[budaya_tionghua] Re: untk bro Zhoufy...( budaya )
Penistaan agama lain, penghancuran budaya budaya lain, bukanlah sekedar masalah ego, namun, lebih dalam, bagian dari sistim. Ingatlah penghancuran budaya lokal di Latin Amerika (Amerika tengah sampai selatan) oleh orang orang Portugis dan Spanyol, adalah bagian dari peletakan batu pertama, bagi budaya dan kekuasaan mereka di seberang lautan. Agama yang dipaksakan pada penduduk lokal adalah dalam satu paket dengan bahasa, seni, bentuk ketatanegaraan,pemberian nama, dsb. Semua merupakan identitas bangsa baru. Komunitas beragama baru ini, seringkali dengan radikal ingin menghapus sisa agama budaya lama, seperti penghancuran patung Buddha yang berusia ribuan tahun di Afganistan Penerimaan perasukan agama baru ini, berbeda dari komunitas ke komunitas. Yang pasif menerima dengan sukarela, memeluk dan merubah diri. Seperti pada suku suku Indian di Amerika latin, orang orang di Nusantara ketika Islam dan Kristen masuk, Philippina ketika katholik masuk, dsb. Sebaliknya, beberapa komunitas malah menutup diri, memperkuat identitas budaya sendiri, malah menyerang pembawa agama baru. Ini terjadi di Jepang, ketika missionarist banyak yang dibantai. Juga di India, penolakan agama dan budaya asing cukup intens, walau sebagian menjadi Islam (Pakistan dan Bangla Desh). Ada komunitas, yang terbalik, tidak sudi menebarkan agama mereka, karena merasa, bangsa lain tidak cukup mulia untuk sharing agama dan budaya. Ini terjadi pada agama dan bangsa Yahudi. Sesorang non Yahudi yang ingin memeluk Yahudi (misalnya karena perkawinan dengan umat Yahudi), seringkali dihambat oleh birokrasi yang berbelit. Biasanya, komunitas yang menggebu ingin menebarkan agamanya, berdakwah ria, adalah mereka yang yakin, agama mereka adalah yang paling sempurna, telah menyempurnakan semua ajaran yang terlebih dahulu. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, beng mazmuri beng...@... wrote: Salam, Trima kasihatas tanggapannya, minta maaf kalau saya terjebak kedlm ego ke iman an saya. Karena topik pelecehan budaya oleh pendeta kristen , dan saya kebetulan pecinta seni dan budaya , mungkin saya lebih kuat dlm hal pengetahuan seni , karena saya berkecimpung dlm bidang itu dari awal thn 80 sampai sekarang. Makanya saya menyinggung tg hal , misalnya artefak2 tribal dari suku batak , dayak dll. yang memang pd faktanya ada tersimpan dng baikdi museum2 negara tertentu , lengkap tg data2 dan pengertian artefak itu, sesuai originalitas pengertian dari suku2 tsb , Dan saya berkesimpulan , ktk membaca literatur2 tsb. betapa barat sangat mengagumi atau terperangah dng kebudayaan tsb, bukan hanya dr sisi artistik , tapi pemahaman2, simbolik yg terkandung didalam nya. Karena ada member yg menulis tg penghancuran budaya atau pelecehan budaya , saya mencoba membagi sekelumit tg pengetahuan saya yg terbatas , tak ada penghancuran budaya. Tapi mungkin saya lupa ya, member2 sedang membahas penghancuran budaya , pelecehan budaya bukan dlm bentuk fisik artefak atau benda... Maaf ya, kebetulan saya seorang pecinta seni , meskipun wujud artefak itu dianggap setan atau di arti kan sbg setan. Maaf saya hanyut dlm pemikiran sndiri , karena member sedang membahas pelecehan budaya atau ritual tionghoa dan merembet ke invasi barat ke tiongkok. ( saya malah berbicara dlm kontek di indonesia ). Tapi saya hrs mengkounter balik pernyataan anda bhw saya seakan akan ingin meng kristen kan tionghoaah..ah..Dan tentu saja saya ber hak menyatakan uneg2 saya , atau katakanlah ke mazgulan hati saya , ktk ke iman an saya juga di lecehkan ..Memang betul apa yg dikatakan sdr agung...yg mengaku dirinya kristen tentu akan merasakan perasaan yg sama ktk ke iman an nya di tertawakan... Tapi kt manusia sudah ditakdirkan mempunyai sikap defensif..ah..ah..biarpun tahu salah , tapi tetap dableg Sekali lagi saya berterima kasih kpd siapapun juga , trhdp teman2 di milist ini yang sudah membuka wawasan BT , memberikan sumbangsih baik pemikiran2 dll, untk kemajuan kebudayaan tionghoa. Saya bangga , bhw saya mempunyai akar jati diri tionghoa.. Salam... beng mazmuri. note : kalimat saya tak ada penghancuran budaya , adalah pernyataan saya sbg pecinta seni , karena artefak2 apapun , dari negara manapun, kt bisa mendapatkan nya dlm Art Market , atau kt bisa melihat di museum2. Tentu ada penghancuran yg dilakukan oleh kelompok2 tertentu., bangsa tertentu...dan saya tak mengharapkan itu terjadi, saya ikut berduka...
Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam
Di kemanggisan ada kopi tiam dan namanya pun kopi tiam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Thu, 17 Dec 2009 20:21:53 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam Di kampung g, kopitiam ada beberapa juga n fungsinya tempat makan pagi n kumpul2 sebelum mulai kegiatan. Tp jarang tuh org tiociu disana. Apa mungkin konsepnya mirip2 tp bentuk n jenis berbeda2? Yg di kampung g lebih kayak model foodcourt, yg punya tempat jual minuman n beberapa makanan ringan tp makanan laennya dijual oleh para penyewa. Oh iya skrg di mall2 sudah mulai nongol tuh kopitiam mungkin sejak yakun kaya rame trus skrg nongol lau's n beberapa merk lagi. So kapan kita cobain? Masa nongkrong di cafe mlulu seh hehehe -Original Message- From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com Date: Fri, 18 Dec 2009 01:02:20 To: budaya_tionghuabudaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga) sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa apa betul berawal dari tradisi tiociu ?
Re: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam
Senang bisa mengetahui asal usul kebudayaan kita. Perpaduan antara Melayu dan Tionghua ini melambangkan bahwasanya kita masyarakat Tionghua sangat fleksibel dan bisa adaptasi di semua kalangan di dunia. Terimakasih atas thread baru Takezo-san (Musashi ka?) dan saudara Yongde. Kapan-kapan, ayo kita lim kopi o, mempererat hubungan dan silaturahmi. Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) Teochew gaginang From: henyung heny...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 18, 2009 6:55:14 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua/ message/32508 Budaya Kopi-tiam Di daerah Sumatera bagian utara yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau (termasuk Kepulauan Riau) ada akulturasi budaya antara orang Tionghoa dan Melayu yang melahirkan budaya Kopi-tiam. Budaya ini juga populer di negeri jiran Malaysia dan Singapura. Nama Kopi-tiam sendiri adalah perpaduan antara bahasa Melayu kopi (yang diadopsi dari bahasa eropa, sepertinya Portugis) dan bahasa Minnan / Hokkian tiam yang artinya bisa berupa kedai/warung/ toko. Jadi kopi-tiam adalah warung/kedai kopi :) Di Jakarta, kopi-tiam bisa dijumpai di kantong-kantong masyarakat Tionghoa asal Sumatera seperti di Duta Mas, Jelambar, Pluit dan Muara Karang. Di kopi-tiam ini minuman utama yang disajikan, sesuai namanya, adalah kopi seduh. Bisa berupa kopi murni ataupun dicampur susu. Ceret kopi yang dipakai di kopi-tiam adalah ceret yang bertangkai panjang. Sepertinya ceret kopi ini diadopsi dari ceret warung teh di Tiongkok. Metode menyeduh kopinya sangat unik dan enak ditonton. Kopi yang diseduh adalah dalam bentuk kopi gilingan kasar. Bubuk kopi ini ditampung di saringan flanel yang panjangnya bisa setengah meter lebih. Untuk menyeduhnya, air panas dituangkan ke saringan kopi itu dan ditampung. Air hasil tampungan yang masih panas itu kemudian diseduhkan lagi ke saringan tadi berulang kali sesuai dengan kekentalan kopi yang diinginkan. 1 saringan kopi yang panjang itu bisa menampung sekitar setengah sampai satu kilogram bubuk kopi. Dan bubuk kopi itu biasanya tahan dipakai untuk menyeduh berjam-jam. Selain kopi seduh, minuman khas lainnya adalah teh tawar kental panas dengan nama teh-tong di Medan Aceh / teh-o di Riau, Malaysia dan Singapura. Kalau ditambah es, namanya disebut menjadi teh-pai-leng di Medan Aceh, teh-o-peng di Riau, Malaysia dan Singapura. Selain teh tawar, juga ada teh yang ditambahi gula. Cara meminum teh/kopi tadi juga unik. Karena panas, gelas minuman selalu ditatakin sebuah piring kecil. Dan banyak yang menuangkan minuman ke piring tersebut untuk mendinginkannya. Minumnya ? Langsung dari piring itu ! Di samping teh dan kopi, di kopi-tiam biasanya juga ada teh kembang, es jali-jali dan es kacang hijau. Untuk makanan khas kopi-tiam, setiap daerah ada perbedaannya. Namun roti tawar yang diolesi selai kaya umum dijumpai di semua kopi-tiam. Selai kaya terbuat dari santan, telur bebek atau ayam, daun pandan dan gula. Roti ini juga bisa dipanggang. Di Medan sekitarnya, roti panggang ini juga ditaburin coklat butiran, kacang butiran dan gula pasir. Di daerah saya, Aceh Tamiang, makanan khas kopitiam adalah martabak telur. Martabak ini diadopsi dari masakan Tamil oleh orang melayu Tamiang. Citarasanya sudah jauh berbeda dan benar-benar harum karena berlimpah dengan margarin serta tidak memakai kuah kari kambing. Kopi-tiam umumnya ramai di kala pagi hari. Segala sarapan khas Tionghoa biasanya mudah dijumpai di kopi-tiam. Namun di beberapa daerah ada juga kopitiam yang justru ramainya di malam hari sampai tengah malam. Biasanya tempat-tempat ini adalah tempat sosialisasi di daerah yang belum tersentuh hiburan malam modern. Di kopi-tiam kita bisa menjumpai acek-acek (encek) yang saling bergosip ria sambil bermain catur ataupun xiangqi. Pengunjung kopi-tiam juga bukan hanya sebatas orang Tionghoa saja. Banyak juga yang non-Tionghoa saling berbaur. Hal ini terutama terjadi di Indonesia. Kalau di Malaysia dan Singapura pengunjungnya lebih homogen. Warna lain yang ada paling cuma orang Tamil. Jadi, mari kita lim kopi bersama, regardless of colours. Hormat saya, Yongde -- catatan: saya dengar di daerah Singbebas (Singkawang, Bengkayang, Sambas) budaya kopi-tiam ini juga ada, kalau ada yang dari situ bolehlah dibagi sedikit cerita kopi-tiam nya --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ ... wrote: rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga) sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa apa betul berawal dari tradisi tiociu ?
[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam
Kalau begitu kapan nich yang di Bandung kumpul di Kopi Tiam buat kongko-kongko? Hehehe... Po Ka Tiam samchan panggangnya enak, Hakaw nya juga enak hehehe... --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ibcindon ibcin...@... wrote: Di Bandung, baru-baru ini dibuka po ka tiam.. di jl pasirkaliki.. heheheh. Jualannya nasi, bami, dll fast food Tionghoa.. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of henyung Sent: Friday, December 18, 2009 6:55 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/32508 Budaya Kopi-tiam Di daerah Sumatera bagian utara yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau (termasuk Kepulauan Riau) ada akulturasi budaya antara orang Tionghoa dan Melayu yang melahirkan budaya Kopi-tiam. Budaya ini juga populer di negeri jiran Malaysia dan Singapura. Nama Kopi-tiam sendiri adalah perpaduan antara bahasa Melayu kopi (yang diadopsi dari bahasa eropa, sepertinya Portugis) dan bahasa Minnan / Hokkian tiam yang artinya bisa berupa kedai/warung/toko. Jadi kopi-tiam adalah warung/kedai kopi :) Di Jakarta, kopi-tiam bisa dijumpai di kantong-kantong masyarakat Tionghoa asal Sumatera seperti di Duta Mas, Jelambar, Pluit dan Muara Karang. Di kopi-tiam ini minuman utama yang disajikan, sesuai namanya, adalah kopi seduh. Bisa berupa kopi murni ataupun dicampur susu. Ceret kopi yang dipakai di kopi-tiam adalah ceret yang bertangkai panjang. Sepertinya ceret kopi ini diadopsi dari ceret warung teh di Tiongkok. Metode menyeduh kopinya sangat unik dan enak ditonton. Kopi yang diseduh adalah dalam bentuk kopi gilingan kasar. Bubuk kopi ini ditampung di saringan flanel yang panjangnya bisa setengah meter lebih. Untuk menyeduhnya, air panas dituangkan ke saringan kopi itu dan ditampung. Air hasil tampungan yang masih panas itu kemudian diseduhkan lagi ke saringan tadi berulang kali sesuai dengan kekentalan kopi yang diinginkan. 1 saringan kopi yang panjang itu bisa menampung sekitar setengah sampai satu kilogram bubuk kopi. Dan bubuk kopi itu biasanya tahan dipakai untuk menyeduh berjam-jam. Selain kopi seduh, minuman khas lainnya adalah teh tawar kental panas dengan nama teh-tong di Medan Aceh / teh-o di Riau, Malaysia dan Singapura. Kalau ditambah es, namanya disebut menjadi teh-pai-leng di Medan Aceh, teh-o-peng di Riau, Malaysia dan Singapura. Selain teh tawar, juga ada teh yang ditambahi gula. Cara meminum teh/kopi tadi juga unik. Karena panas, gelas minuman selalu ditatakin sebuah piring kecil. Dan banyak yang menuangkan minuman ke piring tersebut untuk mendinginkannya. Minumnya ? Langsung dari piring itu ! Di samping teh dan kopi, di kopi-tiam biasanya juga ada teh kembang, es jali-jali dan es kacang hijau. Untuk makanan khas kopi-tiam, setiap daerah ada perbedaannya. Namun roti tawar yang diolesi selai kaya umum dijumpai di semua kopi-tiam. Selai kaya terbuat dari santan, telur bebek atau ayam, daun pandan dan gula. Roti ini juga bisa dipanggang. Di Medan sekitarnya, roti panggang ini juga ditaburin coklat butiran, kacang butiran dan gula pasir. Di daerah saya, Aceh Tamiang, makanan khas kopitiam adalah martabak telur. Martabak ini diadopsi dari masakan Tamil oleh orang melayu Tamiang. Citarasanya sudah jauh berbeda dan benar-benar harum karena berlimpah dengan margarin serta tidak memakai kuah kari kambing. Kopi-tiam umumnya ramai di kala pagi hari. Segala sarapan khas Tionghoa biasanya mudah dijumpai di kopi-tiam. Namun di beberapa daerah ada juga kopitiam yang justru ramainya di malam hari sampai tengah malam. Biasanya tempat-tempat ini adalah tempat sosialisasi di daerah yang belum tersentuh hiburan malam modern. Di kopi-tiam kita bisa menjumpai acek-acek (encek) yang saling bergosip ria sambil bermain catur ataupun xiangqi. Pengunjung kopi-tiam juga bukan hanya sebatas orang Tionghoa saja. Banyak juga yang non-Tionghoa saling berbaur. Hal ini terutama terjadi di Indonesia. Kalau di Malaysia dan Singapura pengunjungnya lebih homogen. Warna lain yang ada paling cuma orang Tamil. Jadi, mari kita lim kopi bersama, regardless of colours. Hormat saya, Yongde -- catatan: saya dengar di daerah Singbebas (Singkawang, Bengkayang, Sambas) budaya kopi-tiam ini juga ada, kalau ada yang dari situ bolehlah dibagi sedikit cerita kopi-tiam nya --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , shinmen takezo hisashi.mitshui@ wrote: rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga) sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa apa betul berawal dari tradisi tiociu ?
[budaya_tionghua] Re: Dari Erik untk bro Zhou fuyuan dan Koh Beng mazmuri ( budaya )
Sorry Fuyuan, aku pingin ikut nimbrung soal artefak budaya yg kata Koh Beng bukan saja tidak dirusak tapi bahkan disimpan dan dirawat dengan baik di tempat-tempat terhormat spt museum dll. Dan anda seakan mengamini beliau? Aku benar-benar merasa terganggu dengan statement spt itu! Mohon maaf ya koh Beng, saya kira anda bukan tidak paham bahwa bagi yg pernah belajar antropologi (apalagi arkeologi) pasti tahu, mengambil dan memindahkan sebuah benda budaya dari tempat asalnya ke tempat lain pada dirinya sendiri sudah merupakan sebuah tindakan perusakan! Apalagi bila benda budaya yg diambil itu termasuk kategori cagar budaya bernilai historis yang dilindungi negara yg tidak boleh diperjual-belikan, apalagi dipindahkan ke negara lain oleh bangsa lain!! Belum lagi kita persoalkan dengan cara apa benda budaya itu diperolah? Lewat penjarahan yg mendompleng agresi militer? Atau lewat pencurian dan penipuan? Pun pula kalau dikatakan bangsa barat sangat menghargai nilai-nilai artefak budaya bangsa lain yg telah mereka miliki dan mereka simpan di museum mereka, pertanyaannya adalah sejauh apa apresiasi itu mereka berikan? Kita sama-sama tahu, bahwa yg berharga dari sebuah benda budaya bukan cuma sekedar nilai artistiknya saja, masih terkandung di dalamnya nilai kultural, nilai historis, nilai fungsional, dan juga tak jarang nilai religius. Nah selain nilai estetis, mungkinkah bangsa barat yg mengambil dan memindahkan benda budya bangsa lain ke museum mereka bisa menghargai nilai kultural, nilai historis apalagi nilai religius artefak budaya itu persis sebagaimana pemilik asli benda-benda itu menghargai artefak budaya itu ketika masih di tempat asalnya? Dengan pasti dan yakin saya bisa katakan bahwa selain kemungkinan terjadinya kerusakan fisik benda-benda itu sewaktu dipindah-tempatkan, yg sudah jelas adalah nilai kultural, nilai historis dan nilai religius artefak budaya itu telah dirusak dan dinista oleh mereka yg katanya menghormati dan menyimpan benda budaya bangsa lain di museum mereka itu! Lagi-lagi, inilah sebuah peragaan keangkuhan kultural yg dipertontonkan kepada kita!! Bisakah kita coba berempati dengan perasaan mereka yang artefak budaya bangsanya telah diperlaukan secara tidak layak seperti itu? Sebagai orang Katolik saya coba membayangkan, suatu ketika terjadi peristiwa yang tak pernah kita harapkan, tiba-tiba patung Bunda Maria yang di Lourdes diambil dan dipindahkan ke sebuah negara Ateis, di sana Bunda Maria tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat dengan baik di museum secara terhormat. Bukan cuma itu, mereka juga membentuk tim ahli untuk meneliti segi-segi estetika patung Bunda Maria itu, dipelajari bagaimana teknik pembuatannya, simbol-simbol yang ada padanya serta bagaimana orang Katolik memahmi semua itu dll, dll. Dan pada hari-hari libur, warga ramai berkunjung ke museum untuk melihat keindahan patung Bunda Maria, ada pemandu yang menjelaskan segala sesuatu tentang patung Bunda Maria, tentang keindahannya, tentang asal usulnya dll, dll, diceritakan pula bahwa ¡°Patung buatan manusia yang tak bernyawa itu pernah disembah oleh masyarakat yang masih terbelenggu dalam faham-faham idealisme tentang adanya Surga dengan ajaran-ajaran eskatologisnya.¡± dst, dst. Ah, ah.. sakitnya hati ini membayangkan semua itu. Tapi beruntunglah itu cuma khayalan saya. Namun bagaimana dengan saudara-saudara kita yang jelas-jelas mengalami semua ini secara nyata?? Masihkah kita sampai hati berdalih bahwa artefak budaya mereka tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat di tempat terhormat??? Oh, kejamnya kaum kapitalis dan imperialis Salam, Erik \ -- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou zho...@... wrote: Pak Beng, Seperti yang anda ungkap, jika kita memperhatikan orang2 yang berkecamuk dalam bidang seni budaya, jarang kita temui yang berpikiran rasialis diskriminatif ataupun chaufinis. hal ini tak hanya ada di dunia barat, tapi contohnya akan dng mudah kita dapat di Indonesia. saya sering dan senang kumpul dng mereka2, misalnya kelompok utan kayu(sekarang salihara)bentukan Gunawan Mohamad. Tapi sekaligus saya sadari, pengaruh mereka dalam mendidik pola pikir masayarakat ternyata sangat lemah. Mereka sendiri sering diserang oleh kelompok masyarakat yang termakan propaganda politik kaum konserfatif. Makanya jika kita memaparkan analisis sosial arus utama, sikap dan pemikiran mereka tak bisa dijadikan patokan, Mengenai artefac2 di museum, sebenarnya ini bisa dilihat dari kacamata berbeda. memang benar para peneliti barat menghargai nilai budaya barang ini, tapi penghargaan ini sebenarnya adalah penghargaan sbg barang mati, dia tak lagi menghargai barang tersebut sbg benda budaya yang masih berfungsi. banyak kasus barang2 ditempat asal yang dicuri atau dirampas oleh orang2 barat dan lalu menjadi pajangan museum, seperti kepala arca Yuanming Yuan misalnya, apakah ini sebuah
[budaya_tionghua] untk Shinmen Takezo ( kopi tiam )
Salam, Betul juga nich , ganti topik lebih menarik. Masalah ke iman an agak sensitif ya, dr ribuan thn lalu sampai sekarang ngak ada habis2nya , entah sudah brapa banyak darah yg dikucurkan dan brapa banyak kehancuran dan pelecehan budaya.. Lebih baik bicara pelestarian budaya...tapi sebelumnya saya ingin menjawab pertanyaan anda dulu ya...Panggil saya beng saja , lebih familiar. Benar galeri saya ada di kelapa gading, dan silahkan mampir. Cuma dlm waktu dekat saya akan pindah dari ruko yg sekarang saya sewa ( Gading Batavia ,blok harmoni LC 11 no : 1 ) Belum tahu pindah kemana tapi saya ingin tetap di skitar gading , karena saya melihat tidak banyak galeri di gading dibandingkan daerah selatan , misalnya. Pada awal berdirinya galeri saya ( Ars Longa Gallery coffee corner ), saya menampilkan khusus pernak pernik kebudayaan peranakan tionghoa indonesia selain lukisan2 yg di dominasi pelukis2 keturunan tionghoa indonesia. Waktu itu saya mendpt respond yg baik , karna banyak yg belum mengenal pernak pernik kebudayaan peranakan tionghua indonesia. Ada tawaran , misalnya dr mall artha gading untk kerja sama buat event kebudayaan. Sayang waktu itu saya lg sibuk dng kegiatan saya yg baru di Yogya , khusus untk seni rupa kontemporer indonesia. Sekarang galeri saya berantakan , penuh dng lukisan kontemporer, meskipun saya tetap menyediakan ruangan untk karya2 pelukis keturunan , terutama yg sudah meninggal dan dilupakan Banyak pernak pernik peranakan saya yg saya display di galeri, dibeli oleh teman2 singapore ( saya hampir 20 thn melempar , kasarnya menjual artefak2 itu kpd kolektor khusus kebudayaan peranakan tionghoa, , karna saya bukan orang makmur , kaya, saya hanya seorang musafir, independent, terpaksa hrs menjual , tapi just for passionate collector , di singapore ). Saya bersyukur, menjual kpd orang, kolektor yg tepat. Dlm waktu dekat ini, kolektor tsb , seorang dokter specialist terkenal singapore akan meresmikan museum pribadinya tg kebudayaan peranakan tionghoa. Maaf , kalau saya berbicara tg kolektor luar, karna ada banyak dari orang2 kt sendiri. yang kurang menghargai kebudayaannya . ( ah..ah..banyak yg bisa dibahas tg hal ini ) Saya senang bisa berkenalan dng anda, ah..ah..saya seorang musafir dan anda gembel...ah..ah...saya paling respect ( dan takut ) sama gembel , karena pikiran saya langsung teringat dng cerita2 silat , atau cerita tg gembel adalah seorang sakti yg menyamar, seorang dewa , agak mirip dng issue yg dilempar ( sbenarnya tanggapan sdr cgx atas sdr jackson ), Yesus yg miskin.humor satire.ah..ah...udah ah saya ngak mau terpancing emosi lg So,,,.silahkan datang ,juga untk teman lain di BT , pecinta ,pemerhati kebudayaan. Minta maaf , banyak tahun saya bekerja sndiri , independent , bahkan dlm setiap event yg saya selenggarakan atas nama galeri saya , saya tidak suka menampilkan diri,, saya tak suka terikat dlm hal protokeler dll nya..ah..ah...Tapi saya senang berbaur dng orang2 kebanyakan , simple, sederhana, atau educated dan sopisticatedsaya banyak belajar dng mrk2 selain belajar kpd nature... Dalam milis BT ini saya belajar kembali untk membuka diri , sharing dng teman2 ,dan mencoba belajar memahami lebih luas dinamika kehidupan, khususnya dikalangan budaya tionghoa. Jadi jng takut ya..kalau saya pernah menempeleng pendeta , baik dlm arti sempit maupun permainan kata...Saya tidak suka dan tidak pernah mencoba atau usil dng mencari gara2 , saya menempeleng karna membela teman2 atau saya dan teman2 ditabok tabok lebih dulu dan integitas kt dilecehkan , baru menempeleng balik, dan tidak perlu dihajar habis2an , hanya tempeleng dan lihat reaksi nyaah..ah...mau bersahabat, ,ok,,habis tempeleng2an kita pergi kopi tiam dech Sekarang kt ngobrol kopi tiam ya. Saya memang seorang pengembara. Pernah di Riau, khususnya Tanjung Pinang , dan pernah ke Selat Panjang, Tanjung Balai , Batu dll pulau kecil diskitar Riau Ambil contoh Tanjung Pinang, di jalana utamanya , bisa dikatakan daerah pecinan , hampir sepanjang jalan ada kopi tiam: ,cuma berjarak brapa langkah ada kopi tiam lg... Saya hanya ingin menambahkan keterangan dr teman2 di BT ini yg sudah memberikan keterangan. Di kopi tiam . kt akan menemukan meja bulat , marmer putih dng garis ke hitaman atau abu2, disanggah kaki kayu berornamen ukir sederhana , meja bulat marmer kaki kayu nya 3 , atau meja marmer persegi panjang , ya , kaki penyangganya 4. . Lebih banyak meja marmer bulat. Kursinya juga menarik , campuran kayu tipis dan rotan, ada senderan punggung , dan digambar , spt bunga2, umumnya peony dng warna merah dan ada prada emasnya, tentunya warna2 itu sudah mulai memudar...Ada juga yg digambar simbol taoism , spt bentuk double gourd , wadah air ( holoh..maaf kalau istilahnya salah ) yg di ikat tali,,,ada juga yg bergambar burung hong Sayang sekali, hampir kopi tiam yg ada di tanjung pinang dan sekitarnya, pada masa2 sekarang,
Re: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam
Koh Edy Budaya itu tidak sekedar detail detail ritual , filosofi , agama sebagai dampak , teknologi sebagai dampak , tetapi juga kajian interaksi budaya yang satu dengan budaya yang lain , dalam hubungan interaksi , yang sejogjanya seperti yang di gambarkan Geertz sebagai tentakel gurita , sebagian tentakel mempertahankan identitas , sebagian tentakel meraih nutrisi dari budaya lain , dengan demikian budaya tidak tertutup melainkan terbuka dan dinamis . 2009/12/18 Edy Lim edy8...@yahoo.com Senang bisa mengetahui asal usul kebudayaan kita. Perpaduan antara Melayu dan Tionghua ini melambangkan bahwasanya kita masyarakat Tionghua sangat fleksibel dan bisa adaptasi di semua kalangan di dunia. Terimakasih atas thread baru Takezo-san (Musashi ka?) dan saudara Yongde. Kapan-kapan, ayo kita lim kopi o, mempererat hubungan dan silaturahmi. Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) Teochew gaginang -- *From:* henyung heny...@yahoo.com *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Sent:* Fri, December 18, 2009 6:55:14 AM *Subject:* [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua/ message/32508http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/32508 Budaya Kopi-tiam Di daerah Sumatera bagian utara yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau (termasuk Kepulauan Riau) ada akulturasi budaya antara orang Tionghoa dan Melayu yang melahirkan budaya Kopi-tiam. Budaya ini juga populer di negeri jiran Malaysia dan Singapura. Nama Kopi-tiam sendiri adalah perpaduan antara bahasa Melayu kopi (yang diadopsi dari bahasa eropa, sepertinya Portugis) dan bahasa Minnan / Hokkian tiam yang artinya bisa berupa kedai/warung/ toko. Jadi kopi-tiam adalah warung/kedai kopi :) Di Jakarta, kopi-tiam bisa dijumpai di kantong-kantong masyarakat Tionghoa asal Sumatera seperti di Duta Mas, Jelambar, Pluit dan Muara Karang. Di kopi-tiam ini minuman utama yang disajikan, sesuai namanya, adalah kopi seduh. Bisa berupa kopi murni ataupun dicampur susu. Ceret kopi yang dipakai di kopi-tiam adalah ceret yang bertangkai panjang. Sepertinya ceret kopi ini diadopsi dari ceret warung teh di Tiongkok. Metode menyeduh kopinya sangat unik dan enak ditonton. Kopi yang diseduh adalah dalam bentuk kopi gilingan kasar. Bubuk kopi ini ditampung di saringan flanel yang panjangnya bisa setengah meter lebih. Untuk menyeduhnya, air panas dituangkan ke saringan kopi itu dan ditampung. Air hasil tampungan yang masih panas itu kemudian diseduhkan lagi ke saringan tadi berulang kali sesuai dengan kekentalan kopi yang diinginkan. 1 saringan kopi yang panjang itu bisa menampung sekitar setengah sampai satu kilogram bubuk kopi. Dan bubuk kopi itu biasanya tahan dipakai untuk menyeduh berjam-jam. Selain kopi seduh, minuman khas lainnya adalah teh tawar kental panas dengan nama teh-tong di Medan Aceh / teh-o di Riau, Malaysia dan Singapura. Kalau ditambah es, namanya disebut menjadi teh-pai-leng di Medan Aceh, teh-o-peng di Riau, Malaysia dan Singapura. Selain teh tawar, juga ada teh yang ditambahi gula. Cara meminum teh/kopi tadi juga unik. Karena panas, gelas minuman selalu ditatakin sebuah piring kecil. Dan banyak yang menuangkan minuman ke piring tersebut untuk mendinginkannya. Minumnya ? Langsung dari piring itu ! Di samping teh dan kopi, di kopi-tiam biasanya juga ada teh kembang, es jali-jali dan es kacang hijau. Untuk makanan khas kopi-tiam, setiap daerah ada perbedaannya. Namun roti tawar yang diolesi selai kaya umum dijumpai di semua kopi-tiam. Selai kaya terbuat dari santan, telur bebek atau ayam, daun pandan dan gula. Roti ini juga bisa dipanggang. Di Medan sekitarnya, roti panggang ini juga ditaburin coklat butiran, kacang butiran dan gula pasir. Di daerah saya, Aceh Tamiang, makanan khas kopitiam adalah martabak telur. Martabak ini diadopsi dari masakan Tamil oleh orang melayu Tamiang. Citarasanya sudah jauh berbeda dan benar-benar harum karena berlimpah dengan margarin serta tidak memakai kuah kari kambing. Kopi-tiam umumnya ramai di kala pagi hari. Segala sarapan khas Tionghoa biasanya mudah dijumpai di kopi-tiam. Namun di beberapa daerah ada juga kopitiam yang justru ramainya di malam hari sampai tengah malam. Biasanya tempat-tempat ini adalah tempat sosialisasi di daerah yang belum tersentuh hiburan malam modern. Di kopi-tiam kita bisa menjumpai acek-acek (encek) yang saling bergosip ria sambil bermain catur ataupun xiangqi. Pengunjung kopi-tiam juga bukan hanya sebatas orang Tionghoa saja. Banyak juga yang non-Tionghoa saling berbaur. Hal ini terutama terjadi di Indonesia. Kalau di Malaysia dan Singapura pengunjungnya lebih homogen. Warna lain yang ada paling cuma orang Tamil. Jadi, mari kita lim kopi bersama, regardless of colours. Hormat saya, Yongde -- catatan: saya dengar di daerah Singbebas (Singkawang, Bengkayang, Sambas) budaya kopi-tiam ini juga ada, kalau ada yang dari situ bolehlah dibagi sedikit
Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Erik untk bro Zhou fuyuan dan Koh Beng mazmuri ( budaya )
Koh Beng Mazmuri , saya hanya berusaha menekankan agar di telusuri kembali , karena saat imperialisme dan kolonialisme , praktek penjarahan terhadap bangsa yang sedang di agresi , di aneksasi , di jajah , atau apapun itu adalah suatu fakta , cuman saya lum bercerita banyak , lagi cari sumber2 yang mendukung itu contoh dalam perang candu 1 dan 2 sampai perang boxer , terjadi praktek penjarahan terhadap kekayaan budaya tiongkok , tapi kita semua juga harus berpikir objektif jikapun tidak di jarah , apa ketinggian produk budaya yang di hasilkan itu bisa di pertahankan oleh negara yang bersangkutan , kadang kala malah tidak di hargai di negri sendiri , sehingga kecolongan di kembangkan di negara lain ambil contoh , permainan go dan bonsai , sekarang identik dengan jepang atau karya sastra la galigo bugis , lebih sering di pentaskan di negeri orang kalau dalam contoh masa kini , kekayaan budaya bukan main2 , karena itu aset nasional , klo tidak , ngapain malingsia , juga sekarang sedang berusaha menjarah kekayaan budaya indonesia . 2009/12/18 Erik rsn...@yahoo.com Sorry Fuyuan, aku pingin ikut nimbrung soal artefak budaya yg kata Koh Beng bukan saja tidak dirusak tapi bahkan disimpan dan dirawat dengan baik di tempat-tempat terhormat spt museum dll. Dan anda seakan mengamini beliau? Aku benar-benar merasa terganggu dengan statement spt itu! Mohon maaf ya koh Beng, saya kira anda bukan tidak paham bahwa bagi yg pernah belajar antropologi (apalagi arkeologi) pasti tahu, mengambil dan memindahkan sebuah benda budaya dari tempat asalnya ke tempat lain pada dirinya sendiri sudah merupakan sebuah tindakan perusakan! Apalagi bila benda budaya yg diambil itu termasuk kategori cagar budaya bernilai historis yang dilindungi negara yg tidak boleh diperjual-belikan, apalagi dipindahkan ke negara lain oleh bangsa lain!! Belum lagi kita persoalkan dengan cara apa benda budaya itu diperolah? Lewat penjarahan yg mendompleng agresi militer? Atau lewat pencurian dan penipuan? Pun pula kalau dikatakan bangsa barat sangat menghargai nilai-nilai artefak budaya bangsa lain yg telah mereka miliki dan mereka simpan di museum mereka, pertanyaannya adalah sejauh apa apresiasi itu mereka berikan? Kita sama-sama tahu, bahwa yg berharga dari sebuah benda budaya bukan cuma sekedar nilai artistiknya saja, masih terkandung di dalamnya nilai kultural, nilai historis, nilai fungsional, dan juga tak jarang nilai religius. Nah selain nilai estetis, mungkinkah bangsa barat yg mengambil dan memindahkan benda budya bangsa lain ke museum mereka bisa menghargai nilai kultural, nilai historis apalagi nilai religius artefak budaya itu persis sebagaimana pemilik asli benda-benda itu menghargai artefak budaya itu ketika masih di tempat asalnya? Dengan pasti dan yakin saya bisa katakan bahwa selain kemungkinan terjadinya kerusakan fisik benda-benda itu sewaktu dipindah-tempatkan, yg sudah jelas adalah nilai kultural, nilai historis dan nilai religius artefak budaya itu telah dirusak dan dinista oleh mereka yg katanya menghormati dan menyimpan benda budaya bangsa lain di museum mereka itu! Lagi-lagi, inilah sebuah peragaan keangkuhan kultural yg dipertontonkan kepada kita!! Bisakah kita coba berempati dengan perasaan mereka yang artefak budaya bangsanya telah diperlaukan secara tidak layak seperti itu? Sebagai orang Katolik saya coba membayangkan, suatu ketika terjadi peristiwa yang tak pernah kita harapkan, tiba-tiba patung Bunda Maria yang di Lourdes diambil dan dipindahkan ke sebuah negara Ateis, di sana Bunda Maria tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat dengan baik di museum secara terhormat. Bukan cuma itu, mereka juga membentuk tim ahli untuk meneliti segi-segi estetika patung Bunda Maria itu, dipelajari bagaimana teknik pembuatannya, simbol-simbol yang ada padanya serta bagaimana orang Katolik memahmi semua itu dll, dll. Dan pada hari-hari libur, warga ramai berkunjung ke museum untuk melihat keindahan patung Bunda Maria, ada pemandu yang menjelaskan segala sesuatu tentang patung Bunda Maria, tentang keindahannya, tentang asal usulnya dll, dll, diceritakan pula bahwa ¡°Patung buatan manusia yang tak bernyawa itu pernah disembah oleh masyarakat yang masih terbelenggu dalam faham-faham idealisme tentang adanya Surga dengan ajaran-ajaran eskatologisnya.¡± dst, dst. Ah, ah.. sakitnya hati ini membayangkan semua itu. Tapi beruntunglah itu cuma khayalan saya. Namun bagaimana dengan saudara-saudara kita yang jelas-jelas mengalami semua ini secara nyata?? Masihkah kita sampai hati berdalih bahwa artefak budaya mereka tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat di tempat terhormat??? Oh, kejamnya kaum kapitalis dan imperialis Salam, Erik -- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou zho...@... wrote: Pak Beng, Seperti yang anda ungkap, jika kita
Re: [budaya_tionghua] Re: untk bro Zhoufy...( budaya )
2009/12/18 younginheart5000 crv...@yahoo.com Penistaan agama lain, penghancuran budaya budaya lain, bukanlah sekedar masalah ego, namun, lebih dalam, bagian dari sistim. Ingatlah penghancuran budaya lokal di Latin Amerika (Amerika tengah sampai selatan) oleh orang orang Portugis dan Spanyol, adalah bagian dari peletakan batu pertama, bagi budaya dan kekuasaan mereka di seberang lautan. * dada : maksud anda hernando cortes ? membicarakan amerika latin adalah memiliki karakteristik yang berbeda jika membandingkan praktek imperialisme dan kolonialisme di asia dan afrika. 1. secara kuantitas masih eksis dan signifikan , terutama di bbrp negara amerika latin , apalagi di amerika tengah. Bahkan keturunan Indian masih sanggup menduduki puncak teratas sebagai pemimpin negara. (berbeda dengan nasib indian di amerika , aborigin di taiwan , aborigin di australia , yang benar menjadi satwa langka) 2. ada etnis baru (kulit hitam) , masuk ke amerika latin besar2an , brazil contohnya adalah negara dengan sistem perbudakan yang jumlahnya terbesar dan setara dengan USA pada masa itu. Dengan masuknya etnis kulit hitam ini , interaksi budaya semakin kompleks , dan juga inter marriage di antara mereka (putih merah hitam) membentuk varian kultur baru , baik kultur campuran , maupun kultur baru yang berbeda dari asalnya. 3. Itu sebabnya posisi Amerika Latin begitu lemah gemulai , hanya di anggap halaman belakang bagi USA , karena kegagalan kulit putih menggenocide kaum indian secara total , just joking. Jadi kalau bicara masalah sistematis penghancuran budaya lokal , keknya lebih tepat di tujukan kepada kasus USA. * Agama yang dipaksakan pada penduduk lokal adalah dalam satu paket dengan bahasa, seni, bentuk ketatanegaraan,pemberian nama, dsb. Semua merupakan identitas bangsa baru. Komunitas beragama baru ini, seringkali dengan radikal ingin menghapus sisa agama budaya lama, seperti penghancuran patung Buddha yang berusia ribuan tahun di Afganistan * dada : Bamiyan - Afghanistan menjadi contoh , aksi radikal ini dimana patung2 raksasa di rusak . Tapi kabar terakhir ini sedang di renovasi oleh ilmuwan2 kristen dari Jerman. Tetapi salah kalau hanya mengambil sampel taliban - afghanistan . itu ibarat mengambil data ekstrim dari sebuah kajian statistik , dan bisa di abaikan. Karena kristen di timur tengah juga masih eksis . * Penerimaan perasukan agama baru ini, berbeda dari komunitas ke komunitas. Yang pasif menerima dengan sukarela, memeluk dan merubah diri. Seperti pada suku suku Indian di Amerika latin, orang orang di Nusantara ketika Islam dan Kristen masuk, Philippina ketika katholik masuk, dsb. Sebaliknya, beberapa komunitas malah menutup diri, memperkuat identitas budaya sendiri, malah menyerang pembawa agama baru. Ini terjadi di Jepang, ketika missionarist banyak yang dibantai. Juga di India, penolakan agama dan budaya asing cukup intens, walau sebagian menjadi Islam (Pakistan dan Bangla Desh). Dada : Jepang *Di jepang tergantung rejim siapa yang berkuasa. 1. Nobunaga berkawan akrab dengan Jesuit , dan malah membantai kaum buddhist di Hiei , pada masa Nobunaga , samurai katolik (kirishitan) jumlahnya cukup banyak . 2. Saat big boss nobunaga di brutus-in sama akechi mitsuhide , dan wafat. Suksesornya , Hideyoshi , dan kemudian Tokugawa yang akhirnya mendirikan Shogunate selama 250 tahun , nasib nasionaris berbeda 180 derajat dan benar2 berakhir. * *India 1. India banyak pengaruh Islam karena imbas dari berdirinya Mughal Empire , Mongol2 yang beragama Islam dan sangat powerful . * *2. Pakistan dan India berpisah karena perbedaan agama , bukan karena penolakan agama dan budaya asing . Bangladesh (dulu Pakistan Timur) berpisah dari Pakistan bukan karena perbedaan agama , tapi seperti perbandingan krisis Aceh di negara kita dulu , dimana Pakistan Timur tidak merasa di perhatikan pusat (pakistan barat) , padahal bangladesh adalah tanah penuh bencana. * --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, beng mazmuri beng...@... wrote: Salam, Trima kasihatas tanggapannya, minta maaf kalau saya terjebak kedlm ego ke iman an saya. Karena topik pelecehan budaya oleh pendeta kristen , dan saya kebetulan pecinta seni dan budaya , mungkin saya lebih kuat dlm hal pengetahuan seni , karena saya berkecimpung dlm bidang itu dari awal thn 80 sampai sekarang. Makanya saya menyinggung tg hal , misalnya artefak2 tribal dari suku batak , dayak dll. yang memang pd faktanya ada tersimpan dng baikdi museum2 negara tertentu , lengkap tg data2 dan pengertian artefak itu, sesuai originalitas pengertian dari suku2 tsb , Dan saya berkesimpulan , ktk membaca literatur2 tsb. betapa barat sangat mengagumi atau terperangah dng kebudayaan tsb, bukan hanya dr sisi artistik , tapi pemahaman2, simbolik yg terkandung didalam nya. Karena ada member yg menulis tg penghancuran budaya atau pelecehan budaya , saya mencoba membagi sekelumit tg pengetahuan saya yg
[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam
Nah, ini yang mengasyikkan! Kalo bicara musafir yang suka melancong saya pernah punya pengalaman dengan yang namanya Kopi Tiam saat mampir di pulau Belitung beberapa waktu lalu. Sama dengan yang diceritakan teman-teman dari Sumut, Kopi Tiam di Belitung juga menyediakan minuman kopi panas dan dingin, pahit dan manis, juga teh dan soft drink lainnya serta kue-kue penganan. Tapi satu yang unik di Belitung adalah, hampir semua Kopi Tiam di sini mejanya panjang-panjang berderet-deret menghadap ke satu arah dimana tersedia satu pesawat televisi berlayar cukup besar (saya kira 24 inch) yang menayangkan film-film Mandarin lewat vd atau vcd. Biasanya Kopi Tiam di sini baru ramai tamu setelah senja, bukan cuma orang tua, anak muda dan remaja juga mejengnya di Kopi Tiam. Dengan memesan satu gelas kopi, kita bisa duduk lama-lamaan nonton video! Mengasyikkan bukan? Satu lagi pengalaman saya di Belitung, suatu kali selagi duduk-duduk di salah satu Kopi Tiam di sana, saya ikut nimbrung ngobrol dengan sekelompok laki-laki setengah baya (walau agak terbata-bata saya masih bisa mengikuti dan meniru logat bahasa Hakka mereka), ternyata salah satu di antara mereka mengaku adalah kakak iparnya Yusril Ihza Mahendra. Ternyata kakak perempuannya Yusril bersuami seorang Tionghoa! Surprise juga saya waktu itu, dan yang lebih mengejutkan lagi, si kakak ipar itu bilang, bahwa Yusril pun fasih berbahasa Hakka seperti mereka!! Ada rekan-rekan yang bisa mengkonfirmasi hal ini?? Salam, Erik
Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam
Di jl sabang ada kopitiam yg buka bondan winarno. Dekor gaya lama Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Fri, 18 Dec 2009 02:36:53 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam Di kemanggisan ada kopi tiam dan namanya pun kopi tiam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Thu, 17 Dec 2009 20:21:53 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam Di kampung g, kopitiam ada beberapa juga n fungsinya tempat makan pagi n kumpul2 sebelum mulai kegiatan. Tp jarang tuh org tiociu disana. Apa mungkin konsepnya mirip2 tp bentuk n jenis berbeda2? Yg di kampung g lebih kayak model foodcourt, yg punya tempat jual minuman n beberapa makanan ringan tp makanan laennya dijual oleh para penyewa. Oh iya skrg di mall2 sudah mulai nongol tuh kopitiam mungkin sejak yakun kaya rame trus skrg nongol lau's n beberapa merk lagi. So kapan kita cobain? Masa nongkrong di cafe mlulu seh hehehe -Original Message- From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com Date: Fri, 18 Dec 2009 01:02:20 To: budaya_tionghuabudaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga) sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa apa betul berawal dari tradisi tiociu ?
Re: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam
Wah, baru saya balik dari Bandung. Sungguh kota yang menyejukkan badan dan jiwa. P.S. : Kemarin pergi ke Kongkow cafe, baru tau dari pemiliknya yang juga kaget sendiri setelah diberitahu oleh pelanggan perdananya bahwa Kongkow berasal dari dialek Hokkien.. Kong : bicara, ngomong Kow : obrolan Moga berguna, Edy Lim From: Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@hotmail.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 18, 2009 12:14:05 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam Kalau begitu kapan nich yang di Bandung kumpul di Kopi Tiam buat kongko-kongko? Hehehe... Po Ka Tiam samchan panggangnya enak, Hakaw nya juga enak hehehe... --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcin...@.. . wrote: Di Bandung, baru-baru ini dibuka po ka tiam.. di jl pasirkaliki. . heheheh. Jualannya nasi, bami, dll fast food Tionghoa.. From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of henyung Sent: Friday, December 18, 2009 6:55 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua/ message/32508 Budaya Kopi-tiam Di daerah Sumatera bagian utara yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau (termasuk Kepulauan Riau) ada akulturasi budaya antara orang Tionghoa dan Melayu yang melahirkan budaya Kopi-tiam. Budaya ini juga populer di negeri jiran Malaysia dan Singapura. Nama Kopi-tiam sendiri adalah perpaduan antara bahasa Melayu kopi (yang diadopsi dari bahasa eropa, sepertinya Portugis) dan bahasa Minnan / Hokkian tiam yang artinya bisa berupa kedai/warung/ toko. Jadi kopi-tiam adalah warung/kedai kopi :) Di Jakarta, kopi-tiam bisa dijumpai di kantong-kantong masyarakat Tionghoa asal Sumatera seperti di Duta Mas, Jelambar, Pluit dan Muara Karang. Di kopi-tiam ini minuman utama yang disajikan, sesuai namanya, adalah kopi seduh. Bisa berupa kopi murni ataupun dicampur susu. Ceret kopi yang dipakai di kopi-tiam adalah ceret yang bertangkai panjang. Sepertinya ceret kopi ini diadopsi dari ceret warung teh di Tiongkok. Metode menyeduh kopinya sangat unik dan enak ditonton. Kopi yang diseduh adalah dalam bentuk kopi gilingan kasar. Bubuk kopi ini ditampung di saringan flanel yang panjangnya bisa setengah meter lebih. Untuk menyeduhnya, air panas dituangkan ke saringan kopi itu dan ditampung. Air hasil tampungan yang masih panas itu kemudian diseduhkan lagi ke saringan tadi berulang kali sesuai dengan kekentalan kopi yang diinginkan. 1 saringan kopi yang panjang itu bisa menampung sekitar setengah sampai satu kilogram bubuk kopi. Dan bubuk kopi itu biasanya tahan dipakai untuk menyeduh berjam-jam. Selain kopi seduh, minuman khas lainnya adalah teh tawar kental panas dengan nama teh-tong di Medan Aceh / teh-o di Riau, Malaysia dan Singapura. Kalau ditambah es, namanya disebut menjadi teh-pai-leng di Medan Aceh, teh-o-peng di Riau, Malaysia dan Singapura. Selain teh tawar, juga ada teh yang ditambahi gula. Cara meminum teh/kopi tadi juga unik. Karena panas, gelas minuman selalu ditatakin sebuah piring kecil. Dan banyak yang menuangkan minuman ke piring tersebut untuk mendinginkannya. Minumnya ? Langsung dari piring itu ! Di samping teh dan kopi, di kopi-tiam biasanya juga ada teh kembang, es jali-jali dan es kacang hijau. Untuk makanan khas kopi-tiam, setiap daerah ada perbedaannya. Namun roti tawar yang diolesi selai kaya umum dijumpai di semua kopi-tiam. Selai kaya terbuat dari santan, telur bebek atau ayam, daun pandan dan gula. Roti ini juga bisa dipanggang. Di Medan sekitarnya, roti panggang ini juga ditaburin coklat butiran, kacang butiran dan gula pasir. Di daerah saya, Aceh Tamiang, makanan khas kopitiam adalah martabak telur. Martabak ini diadopsi dari masakan Tamil oleh orang melayu Tamiang. Citarasanya sudah jauh berbeda dan benar-benar harum karena berlimpah dengan margarin serta tidak memakai kuah kari kambing. Kopi-tiam umumnya ramai di kala pagi hari. Segala sarapan khas Tionghoa biasanya mudah dijumpai di kopi-tiam. Namun di beberapa daerah ada juga kopitiam yang justru ramainya di malam hari sampai tengah malam. Biasanya tempat-tempat ini adalah tempat sosialisasi di daerah yang belum tersentuh hiburan malam modern. Di kopi-tiam kita bisa menjumpai acek-acek (encek) yang saling bergosip ria sambil bermain catur ataupun xiangqi. Pengunjung kopi-tiam juga bukan hanya sebatas orang Tionghoa saja. Banyak juga yang non-Tionghoa saling berbaur. Hal ini terutama terjadi di Indonesia. Kalau di Malaysia dan Singapura pengunjungnya lebih homogen. Warna lain yang ada paling cuma orang Tamil. Jadi, mari kita lim kopi bersama, regardless of colours. Hormat saya, Yongde -- catatan: saya dengar di daerah Singbebas (Singkawang, Bengkayang, Sambas) budaya kopi-tiam ini juga ada, kalau ada yang dari situ bolehlah dibagi sedikit cerita
Re: [budaya_tionghua] untk Shinmen Takezo ( kopi tiam )
Dear Koh Beng, Ternyata lama di TPI (Tanjungpinang) ya.. Apakah masa itu sekolah Toan Hwa masih ada? Salah satu kopitiam favorit saya adalah yang berlokasi di jalan Mawar yang ada pohon besar di dalam rumahnya. Benar-benar kopitiam yang orisinil. Sayangnya awal tahun 2000 sudah dibongkar menjadi kopitiam ruko. Koh Beng tau tempat itu? Orang Pinang tidak menggunakan kata warung kopi melainkan kedai kopi. Masih berbau bahasa Melayu. Pecinan di Tanjungpinang awalnya berada di jalan Merdeka dengan sebutan Cap Lak Keng : Enam Belas Rumah. Dimana disana ada vihara yang sudah berdiri sekitar 200-an tahun lalu. Bila saya ada balik Pinang, akan saya coba upload photo Pecinan masa lalu ke forum ini. Mari bernostalgia. Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) Teochew gaginang From: beng mazmuri beng...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 18, 2009 1:20:16 PM Subject: [budaya_tionghua] untk Shinmen Takezo ( kopi tiam ) Salam, Betul juga nich , ganti topik lebih menarik. Masalah ke iman an agak sensitif ya, dr ribuan thn lalu sampai sekarang ngak ada habis2nya , entah sudah brapa banyak darah yg dikucurkan dan brapa banyak kehancuran dan pelecehan budaya.. Lebih baik bicara pelestarian budaya...tapi sebelumnya saya ingin menjawab pertanyaan anda dulu ya...Panggil saya beng saja , lebih familiar. Benar galeri saya ada di kelapa gading, dan silahkan mampir. Cuma dlm waktu dekat saya akan pindah dari ruko yg sekarang saya sewa ( Gading Batavia ,blok harmoni LC 11 no : 1 ) Belum tahu pindah kemana tapi saya ingin tetap di skitar gading , karena saya melihat tidak banyak galeri di gading dibandingkan daerah selatan , misalnya. Pada awal berdirinya galeri saya ( Ars Longa Gallery coffee corner ), saya menampilkan khusus pernak pernik kebudayaan peranakan tionghoa indonesia selain lukisan2 yg di dominasi pelukis2 keturunan tionghoa indonesia. Waktu itu saya mendpt respond yg baik , karna banyak yg belum mengenal pernak pernik kebudayaan peranakan tionghua indonesia. Ada tawaran , misalnya dr mall artha gading untk kerja sama buat event kebudayaan. Sayang waktu itu saya lg sibuk dng kegiatan saya yg baru di Yogya , khusus untk seni rupa kontemporer indonesia. Sekarang galeri saya berantakan , penuh dng lukisan kontemporer, meskipun saya tetap menyediakan ruangan untk karya2 pelukis keturunan , terutama yg sudah meninggal dan dilupakan... . Banyak pernak pernik peranakan saya yg saya display di galeri, dibeli oleh teman2 singapore ( saya hampir 20 thn melempar , kasarnya menjual artefak2 itu kpd kolektor khusus kebudayaan peranakan tionghoa, , karna saya bukan orang makmur , kaya, saya hanya seorang musafir, independent, terpaksa hrs menjual , tapi just for passionate collector , di singapore ). Saya bersyukur, menjual kpd orang, kolektor yg tepat. Dlm waktu dekat ini, kolektor tsb , seorang dokter specialist terkenal singapore akan meresmikan museum pribadinya tg kebudayaan peranakan tionghoa. Maaf , kalau saya berbicara tg kolektor luar, karna ada banyak dari orang2 kt sendiri. yang kurang menghargai kebudayaannya . ( ah..ah..banyak yg bisa dibahas tg hal ini ) Saya senang bisa berkenalan dng anda, ah..ah..saya seorang musafir dan anda gembel...ah. .ah...saya paling respect ( dan takut ) sama gembel , karena pikiran saya langsung teringat dng cerita2 silat , atau cerita tg gembel adalah seorang sakti yg menyamar, seorang dewa , agak mirip dng issue yg dilempar ( sbenarnya tanggapan sdr cgx atas sdr jackson ), Yesus yg miskin.humor satire.ah. .ah...udah ah saya ngak mau terpancing emosi lg So,,,.silahkan datang ,juga untk teman lain di BT , pecinta ,pemerhati kebudayaan. Minta maaf , banyak tahun saya bekerja sndiri , independent , bahkan dlm setiap event yg saya selenggarakan atas nama galeri saya , saya tidak suka menampilkan diri,, saya tak suka terikat dlm hal protokeler dll nya..ah..ah. ..Tapi saya senang berbaur dng orang2 kebanyakan , simple, sederhana, atau educated dan sopisticated. ...saya banyak belajar dng mrk2 selain belajar kpd nature... Dalam milis BT ini saya belajar kembali untk membuka diri , sharing dng teman2 ,dan mencoba belajar memahami lebih luas dinamika kehidupan, khususnya dikalangan budaya tionghoa. Jadi jng takut ya..kalau saya pernah menempeleng pendeta , baik dlm arti sempit maupun permainan kata...Saya tidak suka dan tidak pernah mencoba atau usil dng mencari gara2 , saya menempeleng karna membela teman2 atau saya dan teman2 ditabok tabok lebih dulu dan integitas kt dilecehkan , baru menempeleng balik, dan tidak perlu dihajar habis2an , hanya tempeleng dan lihat reaksi nyaah..ah. ..mau bersahabat, ,ok,,habis tempeleng2an kita pergi kopi tiam dech Sekarang kt ngobrol kopi tiam ya. Saya memang seorang pengembara. Pernah di Riau, khususnya Tanjung Pinang , dan pernah ke Selat Panjang, Tanjung Balai , Batu dll pulau kecil diskitar Riau Ambil contoh
[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam
Yang di jalan sabang, cita rasa sajiannya menurut saya terlalu dipaksakan. Di mal emporium pluit lantai paling atas, ada lau's kopitiam, cita rasanya masih boleh lah. Tapi tetap saja kurang suasana ramainya. Kalau di pasar muara karang kopitiam nya ramai hanya pagi hari, dan yang datang juga mayoritas hanya untuk sarapan. Sudah beda dengan kenangan kopitiam di kampung dulu, datang tujuannya benar-benar menikmati kopi atau teh. Sajian utamanya kongkow-kongkow. Jadi sebenarnya ciri khas kopitiam bukanlah di dekor, suasana, ataupun sajiannya. Tetapi lebih ke kongkow-kongkow sambil minum kopi atau teh. Starbucks masuk hitungan kopitiam modern tidak yah ? Sayangnya tidak egaliter, satu gelas kopi saja harganya ajegile. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Di jl sabang ada kopitiam yg buka bondan winarno. Dekor gaya lama Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jackson_ya...@... Date: Fri, 18 Dec 2009 02:36:53 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam Di kemanggisan ada kopi tiam dan namanya pun kopi tiam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: agoeng_...@... Date: Thu, 17 Dec 2009 20:21:53 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam Di kampung g, kopitiam ada beberapa juga n fungsinya tempat makan pagi n kumpul2 sebelum mulai kegiatan. Tp jarang tuh org tiociu disana. Apa mungkin konsepnya mirip2 tp bentuk n jenis berbeda2? Yg di kampung g lebih kayak model foodcourt, yg punya tempat jual minuman n beberapa makanan ringan tp makanan laennya dijual oleh para penyewa. Oh iya skrg di mall2 sudah mulai nongol tuh kopitiam mungkin sejak yakun kaya rame trus skrg nongol lau's n beberapa merk lagi. So kapan kita cobain? Masa nongkrong di cafe mlulu seh hehehe -Original Message- From: shinmen takezo hisashi.mits...@... Date: Fri, 18 Dec 2009 01:02:20 To: budaya_tionghuabudaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga) sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa apa betul berawal dari tradisi tiociu ?
[budaya_tionghua] ruhut kesandung sara lagi
http://www.detiknews.com/read/2009/12/16/162532/1261345/10/tersandung-sara-ruhut-adu-mulut-di-diskusi-century silakan dibaca Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com
[budaya_tionghua] untk bro Erik ( budaya )
Salam... Saya mengerti dan memahami apa yg bro Erik paparkan, tg perusakan budaya, termasuk artefak2nya dan nilai2 yang terkandung didalamnya. Apakah aretefak2 itu kalau ditempatkan ditempat terhormat, spt museum dll, apakah cuma menjadi pajangan semata mata, dan bagaimana barang2 itu didapatkan, apakah dirampas paksa dng bantuan militer atau misionaris atau di curi..? atau di hibahkan... Terus apakah benda2 tsb , masih mempunyai fungsi semulanya , secara budaya , ritual , filosopis , fungsi sosial dll...dng berpindahnya benda tsb dari asal muasal originalitas benda2 tsb ketempat yg berbeda kultur...dan pandangan..? Apakah benda2 tsb tidak menjadi semakin rusak karena berpindah pindah tempat..? Oh kejam nya imperialis! Tapi bro Erik dng jernih juga mengatakan , seandainya benda2 tsb tetap berada ditempat asalnya , apakah masih terawat , terjaga , masih diperdulikan...? Benda seni beragam bentuk , beragam bahan materinya , beragam fungsi dan pengertiannya, ada yg bersifat ritual , pengkultusan atau hanya sekedar simbol atau berfungsi untk pemakaian kehidupan se hari hari.. Wah pasti repot untk menjelaskan nya.. Saya cuma mau berbagi sedikit apa yg saya tahu berkenaan uneg2 ( bahkan erik mengatakan mimpinya ) tsb. Pertama , kt bicarakan tg museum yg menaruh benda2 tsb , Saya bisa mengatakan untk museum yg reputable, tentu mrk punya tim ahli nya. Benda2 itu bukan menjadi pajangan semata mata, ada penjelasan memadai dan lebih memadai kalau anda tidak puas dng keterangan singkat yg ditulis diantara benda2 yg dipajang itu. Silahkan hubungi pihak museum , kuratornya , tim ahlinya dlll..Ada banyak literatur , buku yg membahas khusus items2 koleksi mereka yg bertebaran di banyak negara. Semua di urai dng baik , kalau pun ada missing link yg hilang atau keraguan , pasti akan disertakan pendapat , argumentasi dari pihak2 , ahli lain... Nah dalam literatur2 , buku2 atau penjelasan tsb , saya tidak menemukan unsur2 yg bersifat melecehkan , menodai artefak2 , kebudayaan2 tsb ...Ingat , mrk membhas tentang seni , tentang sejarah , tentang kebudayaan , dan implikasi2 didalamnya, mrk bukan bicara agama , imperialisme, pertentangan budaya dlll..bahkan disertai asal usul barang tsb ( provenance ), kalau ada data2 barang itu ex jarahan , rampasan , ada disertai keterangannya. Silahkan goverment to goverment yg mengurusnya. Toh ada brapa artefak2 kt yg dibawa oleh orang2 belanda, dikembalikan ke indonesia. Balai lelang international , spt Christies atau Southebys sudah beberapa kali di gugat oleh pemerintah China, dan ada yg di withdraw, Balai lelang dan museum punya kode etik. Kalaupun dableg , ya mau dibilang apa, silahkan ambil jalur penuntutan yg resmi , buy back atau diplomasi lain nya. Atau lakukanlah apa yg dilakukan seorang warga China, ktk tahun lalu balai lelang Chriestie melelang artefak kerajaan Qian Lung, bid terus sampai dpt, setelah dia berhasil mendapatkannya atau menang dlm lelang tsb, dia TIDAK mau membayar...ah''ah''..itulah cara dia untk memprotes ktk pemerintahnya sendiri tak perduli atau mempermalukan balai lelang tsb. Saya ingin bercerita lagi, tg barang seni yg jatuh ditangan orang lain , berbudaya lain... Saya sering hunting untk barang seni, pernak pernik yg berhubungan dengan kebudayaan peranakan tionghoa di indonesia atau di asia tenggara. Ambil contoh tentang keramik, Sangat menarik ktk pd permulaan abad 19 , orang2 keturunan peranakan , untk masalah keramik2 ( porcelain ), yg untk dipakai sehari hari, baik itu untk upacara perkawinan, sembahyang dll, mereka memesan khusus ke China, dng sedikit meniru model keramik yg lg trend saat itu. ( family rose, atau keramik berwarna warni ). Mrk memesan dng design khusus yaitu dng gambar bunga peony dan phoenix ( burung hong ) dan disertai ornament hiasan taoism simbol ( eight immortal ). Dan bagi pecinta barang antik di klasifikasikan sbg item Nyonya Wares , Hanya diketemukan di Indonesia, Sngapore , Malacca , Penang , dan brapa tempat di Malaysia yg ada komunitas keturunan. Keramik2 itu ada berbentuk mangkuk, piring, cangkir, tempat menaruh perhiasan , untk menyimpan makanan , untk menaruh hio dll. Ada satu keramik berbentuk wadah dng penutupnya, Disebut kamcheng , untk menaruh beras , nasi atau acar ...ukuran dan warna nya macam, paling kecil skitar 10 cm , dan besar skitar 40 cm. Diatas wadah keramik itu selalu ada penutupnya ( dari keramik juga ), dan diatas penutup atau tutupan ( lid cover ) selalu ada Kilin atau Qi lin , lion dog , spt binatang anjing atau singa yg lg menyeringai. Kt keturunan tionghoa tentu mengerti tg Kilin atau lion dog tsb., biasa terdapat di depan klenteng2 .. Nah saya pernah berburu barang2 tsb sampai sumatera , khususnya palembang , medan dan aceh.. Ini yg menarik, ..Ktk saya mendapat kan keramik kamcheng itu yg ada bentuk kilin nya , di palembang saya hampir sebagian besar mendapatkan nya dlm bentuk utuh, tentu ada yg retak atau bocel...bentuk patung
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797
bang john, saya rasa anda terlalu sensitif mau membawa sesama member milis ke polisi, menurut saya kekesalan bang chen gui xin itu tidak tau mau di bawa ke mana lagi, jadi di luahkan ke milis kita ini, karena emang berhubungan dengan penghinaan terhadap budaya tionghua walaupun judulnya emang provokatif, biarkan moderator di sini yang memperingatinya yang memang sudah di peringati oleh moderator di sini, jadi case close di sini. kalo anda emang sensi agama anda di sungging yah anda tidak cocok berada di komunitas budaya tionghua di sini, karena tujuan di bentuknya milis ini adalah salah satunya untuk mengcounter pandangan2 salah terhadap budaya tionghua (cmiiw for moderator) kalo anda emang suka maen hukum2, silahkan anda mengajukan tuntutan hukum terhadap pemasangan spanduk yang selalu bernada provokatif di bogor itu. saya tunggu action dari anda daripada mengajukan tuntutan hukum terhadap member milis budaya tionghua yang memang di gunakan untuk sharing maupun bertanya saya bukan kawan bang chen gui xin, saya juga bukan kawan anda, tapi begitu kita sudah bergabung di sini kita sudah menganggap semua yang ada di sini adalah saudara salam, budianto cheng From: John Siswanto johnsiswa...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thu, December 17, 2009 1:44:40 AM Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797 Nah ini dia orang yang ditunggu-tunggu, dari awal dan judul postingannya saja sudah provokatif dan menyesatkan. .. saya tidak pernah mengancam anda, bukan type saya mengancam, untuk membuktikan saya tidak mengancam anda, saya persilahkan anda membuka identitas anda, anda pasti akan saya laporkan kepada pihak berwajib... Setelah diproses pihak berwajib, baru ketahuan anda takut atau tidak... Anda hanya berani berkoar-koar karena bersembunyi di balik dunia maya (tanpa identitas jelas)... Oke saya tunggu yaa... John Siswanto --- Pada Kam, 17/12/09, ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ gmail.com menulis: Dari: ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ gmail.com Judul: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797 Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Kamis, 17 Desember, 2009, 12:58 AM Dear Pak Sis: Ndak perlu ngancam2 saya dg penjara ... bukan itu yg saya takutkan dalam hidup. Selain itu, jika anda cermati tulisan saya itu adalah kelanjutan dari kritik Jackson atas teologi paradoksnya pendeta (terutama karismatik). Apakah anda tidak jeli bahwa pola hidup para pendeta, dan tentu saja teologi mrk yang mengajarkan bahwa kekayaan duniawi (harta) adalah bukti manusia sedang diberkati oleh Tuhannya jelas berlawanan (saya tidak tahu, anda lebih suka istilah kontradiksi atau paradoks) dengan perintah/contoh hidup Yesus sendiri. Coba baca ulang alkitab anda, khusus yang diucapkan kata2 Yesus sendiri berkaitan harta. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John Siswanto johnsiswanto@ ... wrote: Weleh.. weleh.. weleh.. makin sesat saja bung Cen Gui Xin ini, saya heran juga kenapa postingan yang menyesatkan seperti yang diposting saudara ini yang terang-terangan menebarkan permusuhan SARA ini bisa lolos... Protes saya kepada moderator agar tidak meloloskan tulisan yang sudah menghina agama tertentu... Bung saya bisa membantu anda dalam perkara - pendeta yang menghina agama/kepercayaan anda, tapi untuk info anda saya juga bisa menjebloskan anda ke penjara, karena penghinaan/penistaa m yang anda lakukan terhadap agama/kepercayaan orang lain... So, please behave yourself ! John Siswanto --- Pada Rab, 16/12/09, ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ menulis: saya tambahkan bahwa yang paling sial jauh dari berkat adalah Yesusnya sendiri, karena paling miskin. ha ha ha. Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini!
[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam -- Erik
Ko Erik, A Khiu saya (Kakak Ibu), dulu teman satu sekolah dengan Yusril. Confirmed! emang dia bisa bahasa Khek. Di Belitung mostly orang asli yg berbaur dengan orang Khek di sini, bisa bahasa Hakka. Jadi Confirmed:) Salam Abdi Christ satu di antara mereka mengaku adalah kakak iparnya Yusril Ihza Mahendra. Ternyata kakak perempuannya Yusril bersuami seorang Tionghoa! Surprise juga saya waktu itu, dan yang lebih mengejutkan lagi, si kakak ipar itu bilang, bahwa Yusril pun fasih berbahasa Hakka seperti mereka!! Ada rekan-rekan yang bisa mengkonfirmasi hal ini?? Salam, Erik
[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam -- Erik
Bung Abdi Christ yg baik selamat malam, apa kabar ? Saya juga dengar istri pertama pak Yusril juga Tionghoa, boleh dikonfirmasi mengenai hal ini ? kam siah dan selamat malam, John Siswanto --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, toyota_man save_my...@... wrote: Ko Erik, A Khiu saya (Kakak Ibu), dulu teman satu sekolah dengan Yusril. Confirmed! emang dia bisa bahasa Khek. Di Belitung mostly orang asli yg berbaur dengan orang Khek di sini, bisa bahasa Hakka. Jadi Confirmed:) Salam Abdi Christ satu di antara mereka mengaku adalah kakak iparnya Yusril Ihza Mahendra. Ternyata kakak perempuannya Yusril bersuami seorang Tionghoa! Surprise juga saya waktu itu, dan yang lebih mengejutkan lagi, si kakak ipar itu bilang, bahwa Yusril pun fasih berbahasa Hakka seperti mereka!! Ada rekan-rekan yang bisa mengkonfirmasi hal ini?? Salam, Erik
Re: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?
Saya kira anda salah menafsirkan pendapat Pak Liang U. Yg dibahas Apek Liang adalah hubungan antara etnisitas dan kewarganegaraan, tak menganalisa siapa yg bisa disebut etnis tionghoa. Sedangkan yg dibicarakan sdr Ardian adalah masalah etnisitas itu sendiri, tak ada hubungannya dng masalah warga negara. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: dedy hartantod...@yahoo.com Date: Fri, 18 Dec 2009 12:55:53 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa? Dear all BTers, Sdr Ardian berpendapat, simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak ada kaitan ame GEN or SUKU or ASAL USUL. Dengan mencounter pendapat saya soal Gen (DNA), untung ada Mpek Liang U, yang pendapatnya sedikit banyak sejalan dengan saya Menurut hukum anda adalah orang Singapore, tapi menurut ras anda adalah orang Chinese. hukum kewarganegaraan kita adalah orang Indonesia, dilihat dari etnis kita adalah orang Tionghoa. Kedua beliau ini menurut saya cukup mumpuni dalam hal BT. Maksud saya seandainya kita bisa membuat kesepakatan, paling tidak di milis BT ini siapa Orang Tionghoa ? Maka subyek yang sama tidak berulang-ulang lagi dipertanyakan. contoh, sdr. Erilk th 2006 pernah membahas Ong Hok Ham, orang Tionghoa apa bukan? Mpek Liang U dalam tanggapannya memberi contoh, ras Tionghoa membela nama baik Indonesia di dunia International dalam bidang olah raga. Bagaimana seandainya Indonesia berperang dengan Tiongkok mpek? Salam hormat, Dedy
Re: [budaya_tionghua] untk bro Erik ( budaya )
Pak Beng, Mungkin anda agak salah tangkap mengenai inti persoalan yg Sdr Erik dan saya tekankan. Kita tdk pernah meragukan ketekunan dan keseriusan orang barat meneliti dan merawat benda budaya! Tapi semua itu dilakukan dalam rangka ilmu pengetahuan dan penghormatan thd sejarah budaya, bukan karena menghormati budaya atau keyakinan2 yg melekat di benda pusaka tersebut. Hal ini harus dibedakan. Contohnya begini: sebuah museum mengoleksi alat2 perang zaman dulu, dan semua diberi penjelasan rinci, lengkap dng latar sejarah, teknik pembuatan dsb2nya, pokoknya sangat mendalam. lantas apakah itu berarti sang peneliti dan museum menghormati budaya perang? Salam, Zfy Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: beng mazmuri beng...@yahoo.com Date: Fri, 18 Dec 2009 03:32:31 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] untk bro Erik ( budaya ) Salam... Saya mengerti dan memahami apa yg bro Erik paparkan, tg perusakan budaya, termasuk artefak2nya dan nilai2 yang terkandung didalamnya. Apakah aretefak2 itu kalau ditempatkan ditempat terhormat, spt museum dll, apakah cuma menjadi pajangan semata mata, dan bagaimana barang2 itu didapatkan, apakah dirampas paksa dng bantuan militer atau misionaris atau di curi..? atau di hibahkan... Terus apakah benda2 tsb , masih mempunyai fungsi semulanya , secara budaya , ritual , filosopis , fungsi sosial dll...dng berpindahnya benda tsb dari asal muasal originalitas benda2 tsb ketempat yg berbeda kultur...dan pandangan..? Apakah benda2 tsb tidak menjadi semakin rusak karena berpindah pindah tempat..? Oh kejam nya imperialis! Tapi bro Erik dng jernih juga mengatakan , seandainya benda2 tsb tetap berada ditempat asalnya , apakah masih terawat , terjaga , masih diperdulikan...? Benda seni beragam bentuk , beragam bahan materinya , beragam fungsi dan pengertiannya, ada yg bersifat ritual , pengkultusan atau hanya sekedar simbol atau berfungsi untk pemakaian kehidupan se hari hari.. Wah pasti repot untk menjelaskan nya.. Saya cuma mau berbagi sedikit apa yg saya tahu berkenaan uneg2 ( bahkan erik mengatakan mimpinya ) tsb. Pertama , kt bicarakan tg museum yg menaruh benda2 tsb , Saya bisa mengatakan untk museum yg reputable, tentu mrk punya tim ahli nya. Benda2 itu bukan menjadi pajangan semata mata, ada penjelasan memadai dan lebih memadai kalau anda tidak puas dng keterangan singkat yg ditulis diantara benda2 yg dipajang itu. Silahkan hubungi pihak museum , kuratornya , tim ahlinya dlll..Ada banyak literatur , buku yg membahas khusus items2 koleksi mereka yg bertebaran di banyak negara. Semua di urai dng baik , kalau pun ada missing link yg hilang atau keraguan , pasti akan disertakan pendapat , argumentasi dari pihak2 , ahli lain... Nah dalam literatur2 , buku2 atau penjelasan tsb , saya tidak menemukan unsur2 yg bersifat melecehkan , menodai artefak2 , kebudayaan2 tsb ...Ingat , mrk membhas tentang seni , tentang sejarah , tentang kebudayaan , dan implikasi2 didalamnya, mrk bukan bicara agama , imperialisme, pertentangan budaya dlll..bahkan disertai asal usul barang tsb ( provenance ), kalau ada data2 barang itu ex jarahan , rampasan , ada disertai keterangannya. Silahkan goverment to goverment yg mengurusnya. Toh ada brapa artefak2 kt yg dibawa oleh orang2 belanda, dikembalikan ke indonesia. Balai lelang international , spt Christies atau Southebys sudah beberapa kali di gugat oleh pemerintah China, dan ada yg di withdraw, Balai lelang dan museum punya kode etik. Kalaupun dableg , ya mau dibilang apa, silahkan ambil jalur penuntutan yg resmi , buy back atau diplomasi lain nya. Atau lakukanlah apa yg dilakukan seorang warga China, ktk tahun lalu balai lelang Chriestie melelang artefak kerajaan Qian Lung, bid terus sampai dpt, setelah dia berhasil mendapatkannya atau menang dlm lelang tsb, dia TIDAK mau membayar...ah''ah''..itulah cara dia untk memprotes ktk pemerintahnya sendiri tak perduli atau mempermalukan balai lelang tsb. Saya ingin bercerita lagi, tg barang seni yg jatuh ditangan orang lain , berbudaya lain... Saya sering hunting untk barang seni, pernak pernik yg berhubungan dengan kebudayaan peranakan tionghoa di indonesia atau di asia tenggara. Ambil contoh tentang keramik, Sangat menarik ktk pd permulaan abad 19 , orang2 keturunan peranakan , untk masalah keramik2 ( porcelain ), yg untk dipakai sehari hari, baik itu untk upacara perkawinan, sembahyang dll, mereka memesan khusus ke China, dng sedikit meniru model keramik yg lg trend saat itu. ( family rose, atau keramik berwarna warni ). Mrk memesan dng design khusus yaitu dng gambar bunga peony dan phoenix ( burung hong ) dan disertai ornament hiasan taoism simbol ( eight immortal ). Dan bagi pecinta barang antik di klasifikasikan sbg item Nyonya Wares , Hanya diketemukan di Indonesia, Sngapore , Malacca , Penang , dan brapa tempat di Malaysia yg ada komunitas keturunan. Keramik2 itu
[budaya_tionghua] Re: Dari Erik untk bro Zhou fuyuan dan Koh Beng mazmuri ( budaya )
Boleh ikutan gak ya ko Erik ? Soalnya subyeknya ditulis hanya untuk Zhou heng dan Beng Heng :D Yang ko Erik tulis benar 100 persen, dan merupakan hal yang seharusnya dilakukan. Yang menjadi masalah disini adalah kondisinya. Situasi di negara berkembang secara umum tidak bersahabat terhadap artefak budaya, memakai istilah ko Erik. Bahkan benda2 budaya yang masih hidup (dalam arti masih dipakai) juga tidak luput dari masalah ini. Mungkin yang bisa dilakukan oleh musafir seperti Beng heng adalah memilih pembelinya. Misalnya memberikan prioritas kepada pembeli yang akan memberikan akses kepada publik. Saya sendiri tidak setuju dengan hal ini, tetapi memang ini kenyataannya. Mayoritas masyarakat kita tidak menghargai warisan leluhur. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn...@... wrote: Sorry Fuyuan, aku pingin ikut nimbrung soal artefak budaya yg kata Koh Beng bukan saja tidak dirusak tapi bahkan disimpan dan dirawat dengan baik di tempat-tempat terhormat spt museum dll. Dan anda seakan mengamini beliau? Aku benar-benar merasa terganggu dengan statement spt itu! Mohon maaf ya koh Beng, saya kira anda bukan tidak paham bahwa bagi yg pernah belajar antropologi (apalagi arkeologi) pasti tahu, mengambil dan memindahkan sebuah benda budaya dari tempat asalnya ke tempat lain pada dirinya sendiri sudah merupakan sebuah tindakan perusakan! Apalagi bila benda budaya yg diambil itu termasuk kategori cagar budaya bernilai historis yang dilindungi negara yg tidak boleh diperjual-belikan, apalagi dipindahkan ke negara lain oleh bangsa lain!! Belum lagi kita persoalkan dengan cara apa benda budaya itu diperolah? Lewat penjarahan yg mendompleng agresi militer? Atau lewat pencurian dan penipuan? Pun pula kalau dikatakan bangsa barat sangat menghargai nilai-nilai artefak budaya bangsa lain yg telah mereka miliki dan mereka simpan di museum mereka, pertanyaannya adalah sejauh apa apresiasi itu mereka berikan? Kita sama-sama tahu, bahwa yg berharga dari sebuah benda budaya bukan cuma sekedar nilai artistiknya saja, masih terkandung di dalamnya nilai kultural, nilai historis, nilai fungsional, dan juga tak jarang nilai religius. Nah selain nilai estetis, mungkinkah bangsa barat yg mengambil dan memindahkan benda budya bangsa lain ke museum mereka bisa menghargai nilai kultural, nilai historis apalagi nilai religius artefak budaya itu persis sebagaimana pemilik asli benda-benda itu menghargai artefak budaya itu ketika masih di tempat asalnya? Dengan pasti dan yakin saya bisa katakan bahwa selain kemungkinan terjadinya kerusakan fisik benda-benda itu sewaktu dipindah-tempatkan, yg sudah jelas adalah nilai kultural, nilai historis dan nilai religius artefak budaya itu telah dirusak dan dinista oleh mereka yg katanya menghormati dan menyimpan benda budaya bangsa lain di museum mereka itu! Lagi-lagi, inilah sebuah peragaan keangkuhan kultural yg dipertontonkan kepada kita!! Bisakah kita coba berempati dengan perasaan mereka yang artefak budaya bangsanya telah diperlaukan secara tidak layak seperti itu? Sebagai orang Katolik saya coba membayangkan, suatu ketika terjadi peristiwa yang tak pernah kita harapkan, tiba-tiba patung Bunda Maria yang di Lourdes diambil dan dipindahkan ke sebuah negara Ateis, di sana Bunda Maria tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat dengan baik di museum secara terhormat. Bukan cuma itu, mereka juga membentuk tim ahli untuk meneliti segi-segi estetika patung Bunda Maria itu, dipelajari bagaimana teknik pembuatannya, simbol-simbol yang ada padanya serta bagaimana orang Katolik memahmi semua itu dll, dll. Dan pada hari-hari libur, warga ramai berkunjung ke museum untuk melihat keindahan patung Bunda Maria, ada pemandu yang menjelaskan segala sesuatu tentang patung Bunda Maria, tentang keindahannya, tentang asal usulnya dll, dll, diceritakan pula bahwa ¡°Patung buatan manusia yang tak bernyawa itu pernah disembah oleh masyarakat yang masih terbelenggu dalam faham-faham idealisme tentang adanya Surga dengan ajaran-ajaran eskatologisnya.¡± dst, dst. Ah, ah.. sakitnya hati ini membayangkan semua itu. Tapi beruntunglah itu cuma khayalan saya. Namun bagaimana dengan saudara-saudara kita yang jelas-jelas mengalami semua ini secara nyata?? Masihkah kita sampai hati berdalih bahwa artefak budaya mereka tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat di tempat terhormat??? Oh, kejamnya kaum kapitalis dan imperialis Salam, Erik \ -- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou zhoufy@ wrote: Pak Beng, Seperti yang anda ungkap, jika kita memperhatikan orang2 yang berkecamuk dalam bidang seni budaya, jarang kita temui yang berpikiran rasialis diskriminatif ataupun chaufinis. hal ini tak hanya ada di dunia barat, tapi contohnya akan dng mudah kita dapat di Indonesia. saya sering dan
[budaya_tionghua] Nilai Falsafah Budaya Tionghoa di Balik Komentar Sejumlah Miliser
Sebulan ini memang ramai. Yang terasa unik dan menarik untuk dikenali adalah mengenai apakah perilaku yang tercermin dari kalangan Tionghoa yang bercurah pendapat di sini mewakili budaya Tionghoa pada umumnya? Dari manakah doktrin budaya Tionghoa (falsafah budaya) itu melekat pada mereka, sehingga membedakannya dari sistem kebudayaan yang lain? Dari lingkar kebudayaan, biasanya ada tiga yang mudah diklasifikasi, yaitu artefak sebagai lingkar luar yang umumnya mudah dikenali secara fisik (benda budaya; naga Tionghoa, atau rumah, maobi [mopit], kaligrafi Tionghoa, dsb), kemudian aspek perilaku sebagai lingkar antara yang mudah dikenali secara fisik karena melekat kepada orang-orangnya namun juga terhubung dengan latar belakang pemikiran sosial mereka (perilaku budaya: bahasa, peristilahan, sikap, sebutan, tarian, dsb) dan yang inert sebagai lingkar terdalam yang mencerminkan nilai dasar, filosofis dan keyakinan sanubari (biasanya terekam dalam bentuk catatan filsafat, petuah dan bentukan antroposentris kelompok budaya). Karena itu, menarik untuk menilai apakah perilaku (lewat komentar, gaya tulisan dan sifat tulisan) adalah berada dalam koridor kebudayaan Tionghoa ataukah tidak. Beginilah kira-kira dasar filosofis kerangka pikir yang melatarbelakangi kenapa sejumlah orang di sini bisa dikatakan lekat dengan budaya Tionghoa ataukah justru berada di wilayah periferi dengan budaya lain. Saat ini saya batasi diri dulu dengan ujar-ujar dari Kongzi (Khonghucu, Confucius) dan belum ujar-ujar dari cendekiawan Rujia lainnya: 1. Kalau ada yang nabok gue, yaa, gue tabok balik.(premis a) Lalu ada juga Nenek gua kalau digetok kepalanya, akan ngediemin. Kalau diulangin, dia diemin juga. Kalau ketiga kalinya digetok, dia langsung ngelemparin uleg sambel yang lagi dipegangnya ke kepala yang ngegetok sambil teriak,'satu kali getok, gue pikir elu cuma kepeleset, enggak sengaja ngegetok. dua kali elu getok, gue pikir elu salah ngegetok, kalu udah tiga kali, biar kualatlah deh lu, ke atas enggak punya pucuk, ke bawah enggak punya akar. (premis b) a. Ada orang bertanya, Dengan kebaikan membalas kejahatan, bagaimanakah caranya? Kongzi menjawab, Kalau demikian, dengan apa engkau dapat membalas kebaikan? Balaslah kejahatan dengan kelurusan dan balaslah kebaikan dengan kebaikan! b. Kongzi berkata, Adapun kesalahan seseorang itu masing-masing sesuai dengan sifatnya. Bahkan dari kesalahannya dapat diketahui apakah ia seorang yang berperi cinta kasih. (Komentar ringkas: bukan pipi tambahan yang akan diberi, tapi juga tidak membabi buta dalam membalas; misalkan ada hujatan pun, periksa baik-baik, tegur dan kalau terus menyakit, baru masuk ke proses Negara untuk meminta kelurusan. Tx2 AS, JK, dll) 2. Mengenai panasnya perdebatan mengenai agama: a. Kongzi berkata, seorang budiman dapat rukun meskipun tidak dapat sama; seorang rendah budi dapat sama meskipun tidak dapat rukun. b. Kongzi berkata, kalau berlainan jalan suci, tidak usah saling berdebat. c. Kongzi berkata, seseorang yang pengetahuannya sudah melampaui tingkat pertengahan, boleh diajak membicarakan hal-hal tinggi; seorang yang pengetahuannya masih di bawah tingkat pertengahan, tidak boleh diajak membicarakan hal-hal tinggi. (Komentar ringkas: aspek yang sifatnya transcendental tidak ada yang mengetahui. Sayangnya lebih banyak kalangan awam yang cuma mengaku tahu dari kitab suci, tapi aspek teologisnya tidak dipahami benar, sehingga mudah menjadi kekerasan. Tx2 ABS, TLK, dsb) 3. Mengenai debat kusir: a. Kongzi berkata, orang yang berkumpul sepanjang hari, tapi yang dibicarakannya tidak berhubungan dengan kebenaran, melainkan hanya meributkan hal-hal kecil, sungguh menyedihkan orang-orang semacam itu. b. Kongzi berkata, seorang budiman mengutamakan hal-hal penting, bukan hal-hal remeh. c. Kongzi berkata, Aku benci kepada orang yang suka memutar lidah. d. Kongzi berkata, orang yang pandai memutar lidah akan mengacaukan kebajikan. Kalau orang tidak mau menanggung kesukaran-kesukaran kecil, ia hanya akan merusak perkara-perkara besar. e. Kongzi berkata, Seorang yang berperi cinta kasih hati-hati dalam berbicara .. Melaksanakan sesuatu itu sukar, maka dapatkah orang tidak hati-hati dalam berbicara? f. Kongzi berkata, Kepada orang yang patut diajak bicara, tidak mau mengajaknya bicara, berarti kehilangan orang. Kepada yang tidak patut diajak bicara tapi diajak bicara juga, ini berarti kehilangan kata-kata. Seorang bijaksana tidak mau kehilangan orang maupun kata-kata. (Komentar ringkas: banyak yang tidak paham , cuma melontarkan omong kosong hanya sekedar untuk menunjukkan siapa dirinya. Akibatnya materi menjadi ternoda dan kebenarannya tidak terungkap. Tx2 ZFy Rsn) 4. Mengenai serangan personal: a. Kongzi berkata, Seorang budiman mendahulukan kebaikan orang, tidak menyerang keburukan orang. Seorang rendah budi berbuat sebaliknya. b. Kongzi
Re: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam
yusril emang bisa bahasa hakka bang erik, ga tau kenapa dia di bilang pai hoa dengan tionghua, kawan2 dia semua orang tionghua, mo liat langsung si yusril? dia selalu ada di kedai kopi di gunung sahari dekat pademangan From: Erik rsn...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 18, 2009 1:31:50 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam Nah, ini yang mengasyikkan! Kalo bicara musafir yang suka melancong saya pernah punya pengalaman dengan yang namanya Kopi Tiam saat mampir di pulau Belitung beberapa waktu lalu. Sama dengan yang diceritakan teman-teman dari Sumut, Kopi Tiam di Belitung juga menyediakan minuman kopi panas dan dingin, pahit dan manis, juga teh dan soft drink lainnya serta kue-kue penganan. Tapi satu yang unik di Belitung adalah, hampir semua Kopi Tiam di sini mejanya panjang-panjang berderet-deret menghadap ke satu arah dimana tersedia satu pesawat televisi berlayar cukup besar (saya kira 24 inch) yang menayangkan film-film Mandarin lewat vd atau vcd. Biasanya Kopi Tiam di sini baru ramai tamu setelah senja, bukan cuma orang tua, anak muda dan remaja juga mejengnya di Kopi Tiam. Dengan memesan satu gelas kopi, kita bisa duduk lama-lamaan nonton video! Mengasyikkan bukan? Satu lagi pengalaman saya di Belitung, suatu kali selagi duduk-duduk di salah satu Kopi Tiam di sana, saya ikut nimbrung ngobrol dengan sekelompok laki-laki setengah baya (walau agak terbata-bata saya masih bisa mengikuti dan meniru logat bahasa Hakka mereka), ternyata salah satu di antara mereka mengaku adalah kakak iparnya Yusril Ihza Mahendra. Ternyata kakak perempuannya Yusril bersuami seorang Tionghoa! Surprise juga saya waktu itu, dan yang lebih mengejutkan lagi, si kakak ipar itu bilang, bahwa Yusril pun fasih berbahasa Hakka seperti mereka!! Ada rekan-rekan yang bisa mengkonfirmasi hal ini?? Salam, Erik
[budaya_tionghua] ttg copy darat
Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ? salam, Dr.Irawan.
Re: [budaya_tionghua] ttg copy darat
copy darat yang bang irawan maksud yang di VOC ? silahkan aza datang tanpa perlu reservasi terlebih dahulu bang ajak family juga gpp biar lebih mengenal budaya tionghua lebih dekat :) From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 18, 2009 3:05:24 PM Subject: [budaya_tionghua] ttg copy darat Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ? salam, Dr.Irawan.
Re: [budaya_tionghua] ttg copy darat
Terimakasih , Siapa saja yang ada disana , apakah David Kwa peneliti dan ahli budaya Tionghoa ada datang disana ? Saya datang dari Amerika salam, Dr.Irawan. 2009/12/19 budi anto budic...@yahoo.com copy darat yang bang irawan maksud yang di VOC ? silahkan aza datang tanpa perlu reservasi terlebih dahulu bang ajak family juga gpp biar lebih mengenal budaya tionghua lebih dekat :) -- *From:* Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Sent:* Fri, December 18, 2009 3:05:24 PM *Subject:* [budaya_tionghua] ttg copy darat Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ? salam, Dr.Irawan.
[budaya_tionghua] Pro Budi Anto #46931
Bung Budi Anto yth, kenapa anda merubah gaya tulisan anda ? ada strategi busuk apa ? Gimana anda ngaku ngomongnya baik-baik, nyalah-nyalahin saya, minta saya ngebelain konglo hitam sialan (kalo maksud elu spanduk si bedebah Anggodo!), itu artinya ngomong baik-baik ??? Lagian ngapain sih cari ribut di milis ? via japri saja... Selamat pagi, John Siswanto --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, budi anto budic...@... wrote: yah owe omongnya bae2 toh, di balas nya nyolot getu, praktisi hukum??? hm.. no comment dah !!! teman2 milis yang isa nilai dah :D bagus lah kalo uda selesaikan dengan bae2, bro Chen gui xin jangan kapok buat thread lagi yah ... bagi yang di BT mengenal gw seh tulisan owe emang belepotan kok,banyak yang maklom.Harap jangan tersungging yah :D From: John johnsiswa...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 18, 2009 5:15:02 AM Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797/Budi Anto Bung Budi Anto yth, saya pikir masalah ini sudah close, karena anda memulainya lagi, jadi saya tanggapi yaa... Saya sudah berkomunikasi dengan Sdr. CGX agar ribut-ribut di milis... Nah elu pula yang mulai provokasi... Selanjutnya tanggapan saya ada di bawah... Budi Anto (BA) : bang john, saya rasa anda terlalu sensitif mau membawa sesama member milis ke polisi, menurut saya kekesalan bang chen gui xin itu tidak tau mau di bawa ke mana lagi, jadi di luahkan ke milis kita ini, karena emang berhubungan dengan penghinaan terhadap budaya tionghua walaupun judulnya emang provokatif, biarkan moderator di sini yang memperingatinya yang memang sudah di peringati oleh moderator di sini, jadi case close di sini. JS : anda sudah baca postingan saya, harap dibaca dulu, saya hanya merespon tulisan sdr. CGX... anda jangan sembarangan menuduh... BA : kalo anda emang sensi agama anda di sungging yah anda tidak cocok berada di komunitas budaya tionghua di sini, karena tujuan di bentuknya milis ini adalah salah satunya untuk mengcounter pandangan2 salah terhadap budaya tionghua (cmiiw for moderator) JS : Bung BA, perbaiki dulu diri anda sendiri daripada ngomongin orang lain, ngomong aja masih belepotan, malah belagu mau mengkritik orang lain.. BA : kalo anda emang suka maen hukum2, silahkan anda mengajukan tuntutan hukum terhadap pemasangan spanduk yang selalu bernada provokatif di bogor itu. saya tunggu action dari anda daripada mengajukan tuntutan hukum terhadap member milis budaya tionghua yang memang di gunakan untuk sharing maupun bertanya JS : FYI saya memang praktisi hukum, bukan bermain-main dengan hukum : saya tidak tahu dan tidak punya urusan dengan spanduk semacam itu, memang si bedebah Anggodo pantas dihukum seberat-beratnya (bila perlu hukuman mati) anda keberatan si bedebah Anggodo dihukum ? Jangan-jangan elu termasuk chauvinis pembela konglomerat hitam ? (CMIIW) Dan si Anggodo memang bikin malu komunitas Tionghoa yang bersih, jujur dan bekerja keras... BA : saya bukan kawan bang chen gui xin, saya juga bukan kawan anda, tapi begitu kita sudah bergabung di sini kita sudah menganggap semua yang ada di sini adalah saudara JS: Tapi saya sudah berusaha selesaikan melalui japri dgn sdr. CGX mangkenya gue udeh diam aja, malah elu yang cari keributan baru... (siapa takut ???) nuwun sewu, John Siswanto salam, budianto cheng _ _ __ From: John Siswanto johnsiswanto@ ... To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Thu, December 17, 2009 1:44:40 AM Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797 Nah ini dia orang yang ditunggu-tunggu, dari awal dan judul postingannya saja sudah provokatif dan menyesatkan. .. saya tidak pernah mengancam anda, bukan type saya mengancam, untuk membuktikan saya tidak mengancam anda, saya persilahkan anda membuka identitas anda, anda pasti akan saya laporkan kepada pihak berwajib... Setelah diproses pihak berwajib, baru ketahuan anda takut atau tidak... Anda hanya berani berkoar-koar karena bersembunyi di balik dunia maya (tanpa identitas jelas)... Oke saya tunggu yaa... John Siswanto --- Pada Kam, 17/12/09, ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ gmail.com menulis: Dari: ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ gmail.com Judul: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797 Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Tanggal: Kamis, 17 Desember, 2009, 12:58 AM Dear Pak Sis: Ndak perlu ngancam2 saya dg penjara ... bukan itu yg saya takutkan dalam hidup. Selain itu, jika anda cermati tulisan saya itu adalah kelanjutan dari kritik Jackson atas teologi paradoksnya pendeta (terutama karismatik). Apakah anda tidak jeli bahwa pola hidup para pendeta, dan tentu saja teologi mrk yang mengajarkan bahwa kekayaan duniawi (harta) adalah bukti manusia
[budaya_tionghua] Re: ttg copy darat
Dr Irawan yb, Slamet dateng di Jakarta, Dr. Irawan. Owe si rencananya mau dateng buat bikin tamba rame. Kalu begitu, sampe ketemu besok,. Kiongchiu, DK --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drira...@... wrote: Terimakasih, Siapa saja yang ada disana, apakah David Kwa peneliti dan ahli budaya Tionghoa ada datang disana? Saya datang dari Amerika. salam, Dr. Irawan. 2009/12/19 budi anto budic...@... wrote: copy darat yang bang irawan maksud yang di VOC? silahkan aza datang tanpa perlu reservasi terlebih dahulu bang ajak family juga gpp biar lebih mengenal budaya tionghua lebih dekat :) -- From: Dr. Irawan drira...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Fri, December 18, 2009 3:05:24 PM Subject: [budaya_tionghua] ttg copy darat Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya? salam, Dr. Irawan.