Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Online, Prabowo, Nonton Red Cliff 2 dan Capres
Salam Wah gawat juga ya, kalau jadi presiden model Rambo begitu, bener-bener mengerikan, hehehe Wasalam Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com Date: Fri, 6 Feb 2009 12:47:07 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Online, Prabowo, Nonton Red Cliff 2 dan Capres Salam, Kalau mengenai wawasan saya kira dari calon presiden yang paling banyak membaca buku dan majalah asing adalah Prabowo yang selalu membeli majalah dan buku asing di toko buku RUBINO.Sampai menendang2 pintu jika kebetulan terlambat kalau toko buku tutup. Wasalam, Wal Suparmo
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker
Kalau melihat pernyataan tersebut keluar dari Dinas Kebersihan maka persoalan sebenarnya buat dia adalah strereofoam jadi masalah buat dinas kebersihan. Stereofoam ga bisa diapa-apain lagi, numpuk saja jadi sampah. Apalagi di Indonesia kecenderungan penggunaannya makin marak, padahal di beberapa negara sudah dilarang. Beberapa tahun belakangan ini pedagang makanan kaki lima umumnya menggunakan stereofoam regards 2009/2/6 David Edzar Purba davidpoe...@yahoo.co.id Segala yang baik niatnya baik Jelas-jelas stereofooam bila dibuat jadi wadah makanan akan menimbulkan penyakit apalagi terkena minyak dan panas. Belum lagi bekas stereofoam itu tidak akan terurai sampai ribuan tahun. Kalau kita bertanya kembali banyak yang makan asal makan tidak sakit, atau makan sampah sekali pun tetap tidak sakit itu masalah lain lagi, sila baca buku yang banyak ada kok ( he he )
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Yang di Purworejo itu khan padi Super LeToy itu ya Pak:) SBY adalah presiden yang mudah kena tipu 1 kali masa jabatan 2 x kena tipu...apalagi kalau 2 x masa jabatan...bakal ketipu apalagi dia... Salam dan Tetap Semangat! ~Yogha http://www.usahaku.info - Original Message - From: To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Sent: Friday, February 06, 2009 11:52 AM 15.4. Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY Posted by: Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id bendijawa Date: Thu Feb 5, 2009 8:52 pm ((PST)) SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Online, Prabowo, Nonton Red Cliff 2 dan Capres
Sekedar mengkoreksi: --- Persiapan perang besar digelar di perairan Karang Merah. Liu Bei dan Sun Quan saling berjanji untuk menyelesaikan misi yang agaknya mustahil dengan jaminan kepala mereka jika gagal. Misi bagi Liu Bei, mengumpulkan 100.000 anak panah, sedangkan misi Sun Quan menghabisi Jenderal Chi Mao yang memimpin armada kapal Cao Cao. Goal mustahil itu harus diselesaikan dalam tempo 3 hari. --- Yang berjanji untuk menyelesaikan misi bukanlah Liu Bei dan Sun Quan, tapi penasihat Liu Bei - Zhu Ge Liang dengan Jenderal Besar Wu - Zhou Yu. 2009/2/6 Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com Salam, Kalau mengenai wawasan saya kira dari calon presiden yang paling banyak membaca buku dan majalah asing adalah Prabowo yang selalu membeli majalah dan buku asing di toko buku RUBINO.Sampai menendang2 pintu jika kebetulan terlambat kalau toko buku tutup. Wasalam, Wal Suparmo
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme
Demo anarki apapun alasannya adalah salah, jng dicari cari rasionalisasinya bung. -Original Message- From: cakba...@yahoo.co.id cakba...@yahoo.co.id Sent: Friday, February 06, 2009 9:07 AM To: elrobama elrob...@yahoo.com Cc: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme Memikir indonesia yg ultraabnormal tak bisa dg pikiran normal. Kematian seorang anggota parlemen daerah itu tak akan mampu mewakili kematian kedaulatan rakyat di sana. Jangan hanya menuding wajah pembunuh kecil, sebab mereka dilahirkan oleh pelajaran cara penguasa membunuh rakyat.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Rani, mohon saran dan diskusinya
FYI, ada yang butuh masukan, aku cc kan email korban dalam hal ini. Toyo http://gerakan-gay.blogspot.com ourvoice_...@yahoogroups.com --- Pada Kam, 5/2/09, acehDIRC hiindo hiindo_acehd...@yahoo.fr menulis: Dari: acehDIRC hiindo hiindo_acehd...@yahoo.fr Topik: [gender_groups] kasus Rani, mohon saran dan diskusinya Kepada: gender_gro...@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 5 Februari, 2009, 9:13 PM Assalamu’alaikum wr wb Kepada teman2 GWG, kalau boleh saya ingin curhat sedikit, sekaligus berkonsultasi. Perkenalkan nama saya Rani . Saat ini saya bekerja sebagai Deputy Project Manager sebuah LSM International (berasal dari Perancis) yang bergerak di bidang/isu disability yang (katanya) menggunakan pendekatan berbasis hak-hak asasi manusia. Kota tempat saya bekerja saat ini adalah di Banda Aceh. Saat ini saya sedang merasa sangat kecewa sekali dengan kebijakan kantor saya. Pasalnya begini, saya adalah seorang ibu dari 1 anak berumur 8 bulan, dan sekarang masih menyusui anak saya tersebut. Saya sudah bekerja di organisasi ini selama hampir 3 tahun, sejak saya masih melajang. Mungkin banyak dari teman2 organisasi di Banda Aceh tahu bahwa BRR akan mengadakan acara CFAN di Jakarta Convention Centre yang akan dilaksanakan pada tanggal 13-14 Februari (dengan tema acara: A celebration of humanity). Dari kantor, saya lah yang ditunjuk sebagai focal point person, artinya sayalah Person in Charge mewakili organisasi tempat saya bekerja yang bertanggungjawab mengurusi semua hal tetek bengek yang berhubungan dengan acara CFAN, dan nantinya saya juga ditugaskan untuk turut pergi ke Jakarta. Akhirnya dimulailah tugas saya untuk mempersiapkan segala sesuatunya (butuh waktu sebulan lebih) mulai dari mengikuti setiap preparation meeting dengan BRR, berkomunikasi dengan panitia, menyiapkan dan membuat segala dokumen yang diperlukan seperti profile organisasi, cerita sukses, ringkasan proyek sejak th.2005, mengumpulkan foto2, koordinasi dengan graphic designer utk membuat leaflet, poster, banner, panel, sampai mencari informasi untuk hotel yang dekat dengan JHCC serta aksesibel untuk pengguna kursi roda (karena selain saya, salah seorang staff yang menggunakan kursi roda akan turut ke Jakarta mewakili organisasi). Menurut kata2 Program Coordinator (expat perempuan, dan dialah direct line manager saya), ia dan Provincial Coordinator (expat laki-laki) menunjuk saya sebagai focal point dikarenakan saya memiliki communication skill dan negotiation skill yang baik. Sejak awal saya sudah menyampaikan kepada Program Coordinator bahwa saya tidak keberatan jikalau memang ditugaskan untuk pergi, saya akan menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya, namun perlu diingat bahwa saya sudah pasti akan membawa serta anak saya karena alasan menyusui. Jelas tidak mungkin dong kalau saya ke Jakarta terus anak saya ditinggal sama ayahnya di Banda Aceh. Nanti proses menyusui jadi terputus dan saya tidak ingin itu terjadi. Jadi kesimpulannya, kalau organisasi menugaskan saya ke luar kota, tentu saja biaya tiket pesawat anak saya seyogyanya turut ditanggung oleh organisasi (harga tiket pesawat untuk infant/bayi berusia dibawah 2 tahun bernilai 10-20% dari tiket biasa orang dewasa). Saat itu Program Coordinator saya mengatakan bahwa hal tersebut benar-benar logis dan sama sekali tidak masalah. Berarti, biaya tiket pesawat saya hendak ditanggung oleh organisasi, bukan begitu? Namun, baru saja kemarin (yang berarti satu minggu menjelang hari keberangkatan ke Jakarta), pihak admin menanyakan kembali kepada saya mengenai travel booking yang sudah saya buat untuk saya dan tim lain yang akan berangkat ke Jakarta, kenapa Rani ke Jakarta bawa anaknya? Pihak mana yang akan menanggung biaya tiket anaknya Rani ? karena organisasi tidak menanggung biaya tiketnya. Mendengar hal tersebut tentu saja saya dongkol bukan main. Lalu saya kroscek lagi ke Program Coordinator, benar kan bahwa organisasi yang akan menanggung biaya tiket anak saya? Sekali lagi, Prog.Coordinator menjawab: tentu saja!. Lalu saya bilang, kenapa admin keberatan? Sambil geleng-geleng kepala, Prog.Coord. (line manager saya) menuju admin sambil mengatakan: kenapa admin mengatakan bahwa kantor tidak menanggung biaya tiket anak Rani ?? Setelah kami kroscek, kata admin ternyata itu adalah instruksi dari Provincial Coordinator serta National Admin Coordinator (keduanya expat laki-laki!). Kemudian line manager saya mencoba bicara kepada kedua expat lelaki ini, bahwa Rani dan anaknya itu satu paket. Kalau mau mendelegasikan Rani tugas keluar kota berarti anaknya harus ikut serta karena ia masih menyusui, dan tentu saja itu merupakan tanggungjawab kantor untuk membayar biaya tiket anaknya. Ternyata cukup alot. Hasil akhirnya, bayi saya tetap tidak ditanggung oleh kantor dengan alasan bahwa dia bukan staff kantor (alasan yang sangat sangat bodoh!!). Saya boleh tetap pergi ke Jakarta tetapi saya harus membayar sendiri biaya tiket anak saya. Tentu saja saya tidak mau!!
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
SBY sudah dapat gelar Dr dari IPB. Yang perlu kita perjuangkan dapat DR HC adalah Gus Dur karena prestasinya menjadi suami yang baik bagi Ibu Shinta Nuriyah semata! Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id Date: Fri, 6 Feb 2009 04:44:10 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme
Ck ck ck, gak nyangka ada kalimat begini. Sebaiknya kita tunggu polisi, dokter, saksi, dll yg bicara. Byk info di lapangan, kalau komentar begini, bisa2 jauh panggang dari api. Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -Original Message- From: cakba...@yahoo.co.id cakba...@yahoo.co.id Date: Fri, 6 Feb 2009 10:07:40 To: elrobamaelrob...@yahoo.com Cc: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme Memikir indonesia yg ultraabnormal tak bisa dg pikiran normal. Kematian seorang anggota parlemen daerah itu tak akan mampu mewakili kematian kedaulatan rakyat di sana. Jangan hanya menuding wajah pembunuh kecil, sebab mereka dilahirkan oleh pelajaran cara penguasa membunuh rakyat. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Kok jadi ngawur diskusinya? Mana ada kata2 saya yang menyatakan itu? Fokus dong Kan konteksnya HC buat SBY, yang Anda anggap layak salah satunya karena Indonesia timur aman. Pertanyaan saya, apa kondisi sebelumnya lebih parah sehingga itu lalu jadi prestasinya SBY? Prestasi apa yang dicapai yang melebihi tugas dan tanggung jawabnya sebagai presiden? Jangan lupa, alasan ITB terutama karena SBY berperan memajukan teknologi. Ada hubungannya dengan amannya Indonesia Timur? riyanto Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: daniel_elisa...@yahoo.co.id Date: Fri, 6 Feb 2009 04:36:37 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY Bung mau kasih DR HC sama Gus Dur dan Mega? Pasti saya dukung deh! Daniel Powered by Telkomsel BlackBerry� = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Bagaimana jika orang yang kurang mantab ini lalu membikin morat-marit kondisi negeri yang dipimpinnya? Anda akan tetap setia padanya hanya karena prinsip kesetiaan pada partai? Jadi negeri berantakan biarin aja yang penting partai uber alles, gitu? Kok jadi inget cara berpikirnya para pengabdi rezim-rezim Stalin, Lenin, Hitler, Kim Il Sung, Mao Tse Tung, ya? � Semoga ini bukan termasuk pelajaran penting yang Anda bawa pulang dari Kentucky bersama gelar S3 Anda � manneke --- On Thu, 2/5/09, daniel_elisa...@yahoo.co.id daniel_elisa...@yahoo.co.id wrote: From: daniel_elisa...@yahoo.co.id daniel_elisa...@yahoo.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Received: Thursday, February 5, 2009, 11:42 PM Waktu kuliah S3 di Kentucky dulu, baru saya mengerti dari teman saya yang Republican ttg pentingnya kesetiaan kepada partai walau orangnya kurang mantap. Lebih baik gitu daripada lompat2 partai hanya cari kedudukan! Lihat platform partai2 nasionalis sama aja kan! Lihat KPU nyalinya kecil loloskan begitu banyak partai, baguskah? Time will tell! Gak mau Golput! Daniel Powered by Telkomsel BlackBerry�
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Seminar Kepustakawanan Indonesia - Siapa Kepala Perpustakaan Nasional Mendatang? : Diskusi tentang Regenerasi Kepemimpinan dalam Kepustakawanan Indonesia
Pengesahan UU RI No. 43/2007 tentang Perpustakaan sejatinya merupakan salah satu legitimasi atas pentingnya perpustakaan. Dalam UU ini disebutkan peran perpustakaan sebagai sarana pembelajaran seumur hidup bagi seluruh masyarakat Indonesia. Keberadaan Perpustakaan Nasional diharapkan mampu memainkan peran penting tersebut. Melalui Keppres No. 11/1989 Perpustakaan Nasional mendapat mandat untuk membantu Presiden untuk mengembangkan kepustakawanan Indonesia. Mengingat pentingnya peran Perpustakaan Nasional, antara lain sebagai role model maka kepemimpinan di perpustakaan nasional akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan perpustakaan di Indonesia. Diharapkan seorang kepala perpustakaan nasional memiliki kriteria yang seyogyanya dimiliki oleh pimpinan-pimpinan Lembaga-lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia. Pemimpin yang memiliki visi pengembangan, kepustakawanan, mengetahui kebutuhan dari para pemegang kepentingannya (stakeholders) dan terlebih lagi masyarakat umum di Indonesia. Pasal 30 Undang-Undang Perpustakaan menyebutkan: Perpustakaan Nasional, Perpustakaan umum Pemerintah, Perpustakaan umum kabupaten/walikota, dan Perpustakaan perguruan tinggi dipimpin oleh pustakawan atau oleh tenaga ahli dalam bidang Perpustakaan Pasal tersebut menegaskan salah satu syarat menjadi kepala perpustakaan nasional, yang tentunya menjadi syarat bagi lembaga perpustakaan diberbagai perpustakaan. ISIPII, FIM, APISI, IPI, YPII dan asosiasi-asosiasi serta forum-forum perpustakaan lainnya mengundang Anda untuk hadir dalam Seminar Kepustakawanan Indonesia - Siapa Kepala Perpustakaan Nasional Mendatang? : Diskusi tentang Regenerasi Kepemimpinan dalam Kepustakawanan Indonesia, pada: Hari/tanggal : Kamis, 12 Februari 2009 Waktu : 08.30 - 11.30 WIB Tempat: Ruang Teater Perpustakaan Nasional Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Timur dengan narasumber : 1. Mula Harahap (IKAPI) 2. Daddy P. Rachmananta (Kepala Perpustakaan Nasional) 3. Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional 4. A. Ridwan Siregar (Kepala Perpustakaan USU) Moderator : Agus Rusmana Konfirmasi kehadiran bisa dilakukan dengan menghubungi sdri. Margaretha (0852866698) atau email ke info.isi...@gmail.com dan indonesiamemb...@yahoo.com Salam literasi, Sekar Forum Indonesia Membaca
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000
Betul tuh...aku salut dgn orang2 India yg bisa bikin motor nasional, mobil, rudal, nuklir, dan skrng komputer murah.salttt Powered by Exelcom mBahberry.
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Effendi Gazali: JK Seharusnya Ikut Menyerang
Tinggalin yuk, biar aja mereka beranteman terus. Masih banyak pilihan yang lain. --- Ridwan Nyak Baik rb...@... wrote: Lepas dari aspek visualisasi dan audionya, content iklan Partai Golkar yang mengususng tema ekspor beras sangat substantive dan strategis (maaf: saya bukan anggota partai beringin itu). Coba simak, jika Partai Demokrat mengangkat tema penurunan harga BBM orang banyak mencibir karena penurunan harga BBM bukan prestasi pemerintah (SBY). Sebab, semua khalayak tahu bahwa harga BBM turun karena efek dari perniagaan migas global yang terus turun. Selanjutnya, iklan PDIP dengan tema sembako, terkesan janji-janji yang belum tentu mampu dibuktikan jika nanti telah berkuasa. Hal ini didasarkan pada pengalaman yll saat berkuasa. Tapi, iklan Partai Golkar dengan tema swasembada dan ekspor beras memuarakan kebanggaan tersendiri pada anak negeri yang notabene sebagian besar adalah petani. Munculnya Kepala Bulog (Mustafa Abubakar) dalam berbagai wawancara dengan media massa, baik cetak maupun elektronik dengan topic ekspor beras dan ketahanan pangan dalam negeri, secara tidak langsung memberi dampak positif pada iklan Golkar dimaksud. Jadi, usul serang menyerang iklan antara Blok (M, S, J, ataupun P) seperti saran Bung Pendi, justru menjadi kekanak-kanakan. Lihat gaya serang-menyerang pernyataan antara Blok M dengan Blok S kan seperti nonton anak-anak main perang-perangan meriam sundut antar kampung yang di pisahkan oleh anak sungai. Sorak sorai disertai umpatan (biasanya sambil menari-nari dan menyorongkan pantat disertai dengan gerakan tangan memukul pantat sendiri) ke arah kampung lawan (padahal masih tetangganya) membahana setiap lepas satu dentuman disulutkan…. Seru memang. Tapi, apa yang engkau cari wahai politisi. Entah kapan para pemimpin Blok masing-masing menunjukkan laku kenegarawan. Tabik; RnB
[Forum-Pembaca-KOMPAS] sebuah artikel ttg mereka yg inspiratif
Diambil dari http://www.thaniago.blogspot.com Mudahnya Berbuat Baik Siapa nyana bahwa umur blog yang belum menapaki bilangan dasawarsa ternyata beranakpinak dengan amat beragam, amat pelangi? MAKSUDNYA, bahwa blog yang dipopulerkan pertama kali oleh blogger.com milik perusahaan Google (setelah diakusi dari Pyralab), kini hadir dalam perwajahan yang beragam. Kalau selama ini blog lebih identik dengan halaman maya yang memuat salinan keseharian seseorang, maka siap-siaplah menyimpan kembali anggapan itu setelah melihat blog yang satu ini. Coba ketikkan keluargapelangi.blogspot.com bila sedang berselancar di dunia maya. Di alamat tersebut, mata kita akan disambut dengan warna dominan hijau dengan sebuah gambar yang tergantung di kepala halaman. Gambar tersebut sama sekali tidak proporsional. Bagi yang mengerti komposisi visual tentu akan tersenyum kecut, meledek dalam hati. Pada gambar sederhana itu tergambar dua sosok makhluk kartun yang bentuknya sama sekali tidak menarik. Dua makhluk tersebut menunjukkan sosok dewasa (mungkin kakak atau orangtua) yang menggandeng anak kecil yang memegangi permen lollipop. Mereka berdiri berhadapan dengan gunung yang menyembulkan sebilah pelangi. Bila memilin scroll pada mouse ke halaman bawah, kesan bahwa ini blog main-main tetap terasa. Tak ada yang istimewa pada desainnya, fiturnya, maupun teknik mengoperasikan blog. Dan bila mata kita sampai pada masing-masing foto anak perempuan yang diberi keterangan nama, umur, kelas, deskripsi latarbelakang, sampai biaya hidup dan sekolah, barulah kita mengerti bahwa ada sesuatu yang mendalam di balik keluguan tampilan blog ini. Foto-foto tersebut adalah pelangi tersebut. Merekalah kanak-kanak yang menyinari kehidupan dengan keriangan. Kanak-kanak yang pada kenyataannya mesti menanggung derita akibat ulah mereka yang lebih tua. Mereka anak-anak panti asuhan yang kehilangan keluarganya yang entah bercerai, ditinggal mati, atau tak kuat membiayi hidup. Namun sinar dalam mata mereka tidak akan hilang karena ada dua orang sahabat yang menaruh mereka dalam hati dan pikiran. Adalah Andrea Christina dan Vanessa, dua orang sahabat yang berani menceburkan diri mereka dalam genangan masalah orang lain. Dea – panggilan dari Andrea – bersaksi kalau ia mulai mendirikan blog ini sekitar awal April 2008. Berawal dari e-mail seorang kawan yang pernah mengunjungi sebuah panti asuhan dan kemudian membuat gerakan orangtua asuh. Secarik surat elektronik tersebut kemudian memancing kepekaan dalam diri Dea, yang berujung pada kerelaannya mengangkat anak asuh. Bukan itu saja, Dea bahkan mengirim e-mail berantai pada teman-temannya, berharap para teman larut dalam solidaritas yang dihimpun Dea. “Menyadari kalau sistem seperti itu ribet, akhirnya muncul ide untuk membuat semacam website untuk program ini”, jelas Dea mengenai blog Keluarga Pelangi. Panti Asuhan yang dijadikan partner dalam usaha sosialnya ini bernama Pondok Damai. Panti yang hanya menampung anak-anak perempuan dari berbagai latar belakang ini terletak di Bekasi, Jawa Barat. Dengan dikelola 3 suster dan 15 karyawan, panti yang berdiri sejak tahun 1979 ini tengah menampung 72 anak dari umur 5-16 tahun. Sampai saat ini, lewat blog Keluarga Pelangi, sudah terjaring 15 orangtua asuh untuk 10 anak yang tinggal di panti asuhan. Menariknya, sebagian besar orangtua asuh justru berdomisili di luar Indonesia. Maka melihat fakta ini, Dea dan Vanessa juga membuatkan versi bahasa Inggris blog ini agar dapat diakses oleh mereka yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Bagi kedua sahabat yang sama-sama pernah mengenyam pendidikan di negeri kangguru ini, tugas sebagai moderator blog tidaklah usai. Karena acap kali mereka juga bertugas menjadi tukang pos atau belanja keperluan sehari-hari bagi anak-anak panti. Motivasi dua perempuan muda dalam mengelola blog ini sangat lugu seperti tampilan blognya. Dea bahkan berujar singkat, “Mendingan kita bantu pemerintah dengan cara yang positiflah”. Nah, masih berani menyematkan anggapan bahwa blog hanya memuat sesuatu yang sepele dan remeh temeh? Lewat blog Keluarga Pelangi kita tahu, bahwa banyak medium yang dapat dipakai untuk berbuat baik. Dan lewat sepasang sahabat Dea dan Vanessa, kita belajar sesuatu, bahwa berkarya tidak perlu tertunda karena umur dan materi. -- Posted By Roy Thaniago to Saung Kata at 2/06/2009 02:22:00 PM Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CAPRES RI DENGAN PROGRAM 1 JUTA SETIAP ORANG
Pak Wal Suparmo, Maaf, karena suatu dan lain hal baru sempat membalas email anda. Sebenarnya kalau kita memiliki �komputer� dan terkena �virus� atau sebagian �sistem komputer� sudah dikuasai �virus�, sebagai salah seorang yang memiliki hak terhadap �komputer� tersebut tentunya kita membutuhkan seseorang yang mampu mengelola dan memperbaiki �komputer� tersebut. Sehingga �komputer� dapat diselamatkan dari berbagai �virus� yang menggerogotinya. Beberapa orang telah mencoba mengelola, memperbaiki dan membersihan �virus� dari �komputer� tersebut. Mereka telah bekerja keras dan berupaya untuk memperbaiki dan menyelamatkan �komputer�, namun dari berbagai upaya ternyata hasilnya juga belum maksimal, hal ini diakibatkan oleh berbagai kendala. Bahkan diawal reformasi malah ada usaha dan mencoba untuk menggandeng dan meminta bantuan �teknisi� dari Singapura untuk memperbaiki �sistem komputer� kita, tetapi upaya tersebut tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan, disebabkan masalah atau kasus di �komputer� kita kemungkinan berbeda dengan di Singapura atau negara manapun di dunia. � Mengenai siapa yang harus mengelola dan memperbaiki �komputer� di masa yang akan datang, ini sangat tergantung pada kepercayaan para pemilik �komputer� melalui proses yang luber dan jurdil. Pemilik �komputer� harus diberikan hak untuk menentukan pilihannya. Sebaiknya dalam memilih orang yang akan mengelola dan memperbaiki �komputer� tersebut, kita sebagai pemilik �komputer� harus lebih rasional tidak hanya berdasarkan pada fanatisme, primordial atau kepentingan sempit lainnya, dimana kadang-kadang sering mengkotomi �sipil-militer�, �kelompok ini-itu�, �tua-muda�, dsb. Dalam hal ini, mungkin kita bisa belajar dari Amerika, dimana rakyat Amerika sudah �rela� menerima seorang pemimpin dengan �warna kulit� yang berbeda, �anak imigran� dan masih muda. Sementara mereka yang sebelumnya �bersaing�, kini legowo, bersatu dan saling mendukung. Sesuatu hal yang sangat kontras dan sangat jauh berbeda dengan kenyataan dinegara kita. Dimana para elit kita saling �bermasalah�, tidak saling mendukung, tidak legowo, dsb. Mereka saling mempertontonkan yang �aneh-aneh� kepada rakyat. Mengenai pengalaman untuk mengelola dan� memperbaiki �komputer�, menurut kami suatu hal yang sangat relatif. Pengalaman tidak pernah cukup sampai akhir hayat kita. Untuk itu kita semua harus berbagi pengalaman sesuai bidang kita masing-masing dalam mengelola dan memperbaiki �komputer� tersebut, karena masing-masing kita mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Untuk itu perlu melibatkan semua elemen, komponen dan berbagai pihak untuk memperbaiki �komputer� tersebut. Tidak sepantasnya kita mengklaim bahwa kita yang paling berpengalaman. Sementara kenyataannya menunjukkan pengalaman yang ada ternyata belum cukup untuk memperbaiki �komputer� kita selama ini. Begitu juga halnya belum tentu yang �didepan� atau yang �diatas� selalu yang terbaik dan lebih berpengalaman, karena kadang-kadang mengapa �kita� bisa �didepan� atau �diatas� ternyata ada �rambu-rambu� yang telah dilanggar, kelalaian �petugas�, mempengaruhi, memperdaya atau bekerjasama dengan �pengawas�, dsb. Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena kondisi sistem kita selama ini, sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas �pengalaman� dan sebagainya. � Untuk itu dalam memimpin, mengelola dan memperbaiki bangsa ini, kita harus berbagi pengalaman, menyatukan kekuatan, penyatuan energi, dsb. Adalah bukan saatnya lagi kita menghabiskan energi, kekuatan dan pengalaman kepada hal-hal yang kontra produktif dan tidak bermanfaat untuk bangsa dan negara ini. Bangsa ini membutuhkan PRESIDEN atau PEMIMPIN yang NEGARAWAN, sehingga tidak hanya memikirkan kelompok, golongan dan kerabatnya sendiri. Presiden Indonesia yang akan datang adalah Presiden yang mampu mempersatukan rakyat dan selalu berada diatas semua kelompok, golongan, partai, dsb. Presiden kita kedepan bukanlah �tunggangan� dari pihak-pihak tertentu baik dari dalam maupun luar negeri. Bangsa ini membutuhkan Presiden yang mampu membuat sebuah sistem, dimana sistem tersebut akan dapat memberikan keadilan dan kesejahteraan kepada rakyat dan dapat mencegah berbagai hal negatif, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme, dll. Secara bersama-sama kita harus menata kembali bangsa dan negara ini agar lebih baik, lebih adil, lebih damai dan sejahtera di masa yang akan datang, salah satunya dengan mengimplementasikan kebijakan sebagaimana dalam homepage http://ww.iq-cpri.info yaitu �Pembagian Langsung Sebahagian APBN dan APBD Secara Adil dan Merata untuk Rakyat dan berbagai kebijakan lainnya yang berpihak kepada rakyat. � Demikian, sangat senang dan bahagia dapat berdiskusi dengan anda, terima kasih. --- On Mon, 2/2/09, Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Ekornya Dipegang Pemerintah
Smoga saja ... Asal jangan Krna masih muda Jadi harus nurut sama yg lbh tua Sama juga nanti akhirnya Dipegangin ekornya ... Ga bisa ngapa2in !! Ayo bu Karen ! Buat gebrakan baru Membuat perubahan yang berarti Demi kemajuan Pertamina Yg sudah lama di pegangin ekornya Jadi ga maju2 Di kalahin sama Petronas Muridnya sendiri SELAMAT BERJUANG BU ! Powered by Telkomsel BlackBerry� = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tau gak apa kata orang singapore ttg indo kita?
kalau ngantri turun dari pesawat terbang ataupun pas mau naik pesawat termasuk katagori ngantri juga kan. kalau antri bisa dibahasakan menjadi sebuah tahapan proses yang harus dilalui secara berurutan maka hal ini juga berlaku dalam peristiwa waktu kita naik atau turun pesawat. prosedurnyakan (baca antri) setelah pesawat berhenti dengan sempurna baru lepaskan safetybelt, ambir barang yang disimpan, kemudian biarkan penumpang bagian depan or belakang turun terlebih dahulu baru yang lain mengikuti. dan setelah keluar dari pesawat baru aktifkan HP. nah kalau di indonesia pesawat belum berhenti saftybelt udah dilepas, HP diaktifkan, langsung diri, buka bagasi atas, dan terus berdiri seperti orang bego sampai pintu pesawat dibuka. kita termasuk orang yang seperti itu tidak ya :) pisss 2009/2/6 Mamang udun...@gmail.com Ass.Wr.Wb. Yang dimaksud ibu tua dengan senyuman manis itu, adalah didikan yg diajarin pada era Orde Baru, karena uang pada waktu itu adalah segala2nya. Maka dari itu tidak heran jika melihat banyak orang Norak pada waktu itu yg berkeliaran yg baru saja pegang uang segudang entah dari mana datangnya? Tapi bergaya aneh seperti manusia imitasi. Malah ada Resto dgn nama NORBEK di Tebet pada waktu itu (Nora Tapi Beken, he...3x) , Wasalam Mamang
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono
� Setelah dipikir seksama, menurut saya, biarkan saja ITB ngasih gelar apa pun sama siapapun. Memang politis. Tapi apa salahnya kampus berpolitik? Teori sterilisasi kampus ala Orba harus dimusnahkan. Justru kampus, yang orang-orangnya lebih punya nalar, harus menjadi laboratorium politik bagi rakyat Indonesia. � Ingat, bukankah dulu Soeharto mulai ditolak juga dari kampus-kampus...! � Sekarang, karena yang memulai memasukan politik ke kampus adalah rektor (ITB) dan jajarannya, maka para aktivis kampus harus meresponnya. � Sebab menurut saya, kalau hanya bicara-bicara menolak, tidak akan ada artinya. Toh SBY dapat gelar DHC dari ITB, tidak lantas membuat rakyat sejahtera. Dan kalau dibatalkan, juga tidak akan mengubah nasib rakyat. Jadi, so what gitu lho...! � Salam! � Adhie Massardi --- On Thu, 2/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, February 5, 2009, 8:25 PM http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/06/ 00440359/ itb.akan. anugerahkan. doktor.hc. ke.yudhoyono Bandung, Kompas - Institut Teknologi Bandung bersikeras akan memberikan anugerah gelar doktor kehormatan (honoris causa) kepada Susilo Bambang Yudhoyono tepat pada Peringatan Dies Emas ITB pada 2 Maret mendatang. Namun, rencana ini masih menuai kritik dan pertanyaan dari para sivitas akademika ITB, khususnya alumni. Rektor ITB Djoko Santoso ditemui Kamis (5/2) mengatakan, pemberian anugerah doktor kehormatan kepada Yudhoyono sengaja dilakukan bertepatan dengan Dies Emas (50 tahun) ITB dan 89 tahun pendidikan teknologi di Indonesia. Momentum ini sangatlah tepat dijadikan kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada orang yang istimewa yang dianggap telah ikut memajukan teknologi. Menurut Djoko, pemberian gelar ini merupakan keputusan institusional dan sebelumnya telah melewati serangkaian proses telaah akademis di Senat Akademik. Salah satu alasan pemberian gelar itu karena beliau ini menunjukkan adanya hardwork, clean government, cermat, dan menghasilkan improvement di dalam membangun industri teknologi di Indonesia. Ia membantah penganugerahan doktor HC ini sarat bermuatan politis. Ketua Senat Akademik ITB Yanuarsyah Haroen mengatakan, proses pengajuan gelar doktor HC kepada Yudhoyono dilakukan sejak 16 April 2007. Keputusan memberikan gelar doktor HC dihasilkan pada Sidang Pleno Senat Akademik pada 16 Januari 2009. Ia mengatakan, putusan dihasilkan secara aklamasi dari 33 anggota senat. Ia mengatakan, alasan pemberian gelar HC ini dilakukan atas dasar pertimbangan, Yudhoyono memiliki visi yang baik bahwa negara ini harus maju dalam bidang teknologi. ITB dikenal sangat selektif dalam menganugerahi HC. Sejak ITB berdiri, hanya empat orang yang dianugerahi doktor HC, yaitu mantan Presiden Soekarno, tokoh asal Vietnam Ho Chi Minh, mantan Dirjen Pertambangan Umum Sutaryo Sigit, dan mantan Menteri Perindustrian Hartarto. Mantan aktivis ITB Fajroel Rachman mengatakan, pemberian gelar HC mestinya untuk tokoh yang diakui kapabilitasnya, tidak menimbulkan polemik dan tidak lagi memegang jabatan. (JON)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Usai Didemo, Ketua DPRD Sumut Meninggal
Wah, betul kata Bung Laesem, Kapolda Sumut di korbankan, apa kata dunia kalo kepentingan penguasa selalu didahulukan. Kebenaran selalu dikorbankan. Wahai para poliTIKUS, sadarlah, jangan hancurkan NKRI tercinta ini hanya untuk mengejar kekayaan pribadi. NKRI ini adalah milik rakyat, bukan milikmu. Jika rakyat marah, hancurlah dirimu. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, laesem m14sss@ wrote: Tewasnya ketua DPRD Sumut bukan sebagai korban, tetapi sebagai akibat dari pertikaian politik yang rakus. Justru para mahasiswa, pendemo, dan polisi telah menjadi korban ulah politikus. jelas disini terjadi perebutan kekuasaan atas suatu daerah. Yang mereka perebutkan adalah kekuasaan semata dan tujuannya adalah uang dan korupsi. Para pendemo itu tidak akan menikmati secuilpun hasil daripada kekuasaan itu. Pemekaran daerah atau tidak, tidak ada dampak ataupun manfaatnya bagi masyarakat. Contoh nyata di Jatim. Dimana terjadi pertikaian antara calon gubernur, hingga hampir 1 tahun Jatim tidak ada gubernur. Dampaknya bagi masyarakat apa? tidak ada. Kehidupan berjalan normal. Artinya, ada atau tidak ada gubernur/kepala daerah dsbnya tidak mempengaruhi kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu saya himbau JANGAN KORBANKAN KAPOLDA. Jatuhnya korban jiwa adalah akibat ulah sendiri yang haus kekuasaan.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000
He,... he. heee, udah punya NPWP ?? Cepetan daftar biar pemerintah kita punya banyak tarikan lagi dan rekornya untuk menyusahkan rakyat kebanyakan muak panjang.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Koq kesannya Pak SBY doyan dianugrahi gelar menjelang pemilu? Di bidang teknologi selama masa Pak SBY dua penemuan baru yang terkenal yakni Blue Energy dan beras Super Toy seperti komentar pak KM. Koq baru sekarang dianugrahi gelarnya? Apa pihak ITB sudah diatur, piye iki?? Martin L Peranginangin www.ruangsuara.blogspot.com --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kartono Mohamad kmj...@... wrote: SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bls: SEJARAH� GARUDA� YANG BENAR
Salam, Generasi baru GARUDA TIDAK RIBUT KARENA TIDAK TAHU SEJARAH SEHINGGA DENGAN MUDAH MEMALSU SEJARAH WARISAN REZIM SUHARTO dengan militerismenya yang MEMAKSA bahwa GARUDA sebagai maskapai sipil telah dibuat/didirikan oleh MILITER atau AURI( melalu PRIBADI Wiweko Soepono yg ambisius). Itulah sebabnya selama bertahun-tahun dulu tidak dipersoalkan selama rezim Orde Baru, tetapi meskipun katanya sudah ada reformasi namun sampai sekarang ANTEK2 ORDE BARU masih merajalela terbukti adanya orang yang TIDAK LEVEL yang membantah secara ngotot dan TANPA BUKTI kenyataan sejarah yang betul, yang saya kemukakan.Heran juga kalau ada yang mengaku dibantai rezim Suharto ANDAIKATA Anda mendukung kilah orang itu( semoga dan hamdulliah tidak).Karena terjadinya pemalsuan sejarah seperti ini dan contoh lain adalah JANUR KUNING dsb. Tetapi Anda boleh berbahagia, mungkin dapat mengklaim GARUDA atas nama rakyat Aceh karena pasti banyak yang ingin membantu ( seperti yang membantah keterangan saya)demi keuntungan besar yang akan diperoleh. Wasalam Wal Suparmo - Forwarded Message From: muhammad syafei msyafei2...@yahoo.com To: wirajhana eka wirajh...@yahoo.com Cc: Muhammad Syafei msyafei2...@yahoo.com Sent: Thursday, February 5, 2009 7:54:58 AM Subject: Re: SEJARAHÂ GARUDAÂ YANG BENAR Bpk/Adik Wiraj hana Eka yth,- Saya baca copy email anda ke Pak Suparmo tentang HUT Garuda. Saya dapat mengerti mengapa anda punya pendapat seperti itu karena memang sejak 1978 Hut GA diubah dari tanggal yang benar, yaitu tgl. 28 Desember 1949 penerbangan perdana GA dari Kemayoran-Maguwo-Kemayoran membawa Presiden Sukarno dan rombongan dari Jogya ke Jakarta. HUT ini kemudian diobah menjadi 26 Januari (1949) oleh Pak Wiweko Dirut Garuda pada tahun 1978 (bukan 1979), satu tahun sebelum Surat Hibah KSAU kepada pak Wiweko. Tidak benar bahwa tidak ada reaksi. Sejak tahun 1979 sudah banyak keberatan yang diajukan, termasuk oleh Menteri Perhububungan pada waktu itu Pak Marskal Nuryadin. Pendeknya ceritanya ttg ini lengkap. Terima kasih anda telah menulis ttg. hal ini. Saya ingin berkenalan dan bertemu dengan anda, sebaiknya di rumah saya Jl. Leuser 22 (dekat pasar Mayestik) Jakarta Selatan, kapan saja anda ada waktu. Kita ngobrol-ngobrol mengenai hal ini. Saya yakin akan terjadi pengertian yang enak tanpa ada salah faham. Kapan bisa, tolong kasi tahu saya dengan email msyafei2...@yahoo.com. Salam.- M. Syafei From: wirajhana eka wirajh...@yahoo.com Subject: Re: SEJARAHÂ GARUDAÂ YANG BENAR Wah, Menarik juga cara anda menanggapi, yaitu: 1.Anda katakan Pikiran saya kacau, 2.Anda katakan pendapat saya tidak ada hubungan dengan masalah 3.Anda katakan saya berbohong 4.Anda katakan saya tidak tahu apa2, asbun dan ada udang diballik batu 5.Anda katakan saya debat kusir Dari semua komentar kelas preman pasar ini. Ada beberapa hal yang anda suka atau tidak sudah merupakan fakta, yaitu: 26 Jan, RI-001 terbang ke Burma dan sudah puluhan tahun Garuda Indonesia merayakan ulangtahunya di tanggal 26 January...dan negara ini fine-fine aja tuh. Apa sih motif anda dibalik ini? Koq baru sekarang anda merasa perlu jadi pahlawan dan seperti kebakaran jenggot berkeberatan? Kemana saja anda selama ini? Kalau anda merasa benar dan tanpa 'pamrih'...mengapa tidak anda gugat saja negara ini..karena sudah berani-beraninya mengabaikan masalah yang sangat super besar dan berat ini, yaitu: 'memakai tanggal 26 Jan sebagai tanggal ulang tahun' aya aya wae..
[Forum-Pembaca-KOMPAS] DR HC diundur
Atas permintaan SBY peanugerahan DR HC diundur sampai sesudah Pemilihan Presiden. Patut diacungi jempol kepada berbagai pihak yang mengajukan penolakan karena jawaban SBY di atas menjadi kampanye gratis baginya. Mangkanya sing bijaksana.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla, Tamu Pertama Pemerintah AS
Kalau di sepak bola, tim yang cetak gol dengan cepat, biasanya kepedean dan akhirnya kalah 2009/2/5 Agus Sugeng sugeng_a...@yahoo.com apa hebatnya ?? Agus Sugeng --- On Wed, 2/4/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla, Tamu Pertama Pemerintah AS To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, February 4, 2009, 10:23 PM http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 02/05/05185044/ jusufkallatamupe rtamapemerintaha s WASHINGTON DC, KAMIS � Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menyatakan, dirinya merupakan tamu pertama Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang diterima salah satu pimpinan pemerintah di AS, yaitu Wakil Presiden AS Joe Biden. Pernyataan itu disampaikan Wapres Kalla kepada pers di sela-sela menunggu Direktur Intelijen Nasional AS Dennis Blair di Lantai 1 Grand Hyatt Hotel, Washington DC, AS. Presiden Barack Obama juga belum ada tamu negara yang diterimanya. Wapres Biden pun baru pertama kalinya menerima tamu dari negara lain, yaitu saya. Tadi, Sekretaris Wapres Biden mengungkapkan bahwa saya adalah tamu pertamanya, ungkap Wapres Kalla. Menurut Wapres Kalla, sekretaris Wapres Biden juga tidak mengira kalau dirinya akan diterima secepat ini oleh Biden mengingat belum semua menteri kabinet dilantik oleh pemerintah Presiden Barack Obama dan Wapres Biden. Keakraban pertemuan antara dirinya dan Wapres Biden digambarkan Wapres Kalla dalam waktu pembicaraan yang diberikan lebih dari 30 menit atau 45 jam dari waktu yang ditentukan sebelumnya. Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden di ruang kerjanya di West Wing Gedung Putih, Washington DC, AS, Rabu (4/2) siang waktu setempat. Pertemuan dilakukan setelah Kalla menjadi pembicara pertama dalam pertemuan National Prayer Breakfast (NPB) ke-57 di Hotel Hilton, Washington DC. Suhartono Sumber : Kompas Cetak
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Moderator: Berita Duka
Turut berduka cita yang sedalam2nya atas meninggalnya sdr. Nugroho wiyadi Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: Miliser FPK yang baik, Setelah berusaha meminta informasi ke Yohanes Widodo sekjen Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda, saya memastikan Alm Pak Nugroho Wiyadi juga member milis FPK, keluarga besar komunitas FPK turut berduka, kepada keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Amin Salam, Agus Hamonangan Laporan Wartawan Kompas.com dari Belanda http://kompas.com/read/xml/2009/02/03/06560133/dosenugmditemukanmenin ggaldibelan\ da NIJMEGEN, SELASA †Seorang mahasiswa doktor asal Indonesia yang tengah menempuh studi di UMC St Redboud University Nijmigen ditemukan tewas di kamarnya. Korban yang bernama Nugroho, asal Jawa Tengah, diperkirakan meninggal dunia beberapa hari sebelum ditemukan oleh rekannya, Minggu (1/2). Kematian korban sangat mengejutkan rekan-rekannya sesama mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di kota Nijmegen yang terletak di kawasan selatan Belanda. Informasi yang berhasil dihimpun Persdanetwork, korban sempat bertemu dengan rekan-rekannya dari Indonesia, Jumat (30/1) malam. Meninggalnya dr Nugroho Wiyadi, PhD juga sangat mengejutkan Sekjen Perhimpunan Pelajar Indonesia Belanda Yohanes Widodo. Alamarhum yang merupakan dosen FK UGM dikenal oleh mahasiswa Indonesia di Belanda, termasuk para pengurus PPI, sebagai sosok yang layak jadi panutan. Korban yang sebenarnya akan pulang ke Tanah Air pada 11 Februari nanti hilang kontak dengan rekan-rekannya sejak Sabtu lalu. Menurut informasi dari rekan korban, Kentar Arimadyo S, mahasiswa Master Biomedical Science UMC St Redboud University, dalam e-mail-nya disebutkan, meski dia baru kenal dengan korban sekitar dua minggu lalu, tapi memiliki kesan tersendiri. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com, NugrohoWiyadi nugroho_wiyadi@ wrote: Dear Pak Rahardian Sdr Manneke, Thanks, it was a really great discussion with our own perspective. Cuman saya kurang suka jika diskusi kita ini bukan menjadi proses pembelajarar, justru sebaliknya sebagai ajang yang memojokkan. Mari kita diskusi dengan level standard akademik yang tinggi, sehingga kita bisa memperoleh sesuatu yang bisa bermanfaat. Saya tertarik untuk menyodorkan data karena ada yang perlu data. Data yang saya peroleh, bisa saja dicounter dengan data yang lain. Namun mana yang lebih valid, saya yakin saudara bisa tahu hirarki dari kaca mata ilmiah, dimana yang tertinggi adalah double blind randomized clinical trial. Gold standard ini nggak mungkin bisa kita temukan, karena alasan etis. Sehingga data longterm surveillance dengan hitungan incidence menjadi yang paling baik sebagai proxi Relative Risk atau jika Relative Risk tidak tersedia, kita bisa hitung Odss Ratio bisa dijadikan Proxi yang valid. Saya berharap penjelasan teoritis ini bisa dipahami and no discussion about this theory, instead of new scientist could invent the new theory. Sekarang mari kita kembali ke data. Pay attention only on the first paragraph: In the United States, HIV infection and AIDS have had a tremendous effect on men who have sex with men (MSM). MSM accounted for 71% of all HIV infections among male adults and adolescents in 2005 (based on data from 33 states with long-term, confidential name-based HIV reporting), even though only about 5% to 7% of male adults and adolescents in the United States identify themselves as MSM [1, 2]. yang terjemahannya adalah (tolong dikoreksi kalau kurang pas): Di Amerika, Infeksi HIV dan AIDS telah memiliki efek luar biasa di kalangan laki-laki yang melakukan hubungan sex dengan laki-laki (MSM). MSM menyunbang 71% dari seluruh infeksi HIV diantara orang dewasa dan muda di tahun 2005 (berdasar data dari 33 negara bagian melalui pelaporan jangka panjang yang namanya dirahasiakan), meskipun hanya sekitar 5-7% saja laki-laki dewasa dan muda mengakui dirinya sebagai MSM Ulasan: dengan 5% saja menyumbangkan kasus 71%, berarti berapa Odds Rationya 4.65 dengan 95% CI (4.63 - 4.67). Data ini menunjukkan bahwa MSM sebagai faktor risiko yang significant. Lihat range 95% CI-nya sangat dekat, ini menunjukkan precission yang tinggi. Clossure: Concern saya sebagai scinetist ada evidence. Saya tidak memperdebatkan dalam aspek moral, sosiology, penyimpangan jiwa dsb, apalagi ikut-ikutan menyebarkan propaganda. Mohon dipahami, saya seorang professional dimana keterbukaan akan data dan analisis termasuk tentang hal yang baru adalah suatu keharusan. Mohon jangan ada salah persepsi. Sebagai catatan, pola ini bisa saja berbeda dengan pola di tempat lain, karena data ini level
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Konferensi Pers
Jakarta, 6 Februari 2009 No. : 015/IGJ-DE/II/2009 Hal : Undangan Konferensi Pers Kepada Yth. Rekan-rekan Wartawan Di tempat Dengan hormat, Bersama ini kami Institute for Global Justice (IGJ), mengundang rekan-rekan media untuk menghadiri Konferensi Pers tentang penandatanganan perjanjian kerjasama perdagangan antara ASEAN – Australia - New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) yang rencananya akan ditandatangani bersamaan dengan pertemuan ASEAN Summit tanggal 27 Februari 2009 di Bangkok. IGJ memandang bahwa AANZFTA tersebut berpotensi merugikan. Konferensi pers tersebut akan diselenggarakan pada: Hari/Tanggal : Senin, 9 Februari 2009 Waktu : 14.00 WIB Tempat : Galeri Publik, Jl. Diponegoro 9, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Mengingat pentingnya mengkritisi perjanjian perdagangan tersebut, kami sangat mengharapkan kehadiran rekan-rekan media. Atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Indah Suksmaningsih Direktur Eksekutif
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Tak Penuhi Syarat Dapat Gelar Dr HC
Ribut-ribut tentang persyaratan DR. HC memang apa syarat/ kriterianya berdasarkan konvensi internasional? Adakah aturan bakunya? Saya belum menemukannya. Jadi selagi syaratnya belum bisa dirinci dan distandardkan maka selama itu pula kontroversi seputar DR HC akan terus berlangsung. Tidak hanya di Indonesia, wong di Amerika sana saja pemberian gelar macam ini masih jadi kontroversi. Terakhir misalnya kontroversi G.W Bush ketika dia dianugerahi gelar doctor kehormatan dari Universitas Yale kalau tidak salah. Jadi dalam hal ini saya tidak mau ribut urusan layak tidak layak SBY dapat gelar. Tapi memang saya setuju satu hal, yaitu hendaknya pemberian gelar macam ini kepada tokoh yang sedang maju kampanye harus ditunda untuk menghindarkan conflict of interest karena ITB sebagai institusi adalah lembaga yang tidak berpihak kepada kandidat tertentu. SH On Fri, Feb 6, 2009 at 1:46 AM, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.idwrote: http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/02/05/2106025/SBY.Tak.Penuhi.Syarat.Dapat.Gelar.Dr.HC BANDUNG, KAMIS Usulan pemberian Doktor HC kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus menuai protes dari alumni Institut Teknologi Bandung. Wimar Witoelar, salah satu alumni ITB, misalnya, mengatakan, ia sangat tidak setuju jika gelar HC diberikan kepada PresidenYudhoyono. ITB selama ini sangat selektif. SBY tidak memenuhi syarat, ucapnya singkat. Namun, ia mempersilakan ITB jika tetap bersikeras memberikannya. Kalau pimpinan (ITB) itu mau menyia-nyiakan kehormatannya, terserah saja, ucapnya saat dihubungi di Bandung, Kamis (5/2) malam. Sementara itu, Fadjroel Rachman mengatakan, akan lebih baik dan juga terlihat bijaksana apabila SBY menolak saja anugerah gelar kehormatan ini, sementara ITB menunda pemberiannya. Kalau memang betul menghargai, berikanlah saat SBY tidak menjabat. Jika diberikan sekarang, itu patut dicurigai. Ini sangat tidak baik untuk keilmuan, ucap mantan aktivis mahasiswa ITB ini. Publik, ucapnya, patut curiga dengan pemberian Doktor HC kepada Presiden Yudhoyono dari ITB sebab tidak ada relevansi prestasi atau keilmuan yang dihasilkan Yudhoyono dengan ITB. Saya melihatnya, ini cacat politik dan akademis. Kondisi akan berbeda jika yang dianugerahi itu seorang Habibie atau Onno W Purbo. Padahal, yang namanya gelar HC itu semestinya diberikan kepada orang-orang yang tepat, tidak perlu diragukan lagi, ucapnya. Rektor ITB Djoko Santoso mengatakan, pemberian anugerah doktor kehormatan kepada PresidenYudhoyono sengaja dilakukan bertepatan dengan Dies Emas (50 tahun) ITB dan 89 tahun pendidikan teknologi di Indonesia pada 2 Maret mendatang. Momentum ini sangatlah tepat dijadikan kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada orang yang istimewa yang dianggap telah ikut memajukan teknologi. JON [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita YLBHI: Organisasi Masyarakat Sipil Internasional Meminta Jaminan Perlindungan HAM Bagi Orang Rohingya dan Imigran Bangladesh
*Organisasi Masyarakat Sipil Internasional Meminta Jaminan Perlindungan HAM Bagi Orang Rohingya dan Imigran Bangladesh *Jakarta Yayasan LBH Indonesia (YLBHI) yang tergabung dalam koalisi lebih dari 90 lembaga masyarakat sipil internasional meminta pemerintah Indonesia memastikan orang-orang Rohingya (etnis Muslim Burma) dan imigran dari Bangladesh yang diusir oleh aparat keamanan Thailand sejak Desember 2008, memiliki akses terhadap bantuan, perlindungan kemanusiaan, dan penasihat hukum independen dari badan-badan lokal dan internasional. United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR) harus memiliki akses ke semua tahanan untuk memastikan status mereka ditentukan dengan adil, demikian seperti dikutip dari pernyataan sikap bersama 90 lembaga masyarakat sipil internasional untuk perlindungan orang Rohingya dan imigran Bangladesh yang dirilis pada Jumat, (6/2/2009). Lembaga dari Indonesia yang menyatakan sikap itu adalah YLBHI dan Human Rights Working Group (HRWG). Lembaga-lembaga masyarakat sipil lainnya berasal dari Australia, Bangladesh, Mesir, Birma, Hongkong, India, Kenya, Korea, Libanon, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Afrika Selatan, Srilanka, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, dan Zambia. Lembaga-lembaga lainnya adalah Asia Pacific Forum on Women Law and Development (APWLD), Asian Solidarity for Peoples' Advocacy (SAPA), Christian Conference of Asia, Coordination of Action Research on AIDS and Mobility (CARAM Asia), Global Alliance Against Traffic in Women (GAATW), International Detention Coalition, Nonviolence International Southeast Asia (NISEA), The Asian Center for the Progress of Peoples, dan The Asian Human Rights Commission. Dalam pernyataan itu dijelaskan, selama beberapa minggu terakhir, beberapa perahu telah diselamatkan di lepas pantai Indonesia di Kepulauan Andaman di India. Mereka yang selamat menceritakan bahwa mereka sebelumnya ditahan, dipukuli, dibawa ke tengah laut dengan perahu tanpa mesin dan tanpa persediaan makanan dan air minum yang mencukupi. Beberapa ratus orang masih hilang dan dikuatirkan telah meninggal. Kami juga prihatin dengan nasib orang-orang Rohingya yang masih ditahan di Thailand, Indonesia dan India. Bila orang-orang Rohingya itu dikembalikan ke Burma mereka dapat mengalami pelanggaran hak-hak manusia yang luas, termasuk kerja paksa, penggusuran, penyitaan tanah, pembatasan kebebasan bergerak untuk berpindah tempat. yang dilarang oleh hukum internasional yang berlaku, demikian pernyataan itu. Lembaga-lembaga tersebut mengakui pemerintah Indonesia dan India telah melakukan operasi penyelamatan di perairan, memberikan bantuan dan perawatan kesehatan bagi orang-orang Rohingya dan Bangladesh yang diselamatkan. Kendati demikian, lembaga-lembaga tersebut meminta pemerintah Indonesia untuk menjamin perlindungan hak-hak asasi mereka sesuai dengan prinsip hukum internasional. Lebih lanjut, lembaga-lembaga masyarakat sipil itu meminta dilakukan penyelidikan yang terbuka dan mandiri oleh Komisi Nasional Hak-Hak Manusia Thailand dan/atau badan internasional terhadap tuduhan pelanggaran hak-hak manusia, memberikan akses bagi Komisi secara penuh untuk menemui mereka yang selamat dan para tahanan, pejabat pemerintahan dan militer yang terkait, dan catatan-catatan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa itu. (Direktorat Publikasi YLBHI) Pernyataan sikap selengkapnya dapat dilihat di: http://www.ylbhi.or.id/index.php?cx=2cy=3op=4049 Agustinus Edy Kristianto Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Badan Pengurus Yayasan LBH Indonesia Jalan Diponegoro No. 74 Jakarta 10320 INDONESIA Telepon: (+62 21)392 98 40 Faks. (+62-21) 392 98 40 / 319 30 140 Ponsel (+62) 856 9161 4625 agustinus.kristia...@ylbhi.or.id www.ylbhi.or.id Jangan bangun sarangmu di dahan pohon. Kita para elang tidak mencari perlindungan di ladang dan taman manusia. Surga kita ada di puncak-puncak gunung, gurun luas, dan tebing jurang. Haram bagi kita menjemput bulir-bulir jelai dari tanah. Sebab Tuhan telah memberi kita ruang lebih tinggi tidak terbatas di angkasa- Nasihat Elang Kepada Anaknya, M. Iqbal- [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to:
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Ekornya Dipegang Pemerintah
Ucapan selamat atas pengangkatan ini. Semoga Pertamina akan kembali memiliki wibawa dan memberikan profit kepada negara. � Salam BS --- On Fri, 2/6/09, EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id wrote: From: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Ekornya Dipegang Pemerintah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, February 6, 2009, 8:48 AM dirut pertamina sudah ganti neh. wanita. masih muda. ada harapan2 baru. inovasi2 baru. ide2 baru. gebrakan2 baru. yg hanya dimiliki oleh usia2 muda. ayo beri kesempatan pada yg muda2. let's change.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono
Mas Fajrul, saya yakin akan ada gerakan penghadangan dari mayoritas alumni dan Mahasiswa ITB manakala ITB keukeuh nyematkan HC ke Pak Beye. Koq segitu aja yah...move orang ITB. Bukan lebih baik meningkatkan kualitas,belum masuk big 100 dunia, itu kejar dulu bukan HC...HC yang nggak banyak ngaruh untuk ITB sendiri secara institusional, nggak tahu yaa kalo untuk pribadi-pribadi alumni tertentu! Pada 6 Februari 2009 11:25, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.idmenulis: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/06/00440359/itb.akan.anugerahkan.doktor.hc.ke.yudhoyono Bandung, Kompas - Institut Teknologi Bandung bersikeras akan memberikan anugerah gelar doktor kehormatan (honoris causa) kepada Susilo Bambang Yudhoyono tepat pada Peringatan Dies Emas ITB pada 2 Maret mendatang. Namun, rencana ini masih menuai kritik dan pertanyaan dari para sivitas akademika ITB, khususnya alumni. Rektor ITB Djoko Santoso ditemui Kamis (5/2) mengatakan, pemberian anugerah doktor kehormatan kepada Yudhoyono sengaja dilakukan bertepatan dengan Dies Emas (50 tahun) ITB dan 89 tahun pendidikan teknologi di Indonesia. Momentum ini sangatlah tepat dijadikan kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada orang yang istimewa yang dianggap telah ikut memajukan teknologi. Menurut Djoko, pemberian gelar ini merupakan keputusan institusional dan sebelumnya telah melewati serangkaian proses telaah akademis di Senat Akademik. Salah satu alasan pemberian gelar itu karena beliau ini menunjukkan adanya hardwork, clean government, cermat, dan menghasilkan improvement di dalam membangun industri teknologi di Indonesia. Ia membantah penganugerahan doktor HC ini sarat bermuatan politis. Ketua Senat Akademik ITB Yanuarsyah Haroen mengatakan, proses pengajuan gelar doktor HC kepada Yudhoyono dilakukan sejak 16 April 2007. Keputusan memberikan gelar doktor HC dihasilkan pada Sidang Pleno Senat Akademik pada 16 Januari 2009. Ia mengatakan, putusan dihasilkan secara aklamasi dari 33 anggota senat. Ia mengatakan, alasan pemberian gelar HC ini dilakukan atas dasar pertimbangan, Yudhoyono memiliki visi yang baik bahwa negara ini harus maju dalam bidang teknologi. ITB dikenal sangat selektif dalam menganugerahi HC. Sejak ITB berdiri, hanya empat orang yang dianugerahi doktor HC, yaitu mantan Presiden Soekarno, tokoh asal Vietnam Ho Chi Minh, mantan Dirjen Pertambangan Umum Sutaryo Sigit, dan mantan Menteri Perindustrian Hartarto. Mantan aktivis ITB Fajroel Rachman mengatakan, pemberian gelar HC mestinya untuk tokoh yang diakui kapabilitasnya, tidak menimbulkan polemik dan tidak lagi memegang jabatan. (JON) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
h, mas ton bisa aja. jangan-jangan SBy juga bakalan dapat DR (HC) dari IKJ (institut kesenian jakarta) sebagai aktor yang yang bisa mime (pantomim), nelanga. hhd. --- On Thu, 2/5/09, Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id wrote: From: Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, February 5, 2009, 8:44 PM SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N (Koruptor)
� Dear All, in partikular Rian dan KPI, � Koq main menghambat rejeki wong cilik yang bekerja keras untuk hidup mereka? JANGAN gitu donk. Tukul, Inul, Olga (yg 'feminin') atau sejumlah entertainer lain�adalah orang-orang yang bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan keluarganya yang tidak punya akses kehidupan lebih baik, seperti para birokrat (PNS dll), yang mendapat gaji negara. Mereka juga tidak mendapat akses untuk kerja swasta, karena keterbatasan biaya hidup dari keluarganya untuk menyekolahkan mereka ke jenjang pendidikan lebih baik (tuntutan profesionalisme). � Ke-feminin-an Olga boleh didebatkan, meski�di akhirnya saya�membela dan memberi garis-bawahi perjuangan mereka meraup sesuap�nasi untuk dirinya�dan keluarganya. Ini�haruslah menjadi dasar pertama, dan ini tidak berarti pembenaran segala cara. Mbak Inul yang juga kontroversial, teristimewa di tengah (sebagian) kompetitior seniman penyanyi, tetap berakhir di pembelaan seorang figur (moral) seperti Gus Dur, (mungkin saja) dengan alasan dasar kemanusiaan wong cilik yang berjuang untuk rejekinya dan rejeki keluarga. � Komentar Rian sebenarnyalah usaha strategis dan justifikasi, suka tidak suka - entah sadar atau tidak, sengaja�meminggirkan orang kecil seperti sdr Tukul, mbak Inul, atau si femini Olga dan pekerja keras lainnya, yang atas cara kerja nan sulit (sering amat lama penuh tantangan),�rejeki dapat�diperoleh dengan�jalan yang diridhoi�nuraninya. Kalau terpaksa ditarik pembanding sebaliknya, mereka tentu�jelas berbeda dengan si Ryan, maaf - 'Sang Penjagal', yang ingin menjadi konsumerisme murni dengan menghalalkan semua cara, termasuk merenggut nyawa manusia untuk memelihara ego�konsumerisme dan hedonismenya. � Kepada Rian�(di milis ini) saya ulangi kata orang ini,�No body is perfect (tidak ada seorang manusia pun yang sempurna). Ada�yang mencari rejeki dengan terhormat, hanya mungkin tampak dari luarnya. Tapi tidak sedikit yang bekerja keras, dengan nurani yang teruji�untuk memilih segala sesuatu yang�diterima masyarakat, dan mungkin satu dua orang�bisa tidak setuju. Saya tidak sedang menggunakan argumentum ad populum (banyaknya pengagum�acara Tukul) daripada mereka�yang tidak sepakat, untuk membenarkan acara mas Tukul dan harus dibela tanpa alasan dasariah yang lain. � Justeru saya�ingin mengatakan bahwa, karena Banyak orang�kagum pada hal-hal yang sederhana tapi mulia dalam diri mas Tukul,�sebagian mendapat�nilai dari kesederhanaannya, tidak lupa pada masa dan sahabatnya kita masa kelamnya Tukul menjadi stempel dan guru kesederhanaan, dengan segala keluguannya, karena itu, bagi yang belum setuju atau menolak dengan alasan yang kurang jelas, silahkan mencari alasan orang kagum pada Tukul. Kita tidak dapat menolak (ataupun bahkan kagum) dengan dasar yang kurang jelas. Misalnya, pengagum acara Tukul, karena banyak artis seksi, wah itu sih kasihan banget, kata anak gaul. Kalau mereka yang tidak setuju acara bukan Empat Mata, termasuk KPI, kita semua perlu jujur pada diri sendiri. Ada hak-hak dasar dari Tukul dan TIM sebagai manusia kerja keras. Anda punya remote TV untuk memutuskannya. Biarkan orang yang mau menonton dan mengambil hikmah dari acara itu.� Dari Tukul, Inul dan Olga, banyak orang masih mendapat rejeki dari kerja keras dan�bakat (alami)�mereka. Jangan padamkan kreativitas mereka. Usulan perbaikan silahkan. � Akhirnya, jangan membalik bakul nasi mereka, keluarga dan orang-orang yang bekerja bersama dan di seputar mereka.�Mereka (Tukul, Inul, Olga dan entertainer lain-lain) BUKAN KORUPTOR.�� � wassalam, ex�toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com � Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.) --- On Wed, 2/4/09, Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com wrote: From: Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, February 4, 2009, 4:03 PM yang disalahin jangan tukul atau para pendukung acaranya...tapi produser, eksekutif produser hingga penanggung jawab produksinya. ..tukul dan lainnya bekerja atas brief produser, produser bekerja atas brief executive produser dan yang paling tinggi dalam depatemen produksi ya Penanggung Jawab Produksi. nah yang norak itu ya para dedengkot departemen produksi Trans 7. salam Rian
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
anda benar, betapa sulitnya kita mencari sosok yang memiliki integritas. tapi, diantara kesulitan itu, saya masih bertemu dengan beberapa sosok lainnya, dan saya yakin seyakin yakinnya mereka memperjuangkan ilmu pengetahuan dengan nuraninya. itulah kenapa aya betah di nusantara. hhd. --- On Thu, 2/5/09, EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id wrote: From: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, February 5, 2009, 6:06 PM utk info saja pak. teladan seperti pak umar kayam sekarang ini sudah punah pak. kalopun mau maksa nyari, kayak nyari jarum di jerami. jeraminya seluas indonesia pula.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anak Nakal, Salah Orangtuanya!
teringat erich fromm: sekiranya saja ortu menjalankan 4 hal seperti yang diungkapkan oleh erich fromm dalam bukunya 'the art of loving': care, responsibility, knowledge and respect, rasa-rasanya anak-anaknya bakalan jadi kayak sujatmoko. hhd. --- On Thu, 2/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anak Nakal, Salah Orangtuanya! To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, February 5, 2009, 10:49 AM http://kesehatan. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/05/ 2127257/Anak. Nakal..Salah. Orangtuanya SEMARANG, KAMIS Psikolog dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Hastaning Sakti, mengatakan, orangtua perlu mendengarkan curahan hati anak supaya tidak semakin sering muncul kasus kenakalan remaja. Orangtua jangan berpikir kalau remaja zaman sekarang berada pada posisi yang salah dan rawan, katanya di Semarang, Rabu. Menurut penilaiannya, jika ada pihak yang semestinya bertanggung jawab atas terjadinya kasus-kasus kenakalan remaja, maka pihak tersebut adalah orangtuanya sendiri. Kasus kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang yang terjadi pada remaja. Masalah sosial ini terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Pemakaian narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) merupakan salah satu kasus kenakalan remaja yang semakin meningkat setiap tahunnya. Tahun 2004 diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba, yang sebagian besar adalah remaja, mencapai angka 2,9 juta sampai 3,6 juta orang atau setara 1,5 persen penduduk Indonesia. Kebanyakan kasus kenakalan remaja, termasuk penyalahgunaan narkoba, terjadi karena orangtua tidak menerapkan metode parenting skill atau secara sederhana bisa diterapkan dengan mau mendengarkan keluh kesah dan isi hati anak. Ia mengatakan, orangtua lebih sering marah-marah dan menyalahkan anak daripada memberi solusi untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Anak adalah anugerah yang harus dijaga. Kita tidak bisa menyalahkan mereka begitu saja atau menyalahkan lingkungan, tetapi kembali kepada diri orangtua sendiri, apakah selama ini menjaga anugerah tersebut dengan baik atau tidak, kata Dosen Psikologi Universitas Diponegoro ini. Ia menjelaskan, pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba besar sekali. Pada usia remaja, mereka berada pada masa pencarian jati diri. Ia mengatakan, di sinilah peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mengarahkan anak, bukan mempersalahkan, atau bahkan meremehkan apa yang mereka kerjakan. Satu yang perlu diingat, setiap orangtua sudah pernah menjadi anak, tetapi anak belum pernah menjadi orangtua. Inilah mengapa orangtua perlu mengerti anaknya, katanya. ABD Sumber : Antara [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Poros Indonesia Raya Siap Hadang Blok M dan Blok S
Dear All, Kalo Poros Indonesia Raya (PIR) dapat menetapkan dasar dan alasan yang kuat bagi masyarakat Indonesia, kemudian Jenderal (purn) Prabowo dapat memilih dua orang di antara Sultan HB X atau Yenny Wahid (seperti diusulkan di bawah), boleh juga mempertimbangkan Jallaludin Rahmat atau Prof. DR.Thamrin A Tomagola, sbg wakilnya. Jend (purn) Prabowo dapat menjadi kandidat terkuat bersaing dengan incumbent SBY- (non?) JK. Indonesia bermimpi untuk suatu rekonsiliasi menuju Indonesia baru. Dengan kubu Indonesia Baru, PIR mendorong Jendral (purn) Prabowo dan kandidat wakil yang kuat. (semisal, Sultan-Yenny-Jallaludin Rahmat) menuju kekuatan POROS INDONESIA RAYA yang disosialisasikan secara cermat, sederhana, reasonabel, menyatukan dan menyerap pelabagai konteks dari CAPRES-WAPRES. Prabowo dapat mempertimbangkan Prof Thamrin Tomagola secara lebih serius, karena Prof bersangkutan mempunyai kekuatan diplomasi, integritas dan dedikasi yang memberi kekuatan dan ruang possibilitas dan credibilitas lebih kepada capres Prabowo. Meskipun tidak sepopuler Sultan HB X, atau Yenny Wahid, Prof Thamrin dapat dipertimbangkan secara matang untuk mengartikulasikan niat dan konteks Prabowo secara lebih baik kepada dunia internasional dan nasional. wassalam, ex toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.) --- On Fri, 2/6/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Poros Indonesia Raya Siap Hadang Blok M dan Blok S To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, February 6, 2009, 1:57 AM http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/05/ 18083017/ Poros.Indonesia. Raya.Siap. Hadang.Blok. M.dan.Blok. S. JAKARTA, KAMIS Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) siap menghadang blok M (Megawati ) dan blok S (SBY) dengan cara membangun sebuah poros Indonesia Raya. Poros tersebut untuk memberikan pilihan kepada rakyat yang ingin mempunyai sosok lain di luar Mega dan SBY sebagai presiden periode mendatang. Poros ini dimaksudkan menggalang kekuatan masyarakat yang tidak mendukung dua nama capres yang beredar yakni Megawati dan SBY sehingga bisa memberikan warna yang lain di luar blok M maupun blok S, ungkap Wakil Ketua Umum Gerindra, Zadli Zon, kepada wartawan seusai menyelenggarakan refleksi HUT-1 Partai Gerindra di Jakarta, Kamis (5/2). Kekuatan baru di luar Mega maupun SBY, ungkap Zadli Zon, diperlukan masyarakat karena ada keinginan perlunya kepemimpinan baru, bukan pemimpin yang berkuasa saat ini ataupun pemimpin yang pernah berkuasa, tetapi ingin berkuasa kembali. Masyarakat menginginkan pemimpin yang berani, tegas, visioner, dan punya rekam jejak membela rakyat, tandasnya. Untuk realisasinya, Gerindra akan menunggu konfigurasi politik setelah Pemilu 9 April 2009. Kalau tidak mendapatkan dukungan partai lain, Gerindra tetap yakin mampu mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden apalagi jumlah simpatisan yang telah terdaftar mencapai 10 juta orang. Kami yakin bisa mengusung Pak Prabowo karena kami optimis Mahkamah Konstitusi akan mengabulkan uji materi terkait persyaratan mengajukan capres yakni minimal 20 persen suara dukungan di DPR atau 25 persen suara nasional. Artinya keputusan MK akan bisa merubah persyaratan capres dan cawapres, misalnya cukup 10 persen dukungan suara nasional, ungkapnya. Terkait dengan cawapres yang akan diusung, hingga saat ini Gerindra masih mengumpulkan nama-nama yang berasal dari simpatisan partai. Saat ini telah mengumpulkan setidaknya 20 nama cawapres. Tiga nama terakhir yang masuk ke DPP adalah Mutia Hatta, Suryadharma Ali, dan Hairul Tandjung. Sebelumnya, Gerindra mengumumkan nama-nama cawapres Prabowo. Mereka adalah Din Syamsuddin, Yuddy Chrisnandi, Sultan HB X, Muhaimin Iskandar, Akbar Tandjung, Puan Maharani, Fadel Muhammad, Hidayat Nurwahid, Eros Djarot, Marwah Daud Ibrahim, Surya Paloh, Sandiaga Uno, Jimly Asshiddiqie, Yenny Wahid, Tifatul Sembiring, dan Sutrisno Bachir. Nama-nama yang sudah kita umumnya sifatnya masih belum resmi dan kita terus menginventarisasi masukan dari simpatisan. Nantinya DPP akan membentuk tim yang melakukan seleksi, ungkap Zadli Zon. (Persda Netwok/ESY) [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Ekornya Dipegang Pemerintah
Gonta-ganti konsep dan direktur sampai bosen sekalipun tidak akan banyak menyelesaikan masalah selagi sikap manusianya tidak banyak berubah. Jangan fikir Petronas atau Petrobas maju karena dilepas begitu saja oleh pemerintahnya. Mereka juga ekornya dipengang pemerintah. Tapi di negeri orang baik pemerintah maupun perusahaan bisa saling berpegangan erat dengan visi dan misi yang seiring sejalan seirama dilandasi sikap profesionalme yang tinggi. Di negeri kita baik aparat pemerintahnya maupun para menejer di Pertaminanya masih banyak yang nakal hingga merugikan kepentingan perusahaannya sendiri, hanya sebagian saja mungkin yang masih berjiwa lurus, itupun biasanya akan dikucilkan ketempat yang tidak strategis karena mengganggu. Seperti biasa urusan gaji kecil selalu jadi tameng pembenaran. Padahal saya tahu dari berbagai informasi bahwa gajinya orang Malaysia yang kerja di Petronas atau Orang Brazil yang kerja di Petrobras itu wajar-wajar saja untuk ukuran taraf hidup dinegaranya jika dibandingkan dengan gaji di perusahaan-perusahaan lainnya di negara mereka. Apa kita fikir gaji di Petronas itu termasuk the best di Malaysia sehingga Petronas maju? Apa anda fikir kerja di Perobras itu gajinya termasuk the best di Brazil? Mereka maju bukan karena gajinya, tapi karena sikapnya agak lebih profesional dan lebih sedikit korupsi dalam mengendalikan perusahaan jika dibanding kita. SH On Thu, Feb 5, 2009 at 3:34 PM, bakri arbie daya...@yahoo.com wrote: Yth Rekan Milis, Sesuai dengan pernyataan pak Baihaki Hakim,pemerintah perlu kembali kepada konsep yang sesuai dengan UUD 45,bahwa Pertamina sebaiknya kembali kepada konsep yang telah dikembangkan pak Ibnu Sutowo dahulu. Pertamina harus memegang kuasa dari hulu hingga hilir,sesuatu konsep yang digunakan oleh Petronas,Petrobras saat ini. Seandainya masalahnya adalah BUMN yang biasanya di Indonesia,sebagai usaha yang tidak efisien dan merugi,maka konsep manajemen kita perlu belajar dengan dari negara lain yang sukses dengan BUMN-nya seperti Singapore dengan Singapore Airlines-nya.Lihat Garuda,Krakatau Steel,PLN, dengan melakukan transformasi manajemen yang profesional dan konsep aturan yang benar diharapkan BUMN akan menjadi tumpuan untuk bisa memajukan bangsanya. Untuk itu perlu pula revisi undang-undang saat ini yang telah membonsai Pertamina. Kalau mau cepat maka sebaiknya Presiden menggunakan PERPPU setelah konsultasi dengan ahlinya. Waktu tidak lama lagi,sebab kalau tidak ada temuan baru maka minyak Indonesia akan habis dalam 12 tahun mendatang.Sebagai bangsa kita harus lebih cerdas,sebelum semuanya habis terkuras tanpa memberi peluang bagi rakyatnya untuk mencapai momentum dan critical mass untuk bangkit sebagai bangsa maju dan bermartabat. Lihat Jepang dan Korea yang tanpa sumber daya alam yang strategis,mereka bisa maju karena otaknya dipakai dengan cerdas serta tekad kerja keras untuk bangsanya. Kita sebagai bangsa sebaiknya mulai cerdas mengelola bangsa sebelum Sumber Daya Alam kita habis,kalau tidak kita akan benar-benar menjadi kuli bangsa-bangsa didunia. Konsep yang sama perlu diberlakukan untuk gas,batubara,uranium dll. Dengan demikian kita mempunyai kesempatan untuk mensejahterakan rakyat Indonesia dengan cara mengelola SDA secara profesional sesuai konsep para pendiri republik. Kesemuanya penting dalam mengatasi 3 hal penting bagi suatu bangsa yaitu ekonomi, energi dan environmental. Suatu bahan masukan bagi Panitia Khusus Hak Angket BBM dan para penyelenggara negara lainnya. Salam Hormat, Bakri Arbie
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Berpolitik Seharusnya Bermoral dan Beretika
setuju, berpolitik itu mesti bermoral dan beretika. kalou nggak bakal jadi homo homini lupus, siapa dan apa saja dilahap. hhd. --- On Thu, 2/5/09, arifadi budiarjo fxarif...@yahoo.com wrote: From: arifadi budiarjo fxarif...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Berpolitik Seharusnya Bermoral dan Beretika To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, February 5, 2009, 12:24 AM Berpolitik Seharusnya Bermoral dan Beretika Harapan Masyarakat Sebenarnya Sederhana Kompas Senin, 2 Februari 2009 | 00:18 WIB Jakarta, Kompas - Dalam berpolitik dan berdemokrasi, setiap orang diyakini harus selalu berpegang teguh pada nilai moral dan etika. Tidak cuma itu, politisi juga harus mampu mendahulukan prinsip keadilan sosial dan solidaritas, terutama bagi masyarakat yang masih tertinggal. Dengan begitu tidak perlu lagi ada politisi, yang dalam berpolitik, sekadar menerapkan prinsip �pejah gesang nderek� (hidup dan mati ikut) pemimpin, tanpa punya reserve pada pemimpinnya. Apalagi, berpikiran untuk selalu berorientasi pada kepentingan umum dan masyarakat. Hal itu disampaikan Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta Franz Magnis-Suseno dalam Serasehan Kebangsaan Asosiasi Alumni Yesuit Indonesia di SMA Kanisius, Jakarta, Minggu (1/2). Acara itu bertemakan �Meneguhkan Kembali Keindonesiaan dalam Politik dan Pemilu 2009�. �Pada awalnya agama Katolik tunduk pada aturan Kerajaan Romawi. Itu sesuai prinsip �Berikan lah apa yang menjadi hak kaisar dan berikan juga apa yang menjadi hak Tuhan�. Artinya, orang boleh ikut dalam aturan, kelembagaan, dan struktur dalam masyarakat, tetapi tetap ada batasnya,� ujar Magnis. Batasan itu, tambah Magnis, adalah moralitas. Dalam konteks Indonesia, hal itu adalah nilai-nilai Pancasila. Dalam Pancasila terdapat ketentuan tentang prinsip keadilan sosial dan solidaritas dan politik harus mengutamakan solidaritas pada masyarakat yang masih tertinggal. Menurut Magnis, tantangan ke depan yang harus dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana mempertahankan keberadaan demokrasi, pluralisme, dan Pancasila. Selain itu juga dibutuhkan sosok pemimpin yang tak hanya berbuat, tetapi juga mampu menentukan arah yang akan dituju demi kesejahteraan rakyat. Selain Magnis, sarasehan juga menghadirkan pembicara, seperti Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Trias Kuncahyono serta J Kristiadi, Peneliti Senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Harapan sederhana Kristiadi menambahkan, masyarakat berharap besar pemilu bisa berdampak langsung terhadap perbaikan kesejahteraan mereka. Sayangnya, hal itu sampai kini tidak kunjung terwujud. �Harapan masyarakat sebenarnya sederhana. Begitu mereka nyoblos atau mencontreng, kesejahteraan mereka bisa menjadi lebih baik dengan pemerintahan terpilih. Kenyataannya, ada ruang yang sangat luas dan terkadang manipulatif antara pemilu dan kesejahteraan itu,� ungkap Kristiadi. Seperti juga politik, Trias menambahkan, media massa harus beretika dan mendahulukan kepentingan umum pula. Media tak boleh menjadi partisan dan harus memberikan informasi yang benar, termasuk memberikan pendidikan politik dan pencerahan yang benar bagi masyarakat. �Upaya mewujudkan itu tidak mudah. Sering kali idealisme media massa terbentur kepentingan bisnis, misalnya dari pemasang iklan. Selain itu, kebebasan pers juga jangan diterjemahkan sebagai kebebasan memberitakan apa saja. Dampak negatif pemberitaan harus dipertimbangkan. Secara teknis mungkin bisa diberitakan, tetapi secara etis dan moral tidak sesederhana itu,� kata Trias. Ia menambahkan, setiap media massa juga harus mampu menjaga harmoni di masyarakat. Setiap kata atau kalimat yang dibuat bisa membangun atau bahkan menghancurkan. Tak ada artinya jika media massa memberitakan hal-hal yang bisa menjadi persoalan. (DWA) - - - - - - tabik, Arifadi Budiarjo Sekjen Asosiasi Alumni Yesuit Indonesia 0811153687 fxarif...@yahoo. com = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme
dan yang paling anarkis yang selalu kita hadapi setiap saat pada setiap hari, dari pagi sampai dengan subuh adalah cara berlalu lintas kita. lihat saja itu dijalanan, dari kendaraan pribadi sampai dengan bis, truk dan lainnya. dan korbannya puluhan ribu orang setiap tahunnya. hhd. --- On Wed, 2/4/09, elrobama elrob...@yahoo.com wrote: From: elrobama elrob...@yahoo.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Wednesday, February 4, 2009, 10:35 PM Maaf kepada semuanya, Sebenarnya apa yang dimaksud dengan anarkhi sich terus siapa saja yang layak dituduh dengan anarkhisme.. .. Apakah penggusuran sampai dengan pembiaran terhadap korban lapindo itu bukan juga anarkhi? Terbebaskannya semua orang- orang kaya dan pejabat dari jeratan hukum apa bukan anarkhi juga yaaa.. salam, robama.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bls: kasus Rani, mohon saran dan diskusinya
Maju terus kawan, Gender tidak hanya issu dan program tetapi keberpihakan. Sayang juga kenapa laki-laki tidak ada dalam kampanye pemberdayaan, kok cuman wanita saja??. Nah, ini akibatnya, Manajer laki-laki acuh saja dan tra mengerti keluhan wanit disaat begini. kawan Raihan di Aceh bisa membantu Rani diskusi soal gender karena orangnya paham benar. Cari Raihana di Sekertariat Partai Rakyat Aceh PRA. Manajerial undang-undang dalam mengatasi soal-soal begini butuh dukungan rakyat, nah PRA bisa dukung lah. __ SATU LANGIT-SATU MATAHARI-SENASIB ___ DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI. ( Pdt. I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925 ) Dari: jam gadang jam_gadang2...@yahoo.com Kepada: jurnalperemp...@yahoogroups.com; peremp...@yahoogroups.com; mediac...@yahoogroups.com; jurnali...@yahoogroups.com; ourvoice_...@yahoogroups.com; forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Cc: hiindo_acehd...@yahoo.fr Terkirim: Jumat, 6 Februari, 2009 05:30:52 Topik: kasus Rani, mohon saran dan diskusinya FYI, ada yang butuh masukan, aku cc kan email korban dalam hal ini. Toyo http://gerakan- gay.blogspot. com ourvoice_ind@ yahoogroups. com --- Pada Kam, 5/2/09, acehDIRC hiindo hiindo_acehdirc@ yahoo.fr menulis: Dari: acehDIRC hiindo hiindo_acehdirc@ yahoo.fr Topik: [gender_groups] kasus Rani, mohon saran dan diskusinya Kepada: gender_groups@ yahoogroups. com Tanggal: Kamis, 5 Februari, 2009, 9:13 PM Assalamu’alaikum wr wb Kepada teman2 GWG, kalau boleh saya ingin curhat sedikit, sekaligus berkonsultasi. Perkenalkan nama saya Rani . Saat ini saya bekerja sebagai Deputy Project Manager sebuah LSM International (berasal dari Perancis) yang bergerak di bidang/isu disability yang (katanya) menggunakan pendekatan berbasis hak-hak asasi manusia. Kota tempat saya bekerja saat ini adalah di Banda Aceh. Saat ini saya sedang merasa sangat kecewa sekali dengan kebijakan kantor saya. Pasalnya begini, saya adalah seorang ibu dari 1 anak berumur 8 bulan, dan sekarang masih menyusui anak saya tersebut. Saya sudah bekerja di organisasi ini selama hampir 3 tahun, sejak saya masih melajang. Mungkin banyak dari teman2 organisasi di Banda Aceh tahu bahwa BRR akan mengadakan acara CFAN di Jakarta Convention Centre yang akan dilaksanakan pada tanggal 13-14 Februari (dengan tema acara: A celebration of humanity). Dari kantor, saya lah yang ditunjuk sebagai focal point person, artinya sayalah Person in Charge mewakili organisasi tempat saya bekerja yang bertanggungjawab mengurusi semua hal tetek bengek yang berhubungan dengan acara CFAN, dan nantinya saya juga ditugaskan untuk turut pergi ke Jakarta. Akhirnya dimulailah tugas saya untuk mempersiapkan segala sesuatunya (butuh waktu sebulan lebih) mulai dari mengikuti setiap preparation meeting dengan BRR, berkomunikasi dengan panitia, menyiapkan dan membuat segala dokumen yang diperlukan seperti profile organisasi, cerita sukses, ringkasan proyek sejak th.2005, mengumpulkan foto2, koordinasi dengan graphic designer utk membuat leaflet, poster, banner, panel, sampai mencari informasi untuk hotel yang dekat dengan JHCC serta aksesibel untuk pengguna kursi roda (karena selain saya, salah seorang staff yang menggunakan kursi roda akan turut ke Jakarta mewakili organisasi). Menurut kata2 Program Coordinator (expat perempuan, dan dialah direct line manager saya), ia dan Provincial Coordinator (expat laki-laki) menunjuk saya sebagai focal point dikarenakan saya memiliki communication skill dan negotiation skill yang baik. Sejak awal saya sudah menyampaikan kepada Program Coordinator bahwa saya tidak keberatan jikalau memang ditugaskan untuk pergi, saya akan menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya, namun perlu diingat bahwa saya sudah pasti akan membawa serta anak saya karena alasan menyusui. Jelas tidak mungkin dong kalau saya ke Jakarta terus anak saya ditinggal sama ayahnya di Banda Aceh. Nanti proses menyusui jadi terputus dan saya tidak ingin itu terjadi. Jadi kesimpulannya, kalau organisasi menugaskan saya ke luar kota, tentu saja biaya tiket pesawat anak saya seyogyanya turut ditanggung oleh organisasi (harga tiket pesawat untuk infant/bayi berusia dibawah 2 tahun bernilai 10-20% dari tiket biasa orang dewasa). Saat itu Program Coordinator saya mengatakan bahwa hal tersebut benar-benar logis dan sama sekali tidak masalah. Berarti, biaya tiket pesawat saya hendak ditanggung oleh organisasi, bukan begitu? Namun, baru saja kemarin (yang berarti satu minggu menjelang hari keberangkatan ke Jakarta), pihak admin menanyakan kembali kepada saya mengenai travel booking yang sudah saya buat untuk saya dan tim lain yang akan berangkat ke Jakarta, kenapa Rani ke Jakarta bawa anaknya? Pihak mana yang akan menanggung
[Forum-Pembaca-KOMPAS] E.S Ito menyambut 100 tahun St Sjahrir 9 Maret 2009.( 9 Maret 1909)
Salam E.S Ito menyambut 100 tahun St Sjahrir 9 Maret 2009.( 9 Maret 1909) Silahkan saksikan kejutan 100 th St Sjahrir di www.esito.web.id Selanjutnya mari kita berdiskusi... Bukan begitu Lae Hamonangan? Salam -- Miftah Sabri Sutan Mangkudun -- Miftah Sabri Sutan Mangkudun [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] ABS: SBY Bukan Hanya Hadapi Mega Sultan
http://www.ranesi.nl/arsipaktua/indonesia060905/sby_mega_sultan20090206 http://www.ranesi.nl/arsipaktua/indonesia060905/sby_mega_sultan20090206\ ABS: SBY Bukan Hanya Hadapi Mega Sultan ABOEPRIJADI SANTOSO 06-02-2009 SBY Bukan Hanya Hadapi Mega Sultan http://download.omroep.nl/rnw/smac/cms/tossi_abs_20090206_44_1kHz.mp3 Hampir sepekan sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperingatkan adanya kampanye ABS, Asal Bukan S, empat mantan pimpinan angkatan kemarin menegaskan bahwa TNI tetap netral. Upaya meredam isu ABS ini menunjukkan, TNI masih mencemaskan elit perwiranya terpolitisasi. Isu ABS itu sendiri mengisyaratkan kristalisasi tiga kubu politik: SBY, Mega dan Wiranto-Prabowo. [ABS_AFP-SBY-Wir-July-_200jp.jpg] Mantan panglima TNI Jenderal purnawirawan Endriartono Sutarto mengeluarkan pernyataan keempat mantan pimpinan angkatan tersebut, hanya sehari setelah menyatakan hal yang sama kepada Radio Nederland. TNI tetap netral dan netralitas itu final. Artinya, korps militer tidak akan membiarkan dirinya digiring, digoyang, untuk mendukung jenderal purnawirawan mana pun dalam pemilu. Menurut Endriartono, peringatan SBY kepada ABS membawa pesan yang sama, yaitu TNI tidak boleh dipermainkan. Namun banyak mantan perwira tinggi mengkritik pernyataan SBY. Soal ABS tak perlu diangkat, seharusnya presiden cukup memerintahkan Panglima TNI agar menindak kelompok ABS, komentar Sutiyoso senada Endriartono, sebab, TNI tak boleh menjadi ajang politik. Saurip Kadi menyebut permainan SBY kuno, tak pantas lagi pada saat TNI telah direformasi. Bodoh apabila SBY menganggap isu ABS itu serius, ujar Endriartono, karena itu, menurut pendapatnya, SBY hanya mengingatkan akan sesuatu yang tak ada. Kelompok ABS Maka, jelas yang dimaksud dengan 'S' dalam ABS adalah Presiden SBY. Anehnya, para mantan perwira itu menyangkal adanya kelompok ABS yang bertekad mencegah SBY terpilih kembali. Kalau demikian, mengapa SBY dengan pesona dramanya perlu menunjuk adanya ABS? Lagi pula, bukankah sudah menjadi tradisi retorika pimpinan negara, TNI dan Angkatan Darat untuk memperingatkan agar TNI netral. SBY sering menyatakan itu, begitu pula Endriartono. Endriartono yang menjabat panglima TNI semasa isu hak pilih anggota TNI ramai, menganjurkan agar penggunaan hak itu ditunda, karena menurutnya TNI belumlah siap. Kalau Soeharto dulu akhirnya terancam dan harus berhadapan dengan ABRI, kini hal itu dapat terulang dengan SBY, tapi sekarang TNI tak mudah bermain politik karena sebenarnya tak boleh. Dengan kata lain, TNI belum juga mampu mempercayai perwiranya sendiri untuk berpolitik tanpa mengajak atau memanfaatkan korps dan anggotanya yang aktif. Wiranto semasa jadi capres Golkar tahun 2004 memakai truk truk TNI untuk berkampanye. Sekarang, lebih dari semua itu, ada kelompok mantan perwira yang ingin menggantikan SBY melalui pemilu. Krisis partai [megawati] Sebuah sumber Radio Nederland memastikan sekitar dua minggu lalu sebuah kelompok Pepabri, pertama kali, mempertemukan capres Partai Hanura, Wiranto, dan mantan Letjen Prabowo Subianto, capres Partai Gerindra yang pada 98 dipecat Wiranto. Ada sepakat antara keduanya, demikian sumber tadi, jika Hanura menang, Prabowo dan Gerindra akan membantunya, dan sebaliknya jika Gerindra menang, Wiranto dan Hanura akan mendukung Prabowo. Hanura sudah kehabisan dana kampanye, sedang Gerindra kabarnya duitnya berlimpah berkat saham-saham Prabowo dan kakaknya, Hashim, di perminyakan di Kazakhstan. Prabowo tidak popular di dalam TNI, sedangkan Wiranto lebih mantap dan organisasi partainya lebih rapi. Wiranto dan Prabowo keduanya memiliki cacat cacat HAM yang serius, namun banyak sektor bakal mendukungnya, karena kharisma dan isu-isu populistisnya Gerindra. Permadi, mantan tokoh PDI-P, malah menganggap Prabowo itu Sukarno kecil. Maka, aliansi Hanura-Gerindra pasca pemilu April dapat mengubah peta politik Pilpres Juli mendatang. SBY yang semula menghitung Megawati dan Sultan Hamengku Buwana X, sekarang harus menimbang Wiranto-Prabowo. Krisis kepemimpinan Golkar memberi peluang kepada semua pihak untuk menggandeng tokoh pilihannya dari Golkar. Megawati yang ketika kalah pilpres 2004 menangis tersedu-sedu di dada seorang jenderal, kini bertekad menggusur SBY dari istana. Tekat yang sama dengan Wiranto dan Prabowo. Dikeroyok PDIP dan ABS,SBY boleh jadi makin memerlukan Golkar, seperti Jusuf Kalla memerlukan SBY di kala Golkar sedang krisis. [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker
Utk yg ingin tahu styrofoam dibikin dari polystyrene [code 6] Poly styrene didalam bentuk polynya tidak merupakan sesuatu yg dapat larut kedalam tubuh kita. Ini plastic hanya sulit dihancurkan oleh alam perhatikan sulit dibreakdown oleh alam jadi juga oleh badan kita. Yg dpt dilarutkan kedalam badan kita adalah styrene. Ini chemical adalah liquid dan berada secara alami didalam udara keliling kita. Bedanya jaman dulu tidak ada alat� yg dpt mengidentifynya - sekarang kita mengerti setiap hari kita breath styrene ini. Chemical ini jumlahnya didalam styrofoam concentratienya kurang lebih seimbang dgn yg diudara. Styrene dipergunakan didalam lem [glue] plastic. Kalau kita breath ini mungkin kita agak mabok tetapi tidak berbahaya utk public. Memang ini oleh banyak anak� teenager dipergunakan sebagai madat yg mereka breathing dan kurang lebih sama dgn mengisap cocaine tetapi hasilnya bukan cancer tetapi neuro toxicity. Dari mana sipenulis mendapat info� yg BS saya tidak tahu tetapi penulisnya hanya mendengar sesuatu yg dia tidak mengerti dan yg dia dgn lamunannya menciptakan semacem holocaust syndrome. Andreas --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, David Edzar Purba davidpoe...@... wrote: Segala yang baik niatnya baik Jelas-jelas stereofooam bila dibuat jadi wadah makanan akan menimbulkan penyakit apalagi terkena minyak dan panas. Belum lagi bekas stereofoam itu tidak akan terurai sampai ribuan tahun. Kalau kita bertanya kembali banyak yang makan asal makan tidak sakit, atau makan sampah sekali pun tetap tidak sakit itu masalah lain lagi, sila baca buku yang banyak ada kok ( he he )
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
om kartono, sby ternyata mendengar juga kontroversi mengenai gelar yang akan diberikan itb, sby sudah menolaknya, menunggu hasil pilpres 2009, sebuah keputusan yang cukup akomodatif, ya inilah pengalaman yang baik untuk perguruan tinggi lain, yang masih ingin mencoba-coba memberikan penghargaan, pada hal-hal yang masih bisa dianggap kontradiktif, apapun juga penolakkan dari om sby pada penghargaan itu, saya ikut senang, dan menghargainya, mari om sby, kita tidak perlu takut pada kritik, dan jangan kritik itu akan direkayasa dengan berbagai cara untuk dibungkam, kekuasaan itu ada batasnya, batas etika, moral dan batasan waktu berkuasanya, salambambangsulistomo. 2009/2/6 Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah. Sent from my BlackBerry(R) powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Di Balik Sibuk-sibuk Pemekaran
om andri budiman, masih ingatkah kita pada awal reformasi sepuluh tahun yang lalu, sewaktu akan di-adakan pemilihan umum bebas pertama sejak masa orde baru, banyak partai-partai bermunculan, saya juga ikut sibuk ,hehehehe. Waktu itu oleh beberapa pakar politik otonomi daerah, sudah diperhitungkan bahwa pdip dan pkb sebagai partai baru, akan menguasai kursi-kursi parlemen dari pulau jawa, apa yang dilakukan untuk mengimbangi besarnya pengaruh pulau jawa tersebut ? maka mulailah dimekarkan beberapa daerah tingkat propinsi atau kabupaten-kotamadya. sehingga lahirlah dalam waktu singkat propinsi atau daerah baru dibawahnya, Itu semua dilahirkan mungkin saja hanya untuk mengurangi besarnya pengaruh pulau jawa, mungkin saja harapannya, adalah lahirnya pemerataan aspirasi ditanah air kita, Tapi waktu itu kan birokrasi kita, dimana-mana masih terbayang bagaimana nikmatnya, ikut berkuasa dibawah pemerintahan-nya golongan karya, jadi otomatis, pemerintahan yang duduk berkuasa didaerah baru, masih ber-orientasi pada golongan karya. Dengan berbagai cara , akhirnya wakil ke parlemen-pun berhasil dikirim . Kalau om ryas rasyid mengatakan bahwa pemekaran itu bernuansa separatis, marilah kita menelisik kembali apa yang terjadi dengan semangat otonomi daerah, dan semangat yang menggebu-gebu saat itu, untuk memekarkan beberapa daerah baru. jadi jangan terlalu cepat untuk menuduh separatisme dari usulan pemekaran daerah. pemekaran daerah hanya karena ambisi beberapa elit lokal, hal itu bisa saja akan disambut meriah, jika memang hukum dan keadilan disuatu daerah masih merupakan impian saja. salambambangsulistomo. 2009/2/6 Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com Mengapa banyak orang bersibuk ria mengenai pemekaran? Benarkah tujuannya supaya ada perimbangan, keadilan, semata-mata untuk kepentingan masyarakat di daerahnya? Tidak adakah ulterior motives tertentu? Berikut tulisan satire tentangsisi lain dari pemekaran, yang mencoba mengupas hal-hal yang umumnya hanya diketahui segelintir pihak. Di Republik BBM (mohon diingat ya, bukan NKRI), ada kasus di mana Pemda dan DPRD tingkat provinsi dan kabupaten sekitar belum ACC adanya pemekaran, tiba-tiba di DPR Pusat sudah ribut. Lho kok bisa? Ya, karena konsepnya memang sengaja dibuat begitu: Ribut dulu, sehingga nanti terekspose di media massa (apalagi bila ada di antara pencetus pemekaran yang punya media massa pribadi), lalu timbul sentimentalita etnisisme (plus agama), kemudian makin ribut lagi dengan membawa massa yang sebenarnya tidak tahu massalah, barulah Gubernur dan Ketua DPRD-nya terpaksa (baca: *dipaksa*) teken. Pokoknya harus, karena itu sudah harga mati! (Dan pihak mana yang sebenarnya harus mati? Siapapun yang tidak setuju pemekaran, tentu saja.) Bagaimana dengan urusan feasibility study? Masalah teknis? Sosio-kultural? Itu urusan belakangan, yang penting jadi dululah. Analisis Prof. Ryaas Rasyid dua malam y.l. (yang juga menginspirasi tulisan ini --Red) mengenai bagaimana umumnya proses pemerkaran itu terjadi (and for what cryptic reasons) menegaskan bahwa pemekaran tak lain dan tak bukan adalah separatisme dalam bentuk lain. (Btw, Prof. Ryaas mengambil contoh analisis dari NKRI, bukan fiksi ala Republik BBM.) Apa yang akan terjadi setelah daerah baru itu benar-benar jadi ditetapkan? Ya, nanti bisa bagi-bagi jabatanlah: suami jadi kepala daerah, istri jadi ketua Dharma Wanita merangkap tukang stempel proyek (Mrs. Ten Percent), ponakan sepupu jadi Sekda (15%), anak dan karib kerabat serta tim sukses yang ikut berjuang jadi pengusaha proyek-proyek pengadaan (barang harga 60%, bisa dijual paling tidak 150%). Lho, rakyat yang tadinya diperjuangkan ke mana? Bisa ditebak, setelah demonstrasi dan habis manis, mereka tetap sajalah jadi petani, tukang becak, buruh sawit, dan pengangguran, Pakcik dan Makcik! Tapi, no worries, alam punya keseimbangannya sendiri. Apabila nanti muncul insiden bini muda atau tertangkap di lobby hotel barulah semua berkelahi. :-) Salam, Andri [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tuhan, aku golput
om hussein dan om haniwar, saya juga mencermati kok, bahwa tidak semua caleg itu tidak berkualitas, dan memang tidak semua rekayasa politik itu berhubungan dengan itikad buruk, tapi jika ada bagian dari masyarakat yang sudah tidak punya kepercayaan, pada semua proses pemilihan umum- dan pada semua pemimpin yang dianggapnya tidak bisa dipercaya, apakah itu harus dikatakan haram juga. Banyak juga kaum cerdik-pandai, justru melihat perencanaan pemilihan umum, mulai dari pembuatan undang-undang, kesertaan partai politik yang dianggap melanggar konstitusi, semua itu kan dianggap telah direkayasa oleh suatu rezim yang dianggap tidak pro-rakyat, bagaimana kita setiap hari membaca bagaimana ulah para wakil rakyat, yang sebenarnya dianggap sebagai wakilnya partai politik saja, suap menyuap, berfoya-foya dalam studi banding, gaji besar, berlomba membeli mobil mewah, sebagai salah satu contohnya yang ekstrim. saya masih percaya bahwa masih ada juga sih anggota parlemen yang baik, jujur, pokoknya istikomah deh. tapi partainya kan selalu harus melakukan tawar-menawar politik, yang tidak selalu pro-rakyat, tapi akhirnya lebih pada pro stabilitas kekuasaan. masyarakat semakin lama semakin cerdas, karena keterbukaan informasi publik, makanya itu keterbukaan informasi publik harus kita dukung, sebagai dukungan kita pada penegakkan hukum dan keadilan kan om ? sehingga masyarakat tidak disuguhi terus menerus, kebohongan dan pembohongan publik, akibatnya adalah pembodohan dan kebodohan, pemiskinan dan kemiskinan rakyat, jadi pilihan untuk tidak memilih itu tidak perlu diharamkan, kalau alasannya jelas. musuh kita sama kok, yaitu golongan hitam yang selalu membodohi, membohongi, memiskinkan rakyat, nah itu dia, sebaiknya perlu juga fatwa untuk tidak memilih golongan hitam. salambambangsulistomo. 2009/2/5 Haniwar Syarif hani...@syarif.com Mas Bambang .. katanya yg lain itu belum di fatwa kan krn belum ada yg nanya ( belum berarti gak haram lho ) jadi tanya aja ke komisi fatwa ..pertanyaan mas eeh oom bambang .., nantinya.., katannya akan dikeluarkanfatanya yg saya gak pasti apa pertanyaan Oom akan diseriusi oleh mUI seperti mrkserius dgn pertanyaan dari HNW ( bukan haniwar lho ) atau nggak HS
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anak Nakal, Salah Orangtuanya!
Ini masalah sebetulnya ada hubungannya dengan cerita jarum yang disampaikan Menkominfo pada acara kopdar FPK Jumat 30 Jan 09 yll. Jarum yang hilang di dalam kamar tapi dicari di luar rumah, identik dengan ada masalah kenakalan remaja tapi mencari solusi nya di luar lingkar keluarga. Padahal, masalah kenakalan remja tidak terlepas dari kenakalan orang tua nya. Jadi, pembinaan remaja harus berasal/dimulai dari rumah nya. Kira-kira begitukan? M. Ilyas Ahkab http://saylim4457.multiply.com --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/02/05/2127257/Anak.Nakal..Sa lah.Orangtuanya SEMARANG, KAMIS Psikolog dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Hastaning Sakti, mengatakan, orangtua perlu mendengarkan curahan hati anak supaya tidak semakin sering muncul kasus kenakalan remaja. Orangtua jangan berpikir kalau remaja zaman sekarang berada pada posisi yang salah dan rawan, katanya di Semarang, Rabu. Menurut penilaiannya, jika ada pihak yang semestinya bertanggung jawab atas terjadinya kasus-kasus kenakalan remaja, maka pihak tersebut adalah orangtuanya sendiri. Kasus kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang yang terjadi pada remaja. Masalah sosial ini terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Pemakaian narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) merupakan salah satu kasus kenakalan remaja yang semakin meningkat setiap tahunnya. Tahun 2004 diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba, yang sebagian besar adalah remaja, mencapai angka 2,9 juta sampai 3,6 juta orang atau setara 1,5 persen penduduk Indonesia. Kebanyakan kasus kenakalan remaja, termasuk penyalahgunaan narkoba, terjadi karena orangtua tidak menerapkan metode parenting skill atau secara sederhana bisa diterapkan dengan mau mendengarkan keluh kesah dan isi hati anak. Ia mengatakan, orangtua lebih sering marah-marah dan menyalahkan anak daripada memberi solusi untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Anak adalah anugerah yang harus dijaga. Kita tidak bisa menyalahkan mereka begitu saja atau menyalahkan lingkungan, tetapi kembali kepada diri orangtua sendiri, apakah selama ini menjaga anugerah tersebut dengan baik atau tidak, kata Dosen Psikologi Universitas Diponegoro ini. Ia menjelaskan, pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba- coba besar sekali. Pada usia remaja, mereka berada pada masa pencarian jati diri. Ia mengatakan, di sinilah peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mengarahkan anak, bukan mempersalahkan, atau bahkan meremehkan apa yang mereka kerjakan. Satu yang perlu diingat, setiap orangtua sudah pernah menjadi anak, tetapi anak belum pernah menjadi orangtua. Inilah mengapa orangtua perlu mengerti anaknya, katanya. ABD Sumber : Antara
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sewindu Gorontalo
Salam, Kapan akan ada fikiran untuk mencegah banjir di kota Gorontalo? Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Jum, 6/2/09, sonar sihombing sonarsihomb...@yahoo.com menulis: Dari: sonar sihombing sonarsihomb...@yahoo.com Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sewindu Gorontalo Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 6 Februari, 2009, 10:36 AM Kebetulan saya juga hadir di acara itu. Fadel juga mengakui bahwa pencapaian itu bukan prestasi pribadinya tetapi prestasi timnya. Mungkin yang layak ditiru oleh Pemda lain adalah fokus terhadap sesuatu yang segera bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyat dalam waktu singkat, seperti yang dibuat FM yaitu fokus pada pertanian jagung sehingga dia disebut Mr. Corn ini. Sonar
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita Kompas; Kesepakatan Tentatif Paket Stimulus Obama
Yth Rekan milis, Pembicaraan terakhir dengan Senat cukup ulet sehingga baru dicapai kesepakatan tentatif. Memang ada pilihan yaitu antara Waktu dan Kwalitas dari Program Stimulus. Obama mengatakan saat berdiskusi sudah lewat dan saatnya sekarang untuk action, namun ada yang mengatakan bahwa kita tunda sebentar untuk sempurnakan paket stimulus maka akan lebih baik kwalitasnya. Obama begitu khawatir berita terakhir 600.000 orang kehilangan pekerjaan di bulan Januari 2009 saja.Tetapi diskusi alot berlangsung terus sehingga disetujui secara tentatif. Bahkan ada yang tidak setuju dengan stimulus karena Amerika menjadi besar berdasarkan kapitalisme maka ide sosial berupa campur tangan pemerintah tak akan ada hasilnya. Saya mencoba mencari rincian/breakdown dari paket dan ketemu sbb; -Tax cuts 275 Miliar $, -Total paket lainnya 550 M $ yang antara lain untuk ; Pendidikan 142 M $,Kesehatan 112,1 M $; Welfare/unemployment 102 M $; Infrastruktur 90 M $; Energi 58,6 M $. dll Tentang pendidikan dikatakan sangat penting karena katanya pendidikan bukanlah konsumtif tetapi investasi untuk modal intelektual bangsa.Antara lain mempertinggi kwalitas sekolah,education on technology,evaluasi dan penghargaan bagi yang mencapai kinerja pendidikan seperti yang diinginkan sekitar 15 M $. Paket evaluasi dan penghargaan bagi pendidikan saja bernilai 15 M $ dipertanyakan bentuknya seperti apa dan bagaimana,kira-kira 200 triliun rupiah (seperlima anggaran RI). Kesehatan akan diperkuat sistem informasi untuk mencegah/preventive agar tidak sakit, sistem informasi tentang bagaimana hidup yang sehat dan sistem informasi bagi para pasien agar datanya akurat dan penyembuhan bisa optimum. Infrastruktur adalah pembuatan jalan 30 M $,penghematan energi 31 M $; air bersih ,saluran air dan pengendalian banjir 19 M $. Energi antara lain untuk grid skala kecil sebesar 32 M $, energi terbarukan 20 M $ dan perbaikan isolasi rumah rakyat miskin 6 M $. Wah, pemborong Indonesia bisa dong cari kesempatan untuk dapat proyek disana. Terutama ahli software Indonesia,bisa berlomba dengan orang India untuk cari peluang disana. Satu lagi yang menarik pernyataan bahwa pendidikan it is investment in intellectual capital.Bagaimana mengevaluasi dan kriteria sukses dari pendidikan perlu dana 200 triliun rupiah merupakan topik yang menarik untuk dibahas oleh para ahli pendidikan kita. Salam Hormat, Bakri Arbie. [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tanggung jawab orang tua pada kenakalan remaja
Salam, Pengalam pribadi dengan gadis berpakaian OSIS di SORE hari,yang mengetuk pintu mobil waktu lampu hijau.Karena sudah kuning saya terpaksa membuka pintu dan disambut dengan: boleh ikut Oom?. Mau diantar kemana?.Kemana saja!. Ke Putri Duyung mau?.Mau saja Kamu cari duit ya? Jangan mengina saya, Bapak saya .(pangkat tinggi, sambil membuka tas menunjukkan uang Rp 100.000,- 5 atau 6 lembar.Setelah sampai di Putri Duyung, sebagai laki2 dan wanita saya TIDAK MAIN PETAK UMPET dan saya bukan HOMO atau IMPOTENT. Waktu dia masuk kamar mandi, saya buka tasnya berisi buku2 tentang matematika .Setelah selesai, sudah mari kita pulang sudah jam 08.00 ini.Buat apa pulang cepat2, bapak masih rapat dan ibu belum pulang arsan:. Tunggu jam 09.00 saya mau lihat warta berita dulu di TV. Saya coba memberi uang Rp 100.000.Ditolak dengan kata emangnya saya pelacur.Dia tidak pernah tanya nama siapa saya dan juga tidak pernah bilang namanya , panggil saya Dewi saja. Setelah kita naik mobil pulang, saya tanya dimana rumahnya.Dia hanya mengatakan di Kebayoran dan pada suatu ketika dia minta turun di tengah jalan.Saya tidak pernah ketemu 'DEWI lagi meskipun saya ber-kali2 berhenti di lampu merah yang sama.Inilah akibat orang tua yang tidak bertanggungjawab? Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Jum, 6/2/09, radinal88 radina...@yahoo.co.id menulis: Dari: radinal88 radina...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tanggung jawab orang tua pada kenakalan remaja Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 6 Februari, 2009, 11:35 AM TANGGUNG JAWAB ORANG TUA (Relevansi Dekadensi Moral dan Minimnya Perhatian Orang Tua) Oleh: Radinal Mukhtar Harahap Kamis, 5 Februari 2009, psikolog dari universitas diponegoro (UNDIP) Semarang, mengatakan bahwa pihak yang semestinya harus bertanggung jawab atas kenakalan remaja akhir-akhir ini adalah orang tua remaja itu sendiri. Ia mencontohkan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba terjadi karena orang tua tidak menerapkan metode parenting skill atau dengan istilah yang lebih sederhana, mendengarkan keluh kesah dan isi hati anak. Orang tua, kebanyakan, lebih sering marah-marah dan menyalahkan sang anak dari pada memberikan solusi atau jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi anak. Sehingga, anak sering mencari solusi dan jalan keluar dengan mengkonsumsi narkoba. Anak adalah anugerah yang harus dijaga. Kita tidak bisa menyalahkan mereka begitu saja atau menyalahkan lingkungan, tetapi kembali kepada diri orangtua sendiri, apakah selama ini menjaga anugerah tersebut dengan baik atau tidak, kata Dosen Psikologi Universitas Diponegoro ini. Hal demikian mengingatkan saya pada hasil penelitian dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mengatakan bahwa 63% siswa SMP dan SMA sudah terjerumus dalam pergaulan bebas sebagai pelaku hubungan suami istri diluar nikah. Ini artinya remaja yang masih perjaka/gadis hanya sekitar 37% atau tidak mencapai setengahnya. Lebih radikal lagi, kita dapat menyimpulkan bahwa remaja jahat lebih banyak daripada remaja baik. (Radinal, Blog Pribadi, http://kumpulan- q.blogspot. com/motivasi) Tanggung Jawab Orang Tua Ada sebuah statemen yang mengatakan bahwa Al-Ummu Madrasatun yang berarti ibu (baca: orang tua) adalah madrasah, atau tempat pembelajaran yang paling pertama yang dirasakan oleh anak. Pada orang tualah anak belajar mengatakan ibu atau ayah. Belajar meminta makan atau minum, dan lain sebagainya. Pantaslah bila Rasul pernah bersabda bahwa Aljanntatu Tahta Aqdami al-Ummahat surga itu dibawah telapak kaki ibu, yang dapat ditafsirkan secara sederhana dengan kesuksesan seseorang itu berpengaruh kuat dengan ketaatannya pada sosok orang tuanya. Lebih jauh lagi, Rasul juga pernah menyandingkan sosok orang tua dengan Allah SWT dalam kaitan ridha dan murka. Ridhallahu fi Ridha al-walidaini, wa Sukhtullah fi Sukhti al-Walidaini. Keridhaan Allah bergantung pada keridhaan orang tua, dan murkanya Allah sangat berkaitan erat dengan murkanya orang tua. Tidak salah kemudian jika kita banyak mendengar dongeng ataupun legenda tentang anak yang menjadi batu karena melawan orang tua, yaitu malin kundang. Lantas, bagaimana dengan fenomena sebagaimana dipaparkan oleh psikolog Undip tadi? Sangat tepat bila kita melihat peranan vital orang tua dalam pendidikan anaknya. Orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk citra dan paradigma sang anak. Pantas bila ada imam madzhab yang mengatakan bahwa jodoh sang anak berhak ditentukan atau lebih radikalnya dipaksakan, oleh orang tuanya. Mengembalikan Peran Orang Tua Sering kita mendengarkan, bahwa kecerdasan seorang anak sangatlah berkaitan dengan kecerdasan orang tua. Pepatah mengatakan bahwa buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Fenomena anak menjadi pengganti orang tua telah jamak kita lihat dalam realita keduniaan. Soekarno digantikan Megawati, contoh yang sangat tampak akhir-akhir ini. Peran yang sangat vital inilah yang seharusnya dikembalikan kepada tempatnya. Orang tua, janganlah
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker
Hehe. Iya, kalo mikirnya begitu emang semua bahaya. Soalnya ngeliatnya pada pakai mikroskop. Sekarang banyak artikel hanya menyebut ttg bahaya ini dan bahaya itu. Maksudnya tentu potensi bahaya. Sementara bahaya tadi utk menjadi resiko ada faktor paparan atau jumlah yg dikonsumsi tubuh. Jangankan styrofoam, kalau kita search sugar di internet aja langsung keluar info yg bahkan jauh lebih mengerikan dari styrofoam, karena kematian akibat sugar nyata ada disekeliling kita, sementara kematian akibat styrofoam gak pernah ada bukti yg langsung dan nyata. Jadi kalau bicaranya potensi bahaya, nyetir mobil atau motor, jalan dipingggir jalan (polusi), isi bensin (terhirup bensin, apalagi solar), naik bis atau punya teman perokok (kehirup asapnya), bungkus makanan tradisional spt daun pisang (pasti ada kumannya), apalagi bagi perokok... Wah urusan plastik ini gak perlu dikhawatirkan :-) Point saya hanya, isu ttg plastik ini jadi besar karena kekurangfahaman kita ttg bahan ini dan ketidakproporsionalan kita dalam memandang isu-isu ini. Salam, indratmoko On 2/6/09, David Edzar Purba davidpoe...@yahoo.co.id wrote: Segala yang baik niatnya baik Jelas-jelas stereofooam bila dibuat jadi wadah makanan akan menimbulkan penyakit apalagi terkena minyak dan panas. Belum lagi bekas stereofoam itu tidak akan terurai sampai ribuan tahun. Kalau kita bertanya kembali banyak yang makan asal makan tidak sakit, atau makan sampah sekali pun tetap tidak sakit itu masalah lain lagi, sila baca buku yang banyak ada kok ( he he )
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Guru Agama Tes Keperawanan Pakai Jimat
Yang harus segera diinvestigasi adalah mengungkap apa motif sebenarnya dibalik tindakan aneh si guru ini. Saya khawatir kalau-kalau si guru justeru punya maksud lain terhadap muridnya dengan alasan tes keperawanan. Ada baiknya para orang tua untuk selalu mengingatkan anak-anaknya mewaspadai dan menceritakannya kepada orang tua segera bila menemukan gerak-gerik atau tindakan orang yang dirasa sangat aneh atau sangat tidak wajar. SH On Thu, Jan 29, 2009 at 10:36 AM, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/28/11574325/guruagamateskeperawananpakaijimat PAMEKASAN, RABU Dunia pendidikan kembali tercoreng. Delapan wali murid siswa kelas III SMPN 6 Pamekasan, Selasa (27/1), memprotes tindakan Thalib, guru pendidikan agama, yang dinilai mengarah pada pelecehan seksual terhadap muridnya. Tindakan tak senonoh itu dilakukan Thalib dengan cara memanggil satu demi satu siswi ke ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk dites keperawanannya dengan menggunakan jimat. Kedatangan wali murid ke sekolah itu membuat kaget Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 6 Budi Trianto. Kami ke sini ingin bertemu Pak Thalib, tolong hadirkan segera, kata Hasim, salah seorang wali murid dengan nada tinggi. Menurut pengakuan sejumlah wali murid, anak-anak mereka belakangan ini terlihat sedih. Mereka mengaku takut kala bertemu Thalib, setelah dipanggil dan ditanya status keperawanannya. Sebagai guru agama, tindakan itu tidak pantas dilakukan kepada anak didiknya, apalagi tindakannya mengarah pada pelecehan seksual. Persoalan perawan atau tidak bukan urusan guru, apalagi anak-anak mereka masih perawan. Mendengar cerita wali murid, Budi Trianto hanya terdiam. Ia pun menyuruh guru lain memanggil Thalib. Saat menemui wali murid, Thalib membantah tudingan melakukan pelecehan seksual dengan jimat kepada muridnya. Semua itu tidak benar. Saya hanya menanyakan secara baik-baik kepada anak-anak. Tidak ada maksud tertentu, kecuali saya ingin memperbaiki akhlak anak-anak. Itu saja tujuan saya, kilah Thalib. Kemudian, delapan siswi yang diduga menjadi korban percobaan pelecehan seksual dipertemukan dengan Thalib. Salah seorang siswi, sebut saja Bunga (nama samaran), mengungkapkan, beberapa waktu lalu ia dipanggil Thalib ke ruang UKS dan ditanyai apakah sudah pacaran atau belum dan apa pernah berhubungan badan dengan laki-laki. Merasa dirinya tidak pernah berhubungan badan dengan laki-laki, siswi itu menjawab dirinya masih perawan. Namun, Thalib tidak percaya dan mengeluarkan sebuah benda persegi empat yang diakui sebagai jimat, alat untuk mengetes keperawanan seseorang. Saat itu saya disuruh memegang jimat itu. Lalu, kaki kanan Pak Thalib beberapa kali disentuhkan ke paha saya. Apa maksud dari semua itu, saya tidak mengerti. Sejak kejadian itu, saya jadi takut pada Pak Thalib, ungkapnya. Hal senada diungkapkan Melati (nama samaran), siswi lainnya. Pertanyaan yang diajukan kepada Melati sama seperti kepada siswi lainnya. Hanya, Melati pernah ditawari Thalib diajak berhubungan badan, tetapi dengan halus Melati menolaknya. Azimat-nya itu ditempelkan ke perut kanan saya. Karena saya betul-betul masih perawan, saya tidak takut dites, kata Melati, yang juga diakui siswi lainnya. Seusai mendengarkan pengakuan beberapa siswinya, Thalib mengakui jika dirinya pernah memanggil sejumlah siswinya ke ruang UKS. Pemanggilan itu semata-mata ingin mendidik siswinya agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas. Thalib juga mengaku, ajakan berhubungan badan dengan siswinya sekadar bergurau saja. Sebagai guru agama, yang sudah memiliki tiga anak, tidak mungkin melakukan tindakan amoral dengan anak didik sendiri. Namun, sewaktu didesak wali murid untuk mengeluarkan jimatnya, Thalib menolak dengan alasan tidak memiliki jimat. Karena penjelasan Thalib dianggap tidak memuaskan, wali murid sepakat melaporkan kasus itu ke polisi. Kami sepakat menyelesaikan kasus ini lewat jalur hukum saja, papar salah seorang wali murid. Sementara itu, Kasek SMPN 6 Budi Trianto saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih belum menentukan langkah terkait laporan wali murid. Sekarang kami mau rapat dulu membahas masalah ini. Kami harap persoalan ini tidak usah dibawa ke polisi, tetapi secara kekeluargaan, ujarnya. [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo!
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000
He he he he he Indonesia ketinggalan jauh rupanya. Program Computer US.$ 100,- yang dicanangkan oleh SBY dengan membentuk DETIKNAS yang lansung dibawah perintah Presideen, sampai saat ini belum jelas hasil karyanya. Ide Computer U*S.100,- itu muncul saat beberapa negara Afrika pada th. 2004 berhasil membuat Computer For Student seharga US.$ 100,-/ unitnya. Sejak th. 2006 mereka berupaya mengembangkan Computer for Student seharga US.$ 10,-/ unitnya dan dijadwalkan sebelum th. 2010 sedah bisa terealisir. Tapi rupanya India lebih dulu berhasil membuat Computer seharga UA.$ 10,-/ unitnya. Lha bagaimana Indonesia? Lembaga Detiknas ternyata tidak berdaya melaksanakan tugasnya, yang katanya banyak dihambat oleh birokrat kita. Jadi, marilah kita dorong pemerintah hasil pemilu 2009, kalau perlu kerjasama dengan pemerintah India untuk menciptakan Computer For Student seharga US.$. 10,-/ unitnya yang sudah dilengkapi dengan fasilitas Internet nir kabel. Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Rab, 4/2/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000 Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Rabu, 4 Februari, 2009, 2:04 PM http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/04/ 00520154/ langkan Pemerintah India benar-benar serius mengenalkan teknologi komputer kepada jutaan pelajar. Kini mereka sedang memproduksi komputer seharga 10 dollar AS atau sekitar Rp 110.000 per unitnya. Laptop-laptop itu diproduksi atas sponsor pemerintah. ”Jika orangtua ingin menghadiahkan sesuatu kepada anak-anaknya, mereka dapat dengan mudah membelinya,” kata Sekretaris Pendidikan Tinggi RP Agrawal di New Delhi seperti dikutip AFP, Selasa (3/2). Spesifikasi laptop murah itu berkapasitas dua gigabyte dan internet nirkabel. Namun, prototipe dan cara menekan ongkos produksinya masih dirahasiakan. Produksi komputer murah tersebut bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas agar bisa mendukung kemajuan ekonomi India. (AFP/FSA) Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Freeport, akar Separatisme Negara
Oleh: Arkilaus Arnesius Baho Banyak kalangan menilai perusahaan asal Amerika yang sudah menguras kekayaan alam di Papua ini tidak hanya menimbulkan kelalaian kontrol tetapi juga memicu semangat perlawanan rakyat akibat ekspansi neoliberal. Puluhan tahun pula selama di Papua, Freeport menyumbang belenggu ketidakadilan dan penjarahan hak politik, ekonomi dan kedaulatan negara. Dimana sistem Undang-undang pengontrol investasi jadi amburadul, dan bagi rakyat Papua sumbangsih Freeport terkait integrasi Papua menuai ketidakadilan dan menjemput anarkisme demokrasi. Pendudukan Freeport di Papua meletakkan peradaban baru; status Papua secara politik beralih dalam pangkuan RI pasca seruan trikora tahun 1963. Investasi asing terus membanjiri bumi Indonesia pasca negosiasi produk hukum lunak ( UUPMA satu/1967) bagi pengelolaan aset ekonomi bangsa. Jadilah kenyataan, 80 persen aset tambang di Indonesia di kuasai asing dari segala sektor strategis pengelolaan hasil alam di nusantara ini. Phobia negara-negara berkembang terus menyatukan globalisasi dengan kesejahteraan rakyat sudah dilakukan pasca isu-isu gelobalisasi menjamur di dunia. Indonesia menjadi negara berkembang di Asia Tenggara yang punya nilai lebih secara ekonomis dan suprastruktur rakyat sebagai benteng reformis bagi melunaknya keberpihakan negara atau pemerintah mendukung hegemoni imperialis. Sudah 37 ribu lebih saham milik Perusahaan Trans Nasional ( TNC ) untuk mata rantai ekonomi dalam negeri dan dunia. Dimana 21 perusahaan negara di dunia pendukung investasi operasi tambang bagi PT. Freeport Indonesia. Dan 150 ribu anak perusahaan di dunia yang punya hubungan produksi dibawah payung eksplorasi tambang milik freeport pusat di Amerika. Skala operasi terbesar Freeport di dunia adalah di Papua \ Tembagapura \ dengan cadangan emas, batubara dan merkuri begitu banyak. Bagaimana keuntungannya bagi kelangsungan hidup bagi negara..?. Nilai lebih adalah tujuan investasi dalam segala hal. Transparansi keuangan Freeport secara rutin di publikasikan dekade tahun 2005 sampai sekarang. Kewajiban Freeport di tahun 2007 saja, mencapai 2,9 Triliun Untuk Jakarta, 33 Milyar Buat Timika. Jika rata-rata penghasilan Freeport mencapai satu trilyun per tahu, maka sudah ada devisa puluhan trilyun bagi negara. Dengan stigma kesejahteraan rakyat dari ekonomi bangsa, tatkala sampai sekarang PT. FREEPORT INDONESIA, Operasi : 1967 – sekarang Luas Konsesi 2,6 juta ha, termasuk 119.435 ha hutan lindung dan 1,7 juta ha kawasan konservasi. Akankah pulau Papua semakin sempit? tidak, fisik pulau begitu luas, tetapi habitat alam dan mahluk hidup menjadi rentan dari sapuan penanam saham ini. Tatkala gunung gresberg terus dibuat teriwongan dan gailan lubang besar-besar nyatanya...Pemerintah Indonesia mewakili ratusan juta penduduk punya utang luar negeri sebesar 61.81 Milyar USD yang harus di keluarkan dari kas APBN negara. Angka ini semakin memprihatinkan bagi keberpihakan negara akan keberpihakan bagi lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan dan pembangunan ekonomi. Akankah efisien dengan kekuatan ekonomi negara bagi kebutuhan hidup warga negara ditengah krisis ekonomi dunia suatu masalah krusial sekarang. inilah fakta, kemandirian bangsa dipertanyakan sejauhmana kemungkinan keberhasilan bagi kesejahteraan rakyat di dalam ruang kepungan globalisasi saat ini. Pemutusan hubungan kerja ribuan pegawai perusahaan, dibarengi dengan pembentukan daerah pemekaran baru, akankah solutif bagi penanganan pengangguran?. Stimulus eksploitasi tambang sejak masuknya Freeport, merambat kedalam keberpihakan ruang negara begitu besar bagi keberlangsungan investasi ketimbang negara memberi ruang bagi kemandirian bangsa dalam segala hal. Undang-undang tata ruang melegitimasi penggusuran dimana-mana dan keyakinan bagi Freeport untuk menerapkan sistem security di areal penambangannya. Anehnya, security Freeport ( proteksi ) untuk tidak berada di areal tambang saja lebih ketat. Memasuki wilayah Freeport harus mengantongi 12 ijin resmi. Memalukan sekali dimana undang-undang investasi asing justeru memberi kemudahan bagi segenap investasi asing di Indonesia. terbalik bukan? Realitas negara tidak berpihak kepada kemandirian bangsa inilah, separatisme negara terus menjarah aset rakyat, dan merombak kedaulatan bangsa. separatisme negara sangat mungkin merekonstruksi kemiskinan permanen, tetapi keberadaan kelompok separatis negara ini malah di lindungi negara dan negara memenjarakan rakyatnya yang tidak sepakat dengan separatis negara. Papua titik penting dalam sejarah keterpurukan bangsa Indonesia. Ia, gara-gara Freeport masuk di Papua, UU PMA di teken penguasa Jakarta sebagai fondasi utama bagi meningginya kelompok separatis negara. Dan gara-gara tuntutan Papua merdeka juga, Otonomi Khusus dan Otonomi daerah di berlakukan dengan stimulus era reformasi. Belumlah kemajuan didapat, demokrasi tidak begitu utama, hak asasi manusia dan ekologi bukanlah
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Yang doyan yang memberi bukan SBY. Siapa pula mau memberi gelar pada calon yang belum tentu menang. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Martin L. Peranginangin perkantongsamp...@... wrote: Koq kesannya Pak SBY doyan dianugrahi gelar menjelang pemilu? Di bidang teknologi selama masa Pak SBY dua penemuan baru yang terkenal yakni Blue Energy dan beras Super Toy seperti komentar pak KM. Koq baru sekarang dianugrahi gelarnya? Apa pihak ITB sudah diatur, piye iki?? Martin L Peranginangin
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bls: SEJARAH� GARUDA� YANG BENAR
Ulang tahun Garuda Indonesia adalah 26 Januari 1949. Tidak kurang satu hari...tidak lebih satuhari Dan kalo merasa tidak suka...ya gugat aja negara ini, koq cuma teriak2 di tulisan.. Lebih gentle dikit dong... 2009/2/6 Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com Salam, Generasi baru GARUDA TIDAK RIBUT KARENA TIDAK TAHU SEJARAH SEHINGGA DENGAN MUDAH MEMALSU SEJARAH WARISAN REZIM SUHARTO dengan militerismenya yang MEMAKSA bahwa GARUDA sebagai maskapai sipil telah dibuat/didirikan oleh MILITER atau AURI( melalu PRIBADI Wiweko Soepono yg ambisius). Itulah sebabnya selama bertahun-tahun dulu tidak dipersoalkan selama rezim Orde Baru, tetapi meskipun katanya sudah ada reformasi namun sampai sekarang ANTEK2 ORDE BARU masih merajalela terbukti adanya orang yang TIDAK LEVEL yang membantah secara ngotot dan TANPA BUKTI kenyataan sejarah yang betul, yang saya kemukakan.Heran juga kalau ada yang mengaku dibantai rezim Suharto ANDAIKATA Anda mendukung kilah orang itu( semoga dan hamdulliah tidak).Karena terjadinya pemalsuan sejarah seperti ini dan contoh lain adalah JANUR KUNING dsb. Tetapi Anda boleh berbahagia, mungkin dapat mengklaim GARUDA atas nama rakyat Aceh karena pasti banyak yang ingin membantu ( seperti yang membantah keterangan saya)demi keuntungan besar yang akan diperoleh. Wasalam Wal Suparmo
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wapres Kritik Fatwa Golput MUI
Saya setuju dengan pernyataan pak Wapres kita, bahwa tidak sepatutnya MUI memasuki ranah Politik yang dijamin oleh Undang - undang. Ada kesan kuat MUI memposisikan lembaganya sebagai Yang Maha Kuasa untuk menentukan mana tindakan Umat Muslim yang dosa dan bisa masuk neraka dan mana yang masuk surga. Lha terus apa upaya pak Din samsudin yang ketua umum Muhammadiah dalam menyikapi fatwa haram ini??? Beberapa waktu yang lalu Pak Din Samsudin juga termasuk yang hadir dalam sidang fatwa MUI tapi menentang keputusannya saat dikeluarkannya fatwa MUI bahwa Pluralisme itu haram untuk umat muslim, yang langsung diprotes oleh Gus Dur dan NU. Pertanyaan saya: Apa saja yang sudah anda lakukan untuk umat muslim di Indonesia?? Salam, Adyanto Aditomo --- Pada Kam, 5/2/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis: Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wapres Kritik Fatwa Golput MUI Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 5 Februari, 2009, 6:18 AM Laporan wartawan Kompas Suhartono dari Washington DC http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/05/ 12311858/ Wapres.Kritik. Fatwa.Golput. MUI WASHINGTON, KAMIS †Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik fatwa larangan golput atau tidak menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2009 yang baru-baru ini dikeluarkan melalui sidang Ijtima Fatwa Majelis Ulama Indonesia di Padang Panjang. Menurut Wapres, jika fatwa itu haram, artinya yang melanggar akan berdosa. Padahal orang berdosa akan masuk neraka. Jadi golput akan mengantar seseorang masuk neraka? Kritik itu dilontarkan Wapres Kalla saat bertemu dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di AS dalam acara silaturahim di Wisma Duta, Washington, AS, Rabu malam waktu setempat atau Kamis pagi (5/2) waktu Indonesia. Fatwa MUI haram itu harus hati-hati. Saya tanya MUI, kok haram (golput)? Haram itu kan dosa. Dosa itu masuk neraka, jadi kalau golput itu masuk neraka? tanya Wapres Kalla. Menurut Wapres, fatwa itu sebenarnya acuan untuk masyarakat. Akan tetapi orang umum mengetahuinya sudah seperti kewajiban bahwa itu (golput) haram. Padahal faktanya, fatwa itu hanya acuan, tambahnya. Wapres menceritakan bahwa dirinya sudah menghubungi Wakil Ketua MUI, Din Syamsuddin. Jadi Pak Din tidak setuju meski orang MUI. Saya telepon bapak kan? tanya Wapres Kalla kepada Din yang hadir dalam acara pertemuan tersebut. Bapak tidak terlalu setuju. Ya sudahlah, ujar Kalla. Wapres juga bertanya kepada Utusan Khusus Presiden untuk Negara-negara di Timur Tengah, Alwi Shihab, yang juga berada di sana. Namun, jawaban Alwi tidak jelas di tengah forum itu. Sebelumnya, sidang fatwa MUI mengeluarkan fatwa kontroversial tentang larangan golput dalam Pemilu 2009 mendatang. Suhartono Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Haram Golput: Sebuah Langkah Gegabah
*Buletin Elektronik**www.Prakarsa-Rakyat.org* *SADAR * *Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi* * Edisi: 181 Tahun V - 2009 Sumber: www.prakarsa-rakyat.org* *FATWA HARAM GOLPUT: SEBUAH LANGKAH GEGABAH* *Oleh Achmad Rusyaidi H** Di awal tahun 2009 ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai golput (golongan putih) pada pemilu adalah haram. Fatwa yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga berarti pendapat berupa keputusan yang diberikan oleh mufti (alim ulama) terhadap suatu masalah. Fatwa memang secara hukum tidak mempunyai kekuatan mengikat, namun ia mempunyai efek psikologi yang sangat tinggi terhadap rakyat, khususnya umat muslim. Dasar dikeluarkannya fatwa MUI tentang golput haram berdasarkan ayat QS: An-Nisa`: 59 yang artinya, /Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul dan pemimpin kamu/. Fatwa haram ini dikeluarkan karena banyaknya minat rakyat terhadap golput yang semakin bersinar dari tahun ke tahun. Bahkan pemilu tahun 2004 kemarin disebutkan bahwa pemenang pemilu adalah golput. Selengkapnya: http://www.prakarsa-rakyat.org/download/Buletin%20SADAR/SADAR%20181%20tahun%20V%202009.html *webmas...@prakarsa-rakyat.org http://www.prakarsa-rakyat.org * [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Setiap mendengar blue energy selalu membuatku terkenang kepada sebuah lagu lama, Blue Moon - yg menjadi musik pengiring iklan kondom di tv : blue moon you saw me standing alone without a dream in my heart without a love of my own blue energy i saw you being bengong alone wih, ndak cocok.! -sg- --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kartono Mohamad kmj...@... wrote: SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Laporan Wartawan Kompas Kris R Mada http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/07/17180245/Merokok.di.Hotel..Tamu.Didenda.Rp.1.Juta SURABAYA, SABTU â Surabaya Plaza Hotel, Surabaya, mendenda salah seorang tamunya Rp 1 juta. Tamu itu kedapatan merokok di dalam kamar hotel yang menyatakan diri sebagai hotel bebas rokok. General Manager Surabaya Plaza Hotel Yusak Anshori mengatakan, tamu itu sudah diberi tahu ketika masuk ke hotel. Sejak 2 Februari 2009 ditetapkan seluruh area hotel bebas rokok. Kami berusaha memberikan efek jera agar kawasan ini benar-benar bebas asap rokok, ujarnya di sela-sela sosialisasi kawasan tanpa rokok di Surabaya, Sabtu (7/2). Wali Kota Surabaya Bambang DH juga hadir dalam acara itu. Denda itu merupakan sanksi maksimal untuk tamu. Adapun bagi karyawan yang kedapatan merokok atau membiarkan tamu merokok di lingkungan hotel bisa dipecat. Jadi, semua pihak akan berusaha menjaga komitmen ini, tuturnya. Adapun Bambang mengingatkan para orangtua dan orang dewasa tentang dampak merokok pada anak-anak. Racun pada asap rokok bisa mengurangi tingkat kecerdasan anak. Mau anak-anak tidak pintar gara-gara orang-orang di sekitarnya merokok? tuturnya. Ia juga mengingatkan, 75 persen racun asap rokok terhirup orang lain, sementara perokok aktif hanya menghirup sebagian dari racun-racun itu. Jadi, merokok itu jahat sekali karena sudah membahayakan orang lain, ujarnya. RAZ
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bongkar Tiga Si
Oleh BUDIARTO SHAMBAZY http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00113667/bongkar.tiga.si Serdadu-serdadu Portugal yang berlayar ke Asia Tenggara tahun 1500-an terkesima menyaksikan orang-orang Melayu marah. Mereka melampiaskan kemarahan dengan cara destruktif, anarkis, dan fatalistis. Mereka menjulukinya dengan âamucoâ. Duarte Barbosa dalam buku Amuco (1518) menulis, âOrang-orang âamucoâ berlarian ke seluruh penjuru merusak semua benda dan membunuhi tiap orang yang ditemui.â Dua dekade kemudian, para pendatang Inggris menyaksikan fenomena âamockâ. Di kamus mereka, âto run amockâ artinya orang membunuhi siapa pun untuk balas dendam yang didahului ritual mabuk-mabukan. âSetelah mabuk mereka berhamburan keluar rumah untuk membunuh. Bahkan, orang yang coba mencegah ikut dibunuh pula,â tulis seorang kapten bernama Cook. Kata âamockâ itu lalu berubah jadi âamokâ. Dari telaah psikologis, amuk ditafsirkan sebagai âbentuk ganjil dari ketidaknalaran akalâ. Tafsiran lain mengatakan âperilaku sangat destruktif yang diikuti amnesia, rasa lelah, bahkan bunuh diriâ. Tak mudah mengira-ngira sejak kapan amuk massa menjadi bagian dari kultur bangsa yang dikenal ramah ini? Sukar juga menebak mengapa di negeri yang alamnya indah ini masih saja ada orang yang dengan mudah menginjak-injak aturan yang dibuatnya sendiri? Amuk massa terakhir memakan korban Ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Azis Angkat yang tewas akibat pengeroyokan di Medan, pekan ini. Amuk massa dalam sistem demokrasi namanya âmobocracyâ (rule by the mob). Kerumunan atau demonstran anarkis bertindak sebagai elite yang berkuasa. Jika memakan korban nyawa, âmobocracyâ berubah menjadi âmobocrazyâ alias demonstrasi yang menghalalkan anarki. âMobocrazyâ di Medan meletus karena para demonstran yang tak puas merasa demokrasi sudah tak adil, telah dicuri, bahkan diinjak-injak sampai mati. âMobocrazyâ di Medan meletus karena ambisi keliru segelintir orang yang bertekat membentuk Provinsi Tapanuli. Pelaku-pelaku âmobocrazyâ pandai bela diri. Sebagian melarikan diri, sebagian menyalahkan polisi, dan sebagian lagi mengarang teori konspirasi. Tidak mengherankan âmobocrazyâ justru semakin meningkatkan apatisme masyarakat terhadap demokrasi. Sebagian kalangan bahkan menyimpulkan bangsa ini sesungguhnya kurang compatible dengan sistem demokrasi. Anda tentu tahu fakta yang menunjukkan hasil pemilihan gubernur di sejumlah provinsi besar dimenangi golput (golongan putih). Tak mustahil kelak terbukti lagi pada Pemilu-Pilpres 2009 bahwa mayoritas rakyat makin ogah menggunakan hak pilih. Apalagi konstitusi UUD â45 menjamin setiap warga untuk tidak menggunakan hak pilih masing-masing. Bisa dipahami gejala kurang sehat ini membuat kepala pejabat eksekutif, legislatif, dan yudikatif republik ini jadi pening. Soalnya, mereka telanjur memasang target untuk menyukseskan Pemilu-Pilpres 2009 sebagai, seperti biasanya, âpesta demokrasiâ. Salah satu cara kontroversial untuk meningkatkan partisipasi rakyat dengan mengintrodusir fatwa âgolput haramâ melalui MUI. Apakah cara ini efektif, tentu belum terbukti. Saya menduga sebagian masyarakat yang sadar politik malah mengernyitkan dahi karena mengherani fatwa MUI dan makin menjauh dari ingar-bingar pesta demokrasi. Pembengkakan jumlah golput merupakan penyakit klasik dalam sistem demokrasi. Ia harus dikikis habis karena merugikan konsolidasi demokrasi. Salah satu penyebab penyakit adalah kegagalan politisi memenuhi janji-janji. Mungkin jika satu atau dua janji saja yang tak dipenuhi, itu masih dianggap manusiawi. Namun, kalau hampir semua janji akhirnya terbukti kosong, rakyat otomatis merasa bahwa dunia politik tidak memiliki daya tarik lagi. Nah, itulah yang terjadi selama 11 tahun terakhir ini sejak Reformasi. Hasil dua pemilu dan dua kali pilpres 1999 dan 2004 memperlihatkan grafik peningkatan apatisme pemilih. Rakyat apatis benar, yang keliru adalah politisi. Anggap saja apatisme tahun ini sebagai hukuman untuk politisi. Harapannya pada periode 2009-2014 para capres, cawapres, partai, dan politisi agar bekerja lebih serius lagi. Namun, mengharapkan politisi yang bekerja serius bak mencari jarum di tumpukan jerami. Padahal, kalau kerja serius tanpa kampanye pun, sang politisi pasti terpilih kembali. Saya khawatir âancaman golputâ ini bisa merangsang pihak-pihak yang tak bertanggung jawab melancarkan gerilya âTiga Siâ (Korupsi, Intimidasi, dan Manipulasi) sebagai tiga langkah penangkalan. Apalagi, sebagian besar calon pemilih adalah rakyat jelata yang hidup di pedesaan. âSiâ pertama, Korupsi, mengandalkan politik uang dalam kampanye yang dibungkus dengan metode-metode persuasif. âSiâ kedua, Intimidasi, bisa dilancarkan melalui berbagai bentuk ancaman yang agresif. âSiâ ketiga, Manipulasi, dilakukan secara tersembunyi dengan memanfaatkan berbagai saluran resmi. Misalnya, menyulap hasil penghitungan suara melalui berbagai
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Yahoo Kenalkan Search Pad Permudah Riset Online
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/02/05/16313521/yahoo.kenalkan.search.pad.permudah.riset.online WASHINGTON, RABU - Melakukan riset online secara mendalam seringkali berbelit oleh banyak hal, mulai dari copy-paste, menyimpan URL's, menyimpan dan membuka-buka PDF, atau hanya sekadar menukil catatan dan data-data yang aktual. Kini, Yahoo punya fitur baru untuk membantu para user agar tidak ribet lagi berkutat dengan risetnya. Sebagai upaya memperkuat kanal pencariannya, Yahoo baru saja melakukan tes untuk proyek terbarunya. Diperkenalkan pada Rabu (4/2), kanal pencari bernama Search Pad ini didesain untuk membantu Anda dalam memudahkan pencarian. Simpelnya, Search Pad secara otomatis mengumpulkan situs-situs yang telah dikunjungi dan menyajikan banyak implementasi sederhana bagi para user untuk mengatur pencarian dan mengambil data. Fitur Search Pad ini akan membantu Anda menyimpan lama hasil pencarian Anda di situs yang dikunjungi. Jika fitur pencarian ini seketika mendeteksi adanya perubahan, maka Search Pad akan serta merta menyelamatkan hasil pencarian Anda ke dalam bentuk sebuah dokumen online. Kemudian jika butuh petunjuk pencarian lainnya, fitur ini akan segera menunjukkan halaman situs yang sudah Anda kunjungi pada pencarian sebelumnya. Selain itu, aplikasi pencarian ini juga bisa menambah atau memperbanyak pencarian, membuang halaman yang tidak disukai, serta mengulang lagi pencarian yang diinginkan. Bahkah, untuk meng-copy paste teks yang ada di dalam situs lainnya pun tidak perlu dengan mencari lagi lewat mesin pencari Yahoo. Aplikasi kanal pencari ini akan secara otomatis mengarahkan kita pada alamat situs dan tinggal menambahkannya saja. Kami berharap mereka yang melakukan riset bersama Yahoo jadi semakin mudah dan lebih efektif. Ini akan merangsang mereka kembali lebih sering lagi, ujar Larry Cornett, Wakil Presiden yang membawahi bidang produk untuk Yahoo Search. LTF
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Contreng? Cincay Lah Gantikan Inga-inga
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/02/07/13444963/Contreng.Cincay.Lah.Gantikan.Inga-inga JAKARTA, SABTU â Pasti kita masih lekat dalam ingatan kita, kata-kata inga'-inga' yang menjadi ikon pada Pemilu 1999 dan 2004. Nah, pada Pemilu 2009, kita harus melupakan kata-kata itu. KPU, menciptakan jingle kata-kata baru pada pemilu tahun ini, melalui iklan terbarunya. Kata-kata itu adalah Contreng? Cincay lah, yang terdapat dalam iklan yang diluncurkan pada hari Sabtu (7/2), di Gedung KPU. Kalau tahun 1999 kan kita ingat ada kata-kata 'inga'-inga', ting!'. Ini ada jingle yang juga mudah diingat, kata anggota KPU, Andi Nurpati, saat jumpa pers. Iklan yang bekerja sama dengan UNDP ini juga menekankan pada tata cara menandai, mengingatkan bahwa hanya 1 kali contreng, dan waktu pelaksanaan pemilu pada 9 April 2009 . Bintang iklan yang dijadikan ikon adalah Omes (Extravaganza) dan Nigta Gina (Prime Time). Iklan berdurasi 30 detik itu ditayangkan di 5 televisi swasta dan sejumlah media massa, dengan total 316 spot hingga 8 April mendatang. Sector Manager Political Participation UNDP Dedi Sitorus mengatakan, volume penayangan memang terhitung sedikit. Oleh karena itu, ia berharap ada partisipasi Depkominfo yang juga memiliki tugas sosialisasi untuk menggunakan iklan ini. Pada Maret 2009 nanti, volume iklan-iklan di media akan ditingkatkan, kata Dedi. Inggried Dwi Wedhaswary
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Nostalgia Lontong Capgomeh
Oleh Iwan Santosa dan Soelastri Soekirno http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/01103690/nostalgia.lontong.capgomeh Perayaan Capgomeh pada Senin (9/2) nanti mengingatkan kepada lontong capgomeh, salah satu jenis masakan peranakan dengan bumbu khas. Setelah menikmati kemeriahan atraksi Capgomeh, mari kita bernostalgia dengan bersantap lontong sayur bercita rasa lezat itu. Harus diakui tak mudah mencari lontong atau di Jakarta disebut ketupat capgomeh. Salah satu restoran penyedia menu lontong capgomeh adalah Restoran Sate Khas Senayan, yang memiliki 20 cabang di seantero Jakarta. Rumah makan lainnya adalah Restoran Miranda yang dulu dikenal dengan nama Tan Goei di Menteng, Jakarta Pusat. Atau, mau mencoba kelas warung? Cobalah ketupat capgomeh ala kaki lima di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, di samping gedung Gloria. Di sana ada dua penjual ketupat capgomeh, salah satu di antaranya amat tersohor, yakni Ketupat Gloria 65. Sinolog Myra Sidharta mengatakan, menu khas peranakan itu sebetulnya merupakan adaptasi menu asli tanah Jawa, ditambah bumbu ala Tionghoa. âKemungkinan awal mula muncul saat orang peranakan sibuk sewaktu perayaan Imlek dan Capgomeh sehingga mereka menerima menu kupat sayur yang dimodifikasi menjadi lontong sayur. Lontong sayur selanjutnya menjadi menu lontong capgomeh,â kata Myra. Dia mencontohkan, di Tegal tahun 1985, ada Mbok Jawa penjaja lontong capgomeh di dekat kelenteng. Lontong capgomeh berkembang pesat di sekitar Semarang dan Surabaya. Myra mengingatkan, orang peranakan lebih mencintai makanan lokal. Sedangkan golongan Totok lebih menyukai masakan Tionghoa. Golongan Tionghoa berpendidikan Barat memilih masakan Belanda atau Eropa. Menu lontong atau ketupat capgomeh di tiap daerah di Pulau Jawa tersedia dengan aneka versi. Di Jakarta, masakan ini terdiri dari irisan ketupat atau lontong dengan sayur dari irisan labu siam dipadu buncis, opor ayam, tahu-tempe, kentang kuah bumbu kari, dan kari ayam. Sebagai pelengkap, di atas ketupat capgomeh ditaruh sambal godok atau rebus yang terdiri dari irisan cabai merah, petai, dan ebi, seperti yang disajikan ketupat capgomeh Gloria. Di banyak tempat di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, sambal godok diganti dengan bahan lain. Di Malang dan Surabaya, misalnya, diganti bumbu dari petis. Di Madiun, Solo, Yogyakarta, dan wilayah sekitarnya, di atas lontong dan aneka lauknya ditaburi bubuk kedelai yang dicampur garam. Rasa masakan itu, paduan rasa gurih, sedikit asin, ditambah dengan rasa manis. Lontong gedongan Trade mark lontong capgomeh menjelang perayaan Capgomeh kali ini diangkat oleh Restoran Sate Khas Senayan. Resto tersebut menghidangkan lontong unik kelas menengah atas dengan rasa rumahan. Menu itu disajikan sejak tahun 1974 dan mengalami peningkatan omzet seiring ârenaissanceâ budaya Tionghoa dan peranakan yang dilakukan Gus Dur sejak tahun 2001. Koordinator operasional Restoran Sate Khas Senayan Vincentius Krisnata menjelaskan, lontong capgomeh sekarang tidak hanya menjadi favorit menjelang Tahun Baru Imlek dan perayaan Capgomeh, tetapi juga sepanjang tahun. Khusus untuk perayaan Capgomeh nanti, resto ini menyediakan menu khusus lontong capgomeh Imlek. âResep masakan ini merupakan tradisi keluarga milik Nyonya Budi, pendiri restoran yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah,â kata Vincentius. Sajian lontong capgomeh ala Sate Khas Senayan terdiri dari lontong, ayam opor, tahu bacem, telur, dan seperdelapan potong ayam. Bubuk kedelai menjadi salah satu kunci penyedap masakan. Harga seporsi lontong lengkap Rp 25.000 dan lontong capgomeh spesial Imlek Rp 34.000. kern 351m Adapun pasangan Murdi Ernianti (Erni)-Soedjono Tjandra yang menjadi penerus Ketupat Gloria 65 tetap menjaga cita rasa ketupat buatan almarhum Ny Kartika Tjandra. Soedjono Tjandra menceritakan, ibunya asli warga China Benteng Tangerang.kern 251m Sang ibu memulai menjual ketupat capgomeh sejak 40 tahun lalu dan terus berkembang hingga kini dengan tiga cabang, semua di Jakarta. Erni mengatakan, opor ayam hanya dibuat dari ayam kampung. Ini untuk menjaga cita rasanya. Warung ketupat Gloria buka mulai pukul 09.00 sampai pukul 19.00 dengan harga mulai Rp 13.000 per porsi.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Minta Penyerahan Ditunda
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00545866/presiden.minta.penyerahan.ditunda Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersedia menerima penganugerahan gelar doktor honoris causa dari Institut Teknologi Bandung, tetapi meminta penyerahan penghargaan itu ditunda hingga seusai pemilihan umum dan pemilihan presiden. Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa dan Rektor ITB Djoko Santoso menyampaikan hal itu seusai diterima Presiden, Jumat (6/2) di Jakarta. Pada kesempatan itu, Rektor ITB juga didampingi Ketua Wali Amanah ITB dan anggota Senat ITB. âPenganugerahan gelar doktor honoris causa ini akan tetap dilaksanakan. Namun, Presiden mempertimbangkan, atas keinginan dan kearifan beliau sendiri, waktu penganugerahan itu dapat ditentukan kemudian hari sesudah pemilu legislatif dan pemilihan presiden,â ujar Djoko. Hatta Rajasa menambahkan, penganugerahan itu diberikan ITB berdasarkan pengamatan sejak 2006. âIntinya adalah Presiden telah membangun industri, antara lain dengan membangun masyarakat yang tidak korup,â ujarnya. Rektor ITB mengatakan, meskipun penganugerahan gelar ditunda, ITB tetap meminta kesediaan Presiden Yudhoyono untuk hadir dalam acara Dies Emas ITB pada 2 Maret mendatang. Dihubungi terpisah, Ketua Senat Akademik ITB Yanursyah Haroen mengatakan, sikap Yudhoyono yang sukarela memundurkan waktu pemberian gelar doktor honoris causa justru menunjukkan dirinya sangat pantas mendapatkan gelar itu. âMenurut saya, sikap ini jelas menunjukkan beliau betul-betul seorang negarawan,â tuturnya. Senat Akademik ITB, ucapnya, tidak akan melakukan pleno ulang demi mengkaji soal waktu pemberian gelar doktor honoris causa. âSenat akademik bekerja secara normatif. Dan jelas, SBY pun tidak menolak gelar itu. Jadi, buat apa ada sidang ulang?â tuturnya. Ketua Majelis Guru Besar Harijono A Tjokronegoro mengatakan, soal waktu penganugerahan gelar doktor honoris causa ini sebelumnya sudah disampaikan kepada Senat Akademik agar dipertimbangkan secara matang. (DAY/JON)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Habitus Bertanya
Oleh P ARI SUBAGYO http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00340451/habitus.bertanya Bertanya dan teruslah bertanya, tentang apa pun di sekelilingmu, juga tentang dirimu!â Itulah petuah YB Mangunwijaya (Romo Mangun)â10 Februari 2009 nanti genap 10 tahun meninggalâkepada siswa-siswi SD Mangunan, Sleman, Yogyakarta. Pelajaran unik pun dijalankan di SD eksperimen itu selain seni musik, yakni pelajaran bertanya. Para siswa boleh bertanya tentang apa pun. Mereka dilatih berpikir dengan menyusun pertanyaan yang cerdas-esensial dalam suasana nalar dan budi polos-merdeka. Melalui berbagai pertanyaan yang dirumuskan sendiri, mereka diajak berimajinasi, melintasi aneka pengalaman individual, lalu bersama-sama menemukan rahasia alam dan kehidupan. Romo Mangun (1929-1999) meninggalkan karya-karya monumental di bidang sastra dan arsitektur. Namun, warisan lain yang tidak boleh dilupakan: habitus bertanya. Apakah daya kalimat tanya? Sedemikian pentingkah habitus bertanya? Daya komunikasi Secara sintaktis, kalimat tanya (interogatif) memiliki struktur dan intonasi yang membedakannya dari kalimat berita (deklaratif) dan kalimat perintah (imperatif). Namun, secara pragmatisâdalam komunikasi empirisâkalimat tanya memiliki daya komunikasi yang mengantar mengemban sejumlah fungsi. Pertama, kalimat tanya memantik komunikasi. Bermula dari sebuah pertanyaan, terjadilah komunikasi verbal, panjang atau pendek, lisan maupun tulisan, serius atau santai, ringan maupun berbobot. Di atas fondasi komunikasi, dapat dibangun budaya dialog yangâsyukur-syukurâterbuka dan tulus. Komunikasi dan dialog amat diperlukan mulai dari ranah antar-individu, keluarga, korporasi, negara, hingga âkampungâ global-mondial. Kedua, kalimat tanya memuat empati. Ada perhatian dan kepedulian penanya yang bermuara pada terciptanya relasi. Di dalamnya termasuk basa-basi yang oleh Malinowski dicakup konsep komunikasi fatis (phatic communion). Komunikasi fatis adalah penggunaan bahasa yang tidak berorientasi pada isi pembicaraan, tetapi demi mewujudkan relasi sosial. Jika diracik sesuai takaran, basa-basi merupakan bumbu harmoni sosial. Ketiga, kalimat tanya etis dan estetis. Meski bermodus interogatif, kalimat tanya berkekuatan imperatif. Perintah dapat dikemukakan dengan kalimat tanya. Ucapan guru âSiapa yang piket mengambil kapur?â adalah perintah, bukan pertanyaan. Dibandingkan kalimat perintah âAmbilkan kapur!â, kalimat tanya terasa lebih etis dan estetis. Menurut Deborah Tannen (Thatâs Not What I Meant!, 1986), tuturan tidak langsung (indirect speech) semacam itu memang kurang lugas, tetapi sopan, solider, dan berselera seni ketimbang tuturan langsung (direct speech) yang terasa menonjolkan kekuasaan. Daya nalar Lebih dari sekadar berdaya komunikasi, kalimat tanya juga memiliki daya nalar. Naluri bertanya merupakan kekhasan manusia sebagai makhluk berpikir. Aktivitas berpikir secara inisial dan orisinal berwujud pertanyaan. Dengan bertanya, manusia berpikir. Pernyataan Rene Descartes âAku berpikir maka aku adaâ (Cogito ergo sum) merupakan ungkapan senada dari âAku bertanya maka aku adaâ. Dengan bertanya, manusia meng-ada. Habitus bertanya sudah mentradisi jauh sebelum masa Descartes (1596-1650). Plato, Socrates, Aristoteles, dan para filsuf awal telah menggumuli berbagai pertanyaan ontologis, fenomenologis, epistemologis, hingga aksiologis sejak lebih dari 2.000 tahun lalu. Berkat pertanyaan-pertanyaan nakal-eksistensialnya, ilmu pengetahuan berkembang dan peradaban umat manusia tinggi menjulang. Berbeda dengan daya komunikasi yang perlu diungkapkan, daya nalar kalimat tanya dapat hidup subur dalam ke-diam-an manusia. Diam bukan berarti tidak berpikir. Mulut terkunci, tetapi pikiran terus bergerak. Sekadar contoh, rakyat Indonesia semasa Orde Baru dikenal sebagai âmasyarakat diamâ (silent community)âatau disebut Arief Budiman sebagai âmasyarakat ketakutanâ. Demi menyelamatkan diri dari represi negara yang otoriter, rakyat memilih diam. Diam adalah emas. Prinsipnya: ABS âasliâ (asal bapak senang). Namun, sejatinya nalar tetap menjalar, hasrat berpikir terus bergulir, meski harus dibatin. Dalam keadaan ânormalâ, habitus membatin seyogianya dipupus, sebab menyuburkan kemunafikan kolektif dan otoritarianisme. Jadi, diam agaknya tidak selalu emas. Daya refleksi Menurut Montigue, La plus grande chose du monde câest de scavoir être â say. Masalah paling sulit dalam hidup ialah mengenal diri sendiri. Karena itu, berani bertanya tentang diri menunjukkan kearifan manusia. Dalam olah spiritual, lazimnya kita dipandu pertanyaan sederhana âSiapakah aku?â, âApa kekuatanku?â, âApa kelemahanku?â, âApa kesempatanku?â, âApa saja ancaman yang siap melumatku?â. Akhirnya, âAku di mana dan akan menuju ke mana (visi hidup)?â Lagi-lagi, kalimat tanya memperlihatkan dayanya, yakni daya refleksi. Refleksi menyehatkan jiwaâlalu ragaâmanusia. Dalam ranah sosial-politik dan kehidupan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis Global Tak Berdampak ke TKI di Inggris
http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/06/02163362/krisis.global.tak.berdampak.ke.tki.di.inggris Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan krisis ekonomi yang melanda Kerajaan Inggris (UK) belakangan ini ternyata tidak berimbas pada tenaga kerja Indonesia (TKI) di Britania Raya. Istilah âBritish Job for British People,â tampaknya tidak berlaku bagi TKI yang telah lama bekerja di berbagai perusahaan di Inggris dan juga menjadi staf pengajar di berbagai universitas ternama di Kerajaan Ratu Elizabeth itu. Paling tidak ada tujuh staf pengajar Indonesia yang menjadi dosen di Inggris, ujar Dono Widiatmoko yang mengajar di University of Salford, tidak jauh dari kota Manchester, Inggeris. Selain Dono, Sekretaris ICMI UK, juga ada Hadi Susanto yang menjadi dosen matematika di University of Nottingham yang dikenal dengan kota Robin Hood, serta Yanuar Nugroho yang menjadi staf pengajar di University of Manchester. Selain menjadi staf pengajar, TKI juga banyak berkecimpung di bidang teknologi informasi (IT), perusahaan penerbitan, serta konsultan yang bergabung dalam IndoExpat UK, Forum Komunikasi Indonesian Expatriate di UK. Salah satu TKI yang bekerja di bidang konsultan ialah Iswandaru Widyatmoko yang bergabung dengan Scott Wilson, perusahaan konsultan sipil multinational Inggris. Menurut Iswandaru Widyatmoko, ia merasa beruntung bergabung dengan Scott Wilson, atas rekomendasi dari âriset supervisorâ saat dia lulus S3 pada tahun 1998. Kondisi yang menguntungkan, saya memiliki keahlian yang unik dan dibutuhan di UK, sehingga saya langsung diterima sebagai âengineerâ penuh, ujar suami Bety Navitasari yang berdomisili di Notthingham. Hal yang menarik di perusahaan ini adalah setiap staf dinilai dari sisi kompetensi, komitmen terhadap perannya di perusahaan dan hasil kerjanya, ujar pria kelahiran Desember 1968 itu. Baik staf lokal maupun tenaga asing semua diperlakukan sama, baik fasilitas maupun penghargaannya, ujar Mas Daru, panggilan akrab Iswandaru Widyatmoko. Daru yang pernah bekerja sebagai âResearch Assistantâ di Sheffield Hallam University itu menilai, orang Inggris di perusahaan di tempat dia bekerja, cukup terbuka dan fair dalam menerima orang dari negara lain. Tamatan ITB tahun 1992 itu mengakui perusahaan tempat ia bekerja tidak segan untuk mencarikan izin kerja bagi orang asing, bila keahliannya sesuai dengan kebutuhan. Teman sekantor saya banyak juga yang bukan orang Inggris, di antaranya dari Malaysia, Singapura, Srilangka, Syria, Pakistan. Paling nggak, cukup multikultural, ujar ayah empat anak yang mengatakan di kantornya ada sekitar 250 staf. Daru mengakui bahwa karir yang dijalaninya melaju pesat, karena dalam waktu setahun ia sudah dipromosikan untuk menjadi âsenior engineerâ, tiga tahun kemudian menjadi âprincipal engineerâ dan tiga tahun berikutnya menjadi âassociate directorâ. Etika kerja Mungkin hal ini karena etika dan kerja keras dan efisien, di samping langkanya keahlian yang saya miliki. Bahkan saat ini saya duduk di komite pengolahan British Standard untuk material bitumen/aspal, ujar Mas Daru. Diakuinya, budaya âlearned societyâ sangat kental di UK. Kaum profesional saling berbagi pengalaman dan diskusi melalui âeventsâ seminar atau kongres, ujar Daru yang berhasil menyelesikan PhD, Highway Engineering, Sheffield Hallam University, UK di tahun 1998, dengan tesis The Performance of Polymer Modified Bituminous Mixtures. Menurut Daru, perlakukan yang sangat fair itu juga ditunjukkan perusahaan dengan pemberian beberapa kali kesempatan jalan-jalan keluar negeri bagi semua karyawannya, termasuk yang non-Inggris, dengan biaya kantor tentunya. Menurut dia, kondisi keuangan bidang konstruksi secara umum di Inggris saat ini memang sedang sulit. Karena itu, banyak perusahaan konstruksi yang gulung tikar ataupun terpaksa mem-PHK staf mereka. Daru mengaku bahwa situasi di perusahaannya pun terimbas oleh resesi ekonomi, sehingga beberapa sektor dari perusahaan terpaksa melakukan PHK. Namun, ia bersyukur tim yang dikelolanya selalu sibuk, karena proyek di bidang infrastruktur, terutama pemeliharaan jalan raya, jembatan dan airport, selalu ada, meskipun volumenya agak berkurang. Bahkan, akhir-akhir ini menteri transportasi memajukan waktu pelaksanaan proyek âmajor maintenance and upgradeâ beberapa ruas jalan utama, sehingga proyek di bidang infrastuktur selalu berkesinambungan setidaknya untuk setahun ke depan. Meski demikian, saya paham bahwa Inggris saat ini masuk resesi, dan pada saat sulit seperti ini âflexibilityâ dan âversatilityâ dari etos kerja kita akan teruji, kata Iswandaru Widyatmoko. Sementara itu, Agung Mandala, yang bekerja di Colchester, Essex sebagai Hardware Design Engineer mengakui bahwa saat ini di UK profesi âengineerâ bukanlah pilihan utama dari para pencari kerja. Mereka lebih memilih bekerja di bidang banking, investment bank, dan institusi finansial lain, ujar suami Atu Rosalina Sagita,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Budaya Ikut Bersalah
Oleh Budi Rajab http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00510844/ketika.budaya.ikut.bersalah Pada pertengahan tahun 1970-an, Koentjaraningrat pernah menulis secara populer tentang beberapa sikap mental bangsa Indonesia. Pertama, âsuka menerabasâ, yakni tindakan untuk mencapai tujuan sesegera mungkin tanpa berusaha setahap demi setahap. Pada periode 70-an itu mulai bermunculan saudagar-saudagar baru yang besar. Namun, kemunculan mereka itu terjadi lewat hubungan kolusif dengan para pejabat negara. Pada birokrasi pemerintahan juga terlihat banyak pegawai negeri yang ingin segera naik pangkat dan mendapat fasilitas melalui hubungan kroniistik dengan atasan mereka. Kedua, tidak disiplin, tidak taat peraturan atas dasar kesadaran pribadi. Kalaupun tampak berdisiplin, sifatnya sangat temporer, karena takut kepada atasan, tetapi saat pengawasan dari atas kendur, hilanglah hasrat untuk menaati peraturan. Ketiga, tidak bertanggung jawab, mengingkari janji. Dan kalaupun kemudian terlihat ada tanggung jawab, lagi-lagi sifatnya temporer, umpamanya karena ada teguran dan kontrol dari atas. Satu dekade kemudian, Mochtar Lubis dalam ceramahnya di Taman Ismail Marzuki juga melihat sifat manusia Indonesia yang jauh dari disiplin, tidak bertanggung jawab, serta tidak memiliki rasa penyesalan atau malu ketika berbuat salah. Bahkan, Lubis menambahinya dengan sifat-sifat munafik, otoriter, egoistik, hipokrit, materialistik, mendahulukan prestise daripada prestasi, hipokrit, dan oportunistik. Dalam menjelaskan kenapa masyarakat Indonesia seperti itu, Koentjaraningrat dan Lubis âmenyalahkanâ nilai budaya masyarakat sendiri yang berorientasi vertikal. Tergantung dari pihak yang di atas sehingga tidak membuka dan memberi peluang untuk tumbuhnya ragam organisasi yang pola hubungannya egaliter serta adanya saling kepercayaan dan pengendalian di antara warganya. Itulah mungkin suatu bentuk budaya yang berstruktur longgar (loose structure) yang tidak banyak memiliki norma dan mekanisme yang mengatur relasi sosial horizontal yang memungkinkan di antara warga masyarakat saling mengontrol. Siapa yang berbuat salah atau benar tidak mendapat hukuman (punishment) dan ganjaran (reward) yang jelas. Dengan kuatnya posisi lapisan atas dalam pengawasan inilah bentuk masyarakat paternalistik, yang dicirikan oleh relasi patron-klien, hubungan bapak-anak buah, yang menempatkan bapak sebagai patron yang berposisi dominan termasuk dalam juga penguasaan sumber daya ekonomi dan politik. Sementara itu, anak buah hanya menjadi subordinat yang dalam kebutuhan ekonomi dan kedudukan sosialnya tergantung dari patron. Berlangsung hingga kini Membuka hasil penelitian mengenai masyarakat Indonesia mutakhir, di antaranya dari Hans-Dieter Ever (2000), Robert Hefner (1999, 2002), Niels Mulder (1999, 2000), Donald K Emerson (2000), Hans Antlöv (2000), Henk Schulte (2002), dan James Siegel (2001), ternyata budaya yang berstruktur longgar dan hubungan sosial yang paternalistik di negeri ini masih menonjol. Bagi mereka umumnya, peran historis negara ikut memperkuat hubungan patronase itu. Bahkan, negara secara sengaja menempatkan diri sebagai patron masyarakat. Meski pada pertengahan 1950-an ada embrio untuk berkembangnya masyarakat sipil yang relatif egaliter, kekuatan politik dominan di masa itu beranggapan bahwa bentuk masyarakat demikian kurang sesuai dengan budaya Indonesia sehingga dalam waktu singkat dibalikkan kembali ke corak paternalistik. Apalagi saat rezim Orde Baru menggenggam kekuasaan, negara langsung menempatkan diri sebagai patron yang otoriter. Memang secara formal ada lembaga sosial, ekonomi, dan politik yang mewadahi pengelompokan masyarakatâseperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Himpunan Kerukunan Tani Indonesia/Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HKTI/HNSI), atau Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Korpri)â tetapi institusi-institusi itu dibentuk secara korporatis dan tunggal. Reformasi pada akhir 1990- an pun ternyata tidak memunculkan sikap-sikap kedisiplinan, tanggung jawab, dan penghargaan atas proses pada lembaga- lembaga kemasyarakatan dan kenegaraan. Otonomi daerah yang sudah berlangsung delapan tahun belum menelurkan kebijakan strategis yang mengubah budaya yang longgar dan hubungan sosial yang paternalistik. Penguatan modal sosial Saat ini, hidup di negeri ini masih ditandai oleh hal-hal yang stigmatik di atas. Kita masih tetap dihadapkan pada tindakan hyper-pragmatis, mediokeritas, atau aji mumpung. Tak hanya di jalan raya, di institusi pendidikan, di instansi pemerintahan, legislatif dan yudikatif, tetapi juga di lembaga keagamaan dan kemasyarakatan. Bahkan, dalam keluarga. Dalam terminologi sosiologis, modal sosial yang dimiliki bangsa Indonesia saat ini sangat lemah. Di sini modal sosial menunjuk pada nilai, norma, dan mekanisme yang ada dalam kebudayaan yang berfungsi sebagai rujukan dan pegangan untuk saling bekerja sama, memercayai, dan mengendalikan di antara warga masyarakat.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak
Oleh JANSEN H SINAMO http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00324417/kekerasan.bukan.kegemaran.orang.batak Berita politik terheboh pekan ini tentulah unjuk rasa brutal di Sumatera Utara, Selasa lalu, yang menewaskan Abdul Azis Angkat, Ketua DPRD provinsi berpenduduk multietnik itu. Tak bisa lain satu kesan sisa yang menonjol: Batak itu memang keras. Di milis Forum Pembaca Kompas, yang beranggotakan hampir 10.000 orang itu, seorang warganya menulis, âSebagai orang yang dibesarkan di Kota Medan, saya merasa malu. Apalagi kejadian pilu ini terkait pembentukan Provinsi Tapanuli. Saya sangat malu sebagai suku Batak!â Orang Batak memang jadi terdakwa dalam insiden ini. Namun, tak banyak yang tahu, sang korban sebenarnya juga orang Batak, berasal dari subetnik Pakpak. Marga-marga Pakpak, seperti Angkat, Bintang, Gajah, Padang, Sinamo, Tumanggor, dan banyak lagi hampir tak dikenal sebagai marga Batak seperti yang tenar lebih dulu dari rumpun Batak lain, seperti Sirait, Sihombing, Sembiring, Ginting, Pohan, Panjaitan, Silalahi, Siahaan, Siregar, Sinaga, atau Saragih. Perlu ditegaskan, kekerasan bukanlah kegemaran khusus orang Batak. Bukan pula ciri khasnya. Semua kaum dan suku pernah melakukannya: di Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara, bahkan di semua penjuru benua dan pelosok dunia, seperti di istana raja-raja Persia, kaisar Romawi, prabu Singosariâingat misalnya hikayat keris Mpu Gandringâ dan sultan-sultan Mataram. Cuma di Antartika tak ada kekerasan. Manusia, apalagi keraton, tak ada di sana. Kekerasan tetap digemari Kekerasan sebagai metode mewujudkan kehendak telah dipraktikkan manusia sejak purbakala. Meski dianggap buruk kini, harus dijauhi agar tidak dicela oleh masyarakat beradab, kekerasan memang membawa nikmat bagi pelaku. Jalan kekerasan terlihat sangat praktis, instan, dan ekonomis, serta membawa hasil secara efektif. Tak heran Brutus melakukannya terhadap Caesar di Roma, Ken Arok terhadap Tunggul Ametung di Tumapel, dan Soeharto di Buru, Aceh, dan Papua. Amerika melakukannya di Irak dan Afganistan; Israel di Gaza dan Tepi Barat; serta pendukung bakal Provinsi Tapanuli di Kantor DPRD Sumatera Utara, Selasa lalu. Bisa diduga, kita masih terus menyaksikan aksi kekerasan di berbagai panggung kehidupan, dari skala kecil sampai kolosal, oleh aktor individual maupun satuan resmi nasional. Persaingan adalah mulanya, konflik kepentingan adalah arenanya, dan perwujudan kekuasaan adalah cita-cita ultimatnya. Sudah niscaya ada pihak yang tersisih, kalah, terluka, hilang, atau mati. Namun, korban dianggap wajar belaka, memang seharusnya demikian, dan baiklah dilupakan begitu saja. Pada saat yang sama, pelaku kekerasan, jika berhasil, selain memperoleh kenikmatan intrinsik yang hebatâperhatikan ekspresi puas wajah pendemo saat menjebol gerbang, mengobrak-abrik ruang sidang, atau meninju Azis Angkatâdielu-elukan bak pahlawan, diberi legitimasi, dihadiahi privilese, serta dikukuhkan posisinya dalam panteon sosial kelompoknya. Pada zaman ini, meminjam Thomas L Friedman, dunia sudah datarâketika peristiwa kekerasan ditonton lalu didiskusikan lewat televisiâmaka orang pun meniru kekerasan itu. Tidak saja cara dan tekniknya, tetapi juga nafsu dan motivasinya, sekaligus dan serentak. Demikianlah etos kekerasan merambah makin luas dan berakar makin dalam di seluruh dunia. Tinggal menunggu momen ledak yang pas. Disederhanakan, begitulah keterangan Rene Girard, sejarawan dan filsuf kondang kelahiran Avignon, Perancis, tentang situasi dan dinamika kekerasan dalam sejarah kontemporer kita. Pancaroba demokrasi Demokrasi sebagai sistem, prinsip, proses, dan prosedur sebenarnya tidak asing bagi orang Batak sejak zaman prakolonial. Pada zaman Orde Baru yang sistem politik nasionalnya tidak demokratis, di tingkat adatnya orang Batak tetap saja bergaya demokratis. Tatkala kesempatan membentuk Provinsi Tapanuli terbuka lebar sedekade lalu seusai tumbangnya Orde Baru, antusiasme besar melanda warga elite eks-Karesidenan Tapanuli itu. Namun, warga ternyata sudah banyak berubah: semakin kompleks, semakin sadar kelompok, dan semakin berbeda kepentingan maupun orientasi politiknya. Ditambah dengan belum matangnya demokrasi Republik di musim pancaroba reformasi ini, provinsi yang didamba-dambakan tak juga terbentuk sesudah menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan ongkos, akhirnya melahirkan frustrasi yang berujung amuk massa. Itulah yang terjadi Selasa, 3 Februari, itu di Medan. Namun, ini tak bisa diterima. Demokrasi sebagai proses mengadabkan perilaku negara dan warganya hanya bisa terwujud melalui jalan hukum. Hukum harus ditegakkan! Siapa pun yang melanggar hukum Selasa lalu harus diproses secara hukum pula. Membuka jalan damai Ketika pada tahun 1980-an film laga Rambo mencuat, berkoinsidensi dengan populernya lagu-lagu lembut Rinto Harahap, entah dari mana asalnya, muncullah ungkapan kocak âtampang Rambo hati Rintoâ untuk menggambarkan dualitas karakter orang Batak. Tampang dan
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontrak Mati Tom and Jerry
Oleh Defri Werdiono http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00140940/kontrak.mati.tom.and.jerry Penjahat ternyata tak punya pintu keluar. Sekali jadi penjahat, seumur-umur mereka tidak bisa keluar dan terikat kontrak mati, ibarat âTom and Jerryâ , kucing dan tikus itu. Bento, sebut saja begitu namanya. Bekas copet yang biasa âberoperasiâ di wilayah DI Yogyakarta itu, dua pekan lalu, mengaku dimintai uang Rp 3 juta oleh dua personel polisi. Permintaan itu tak dipenuhi karena ia tak mempunyai uang. Personel polisi itu akhirnya menurunkan permintaannya menjadi Rp 1,5 juta. âSaya sudah bilang, sudah enggak nyopet lagi. Tapi mereka tidak mau tahu dan memaksa saya,â kata Bento di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Rabu (4/2). Menurut Bento, sang personel polisi tidak mau tahu. Mereka malah memberi batas waktu beberapa hari kepada Bento untuk menyiapkan uang itu. Bento yang bertubuh sedang itu pun mengatakan, ia tidak hanya diperas, tetapi bahkan disakiti secara fisik karena mereka sempat memukul, sebelum akhirnya melepaskan dirinya. âMata saya kena pukul,â ujar Bento saat ia bersama 11 rekannya menghadap ke LBH Yogyakarta, Rabu. Ke-12 bekas pencopet itu diterima Direktur LBH Yogyakarta M Irsyad Thamrin. Bersama rekan-rekannya sesama bekas pencopetâada yang kini menjadi tukang parkir dan kuli bangunanâBento mengadu dan meminta perlindungan LBH untuk mendampingi pengaduan mereka kepada polisi. Menurut Bento, 21 Januari lalu, ia dan salah satu temannya hendak membeli burung dengan menumpang bus kota. Sesampai di daerah Gamping, Sleman, temannya yang duduk di bangku belakang ternyata sudah tidak ada. Begitu bus berhenti, Bento pun turun, tetapi di bawah sudah ada personel polisi yang menantinya. Tas miliknya pun digeledah. Saat itulah dua personel polisi tersebut memukulinya sembari meminta agar Bento membayar kepada mereka. Bento menyebut kedua personel itu paling galak di antara beberapa personel polisi yang ada, dan biasanya mereka meminta duit lebih banyak. Para bekas copet di Yogyakarta yang berasal dari sejumlah etnis itu mengungkapkan, sudah jadi kebiasaan, personel polisi minta jatah âuang pulsaâ dari para copet dan orang yang biasa disebut pelaku kejahatan ini. Menurut Bento, mula-mula mereka sebatas meminta voucher telepon seluler dalam arti sesungguhnya. Kemudian mereka meminta âmentahanâ alias uang tunai. Jumlahnya pun merangkak naik, awalnya satu-dua ratus ribu rupiah, lalu hingga satu juta rupiah. Wajib setor uang pulsa lebih dari Rp 1 juta biasanya ditimpakan kepada pencopet yang mengantongi barang bukti pencopetan mereka. âDi mana pun kami bertemu, apakah di bawah Jembatan Layang Janti di sisi timur Kota Yogya atau saat kami turun dari bus setelah kerja, jika ketemu mereka, mereka langsung meminta uang,â kata Bento. âBahkan, saat kami tidak lagi berada di dalam wilayah DIY lagi, misalnya di Purworejo, Jawa Tengah, masih dikejar. âWilayah kerjaku dari Sabang sampai Meraukeâ,â ujar bekas pencopet lain, sebut saja namanya Unyil, menirukan argumen personel polisi pemeras. Unyil menuturkan, para personel polisi itu tahu persis keberadaan para pencopet. Baik copet kategori hendak tobat maupun copet yang telah insaf. Maklum, antara mereka dan bekas copet rupanya sudah saling kenal (karena sebagian di antara pencopet sudah pernah ditangkap). Bahkan, para personel polisi itu tahu di mana rumah para pencopet dan nomor telepon mereka. Yang lebih parah lagi, mereka tidak jarang langsung mendatangi rumah pencopet bersangkutan. Tujuannya jelas, menagih uang sesuai dengan batas waktu yang dijanjikan. âKarena sudah tahu siapa kami, mereka pun tidak segan menelepon atau mendatangi rumah kami,â kata bekas pencopet lain. Meski tidak menggunakan seragam, para bekas copet itu yakin mereka adalah petugas karena membawa pistol, borgol, dan semacam alat kebugaran (mereka biasa melihat alat itu dipakai untuk menginterogasi). âKalau sudah menunjukkan alat-alat itu dan mereka berkata âmilih ini atau iniâ (sambil menunjukkan alat yang dimaksud), maka tidak ada cara lain. Kami pun bilang, âYa sudah, manut saja, Pakâ,â ujar Unyil. Para bekas copet dan beberapa lainnya yang bermaksud insaf ini menuturkan, mereka semua pernah patungan Rp 200.000 per kepala. Uang itu diberikan kepada personel polisi pada tahun 2008 yang, menurut informasi, hendak digunakan untuk membeli pesawat handy talkie. âBahkan, ada yang minta, katanya, mau buat beli komputer segala,â celetuk salah satu di antara mereka. âJika ada personal yang mau berangkat ke Bali untuk pendidikan, misalnya, mereka minta Rp 200.000 per orang. Jika ada 20 orang saja yang dimintai uang, sudah berapa jumlahnya,â ujar seorang bekas pencopet. Keresahan para bekas pencopet ini cukup beralasan. Bagaimana hasil kerja dari dunia hitam itu bisa dinikmati bersama keluarga mereka jika ternyata masih ada personel yang ingin mendapat bagian. Tak heran dalam omelan mereka terdengar,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tanggapan Yanuar Nugroho, Krisis Global Tak Berdampak ke TKI di Inggris
Yth. Redaksi Kompas Cyber Media Cc. Bp. Agus Hamonangan - Forum Pembaca Kompas Dengan hormat, Saya ingin menanggapi artikel yang dimuat di Kompas CyberMedia hari ini berjudul Krisis Global tak Berdampak ke TKI di Inggris (http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/06/02163362/krisis.global.tak.berdampak.ke.tki.di.inggris) yang nampaknya bersumber dari Kantor Berita Antara. Saya merasa perlu menanggapi bukan semata-mata karena nama saya disebut dalam artikel tersebut tanpa saya memberikan informasi pada Antara ataupun Kompas, namun terutama karena judul dan klaim utama yang ditulis artikel itu tidak benar dan tidak mencerminkan apa yang terjadi di Inggris. Judul dan kalimat pertama yang berbunyi Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan krisis ekonomi yang melanda Kerajaan Inggris (UK) belakangan ini ternyata tidak berimbas pada tenaga kerja Indonesia (TKI) di Britania Raya itu sama sekali tidak benar. Artikel tersebut hanya merujuk sebagian kecil dari warga Indonesia yang bekerja di Inggris di sektor-sektor formal dan 'elit'. Rujukan ini punya segumpal kebenaran, meski saya tahu persis tidak 100%. Faktanya, ada sejumlah warga Indonesia yang bekerja sebagai insinyur, arsitek, konsultan, pekerja sektor pariwisata (hotel, turisme) yang terkena PHK atau kontraknya tidak diperpanjang (dikenal dengan istilah kena redundancy) dan kehilangan pekerjaan. Mereka terpaksa 'turun tingkat' melakukan kerja kasar (casual work) agar bertahan hidup, atau pindah ke negara lain, atau pulang ke tanah air. Mereka yang bekerja kasar pun, apalagi, juga terkena krisis ini dan lebih terasa. Para pekerja di sektor ini biasanya para mahasiswa atau bapak/ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan yang ingin mencari tambahan pemasukan. Kebanyakan bekerja sebagai pramusaji, petugas kebersihan (tukang sapu/pel), penjaga toko, pengasuh orang jompo, pekerja di balai kota, dll. Bukan hanya karena himpitan krisis, tetapi juga karena arus migrasi warga Eropa Timur ke Inggris, bukan rahasia lagi bahwa mendapatkan pekerjaan kasar ini pun sekarang sangat sulit. Barangkali karena saya sudah cukup lama tinggal di Inggris, beberapa warga Indonesia datang 'mengeluh' dan 'berkeluh-kesah' atas nasib buruk PHK atau susahnya mencari kerja yang menimpa mereka. Karena itu, tanpa harus membuka identitas yang mereka percayakan kepada saya, saya menegaskan argumen utama artikel di Kompas CyberMedia itu tidak benar. Krisis global itu berimbas pada TKI di Inggris. Untuk catatan Kompas: Pemerintah Inggris mengumumkan angka resmi pengangguran per Oktober tahun lalu mencapai 1.8 juta dan angka ini akan terus bertambah tahun ini (lihat berita di BBC misalnya, http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/7802461.stm - atau di sumber lain seperti The Guardian). Krisis ketenagakerjaan ini makin parah karena kebijakan keimigrasian sebelumnya yang cenderung 'terbuka' membuat Inggris kewalahan diserbu imigran dari Eropa Timur dan negara-negara persemakmuran bekas negara jajahan mereka. Kini, sebagai bagian dari upaya menangani dampak krisis ini, keimigrasian juga makin 'ketat'. Aturan baru keimigrasian Inggris diberlakukan per 27 November 2008 kemarin dan skema lama 'ijin kerja' (work permit) bagi calon pekerja dari luar Uni Eropa tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya Inggris menerapkan sistem point dalam skema Tier 1-2-3-4-5 (baru Tier 1, 2 dan 5 yang diluncurkan) yang, dengan segala aturan turunan dan konsekuensinya, menjadi relatif lebih rumit dan sulit bagi mereka yang ingin bekerja di Inggris -- termasuk warga Indonesia. [Kebetulan saya menjadi anggota peneliti Universitas Manchester untuk Uni Eropa yang meneliti mobilitas para peneliti di Uni Eropa (RINDICATE) pada tahun 2007-2008. Dalam laporan kami kepada Komisi Eropa, terungkap bahwa keimigrasian menjadi salah satu faktor penting yang menghambat mobilitas para peneliti yang berasal bukan dari Uni Eropa ini. Silakan baca laporan tersebut yang tersedia online di website Komisi Eropa http://ec.europa.eu/euraxess/pdf/rindicate_final_report_2008_11_june_08_v4.pdf] Saya mengharapkan agar di lain waktu Kompas CyberMedia lebih berhati-hati dalam menyampaikan berita, walaupun hanya sekedar meneruskan dari Kantor Berita Antara. Silakan email saya ini diteruskan ke Antara jika dianggap berguna. Terima kasih dan salam hormat, Yanuar Nugroho, PhD. Peneliti di Institut Kajian Inovasi Manchester (MIOIR) Universitas Manchester, Inggris Raya yanuar.nugr...@manchester.ac.uk -- _ Yanuar Nugroho audentis.wordpress.com ynugroho.multiply.com --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/06/02163362/krisis.global.tak.berdampak.ke.tki.di.inggris Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan krisis ekonomi yang melanda Kerajaan Inggris (UK) belakangan ini ternyata tidak berimbas pada tenaga kerja Indonesia (TKI) di Britania Raya. Istilah âBritish Job for British People,â tampaknya tidak berlaku bagi TKI
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker
Yth Tuan Mihardja, Perkenalkan saya Iwan Santosa atau Iwan Ong yang menulis laporan tersebut. Sebagai wartawan profesional, kami tidak melamun saat menulis seperti anda bayangkan dalam tulisan anda. Nara sumber adalah resmi seorang pejabat DKI. Kalau anda merasa pantas dan layak untuk menyampaikan informasi tersebut, sebaiknya disampaikan ke media. Secara ilmiah pun anda terlihat jauh lebih cerdas dari orang yang dikira menulis sambil melamun. Salam hormat Iwan Ong --- On Sat, 7/2/09, Andreas S. Mihardja mihar...@pacbell.net wrote: From: Andreas S. Mihardja mihar...@pacbell.net Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, 7 February, 2009, 3:52 AM Utk yg ingin tahu styrofoam dibikin dari polystyrene [code 6] Poly styrene didalam bentuk polynya tidak merupakan sesuatu yg dapat larut kedalam tubuh kita. Ini plastic hanya sulit dihancurkan oleh alam perhatikan sulit dibreakdown oleh alam jadi juga oleh badan kita. Yg dpt dilarutkan kedalam badan kita adalah styrene. Ini chemical adalah liquid dan berada secara alami didalam udara keliling kita. Bedanya jaman dulu tidak ada alat� yg dpt mengidentifynya - sekarang kita mengerti setiap hari kita breath styrene ini. Chemical ini jumlahnya didalam styrofoam concentratienya kurang lebih seimbang dgn yg diudara. Styrene dipergunakan didalam lem [glue] plastic. Kalau kita breath ini mungkin kita agak mabok tetapi tidak berbahaya utk public. Memang ini oleh banyak anak� teenager dipergunakan sebagai madat yg mereka breathing dan kurang lebih sama dgn mengisap cocaine tetapi hasilnya bukan cancer tetapi neuro toxicity. Dari mana sipenulis mendapat info� yg BS saya tidak tahu tetapi penulisnya hanya mendengar sesuatu yg dia tidak mengerti dan yg dia dgn lamunannya menciptakan semacem holocaust syndrome. Andreas
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis Global Tak Berdampak ke TKI di Inggris
Tidak ada seorangpun menghendaki dampak Krisis Global yang begitu dahsyat dan meluas. Syukurlah kalo wilayah Inggris ada optimisme sedemikian. Tapi, sebagian ekonom berpandangan Eropa baru mulai mengalami Krisis tahun 2009 ini. Jadi, kita berharap optimisme dan keyakinan ini tidak sirna, karena Eropa memang baru menuju gerbang Krisis Global. Kemaren, baru masuk halaman rumah ekonomi Amerika. Eropa, baru beberapa minggu atau bulan lagi. wassalam, ex toto corde, Berthy B Rahawarin brahawa...@yahoo.com Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. (Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.) --- On Sat, 2/7/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis Global Tak Berdampak ke TKI di Inggris To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, February 7, 2009, 6:16 PM http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 02/06/02163362/ krisis.global. tak.berdampak. ke.tki.di. inggris Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan krisis ekonomi yang melanda Kerajaan Inggris (UK) belakangan ini ternyata tidak berimbas pada tenaga kerja Indonesia (TKI) di Britania Raya. Istilah âBritish Job for British People,â tampaknya tidak berlaku bagi TKI yang telah lama bekerja di berbagai perusahaan di Inggris dan juga menjadi staf pengajar di berbagai universitas ternama di Kerajaan Ratu Elizabeth itu. Paling tidak ada tujuh staf pengajar Indonesia yang menjadi dosen di Inggris, ujar Dono Widiatmoko yang mengajar di University of Salford, tidak jauh dari kota Manchester, Inggeris. Selain Dono, Sekretaris ICMI UK, juga ada Hadi Susanto yang menjadi dosen matematika di University of Nottingham yang dikenal dengan kota Robin Hood, serta Yanuar Nugroho yang menjadi staf pengajar di University of Manchester. Selain menjadi staf pengajar, TKI juga banyak berkecimpung di bidang teknologi informasi (IT), perusahaan penerbitan, serta konsultan yang bergabung dalam IndoExpat UK, Forum Komunikasi Indonesian Expatriate di UK. Salah satu TKI yang bekerja di bidang konsultan ialah Iswandaru Widyatmoko yang bergabung dengan Scott Wilson, perusahaan konsultan sipil multinational Inggris. Menurut Iswandaru Widyatmoko, ia merasa beruntung bergabung dengan Scott Wilson, atas rekomendasi dari âriset supervisorâ saat dia lulus S3 pada tahun 1998. Kondisi yang menguntungkan, saya memiliki keahlian yang unik dan dibutuhan di UK, sehingga saya langsung diterima sebagai âengineerâ penuh, ujar suami Bety Navitasari yang berdomisili di Notthingham. Hal yang menarik di perusahaan ini adalah setiap staf dinilai dari sisi kompetensi, komitmen terhadap perannya di perusahaan dan hasil kerjanya, ujar pria kelahiran Desember 1968 itu. Baik staf lokal maupun tenaga asing semua diperlakukan sama, baik fasilitas maupun penghargaannya, ujar Mas Daru, panggilan akrab Iswandaru Widyatmoko. Daru yang pernah bekerja sebagai âResearch Assistantâ di Sheffield Hallam University itu menilai, orang Inggris di perusahaan di tempat dia bekerja, cukup terbuka dan fair dalam menerima orang dari negara lain. Tamatan ITB tahun 1992 itu mengakui perusahaan tempat ia bekerja tidak segan untuk mencarikan izin kerja bagi orang asing, bila keahliannya sesuai dengan kebutuhan. Teman sekantor saya banyak juga yang bukan orang Inggris, di antaranya dari Malaysia, Singapura, Srilangka, Syria, Pakistan. Paling nggak, cukup multikultural, ujar ayah empat anak yang mengatakan di kantornya ada sekitar 250 staf. Daru mengakui bahwa karir yang dijalaninya melaju pesat, karena dalam waktu setahun ia sudah dipromosikan untuk menjadi âsenior engineerâ, tiga tahun kemudian menjadi âprincipal engineerâ dan tiga tahun berikutnya menjadi âassociate directorâ. Etika kerja Mungkin hal ini karena etika dan kerja keras dan efisien, di samping langkanya keahlian yang saya miliki. Bahkan saat ini saya duduk di komite pengolahan British Standard untuk material bitumen/aspal, ujar Mas Daru. Diakuinya, budaya âlearned societyâ sangat kental di UK. Kaum profesional saling berbagi pengalaman dan diskusi melalui âeventsâ seminar atau kongres, ujar Daru yang berhasil menyelesikan PhD, Highway Engineering, Sheffield Hallam University, UK di tahun 1998, dengan tesis The Performance of Polymer Modified Bituminous Mixtures. Menurut Daru, perlakukan yang sangat fair itu juga ditunjukkan perusahaan dengan pemberian beberapa kali kesempatan jalan-jalan keluar negeri bagi semua karyawannya, termasuk yang non-Inggris, dengan biaya kantor tentunya. Menurut dia, kondisi keuangan bidang konstruksi secara umum di Inggris saat ini memang sedang sulit. Karena itu, banyak perusahaan konstruksi yang gulung tikar ataupun terpaksa mem-PHK staf mereka. Daru mengaku bahwa situasi di perusahaannya pun terimbas oleh resesi ekonomi,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
SBY menolak diberikangelar DR. HC-nya sekarang, tapi ditunda setelah selesai Pemilu. Hebat, semakin naiklah ratingnya di mata lembaga-lembaga survey. --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rzain rz...@... wrote: Yang doyan yang memberi bukan SBY. Siapa pula mau memberi gelar pada calon yang belum tentu menang.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Dari IKJ dapat DHC karena sebagai Presiden masih sempat ciptakan lagu dan bikin album. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: halim hd halimh...@yahoo.com Date: Fri, 6 Feb 2009 05:54:27 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY h, mas ton bisa aja. jangan-jangan SBy juga bakalan dapat DR (HC) dari IKJ (institut kesenian jakarta) sebagai aktor yang yang bisa mime (pantomim), nelanga. hhd. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Bung sy pernah di dunia akademis, n pernah jg di dunia practice. Sy pikir kita Semua hrs mawas diri, klo kita diberi kesempatan jd president belum tentu lebih baik dr sby, baiknya kita belajar sj dr bpk bpk itu, yg jelas mereka pasti hebat mau soekarno, soeharto, habibie, gusdur, mega, sby. -Original Message- From: halim hd halimh...@yahoo.com Sent: Friday, February 06, 2009 9:58 PM To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY anda benar, betapa sulitnya kita mencari sosok yang memiliki integritas. tapi, diantara kesulitan itu, saya masih bertemu dengan beberapa sosok lainnya, dan saya yakin seyakin yakinnya mereka memperjuangkan ilmu pengetahuan dengan nuraninya. itulah kenapa aya betah di nusantara. hhd.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Dan rektor ITB gak usah takut tdk dpt jabatan kalau SBY menang nanti. Toh SBY sdh tahu ada niat dari ITB utk beri gelar DHC. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com Date: Sat, 7 Feb 2009 05:17:13 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY om kartono, sby ternyata mendengar juga kontroversi mengenai gelar yang akan diberikan itb, sby sudah menolaknya, menunggu hasil pilpres 2009, sebuah keputusan yang cukup akomodatif, ya inilah pengalaman yang baik untuk perguruan tinggi lain, yang masih ingin mencoba-coba memberikan penghargaan, pada hal-hal yang masih bisa dianggap kontradiktif, apapun juga penolakkan dari om sby pada penghargaan itu, saya ikut senang, dan menghargainya, mari om sby, kita tidak perlu takut pada kritik, dan jangan kritik itu akan direkayasa dengan berbagai cara untuk dibungkam, kekuasaan itu ada batasnya, batas etika, moral dan batasan waktu berkuasanya, salambambangsulistomo. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel - Gedung DPR, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Bravo Surabaya Plaza Hotel. Moga segera bisa liburan kesana. Andai gedung milik Rakyat, simbul tertinggi di negeri ini Gedung Dewan Terhormat DPR menerapkan aturan serupa, sesungguhnya kita akan mendapatkan kemuliaan dan Insya Allah akan menjadi bangsa yang besar. Membathin, apabila melihat para anggota Dewan terhormat sedang di depan kamera Televisi dengan antengnya mengepulkan asap rokok.. Maka saya berFATWA' haram hukumnya memilih anggota dewan yang merokokhalah --- On Sat, 2/7/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, February 7, 2009, 4:07 AM Laporan Wartawan Kompas Kris R Mada http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/07/ 17180245/ Merokok.di. Hotel..Tamu. Didenda.Rp. 1.Juta SURABAYA, SABTU ⤠Surabaya Plaza Hotel, Surabaya, mendenda salah seorang tamunya Rp 1 juta. Tamu itu kedapatan merokok di dalam kamar hotel yang menyatakan diri sebagai hotel bebas rokok. General Manager Surabaya Plaza Hotel Yusak Anshori mengatakan, tamu itu sudah diberi tahu ketika masuk ke hotel. Sejak 2 Februari 2009 ditetapkan seluruh area hotel bebas rokok. Kami berusaha memberikan efek jera agar kawasan ini benar-benar bebas asap rokok, ujarnya di sela-sela sosialisasi kawasan tanpa rokok di Surabaya, Sabtu (7/2). Wali Kota Surabaya Bambang DH juga hadir dalam acara itu. Denda itu merupakan sanksi maksimal untuk tamu. Adapun bagi karyawan yang kedapatan merokok atau membiarkan tamu merokok di lingkungan hotel bisa dipecat. Jadi, semua pihak akan berusaha menjaga komitmen ini, tuturnya. Adapun Bambang mengingatkan para orangtua dan orang dewasa tentang dampak merokok pada anak-anak. Racun pada asap rokok bisa mengurangi tingkat kecerdasan anak. Mau anak-anak tidak pintar gara-gara orang-orang di sekitarnya merokok? tuturnya. Ia juga mengingatkan, 75 persen racun asap rokok terhirup orang lain, sementara perokok aktif hanya menghirup sebagian dari racun-racun itu. Jadi, merokok itu jahat sekali karena sudah membahayakan orang lain, ujarnya. RAZ [Non-text portions of this message have been removed] = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
SBY msh yang terbaik dari stock pemimpin yg ada pd saat ini di negeri ini, semuanya banyak omong dan tdk sesuai dgn kapasitasnya. Wass. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: dedi_ibot dedi_i...@yahoo.co.id Date: Sat, 07 Feb 2009 11:58:54 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY SBY menolak diberikangelar DR. HC-nya sekarang, tapi ditunda setelah selesai Pemilu. Hebat, semakin naiklah ratingnya di mata lembaga-lembaga survey. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000
dan India pulalah yg paling gak mau buka pasar retailnya ke asing HS At 02:27 PM 06-02-09, you wrote: Betul tuh...aku salut dgn orang2 India yg bisa bikin motor nasional, mobil, rudal, nuklir, dan skrng komputer murah.salttt
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak
Memang benar orang batak tidak gemar kekerasana namun watak yang keras yang menimbulkan kekerasan. Kekerasan acap kali timbul jika sedang berkumpul, yah memang solidaritas orang batak sangat kental dikarenakan marga masing - masing orang yang menjadi identitas yang dikalah dengan nama personal-nya sendiri. Watak yang keras akan menjadi baik jika di bawa ke arah yang positif, tetapi di sayang kan jika di bawa ke yang negatif maka akan timbul kekerasan tersebut. Agus Hamonangan wrote: Oleh JANSEN H SINAMO http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00324417/kekerasan.bukan.kegemaran.orang.batak http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00324417/kekerasan.bukan.kegemaran.orang.batak Berita politik terheboh pekan ini tentulah unjuk rasa brutal di Sumatera Utara, Selasa lalu, yang menewaskan Abdul Azis Angkat, Ketua DPRD provinsi berpenduduk multietnik itu. Tak bisa lain satu kesan sisa yang menonjol: Batak itu memang keras. Di milis Forum Pembaca Kompas, yang beranggotakan hampir 10.000 orang itu, seorang warganya menulis, â€�Sebagai orang yang dibesarkan di Kota Medan, saya merasa malu. Apalagi kejadian pilu ini terkait pembentukan Provinsi Tapanuli. Saya sangat malu sebagai suku Batak!â€� Orang Batak memang jadi terdakwa dalam insiden ini. Namun, tak banyak yang tahu, sang korban sebenarnya juga orang Batak, berasal dari subetnik Pakpak. Marga-marga Pakpak, seperti Angkat, Bintang, Gajah, Padang, Sinamo, Tumanggor, dan banyak lagi hampir tak dikenal sebagai marga Batak seperti yang tenar lebih dulu dari rumpun Batak lain, seperti Sirait, Sihombing, Sembiring, Ginting, Pohan, Panjaitan, Silalahi, Siahaan, Siregar, Sinaga, atau Saragih. Perlu ditegaskan, kekerasan bukanlah kegemaran khusus orang Batak. Bukan pula ciri khasnya. Semua kaum dan suku pernah melakukannya: di Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara, bahkan di semua penjuru benua dan pelosok dunia, seperti di istana raja-raja Persia, kaisar Romawi, prabu Singosariâ€ingat misalnya hikayat keris Mpu Gandring†dan sultan-sultan Mataram. Cuma di Antartika tak ada kekerasan. Manusia, apalagi keraton, tak ada di sana. Kekerasan tetap digemari Kekerasan sebagai metode mewujudkan kehendak telah dipraktikkan manusia sejak purbakala. Meski dianggap buruk kini, harus dijauhi agar tidak dicela oleh masyarakat beradab, kekerasan memang membawa nikmat bagi pelaku. Jalan kekerasan terlihat sangat praktis, instan, dan ekonomis, serta membawa hasil secara efektif. Tak heran Brutus melakukannya terhadap Caesar di Roma, Ken Arok terhadap Tunggul Ametung di Tumapel, dan Soeharto di Buru, Aceh, dan Papua. Amerika melakukannya di Irak dan Afganistan; Israel di Gaza dan Tepi Barat; serta pendukung bakal Provinsi Tapanuli di Kantor DPRD Sumatera Utara, Selasa lalu. Bisa diduga, kita masih terus menyaksikan aksi kekerasan di berbagai panggung kehidupan, dari skala kecil sampai kolosal, oleh aktor individual maupun satuan resmi nasional. Persaingan adalah mulanya, konflik kepentingan adalah arenanya, dan perwujudan kekuasaan adalah cita-cita ultimatnya. Sudah niscaya ada pihak yang tersisih, kalah, terluka, hilang, atau mati. Namun, korban dianggap wajar belaka, memang seharusnya demikian, dan baiklah dilupakan begitu saja. Pada saat yang sama, pelaku kekerasan, jika berhasil, selain memperoleh kenikmatan intrinsik yang hebatâ€perhatikan ekspresi puas wajah pendemo saat menjebol gerbang, mengobrak-abrik ruang sidang, atau meninju Azis Angkatâ€dielu-elukan bak pahlawan, diberi legitimasi, dihadiahi privilese, serta dikukuhkan posisinya dalam panteon sosial kelompoknya. Pada zaman ini, meminjam Thomas L Friedman, dunia sudah datarâ€ketika peristiwa kekerasan ditonton lalu didiskusikan lewat televisiâ€maka orang pun meniru kekerasan itu. Tidak saja cara dan tekniknya, tetapi juga nafsu dan motivasinya, sekaligus dan serentak. Demikianlah etos kekerasan merambah makin luas dan berakar makin dalam di seluruh dunia. Tinggal menunggu momen ledak yang pas. Disederhanakan, begitulah keterangan Rene Girard, sejarawan dan filsuf kondang kelahiran Avignon, Perancis, tentang situasi dan dinamika kekerasan dalam sejarah kontemporer kita. Pancaroba demokrasi Demokrasi sebagai sistem, prinsip, proses, dan prosedur sebenarnya tidak asing bagi orang Batak sejak zaman prakolonial. Pada zaman Orde Baru yang sistem politik nasionalnya tidak demokratis, di tingkat adatnya orang Batak tetap saja bergaya demokratis. Tatkala kesempatan membentuk Provinsi Tapanuli terbuka lebar sedekade lalu seusai tumbangnya Orde Baru, antusiasme besar melanda warga elite eks-Karesidenan Tapanuli itu. Namun, warga ternyata sudah banyak berubah: semakin kompleks, semakin sadar kelompok, dan semakin berbeda kepentingan maupun orientasi politiknya. Ditambah dengan belum matangnya demokrasi Republik di musim pancaroba reformasi ini, provinsi yang didamba-dambakan tak juga terbentuk sesudah menghabiskan banyak waktu,
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Atas dasar apa hotel itu menetapan sanksi yang demikian? Kalau itu atas dasar Perda kota Surabaya, yah semua orang wajib mematuhinya. Tapi kalau itu bukan atas dasat Perda, dengan kata lain hanya semau- maunya manajemen hotel, itu patut dilawan. Kalau kita adalah negara hukum, maka di dalam sebuah wilayah hukum tidak ada pribadi atau organisasi yang boleh menerapkan peraturan/hukum yang lebih tinggi dari peraturan/hukum yang berlaku dan yang telah ditetapkan oleh negara. Mula Harahap Agus Hamonangan: Laporan Wartawan Kompas Kris R Mada http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/07/17180245/Merokok.di.Hot el..Tamu.Didenda.Rp.1.Juta
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel - Gedung DPR, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Setujuuu Skalipun sy ga punya hak pilih d negri ini Tapi gerah liat para 'wakil rakyat' yang kerjanya Ngerokok dan bobo ! D sorot tipi lagi ... Salah yang milih siy ! Makanya ntar lagi yg bener milihnya ! Yg bener2 mikirin kita (kita ?? Anda kali !?) Jangan milih yg cuma bobo ama ngerokok waktu sidang ... Makanya bener juga ada fatwa rokok haram Kalo perlu dendain aja gede2 kya d singapore Biar ga ngrokok sembarangan !! Ga mikirin orang lain ! Belajar bijak dengan berbagi udara segar ! Ga da salahnya kan ? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: ajud ajudri sir_a...@yahoo.com Date: Sat, 7 Feb 2009 04:49:55 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel - Gedung DPR, Tamu Didenda Rp 1 Juta Bravo Surabaya Plaza Hotel. Moga segera bisa liburan kesana. Andai gedung milik Rakyat, simbul tertinggi di negeri ini Gedung Dewan Terhormat DPR menerapkan aturan serupa, sesungguhnya kita akan mendapatkan kemuliaan dan Insya Allah akan menjadi bangsa yang besar. Membathin, apabila melihat para anggota Dewan terhormat sedang di depan kamera Televisi dengan antengnya mengepulkan asap rokok.. Maka saya berFATWA' haram hukumnya memilih anggota dewan yang merokokhalah = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan PemberianDoktor Kehormatan SBY
Nobody perfect ! Kalo cuma jadi penonton emg gampang ngomentarin Yang bgini lah ... Yang bgtu lah ... Emang gampang jadi presiden ? Tapi . Knapa banyak ya yg pgn duduk dsitu ? Jadi inget sma Abu Bakar yg ga habis2nya memarahi Umar bin Khatab sahabatnya ... Celaka kau Umar ! Celaka kau Umar ! Kau sedang mendorongku ke neraka ! Cuma gara2 Umar mendesaknya unt duduk d kursi ke Khalifahan menggantikan Nabi ! Abu Bakar tau beratnya tanggung jawb menjdi pemimpin, bukan hnya pd rakyatnya tapi jstu pada Tuhannya ! Tapi skarang ?? Boro2 takut Malah pamerin diri adalah yg terbaik ! Kalo bener baik siy gpp ... Kalo ga ?? Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Indarto jonoinda...@gmail.com Date: Sat, 7 Feb 2009 19:53:36 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY Bung sy pernah di dunia akademis, n pernah jg di dunia practice. Sy pikir kita Semua hrs mawas diri, klo kita diberi kesempatan jd president belum tentu lebih baik dr sby, baiknya kita belajar sj dr bpk bpk itu, yg jelas mereka pasti hebat mau soekarno, soeharto, habibie, gusdur, mega, sby. = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Essay - Prabowo sebagai Bung Karno Kecil?
PRABOWO SEBAGAI BUNG KARNO KECIL? Oleh Satrio Arismunandar Permadi, anggota DPR-RI dari PDI Perjuangan yang mundur dan membelot ke Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), telah membuat pernyataan yang menohok mantan partainya. Ketika ditanya mengapa pindah ke Partai Gerindra, Permadi yang lebih dikenal sebagai paranormal dan Sukarnois itu menjawab: Prabowo itu lebih nasionalis dari orang-orang di PDI Perjuangan. Kemudian, pada peringatan HUT pertama Partai Gerindra di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (6 Februari 2009), Permadi membuat pernyataan lain yang secara tak langsung menampar Megawati. Di depan ribuan massa Gerindra, di atas panggung, Permadi menyebut pendiri dan Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai Bung Karno kecil! Padahal, seingat saya, Permadi selama aktif di PDI Perjuangan tidak pernah menyebut Megawati ataupun anak-anak Bung Karno yang lain sebagai Bung Karno kecil. Soal sebutan dan klaim Permadi itu tentu terbuka untuk diperdebatkan. Namun, mereka yang hadir di Balai Sarbini waktu itu bisa melihat sendiri, bagaimana penampilan Prabowo di atas panggung, yakni ketika mantan Danjen Kopassus itu menyampaikan pidato politiknya. Saya akan menyingkat isi pidatonya dalam tiga ungkapan: sangat nasionalis, sangat patriotis, dan sangat populis. Saya sebelumnya tak pernah melihat Prabowo berpidato, jadi merasa agak surprise dengan gaya retorikanya yang (di luar dugaan saya) cukup memikat. Effendi Gazali, rekan saya dan pakar komunikasi politik UI, yang juga hadir di acara tersebut berkomentar, seandainya Prabowo sempat melengkapi pidatonya dengan tambahan contoh-contoh konkret, penampilan Prabowo itu bakal mendekati perfect. Malam itu Prabowo memang tampil prima dan bersemangat. Bicaranya lantang dan lugas. Ia tak ragu menghantam kebijakan ekonomi pemerintahan SBY-JK, yang menurutnya keliru. Misalnya, Bank Mandiri dibiarkan menggelontorkan belasan trilyun rupiah untuk membangun gedung, mal, hypermarket, dan apartemen mewah. Padahal, jika uang sebesar itu dipakai untuk membuka sawah baru, pasti bisa memberi lapangan kerja bagi jutaan rakyat, dan memberi efek yang jauh lebih signifikan pada ekonomi nasional. Prabowo juga mengritik tajam kebiasaan pemerintah, yang dengan enteng suka mengemis utang ke luar negeri. Suatu tindakan yang --menurut Prabowo-- tidak bermartabat dan tidak layak bagi bangsa yang besar seperti Indonesia. Penjualan aset-aset negara dan BUMN ke pihak asing juga dikecam habis. Salah satunya adalah penjualan Indosat (ini sebenarnya terjadi di bawah pemerintahan Presiden Megawati). Prabowo juga menyinggung adanya rencana atau wacana saat ini untuk menggadaikan Gelora Bung Karno Senayan. Jangan-jangan nanti Monas juga akan digadaikan, untuk memperoleh pinjaman ke luar negeri! katanya. Sebagai politisi, Prabowo memang bermain cantik. Pada acara itu, Prabowo juga menyerahkan sumbangan uang untuk warga sipil Palestina, para ibu, anak, dan orang tua, yang menjadi korban pelanggaran HAM di Jalur Gaza. Sumbangan diserahkan langsung ke Dubes Palestina, yang hadir di acara Gerindra. Langkah simpatik ini tentunya menyenangkan bagi konstituen Indonesia dan kalangan Islam, yang concern dengan dampak agresi Israel ke Gaza. Dalam pidatonya, Prabowo memuji Bung Karno dan Soeharto sebagai pemimpin besar Indonesia, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan lancar, Prabowo mengutip kata-kata Bung Karno, yang bernada patriotis dan nasionalis, dan lalu dikaitkan dengan konteks situasi kontemporer. Sebagai taktik mencari simpati massa, gaya Prabowo cukup menarik. Dia seolah-olah ingin merangkul semua kelompok. Masih banyak hal yang harus dibuktikan Prabowo. Rekam jejak masa lalunya, sebagai mantan menantu Soeharto dan Danjen Kopassus, yang dikaitkan dengan kasus penculikan aktivis prodemokrasi, mungkin bisa menjadi beban. Namun, tampaknya Prabowo tidak terbebani oleh hal itu. Bergabungnya sejumlah mantan aktivis korban penculikan seperti Pius Lustrilanang dan Desmond-- ke Partai Gerindra diharapkan akan meredam isu itu. Kedekatan Prabowo dengan keluarga Soeharto, yang ditunjukkan dengan kehadiran loyalis Soeharto dan mantan Mensesneg Moerdiono sebagai Dewan Penasehat Gerindra, mungkin malah akan dijadikan aset. Karena, di tengah krisis ekonomi saat ini, cukup banyak masyarakat awam yang bernostalgia tentang kestabilan ekonomi di zaman Soeharto. Apakah Prabowo akan berhasil tampil, sebagai kuda hitam di pertarungan pemilihan Presiden RI 2009? Apakah Partai Gerindra juga akan tampil mengesankan dalam pemilu legislatif, 9 April mendatang? Kita lihat saja nanti. Jakarta, 7 Februari 2009 Satrio Arismunandar Executive Producer News Division, Trans TV, Lantai 3 Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4034, Fax: 79184558, 79184627 http://satrioarismunandar6.blogspot.com http://satrioarismunandar.multiply.com
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Online, Prabowo, Nonton Red Cliff 2 dan Capres
Anda benar Bung Christiono, Terima ksih banyak, jangan lupa untuk terus mengritisi. Hal yang sama dapat dilakukan di ikon Beri Komentar di blog-presstalk.info. Salam Christiono Hendrawan christi...@gmail.com wrote: Sekedar mengkoreksi: --- Persiapan perang besar digelar di perairan Karang Merah. Liu Bei dan Sun Quan saling berjanji untuk menyelesaikan misi yang agaknya mustahil dengan jaminan kepala mereka jika gagal. Misi bagi Liu Bei, mengumpulkan 100.000 anak panah, sedangkan misi Sun Quan menghabisi Jenderal Chi Mao yang memimpin armada kapal Cao Cao. Goal mustahil itu harus diselesaikan dalam tempo 3 hari. --- Yang berjanji untuk menyelesaikan misi bukanlah Liu Bei dan Sun Quan, tapi penasihat Liu Bei - Zhu Ge Liang dengan Jenderal Besar Wu - Zhou Yu.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Komputer Seharga Rp 110.000
Ada yang tahu nggak... komputer produksi India ini ada hubungannya tidak dengan proyek OLPC (One Laptop Per Child)-nya Nicholas Negroponte? Kok bisa harganya semurah itu, ya? Sisca --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/04/00520154/langkan Pemerintah India benar-benar serius mengenalkan teknologi komputer kepada jutaan pelajar. Kini mereka sedang memproduksi komputer seharga 10 dollar AS atau sekitar Rp 110.000 per unitnya. Laptop-laptop itu diproduksi atas sponsor pemerintah. âJika orangtua ingin menghadiahkan sesuatu kepada anak-anaknya, mereka dapat dengan mudah membelinya,â kata Sekretaris Pendidikan Tinggi RP Agrawal di New Delhi seperti dikutip AFP, Selasa (3/2). Spesifikasi laptop murah itu berkapasitas dua gigabyte dan internet nirkabel. Namun, prototipe dan cara menekan ongkos produksinya masih dirahasiakan. Produksi komputer murah tersebut bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas agar bisa mendukung kemajuan ekonomi India. (AFP/FSA)
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak
Salam Kenal Mas Agus Hamonangan Juga smua anggota millist FPK ... Menurut sy bangsa ini sdh jadi bgsa yg pmarah ! Bukan karena etnis Batak yg keras, Buktinya dmana - mana kondisinya kya gtu juga Kbetulan aja kmrin d Sumut ! Trus jatuh korban. Lantas blg etnis batak itu keras ! D jakarta atau d daerah lain yg etnis jawa atau lainnya sama jga d kayanya ... Sy malah prnh liat s'org dekan yg d pukulin mahasiswanya sampe luka2 ... Itu tjadi di jwa bukan d Medan ! Jadi bukan etnisnya ! Trus apanya ya ? Duuuh ga tau d ! Yg sy tau dari nenek dan kakek sy ... Indonesia itu orgnya rmah2 ... Penuh kdamaian dan tenang ! Itu dulu kaleee ... Skarang ?? Dikit2 demo ... Klo ga tcapai ma kmauannya trus main ancur2in smua ! Cara pnyelesaian mslh yg ga lagi mencerminkan kramah tamahan negri ini Jadi Indonesia yg ramah tamah, aman tentram cuma gosip doank ya ? 12 tahun tinggal dsini jarang ada aman nya tuch Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Sat, 07 Feb 2009 11:25:07 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak Oleh JANSEN H SINAMO http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00324417/kekerasan.bukan.kegemaran.orang.batak Berita politik terheboh pekan ini tentulah unjuk rasa brutal di Sumatera Utara, Selasa lalu, yang menewaskan Abdul Azis Angkat, Ketua DPRD provinsi berpenduduk multietnik itu. Tak bisa lain satu kesan sisa yang menonjol: Batak itu memang keras. Di milis Forum Pembaca Kompas, yang beranggotakan hampir 10.000 orang itu, seorang warganya menulis, âSebagai orang yang dibesarkan di Kota Medan, saya merasa malu. Apalagi kejadian pilu ini terkait pembentukan Provinsi Tapanuli. Saya sangat malu sebagai suku Batak!â Orang Batak memang jadi terdakwa dalam insiden ini. Namun, tak banyak yang tahu, sang korban sebenarnya juga orang Batak, berasal dari subetnik Pakpak. Marga-marga Pakpak, seperti Angkat, Bintang, Gajah, Padang, Sinamo, Tumanggor, dan banyak lagi hampir tak dikenal sebagai marga Batak seperti yang tenar lebih dulu dari rumpun Batak lain, seperti Sirait, Sihombing, Sembiring, Ginting, Pohan, Panjaitan, Silalahi, Siahaan, Siregar, Sinaga, atau Saragih. Perlu ditegaskan, kekerasan bukanlah kegemaran khusus orang Batak. Bukan pula ciri khasnya. Semua kaum dan suku pernah melakukannya: di Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara, bahkan di semua penjuru benua dan pelosok dunia, seperti di istana raja-raja Persia, kaisar Romawi, prabu Singosariâingat misalnya hikayat keris Mpu Gandringâ dan sultan-sultan Mataram. Cuma di Antartika tak ada kekerasan. Manusia, apalagi keraton, tak ada di sana. Kekerasan tetap digemari Kekerasan sebagai metode mewujudkan kehendak telah dipraktikkan manusia sejak purbakala. Meski dianggap buruk kini, harus dijauhi agar tidak dicela oleh masyarakat beradab, kekerasan memang membawa nikmat bagi pelaku. Jalan kekerasan terlihat sangat praktis, instan, dan ekonomis, serta membawa hasil secara efektif. Tak heran Brutus melakukannya terhadap Caesar di Roma, Ken Arok terhadap Tunggul Ametung di Tumapel, dan Soeharto di Buru, Aceh, dan Papua. Amerika melakukannya di Irak dan Afganistan; Israel di Gaza dan Tepi Barat; serta pendukung bakal Provinsi Tapanuli di Kantor DPRD Sumatera Utara, Selasa lalu. Bisa diduga, kita masih terus menyaksikan aksi kekerasan di berbagai panggung kehidupan, dari skala kecil sampai kolosal, oleh aktor individual maupun satuan resmi nasional. Persaingan adalah mulanya, konflik kepentingan adalah arenanya, dan perwujudan kekuasaan adalah cita-cita ultimatnya. Sudah niscaya ada pihak yang tersisih, kalah, terluka, hilang, atau mati. Namun, korban dianggap wajar belaka, memang seharusnya demikian, dan baiklah dilupakan begitu saja. Pada saat yang sama, pelaku kekerasan, jika berhasil, selain memperoleh kenikmatan intrinsik yang hebatâperhatikan ekspresi puas wajah pendemo saat menjebol gerbang, mengobrak-abrik ruang sidang, atau meninju Azis Angkatâdielu-elukan bak pahlawan, diberi legitimasi, dihadiahi privilese, serta dikukuhkan posisinya dalam panteon sosial kelompoknya. Pada zaman ini, meminjam Thomas L Friedman, dunia sudah datarâketika peristiwa kekerasan ditonton lalu didiskusikan lewat televisiâmaka orang pun meniru kekerasan itu. Tidak saja cara dan tekniknya, tetapi juga nafsu dan motivasinya, sekaligus dan serentak. Demikianlah etos kekerasan merambah makin luas dan berakar makin dalam di seluruh dunia. Tinggal menunggu momen ledak yang pas. Disederhanakan, begitulah keterangan Rene Girard, sejarawan dan filsuf kondang kelahiran Avignon, Perancis, tentang situasi dan dinamika kekerasan dalam sejarah kontemporer kita. Pancaroba demokrasi Demokrasi sebagai sistem, prinsip, proses, dan prosedur sebenarnya tidak asing bagi orang Batak sejak zaman prakolonial. Pada zaman Orde Baru yang sistem politik nasionalnya tidak demokratis, di tingkat adatnya orang Batak
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono
Salam, cuma menyampaikan pernyataan sikap dari salah satu unit kegiatan mahasiswa di ITB, PSIK... Merdeka!!! Dalam perspektif wilayah, Bandung dan Jakarta telah menjadi satu kesatuan regional yang membentuk kawasan megaurban Jakarta-Bandung. Dua kota besar ini membentuk pola interaksi yang kuat, apalagi dengan adanya jalan tol Cipularang. Jakarta menjadi pusat politik dan ekonomi, Bandung menjadi kota jasa dan tempat pariwisata bagi orang Jakarta pada hari Minggu. Berhubung Jawa Barat adalah daerah belakang Jakarta, dan Jawa Barat beribukotakan Bandung, maka dua kota ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Bagian Barat, sekaligus menyebabkan penghisapan sumber daya alam dan manusia dan mengakibatkan ketimpangan yang luar biasa di wilayah ini. Betapa timpangnya pemerataan antara dua kota ini dengan daerah belakangnya tidaklah perlu ditunjukkan dengan angka-angka yang lebih definitif. Bisa kita lihat dari atas Monas dan menara Masjid Agung Bandung, betapa semrawutnya pembangunan di kedua kota besar Indonesia ini. Kita tidak dapat menjelaskan, apa identitas kedua kota tersebut. Pusat politik ya, ekonomi ya, sosial budaya ya, bahkan markas militer yang penting terletak di kedua kota ini. Berantakannya kedua kota ini disebabkan oleh menumpuknya berbagai faktor produksi ekonomi, modal, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan teknologi. Tidak ada usaha untuk pemerataan pembangunan, baik pembangunan infrastruktur yang baik, pelestarian lingkungan untuk melindungi fungsi kota dan penduduknya dari bencana alam. Institut Teknologi Bandung terletak di kota Bandung, berdiri sejak 1920, dan diresmikan menjadi ITB sejak 2 Maret 1959. Di usianya yang mencapai setengah abad, perguruan tinggi teknik tertua di Indonesia ini seharusnya mampu menyelesaikan persoalan ketimpangan ekonomi, kemiskinan. ITB harusnya juga mampu bertindak sebagai lembaga kaderisasi pemimpin nasional dan menjadi penggerak kekuatan moral untuk bersama masyarakat mengontrol kekuasaan politik. Kekuasaan politik perlu dikontrol agar tidak korup. Tapi apa kenyataan yang terjadi? ITB ternyata gagap (atau setidaknya menjual prinsip kebenaran ilmiah) dalam menjawab persoalan-persoalan di sekitarnya. Mulai dari persoalan TPA Leuwigajah yang tak terdengar lanjutannya, pembangunan PLTSa di Gedebage yang ternyata studi kelayakannya dilakukan oleh dosen ITB, sampai pada diamnya ITB pada persoalan Babakan Siliwangi. Setelah diteliti dan diselidiki, ternyata ITB bukannya gagap, tetapi diam-diam menyetujui pembangunan berbagai proyek tidak beres di Kota Bandung. Akibatnya kredibilitas ITB menurun sebagai institut teknologi, bahkan masyarakat sampai pernah berdemonstrasi di depan ITB, prihatin bahwa ITB malah turut serta dalam proyek PLTSa Gedebage. Menurunnya kredibilitas ini tentu memprihatinkan kita, setelah ITB dicap sebagai tempat kuliah anak orang kaya, dan mobil-mobilnya menyebabkan kemacetan. Bagaimana ITB dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, jika masyarakat mempertanyakan kredibilitas ITB. Belum lagi selesai persoalan yang sangat sesuai dengan kompetensi ITB, muncul peristiwa sahnya UU Badan Hukum Pendidikan. Kita mengetahui, memang degradasi kualitas ITB muncul sejak Soeharto melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef memberlakukan Normalisasi Kehidupan Kampus. Rektor menjadi penguasa tunggal, kehidupan demokrasi kampus dibungkam, dan Dewan Mahasiswa tempat berlatih kepemimpinan dibubarkan. Degradasi kualitas ini terlihat dari menurunnya kualitas kader pemimpin nasional yang berasal dari ITB, kecuali orang-orang yang memang ‘produk gagal’ NKK, yang tetap memilih jalur sebagai pemberontak. Penurunan kualitas kader ini tidak hanya terjadi di ITB, tetapi di kampus lainnya. Wajar jika ketika Soeharto turun, tidak ada pemimpin yang berkualitas dan layak menggantikan Soeharto. UU BHP diberlakukan, ketika semua orang berbicara berbagai dampak negatif dari pemberlakuan ITB sebagai Badan Hukum Milik Negara. Tidak ada evaluasi yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai pemberlakuan asas transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Adakah kemudian badan usaha komersial milik ITB yang mencatat keuntungan dan menjadi pemasukan bagi ITB, adakah perbaikan birokrasi dengan indikator semakin efektif dan efisiennya pelayanan oleh ITB. Bukankah dahulu mahasiswa dapat mempergunakan Aula Barat dan Aula Timur secara gratis? Bukankah dahulu kampus ini ramai di malam hari akan kegiatan akademik dan kemahasiswaan? Bukankah dulu mahasiswa dan dosen adalah pemilik bersama kampus ini? Cara pandang UU BHP terhadap peserta didik (khususnya mahasiswa) adalah sebagai pelanggan jasa pendidikan. Jadi pendidikan di sini adalah komoditas yang dapat diperjualbelikan, ada logika untung rugi di sini, dan tentu saja harga memperoleh komoditas ini dapat naik dan turun. Artinya harga SPP akan naik dan turun mengikuti logika pasar. Kita tahu bahwa semua orang sangat butuh pendidikan, dan artinya permintaan
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker
iya nih kali Mihardja produsen styrofoam etahusaya statement bhw styrofom membahayakankesehatan sdlh lama disetujui oleh yg punya hajat di makanan kok ya kurnag lebih sama lah dgn formalin lha kalau ada ygmau debat ..mana ada yg mati krn formalin.. ta susah juga nemuinnya sekalilgi..persoalannya sampai faktor keamanan yg mana yg maukita anut. lha ornag bule disono.. minum aior di Indoensia ya sakit perut. HS At 06:40 PM 07-02-09, you wrote: Yth Tuan Mihardja, Perkenalkan saya Iwan Santosa atau Iwan Ong yang menulis laporan tersebut. Sebagai wartawan profesional, kami tidak melamun saat menulis seperti anda bayangkan dalam tulisan anda. Nara sumber adalah resmi seorang pejabat DKI. Kalau anda merasa pantas dan layak untuk menyampaikan informasi tersebut, sebaiknya disampaikan ke media. Secara ilmiah pun anda terlihat jauh lebih cerdas dari orang yang dikira menulis sambil melamun. Salam hormat Iwan Ong --- On Sat, 7/2/09, Andreas S. Mihardja mailto:mihardja%40pacbell.netmihar...@pacbell.net wrote: From: Andreas S. Mihardja mailto:mihardja%40pacbell.netmihar...@pacbell.net Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker To: mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Saturday, 7 February, 2009, 3:52 AM Utk yg ingin tahu styrofoam dibikin dari polystyrene [code 6] Poly styrene didalam bentuk polynya tidak merupakan sesuatu yg dapat larut kedalam tubuh kita. Ini plastic hanya sulit dihancurkan oleh alam perhatikan sulit dibreakdown oleh alam jadi juga oleh badan kita. Yg dpt dilarutkan kedalam badan kita adalah styrene. Ini chemical adalah liquid dan berada secara alami didalam udara keliling kita. Bedanya jaman dulu tidak ada alat� yg dpt mengidentifynya - sekarang kita mengerti setiap hari kita breath styrene ini. Chemical ini jumlahnya didalam styrofoam concentratienya kurang lebih seimbang dgn yg diudara. Styrene dipergunakan didalam lem [glue] plastic. Kalau kita breath ini mungkin kita agak mabok tetapi tidak berbahaya utk public. Memang ini oleh banyak anak� teenager dipergunakan sebagai madat yg mereka breathing dan kurang lebih sama dgn mengisap cocaine tetapi hasilnya bukan cancer tetapi neuro toxicity. Dari mana sipenulis mendapat info� yg BS saya tidak tahu tetapi penulisnya hanya mendengar sesuatu yg dia tidak mengerti dan yg dia dgn lamunannya menciptakan semacem holocaust syndrome. Andreas [Non-text portions of this message have been removed]
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Ini adalah suatu contoh pola penegakan suatu norma di masyarakatsemesting/sebaiknya begitulah cara suatu norma itu disosialisasikan kepada masyarakat. Hukum pada dasarnya adalah edukasi/ bukan sangsi. Sebab manakala kita menegakkan hukum adengan menganggap sangsi maka seseorang merasa aman saja ketika untuk suatu pelanggaran dia bisa/sanggup membayar sangsinya. Ketika hukum kita berlakukan/sikapi sebagai edukasi, maka pelaksanaan penegakkan hukum akan memberikan pendidikan kepada jiwa sipelaku maupun kepada masayarakat secara umum. Sehingga insya Allah masyarakat akan tobat dan mikir-mikir untuk melanggarnya. M. Ilyas Ahkab http://mia4457.multiply.com --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan agushamonan...@... wrote: Laporan Wartawan Kompas Kris R Mada http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/07/17180245/Merokok.di.Hot el..Tamu.Didenda.Rp.1.Juta SURABAYA, SABTU â Surabaya Plaza Hotel, Surabaya, mendenda salah seorang tamunya Rp 1 juta. Tamu itu kedapatan merokok di dalam kamar hotel yang menyatakan diri sebagai hotel bebas rokok. General Manager Surabaya Plaza Hotel Yusak Anshori mengatakan, tamu itu sudah diberi tahu ketika masuk ke hotel. Sejak 2 Februari 2009 ditetapkan seluruh area hotel bebas rokok. Kami berusaha memberikan efek jera agar kawasan ini benar-benar bebas asap rokok, ujarnya di sela-sela sosialisasi kawasan tanpa rokok di Surabaya, Sabtu (7/2). Wali Kota Surabaya Bambang DH juga hadir dalam acara itu. Denda itu merupakan sanksi maksimal untuk tamu. Adapun bagi karyawan yang kedapatan merokok atau membiarkan tamu merokok di lingkungan hotel bisa dipecat. Jadi, semua pihak akan berusaha menjaga komitmen ini, tuturnya. Adapun Bambang mengingatkan para orangtua dan orang dewasa tentang dampak merokok pada anak-anak. Racun pada asap rokok bisa mengurangi tingkat kecerdasan anak. Mau anak-anak tidak pintar gara-gara orang-orang di sekitarnya merokok? tuturnya. Ia juga mengingatkan, 75 persen racun asap rokok terhirup orang lain, sementara perokok aktif hanya menghirup sebagian dari racun-racun itu. Jadi, merokok itu jahat sekali karena sudah membahayakan orang lain, ujarnya. RAZ
Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] DR HC diundur
Salam Sebenarnya yang paling cocok memberi gelar DOKTOR HC, adalah UI. Bagaimana juga seorang yang sudah berhasil menjadi presiden suatu negara dengan penduduk yang besar meskipun hampir terpuruk, telah berprestasi untuk dirinya dan berhak menyandang gelar itu. Wasalam, Wal Suparmo --- Pada Jum, 6/2/09, rzain rz...@yahoo.com menulis: Dari: rzain rz...@yahoo.com Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] DR HC diundur Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 6 Februari, 2009, 5:48 PM Atas permintaan SBY peanugerahan DR HC diundur sampai sesudah Pemilihan Presiden. Patut diacungi jempol kepada berbagai pihak yang mengajukan penolakan karena jawaban SBY di atas menjadi kampanye gratis baginya. Mangkanya sing bijaksana.
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Naluri Perempuan (Galaila Karen Agustiawan)
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/08/01200357/naluri.perempuan Saat ditemui, Karen mengenakan blus merah dan celana hitam, bukan blazer dan celana hitam seperti dugaan semula. Di setiap acara Pertamina, ibu tiga anak ini memang terlihat menonjol dalam berbusana. Padu padannya pas dan asyik. Di antara kerumunan orang, pasti akan langsung terlihat Karen ada di mana. Penampilan penting, namun lebih penting lagi karakter, begitu kata Karen. Maka, ia pun tak risi jika harus memakai busana produk pasar grosir Mangga Dua, misalnya, karena karakter diri tidak akan membohongi. Aura seseorang akan tetap muncul, apa pun baju yang dikenakan. Sebenarnya ada yang lebih penting, clean heart, ujarnya. Menjadi dirut, harus ngurus rumah, waktu 24 jam sehari semalam cukupkah? Cukup. Saya usahakan masih mengantar anak saya yang kecil ke sekolah, selama tidak ke luar kota. Saya biasanya pulang pukul 10 malam, tetapi saya usahakan pukul 8 atau 9 malam supaya bisa ngelonin si bungsu, sahutnya. Karen berusaha efektif dan tidak terlalu capai saat sampai di rumah. Kalau lihat di mobil saya, ada boneka, selimut, dan bantal. Jadi, begitu masuk mobil, tidur, sampai di rumah (Bintaro) sudah seger lagi. Jadi, anak-anak tidak akan melihat a tired mommy coming from work yang bete ngadepin keluarga, he-he-he, tuturnya. Ia beruntung memiliki keluarga yang anggotanya saling mendukung. Ia beruntung membesarkan tiga putra dengan mudah. Masa puber mereka juga aman, gak macam-macam. Saya bersyukur gerbong di belakang saya ini solid. Oya, tentang nada bicaranya yang begitu cepat, Karen menukas, Itu karena perempuan dilahirkan multitasking, mengerjakan banyak hal, jadi sudah naluri. (IVV/DOT)
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Asmaradana
Oleh Samuel Mulia http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/08/01213254/asmaradana Beberapa waktu lalu saya mengundang sepasang suami-istri datang ke tempat tinggal saya. Suaminya adalah teman sejak lama, sejak ia masih lajang. Saat saya juga masih lajang. Anda tak perlu membayangkan yang tidak-tidak. Meski sejak lama berteman, kami bukan masuk dalam kategori TTM. Ia seorang pria sejati, meski saya sendiri suka bertanya, sejati apakah sejujurnya seorang pria itu? Istrinya bekerja di sebuah perusahaan nasional yang tiap hari berurusan dengan uang, uang, dan uang. Seorang wanita yang gagah perkasa dan sangat menyenangkan. Ia lebih mencintai balap mobil ketimbang pergi pedicure-manicure. Lha wong pernah sekali waktu ia bercerita ingin memiliki usaha bengkel. Cita-citanya itu tak pernah kandas, sampai sekarang. Saya malah bercita-cita punya salon anjing yang dijadikan satu sama yang punya anjing. Pemilik dan peliharaannya bisa dandan bareng. Namanya, salon Dendes. Dandan, maksudnya. Investasi materi Malam itu saya sedang memfinalisasi urusan asuransi jiwa dengan suaminya, yang superaktif mencari uang. Ia berjualan segala rupa. Dari konsultan pajak, jualan asuransi, turut dalam MLM, pokoknya semua yang bisa dijual, ia pasti akan melakukan itu. Pekerja keras, baik, santun, dan pandai. Pokoknya pasangan harmonis. Saya selalu mencita-citakan hal itu, tetapi sayang seribu sayang sampai sekarang masih belum terwujud juga. Pernah sekali, tetapi wujudnya salah. Sementara suami teman saya itu sibuk menyelesaikan berkas-berkas asuransi, saya mengobrol dengan istrinya. Seorang wanita yang santai sekali, senyum senantiasa, seperti tak ada beban hidup, padahal pekerjaannya mengurusi uang perusahaan raksasa. Seorang yang pandai, rendah hati. Pasangan yang sempurna, di mata saya. Keduanya bekerja keras dan kemesraan selalu saja terasa saat kami berkumpul. Obrolan kami sampai pada mengurus keuangan. Malam itu ia bercerita penuh makna bagaimana sebaiknya saya ini mengurus keuangan saya supaya bisa berbuah banyak. Kemudian dengan kecanggihannya, ia mulai beraksi. Saya menawarkan kondisi keuangan saya untuk dipakai sebagai contoh konkretnya. Sekian jam berlalu, saya tak hanya tahu uang saya berapa, sisanya berapa, dan mau diapakan. Kalau mau diapakan, berapa persen ke deposito, berapa persen ke tabungan, ke reksa dana, dan beli emas atau investasi dalam bentuk lain. Singkat cerita, malam itu saya tidur dengan pulas. Saya tahu strategi yang harus saya lakukan. Malah, malam itu saya mengesahkannya sebagai penasihat keuangan saya. Ia bahkan langsung memberi saya pekerjaan rumah. Imbalannya, saya berjanji mentraktirnya makan malam setiap bulan. Ia akan datang akhir bulan depan untuk mengecek apakah saya sudah melakukan pekerjaan rumah yang dia berikan. Investasi moril Entah mengapa, sebelum dan sesudah kejadian di atas, surat elektronik maupun Facebook saya dipenuhi kiriman curhat-curhat perselingkuhan yang miris. Kemudian saya mulai berpikir tentang teman saya yang baik itu yang mau menjadi penasihat keuangan. Percakapan mengenai investasi dalam berbagai bentuk yang dia sarankan membuat saya berkaca kalau seandainya saya memiliki hubungan dengan seseorang seharusnya saya juga mengelolanya seperti mengelola keuangan. Makin dikelola baik dan benar, makin berkembanglah investasi saya, yang suatu hari bisa saya nikmati. Selama ini kata investasi buat saya adalah yang berhubungan dengan materi, dengan pengembangan uang pada suatu saat tertentu. Mendapatkan hasil yang diharapkan pada masa tertentu. Saya tak pernah berpikir investasi juga harus dilakukan dalam perkawinan, dalam hubungan saya dengan manusia lainnya. Saya harus bekerja keras seperti pasangan suami-istri teman saya di atas. Untuk mendapat hasil investasi maksimal, ada pekerjaan rumah yang harus saya lakukan. Saya pernah dalam kondisi tak punya uang. Mengapa itu terjadi? Karena saya tak pernah memiliki keinginan berinvestasi jangka panjang. Malah senantiasa menghamburkan uang. Menjadi royal adalah kekeliruan, royal itu membuang uang untuk hal tak berguna. Tak bedanya dengan perselingkuhan. Membuang cinta di tempat yang keliru. Maka, karena royal, saya tak punya uang. Sebab tak punya uang, apa yang mau saya investasikan? Kalau mendengar suara saya, suaranya seperti burung hantu. Badan juga kurus kerempeng. Saking kurusnya, kalau anjing lewat akan bingung, ini tulang kok bisa jalan-jalan. Digigit enggak, ya? kata nurani si anjing. Maka, perselingkuhan itu seperti gaya hidup yang royal. Kalau sudah begitu, perkawinan atau hubungan apa yang bisa dihasilkan dari sebuah pemborosan? Ketika saya membaca curhat-curhat yang menyakitkan itu, saya berjanji juga akan membenahi keadaan hubungan saya seperti saya sedang dalam taraf membenahi kondisi keuangan. Untuk kondisi keuangan, saya akan dicek setiap bulan oleh penasihat dadakan saya itu. Ia akan memeriksa apakah saya sudah mematuhi anjurannya atau tidak. Tetapi, untuk sebuah hubungan, apakah saya perlu penasihat
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bangga Menjadi Keluarga Pertamina
Oleh Susi Ivvaty Doty Damayanti http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/08/01204516/bangga.menjadi.keluarga.pertamina Kaget juga ketika mendadak air mata mengalir di pipi Galaila Karen Agustiawan (50), membuat wawancara terhenti. Ia teringat almarhum ayahnya, Prof Dr Soemiatno, figur panutannya. Beliau pernah bilang, posisi, jabatan, itu semua tidak ada artinya..., katanya. Galaila Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang dilantik 5 Februari 2009 menggantikan Ari H Soemarno, adalah perempuan pertama yang menempati posisi puncak di Pertamina sepanjang 51 tahun sejarah perusahaan itu. Mau nanya apa? 15 menit saja ya. Masih banyak yang harus saya kerjakan, kata Karen membuka wawancara di kantornya di lantai 19 gedung utama Pertamina. Sempat bingung juga, informasi apa yang bisa digali dalam wawancara 15-an menit. Namun, ternyata, dengan tempo bicara yang sangat cepat, Karen mengungkapkan cukup banyak hal. Mulai dari pandangannya tentang Pertamina, tantangan-tantangan dalam hidup, penolakannya terhadap intervensi ke tubuh Pertamina, suami dan tiga anaknya yang begitu mendukungnya, hingga impresinya pada Ari Soemarno. Yang terakhir inilah yang membikin mata Karen berkaca-kaca sebelum kemudian menangis. Saya melihat Pak Ari sebagai figur yang mirip ayah saya. Ayah saya Dirut Biofarma selama 22 tahun. Ayah orangnya sangat sederhana, ada karakter Pak Ari yang mirip ayah saya, bagaimana ia membimbing orang, ungkap Karen. Suaranya sedikit melemah. Saya ini bungsu dari sembilan bersaudara. Saya sangat dekat dengan ayah saya, ini sesuatu yang very touchy, sambungnya. Ia berhenti sejenak dan meneruskan, Kalau saya pergi ke nisan ayah, saya pasti nangis. Kali ini Karen benar-benar berhenti. Pemimpin dan jabatan Apa kata Karen soal pemimpin? Pemimpin itu role model, pembuat keputusan. Pemimpin itu pasti bikin kesalahan, karena pemimpin itu harus bikin keputusan. Kalau sampai pemimpin tidak bikin keputusan, gak ada yang bisa dikerjakan. Diem saja, status quo, paparnya. Soal banyaknya pertanyaan terlontar menyangkut posisi barunya inimengingat ia baru dua tahun masuk PertaminaKaren menegaskan, hal ini bukan persoalan politis. Ia memandang pengangkatannya sebagai dirut hanyalah kebetulan. Jangan salah, no no no, saya profesional. Jabatan itu comes and goes, bukan sesuatu yang harus dikejar, katanya. Yang dimaui Karen, Pertamina mampu menerapkan good corporate governance. Kalau ini jalan, maka segala bentuk intervensi yang merugikan perusahaan dan negara, at all cost, tidak tolerir, tegasnya. Pernah merasa diintervensi? Well, saya tidak bilang seperti itu. Masalahnya, persepsi publik atas Pertamina itu masih pada citra yang lama. Masih ada orang yang coba-coba (mengintervensi), dan mengubah itu butuh waktu, sahutnya. Soal ini (mengingat kursi Dirut Pertamina konon teramat panas), Karen berjanji tidak akan melayani segala bentuk intervensi, seperti dikatakan usai pelantikan Kamis lalu. Ia juga memaparkan enam langkah prioritas (Kompas, 5/2). Selalu ada tantangan Sebelum di Pertamina, Karen telah lama berkarier di Mobil Oil Indonesia (1984-1996). Ia pindah ke CGG Petrosystem selama setahun sebelum pindah lagi ke perusahaan konsultan Landmark Concurrent Solusi Indonesia. Tahun 2002-2006 ia bergabung dengan Halliburton Indonesia. Dari pengalaman berpindah-pindah tempat kerja, Karen memetik satu hal, memberikan yang terbaik. Sempat muncul kekhawatiran dari teman-temannya, Karen akan berubah setelah di Pertamina. Nyatanya saya malah mengubah sistem. Sistem yang harus ikut saya, itu yang terjadi kalau mau maju. Saya selalu mengambil langkah ke depan. Dua tahun lalu ketika masuk ke Pertamina sebagai staf ahli, peran Karen hanya sebatas konsultan. Mengusulkan konsep, tetapi implementornya bukan saya. Sekarang, saya harus memastikan semuanya berjalan. Itu berat, tidak sebatas plan the work, tetapi work the plan. Waktu saya masuk sebagai Direktur Hulu, yang saya benahi adalah bagaimana work the plan, terangnya. Bagi Karen, Pertamina adalah tantangan, dan ia menyukai tantangan. Tantangan memicu ide di otak keluar, dan itu membuatnya hidup. Dulu, menjadi Direktur Hulu banyak tantangan. Tetapi kalau saya melihat posisi itu sekarang, sudah tidak menantang. Saya sekarang memimpin tujuh anak perusahaan, itu berat, tetapi menantang. Tantangan lain, soal maskulinitas. Tahu sendiri, kan, bisnis minyak itu maskulinitasnya kuat. Saat saya masuk, banyak yang mempertanyakan, bisa apa cewek ini. Jawabannya? Banyak yang mengakui, she did bring something. Karen mencermati adanya perubahan cara berpikir di sektor hulu. Dulu orang masuk Pertamina lebih untuk keamanan kerja, masuk Pertamina untuk menghidupi keluarga. Sekarang harus diubah menjadi I'm proud to be Pertamina family. Kayak dulu di ITB zaman Posma, kan ada spanduk selamat datang putra-putri terbaik Indonesia. Saya pengin begitu di Pertamina, selamat datang sarjana terbaik di Pertamina. Karen menyambung, ia akan menjadikan Pertamina minimal sama
[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mari Berinvestasi!
Oleh Samuel Mulia 1. Kalau mau berinvestasi, usaha pertama saya adalah menjadi jujur. Karena jujur, saya bisa mengetahui pengeluaran saya setiap bulan. Karena tahu, jadi ketahuan juga hasil akhirnya. Jadi, dana masuk dikurangi dana keluar adalah hasil akhir yang saya dapatkan. Dari hasil akhir itu saya bisa melakukan tindakan. Bisa investasi atau tidak. Kalau tidak, berarti saya harus melihat kembali pengeluaran tertinggi dalam pengeluaran, bertanya dan mencari solusinya mengapa itu terjadi. Itu mengapa kejujuran diperlukan nomor satu. Kalau bisa investasi, yaaa saya lakukan untuk top up reksa dana atau asuransi. Kalau masih ada lebih, bisa saya belikan barang bermerek. Cari barang bermerek yang memiliki nilai investasi juga karena tak semua barang bermerek demikian adanya. Prioritaskan investasi yang paling bernilai, kemudian yang nilainya lebih rendah. 2. Maka perkawinan seyogianya pun demikian. Harus jujur. Huh? Jujur? Haree geneee? Nah, kalau langkah awal saja sudah membuat Anda gelagapan, maka susahlah melihat kesetimbangan atau hasil akhir pengeluaran Anda. Kalau sudah begitu, maka susahlah mengetahui apakah Anda masih bisa dan mau berinvestasi atau tidak. Jujur itu begini. Biaya telepon genggam lebih banyak lari ke selingkuhan atau lari ke yang di rumah. Bukan menelepon pembantu, maksudnya. Kecuali Anda memang berselingkuh dengan PRT Anda. Kejujuran itu menyelamatkan, bukan malah memerosokkan. Dengan demikian Anda bisa melihat prioritas yang bernilai tinggi untuk Anda lakukan. 3. Investasi adalah tindakan yang Anda lakukan dan hasilnya bisa Anda nikmati dalam kurun waktu tertentu. Jangka pendek, menengah, dan panjang. Namanya juga investasi, artinya Anda harus punya uang sisa yang tidak diganggu gugat. Ini bukan tabungan dan ATM, asyik-asyik bisa keluar-masuk. Artinya, Anda juga tidak mengganggu gugat kondisi hubungan Anda. Saat Anda sudah memilih pasangan dengan segala risikonya seperti saat memilih investasi, yaa . itu jangan diobok-obok. Salah satu bentuk pengobokan investasi sebuah hubungan adalah mencari sejuta alasan untuk menjadi jalang. Maka, memiliki investasi materi dan moril itu bukan cuma perlu pandai, tetapi perlu iman kuat.
Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Naluri Perempuan (Galaila Karen Agustiawan)
Aku sepakat dengan kalimat Itu karena perempuan dilahirkan multitasking, mengerjakan banyak hal, jadi sudah naluri. Banyak perempuan lahir dengan banyak kelebihan, namun seringkali perempuan masih dianggap warga kelas dua. Hanya kadang-kadang terbungkus dengan sikap elegan orang lain yang seolah-olah menghargai kaum perempuan dengan keahliannya walau kemudian ketika disuruh memilih, dia tidak akan memilih perempuan sebagai rekan kerja atau pimpinan (hei...ini bukan kampanye, cuma bercerita berdasarkan pengalaman dari kasus yang diterima dan dari lingkungan kerja). Rima --- On Sun, 2/8/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote: From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Naluri Perempuan (Galaila Karen Agustiawan) To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, February 8, 2009, 6:36 AM http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/08/ 01200357/ naluri.perempuan Saat ditemui, Karen mengenakan blus merah dan celana hitam, bukan blazer dan celana hitam seperti dugaan semula. Di setiap acara Pertamina, ibu tiga anak ini memang terlihat menonjol dalam berbusana. Padu padannya pas dan asyik. Di antara kerumunan orang, pasti akan langsung terlihat Karen ada di mana. Penampilan penting, namun lebih penting lagi karakter, begitu kata Karen. Maka, ia pun tak risi jika harus memakai busana produk pasar grosir Mangga Dua, misalnya, karena karakter diri tidak akan membohongi. Aura seseorang akan tetap muncul, apa pun baju yang dikenakan. Sebenarnya ada yang lebih penting, clean heart, ujarnya. Menjadi dirut, harus ngurus rumah, waktu 24 jam sehari semalam cukupkah? Cukup. Saya usahakan masih mengantar anak saya yang kecil ke sekolah, selama tidak ke luar kota. Saya biasanya pulang pukul 10 malam, tetapi saya usahakan pukul 8 atau 9 malam supaya bisa ngelonin si bungsu, sahutnya. Karen berusaha efektif dan tidak terlalu capai saat sampai di rumah. Kalau lihat di mobil saya, ada boneka, selimut, dan bantal. Jadi, begitu masuk mobil, tidur, sampai di rumah (Bintaro) sudah seger lagi. Jadi, anak-anak tidak akan melihat a tired mommy coming from work yang bete ngadepin keluarga, he-he-he, tuturnya. Ia beruntung memiliki keluarga yang anggotanya saling mendukung. Ia beruntung membesarkan tiga putra dengan mudah. Masa puber mereka juga aman, gak macam-macam. Saya bersyukur gerbong di belakang saya ini solid. Oya, tentang nada bicaranya yang begitu cepat, Karen menukas, Itu karena perempuan dilahirkan multitasking, mengerjakan banyak hal, jadi sudah naluri. (IVV/DOT) [Non-text portions of this message have been removed]
[F-P-K] Re: Bangga Menjadi Keluarga Pertamina
selamat bekerja deh jeng karen, ingat aja, bahwa tidak ada yang rahasia di pertaminan, bahkan tidak ada yang rahasia dalam bisnis gas dan perminyakan, meskipuin kadangkala itu hanya berita dibawah meja, tapi sekarangpun meja bisa cerita banyak, yang penting bisa enggak bikin open management, seperti perusaahaan modern lainnya, kalau enggak bisa, dampaknya ya itu tadi, pat-pat gulipat untuk keuntungannya para penguasa korup dan kronimya,, sebaiknya jeng karen, cari juga informasi pada indriartono sutarto, mantan komut pertamina, kenapa dia sampai mundur dari jabatannya, atau dari mantan dirut yang pernah dipaksa mundur dari jabatannya, ingat ya jeng, bahwa suap, intimidasi, teror bahkan fitnah akan menanti anda, mudah-mudahan jeng bisa lulus dari itu semua, salambambangsulistomo. On Sun, Feb 8, 2009 at 6:37 AM, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.idwrote: Oleh Susi Ivvaty Doty Damayanti http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/08/01204516/bangga.menjadi.keluarga.pertamina Kaget juga ketika mendadak air mata mengalir di pipi Galaila Karen Agustiawan (50), membuat wawancara terhenti. Ia teringat almarhum ayahnya, Prof Dr Soemiatno, figur panutannya. Beliau pernah bilang, posisi, jabatan, itu semua tidak ada artinya..., katanya. Galaila Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang dilantik 5 Februari 2009 menggantikan Ari H Soemarno, adalah perempuan pertama yang menempati posisi puncak di Pertamina sepanjang 51 tahun sejarah perusahaan itu. Mau nanya apa? 15 menit saja ya. Masih banyak yang harus saya kerjakan, kata Karen membuka wawancara di kantornya di lantai 19 gedung utama Pertamina. Sempat bingung juga, informasi apa yang bisa digali dalam wawancara 15-an menit. Namun, ternyata, dengan tempo bicara yang sangat cepat, Karen mengungkapkan cukup banyak hal. Mulai dari pandangannya tentang Pertamina, tantangan-tantangan dalam hidup, penolakannya terhadap intervensi ke tubuh Pertamina, suami dan tiga anaknya yang begitu mendukungnya, hingga impresinya pada Ari Soemarno. Yang terakhir inilah yang membikin mata Karen berkaca-kaca sebelum kemudian menangis. Saya melihat Pak Ari sebagai figur yang mirip ayah saya. Ayah saya Dirut Biofarma selama 22 tahun. Ayah orangnya sangat sederhana, ada karakter Pak Ari yang mirip ayah saya, bagaimana ia membimbing orang, ungkap Karen. Suaranya sedikit melemah. Saya ini bungsu dari sembilan bersaudara. Saya sangat dekat dengan ayah saya, ini sesuatu yang very touchy, sambungnya. Ia berhenti sejenak dan meneruskan, Kalau saya pergi ke nisan ayah, saya pasti nangis. Kali ini Karen benar-benar berhenti. Pemimpin dan jabatan Apa kata Karen soal pemimpin? Pemimpin itu role model, pembuat keputusan. Pemimpin itu pasti bikin kesalahan, karena pemimpin itu harus bikin keputusan. Kalau sampai pemimpin tidak bikin keputusan, gak ada yang bisa dikerjakan. Diem saja, status quo, paparnya. Soal banyaknya pertanyaan terlontar menyangkut posisi barunya ini�mengingat ia baru dua tahun masuk Pertamina�Karen menegaskan, hal ini bukan persoalan politis. Ia memandang pengangkatannya sebagai dirut hanyalah kebetulan. Jangan salah, no no no, saya profesional. Jabatan itu comes and goes, bukan sesuatu yang harus dikejar, katanya. Yang dimaui Karen, Pertamina mampu menerapkan good corporate governance. Kalau ini jalan, maka segala bentuk intervensi yang merugikan perusahaan dan negara, at all cost, tidak tolerir, tegasnya. Pernah merasa diintervensi? Well, saya tidak bilang seperti itu. Masalahnya, persepsi publik atas Pertamina itu masih pada citra yang lama. Masih ada orang yang coba-coba (mengintervensi), dan mengubah itu butuh waktu, sahutnya. Soal ini (mengingat kursi Dirut Pertamina konon teramat panas), Karen berjanji tidak akan melayani segala bentuk intervensi, seperti dikatakan usai pelantikan Kamis lalu. Ia juga memaparkan enam langkah prioritas (Kompas, 5/2). Selalu ada tantangan Sebelum di Pertamina, Karen telah lama berkarier di Mobil Oil Indonesia (1984-1996). Ia pindah ke CGG Petrosystem selama setahun sebelum pindah lagi ke perusahaan konsultan Landmark Concurrent Solusi Indonesia. Tahun 2002-2006 ia bergabung dengan Halliburton Indonesia. Dari pengalaman berpindah-pindah tempat kerja, Karen memetik satu hal, memberikan yang terbaik. Sempat muncul kekhawatiran dari teman-temannya, Karen akan berubah setelah di Pertamina. Nyatanya saya malah mengubah sistem. Sistem yang harus ikut saya, itu yang terjadi kalau mau maju. Saya selalu mengambil langkah ke depan. Dua tahun lalu ketika masuk ke Pertamina sebagai staf ahli, peran Karen hanya sebatas konsultan. Mengusulkan konsep, tetapi implementornya bukan saya. Sekarang, saya harus memastikan semuanya berjalan. Itu berat, tidak sebatas plan the work, tetapi work the plan. Waktu saya masuk sebagai Direktur Hulu, yang saya benahi adalah bagaimana work the plan, terangnya. Bagi Karen, Pertamina adalah tantangan, dan ia
[F-P-K] Re: Kontrak Mati Tom and Jerry
Benar2 biadab kelakuan para polisi yang memeras tsb! Sungguh mengejutkan mrndapati kenyataan itu. ED Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id Date: Sat, 07 Feb 2009 11:20:07 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontrak Mati Tom and Jerry Oleh Defri Werdiono http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00140940/kontrak.mati.tom.and.jerry Penjahat ternyata tak punya pintu keluar. Sekali jadi penjahat, seumur-umur mereka tidak bisa keluar dan terikat kontrak mati, ibarat âTom and Jerryâ , kucing dan tikus itu. Bento, sebut saja begitu namanya. Bekas copet yang biasa âberoperasiâ di wilayah DI Yogyakarta itu, dua pekan lalu, mengaku dimintai uang Rp 3 juta oleh dua personel polisi. Permintaan itu tak dipenuhi karena ia tak mempunyai uang. Personel polisi itu akhirnya menurunkan permintaannya menjadi Rp 1,5 juta. âSaya sudah bilang, sudah enggak nyopet lagi. Tapi mereka tidak mau tahu dan memaksa saya,â kata Bento di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Rabu (4/2). Menurut Bento, sang personel polisi tidak mau tahu. Mereka malah memberi batas waktu beberapa hari kepada Bento untuk menyiapkan uang itu. Bento yang bertubuh sedang itu pun mengatakan, ia tidak hanya diperas, tetapi bahkan disakiti secara fisik karena mereka sempat memukul, sebelum akhirnya melepaskan dirinya. âMata saya kena pukul,â ujar Bento saat ia bersama 11 rekannya menghadap ke LBH Yogyakarta, Rabu. Ke-12 bekas pencopet itu diterima Direktur LBH Yogyakarta M Irsyad Thamrin. Bersama rekan-rekannya sesama bekas pencopet�ada yang kini menjadi tukang parkir dan kuli bangunan�Bento mengadu dan meminta perlindungan LBH untuk mendampingi pengaduan mereka kepada polisi. Menurut Bento, 21 Januari lalu, ia dan salah satu temannya hendak membeli burung dengan menumpang bus kota. Sesampai di daerah Gamping, Sleman, temannya yang duduk di bangku belakang ternyata sudah tidak ada. Begitu bus berhenti, Bento pun turun, tetapi di bawah sudah ada personel polisi yang menantinya. Tas miliknya pun digeledah. Saat itulah dua personel polisi tersebut memukulinya sembari meminta agar Bento membayar kepada mereka. Bento menyebut kedua personel itu paling galak di antara beberapa personel polisi yang ada, dan biasanya mereka meminta duit lebih banyak. Para bekas copet di Yogyakarta yang berasal dari sejumlah etnis itu mengungkapkan, sudah jadi kebiasaan, personel polisi minta jatah âuang pulsaâ dari para copet dan orang yang biasa disebut pelaku kejahatan ini. Menurut Bento, mula-mula mereka sebatas meminta voucher telepon seluler dalam arti sesungguhnya. Kemudian mereka meminta âmentahanâ alias uang tunai. Jumlahnya pun merangkak naik, awalnya satu-dua ratus ribu rupiah, lalu hingga satu juta rupiah. Wajib setor uang pulsa lebih dari Rp 1 juta biasanya ditimpakan kepada pencopet yang mengantongi barang bukti pencopetan mereka. âDi mana pun kami bertemu, apakah di bawah Jembatan Layang Janti di sisi timur Kota Yogya atau saat kami turun dari bus setelah kerja, jika ketemu mereka, mereka langsung meminta uang,â kata Bento. âBahkan, saat kami tidak lagi berada di dalam wilayah DIY lagi, misalnya di Purworejo, Jawa Tengah, masih dikejar. âWilayah kerjaku dari Sabang sampai Meraukeâ,â ujar bekas pencopet lain, sebut saja namanya Unyil, menirukan argumen personel polisi pemeras. Unyil menuturkan, para personel polisi itu tahu persis keberadaan para pencopet. Baik copet kategori hendak tobat maupun copet yang telah insaf. Maklum, antara mereka dan bekas copet rupanya sudah saling kenal (karena sebagian di antara pencopet sudah pernah ditangkap). Bahkan, para personel polisi itu tahu di mana rumah para pencopet dan nomor telepon mereka. Yang lebih parah lagi, mereka tidak jarang langsung mendatangi rumah pencopet bersangkutan. Tujuannya jelas, menagih uang sesuai dengan batas waktu yang dijanjikan. âKarena sudah tahu siapa kami, mereka pun tidak segan menelepon atau mendatangi rumah kami,â kata bekas pencopet lain. Meski tidak menggunakan seragam, para bekas copet itu yakin mereka adalah petugas karena membawa pistol, borgol, dan semacam alat kebugaran (mereka biasa melihat alat itu dipakai untuk menginterogasi). âKalau sudah menunjukkan alat-alat itu dan mereka berkata âmilih ini atau iniâ (sambil menunjukkan alat yang dimaksud), maka tidak ada cara lain. Kami pun bilang, âYa sudah, manut saja, Pakâ,â ujar Unyil. Para bekas copet dan beberapa lainnya yang bermaksud insaf ini menuturkan, mereka semua pernah patungan Rp 200.000 per kepala. Uang itu diberikan kepada personel polisi pada tahun 2008 yang, menurut informasi, hendak digunakan untuk membeli pesawat handy talkie. âBahkan, ada yang minta, katanya, mau buat beli komputer segala,â celetuk salah satu di antara mereka. âJika ada personal yang mau berangkat ke
[F-P-K] Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
Rekans ysh., Berbicara mengenai norma seputar merokok ada hal yg menarik di bandara 1, Jakarta. Bandara seyogyanya merupakan wajah dari suatu negara atau suatu propinsi. Kejadiannya begini.. Jika kita makan di salah satu resto di lantai 2 di dalam bandara 1 dan kita meminta 'non-smoking area' maka kita akan dianta dan dipersilhakan ke suatu ruang yg (jauh lebih) kecil, letaknya di belakang, dan tertutup pula.. Sedangkan para perokok di situ bisa dikatakan lebih dihargai, entah mungkin karena pelanggan resto lebih banyak perokok, perokok pasti akan memesan banyak (paling tidak ada kemungkinan memesan rokok), atau ini cuman kasuistis saja yang terjadi berulang kali? Akhir kata apakah norma di sini sudah diterapkan? -Original Message- From: ilyas_ahkab ilyas_ah...@yahoo.co.id Date: Sat, 07 Feb 2009 22:46:39 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta Ini adalah suatu contoh pola penegakan suatu norma di masyarakatsemesting/sebaiknya begitulah cara suatu norma itu disosialisasikan kepada masyarakat. Hukum pada dasarnya adalah edukasi/ bukan sangsi. Sebab manakala kita menegakkan hukum adengan menganggap sangsi maka seseorang merasa aman saja ketika untuk suatu pelanggaran dia bisa/sanggup membayar sangsinya. Ketika hukum kita berlakukan/sikapi sebagai edukasi, maka pelaksanaan penegakkan hukum akan memberikan pendidikan kepada jiwa sipelaku maupun kepada masayarakat secara umum. Sehingga insya Allah masyarakat akan tobat dan mikir-mikir untuk melanggarnya. M. Ilyas Ahkab http://mia4457.multiply.com = Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] : 1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan http://kompas.com/ 3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id 5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com KOMPAS LINTAS GENERASI = Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[F-P-K] Re: ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono
Rekans ysh., Disadari atau tidak, disengaja atau tidak, gejala yg nampak adalah liputan, kontroversi dan polemik yg terjadi krn penganugerahan Doktor HC ke RI1 dari ITB di Indonesia ini jauh tidak berimbang penganugerahan Doktor HC ke RI2 dari Soka University di Jepang. Berita resmi seputar penganugerahan Doktor HC ke RI2 dari Soka University di Jepang: www.soka.ac.jp/en/newstopics/2009_0202.html Pak Hanief Adrian sebagai civitas acadenica ITB, terimakasih atas uraiannya yg mengalir mengenai Indonesia, ITB yang mulai dari sejarah, kiprahnya sampai dengan indipendensinya. Semoga memang ada dari civitas academica Soka University yg mau mengemukakan juga ulasannya, atau memang tidak ada yg berani dan tidak ada yg mampu atau mau utk melakukannya? Semoga Kompas juga mau dan berani menyikapinya dgn bijaksana pengungkapan suara kekecewaan dan pujian yang rimbul kareana keduanya. Terimakasih Arief Hamdani Gunawan -Original Message- From: Hanief Adrian hanief...@yahoo.co.uk Date: Sat, 7 Feb 2009 17:04:45 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono Salam, cuma menyampaikan pernyataan sikap dari salah satu unit kegiatan mahasiswa di ITB, PSIK... Merdeka!!! Dalam perspektif wilayah, Bandung dan Jakarta telah menjadi satu kesatuan regional yang membentuk kawasan megaurban Jakarta-Bandung. Dua kota besar ini membentuk pola interaksi yang kuat, apalagi dengan adanya jalan tol Cipularang. Jakarta menjadi pusat politik dan ekonomi, Bandung menjadi kota jasa dan tempat pariwisata bagi orang Jakarta pada hari Minggu. Berhubung Jawa Barat adalah daerah belakang Jakarta, dan Jawa Barat beribukotakan Bandung, maka dua kota ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Bagian Barat, sekaligus menyebabkan penghisapan sumber daya alam dan manusia dan mengakibatkan ketimpangan yang luar biasa di wilayah ini. Betapa timpangnya pemerataan antara dua kota ini dengan daerah belakangnya tidaklah perlu ditunjukkan dengan angka-angka yang lebih definitif. Bisa kita lihat dari atas Monas dan menara Masjid Agung Bandung, betapa semrawutnya pembangunan di kedua kota besar Indonesia ini. Kita tidak dapat menjelaskan, apa identitas kedua kota tersebut. Pusat politik ya, ekonomi ya, sosial budaya ya, bahkan markas militer yang penting terletak di kedua kota ini. Berantakannya kedua kota ini disebabkan oleh menumpuknya berbagai faktor produksi ekonomi, modal, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan teknologi. Tidak ada usaha untuk pemerataan pembangunan, baik pembangunan infrastruktur yang baik, pelestarian lingkungan untuk melindungi fungsi kota dan penduduknya dari bencana alam. Institut Teknologi Bandung terletak di kota Bandung, berdiri sejak 1920, dan diresmikan menjadi ITB sejak 2 Maret 1959. Di usianya yang mencapai setengah abad, perguruan tinggi teknik tertua di Indonesia ini seharusnya mampu menyelesaikan persoalan ketimpangan ekonomi, kemiskinan. ITB harusnya juga mampu bertindak sebagai lembaga kaderisasi pemimpin nasional dan menjadi penggerak kekuatan moral untuk bersama masyarakat mengontrol kekuasaan politik. Kekuasaan politik perlu dikontrol agar tidak korup. Tapi apa kenyataan yang terjadi? ITB ternyata gagap (atau setidaknya menjual prinsip kebenaran ilmiah) dalam menjawab persoalan-persoalan di sekitarnya. Mulai dari persoalan TPA Leuwigajah yang tak terdengar lanjutannya, pembangunan PLTSa di Gedebage yang ternyata studi kelayakannya dilakukan oleh dosen ITB, sampai pada diamnya ITB pada persoalan Babakan Siliwangi. Setelah diteliti dan diselidiki, ternyata ITB bukannya gagap, tetapi diam-diam menyetujui pembangunan berbagai proyek tidak beres di Kota Bandung. Akibatnya kredibilitas ITB menurun sebagai institut teknologi, bahkan masyarakat sampai pernah berdemonstrasi di depan ITB, prihatin bahwa ITB malah turut serta dalam proyek PLTSa Gedebage. Menurunnya kredibilitas ini tentu memprihatinkan kita, setelah ITB dicap sebagai tempat kuliah anak orang kaya, dan mobil-mobilnya menyebabkan kemacetan. Bagaimana ITB dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, jika masyarakat mempertanyakan kredibilitas ITB. Belum lagi selesai persoalan yang sangat sesuai dengan kompetensi ITB, muncul peristiwa sahnya UU Badan Hukum Pendidikan. Kita mengetahui, memang degradasi kualitas ITB muncul sejak Soeharto melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef memberlakukan Normalisasi Kehidupan Kampus. Rektor menjadi penguasa tunggal, kehidupan demokrasi kampus dibungkam, dan Dewan Mahasiswa tempat berlatih kepemimpinan dibubarkan. Degradasi kualitas ini terlihat dari menurunnya kualitas kader pemimpin nasional yang berasal dari ITB, kecuali orang-orang yang memang ‘produk gagal’ NKK, yang tetap memilih jalur sebagai pemberontak. Penurunan kualitas kader ini tidak hanya terjadi di ITB, tetapi di kampus lainnya. Wajar jika ketika Soeharto turun, tidak ada pemimpin yang