Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Online, Prabowo, Nonton Red Cliff 2 dan Capres

2009-02-07 Terurut Topik ikhadaphi
Salam

Wah gawat juga ya, kalau jadi presiden model Rambo begitu, bener-bener 
mengerikan, hehehe

Wasalam


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com

Date: Fri, 6 Feb 2009 12:47:07
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Online, Prabowo, Nonton Red Cliff 2 dan 
Capres


Salam,
Kalau mengenai wawasan saya kira dari calon presiden yang paling banyak membaca 
buku dan majalah asing adalah Prabowo yang selalu membeli majalah dan buku 
asing di toko buku RUBINO.Sampai menendang2 pintu jika kebetulan terlambat 
kalau toko buku tutup.

Wasalam,
Wal Suparmo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker

2009-02-07 Terurut Topik sawung
Kalau melihat pernyataan tersebut keluar dari Dinas Kebersihan maka
persoalan sebenarnya buat dia adalah strereofoam jadi masalah buat dinas
kebersihan. Stereofoam ga bisa diapa-apain lagi, numpuk saja jadi sampah.
Apalagi di Indonesia kecenderungan penggunaannya makin marak, padahal di
beberapa negara sudah dilarang. Beberapa tahun belakangan ini pedagang
makanan kaki lima umumnya menggunakan stereofoam

regards

2009/2/6 David Edzar Purba davidpoe...@yahoo.co.id

   Segala yang baik niatnya baik
 Jelas-jelas stereofooam bila dibuat jadi wadah makanan akan
 menimbulkan penyakit apalagi terkena minyak dan panas. Belum lagi
 bekas stereofoam itu tidak akan terurai sampai ribuan tahun.
 Kalau kita bertanya kembali banyak yang makan asal makan tidak sakit,
 atau makan sampah sekali pun tetap tidak sakit itu masalah lain lagi,
 sila baca buku yang banyak ada kok ( he he )


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik ~YOGHA.
Yang di Purworejo itu khan padi Super LeToy itu ya Pak:)

SBY adalah presiden yang mudah kena tipu 1 kali masa jabatan 2 x kena 
tipu...apalagi kalau 2 x masa jabatan...bakal ketipu apalagi dia...
Salam dan Tetap Semangat!

~Yogha
http://www.usahaku.info


- Original Message - 
From: 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, February 06, 2009 11:52 AM

15.4. Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY
Posted by: Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id bendijawa
Date: Thu Feb 5, 2009 8:52 pm ((PST))

SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka Blue 
Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia ikut 
merestui penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Online, Prabowo, Nonton Red Cliff 2 dan Capres

2009-02-07 Terurut Topik Christiono Hendrawan
Sekedar mengkoreksi:

---
Persiapan perang besar digelar di perairan Karang Merah. Liu Bei dan Sun
Quan saling berjanji untuk menyelesaikan misi yang agaknya mustahil dengan
jaminan kepala mereka jika gagal. Misi bagi Liu Bei, mengumpulkan 100.000
anak panah, sedangkan misi Sun Quan menghabisi Jenderal Chi Mao yang
memimpin armada kapal Cao Cao. Goal mustahil itu harus diselesaikan dalam
tempo 3 hari.
---

Yang berjanji untuk menyelesaikan misi bukanlah Liu Bei dan Sun Quan, tapi
penasihat Liu Bei - Zhu Ge Liang dengan Jenderal Besar Wu - Zhou Yu.



2009/2/6 Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com

   Salam,
 Kalau mengenai wawasan saya kira dari calon presiden yang paling banyak
 membaca buku dan majalah asing adalah Prabowo yang selalu membeli majalah
 dan buku asing di toko buku RUBINO.Sampai menendang2 pintu jika kebetulan
 terlambat kalau toko buku tutup.

 Wasalam,
 Wal Suparmo


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme

2009-02-07 Terurut Topik Indarto
Demo anarki apapun alasannya adalah salah, jng dicari cari rasionalisasinya 
bung.

-Original Message-
From: cakba...@yahoo.co.id cakba...@yahoo.co.id
Sent: Friday, February 06, 2009 9:07 AM
To: elrobama elrob...@yahoo.com
Cc: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme

Memikir indonesia yg ultraabnormal tak bisa dg pikiran normal. Kematian seorang 
anggota parlemen daerah itu tak akan mampu mewakili kematian kedaulatan rakyat 
di sana. Jangan hanya menuding wajah pembunuh kecil, sebab mereka dilahirkan 
oleh pelajaran cara penguasa membunuh rakyat.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kasus Rani, mohon saran dan diskusinya

2009-02-07 Terurut Topik jam gadang
FYI, ada yang butuh masukan, aku cc kan email korban dalam hal ini.

Toyo
http://gerakan-gay.blogspot.com
ourvoice_...@yahoogroups.com

--- Pada Kam, 5/2/09, acehDIRC hiindo hiindo_acehd...@yahoo.fr menulis:
Dari: acehDIRC hiindo hiindo_acehd...@yahoo.fr
Topik: [gender_groups] kasus Rani, mohon saran dan diskusinya
Kepada: gender_gro...@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 5 Februari, 2009, 9:13 PM














Assalamu’alaikum wr wb

Kepada teman2 GWG, kalau boleh saya ingin curhat sedikit, sekaligus
berkonsultasi.

Perkenalkan nama saya Rani . Saat
ini saya bekerja sebagai Deputy Project Manager sebuah LSM International
(berasal dari Perancis) yang bergerak di bidang/isu disability yang (katanya)
menggunakan pendekatan berbasis hak-hak asasi manusia. Kota tempat saya bekerja
saat ini adalah di Banda Aceh.

Saat ini saya sedang merasa sangat kecewa sekali dengan kebijakan kantor
saya.

Pasalnya begini, saya adalah seorang ibu dari 1 anak berumur 8 bulan, dan
sekarang masih menyusui anak saya tersebut. Saya sudah bekerja di organisasi
ini selama hampir 3 tahun, sejak saya masih melajang.

Mungkin banyak dari teman2 organisasi di Banda Aceh tahu bahwa BRR akan
mengadakan acara CFAN di Jakarta Convention Centre yang akan dilaksanakan pada
tanggal 13-14 Februari (dengan tema acara: A celebration of humanity).

Dari kantor, saya lah yang ditunjuk sebagai focal point person, artinya
sayalah Person in Charge mewakili organisasi tempat saya bekerja yang
bertanggungjawab mengurusi semua hal tetek bengek yang berhubungan dengan acara
CFAN, dan nantinya saya juga ditugaskan untuk turut pergi ke Jakarta.

Akhirnya dimulailah tugas saya untuk mempersiapkan segala sesuatunya (butuh
waktu sebulan lebih) mulai dari mengikuti setiap preparation meeting dengan
BRR, berkomunikasi dengan panitia, menyiapkan dan membuat segala dokumen yang
diperlukan seperti profile organisasi, cerita sukses, ringkasan proyek sejak
th.2005, mengumpulkan foto2, koordinasi dengan graphic designer utk membuat
leaflet, poster, banner, panel, sampai mencari informasi untuk hotel yang dekat
dengan JHCC serta aksesibel untuk pengguna kursi roda (karena selain saya,
salah seorang staff yang menggunakan kursi roda akan turut ke Jakarta mewakili
organisasi).

Menurut kata2 Program Coordinator (expat perempuan, dan dialah direct line
manager saya), ia dan Provincial Coordinator (expat laki-laki) menunjuk saya
sebagai focal point dikarenakan saya memiliki communication skill dan
negotiation skill yang baik.

Sejak awal saya sudah menyampaikan kepada Program Coordinator bahwa saya
tidak keberatan jikalau memang ditugaskan untuk pergi, saya akan menjalankan
tugas dan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya, namun perlu diingat bahwa saya
sudah pasti akan membawa serta anak saya karena alasan menyusui. Jelas tidak
mungkin dong kalau saya ke Jakarta terus anak saya ditinggal sama ayahnya di
Banda Aceh. Nanti proses menyusui jadi terputus dan saya tidak ingin itu
terjadi. Jadi kesimpulannya, kalau organisasi menugaskan saya ke luar kota,
tentu saja biaya tiket pesawat anak saya seyogyanya turut ditanggung oleh
organisasi (harga tiket pesawat untuk infant/bayi berusia dibawah 2 tahun
bernilai 10-20% dari tiket biasa orang dewasa). Saat itu Program Coordinator
saya mengatakan bahwa hal tersebut benar-benar logis dan sama sekali tidak
masalah. Berarti, biaya tiket pesawat saya hendak ditanggung oleh organisasi,
bukan begitu?

Namun, baru saja kemarin (yang berarti satu minggu menjelang hari
keberangkatan ke Jakarta), pihak admin menanyakan kembali kepada saya mengenai
travel booking yang sudah saya buat untuk saya dan tim lain yang akan berangkat
ke Jakarta, kenapa Rani ke Jakarta
bawa anaknya? Pihak mana yang akan menanggung biaya tiket anaknya Rani ? karena 
organisasi tidak menanggung biaya
tiketnya. Mendengar hal tersebut tentu saja saya dongkol bukan main. Lalu saya
kroscek lagi ke Program Coordinator, benar kan bahwa organisasi yang akan
menanggung biaya tiket anak saya? Sekali lagi, Prog.Coordinator menjawab: tentu
saja!. Lalu saya bilang, kenapa admin keberatan? Sambil geleng-geleng kepala,
Prog.Coord. (line manager saya) menuju admin sambil mengatakan: kenapa admin
mengatakan bahwa kantor tidak menanggung biaya tiket anak Rani ?? Setelah kami 
kroscek, kata admin ternyata itu
adalah instruksi dari Provincial Coordinator serta National Admin Coordinator
(keduanya expat laki-laki!).

Kemudian line manager saya mencoba bicara kepada kedua expat lelaki ini,
bahwa Rani dan anaknya itu satu paket.
Kalau mau mendelegasikan Rani tugas
keluar kota berarti anaknya harus ikut serta karena ia masih menyusui, dan
tentu saja itu merupakan tanggungjawab kantor untuk membayar biaya tiket
anaknya.

Ternyata cukup alot. Hasil akhirnya, bayi saya tetap tidak ditanggung oleh
kantor dengan alasan bahwa dia bukan staff kantor (alasan yang sangat sangat
bodoh!!). Saya boleh tetap pergi ke Jakarta tetapi saya harus membayar sendiri
biaya tiket anak saya. Tentu saja saya tidak mau!! 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik daniel_elisabet
SBY sudah dapat gelar Dr dari IPB. Yang perlu kita perjuangkan dapat DR HC 
adalah Gus Dur karena prestasinya menjadi suami yang baik bagi Ibu Shinta 
Nuriyah semata!

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id

Date: Fri, 6 Feb 2009 04:44:10
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor 
Kehormatan SBY


SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka Blue Technology 
nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia ikut merestui 
penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme

2009-02-07 Terurut Topik Indra Jaya Piliang
Ck ck ck, gak nyangka ada kalimat begini. Sebaiknya kita tunggu polisi, dokter, 
saksi, dll yg bicara. Byk info di lapangan, kalau komentar begini, bisa2 jauh 
panggang dari api. 


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: cakba...@yahoo.co.id cakba...@yahoo.co.id

Date: Fri, 6 Feb 2009 10:07:40 
To: elrobamaelrob...@yahoo.com
Cc: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme


Memikir indonesia yg ultraabnormal tak bisa dg pikiran normal. Kematian seorang 
anggota parlemen daerah itu tak akan mampu mewakili kematian kedaulatan rakyat 
di sana. Jangan hanya menuding wajah pembunuh kecil, sebab mereka dilahirkan 
oleh pelajaran cara penguasa membunuh rakyat.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik Y. B. Riyanto
Kok jadi ngawur diskusinya? Mana ada kata2 saya yang menyatakan itu? Fokus 
dong
Kan konteksnya HC buat SBY, yang Anda anggap layak salah satunya karena 
Indonesia timur aman. Pertanyaan saya, apa kondisi sebelumnya lebih parah 
sehingga itu lalu jadi prestasinya SBY? Prestasi apa yang dicapai yang melebihi 
tugas dan tanggung jawabnya sebagai presiden? 

Jangan lupa, alasan ITB terutama karena SBY berperan memajukan teknologi. Ada 
hubungannya dengan amannya Indonesia Timur?

riyanto


Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: daniel_elisa...@yahoo.co.id

Date: Fri, 6 Feb 2009 04:36:37 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor 
Kehormatan SBY


Bung mau kasih DR HC sama Gus Dur dan Mega? Pasti saya dukung deh! 

Daniel
Powered by Telkomsel BlackBerry�




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik manneke budiman
Bagaimana jika orang yang kurang mantab ini lalu membikin morat-marit kondisi 
negeri yang dipimpinnya? Anda akan tetap setia padanya hanya karena prinsip 
kesetiaan pada partai? Jadi negeri berantakan biarin aja yang penting partai 
uber alles, gitu? Kok jadi inget cara berpikirnya para pengabdi rezim-rezim 
Stalin, Lenin, Hitler, Kim Il Sung, Mao Tse Tung, ya?
�
Semoga ini bukan termasuk pelajaran penting yang Anda bawa pulang dari Kentucky 
bersama gelar S3 Anda
�
manneke

--- On Thu, 2/5/09, daniel_elisa...@yahoo.co.id daniel_elisa...@yahoo.co.id 
wrote:

From: daniel_elisa...@yahoo.co.id daniel_elisa...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor 
Kehormatan SBY
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Thursday, February 5, 2009, 11:42 PM






Waktu kuliah S3 di Kentucky dulu, baru saya mengerti dari teman saya yang 
Republican ttg pentingnya kesetiaan kepada partai walau orangnya kurang mantap.

Lebih baik gitu daripada lompat2 partai hanya cari kedudukan! Lihat platform 
partai2 nasionalis sama aja kan! Lihat KPU nyalinya kecil loloskan begitu 
banyak partai, baguskah? Time will tell!

Gak mau Golput!
Daniel
Powered by Telkomsel BlackBerry�


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Seminar Kepustakawanan Indonesia - Siapa Kepala Perpustakaan Nasional Mendatang? : Diskusi tentang Regenerasi Kepemimpinan dalam Kepustakawanan Indonesia

2009-02-07 Terurut Topik Dessy Sekar
Pengesahan UU RI No. 43/2007 tentang Perpustakaan sejatinya merupakan
salah satu legitimasi atas pentingnya perpustakaan. Dalam UU ini
disebutkan peran perpustakaan sebagai sarana pembelajaran seumur hidup
bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Keberadaan Perpustakaan Nasional diharapkan mampu memainkan peran
penting tersebut. Melalui Keppres No. 11/1989 Perpustakaan Nasional
mendapat mandat untuk membantu Presiden untuk mengembangkan
kepustakawanan Indonesia.

Mengingat pentingnya peran Perpustakaan Nasional, antara lain sebagai
role model maka kepemimpinan di perpustakaan nasional akan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan perpustakaan di Indonesia.
Diharapkan seorang kepala perpustakaan nasional memiliki kriteria yang
seyogyanya dimiliki oleh pimpinan-pimpinan Lembaga-lembaga Pemerintah
Non Departemen di Indonesia. Pemimpin yang memiliki visi pengembangan,
kepustakawanan, mengetahui kebutuhan dari para pemegang kepentingannya
(stakeholders) dan terlebih lagi masyarakat umum di Indonesia. Pasal
30 Undang-Undang Perpustakaan menyebutkan:
Perpustakaan Nasional, Perpustakaan umum Pemerintah, Perpustakaan
umum kabupaten/walikota, dan Perpustakaan perguruan tinggi dipimpin
oleh pustakawan atau oleh tenaga ahli dalam bidang Perpustakaan
Pasal tersebut menegaskan salah satu syarat menjadi kepala
perpustakaan nasional, yang tentunya menjadi syarat bagi lembaga
perpustakaan diberbagai perpustakaan.

ISIPII, FIM, APISI, IPI, YPII dan asosiasi-asosiasi serta forum-forum
perpustakaan lainnya mengundang Anda untuk hadir dalam Seminar
Kepustakawanan Indonesia - Siapa Kepala Perpustakaan Nasional
Mendatang? : Diskusi tentang Regenerasi Kepemimpinan dalam
Kepustakawanan Indonesia, pada:
Hari/tanggal  : Kamis, 12 Februari 2009
Waktu : 08.30 - 11.30 WIB
Tempat: Ruang Teater Perpustakaan Nasional
Jl. Salemba Raya No. 28 A Jakarta Timur
dengan narasumber :
1. Mula Harahap (IKAPI)
2. Daddy P. Rachmananta (Kepala Perpustakaan Nasional)
3. Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional
4. A. Ridwan Siregar (Kepala Perpustakaan USU)
Moderator : Agus Rusmana

Konfirmasi kehadiran bisa dilakukan dengan menghubungi sdri.
Margaretha (0852866698) atau email ke   
info.isi...@gmail.com dan indonesiamemb...@yahoo.com


Salam literasi,

Sekar
Forum Indonesia Membaca



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000

2009-02-07 Terurut Topik Awang BinSaS
Betul tuh...aku salut dgn orang2 India yg bisa bikin motor nasional, mobil, 
rudal, nuklir, dan skrng komputer murah.salttt



Powered by Exelcom mBahberry.


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Effendi Gazali: JK Seharusnya Ikut Menyerang

2009-02-07 Terurut Topik ajegile

Tinggalin yuk, biar aja mereka beranteman terus. 
Masih banyak pilihan yang lain. 

--- Ridwan Nyak Baik rb...@... wrote:

 Lepas dari aspek visualisasi dan audionya, content iklan Partai Golkar 
 yang mengususng tema ekspor beras sangat substantive dan strategis 
 (maaf: saya bukan anggota partai beringin itu).

 Coba simak, jika Partai Demokrat mengangkat tema penurunan harga BBM 
 orang banyak mencibir karena penurunan harga BBM bukan prestasi 
 pemerintah (SBY). 

 Sebab, semua khalayak tahu bahwa harga BBM turun karena efek dari 
 perniagaan migas global yang terus turun.

 Selanjutnya, iklan PDIP dengan tema sembako, terkesan janji-janji yang 
 belum tentu mampu dibuktikan jika nanti telah berkuasa. Hal ini 
 didasarkan pada pengalaman yll saat berkuasa.

 Tapi, iklan Partai Golkar dengan tema swasembada dan ekspor beras 
 memuarakan kebanggaan tersendiri pada anak negeri yang notabene sebagian 
 besar adalah petani.

 Munculnya Kepala Bulog (Mustafa Abubakar) dalam berbagai wawancara 
 dengan media massa, baik cetak maupun elektronik dengan topic ekspor 
 beras dan ketahanan pangan dalam negeri, secara tidak langsung memberi 
 dampak positif pada iklan Golkar dimaksud.

 Jadi, usul serang menyerang iklan antara Blok (M, S, J, ataupun P) 
 seperti saran Bung Pendi, justru menjadi kekanak-kanakan.

 Lihat gaya serang-menyerang pernyataan antara Blok M dengan Blok S kan 
 seperti nonton anak-anak main perang-perangan meriam sundut antar 
 kampung yang di pisahkan oleh anak sungai. 

 Sorak sorai disertai umpatan (biasanya sambil menari-nari dan 
 menyorongkan pantat disertai dengan gerakan tangan memukul pantat 
 sendiri) ke arah kampung lawan (padahal masih tetangganya) membahana 
 setiap lepas satu dentuman disulutkan….

 Seru memang. Tapi, apa yang engkau cari wahai politisi. Entah kapan para 
 pemimpin Blok masing-masing menunjukkan laku kenegarawan.

 Tabik;

 RnB





  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] sebuah artikel ttg mereka yg inspiratif

2009-02-07 Terurut Topik Roy Thaniago
Diambil dari http://www.thaniago.blogspot.com


Mudahnya Berbuat Baik





Siapa nyana bahwa umur blog yang belum menapaki bilangan dasawarsa ternyata 
beranakpinak dengan amat beragam, amat pelangi?

MAKSUDNYA, bahwa blog yang dipopulerkan pertama kali oleh blogger.com milik 
perusahaan Google (setelah diakusi dari Pyralab), kini hadir dalam perwajahan 
yang beragam. Kalau selama ini blog lebih identik dengan halaman maya yang 
memuat salinan keseharian seseorang, maka siap-siaplah menyimpan kembali 
anggapan itu setelah melihat blog yang satu ini.

Coba ketikkan keluargapelangi.blogspot.com bila sedang berselancar di dunia 
maya. Di alamat tersebut, mata kita akan disambut dengan warna dominan hijau 
dengan sebuah gambar yang tergantung di kepala halaman. Gambar tersebut sama 
sekali tidak proporsional. Bagi yang mengerti komposisi visual tentu akan 
tersenyum kecut, meledek dalam hati.

Pada gambar sederhana itu tergambar dua sosok makhluk kartun yang bentuknya 
sama sekali tidak menarik. Dua makhluk tersebut menunjukkan sosok dewasa 
(mungkin kakak atau orangtua) yang menggandeng anak kecil yang memegangi permen 
lollipop. Mereka berdiri berhadapan dengan gunung yang menyembulkan sebilah 
pelangi.

Bila memilin scroll pada mouse ke halaman bawah, kesan bahwa ini blog main-main 
tetap terasa. Tak ada yang istimewa pada desainnya, fiturnya, maupun teknik 
mengoperasikan blog. Dan bila mata kita sampai pada masing-masing foto anak 
perempuan yang diberi keterangan nama, umur, kelas, deskripsi latarbelakang, 
sampai biaya hidup dan sekolah, barulah kita mengerti bahwa ada sesuatu yang 
mendalam di balik keluguan tampilan blog ini.

Foto-foto tersebut adalah pelangi tersebut. Merekalah kanak-kanak yang 
menyinari kehidupan dengan keriangan. Kanak-kanak yang pada kenyataannya mesti 
menanggung derita akibat ulah mereka yang lebih tua. Mereka anak-anak panti 
asuhan yang kehilangan keluarganya yang entah bercerai, ditinggal mati, atau 
tak kuat membiayi hidup. Namun sinar dalam mata mereka tidak akan hilang karena 
ada dua orang sahabat yang menaruh mereka dalam hati dan pikiran.

Adalah Andrea Christina dan Vanessa, dua orang sahabat yang berani menceburkan 
diri mereka dalam genangan masalah orang lain. Dea – panggilan dari Andrea – 
bersaksi kalau ia mulai mendirikan blog ini sekitar awal April 2008. Berawal 
dari e-mail seorang kawan yang pernah mengunjungi sebuah panti asuhan dan 
kemudian membuat gerakan orangtua asuh.

Secarik surat elektronik tersebut kemudian memancing kepekaan dalam diri Dea, 
yang berujung pada kerelaannya mengangkat anak asuh. Bukan itu saja, Dea bahkan 
mengirim e-mail berantai pada teman-temannya, berharap para teman larut dalam 
solidaritas yang dihimpun Dea. “Menyadari kalau sistem seperti itu ribet, 
akhirnya muncul ide untuk membuat semacam website untuk program ini”, jelas Dea 
mengenai blog Keluarga Pelangi.

Panti Asuhan yang dijadikan partner dalam usaha sosialnya ini bernama Pondok 
Damai. Panti yang hanya menampung anak-anak perempuan dari berbagai latar 
belakang ini terletak di Bekasi, Jawa Barat. Dengan dikelola 3 suster dan 15 
karyawan, panti yang berdiri sejak tahun 1979 ini tengah menampung 72 anak dari 
umur 5-16 tahun.

Sampai saat ini, lewat blog Keluarga Pelangi, sudah terjaring 15 orangtua asuh 
untuk 10 anak yang tinggal di panti asuhan. Menariknya, sebagian besar orangtua 
asuh justru berdomisili di luar Indonesia. Maka melihat fakta ini, Dea dan 
Vanessa juga membuatkan versi bahasa Inggris blog ini agar dapat diakses oleh 
mereka yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

Bagi kedua sahabat yang sama-sama pernah mengenyam pendidikan di negeri 
kangguru ini, tugas sebagai moderator blog tidaklah usai. Karena acap kali 
mereka juga bertugas menjadi tukang pos atau belanja keperluan sehari-hari bagi 
anak-anak panti. Motivasi dua perempuan muda dalam mengelola blog ini sangat 
lugu seperti tampilan blognya. Dea bahkan berujar singkat, “Mendingan kita 
bantu pemerintah dengan cara yang positiflah”.

Nah, masih berani menyematkan anggapan bahwa blog hanya memuat sesuatu yang 
sepele dan remeh temeh? Lewat blog Keluarga Pelangi kita tahu, bahwa banyak 
medium yang dapat dipakai untuk berbuat baik. Dan lewat sepasang sahabat Dea 
dan Vanessa, kita belajar sesuatu, bahwa berkarya tidak perlu tertunda karena 
umur dan materi. 

--
Posted By  Roy Thaniago  to Saung Kata at  2/06/2009 02:22:00 PM


  Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CAPRES RI DENGAN PROGRAM 1 JUTA SETIAP ORANG

2009-02-07 Terurut Topik arbi arbi

Pak Wal Suparmo,



Maaf, karena suatu dan lain hal baru sempat membalas email anda. Sebenarnya
kalau kita memiliki �komputer� dan terkena �virus� atau sebagian 
�sistem
komputer� sudah dikuasai �virus�, sebagai salah seorang yang memiliki hak
terhadap �komputer� tersebut tentunya kita membutuhkan seseorang yang mampu 
mengelola
dan memperbaiki �komputer� tersebut. Sehingga �komputer� dapat 
diselamatkan
dari berbagai �virus� yang menggerogotinya. Beberapa orang telah mencoba 
mengelola,
memperbaiki dan membersihan �virus� dari �komputer� tersebut. Mereka 
telah
bekerja keras dan berupaya untuk memperbaiki dan menyelamatkan �komputer�, 
namun
dari berbagai upaya ternyata hasilnya juga belum maksimal, hal ini diakibatkan
oleh berbagai kendala. Bahkan diawal reformasi malah ada usaha dan mencoba
untuk menggandeng dan meminta bantuan �teknisi� dari Singapura untuk
memperbaiki �sistem komputer� kita, tetapi upaya tersebut tidak memberikan
hasil sebagaimana yang diharapkan, disebabkan masalah atau kasus di 
�komputer�
kita kemungkinan berbeda dengan di Singapura atau negara manapun di dunia. 


�


Mengenai siapa yang harus mengelola dan memperbaiki �komputer� di
masa yang akan datang, ini sangat tergantung pada kepercayaan para pemilik 
�komputer�
melalui proses yang luber dan jurdil. Pemilik �komputer� harus diberikan hak
untuk menentukan pilihannya. Sebaiknya dalam memilih orang yang akan mengelola
dan memperbaiki �komputer� tersebut, kita sebagai pemilik �komputer� 
harus
lebih rasional tidak hanya berdasarkan pada fanatisme, primordial atau
kepentingan sempit lainnya, dimana kadang-kadang sering mengkotomi 
�sipil-militer�,
�kelompok ini-itu�, �tua-muda�, dsb. Dalam hal ini, mungkin kita bisa 
belajar
dari Amerika, dimana rakyat Amerika sudah �rela� menerima seorang pemimpin
dengan �warna kulit� yang berbeda, �anak imigran� dan masih muda. 
Sementara
mereka yang sebelumnya �bersaing�, kini legowo, bersatu dan saling 
mendukung.
Sesuatu hal yang sangat kontras dan sangat jauh berbeda dengan kenyataan
dinegara kita. Dimana para elit kita saling �bermasalah�, tidak saling
mendukung, tidak legowo, dsb. Mereka saling mempertontonkan yang �aneh-aneh�
kepada rakyat.


Mengenai pengalaman untuk mengelola dan� memperbaiki �komputer�, menurut 
kami suatu
hal yang sangat relatif. Pengalaman tidak pernah cukup sampai akhir hayat kita.
Untuk itu kita semua harus berbagi pengalaman sesuai bidang kita masing-masing 
dalam
mengelola dan memperbaiki �komputer� tersebut, karena masing-masing kita
mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Untuk itu perlu melibatkan semua
elemen, komponen dan berbagai pihak untuk memperbaiki �komputer� tersebut.
Tidak sepantasnya kita mengklaim bahwa kita yang paling berpengalaman.
Sementara kenyataannya menunjukkan pengalaman yang ada ternyata belum cukup 
untuk
memperbaiki �komputer� kita selama ini. Begitu juga halnya belum tentu yang
�didepan� atau yang �diatas� selalu yang terbaik dan lebih 
berpengalaman, karena
kadang-kadang mengapa �kita� bisa �didepan� atau �diatas� ternyata 
ada
�rambu-rambu� yang telah dilanggar, kelalaian �petugas�, mempengaruhi,
memperdaya atau bekerjasama dengan �pengawas�, dsb. Hal tersebut sangat 
mungkin
terjadi karena kondisi sistem kita selama ini, sehingga akan berpengaruh
terhadap kualitas �pengalaman� dan sebagainya. �


Untuk itu dalam memimpin, mengelola dan memperbaiki bangsa ini,
kita harus berbagi pengalaman, menyatukan kekuatan, penyatuan energi, dsb. 
Adalah
bukan saatnya lagi kita menghabiskan energi, kekuatan dan pengalaman kepada
hal-hal yang kontra produktif dan tidak bermanfaat untuk bangsa dan negara ini.
Bangsa ini membutuhkan PRESIDEN atau PEMIMPIN yang NEGARAWAN, sehingga tidak
hanya memikirkan kelompok, golongan dan kerabatnya sendiri. Presiden Indonesia
yang akan datang adalah Presiden yang mampu mempersatukan rakyat dan selalu 
berada
diatas semua kelompok, golongan, partai, dsb. Presiden kita kedepan bukanlah 
�tunggangan�
dari pihak-pihak tertentu baik dari dalam maupun luar negeri. Bangsa ini
membutuhkan Presiden yang mampu membuat sebuah sistem, dimana sistem tersebut
akan dapat memberikan keadilan dan kesejahteraan kepada rakyat dan dapat 
mencegah
berbagai hal negatif, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme, dll. 




Secara bersama-sama kita harus menata kembali bangsa dan negara ini
agar lebih baik, lebih adil, lebih damai dan sejahtera di masa yang akan datang,
salah satunya dengan mengimplementasikan kebijakan sebagaimana dalam homepage 
http://ww.iq-cpri.info yaitu �Pembagian
Langsung Sebahagian APBN dan APBD Secara Adil dan Merata untuk Rakyat dan 
berbagai
kebijakan lainnya yang berpihak kepada rakyat. 


�


Demikian, sangat senang dan bahagia dapat berdiskusi dengan anda,
terima kasih.





--- On Mon, 2/2/09, Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Ekornya Dipegang Pemerintah

2009-02-07 Terurut Topik mayapurnamihayu
Smoga saja ...

Asal jangan 
Krna masih muda 
Jadi harus nurut sama yg lbh tua
Sama juga nanti akhirnya

Dipegangin ekornya ...
Ga bisa ngapa2in !!

Ayo bu Karen ! Buat gebrakan baru 
Membuat perubahan yang berarti 
Demi kemajuan Pertamina 
Yg sudah lama di pegangin ekornya 
Jadi ga maju2 
Di kalahin sama Petronas
Muridnya sendiri

SELAMAT BERJUANG BU !
Powered by Telkomsel BlackBerry�




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tau gak apa kata orang singapore ttg indo kita?

2009-02-07 Terurut Topik KP
kalau ngantri turun dari pesawat terbang ataupun pas mau naik pesawat
termasuk katagori ngantri juga kan.

kalau antri bisa dibahasakan menjadi sebuah tahapan proses yang harus
dilalui secara berurutan maka hal ini juga berlaku dalam peristiwa waktu
kita naik atau turun pesawat.

prosedurnyakan (baca antri) setelah pesawat berhenti dengan sempurna baru
lepaskan safetybelt, ambir barang yang disimpan, kemudian biarkan penumpang
bagian depan or belakang turun terlebih dahulu baru yang lain mengikuti. dan
setelah keluar dari pesawat baru aktifkan HP.

nah kalau di indonesia pesawat belum berhenti saftybelt udah dilepas, HP
diaktifkan, langsung diri, buka bagasi atas, dan terus berdiri seperti orang
bego sampai pintu pesawat dibuka.

kita termasuk orang yang seperti itu tidak ya :)

pisss



2009/2/6 Mamang udun...@gmail.com

   Ass.Wr.Wb.

 Yang dimaksud ibu tua dengan senyuman manis itu, adalah didikan yg diajarin
 pada era Orde Baru, karena uang pada waktu itu adalah segala2nya.

 Maka dari itu tidak heran jika melihat banyak orang Norak pada waktu itu yg
 berkeliaran yg baru saja pegang uang segudang entah dari mana datangnya?
 Tapi bergaya aneh seperti manusia imitasi. Malah ada Resto dgn nama NORBEK
 di
 Tebet pada waktu itu (Nora Tapi Beken, he...3x) ,

 Wasalam
 Mamang


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono

2009-02-07 Terurut Topik Adhie Massardi
�
Setelah dipikir seksama, menurut saya, biarkan saja ITB ngasih gelar apa pun 
sama siapapun. Memang politis. Tapi apa salahnya kampus berpolitik? Teori 
sterilisasi kampus ala Orba harus dimusnahkan. Justru kampus, yang 
orang-orangnya lebih punya nalar, harus menjadi laboratorium politik bagi 
rakyat Indonesia.
�
Ingat, bukankah dulu Soeharto mulai ditolak juga dari kampus-kampus...!
�
Sekarang, karena yang memulai memasukan politik ke kampus adalah rektor (ITB) 
dan jajarannya, maka para aktivis kampus harus meresponnya.
�
Sebab menurut saya, kalau hanya bicara-bicara menolak, tidak akan ada artinya. 
Toh SBY dapat gelar DHC dari ITB, tidak lantas membuat rakyat sejahtera. Dan 
kalau dibatalkan, juga tidak akan mengubah nasib rakyat. Jadi, so what gitu 
lho...!
�
Salam!
�
Adhie Massardi


--- On Thu, 2/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, February 5, 2009, 8:25 PM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/06/ 00440359/ itb.akan. 
anugerahkan. doktor.hc. ke.yudhoyono

Bandung, Kompas - Institut Teknologi Bandung bersikeras akan
memberikan anugerah gelar doktor kehormatan (honoris causa) kepada
Susilo Bambang Yudhoyono tepat pada Peringatan Dies Emas ITB pada 2
Maret mendatang. Namun, rencana ini masih menuai kritik dan pertanyaan
dari para sivitas akademika ITB, khususnya alumni.

Rektor ITB Djoko Santoso ditemui Kamis (5/2) mengatakan, pemberian
anugerah doktor kehormatan kepada Yudhoyono sengaja dilakukan
bertepatan dengan Dies Emas (50 tahun) ITB dan 89 tahun pendidikan
teknologi di Indonesia. Momentum ini sangatlah tepat dijadikan
kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada orang yang istimewa
yang dianggap telah ikut memajukan teknologi.

Menurut Djoko, pemberian gelar ini merupakan keputusan institusional
dan sebelumnya telah melewati serangkaian proses telaah akademis di
Senat Akademik. Salah satu alasan pemberian gelar itu karena beliau
ini menunjukkan adanya hardwork, clean government, cermat, dan
menghasilkan improvement di dalam membangun industri teknologi di
Indonesia. Ia membantah penganugerahan doktor HC ini sarat bermuatan
politis.

Ketua Senat Akademik ITB Yanuarsyah Haroen mengatakan, proses
pengajuan gelar doktor HC kepada Yudhoyono dilakukan sejak 16 April
2007. Keputusan memberikan gelar doktor HC dihasilkan pada Sidang
Pleno Senat Akademik pada 16 Januari 2009.

Ia mengatakan, putusan dihasilkan secara aklamasi dari 33 anggota
senat. Ia mengatakan, alasan pemberian gelar HC ini dilakukan atas
dasar pertimbangan, Yudhoyono memiliki visi yang baik bahwa negara ini
harus maju dalam bidang teknologi.

ITB dikenal sangat selektif dalam menganugerahi HC. Sejak ITB berdiri,
hanya empat orang yang dianugerahi doktor HC, yaitu mantan Presiden
Soekarno, tokoh asal Vietnam Ho Chi Minh, mantan Dirjen Pertambangan
Umum Sutaryo Sigit, dan mantan Menteri Perindustrian Hartarto.

Mantan aktivis ITB Fajroel Rachman mengatakan, pemberian gelar HC
mestinya untuk tokoh yang diakui kapabilitasnya, tidak menimbulkan
polemik dan tidak lagi memegang jabatan. (JON)




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Usai Didemo, Ketua DPRD Sumut Meninggal

2009-02-07 Terurut Topik santosoalimin
Wah, betul kata Bung Laesem, Kapolda Sumut di korbankan, apa kata
dunia kalo kepentingan penguasa selalu didahulukan. Kebenaran selalu
dikorbankan. Wahai para poliTIKUS, sadarlah, jangan hancurkan NKRI
tercinta ini hanya untuk mengejar kekayaan pribadi. NKRI ini adalah
milik rakyat, bukan milikmu. Jika rakyat marah, hancurlah dirimu.


 --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, laesem m14sss@
 wrote:
 
  Tewasnya ketua DPRD Sumut bukan sebagai korban, tetapi sebagai
 akibat
  dari pertikaian politik yang rakus. Justru para mahasiswa, pendemo,
  dan polisi telah menjadi korban ulah politikus. jelas disini terjadi
  perebutan kekuasaan atas suatu daerah. Yang mereka perebutkan adalah
  kekuasaan semata dan tujuannya adalah uang dan korupsi.
  Para pendemo itu tidak akan menikmati secuilpun hasil daripada
  kekuasaan itu. Pemekaran daerah atau tidak, tidak ada dampak ataupun
  manfaatnya bagi masyarakat.
  Contoh nyata di Jatim. Dimana terjadi pertikaian antara calon
  gubernur, hingga hampir 1 tahun Jatim tidak ada gubernur. Dampaknya
  bagi masyarakat apa? tidak ada. Kehidupan berjalan normal. Artinya,
  ada atau tidak ada gubernur/kepala daerah dsbnya tidak mempengaruhi
  kehidupan masyarakat.
  Oleh sebab itu saya himbau JANGAN KORBANKAN KAPOLDA. Jatuhnya korban
  jiwa adalah akibat ulah sendiri yang haus kekuasaan.





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000

2009-02-07 Terurut Topik jacky kussoy
He,... he. heee, udah punya NPWP ?? Cepetan daftar biar pemerintah kita 
punya banyak tarikan lagi dan rekornya untuk menyusahkan rakyat kebanyakan 
muak panjang.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik Martin L. Peranginangin
Koq kesannya Pak SBY doyan dianugrahi gelar menjelang pemilu? Di
bidang teknologi selama masa Pak SBY dua penemuan baru yang terkenal
yakni Blue Energy dan beras Super Toy seperti komentar pak KM. Koq
baru sekarang dianugrahi gelarnya? Apa pihak ITB sudah diatur, piye
iki??


Martin L Peranginangin
www.ruangsuara.blogspot.com

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kartono Mohamad
kmj...@... wrote:

 SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka
Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB
karena dia ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat
Purworejo dengan meriah.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bls: SEJARAH� GARUDA� YANG BENAR

2009-02-07 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Generasi baru GARUDA TIDAK RIBUT KARENA TIDAK TAHU SEJARAH SEHINGGA DENGAN MUDAH
MEMALSU SEJARAH WARISAN REZIM SUHARTO  dengan militerismenya  yang MEMAKSA
bahwa GARUDA sebagai maskapai sipil telah dibuat/didirikan oleh MILITER atau
AURI( melalu PRIBADI  Wiweko Soepono yg ambisius). Itulah sebabnya selama
bertahun-tahun dulu tidak dipersoalkan selama rezim Orde Baru, tetapi meskipun
katanya sudah ada reformasi namun sampai sekarang ANTEK2 ORDE BARU masih
merajalela terbukti adanya orang  yang TIDAK LEVEL  yang membantah secara ngotot
dan TANPA BUKTI kenyataan sejarah yang  betul, yang saya kemukakan.Heran juga
kalau ada yang mengaku dibantai rezim Suharto ANDAIKATA  Anda mendukung kilah
orang itu( semoga dan hamdulliah tidak).Karena terjadinya pemalsuan sejarah
seperti ini dan contoh lain adalah  JANUR KUNING dsb.
Tetapi Anda boleh berbahagia, mungkin dapat mengklaim GARUDA atas nama rakyat
Aceh karena pasti banyak yang ingin membantu ( seperti yang membantah keterangan
saya)demi keuntungan besar yang akan diperoleh.
Wasalam
Wal Suparmo



- Forwarded Message 
From: muhammad syafei msyafei2...@yahoo.com
To: wirajhana eka wirajh...@yahoo.com
Cc: Muhammad Syafei msyafei2...@yahoo.com
Sent: Thursday, February 5, 2009 7:54:58 AM
Subject: Re: SEJARAHÂ GARUDAÂ YANG BENAR



Bpk/Adik Wiraj hana Eka yth,-
Saya baca copy email anda ke Pak Suparmo tentang HUT Garuda. Saya dapat 
mengerti mengapa
anda punya pendapat seperti itu karena memang sejak 1978 Hut GA diubah dari 
tanggal yang benar,
yaitu tgl. 28 Desember 1949 penerbangan perdana GA dari 
Kemayoran-Maguwo-Kemayoran
 membawa Presiden Sukarno dan rombongan dari Jogya ke Jakarta. HUT ini kemudian 
diobah
menjadi 26 Januari (1949) oleh Pak Wiweko Dirut Garuda pada tahun 1978 (bukan 
1979), satu
tahun sebelum Surat Hibah KSAU kepada pak Wiweko. Tidak benar bahwa tidak ada 
reaksi.
Sejak tahun 1979 sudah banyak keberatan yang diajukan, termasuk oleh Menteri 
Perhububungan
pada waktu itu Pak Marskal Nuryadin. Pendeknya ceritanya ttg ini lengkap.
Terima kasih anda telah menulis ttg. hal ini. Saya ingin berkenalan dan bertemu 
dengan anda,
sebaiknya di rumah saya Jl. Leuser 22 (dekat pasar Mayestik) Jakarta Selatan, 
kapan saja anda
ada waktu. Kita ngobrol-ngobrol mengenai hal ini. Saya yakin akan terjadi 
pengertian yang enak
tanpa ada salah faham. Kapan bisa, tolong kasi tahu saya dengan email 
msyafei2...@yahoo.com.
Salam.-
M. Syafei





From: wirajhana eka wirajh...@yahoo.com
Subject: Re: SEJARAHÂ GARUDAÂ YANG BENAR



Wah,
Menarik juga cara anda menanggapi, yaitu:

1.Anda katakan Pikiran saya kacau,
2.Anda katakan pendapat saya tidak ada hubungan dengan masalah
3.Anda katakan saya berbohong
4.Anda katakan saya tidak tahu apa2, asbun dan ada udang diballik batu
5.Anda katakan saya debat kusir

Dari semua komentar kelas preman pasar ini. Ada beberapa hal yang anda suka 
atau tidak sudah merupakan fakta, yaitu:

26 Jan, RI-001 terbang ke Burma dan sudah puluhan tahun Garuda Indonesia 
merayakan ulangtahunya di tanggal 26 January...dan negara ini fine-fine aja tuh.


Apa sih motif anda dibalik ini?
Koq baru sekarang anda merasa perlu jadi pahlawan dan seperti kebakaran jenggot 
berkeberatan?
Kemana saja anda selama ini?

Kalau anda merasa benar dan tanpa 'pamrih'...mengapa tidak anda gugat saja 
negara ini..karena sudah berani-beraninya mengabaikan masalah yang sangat super 
besar dan berat ini, yaitu:

'memakai tanggal 26 Jan sebagai tanggal ulang tahun'

aya aya wae..




[Forum-Pembaca-KOMPAS] DR HC diundur

2009-02-07 Terurut Topik rzain
Atas permintaan SBY peanugerahan DR HC diundur sampai sesudah 
Pemilihan Presiden.
Patut diacungi jempol kepada  berbagai pihak yang mengajukan  
penolakan karena jawaban SBY di atas menjadi kampanye gratis baginya.
Mangkanya sing bijaksana.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla, Tamu Pertama Pemerintah AS

2009-02-07 Terurut Topik kasar tokar
Kalau di sepak bola, tim yang cetak gol dengan cepat,  biasanya kepedean dan
akhirnya kalah




2009/2/5 Agus Sugeng sugeng_a...@yahoo.com

 apa hebatnya ??

 Agus Sugeng


 --- On Wed, 2/4/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

 From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla, Tamu Pertama Pemerintah AS
 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Date: Wednesday, February 4, 2009, 10:23 PM






 http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 02/05/05185044/ jusufkallatamupe
 rtamapemerintaha s

 WASHINGTON DC, KAMIS � Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menyatakan,
 dirinya merupakan tamu pertama Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang
 diterima salah satu pimpinan pemerintah di AS, yaitu Wakil Presiden AS
 Joe Biden. Pernyataan itu disampaikan Wapres Kalla kepada pers di
 sela-sela menunggu Direktur Intelijen Nasional AS Dennis Blair di
 Lantai 1 Grand Hyatt Hotel, Washington DC, AS.

 Presiden Barack Obama juga belum ada tamu negara yang diterimanya.
 Wapres Biden pun baru pertama kalinya menerima tamu dari negara lain,
 yaitu saya. Tadi, Sekretaris Wapres Biden mengungkapkan bahwa saya
 adalah tamu pertamanya, ungkap Wapres Kalla.

 Menurut Wapres Kalla, sekretaris Wapres Biden juga tidak mengira kalau
 dirinya akan diterima secepat ini oleh Biden mengingat belum semua
 menteri kabinet dilantik oleh pemerintah Presiden Barack Obama dan
 Wapres Biden. Keakraban pertemuan antara dirinya dan Wapres Biden
 digambarkan Wapres Kalla dalam waktu pembicaraan yang diberikan lebih
 dari 30 menit atau 45 jam dari waktu yang ditentukan sebelumnya.

 Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden di
 ruang kerjanya di West Wing Gedung Putih, Washington DC, AS, Rabu
 (4/2) siang waktu setempat. Pertemuan dilakukan setelah Kalla menjadi
 pembicara pertama dalam pertemuan National Prayer Breakfast (NPB)
 ke-57 di Hotel Hilton, Washington DC.

 Suhartono
 Sumber : Kompas Cetak


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Moderator: Berita Duka

2009-02-07 Terurut Topik Mananti Amperawan Marpaung
Turut berduka cita yang sedalam2nya atas meninggalnya sdr. Nugroho wiyadi


Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com,
 Agus Hamonangan
 agushamonan...@... wrote:
 
  Miliser FPK yang baik,
 
  Setelah berusaha meminta informasi ke Yohanes Widodo sekjen
  Perhimpunan Pelajar Indonesia di Belanda, saya memastikan Alm Pak
  Nugroho Wiyadi juga member milis FPK, keluarga besar komunitas FPK
  turut berduka, kepada keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan
 dan
  ketabahan. Amin
 
  Salam,
 
  Agus Hamonangan
 
 
  Laporan Wartawan Kompas.com dari Belanda
 
 
 http://kompas.com/read/xml/2009/02/03/06560133/dosenugmditemukanmenin
 ggaldibelan\
  da
 
 
  NIJMEGEN, SELASA †Seorang mahasiswa doktor asal Indonesia
yang
 tengah
  menempuh studi di UMC St Redboud University Nijmigen ditemukan
 tewas di
  kamarnya. Korban yang bernama Nugroho, asal Jawa Tengah,
 diperkirakan
  meninggal
  dunia beberapa hari sebelum ditemukan oleh rekannya, Minggu (1/2).
 
  Kematian korban sangat mengejutkan rekan-rekannya sesama mahasiswa
  Indonesia
  yang tengah menuntut ilmu di kota Nijmegen yang terletak di kawasan
  selatan
  Belanda. Informasi yang berhasil dihimpun Persdanetwork, korban
 sempat
  bertemu
  dengan rekan-rekannya dari Indonesia, Jumat (30/1) malam.
 
  Meninggalnya dr Nugroho Wiyadi, PhD juga sangat mengejutkan Sekjen
  Perhimpunan
  Pelajar Indonesia Belanda Yohanes Widodo. Alamarhum yang merupakan
  dosen FK UGM
  dikenal oleh mahasiswa Indonesia di Belanda, termasuk para pengurus
  PPI, sebagai
  sosok yang layak jadi panutan.
 
  Korban yang sebenarnya akan pulang ke Tanah Air pada 11 Februari
 nanti
  hilang
  kontak dengan rekan-rekannya sejak Sabtu lalu. Menurut informasi
 dari
  rekan
  korban, Kentar Arimadyo S, mahasiswa Master Biomedical Science UMC
 St
  Redboud
  University, dalam e-mail-nya disebutkan, meski dia baru kenal
 dengan
  korban
  sekitar dua minggu lalu, tapi memiliki kesan tersendiri.
 
 
 
 
 
  --- In
Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com,
 NugrohoWiyadi
  nugroho_wiyadi@ wrote:
  
   Dear Pak Rahardian  Sdr Manneke,
  
   Thanks, it was a really great discussion with our own
 perspective.
  Cuman saya kurang suka jika diskusi kita ini bukan menjadi proses
  pembelajarar, justru sebaliknya sebagai ajang yang memojokkan. Mari
  kita diskusi dengan level standard akademik yang tinggi, sehingga
 kita
  bisa memperoleh sesuatu yang bisa bermanfaat.
  
   Saya tertarik untuk menyodorkan data karena ada yang perlu data.
  Data yang saya peroleh, bisa saja dicounter dengan data yang lain.
  Namun mana yang lebih valid, saya yakin saudara bisa tahu hirarki
 dari
  kaca mata ilmiah, dimana yang tertinggi adalah double blind
 randomized
  clinical trial. Gold standard ini nggak mungkin bisa kita temukan,
  karena alasan etis. Sehingga data longterm surveillance dengan
  hitungan incidence menjadi yang paling baik sebagai proxi Relative
  Risk atau jika Relative Risk tidak tersedia, kita bisa hitung Odss
  Ratio bisa dijadikan Proxi yang valid. Saya berharap penjelasan
  teoritis ini bisa dipahami and no discussion about this theory,
  instead of new scientist could invent the new theory.
  
   Sekarang mari kita kembali ke data. Pay attention only on the
 first
  paragraph:
  
   In the United States, HIV infection and AIDS have had a
 tremendous
  effect on men who have sex with men (MSM). MSM accounted for 71% of
  all HIV infections among male adults and adolescents in 2005
 (based on
  data from 33 states with long-term, confidential name-based HIV
  reporting), even though only about 5% to 7% of male adults and
  adolescents in the United States identify themselves as MSM [1,
 2].
  
   yang terjemahannya adalah (tolong dikoreksi kalau kurang pas):
  
   Di Amerika, Infeksi HIV dan AIDS telah memiliki efek luar
biasa
 di
  kalangan laki-laki yang melakukan hubungan sex dengan laki-laki
 (MSM).
  MSM menyunbang 71% dari seluruh infeksi HIV diantara orang dewasa
 dan
  muda di tahun 2005 (berdasar data dari 33 negara bagian melalui
  pelaporan jangka panjang yang namanya dirahasiakan), meskipun hanya
  sekitar 5-7% saja laki-laki dewasa dan muda mengakui dirinya
 sebagai MSM
  
   Ulasan: dengan 5% saja menyumbangkan kasus 71%, berarti berapa
 Odds
  Rationya 4.65 dengan 95% CI (4.63 - 4.67). Data ini menunjukkan
 bahwa
  MSM sebagai faktor risiko yang significant. Lihat range 95% CI-nya
  sangat dekat, ini menunjukkan precission yang tinggi.
  
   Clossure: Concern saya sebagai scinetist ada evidence. Saya
tidak
  memperdebatkan dalam aspek moral, sosiology, penyimpangan jiwa dsb,
  apalagi ikut-ikutan menyebarkan propaganda. Mohon dipahami, saya
  seorang professional dimana keterbukaan akan data dan analisis
  termasuk tentang hal yang baru adalah suatu keharusan. Mohon jangan
  ada salah persepsi.
  
   Sebagai catatan, pola ini bisa saja berbeda dengan pola di
tempat
  lain, karena data ini level 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Konferensi Pers

2009-02-07 Terurut Topik emi sulyuwati
Jakarta, 6 Februari 2009
 
 
No.  :  015/IGJ-DE/II/2009  
  
Hal  :  Undangan Konferensi Pers
 
 
Kepada Yth.
Rekan-rekan Wartawan
 
Di tempat
 
 
Dengan hormat,
 
Bersama ini kami Institute for Global Justice
(IGJ), mengundang rekan-rekan media untuk menghadiri Konferensi Pers tentang 
penandatanganan perjanjian kerjasama
perdagangan antara ASEAN – Australia -
New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) yang rencananya akan
ditandatangani bersamaan dengan pertemuan ASEAN Summit tanggal 27 Februari 2009
di Bangkok. IGJ memandang bahwa AANZFTA tersebut berpotensi merugikan. 
Konferensi
pers tersebut akan diselenggarakan pada:
 
Hari/Tanggal  :  Senin, 9 Februari 2009
Waktu :  14.00 WIB   
Tempat   :  Galeri Publik,
Jl. Diponegoro 9, Menteng, Jakarta Pusat 10310
 
Mengingat pentingnya mengkritisi perjanjian perdagangan
tersebut, kami sangat mengharapkan kehadiran rekan-rekan media. Atas perhatian 
dan kehadirannya kami ucapkan terima kasih.
 
 
Hormat kami,
 
 
Indah Suksmaningsih
Direktur Eksekutif


  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Tak Penuhi Syarat Dapat Gelar Dr HC

2009-02-07 Terurut Topik Sulaeman_H.
Ribut-ribut tentang persyaratan DR. HC memang apa syarat/ kriterianya
berdasarkan konvensi internasional? Adakah aturan bakunya? Saya belum
menemukannya. Jadi selagi syaratnya belum bisa dirinci dan
distandardkan maka selama itu pula kontroversi seputar DR HC akan terus
berlangsung. Tidak hanya di Indonesia, wong di Amerika sana saja pemberian
gelar macam ini masih jadi kontroversi. Terakhir misalnya kontroversi G.W
Bush ketika dia dianugerahi gelar doctor kehormatan dari Universitas Yale
kalau tidak salah.
Jadi dalam hal ini saya tidak mau ribut urusan layak tidak layak SBY dapat
gelar.

Tapi memang saya setuju satu hal, yaitu hendaknya pemberian gelar macam ini
kepada tokoh yang sedang maju kampanye harus ditunda untuk menghindarkan
conflict of interest karena ITB sebagai institusi adalah lembaga yang tidak
berpihak kepada kandidat tertentu.
SH

On Fri, Feb 6, 2009 at 1:46 AM, Agus Hamonangan
agushamonan...@yahoo.co.idwrote:


 http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/02/05/2106025/SBY.Tak.Penuhi.Syarat.Dapat.Gelar.Dr.HC

 BANDUNG, KAMIS — Usulan pemberian Doktor HC kepada Presiden Susilo
 Bambang Yudhoyono terus menuai protes dari alumni Institut Teknologi
 Bandung. Wimar Witoelar, salah satu alumni ITB, misalnya, mengatakan,
 ia sangat tidak setuju jika gelar HC diberikan kepada PresidenYudhoyono.

 ITB selama ini sangat selektif. SBY tidak memenuhi syarat, ucapnya
 singkat. Namun, ia mempersilakan ITB jika tetap bersikeras
 memberikannya. Kalau pimpinan (ITB) itu mau menyia-nyiakan
 kehormatannya, terserah saja, ucapnya saat dihubungi di Bandung,
 Kamis (5/2) malam.

 Sementara itu, Fadjroel Rachman mengatakan, akan lebih baik dan juga
 terlihat bijaksana apabila SBY menolak saja anugerah gelar kehormatan
 ini, sementara ITB menunda pemberiannya. Kalau memang betul
 menghargai, berikanlah saat SBY tidak menjabat. Jika diberikan
 sekarang, itu patut dicurigai. Ini sangat tidak baik untuk keilmuan,
 ucap mantan aktivis mahasiswa ITB ini.

 Publik, ucapnya, patut curiga dengan pemberian Doktor HC kepada
 Presiden Yudhoyono dari ITB sebab tidak ada relevansi prestasi atau
 keilmuan yang dihasilkan Yudhoyono dengan ITB. Saya melihatnya, ini
 cacat politik dan akademis. Kondisi akan berbeda jika yang dianugerahi
 itu seorang Habibie atau Onno W Purbo. Padahal, yang namanya gelar HC
 itu semestinya diberikan kepada orang-orang yang tepat, tidak perlu
 diragukan lagi, ucapnya.

 Rektor ITB Djoko Santoso mengatakan, pemberian anugerah doktor
 kehormatan kepada PresidenYudhoyono sengaja dilakukan bertepatan
 dengan Dies Emas (50 tahun) ITB dan 89 tahun pendidikan teknologi di
 Indonesia pada 2 Maret mendatang. Momentum ini sangatlah tepat
 dijadikan kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada orang yang
 istimewa yang dianggap telah ikut memajukan teknologi.

 JON

 



[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita YLBHI: Organisasi Masyarakat Sipil Internasional Meminta Jaminan Perlindungan HAM Bagi Orang Rohingya dan Imigran Bangladesh

2009-02-07 Terurut Topik Agustinus Edy Kristianto
*Organisasi Masyarakat Sipil Internasional Meminta Jaminan Perlindungan HAM
Bagi Orang Rohingya dan Imigran Bangladesh

*Jakarta – Yayasan LBH Indonesia (YLBHI) yang tergabung dalam koalisi lebih
dari 90 lembaga masyarakat sipil internasional meminta pemerintah Indonesia
memastikan orang-orang Rohingya (etnis Muslim Burma) dan imigran dari
Bangladesh yang diusir oleh aparat keamanan Thailand sejak Desember 2008,
memiliki akses terhadap bantuan, perlindungan kemanusiaan, dan penasihat
hukum independen dari badan-badan lokal dan internasional.

United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR) harus memiliki akses
ke semua tahanan untuk memastikan status mereka ditentukan dengan adil,
demikian seperti dikutip dari pernyataan sikap bersama 90 lembaga masyarakat
sipil internasional untuk perlindungan orang Rohingya dan imigran Bangladesh
yang dirilis pada Jumat, (6/2/2009).

Lembaga dari Indonesia yang menyatakan sikap itu adalah YLBHI dan Human
Rights Working Group (HRWG). Lembaga-lembaga masyarakat sipil lainnya
berasal dari Australia, Bangladesh, Mesir, Birma, Hongkong, India, Kenya,
Korea, Libanon, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura,
Afrika Selatan, Srilanka, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, dan Zambia.
Lembaga-lembaga lainnya adalah Asia Pacific Forum on Women Law and
Development (APWLD), Asian Solidarity for Peoples' Advocacy (SAPA),
Christian Conference of Asia, Coordination of Action Research on AIDS and
Mobility (CARAM Asia), Global Alliance Against Traffic in Women (GAATW),
International Detention Coalition, Nonviolence International Southeast Asia
(NISEA), The Asian Center for the Progress of Peoples, dan The Asian Human
Rights Commission.

Dalam pernyataan itu dijelaskan, selama beberapa minggu terakhir, beberapa
perahu telah diselamatkan di lepas pantai Indonesia di Kepulauan Andaman di
India. Mereka yang selamat menceritakan bahwa mereka sebelumnya ditahan,
dipukuli, dibawa ke tengah laut dengan perahu tanpa mesin dan tanpa
persediaan makanan dan air minum yang mencukupi. Beberapa ratus orang masih
hilang dan dikuatirkan telah meninggal.

Kami juga prihatin dengan nasib orang-orang Rohingya yang masih ditahan di
Thailand, Indonesia dan India. Bila orang-orang Rohingya itu dikembalikan ke
Burma mereka dapat mengalami pelanggaran hak-hak manusia yang luas, termasuk
kerja paksa, penggusuran, penyitaan tanah, pembatasan kebebasan bergerak
untuk berpindah tempat. yang dilarang oleh hukum internasional yang
berlaku, demikian pernyataan itu.

Lembaga-lembaga tersebut mengakui pemerintah Indonesia dan India telah
melakukan operasi penyelamatan di perairan, memberikan bantuan dan perawatan
kesehatan bagi orang-orang Rohingya dan Bangladesh yang diselamatkan.
Kendati demikian, lembaga-lembaga tersebut meminta pemerintah Indonesia
untuk menjamin perlindungan hak-hak asasi mereka sesuai dengan prinsip hukum
internasional.

Lebih lanjut, lembaga-lembaga masyarakat sipil itu meminta dilakukan
penyelidikan yang terbuka dan mandiri oleh Komisi Nasional Hak-Hak Manusia
Thailand dan/atau badan internasional terhadap tuduhan pelanggaran hak-hak
manusia, memberikan akses bagi Komisi secara penuh untuk menemui mereka yang
selamat dan para tahanan, pejabat pemerintahan dan militer yang terkait, dan
catatan-catatan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa itu. (Direktorat
Publikasi YLBHI)


Pernyataan sikap selengkapnya dapat dilihat di:
http://www.ylbhi.or.id/index.php?cx=2cy=3op=4049







Agustinus Edy Kristianto
Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik
Badan Pengurus
Yayasan LBH Indonesia
Jalan Diponegoro No. 74 Jakarta 10320
INDONESIA
Telepon: (+62 21)392 98 40
Faks. (+62-21) 392 98 40 / 319 30 140
Ponsel (+62) 856 9161 4625
agustinus.kristia...@ylbhi.or.id
www.ylbhi.or.id

Jangan bangun sarangmu di dahan pohon. Kita para elang tidak mencari
perlindungan di ladang dan taman manusia. Surga kita ada di puncak-puncak
gunung, gurun luas, dan tebing jurang. Haram bagi kita menjemput bulir-bulir
jelai dari tanah. Sebab Tuhan telah memberi kita ruang lebih tinggi tidak
terbatas di angkasa- Nasihat Elang Kepada Anaknya, M. Iqbal-


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
  

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Ekornya Dipegang Pemerintah

2009-02-07 Terurut Topik Bambang Soetedjo
Ucapan selamat atas pengangkatan ini. Semoga Pertamina akan kembali memiliki 
wibawa dan memberikan profit kepada negara.
�
Salam
BS

--- On Fri, 2/6/09, EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id wrote:

From: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Ekornya Dipegang Pemerintah
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, February 6, 2009, 8:48 AM






dirut pertamina sudah ganti neh.
wanita.
masih muda.
ada harapan2 baru.
inovasi2 baru.
ide2 baru.
gebrakan2 baru.
yg hanya dimiliki oleh usia2 muda.
ayo beri kesempatan pada yg muda2.
let's change.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono

2009-02-07 Terurut Topik Tavinur Syamsudin
Mas Fajrul, saya yakin akan ada gerakan penghadangan dari mayoritas alumni
dan Mahasiswa ITB manakala ITB keukeuh nyematkan HC ke Pak Beye. Koq segitu
aja yah...move orang ITB. Bukan lebih baik meningkatkan kualitas,belum masuk
big 100 dunia, itu kejar dulu bukan HC...HC yang nggak banyak ngaruh untuk
ITB sendiri secara institusional, nggak tahu yaa kalo untuk pribadi-pribadi
alumni tertentu!

Pada 6 Februari 2009 11:25, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.idmenulis:


 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/06/00440359/itb.akan.anugerahkan.doktor.hc.ke.yudhoyono

 Bandung, Kompas - Institut Teknologi Bandung bersikeras akan
 memberikan anugerah gelar doktor kehormatan (honoris causa) kepada
 Susilo Bambang Yudhoyono tepat pada Peringatan Dies Emas ITB pada 2
 Maret mendatang. Namun, rencana ini masih menuai kritik dan pertanyaan
 dari para sivitas akademika ITB, khususnya alumni.

 Rektor ITB Djoko Santoso ditemui Kamis (5/2) mengatakan, pemberian
 anugerah doktor kehormatan kepada Yudhoyono sengaja dilakukan
 bertepatan dengan Dies Emas (50 tahun) ITB dan 89 tahun pendidikan
 teknologi di Indonesia. Momentum ini sangatlah tepat dijadikan
 kesempatan untuk memberikan penghargaan kepada orang yang istimewa
 yang dianggap telah ikut memajukan teknologi.

 Menurut Djoko, pemberian gelar ini merupakan keputusan institusional
 dan sebelumnya telah melewati serangkaian proses telaah akademis di
 Senat Akademik. Salah satu alasan pemberian gelar itu karena beliau
 ini menunjukkan adanya hardwork, clean government, cermat, dan
 menghasilkan improvement di dalam membangun industri teknologi di
 Indonesia. Ia membantah penganugerahan doktor HC ini sarat bermuatan
 politis.

 Ketua Senat Akademik ITB Yanuarsyah Haroen mengatakan, proses
 pengajuan gelar doktor HC kepada Yudhoyono dilakukan sejak 16 April
 2007. Keputusan memberikan gelar doktor HC dihasilkan pada Sidang
 Pleno Senat Akademik pada 16 Januari 2009.

 Ia mengatakan, putusan dihasilkan secara aklamasi dari 33 anggota
 senat. Ia mengatakan, alasan pemberian gelar HC ini dilakukan atas
 dasar pertimbangan, Yudhoyono memiliki visi yang baik bahwa negara ini
 harus maju dalam bidang teknologi.

 ITB dikenal sangat selektif dalam menganugerahi HC. Sejak ITB berdiri,
 hanya empat orang yang dianugerahi doktor HC, yaitu mantan Presiden
 Soekarno, tokoh asal Vietnam Ho Chi Minh, mantan Dirjen Pertambangan
 Umum Sutaryo Sigit, dan mantan Menteri Perindustrian Hartarto.

 Mantan aktivis ITB Fajroel Rachman mengatakan, pemberian gelar HC
 mestinya untuk tokoh yang diakui kapabilitasnya, tidak menimbulkan
 polemik dan tidak lagi memegang jabatan. (JON)

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik halim hd
h, mas ton bisa aja. jangan-jangan SBy juga bakalan dapat DR (HC) dari IKJ 
(institut kesenian jakarta) sebagai aktor yang yang bisa mime (pantomim), 
nelanga.
hhd.

--- On Thu, 2/5/09, Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id wrote:
From: Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor 
Kehormatan SBY
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, February 5, 2009, 8:44 PM












SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka 
Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia 
ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah.



Sent from my BlackBerry�

powered by Sinyal Kuat INDOSAT




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N (Koruptor)

2009-02-07 Terurut Topik Berthy B Rahawarin
�
Dear All, in partikular Rian dan KPI,
�
Koq main menghambat rejeki wong cilik yang bekerja keras untuk hidup mereka? 
JANGAN gitu donk. Tukul, Inul, Olga (yg 'feminin') atau sejumlah entertainer 
lain�adalah orang-orang yang bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan 
keluarganya yang tidak punya akses kehidupan lebih baik, seperti para birokrat 
(PNS dll), yang mendapat gaji negara. Mereka juga tidak mendapat akses untuk 
kerja swasta, karena keterbatasan biaya hidup dari keluarganya untuk 
menyekolahkan mereka ke jenjang pendidikan lebih baik (tuntutan 
profesionalisme).
�
Ke-feminin-an Olga boleh didebatkan, meski�di akhirnya saya�membela dan 
memberi garis-bawahi perjuangan mereka meraup sesuap�nasi untuk dirinya�dan 
keluarganya. Ini�haruslah menjadi dasar pertama, dan ini tidak berarti 
pembenaran segala cara. Mbak Inul yang juga kontroversial, teristimewa di 
tengah (sebagian) kompetitior seniman penyanyi, tetap berakhir di pembelaan 
seorang figur (moral) seperti Gus Dur, (mungkin saja) dengan alasan dasar 
kemanusiaan wong cilik yang berjuang untuk rejekinya dan rejeki keluarga.
�
Komentar Rian sebenarnyalah usaha strategis dan justifikasi, suka tidak suka - 
entah sadar atau tidak, sengaja�meminggirkan orang kecil seperti sdr Tukul, 
mbak Inul, atau si femini Olga dan pekerja keras lainnya, yang atas cara 
kerja nan sulit (sering amat lama penuh tantangan),�rejeki dapat�diperoleh 
dengan�jalan yang diridhoi�nuraninya. Kalau terpaksa ditarik pembanding 
sebaliknya, mereka tentu�jelas berbeda dengan si Ryan, maaf - 'Sang 
Penjagal', yang ingin menjadi konsumerisme murni dengan menghalalkan semua 
cara, termasuk merenggut nyawa manusia untuk memelihara ego�konsumerisme dan 
hedonismenya.
�
Kepada Rian�(di milis ini) saya ulangi kata orang ini,�No body is perfect 
(tidak ada seorang manusia pun yang sempurna). Ada�yang mencari rejeki dengan 
terhormat, hanya mungkin tampak dari luarnya. Tapi tidak sedikit yang bekerja 
keras, dengan nurani yang teruji�untuk memilih segala sesuatu yang�diterima 
masyarakat, dan mungkin satu dua orang�bisa tidak setuju. Saya tidak sedang 
menggunakan argumentum ad populum (banyaknya pengagum�acara Tukul) daripada 
mereka�yang tidak sepakat, untuk membenarkan acara mas Tukul dan harus dibela 
tanpa alasan dasariah yang lain.
�
Justeru saya�ingin mengatakan bahwa, karena Banyak orang�kagum pada 
hal-hal yang sederhana tapi mulia dalam diri mas Tukul,�sebagian 
mendapat�nilai dari kesederhanaannya, tidak lupa pada masa dan sahabatnya 
kita masa kelamnya Tukul menjadi stempel dan guru kesederhanaan, dengan 
segala keluguannya, karena itu, bagi yang belum setuju atau menolak dengan 
alasan yang kurang jelas, silahkan mencari alasan orang kagum pada Tukul. Kita 
tidak dapat menolak (ataupun bahkan kagum) dengan dasar yang kurang jelas. 
Misalnya, pengagum acara Tukul, karena banyak artis seksi, wah itu sih kasihan 
banget, kata anak gaul.

Kalau mereka yang tidak setuju acara bukan Empat Mata, termasuk KPI, kita 
semua perlu jujur pada diri sendiri. Ada hak-hak dasar dari Tukul dan TIM 
sebagai manusia kerja keras. Anda punya remote TV untuk memutuskannya. Biarkan 
orang yang mau menonton dan mengambil hikmah dari acara itu.� Dari Tukul, 
Inul dan Olga, banyak orang masih mendapat rejeki dari kerja keras dan�bakat 
(alami)�mereka. Jangan padamkan kreativitas mereka. Usulan perbaikan silahkan.
�
Akhirnya, jangan membalik bakul nasi mereka, keluarga dan orang-orang yang 
bekerja bersama dan di seputar mereka.�Mereka (Tukul, Inul, Olga dan 
entertainer lain-lain) BUKAN KORUPTOR.��
�
wassalam,
ex�toto corde,
Berthy B Rahawarin
brahawa...@yahoo.com
�
Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta.
(Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.)

--- On Wed, 2/4/09, Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com wrote:

From: Fajrian difa vedder neo_x_cycl...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: 'Bukan Empat Mata' Rasis?: B U K A N
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, February 4, 2009, 4:03 PM






yang disalahin jangan tukul atau para pendukung acaranya...tapi produser, 
eksekutif produser hingga penanggung jawab produksinya. ..tukul dan lainnya 
bekerja atas brief produser, produser bekerja atas brief executive produser dan 
yang paling tinggi dalam depatemen produksi ya Penanggung Jawab Produksi. nah 
yang norak itu ya para dedengkot departemen produksi Trans 7.

salam

Rian




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik halim hd
anda benar, betapa sulitnya kita mencari sosok yang memiliki integritas. tapi, 
diantara kesulitan itu, saya masih bertemu dengan beberapa sosok lainnya, dan 
saya yakin seyakin yakinnya mereka memperjuangkan ilmu pengetahuan dengan 
nuraninya. itulah kenapa aya betah di nusantara.
hhd.

--- On Thu, 2/5/09, EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id wrote:
From: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor 
Kehormatan SBY
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, February 5, 2009, 6:06 PM












utk info saja pak.

teladan seperti pak umar kayam sekarang ini sudah punah pak.

kalopun mau maksa nyari, kayak nyari jarum di jerami.

jeraminya seluas indonesia pula.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anak Nakal, Salah Orangtuanya!

2009-02-07 Terurut Topik halim hd
teringat erich fromm:
sekiranya saja ortu menjalankan 4 hal seperti yang diungkapkan oleh erich fromm 
dalam bukunya 'the art of loving': care, responsibility, knowledge and respect, 
rasa-rasanya anak-anaknya bakalan jadi kayak sujatmoko.
hhd.

--- On Thu, 2/5/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Anak Nakal, Salah Orangtuanya!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, February 5, 2009, 10:49 AM












http://kesehatan. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/05/ 2127257/Anak. 
Nakal..Salah. Orangtuanya



SEMARANG, KAMIS — Psikolog dari Universitas Diponegoro (Undip)

Semarang, Hastaning Sakti, mengatakan, orangtua perlu mendengarkan

curahan hati anak supaya tidak semakin sering muncul kasus kenakalan

remaja.

 

Orangtua jangan berpikir kalau remaja zaman sekarang berada pada

posisi yang salah dan rawan, katanya di Semarang, Rabu.



Menurut penilaiannya, jika ada pihak yang semestinya bertanggung jawab

atas terjadinya kasus-kasus kenakalan remaja, maka pihak tersebut

adalah orangtuanya sendiri.



Kasus kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang yang terjadi pada

remaja. Masalah sosial ini terjadi karena terdapat penyimpangan

perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan

norma sosial yang berlaku.



Pemakaian narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) merupakan

salah satu kasus kenakalan remaja yang semakin meningkat setiap tahunnya.



Tahun 2004 diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba, yang sebagian

besar adalah remaja, mencapai angka 2,9 juta sampai 3,6 juta orang

atau setara 1,5 persen penduduk Indonesia.



Kebanyakan kasus kenakalan remaja, termasuk penyalahgunaan narkoba,

terjadi karena orangtua tidak menerapkan metode parenting skill atau

secara sederhana bisa diterapkan dengan mau mendengarkan keluh kesah

dan isi hati anak.



Ia mengatakan, orangtua lebih sering marah-marah dan menyalahkan anak

daripada memberi solusi untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi.



Anak adalah anugerah yang harus dijaga. Kita tidak bisa menyalahkan

mereka begitu saja atau menyalahkan lingkungan, tetapi kembali kepada

diri orangtua sendiri, apakah selama ini menjaga anugerah tersebut

dengan baik atau tidak, kata Dosen Psikologi Universitas Diponegoro ini.



Ia menjelaskan, pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba

besar sekali. Pada usia remaja, mereka berada pada masa pencarian jati

diri.



Ia mengatakan, di sinilah peran orangtua sangat dibutuhkan untuk

mengarahkan anak, bukan mempersalahkan, atau bahkan meremehkan apa

yang mereka kerjakan.



Satu yang perlu diingat, setiap orangtua sudah pernah menjadi anak,

tetapi anak belum pernah menjadi orangtua. Inilah mengapa orangtua

perlu mengerti anaknya, katanya.



ABD

Sumber : Antara




 

  



   
  


 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Poros Indonesia Raya Siap Hadang Blok M dan Blok S

2009-02-07 Terurut Topik Berthy B Rahawarin
 
Dear All,
 
Kalo Poros Indonesia Raya (PIR) dapat menetapkan dasar dan alasan yang kuat 
bagi masyarakat Indonesia, kemudian Jenderal (purn) Prabowo dapat memilih dua 
orang di antara Sultan HB X atau Yenny Wahid (seperti diusulkan di bawah), 
boleh juga mempertimbangkan Jallaludin Rahmat atau Prof. DR.Thamrin A Tomagola, 
sbg wakilnya. Jend (purn) Prabowo dapat menjadi kandidat terkuat bersaing 
dengan incumbent SBY- (non?) JK. 
Indonesia bermimpi untuk suatu rekonsiliasi menuju Indonesia baru. Dengan kubu 
Indonesia Baru, PIR mendorong Jendral (purn) Prabowo dan kandidat wakil yang 
kuat. (semisal, Sultan-Yenny-Jallaludin Rahmat) menuju kekuatan POROS 
INDONESIA RAYA yang disosialisasikan secara cermat, sederhana, reasonabel, 
menyatukan dan menyerap pelabagai konteks dari CAPRES-WAPRES. 
 
Prabowo dapat mempertimbangkan Prof Thamrin Tomagola secara lebih serius, 
karena Prof bersangkutan mempunyai kekuatan diplomasi, integritas dan dedikasi 
yang memberi kekuatan dan ruang possibilitas dan credibilitas lebih kepada 
capres Prabowo. Meskipun tidak sepopuler Sultan HB X, atau Yenny Wahid, Prof 
Thamrin dapat dipertimbangkan secara matang untuk mengartikulasikan niat dan 
konteks Prabowo secara lebih baik kepada dunia internasional dan nasional.  
 
wassalam,
ex toto corde,
Berthy B Rahawarin
brahawa...@yahoo.com
 
Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta. 
(Apa pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.)

--- On Fri, 2/6/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Poros Indonesia Raya Siap Hadang Blok M dan 
Blok S
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, February 6, 2009, 1:57 AM






http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/05/ 18083017/ Poros.Indonesia. 
Raya.Siap. Hadang.Blok. M.dan.Blok. S.

JAKARTA, KAMIS — Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) siap
menghadang blok M (Megawati ) dan blok S (SBY) dengan cara membangun
sebuah poros Indonesia Raya. Poros tersebut untuk memberikan pilihan
kepada rakyat yang ingin mempunyai sosok lain di luar Mega dan SBY
sebagai presiden periode mendatang.

Poros ini dimaksudkan menggalang kekuatan masyarakat yang tidak
mendukung dua nama capres yang beredar yakni Megawati dan SBY sehingga
bisa memberikan warna yang lain di luar blok M maupun blok S, ungkap
Wakil Ketua Umum Gerindra, Zadli Zon, kepada wartawan seusai
menyelenggarakan refleksi HUT-1 Partai Gerindra di Jakarta, Kamis (5/2).

Kekuatan baru di luar Mega maupun SBY, ungkap Zadli Zon, diperlukan
masyarakat karena ada keinginan perlunya kepemimpinan baru, bukan
pemimpin yang berkuasa saat ini ataupun pemimpin yang pernah berkuasa,
tetapi ingin berkuasa kembali.

Masyarakat menginginkan pemimpin yang berani, tegas, visioner, dan
punya rekam jejak membela rakyat, tandasnya.

Untuk realisasinya, Gerindra akan menunggu konfigurasi politik setelah
Pemilu 9 April 2009.
Kalau tidak mendapatkan dukungan partai lain, Gerindra tetap yakin
mampu mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden apalagi jumlah
simpatisan yang telah terdaftar mencapai 10 juta orang.

Kami yakin bisa mengusung Pak Prabowo karena kami optimis Mahkamah
Konstitusi akan mengabulkan uji materi terkait persyaratan mengajukan
capres yakni minimal 20 persen suara dukungan di DPR atau 25 persen
suara nasional. Artinya keputusan MK akan bisa merubah persyaratan
capres dan cawapres, misalnya cukup 10 persen dukungan suara
nasional, ungkapnya.

Terkait dengan cawapres yang akan diusung, hingga saat ini Gerindra
masih mengumpulkan nama-nama yang berasal dari simpatisan partai. Saat
ini telah mengumpulkan setidaknya 20 nama cawapres. Tiga nama terakhir
yang masuk ke DPP adalah Mutia Hatta, Suryadharma Ali, dan Hairul
Tandjung.

Sebelumnya, Gerindra mengumumkan nama-nama cawapres Prabowo. Mereka
adalah Din Syamsuddin, Yuddy Chrisnandi, Sultan HB X, Muhaimin
Iskandar, Akbar Tandjung, Puan Maharani, Fadel Muhammad, Hidayat
Nurwahid, Eros Djarot, Marwah Daud Ibrahim, Surya Paloh, Sandiaga Uno,
Jimly Asshiddiqie, Yenny Wahid, Tifatul Sembiring, dan Sutrisno Bachir.

Nama-nama yang sudah kita umumnya sifatnya masih belum resmi dan kita
terus menginventarisasi masukan dari simpatisan. Nantinya DPP akan
membentuk tim yang melakukan seleksi, ungkap Zadli Zon. (Persda
Netwok/ESY)

















  

[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pertamina Ekornya Dipegang Pemerintah

2009-02-07 Terurut Topik Sulaeman_H.
Gonta-ganti konsep dan direktur sampai bosen sekalipun tidak akan banyak
menyelesaikan masalah selagi sikap manusianya tidak banyak berubah. Jangan
fikir Petronas atau Petrobas maju karena dilepas begitu saja oleh
pemerintahnya. Mereka juga ekornya dipengang pemerintah. Tapi di negeri
orang baik pemerintah maupun perusahaan bisa saling berpegangan erat dengan
visi dan misi yang seiring sejalan seirama dilandasi sikap profesionalme
yang tinggi.
Di negeri kita baik aparat pemerintahnya maupun para menejer di Pertaminanya
masih banyak yang nakal hingga merugikan kepentingan perusahaannya sendiri,
hanya sebagian saja mungkin yang masih berjiwa lurus, itupun biasanya akan
dikucilkan ketempat yang tidak strategis karena mengganggu. Seperti biasa
urusan gaji kecil selalu jadi tameng pembenaran. Padahal saya tahu
dari berbagai informasi bahwa gajinya orang Malaysia yang kerja di Petronas
atau Orang Brazil yang kerja di Petrobras itu wajar-wajar saja untuk ukuran
taraf hidup dinegaranya jika dibandingkan dengan gaji di
perusahaan-perusahaan lainnya di negara mereka. Apa kita fikir gaji di
Petronas itu termasuk the best di Malaysia sehingga Petronas maju? Apa anda
fikir kerja di Perobras itu gajinya termasuk the best di Brazil? Mereka maju
bukan karena gajinya, tapi karena sikapnya agak lebih profesional dan
lebih sedikit korupsi dalam mengendalikan perusahaan jika dibanding kita.

SH

On Thu, Feb 5, 2009 at 3:34 PM, bakri arbie daya...@yahoo.com wrote:

 Yth Rekan Milis,

 Sesuai dengan pernyataan pak Baihaki Hakim,pemerintah perlu kembali kepada
 konsep
 yang sesuai dengan UUD 45,bahwa Pertamina sebaiknya kembali kepada konsep
 yang telah dikembangkan pak Ibnu Sutowo dahulu.
 Pertamina harus memegang kuasa dari hulu hingga hilir,sesuatu konsep yang
 digunakan
 oleh Petronas,Petrobras saat ini.
  Seandainya masalahnya adalah BUMN yang biasanya di Indonesia,sebagai usaha
 yang tidak efisien dan merugi,maka konsep manajemen kita perlu belajar
 dengan dari negara lain yang sukses dengan BUMN-nya seperti Singapore dengan
 Singapore Airlines-nya.Lihat Garuda,Krakatau Steel,PLN,
 dengan melakukan transformasi manajemen yang profesional dan konsep aturan
 yang benar diharapkan BUMN akan menjadi tumpuan untuk bisa memajukan
 bangsanya.

 Untuk itu perlu pula revisi undang-undang saat ini yang telah membonsai
 Pertamina.
 Kalau mau cepat maka sebaiknya Presiden menggunakan PERPPU setelah
 konsultasi dengan ahlinya.
 Waktu tidak lama lagi,sebab kalau tidak ada temuan baru maka minyak
 Indonesia akan habis dalam 12 tahun mendatang.Sebagai bangsa kita harus
 lebih cerdas,sebelum semuanya habis terkuras tanpa memberi peluang bagi
 rakyatnya untuk mencapai momentum dan critical mass untuk bangkit sebagai
 bangsa maju dan bermartabat.

 Lihat Jepang dan Korea yang tanpa sumber daya alam yang strategis,mereka
 bisa maju karena otaknya dipakai dengan cerdas serta tekad kerja keras untuk
 bangsanya.
 Kita sebagai bangsa sebaiknya mulai cerdas mengelola bangsa sebelum Sumber
 Daya
 Alam kita habis,kalau tidak kita akan benar-benar menjadi kuli
 bangsa-bangsa didunia.
 Konsep yang sama perlu diberlakukan untuk gas,batubara,uranium dll.
 Dengan demikian kita mempunyai kesempatan untuk mensejahterakan rakyat
 Indonesia
 dengan cara mengelola SDA secara profesional sesuai konsep para pendiri
 republik.
 Kesemuanya penting dalam mengatasi 3 hal penting bagi suatu bangsa yaitu
 ekonomi,
 energi dan environmental.
 Suatu bahan masukan bagi Panitia Khusus Hak Angket BBM dan para
 penyelenggara negara lainnya.

 Salam Hormat,
 Bakri Arbie


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Berpolitik Seharusnya Bermoral dan Beretika

2009-02-07 Terurut Topik halim hd
setuju, berpolitik itu mesti bermoral dan beretika. kalou nggak bakal jadi homo 
homini lupus, siapa dan apa saja dilahap.
hhd.

--- On Thu, 2/5/09, arifadi budiarjo fxarif...@yahoo.com wrote:
From: arifadi budiarjo fxarif...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Berpolitik Seharusnya Bermoral dan Beretika
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, February 5, 2009, 12:24 AM
















Berpolitik Seharusnya Bermoral dan

Beretika



Harapan Masyarakat Sebenarnya Sederhana



Kompas Senin, 2 Februari 2009 | 00:18 WIB 



Jakarta, Kompas - Dalam berpolitik dan

berdemokrasi, setiap orang diyakini harus selalu berpegang teguh pada nilai

moral dan etika. Tidak cuma itu, politisi juga harus mampu mendahulukan prinsip

keadilan sosial dan solidaritas, terutama bagi masyarakat yang masih

tertinggal.



Dengan begitu tidak perlu lagi ada

politisi, yang dalam berpolitik, sekadar menerapkan prinsip �pejah gesang

nderek� (hidup dan mati ikut) pemimpin, tanpa punya reserve pada pemimpinnya.

Apalagi, berpikiran untuk selalu berorientasi pada kepentingan umum dan

masyarakat.



Hal itu disampaikan Guru Besar Sekolah

Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta Franz Magnis-Suseno dalam Serasehan

Kebangsaan Asosiasi Alumni Yesuit Indonesia di SMA Kanisius, Jakarta, Minggu

(1/2). Acara itu bertemakan �Meneguhkan Kembali Keindonesiaan dalam Politik 
dan

Pemilu 2009�.



�Pada awalnya agama Katolik tunduk pada

aturan Kerajaan Romawi. Itu sesuai prinsip �Berikan lah apa yang menjadi hak

kaisar dan berikan juga apa yang menjadi hak Tuhan�. Artinya, orang boleh ikut

dalam aturan, kelembagaan, dan struktur dalam masyarakat, tetapi tetap ada

batasnya,� ujar Magnis.



Batasan itu, tambah Magnis, adalah

moralitas. Dalam konteks Indonesia, hal itu adalah nilai-nilai Pancasila. Dalam

Pancasila terdapat ketentuan tentang prinsip keadilan sosial dan solidaritas

dan politik harus mengutamakan solidaritas pada masyarakat yang masih

tertinggal.



Menurut Magnis, tantangan ke depan yang

harus dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana mempertahankan keberadaan

demokrasi, pluralisme, dan Pancasila. Selain itu juga dibutuhkan sosok pemimpin

yang tak hanya berbuat, tetapi juga mampu menentukan arah yang akan dituju demi

kesejahteraan rakyat.



Selain Magnis, sarasehan juga

menghadirkan pembicara, seperti Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Trias

Kuncahyono serta J Kristiadi, Peneliti Senior Centre for Strategic and

International Studies (CSIS).



Harapan sederhana



Kristiadi menambahkan, masyarakat

berharap besar pemilu bisa berdampak langsung terhadap perbaikan kesejahteraan

mereka. Sayangnya, hal itu sampai kini tidak kunjung terwujud.



�Harapan masyarakat sebenarnya

sederhana. Begitu mereka nyoblos atau mencontreng, kesejahteraan mereka bisa

menjadi lebih baik dengan pemerintahan terpilih. Kenyataannya, ada ruang yang

sangat luas dan terkadang manipulatif antara pemilu dan kesejahteraan itu,�

ungkap Kristiadi.



Seperti juga politik, Trias

menambahkan, media massa harus beretika dan mendahulukan kepentingan umum pula.

Media tak boleh menjadi partisan dan harus memberikan informasi yang benar,

termasuk memberikan pendidikan politik dan pencerahan yang benar bagi

masyarakat.



�Upaya mewujudkan itu tidak mudah.

Sering kali idealisme media massa terbentur kepentingan bisnis, misalnya dari

pemasang iklan. Selain itu, kebebasan pers juga jangan diterjemahkan sebagai

kebebasan memberitakan apa saja. Dampak negatif pemberitaan harus

dipertimbangkan. Secara teknis mungkin bisa diberitakan, tetapi secara etis dan

moral tidak sesederhana itu,� kata Trias.



Ia menambahkan, setiap media massa juga

harus mampu menjaga harmoni di masyarakat. Setiap kata atau kalimat yang dibuat

bisa membangun atau bahkan menghancurkan. Tak ada artinya jika media massa

memberitakan hal-hal yang bisa menjadi persoalan. (DWA)



 - - - - - -



tabik,



Arifadi Budiarjo

Sekjen Asosiasi Alumni Yesuit Indonesia

0811153687

fxarif...@yahoo. com





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme

2009-02-07 Terurut Topik halim hd
dan yang paling anarkis yang selalu kita hadapi setiap saat pada setiap hari, 
dari pagi sampai dengan subuh adalah cara berlalu lintas kita. lihat saja itu 
dijalanan, dari kendaraan pribadi sampai dengan bis, truk dan lainnya. dan 
korbannya puluhan ribu orang setiap tahunnya.
hhd.

--- On Wed, 2/4/09, elrobama elrob...@yahoo.com wrote:
From: elrobama elrob...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: stop anarkisme
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, February 4, 2009, 10:35 PM












Maaf kepada semuanya,



Sebenarnya apa yang dimaksud dengan anarkhi sich terus siapa saja

yang layak dituduh dengan anarkhisme.. .. Apakah penggusuran sampai

dengan pembiaran terhadap korban lapindo itu bukan juga anarkhi?

Terbebaskannya semua orang- orang kaya dan pejabat dari jeratan hukum

apa bukan anarkhi juga yaaa..

salam, robama.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bls: kasus Rani, mohon saran dan diskusinya

2009-02-07 Terurut Topik Arkilaus Baho
Maju terus kawan, Gender tidak hanya issu dan program tetapi keberpihakan. 
Sayang juga kenapa laki-laki tidak ada dalam kampanye pemberdayaan, kok cuman 
wanita saja??. Nah, ini akibatnya, Manajer laki-laki acuh saja dan tra mengerti 
keluhan wanit disaat begini.

kawan Raihan di Aceh bisa membantu Rani diskusi soal gender karena orangnya 
paham benar. Cari Raihana di Sekertariat Partai Rakyat Aceh  PRA. Manajerial 
undang-undang dalam mengatasi soal-soal begini butuh dukungan rakyat, nah PRA 
bisa dukung lah.

 __

SATU LANGIT-SATU MATAHARI-SENASIB
___



DIATAS BATU INI SAYA MELETAKAN PERADABAN ORANG PAPUA, SEKALIPUN ORANG MEMILIKI 
KEPANDAIAN TINGGI, AKAL BUDI DAN MARIFAT TETAPI TIDAK DAPAT MEMIMPIN BANGSA 
INI, BANGSA INI AKAN BANGKIT DAN MEMIMPIN DIRINYA SENDIRI.
( Pdt. I.S.Kijsne Wasior 25 Oktober 1925 )








Dari: jam gadang jam_gadang2...@yahoo.com
Kepada: jurnalperemp...@yahoogroups.com; peremp...@yahoogroups.com; 
mediac...@yahoogroups.com; jurnali...@yahoogroups.com; 
ourvoice_...@yahoogroups.com; forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Cc: hiindo_acehd...@yahoo.fr
Terkirim: Jumat, 6 Februari, 2009 05:30:52
Topik: kasus Rani, mohon saran dan diskusinya


FYI, ada yang butuh masukan, aku cc kan email korban dalam hal ini.

Toyo
http://gerakan- gay.blogspot. com
ourvoice_ind@ yahoogroups. com

--- Pada Kam, 5/2/09, acehDIRC hiindo hiindo_acehdirc@ yahoo.fr menulis:

Dari: acehDIRC hiindo hiindo_acehdirc@ yahoo.fr
Topik: [gender_groups] kasus Rani, mohon saran dan diskusinya
Kepada: gender_groups@ yahoogroups. com
Tanggal: Kamis, 5 Februari, 2009, 9:13 PM


Assalamu’alaikum wr wb
Kepada teman2 GWG, kalau boleh saya ingin curhat sedikit, sekaligus
berkonsultasi.
Perkenalkan nama saya Rani . Saat
ini saya bekerja sebagai Deputy Project Manager sebuah LSM International
(berasal dari Perancis) yang bergerak di bidang/isu disability yang (katanya)
menggunakan pendekatan berbasis hak-hak asasi manusia. Kota tempat saya bekerja
saat ini adalah di Banda Aceh.
Saat ini saya sedang merasa sangat kecewa sekali dengan kebijakan kantor
saya.
Pasalnya begini, saya adalah seorang ibu dari 1 anak berumur 8 bulan, dan
sekarang masih menyusui anak saya tersebut. Saya sudah bekerja di organisasi
ini selama hampir 3 tahun, sejak saya masih melajang.
Mungkin banyak dari teman2 organisasi di Banda Aceh tahu bahwa BRR akan
mengadakan acara CFAN di Jakarta Convention Centre yang akan dilaksanakan pada
tanggal 13-14 Februari (dengan tema acara: A celebration of humanity).
Dari kantor, saya lah yang ditunjuk sebagai focal point person, artinya
sayalah Person in Charge mewakili organisasi tempat saya bekerja yang
bertanggungjawab mengurusi semua hal tetek bengek yang berhubungan dengan acara
CFAN, dan nantinya saya juga ditugaskan untuk turut pergi ke Jakarta.
Akhirnya dimulailah tugas saya untuk mempersiapkan segala sesuatunya (butuh
waktu sebulan lebih) mulai dari mengikuti setiap preparation meeting dengan
BRR, berkomunikasi dengan panitia, menyiapkan dan membuat segala dokumen yang
diperlukan seperti profile organisasi, cerita sukses, ringkasan proyek sejak
th.2005, mengumpulkan foto2, koordinasi dengan graphic designer utk membuat
leaflet, poster, banner, panel, sampai mencari informasi untuk hotel yang dekat
dengan JHCC serta aksesibel untuk pengguna kursi roda (karena selain saya,
salah seorang staff yang menggunakan kursi roda akan turut ke Jakarta mewakili
organisasi).
Menurut kata2 Program Coordinator (expat perempuan, dan dialah direct line
manager saya), ia dan Provincial Coordinator (expat laki-laki) menunjuk saya
sebagai focal point dikarenakan saya memiliki communication skill dan
negotiation skill yang baik.
Sejak awal saya sudah menyampaikan kepada Program Coordinator bahwa saya
tidak keberatan jikalau memang ditugaskan untuk pergi, saya akan menjalankan
tugas dan tanggungjawab dengan sebaik-baiknya, namun perlu diingat bahwa saya
sudah pasti akan membawa serta anak saya karena alasan menyusui. Jelas tidak
mungkin dong kalau saya ke Jakarta terus anak saya ditinggal sama ayahnya di
Banda Aceh. Nanti proses menyusui jadi terputus dan saya tidak ingin itu
terjadi. Jadi kesimpulannya, kalau organisasi menugaskan saya ke luar kota,
tentu saja biaya tiket pesawat anak saya seyogyanya turut ditanggung oleh
organisasi (harga tiket pesawat untuk infant/bayi berusia dibawah 2 tahun
bernilai 10-20% dari tiket biasa orang dewasa). Saat itu Program Coordinator
saya mengatakan bahwa hal tersebut benar-benar logis dan sama sekali tidak
masalah. Berarti, biaya tiket pesawat saya hendak ditanggung oleh organisasi,
bukan begitu?
Namun, baru saja kemarin (yang berarti satu minggu menjelang hari
keberangkatan ke Jakarta), pihak admin menanyakan kembali kepada saya mengenai
travel booking yang sudah saya buat untuk saya dan tim lain yang akan berangkat
ke Jakarta, kenapa Rani ke Jakarta
bawa anaknya? Pihak mana yang akan menanggung 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] E.S Ito menyambut 100 tahun St Sjahrir 9 Maret 2009.( 9 Maret 1909)

2009-02-07 Terurut Topik Miftah Sabri St Mangkudun
Salam

E.S Ito menyambut 100 tahun St Sjahrir 9 Maret 2009.( 9 Maret 1909)

Silahkan saksikan kejutan 100 th St Sjahrir di www.esito.web.id

Selanjutnya mari kita berdiskusi...
Bukan begitu Lae Hamonangan?


Salam
-- 
Miftah Sabri Sutan Mangkudun



-- 
Miftah Sabri Sutan Mangkudun


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] ABS: SBY Bukan Hanya Hadapi Mega Sultan

2009-02-07 Terurut Topik tossi20
http://www.ranesi.nl/arsipaktua/indonesia060905/sby_mega_sultan20090206
http://www.ranesi.nl/arsipaktua/indonesia060905/sby_mega_sultan20090206\


ABS: SBY Bukan Hanya Hadapi Mega Sultan
ABOEPRIJADI SANTOSO

06-02-2009
  SBY Bukan Hanya Hadapi Mega Sultan 
http://download.omroep.nl/rnw/smac/cms/tossi_abs_20090206_44_1kHz.mp3



Hampir sepekan sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperingatkan
adanya kampanye ABS, Asal Bukan S, empat mantan pimpinan angkatan
kemarin menegaskan bahwa TNI tetap netral. Upaya meredam isu ABS ini
menunjukkan, TNI masih mencemaskan elit perwiranya terpolitisasi. Isu
ABS itu sendiri mengisyaratkan kristalisasi tiga kubu politik: SBY, Mega
dan Wiranto-Prabowo.

  [ABS_AFP-SBY-Wir-July-_200jp.jpg] Mantan panglima TNI Jenderal
purnawirawan Endriartono Sutarto mengeluarkan pernyataan keempat mantan
pimpinan angkatan tersebut, hanya sehari setelah menyatakan hal yang
sama kepada Radio Nederland. TNI tetap netral dan netralitas itu final.
Artinya, korps militer tidak akan membiarkan dirinya digiring, digoyang,
untuk mendukung jenderal purnawirawan mana pun dalam pemilu. Menurut
Endriartono, peringatan SBY kepada ABS membawa pesan yang sama, yaitu
TNI tidak boleh dipermainkan.

Namun banyak mantan perwira tinggi mengkritik pernyataan SBY. Soal ABS
tak perlu diangkat, seharusnya presiden cukup memerintahkan Panglima TNI
agar menindak kelompok ABS, komentar Sutiyoso senada Endriartono, sebab,
TNI tak boleh menjadi ajang politik. Saurip Kadi menyebut permainan SBY
kuno, tak pantas lagi pada saat TNI telah direformasi. Bodoh apabila
SBY menganggap isu ABS itu serius, ujar Endriartono, karena itu,
menurut pendapatnya, SBY hanya mengingatkan akan sesuatu yang tak ada.

Kelompok ABS
Maka, jelas yang dimaksud dengan 'S' dalam ABS adalah Presiden SBY.
Anehnya, para mantan perwira itu menyangkal adanya kelompok ABS yang
bertekad mencegah SBY terpilih kembali. Kalau demikian, mengapa SBY
dengan pesona dramanya perlu menunjuk adanya ABS? Lagi pula, bukankah
sudah menjadi tradisi retorika pimpinan negara, TNI dan Angkatan Darat
untuk memperingatkan agar TNI netral.

SBY sering menyatakan itu, begitu pula Endriartono. Endriartono yang
menjabat panglima TNI semasa isu hak pilih anggota TNI ramai,
menganjurkan agar penggunaan hak itu ditunda, karena menurutnya TNI
belumlah siap. Kalau Soeharto dulu akhirnya terancam dan harus
berhadapan dengan ABRI, kini hal itu dapat terulang dengan SBY, tapi
sekarang TNI tak mudah bermain politik karena sebenarnya tak boleh.

Dengan kata lain, TNI belum juga mampu mempercayai perwiranya sendiri
untuk berpolitik tanpa mengajak atau memanfaatkan korps dan anggotanya
yang aktif. Wiranto semasa jadi capres Golkar tahun 2004 memakai truk
truk TNI untuk berkampanye. Sekarang, lebih dari semua itu, ada kelompok
mantan perwira yang ingin menggantikan SBY melalui pemilu.

Krisis partai
  [megawati] Sebuah sumber Radio Nederland memastikan sekitar dua minggu
lalu sebuah kelompok Pepabri, pertama kali, mempertemukan capres Partai
Hanura, Wiranto, dan mantan Letjen Prabowo Subianto, capres Partai
Gerindra yang pada 98 dipecat Wiranto. Ada sepakat antara keduanya,
demikian sumber tadi, jika Hanura menang, Prabowo dan Gerindra akan
membantunya, dan sebaliknya jika Gerindra menang, Wiranto dan Hanura
akan mendukung Prabowo.

Hanura sudah kehabisan dana kampanye, sedang Gerindra kabarnya duitnya
berlimpah berkat saham-saham Prabowo dan kakaknya, Hashim, di
perminyakan di Kazakhstan. Prabowo tidak popular di dalam TNI, sedangkan
Wiranto lebih mantap dan organisasi partainya lebih rapi. Wiranto dan
Prabowo keduanya memiliki cacat cacat HAM yang serius, namun banyak
sektor bakal mendukungnya, karena kharisma dan isu-isu populistisnya
Gerindra. Permadi, mantan tokoh PDI-P, malah menganggap Prabowo itu
Sukarno kecil.

Maka, aliansi Hanura-Gerindra pasca pemilu April dapat mengubah peta
politik Pilpres Juli mendatang. SBY yang semula menghitung Megawati dan
Sultan Hamengku Buwana X, sekarang harus menimbang Wiranto-Prabowo.
Krisis kepemimpinan Golkar memberi peluang kepada semua pihak untuk
menggandeng tokoh pilihannya dari Golkar. Megawati yang ketika kalah
pilpres 2004 menangis tersedu-sedu di dada seorang jenderal, kini
bertekad menggusur SBY dari istana. Tekat yang sama dengan Wiranto dan
Prabowo. Dikeroyok PDIP dan ABS,SBY boleh jadi makin memerlukan Golkar,
seperti Jusuf Kalla memerlukan SBY di kala Golkar sedang krisis.



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker

2009-02-07 Terurut Topik Andreas S. Mihardja
Utk yg ingin tahu styrofoam dibikin dari polystyrene [code 6]
Poly styrene didalam bentuk polynya tidak merupakan sesuatu yg
dapat larut kedalam tubuh kita. Ini plastic hanya sulit dihancurkan oleh
alam  perhatikan sulit dibreakdown oleh alam jadi juga oleh badan
kita.
Yg dpt dilarutkan kedalam badan kita adalah styrene. Ini chemical
adalah liquid dan berada secara alami didalam udara keliling kita.
Bedanya jaman dulu tidak ada alat� yg dpt mengidentifynya - sekarang
kita mengerti setiap hari kita breath styrene ini. Chemical ini jumlahnya
didalam styrofoam concentratienya kurang lebih seimbang dgn yg
diudara. Styrene dipergunakan didalam lem [glue] plastic. Kalau kita
breath ini mungkin kita agak mabok  tetapi tidak berbahaya utk public.
Memang ini oleh banyak anak� teenager dipergunakan sebagai madat
yg mereka breathing dan kurang lebih sama dgn mengisap cocaine
tetapi hasilnya bukan cancer tetapi neuro toxicity.

Dari mana sipenulis mendapat info� yg BS saya tidak tahu tetapi
penulisnya hanya mendengar sesuatu yg dia tidak mengerti dan yg dia
dgn lamunannya menciptakan semacem holocaust syndrome.

Andreas



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, David Edzar
Purba davidpoe...@... wrote:

 Segala yang baik niatnya baik
 Jelas-jelas stereofooam bila dibuat jadi wadah makanan akan
 menimbulkan penyakit apalagi terkena minyak dan panas. Belum lagi
 bekas stereofoam itu tidak akan terurai sampai ribuan tahun.
 Kalau kita bertanya kembali banyak yang makan asal makan tidak
sakit,
 atau makan sampah sekali pun tetap tidak sakit itu masalah lain lagi,
 sila baca buku yang banyak ada kok ( he he )


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om kartono,
sby ternyata mendengar juga kontroversi mengenai gelar yang akan diberikan
itb,
sby sudah menolaknya, menunggu hasil pilpres 2009,
sebuah keputusan yang cukup akomodatif,
ya inilah pengalaman yang baik untuk perguruan tinggi lain,
yang masih ingin mencoba-coba memberikan penghargaan,
pada hal-hal yang masih bisa dianggap kontradiktif,
apapun juga penolakkan dari om sby pada penghargaan itu,
saya ikut senang, dan menghargainya,
mari om sby, kita tidak perlu takut pada kritik,
dan jangan kritik itu akan direkayasa dengan berbagai cara untuk dibungkam,
kekuasaan itu ada batasnya, batas etika, moral dan batasan waktu
berkuasanya,
salambambangsulistomo.


2009/2/6 Kartono Mohamad kmj...@indosat.net.id

   SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka Blue
 Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB karena dia ikut
 merestui penanaman padi super yg disambut rakyat Purworejo dengan meriah.


 Sent from my BlackBerry(R)
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Di Balik Sibuk-sibuk Pemekaran

2009-02-07 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om andri budiman,
masih ingatkah kita pada awal reformasi sepuluh tahun yang lalu,
sewaktu akan di-adakan pemilihan umum bebas pertama sejak masa orde baru,
banyak partai-partai bermunculan,
saya juga ikut sibuk ,hehehehe.
Waktu itu oleh beberapa pakar politik otonomi daerah,
sudah diperhitungkan bahwa pdip dan pkb sebagai partai baru,
akan menguasai kursi-kursi parlemen dari pulau jawa,
apa yang dilakukan untuk mengimbangi besarnya pengaruh pulau  jawa
tersebut ?
maka mulailah dimekarkan beberapa daerah tingkat propinsi atau
kabupaten-kotamadya.
sehingga lahirlah dalam waktu singkat propinsi atau daerah baru dibawahnya,
Itu semua dilahirkan mungkin saja hanya untuk mengurangi besarnya pengaruh
pulau jawa,
mungkin saja harapannya, adalah lahirnya pemerataan aspirasi ditanah air
kita,
Tapi waktu itu kan birokrasi kita, dimana-mana masih terbayang bagaimana
nikmatnya,
ikut berkuasa dibawah pemerintahan-nya golongan karya,
jadi otomatis, pemerintahan yang duduk berkuasa didaerah baru,
masih ber-orientasi pada golongan karya.
Dengan berbagai cara , akhirnya wakil ke parlemen-pun berhasil dikirim .
Kalau om ryas rasyid mengatakan bahwa pemekaran itu bernuansa separatis,
marilah kita menelisik kembali apa yang terjadi dengan semangat otonomi
daerah,
dan semangat yang menggebu-gebu saat itu, untuk memekarkan beberapa daerah
baru.
jadi jangan terlalu cepat untuk menuduh separatisme dari usulan pemekaran
daerah.
pemekaran daerah hanya karena ambisi beberapa elit lokal,
hal itu bisa saja akan disambut meriah,
jika memang hukum dan keadilan disuatu daerah masih merupakan impian saja.
salambambangsulistomo.
2009/2/6 Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com

   Mengapa banyak orang bersibuk ria mengenai pemekaran? Benarkah tujuannya
 supaya ada perimbangan, keadilan, semata-mata untuk kepentingan masyarakat
 di daerahnya? Tidak adakah ulterior motives tertentu? Berikut tulisan
 satire
 tentangsisi lain dari pemekaran, yang mencoba mengupas hal-hal yang
 umumnya hanya diketahui segelintir pihak.
 Di Republik BBM (mohon diingat ya, bukan NKRI), ada kasus di mana Pemda dan
 DPRD tingkat provinsi dan kabupaten sekitar belum ACC adanya pemekaran,
 tiba-tiba di DPR Pusat sudah ribut. Lho kok bisa?

 Ya, karena konsepnya memang sengaja dibuat begitu: Ribut dulu, sehingga
 nanti terekspose di media massa (apalagi bila ada di antara pencetus
 pemekaran yang punya media massa pribadi), lalu timbul sentimentalita
 etnisisme (plus agama), kemudian makin ribut lagi dengan membawa massa yang
 sebenarnya tidak tahu massalah, barulah Gubernur dan Ketua DPRD-nya
 terpaksa
 (baca: *dipaksa*) teken.

 Pokoknya harus, karena itu sudah harga mati! (Dan pihak mana yang
 sebenarnya
 harus mati? Siapapun yang tidak setuju pemekaran, tentu saja.)

 Bagaimana dengan urusan feasibility study? Masalah teknis? Sosio-kultural?
 Itu urusan belakangan, yang penting jadi dululah.

 Analisis Prof. Ryaas Rasyid dua malam y.l. (yang juga menginspirasi tulisan
 ini --Red) mengenai bagaimana umumnya proses pemerkaran itu terjadi (and
 for
 what cryptic reasons) menegaskan bahwa pemekaran tak lain dan tak bukan
 adalah separatisme dalam bentuk lain. (Btw, Prof. Ryaas mengambil contoh
 analisis dari NKRI, bukan fiksi ala Republik BBM.)

 Apa yang akan terjadi setelah daerah baru itu benar-benar jadi ditetapkan?
 Ya, nanti bisa bagi-bagi jabatanlah: suami jadi kepala daerah, istri jadi
 ketua Dharma Wanita merangkap tukang stempel proyek (Mrs. Ten Percent),
 ponakan sepupu jadi Sekda (15%), anak dan karib kerabat serta tim sukses
 yang ikut berjuang jadi pengusaha proyek-proyek pengadaan (barang harga
 60%, bisa dijual paling tidak 150%).

 Lho, rakyat yang tadinya diperjuangkan ke mana? Bisa ditebak, setelah
 demonstrasi dan habis manis, mereka tetap sajalah jadi petani, tukang
 becak, buruh sawit, dan pengangguran, Pakcik dan Makcik!

 Tapi, no worries, alam punya keseimbangannya sendiri.
 Apabila nanti muncul insiden bini muda atau tertangkap di lobby hotel
 barulah semua berkelahi. :-)

 Salam,
 Andri

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tuhan, aku golput

2009-02-07 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om hussein dan om haniwar,
saya juga mencermati kok,
bahwa tidak semua caleg itu tidak berkualitas,
dan memang tidak semua rekayasa politik itu berhubungan dengan itikad buruk,
tapi jika ada bagian dari masyarakat yang sudah tidak punya kepercayaan,
pada semua proses pemilihan umum-
dan pada semua pemimpin yang dianggapnya tidak bisa dipercaya,
apakah itu harus dikatakan haram juga.
Banyak juga kaum cerdik-pandai, justru melihat perencanaan pemilihan umum,
mulai dari pembuatan undang-undang, kesertaan partai politik yang dianggap
melanggar konstitusi,
semua itu kan dianggap telah direkayasa oleh suatu rezim yang dianggap tidak
pro-rakyat,
bagaimana kita setiap hari membaca bagaimana ulah para wakil rakyat,
yang sebenarnya dianggap sebagai wakilnya partai politik saja,
suap menyuap, berfoya-foya dalam studi banding, gaji besar, berlomba membeli
mobil mewah,
sebagai salah satu contohnya yang ekstrim.
saya masih percaya bahwa masih ada juga sih anggota parlemen yang baik,
jujur, pokoknya istikomah deh.
tapi partainya kan selalu harus melakukan tawar-menawar politik,
yang tidak selalu pro-rakyat, tapi akhirnya lebih pada pro stabilitas
kekuasaan.
masyarakat semakin lama semakin cerdas, karena keterbukaan informasi publik,

makanya itu keterbukaan informasi publik harus kita dukung,
sebagai dukungan kita pada penegakkan hukum dan keadilan kan om ?
sehingga masyarakat tidak disuguhi terus menerus, kebohongan dan pembohongan
publik,
akibatnya adalah pembodohan dan kebodohan, pemiskinan dan kemiskinan rakyat,
jadi pilihan untuk tidak memilih itu tidak perlu diharamkan, kalau alasannya
jelas.
musuh kita sama kok, yaitu golongan hitam yang selalu membodohi, membohongi,
memiskinkan rakyat,
nah itu dia, sebaiknya perlu juga fatwa untuk tidak memilih golongan hitam.
salambambangsulistomo.



2009/2/5 Haniwar Syarif hani...@syarif.com

   Mas Bambang .. katanya yg lain itu belum di fatwa kan krn belum ada
 yg nanya ( belum berarti gak haram lho )

 jadi tanya aja ke komisi fatwa ..pertanyaan mas eeh oom bambang ..,
 nantinya.., katannya akan dikeluarkanfatanya

 yg saya gak pasti apa pertanyaan Oom akan diseriusi oleh mUI
 seperti mrkserius dgn pertanyaan dari HNW ( bukan haniwar lho ) atau nggak

 HS


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Anak Nakal, Salah Orangtuanya!

2009-02-07 Terurut Topik ilyas_ahkab
Ini masalah sebetulnya ada hubungannya dengan cerita jarum yang 
disampaikan Menkominfo pada acara kopdar FPK Jumat 30 Jan 09 yll.

Jarum yang hilang di dalam kamar tapi dicari di luar rumah, identik 
dengan ada masalah kenakalan remaja tapi mencari solusi nya di luar 
lingkar keluarga. Padahal, masalah kenakalan remja tidak terlepas 
dari kenakalan orang tua nya. Jadi, pembinaan remaja harus 
berasal/dimulai dari rumah nya.

Kira-kira begitukan?

M. Ilyas Ahkab
http://saylim4457.multiply.com
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/02/05/2127257/Anak.Nakal..Sa
lah.Orangtuanya
 
 
 SEMARANG, KAMIS — Psikolog dari Universitas Diponegoro (Undip)
 Semarang, Hastaning Sakti, mengatakan, orangtua perlu mendengarkan
 curahan hati anak supaya tidak semakin sering muncul kasus kenakalan
 remaja.
  
 Orangtua jangan berpikir kalau remaja zaman sekarang berada pada
 posisi yang salah dan rawan, katanya di Semarang, Rabu.
 
 Menurut penilaiannya, jika ada pihak yang semestinya bertanggung 
jawab
 atas terjadinya kasus-kasus kenakalan remaja, maka pihak tersebut
 adalah orangtuanya sendiri.
 
 Kasus kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang yang terjadi pada
 remaja. Masalah sosial ini terjadi karena terdapat penyimpangan
 perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan
 norma sosial yang berlaku.
 
 Pemakaian narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) merupakan
 salah satu kasus kenakalan remaja yang semakin meningkat setiap 
tahunnya.
 
 Tahun 2004 diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba, yang sebagian
 besar adalah remaja, mencapai angka 2,9 juta sampai 3,6 juta orang
 atau setara 1,5 persen penduduk Indonesia.
 
 Kebanyakan kasus kenakalan remaja, termasuk penyalahgunaan narkoba,
 terjadi karena orangtua tidak menerapkan metode parenting skill 
atau
 secara sederhana bisa diterapkan dengan mau mendengarkan keluh kesah
 dan isi hati anak.
 
 Ia mengatakan, orangtua lebih sering marah-marah dan menyalahkan 
anak
 daripada memberi solusi untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi.
 
 Anak adalah anugerah yang harus dijaga. Kita tidak bisa menyalahkan
 mereka begitu saja atau menyalahkan lingkungan, tetapi kembali 
kepada
 diri orangtua sendiri, apakah selama ini menjaga anugerah tersebut
 dengan baik atau tidak, kata Dosen Psikologi Universitas 
Diponegoro ini.
 
 Ia menjelaskan, pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-
coba
 besar sekali. Pada usia remaja, mereka berada pada masa pencarian 
jati
 diri.
 
 Ia mengatakan, di sinilah peran orangtua sangat dibutuhkan untuk
 mengarahkan anak, bukan mempersalahkan, atau bahkan meremehkan apa
 yang mereka kerjakan.
 
 Satu yang perlu diingat, setiap orangtua sudah pernah menjadi anak,
 tetapi anak belum pernah menjadi orangtua. Inilah mengapa orangtua
 perlu mengerti anaknya, katanya.
 
 ABD
 Sumber : Antara





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sewindu Gorontalo

2009-02-07 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Kapan akan ada fikiran untuk mencegah banjir di kota Gorontalo?


Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Jum, 6/2/09, sonar sihombing sonarsihomb...@yahoo.com menulis:

Dari: sonar sihombing sonarsihomb...@yahoo.com
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sewindu Gorontalo
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 6 Februari, 2009, 10:36 AM






Kebetulan saya juga hadir di acara itu. Fadel juga mengakui bahwa pencapaian 
itu bukan prestasi pribadinya tetapi prestasi timnya. Mungkin yang layak ditiru 
oleh Pemda lain adalah fokus terhadap sesuatu yang segera bisa memberikan 
kesejahteraan kepada rakyat dalam waktu singkat, seperti yang dibuat FM yaitu 
fokus pada pertanian jagung sehingga dia disebut Mr. Corn ini.

Sonar


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita Kompas; Kesepakatan Tentatif Paket Stimulus Obama

2009-02-07 Terurut Topik bakri arbie
Yth Rekan milis,

Pembicaraan terakhir dengan Senat cukup ulet sehingga baru dicapai kesepakatan 
tentatif.
Memang ada pilihan yaitu antara Waktu dan Kwalitas dari Program Stimulus.
Obama mengatakan saat berdiskusi sudah lewat dan saatnya sekarang untuk action,
namun ada yang mengatakan bahwa kita tunda sebentar untuk sempurnakan paket 
stimulus maka akan lebih baik kwalitasnya.
Obama begitu khawatir berita terakhir 600.000 orang kehilangan pekerjaan di 
bulan Januari 2009 saja.Tetapi diskusi alot berlangsung terus sehingga 
disetujui secara tentatif.
Bahkan ada yang tidak setuju dengan stimulus karena Amerika menjadi besar 
berdasarkan kapitalisme maka ide sosial berupa campur tangan pemerintah tak 
akan ada hasilnya.

Saya mencoba mencari rincian/breakdown dari paket dan ketemu sbb;
-Tax cuts  275 Miliar $,
-Total paket lainnya 550 M $ yang antara lain untuk ;
 Pendidikan    142 M $,Kesehatan   112,1 M $; Welfare/unemployment  102 M $;
 Infrastruktur  90 M $; Energi  58,6 M $. dll 

Tentang pendidikan dikatakan sangat penting karena katanya pendidikan bukanlah 
konsumtif tetapi investasi untuk modal intelektual bangsa.Antara lain 
mempertinggi kwalitas sekolah,education on technology,evaluasi dan penghargaan 
bagi yang mencapai kinerja pendidikan seperti yang diinginkan sekitar 15 M $.
Paket evaluasi dan penghargaan bagi pendidikan saja bernilai 15 M $ 
dipertanyakan bentuknya seperti apa dan bagaimana,kira-kira 200 triliun rupiah 
(seperlima anggaran RI).

Kesehatan akan diperkuat sistem informasi untuk mencegah/preventive agar tidak 
sakit,
sistem informasi tentang bagaimana hidup yang sehat dan sistem informasi bagi 
para pasien agar datanya akurat dan penyembuhan bisa optimum.

Infrastruktur adalah pembuatan jalan 30 M $,penghematan energi 31 M $; air 
bersih ,saluran air dan pengendalian banjir 19 M $.

Energi antara lain untuk grid skala kecil sebesar 32 M $, energi terbarukan 20 
M $ dan 
perbaikan isolasi rumah rakyat miskin 6 M $.

Wah, pemborong Indonesia bisa dong cari kesempatan untuk dapat proyek disana.
Terutama ahli software Indonesia,bisa berlomba dengan orang India untuk cari 
peluang disana.

Satu lagi yang menarik pernyataan bahwa pendidikan it is investment in 
intellectual capital.Bagaimana mengevaluasi dan kriteria sukses dari 
pendidikan perlu dana 200 triliun
rupiah merupakan topik yang menarik untuk dibahas oleh para ahli pendidikan 
kita.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.







  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tanggung jawab orang tua pada kenakalan remaja

2009-02-07 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Pengalam pribadi dengan  gadis berpakaian OSIS di SORE hari,yang mengetuk pintu 
mobil waktu lampu hijau.Karena sudah kuning saya terpaksa membuka pintu dan 
disambut dengan: boleh ikut Oom?.  Mau diantar kemana?.Kemana saja!. Ke 
Putri Duyung mau?.Mau saja  Kamu cari duit ya? Jangan mengina saya, 
Bapak saya .(pangkat tinggi, sambil membuka tas menunjukkan uang Rp 
100.000,- 5 atau 6 lembar.Setelah sampai di Putri Duyung, sebagai laki2 dan 
wanita saya  TIDAK MAIN PETAK UMPET dan saya bukan HOMO atau IMPOTENT. Waktu 
dia masuk kamar mandi, saya buka tasnya berisi buku2 tentang matematika 
.Setelah selesai, sudah  mari kita pulang sudah jam 08.00 ini.Buat apa pulang 
cepat2, bapak masih rapat dan ibu belum pulang arsan:. Tunggu jam 09.00 saya 
mau lihat warta berita dulu di TV. Saya coba memberi uang Rp 100.000.Ditolak 
dengan kata emangnya saya pelacur.Dia tidak pernah tanya nama siapa saya dan 
juga tidak pernah bilang namanya , panggil saya
  Dewi saja. Setelah kita naik mobil pulang, saya tanya dimana rumahnya.Dia 
hanya mengatakan di Kebayoran dan pada suatu ketika dia minta turun di tengah 
jalan.Saya tidak pernah ketemu 'DEWI lagi meskipun saya ber-kali2 berhenti di 
lampu merah yang sama.Inilah akibat orang tua yang tidak bertanggungjawab?
Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Jum, 6/2/09, radinal88 radina...@yahoo.co.id menulis:

Dari: radinal88 radina...@yahoo.co.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tanggung jawab orang tua pada kenakalan remaja
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 6 Februari, 2009, 11:35 AM






TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
(Relevansi Dekadensi Moral dan Minimnya Perhatian Orang Tua)
Oleh: Radinal Mukhtar Harahap
Kamis, 5 Februari 2009, psikolog dari universitas diponegoro (UNDIP)
Semarang, mengatakan bahwa pihak yang semestinya harus bertanggung
jawab atas kenakalan remaja akhir-akhir ini adalah orang tua remaja
itu sendiri. Ia mencontohkan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba
terjadi karena orang tua tidak menerapkan metode parenting skill
atau dengan istilah yang lebih sederhana, mendengarkan keluh kesah dan
isi hati anak. Orang tua, kebanyakan, lebih sering marah-marah dan
menyalahkan sang anak dari pada memberikan solusi atau jalan keluar
bagi permasalahan yang dihadapi anak. Sehingga, anak sering mencari
solusi dan jalan keluar dengan mengkonsumsi narkoba.
Anak adalah anugerah yang harus dijaga. Kita tidak bisa menyalahkan
mereka begitu saja atau menyalahkan lingkungan, tetapi kembali kepada
diri orangtua sendiri, apakah selama ini menjaga anugerah tersebut
dengan baik atau tidak, kata Dosen Psikologi Universitas Diponegoro ini.
Hal demikian mengingatkan saya pada hasil penelitian dari Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mengatakan bahwa
63% siswa SMP dan SMA sudah terjerumus dalam pergaulan bebas sebagai
pelaku hubungan suami istri diluar nikah. Ini artinya remaja yang
masih perjaka/gadis hanya sekitar 37% atau tidak mencapai setengahnya.
Lebih radikal lagi, kita dapat menyimpulkan bahwa remaja jahat lebih
banyak daripada remaja baik. (Radinal, Blog Pribadi,
http://kumpulan- q.blogspot. com/motivasi)
Tanggung Jawab Orang Tua
Ada sebuah statemen yang mengatakan bahwa Al-Ummu Madrasatun yang
berarti ibu (baca: orang tua) adalah madrasah, atau tempat
pembelajaran yang paling pertama yang dirasakan oleh anak. Pada orang
tualah anak belajar mengatakan ibu atau ayah. Belajar meminta makan
atau minum, dan lain sebagainya. Pantaslah bila Rasul pernah bersabda
bahwa Aljanntatu Tahta Aqdami al-Ummahat surga itu dibawah telapak
kaki ibu, yang dapat ditafsirkan secara sederhana dengan kesuksesan
seseorang itu berpengaruh kuat dengan ketaatannya pada sosok orang tuanya.
Lebih jauh lagi, Rasul juga pernah menyandingkan sosok orang tua
dengan Allah SWT dalam kaitan ridha dan murka. Ridhallahu fi Ridha
al-walidaini, wa Sukhtullah fi Sukhti al-Walidaini. Keridhaan Allah
bergantung pada keridhaan orang tua, dan murkanya Allah sangat
berkaitan erat dengan murkanya orang tua. Tidak salah kemudian jika
kita banyak mendengar dongeng ataupun legenda tentang anak yang
menjadi batu karena melawan orang tua, yaitu malin kundang.
Lantas, bagaimana dengan fenomena sebagaimana dipaparkan oleh
psikolog Undip tadi? Sangat tepat bila kita melihat peranan vital
orang tua dalam pendidikan anaknya. Orang tua sangat berpengaruh dalam
membentuk citra dan paradigma sang anak. Pantas bila ada imam madzhab
yang mengatakan bahwa jodoh sang anak berhak ditentukan atau lebih
radikalnya dipaksakan, oleh orang tuanya.
Mengembalikan Peran Orang Tua
Sering kita mendengarkan, bahwa kecerdasan seorang anak sangatlah
berkaitan dengan kecerdasan orang tua. Pepatah mengatakan bahwa buah
tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Fenomena anak menjadi pengganti
orang tua telah jamak kita lihat dalam realita keduniaan. Soekarno
digantikan Megawati, contoh yang sangat tampak akhir-akhir ini. 
Peran yang sangat vital inilah yang seharusnya dikembalikan kepada
tempatnya. Orang tua, janganlah 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker

2009-02-07 Terurut Topik Indratmoko Poerwanto
Hehe. Iya, kalo mikirnya begitu emang semua bahaya. Soalnya ngeliatnya
pada pakai mikroskop. Sekarang banyak artikel hanya menyebut ttg
bahaya ini dan bahaya itu. Maksudnya tentu potensi bahaya.
Sementara bahaya tadi utk menjadi resiko ada faktor paparan atau
jumlah yg dikonsumsi tubuh. Jangankan styrofoam, kalau kita search
sugar di internet aja langsung keluar info yg bahkan jauh lebih
mengerikan dari styrofoam, karena kematian akibat sugar nyata ada
disekeliling kita, sementara kematian akibat styrofoam gak pernah ada
bukti yg langsung dan nyata.
Jadi kalau bicaranya potensi bahaya, nyetir mobil atau motor, jalan
dipingggir jalan (polusi), isi bensin (terhirup bensin, apalagi
solar), naik bis atau punya teman perokok (kehirup asapnya), bungkus
makanan tradisional spt daun pisang (pasti ada kumannya), apalagi bagi
perokok... Wah urusan plastik ini gak perlu dikhawatirkan :-)
Point saya hanya, isu ttg plastik ini jadi besar karena
kekurangfahaman kita ttg bahan ini dan ketidakproporsionalan kita
dalam memandang isu-isu ini.

Salam,
indratmoko

On 2/6/09, David Edzar Purba davidpoe...@yahoo.co.id wrote:
 Segala yang baik niatnya baik
 Jelas-jelas stereofooam bila dibuat jadi wadah makanan akan
 menimbulkan penyakit apalagi terkena minyak dan panas. Belum lagi
 bekas stereofoam itu tidak akan terurai sampai ribuan tahun.
 Kalau kita bertanya kembali banyak yang makan asal makan tidak sakit,
 atau makan sampah sekali pun tetap tidak sakit itu masalah lain lagi,
 sila baca buku yang banyak ada kok ( he he )


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Guru Agama Tes Keperawanan Pakai Jimat

2009-02-07 Terurut Topik Sulaeman_H.
Yang harus segera diinvestigasi adalah mengungkap apa motif sebenarnya
dibalik tindakan aneh si guru ini. Saya khawatir kalau-kalau si guru justeru
punya maksud lain terhadap muridnya dengan alasan tes keperawanan.

Ada baiknya para orang tua untuk selalu mengingatkan anak-anaknya mewaspadai
dan menceritakannya kepada orang tua segera bila menemukan gerak-gerik atau
tindakan orang yang dirasa sangat aneh atau sangat tidak wajar.
SH
On Thu, Jan 29, 2009 at 10:36 AM, Agus Hamonangan 
agushamonan...@yahoo.co.id wrote:


 http://www.kompas.com/read/xml/2009/01/28/11574325/guruagamateskeperawananpakaijimat

 PAMEKASAN, RABU — Dunia pendidikan kembali tercoreng. Delapan wali
 murid siswa kelas III SMPN 6 Pamekasan, Selasa (27/1), memprotes
 tindakan Thalib, guru pendidikan agama, yang dinilai mengarah pada
 pelecehan seksual terhadap muridnya.

 Tindakan tak senonoh itu dilakukan Thalib dengan cara memanggil satu
 demi satu siswi ke ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk dites
 keperawanannya dengan menggunakan jimat.

 Kedatangan wali murid ke sekolah itu membuat kaget Kepala Sekolah
 (Kasek) SMPN 6 Budi Trianto. Kami ke sini ingin bertemu Pak Thalib,
 tolong hadirkan segera, kata Hasim, salah seorang wali murid dengan
 nada tinggi.

 Menurut pengakuan sejumlah wali murid, anak-anak mereka belakangan ini
 terlihat sedih. Mereka mengaku takut kala bertemu Thalib, setelah
 dipanggil dan ditanya status keperawanannya.

 Sebagai guru agama, tindakan itu tidak pantas dilakukan kepada anak
 didiknya, apalagi tindakannya mengarah pada pelecehan seksual.
 Persoalan perawan atau tidak bukan urusan guru, apalagi anak-anak
 mereka masih perawan.

 Mendengar cerita wali murid, Budi Trianto hanya terdiam. Ia pun
 menyuruh guru lain memanggil Thalib. Saat menemui wali murid, Thalib
 membantah tudingan melakukan pelecehan seksual dengan jimat kepada
 muridnya.

 Semua itu tidak benar. Saya hanya menanyakan secara baik-baik kepada
 anak-anak. Tidak ada maksud tertentu, kecuali saya ingin memperbaiki
 akhlak anak-anak. Itu saja tujuan saya, kilah Thalib.

 Kemudian, delapan siswi yang diduga menjadi korban percobaan pelecehan
 seksual dipertemukan dengan Thalib. Salah seorang siswi, sebut saja
 Bunga (nama samaran), mengungkapkan, beberapa waktu lalu ia dipanggil
 Thalib ke ruang UKS dan ditanyai apakah sudah pacaran atau belum dan
 apa pernah berhubungan badan dengan laki-laki.

 Merasa dirinya tidak pernah berhubungan badan dengan laki-laki, siswi
 itu menjawab dirinya masih perawan. Namun, Thalib tidak percaya dan
 mengeluarkan sebuah benda persegi empat yang diakui sebagai jimat,
 alat untuk mengetes keperawanan seseorang.

 Saat itu saya disuruh memegang jimat itu. Lalu, kaki kanan Pak Thalib
 beberapa kali disentuhkan ke paha saya. Apa maksud dari semua itu,
 saya tidak mengerti. Sejak kejadian itu, saya jadi takut pada Pak
 Thalib, ungkapnya.

 Hal senada diungkapkan Melati (nama samaran), siswi lainnya.
 Pertanyaan yang diajukan kepada Melati sama seperti kepada siswi
 lainnya. Hanya, Melati pernah ditawari Thalib diajak berhubungan
 badan, tetapi dengan halus Melati menolaknya.

 Azimat-nya itu ditempelkan ke perut kanan saya. Karena saya
 betul-betul masih perawan, saya tidak takut dites, kata Melati, yang
 juga diakui siswi lainnya.

 Seusai mendengarkan pengakuan beberapa siswinya, Thalib mengakui jika
 dirinya pernah memanggil sejumlah siswinya ke ruang UKS. Pemanggilan
 itu semata-mata ingin mendidik siswinya agar tidak terjerumus pada
 pergaulan bebas.

 Thalib juga mengaku, ajakan berhubungan badan dengan siswinya sekadar
 bergurau saja. Sebagai guru agama, yang sudah memiliki tiga anak,
 tidak mungkin melakukan tindakan amoral dengan anak didik sendiri.

 Namun, sewaktu didesak wali murid untuk mengeluarkan jimatnya, Thalib
 menolak dengan alasan tidak memiliki jimat. Karena penjelasan Thalib
 dianggap tidak memuaskan, wali murid sepakat melaporkan kasus itu ke
 polisi. Kami sepakat menyelesaikan kasus ini lewat jalur hukum saja,
 papar salah seorang wali murid.

 Sementara itu, Kasek SMPN 6 Budi Trianto saat dikonfirmasi mengatakan,
 pihaknya masih belum menentukan langkah terkait laporan wali murid.
 Sekarang kami mau rapat dulu membahas masalah ini. Kami harap
 persoalan ini tidak usah dibawa ke polisi, tetapi secara
 kekeluargaan, ujarnya.

 



[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000

2009-02-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
He he he he he Indonesia ketinggalan jauh rupanya.
Program Computer US.$ 100,- yang dicanangkan oleh SBY dengan membentuk DETIKNAS 
yang lansung dibawah perintah Presideen, sampai saat ini belum jelas hasil 
karyanya.
Ide Computer U*S.100,- itu muncul saat beberapa negara Afrika pada th. 2004 
berhasil membuat Computer For Student seharga US.$ 100,-/ unitnya. Sejak th. 
2006 mereka berupaya mengembangkan Computer for Student seharga US.$ 10,-/ 
unitnya dan dijadwalkan sebelum th. 2010 sedah bisa terealisir.
Tapi rupanya India lebih dulu berhasil membuat Computer seharga UA.$ 10,-/ 
unitnya.
Lha bagaimana Indonesia?
 
Lembaga Detiknas ternyata tidak berdaya melaksanakan tugasnya, yang katanya 
banyak dihambat oleh birokrat kita.
Jadi, marilah kita dorong pemerintah hasil pemilu 2009, kalau perlu kerjasama 
dengan pemerintah India untuk menciptakan Computer For Student seharga US.$. 
10,-/ unitnya yang sudah dilengkapi dengan fasilitas Internet nir kabel.
 
Salam,
 
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 4/2/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 4 Februari, 2009, 2:04 PM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/04/ 00520154/ langkan

Pemerintah India benar-benar serius mengenalkan teknologi komputer
kepada jutaan pelajar. Kini mereka sedang memproduksi komputer seharga
10 dollar AS atau sekitar Rp 110.000 per unitnya. Laptop-laptop itu
diproduksi atas sponsor pemerintah. ”Jika orangtua ingin menghadiahkan
sesuatu kepada anak-anaknya, mereka dapat dengan mudah membelinya,”
kata Sekretaris Pendidikan Tinggi RP Agrawal di New Delhi seperti
dikutip AFP, Selasa (3/2). Spesifikasi laptop murah itu berkapasitas
dua gigabyte dan internet nirkabel. Namun, prototipe dan cara menekan
ongkos produksinya masih dirahasiakan. Produksi komputer murah
tersebut bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas
agar bisa mendukung kemajuan ekonomi India. (AFP/FSA)

 














  Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Freeport, akar Separatisme Negara

2009-02-07 Terurut Topik Arkilaus Baho


Oleh: Arkilaus Arnesius Baho

Banyak kalangan menilai perusahaan asal Amerika yang sudah menguras kekayaan 
alam di Papua ini tidak hanya menimbulkan kelalaian kontrol tetapi juga memicu 
semangat perlawanan rakyat akibat ekspansi neoliberal. Puluhan tahun pula 
selama di Papua, Freeport menyumbang belenggu ketidakadilan dan penjarahan hak 
politik, ekonomi dan kedaulatan negara. Dimana sistem Undang-undang pengontrol 
investasi jadi amburadul, dan bagi rakyat Papua sumbangsih Freeport terkait 
integrasi Papua menuai ketidakadilan dan menjemput anarkisme demokrasi.

Pendudukan Freeport di Papua meletakkan peradaban baru; status Papua secara 
politik beralih dalam pangkuan RI pasca seruan trikora tahun 1963. Investasi 
asing terus membanjiri bumi Indonesia pasca negosiasi produk hukum lunak ( 
UUPMA satu/1967) bagi pengelolaan aset ekonomi bangsa. Jadilah kenyataan, 80 
persen aset tambang di Indonesia di kuasai asing dari segala sektor strategis 
pengelolaan hasil alam di nusantara ini.

Phobia negara-negara berkembang terus menyatukan globalisasi dengan 
kesejahteraan rakyat sudah dilakukan pasca isu-isu gelobalisasi menjamur di 
dunia. Indonesia menjadi negara berkembang di Asia Tenggara yang punya nilai 
lebih secara ekonomis dan suprastruktur rakyat sebagai benteng reformis bagi 
melunaknya keberpihakan negara atau pemerintah mendukung hegemoni imperialis.

Sudah 37 ribu lebih saham milik Perusahaan Trans Nasional ( TNC ) untuk mata 
rantai ekonomi dalam negeri dan dunia. Dimana 21 perusahaan negara di dunia 
pendukung investasi operasi tambang bagi PT. Freeport Indonesia. Dan 150 ribu 
anak perusahaan di dunia yang punya hubungan produksi dibawah payung eksplorasi 
tambang milik freeport pusat di Amerika. Skala operasi terbesar Freeport di 
dunia adalah di Papua \ Tembagapura \ dengan cadangan emas, batubara dan 
merkuri begitu banyak.

Bagaimana keuntungannya bagi kelangsungan hidup bagi negara..?. Nilai lebih 
adalah tujuan investasi dalam segala hal. Transparansi keuangan Freeport secara 
rutin di publikasikan dekade tahun 2005 sampai sekarang. Kewajiban Freeport di 
tahun 2007 saja, mencapai 2,9 Triliun Untuk Jakarta, 33 Milyar Buat Timika. 
Jika rata-rata penghasilan Freeport mencapai satu trilyun per tahu, maka sudah 
ada devisa puluhan trilyun bagi negara.

Dengan stigma kesejahteraan rakyat dari ekonomi bangsa, tatkala sampai sekarang 
PT. FREEPORT INDONESIA, Operasi : 1967 – sekarang Luas Konsesi 2,6 juta ha, 
termasuk 119.435 ha hutan lindung dan 1,7 juta ha kawasan konservasi. Akankah 
pulau Papua semakin sempit? tidak, fisik pulau begitu luas, tetapi habitat alam 
dan mahluk hidup menjadi rentan dari sapuan penanam saham ini. Tatkala gunung 
gresberg terus dibuat teriwongan dan gailan lubang besar-besar 
nyatanya...Pemerintah Indonesia mewakili ratusan juta penduduk punya utang luar 
negeri sebesar 61.81 Milyar USD yang harus di keluarkan dari kas APBN negara. 
Angka ini semakin memprihatinkan bagi keberpihakan negara akan keberpihakan 
bagi lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan dan pembangunan ekonomi.

Akankah efisien dengan kekuatan ekonomi negara bagi kebutuhan hidup warga 
negara ditengah krisis ekonomi dunia suatu masalah krusial sekarang. inilah 
fakta, kemandirian bangsa dipertanyakan sejauhmana kemungkinan keberhasilan 
bagi kesejahteraan rakyat di dalam ruang kepungan globalisasi saat ini.

Pemutusan hubungan kerja ribuan pegawai perusahaan, dibarengi dengan 
pembentukan daerah pemekaran baru, akankah solutif bagi penanganan 
pengangguran?. Stimulus eksploitasi tambang sejak masuknya Freeport, merambat 
kedalam keberpihakan ruang negara begitu besar bagi keberlangsungan investasi 
ketimbang negara memberi ruang bagi kemandirian bangsa dalam segala hal. 
Undang-undang tata ruang melegitimasi penggusuran dimana-mana dan keyakinan 
bagi Freeport untuk menerapkan sistem security di areal penambangannya. 
Anehnya, security Freeport ( proteksi ) untuk tidak berada di areal tambang 
saja lebih ketat. Memasuki wilayah Freeport harus mengantongi 12 ijin resmi. 
Memalukan sekali dimana undang-undang investasi asing justeru memberi kemudahan 
bagi segenap investasi asing di Indonesia. terbalik bukan?

Realitas negara tidak berpihak kepada kemandirian bangsa inilah, separatisme 
negara terus menjarah aset rakyat, dan merombak kedaulatan bangsa. separatisme 
negara sangat mungkin merekonstruksi kemiskinan permanen, tetapi keberadaan 
kelompok separatis negara ini malah di lindungi negara dan negara memenjarakan 
rakyatnya yang tidak sepakat dengan separatis negara.

Papua titik penting dalam sejarah keterpurukan bangsa Indonesia. Ia, gara-gara 
Freeport masuk di Papua, UU PMA di teken penguasa Jakarta sebagai fondasi utama 
bagi meningginya kelompok separatis negara. Dan gara-gara tuntutan Papua 
merdeka juga, Otonomi Khusus dan Otonomi daerah di berlakukan dengan stimulus 
era reformasi. Belumlah kemajuan didapat, demokrasi tidak begitu utama, hak 
asasi manusia dan ekologi bukanlah 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik rzain
Yang doyan yang memberi bukan SBY. Siapa pula mau memberi gelar pada
calon yang belum tentu menang.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Martin L.
Peranginangin perkantongsamp...@... wrote:

 Koq kesannya Pak SBY doyan dianugrahi gelar menjelang pemilu? Di
 bidang teknologi selama masa Pak SBY dua penemuan baru yang
terkenal
 yakni Blue Energy dan beras Super Toy seperti komentar pak KM. Koq
 baru sekarang dianugrahi gelarnya? Apa pihak ITB sudah diatur, piye
 iki??


 Martin L Peranginangin


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bls: SEJARAH� GARUDA� YANG BENAR

2009-02-07 Terurut Topik wirajhana eka
Ulang tahun Garuda Indonesia adalah 26 Januari 1949.
Tidak kurang satu hari...tidak lebih satuhari

Dan kalo merasa tidak suka...ya gugat aja negara ini, koq cuma teriak2 di
tulisan..

Lebih gentle dikit dong...

2009/2/6 Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com

   Salam,
 Generasi baru GARUDA TIDAK RIBUT KARENA TIDAK TAHU SEJARAH SEHINGGA DENGAN
 MUDAH
 MEMALSU SEJARAH WARISAN REZIM SUHARTO dengan militerismenya yang MEMAKSA
 bahwa GARUDA sebagai maskapai sipil telah dibuat/didirikan oleh MILITER
 atau
 AURI( melalu PRIBADI Wiweko Soepono yg ambisius). Itulah sebabnya selama
 bertahun-tahun dulu tidak dipersoalkan selama rezim Orde Baru, tetapi
 meskipun
 katanya sudah ada reformasi namun sampai sekarang ANTEK2 ORDE BARU masih
 merajalela terbukti adanya orang yang TIDAK LEVEL yang membantah secara
 ngotot
 dan TANPA BUKTI kenyataan sejarah yang betul, yang saya kemukakan.Heran
 juga
 kalau ada yang mengaku dibantai rezim Suharto ANDAIKATA Anda mendukung
 kilah
 orang itu( semoga dan hamdulliah tidak).Karena terjadinya pemalsuan sejarah
 seperti ini dan contoh lain adalah JANUR KUNING dsb.
 Tetapi Anda boleh berbahagia, mungkin dapat mengklaim GARUDA atas nama
 rakyat
 Aceh karena pasti banyak yang ingin membantu ( seperti yang membantah
 keterangan
 saya)demi keuntungan besar yang akan diperoleh.
 Wasalam
 Wal Suparmo


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wapres Kritik Fatwa Golput MUI

2009-02-07 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Saya setuju dengan pernyataan pak Wapres kita, bahwa tidak sepatutnya MUI 
memasuki ranah Politik yang dijamin oleh Undang - undang.
Ada kesan kuat MUI memposisikan lembaganya sebagai Yang Maha Kuasa untuk 
menentukan mana tindakan Umat Muslim yang dosa dan bisa masuk neraka dan mana 
yang masuk surga.
Lha terus apa upaya pak Din samsudin yang ketua umum Muhammadiah dalam 
menyikapi fatwa haram ini???
Beberapa waktu yang lalu Pak Din Samsudin juga termasuk yang hadir dalam sidang 
fatwa MUI tapi menentang keputusannya saat dikeluarkannya fatwa MUI bahwa 
Pluralisme itu haram untuk umat muslim, yang langsung diprotes oleh Gus Dur dan 
NU.
 
Pertanyaan saya: Apa saja yang sudah anda lakukan untuk umat muslim di 
Indonesia??
 
Salam,
 
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 5/2/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:

Dari: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wapres Kritik Fatwa Golput MUI
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 5 Februari, 2009, 6:18 AM






Laporan wartawan Kompas Suhartono dari Washington DC

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/05/ 12311858/ Wapres.Kritik. 
Fatwa.Golput. MUI

WASHINGTON, KAMIS †Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik fatwa
larangan golput atau tidak menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2009
yang baru-baru ini dikeluarkan melalui sidang Ijtima Fatwa Majelis
Ulama Indonesia di Padang Panjang.

Menurut Wapres, jika fatwa itu haram, artinya yang melanggar akan
berdosa. Padahal orang berdosa akan masuk neraka. Jadi golput akan
mengantar seseorang masuk neraka?

Kritik itu dilontarkan Wapres Kalla saat bertemu dengan masyarakat
Indonesia yang tinggal di AS dalam acara silaturahim di Wisma Duta,
Washington, AS, Rabu malam waktu setempat atau Kamis pagi (5/2) waktu
Indonesia.

Fatwa MUI haram itu harus hati-hati. Saya tanya MUI, kok haram
(golput)? Haram itu kan dosa. Dosa itu masuk neraka, jadi kalau golput
itu masuk neraka? tanya Wapres Kalla.

Menurut Wapres, fatwa itu sebenarnya acuan untuk masyarakat. Akan
tetapi orang umum mengetahuinya sudah seperti kewajiban bahwa itu
(golput) haram. Padahal faktanya, fatwa itu hanya acuan, tambahnya.

Wapres menceritakan bahwa dirinya sudah menghubungi Wakil Ketua MUI,
Din Syamsuddin. Jadi Pak Din tidak setuju meski orang MUI. Saya
telepon bapak kan? tanya Wapres Kalla kepada Din yang hadir dalam
acara pertemuan tersebut. Bapak tidak terlalu setuju. Ya sudahlah,
ujar Kalla.

Wapres juga bertanya kepada Utusan Khusus Presiden untuk Negara-negara
di Timur Tengah, Alwi Shihab, yang juga berada di sana. Namun, jawaban
Alwi tidak jelas di tengah forum itu.

Sebelumnya, sidang fatwa MUI mengeluarkan fatwa kontroversial tentang
larangan golput dalam Pemilu 2009 mendatang.

Suhartono 

















  Wajib militer di Indonesia? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! 
http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fatwa Haram Golput: Sebuah Langkah Gegabah

2009-02-07 Terurut Topik mundo

*Buletin Elektronik**www.Prakarsa-Rakyat.org*

*SADAR *

*Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi*
* Edisi: 181 Tahun V - 2009
Sumber: www.prakarsa-rakyat.org*



*FATWA HARAM GOLPUT: SEBUAH LANGKAH GEGABAH*



*Oleh Achmad Rusyaidi H**



Di awal tahun 2009 ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa 
mengenai golput (golongan putih) pada pemilu adalah haram. Fatwa yang 
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga berarti pendapat berupa 
keputusan yang diberikan oleh mufti (alim ulama) terhadap suatu masalah. 
Fatwa memang secara hukum tidak mempunyai kekuatan mengikat, namun ia 
mempunyai efek psikologi yang sangat tinggi terhadap rakyat, khususnya 
umat muslim.

Dasar dikeluarkannya fatwa MUI tentang golput haram berdasarkan ayat QS: 
An-Nisa`: 59 yang artinya, /Hai orang-orang yang beriman, taatilah 
Allah, taatilah Rasul dan pemimpin kamu/. Fatwa haram ini dikeluarkan 
karena banyaknya minat rakyat terhadap golput yang semakin bersinar dari 
tahun ke tahun. Bahkan pemilu tahun 2004 kemarin disebutkan bahwa 
pemenang pemilu adalah golput.

Selengkapnya:
http://www.prakarsa-rakyat.org/download/Buletin%20SADAR/SADAR%20181%20tahun%20V%202009.html


 

*webmas...@prakarsa-rakyat.org http://www.prakarsa-rakyat.org   *



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik simson gintings
Setiap mendengar blue energy selalu membuatku terkenang kepada
sebuah lagu lama, Blue Moon - yg menjadi musik pengiring iklan
kondom di tv :

blue moon
you saw me standing alone
without a dream in my heart
without a love of my own

blue energy
i saw you being bengong alone

wih, ndak cocok.!


-sg-


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Kartono
Mohamad kmj...@... wrote:

 SBY layak dpt gelar HC dari ITB karena berkat inisiatifnya maka
Blue Technology nya Djoko jadi terkenal. Nanti dpt lagi dari IPB
karena dia ikut merestui penanaman padi super yg disambut rakyat
Purworejo dengan meriah.

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan Wartawan Kompas Kris R Mada

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/07/17180245/Merokok.di.Hotel..Tamu.Didenda.Rp.1.Juta



SURABAYA, SABTU †Surabaya Plaza Hotel, Surabaya, mendenda salah
seorang tamunya Rp 1 juta. Tamu itu kedapatan merokok di dalam kamar
hotel yang menyatakan diri sebagai hotel bebas rokok.

General Manager Surabaya Plaza Hotel Yusak Anshori mengatakan, tamu
itu sudah diberi tahu ketika masuk ke hotel. Sejak 2 Februari 2009
ditetapkan seluruh area hotel bebas rokok.

Kami berusaha memberikan efek jera agar kawasan ini benar-benar bebas
asap rokok, ujarnya di sela-sela sosialisasi kawasan tanpa rokok di
Surabaya, Sabtu (7/2). Wali Kota Surabaya Bambang DH juga hadir dalam
acara itu.

Denda itu merupakan sanksi maksimal untuk tamu. Adapun bagi karyawan
yang kedapatan merokok atau membiarkan tamu merokok di lingkungan
hotel bisa dipecat. Jadi, semua pihak akan berusaha menjaga komitmen
ini, tuturnya.

Adapun Bambang mengingatkan para orangtua dan orang dewasa tentang
dampak merokok pada anak-anak. Racun pada asap rokok bisa mengurangi
tingkat kecerdasan anak. Mau anak-anak tidak pintar gara-gara
orang-orang di sekitarnya merokok? tuturnya.

Ia juga mengingatkan, 75 persen racun asap rokok terhirup orang lain,
sementara perokok aktif hanya menghirup sebagian dari racun-racun itu.
Jadi, merokok itu jahat sekali karena sudah membahayakan orang lain,
ujarnya.

 

RAZ 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bongkar Tiga Si

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh BUDIARTO SHAMBAZY
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00113667/bongkar.tiga.si



Serdadu-serdadu Portugal yang berlayar ke Asia Tenggara tahun 1500-an
terkesima menyaksikan orang-orang Melayu marah. Mereka melampiaskan
kemarahan dengan cara destruktif, anarkis, dan fatalistis.

Mereka menjulukinya dengan ”amuco”. Duarte Barbosa dalam buku Amuco
(1518) menulis, ”Orang-orang ’amuco’ berlarian ke seluruh penjuru
merusak semua benda dan membunuhi tiap orang yang ditemui.”

Dua dekade kemudian, para pendatang Inggris menyaksikan fenomena
”amock”. Di kamus mereka, ”to run amock” artinya orang membunuhi siapa
pun untuk balas dendam yang didahului ritual mabuk-mabukan.

”Setelah mabuk mereka berhamburan keluar rumah untuk membunuh. Bahkan,
orang yang coba mencegah ikut dibunuh pula,” tulis seorang kapten
bernama Cook. Kata ”amock” itu lalu berubah jadi ”amok”.

Dari telaah psikologis, amuk ditafsirkan sebagai ”bentuk ganjil dari
ketidaknalaran akal”. Tafsiran lain mengatakan ”perilaku sangat
destruktif yang diikuti amnesia, rasa lelah, bahkan bunuh diri”.

Tak mudah mengira-ngira sejak kapan amuk massa menjadi bagian dari
kultur bangsa yang dikenal ramah ini? Sukar juga menebak mengapa di
negeri yang alamnya indah ini masih saja ada orang yang dengan mudah
menginjak-injak aturan yang dibuatnya sendiri?

Amuk massa terakhir memakan korban Ketua DPRD Sumatera Utara Abdul
Azis Angkat yang tewas akibat pengeroyokan di Medan, pekan ini. Amuk
massa dalam sistem demokrasi namanya ”mobocracy” (rule by the mob).

Kerumunan atau demonstran anarkis bertindak sebagai elite yang
berkuasa. Jika memakan korban nyawa, ”mobocracy” berubah menjadi
”mobocrazy” alias demonstrasi yang menghalalkan anarki.

”Mobocrazy” di Medan meletus karena para demonstran yang tak puas
merasa demokrasi sudah tak adil, telah dicuri, bahkan diinjak-injak
sampai mati. ”Mobocrazy” di Medan meletus karena ambisi keliru
segelintir orang yang bertekat membentuk Provinsi Tapanuli.

Pelaku-pelaku ”mobocrazy” pandai bela diri. Sebagian melarikan diri,
sebagian menyalahkan polisi, dan sebagian lagi mengarang teori konspirasi.

Tidak mengherankan ”mobocrazy” justru semakin meningkatkan apatisme
masyarakat terhadap demokrasi. Sebagian kalangan bahkan menyimpulkan
bangsa ini sesungguhnya kurang compatible dengan sistem demokrasi.

Anda tentu tahu fakta yang menunjukkan hasil pemilihan gubernur di
sejumlah provinsi besar dimenangi golput (golongan putih). Tak
mustahil kelak terbukti lagi pada Pemilu-Pilpres 2009 bahwa mayoritas
rakyat makin ogah menggunakan hak pilih.

Apalagi konstitusi UUD ’45 menjamin setiap warga untuk tidak
menggunakan hak pilih masing-masing. Bisa dipahami gejala kurang sehat
ini membuat kepala pejabat eksekutif, legislatif, dan yudikatif
republik ini jadi pening.

Soalnya, mereka telanjur memasang target untuk menyukseskan
Pemilu-Pilpres 2009 sebagai, seperti biasanya, ”pesta demokrasi”.
Salah satu cara kontroversial untuk meningkatkan partisipasi rakyat
dengan mengintrodusir fatwa ”golput haram” melalui MUI.

Apakah cara ini efektif, tentu belum terbukti. Saya menduga sebagian
masyarakat yang sadar politik malah mengernyitkan dahi karena
mengherani fatwa MUI dan makin menjauh dari ingar-bingar pesta demokrasi.

Pembengkakan jumlah golput merupakan penyakit klasik dalam sistem
demokrasi. Ia harus dikikis habis karena merugikan konsolidasi demokrasi.

Salah satu penyebab penyakit adalah kegagalan politisi memenuhi
janji-janji. Mungkin jika satu atau dua janji saja yang tak dipenuhi,
itu masih dianggap manusiawi.

Namun, kalau hampir semua janji akhirnya terbukti kosong, rakyat
otomatis merasa bahwa dunia politik tidak memiliki daya tarik lagi.
Nah, itulah yang terjadi selama 11 tahun terakhir ini sejak Reformasi.

Hasil dua pemilu dan dua kali pilpres 1999 dan 2004 memperlihatkan
grafik peningkatan apatisme pemilih. Rakyat apatis benar, yang keliru
adalah politisi.

Anggap saja apatisme tahun ini sebagai hukuman untuk politisi.
Harapannya pada periode 2009-2014 para capres, cawapres, partai, dan
politisi agar bekerja lebih serius lagi.

Namun, mengharapkan politisi yang bekerja serius bak mencari jarum di
tumpukan jerami. Padahal, kalau kerja serius tanpa kampanye pun, sang
politisi pasti terpilih kembali.

Saya khawatir ”ancaman golput” ini bisa merangsang pihak-pihak yang
tak bertanggung jawab melancarkan gerilya ”Tiga Si” (Korupsi,
Intimidasi, dan Manipulasi) sebagai tiga langkah penangkalan. Apalagi,
sebagian besar calon pemilih adalah rakyat jelata yang hidup di pedesaan.

”Si” pertama, Korupsi, mengandalkan politik uang dalam kampanye yang
dibungkus dengan metode-metode persuasif. ”Si” kedua, Intimidasi, bisa
dilancarkan melalui berbagai bentuk ancaman yang agresif.

”Si” ketiga, Manipulasi, dilakukan secara tersembunyi dengan
memanfaatkan berbagai saluran resmi. Misalnya, menyulap hasil
penghitungan suara melalui berbagai 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Yahoo Kenalkan Search Pad Permudah Riset Online

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/02/05/16313521/yahoo.kenalkan.search.pad.permudah.riset.online


WASHINGTON, RABU - Melakukan riset online secara mendalam seringkali
berbelit oleh banyak hal, mulai dari copy-paste, menyimpan URL's,
menyimpan dan membuka-buka PDF, atau hanya sekadar menukil catatan dan
data-data yang aktual. Kini, Yahoo punya fitur baru untuk membantu
para user agar tidak ribet lagi berkutat dengan risetnya.

Sebagai upaya memperkuat kanal pencariannya, Yahoo baru saja melakukan
tes untuk proyek terbarunya. Diperkenalkan pada Rabu (4/2), kanal
pencari bernama Search Pad ini didesain untuk membantu Anda dalam
memudahkan pencarian.

Simpelnya, Search Pad secara otomatis mengumpulkan situs-situs yang
telah dikunjungi dan menyajikan banyak implementasi sederhana bagi
para user untuk mengatur pencarian dan mengambil data.

Fitur Search Pad ini akan membantu Anda menyimpan lama hasil pencarian
Anda di situs yang dikunjungi. Jika fitur pencarian ini seketika
mendeteksi adanya perubahan, maka Search Pad akan serta merta
menyelamatkan hasil pencarian Anda ke dalam bentuk sebuah dokumen
online. Kemudian jika butuh petunjuk pencarian lainnya, fitur ini akan
segera menunjukkan halaman situs yang sudah Anda kunjungi pada
pencarian sebelumnya.

Selain itu, aplikasi pencarian ini juga bisa menambah atau
memperbanyak pencarian, membuang halaman yang tidak disukai, serta
mengulang lagi pencarian yang diinginkan. Bahkah, untuk meng-copy
paste teks yang ada di dalam situs lainnya pun tidak perlu dengan
mencari lagi lewat mesin pencari Yahoo. Aplikasi kanal pencari ini
akan secara otomatis mengarahkan kita pada alamat situs dan tinggal
menambahkannya saja.

Kami berharap mereka yang melakukan riset bersama Yahoo jadi semakin
mudah dan lebih efektif. Ini akan merangsang mereka kembali lebih
sering lagi, ujar Larry Cornett, Wakil Presiden yang membawahi bidang
produk untuk Yahoo Search.

LTF



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Contreng? Cincay Lah Gantikan Inga-inga

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/02/07/13444963/Contreng.Cincay.Lah.Gantikan.Inga-inga


JAKARTA, SABTU †Pasti kita masih lekat dalam ingatan kita, kata-kata
inga'-inga'  yang menjadi ikon pada Pemilu  1999  dan  2004. Nah,
pada Pemilu  2009, kita harus melupakan kata-kata itu. KPU,
menciptakan jingle kata-kata baru pada pemilu tahun ini, melalui iklan
terbarunya.

Kata-kata itu adalah Contreng? Cincay lah, yang terdapat dalam iklan
yang diluncurkan pada hari Sabtu (7/2), di Gedung KPU.

Kalau tahun 1999 kan kita ingat ada kata-kata 'inga'-inga', ting!'.
Ini ada jingle yang juga mudah diingat, kata anggota KPU, Andi
Nurpati, saat jumpa pers.

Iklan yang bekerja sama dengan UNDP ini juga menekankan pada tata cara
menandai, mengingatkan bahwa hanya 1 kali contreng, dan waktu
pelaksanaan pemilu pada 9 April 2009 .

Bintang iklan yang dijadikan ikon adalah Omes (Extravaganza) dan Nigta
Gina (Prime Time). Iklan berdurasi 30 detik itu ditayangkan di 5
televisi swasta dan sejumlah media massa, dengan total 316 spot hingga
8 April mendatang.

Sector Manager Political Participation UNDP Dedi Sitorus mengatakan,
volume penayangan memang terhitung sedikit. Oleh karena itu, ia
berharap ada partisipasi Depkominfo yang juga memiliki tugas
sosialisasi untuk menggunakan iklan ini. Pada Maret 2009 nanti,
volume iklan-iklan di media akan ditingkatkan, kata Dedi.

 

Inggried Dwi Wedhaswary



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Nostalgia Lontong Capgomeh

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Iwan Santosa dan Soelastri Soekirno
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/01103690/nostalgia.lontong.capgomeh



Perayaan Capgomeh pada Senin (9/2) nanti mengingatkan kepada lontong
capgomeh, salah satu jenis masakan peranakan dengan bumbu khas.
Setelah menikmati kemeriahan atraksi Capgomeh, mari kita bernostalgia
dengan bersantap lontong sayur bercita rasa lezat itu.

Harus diakui tak mudah mencari lontong atau di Jakarta disebut ketupat
capgomeh. Salah satu restoran penyedia menu lontong capgomeh adalah
Restoran Sate Khas Senayan, yang memiliki 20 cabang di seantero
Jakarta. Rumah makan lainnya adalah Restoran Miranda yang dulu dikenal
dengan nama Tan Goei di Menteng, Jakarta Pusat.

Atau, mau mencoba kelas warung? Cobalah ketupat capgomeh ala kaki lima
di Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, di samping gedung Gloria. Di
sana ada dua penjual ketupat capgomeh, salah satu di antaranya amat
tersohor, yakni Ketupat Gloria 65.

Sinolog Myra Sidharta mengatakan, menu khas peranakan itu sebetulnya
merupakan adaptasi menu asli tanah Jawa, ditambah bumbu ala Tionghoa.

”Kemungkinan awal mula muncul saat orang peranakan sibuk sewaktu
perayaan Imlek dan Capgomeh sehingga mereka menerima menu kupat sayur
yang dimodifikasi menjadi lontong sayur. Lontong sayur selanjutnya
menjadi menu lontong capgomeh,” kata Myra.

Dia mencontohkan, di Tegal tahun 1985, ada Mbok Jawa penjaja lontong
capgomeh di dekat kelenteng. Lontong capgomeh berkembang pesat di
sekitar Semarang dan Surabaya.

Myra mengingatkan, orang peranakan lebih mencintai makanan lokal.
Sedangkan golongan Totok lebih menyukai masakan Tionghoa. Golongan
Tionghoa berpendidikan Barat memilih masakan Belanda atau Eropa.

Menu lontong atau ketupat capgomeh di tiap daerah di Pulau Jawa
tersedia dengan aneka versi. Di Jakarta, masakan ini terdiri dari
irisan ketupat atau lontong dengan sayur dari irisan labu siam dipadu
buncis, opor ayam, tahu-tempe, kentang kuah bumbu kari, dan kari ayam.

Sebagai pelengkap, di atas ketupat capgomeh ditaruh sambal godok atau
rebus yang terdiri dari irisan cabai merah, petai, dan ebi, seperti
yang disajikan ketupat capgomeh Gloria.

Di banyak tempat di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, sambal
godok diganti dengan bahan lain. Di Malang dan Surabaya, misalnya,
diganti bumbu dari petis. Di Madiun, Solo, Yogyakarta, dan wilayah
sekitarnya, di atas lontong dan aneka lauknya ditaburi bubuk kedelai
yang dicampur garam. Rasa masakan itu, paduan rasa gurih, sedikit
asin, ditambah dengan rasa manis.

Lontong gedongan

Trade mark lontong capgomeh menjelang perayaan Capgomeh kali ini
diangkat oleh Restoran Sate Khas Senayan. Resto tersebut menghidangkan
lontong unik kelas menengah atas dengan rasa rumahan.

Menu itu disajikan sejak tahun 1974 dan mengalami peningkatan omzet
seiring ”renaissance” budaya Tionghoa dan peranakan yang dilakukan Gus
Dur sejak tahun 2001.

Koordinator operasional Restoran Sate Khas Senayan Vincentius Krisnata
menjelaskan, lontong capgomeh sekarang tidak hanya menjadi favorit
menjelang Tahun Baru Imlek dan perayaan Capgomeh, tetapi juga
sepanjang tahun. Khusus untuk perayaan Capgomeh nanti, resto ini
menyediakan menu khusus lontong capgomeh Imlek.

”Resep masakan ini merupakan tradisi keluarga milik Nyonya Budi,
pendiri restoran yang berasal dari Kudus, Jawa Tengah,” kata Vincentius.

Sajian lontong capgomeh ala Sate Khas Senayan terdiri dari lontong,
ayam opor, tahu bacem, telur, dan seperdelapan potong ayam. Bubuk
kedelai menjadi salah satu kunci penyedap masakan. Harga seporsi
lontong lengkap Rp 25.000 dan lontong capgomeh spesial Imlek Rp 34.000.

kern 351m Adapun pasangan Murdi Ernianti (Erni)-Soedjono Tjandra
yang menjadi penerus Ketupat Gloria 65 tetap menjaga cita rasa ketupat
buatan almarhum Ny Kartika Tjandra. Soedjono Tjandra menceritakan,
ibunya asli warga China Benteng Tangerang.kern 251m

Sang ibu memulai menjual ketupat capgomeh sejak 40 tahun lalu dan
terus berkembang hingga kini dengan tiga cabang, semua di Jakarta.

Erni mengatakan, opor ayam hanya dibuat dari ayam kampung. Ini untuk
menjaga cita rasanya. Warung ketupat Gloria buka mulai pukul 09.00
sampai pukul 19.00 dengan harga mulai Rp 13.000 per porsi.

 

 

 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden Minta Penyerahan Ditunda

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00545866/presiden.minta.penyerahan.ditunda


Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersedia menerima
penganugerahan gelar doktor honoris causa dari Institut Teknologi
Bandung, tetapi meminta penyerahan penghargaan itu ditunda hingga
seusai pemilihan umum dan pemilihan presiden.

Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa dan Rektor ITB Djoko Santoso
menyampaikan hal itu seusai diterima Presiden, Jumat (6/2) di Jakarta.
Pada kesempatan itu, Rektor ITB juga didampingi Ketua Wali Amanah ITB
dan anggota Senat ITB.

”Penganugerahan gelar doktor honoris causa ini akan tetap
dilaksanakan. Namun, Presiden mempertimbangkan, atas keinginan dan
kearifan beliau sendiri, waktu penganugerahan itu dapat ditentukan
kemudian hari sesudah pemilu legislatif dan pemilihan presiden,” ujar
Djoko.

Hatta Rajasa menambahkan, penganugerahan itu diberikan ITB berdasarkan
pengamatan sejak 2006. ”Intinya adalah Presiden telah membangun
industri, antara lain dengan membangun masyarakat yang tidak korup,”
ujarnya.

Rektor ITB mengatakan, meskipun penganugerahan gelar ditunda, ITB
tetap meminta kesediaan Presiden Yudhoyono untuk hadir dalam acara
Dies Emas ITB pada 2 Maret mendatang.

Dihubungi terpisah, Ketua Senat Akademik ITB Yanursyah Haroen
mengatakan, sikap Yudhoyono yang sukarela memundurkan waktu pemberian
gelar doktor honoris causa justru menunjukkan dirinya sangat pantas
mendapatkan gelar itu. ”Menurut saya, sikap ini jelas menunjukkan
beliau betul-betul seorang negarawan,” tuturnya.

Senat Akademik ITB, ucapnya, tidak akan melakukan pleno ulang demi
mengkaji soal waktu pemberian gelar doktor honoris causa. ”Senat
akademik bekerja secara normatif. Dan jelas, SBY pun tidak menolak
gelar itu. Jadi, buat apa ada sidang ulang?” tuturnya.

Ketua Majelis Guru Besar Harijono A Tjokronegoro mengatakan, soal
waktu penganugerahan gelar doktor honoris causa ini sebelumnya sudah
disampaikan kepada Senat Akademik agar dipertimbangkan secara matang.
(DAY/JON)

 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Habitus Bertanya

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh P ARI SUBAGYO
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00340451/habitus.bertanya



Bertanya dan teruslah bertanya, tentang apa pun di sekelilingmu, juga
tentang dirimu!” Itulah petuah YB Mangunwijaya (Romo Mangun)â€10
Februari 2009 nanti genap 10 tahun meninggalâ€kepada siswa-siswi SD
Mangunan, Sleman, Yogyakarta. Pelajaran unik pun dijalankan di SD
eksperimen itu selain seni musik, yakni pelajaran bertanya.

Para siswa boleh bertanya tentang apa pun. Mereka dilatih berpikir
dengan menyusun pertanyaan yang cerdas-esensial dalam suasana nalar
dan budi polos-merdeka. Melalui berbagai pertanyaan yang dirumuskan
sendiri, mereka diajak berimajinasi, melintasi aneka pengalaman
individual, lalu bersama-sama menemukan rahasia alam dan kehidupan.

Romo Mangun (1929-1999) meninggalkan karya-karya monumental di bidang
sastra dan arsitektur. Namun, warisan lain yang tidak boleh dilupakan:
habitus bertanya. Apakah daya kalimat tanya? Sedemikian pentingkah
habitus bertanya?

Daya komunikasi

Secara sintaktis, kalimat tanya (interogatif) memiliki struktur dan
intonasi yang membedakannya dari kalimat berita (deklaratif) dan
kalimat perintah (imperatif). Namun, secara pragmatisâ€dalam komunikasi
empirisâ€kalimat tanya memiliki daya komunikasi yang mengantar
mengemban sejumlah fungsi.

Pertama, kalimat tanya memantik komunikasi. Bermula dari sebuah
pertanyaan, terjadilah komunikasi verbal, panjang atau pendek, lisan
maupun tulisan, serius atau santai, ringan maupun berbobot. Di atas
fondasi komunikasi, dapat dibangun budaya dialog
yangâ€syukur-syukurâ€terbuka dan tulus. Komunikasi dan dialog amat
diperlukan mulai dari ranah antar-individu, keluarga, korporasi,
negara, hingga ”kampung” global-mondial.

Kedua, kalimat tanya memuat empati. Ada perhatian dan kepedulian
penanya yang bermuara pada terciptanya relasi. Di dalamnya termasuk
basa-basi yang oleh Malinowski dicakup konsep komunikasi fatis (phatic
communion). Komunikasi fatis adalah penggunaan bahasa yang tidak
berorientasi pada isi pembicaraan, tetapi demi mewujudkan relasi
sosial. Jika diracik sesuai takaran, basa-basi merupakan bumbu harmoni
sosial.

Ketiga, kalimat tanya etis dan estetis. Meski bermodus interogatif,
kalimat tanya berkekuatan imperatif. Perintah dapat dikemukakan dengan
kalimat tanya. Ucapan guru ”Siapa yang piket mengambil kapur?” adalah
perintah, bukan pertanyaan. Dibandingkan kalimat perintah ”Ambilkan
kapur!”, kalimat tanya terasa lebih etis dan estetis. Menurut Deborah
Tannen (That’s Not What I Meant!, 1986), tuturan tidak langsung
(indirect speech) semacam itu memang kurang lugas, tetapi sopan,
solider, dan berselera seni ketimbang tuturan langsung (direct speech)
yang terasa menonjolkan kekuasaan.

Daya nalar

Lebih dari sekadar berdaya komunikasi, kalimat tanya juga memiliki
daya nalar. Naluri bertanya merupakan kekhasan manusia sebagai makhluk
berpikir. Aktivitas berpikir secara inisial dan orisinal berwujud
pertanyaan. Dengan bertanya, manusia berpikir. Pernyataan Rene
Descartes ”Aku berpikir maka aku ada” (Cogito ergo sum) merupakan
ungkapan senada dari ”Aku bertanya maka aku ada”. Dengan bertanya,
manusia meng-ada.

Habitus bertanya sudah mentradisi jauh sebelum masa Descartes
(1596-1650). Plato, Socrates, Aristoteles, dan para filsuf awal telah
menggumuli berbagai pertanyaan ontologis, fenomenologis,
epistemologis, hingga aksiologis sejak lebih dari 2.000 tahun lalu.
Berkat pertanyaan-pertanyaan nakal-eksistensialnya, ilmu pengetahuan
berkembang dan peradaban umat manusia tinggi menjulang.

Berbeda dengan daya komunikasi yang perlu diungkapkan, daya nalar
kalimat tanya dapat hidup subur dalam ke-diam-an manusia. Diam bukan
berarti tidak berpikir. Mulut terkunci, tetapi pikiran terus bergerak.
Sekadar contoh, rakyat Indonesia semasa Orde Baru dikenal sebagai
”masyarakat diam” (silent community)â€atau disebut Arief Budiman
sebagai ”masyarakat ketakutan”. Demi menyelamatkan diri dari represi
negara yang otoriter, rakyat memilih diam. Diam adalah emas.
Prinsipnya: ABS ”asli” (asal bapak senang). Namun, sejatinya nalar
tetap menjalar, hasrat berpikir terus bergulir, meski harus dibatin.
Dalam keadaan ”normal”, habitus membatin seyogianya dipupus, sebab
menyuburkan kemunafikan kolektif dan otoritarianisme. Jadi, diam
agaknya tidak selalu emas.

Daya refleksi

Menurut Montigue, La plus grande chose du monde c’est de scavoir être
â say. Masalah paling sulit dalam hidup ialah mengenal diri sendiri.
Karena itu, berani bertanya tentang diri menunjukkan kearifan manusia.
Dalam olah spiritual, lazimnya kita dipandu pertanyaan sederhana
”Siapakah aku?”, ”Apa kekuatanku?”, ”Apa kelemahanku?”, ”Apa
kesempatanku?”, ”Apa saja ancaman yang siap melumatku?”. Akhirnya,
”Aku di mana dan akan menuju ke mana (visi hidup)?”

Lagi-lagi, kalimat tanya memperlihatkan dayanya, yakni daya refleksi.
Refleksi menyehatkan jiwaâ€lalu ragaâ€manusia. Dalam ranah
sosial-politik dan kehidupan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis Global Tak Berdampak ke TKI di Inggris

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/06/02163362/krisis.global.tak.berdampak.ke.tki.di.inggris


 Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan krisis ekonomi
yang melanda Kerajaan Inggris (UK) belakangan ini ternyata tidak
berimbas pada tenaga kerja Indonesia (TKI) di Britania Raya. Istilah
’British Job for British People,’ tampaknya tidak berlaku bagi TKI
yang telah lama bekerja di berbagai perusahaan di Inggris dan juga
menjadi staf pengajar di berbagai universitas ternama di Kerajaan Ratu
Elizabeth itu.

Paling tidak ada tujuh staf pengajar Indonesia yang menjadi dosen di
Inggris, ujar Dono Widiatmoko yang mengajar di University of Salford,
tidak jauh dari kota Manchester, Inggeris. Selain Dono, Sekretaris
ICMI UK, juga ada Hadi Susanto yang menjadi dosen matematika di
University of Nottingham yang dikenal dengan kota Robin Hood, serta
Yanuar Nugroho yang menjadi staf pengajar di University of Manchester.

Selain menjadi staf pengajar, TKI juga banyak berkecimpung di bidang
teknologi informasi (IT), perusahaan penerbitan, serta konsultan yang
bergabung dalam IndoExpat UK, Forum Komunikasi Indonesian Expatriate
di UK.

Salah satu TKI yang bekerja di bidang konsultan ialah Iswandaru
Widyatmoko yang bergabung dengan Scott Wilson, perusahaan konsultan
sipil multinational Inggris.  Menurut Iswandaru Widyatmoko, ia merasa
beruntung bergabung dengan Scott Wilson, atas rekomendasi dari ’riset
supervisor’ saat dia lulus S3 pada tahun 1998.
 
Kondisi yang menguntungkan, saya memiliki keahlian yang unik dan
dibutuhan di UK, sehingga saya langsung diterima sebagai ’engineer’
penuh, ujar suami Bety Navitasari yang berdomisili di Notthingham.
Hal yang menarik di perusahaan ini adalah setiap staf dinilai dari
sisi kompetensi, komitmen terhadap perannya di perusahaan dan hasil
kerjanya, ujar pria kelahiran Desember 1968 itu.

Baik staf lokal maupun tenaga asing semua diperlakukan sama, baik
fasilitas maupun penghargaannya, ujar Mas Daru, panggilan akrab 
Iswandaru Widyatmoko.
Daru yang pernah bekerja sebagai ’Research Assistant’ di Sheffield
Hallam University itu menilai, orang Inggris di perusahaan di tempat
dia bekerja, cukup terbuka dan fair dalam menerima orang dari negara lain.

Tamatan ITB tahun 1992 itu mengakui perusahaan tempat ia bekerja tidak
segan untuk mencarikan izin kerja bagi orang asing, bila keahliannya
sesuai dengan kebutuhan. Teman sekantor saya banyak juga yang bukan
orang Inggris, di antaranya dari Malaysia, Singapura, Srilangka,
Syria, Pakistan. Paling nggak, cukup multikultural, ujar ayah empat
anak yang mengatakan di kantornya ada sekitar 250 staf.

Daru mengakui bahwa karir yang dijalaninya melaju pesat, karena dalam
waktu setahun ia sudah dipromosikan untuk menjadi ’senior engineer’,
tiga tahun kemudian menjadi ’principal engineer’ dan tiga tahun
berikutnya menjadi ’associate director’.

Etika kerja

Mungkin hal ini karena etika dan kerja keras dan efisien, di samping
langkanya keahlian yang saya miliki. Bahkan saat ini saya duduk di
komite pengolahan British Standard untuk material bitumen/aspal, ujar
Mas Daru.

Diakuinya, budaya ’learned society’ sangat kental di UK. Kaum
profesional saling berbagi pengalaman dan diskusi melalui ’events’
seminar atau kongres, ujar Daru yang berhasil menyelesikan PhD,
Highway Engineering, Sheffield Hallam University, UK di tahun 1998,
dengan tesis The Performance of Polymer Modified Bituminous Mixtures.

Menurut Daru, perlakukan yang sangat fair itu juga ditunjukkan
perusahaan dengan pemberian beberapa kali kesempatan jalan-jalan
keluar negeri bagi semua karyawannya, termasuk yang non-Inggris,
dengan biaya kantor tentunya. 

Menurut dia, kondisi keuangan bidang konstruksi secara umum di Inggris
saat ini memang sedang sulit. Karena itu, banyak perusahaan konstruksi
yang gulung tikar ataupun terpaksa mem-PHK staf mereka.

Daru mengaku bahwa situasi di perusahaannya pun terimbas oleh resesi
ekonomi, sehingga beberapa sektor dari perusahaan terpaksa melakukan
PHK. Namun, ia bersyukur tim yang dikelolanya selalu sibuk, karena
proyek di bidang infrastruktur, terutama pemeliharaan jalan raya,
jembatan dan airport, selalu ada, meskipun volumenya agak berkurang.

Bahkan, akhir-akhir ini menteri transportasi memajukan waktu
pelaksanaan proyek ’major maintenance and upgrade’ beberapa ruas jalan
utama, sehingga proyek di bidang infrastuktur selalu berkesinambungan
setidaknya untuk setahun ke depan. Meski demikian, saya paham bahwa
Inggris saat ini masuk resesi, dan pada saat sulit seperti ini
’flexibility’ dan ’versatility’ dari etos kerja kita akan teruji,
kata Iswandaru Widyatmoko.

Sementara itu, Agung Mandala, yang bekerja di Colchester, Essex
sebagai Hardware Design Engineer mengakui bahwa saat ini di UK profesi
’engineer’ bukanlah pilihan utama dari para pencari kerja. Mereka
lebih memilih bekerja di bidang banking, investment bank, dan
institusi finansial lain, ujar suami Atu Rosalina Sagita, 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ketika Budaya Ikut Bersalah

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Budi Rajab
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00510844/ketika.budaya.ikut.bersalah



Pada pertengahan tahun 1970-an, Koentjaraningrat pernah menulis secara
populer tentang beberapa sikap mental bangsa Indonesia. Pertama, ”suka
menerabas”, yakni tindakan untuk mencapai tujuan sesegera mungkin
tanpa berusaha setahap demi setahap.

Pada periode 70-an itu mulai bermunculan saudagar-saudagar baru yang
besar. Namun, kemunculan mereka itu terjadi lewat hubungan kolusif
dengan para pejabat negara. Pada birokrasi pemerintahan juga terlihat
banyak pegawai negeri yang ingin segera naik pangkat dan mendapat
fasilitas melalui hubungan kroniistik dengan atasan mereka.

Kedua, tidak disiplin, tidak taat peraturan atas dasar kesadaran
pribadi. Kalaupun tampak berdisiplin, sifatnya sangat temporer, karena
takut kepada atasan, tetapi saat pengawasan dari atas kendur,
hilanglah hasrat untuk menaati peraturan. Ketiga, tidak bertanggung
jawab, mengingkari janji. Dan kalaupun kemudian terlihat ada tanggung
jawab, lagi-lagi sifatnya temporer, umpamanya karena ada teguran dan
kontrol dari atas.

Satu dekade kemudian, Mochtar Lubis dalam ceramahnya di Taman Ismail
Marzuki juga melihat sifat manusia Indonesia yang jauh dari disiplin,
tidak bertanggung jawab, serta tidak memiliki rasa penyesalan atau
malu ketika berbuat salah. Bahkan, Lubis menambahinya dengan
sifat-sifat munafik, otoriter, egoistik, hipokrit, materialistik,
mendahulukan prestise daripada prestasi, hipokrit, dan oportunistik.

Dalam menjelaskan kenapa masyarakat Indonesia seperti itu,
Koentjaraningrat dan Lubis ”menyalahkan” nilai budaya masyarakat
sendiri yang berorientasi vertikal. Tergantung dari pihak yang di atas
sehingga tidak membuka dan memberi peluang untuk tumbuhnya ragam
organisasi yang pola hubungannya egaliter serta adanya saling
kepercayaan dan pengendalian di antara warganya.

Itulah mungkin suatu bentuk budaya yang berstruktur longgar (loose
structure) yang tidak banyak memiliki norma dan mekanisme yang
mengatur relasi sosial horizontal yang memungkinkan di antara warga
masyarakat saling mengontrol. Siapa yang berbuat salah atau benar
tidak mendapat hukuman (punishment) dan ganjaran (reward) yang jelas.

Dengan kuatnya posisi lapisan atas dalam pengawasan inilah bentuk
masyarakat paternalistik, yang dicirikan oleh relasi patron-klien,
hubungan bapak-anak buah, yang menempatkan bapak sebagai patron yang
berposisi dominan termasuk dalam juga penguasaan sumber daya ekonomi
dan politik. Sementara itu, anak buah hanya menjadi subordinat yang
dalam kebutuhan ekonomi dan kedudukan sosialnya tergantung dari patron.

Berlangsung hingga kini

Membuka hasil penelitian mengenai masyarakat Indonesia mutakhir, di
antaranya dari Hans-Dieter Ever (2000), Robert Hefner (1999, 2002),
Niels Mulder (1999, 2000), Donald K Emerson (2000), Hans Antlöv
(2000), Henk Schulte (2002), dan James Siegel (2001), ternyata budaya
yang berstruktur longgar dan hubungan sosial yang paternalistik di
negeri ini masih menonjol. Bagi mereka umumnya, peran historis negara
ikut memperkuat hubungan patronase itu. Bahkan, negara secara sengaja
menempatkan diri sebagai patron masyarakat.

Meski pada pertengahan 1950-an ada embrio untuk berkembangnya
masyarakat sipil yang relatif egaliter, kekuatan politik dominan di
masa itu beranggapan bahwa bentuk masyarakat demikian kurang sesuai
dengan budaya Indonesia sehingga dalam waktu singkat dibalikkan
kembali ke corak paternalistik.

Apalagi saat rezim Orde Baru menggenggam kekuasaan, negara langsung
menempatkan diri sebagai patron yang otoriter. Memang secara formal
ada lembaga sosial, ekonomi, dan politik yang mewadahi pengelompokan
masyarakatâ€seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia/Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia
(HKTI/HNSI), atau Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Korpri)â€
tetapi institusi-institusi itu dibentuk secara korporatis dan tunggal.

Reformasi pada akhir 1990- an pun ternyata tidak memunculkan
sikap-sikap kedisiplinan, tanggung jawab, dan penghargaan atas proses
pada lembaga- lembaga kemasyarakatan dan kenegaraan. Otonomi daerah
yang sudah berlangsung delapan tahun belum menelurkan kebijakan
strategis yang mengubah budaya yang longgar dan hubungan sosial yang
paternalistik.

Penguatan modal sosial

Saat ini, hidup di negeri ini masih ditandai oleh hal-hal yang
stigmatik di atas. Kita masih tetap dihadapkan pada tindakan
hyper-pragmatis, mediokeritas, atau aji mumpung. Tak hanya di jalan
raya, di institusi pendidikan, di instansi pemerintahan, legislatif
dan yudikatif, tetapi juga di lembaga keagamaan dan kemasyarakatan.
Bahkan, dalam keluarga.

Dalam terminologi sosiologis, modal sosial yang dimiliki bangsa
Indonesia saat ini sangat lemah. Di sini modal sosial menunjuk pada
nilai, norma, dan mekanisme yang ada dalam kebudayaan yang berfungsi
sebagai rujukan dan pegangan untuk saling bekerja sama, memercayai,
dan mengendalikan di antara warga masyarakat.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh JANSEN H SINAMO
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00324417/kekerasan.bukan.kegemaran.orang.batak



Berita politik terheboh pekan ini tentulah unjuk rasa brutal di
Sumatera Utara, Selasa lalu, yang menewaskan Abdul Azis Angkat, Ketua
DPRD provinsi berpenduduk multietnik itu.

Tak bisa lain satu kesan sisa yang menonjol: Batak itu memang keras.
Di milis Forum Pembaca Kompas, yang beranggotakan hampir 10.000 orang
itu, seorang warganya menulis, ”Sebagai orang yang dibesarkan di Kota
Medan, saya merasa malu. Apalagi kejadian pilu ini terkait pembentukan
Provinsi Tapanuli. Saya sangat malu sebagai suku Batak!”

Orang Batak memang jadi terdakwa dalam insiden ini. Namun, tak banyak
yang tahu, sang korban sebenarnya juga orang Batak, berasal dari
subetnik Pakpak. Marga-marga Pakpak, seperti Angkat, Bintang, Gajah,
Padang, Sinamo, Tumanggor, dan banyak lagi hampir tak dikenal sebagai
marga Batak seperti yang tenar lebih dulu dari rumpun Batak lain,
seperti Sirait, Sihombing, Sembiring, Ginting, Pohan, Panjaitan,
Silalahi, Siahaan, Siregar, Sinaga, atau Saragih.

Perlu ditegaskan, kekerasan bukanlah kegemaran khusus orang Batak.
Bukan pula ciri khasnya. Semua kaum dan suku pernah melakukannya: di
Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara, bahkan di semua
penjuru benua dan pelosok dunia, seperti di istana raja-raja Persia,
kaisar Romawi, prabu Singosariâ€ingat misalnya hikayat keris Mpu
Gandring†dan sultan-sultan Mataram. Cuma di Antartika tak ada
kekerasan. Manusia, apalagi keraton, tak ada di sana.

Kekerasan tetap digemari

Kekerasan sebagai metode mewujudkan kehendak telah dipraktikkan
manusia sejak purbakala. Meski dianggap buruk kini, harus dijauhi agar
tidak dicela oleh masyarakat beradab, kekerasan memang membawa nikmat
bagi pelaku. Jalan kekerasan terlihat sangat praktis, instan, dan
ekonomis, serta membawa hasil secara efektif. Tak heran Brutus
melakukannya terhadap Caesar di Roma, Ken Arok terhadap Tunggul
Ametung di Tumapel, dan Soeharto di Buru, Aceh, dan Papua. Amerika
melakukannya di Irak dan Afganistan; Israel di Gaza dan Tepi Barat;
serta pendukung bakal Provinsi Tapanuli di Kantor DPRD Sumatera Utara,
Selasa lalu. Bisa diduga, kita masih terus menyaksikan aksi kekerasan
di berbagai panggung kehidupan, dari skala kecil sampai kolosal, oleh
aktor individual maupun satuan resmi nasional.

Persaingan adalah mulanya, konflik kepentingan adalah arenanya, dan
perwujudan kekuasaan adalah cita-cita ultimatnya. Sudah niscaya ada
pihak yang tersisih, kalah, terluka, hilang, atau mati. Namun, korban
dianggap wajar belaka, memang seharusnya demikian, dan baiklah
dilupakan begitu saja.

Pada saat yang sama, pelaku kekerasan, jika berhasil, selain
memperoleh kenikmatan intrinsik yang hebatâ€perhatikan ekspresi puas
wajah pendemo saat menjebol gerbang, mengobrak-abrik ruang sidang,
atau meninju Azis Angkatâ€dielu-elukan bak pahlawan, diberi legitimasi,
dihadiahi privilese, serta dikukuhkan posisinya dalam panteon sosial
kelompoknya.

Pada zaman ini, meminjam Thomas L Friedman, dunia sudah datarâ€ketika
peristiwa kekerasan ditonton lalu didiskusikan lewat televisiâ€maka
orang pun meniru kekerasan itu. Tidak saja cara dan tekniknya, tetapi
juga nafsu dan motivasinya, sekaligus dan serentak.

Demikianlah etos kekerasan merambah makin luas dan berakar makin dalam
di seluruh dunia. Tinggal menunggu momen ledak yang pas.
Disederhanakan, begitulah keterangan Rene Girard, sejarawan dan filsuf
kondang kelahiran Avignon, Perancis, tentang situasi dan dinamika
kekerasan dalam sejarah kontemporer kita.

Pancaroba demokrasi

Demokrasi sebagai sistem, prinsip, proses, dan prosedur sebenarnya
tidak asing bagi orang Batak sejak zaman prakolonial. Pada zaman Orde
Baru yang sistem politik nasionalnya tidak demokratis, di tingkat
adatnya orang Batak tetap saja bergaya demokratis. Tatkala kesempatan
membentuk Provinsi Tapanuli terbuka lebar sedekade lalu seusai
tumbangnya Orde Baru, antusiasme besar melanda warga elite
eks-Karesidenan Tapanuli itu.

Namun, warga ternyata sudah banyak berubah: semakin kompleks, semakin
sadar kelompok, dan semakin berbeda kepentingan maupun orientasi
politiknya. Ditambah dengan belum matangnya demokrasi Republik di
musim pancaroba reformasi ini, provinsi yang didamba-dambakan tak juga
terbentuk sesudah menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan ongkos,
akhirnya melahirkan frustrasi yang berujung amuk massa. Itulah yang
terjadi Selasa, 3 Februari, itu di Medan.

Namun, ini tak bisa diterima. Demokrasi sebagai proses mengadabkan
perilaku negara dan warganya hanya bisa terwujud melalui jalan hukum.
Hukum harus ditegakkan! Siapa pun yang melanggar hukum Selasa lalu
harus diproses secara hukum pula.

Membuka jalan damai

Ketika pada tahun 1980-an film laga Rambo mencuat, berkoinsidensi
dengan populernya lagu-lagu lembut Rinto Harahap, entah dari mana
asalnya, muncullah ungkapan kocak ”tampang Rambo hati Rinto” untuk
menggambarkan dualitas karakter orang Batak. Tampang dan 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontrak Mati Tom and Jerry

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Defri Werdiono
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00140940/kontrak.mati.tom.and.jerry



Penjahat ternyata tak punya pintu keluar.

Sekali jadi penjahat, seumur-umur mereka tidak bisa keluar dan terikat
kontrak mati, ibarat ”Tom and Jerry” , kucing dan tikus itu.

Bento, sebut saja begitu namanya. Bekas copet yang biasa ”beroperasi”
di wilayah DI Yogyakarta itu, dua pekan lalu, mengaku dimintai uang Rp
3 juta oleh dua personel polisi. Permintaan itu tak dipenuhi karena ia
tak mempunyai uang. Personel polisi itu akhirnya menurunkan
permintaannya menjadi Rp 1,5 juta.

”Saya sudah bilang, sudah enggak nyopet lagi. Tapi mereka tidak mau
tahu dan memaksa saya,” kata Bento di Kantor Lembaga Bantuan Hukum
(LBH) Yogyakarta, Rabu (4/2).

Menurut Bento, sang personel polisi tidak mau tahu. Mereka malah
memberi batas waktu beberapa hari kepada Bento untuk menyiapkan uang itu.

Bento yang bertubuh sedang itu pun mengatakan, ia tidak hanya diperas,
tetapi bahkan disakiti secara fisik karena mereka sempat memukul,
sebelum akhirnya melepaskan dirinya.

”Mata saya kena pukul,” ujar Bento saat ia bersama 11 rekannya
menghadap ke LBH Yogyakarta, Rabu. Ke-12 bekas pencopet itu diterima
Direktur LBH Yogyakarta M Irsyad Thamrin.

Bersama rekan-rekannya sesama bekas pencopetâ€ada yang kini menjadi
tukang parkir dan kuli bangunanâ€Bento mengadu dan meminta perlindungan
LBH untuk mendampingi pengaduan mereka kepada polisi.

Menurut Bento, 21 Januari lalu, ia dan salah satu temannya hendak
membeli burung dengan menumpang bus kota. Sesampai di daerah Gamping,
Sleman, temannya yang duduk di bangku belakang ternyata sudah tidak
ada. Begitu bus berhenti, Bento pun turun, tetapi di bawah sudah ada
personel polisi yang menantinya. Tas miliknya pun digeledah.

Saat itulah dua personel polisi tersebut memukulinya sembari meminta
agar Bento membayar kepada mereka.

Bento menyebut kedua personel itu paling galak di antara beberapa
personel polisi yang ada, dan biasanya mereka meminta duit lebih banyak.

Para bekas copet di Yogyakarta yang berasal dari sejumlah etnis itu
mengungkapkan, sudah jadi kebiasaan, personel polisi minta jatah ”uang
pulsa” dari para copet dan orang yang biasa disebut pelaku kejahatan ini.

Menurut Bento, mula-mula mereka sebatas meminta voucher telepon
seluler dalam arti sesungguhnya. Kemudian mereka meminta ”mentahan”
alias uang tunai. Jumlahnya pun merangkak naik, awalnya satu-dua ratus
ribu rupiah, lalu hingga satu juta rupiah.

Wajib setor uang pulsa lebih dari Rp 1 juta biasanya ditimpakan kepada
pencopet yang mengantongi barang bukti pencopetan mereka. ”Di mana pun
kami bertemu, apakah di bawah Jembatan Layang Janti di sisi timur Kota
Yogya atau saat kami turun dari bus setelah kerja, jika ketemu mereka,
mereka langsung meminta uang,” kata Bento.

”Bahkan, saat kami tidak lagi berada di dalam wilayah DIY lagi,
misalnya di Purworejo, Jawa Tengah, masih dikejar. ’Wilayah kerjaku
dari Sabang sampai Merauke’,” ujar bekas pencopet lain, sebut saja
namanya Unyil, menirukan argumen personel polisi pemeras.

Unyil menuturkan, para personel polisi itu tahu persis keberadaan para
pencopet. Baik copet kategori hendak tobat maupun copet yang telah
insaf. Maklum, antara mereka dan bekas copet rupanya sudah saling
kenal (karena sebagian di antara pencopet sudah pernah ditangkap).
Bahkan, para personel polisi itu tahu di mana rumah para pencopet dan
nomor telepon mereka.

Yang lebih parah lagi, mereka tidak jarang langsung mendatangi rumah
pencopet bersangkutan. Tujuannya jelas, menagih uang sesuai dengan
batas waktu yang dijanjikan. ”Karena sudah tahu siapa kami, mereka pun
tidak segan menelepon atau mendatangi rumah kami,” kata bekas pencopet
lain.

Meski tidak menggunakan seragam, para bekas copet itu yakin mereka
adalah petugas karena membawa pistol, borgol, dan semacam alat
kebugaran (mereka biasa melihat alat itu dipakai untuk
menginterogasi). ”Kalau sudah menunjukkan alat-alat itu dan mereka
berkata ’milih ini atau ini’ (sambil menunjukkan alat yang dimaksud),
maka tidak ada cara lain. Kami pun bilang, ’Ya sudah, manut saja,
Pak’,” ujar Unyil.

Para bekas copet dan beberapa lainnya yang bermaksud insaf ini
menuturkan, mereka semua pernah patungan Rp 200.000 per kepala. Uang
itu diberikan kepada personel polisi pada tahun 2008 yang, menurut
informasi, hendak digunakan untuk membeli pesawat handy talkie.
”Bahkan, ada yang minta, katanya, mau buat beli komputer segala,”
celetuk salah satu di antara mereka.

”Jika ada personal yang mau berangkat ke Bali untuk pendidikan,
misalnya, mereka minta Rp 200.000 per orang. Jika ada 20 orang saja
yang dimintai uang, sudah berapa jumlahnya,” ujar seorang bekas pencopet.

Keresahan para bekas pencopet ini cukup beralasan. Bagaimana hasil
kerja dari dunia hitam itu bisa dinikmati bersama keluarga mereka jika
ternyata masih ada personel yang ingin mendapat bagian. Tak heran
dalam omelan mereka terdengar, 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tanggapan Yanuar Nugroho, Krisis Global Tak Berdampak ke TKI di Inggris

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Yth. Redaksi Kompas Cyber Media
Cc. Bp. Agus Hamonangan - Forum Pembaca Kompas

Dengan hormat,

Saya ingin menanggapi artikel yang dimuat di Kompas CyberMedia hari
ini berjudul Krisis Global tak Berdampak ke TKI di Inggris
(http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/06/02163362/krisis.global.tak.berdampak.ke.tki.di.inggris)
yang nampaknya bersumber dari Kantor Berita Antara.

Saya merasa perlu menanggapi bukan semata-mata karena nama saya
disebut dalam artikel tersebut tanpa saya memberikan informasi pada
Antara ataupun Kompas, namun terutama karena judul dan klaim utama
yang ditulis artikel itu tidak benar dan tidak mencerminkan apa yang
terjadi di Inggris.

Judul dan kalimat pertama yang berbunyi Maraknya pemutusan hubungan
kerja (PHK) seiring dengan krisis ekonomi yang melanda Kerajaan
Inggris (UK) belakangan ini ternyata tidak berimbas pada tenaga kerja
Indonesia (TKI) di Britania Raya itu sama sekali tidak benar. Artikel
tersebut hanya merujuk sebagian kecil dari warga Indonesia yang
bekerja di Inggris di sektor-sektor formal dan 'elit'. Rujukan ini
punya segumpal kebenaran, meski saya tahu persis tidak 100%. Faktanya,
ada sejumlah warga Indonesia yang bekerja sebagai insinyur, arsitek,
konsultan, pekerja sektor pariwisata (hotel, turisme) yang terkena PHK
atau kontraknya tidak diperpanjang (dikenal dengan istilah kena
redundancy) dan kehilangan pekerjaan. Mereka terpaksa 'turun tingkat'
melakukan kerja kasar (casual work) agar bertahan hidup, atau pindah
ke negara lain, atau pulang ke tanah air.

Mereka yang bekerja kasar pun, apalagi, juga terkena krisis ini dan
lebih terasa. Para pekerja di sektor ini biasanya para mahasiswa atau
bapak/ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan yang ingin mencari
tambahan pemasukan. Kebanyakan bekerja sebagai pramusaji, petugas
kebersihan (tukang sapu/pel), penjaga toko, pengasuh orang jompo,
pekerja di balai kota, dll. Bukan hanya karena himpitan krisis, tetapi
juga karena arus migrasi warga Eropa Timur ke Inggris, bukan rahasia
lagi bahwa mendapatkan pekerjaan kasar ini pun sekarang sangat sulit.

Barangkali karena saya sudah cukup lama tinggal di Inggris, beberapa
warga Indonesia datang 'mengeluh' dan 'berkeluh-kesah' atas nasib
buruk PHK atau susahnya mencari kerja yang menimpa mereka. Karena itu,
tanpa harus membuka identitas yang mereka percayakan kepada saya, saya
menegaskan argumen utama artikel di Kompas CyberMedia itu tidak benar.
Krisis global itu berimbas pada TKI di Inggris.

Untuk catatan Kompas: Pemerintah Inggris mengumumkan angka resmi
pengangguran per Oktober tahun lalu mencapai 1.8 juta dan angka ini
akan terus bertambah tahun ini (lihat berita di BBC misalnya,
http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/7802461.stm - atau di sumber lain
seperti The Guardian). Krisis ketenagakerjaan ini makin parah karena
kebijakan keimigrasian sebelumnya yang cenderung 'terbuka' membuat
Inggris kewalahan diserbu imigran dari Eropa Timur dan negara-negara
persemakmuran bekas negara jajahan mereka. Kini, sebagai bagian dari
upaya menangani dampak krisis ini, keimigrasian juga makin 'ketat'.
Aturan baru keimigrasian Inggris diberlakukan per 27 November 2008
kemarin dan skema lama 'ijin kerja' (work permit) bagi calon pekerja
dari luar Uni Eropa tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya Inggris
menerapkan sistem point dalam skema Tier 1-2-3-4-5 (baru Tier 1, 2 dan
5 yang diluncurkan) yang, dengan segala aturan turunan dan
konsekuensinya, menjadi relatif lebih rumit dan sulit bagi mereka yang
ingin bekerja di Inggris -- termasuk warga Indonesia.

[Kebetulan saya menjadi anggota peneliti Universitas Manchester untuk
Uni Eropa yang meneliti mobilitas para peneliti di Uni Eropa
(RINDICATE) pada tahun 2007-2008. Dalam laporan kami kepada Komisi
Eropa, terungkap bahwa keimigrasian menjadi salah satu faktor penting
yang menghambat mobilitas para peneliti yang berasal bukan dari Uni
Eropa ini. Silakan baca laporan tersebut yang tersedia online di
website Komisi Eropa
http://ec.europa.eu/euraxess/pdf/rindicate_final_report_2008_11_june_08_v4.pdf]

Saya mengharapkan agar di lain waktu Kompas CyberMedia lebih
berhati-hati dalam menyampaikan berita, walaupun hanya sekedar
meneruskan dari Kantor Berita Antara. Silakan email saya ini
diteruskan ke Antara jika dianggap berguna.

Terima kasih dan salam hormat,

Yanuar Nugroho, PhD.
Peneliti di Institut Kajian Inovasi Manchester (MIOIR)
Universitas Manchester, Inggris Raya
yanuar.nugr...@manchester.ac.uk

-- 
_
Yanuar Nugroho
audentis.wordpress.com
ynugroho.multiply.com






--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan
agushamonan...@... wrote:


http://www.kompas.com/read/xml/2009/02/06/02163362/krisis.global.tak.berdampak.ke.tki.di.inggris
 
 
  Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan krisis ekonomi
 yang melanda Kerajaan Inggris (UK) belakangan ini ternyata tidak
 berimbas pada tenaga kerja Indonesia (TKI) di Britania Raya. Istilah
 ’British Job for British People,’ tampaknya tidak berlaku bagi TKI
 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker

2009-02-07 Terurut Topik Iwan Ong
Yth Tuan Mihardja,
Perkenalkan saya Iwan Santosa atau Iwan Ong yang menulis laporan tersebut.
Sebagai wartawan profesional, kami tidak melamun saat menulis seperti anda 
bayangkan dalam tulisan anda. Nara sumber adalah resmi seorang pejabat DKI. 
Kalau anda merasa pantas dan layak untuk menyampaikan informasi tersebut, 
sebaiknya disampaikan ke media. Secara ilmiah pun anda terlihat jauh lebih 
cerdas dari orang yang dikira menulis sambil melamun.
Salam hormat
Iwan Ong

--- On Sat, 7/2/09, Andreas S. Mihardja mihar...@pacbell.net wrote:

From: Andreas S. Mihardja mihar...@pacbell.net
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Saturday, 7 February, 2009, 3:52 AM






Utk yg ingin tahu styrofoam dibikin dari polystyrene [code 6]
Poly styrene didalam bentuk polynya tidak merupakan sesuatu yg
dapat larut kedalam tubuh kita. Ini plastic hanya sulit dihancurkan oleh
alam  perhatikan sulit dibreakdown oleh alam jadi juga oleh badan
kita.
Yg dpt dilarutkan kedalam badan kita adalah styrene. Ini chemical
adalah liquid dan berada secara alami didalam udara keliling kita.
Bedanya jaman dulu tidak ada alat� yg dpt mengidentifynya - sekarang
kita mengerti setiap hari kita breath styrene ini. Chemical ini jumlahnya
didalam styrofoam concentratienya kurang lebih seimbang dgn yg
diudara. Styrene dipergunakan didalam lem [glue] plastic. Kalau kita
breath ini mungkin kita agak mabok tetapi tidak berbahaya utk public.
Memang ini oleh banyak anak� teenager dipergunakan sebagai madat
yg mereka breathing dan kurang lebih sama dgn mengisap cocaine
tetapi hasilnya bukan cancer tetapi neuro toxicity.

Dari mana sipenulis mendapat info� yg BS saya tidak tahu tetapi
penulisnya hanya mendengar sesuatu yg dia tidak mengerti dan yg dia
dgn lamunannya menciptakan semacem holocaust syndrome.

Andreas


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis Global Tak Berdampak ke TKI di Inggris

2009-02-07 Terurut Topik Berthy B Rahawarin

Tidak ada seorangpun menghendaki dampak Krisis Global yang begitu dahsyat dan 
meluas. Syukurlah kalo wilayah Inggris ada optimisme sedemikian. Tapi, sebagian 
ekonom berpandangan Eropa baru mulai mengalami Krisis tahun 2009 ini. Jadi, 
kita berharap optimisme dan keyakinan ini tidak sirna, karena Eropa memang baru 
menuju gerbang Krisis Global. Kemaren, baru masuk halaman rumah ekonomi 
Amerika. Eropa, baru beberapa minggu atau bulan lagi.
   wassalam,  ex toto corde,  Berthy B Rahawarin  brahawa...@yahoo.com     Quo 
res cumque cadunt, semper stat linea recta.   (Apa pun yang terjadi, senantiasa 
berdiri di garis lurus.)

--- On Sat, 2/7/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis Global Tak Berdampak ke TKI di Inggris
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Saturday, February 7, 2009, 6:16 PM












http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 02/06/02163362/ 
krisis.global. tak.berdampak. ke.tki.di. inggris



Maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) seiring dengan krisis ekonomi

yang melanda Kerajaan Inggris (UK) belakangan ini ternyata tidak

berimbas pada tenaga kerja Indonesia (TKI) di Britania Raya. Istilah

’British Job for British People,’ tampaknya tidak berlaku bagi TKI

yang telah lama bekerja di berbagai perusahaan di Inggris dan juga

menjadi staf pengajar di berbagai universitas ternama di Kerajaan Ratu

Elizabeth itu.



Paling tidak ada tujuh staf pengajar Indonesia yang menjadi dosen di

Inggris, ujar Dono Widiatmoko yang mengajar di University of Salford,

tidak jauh dari kota Manchester, Inggeris. Selain Dono, Sekretaris

ICMI UK, juga ada Hadi Susanto yang menjadi dosen matematika di

University of Nottingham yang dikenal dengan kota Robin Hood, serta

Yanuar Nugroho yang menjadi staf pengajar di University of Manchester.



Selain menjadi staf pengajar, TKI juga banyak berkecimpung di bidang

teknologi informasi (IT), perusahaan penerbitan, serta konsultan yang

bergabung dalam IndoExpat UK, Forum Komunikasi Indonesian Expatriate

di UK.



Salah satu TKI yang bekerja di bidang konsultan ialah Iswandaru

Widyatmoko yang bergabung dengan Scott Wilson, perusahaan konsultan

sipil multinational Inggris.  Menurut Iswandaru Widyatmoko, ia merasa

beruntung bergabung dengan Scott Wilson, atas rekomendasi dari ’riset

supervisor’ saat dia lulus S3 pada tahun 1998.

 

Kondisi yang menguntungkan, saya memiliki keahlian yang unik dan

dibutuhan di UK, sehingga saya langsung diterima sebagai ’engineer’

penuh, ujar suami Bety Navitasari yang berdomisili di Notthingham.

Hal yang menarik di perusahaan ini adalah setiap staf dinilai dari

sisi kompetensi, komitmen terhadap perannya di perusahaan dan hasil

kerjanya, ujar pria kelahiran Desember 1968 itu.



Baik staf lokal maupun tenaga asing semua diperlakukan sama, baik

fasilitas maupun penghargaannya,  ujar Mas Daru, panggilan akrab 

Iswandaru Widyatmoko.

Daru yang pernah bekerja sebagai ’Research Assistant’ di Sheffield

Hallam University itu menilai, orang Inggris di perusahaan di tempat

dia bekerja, cukup terbuka dan fair dalam menerima orang dari negara lain.



Tamatan ITB tahun 1992 itu mengakui perusahaan tempat ia bekerja tidak

segan untuk mencarikan izin kerja bagi orang asing, bila keahliannya

sesuai dengan kebutuhan. Teman sekantor saya banyak juga yang bukan

orang Inggris, di antaranya dari Malaysia, Singapura, Srilangka,

Syria, Pakistan. Paling nggak, cukup multikultural,  ujar ayah empat

anak yang mengatakan di kantornya ada sekitar 250 staf.



Daru mengakui bahwa karir yang dijalaninya melaju pesat, karena dalam

waktu setahun ia sudah dipromosikan untuk menjadi ’senior engineer’,

tiga tahun kemudian menjadi ’principal engineer’ dan tiga tahun

berikutnya menjadi ’associate director’.



Etika kerja



Mungkin hal ini karena etika dan kerja keras dan efisien, di samping

langkanya keahlian yang saya miliki. Bahkan saat ini saya duduk di

komite pengolahan British Standard untuk material bitumen/aspal,  ujar

Mas Daru.



Diakuinya, budaya ’learned society’ sangat kental di UK. Kaum

profesional saling berbagi pengalaman dan diskusi melalui ’events’

seminar atau kongres, ujar Daru yang berhasil menyelesikan PhD,

Highway Engineering, Sheffield Hallam University, UK di tahun 1998,

dengan tesis The Performance of Polymer Modified Bituminous Mixtures.



Menurut Daru, perlakukan yang sangat fair itu juga ditunjukkan

perusahaan dengan pemberian beberapa kali kesempatan jalan-jalan

keluar negeri bagi semua karyawannya, termasuk yang non-Inggris,

dengan biaya kantor tentunya. 



Menurut dia, kondisi keuangan bidang konstruksi secara umum di Inggris

saat ini memang sedang sulit. Karena itu, banyak perusahaan konstruksi

yang gulung tikar ataupun terpaksa mem-PHK staf mereka.



Daru mengaku bahwa situasi di perusahaannya pun terimbas oleh resesi

ekonomi, 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik dedi_ibot
SBY menolak diberikangelar DR. HC-nya sekarang, tapi ditunda setelah
selesai Pemilu.

Hebat, semakin naiklah ratingnya di mata lembaga-lembaga survey.


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rzain rz...@...
wrote:

 Yang doyan yang memberi bukan SBY. Siapa pula mau memberi gelar pada
 calon yang belum tentu menang.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik Kartono Mohamad
Dari IKJ dapat DHC karena sebagai Presiden masih sempat ciptakan lagu dan bikin 
album. 


Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: halim hd halimh...@yahoo.com

Date: Fri, 6 Feb 2009 05:54:27 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor 
Kehormatan SBY


h, mas ton bisa aja. jangan-jangan SBy juga bakalan dapat DR (HC) dari IKJ 
(institut kesenian jakarta) sebagai aktor yang yang bisa mime (pantomim), 
nelanga.
hhd.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik Indarto
Bung sy pernah di dunia akademis, n pernah jg di dunia practice. Sy pikir kita 
Semua hrs mawas diri, klo kita diberi kesempatan jd president belum tentu lebih 
baik dr sby, baiknya kita belajar sj dr bpk bpk itu, yg jelas mereka pasti 
hebat  mau soekarno, soeharto, habibie, gusdur, mega, sby. 

-Original Message-
From: halim hd halimh...@yahoo.com
Sent: Friday, February 06, 2009 9:58 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor 
Kehormatan SBY

anda benar, betapa sulitnya kita mencari sosok yang memiliki integritas. tapi, 
diantara kesulitan itu, saya masih bertemu dengan beberapa sosok lainnya, dan 
saya yakin seyakin yakinnya mereka memperjuangkan ilmu pengetahuan dengan 
nuraninya. itulah kenapa aya betah di nusantara.
 hhd.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik Kartono Mohamad
Dan rektor ITB gak usah takut tdk dpt jabatan kalau SBY menang nanti. Toh SBY 
sdh tahu ada niat dari ITB utk beri gelar DHC.


Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Bambang Sulistomo pembebasan.bsulist...@gmail.com

Date: Sat, 7 Feb 2009 05:17:13 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian 
Doktor Kehormatan SBY


om kartono,
sby ternyata mendengar juga kontroversi mengenai gelar yang akan diberikan
itb,
sby sudah menolaknya, menunggu hasil pilpres 2009,
sebuah keputusan yang cukup akomodatif,
ya inilah pengalaman yang baik untuk perguruan tinggi lain,
yang masih ingin mencoba-coba memberikan penghargaan,
pada hal-hal yang masih bisa dianggap kontradiktif,
apapun juga penolakkan dari om sby pada penghargaan itu,
saya ikut senang, dan menghargainya,
mari om sby, kita tidak perlu takut pada kritik,
dan jangan kritik itu akan direkayasa dengan berbagai cara untuk dibungkam,
kekuasaan itu ada batasnya, batas etika, moral dan batasan waktu
berkuasanya,
salambambangsulistomo.





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel - Gedung DPR, Tamu Didenda Rp 1 Juta

2009-02-07 Terurut Topik ajud ajudri
Bravo Surabaya Plaza Hotel. Moga segera bisa liburan kesana.

Andai gedung milik Rakyat, simbul tertinggi
di negeri ini Gedung Dewan Terhormat DPR menerapkan aturan serupa,
sesungguhnya kita akan mendapatkan kemuliaan dan Insya Allah akan
menjadi bangsa yang besar.

Membathin, apabila melihat para
anggota Dewan terhormat sedang di depan kamera Televisi dengan
antengnya mengepulkan asap rokok..

Maka saya berFATWA' haram hukumnya memilih anggota dewan yang 
merokokhalah

--- On Sat, 2/7/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Saturday, February 7, 2009, 4:07 AM












Laporan Wartawan Kompas Kris R Mada



http://regional. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/07/ 17180245/ Merokok.di. 
Hotel..Tamu. Didenda.Rp. 1.Juta



SURABAYA, SABTU ⤠Surabaya Plaza Hotel, Surabaya, mendenda salah

seorang tamunya Rp 1 juta. Tamu itu kedapatan merokok di dalam kamar

hotel yang menyatakan diri sebagai hotel bebas rokok.



General Manager Surabaya Plaza Hotel Yusak Anshori mengatakan, tamu

itu sudah diberi tahu ketika masuk ke hotel. Sejak 2 Februari 2009

ditetapkan seluruh area hotel bebas rokok.



Kami berusaha memberikan efek jera agar kawasan ini benar-benar bebas

asap rokok, ujarnya di sela-sela sosialisasi kawasan tanpa rokok di

Surabaya, Sabtu (7/2). Wali Kota Surabaya Bambang DH juga hadir dalam

acara itu.



Denda itu merupakan sanksi maksimal untuk tamu. Adapun bagi karyawan

yang kedapatan merokok atau membiarkan tamu merokok di lingkungan

hotel bisa dipecat. Jadi, semua pihak akan berusaha menjaga komitmen

ini, tuturnya.



Adapun Bambang mengingatkan para orangtua dan orang dewasa tentang

dampak merokok pada anak-anak. Racun pada asap rokok bisa mengurangi

tingkat kecerdasan anak. Mau anak-anak tidak pintar gara-gara

orang-orang di sekitarnya merokok? tuturnya.



Ia juga mengingatkan, 75 persen racun asap rokok terhirup orang lain,

sementara perokok aktif hanya menghirup sebagian dari racun-racun itu.

Jadi, merokok itu jahat sekali karena sudah membahayakan orang lain,

ujarnya.



RAZ 




 

  



   
  


 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik jzubandi99
SBY msh yang terbaik dari stock pemimpin yg ada pd saat ini di negeri ini, 
semuanya banyak omong dan tdk sesuai dgn kapasitasnya.
Wass.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: dedi_ibot dedi_i...@yahoo.co.id

Date: Sat, 07 Feb 2009 11:58:54 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian Doktor 
Kehormatan SBY


SBY menolak diberikangelar DR. HC-nya sekarang, tapi ditunda setelah
selesai Pemilu.

Hebat, semakin naiklah ratingnya di mata lembaga-lembaga survey.





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Komputer Seharga Rp 110.000

2009-02-07 Terurut Topik Haniwar Syarif
dan India pulalah  yg paling  gak mau buka pasar retailnya ke asing



HS



At 02:27 PM 06-02-09, you wrote:
Betul tuh...aku salut dgn orang2 India yg bisa bikin motor nasional, 
mobil, rudal, nuklir, dan skrng komputer 
murah.salttt


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak

2009-02-07 Terurut Topik rahadiansyah
Memang benar orang batak tidak gemar kekerasana namun watak yang keras
yang menimbulkan kekerasan. Kekerasan acap kali timbul jika sedang
berkumpul, yah memang solidaritas orang batak sangat kental dikarenakan
marga masing - masing orang yang menjadi identitas yang dikalah dengan
nama personal-nya sendiri. Watak yang keras akan menjadi baik jika di
bawa ke arah yang positif, tetapi di sayang kan jika di bawa ke yang
negatif maka akan timbul kekerasan tersebut.


Agus Hamonangan wrote:

 Oleh JANSEN H SINAMO
 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00324417/kekerasan.bukan.kegemaran.orang.batak
 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00324417/kekerasan.bukan.kegemaran.orang.batak

 Berita politik terheboh pekan ini tentulah unjuk rasa brutal di
 Sumatera Utara, Selasa lalu, yang menewaskan Abdul Azis Angkat, Ketua
 DPRD provinsi berpenduduk multietnik itu.

 Tak bisa lain satu kesan sisa yang menonjol: Batak itu memang keras.
 Di milis Forum Pembaca Kompas, yang beranggotakan hampir 10.000 orang
 itu, seorang warganya menulis, �Sebagai orang yang dibesarkan di Kota
 Medan, saya merasa malu. Apalagi kejadian pilu ini terkait pembentukan
 Provinsi Tapanuli. Saya sangat malu sebagai suku Batak!�

 Orang Batak memang jadi terdakwa dalam insiden ini. Namun, tak banyak
 yang tahu, sang korban sebenarnya juga orang Batak, berasal dari
 subetnik Pakpak. Marga-marga Pakpak, seperti Angkat, Bintang, Gajah,
 Padang, Sinamo, Tumanggor, dan banyak lagi hampir tak dikenal sebagai
 marga Batak seperti yang tenar lebih dulu dari rumpun Batak lain,
 seperti Sirait, Sihombing, Sembiring, Ginting, Pohan, Panjaitan,
 Silalahi, Siahaan, Siregar, Sinaga, atau Saragih.

 Perlu ditegaskan, kekerasan bukanlah kegemaran khusus orang Batak.
 Bukan pula ciri khasnya. Semua kaum dan suku pernah melakukannya: di
 Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara, bahkan di semua
 penjuru benua dan pelosok dunia, seperti di istana raja-raja Persia,
 kaisar Romawi, prabu Singosariâ€ingat misalnya hikayat keris Mpu
 Gandring†dan sultan-sultan Mataram. Cuma di Antartika tak ada
 kekerasan. Manusia, apalagi keraton, tak ada di sana.

 Kekerasan tetap digemari

 Kekerasan sebagai metode mewujudkan kehendak telah dipraktikkan
 manusia sejak purbakala. Meski dianggap buruk kini, harus dijauhi agar
 tidak dicela oleh masyarakat beradab, kekerasan memang membawa nikmat
 bagi pelaku. Jalan kekerasan terlihat sangat praktis, instan, dan
 ekonomis, serta membawa hasil secara efektif. Tak heran Brutus
 melakukannya terhadap Caesar di Roma, Ken Arok terhadap Tunggul
 Ametung di Tumapel, dan Soeharto di Buru, Aceh, dan Papua. Amerika
 melakukannya di Irak dan Afganistan; Israel di Gaza dan Tepi Barat;
 serta pendukung bakal Provinsi Tapanuli di Kantor DPRD Sumatera Utara,
 Selasa lalu. Bisa diduga, kita masih terus menyaksikan aksi kekerasan
 di berbagai panggung kehidupan, dari skala kecil sampai kolosal, oleh
 aktor individual maupun satuan resmi nasional.

 Persaingan adalah mulanya, konflik kepentingan adalah arenanya, dan
 perwujudan kekuasaan adalah cita-cita ultimatnya. Sudah niscaya ada
 pihak yang tersisih, kalah, terluka, hilang, atau mati. Namun, korban
 dianggap wajar belaka, memang seharusnya demikian, dan baiklah
 dilupakan begitu saja.

 Pada saat yang sama, pelaku kekerasan, jika berhasil, selain
 memperoleh kenikmatan intrinsik yang hebatâ€perhatikan ekspresi puas
 wajah pendemo saat menjebol gerbang, mengobrak-abrik ruang sidang,
 atau meninju Azis Angkatâ€dielu-elukan bak pahlawan, diberi legitimasi,
 dihadiahi privilese, serta dikukuhkan posisinya dalam panteon sosial
 kelompoknya.

 Pada zaman ini, meminjam Thomas L Friedman, dunia sudah datarâ€ketika
 peristiwa kekerasan ditonton lalu didiskusikan lewat televisiâ€maka
 orang pun meniru kekerasan itu. Tidak saja cara dan tekniknya, tetapi
 juga nafsu dan motivasinya, sekaligus dan serentak.

 Demikianlah etos kekerasan merambah makin luas dan berakar makin dalam
 di seluruh dunia. Tinggal menunggu momen ledak yang pas.
 Disederhanakan, begitulah keterangan Rene Girard, sejarawan dan filsuf
 kondang kelahiran Avignon, Perancis, tentang situasi dan dinamika
 kekerasan dalam sejarah kontemporer kita.

 Pancaroba demokrasi

 Demokrasi sebagai sistem, prinsip, proses, dan prosedur sebenarnya
 tidak asing bagi orang Batak sejak zaman prakolonial. Pada zaman Orde
 Baru yang sistem politik nasionalnya tidak demokratis, di tingkat
 adatnya orang Batak tetap saja bergaya demokratis. Tatkala kesempatan
 membentuk Provinsi Tapanuli terbuka lebar sedekade lalu seusai
 tumbangnya Orde Baru, antusiasme besar melanda warga elite
 eks-Karesidenan Tapanuli itu.

 Namun, warga ternyata sudah banyak berubah: semakin kompleks, semakin
 sadar kelompok, dan semakin berbeda kepentingan maupun orientasi
 politiknya. Ditambah dengan belum matangnya demokrasi Republik di
 musim pancaroba reformasi ini, provinsi yang didamba-dambakan tak juga
 terbentuk sesudah menghabiskan banyak waktu, 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta

2009-02-07 Terurut Topik Mula Harahap
Atas dasar apa hotel itu menetapan sanksi yang demikian? Kalau itu 
atas dasar Perda kota Surabaya, yah semua orang wajib mematuhinya. 
Tapi kalau itu bukan atas dasat Perda, dengan kata lain hanya semau-
maunya manajemen hotel, itu patut dilawan.

Kalau kita adalah negara hukum, maka di dalam sebuah wilayah hukum 
tidak ada pribadi atau organisasi yang boleh menerapkan 
peraturan/hukum yang lebih tinggi dari peraturan/hukum yang berlaku 
dan yang telah ditetapkan oleh negara.

Mula Harahap



Agus Hamonangan:

Laporan Wartawan Kompas Kris R Mada

http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/07/17180245/Merokok.di.Hot
el..Tamu.Didenda.Rp.1.Juta





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel - Gedung DPR, Tamu Didenda Rp 1 Juta

2009-02-07 Terurut Topik imanda_amalia
Setujuuu 
Skalipun sy ga punya hak pilih d negri ini
Tapi gerah liat para 'wakil rakyat' yang kerjanya
Ngerokok dan bobo !
D sorot tipi lagi ...
Salah yang milih siy !
Makanya ntar lagi yg bener milihnya !
Yg bener2 mikirin kita (kita ??  Anda kali !?)
Jangan milih yg cuma bobo ama ngerokok waktu sidang ...

Makanya bener juga ada fatwa rokok haram
Kalo perlu dendain aja gede2 kya d singapore
Biar ga ngrokok sembarangan !!
Ga mikirin orang lain !
Belajar bijak dengan berbagi udara segar !
Ga da salahnya kan ?


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: ajud ajudri sir_a...@yahoo.com

Date: Sat, 7 Feb 2009 04:49:55 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Merokok di Hotel - Gedung DPR, Tamu Didenda 
Rp 1 Juta


Bravo Surabaya Plaza Hotel. Moga segera bisa liburan kesana.

Andai gedung milik Rakyat, simbul tertinggi
di negeri ini Gedung Dewan Terhormat DPR menerapkan aturan serupa,
sesungguhnya kita akan mendapatkan kemuliaan dan Insya Allah akan
menjadi bangsa yang besar.

Membathin, apabila melihat para
anggota Dewan terhormat sedang di depan kamera Televisi dengan
antengnya mengepulkan asap rokok..

Maka saya berFATWA' haram hukumnya memilih anggota dewan yang 
merokokhalah




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan PemberianDoktor Kehormatan SBY

2009-02-07 Terurut Topik imanda_amalia
Nobody perfect !
Kalo cuma jadi penonton emg gampang ngomentarin
Yang bgini lah ...
Yang bgtu lah ...
Emang gampang jadi presiden ?

Tapi .
Knapa banyak ya yg pgn duduk dsitu ?

Jadi inget sma Abu Bakar yg ga habis2nya memarahi Umar bin Khatab sahabatnya ...
 Celaka kau Umar ! Celaka kau Umar ! Kau sedang mendorongku ke neraka !  
Cuma gara2 Umar mendesaknya unt duduk d kursi ke Khalifahan menggantikan Nabi !
Abu Bakar tau beratnya tanggung jawb menjdi pemimpin, bukan hnya pd rakyatnya 
tapi jstu pada Tuhannya !

Tapi skarang ??
Boro2 takut 
Malah pamerin diri adalah yg terbaik ! 
Kalo bener baik siy gpp ...
Kalo ga ?? 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Indarto jonoinda...@gmail.com

Date: Sat, 7 Feb 2009 19:53:36 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Alumni ITB Pertanyakan Pemberian
 Doktor Kehormatan SBY


Bung sy pernah di dunia akademis, n pernah jg di dunia practice. Sy pikir kita 
Semua hrs mawas diri, klo kita diberi kesempatan jd president belum tentu lebih 
baik dr sby, baiknya kita belajar sj dr bpk bpk itu, yg jelas mereka pasti 
hebat  mau soekarno, soeharto, habibie, gusdur, mega, sby. 




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Essay - Prabowo sebagai Bung Karno Kecil?

2009-02-07 Terurut Topik Satrio Arismunandar
PRABOWO SEBAGAI “BUNG KARNO KECIL”?
 
Oleh Satrio Arismunandar
 
Permadi, anggota DPR-RI dari PDI Perjuangan yang mundur dan “membelot” ke 
Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), telah membuat pernyataan yang menohok 
mantan partainya. Ketika ditanya mengapa pindah ke Partai Gerindra, Permadi 
yang lebih dikenal sebagai “paranormal” dan “Sukarnois” itu menjawab: “Prabowo 
itu lebih nasionalis dari orang-orang di PDI Perjuangan.”
 
Kemudian, pada peringatan HUT pertama Partai Gerindra di Balai Sarbini, 
Jakarta, Jumat (6 Februari 2009), Permadi membuat pernyataan lain yang secara 
tak langsung “menampar” Megawati. Di depan ribuan massa Gerindra, di atas 
panggung, Permadi menyebut pendiri dan Capres dari Partai Gerindra, Prabowo 
Subianto, sebagai “Bung Karno kecil!” Padahal, seingat saya, Permadi selama 
aktif di PDI Perjuangan tidak pernah menyebut Megawati ataupun anak-anak Bung 
Karno yang lain sebagai “Bung Karno kecil.”
 
Soal sebutan dan klaim Permadi itu tentu terbuka untuk diperdebatkan. Namun, 
mereka yang hadir di  Balai Sarbini waktu itu bisa melihat sendiri, bagaimana 
penampilan Prabowo di atas panggung, yakni ketika mantan Danjen Kopassus itu 
menyampaikan pidato politiknya. Saya akan menyingkat isi pidatonya dalam tiga 
ungkapan: sangat nasionalis, sangat patriotis, dan sangat populis.
 
Saya sebelumnya tak pernah melihat Prabowo berpidato, jadi merasa agak surprise 
dengan gaya retorikanya yang (di luar dugaan saya) cukup memikat. Effendi 
Gazali, rekan saya dan pakar komunikasi politik UI, yang juga hadir di acara 
tersebut berkomentar, seandainya Prabowo sempat melengkapi pidatonya dengan 
tambahan contoh-contoh konkret, penampilan Prabowo itu bakal mendekati perfect.
 
Malam itu Prabowo memang tampil prima dan bersemangat. Bicaranya lantang dan 
lugas. Ia tak ragu menghantam kebijakan ekonomi pemerintahan SBY-JK, yang 
menurutnya “keliru.” Misalnya, Bank Mandiri dibiarkan menggelontorkan belasan 
trilyun rupiah untuk membangun gedung, mal, hypermarket, dan apartemen mewah. 
Padahal, jika uang sebesar itu dipakai untuk membuka sawah baru, pasti bisa 
memberi lapangan kerja bagi jutaan rakyat, dan memberi efek yang jauh lebih 
signifikan pada ekonomi nasional.
 
Prabowo juga mengritik tajam kebiasaan pemerintah, yang dengan enteng suka 
“mengemis” utang ke luar negeri. Suatu tindakan yang --menurut Prabowo-- tidak 
bermartabat dan tidak layak bagi bangsa yang besar seperti Indonesia.
 
Penjualan aset-aset negara dan BUMN ke pihak asing juga dikecam habis. Salah 
satunya adalah penjualan Indosat (ini sebenarnya terjadi di bawah pemerintahan 
Presiden Megawati). Prabowo juga menyinggung adanya rencana atau wacana saat 
ini untuk menggadaikan Gelora Bung Karno Senayan. “Jangan-jangan nanti Monas 
juga akan digadaikan, untuk memperoleh pinjaman ke luar negeri!” katanya.
 
Sebagai politisi, Prabowo memang bermain cantik. Pada acara itu, Prabowo juga 
menyerahkan sumbangan uang untuk warga sipil Palestina, para ibu, anak, dan 
orang tua, yang menjadi korban pelanggaran HAM di Jalur Gaza. Sumbangan 
diserahkan langsung ke Dubes Palestina, yang hadir di acara Gerindra. Langkah 
simpatik ini tentunya menyenangkan bagi konstituen Indonesia dan kalangan 
Islam, yang concern dengan dampak agresi Israel ke Gaza.
 
Dalam pidatonya, Prabowo memuji Bung Karno dan Soeharto sebagai pemimpin besar 
Indonesia, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan lancar, Prabowo 
mengutip kata-kata Bung Karno, yang bernada patriotis dan nasionalis, dan lalu 
dikaitkan dengan konteks situasi kontemporer. Sebagai taktik mencari simpati 
massa, gaya Prabowo cukup menarik. Dia seolah-olah ingin merangkul semua 
kelompok.
 
Masih banyak hal yang harus dibuktikan Prabowo. Rekam jejak masa lalunya, 
sebagai mantan menantu Soeharto dan Danjen Kopassus, yang dikaitkan dengan 
kasus penculikan aktivis prodemokrasi, mungkin bisa menjadi beban. Namun, 
tampaknya Prabowo tidak terbebani oleh hal itu. Bergabungnya sejumlah mantan 
aktivis korban penculikan –seperti Pius Lustrilanang dan Desmond-- ke Partai 
Gerindra diharapkan akan meredam isu itu. 
 
Kedekatan Prabowo dengan keluarga Soeharto, yang ditunjukkan dengan kehadiran 
loyalis Soeharto dan mantan Mensesneg Moerdiono sebagai Dewan Penasehat 
Gerindra, mungkin malah akan dijadikan aset. Karena, di tengah krisis ekonomi 
saat ini, cukup banyak masyarakat awam yang bernostalgia tentang “kestabilan 
ekonomi” di zaman Soeharto.
 
Apakah Prabowo akan berhasil tampil, sebagai “kuda hitam” di pertarungan 
pemilihan Presiden RI 2009? Apakah Partai Gerindra juga akan tampil mengesankan 
dalam pemilu legislatif, 9 April mendatang? Kita lihat saja nanti.   
 
Jakarta, 7 Februari 2009
 





Satrio Arismunandar 
Executive Producer
News Division, Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4034,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  



  


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Online, Prabowo, Nonton Red Cliff 2 dan Capres

2009-02-07 Terurut Topik iwan piliang
Anda benar Bung Christiono,
   
  Terima ksih banyak, jangan lupa untuk terus mengritisi. Hal yang sama dapat 
dilakukan di ikon Beri Komentar di blog-presstalk.info.
   
  Salam

Christiono Hendrawan christi...@gmail.com wrote:
  Sekedar mengkoreksi:

---
Persiapan perang besar digelar di perairan Karang Merah. Liu Bei dan Sun
Quan saling berjanji untuk menyelesaikan misi yang agaknya mustahil dengan
jaminan kepala mereka jika gagal. Misi bagi Liu Bei, mengumpulkan 100.000
anak panah, sedangkan misi Sun Quan menghabisi Jenderal Chi Mao yang
memimpin armada kapal Cao Cao. Goal mustahil itu harus diselesaikan dalam
tempo 3 hari.
---

Yang berjanji untuk menyelesaikan misi bukanlah Liu Bei dan Sun Quan, tapi
penasihat Liu Bei - Zhu Ge Liang dengan Jenderal Besar Wu - Zhou Yu.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Komputer Seharga Rp 110.000

2009-02-07 Terurut Topik Stephanie Sisca
Ada yang tahu nggak... komputer produksi India ini ada hubungannya
tidak dengan proyek OLPC (One Laptop Per Child)-nya Nicholas
Negroponte? Kok bisa harganya semurah itu, ya?

Sisca

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan
agushamonan...@... wrote:

 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/04/00520154/langkan
 
 
 Pemerintah India benar-benar serius mengenalkan teknologi komputer
 kepada jutaan pelajar. Kini mereka sedang memproduksi komputer seharga
 10 dollar AS atau sekitar Rp 110.000 per unitnya. Laptop-laptop itu
 diproduksi atas sponsor pemerintah. ”Jika orangtua ingin menghadiahkan
 sesuatu kepada anak-anaknya, mereka dapat dengan mudah membelinya,”
 kata Sekretaris Pendidikan Tinggi RP Agrawal di New Delhi seperti
 dikutip AFP, Selasa (3/2). Spesifikasi laptop murah itu berkapasitas
 dua gigabyte dan internet nirkabel. Namun, prototipe dan cara menekan
 ongkos produksinya masih dirahasiakan. Produksi komputer murah
 tersebut bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas
 agar bisa mendukung kemajuan ekonomi India. (AFP/FSA)





Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak

2009-02-07 Terurut Topik imanda_amalia
Salam Kenal Mas Agus Hamonangan 
Juga smua anggota millist FPK ...

Menurut sy bangsa ini sdh jadi bgsa yg pmarah !
Bukan karena etnis Batak yg keras, 
Buktinya dmana - mana kondisinya kya gtu juga
Kbetulan aja kmrin d Sumut !
Trus jatuh korban. Lantas blg etnis batak itu keras !
D jakarta atau d daerah lain yg etnis jawa atau lainnya sama jga d kayanya ...
Sy malah prnh liat s'org dekan yg d pukulin mahasiswanya sampe luka2 ...
Itu tjadi di jwa bukan d Medan !
Jadi bukan etnisnya ! 

Trus apanya ya ?
Duuuh ga tau d ! Yg sy tau dari nenek dan kakek sy ...
Indonesia itu orgnya rmah2 ...
Penuh kdamaian dan tenang !
Itu dulu kaleee ...
Skarang ??
Dikit2 demo ... Klo ga tcapai  ma kmauannya trus main ancur2in smua ! 

Cara pnyelesaian mslh yg ga lagi mencerminkan kramah tamahan negri ini
Jadi Indonesia yg ramah tamah, aman tentram cuma gosip doank ya ?
12 tahun tinggal dsini jarang ada aman nya tuch  

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id

Date: Sat, 07 Feb 2009 11:25:07 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekerasan Bukan Kegemaran Orang Batak


Oleh JANSEN H SINAMO
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00324417/kekerasan.bukan.kegemaran.orang.batak



Berita politik terheboh pekan ini tentulah unjuk rasa brutal di
Sumatera Utara, Selasa lalu, yang menewaskan Abdul Azis Angkat, Ketua
DPRD provinsi berpenduduk multietnik itu.

Tak bisa lain satu kesan sisa yang menonjol: Batak itu memang keras.
Di milis Forum Pembaca Kompas, yang beranggotakan hampir 10.000 orang
itu, seorang warganya menulis, ”Sebagai orang yang dibesarkan di Kota
Medan, saya merasa malu. Apalagi kejadian pilu ini terkait pembentukan
Provinsi Tapanuli. Saya sangat malu sebagai suku Batak!”

Orang Batak memang jadi terdakwa dalam insiden ini. Namun, tak banyak
yang tahu, sang korban sebenarnya juga orang Batak, berasal dari
subetnik Pakpak. Marga-marga Pakpak, seperti Angkat, Bintang, Gajah,
Padang, Sinamo, Tumanggor, dan banyak lagi hampir tak dikenal sebagai
marga Batak seperti yang tenar lebih dulu dari rumpun Batak lain,
seperti Sirait, Sihombing, Sembiring, Ginting, Pohan, Panjaitan,
Silalahi, Siahaan, Siregar, Sinaga, atau Saragih.

Perlu ditegaskan, kekerasan bukanlah kegemaran khusus orang Batak.
Bukan pula ciri khasnya. Semua kaum dan suku pernah melakukannya: di
Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara, bahkan di semua
penjuru benua dan pelosok dunia, seperti di istana raja-raja Persia,
kaisar Romawi, prabu Singosariâ€ingat misalnya hikayat keris Mpu
Gandring†dan sultan-sultan Mataram. Cuma di Antartika tak ada
kekerasan. Manusia, apalagi keraton, tak ada di sana.

Kekerasan tetap digemari

Kekerasan sebagai metode mewujudkan kehendak telah dipraktikkan
manusia sejak purbakala. Meski dianggap buruk kini, harus dijauhi agar
tidak dicela oleh masyarakat beradab, kekerasan memang membawa nikmat
bagi pelaku. Jalan kekerasan terlihat sangat praktis, instan, dan
ekonomis, serta membawa hasil secara efektif. Tak heran Brutus
melakukannya terhadap Caesar di Roma, Ken Arok terhadap Tunggul
Ametung di Tumapel, dan Soeharto di Buru, Aceh, dan Papua. Amerika
melakukannya di Irak dan Afganistan; Israel di Gaza dan Tepi Barat;
serta pendukung bakal Provinsi Tapanuli di Kantor DPRD Sumatera Utara,
Selasa lalu. Bisa diduga, kita masih terus menyaksikan aksi kekerasan
di berbagai panggung kehidupan, dari skala kecil sampai kolosal, oleh
aktor individual maupun satuan resmi nasional.

Persaingan adalah mulanya, konflik kepentingan adalah arenanya, dan
perwujudan kekuasaan adalah cita-cita ultimatnya. Sudah niscaya ada
pihak yang tersisih, kalah, terluka, hilang, atau mati. Namun, korban
dianggap wajar belaka, memang seharusnya demikian, dan baiklah
dilupakan begitu saja.

Pada saat yang sama, pelaku kekerasan, jika berhasil, selain
memperoleh kenikmatan intrinsik yang hebatâ€perhatikan ekspresi puas
wajah pendemo saat menjebol gerbang, mengobrak-abrik ruang sidang,
atau meninju Azis Angkatâ€dielu-elukan bak pahlawan, diberi legitimasi,
dihadiahi privilese, serta dikukuhkan posisinya dalam panteon sosial
kelompoknya.

Pada zaman ini, meminjam Thomas L Friedman, dunia sudah datarâ€ketika
peristiwa kekerasan ditonton lalu didiskusikan lewat televisiâ€maka
orang pun meniru kekerasan itu. Tidak saja cara dan tekniknya, tetapi
juga nafsu dan motivasinya, sekaligus dan serentak.

Demikianlah etos kekerasan merambah makin luas dan berakar makin dalam
di seluruh dunia. Tinggal menunggu momen ledak yang pas.
Disederhanakan, begitulah keterangan Rene Girard, sejarawan dan filsuf
kondang kelahiran Avignon, Perancis, tentang situasi dan dinamika
kekerasan dalam sejarah kontemporer kita.

Pancaroba demokrasi

Demokrasi sebagai sistem, prinsip, proses, dan prosedur sebenarnya
tidak asing bagi orang Batak sejak zaman prakolonial. Pada zaman Orde
Baru yang sistem politik nasionalnya tidak demokratis, di tingkat
adatnya orang Batak 

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono

2009-02-07 Terurut Topik Hanief Adrian
Salam, cuma menyampaikan pernyataan sikap dari salah satu unit kegiatan 
mahasiswa di ITB, PSIK...
 
Merdeka!!!

Dalam perspektif wilayah, Bandung dan Jakarta telah menjadi satu kesatuan 
regional yang membentuk kawasan megaurban Jakarta-Bandung. Dua kota besar ini 
membentuk pola interaksi yang kuat, apalagi dengan adanya jalan tol Cipularang. 
Jakarta menjadi pusat politik dan ekonomi, Bandung menjadi kota jasa dan tempat 
pariwisata bagi orang Jakarta pada hari Minggu. Berhubung Jawa Barat adalah 
daerah belakang Jakarta, dan Jawa Barat beribukotakan Bandung, maka dua kota 
ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Bagian Barat, sekaligus menyebabkan 
penghisapan sumber daya alam dan manusia dan mengakibatkan ketimpangan yang 
luar biasa di wilayah ini.

Betapa timpangnya pemerataan antara dua kota ini dengan daerah belakangnya 
tidaklah perlu ditunjukkan dengan angka-angka yang lebih definitif. Bisa kita 
lihat dari atas Monas dan menara Masjid Agung Bandung, betapa semrawutnya 
pembangunan di kedua kota besar Indonesia ini. Kita tidak dapat menjelaskan, 
apa identitas kedua kota tersebut. Pusat politik ya, ekonomi ya, sosial budaya 
ya, bahkan markas militer yang penting terletak di kedua kota ini. 
Berantakannya kedua kota ini disebabkan oleh menumpuknya berbagai faktor 
produksi ekonomi, modal, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan teknologi. 
Tidak ada usaha untuk pemerataan pembangunan, baik pembangunan infrastruktur 
yang baik, pelestarian lingkungan untuk melindungi fungsi kota dan penduduknya 
dari bencana alam.

Institut Teknologi Bandung terletak di kota Bandung, berdiri sejak 1920, dan 
diresmikan menjadi ITB sejak 2 Maret 1959. Di usianya yang mencapai setengah 
abad, perguruan tinggi teknik tertua di Indonesia ini seharusnya mampu 
menyelesaikan persoalan ketimpangan ekonomi, kemiskinan. ITB harusnya juga 
mampu bertindak sebagai lembaga kaderisasi pemimpin nasional dan menjadi 
penggerak kekuatan moral untuk bersama masyarakat mengontrol kekuasaan politik. 
Kekuasaan politik perlu dikontrol agar tidak korup.

Tapi apa kenyataan yang terjadi? ITB ternyata gagap (atau setidaknya menjual 
prinsip kebenaran ilmiah) dalam menjawab persoalan-persoalan di sekitarnya. 
Mulai dari persoalan TPA Leuwigajah yang tak terdengar lanjutannya, pembangunan 
PLTSa di Gedebage yang ternyata studi kelayakannya dilakukan oleh dosen ITB, 
sampai pada diamnya ITB pada persoalan Babakan Siliwangi. Setelah diteliti dan 
diselidiki, ternyata ITB bukannya gagap, tetapi diam-diam menyetujui 
pembangunan berbagai proyek tidak beres di Kota Bandung.

Akibatnya kredibilitas ITB menurun sebagai institut teknologi, bahkan 
masyarakat sampai pernah berdemonstrasi di depan ITB, prihatin bahwa ITB malah 
turut serta dalam proyek PLTSa Gedebage. Menurunnya kredibilitas ini tentu 
memprihatinkan kita, setelah ITB dicap sebagai tempat kuliah anak orang kaya, 
dan mobil-mobilnya menyebabkan kemacetan. Bagaimana ITB dapat bermanfaat bagi 
masyarakat sekitar, jika masyarakat mempertanyakan kredibilitas ITB.

Belum lagi selesai persoalan yang sangat sesuai dengan kompetensi ITB, muncul 
peristiwa sahnya UU Badan Hukum Pendidikan. Kita mengetahui, memang degradasi 
kualitas ITB muncul sejak Soeharto melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 
Daoed Joesoef memberlakukan Normalisasi Kehidupan Kampus. Rektor menjadi 
penguasa tunggal, kehidupan demokrasi kampus dibungkam, dan Dewan Mahasiswa 
tempat berlatih kepemimpinan dibubarkan. Degradasi kualitas ini terlihat dari 
menurunnya kualitas kader pemimpin nasional yang berasal dari ITB, kecuali 
orang-orang yang memang ‘produk gagal’ NKK, yang tetap memilih jalur sebagai 
pemberontak. Penurunan kualitas kader ini tidak hanya terjadi di ITB, tetapi di 
kampus lainnya. Wajar jika ketika Soeharto turun, tidak ada pemimpin yang 
berkualitas dan layak menggantikan Soeharto.

UU BHP diberlakukan, ketika semua orang berbicara berbagai dampak negatif dari 
pemberlakuan ITB sebagai Badan Hukum Milik Negara. Tidak ada evaluasi yang 
dapat dipertanggungjawabkan mengenai pemberlakuan asas transparan, akuntabel, 
efektif dan efisien. Adakah kemudian badan usaha komersial milik ITB yang 
mencatat keuntungan dan menjadi pemasukan bagi ITB, adakah perbaikan birokrasi 
dengan indikator semakin efektif dan efisiennya pelayanan oleh ITB. Bukankah 
dahulu mahasiswa dapat mempergunakan Aula Barat dan Aula Timur secara gratis? 
Bukankah dahulu kampus ini ramai di malam hari akan kegiatan akademik dan 
kemahasiswaan? Bukankah dulu mahasiswa dan dosen adalah pemilik bersama kampus 
ini?
 
Cara pandang UU BHP terhadap peserta didik (khususnya mahasiswa) adalah sebagai 
pelanggan jasa pendidikan. Jadi pendidikan di sini adalah komoditas yang dapat 
diperjualbelikan, ada logika untung rugi di sini, dan tentu saja harga 
memperoleh komoditas ini dapat naik dan turun. Artinya harga SPP akan naik dan 
turun mengikuti logika pasar. Kita tahu bahwa semua orang sangat butuh 
pendidikan, dan artinya permintaan 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker

2009-02-07 Terurut Topik Haniwar Syarif
iya nih kali  Mihardja produsen styrofoam


etahusaya statement bhw styrofom
membahayakankesehatan sdlh
lama  disetujui  oleh  yg  punya hajat di makanan kok


ya kurnag lebih sama lah dgn   formalin


lha kalau ada ygmau debat ..mana ada yg mati krn formalin..

ta susah juga nemuinnya


sekalilgi..persoalannya sampai faktor keamanan yg mana yg maukita anut.


lha ornag bule disono.. minum aior di  Indoensia ya sakit perut.



HS




At 06:40 PM 07-02-09, you wrote:

Yth Tuan Mihardja,
Perkenalkan saya Iwan Santosa atau Iwan Ong yang menulis laporan tersebut.
Sebagai wartawan profesional, kami tidak melamun
saat menulis seperti anda bayangkan dalam
tulisan anda. Nara sumber adalah resmi seorang
pejabat DKI. Kalau anda merasa pantas dan layak
untuk menyampaikan informasi tersebut, sebaiknya
disampaikan ke media. Secara ilmiah pun anda
terlihat jauh lebih cerdas dari orang yang dikira menulis sambil melamun.
Salam hormat
Iwan Ong





--- On Sat, 7/2/09, Andreas S. Mihardja
mailto:mihardja%40pacbell.netmihar...@pacbell.net wrote:

From: Andreas S. Mihardja
mailto:mihardja%40pacbell.netmihar...@pacbell.net
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Wadah Makanan Styrofoam Picu Kanker
To:
mailto:Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Saturday, 7 February, 2009, 3:52 AM

Utk yg ingin tahu styrofoam dibikin dari polystyrene [code 6]
Poly styrene didalam bentuk polynya tidak merupakan sesuatu yg
dapat larut kedalam tubuh kita. Ini plastic hanya sulit dihancurkan oleh
alam  perhatikan sulit dibreakdown oleh alam jadi juga oleh badan
kita.
Yg dpt dilarutkan kedalam badan kita adalah styrene. Ini chemical
adalah liquid dan berada secara alami didalam udara keliling kita.
Bedanya jaman dulu tidak ada alat� yg dpt mengidentifynya - sekarang
kita mengerti setiap hari kita breath styrene ini. Chemical ini jumlahnya
didalam styrofoam concentratienya kurang lebih seimbang dgn yg
diudara. Styrene dipergunakan didalam lem [glue] plastic. Kalau kita
breath ini mungkin kita agak mabok tetapi tidak berbahaya utk public.
Memang ini oleh banyak anak� teenager dipergunakan sebagai madat
yg mereka breathing dan kurang lebih sama dgn mengisap cocaine
tetapi hasilnya bukan cancer tetapi neuro toxicity.

Dari mana sipenulis mendapat info� yg BS saya tidak tahu tetapi
penulisnya hanya mendengar sesuatu yg dia tidak mengerti dan yg dia
dgn lamunannya menciptakan semacem holocaust syndrome.

Andreas


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta

2009-02-07 Terurut Topik ilyas_ahkab
Ini adalah suatu contoh pola penegakan suatu norma di 
masyarakatsemesting/sebaiknya begitulah cara suatu norma itu 
disosialisasikan kepada masyarakat.

Hukum pada dasarnya adalah edukasi/ bukan sangsi. Sebab manakala kita 
menegakkan hukum adengan menganggap  sangsi maka seseorang merasa 
aman saja ketika untuk suatu pelanggaran dia bisa/sanggup membayar 
sangsinya.

Ketika hukum kita berlakukan/sikapi sebagai edukasi, maka pelaksanaan 
penegakkan hukum akan memberikan pendidikan kepada jiwa sipelaku 
maupun kepada masayarakat secara umum. Sehingga insya Allah 
masyarakat akan tobat dan mikir-mikir untuk melanggarnya. 

M. Ilyas Ahkab
http://mia4457.multiply.com
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Agus Hamonangan 
agushamonan...@... wrote:

 Laporan Wartawan Kompas Kris R Mada
 
 
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/02/07/17180245/Merokok.di.Hot
el..Tamu.Didenda.Rp.1.Juta
 
 
 
 SURABAYA, SABTU †Surabaya Plaza Hotel, Surabaya, mendenda salah
 seorang tamunya Rp 1 juta. Tamu itu kedapatan merokok di dalam kamar
 hotel yang menyatakan diri sebagai hotel bebas rokok.
 
 General Manager Surabaya Plaza Hotel Yusak Anshori mengatakan, tamu
 itu sudah diberi tahu ketika masuk ke hotel. Sejak 2 Februari 2009
 ditetapkan seluruh area hotel bebas rokok.
 
 Kami berusaha memberikan efek jera agar kawasan ini benar-benar 
bebas
 asap rokok, ujarnya di sela-sela sosialisasi kawasan tanpa rokok di
 Surabaya, Sabtu (7/2). Wali Kota Surabaya Bambang DH juga hadir 
dalam
 acara itu.
 
 Denda itu merupakan sanksi maksimal untuk tamu. Adapun bagi karyawan
 yang kedapatan merokok atau membiarkan tamu merokok di lingkungan
 hotel bisa dipecat. Jadi, semua pihak akan berusaha menjaga 
komitmen
 ini, tuturnya.
 
 Adapun Bambang mengingatkan para orangtua dan orang dewasa tentang
 dampak merokok pada anak-anak. Racun pada asap rokok bisa mengurangi
 tingkat kecerdasan anak. Mau anak-anak tidak pintar gara-gara
 orang-orang di sekitarnya merokok? tuturnya.
 
 Ia juga mengingatkan, 75 persen racun asap rokok terhirup orang 
lain,
 sementara perokok aktif hanya menghirup sebagian dari racun-racun 
itu.
 Jadi, merokok itu jahat sekali karena sudah membahayakan orang 
lain,
 ujarnya.
 
  
 
 RAZ





Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] DR HC diundur

2009-02-07 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam
Sebenarnya yang paling cocok memberi gelar DOKTOR HC, adalah UI.
Bagaimana juga seorang yang sudah berhasil menjadi presiden suatu negara  
dengan  penduduk yang besar meskipun hampir terpuruk, telah berprestasi untuk 
dirinya dan berhak menyandang gelar itu.
Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Jum, 6/2/09, rzain rz...@yahoo.com menulis:

Dari: rzain rz...@yahoo.com
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] DR HC diundur
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 6 Februari, 2009, 5:48 PM






Atas permintaan SBY peanugerahan DR HC diundur sampai sesudah
Pemilihan Presiden.
Patut diacungi jempol kepada berbagai pihak yang mengajukan
penolakan karena jawaban SBY di atas menjadi kampanye gratis baginya.
Mangkanya sing bijaksana.






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Naluri Perempuan (Galaila Karen Agustiawan)

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/08/01200357/naluri.perempuan


Saat ditemui, Karen mengenakan blus merah dan celana hitam, bukan
blazer dan celana hitam seperti dugaan semula. Di setiap acara
Pertamina, ibu tiga anak ini memang terlihat menonjol dalam berbusana.
Padu padannya pas dan asyik. Di antara kerumunan orang, pasti akan
langsung terlihat Karen ada di mana.

Penampilan penting, namun lebih penting lagi karakter, begitu kata
Karen. Maka, ia pun tak risi jika harus memakai busana produk pasar
grosir Mangga Dua, misalnya, karena karakter diri tidak akan
membohongi. Aura seseorang akan tetap muncul, apa pun baju yang
dikenakan. Sebenarnya ada yang lebih penting, clean heart, ujarnya.

Menjadi dirut, harus ngurus rumah, waktu 24 jam sehari semalam
cukupkah? Cukup. Saya usahakan masih mengantar anak saya yang kecil
ke sekolah, selama tidak ke luar kota. Saya biasanya pulang pukul 10
malam, tetapi saya usahakan pukul 8 atau 9 malam supaya bisa ngelonin
si bungsu, sahutnya.

Karen berusaha efektif dan tidak terlalu capai saat sampai di rumah.
Kalau lihat di mobil saya, ada boneka, selimut, dan bantal. Jadi,
begitu masuk mobil, tidur, sampai di rumah (Bintaro) sudah seger lagi.
Jadi, anak-anak tidak akan melihat a tired mommy coming from work yang
bete ngadepin keluarga, he-he-he, tuturnya.

Ia beruntung memiliki keluarga yang anggotanya saling mendukung. Ia
beruntung membesarkan tiga putra dengan mudah. Masa puber mereka juga
aman, gak macam-macam. Saya bersyukur gerbong di belakang saya ini solid.

Oya, tentang nada bicaranya yang begitu cepat, Karen menukas, Itu
karena perempuan dilahirkan multitasking, mengerjakan banyak hal, jadi
sudah naluri. (IVV/DOT)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Asmaradana

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Samuel Mulia
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/08/01213254/asmaradana


Beberapa waktu lalu saya mengundang sepasang suami-istri datang ke
tempat tinggal saya. Suaminya adalah teman sejak lama, sejak ia masih
lajang. Saat saya juga masih lajang. Anda tak perlu membayangkan yang
tidak-tidak. Meski sejak lama berteman, kami bukan masuk dalam
kategori TTM. Ia seorang pria sejati, meski saya sendiri suka
bertanya, sejati apakah sejujurnya seorang pria itu?

Istrinya bekerja di sebuah perusahaan nasional yang tiap hari
berurusan dengan uang, uang, dan uang. Seorang wanita yang gagah
perkasa dan sangat menyenangkan. Ia lebih mencintai balap mobil
ketimbang pergi pedicure-manicure. Lha wong pernah sekali waktu ia
bercerita ingin memiliki usaha bengkel.

Cita-citanya itu tak pernah kandas, sampai sekarang. Saya malah
bercita-cita punya salon anjing yang dijadikan satu sama yang punya
anjing. Pemilik dan peliharaannya bisa dandan bareng. Namanya, salon
Dendes. Dandan, maksudnya.

Investasi materi

Malam itu saya sedang memfinalisasi urusan asuransi jiwa dengan
suaminya, yang superaktif mencari uang. Ia berjualan segala rupa. Dari
konsultan pajak, jualan asuransi, turut dalam MLM, pokoknya semua yang
bisa dijual, ia pasti akan melakukan itu. Pekerja keras, baik, santun,
dan pandai. Pokoknya pasangan harmonis. Saya selalu mencita-citakan
hal itu, tetapi sayang seribu sayang sampai sekarang masih belum
terwujud juga. Pernah sekali, tetapi wujudnya salah.

Sementara suami teman saya itu sibuk menyelesaikan berkas-berkas
asuransi, saya mengobrol dengan istrinya. Seorang wanita yang santai
sekali, senyum senantiasa, seperti tak ada beban hidup, padahal
pekerjaannya mengurusi uang perusahaan raksasa. Seorang yang pandai,
rendah hati. Pasangan yang sempurna, di mata saya. Keduanya bekerja
keras dan kemesraan selalu saja terasa saat kami berkumpul.

Obrolan kami sampai pada mengurus keuangan. Malam itu ia bercerita
penuh makna bagaimana sebaiknya saya ini mengurus keuangan saya supaya
bisa berbuah banyak.

Kemudian dengan kecanggihannya, ia mulai beraksi. Saya menawarkan
kondisi keuangan saya untuk dipakai sebagai contoh konkretnya. Sekian
jam berlalu, saya tak hanya tahu uang saya berapa, sisanya berapa, dan
mau diapakan. Kalau mau diapakan, berapa persen ke deposito, berapa
persen ke tabungan, ke reksa dana, dan beli emas atau investasi dalam
bentuk lain.

Singkat cerita, malam itu saya tidur dengan pulas. Saya tahu strategi
yang harus saya lakukan. Malah, malam itu saya mengesahkannya sebagai
penasihat keuangan saya. Ia bahkan langsung memberi saya pekerjaan
rumah. Imbalannya, saya berjanji mentraktirnya makan malam setiap
bulan. Ia akan datang akhir bulan depan untuk mengecek apakah saya
sudah melakukan pekerjaan rumah yang dia berikan.

Investasi moril

Entah mengapa, sebelum dan sesudah kejadian di atas, surat elektronik
maupun Facebook saya dipenuhi kiriman curhat-curhat perselingkuhan
yang miris.

Kemudian saya mulai berpikir tentang teman saya yang baik itu yang mau
menjadi penasihat keuangan. Percakapan mengenai investasi dalam
berbagai bentuk yang dia sarankan membuat saya berkaca kalau
seandainya saya memiliki hubungan dengan seseorang seharusnya saya
juga mengelolanya seperti mengelola keuangan. Makin dikelola baik dan
benar, makin berkembanglah investasi saya, yang suatu hari bisa saya
nikmati.

Selama ini kata investasi buat saya adalah yang berhubungan dengan
materi, dengan pengembangan uang pada suatu saat tertentu. Mendapatkan
hasil yang diharapkan pada masa tertentu. Saya tak pernah berpikir
investasi juga harus dilakukan dalam perkawinan, dalam hubungan saya
dengan manusia lainnya. Saya harus bekerja keras seperti pasangan
suami-istri teman saya di atas. Untuk mendapat hasil investasi
maksimal, ada pekerjaan rumah yang harus saya lakukan.

Saya pernah dalam kondisi tak punya uang. Mengapa itu terjadi? Karena
saya tak pernah memiliki keinginan berinvestasi jangka panjang. Malah
senantiasa menghamburkan uang. Menjadi royal adalah kekeliruan, royal
itu membuang uang untuk hal tak berguna. Tak bedanya dengan
perselingkuhan. Membuang cinta di tempat yang keliru. Maka, karena
royal, saya tak punya uang. Sebab tak punya uang, apa yang mau saya
investasikan?

Kalau mendengar suara saya, suaranya seperti burung hantu. Badan juga
kurus kerempeng. Saking kurusnya, kalau anjing lewat akan bingung, ini
tulang kok bisa jalan-jalan. Digigit enggak, ya? kata nurani si anjing.

Maka, perselingkuhan itu seperti gaya hidup yang royal. Kalau sudah
begitu, perkawinan atau hubungan apa yang bisa dihasilkan dari sebuah
pemborosan? Ketika saya membaca curhat-curhat yang menyakitkan itu,
saya berjanji juga akan membenahi keadaan hubungan saya seperti saya
sedang dalam taraf membenahi kondisi keuangan.

Untuk kondisi keuangan, saya akan dicek setiap bulan oleh penasihat
dadakan saya itu. Ia akan memeriksa apakah saya sudah mematuhi
anjurannya atau tidak. Tetapi, untuk sebuah hubungan, apakah saya
perlu penasihat 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bangga Menjadi Keluarga Pertamina

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Susi Ivvaty  Doty Damayanti

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/08/01204516/bangga.menjadi.keluarga.pertamina



Kaget juga ketika mendadak air mata mengalir di pipi Galaila Karen
Agustiawan (50), membuat wawancara terhenti. Ia teringat almarhum
ayahnya, Prof Dr Soemiatno, figur panutannya. Beliau pernah bilang,
posisi, jabatan, itu semua tidak ada artinya..., katanya.

Galaila Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang
dilantik 5 Februari 2009 menggantikan Ari H Soemarno, adalah perempuan
pertama yang menempati posisi puncak di Pertamina sepanjang 51 tahun
sejarah perusahaan itu.

Mau nanya apa? 15 menit saja ya. Masih banyak yang harus saya
kerjakan, kata Karen membuka wawancara di kantornya di lantai 19
gedung utama Pertamina.

Sempat bingung juga, informasi apa yang bisa digali dalam wawancara
15-an menit. Namun, ternyata, dengan tempo bicara yang sangat cepat,
Karen mengungkapkan cukup banyak hal. Mulai dari pandangannya tentang
Pertamina, tantangan-tantangan dalam hidup, penolakannya terhadap
intervensi ke tubuh Pertamina, suami dan tiga anaknya yang begitu
mendukungnya, hingga impresinya pada Ari Soemarno. Yang terakhir
inilah yang membikin mata Karen berkaca-kaca sebelum kemudian menangis.

Saya melihat Pak Ari sebagai figur yang mirip ayah saya. Ayah saya
Dirut Biofarma selama 22 tahun. Ayah orangnya sangat sederhana, ada
karakter Pak Ari yang mirip ayah saya, bagaimana ia membimbing orang,
ungkap Karen.

Suaranya sedikit melemah. Saya ini bungsu dari sembilan bersaudara.
Saya sangat dekat dengan ayah saya, ini sesuatu yang very touchy,
sambungnya. Ia berhenti sejenak dan meneruskan, Kalau saya pergi ke
nisan ayah, saya pasti nangis. Kali ini Karen benar-benar berhenti.

Pemimpin dan jabatan

Apa kata Karen soal pemimpin? Pemimpin itu role model, pembuat
keputusan. Pemimpin itu pasti bikin kesalahan, karena pemimpin itu
harus bikin keputusan. Kalau sampai pemimpin tidak bikin keputusan,
gak ada yang bisa dikerjakan. Diem saja, status quo, paparnya.

Soal banyaknya pertanyaan terlontar menyangkut posisi barunya
ini—mengingat ia baru dua tahun masuk Pertamina—Karen menegaskan, hal
ini bukan persoalan politis. Ia memandang pengangkatannya sebagai
dirut hanyalah kebetulan. Jangan salah, no no no, saya profesional.
Jabatan itu comes and goes, bukan sesuatu yang harus dikejar, katanya.

Yang dimaui Karen, Pertamina mampu menerapkan good corporate
governance. Kalau ini jalan, maka segala bentuk intervensi yang
merugikan perusahaan dan negara, at all cost, tidak tolerir, tegasnya.

Pernah merasa diintervensi? Well, saya tidak bilang seperti itu.
Masalahnya, persepsi publik atas Pertamina itu masih pada citra yang
lama. Masih ada orang yang coba-coba (mengintervensi), dan mengubah
itu butuh waktu, sahutnya.

Soal ini (mengingat kursi Dirut Pertamina konon teramat panas),
Karen berjanji tidak akan melayani segala bentuk intervensi, seperti
dikatakan usai pelantikan Kamis lalu. Ia juga memaparkan enam langkah
prioritas (Kompas, 5/2).

Selalu ada tantangan

Sebelum di Pertamina, Karen telah lama berkarier di Mobil Oil
Indonesia (1984-1996). Ia pindah ke CGG Petrosystem selama setahun
sebelum pindah lagi ke perusahaan konsultan Landmark Concurrent Solusi
Indonesia. Tahun 2002-2006 ia bergabung dengan Halliburton Indonesia.

Dari pengalaman berpindah-pindah tempat kerja, Karen memetik satu hal,
memberikan yang terbaik. Sempat muncul kekhawatiran dari
teman-temannya, Karen akan berubah setelah di Pertamina. Nyatanya
saya malah mengubah sistem. Sistem yang harus ikut saya, itu yang
terjadi kalau mau maju. Saya selalu mengambil langkah ke depan.

Dua tahun lalu ketika masuk ke Pertamina sebagai staf ahli, peran
Karen hanya sebatas konsultan. Mengusulkan konsep, tetapi
implementornya bukan saya. Sekarang, saya harus memastikan semuanya
berjalan. Itu berat, tidak sebatas plan the work, tetapi work the
plan. Waktu saya masuk sebagai Direktur Hulu, yang saya benahi adalah
bagaimana work the plan, terangnya.

Bagi Karen, Pertamina adalah tantangan, dan ia menyukai tantangan.
Tantangan memicu ide di otak keluar, dan itu membuatnya hidup. Dulu,
menjadi Direktur Hulu banyak tantangan. Tetapi kalau saya melihat
posisi itu sekarang, sudah tidak menantang. Saya sekarang memimpin
tujuh anak perusahaan, itu berat, tetapi menantang.

Tantangan lain, soal maskulinitas. Tahu sendiri, kan, bisnis minyak
itu maskulinitasnya kuat. Saat saya masuk, banyak yang mempertanyakan,
bisa apa cewek ini. Jawabannya? Banyak yang mengakui, she did bring
something.

Karen mencermati adanya perubahan cara berpikir di sektor hulu. Dulu
orang masuk Pertamina lebih untuk keamanan kerja, masuk Pertamina
untuk menghidupi keluarga. Sekarang harus diubah menjadi I'm proud to
be Pertamina family. Kayak dulu di ITB zaman Posma, kan ada spanduk
selamat datang putra-putri terbaik Indonesia. Saya pengin begitu di
Pertamina, selamat datang sarjana terbaik di Pertamina.

Karen menyambung, ia akan menjadikan Pertamina minimal sama 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mari Berinvestasi!

2009-02-07 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Samuel Mulia


1. Kalau mau berinvestasi, usaha pertama saya adalah menjadi jujur.
Karena jujur, saya bisa mengetahui pengeluaran saya setiap bulan.
Karena tahu, jadi ketahuan juga hasil akhirnya. Jadi, dana masuk
dikurangi dana keluar adalah hasil akhir yang saya dapatkan. Dari
hasil akhir itu saya bisa melakukan tindakan. Bisa investasi atau tidak.

Kalau tidak, berarti saya harus melihat kembali pengeluaran tertinggi
dalam pengeluaran, bertanya dan mencari solusinya mengapa itu terjadi.
Itu mengapa kejujuran diperlukan nomor satu.

Kalau bisa investasi, yaaa… saya lakukan untuk top up reksa dana atau
asuransi. Kalau masih ada lebih, bisa saya belikan barang bermerek.
Cari barang bermerek yang memiliki nilai investasi juga karena tak
semua barang bermerek demikian adanya. Prioritaskan investasi yang
paling bernilai, kemudian yang nilainya lebih rendah.

2. Maka perkawinan seyogianya pun demikian. Harus jujur. Huh? Jujur?
Haree geneee? Nah, kalau langkah awal saja sudah membuat Anda
gelagapan, maka susahlah melihat kesetimbangan atau hasil akhir
pengeluaran Anda. Kalau sudah begitu, maka susahlah mengetahui apakah
Anda masih bisa dan mau berinvestasi atau tidak.

Jujur itu begini. Biaya telepon genggam lebih banyak lari ke
selingkuhan atau lari ke yang di rumah. Bukan menelepon pembantu,
maksudnya. Kecuali Anda memang berselingkuh dengan PRT Anda. Kejujuran
itu menyelamatkan, bukan malah memerosokkan. Dengan demikian Anda bisa
melihat prioritas yang bernilai tinggi untuk Anda lakukan.

3. Investasi adalah tindakan yang Anda lakukan dan hasilnya bisa Anda
nikmati dalam kurun waktu tertentu. Jangka pendek, menengah, dan
panjang. Namanya juga investasi, artinya Anda harus punya uang sisa
yang tidak diganggu gugat. Ini bukan tabungan dan ATM, asyik-asyik
bisa keluar-masuk.

Artinya, Anda juga tidak mengganggu gugat kondisi hubungan Anda. Saat
Anda sudah memilih pasangan dengan segala risikonya seperti saat
memilih investasi, yaa…. itu jangan diobok-obok. Salah satu bentuk
pengobokan investasi sebuah hubungan adalah mencari sejuta alasan
untuk menjadi jalang. Maka, memiliki investasi materi dan moril itu
bukan cuma perlu pandai, tetapi perlu iman kuat.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Naluri Perempuan (Galaila Karen Agustiawan)

2009-02-07 Terurut Topik rima salim
Aku sepakat dengan kalimat Itu karena perempuan dilahirkan multitasking, 
mengerjakan banyak hal, jadi sudah naluri. Banyak perempuan lahir dengan 
banyak kelebihan, namun seringkali perempuan masih dianggap warga kelas dua. 
Hanya kadang-kadang terbungkus dengan sikap elegan orang lain yang seolah-olah 
menghargai kaum perempuan dengan keahliannya walau kemudian ketika disuruh 
memilih, dia tidak akan memilih perempuan sebagai rekan kerja atau pimpinan 
(hei...ini bukan kampanye, cuma bercerita berdasarkan pengalaman dari kasus 
yang diterima dan dari lingkungan kerja).
 
Rima

--- On Sun, 2/8/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Naluri Perempuan (Galaila Karen Agustiawan)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, February 8, 2009, 6:36 AM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2009/02/08/ 01200357/ naluri.perempuan

Saat ditemui, Karen mengenakan blus merah dan celana hitam, bukan
blazer dan celana hitam seperti dugaan semula. Di setiap acara
Pertamina, ibu tiga anak ini memang terlihat menonjol dalam berbusana.
Padu padannya pas dan asyik. Di antara kerumunan orang, pasti akan
langsung terlihat Karen ada di mana.

Penampilan penting, namun lebih penting lagi karakter, begitu kata
Karen. Maka, ia pun tak risi jika harus memakai busana produk pasar
grosir Mangga Dua, misalnya, karena karakter diri tidak akan
membohongi. Aura seseorang akan tetap muncul, apa pun baju yang
dikenakan. Sebenarnya ada yang lebih penting, clean heart, ujarnya.

Menjadi dirut, harus ngurus rumah, waktu 24 jam sehari semalam
cukupkah? Cukup. Saya usahakan masih mengantar anak saya yang kecil
ke sekolah, selama tidak ke luar kota. Saya biasanya pulang pukul 10
malam, tetapi saya usahakan pukul 8 atau 9 malam supaya bisa ngelonin
si bungsu, sahutnya.

Karen berusaha efektif dan tidak terlalu capai saat sampai di rumah.
Kalau lihat di mobil saya, ada boneka, selimut, dan bantal. Jadi,
begitu masuk mobil, tidur, sampai di rumah (Bintaro) sudah seger lagi.
Jadi, anak-anak tidak akan melihat a tired mommy coming from work yang
bete ngadepin keluarga, he-he-he, tuturnya.

Ia beruntung memiliki keluarga yang anggotanya saling mendukung. Ia
beruntung membesarkan tiga putra dengan mudah. Masa puber mereka juga
aman, gak macam-macam. Saya bersyukur gerbong di belakang saya ini solid.

Oya, tentang nada bicaranya yang begitu cepat, Karen menukas, Itu
karena perempuan dilahirkan multitasking, mengerjakan banyak hal, jadi
sudah naluri. (IVV/DOT)

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[F-P-K] Re: Bangga Menjadi Keluarga Pertamina

2009-02-07 Terurut Topik Bambang Sulistomo
selamat bekerja deh jeng karen,
ingat aja, bahwa tidak ada yang rahasia di pertaminan,
bahkan tidak ada yang rahasia dalam bisnis gas dan perminyakan,
meskipuin kadangkala itu hanya berita dibawah meja,
tapi sekarangpun meja bisa cerita banyak,
yang penting bisa enggak bikin open management, seperti perusaahaan modern
lainnya,
kalau enggak bisa, dampaknya ya itu tadi,
pat-pat gulipat untuk keuntungannya para penguasa korup dan kronimya,,
sebaiknya jeng karen, cari juga informasi pada indriartono sutarto, mantan
komut pertamina,
kenapa dia sampai mundur dari jabatannya,
atau dari mantan dirut yang pernah dipaksa mundur dari jabatannya,
ingat ya jeng, bahwa suap, intimidasi, teror bahkan fitnah akan menanti
anda,
mudah-mudahan jeng bisa lulus dari itu semua,
salambambangsulistomo.




On Sun, Feb 8, 2009 at 6:37 AM, Agus Hamonangan
agushamonan...@yahoo.co.idwrote:

   Oleh Susi Ivvaty  Doty Damayanti


 http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/08/01204516/bangga.menjadi.keluarga.pertamina

 Kaget juga ketika mendadak air mata mengalir di pipi Galaila Karen
 Agustiawan (50), membuat wawancara terhenti. Ia teringat almarhum
 ayahnya, Prof Dr Soemiatno, figur panutannya. Beliau pernah bilang,
 posisi, jabatan, itu semua tidak ada artinya..., katanya.

 Galaila Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang
 dilantik 5 Februari 2009 menggantikan Ari H Soemarno, adalah perempuan
 pertama yang menempati posisi puncak di Pertamina sepanjang 51 tahun
 sejarah perusahaan itu.

 Mau nanya apa? 15 menit saja ya. Masih banyak yang harus saya
 kerjakan, kata Karen membuka wawancara di kantornya di lantai 19
 gedung utama Pertamina.

 Sempat bingung juga, informasi apa yang bisa digali dalam wawancara
 15-an menit. Namun, ternyata, dengan tempo bicara yang sangat cepat,
 Karen mengungkapkan cukup banyak hal. Mulai dari pandangannya tentang
 Pertamina, tantangan-tantangan dalam hidup, penolakannya terhadap
 intervensi ke tubuh Pertamina, suami dan tiga anaknya yang begitu
 mendukungnya, hingga impresinya pada Ari Soemarno. Yang terakhir
 inilah yang membikin mata Karen berkaca-kaca sebelum kemudian menangis.

 Saya melihat Pak Ari sebagai figur yang mirip ayah saya. Ayah saya
 Dirut Biofarma selama 22 tahun. Ayah orangnya sangat sederhana, ada
 karakter Pak Ari yang mirip ayah saya, bagaimana ia membimbing orang,
 ungkap Karen.

 Suaranya sedikit melemah. Saya ini bungsu dari sembilan bersaudara.
 Saya sangat dekat dengan ayah saya, ini sesuatu yang very touchy,
 sambungnya. Ia berhenti sejenak dan meneruskan, Kalau saya pergi ke
 nisan ayah, saya pasti nangis. Kali ini Karen benar-benar berhenti.

 Pemimpin dan jabatan

 Apa kata Karen soal pemimpin? Pemimpin itu role model, pembuat
 keputusan. Pemimpin itu pasti bikin kesalahan, karena pemimpin itu
 harus bikin keputusan. Kalau sampai pemimpin tidak bikin keputusan,
 gak ada yang bisa dikerjakan. Diem saja, status quo, paparnya.

 Soal banyaknya pertanyaan terlontar menyangkut posisi barunya
 ini�mengingat ia baru dua tahun masuk Pertamina�Karen menegaskan, hal
 ini bukan persoalan politis. Ia memandang pengangkatannya sebagai
 dirut hanyalah kebetulan. Jangan salah, no no no, saya profesional.
 Jabatan itu comes and goes, bukan sesuatu yang harus dikejar, katanya.

 Yang dimaui Karen, Pertamina mampu menerapkan good corporate
 governance. Kalau ini jalan, maka segala bentuk intervensi yang
 merugikan perusahaan dan negara, at all cost, tidak tolerir, tegasnya.

 Pernah merasa diintervensi? Well, saya tidak bilang seperti itu.
 Masalahnya, persepsi publik atas Pertamina itu masih pada citra yang
 lama. Masih ada orang yang coba-coba (mengintervensi), dan mengubah
 itu butuh waktu, sahutnya.

 Soal ini (mengingat kursi Dirut Pertamina konon teramat panas),
 Karen berjanji tidak akan melayani segala bentuk intervensi, seperti
 dikatakan usai pelantikan Kamis lalu. Ia juga memaparkan enam langkah
 prioritas (Kompas, 5/2).

 Selalu ada tantangan

 Sebelum di Pertamina, Karen telah lama berkarier di Mobil Oil
 Indonesia (1984-1996). Ia pindah ke CGG Petrosystem selama setahun
 sebelum pindah lagi ke perusahaan konsultan Landmark Concurrent Solusi
 Indonesia. Tahun 2002-2006 ia bergabung dengan Halliburton Indonesia.

 Dari pengalaman berpindah-pindah tempat kerja, Karen memetik satu hal,
 memberikan yang terbaik. Sempat muncul kekhawatiran dari
 teman-temannya, Karen akan berubah setelah di Pertamina. Nyatanya
 saya malah mengubah sistem. Sistem yang harus ikut saya, itu yang
 terjadi kalau mau maju. Saya selalu mengambil langkah ke depan.

 Dua tahun lalu ketika masuk ke Pertamina sebagai staf ahli, peran
 Karen hanya sebatas konsultan. Mengusulkan konsep, tetapi
 implementornya bukan saya. Sekarang, saya harus memastikan semuanya
 berjalan. Itu berat, tidak sebatas plan the work, tetapi work the
 plan. Waktu saya masuk sebagai Direktur Hulu, yang saya benahi adalah
 bagaimana work the plan, terangnya.

 Bagi Karen, Pertamina adalah tantangan, dan ia 

[F-P-K] Re: Kontrak Mati Tom and Jerry

2009-02-07 Terurut Topik bamboopinetrees
Benar2 biadab kelakuan para polisi yang memeras tsb!  Sungguh mengejutkan 
mrndapati kenyataan itu.


ED


Sent from my BlackBerry� smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
Teruuusss...!

-Original Message-
From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id

Date: Sat, 07 Feb 2009 11:20:07 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontrak Mati Tom and Jerry


Oleh Defri Werdiono
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/02/07/00140940/kontrak.mati.tom.and.jerry



Penjahat ternyata tak punya pintu keluar.

Sekali jadi penjahat, seumur-umur mereka tidak bisa keluar dan terikat
kontrak mati, ibarat ”Tom and Jerry” , kucing dan tikus itu.

Bento, sebut saja begitu namanya. Bekas copet yang biasa ”beroperasi”
di wilayah DI Yogyakarta itu, dua pekan lalu, mengaku dimintai uang Rp
3 juta oleh dua personel polisi. Permintaan itu tak dipenuhi karena ia
tak mempunyai uang. Personel polisi itu akhirnya menurunkan
permintaannya menjadi Rp 1,5 juta.

”Saya sudah bilang, sudah enggak nyopet lagi. Tapi mereka tidak mau
tahu dan memaksa saya,” kata Bento di Kantor Lembaga Bantuan Hukum
(LBH) Yogyakarta, Rabu (4/2).

Menurut Bento, sang personel polisi tidak mau tahu. Mereka malah
memberi batas waktu beberapa hari kepada Bento untuk menyiapkan uang itu.

Bento yang bertubuh sedang itu pun mengatakan, ia tidak hanya diperas,
tetapi bahkan disakiti secara fisik karena mereka sempat memukul,
sebelum akhirnya melepaskan dirinya.

”Mata saya kena pukul,” ujar Bento saat ia bersama 11 rekannya
menghadap ke LBH Yogyakarta, Rabu. Ke-12 bekas pencopet itu diterima
Direktur LBH Yogyakarta M Irsyad Thamrin.

Bersama rekan-rekannya sesama bekas pencopet�ada yang kini menjadi
tukang parkir dan kuli bangunan�Bento mengadu dan meminta perlindungan
LBH untuk mendampingi pengaduan mereka kepada polisi.

Menurut Bento, 21 Januari lalu, ia dan salah satu temannya hendak
membeli burung dengan menumpang bus kota. Sesampai di daerah Gamping,
Sleman, temannya yang duduk di bangku belakang ternyata sudah tidak
ada. Begitu bus berhenti, Bento pun turun, tetapi di bawah sudah ada
personel polisi yang menantinya. Tas miliknya pun digeledah.

Saat itulah dua personel polisi tersebut memukulinya sembari meminta
agar Bento membayar kepada mereka.

Bento menyebut kedua personel itu paling galak di antara beberapa
personel polisi yang ada, dan biasanya mereka meminta duit lebih banyak.

Para bekas copet di Yogyakarta yang berasal dari sejumlah etnis itu
mengungkapkan, sudah jadi kebiasaan, personel polisi minta jatah ”uang
pulsa” dari para copet dan orang yang biasa disebut pelaku kejahatan ini.

Menurut Bento, mula-mula mereka sebatas meminta voucher telepon
seluler dalam arti sesungguhnya. Kemudian mereka meminta ”mentahan”
alias uang tunai. Jumlahnya pun merangkak naik, awalnya satu-dua ratus
ribu rupiah, lalu hingga satu juta rupiah.

Wajib setor uang pulsa lebih dari Rp 1 juta biasanya ditimpakan kepada
pencopet yang mengantongi barang bukti pencopetan mereka. ”Di mana pun
kami bertemu, apakah di bawah Jembatan Layang Janti di sisi timur Kota
Yogya atau saat kami turun dari bus setelah kerja, jika ketemu mereka,
mereka langsung meminta uang,” kata Bento.

”Bahkan, saat kami tidak lagi berada di dalam wilayah DIY lagi,
misalnya di Purworejo, Jawa Tengah, masih dikejar. ’Wilayah kerjaku
dari Sabang sampai Merauke’,” ujar bekas pencopet lain, sebut saja
namanya Unyil, menirukan argumen personel polisi pemeras.

Unyil menuturkan, para personel polisi itu tahu persis keberadaan para
pencopet. Baik copet kategori hendak tobat maupun copet yang telah
insaf. Maklum, antara mereka dan bekas copet rupanya sudah saling
kenal (karena sebagian di antara pencopet sudah pernah ditangkap).
Bahkan, para personel polisi itu tahu di mana rumah para pencopet dan
nomor telepon mereka.

Yang lebih parah lagi, mereka tidak jarang langsung mendatangi rumah
pencopet bersangkutan. Tujuannya jelas, menagih uang sesuai dengan
batas waktu yang dijanjikan. ”Karena sudah tahu siapa kami, mereka pun
tidak segan menelepon atau mendatangi rumah kami,” kata bekas pencopet
lain.

Meski tidak menggunakan seragam, para bekas copet itu yakin mereka
adalah petugas karena membawa pistol, borgol, dan semacam alat
kebugaran (mereka biasa melihat alat itu dipakai untuk
menginterogasi). ”Kalau sudah menunjukkan alat-alat itu dan mereka
berkata ’milih ini atau ini’ (sambil menunjukkan alat yang dimaksud),
maka tidak ada cara lain. Kami pun bilang, ’Ya sudah, manut saja,
Pak’,” ujar Unyil.

Para bekas copet dan beberapa lainnya yang bermaksud insaf ini
menuturkan, mereka semua pernah patungan Rp 200.000 per kepala. Uang
itu diberikan kepada personel polisi pada tahun 2008 yang, menurut
informasi, hendak digunakan untuk membeli pesawat handy talkie.
”Bahkan, ada yang minta, katanya, mau buat beli komputer segala,”
celetuk salah satu di antara mereka.

”Jika ada personal yang mau berangkat ke 

[F-P-K] Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta

2009-02-07 Terurut Topik Arief Hamdani Gunawan
Rekans ysh.,

Berbicara mengenai norma seputar merokok ada hal yg menarik di bandara 1, 
Jakarta. Bandara seyogyanya merupakan wajah dari suatu negara atau suatu 
propinsi. Kejadiannya begini..

Jika kita makan di salah satu resto di lantai 2 di dalam bandara 1 dan kita 
meminta 'non-smoking area' maka kita akan dianta dan dipersilhakan ke suatu 
ruang yg (jauh lebih) kecil, letaknya di belakang, dan tertutup pula.. 
Sedangkan para perokok di situ bisa dikatakan lebih dihargai, entah mungkin 
karena pelanggan resto lebih banyak perokok, perokok pasti akan memesan banyak 
(paling tidak ada kemungkinan memesan rokok), atau ini cuman kasuistis saja 
yang terjadi berulang kali?


Akhir kata apakah norma di sini sudah diterapkan?



-Original Message-
From: ilyas_ahkab ilyas_ah...@yahoo.co.id

Date: Sat, 07 Feb 2009 22:46:39 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Merokok di Hotel, Tamu Didenda Rp 1 Juta


Ini adalah suatu contoh pola penegakan suatu norma di 
masyarakatsemesting/sebaiknya begitulah cara suatu norma itu 
disosialisasikan kepada masyarakat.

Hukum pada dasarnya adalah edukasi/ bukan sangsi. Sebab manakala kita 
menegakkan hukum adengan menganggap  sangsi maka seseorang merasa 
aman saja ketika untuk suatu pelanggaran dia bisa/sanggup membayar 
sangsinya.

Ketika hukum kita berlakukan/sikapi sebagai edukasi, maka pelaksanaan 
penegakkan hukum akan memberikan pendidikan kepada jiwa sipelaku 
maupun kepada masayarakat secara umum. Sehingga insya Allah 
masyarakat akan tobat dan mikir-mikir untuk melanggarnya. 

M. Ilyas Ahkab
http://mia4457.multiply.com




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ dan 
http://kompas.com/
3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota
4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id
5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[F-P-K] Re: ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono

2009-02-07 Terurut Topik Arief Hamdani Gunawan
Rekans ysh.,


Disadari atau tidak, disengaja atau tidak, gejala yg nampak adalah liputan, 
kontroversi dan polemik yg terjadi krn penganugerahan Doktor HC ke RI1 dari ITB 
di Indonesia ini jauh tidak berimbang  penganugerahan Doktor HC ke RI2 dari 
Soka University di Jepang.


Berita resmi seputar penganugerahan Doktor HC ke RI2 dari Soka University di 
Jepang:
www.soka.ac.jp/en/newstopics/2009_0202.html


Pak Hanief Adrian sebagai civitas acadenica ITB, terimakasih atas uraiannya yg 
mengalir mengenai Indonesia, ITB yang mulai dari sejarah, kiprahnya sampai 
dengan indipendensinya.


Semoga memang ada dari civitas academica Soka University yg mau mengemukakan 
juga ulasannya, atau memang tidak ada yg berani dan tidak ada yg mampu atau mau 
utk melakukannya? Semoga Kompas juga mau dan berani menyikapinya dgn bijaksana 
pengungkapan suara kekecewaan dan pujian yang rimbul kareana keduanya.


Terimakasih


Arief Hamdani Gunawan


-Original Message-
From: Hanief Adrian hanief...@yahoo.co.uk

Date: Sat, 7 Feb 2009 17:04:45 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ITB Akan Anugerahkan Doktor HC ke Yudhoyono


Salam, cuma menyampaikan pernyataan sikap dari salah satu unit kegiatan 
mahasiswa di ITB, PSIK...
 
Merdeka!!!

Dalam perspektif wilayah, Bandung dan Jakarta telah menjadi satu kesatuan 
regional yang membentuk kawasan megaurban Jakarta-Bandung. Dua kota besar ini 
membentuk pola interaksi yang kuat, apalagi dengan adanya jalan tol Cipularang. 
Jakarta menjadi pusat politik dan ekonomi, Bandung menjadi kota jasa dan tempat 
pariwisata bagi orang Jakarta pada hari Minggu. Berhubung Jawa Barat adalah 
daerah belakang Jakarta, dan Jawa Barat beribukotakan Bandung, maka dua kota 
ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Bagian Barat, sekaligus menyebabkan 
penghisapan sumber daya alam dan manusia dan mengakibatkan ketimpangan yang 
luar biasa di wilayah ini.

Betapa timpangnya pemerataan antara dua kota ini dengan daerah belakangnya 
tidaklah perlu ditunjukkan dengan angka-angka yang lebih definitif. Bisa kita 
lihat dari atas Monas dan menara Masjid Agung Bandung, betapa semrawutnya 
pembangunan di kedua kota besar Indonesia ini. Kita tidak dapat menjelaskan, 
apa identitas kedua kota tersebut. Pusat politik ya, ekonomi ya, sosial budaya 
ya, bahkan markas militer yang penting terletak di kedua kota ini. 
Berantakannya kedua kota ini disebabkan oleh menumpuknya berbagai faktor 
produksi ekonomi, modal, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan teknologi. 
Tidak ada usaha untuk pemerataan pembangunan, baik pembangunan infrastruktur 
yang baik, pelestarian lingkungan untuk melindungi fungsi kota dan penduduknya 
dari bencana alam.

Institut Teknologi Bandung terletak di kota Bandung, berdiri sejak 1920, dan 
diresmikan menjadi ITB sejak 2 Maret 1959. Di usianya yang mencapai setengah 
abad, perguruan tinggi teknik tertua di Indonesia ini seharusnya mampu 
menyelesaikan persoalan ketimpangan ekonomi, kemiskinan. ITB harusnya juga 
mampu bertindak sebagai lembaga kaderisasi pemimpin nasional dan menjadi 
penggerak kekuatan moral untuk bersama masyarakat mengontrol kekuasaan politik. 
Kekuasaan politik perlu dikontrol agar tidak korup.

Tapi apa kenyataan yang terjadi? ITB ternyata gagap (atau setidaknya menjual 
prinsip kebenaran ilmiah) dalam menjawab persoalan-persoalan di sekitarnya. 
Mulai dari persoalan TPA Leuwigajah yang tak terdengar lanjutannya, pembangunan 
PLTSa di Gedebage yang ternyata studi kelayakannya dilakukan oleh dosen ITB, 
sampai pada diamnya ITB pada persoalan Babakan Siliwangi. Setelah diteliti dan 
diselidiki, ternyata ITB bukannya gagap, tetapi diam-diam menyetujui 
pembangunan berbagai proyek tidak beres di Kota Bandung.

Akibatnya kredibilitas ITB menurun sebagai institut teknologi, bahkan 
masyarakat sampai pernah berdemonstrasi di depan ITB, prihatin bahwa ITB malah 
turut serta dalam proyek PLTSa Gedebage. Menurunnya kredibilitas ini tentu 
memprihatinkan kita, setelah ITB dicap sebagai tempat kuliah anak orang kaya, 
dan mobil-mobilnya menyebabkan kemacetan. Bagaimana ITB dapat bermanfaat bagi 
masyarakat sekitar, jika masyarakat mempertanyakan kredibilitas ITB.

Belum lagi selesai persoalan yang sangat sesuai dengan kompetensi ITB, muncul 
peristiwa sahnya UU Badan Hukum Pendidikan. Kita mengetahui, memang degradasi 
kualitas ITB muncul sejak Soeharto melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 
Daoed Joesoef memberlakukan Normalisasi Kehidupan Kampus. Rektor menjadi 
penguasa tunggal, kehidupan demokrasi kampus dibungkam, dan Dewan Mahasiswa 
tempat berlatih kepemimpinan dibubarkan. Degradasi kualitas ini terlihat dari 
menurunnya kualitas kader pemimpin nasional yang berasal dari ITB, kecuali 
orang-orang yang memang ‘produk gagal’ NKK, yang tetap memilih jalur sebagai 
pemberontak. Penurunan kualitas kader ini tidak hanya terjadi di ITB, tetapi di 
kampus lainnya. Wajar jika ketika Soeharto turun, tidak ada pemimpin yang 

  1   2   >