[budaya_tionghua] Re: untk bro Zhoufy...( budaya )

2009-12-18 Terurut Topik younginheart5000
Penistaan agama lain, penghancuran budaya budaya lain, bukanlah sekedar masalah 
ego, namun, lebih dalam, bagian dari sistim. Ingatlah penghancuran budaya lokal 
di Latin Amerika (Amerika tengah sampai selatan) oleh orang orang Portugis dan 
Spanyol, adalah bagian dari peletakan batu pertama, bagi budaya dan kekuasaan 
mereka di seberang lautan.

Agama yang dipaksakan pada penduduk lokal adalah dalam satu paket dengan 
bahasa, seni, bentuk ketatanegaraan,pemberian nama, dsb. Semua merupakan 
identitas bangsa baru.
Komunitas beragama baru ini, seringkali dengan radikal ingin menghapus sisa 
agama  budaya lama, seperti penghancuran patung Buddha yang berusia ribuan 
tahun di Afganistan

Penerimaan perasukan agama baru ini, berbeda dari komunitas ke komunitas. Yang 
pasif menerima dengan sukarela, memeluk dan merubah diri. Seperti pada suku 
suku Indian di Amerika latin, orang orang di Nusantara ketika Islam dan Kristen 
masuk, Philippina ketika katholik masuk, dsb.

Sebaliknya, beberapa komunitas malah menutup diri, memperkuat identitas budaya 
sendiri, malah menyerang pembawa agama baru. Ini terjadi di Jepang, ketika 
missionarist banyak yang dibantai. Juga di India, penolakan agama dan budaya 
asing cukup intens, walau sebagian menjadi Islam (Pakistan dan Bangla Desh).

Ada komunitas, yang terbalik, tidak sudi menebarkan agama mereka, karena 
merasa, bangsa lain tidak cukup mulia untuk sharing agama dan budaya. Ini 
terjadi pada agama dan bangsa Yahudi. Sesorang non Yahudi yang ingin memeluk 
Yahudi (misalnya karena perkawinan dengan umat Yahudi), seringkali dihambat 
oleh birokrasi yang berbelit.

Biasanya, komunitas yang menggebu ingin menebarkan agamanya, berdakwah ria, 
adalah mereka yang yakin, agama mereka adalah yang paling sempurna, telah 
menyempurnakan semua ajaran yang terlebih dahulu.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, beng mazmuri beng...@... wrote:

 Salam,
 
 Trima kasihatas tanggapannya, minta maaf kalau saya terjebak kedlm ego ke 
 iman an saya. 
 
 Karena topik pelecehan budaya oleh pendeta kristen , dan saya kebetulan 
 pecinta seni dan budaya , mungkin saya lebih kuat dlm hal pengetahuan seni , 
 karena saya berkecimpung dlm bidang itu dari awal thn 80 sampai sekarang. 
 Makanya saya menyinggung tg hal , misalnya  artefak2 tribal dari suku batak 
 , dayak dll. yang memang pd faktanya ada tersimpan dng baikdi museum2 negara 
 tertentu , lengkap tg data2 dan pengertian artefak itu, sesuai originalitas 
 pengertian dari suku2 tsb
 , 
 Dan saya berkesimpulan , ktk membaca literatur2 tsb. betapa barat sangat 
 mengagumi atau terperangah dng kebudayaan tsb, bukan hanya dr sisi artistik , 
 tapi pemahaman2, simbolik yg terkandung didalam nya. Karena ada member yg 
 menulis tg penghancuran budaya atau pelecehan budaya , saya mencoba membagi 
 sekelumit tg pengetahuan saya yg terbatas , tak ada penghancuran budaya. Tapi 
 mungkin saya lupa ya, member2 sedang membahas penghancuran budaya , pelecehan 
 budaya bukan dlm bentuk fisik artefak atau benda... Maaf ya, kebetulan saya 
 seorang pecinta seni , meskipun wujud artefak itu dianggap setan atau di arti 
 kan sbg setan. Maaf saya hanyut dlm pemikiran sndiri , karena member sedang 
 membahas pelecehan budaya atau ritual tionghoa dan merembet ke invasi barat 
 ke tiongkok. ( saya malah berbicara dlm kontek di indonesia ).
 
 Tapi saya hrs mengkounter balik pernyataan anda bhw saya seakan akan ingin 
 meng kristen kan tionghoaah..ah..Dan tentu saja saya ber hak menyatakan 
 uneg2 saya , atau katakanlah ke mazgulan hati saya , ktk ke iman an saya juga 
 di lecehkan ..Memang betul apa yg dikatakan sdr agung...yg mengaku dirinya 
 kristen tentu akan merasakan perasaan yg sama ktk ke iman an nya di 
 tertawakan...
 
 Tapi kt manusia sudah ditakdirkan mempunyai sikap defensif..ah..ah..biarpun 
 tahu salah , tapi tetap dableg
 
 Sekali lagi saya berterima kasih kpd siapapun juga , trhdp teman2 di milist 
 ini yang sudah membuka wawasan BT , memberikan sumbangsih baik pemikiran2 
 dll, untk kemajuan kebudayaan tionghoa. Saya bangga , bhw saya mempunyai akar 
 jati diri tionghoa..
 
 Salam...
 
   
  beng mazmuri.
 
 note : kalimat saya tak ada penghancuran budaya , adalah pernyataan saya 
 sbg pecinta seni , karena artefak2 apapun , dari negara manapun, kt bisa 
 mendapatkan nya dlm Art Market , atau kt bisa melihat di museum2. Tentu ada 
 penghancuran yg dilakukan oleh kelompok2 tertentu., bangsa tertentu...dan 
 saya tak mengharapkan itu terjadi, saya ikut berduka...





Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam

2009-12-18 Terurut Topik jackson_yahya
Di kemanggisan ada kopi tiam dan namanya pun kopi tiam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Thu, 17 Dec 2009 20:21:53 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam

Di kampung g, kopitiam ada beberapa juga n fungsinya tempat makan pagi n 
kumpul2 sebelum mulai kegiatan. Tp jarang tuh org tiociu disana. Apa mungkin 
konsepnya mirip2 tp bentuk n jenis berbeda2? Yg di kampung g lebih kayak model 
foodcourt, yg punya tempat jual minuman n beberapa makanan ringan tp makanan 
laennya dijual oleh para penyewa. 
Oh iya skrg di mall2 sudah mulai nongol tuh kopitiam mungkin sejak yakun kaya 
rame trus skrg nongol lau's n beberapa merk lagi. So kapan kita cobain? Masa 
nongkrong di cafe mlulu seh hehehe 
-Original Message-
From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com
Date: Fri, 18 Dec 2009 01:02:20 
To: budaya_tionghuabudaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam

rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread
baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga)

sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih
banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa
apa betul berawal dari tradisi tiociu ?



Re: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

2009-12-18 Terurut Topik Edy Lim
Senang bisa mengetahui asal usul kebudayaan kita.
Perpaduan antara Melayu dan Tionghua ini melambangkan bahwasanya kita 
masyarakat Tionghua sangat fleksibel dan bisa adaptasi di semua kalangan di 
dunia.
Terimakasih atas thread baru Takezo-san (Musashi ka?) dan saudara Yongde.

Kapan-kapan, ayo kita lim kopi o, mempererat hubungan dan silaturahmi.

Edy Lim
Lim Mui Leng (林美龙)
Teochew gaginang




From: henyung heny...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 6:55:14 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

  
http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua/ message/32508

Budaya Kopi-tiam

Di daerah Sumatera bagian utara yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau
(termasuk Kepulauan Riau) ada akulturasi budaya antara orang Tionghoa
dan Melayu yang melahirkan budaya Kopi-tiam. Budaya ini juga populer
di negeri jiran Malaysia dan Singapura.

Nama Kopi-tiam sendiri adalah perpaduan antara bahasa Melayu kopi
(yang diadopsi dari bahasa eropa, sepertinya Portugis) dan bahasa
Minnan / Hokkian tiam yang artinya bisa berupa kedai/warung/ toko.
Jadi kopi-tiam adalah warung/kedai kopi :) Di Jakarta, kopi-tiam bisa
dijumpai di kantong-kantong masyarakat Tionghoa asal Sumatera seperti
di Duta Mas, Jelambar, Pluit dan Muara Karang.

Di kopi-tiam ini minuman utama yang disajikan, sesuai namanya, adalah
kopi seduh. Bisa berupa kopi murni ataupun dicampur susu. Ceret kopi
yang dipakai di kopi-tiam adalah ceret yang bertangkai panjang.
Sepertinya ceret kopi ini diadopsi dari ceret warung teh di Tiongkok.

Metode menyeduh kopinya sangat unik dan enak ditonton. Kopi yang
diseduh adalah dalam bentuk kopi gilingan kasar. Bubuk kopi ini
ditampung di saringan flanel yang panjangnya bisa setengah meter
lebih. Untuk menyeduhnya, air panas dituangkan ke saringan kopi itu
dan ditampung. Air hasil tampungan yang masih panas itu kemudian
diseduhkan lagi ke saringan tadi berulang kali sesuai dengan
kekentalan kopi yang diinginkan. 1 saringan kopi yang panjang itu bisa
menampung sekitar setengah sampai satu kilogram bubuk kopi. Dan bubuk
kopi itu biasanya tahan dipakai untuk menyeduh berjam-jam.

Selain kopi seduh, minuman khas lainnya adalah teh tawar kental panas
dengan nama teh-tong di Medan  Aceh / teh-o di Riau, Malaysia dan
Singapura. Kalau ditambah es, namanya disebut menjadi teh-pai-leng di
Medan  Aceh, teh-o-peng di Riau, Malaysia dan Singapura. Selain teh
tawar, juga ada teh yang ditambahi gula.

Cara meminum teh/kopi tadi juga unik. Karena panas, gelas minuman
selalu ditatakin sebuah piring kecil. Dan banyak yang menuangkan
minuman ke piring tersebut untuk mendinginkannya. Minumnya ? Langsung
dari piring itu !

Di samping teh dan kopi, di kopi-tiam biasanya juga ada teh kembang,
es jali-jali dan es kacang hijau.

Untuk makanan khas kopi-tiam, setiap daerah ada perbedaannya. Namun
roti tawar yang diolesi selai kaya umum dijumpai di semua kopi-tiam.
Selai kaya terbuat dari santan, telur bebek atau ayam, daun pandan
dan gula. Roti ini juga bisa dipanggang. Di Medan sekitarnya, roti
panggang ini juga ditaburin coklat butiran, kacang butiran dan gula
pasir. Di daerah saya, Aceh Tamiang, makanan khas kopitiam adalah
martabak telur. Martabak ini diadopsi dari masakan Tamil oleh orang
melayu Tamiang. Citarasanya sudah jauh berbeda dan benar-benar harum
karena berlimpah dengan margarin serta tidak memakai kuah kari kambing.

Kopi-tiam umumnya ramai di kala pagi hari. Segala sarapan khas
Tionghoa biasanya mudah dijumpai di kopi-tiam. Namun di beberapa
daerah ada juga kopitiam yang justru ramainya di malam hari sampai
tengah malam. Biasanya tempat-tempat ini adalah tempat sosialisasi di
daerah yang belum tersentuh hiburan malam modern. Di kopi-tiam kita
bisa menjumpai acek-acek (encek) yang saling bergosip ria sambil
bermain catur ataupun xiangqi.

Pengunjung kopi-tiam juga bukan hanya sebatas orang Tionghoa saja.
Banyak juga yang non-Tionghoa saling berbaur. Hal ini terutama terjadi
di Indonesia. Kalau di Malaysia dan Singapura pengunjungnya lebih
homogen. Warna lain yang ada paling cuma orang Tamil.

Jadi, mari kita lim kopi bersama, regardless of colours.

Hormat saya,

Yongde
--
catatan: saya dengar di daerah Singbebas (Singkawang, Bengkayang,
Sambas) budaya kopi-tiam ini juga ada, kalau ada yang dari situ
bolehlah dibagi sedikit cerita kopi-tiam nya

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ ... 
wrote:

 rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread
 baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga)
 
 sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih
 banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa
 apa betul berawal dari tradisi tiociu ?



 


  

[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

2009-12-18 Terurut Topik Kawaii_no_Shogetsu
 Kalau begitu kapan nich yang di Bandung kumpul di Kopi Tiam buat kongko-kongko?
 Hehehe...

 Po Ka Tiam samchan panggangnya enak, Hakaw nya juga enak
 hehehe...


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ibcindon ibcin...@... wrote:

 Di Bandung, baru-baru ini dibuka po ka tiam.. di jl pasirkaliki.. heheheh.
 
 Jualannya nasi, bami, dll fast food Tionghoa..
 
  
 
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of henyung
 Sent: Friday, December 18, 2009 6:55 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam
 
  
 
   
 
 http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/32508
 
 Budaya Kopi-tiam
 
 Di daerah Sumatera bagian utara yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau
 (termasuk Kepulauan Riau) ada akulturasi budaya antara orang Tionghoa
 dan Melayu yang melahirkan budaya Kopi-tiam. Budaya ini juga populer
 di negeri jiran Malaysia dan Singapura.
 
 Nama Kopi-tiam sendiri adalah perpaduan antara bahasa Melayu kopi
 (yang diadopsi dari bahasa eropa, sepertinya Portugis) dan bahasa
 Minnan / Hokkian tiam yang artinya bisa berupa kedai/warung/toko.
 Jadi kopi-tiam adalah warung/kedai kopi :) Di Jakarta, kopi-tiam bisa
 dijumpai di kantong-kantong masyarakat Tionghoa asal Sumatera seperti
 di Duta Mas, Jelambar, Pluit dan Muara Karang.
 
 Di kopi-tiam ini minuman utama yang disajikan, sesuai namanya, adalah
 kopi seduh. Bisa berupa kopi murni ataupun dicampur susu. Ceret kopi
 yang dipakai di kopi-tiam adalah ceret yang bertangkai panjang.
 Sepertinya ceret kopi ini diadopsi dari ceret warung teh di Tiongkok.
 
 Metode menyeduh kopinya sangat unik dan enak ditonton. Kopi yang
 diseduh adalah dalam bentuk kopi gilingan kasar. Bubuk kopi ini
 ditampung di saringan flanel yang panjangnya bisa setengah meter
 lebih. Untuk menyeduhnya, air panas dituangkan ke saringan kopi itu
 dan ditampung. Air hasil tampungan yang masih panas itu kemudian
 diseduhkan lagi ke saringan tadi berulang kali sesuai dengan
 kekentalan kopi yang diinginkan. 1 saringan kopi yang panjang itu bisa
 menampung sekitar setengah sampai satu kilogram bubuk kopi. Dan bubuk
 kopi itu biasanya tahan dipakai untuk menyeduh berjam-jam.
 
 Selain kopi seduh, minuman khas lainnya adalah teh tawar kental panas
 dengan nama teh-tong di Medan  Aceh / teh-o di Riau, Malaysia dan
 Singapura. Kalau ditambah es, namanya disebut menjadi teh-pai-leng di
 Medan  Aceh, teh-o-peng di Riau, Malaysia dan Singapura. Selain teh
 tawar, juga ada teh yang ditambahi gula.
 
 Cara meminum teh/kopi tadi juga unik. Karena panas, gelas minuman
 selalu ditatakin sebuah piring kecil. Dan banyak yang menuangkan
 minuman ke piring tersebut untuk mendinginkannya. Minumnya ? Langsung
 dari piring itu !
 
 Di samping teh dan kopi, di kopi-tiam biasanya juga ada teh kembang,
 es jali-jali dan es kacang hijau.
 
 Untuk makanan khas kopi-tiam, setiap daerah ada perbedaannya. Namun
 roti tawar yang diolesi selai kaya umum dijumpai di semua kopi-tiam.
 Selai kaya terbuat dari santan, telur bebek atau ayam, daun pandan
 dan gula. Roti ini juga bisa dipanggang. Di Medan sekitarnya, roti
 panggang ini juga ditaburin coklat butiran, kacang butiran dan gula
 pasir. Di daerah saya, Aceh Tamiang, makanan khas kopitiam adalah
 martabak telur. Martabak ini diadopsi dari masakan Tamil oleh orang
 melayu Tamiang. Citarasanya sudah jauh berbeda dan benar-benar harum
 karena berlimpah dengan margarin serta tidak memakai kuah kari kambing.
 
 Kopi-tiam umumnya ramai di kala pagi hari. Segala sarapan khas
 Tionghoa biasanya mudah dijumpai di kopi-tiam. Namun di beberapa
 daerah ada juga kopitiam yang justru ramainya di malam hari sampai
 tengah malam. Biasanya tempat-tempat ini adalah tempat sosialisasi di
 daerah yang belum tersentuh hiburan malam modern. Di kopi-tiam kita
 bisa menjumpai acek-acek (encek) yang saling bergosip ria sambil
 bermain catur ataupun xiangqi.
 
 Pengunjung kopi-tiam juga bukan hanya sebatas orang Tionghoa saja.
 Banyak juga yang non-Tionghoa saling berbaur. Hal ini terutama terjadi
 di Indonesia. Kalau di Malaysia dan Singapura pengunjungnya lebih
 homogen. Warna lain yang ada paling cuma orang Tamil.
 
 Jadi, mari kita lim kopi bersama, regardless of colours.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 --
 catatan: saya dengar di daerah Singbebas (Singkawang, Bengkayang,
 Sambas) budaya kopi-tiam ini juga ada, kalau ada yang dari situ
 bolehlah dibagi sedikit cerita kopi-tiam nya
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , shinmen takezo
 hisashi.mitshui@ wrote:
 
  rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread
  baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga)
  
  sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih
  banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa
  apa betul berawal dari tradisi tiociu ?
 





[budaya_tionghua] Re: Dari Erik untk bro Zhou fuyuan dan Koh Beng mazmuri ( budaya )

2009-12-18 Terurut Topik Erik

Sorry Fuyuan, aku pingin ikut nimbrung soal artefak budaya yg kata Koh
Beng bukan saja tidak dirusak tapi bahkan disimpan dan dirawat dengan
baik di tempat-tempat terhormat spt museum dll. Dan anda seakan
mengamini beliau?

Aku benar-benar merasa terganggu dengan statement spt itu! Mohon maaf ya
koh Beng, saya kira anda bukan tidak paham bahwa bagi yg pernah belajar
antropologi (apalagi arkeologi) pasti tahu, mengambil dan memindahkan
sebuah benda budaya dari tempat asalnya ke tempat lain pada dirinya
sendiri sudah merupakan sebuah tindakan perusakan! Apalagi bila benda
budaya yg diambil itu termasuk kategori cagar budaya bernilai historis
yang dilindungi negara yg tidak boleh diperjual-belikan, apalagi
dipindahkan ke negara lain oleh bangsa lain!! Belum lagi kita persoalkan
dengan cara apa benda budaya itu diperolah? Lewat penjarahan yg
mendompleng agresi militer? Atau lewat pencurian dan penipuan?

Pun pula kalau dikatakan bangsa barat sangat menghargai nilai-nilai
artefak budaya bangsa lain yg telah mereka miliki dan mereka simpan di
museum mereka, pertanyaannya adalah sejauh apa apresiasi itu mereka
berikan? Kita sama-sama tahu, bahwa yg berharga dari sebuah benda budaya
bukan cuma sekedar nilai artistiknya saja, masih terkandung di dalamnya
nilai kultural, nilai historis, nilai fungsional, dan juga tak jarang
nilai religius. Nah selain nilai estetis, mungkinkah bangsa barat yg
mengambil dan memindahkan benda budya bangsa lain ke museum mereka bisa
menghargai nilai kultural, nilai historis apalagi nilai religius artefak
budaya itu persis sebagaimana pemilik asli benda-benda itu menghargai
artefak budaya itu ketika masih di tempat asalnya? Dengan pasti dan
yakin saya bisa katakan bahwa selain kemungkinan terjadinya kerusakan
fisik benda-benda itu sewaktu dipindah-tempatkan, yg sudah jelas adalah
nilai kultural, nilai historis dan nilai religius artefak budaya itu
telah dirusak dan dinista oleh mereka yg katanya menghormati dan
menyimpan benda budaya bangsa lain di museum mereka itu! Lagi-lagi,
inilah sebuah peragaan keangkuhan kultural yg dipertontonkan kepada
kita!!

Bisakah kita coba berempati dengan perasaan mereka yang artefak budaya
bangsanya telah diperlaukan secara tidak layak seperti itu? Sebagai
orang Katolik saya coba membayangkan, suatu ketika terjadi peristiwa
yang tak pernah kita harapkan, tiba-tiba patung Bunda Maria yang di
Lourdes diambil dan dipindahkan ke sebuah negara Ateis, di sana Bunda
Maria tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat dengan baik di museum
secara terhormat. Bukan cuma itu, mereka juga membentuk tim ahli untuk
meneliti segi-segi estetika patung Bunda Maria itu, dipelajari bagaimana
teknik pembuatannya, simbol-simbol yang ada padanya serta bagaimana
orang Katolik memahmi semua itu dll, dll. Dan pada hari-hari libur,
warga ramai berkunjung ke museum untuk melihat keindahan patung Bunda
Maria, ada pemandu yang menjelaskan segala sesuatu tentang patung Bunda
Maria, tentang keindahannya, tentang asal usulnya dll, dll, diceritakan
pula bahwa ¡°Patung buatan manusia yang tak bernyawa itu pernah
disembah oleh masyarakat yang masih terbelenggu dalam faham-faham
idealisme tentang adanya Surga dengan ajaran-ajaran eskatologisnya.¡±
dst, dst. Ah, ah.. sakitnya hati ini membayangkan
semua itu. Tapi beruntunglah itu cuma khayalan saya. Namun bagaimana
dengan saudara-saudara kita yang jelas-jelas mengalami semua ini secara
nyata?? Masihkah kita sampai hati berdalih bahwa artefak budaya mereka
tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat di tempat terhormat???

Oh, kejamnya kaum kapitalis dan imperialis



Salam,



Erik

\
--

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou zho...@... wrote:

 Pak Beng,

 Seperti yang anda ungkap, jika kita memperhatikan orang2 yang
berkecamuk dalam bidang seni budaya, jarang kita temui yang berpikiran
rasialis diskriminatif ataupun chaufinis. hal ini tak hanya ada di dunia
barat, tapi contohnya akan dng mudah kita dapat di Indonesia. saya
sering dan senang kumpul dng mereka2, misalnya kelompok utan
kayu(sekarang salihara)bentukan Gunawan Mohamad. Tapi sekaligus saya
sadari, pengaruh mereka dalam mendidik pola pikir masayarakat ternyata
sangat lemah. Mereka sendiri sering diserang oleh kelompok masyarakat
yang termakan propaganda politik kaum konserfatif. Makanya jika kita
memaparkan analisis sosial arus utama, sikap dan pemikiran mereka tak
bisa dijadikan patokan,

 Mengenai artefac2 di museum, sebenarnya ini bisa dilihat dari kacamata
berbeda. memang benar para peneliti barat menghargai nilai budaya barang
ini, tapi penghargaan ini sebenarnya adalah penghargaan sbg barang mati,
dia tak lagi menghargai barang tersebut sbg benda budaya yang masih
berfungsi. banyak kasus barang2 ditempat asal yang dicuri atau dirampas
oleh orang2 barat dan lalu menjadi pajangan museum, seperti kepala arca
Yuanming Yuan misalnya, apakah ini sebuah 

[budaya_tionghua] untk Shinmen Takezo ( kopi tiam )

2009-12-18 Terurut Topik beng mazmuri
  Salam,

 Betul juga nich , ganti topik lebih menarik. Masalah ke iman an agak sensitif 
ya, dr ribuan thn lalu sampai sekarang ngak ada habis2nya , entah sudah brapa 
banyak darah yg dikucurkan dan brapa banyak kehancuran dan pelecehan budaya..

Lebih baik bicara pelestarian budaya...tapi sebelumnya saya ingin menjawab 
pertanyaan anda dulu ya...Panggil saya beng saja , lebih familiar. Benar galeri 
saya ada di kelapa gading, dan silahkan mampir. Cuma dlm waktu dekat saya akan 
pindah dari ruko yg sekarang saya sewa ( Gading Batavia ,blok harmoni LC 11 no 
: 1 )
Belum tahu pindah kemana tapi saya ingin tetap di skitar gading , karena 
saya melihat tidak banyak galeri di gading dibandingkan daerah selatan , 
misalnya.
 Pada awal berdirinya galeri saya ( Ars Longa Gallery  coffee corner ), saya 
menampilkan khusus pernak pernik kebudayaan peranakan tionghoa indonesia selain 
lukisan2 yg di dominasi pelukis2 keturunan tionghoa indonesia.
Waktu itu saya mendpt respond yg baik , karna banyak yg belum mengenal pernak 
pernik kebudayaan peranakan tionghua indonesia. Ada tawaran , misalnya dr mall 
artha gading untk kerja sama buat event kebudayaan. Sayang waktu itu saya lg 
sibuk dng kegiatan saya yg baru di Yogya , khusus untk seni rupa kontemporer 
indonesia.

Sekarang galeri saya berantakan , penuh dng lukisan kontemporer, meskipun saya 
tetap menyediakan ruangan untk karya2 pelukis keturunan , terutama yg sudah 
meninggal dan dilupakan

Banyak pernak pernik peranakan saya yg saya display di galeri, dibeli oleh 
teman2 singapore ( saya hampir 20 thn melempar , kasarnya menjual artefak2 itu 
kpd kolektor khusus  kebudayaan peranakan tionghoa, , karna saya bukan orang 
makmur , kaya, saya hanya seorang musafir, independent, terpaksa hrs menjual , 
tapi just for passionate collector , di singapore ).
Saya bersyukur, menjual kpd orang, kolektor yg tepat. Dlm waktu dekat ini, 
kolektor tsb , seorang dokter specialist terkenal singapore akan meresmikan 
museum pribadinya tg kebudayaan peranakan tionghoa.

Maaf , kalau saya berbicara tg kolektor luar, karna ada banyak dari orang2 kt 
sendiri. yang kurang menghargai kebudayaannya . ( ah..ah..banyak yg bisa 
dibahas tg hal ini )

Saya senang bisa berkenalan dng anda, ah..ah..saya seorang musafir dan anda 
gembel...ah..ah...saya paling respect ( dan takut ) sama gembel , karena 
pikiran saya langsung teringat dng cerita2 silat , atau cerita tg gembel adalah 
seorang sakti yg menyamar, seorang dewa , agak mirip dng issue yg dilempar ( 
sbenarnya tanggapan sdr cgx atas sdr jackson ), Yesus yg miskin.humor 
satire.ah..ah...udah ah saya ngak mau terpancing emosi lg
So,,,.silahkan datang ,juga untk teman lain di BT , pecinta ,pemerhati 
kebudayaan. Minta maaf , banyak tahun saya bekerja sndiri , independent , 
bahkan dlm setiap event yg saya selenggarakan atas nama galeri saya , saya 
tidak suka menampilkan diri,, saya tak suka terikat dlm hal protokeler dll 
nya..ah..ah...Tapi saya senang berbaur dng orang2 kebanyakan , simple, 
sederhana, atau educated dan sopisticatedsaya banyak belajar dng mrk2 
selain belajar kpd nature...

Dalam milis BT ini saya belajar kembali untk membuka diri , sharing dng teman2 
,dan mencoba belajar memahami lebih luas dinamika kehidupan, khususnya 
dikalangan budaya tionghoa.

Jadi jng takut ya..kalau saya pernah menempeleng pendeta , baik dlm arti sempit 
maupun permainan kata...Saya tidak suka dan tidak pernah mencoba atau usil dng 
mencari gara2 , saya menempeleng karna membela teman2 atau saya dan teman2 
ditabok tabok lebih dulu dan integitas kt dilecehkan , baru menempeleng balik, 
dan tidak perlu dihajar habis2an , hanya tempeleng dan lihat reaksi 
nyaah..ah...mau bersahabat, ,ok,,habis tempeleng2an kita pergi  kopi tiam 
 dech

Sekarang kt ngobrol kopi tiam ya. Saya memang seorang pengembara. Pernah di 
Riau, khususnya Tanjung Pinang , dan pernah ke Selat Panjang, Tanjung Balai , 
Batu dll pulau kecil diskitar Riau 
Ambil contoh Tanjung Pinang, di jalana utamanya , bisa dikatakan daerah pecinan 
, hampir sepanjang jalan ada  kopi tiam: ,cuma berjarak brapa langkah ada kopi 
tiam lg...
Saya hanya ingin menambahkan keterangan dr teman2 di BT ini yg sudah memberikan 
keterangan. 
Di kopi tiam . kt akan menemukan meja bulat , marmer putih dng garis ke hitaman 
atau abu2, disanggah kaki kayu berornamen ukir sederhana , meja bulat marmer 
kaki kayu nya 3 , atau meja marmer persegi panjang , ya , kaki penyangganya 4. 
. Lebih banyak meja marmer bulat. Kursinya juga menarik , campuran kayu tipis 
dan rotan, ada senderan punggung , dan digambar , spt bunga2, umumnya peony dng 
warna merah dan ada prada emasnya, tentunya warna2 itu sudah mulai 
memudar...Ada juga yg digambar simbol taoism , spt bentuk double gourd , 
wadah air ( holoh..maaf kalau istilahnya salah ) yg di ikat tali,,,ada juga yg 
bergambar burung hong 

Sayang sekali, hampir kopi tiam yg ada di tanjung pinang dan sekitarnya, pada 
masa2 sekarang, 

Re: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

2009-12-18 Terurut Topik shinmen takezo
Koh Edy

Budaya itu tidak sekedar detail detail ritual , filosofi , agama sebagai
dampak , teknologi sebagai dampak , tetapi juga kajian interaksi budaya yang
satu dengan budaya yang lain , dalam hubungan interaksi , yang sejogjanya
seperti yang di gambarkan Geertz sebagai tentakel gurita , sebagian tentakel
mempertahankan identitas , sebagian tentakel meraih nutrisi dari budaya
lain , dengan demikian budaya tidak tertutup melainkan terbuka dan dinamis .




2009/12/18 Edy Lim edy8...@yahoo.com



 Senang bisa mengetahui asal usul kebudayaan kita.
 Perpaduan antara Melayu dan Tionghua ini melambangkan bahwasanya kita
 masyarakat Tionghua sangat fleksibel dan bisa adaptasi di semua kalangan di
 dunia.
 Terimakasih atas thread baru Takezo-san (Musashi ka?) dan saudara Yongde.

 Kapan-kapan, ayo kita lim kopi o, mempererat hubungan dan silaturahmi.

 Edy Lim
 Lim Mui Leng (林美龙)
 Teochew gaginang

 --
 *From:* henyung heny...@yahoo.com

 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Sent:* Fri, December 18, 2009 6:55:14 AM

 *Subject:* [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam



 http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua/ 
 message/32508http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/32508


 Budaya Kopi-tiam

 Di daerah Sumatera bagian utara yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau
 (termasuk Kepulauan Riau) ada akulturasi budaya antara orang Tionghoa
 dan Melayu yang melahirkan budaya Kopi-tiam. Budaya ini juga populer
 di negeri jiran Malaysia dan Singapura.

 Nama Kopi-tiam sendiri adalah perpaduan antara bahasa Melayu kopi
 (yang diadopsi dari bahasa eropa, sepertinya Portugis) dan bahasa
 Minnan / Hokkian tiam yang artinya bisa berupa kedai/warung/ toko.
 Jadi kopi-tiam adalah warung/kedai kopi :) Di Jakarta, kopi-tiam bisa
 dijumpai di kantong-kantong masyarakat Tionghoa asal Sumatera seperti
 di Duta Mas, Jelambar, Pluit dan Muara Karang.

 Di kopi-tiam ini minuman utama yang disajikan, sesuai namanya, adalah
 kopi seduh. Bisa berupa kopi murni ataupun dicampur susu. Ceret kopi
 yang dipakai di kopi-tiam adalah ceret yang bertangkai panjang.
 Sepertinya ceret kopi ini diadopsi dari ceret warung teh di Tiongkok.

 Metode menyeduh kopinya sangat unik dan enak ditonton. Kopi yang
 diseduh adalah dalam bentuk kopi gilingan kasar. Bubuk kopi ini
 ditampung di saringan flanel yang panjangnya bisa setengah meter
 lebih. Untuk menyeduhnya, air panas dituangkan ke saringan kopi itu
 dan ditampung. Air hasil tampungan yang masih panas itu kemudian
 diseduhkan lagi ke saringan tadi berulang kali sesuai dengan
 kekentalan kopi yang diinginkan. 1 saringan kopi yang panjang itu bisa
 menampung sekitar setengah sampai satu kilogram bubuk kopi. Dan bubuk
 kopi itu biasanya tahan dipakai untuk menyeduh berjam-jam.

 Selain kopi seduh, minuman khas lainnya adalah teh tawar kental panas
 dengan nama teh-tong di Medan  Aceh / teh-o di Riau, Malaysia dan
 Singapura. Kalau ditambah es, namanya disebut menjadi teh-pai-leng di
 Medan  Aceh, teh-o-peng di Riau, Malaysia dan Singapura. Selain teh
 tawar, juga ada teh yang ditambahi gula.

 Cara meminum teh/kopi tadi juga unik. Karena panas, gelas minuman
 selalu ditatakin sebuah piring kecil. Dan banyak yang menuangkan
 minuman ke piring tersebut untuk mendinginkannya. Minumnya ? Langsung
 dari piring itu !

 Di samping teh dan kopi, di kopi-tiam biasanya juga ada teh kembang,
 es jali-jali dan es kacang hijau.

 Untuk makanan khas kopi-tiam, setiap daerah ada perbedaannya. Namun
 roti tawar yang diolesi selai kaya umum dijumpai di semua kopi-tiam.
 Selai kaya terbuat dari santan, telur bebek atau ayam, daun pandan
 dan gula. Roti ini juga bisa dipanggang. Di Medan sekitarnya, roti
 panggang ini juga ditaburin coklat butiran, kacang butiran dan gula
 pasir. Di daerah saya, Aceh Tamiang, makanan khas kopitiam adalah
 martabak telur. Martabak ini diadopsi dari masakan Tamil oleh orang
 melayu Tamiang. Citarasanya sudah jauh berbeda dan benar-benar harum
 karena berlimpah dengan margarin serta tidak memakai kuah kari kambing.

 Kopi-tiam umumnya ramai di kala pagi hari. Segala sarapan khas
 Tionghoa biasanya mudah dijumpai di kopi-tiam. Namun di beberapa
 daerah ada juga kopitiam yang justru ramainya di malam hari sampai
 tengah malam. Biasanya tempat-tempat ini adalah tempat sosialisasi di
 daerah yang belum tersentuh hiburan malam modern. Di kopi-tiam kita
 bisa menjumpai acek-acek (encek) yang saling bergosip ria sambil
 bermain catur ataupun xiangqi.

 Pengunjung kopi-tiam juga bukan hanya sebatas orang Tionghoa saja.
 Banyak juga yang non-Tionghoa saling berbaur. Hal ini terutama terjadi
 di Indonesia. Kalau di Malaysia dan Singapura pengunjungnya lebih
 homogen. Warna lain yang ada paling cuma orang Tamil.

 Jadi, mari kita lim kopi bersama, regardless of colours.

 Hormat saya,

 Yongde
 --
 catatan: saya dengar di daerah Singbebas (Singkawang, Bengkayang,
 Sambas) budaya kopi-tiam ini juga ada, kalau ada yang dari situ
 bolehlah dibagi sedikit 

Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Erik untk bro Zhou fuyuan dan Koh Beng mazmuri ( budaya )

2009-12-18 Terurut Topik shinmen takezo
Koh Beng Mazmuri ,

saya hanya berusaha menekankan agar di telusuri kembali ,
karena saat imperialisme dan kolonialisme , praktek penjarahan terhadap
bangsa yang sedang di agresi , di aneksasi , di jajah , atau apapun itu
adalah suatu fakta , cuman saya lum bercerita banyak , lagi cari sumber2
yang mendukung itu

contoh dalam perang candu 1 dan 2 sampai perang boxer , terjadi praktek
penjarahan terhadap kekayaan budaya tiongkok ,

tapi kita semua juga harus berpikir objektif

jikapun tidak di jarah , apa ketinggian produk budaya yang di hasilkan itu
bisa di pertahankan oleh negara yang bersangkutan , kadang kala malah tidak
di hargai di negri sendiri , sehingga kecolongan di kembangkan di negara
lain

ambil contoh , permainan go dan bonsai , sekarang identik dengan jepang
atau karya sastra la galigo bugis , lebih sering di pentaskan di negeri
orang

kalau dalam contoh masa kini , kekayaan budaya bukan main2 , karena itu aset
nasional , klo tidak , ngapain malingsia , juga sekarang sedang berusaha
menjarah kekayaan budaya indonesia .



2009/12/18 Erik rsn...@yahoo.com



 Sorry Fuyuan, aku pingin ikut nimbrung soal artefak budaya yg kata Koh Beng
 bukan saja tidak dirusak tapi bahkan disimpan dan dirawat dengan baik di
 tempat-tempat terhormat spt museum dll. Dan anda seakan mengamini beliau?

 Aku benar-benar merasa terganggu dengan statement spt itu! Mohon maaf ya
 koh Beng, saya kira anda bukan tidak paham bahwa bagi yg pernah belajar
 antropologi (apalagi arkeologi) pasti tahu, mengambil dan memindahkan sebuah
 benda budaya dari tempat asalnya ke tempat lain pada dirinya sendiri sudah
 merupakan sebuah tindakan perusakan! Apalagi bila benda budaya yg diambil
 itu termasuk kategori cagar budaya bernilai historis yang dilindungi negara
 yg tidak boleh diperjual-belikan, apalagi dipindahkan ke negara lain oleh
 bangsa lain!! Belum lagi kita persoalkan dengan cara apa benda budaya itu
 diperolah? Lewat penjarahan yg mendompleng agresi militer? Atau lewat
 pencurian dan penipuan?

 Pun pula kalau dikatakan bangsa barat sangat menghargai nilai-nilai artefak
 budaya bangsa lain yg telah mereka miliki dan mereka simpan di museum
 mereka, pertanyaannya adalah sejauh apa apresiasi itu mereka berikan? Kita
 sama-sama tahu, bahwa yg berharga dari sebuah benda budaya bukan cuma
 sekedar nilai artistiknya saja, masih terkandung di dalamnya nilai kultural,
 nilai historis, nilai fungsional, dan juga tak jarang nilai religius. Nah
 selain nilai estetis, mungkinkah bangsa barat yg mengambil dan memindahkan
 benda budya bangsa lain ke museum mereka bisa menghargai nilai kultural,
 nilai historis apalagi nilai religius artefak budaya itu persis sebagaimana
 pemilik asli benda-benda itu menghargai artefak budaya itu ketika masih di
 tempat asalnya? Dengan pasti dan yakin saya bisa katakan bahwa selain
 kemungkinan terjadinya kerusakan fisik benda-benda itu sewaktu
 dipindah-tempatkan, yg sudah jelas adalah nilai kultural, nilai historis dan
 nilai religius artefak budaya itu telah dirusak dan dinista oleh mereka yg
 katanya menghormati dan menyimpan benda budaya bangsa lain di museum mereka
 itu! Lagi-lagi, inilah sebuah peragaan keangkuhan kultural yg dipertontonkan
 kepada kita!!

 Bisakah kita coba berempati dengan perasaan mereka yang artefak budaya
 bangsanya telah diperlaukan secara tidak layak seperti itu? Sebagai orang
 Katolik saya coba membayangkan, suatu ketika terjadi peristiwa yang tak
 pernah kita harapkan, tiba-tiba patung Bunda Maria yang di Lourdes diambil
 dan dipindahkan ke sebuah negara Ateis, di sana Bunda Maria tidak dirusak,
 tetapi disimpan dan dirawat dengan baik di museum secara terhormat. Bukan
 cuma itu, mereka juga membentuk tim ahli untuk meneliti segi-segi estetika
 patung Bunda Maria itu, dipelajari bagaimana teknik pembuatannya,
 simbol-simbol yang ada padanya serta bagaimana orang Katolik memahmi semua
 itu dll, dll. Dan pada hari-hari libur, warga ramai berkunjung ke museum
 untuk melihat keindahan patung Bunda Maria, ada pemandu yang menjelaskan
 segala sesuatu tentang patung Bunda Maria, tentang keindahannya, tentang
 asal usulnya dll, dll, diceritakan pula bahwa ¡°Patung buatan manusia yang
 tak bernyawa itu pernah disembah oleh masyarakat yang masih terbelenggu
 dalam faham-faham idealisme tentang adanya Surga dengan ajaran-ajaran
 eskatologisnya.¡±  dst, dst. Ah, ah.. sakitnya hati
 ini membayangkan semua itu. Tapi beruntunglah itu cuma khayalan saya. Namun
 bagaimana dengan saudara-saudara kita yang jelas-jelas mengalami semua ini
 secara nyata?? Masihkah kita sampai hati berdalih bahwa artefak budaya
 mereka tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat di tempat terhormat???

 Oh, kejamnya kaum kapitalis dan imperialis



 Salam,



 Erik


 --

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou zho...@... wrote:
 
  Pak Beng,
 
  Seperti yang anda ungkap, jika kita 

Re: [budaya_tionghua] Re: untk bro Zhoufy...( budaya )

2009-12-18 Terurut Topik shinmen takezo
2009/12/18 younginheart5000 crv...@yahoo.com



 Penistaan agama lain, penghancuran budaya budaya lain, bukanlah sekedar
 masalah ego, namun, lebih dalam, bagian dari sistim. Ingatlah penghancuran
 budaya lokal di Latin Amerika (Amerika tengah sampai selatan) oleh orang
 orang Portugis dan Spanyol, adalah bagian dari peletakan batu pertama, bagi
 budaya dan kekuasaan mereka di seberang lautan.

*
dada :
maksud anda hernando cortes ?
membicarakan amerika latin adalah memiliki karakteristik yang berbeda jika
membandingkan praktek imperialisme dan kolonialisme di asia dan afrika.

1. secara kuantitas masih eksis dan signifikan , terutama di bbrp negara
amerika latin , apalagi di amerika tengah. Bahkan keturunan Indian masih
sanggup menduduki puncak teratas sebagai pemimpin negara. (berbeda dengan
nasib indian di amerika , aborigin di taiwan , aborigin di australia , yang
benar menjadi satwa langka)
2. ada etnis baru (kulit hitam) , masuk ke amerika latin besar2an , brazil
contohnya adalah negara dengan sistem perbudakan yang jumlahnya terbesar dan
setara dengan USA pada masa itu. Dengan masuknya etnis kulit hitam ini ,
interaksi budaya semakin kompleks , dan juga inter marriage di antara mereka
(putih merah hitam) membentuk varian kultur baru , baik kultur campuran ,
maupun kultur baru yang berbeda dari asalnya.
3. Itu sebabnya posisi Amerika Latin begitu lemah gemulai , hanya di anggap
halaman belakang bagi USA , karena kegagalan kulit putih menggenocide kaum
indian secara total , just joking. Jadi kalau bicara masalah sistematis
penghancuran budaya  lokal , keknya lebih tepat di tujukan kepada kasus USA.
*







 Agama yang dipaksakan pada penduduk lokal adalah dalam satu paket dengan
 bahasa, seni, bentuk ketatanegaraan,pemberian nama, dsb. Semua merupakan
 identitas bangsa baru.
 Komunitas beragama baru ini, seringkali dengan radikal ingin menghapus sisa
 agama  budaya lama, seperti penghancuran patung Buddha yang berusia ribuan
 tahun di Afganistan


 *
dada :

Bamiyan - Afghanistan menjadi contoh , aksi radikal ini dimana patung2
raksasa di rusak . Tapi kabar terakhir ini sedang di renovasi oleh ilmuwan2
kristen dari Jerman.

Tetapi salah kalau hanya mengambil sampel taliban - afghanistan . itu ibarat
mengambil data ekstrim dari sebuah kajian statistik , dan bisa di abaikan.
Karena kristen di timur tengah juga masih eksis .



*


 Penerimaan perasukan agama baru ini, berbeda dari komunitas ke komunitas.
 Yang pasif menerima dengan sukarela, memeluk dan merubah diri. Seperti pada
 suku suku Indian di Amerika latin, orang orang di Nusantara ketika Islam dan
 Kristen masuk, Philippina ketika katholik masuk, dsb.

 Sebaliknya, beberapa komunitas malah menutup diri, memperkuat identitas
 budaya sendiri, malah menyerang pembawa agama baru. Ini terjadi di Jepang,
 ketika missionarist banyak yang dibantai. Juga di India, penolakan agama dan
 budaya asing cukup intens, walau sebagian menjadi Islam (Pakistan dan Bangla
 Desh).

Dada :
Jepang
*Di jepang tergantung rejim siapa yang berkuasa.
1. Nobunaga berkawan akrab dengan Jesuit , dan malah membantai kaum buddhist
di Hiei , pada masa Nobunaga , samurai katolik (kirishitan)  jumlahnya cukup
banyak .
2. Saat big boss nobunaga di brutus-in sama akechi mitsuhide , dan wafat.
Suksesornya , Hideyoshi , dan kemudian Tokugawa yang akhirnya mendirikan
Shogunate selama 250 tahun , nasib nasionaris berbeda 180 derajat dan benar2
berakhir. *

*India
1. India banyak pengaruh  Islam karena imbas dari berdirinya Mughal Empire ,
Mongol2 yang beragama Islam dan sangat powerful . *
*2. Pakistan dan India berpisah karena perbedaan agama , bukan karena
penolakan agama dan budaya asing . Bangladesh (dulu Pakistan Timur) berpisah
dari Pakistan bukan karena perbedaan agama , tapi seperti perbandingan
krisis Aceh di negara kita dulu , dimana Pakistan Timur tidak merasa di
perhatikan pusat (pakistan barat) , padahal bangladesh adalah tanah penuh
bencana. *




 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 beng mazmuri beng...@... wrote:
 
  Salam,
 
  Trima kasihatas tanggapannya, minta maaf kalau saya terjebak kedlm ego ke
 iman an saya.
 
  Karena topik pelecehan budaya oleh pendeta kristen , dan saya kebetulan
 pecinta seni dan budaya , mungkin saya lebih kuat dlm hal pengetahuan seni ,
 karena saya berkecimpung dlm bidang itu dari awal thn 80 sampai sekarang.
 Makanya saya menyinggung tg hal , misalnya  artefak2 tribal dari suku batak
 , dayak dll. yang memang pd faktanya ada tersimpan dng baikdi museum2 negara
 tertentu , lengkap tg data2 dan pengertian artefak itu, sesuai originalitas
 pengertian dari suku2 tsb
  ,
  Dan saya berkesimpulan , ktk membaca literatur2 tsb. betapa barat sangat
 mengagumi atau terperangah dng kebudayaan tsb, bukan hanya dr sisi artistik
 , tapi pemahaman2, simbolik yg terkandung didalam nya. Karena ada member yg
 menulis tg penghancuran budaya atau pelecehan budaya , saya mencoba membagi
 sekelumit tg pengetahuan saya yg 

[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

2009-12-18 Terurut Topik Erik

Nah, ini yang mengasyikkan! Kalo bicara musafir yang suka melancong saya
pernah punya pengalaman dengan  yang namanya Kopi Tiam saat mampir di
pulau Belitung beberapa waktu lalu.

Sama dengan yang diceritakan teman-teman dari Sumut, Kopi Tiam di
Belitung  juga menyediakan minuman kopi panas dan dingin, pahit dan
manis, juga teh dan soft drink lainnya serta kue-kue penganan. Tapi satu
yang unik di Belitung adalah, hampir semua Kopi Tiam di sini mejanya
panjang-panjang berderet-deret menghadap ke satu arah dimana tersedia
satu pesawat televisi  berlayar cukup besar (saya kira 24 inch) yang
menayangkan film-film Mandarin lewat vd atau vcd.  Biasanya Kopi Tiam di
sini baru ramai tamu setelah senja, bukan cuma orang tua, anak muda dan
remaja juga mejengnya di Kopi Tiam. Dengan memesan satu gelas kopi, kita
bisa duduk lama-lamaan nonton video! Mengasyikkan bukan?

Satu lagi pengalaman saya di Belitung, suatu kali selagi duduk-duduk di
salah satu Kopi Tiam di sana, saya ikut nimbrung ngobrol dengan
sekelompok laki-laki setengah baya (walau agak terbata-bata saya masih
bisa mengikuti dan meniru logat bahasa Hakka mereka),  ternyata salah
satu di antara mereka mengaku adalah kakak iparnya Yusril Ihza Mahendra.
Ternyata kakak perempuannya Yusril bersuami seorang Tionghoa! Surprise
juga saya waktu itu, dan yang lebih mengejutkan lagi, si kakak ipar itu
bilang, bahwa Yusril pun fasih berbahasa Hakka seperti mereka!!

Ada rekan-rekan yang bisa mengkonfirmasi hal ini??

Salam,

Erik






Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam

2009-12-18 Terurut Topik zhoufy
Di jl sabang ada kopitiam yg buka bondan winarno. Dekor gaya lama 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Fri, 18 Dec 2009 02:36:53 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam

Di kemanggisan ada kopi tiam dan namanya pun kopi tiam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Thu, 17 Dec 2009 20:21:53 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam

Di kampung g, kopitiam ada beberapa juga n fungsinya tempat makan pagi n 
kumpul2 sebelum mulai kegiatan. Tp jarang tuh org tiociu disana. Apa mungkin 
konsepnya mirip2 tp bentuk n jenis berbeda2? Yg di kampung g lebih kayak model 
foodcourt, yg punya tempat jual minuman n beberapa makanan ringan tp makanan 
laennya dijual oleh para penyewa. 
Oh iya skrg di mall2 sudah mulai nongol tuh kopitiam mungkin sejak yakun kaya 
rame trus skrg nongol lau's n beberapa merk lagi. So kapan kita cobain? Masa 
nongkrong di cafe mlulu seh hehehe 
-Original Message-
From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com
Date: Fri, 18 Dec 2009 01:02:20 
To: budaya_tionghuabudaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam

rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread
baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga)

sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih
banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa
apa betul berawal dari tradisi tiociu ?



Re: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

2009-12-18 Terurut Topik Edy Lim
Wah, baru saya balik dari Bandung.
Sungguh kota yang menyejukkan badan dan jiwa.

P.S. :
Kemarin pergi ke Kongkow cafe, baru tau dari pemiliknya yang juga kaget sendiri 
setelah diberitahu oleh pelanggan perdananya bahwa Kongkow berasal dari 
dialek Hokkien..
Kong : bicara, ngomong
Kow : obrolan

Moga berguna,
Edy Lim






From: Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@hotmail.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 12:14:05 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

  
Kalau begitu kapan nich yang di Bandung kumpul di Kopi Tiam buat kongko-kongko?
Hehehe...

Po Ka Tiam samchan panggangnya enak, Hakaw nya juga enak
hehehe...

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, ibcindon ibcin...@.. . wrote:

 Di Bandung, baru-baru ini dibuka po ka tiam.. di jl pasirkaliki. . heheheh.
 
 Jualannya nasi, bami, dll fast food Tionghoa..
 
 
 
 From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of henyung
 Sent: Friday, December 18, 2009 6:55 AM
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam
 
 
 
 
 
 http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua/ message/32508
 
 Budaya Kopi-tiam
 
 Di daerah Sumatera bagian utara yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau
 (termasuk Kepulauan Riau) ada akulturasi budaya antara orang Tionghoa
 dan Melayu yang melahirkan budaya Kopi-tiam. Budaya ini juga populer
 di negeri jiran Malaysia dan Singapura.
 
 Nama Kopi-tiam sendiri adalah perpaduan antara bahasa Melayu kopi
 (yang diadopsi dari bahasa eropa, sepertinya Portugis) dan bahasa
 Minnan / Hokkian tiam yang artinya bisa berupa kedai/warung/ toko.
 Jadi kopi-tiam adalah warung/kedai kopi :) Di Jakarta, kopi-tiam bisa
 dijumpai di kantong-kantong masyarakat Tionghoa asal Sumatera seperti
 di Duta Mas, Jelambar, Pluit dan Muara Karang.
 
 Di kopi-tiam ini minuman utama yang disajikan, sesuai namanya, adalah
 kopi seduh. Bisa berupa kopi murni ataupun dicampur susu. Ceret kopi
 yang dipakai di kopi-tiam adalah ceret yang bertangkai panjang.
 Sepertinya ceret kopi ini diadopsi dari ceret warung teh di Tiongkok.
 
 Metode menyeduh kopinya sangat unik dan enak ditonton. Kopi yang
 diseduh adalah dalam bentuk kopi gilingan kasar. Bubuk kopi ini
 ditampung di saringan flanel yang panjangnya bisa setengah meter
 lebih. Untuk menyeduhnya, air panas dituangkan ke saringan kopi itu
 dan ditampung. Air hasil tampungan yang masih panas itu kemudian
 diseduhkan lagi ke saringan tadi berulang kali sesuai dengan
 kekentalan kopi yang diinginkan. 1 saringan kopi yang panjang itu bisa
 menampung sekitar setengah sampai satu kilogram bubuk kopi. Dan bubuk
 kopi itu biasanya tahan dipakai untuk menyeduh berjam-jam.
 
 Selain kopi seduh, minuman khas lainnya adalah teh tawar kental panas
 dengan nama teh-tong di Medan  Aceh / teh-o di Riau, Malaysia dan
 Singapura. Kalau ditambah es, namanya disebut menjadi teh-pai-leng di
 Medan  Aceh, teh-o-peng di Riau, Malaysia dan Singapura. Selain teh
 tawar, juga ada teh yang ditambahi gula.
 
 Cara meminum teh/kopi tadi juga unik. Karena panas, gelas minuman
 selalu ditatakin sebuah piring kecil. Dan banyak yang menuangkan
 minuman ke piring tersebut untuk mendinginkannya. Minumnya ? Langsung
 dari piring itu !
 
 Di samping teh dan kopi, di kopi-tiam biasanya juga ada teh kembang,
 es jali-jali dan es kacang hijau.
 
 Untuk makanan khas kopi-tiam, setiap daerah ada perbedaannya. Namun
 roti tawar yang diolesi selai kaya umum dijumpai di semua kopi-tiam.
 Selai kaya terbuat dari santan, telur bebek atau ayam, daun pandan
 dan gula. Roti ini juga bisa dipanggang. Di Medan sekitarnya, roti
 panggang ini juga ditaburin coklat butiran, kacang butiran dan gula
 pasir. Di daerah saya, Aceh Tamiang, makanan khas kopitiam adalah
 martabak telur. Martabak ini diadopsi dari masakan Tamil oleh orang
 melayu Tamiang. Citarasanya sudah jauh berbeda dan benar-benar harum
 karena berlimpah dengan margarin serta tidak memakai kuah kari kambing.
 
 Kopi-tiam umumnya ramai di kala pagi hari. Segala sarapan khas
 Tionghoa biasanya mudah dijumpai di kopi-tiam. Namun di beberapa
 daerah ada juga kopitiam yang justru ramainya di malam hari sampai
 tengah malam. Biasanya tempat-tempat ini adalah tempat sosialisasi di
 daerah yang belum tersentuh hiburan malam modern. Di kopi-tiam kita
 bisa menjumpai acek-acek (encek) yang saling bergosip ria sambil
 bermain catur ataupun xiangqi.
 
 Pengunjung kopi-tiam juga bukan hanya sebatas orang Tionghoa saja.
 Banyak juga yang non-Tionghoa saling berbaur. Hal ini terutama terjadi
 di Indonesia. Kalau di Malaysia dan Singapura pengunjungnya lebih
 homogen. Warna lain yang ada paling cuma orang Tamil.
 
 Jadi, mari kita lim kopi bersama, regardless of colours.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 --
 catatan: saya dengar di daerah Singbebas (Singkawang, Bengkayang,
 Sambas) budaya kopi-tiam ini juga ada, kalau ada yang dari situ
 bolehlah dibagi sedikit cerita 

Re: [budaya_tionghua] untk Shinmen Takezo ( kopi tiam )

2009-12-18 Terurut Topik Edy Lim
Dear Koh Beng,
Ternyata lama di TPI (Tanjungpinang) ya..
Apakah masa itu sekolah Toan Hwa masih ada?

Salah satu kopitiam favorit saya adalah yang berlokasi di jalan Mawar yang ada 
pohon besar di dalam rumahnya. Benar-benar kopitiam yang orisinil.
Sayangnya awal tahun 2000 sudah dibongkar menjadi kopitiam ruko. Koh Beng tau 
tempat itu?
Orang Pinang tidak menggunakan kata warung kopi melainkan kedai kopi.
Masih berbau bahasa Melayu.

Pecinan di Tanjungpinang awalnya berada di jalan Merdeka dengan sebutan Cap 
Lak Keng : Enam Belas Rumah. Dimana disana ada vihara yang sudah berdiri 
sekitar 200-an tahun lalu.

Bila saya ada balik Pinang, akan saya coba upload photo Pecinan masa lalu ke 
forum ini.
Mari bernostalgia. 

Edy Lim
Lim Mui Leng (林美龙)
Teochew gaginang




From: beng mazmuri beng...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 1:20:16 PM
Subject: [budaya_tionghua] untk Shinmen Takezo ( kopi tiam )

  
  Salam,

 Betul juga nich , ganti topik lebih menarik. Masalah ke iman an agak sensitif 
ya, dr ribuan thn lalu sampai sekarang ngak ada habis2nya , entah sudah brapa 
banyak darah yg dikucurkan dan brapa banyak kehancuran dan pelecehan budaya..

Lebih baik bicara pelestarian budaya...tapi sebelumnya saya ingin menjawab 
pertanyaan anda dulu ya...Panggil saya beng saja , lebih familiar. Benar galeri 
saya ada di kelapa gading, dan silahkan mampir. Cuma dlm waktu dekat saya akan 
pindah dari ruko yg sekarang saya sewa ( Gading Batavia ,blok harmoni LC 11 no 
: 1 )
Belum tahu pindah kemana tapi saya ingin tetap di skitar gading , karena 
saya melihat tidak banyak galeri di gading dibandingkan daerah selatan , 
misalnya.
 Pada awal berdirinya galeri saya ( Ars Longa Gallery  coffee corner ), saya 
menampilkan khusus pernak pernik kebudayaan peranakan tionghoa indonesia selain 
lukisan2 yg di dominasi pelukis2 keturunan tionghoa indonesia.
Waktu itu saya mendpt respond yg baik , karna banyak yg belum mengenal pernak 
pernik kebudayaan peranakan tionghua indonesia. Ada tawaran , misalnya dr mall 
artha gading untk kerja sama buat event kebudayaan. Sayang waktu itu saya lg 
sibuk dng kegiatan saya yg baru di Yogya , khusus untk seni rupa kontemporer 
indonesia.

Sekarang galeri saya berantakan , penuh dng lukisan kontemporer, meskipun saya 
tetap menyediakan ruangan untk karya2 pelukis keturunan , terutama yg sudah 
meninggal dan dilupakan... .

Banyak pernak pernik peranakan saya yg saya display di galeri, dibeli oleh 
teman2 singapore ( saya hampir 20 thn melempar , kasarnya menjual artefak2 itu 
kpd kolektor khusus  kebudayaan peranakan tionghoa, , karna saya bukan orang 
makmur , kaya, saya hanya seorang musafir, independent, terpaksa hrs menjual , 
tapi just for passionate collector , di singapore ).
Saya bersyukur, menjual kpd orang, kolektor yg tepat. Dlm waktu dekat ini, 
kolektor tsb , seorang dokter specialist terkenal singapore akan meresmikan 
museum pribadinya tg kebudayaan peranakan tionghoa.

Maaf , kalau saya berbicara tg kolektor luar, karna ada banyak dari orang2 kt 
sendiri. yang kurang menghargai kebudayaannya . ( ah..ah..banyak yg bisa 
dibahas tg hal ini )

Saya senang bisa berkenalan dng anda, ah..ah..saya seorang musafir dan anda 
gembel...ah. .ah...saya paling respect ( dan takut ) sama gembel , karena 
pikiran saya langsung teringat dng cerita2 silat , atau cerita tg gembel adalah 
seorang sakti yg menyamar, seorang dewa , agak mirip dng issue yg dilempar ( 
sbenarnya tanggapan sdr cgx atas sdr jackson ), Yesus yg miskin.humor 
satire.ah. .ah...udah ah saya ngak mau terpancing emosi lg
So,,,.silahkan datang ,juga untk teman lain di BT , pecinta ,pemerhati 
kebudayaan. Minta maaf , banyak tahun saya bekerja sndiri , independent , 
bahkan dlm setiap event yg saya selenggarakan atas nama galeri saya , saya 
tidak suka menampilkan diri,, saya tak suka terikat dlm hal protokeler dll 
nya..ah..ah. ..Tapi saya senang berbaur dng orang2 kebanyakan , simple, 
sederhana, atau educated dan sopisticated. ...saya banyak belajar dng mrk2 
selain belajar kpd nature...

Dalam milis BT ini saya belajar kembali untk membuka diri , sharing dng teman2 
,dan mencoba belajar memahami lebih luas dinamika kehidupan, khususnya 
dikalangan budaya tionghoa.

Jadi jng takut ya..kalau saya pernah menempeleng pendeta , baik dlm arti sempit 
maupun permainan kata...Saya tidak suka dan tidak pernah mencoba atau usil dng 
mencari gara2 , saya menempeleng karna membela teman2 atau saya dan teman2 
ditabok tabok lebih dulu dan integitas kt dilecehkan , baru menempeleng balik, 
dan tidak perlu dihajar habis2an , hanya tempeleng dan lihat reaksi 
nyaah..ah. ..mau bersahabat, ,ok,,habis tempeleng2an kita pergi  kopi tiam 
 dech

Sekarang kt ngobrol kopi tiam ya. Saya memang seorang pengembara. Pernah di 
Riau, khususnya Tanjung Pinang , dan pernah ke Selat Panjang, Tanjung Balai , 
Batu dll pulau kecil diskitar Riau 
Ambil contoh 

[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

2009-12-18 Terurut Topik henyung
Yang di jalan sabang, cita rasa sajiannya menurut saya terlalu dipaksakan.

Di mal emporium pluit lantai paling atas, ada lau's kopitiam, cita rasanya 
masih boleh lah. Tapi tetap saja kurang suasana ramainya. 

Kalau di pasar muara karang kopitiam nya ramai hanya pagi hari, dan yang datang 
juga mayoritas hanya untuk sarapan.

Sudah beda dengan kenangan kopitiam di kampung dulu, datang tujuannya 
benar-benar menikmati kopi atau teh. Sajian utamanya kongkow-kongkow.

Jadi sebenarnya ciri khas kopitiam bukanlah di dekor, suasana, ataupun 
sajiannya. Tetapi lebih ke kongkow-kongkow sambil minum kopi atau teh.

Starbucks masuk hitungan kopitiam modern tidak yah ? Sayangnya tidak egaliter, 
satu gelas kopi saja harganya ajegile.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Di jl sabang ada kopitiam yg buka bondan winarno. Dekor gaya lama 
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: jackson_ya...@...
 Date: Fri, 18 Dec 2009 02:36:53 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam
 
 Di kemanggisan ada kopi tiam dan namanya pun kopi tiam
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: agoeng_...@...
 Date: Thu, 17 Dec 2009 20:21:53 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam
 
 Di kampung g, kopitiam ada beberapa juga n fungsinya tempat makan pagi n 
 kumpul2 sebelum mulai kegiatan. Tp jarang tuh org tiociu disana. Apa mungkin 
 konsepnya mirip2 tp bentuk n jenis berbeda2? Yg di kampung g lebih kayak 
 model foodcourt, yg punya tempat jual minuman n beberapa makanan ringan tp 
 makanan laennya dijual oleh para penyewa. 
 Oh iya skrg di mall2 sudah mulai nongol tuh kopitiam mungkin sejak yakun kaya 
 rame trus skrg nongol lau's n beberapa merk lagi. So kapan kita cobain? Masa 
 nongkrong di cafe mlulu seh hehehe 
 -Original Message-
 From: shinmen takezo hisashi.mits...@...
 Date: Fri, 18 Dec 2009 01:02:20 
 To: budaya_tionghuabudaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] tradisi kopitiam
 
 rekan2 , daripada ribut terus di thread agama , saya lempar thread
 baru (atau pernah dibahas disini kurang tau juga)
 
 sebenarnya tradisi kopitiam itu awalnya bagaimana , apa betul lebih
 banyak di sumatera ? kenapa gak menyebar di pulau jawa
 apa betul berawal dari tradisi tiociu ?





[budaya_tionghua] ruhut kesandung sara lagi

2009-12-18 Terurut Topik Hung wicaksana
http://www.detiknews.com/read/2009/12/16/162532/1261345/10/tersandung-sara-ruhut-adu-mulut-di-diskusi-century

silakan dibaca



  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[budaya_tionghua] untk bro Erik ( budaya )

2009-12-18 Terurut Topik beng mazmuri
  Salam...

  Saya mengerti dan memahami apa yg bro Erik paparkan, tg perusakan budaya, 
termasuk artefak2nya dan nilai2 yang terkandung didalamnya.
Apakah aretefak2 itu kalau ditempatkan ditempat terhormat, spt museum dll, 
apakah cuma menjadi pajangan semata mata, dan bagaimana barang2 itu didapatkan, 
apakah dirampas paksa dng bantuan militer atau misionaris atau di curi..? atau 
di hibahkan...

Terus apakah benda2 tsb , masih mempunyai fungsi semulanya , secara budaya , 
ritual , filosopis , fungsi sosial dll...dng berpindahnya benda tsb dari asal 
muasal originalitas benda2 tsb ketempat yg berbeda kultur...dan pandangan..?
Apakah benda2 tsb tidak menjadi semakin rusak karena berpindah pindah tempat..?
Oh kejam nya imperialis!

Tapi bro Erik dng jernih juga mengatakan , seandainya benda2 tsb tetap berada 
ditempat asalnya , apakah masih terawat , terjaga , masih diperdulikan...?
Benda seni beragam bentuk , beragam bahan materinya , beragam fungsi dan 
pengertiannya, ada yg bersifat ritual , pengkultusan atau hanya sekedar simbol 
atau berfungsi untk pemakaian kehidupan se hari hari..

Wah pasti repot untk menjelaskan nya.. Saya cuma mau berbagi sedikit apa yg 
saya tahu berkenaan uneg2 ( bahkan erik mengatakan mimpinya ) tsb.
Pertama , kt bicarakan tg museum yg menaruh benda2 tsb , Saya bisa mengatakan 
untk museum yg reputable, tentu mrk punya tim ahli nya. Benda2 itu bukan 
menjadi pajangan semata mata,  ada penjelasan memadai dan lebih memadai kalau 
anda tidak puas dng keterangan singkat yg ditulis diantara benda2 yg dipajang 
itu. Silahkan hubungi pihak museum , kuratornya , tim ahlinya dlll..Ada banyak 
literatur , buku yg membahas khusus items2 koleksi mereka yg bertebaran di 
banyak negara. Semua di urai dng baik , kalau pun ada missing link yg hilang 
atau keraguan , pasti akan disertakan pendapat , argumentasi dari pihak2 , ahli 
lain...

Nah dalam literatur2 , buku2 atau penjelasan tsb , saya tidak menemukan unsur2 
yg bersifat melecehkan , menodai artefak2 , kebudayaan2 tsb ...Ingat , mrk 
membhas tentang seni , tentang sejarah , tentang kebudayaan , dan implikasi2 
didalamnya, mrk bukan bicara agama , imperialisme, pertentangan budaya 
dlll..bahkan disertai asal usul barang tsb ( provenance ), kalau ada data2 
barang itu ex jarahan , rampasan , ada disertai keterangannya. Silahkan 
goverment to goverment yg mengurusnya. Toh ada brapa artefak2 kt yg dibawa oleh 
orang2 belanda, dikembalikan ke indonesia.
Balai lelang international , spt Christies atau Southebys sudah beberapa kali 
di gugat oleh pemerintah China, dan ada yg di withdraw, Balai lelang dan museum 
punya kode etik. Kalaupun dableg , ya mau dibilang apa, silahkan ambil jalur 
penuntutan yg resmi , buy back atau diplomasi lain nya. Atau lakukanlah apa yg 
dilakukan seorang warga China, ktk tahun lalu balai lelang Chriestie  melelang 
artefak kerajaan Qian Lung, bid terus sampai dpt, setelah dia berhasil 
mendapatkannya atau menang dlm lelang tsb, dia TIDAK mau 
membayar...ah''ah''..itulah cara dia untk memprotes ktk pemerintahnya sendiri 
tak perduli atau mempermalukan balai lelang tsb.

Saya ingin bercerita lagi, tg barang seni yg jatuh ditangan orang lain , 
berbudaya lain...
Saya sering hunting untk barang seni, pernak pernik yg berhubungan dengan 
kebudayaan peranakan tionghoa di indonesia atau di asia tenggara. 
Ambil contoh tentang keramik, Sangat menarik ktk pd permulaan abad 19 , orang2 
keturunan peranakan , untk masalah keramik2 ( porcelain ), yg untk dipakai 
sehari hari, baik itu untk upacara perkawinan, sembahyang dll, mereka memesan 
khusus ke China, dng sedikit meniru model keramik yg lg trend saat itu. ( 
family rose, atau keramik berwarna warni ). Mrk memesan dng design khusus yaitu 
dng gambar bunga peony dan phoenix ( burung hong ) dan disertai ornament 
hiasan taoism simbol ( eight immortal ). Dan bagi pecinta barang antik di 
klasifikasikan sbg item Nyonya Wares , Hanya diketemukan di Indonesia, 
Sngapore , Malacca , Penang , dan brapa tempat di Malaysia yg ada komunitas 
keturunan. 

Keramik2 itu ada berbentuk mangkuk, piring, cangkir, tempat menaruh perhiasan , 
untk menyimpan makanan , untk menaruh hio dll. Ada satu keramik berbentuk wadah 
dng penutupnya, Disebut kamcheng , untk menaruh beras , nasi atau acar 
...ukuran dan warna nya macam, paling kecil skitar 10 cm , dan besar skitar 40 
cm. Diatas wadah keramik itu selalu ada penutupnya ( dari keramik juga ), dan 
diatas penutup atau tutupan ( lid cover ) selalu ada Kilin atau Qi lin , lion 
dog , spt binatang anjing atau singa yg lg menyeringai. Kt keturunan tionghoa 
tentu mengerti tg Kilin atau lion dog tsb., biasa terdapat di depan klenteng2 
..
Nah saya pernah berburu barang2 tsb sampai sumatera , khususnya palembang , 
medan dan aceh.. Ini yg menarik, ..Ktk saya mendapat kan keramik kamcheng  
itu yg ada bentuk kilin nya , di palembang saya hampir sebagian besar 
mendapatkan nya dlm bentuk utuh, tentu ada yg retak atau bocel...bentuk patung 

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797

2009-12-18 Terurut Topik budi anto
bang john, saya rasa anda terlalu sensitif mau membawa sesama member milis ke 
polisi, menurut saya kekesalan bang chen gui xin itu tidak tau mau di bawa ke 
mana lagi, jadi di luahkan ke milis kita ini, karena emang berhubungan dengan 
penghinaan terhadap budaya tionghua walaupun judulnya emang provokatif, biarkan 
moderator di sini yang memperingatinya yang memang sudah di peringati oleh 
moderator di sini, jadi case close di sini.

kalo anda emang sensi agama anda di sungging yah anda tidak cocok berada di 
komunitas budaya tionghua di sini, karena tujuan di bentuknya milis ini adalah 
salah satunya untuk mengcounter pandangan2 salah terhadap budaya tionghua 
(cmiiw for moderator)

kalo anda emang suka maen hukum2, silahkan anda mengajukan tuntutan hukum 
terhadap pemasangan spanduk yang selalu bernada provokatif di bogor itu.
saya tunggu action dari anda daripada mengajukan tuntutan hukum terhadap member 
milis budaya tionghua yang memang di gunakan untuk sharing maupun bertanya

saya bukan kawan bang chen gui xin, saya juga bukan kawan anda, tapi begitu 
kita sudah bergabung di sini kita sudah menganggap semua yang ada di sini 
adalah saudara

salam,

budianto cheng





From: John Siswanto johnsiswa...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, December 17, 2009 1:44:40 AM
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797

  
Nah ini dia orang yang ditunggu-tunggu, dari awal dan judul postingannya saja 
sudah provokatif dan menyesatkan. ..
 
saya tidak pernah mengancam anda, bukan type saya mengancam, untuk membuktikan 
saya tidak mengancam anda, saya persilahkan anda membuka identitas anda, anda 
pasti akan saya laporkan kepada pihak berwajib...
 
Setelah diproses pihak berwajib, baru ketahuan anda takut atau tidak...
Anda hanya berani berkoar-koar karena bersembunyi di balik dunia maya (tanpa 
identitas jelas)...
 
Oke saya tunggu yaa...
 
John Siswanto

--- Pada Kam, 17/12/09, ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ gmail.com menulis:


Dari: ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ gmail.com
Judul: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Tanggal: Kamis, 17 Desember, 2009, 12:58 AM


  
Dear Pak Sis:
Ndak perlu ngancam2 saya dg penjara ... bukan itu yg saya takutkan dalam hidup.

Selain itu, jika anda cermati tulisan saya itu adalah kelanjutan dari kritik 
Jackson atas teologi paradoksnya pendeta (terutama karismatik).

Apakah anda tidak jeli bahwa pola hidup para pendeta, dan tentu saja teologi 
mrk yang mengajarkan bahwa kekayaan duniawi (harta) adalah bukti manusia 
sedang diberkati oleh Tuhannya jelas berlawanan (saya tidak tahu, anda lebih 
suka istilah kontradiksi atau paradoks) dengan perintah/contoh hidup Yesus 
sendiri.
Coba baca ulang alkitab anda, khusus yang diucapkan kata2 Yesus sendiri 
berkaitan harta.

Salam,

Chen Gui Xin

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John Siswanto johnsiswanto@ ...
 wrote:

 Weleh.. weleh.. weleh.. makin sesat saja bung Cen Gui Xin ini,
 saya heran juga kenapa postingan yang menyesatkan seperti yang diposting 
 saudara ini yang terang-terangan menebarkan permusuhan SARA ini bisa lolos...
 Protes saya kepada moderator agar tidak meloloskan tulisan yang sudah 
 menghina agama tertentu...
  
 Bung saya bisa membantu anda dalam perkara - pendeta yang menghina 
 agama/kepercayaan anda, tapi untuk info anda saya juga bisa menjebloskan 
 anda ke penjara, karena penghinaan/penistaa m yang anda lakukan terhadap 
 agama/kepercayaan orang lain...
  
  
 So, please behave yourself !
  
 John Siswanto
  
 
 --- Pada Rab, 16/12/09, ikkyosensei_ ym ikkyosensei@  menulis:
  saya tambahkan bahwa yang paling sial jauh dari berkat adalah Yesusnya 
 sendiri, karena paling miskin. ha ha ha.

 
 
 
 Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! 
 otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. 
 Dapatkan IE8 di sini! 
 http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer


 


Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih 
Cepat hari ini!
 


  

[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam -- Erik

2009-12-18 Terurut Topik toyota_man
Ko Erik, A Khiu saya (Kakak Ibu), dulu teman satu sekolah dengan Yusril. 
Confirmed! emang dia bisa bahasa Khek. Di Belitung mostly orang asli yg berbaur 
dengan orang Khek di sini, bisa bahasa Hakka.

Jadi Confirmed:)

Salam
Abdi Christ


 satu di antara mereka mengaku adalah kakak iparnya Yusril Ihza Mahendra.
 Ternyata kakak perempuannya Yusril bersuami seorang Tionghoa! Surprise
 juga saya waktu itu, dan yang lebih mengejutkan lagi, si kakak ipar itu
 bilang, bahwa Yusril pun fasih berbahasa Hakka seperti mereka!!
 
 Ada rekan-rekan yang bisa mengkonfirmasi hal ini??
 
 Salam,
 
 Erik





[budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam -- Erik

2009-12-18 Terurut Topik John
Bung Abdi Christ yg baik selamat malam,
apa kabar ?
Saya juga dengar istri pertama pak Yusril juga Tionghoa, boleh dikonfirmasi 
mengenai hal ini ?

kam siah dan selamat malam,

John Siswanto


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, toyota_man save_my...@... wrote:

 Ko Erik, A Khiu saya (Kakak Ibu), dulu teman satu sekolah dengan Yusril. 
 Confirmed! emang dia bisa bahasa Khek. Di Belitung mostly orang asli yg 
 berbaur dengan orang Khek di sini, bisa bahasa Hakka.
 
 Jadi Confirmed:)
 
 Salam
 Abdi Christ
 
 
  satu di antara mereka mengaku adalah kakak iparnya Yusril Ihza Mahendra.
  Ternyata kakak perempuannya Yusril bersuami seorang Tionghoa! Surprise
  juga saya waktu itu, dan yang lebih mengejutkan lagi, si kakak ipar itu
  bilang, bahwa Yusril pun fasih berbahasa Hakka seperti mereka!!
  
  Ada rekan-rekan yang bisa mengkonfirmasi hal ini??
  
  Salam,
  
  Erik
 





Re: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?

2009-12-18 Terurut Topik zhoufy
Saya kira anda salah menafsirkan pendapat Pak Liang U.

Yg dibahas Apek Liang adalah hubungan antara etnisitas dan kewarganegaraan, tak 
menganalisa siapa yg bisa disebut etnis tionghoa.  Sedangkan yg dibicarakan sdr 
Ardian adalah masalah etnisitas itu sendiri, tak ada hubungannya dng masalah 
warga negara.

 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: dedy hartantod...@yahoo.com
Date: Fri, 18 Dec 2009 12:55:53 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Mohon penilaian yg netral Siapa orang Toionghoa?


Dear all BTers,





Sdr Ardian berpendapat,




simpel aje, org yg ngerasa dirinya tionghoa dan jg itu gak ada kaitan
ame GEN or
SUKU or ASAL USUL.



Dengan mencounter pendapat saya soal Gen (DNA),  untung ada Mpek Liang
U, yang pendapatnya sedikit banyak sejalan dengan saya





Menurut hukum anda adalah orang Singapore, tapi menurut ras anda adalah
orang Chinese.

hukum kewarganegaraan kita adalah orang Indonesia, dilihat dari etnis
kita adalah orang Tionghoa.




Kedua beliau ini menurut saya cukup mumpuni dalam hal BT.





Maksud saya seandainya kita bisa membuat kesepakatan, paling tidak di
milis BT ini siapa Orang Tionghoa ?


Maka subyek yang sama tidak berulang-ulang lagi dipertanyakan.

contoh, sdr. Erilk th 2006 pernah membahas Ong Hok Ham, orang Tionghoa
apa bukan?





Mpek Liang U dalam tanggapannya memberi contoh, ras Tionghoa membela
nama baik Indonesia di dunia International dalam bidang olah raga.
Bagaimana seandainya Indonesia berperang dengan Tiongkok mpek?




Salam hormat,

Dedy











Re: [budaya_tionghua] untk bro Erik ( budaya )

2009-12-18 Terurut Topik zhoufy
Pak Beng,

Mungkin anda agak salah tangkap mengenai inti persoalan yg Sdr Erik dan saya 
tekankan.

Kita tdk pernah meragukan ketekunan dan keseriusan orang barat meneliti dan 
merawat benda budaya! Tapi semua itu dilakukan dalam rangka ilmu pengetahuan 
dan penghormatan thd sejarah budaya, bukan karena menghormati budaya atau 
keyakinan2 yg melekat di benda pusaka tersebut. Hal ini harus dibedakan.

Contohnya begini: sebuah museum mengoleksi alat2 perang zaman dulu, dan semua 
diberi penjelasan rinci, lengkap dng latar sejarah, teknik pembuatan dsb2nya, 
pokoknya sangat mendalam. lantas  apakah itu berarti sang peneliti dan museum 
menghormati budaya perang?

Salam,
Zfy 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: beng mazmuri beng...@yahoo.com
Date: Fri, 18 Dec 2009 03:32:31 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] untk bro Erik ( budaya )

  Salam...

  Saya mengerti dan memahami apa yg bro Erik paparkan, tg perusakan budaya, 
termasuk artefak2nya dan nilai2 yang terkandung didalamnya.
Apakah aretefak2 itu kalau ditempatkan ditempat terhormat, spt museum dll, 
apakah cuma menjadi pajangan semata mata, dan bagaimana barang2 itu didapatkan, 
apakah dirampas paksa dng bantuan militer atau misionaris atau di curi..? atau 
di hibahkan...

Terus apakah benda2 tsb , masih mempunyai fungsi semulanya , secara budaya , 
ritual , filosopis , fungsi sosial dll...dng berpindahnya benda tsb dari asal 
muasal originalitas benda2 tsb ketempat yg berbeda kultur...dan pandangan..?
Apakah benda2 tsb tidak menjadi semakin rusak karena berpindah pindah tempat..?
Oh kejam nya imperialis!

Tapi bro Erik dng jernih juga mengatakan , seandainya benda2 tsb tetap berada 
ditempat asalnya , apakah masih terawat , terjaga , masih diperdulikan...?
Benda seni beragam bentuk , beragam bahan materinya , beragam fungsi dan 
pengertiannya, ada yg bersifat ritual , pengkultusan atau hanya sekedar simbol 
atau berfungsi untk pemakaian kehidupan se hari hari..

Wah pasti repot untk menjelaskan nya.. Saya cuma mau berbagi sedikit apa yg 
saya tahu berkenaan uneg2 ( bahkan erik mengatakan mimpinya ) tsb.
Pertama , kt bicarakan tg museum yg menaruh benda2 tsb , Saya bisa mengatakan 
untk museum yg reputable, tentu mrk punya tim ahli nya. Benda2 itu bukan 
menjadi pajangan semata mata,  ada penjelasan memadai dan lebih memadai kalau 
anda tidak puas dng keterangan singkat yg ditulis diantara benda2 yg dipajang 
itu. Silahkan hubungi pihak museum , kuratornya , tim ahlinya dlll..Ada banyak 
literatur , buku yg membahas khusus items2 koleksi mereka yg bertebaran di 
banyak negara. Semua di urai dng baik , kalau pun ada missing link yg hilang 
atau keraguan , pasti akan disertakan pendapat , argumentasi dari pihak2 , ahli 
lain...

Nah dalam literatur2 , buku2 atau penjelasan tsb , saya tidak menemukan unsur2 
yg bersifat melecehkan , menodai artefak2 , kebudayaan2 tsb ...Ingat , mrk 
membhas tentang seni , tentang sejarah , tentang kebudayaan , dan implikasi2 
didalamnya, mrk bukan bicara agama , imperialisme, pertentangan budaya 
dlll..bahkan disertai asal usul barang tsb ( provenance ), kalau ada data2 
barang itu ex jarahan , rampasan , ada disertai keterangannya. Silahkan 
goverment to goverment yg mengurusnya. Toh ada brapa artefak2 kt yg dibawa oleh 
orang2 belanda, dikembalikan ke indonesia.
Balai lelang international , spt Christies atau Southebys sudah beberapa kali 
di gugat oleh pemerintah China, dan ada yg di withdraw, Balai lelang dan museum 
punya kode etik. Kalaupun dableg , ya mau dibilang apa, silahkan ambil jalur 
penuntutan yg resmi , buy back atau diplomasi lain nya. Atau lakukanlah apa yg 
dilakukan seorang warga China, ktk tahun lalu balai lelang Chriestie  melelang 
artefak kerajaan Qian Lung, bid terus sampai dpt, setelah dia berhasil 
mendapatkannya atau menang dlm lelang tsb, dia TIDAK mau 
membayar...ah''ah''..itulah cara dia untk memprotes ktk pemerintahnya sendiri 
tak perduli atau mempermalukan balai lelang tsb.

Saya ingin bercerita lagi, tg barang seni yg jatuh ditangan orang lain , 
berbudaya lain...
Saya sering hunting untk barang seni, pernak pernik yg berhubungan dengan 
kebudayaan peranakan tionghoa di indonesia atau di asia tenggara. 
Ambil contoh tentang keramik, Sangat menarik ktk pd permulaan abad 19 , orang2 
keturunan peranakan , untk masalah keramik2 ( porcelain ), yg untk dipakai 
sehari hari, baik itu untk upacara perkawinan, sembahyang dll, mereka memesan 
khusus ke China, dng sedikit meniru model keramik yg lg trend saat itu. ( 
family rose, atau keramik berwarna warni ). Mrk memesan dng design khusus yaitu 
dng gambar bunga peony dan phoenix ( burung hong ) dan disertai ornament 
hiasan taoism simbol ( eight immortal ). Dan bagi pecinta barang antik di 
klasifikasikan sbg item Nyonya Wares , Hanya diketemukan di Indonesia, 
Sngapore , Malacca , Penang , dan brapa tempat di Malaysia yg ada komunitas 
keturunan. 

Keramik2 itu 

[budaya_tionghua] Re: Dari Erik untk bro Zhou fuyuan dan Koh Beng mazmuri ( budaya )

2009-12-18 Terurut Topik Dipo

Boleh ikutan gak ya ko Erik ? Soalnya subyeknya ditulis hanya untuk Zhou heng 
dan Beng Heng :D

Yang ko Erik tulis benar 100 persen, dan merupakan hal yang seharusnya 
dilakukan. Yang menjadi masalah disini adalah kondisinya. Situasi di negara 
berkembang secara umum tidak bersahabat terhadap artefak budaya, memakai 
istilah ko Erik. Bahkan benda2 budaya yang masih hidup (dalam arti masih 
dipakai) juga tidak luput dari masalah ini. 

Mungkin yang bisa dilakukan oleh musafir seperti Beng heng adalah memilih 
pembelinya. Misalnya memberikan prioritas kepada pembeli yang akan memberikan 
akses kepada publik. 

Saya sendiri tidak setuju dengan hal ini, tetapi memang ini kenyataannya. 
Mayoritas masyarakat kita tidak menghargai warisan leluhur.

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn...@... wrote:

 
 Sorry Fuyuan, aku pingin ikut nimbrung soal artefak budaya yg kata Koh
 Beng bukan saja tidak dirusak tapi bahkan disimpan dan dirawat dengan
 baik di tempat-tempat terhormat spt museum dll. Dan anda seakan
 mengamini beliau?
 
 Aku benar-benar merasa terganggu dengan statement spt itu! Mohon maaf ya
 koh Beng, saya kira anda bukan tidak paham bahwa bagi yg pernah belajar
 antropologi (apalagi arkeologi) pasti tahu, mengambil dan memindahkan
 sebuah benda budaya dari tempat asalnya ke tempat lain pada dirinya
 sendiri sudah merupakan sebuah tindakan perusakan! Apalagi bila benda
 budaya yg diambil itu termasuk kategori cagar budaya bernilai historis
 yang dilindungi negara yg tidak boleh diperjual-belikan, apalagi
 dipindahkan ke negara lain oleh bangsa lain!! Belum lagi kita persoalkan
 dengan cara apa benda budaya itu diperolah? Lewat penjarahan yg
 mendompleng agresi militer? Atau lewat pencurian dan penipuan?
 
 Pun pula kalau dikatakan bangsa barat sangat menghargai nilai-nilai
 artefak budaya bangsa lain yg telah mereka miliki dan mereka simpan di
 museum mereka, pertanyaannya adalah sejauh apa apresiasi itu mereka
 berikan? Kita sama-sama tahu, bahwa yg berharga dari sebuah benda budaya
 bukan cuma sekedar nilai artistiknya saja, masih terkandung di dalamnya
 nilai kultural, nilai historis, nilai fungsional, dan juga tak jarang
 nilai religius. Nah selain nilai estetis, mungkinkah bangsa barat yg
 mengambil dan memindahkan benda budya bangsa lain ke museum mereka bisa
 menghargai nilai kultural, nilai historis apalagi nilai religius artefak
 budaya itu persis sebagaimana pemilik asli benda-benda itu menghargai
 artefak budaya itu ketika masih di tempat asalnya? Dengan pasti dan
 yakin saya bisa katakan bahwa selain kemungkinan terjadinya kerusakan
 fisik benda-benda itu sewaktu dipindah-tempatkan, yg sudah jelas adalah
 nilai kultural, nilai historis dan nilai religius artefak budaya itu
 telah dirusak dan dinista oleh mereka yg katanya menghormati dan
 menyimpan benda budaya bangsa lain di museum mereka itu! Lagi-lagi,
 inilah sebuah peragaan keangkuhan kultural yg dipertontonkan kepada
 kita!!
 
 Bisakah kita coba berempati dengan perasaan mereka yang artefak budaya
 bangsanya telah diperlaukan secara tidak layak seperti itu? Sebagai
 orang Katolik saya coba membayangkan, suatu ketika terjadi peristiwa
 yang tak pernah kita harapkan, tiba-tiba patung Bunda Maria yang di
 Lourdes diambil dan dipindahkan ke sebuah negara Ateis, di sana Bunda
 Maria tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat dengan baik di museum
 secara terhormat. Bukan cuma itu, mereka juga membentuk tim ahli untuk
 meneliti segi-segi estetika patung Bunda Maria itu, dipelajari bagaimana
 teknik pembuatannya, simbol-simbol yang ada padanya serta bagaimana
 orang Katolik memahmi semua itu dll, dll. Dan pada hari-hari libur,
 warga ramai berkunjung ke museum untuk melihat keindahan patung Bunda
 Maria, ada pemandu yang menjelaskan segala sesuatu tentang patung Bunda
 Maria, tentang keindahannya, tentang asal usulnya dll, dll, diceritakan
 pula bahwa ¡°Patung buatan manusia yang tak bernyawa itu pernah
 disembah oleh masyarakat yang masih terbelenggu dalam faham-faham
 idealisme tentang adanya Surga dengan ajaran-ajaran eskatologisnya.¡±
 dst, dst. Ah, ah.. sakitnya hati ini membayangkan
 semua itu. Tapi beruntunglah itu cuma khayalan saya. Namun bagaimana
 dengan saudara-saudara kita yang jelas-jelas mengalami semua ini secara
 nyata?? Masihkah kita sampai hati berdalih bahwa artefak budaya mereka
 tidak dirusak, tetapi disimpan dan dirawat di tempat terhormat???
 
 Oh, kejamnya kaum kapitalis dan imperialis
 
 
 
 Salam,
 
 
 
 Erik
 
 \
 --
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou zhoufy@ wrote:
 
  Pak Beng,
 
  Seperti yang anda ungkap, jika kita memperhatikan orang2 yang
 berkecamuk dalam bidang seni budaya, jarang kita temui yang berpikiran
 rasialis diskriminatif ataupun chaufinis. hal ini tak hanya ada di dunia
 barat, tapi contohnya akan dng mudah kita dapat di Indonesia. saya
 sering dan 

[budaya_tionghua] Nilai Falsafah Budaya Tionghoa di Balik Komentar Sejumlah Miliser

2009-12-18 Terurut Topik sumamihardja
Sebulan ini memang ramai. Yang terasa unik dan menarik untuk dikenali adalah 
mengenai apakah perilaku yang tercermin dari kalangan Tionghoa yang bercurah 
pendapat di sini mewakili budaya Tionghoa pada umumnya? Dari manakah doktrin 
budaya Tionghoa (falsafah budaya) itu melekat pada mereka, sehingga 
membedakannya dari sistem kebudayaan yang lain?
Dari lingkar kebudayaan, biasanya ada tiga yang mudah diklasifikasi, yaitu 
artefak sebagai lingkar luar yang umumnya mudah dikenali secara fisik (benda 
budaya; naga Tionghoa, atau rumah, maobi [mopit], kaligrafi Tionghoa, dsb), 
kemudian aspek perilaku sebagai lingkar antara yang mudah dikenali secara fisik 
karena melekat kepada orang-orangnya namun juga terhubung dengan latar belakang 
pemikiran sosial mereka (perilaku budaya: bahasa, peristilahan, sikap, sebutan, 
tarian, dsb) dan yang inert sebagai lingkar terdalam yang mencerminkan nilai 
dasar, filosofis dan keyakinan sanubari (biasanya terekam dalam bentuk catatan 
filsafat, petuah dan bentukan antroposentris kelompok budaya). Karena itu, 
menarik untuk menilai apakah perilaku (lewat komentar, gaya tulisan dan sifat 
tulisan) adalah berada dalam koridor kebudayaan Tionghoa ataukah tidak.
Beginilah kira-kira dasar filosofis kerangka pikir yang melatarbelakangi kenapa 
sejumlah orang di sini bisa dikatakan lekat dengan budaya Tionghoa ataukah 
justru berada di wilayah periferi dengan budaya lain. Saat ini saya batasi diri 
dulu dengan ujar-ujar dari Kongzi (Khonghucu, Confucius) dan belum ujar-ujar 
dari cendekiawan Rujia lainnya:
1.  Kalau ada yang nabok gue, yaa, gue tabok balik.(premis a) Lalu ada 
juga Nenek gua kalau digetok kepalanya, akan ngediemin. Kalau diulangin, dia 
diemin juga. Kalau ketiga kalinya digetok, dia langsung ngelemparin uleg sambel 
yang lagi dipegangnya ke kepala yang ngegetok sambil teriak,'satu kali getok, 
gue pikir elu cuma kepeleset, enggak sengaja ngegetok. dua kali elu getok, gue 
pikir elu salah ngegetok, kalu udah tiga kali, biar kualatlah deh lu, ke atas 
enggak punya pucuk, ke bawah enggak punya akar. (premis b)
a.  Ada orang bertanya, Dengan kebaikan membalas kejahatan, bagaimanakah 
caranya? Kongzi menjawab, Kalau demikian, dengan apa engkau dapat membalas 
kebaikan? Balaslah kejahatan dengan kelurusan dan balaslah kebaikan dengan 
kebaikan!
b.  Kongzi berkata, Adapun kesalahan seseorang itu masing-masing sesuai 
dengan sifatnya. Bahkan dari kesalahannya dapat diketahui apakah ia seorang 
yang berperi cinta kasih.
(Komentar ringkas: bukan pipi tambahan yang akan diberi, tapi juga tidak 
membabi buta dalam membalas; misalkan ada hujatan pun, periksa baik-baik, tegur 
dan kalau terus menyakit, baru masuk ke proses Negara untuk meminta kelurusan. 
Tx2 AS, JK, dll)

2.  Mengenai panasnya perdebatan mengenai agama:
a.  Kongzi berkata, seorang budiman dapat rukun meskipun tidak dapat sama; 
seorang rendah budi dapat sama meskipun tidak dapat rukun.
b.  Kongzi berkata, kalau berlainan jalan suci, tidak usah saling 
berdebat.
c.  Kongzi berkata, seseorang yang pengetahuannya sudah melampaui tingkat 
pertengahan, boleh diajak membicarakan hal-hal tinggi; seorang yang 
pengetahuannya masih di bawah tingkat pertengahan, tidak boleh diajak 
membicarakan hal-hal tinggi.
(Komentar ringkas: aspek yang sifatnya transcendental tidak ada yang 
mengetahui. Sayangnya lebih banyak kalangan awam yang cuma mengaku tahu dari 
kitab suci, tapi aspek teologisnya tidak dipahami benar, sehingga mudah menjadi 
kekerasan. Tx2 ABS, TLK, dsb)

3.  Mengenai debat kusir:
a.  Kongzi berkata, orang yang berkumpul sepanjang hari, tapi yang 
dibicarakannya tidak berhubungan dengan kebenaran, melainkan hanya meributkan 
hal-hal kecil, sungguh menyedihkan orang-orang semacam itu.
b.  Kongzi berkata, seorang budiman mengutamakan hal-hal penting, bukan 
hal-hal remeh.
c.  Kongzi berkata, Aku benci kepada orang yang suka memutar lidah.
d.  Kongzi berkata, orang yang pandai memutar lidah akan mengacaukan 
kebajikan. Kalau orang tidak mau menanggung kesukaran-kesukaran kecil, ia hanya 
akan merusak perkara-perkara besar.
e.  Kongzi berkata, Seorang yang berperi cinta kasih hati-hati dalam 
berbicara….. Melaksanakan sesuatu itu sukar, maka dapatkah orang tidak 
hati-hati dalam berbicara?
f.  Kongzi berkata, Kepada orang yang patut diajak bicara, tidak mau 
mengajaknya bicara, berarti kehilangan orang. Kepada yang tidak patut diajak 
bicara tapi diajak bicara juga, ini berarti kehilangan kata-kata. Seorang 
bijaksana tidak mau kehilangan orang maupun kata-kata.
(Komentar ringkas: banyak yang tidak paham , cuma melontarkan omong kosong 
hanya sekedar untuk menunjukkan siapa dirinya. Akibatnya materi menjadi ternoda 
dan kebenarannya tidak terungkap. Tx2 ZFy Rsn)

4.  Mengenai serangan personal:
a.  Kongzi berkata, Seorang budiman mendahulukan kebaikan orang, tidak 
menyerang keburukan orang. Seorang rendah budi berbuat sebaliknya.
b.  Kongzi 

Re: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

2009-12-18 Terurut Topik budi anto
yusril emang bisa bahasa hakka bang erik, ga tau kenapa dia di bilang pai hoa 
dengan tionghua, kawan2 dia semua orang tionghua, mo liat langsung si yusril? 
dia selalu ada di kedai kopi di gunung sahari dekat pademangan





From: Erik rsn...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 1:31:50 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: tradisi kopitiam

  

Nah, ini yang mengasyikkan! Kalo bicara musafir yang suka melancong saya
pernah punya pengalaman dengan  yang namanya Kopi Tiam saat mampir di
pulau Belitung beberapa waktu lalu.

Sama dengan yang diceritakan teman-teman dari Sumut, Kopi Tiam di
Belitung  juga menyediakan minuman kopi panas dan dingin, pahit dan
manis, juga teh dan soft drink lainnya serta kue-kue penganan. Tapi satu
yang unik di Belitung adalah, hampir semua Kopi Tiam di sini mejanya
panjang-panjang berderet-deret menghadap ke satu arah dimana tersedia
satu pesawat televisi  berlayar cukup besar (saya kira 24 inch) yang
menayangkan film-film Mandarin lewat vd atau vcd.  Biasanya Kopi Tiam di
sini baru ramai tamu setelah senja, bukan cuma orang tua, anak muda dan
remaja juga mejengnya di Kopi Tiam. Dengan memesan satu gelas kopi, kita
bisa duduk lama-lamaan nonton video! Mengasyikkan bukan?

Satu lagi pengalaman saya di Belitung, suatu kali selagi duduk-duduk di
salah satu Kopi Tiam di sana, saya ikut nimbrung ngobrol dengan
sekelompok laki-laki setengah baya (walau agak terbata-bata saya masih
bisa mengikuti dan meniru logat bahasa Hakka mereka),  ternyata salah
satu di antara mereka mengaku adalah kakak iparnya Yusril Ihza Mahendra.
Ternyata kakak perempuannya Yusril bersuami seorang Tionghoa! Surprise
juga saya waktu itu, dan yang lebih mengejutkan lagi, si kakak ipar itu
bilang, bahwa Yusril pun fasih berbahasa Hakka seperti mereka!!

Ada rekan-rekan yang bisa mengkonfirmasi hal ini??

Salam,

Erik


 


  

[budaya_tionghua] ttg copy darat

2009-12-18 Terurut Topik Dr. Irawan
Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ?
salam,
Dr.Irawan.


Re: [budaya_tionghua] ttg copy darat

2009-12-18 Terurut Topik budi anto
copy darat yang bang irawan maksud yang di VOC ?
silahkan aza datang tanpa perlu reservasi terlebih dahulu bang
ajak family juga gpp biar lebih mengenal budaya tionghua lebih dekat :)





From: Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 3:05:24 PM
Subject: [budaya_tionghua] ttg copy darat

  
Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ?
salam,
Dr.Irawan.

 


  

Re: [budaya_tionghua] ttg copy darat

2009-12-18 Terurut Topik Dr. Irawan
Terimakasih ,
Siapa saja yang ada disana , apakah David Kwa peneliti dan ahli budaya
Tionghoa ada datang disana ? Saya datang dari Amerika
salam,
Dr.Irawan.

2009/12/19 budi anto budic...@yahoo.com



 copy darat yang bang irawan maksud yang di VOC ?
 silahkan aza datang tanpa perlu reservasi terlebih dahulu bang
 ajak family juga gpp biar lebih mengenal budaya tionghua lebih dekat :)

 --
 *From:* Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com
 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Sent:* Fri, December 18, 2009 3:05:24 PM
 *Subject:* [budaya_tionghua] ttg copy darat



 Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya. ?
 salam,
 Dr.Irawan.

  



[budaya_tionghua] Pro Budi Anto #46931

2009-12-18 Terurut Topik John
Bung Budi Anto yth,
kenapa anda merubah gaya tulisan anda ? ada strategi busuk apa ?
Gimana anda ngaku ngomongnya baik-baik, nyalah-nyalahin saya, minta saya 
ngebelain konglo hitam sialan (kalo maksud elu spanduk si bedebah Anggodo!), 
itu artinya ngomong baik-baik ??? Lagian ngapain sih cari ribut di milis ? via 
japri saja...

Selamat pagi,
John Siswanto

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, budi anto budic...@... wrote:

 yah owe omongnya bae2 toh, di balas nya nyolot getu, praktisi hukum??? 
 hm.. no comment dah !!! teman2 milis yang isa nilai dah :D
 
 bagus lah kalo uda selesaikan dengan bae2, bro Chen gui xin jangan kapok buat 
 thread lagi yah ...
 
 bagi yang di BT mengenal gw seh tulisan owe emang belepotan kok,banyak yang 
 maklom.Harap jangan tersungging yah :D
 
 
 
 From: John johnsiswa...@...
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Fri, December 18, 2009 5:15:02 AM
 Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797/Budi Anto
 
   
 Bung Budi Anto yth,
 saya pikir masalah ini sudah close, karena anda memulainya lagi, jadi saya 
 tanggapi yaa...
 Saya sudah berkomunikasi dengan Sdr. CGX agar ribut-ribut di milis... Nah elu 
 pula yang mulai provokasi...
 Selanjutnya tanggapan saya ada di bawah...
 
 Budi Anto (BA) :
  bang john, saya rasa anda terlalu sensitif mau membawa sesama member milis 
  ke polisi, menurut saya kekesalan bang chen gui xin itu tidak tau mau di 
  bawa ke mana lagi, jadi di luahkan ke milis kita ini, karena emang 
  berhubungan dengan penghinaan terhadap budaya tionghua walaupun judulnya 
  emang provokatif, biarkan moderator di sini yang memperingatinya yang 
  memang sudah di peringati oleh moderator di sini, jadi case close di sini.
 
 JS :
 anda sudah baca postingan saya, harap dibaca dulu, saya hanya merespon 
 tulisan sdr. CGX... anda jangan sembarangan menuduh...
 
 BA : 
  kalo anda emang sensi agama anda di sungging yah anda tidak cocok berada di 
  komunitas budaya tionghua di sini, karena tujuan di bentuknya milis ini 
  adalah salah satunya untuk mengcounter pandangan2 salah terhadap budaya 
  tionghua (cmiiw for moderator)
 
 JS :
 Bung BA, perbaiki dulu diri anda sendiri daripada ngomongin orang lain, 
 ngomong aja masih belepotan, malah belagu mau mengkritik orang lain.. 
 
 BA :
  kalo anda emang suka maen hukum2, silahkan anda mengajukan tuntutan hukum 
  terhadap pemasangan spanduk yang selalu bernada provokatif di bogor itu.
  saya tunggu action dari anda daripada mengajukan tuntutan hukum terhadap 
  member milis budaya tionghua yang memang di gunakan untuk sharing maupun 
  bertanya
 
 JS :
 FYI saya memang praktisi hukum, bukan bermain-main dengan hukum :
 saya tidak tahu dan tidak punya urusan dengan spanduk semacam itu, memang si 
 bedebah Anggodo pantas dihukum seberat-beratnya (bila perlu hukuman mati) 
 anda keberatan si bedebah Anggodo dihukum ? Jangan-jangan elu termasuk 
 chauvinis pembela konglomerat hitam ? (CMIIW)
 Dan si Anggodo memang bikin malu komunitas Tionghoa yang bersih, jujur dan 
 bekerja keras...
 
 BA : 
  saya bukan kawan bang chen gui xin, saya juga bukan kawan anda, tapi begitu 
  kita sudah bergabung di sini kita sudah menganggap semua yang ada di sini 
  adalah saudara
 
 JS:
 Tapi saya sudah berusaha selesaikan melalui japri dgn sdr. CGX mangkenya gue 
 udeh diam aja, malah elu yang cari keributan baru... (siapa takut ???)
 
 nuwun sewu,
 John Siswanto 
 
  
  salam,
  
  budianto cheng
  
  
  
  
   _ _ __
  From: John Siswanto johnsiswanto@ ...
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Sent: Thu, December 17, 2009 1:44:40 AM
  Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797
  
  
  Nah ini dia orang yang ditunggu-tunggu, dari awal dan judul postingannya 
  saja sudah provokatif dan menyesatkan. ..
  
  saya tidak pernah mengancam anda, bukan type saya mengancam, untuk 
  membuktikan saya tidak mengancam anda, saya persilahkan anda membuka 
  identitas anda, anda pasti akan saya laporkan kepada pihak berwajib...
  
  Setelah diproses pihak berwajib, baru ketahuan anda takut atau tidak...
  Anda hanya berani berkoar-koar karena bersembunyi di balik dunia maya 
  (tanpa identitas jelas)...
  
  Oke saya tunggu yaa...
  
  John Siswanto
  
  --- Pada Kam, 17/12/09, ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ gmail.com menulis:
  
  
  Dari: ikkyosensei_ ym ikkyosensei@ gmail.com
  Judul: [budaya_tionghua] Re: Pro Cen Gui Xin #46797
  Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
  Tanggal: Kamis, 17 Desember, 2009, 12:58 AM
  
  
   
  Dear Pak Sis:
  Ndak perlu ngancam2 saya dg penjara ... bukan itu yg saya takutkan dalam 
  hidup.
  
  Selain itu, jika anda cermati tulisan saya itu adalah kelanjutan dari 
  kritik Jackson atas teologi paradoksnya pendeta (terutama karismatik).
  
  Apakah anda tidak jeli bahwa pola hidup para pendeta, dan tentu saja 
  teologi mrk yang mengajarkan bahwa kekayaan duniawi (harta) adalah bukti 
  manusia 

[budaya_tionghua] Re: ttg copy darat

2009-12-18 Terurut Topik David Kwa
Dr Irawan yb,

Slamet dateng di Jakarta, Dr. Irawan. Owe si rencananya mau dateng buat bikin 
tamba rame. Kalu begitu, sampe ketemu besok,.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dr. Irawan drira...@... wrote:

Terimakasih, 
Siapa saja yang ada disana, apakah David Kwa peneliti dan ahli budaya Tionghoa 
ada datang disana? Saya datang dari Amerika.

salam,
Dr. Irawan.

2009/12/19 budi anto budic...@... wrote:

copy darat yang bang irawan maksud yang di VOC? silahkan aza datang tanpa perlu 
reservasi terlebih dahulu bang ajak family juga gpp biar lebih mengenal budaya 
tionghua lebih dekat :)

--
From: Dr. Irawan drira...@...
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, December 18, 2009 3:05:24 PM
Subject: [budaya_tionghua] ttg copy darat

Kalau mau ikut apakah harus daftar dimuka, dan bagaimana persyaratannya?

salam,
Dr. Irawan.