah berdasarkan permasalahan dan solusi yang diberikan. Untuk hal ini siapa yang akan melakukan ? Masalah kedua, setelah terumuskan pendapat dan masukan diatas, lalu atas nama siapa masukan-masukan tersebut ? Kita ingin agar semua masukan yang kita berikan memperoleh perhatian dan memiliki bobot bagi para pengambil kebijakan. Rasanya akan sangat baik ada semacam lembaga yang dapat dibentuk untuk mewadahi masukan-masukan tersebut. Saya ingin mengusulkan kita bentuk saja semacam lembaga Think Tank, katakanlah namanya Institut for Bali Electricity Watch. Atas nama lembaga ini selanjutnya berbagai pemikiran yang berkembang di milis ini disampaikan kepada Gubernur Bali ( dan kandidat2 Gubernur Bali), DPRD Bali, PLN Pusat, PLN Bali, UNUD dan Perguruan Tinggi lainnya. Ini sebatas ide, jika ada yang bisa merspon ide ini dan menjadikannya lebih baik, tentu saya tunggu. salam wisnaya 2008/2/7 Nengah Sudja [EMAIL PROTECTED]: Yth. P Wijaya, P Gde W, Semeton Sareng Sami, Seminggu terakhir karena ada masalah dengan provider, mungkin ada posting yang terlewatkan. Keikutsertaan saya ini didasarkan pada masukan yang saya terima . UU No. 20/2002 adalah mengenai Ketenagalistrikan , demi hukum tidak diberlakukankan oleh Keputusan Mahkamah Konstitusi. Jadi kembali ke UU Ketenagalistrikan No. 15/1985. UU No.30/2007 mengenai Energi . Dari pembahasan yang kita lakukan bersama selama ini, saya mendapat kesan bukankah kita ingin mempunyai RUKD ( Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah ) Bali? Jadi bukan RUED ( Rencana Umum Energi Daerah). Energi cakupannya lebih luas ( lebih rumit) dari pada ketenagalistrikan. Keduanya RUED dan RUKD diperlukan. Tapi pada tahap ini saya sarankan ( karena lebih mudah) mari kita coba susun RUKD-nya dulu. Kemampuan melakukan analisis secara kwantitatif diperlukan untuk dapat menyusun strategi, menyusun kebijakan (policy) untuk ahkirnya dituangkan menjadi master plan (RUKD misalnya). Untuk dapat mengamankan pelaksanaan RUKD diperlukan Rancanangan Peraturan Ketenagalistrikan Daerah (RPKD) mengenai ketenagalistrikan . Jadi untuk sementara ini mari kita fokus pada penyusunan RUKD dan RPKD dulu. Untuk penyusunan RUKD diperlukan planning tool, misalnya Computer Program WASP ( Wien Automatic System Planning) dari International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang digunakan PLN. Untuk penyusunan RUED digunakan Computer Program MARKAL, digunakan BPPTeknologi. Atau dengan Computer Program yang lain? Untuk penyusunan RPKD sesuai dengan UU Otonomi Daerah, daerah bebas melakukan penyusunan sendiri selama menyangkut kepentingan/ kewenangan daerahnya dan tidak menggangu kegiatan lintas propensi (lain). Jadi pasal-pasal yang ingin ditulis dapat disusun dari berbagai sumber dengan lebih menekankan perhatian pada pandangan yang hidup atau potensi di daerah. Pasal tertentu pada UU 20/2002 yang dibatalkan juga bisa digunakan kalau memang baik dan berguna bagi daerah. Pembatalan MK terhadap UU 20/2002 didasarkan pada pasal-pasal yang tidak mencerminkan kepentingan nasional. Penggunaan pasal â€pasal UU No.30/2007 mengenai Energi (seperti yang disarankan P Wijaya ) juga dapat dilakukan. Dalam penyusunan RUPD aspek kepentingan daerah maupun RTRW juga perlu diperhatikan sesuai dengan nilai budaya yang hidup di daerah. Malahan kalau dapat kita susun RUKD dan RPKD yang benar-benar baik ( bottum up , dari bawah ke atas dan bukan seperti selama ini selalu top down, ditikte dari atas) yang bisa dijadikan contoh daerah lain maupun contoh bagi pemerintah pusat. Untuk itu saya kira Bali dapat melakukannya!. Kalau hal diatas dapat disetujui saya sarankan mari kita bekerja sama, pertama bagi pengetahuan yang telah dikembangkan, RUKD Bali dan RPKD yang pernah dibuat dikirim kepada peserta milis dan kita baca, pelajari kembali. Perbaikan, penyempurnaan apa yang dapat dilakukan?!. Sementara demikian dulu, tanggapan dari para semeton kita tunggu untuk dapat menetapkan kemana kita mau melangkah selanjutnya. Terima kasih. SALAM. Nengah Sudja. From: Pan Bima [mailto:[EMAIL PROTECTED] ] Sent : Wednesday, February 06, 2008 8:46 PM To: bali@lp3b.or.id Subject: [ bali ] Re: tenaga listrik di Bali Pak Wijaya, Terimakasih sekali atas informasinya. Memang saya pernah mendengar dari P. Sudja langsung, bahwa P. Sudja dkk sedang mengajukan
[bali] Re: [SPAM] RE: Re: tenaga listrik di Bali, RUKD, RPKD
Dear Bapak semua , Walaupun tidak tahu banyak soal kelistrikan, saya sepakat dan saya kira usulan yang baik untuk adanya Institut for Bali Electricity Watch. Bila ada hasil-hasil atau temuan temuan yang menarik terutama yang mengganggu planet dan berbau koruptif yang merugikan rakyat atau orang banyak, lebih baik dibahas dan disosialisasikan oleh lembaga ini nanti dan bisa disampaikan kepada Gubernur maupun calon Gubernur yang baru. Wassalam, Agung Alit On 2/10/08 9:32 PM, Pan Bima [EMAIL PROTECTED] wrote: Yth. P. Sudja, P. Wijaya, P. Suparta, P. Ngurah, P. Wirata dkk lainnya Terus terang saya sangat tertarik dengan berbagai pembahasan tentang tema Ketenagalistrikan di Bali maupun tentang masalah energi lainnya. Dan pemikiran - pemikiran yang muncul dari semua peserta diskusi sangat menarik dan bagus-bagus. Semua itu, menurut pendapat saya, layak dijadikan bahan-bahan masukan untuk para pengambil kebijakan di bidang kelistrikan maupun keenergian. Masalahnya sekarang, kita perlu merumuskan/mengcompile semua pendapat tersebut menjadi satu narasi yang sistematis, terpilah-pilah berdasarkan permasalahan dan solusi yang diberikan. Untuk hal ini siapa yang akan melakukan ? Masalah kedua, setelah terumuskan pendapat dan masukan diatas, lalu atas nama siapa masukan-masukan tersebut ? Kita ingin agar semua masukan yang kita berikan memperoleh perhatian dan memiliki bobot bagi para pengambil kebijakan. Rasanya akan sangat baik ada semacam lembaga yang dapat dibentuk untuk mewadahi masukan-masukan tersebut. Saya ingin mengusulkan kita bentuk saja semacam lembaga Think Tank, katakanlah namanya Institut for Bali Electricity Watch. Atas nama lembaga ini selanjutnya berbagai pemikiran yang berkembang di milis ini disampaikan kepada Gubernur Bali ( dan kandidat2 Gubernur Bali), DPRD Bali, PLN Pusat, PLN Bali, UNUD dan Perguruan Tinggi lainnya. Ini sebatas ide, jika ada yang bisa merspon ide ini dan menjadikannya lebih baik, tentu saya tunggu. salam wisnaya 2008/2/7 Nengah Sudja [EMAIL PROTECTED]: Yth. P Wijaya, P Gde W, Semeton Sareng Sami, Seminggu terakhir karena ada masalah dengan provider, mungkin ada posting yang terlewatkan. Keikutsertaan saya ini didasarkan pada masukan yang saya terima . UU No. 20/2002 adalah mengenai Ketenagalistrikan , demi hukum tidak diberlakukankan oleh Keputusan Mahkamah Konstitusi. Jadi kembali ke UU Ketenagalistrikan No. 15/1985. UU No.30/2007 mengenai Energi . Dari pembahasan yang kita lakukan bersama selama ini, saya mendapat kesan bukankah kita ingin mempunyai RUKD ( Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah ) Bali? Jadi bukan RUED ( Rencana Umum Energi Daerah). Energi cakupannya lebih luas ( lebih rumit) dari pada ketenagalistrikan. Keduanya RUED dan RUKD diperlukan. Tapi pada tahap ini saya sarankan ( karena lebih mudah) mari kita coba susun RUKD-nya dulu. Kemampuan melakukan analisis secara kwantitatif diperlukan untuk dapat menyusun strategi, menyusun kebijakan (policy) untuk ahkirnya dituangkan menjadi master plan (RUKD misalnya). Untuk dapat mengamankan pelaksanaan RUKD diperlukan Rancanangan Peraturan Ketenagalistrikan Daerah (RPKD) mengenai ketenagalistrikan . Jadi untuk sementara ini mari kita fokus pada penyusunan RUKD dan RPKD dulu. Untuk penyusunan RUKD diperlukan planning tool, misalnya Computer Program WASP ( Wien Automatic System Planning) dari International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang digunakan PLN. Untuk penyusunan RUED digunakan Computer Program MARKAL, digunakan BPPTeknologi. Atau dengan Computer Program yang lain? Untuk penyusunan RPKD sesuai dengan UU Otonomi Daerah, daerah bebas melakukan penyusunan sendiri selama menyangkut kepentingan/ kewenangan daerahnya dan tidak menggangu kegiatan lintas propensi (lain). Jadi pasal-pasal yang ingin ditulis dapat disusun dari berbagai sumber dengan lebih menekankan perhatian pada pandangan yang hidup atau potensi di daerah. Pasal tertentu pada UU 20/2002 yang dibatalkan juga bisa digunakan kalau memang baik dan berguna bagi daerah. Pembatalan MK terhadap UU 20/2002 didasarkan pada pasal-pasal yang tidak mencerminkan kepentingan nasional. Penggunaan pasal â€pasal UU No.30/2007 mengenai Energi (seperti yang disarankan P Wijaya ) juga dapat dilakukan. Dalam penyusunan RUPD aspek kepentingan daerah maupun RTRW juga perlu diperhatikan sesuai dengan nilai budaya yang hidup di daerah. Malahan kalau dapat kita susun RUKD dan RPKD yang benar-benar baik ( bottum up , dari bawah ke atas dan bukan seperti selama ini selalu top down, ditikte dari atas) yang bisa dijadikan contoh daerah lain maupun contoh bagi pemerintah pusat. Untuk itu saya kira Bali dapat melakukannya!. Kalau hal diatas dapat disetujui saya sarankan mari kita bekerja sama, pertama bagi pengetahuan yang telah dikembangkan, RUKD Bali dan RPKD yang
[bali] mohon bantuan
Semeton milis, Dalam waktu dekat saya akan pulang ke Bali untuk survey lokasi/tempat wisata dalam rangka widya wisata mahasiswa IKJ pada akhir semester genap nanti. Adapun jumlah mahasiswa yang akan ikut serta maks 200 orang (4 bus), lama tour di Bali 4 hari. Karena mahasiswa dibebani tugas untuk merekam alam Bali (membuat film pendek berlatar alam Bali) maka setiap lokasi minimum membutuhkan waktu 3 jam. Salah satu spot yang ingin saya jadikan tujuan kunjungan adalah Puri Agung Singaraja, mungkin disini perlu setengah hari dengan kegiatan workshop. Rencana menginap di sekitar Denpasar atau Kuta. Mohon bantuan teman2 untuk memberi masukan/usulan. Suksma, Wira
[bali] Re: mohon bantuan
Popo, Terima kasih atas bantuannya, akan saya bicarakan dewasa ayunya sama dekan saya, segera akan saya kabarin. Suksma, W2 On 2/12/08, Popo Danes [EMAIL PROTECTED] wrote: Bli Wira, Tentu dibantu sebisanya. Yang survey nanti berapa orang ? Kalau cuman berdua, silakan menginap di rumah saya. Untuk keperluan kendaraan dan sopir juga bisa saya siapkan untuk bli, kasih tahu saja, kapan dewasa ayu-nya. Yang lain-lainnya kita atur di Bali lah, yen ada dadi anggon, ngiring druwenang. Salam, pd On 2/11/08 11:57 AM, wiranegara igp [EMAIL PROTECTED] wrote: Semeton milis, Dalam waktu dekat saya akan pulang ke Bali untuk survey lokasi/tempat wisata dalam rangka widya wisata mahasiswa IKJ pada akhir semester genap nanti. Adapun jumlah mahasiswa yang akan ikut serta maks 200 orang (4 bus), lama tour di Bali 4 hari. Karena mahasiswa dibebani tugas untuk merekam alam Bali (membuat film pendek berlatar alam Bali) maka setiap lokasi minimum membutuhkan waktu 3 jam. Salah satu spot yang ingin saya jadikan tujuan kunjungan adalah Puri Agung Singaraja, mungkin disini perlu setengah hari dengan kegiatan workshop. Rencana menginap di sekitar Denpasar atau Kuta. Mohon bantuan teman2 untuk memberi masukan/usulan. Suksma, Wira
[bali] Re: mohon bantuan
Bli Wira, Tentu dibantu sebisanya. Yang survey nanti berapa orang ? Kalau cuman berdua, silakan menginap di rumah saya. Untuk keperluan kendaraan dan sopir juga bisa saya siapkan untuk bli, kasih tahu saja, kapan dewasa ayu-nya. Yang lain-lainnya kita atur di Bali lah, yen ada dadi anggon, ngiring druwenang. Salam, pd On 2/11/08 11:57 AM, wiranegara igp [EMAIL PROTECTED] wrote: Semeton milis, Dalam waktu dekat saya akan pulang ke Bali untuk survey lokasi/tempat wisata dalam rangka widya wisata mahasiswa IKJ pada akhir semester genap nanti. Adapun jumlah mahasiswa yang akan ikut serta maks 200 orang (4 bus), lama tour di Bali 4 hari. Karena mahasiswa dibebani tugas untuk merekam alam Bali (membuat film pendek berlatar alam Bali) maka setiap lokasi minimum membutuhkan waktu 3 jam. Salah satu spot yang ingin saya jadikan tujuan kunjungan adalah Puri Agung Singaraja, mungkin disini perlu setengah hari dengan kegiatan workshop. Rencana menginap di sekitar Denpasar atau Kuta. Mohon bantuan teman2 untuk memberi masukan/usulan. Suksma, Wira