Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
2010/10/31 Haryo Sumowidagdo > > > Setelah agak lama tidak melihat thread ini, baru saja saya kepikiran > jawaban yang benar dengan argument yang sederhana: > > Muka bumi yang terlihat dari bulan berbeda-beda. Alasannya: Bulan purnama > dapat dilihat dari seluruh permukaan bumi, selama bulan masih berada di atas > horizon. Konsekuensi: permukaan bumi/wajah bumi yang dilihat dari bulan juga > berganti-ganti. > > Haryo > > > Maksudnya ni apabila seorang pengamat di permukaan Bumi terus-menerus menggeser lokasinya untuk menjaga Bulan terus-menerus berada di atas horizonnya ya? Kalau maksudnya begitu, hal itu memang betul. Tetapi ini terjadi karena kecepatan rotasi Bumi lebih cepat daripada kecepatan rotasi Bulan dan kecepatan revolusi Bulan mengelilingi Bumi. Ini ada animasi yang keren buat ilustrasi: http://www.edumedia-sciences.com/en/a520-sun-earth-moon (kalau kelamaan ngeliat nanti disuruh beli sama yang punya lapak, btw. Di-refresh saja kalau itu terjadi) Bayangkan kita berdiri di satu titik sembarang di permukaan Bulan di mana Bumi berada di zenith kita, lalu nongkrong 24 jam, terlihat bahwa dalam periode 24 jam tersebut dari Bulan permukaan Bumi dapat terlihat seluruhnya. Salam, -tri-
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Setelah agak lama tidak melihat thread ini, baru saja saya kepikiran jawaban yang benar dengan argument yang sederhana: Muka bumi yang terlihat dari bulan berbeda-beda. Alasannya: Bulan purnama dapat dilihat dari seluruh permukaan bumi, selama bulan masih berada di atas horizon. Konsekuensi: permukaan bumi/wajah bumi yang dilihat dari bulan juga berganti-ganti. Haryo === ** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/ ** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : === Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: fisika_indonesia-dig...@yahoogroups.com fisika_indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: fisika_indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Dalam interaksi dua benda, fenomena kesamaan antara periode rotasi suatu benda langit terhadap sumbunya dengan periode revolusinya mengorbit benda yang lain disebut dengan tidal-locking: http://en.wikipedia.org/wiki/Tidal_locking http://www.astronomy.ohio-state.edu/~pogge/Ast161/Unit4/tides.html Ini terjadi karena interaksi antara Bulan dengan gaya pasang dari Bumi *(tidal forces)*. Awalnya periode rotasi Bulan lebih cepat dari sekarang namun friksi antara Bulan dengan gaya pasang Bumi memperlambat periode rotasi ini (Bulan menghasilkan torka yang arahnya berlawanan dengan gaya pasang Bumi) dan akhirnya ``terkunci'' dalam kombinasi periode rotasi = periode revolusi. Fenomena tidal-locking terjadi di berbagai kasus interaksi dua benda, misalnya pada satelit2 planet2 lain di tata surya kita, atau pada bintang ganda. Salah satu contoh kasus lanjut adalah interaksi planet katai Pluto dan satelitnya, Charon. Tidak hanya Charon yang memiliki periode rotasi = periode revolusi, Pluto juga demikian. Akibatnya, bila kita berada di permukaan Pluto, Charon tidak hanya akan menampilkan wajah yang sama namun juga akan berada di posisi yang sama. Kasus *tidal-locking* ekstrim ini terjadi karena perbedaan massa antara Pluto dan Charon tidak terlalu besar, dan juga karena jarak antara keduanya relatif dekat. Akibatnya interaksi gravitasi antara keduanya cukup intens dan memperpendek skala waktu sinkronisasi. Jauh di masa depan nanti (milyaran tahun dari sekarang), hal yang sama dapat terjadi pada sistem Bumi-Bulan. Namun perhitungan akan dipersulit karena adanya pengaruh gravitasi dari Matahari. 2010/10/2 Eka Subyantara > > > Pak Frank, > > Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas pertanyaannya yang begitu > "menggugah". > Terus terang baru sekarang terfikir masalah yang bapak kemukakan. > > Ulasan saya: > SETUJU bahwa sisi bulan yang menghadap bumi SELALU SAMA, sehingga siapapun > orang di bumi akan melihat bulan pada sisi yang sama. Hal ini disebabkan > ALLAH SWT Sang Maha Pencipta sudah menakdirkan bahwa periode ROTASI (waktu > untuk mengelilingi pusat bulan sendiri) SAMA PERSIS dengan periode REVOLUSI > (waktu untuk mengelilingi bumi) yaitu sekitar 29 hari (persisnya bisa > dilihat pada rujukan resmi). Jadi konsep Anda akan hal ini adalah BENAR. > >
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Tentu saja wajah Bumi yang tampak dari Bulan berbeda-beda, karena periode rotasinya 24 jam, sementara periode rotasi Bulan jauh lebih lama yaitu kira-kira 27 hari. Kalau seandainya periode rotasi Bumi dan Bulan sama, maka wajah Bumi dilihat dari Bulan akan selalu sama. Fase Bumi timbul karena posisi Matahari relatif terhadap Bulan dan Bumi, btw. Salam, -tri- 2010/10/2 frank_the_hero > > Saya mengerti kalau fase bulan dilihat dari bumi memang mestinya > komplementer dengan fase bumi dilihat dari bulan. Tapi kok data-data > astronomi dan simulasi di akhir video itu menunjukkan kalau bumi berotasi > ketika dilihat dari bulan? Atau jangan-jangan memang sisi bumi yang terlihat > dari bulan tidak selalu sama? Mengapa kasusnya berbeda dengan fase bulan > yang terlihat dari bumi? > > Mungkin ada astronom disini yang bisa menjelaskan? > > Salam, > Frank > > ___ >
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Terima kasih juga dari saya Pak Mod. Untuk rekan-rekan semua, mohon maaf bila ada ungkapan saya yang kurang berkenan di hati. Kiranya cukup dianggap sebagai undulasi atau perturbasi saja atas stabilitas forum ini. Jangan sampai melemahkan semangat untuk mencari kebenaran itu sendiri. Karena semua pasti pernah merasakan, betapa indahnya saat menemukan suatu kebenaran walau sebatas nalar manusiawi saja, yang bukan tidak mungkin akan tergantikan oleh kebenaran baru. Apalagi bila ternyata kebenaran itu ada di tingkat hakiki... tak tergantikan oleh apapun. Selalu Rindu Menemukan Kebenaran Hakiki = eka =
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Terima-kasih atas moderasinya, Bung Haryo. Saya setuju akan penjelasan anda akan hal ini. Marilah kita kembali ke pertanyaan saya di awal-awal tentang fase bumi ketika dilihat dari bulan. Saya sependapat dengan penjelasan ilmiah dari Bung Eka, dan masih berharap jika ada tambahan atau klarifikasi lebih lanjut dari rekan-rekan MFI akan gejala alam ini. Salam, Frank --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "Haryo Sumowidagdo" wrote: > > Rekan-rekan semua, > > Untaian diskusi ini dimulai dengan pertanyaan yang murni berdasarkan > keingintahuan tentang sebuah gejala alam, ditinjau dari pengetahuan fisika. > Namun atmosfer diskusi menjadi tidak nyaman ketika isu Tuhan dimasukkan ke > dalam diskusi. > > Dengan segala rasa hormat kepada seluruh anggota, saya menghimbau agar di > masa depan segala diskusi di forum ini agar dibatasi dalam ranah/lingkup > sains. > > Argumen yang saya berikan untuk himbauan tersebut adalah: > > Tuhan dan agama berada dalam lingkup keyakinan (faith) dimana tidak ada hal > yang perlu diragukan dan dipertanyakan. Tingkat keyakinan dan kepercayaan > seseorang yang beragama kepada agama dan Tuhannya adalah 100%. > > Sementara ilmu pengetahuan (sains) meskipun telah memberi tahu kita banyak > hal, pada kenyataanya tidak akan pernah mencapai tingkat keyakinan 100%. Ini > adalah sifat mendasar dari sains, namun pengajaran sains tampaknya jarang > sekali menyinggung hal ini. > > Banyak orang yang memiliki dorongan bernuansa agama untuk mempelajari sains, > banyak pula yang menggunakan pengetahuan sains untuk menguatkan keyakinan > beragama mereka. Namun pada akhirnya, sains pada dasarnya hanya berpegang > pada satu prinsip dasar yang sederhana: > > Konsep teoretik yang dapat diuji sahih-tidaknya secara eksperimen. > > Meski sangat sederhana, prinsip inilah yang mendasari seluruh pengetahuan > sains yang sekarang. Sains tidak mencampuri kepercayaan dan keyakinan > seseorang pada agamanya. Demikian pula sains tidak membuat pernyataan > tentang Tuhan. Sains hanya membuat pernyataan apakah sebuah konsep/ide > sesuai dengan hasil eksperimen atau tidak. Sains memiliki keterbatasan, dan > setiap saintis/ilmuwan yang baik tahu dan menerima keterbatasan tersebut. > > Sekali lagi saya menghimbau agar segala motivasi dan keinginan untuk membawa > sains dan agama bersama-sama, mohon dibatasi agar tetap berada dalam diri > individu masing-masing. Sekali lagi, sains hanya berpijak pada satu prinsip > dasar: > > Konsep teoretik yang dapat diuji sahih-tidaknya secara eksperimen. > > > > > Terimakasih. > === ** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/ ** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : === Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: fisika_indonesia-dig...@yahoogroups.com fisika_indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: fisika_indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Rekan-rekan semua, Untaian diskusi ini dimulai dengan pertanyaan yang murni berdasarkan keingintahuan tentang sebuah gejala alam, ditinjau dari pengetahuan fisika. Namun atmosfer diskusi menjadi tidak nyaman ketika isu Tuhan dimasukkan ke dalam diskusi. Dengan segala rasa hormat kepada seluruh anggota, saya menghimbau agar di masa depan segala diskusi di forum ini agar dibatasi dalam ranah/lingkup sains. Argumen yang saya berikan untuk himbauan tersebut adalah: Tuhan dan agama berada dalam lingkup keyakinan (faith) dimana tidak ada hal yang perlu diragukan dan dipertanyakan. Tingkat keyakinan dan kepercayaan seseorang yang beragama kepada agama dan Tuhannya adalah 100%. Sementara ilmu pengetahuan (sains) meskipun telah memberi tahu kita banyak hal, pada kenyataanya tidak akan pernah mencapai tingkat keyakinan 100%. Ini adalah sifat mendasar dari sains, namun pengajaran sains tampaknya jarang sekali menyinggung hal ini. Banyak orang yang memiliki dorongan bernuansa agama untuk mempelajari sains, banyak pula yang menggunakan pengetahuan sains untuk menguatkan keyakinan beragama mereka. Namun pada akhirnya, sains pada dasarnya hanya berpegang pada satu prinsip dasar yang sederhana: Konsep teoretik yang dapat diuji sahih-tidaknya secara eksperimen. Meski sangat sederhana, prinsip inilah yang mendasari seluruh pengetahuan sains yang sekarang. Sains tidak mencampuri kepercayaan dan keyakinan seseorang pada agamanya. Demikian pula sains tidak membuat pernyataan tentang Tuhan. Sains hanya membuat pernyataan apakah sebuah konsep/ide sesuai dengan hasil eksperimen atau tidak. Sains memiliki keterbatasan, dan setiap saintis/ilmuwan yang baik tahu dan menerima keterbatasan tersebut. Sekali lagi saya menghimbau agar segala motivasi dan keinginan untuk membawa sains dan agama bersama-sama, mohon dibatasi agar tetap berada dalam diri individu masing-masing. Sekali lagi, sains hanya berpijak pada satu prinsip dasar: Konsep teoretik yang dapat diuji sahih-tidaknya secara eksperimen. Terimakasih. === ** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/ ** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : === Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: fisika_indonesia-dig...@yahoogroups.com fisika_indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: fisika_indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Pak Frank, Terima kasih anda sudah merespon pemikiran saya, terlepas dari setuju atau tidaknya Anda. Karena saling pemahaman baru terjadi bila ada komunikasi timbal balik. Perkenankan saya juga sementara ini ingin tetap berada pada pemahaman saya. Telaah kita atas kebenaran ilmu haruslah makin mendekatkan kita pada Tuhannya, karena dengan demikian kita tidak takut bahkan terbantu untuk mengungkap kebenaran yang telah dikabarkan Tuhan kepada kita melalui kitab suci yang dibawa para nabi dan rasul-Nya, bahkan untuk MEMBUKTIKAN-nya sekaligus bila mampu. Dengan berpegangan pada ajaran agama yang benar, maka arah penelitian dan pengungkapan rahasia alam semesta akan berada di jalan yang benar, tidak malah makin menyimpang (sesat). Di hadapan kita banyak contoh yang mewakili kedua golongan tersebut. Tapi, biarlah penilaian kembali kepada hati nurani masing-masing. Forum ini tidak layak untuk jadi tempat berdebat. Maka silahkan moderator yang budiman untuk memberikan sentuhan yang mendinginkan forum ini dan menjadikan kita tetap betah dalam pluralisme yang toleran. Senang Dengan Toleransi yang Saling Menghormati = eka =
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Halo Bung Eka, perkenankan saya juga kembali klarifikasi. Bung Eka, saya tidak ingin terjebak dalam debat retoris keagamaan. Saya sendiri orang yang ber-Tuhan dan percaya pada Tuhan, tetapi saya tidak ingin membawa-bawa nama Tuhan (apalagi mengatasnamakan Tuhan) jika sedang dalam konteks diskusi sains ilmiah. Sekali lagi saya mohon agar anda tidak begitu saja main sindir orang-orang seperti saya yang terkesan ingin anda jabarkan sebagai orang yang arogan, picik, sampai tidak berhati bening. Anda ingat dulu akan seorang rekan kita yang bernama 'Karno G'? Dalam berargumentasi ilmiah dia selalu membawa-bawa Tuhan, dan seakan-akan setiap orang yang tidak sependapat dengannya langsung divonis tak ber-Tuhan dan segala macam hal yang tidak pantas saya sebut disini. Terus terang, Bung Eka sekarang sudah menggunakan taktik yang serupa dengan rekan Karno, walaupun secara lebih halus dibanding caranya yang blak-blakan. Saya tidak ingin menyerang anda secara pribadi, bahkan saya sangat berterima-kasih karena Bung Eka telah menjawab pertanyaan ilmiah saya sebelumnya. Namun, pendapat saya tidak berubah bahwa diskusi ilmiah sebaiknya menghindari membawa-bawa nama Tuhan (atau Allah atau apapun nama-Nya bergantung kepercayaan masing-masing) untuk menyokong argumentasi ilmiah kita, karena itu akan menjadi sangat bias dan menguntungkan golongan tertentu dan merugikan golongan lain yang berbeda iman kepercayaan. Bung Moderator yang budiman, terutama Bung Haryo, saya mohon anda sebagai wasit yang adil disini memberikan pendapatnya. Mohon maaf jika ada perkataan saya yang menyinggung. Salam, Frank --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, Eka Subyantara wrote: > > Terima kasih Pak Frank atas kritikannya. dan mohon maaf bila bapak kurang > senang dengan cara saya bertutur. > > Perkenankan saya mengklarifikasi. > > Dalam benak saya, ilmu dan agama adalah satu kesatuan yang sejalan dan tidak > terpisahkan. Berilmu tanpa dasar agama ibarat orang buta yg akan tabrak sana > tabrak sini tak terkendali. Sedangkan agama tanpa ilmu adalah kelumpuhan > yang tidak mampu berkutik dihadapkan pada fakta alam yang begitu tersebar. > > Para hadirin, saya ikut dalam diskusi ini dengan asumsi bahwa kita semua > orang yang sama-sama bertuhan kepada Allah YME, bagaimanapun masing-masing > menyebut-Nya. > > Ilmu adalah dari Allah, sangat arogan bila kita bicara tentang ilmu dan alam > ciptaan-Nya tetapi memalingkan muka dari-Nya. Padahal petunjuk sekecil > apapun yang mampir di benak kita, dan kemampuan kita memahami kebenaran, > adalah semata-mata karunia dari-Nya. > > Bila para ilmuwan berbondong-bondong kembali ke agama dan semakin mantap > kepercayaan kepata Tuhannya karena menemukan kebenaran hakiki atas fenomena > alam yang diamatinya, mengapa kita justru mempersempit diri dengan berfikir > secara manusiawi yang picik saja. > > Mohon maaf, saya sama sekali tidak bermaksud untuk menimbulkan polemik. Jadi > cukuplah sampai di sini. Harapan saya, mari kita cermati ilmu dengan hati > yang bening. Ilmu Allah hanya turun kepada hati yang bening. > > Berharap Memperoleh Kebeningan Hati dan Fikiran > = eka = > === ** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/ ** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : === Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: fisika_indonesia-dig...@yahoogroups.com fisika_indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: fisika_indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Terima kasih Pak Frank atas kritikannya. dan mohon maaf bila bapak kurang senang dengan cara saya bertutur. Perkenankan saya mengklarifikasi. Dalam benak saya, ilmu dan agama adalah satu kesatuan yang sejalan dan tidak terpisahkan. Berilmu tanpa dasar agama ibarat orang buta yg akan tabrak sana tabrak sini tak terkendali. Sedangkan agama tanpa ilmu adalah kelumpuhan yang tidak mampu berkutik dihadapkan pada fakta alam yang begitu tersebar. Para hadirin, saya ikut dalam diskusi ini dengan asumsi bahwa kita semua orang yang sama-sama bertuhan kepada Allah YME, bagaimanapun masing-masing menyebut-Nya. Ilmu adalah dari Allah, sangat arogan bila kita bicara tentang ilmu dan alam ciptaan-Nya tetapi memalingkan muka dari-Nya. Padahal petunjuk sekecil apapun yang mampir di benak kita, dan kemampuan kita memahami kebenaran, adalah semata-mata karunia dari-Nya. Bila para ilmuwan berbondong-bondong kembali ke agama dan semakin mantap kepercayaan kepata Tuhannya karena menemukan kebenaran hakiki atas fenomena alam yang diamatinya, mengapa kita justru mempersempit diri dengan berfikir secara manusiawi yang picik saja. Mohon maaf, saya sama sekali tidak bermaksud untuk menimbulkan polemik. Jadi cukuplah sampai di sini. Harapan saya, mari kita cermati ilmu dengan hati yang bening. Ilmu Allah hanya turun kepada hati yang bening. Berharap Memperoleh Kebeningan Hati dan Fikiran = eka =
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Halo Pak Eka, terima kasih sekali atas penjelasannya! Saya masih berharap ada anggota disini yang juga bisa klarifikasi lebih lanjut beberapa hal yang telah dijabarkan rekan Eka. Ini juga akan menjadi diskusi yang menarik di kelas yang saya ajar. Sedikit kritik dari saya rekan Eka. Sebenarnya saya agak kurang senang membawa-bawa agama dalam diskusi ini, kerena Indonesia kan negara majemuk. Salah-salah kita menyinggung golongan tertentu yang berbeda kepercayaan, walaupun sebenarnya maksud kita mungkin tidak demikian. Mohon untuk diskusi seterusnya tidak lagi membawa-bawa sisi agama tertentu, juga untuk harmoni di grup MFI ini yang saya yakin anggotanya punya latar belakang berbeda-beda. Salam, Frank --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, Eka Subyantara wrote: > > Pak Frank, > > Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas pertanyaannya yang begitu > "menggugah". > Terus terang baru sekarang terfikir masalah yang bapak kemukakan. > > Ulasan saya: > SETUJU bahwa sisi bulan yang menghadap bumi SELALU SAMA, sehingga siapapun > orang di bumi akan melihat bulan pada sisi yang sama. Hal ini disebabkan > ALLAH SWT Sang Maha Pencipta sudah menakdirkan bahwa periode ROTASI (waktu > untuk mengelilingi pusat bulan sendiri) SAMA PERSIS dengan periode REVOLUSI > (waktu untuk mengelilingi bumi) yaitu sekitar 29 hari (persisnya bisa > dilihat pada rujukan resmi). Jadi konsep Anda akan hal ini adalah BENAR. > > Akan tetapi pada kasus sebaliknya tidaklah demikian. Periode rotasi bumi > hanyalah 24 jam seperti yang kita tahu. Sehingga bila kita menatap bumi dari > permukaan bulan yang menghadap ke bumi, kita akan melihat bahwa bumi > berputar pada poros kutub U-S dan kembali ke posisi wajah semula setelah > berputar selama 24 jam. Sesungguhnya tidak persis benar, karena ada koreksi > perpindahan bulan dalam 24 jam sekitar 12 derajat dari posisi semula (ingat: > bulan mengelilingi bumi 360 derajat dalam waktu sekitar 29 hari) > > Sebagai bukti, kita akan melihat bulan terbit di Timur dan tenggelam di > Barat, tetapi dari permukaan bulan, bumi berada di posisi "langit"yang > relatif sama. Terjadi sedikit pergeseran posisi, saya kira sebagai akibat > dari lintasan revolusi bulan yang tidak benar-benar lingkaran, akan tetapi > agak lonjong (ellips) => tolong koreksi bila saya salah (CMIIW). > > Jadi video tersebut http://www.youtube.com/watch?v=-HgHEO0DUig merupakan > animasi yang menggambarkan peristiwa sebenarnya. > > = eka = > Bukan astronom tapi orang fisika yang suka astronomi > === ** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/ ** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : === Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: fisika_indonesia-dig...@yahoogroups.com fisika_indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: fisika_indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [FISIKA] Fase Bumi ketika dilihat dari Bulan
Pak Frank, Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas pertanyaannya yang begitu "menggugah". Terus terang baru sekarang terfikir masalah yang bapak kemukakan. Ulasan saya: SETUJU bahwa sisi bulan yang menghadap bumi SELALU SAMA, sehingga siapapun orang di bumi akan melihat bulan pada sisi yang sama. Hal ini disebabkan ALLAH SWT Sang Maha Pencipta sudah menakdirkan bahwa periode ROTASI (waktu untuk mengelilingi pusat bulan sendiri) SAMA PERSIS dengan periode REVOLUSI (waktu untuk mengelilingi bumi) yaitu sekitar 29 hari (persisnya bisa dilihat pada rujukan resmi). Jadi konsep Anda akan hal ini adalah BENAR. Akan tetapi pada kasus sebaliknya tidaklah demikian. Periode rotasi bumi hanyalah 24 jam seperti yang kita tahu. Sehingga bila kita menatap bumi dari permukaan bulan yang menghadap ke bumi, kita akan melihat bahwa bumi berputar pada poros kutub U-S dan kembali ke posisi wajah semula setelah berputar selama 24 jam. Sesungguhnya tidak persis benar, karena ada koreksi perpindahan bulan dalam 24 jam sekitar 12 derajat dari posisi semula (ingat: bulan mengelilingi bumi 360 derajat dalam waktu sekitar 29 hari) Sebagai bukti, kita akan melihat bulan terbit di Timur dan tenggelam di Barat, tetapi dari permukaan bulan, bumi berada di posisi "langit"yang relatif sama. Terjadi sedikit pergeseran posisi, saya kira sebagai akibat dari lintasan revolusi bulan yang tidak benar-benar lingkaran, akan tetapi agak lonjong (ellips) => tolong koreksi bila saya salah (CMIIW). Jadi video tersebut http://www.youtube.com/watch?v=-HgHEO0DUig merupakan animasi yang menggambarkan peristiwa sebenarnya. = eka = Bukan astronom tapi orang fisika yang suka astronomi