Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SUSILO BAMBANG Y. TERMASUK 100 0RANG BERPENGARUH ??

2009-05-25 Terurut Topik Nyoman Bali
Mas Bambang,

Itu khan link untuk kandidat doang.
Ini link untuk pemenangnya.
http://www.time.com/time/specials/packages/article/0,28804,1894410_1893847_1893840,00.html
Walau Pak SBY tidak ada di-list kandidat tapi Pak SBY ada di list pemenang 
majalah Time lohMangkanya Mas Dino ndak jadi di pecat SBY. Maklum Pak SBY 
khan sudah berulang kali kena tipu dengan orang dekatnya beliau. Mulai dari 
urusan Padi sampai urusan Blue Energy.

Kalo ditanya kenapa koq Pak SBY tidak diada di daftar kandidat koq malah bisa 
jadi pemenang. Itu karena  dampak dari proyek pencitraan Pak SBY. Ingin tahu 
berapa biayanya:
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/05/25/151649/1136779/700/ratusan-miliar-hanya-untuk-pencitraan



--- On Mon, 5/25/09, Bambang Sulistomo  wrote:

From: Bambang Sulistomo 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SUSILO BAMBANG Y. TERMASUK 100 0RANG  
BERPENGARUH ??
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, May 25, 2009, 9:47 PM

















  wah, ini apa lagi ya,

bener lho, kagak ada saya cari di list-nya time disini,

gimana om Dino patidjalal nih ?

katanya udah ke amerika untuk ngambil penghargaan itu,

tolong deh, jangan sampai masalah ini makin ruwet nih,

meskipun penghargaan itu belum tentu membuat pendidikan

dinegeri ini jadi murah dan terjangkau,

atau orang miskin bisa dirawat dengan  murah dirumahsakit

salambambangsulisto mo



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik Haniwar Syarif
Kwik  udah nantangBudiono


sobat kita Yanuar Rizky   sdh  nantang  SBY  soal  do not understand



masa  sih  gak dijawab tantangan  ini

kalau gak dijawab   ya  bener kali   issue neo lib itu


HS







At 05:41 PM 25-05-09, you wrote:


>Saya kira menarik bila kita melihat isu ini secara substantif. Kweek 
>menantang Pak Budiono secara terbuka utk berdebat. Kalau kita 
>berapriori bhw Pak Budiono bukan penganut mashab neoliberalisme, 
>maka segala serangan dari pihak lain kita anggap omong kosong. 
>Sebaliknya, kalau kita berapriori bhw semua tuduhan itu benar, maka 
>kita beranggapan semua sanggahan itu omong kosong. Sikap yg mana pun 
>kita ambil kita tidak berpikir obyektif.
>
>Kwik sudah ajukan tantangan kepada Budiono utk naik ke atas 
>gelanggan utk melakukakn "pi bu" secara intlektual.
>
>Kalaulah tantangan itu dilayani oleh Pak Budiono, kita (rayat) akan 
>mendapat pelajaran yg sangat berharga, daripada sekedar melontarkan 
>tuduhan-tudah normatif, kita tidak akan dpt apa. Kweek punya alasan 
>mengapa dia menganggap Pak Budiono penganut mashab neoliberlaisme. 
>Pak Budiono juga punya argumentasinya sendiri bahwa beliau bukan 
>penganut mashab itu.
>Siapa yg benar? Apa indikatornya?
>
>Karena Pak Budiono sekarang sudah menjadi figur politik, tantangan 
>Kweek itu pasti dihitung untung ruginya. Itu yg membuat harapan itu 
>tidak akan terwujud.
>
>Saya kutipkan tantangan Kwik dari situs KB Antara di bawah ini.
>
>sg
>
>http://www.antara.co.id/en/arc/2009/5/23/kwik-challenges-boediono-for-debate-on-neo-liberalism/
>
>Kwik challenges Boediono for debate on neo-liberalism
>
>Jakarta (ANTARA News) - Kwik Gian Gie, a former chief economic 
>minister, has challenged vice presidential candidate Boediono to 
>hold a debate on neo-liberalism and its practice in Indonesia to 
>prove the latter`s real predispositions as an economist.
>"I challenge Boediono and other members of the Berkeley mafia to 
>hold a debate about it (neo-liberalism) because I am quite convinced 
>Boediono is in a position where he hates the state`s role in the 
>market," Kwik said in a public discussion themed "Self-reliant 
>Economy versus Neo-liberal Economy" here Friday.
>
>He said he had a lot of proof that Boediono, former economic affairs 
>coordinating minister in President Susilo Bambang Yudhoyono`s 
>cabinet and later Bank Indonesia governor, was a strong advocate of 
>the free market and against any form of state intervention.
>
>Therefore, he said, he very much doubted the sincerity of Boediono`s 
>recent statement that the market needed to be regulated by the state 
>and Indonesia must be freed from IMF and World Bank intervention.
>
>In Kwik`s view, Boediono`s appointment as Susilo Bambang Yudhoyono`s 
>running mate in the upcoming presidential election was all the more 
>proof that the present administration was far from committed to 
>achieving economic self-reliance, and that this would remain so if 
>the Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono pair won the election.
>
>Kwik was coordinating minister for economic affairs in the Megawati 
>Soekarnoputri administration from 2001 to 2004. (*)



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] For Kompas

2009-05-25 Terurut Topik Erwan Susandi
- Iklan Non komersil berisikan ajakan mendaptar/memilih.
- Membuka kolom keluhan/saran pendapat tentang pemilu.
- Menerangkan bagaimana memilih dengan cerdas.
- Dan banyak lagi yang bisa di lakukan kompas.
Tapi pertanyaan saya apa usaha itu ada dan maksimal, sepertinya yang
dapat menilai adalah pembaca.




Pada tanggal 25/05/09, uthie  menulis:
> bagaimana cara kompas untuk menyadarkan masyarakat dalam mengikuti peran
> pemilu capres dan cawapres?terimakasih




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY-Boediono Terus Diserang, Hatta Temui PDI-P dan Golkar

2009-05-25 Terurut Topik ajegile


Jendral Susilo rupanya memang serius melecehkan rakyat & merusak tatanegara 
Indonesia dengan memakai Sekretariat Negara sebagai tim pemenangan pemilunya. 

Kubu Mega & kubu Kalla bukan cuma harus menolak bertemu Hatta Rajasa tapi juga 
ambil sikap tegas atas langkah-langkah merusak yang dilakukan kubu Susilo. 

Sudah lamban ngawur pula. 

ajeg=

--- From: Agus Hamonangan 

> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/16263761%20/sby-boediono.terus.diserang.hatta.temui.pdi-p.dan.golkar
>
> JAKARTA, KOMPAS.com — Serangan terhadap pasangan capres-cawapres Susilo 
> Bambang Yudhoyono-Boediono terus meluncur dari kubu koalisi PDI-P dan 
> Golkar.
> 
> Sebelum berlarut-larut, Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono Hatta Rajasa, 
> yang juga Menteri Sekretariat Negara, berencana menemui kedua parpol 
> senior tersebut. 
> 
> "Saya akan bertemu dengan kedua ketua tim pemenangan, Fahmi Idris (ketua
> pemenangan JK-Win), dan Theo Syafei (ketua pemenangan Mega-Pro). 
> Intinya, saya ingin mengajak teman-teman untuk berkampanye secara sehat 
> dan mendidik," ujar Hatta, Senin (25/5) sore di Bravo Media Center, 
> Jakarta. 
> 
> Hal yang sama disampaikan oleh juru bicara tim sukses SBY-Boediono, 
> Rizal Mallarangeng. 
> 
> "Kita mungkin akan makan siang atau makan malam. Intinya kita ingin 
> menyampaikan, marilah imbau teman-teman tim sukses yang mungkin terlalu 
> antusias membela calon yang diusung," katanya. 
> 
> Kubu Partai Demokrat, kata Rizal, tidak pernah menyampaikan tuduhan-
> tuduhan miring kepada pihak lawan. Terkait waktu pertemuan, keduanya 
> belum menyebut secara spesifik.
>
> HIN 





  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik manneke budiman
Kalo mau liat bangsa ini bersatu padu, mulailah dulu dengan membantu bikin FPK 
nggak jadi sampah partisan seperti sekarang ini. Anda kontribusinya di bagian 
mana? Nambah sampah atau menjernihkan kesemrawutan yang disebabkan 
sampah-sampah itu?
 
Gak ada jaminan jika SBY-Boediono naik tahta maka tidak ada partai-partai akan 
jadi berantakan. Gak ada jaminan juga kalo JK-Wiranto naik, partai-partai akan 
beres, gak ada jaminan juga kalo Mega-PS naik tahta, pratai-partai lalu bersatu 
padu.
 
Emangnya partai-partai itu taman kanak-kanak, kok untuk bersatu saja mesti 
dijamin-jamin presiden? Kalo gak bisa jaga kekompakan diri sendiri, mending 
berantem aja sekalian biar makin cepet bubar. Jangan pake ngadu dan minta 
jaminan dari capres-cawapres. Kalo parpol masih bisa diadu domba orang luar, 
memang gak pantes jadi parpol.
 
Anda mundurnya terlalu jauh ke balakang Bung Bambang, sampe ke masa Orba 
bertahta segala. Waktu tahun 80-an Orba lagi jaya-jayanya dengan dukungan solid 
Golkar, bukankah Anda adalah kader Golkar? Apa yang Anda lakukan waktu itu, 
Bung Bambang? Untuk kepentingan rakyat, ataukah untuk kepentingan Babe?
 
manneke

--- On Mon, 5/25/09, Bambang Sulistomo  wrote:


From: Bambang Sulistomo 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Memang Penganut Neoliberal?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Monday, May 25, 2009, 6:19 PM








om manneke,
saya hanya ningin melihat bangsa ini bersatu padu
menghadapi kesulitan dimasa depan,
tapi kalau seperti sekarang ini,
apa yang kita lihat,
bagaimana semua parpol yang berkoalisi ternyata terpecah belah,
terutama partai pan, pkb, pks, pdp, ppp , dsb.
apa ada jaminan jika om beye dan om budiono naik tahta ,
tidak ada lagi partai yang akan ikut-ikutan berantakan,
tolong sampaikan ini pada om beye dong,
tentu kita tidak mau menuduh bahwa hal itu akibat strategi politiknya
om beye yang mantan kasospol abri,
karena kita belum lupa pada masa lalu,
waktu tokoh-tokoh islam membentuk partai muslimin indonesia,
dengan pak roem atau pak safruddin sebagai ketuanya,
tapi kemudian harus dilarang,
bagaimana organisasi persatuan wartawan indonesia
harus disesuaikan dengan kehendak sang babe, dan om harmoko yang diangkat.
bagaimana kasus muktamar nu di cipasung, yang ricuh untuk menolak gus dur
bagaimana partai ppp dibawah j naro juga harus disesuaikan,
bagaimana partai pdi dibawah surjadi atau megawati harus disesuaikan
berganti-ganti,
sehingga kalau perlu kantor pdi juga harus diserb.
dan banyak kejadian yang lain, pasti om manneke punya daftarnya dong.
semua itu dikerja-in untuk dan demi kepentingan sang babe.
bukankah kita masih sepakat peranan partai yang sehat itu apa aja,
bukankah kita sepakat, bahwa kita akan menciptakan sistem politik yang
sehat,
bukankah kita sepakat bahwa kedaulatan rakyat itu bagian kehidupan dari
negeri ini,
bukankah kita sepakat bahwa peran pengawasan sosial itu masih penting,
bukankah kita sepakat bahwa pemerintahan yang otoriter itu cenderung korup,
bukankah kita sepakat bahwa negeri ini sangat bhineka
salambambangsulisto mo.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hai Kau Keledai!

2009-05-25 Terurut Topik verdi adhanta
Saya pikir, siapapun nanti yang akan jadi pres/cawapress, akan tetap berhaluan 
Neolib. Baca posting bu Titiana. Indonesia tak punya suprastruktur ataupun 
keberanian untuk keluar dari situ. 

Gampang mengatakan "ekonomi kerakyatan" -- tapi kita tahu benar itu adalah 
sebuah perjalanan panjang, dan 5 tahun itu tidak memadai bagi sebuah ego yang 
saya pikir dimiliki oleh setiap calon, untuk (tidak ikut) meraih payback 
investasi itu. 

Banyak dari kita juga belum punya mentalitas untuk itu. Apabila ada seseorang 
yang melakukan survei, misalnya, mengajukan pertanyaan pada karyawan di 
sepanjang jalan Sudirman : Apakah Anda siap meninggalkan ruangan kantor Anda 
untuk memulai sendiri sebuah usaha dengan tabungan Anda sekarang ... ? Saya 
pikir, jawabannya lebih banyak tidak. Bukan berarti ekonomi rakyat berarti 
banyak orang harus meninggalkan tempat kerjanya, tapi itu adalah sebuah cara 
untuk mengukur mentalitas seseorang dalam berpikir mandiri. 

Saya pikir, sebuah Bangsa adalah bagaimana rakyatanya; Saat orang-orang siap 
berdiri sendiri, negaranya pun juga akan alamiah begitu.
   
Cuma pikiran saya, tidak perlu ditanggapi serius.




From: Adyanto Aditomo 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 24, 2009 14:47:31
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hai Kau Keledai!





Bung Verdi Adhana,
 
Bukankah yang saat ini dilakukan oleh SBY dengan Tim Ekonominya yang cenderung 
berkiblat ke IMF mirip dengan kebijakan Suharto?
 
Salah satu contohnya adalah kebijakan Pemerintah yang menerapkan pajak import 0 
% untuk susu, telah membuat peternak Sapi Perah collapse.
Hanya saja bedanya dengan Suharto, kebijakan SBY tersebut mendapat dukungan 
penuh dari Partai - Partai Islam yang berkoalisi dengan PD.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wuih... Istri-istri Pejabat Pemkot Makassar ke Eropa

2009-05-25 Terurut Topik daniel_elisabet
Wah-wah... Mudah-mudahan kotaku tidak kotor dan jorok lagi setelah lihat Eropa. 
Ironis, karena penilai Adipura menilai Makassar makin jorok dan nilainya turun 
tahun ini... Gimana mau banggakan pantai Losari di kota yang sampah beterbangan 
di mana2?

Daniel
Makassar  
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Agus Hamonangan" 

Date: Mon, 25 May 2009 21:43:55 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Wuih... Istri-istri Pejabat Pemkot Makassar ke 
Eropa


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/06385374%20/wuihistri-istri.pejabat.pemkot.makassar.ke.eropa



DENHAAD, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Edy Kosasih 
Parawansa bersama rombongan menghadiri event Tong Tong Fair (TTF) 2009 di 
Rotterdam, Sabtu (23/5) dan Minggu. TTF adalah event promosi dan investasi 
pariwisata tahunan di sana.

Rombongan akan kembali ke Makassar pada 27 Mei 2009 setelah melakukan kunjungan 
ke Belgia dan Perancis. Tak dijelaskan apa maksud kunjungan mereka ke kedua 
negara itu.

Turut hadir bersama Edy adalah Asisten I Ruslan Abu, Kepala Dinas Perindustrian 
dan Perdagangan Riefad Suaib, Kepala Bagian Humas Kasim Wahab, Ketua Kadin 
Makassar Bahar Ngitung, dan para istri.

Bersama para istri, mereka menyebarkan ratusan brosur, souvenir berupa 
gantungan kunci khas Makassar, leaflet, dan beberapa buku tentang Makassar 
kepada pengunjung Pasar Tong Tong yang didominasi pengunjung asal Eropa. Mereka 
juga mengunjungi paviliun Indonesia serta bertemu dengan sejumlah pengusaha dan 
pejabat kota setempat.

Dalam pertemuan itu, Pemkot Makassar menggelar event pariwisata bertajuk "Just 
for Rotterdam" di Benteng Rotterdam, Makassar, 1-2 Agustus. Untuk event itu, 
Pemkot Makassar mengajak Wali Kota Rotetrdam Ahmed Aboutaleb untuk hadir.

Ketika melakukan kunjungan ke Amsterdam, Eddy menjelaskan, pihaknya juga akan 
menggelar Visit Losari yang akan berlangsung pada 9-10 Oktober 2009 di 
Makassar. Ini merupakan event pariwisata tahunan di Pantai Losari Makassar. 
(jid)   







[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UI Menduduki Peringkat 50 Besar Asia

2009-05-25 Terurut Topik i|m|a|n|d|a| a|m|a|l|i|a|™
Bagus tapi kalo mahal ya sama aja ...
Masalahnya anak - anak pintar d negri ini sebagian besar bukan berasal dari 
orang tua yang cukup berada, yang mampu mengeluarkan puluhan juta untuk uang 
kuliah anaknya. Kalo anaknya cuma 1 ga masalah ! Kalo lebih dari satu ??

Sayang sekali. Karna d negri ini sebenarnya banyak sekali mereka yang kurang 
mampu tapi secara kecerdasan mereka diatas rata - rata. Namun akhirnya harus 
kalah bersaing dengan mereka yang biasa - biasa aja tapi kaya.

Kira - kira gmana ya solusinya untuk hal ini ?





i|m|a|n|d|a|  a|m|a|l|i|a|™ 

♥Sent from my cutie |Bold|berry|™ ~ 
Powered by Telkomsel BlackBerry ®

-Original Message-
From: "Agus Hamonangan" 

Date: Mon, 25 May 2009 22:06:11 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UI Menduduki Peringkat 50 Besar Asia


http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/05/25/15223843/UI.Menduduki.Peringkat.50.Besar.Asia

DEPOK, KOMPAS.com — Lembaga pemeringkat universitas dunia, Times Higher 
Education (THES), mengumumkan, Universitas Indonesia (UI) menduduki peringkat 
ke-50 besar di Asia, sedangkan Universitas Gajah Mada (UGM) peringkat ke-63 
Asia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) peringkat ke-80 Asia. 

Wakil Kepala Humas UI Devie Rahmawati di Depok, Senin (25/5), mengatakan, 
posisi ini menempatkan UI unggul di atas universitas-universitas dalam negeri, 
tetapi berada di bawah beberapa universitas negara Asia lain, seperti Keio 
University, Jepang (ke-19); University of the Philippines (ke-22); Osaka 
University (ke-24); dan Shanghai Jiao Tong University (ke-32). Sejumlah 
universitas lain yang peringkatnya dibawah UI, yaitu Pusan University, Korsel 
(ke-58); University of Delhi (ke-60); Tokyo University of Science (ke-67); dan 
Tokyo University of Agriculture and Tech (ke-93). 

Menurut dia, saat ini tercatat ada 29 metodologi pemeringkatan universitas, 
tetapi hanya ada tiga pemeringkatan yang memiliki reputasi internasional, yaitu 
Times Higher Education (THES), Sanghai Jiao Tong University, dan Webometrics. 

Ia menjelaskan, melalui pemeringkatan, setiap universitas akan memiliki panduan 
obyektif untuk memetakan keunggulan dan kelemahan antar-PT di seluruh dunia. 
Hal ini dimungkinkan karena peningkatan prestasi setiap tahun hanya dapat 
dilakukan bila secara konsisten memenuhi kriteria-kriteria penilaian. 

THES sendiri dalam melakukan evaluasi prestasi universitas di Asia menggunakan 
sembilan indikator, yaitu mengukur kualitas penelitian (academic per review) 
lewat survei di kalangan akademik dengan pembobotan senilai 30 persen. 

Kedua, rasio staf pengajar dan mahasiswanya (student faculty ratio) dengan 
bobot 20 persen. Ketiga, citations per paper, yaitu seberapa banyak penelitian 
universitas terkait dikutip (bobot 15 persen). Keempat, employer review, sebuah 
survei untuk menguak informasi tentang kesiapan kerja lulusan (bobot 10 
persen). 

Kelima, papers per faculty (15persen). Keenam, inbound exchange students (2,5 
persen). Ketujuh, outbound exchange students (2,5 persen). Kedelapan, 
international students (2,5 persen) dan kesembilan, international faculty (2,5 
persen). 

Selain itu, juga terdapat lima bidang akademik yang menjadi subyek penilaian, 
yaitu arts dan humanities, engineering dan IT, life sciences dan biomedicine, 
natural sciences, serta social sciences. Saat ini UI berada di peringkat 18 
besar Asia untuk kategori social sciences.


BNJ 
Sumber : Ant




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om manneke,
saya hanya ningin melihat bangsa ini bersatu padu
menghadapi kesulitan dimasa depan,
tapi kalau seperti sekarang ini,
apa yang kita lihat,
bagaimana semua parpol yang  berkoalisi ternyata terpecah belah,
terutama partai pan, pkb, pks, pdp, ppp , dsb.
apa ada jaminan jika om beye dan om budiono naik tahta ,
tidak ada lagi partai yang akan ikut-ikutan berantakan,
tolong sampaikan ini pada om beye dong,
tentu kita tidak mau menuduh bahwa hal itu akibat strategi politiknya
om beye yang mantan  kasospol abri,
karena kita belum lupa pada masa lalu,
waktu tokoh-tokoh islam membentuk partai muslimin indonesia,
dengan pak roem atau pak safruddin sebagai ketuanya,
tapi kemudian harus dilarang,
bagaimana organisasi persatuan wartawan indonesia
harus disesuaikan dengan kehendak sang babe, dan om harmoko yang diangkat.
bagaimana kasus muktamar  nu di cipasung, yang ricuh untuk menolak gus dur
bagaimana partai ppp dibawah j naro juga harus disesuaikan,
bagaimana partai pdi dibawah surjadi atau megawati harus disesuaikan
berganti-ganti,
sehingga kalau perlu kantor pdi juga harus diserb.
dan banyak kejadian yang lain, pasti om manneke punya daftarnya dong.
semua itu dikerja-in untuk dan demi kepentingan sang babe.
bukankah kita masih sepakat peranan partai yang sehat itu apa aja,
bukankah kita sepakat, bahwa kita akan menciptakan sistem politik yang
sehat,
bukankah kita sepakat bahwa kedaulatan rakyat itu bagian kehidupan dari
negeri ini,
bukankah kita sepakat bahwa peran pengawasan sosial itu masih penting,
bukankah kita sepakat bahwa pemerintahan yang otoriter itu cenderung korup,
bukankah kita sepakat bahwa negeri ini sangat bhineka
salambambangsulistomo.


2009/5/25 manneke budiman 



> Juga jangan gampang terkesima sama deklarasi di tempat buangan sampah,
> pidato dengan banyak kata bahasa Inggris, pertumbuhan ekonomi 2 dijit, istri
> jilbaban, ataupun janji segalanya mau cepat (ingat, ngebut benjut).
>
> manneke




> --- On Sun, 5/24/09, Agus Sugeng 
> >
> wrote:
>
> From: Agus Sugeng >
> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal?
> To: 
> Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
> Received: Sunday, May 24, 2009, 9:55 PM
>
>
> waduh jgn terkesima dengan penampilan sandal jepit donk. Kalau hanya dengan
> bersandal jepit saja, semua org bisa bersandiwara. Mari kita liat dengan hal
> yg berkeilmuan donk
>
> ATS



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LANJUTKAN : INDONESIA BANGKRUT

2009-05-25 Terurut Topik bungaran
Silahkan baca referensi :
http://kau.or.id/content/view/105/2/
http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/24/0642591/rupiah.jeblok.utang.ri.nambah.\2335.miliar.dollar.as

Rasio cadangan devisa dengan utang bisa menimbulkan banyak persepsi seperti 
krisis likuiditas, dll. Benar total utang yang telah jatuh tempo tersebut, 
tidak seluruhnya harus langsung dibayarkan. Sebab, beberapa dari utang-utang 
tersebut masih bisa diperpanjang sesuai dengan struktur pinjamannya.

Tapi ingat Rasio utang terhadap Cadangan devisa (debt to reserve ratio). Rasio 
utang terhadap cadangan devisa masih tinggi, Jika terjadi penurunan cadangan 
devisa dan jumlah utang semakin membengkak tentu rasio utang terhadap cadangan 
devisa semakin tinggi. Apalagi dalam krisis global ini, penurunan cadangan 
devisa bisa disebabkan oleh intervensi yang dilakukan oleh BI untuk 
menjagastabilitas nilai tukar rupiah.

Untuk menurunkan rasio utang terhadap cadangan devisa,(Mungkin)pemerintah 
menempuh berbagai cara di antaranya dengan memanfaatkan pinjaman bilateral atau 
fasilitas bilateral swap arrangement.

Krisis bisa terjadi, yang dapat mengancam ketahanan sektor keuangan(Cadangan 
Devisa) karena utang luar negeri atau modal asing yang masuk banyak yang 
ditempatkan dalam Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara (yang 
jumlahnya cenderung terus meningkat) ditarik pada saat bersamaan. Jika ini 
terjadi tentu kita akan lebih sulit membayar utang pada saat jatuh tempo.


http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/03/29/12561892/tahun.ini.utang.sw\asta.jatuh.tempo.35.miliar.dollar.as
Tahun ini utang swasta yang jatuh tempo mencapai US$35 miliar, atau lebih 
separuh dari total cadangan devisa yang cuma US$ 51 miliar.

Bagaimana jika tahun ini modal asing yang ditempatkan di surat berharga 
domestik itu tiba-tiba secara serentak mendadak mengalir keluar (sudden 
reversal).

Soal pajak,Utang, PDB:
Teorinya begini: Semakin menurunnya rasio utang terhadap PDB, kan harus 
diimbangi meningkatnya rasio pajak. Tapi kenyataan kan tidak PDB (nominal)naik 
tapi Utang semakin membengkak dan rasio pajak kecil.

Teorinya kinerja perekonomian tidak dilihat dari PDB Nominal, karena yang 
dipakai adalah PDB Riil, sebab sudah mengeluarkan faktor2 seperti inflasi dll. 
Pertumbuhan ekonomi diukur berdasarkan PDB riil.

Jika kita memakai data Departemen Keuangan http://www.dmo.or.id
Tahun 2008
PDB Nominal : Rp 4954 Trilyun
PDB Riil (Konstan) : Rp 2082 Trilyun
Utang Negara : Rp 1623 Trilyun

Tahun 2004
PDB Nominal : Rp 2.303 Trilyun
PDB Riil (Konstan) : Rp 1.660 Trilyun
Utang Pemerintah :Rp 1,275 Trilyun
Kalau kita mau bandingkan Rasio Hutang terhadap PDB Riil, maka :

Tahun 2004 : Rasio Hutang terhadap PDB Riil adalah 76,8%.
Tahun 2008 : Rasio hutang terhadap PDB Riil adalah 77,95%.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Teguh Santoso  wrote:
>
> Lagi-lagi hanya data di layar Notebook. Cape juga. Mbok sekali2 kampanye
> dengan program yang kongkrit lah, agar tidak ini mestinya itu, agar tidak
> anu mestinya ini.
> 
> yah kalo cuman ngomongin kejelekan orang laon mah, gampang, es pe el kata
> anak2, gampii kata ABG.
> 
> Asli, makin lucu aja deh bapak2 ini.
> 
> salam
> teguh santoso
> 
> 2009/5/22 bungaran 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ratna Sarumpaet Cabut Pendampingan untuk Manohara

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/05/25/e180617/Ratna.Sarumpaet.Cabut.Pendampingan.untuk.Manohara


JAKARTA, KOMPAS.com — Ratna Sarumpaet Crisis Centre (RSCC) akhirnya mencabut 
kesediaannya untuk mendampingi Manohara Odelia Pinot, model yang diduga diculik 
oleh putra mahkota Kerajaan Kelantan, Malaysia.

Keputusan tersebut diambil Ratna, pimpinan RSCC, lantaran pihaknya menilai 
tidak ada keseriusan dari ibu Manohara, Deasy Fajarina, dalam proses 
penyelidikan kasus tersebut. "RSCC mulai sejak saat ini, Senin (25/5), mencabut 
kesediaannya menangani kasus ini," ujar Ratna Sarumpaet kepada wartawan di 
Mabes Polri, Jakarta, Senin.

RSCC kecewa, Deasy tidak memenuhi hampir seluruh komitmen yang telah dibuat 
bersama. Menurut Ratna, Deasy tidak menunjukkan kesungguhannya dalam mendukung 
upaya hukum yang sedang ditempuh RSCC.

"Dan yang sangat mengganggu, tidak ada upaya atau kesungguhan Deasy mendukung 
semua upaya hukum yang ditempuh. Dua kali dipanggil Mabes Polri untuk gelar 
perkara dan pembuatan berita acara, tidak dipenuhi," ujarnya.

Selain itu, Deasy juga tidak memenuhi janjinya untuk menyerahkan barang bukti 
dengan alasan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Terkadang, kata Ratna, 
Deasy beralasan sedang sakit. Namun, dia justru melihat Deasy sedang tampil di 
televisi.

Ratna menyayangkan sikap Deasy tersebut. Sebab, ini berkaitan dengan nasib 
seorang anak perempuan di negeri orang. "Kalau kejadian ini memang terjadi kan 
kasihan anaknya (Manohara)," ucap Ratna. (BOB)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik andreas.wicaks...@ymail.com
Saya setuju sekali dengan pendapat Ibu Evi, bahwa meskipun itu permintaan pihak 
kedubes, kita mestinya bisa menjelaskan soal kaidah-kaidah bahasa kita.

Tetapi masalhanya, Bu, seperti yang saya tulis sebelumnya. Kata "Cina" dalam 
bahasa Indonesia ini adalah politk bahasa yang dipakai untuk menghina dan 
menghukum orang Tionghoa di Indonesia pada masa orde baru.

Bukankah sebelum masa orde baru, kata yang dipakai dalam bahasa Indonesia 
adalah "tionghoa" dan "tiongkok?"

Sekarang pihak yang mengeluarkan surat edaran perubahan nama sudah tidak ada, 
mengapa kita tidak menyebut etnis Tionghoa dengan nama yang mereka setujui. 
Apakah kita mau kalau orang Malaysia menyingkat "indonesia" dengan "indon"? 
Saya rasa banyak yang berkeberatan, khan Bu.

Andreas.

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bamboopinetr...@... wrote:
>
> Meskipun itu permintaan pihak kedubes namun, kan, dalam bahasa Indonesia tak 
> dikenal pelafalan seperti dalam bahasa Inggris u/kata CHINA.  Selain itu, 
> dalam kamus kita pun yg dikenal yaitu CINA, tanpa 'H'.
>
> Makin banyak pihak yang makin bodoh dan dibersedia diperbodoh pihak lain, 
> yang secara tidak langsung memperkenakan jati diri bangsanya diperkosa, lewat 
> penggunaan bahasa dan tata bahasa.  Contoh lain yang tak kala memiriskan 
> yaitu dalam penggunaan tanda baca dan kata penghubung.   Semisal u/kata 
> 'dan', yang dalam bahasa Indonesia kata hubung dan tidak perlu dipisahkan 
> dengan tanda baca 'koma' seperti dalam bahasa Inggris u/menyatakan suatu 
> hubungan yang setara.  Contohnya:  Maskot kubu Menteng adalah Aburizal, Akbar 
> dan Agung.  Bukannya: Maskot kubu menteng adalah Aburizal, Akbar, dan Agung.  
> Pada kalimat kedua (yang merupakan contoh penulisan bahasa Indonesia yang 
> salah, setelah kata Akbar didapati tanda baca 'koma' sebelum kata penghubung 
> 'dan') ini merupakan contoh penulisan dengan penggunaan tata bahasa Inggris.
>
>
> Kasihan sekali bangsaku makin tak mengenal dirinya  Abis sih presidennya 
> sendiri jauh lebih bangga berbahasa asing dan niru2 asing dibandingkan 
> menjadi diri sendiri!
>
>
>
> ED
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Uji Dukungan Mega-Pro, Repdem Gelar Satu Juta Tanda Tangan

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS Ingki Rinaldi


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/21140619/uji.dukungan.mega-pro.repdem.gelar.satu.juta.tanda.tangan


JOMBANG, KOMPAS.com — Relawan Pejuang Demokrasi atau Repdem, Senin (25/5), 
menguji kekuatan basis massa pendukung calon presiden Megawati Soekarnoputri 
dan calon wakil presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Jombang. Hal itu mereka 
lakukan dengan menggelar kain putih ukuran 20 x 90 meter di sepanjang Jalan 
Dipenegoro, Jombang.

Sebanyak satu juta tanda tangan ditargetkan bisa terkumpul dari simpatisan 
pasangan calon presiden dan wakil presiden itu dari enam wilayah kabupaten dan 
kota, yakni di Kabupaten Jombang, Kabupten Nganjuk, Kabupaten dan Kota 
Mojokerto, serta Kabupaten dan Kota Madiun.

"Sejauh ini sudah terkumpul sekitar 300.000 tanda tangan dari Nganjuk dan 
Madiun," kata Koordinator Wilayah Repdem, A Saviil Anam.

Repdem merupakan organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) 
yang dipimpin Budiman Sujatmiko.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendukung SBY Tepis Isu Neoliberal

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/26/00420862/Pendukung.SBY.Tepis.Isu.Neoliberal



SURABAYA, KOMPAS - Pendukung calon presiden dan wakil presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono-Boediono di Jawa Timur melakukan berbagai upaya untuk menepis stigma 
neoliberal pada pasangan itu. Selain mendorong koperasi di pesantren-pesantren, 
disiapkan pula program perbaikan rumah kumuh dan pasar sembako murah.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Indonesia Bisa (IB) Jatim 
Bagus Haryosuseno dan anggota Dewan Pembina DPD IB Jatim Fathorrasjid di 
sela-sela konsolidasi pimpinan cabang IB Jatim, Senin (25/5) di Surabaya.

"Kalau dari sisi popularitas, (SBY-Boediono) lebih mudah. Tetapi tantangan 
(yang dihadapi) besar, seperti isu neoliberal. Karena itu, kami akan 
menggalakkan kopontren (koperasi pesantren) dan Puskud (Pusat Koperasi unit 
Desa)," kata Fathorrasjid kemarin.

Fathorrasjid menambahkan, Ketua Umum Puskud Jatim Mardjito yang saat ini 
menjabat anggota DPD dari Jatim akan memimpin tim satuan tugas pemenangan 
SBY-Boediono. Selain itu, tiga anggota DPD 2004-2009 dari Jatim KH Mahmud Zain, 
KH Mujib Imron, dan KH Nurruddin A Rahman juga akan bergabung memenangkan 
SBY-Boediono.

Bagus mengatakan, tim pemenangan SBY-Boediono yang bukan dari mesin partai ini 
akan mendorong kegiatan-kegiatan penjaringan simpatisan sehingga menjadi 
pemilih SBY. Karena target pemenangan SBY-Boediono di Jatim mencapai 70 persen, 
beberapa strategi disiapkan seperti pasar sembako murah, penandatanganan 
dukungan terpanjang, kawin massal, sunatan massal, dan perbaikan rumah kumuh.

Kegiatan pembenahan rumah kumuh sesungguhnya program Pemerintah Provinsi Jatim. 
Pada 2009, akan direnovasi 10.000 rumah kumuh di sepuluh kabupaten di Jatim. 
"Pemprov Jatim hanya trigger, nanti kami melanjutkan dengan menggandeng 
pengusaha supaya target perbaikan 1,4 juta rumah kumuh bisa tercapai," kata 
Bagus.


INA 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY-Boediono Terus Diserang, Hatta Temui PDI-P dan Golkar

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/16263761%20/sby-boediono.terus.diserang.hatta.temui.pdi-p.dan.golkar



JAKARTA, KOMPAS.com — Serangan terhadap pasangan capres-cawapres Susilo Bambang 
Yudhoyono-Boediono terus meluncur dari kubu koalisi PDI-P dan Golkar.

Sebelum berlarut-larut, Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono Hatta Rajasa, yang 
juga Menteri Sekretariat Negara, berencana menemui kedua parpol senior 
tersebut. 

"Saya akan bertemu dengan kedua ketua tim pemenangan, Fahmi Idris (ketua 
pemenangan JK-Win), dan Theo Syafei (ketua pemenangan Mega-Pro). Intinya, saya 
ingin mengajak teman-teman untuk berkampanye secara sehat dan mendidik," ujar 
Hatta, Senin (25/5) sore di Bravo Media Center, Jakarta. 

Hal yang sama disampaikan oleh juru bicara tim sukses SBY-Boediono, Rizal 
Mallarangeng. 

"Kita mungkin akan makan siang atau makan malam. Intinya kita ingin 
menyampaikan, marilah imbau teman-teman tim sukses yang mungkin terlalu 
antusias membela calon yang diusung," katanya. 

Kubu Partai Demokrat, kata Rizal, tidak pernah menyampaikan tuduhan-tuduhan 
miring kepada pihak lawan. Terkait waktu pertemuan, keduanya belum menyebut 
secara spesifik.


HIN 






[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik andreas.wicaks...@ymail.com


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Mamang  wrote:
>
> Ass.Wr.Wb.
>
> Disinilah yg ingin saya sampaikjan sejak dari dulu tapi masih terbenam di
> lubuk hati kecil ku ini, mengapa kata Cina oleh etnik Cina yg lahir dan
> dibesarkan disini merasa diri suatu penghinaan, apa Batak, Sunda dan Ambon
> kalau kita sebut meresa terhina. Memang sewaktu kecil dulu suka ngeledek2
> dgn menyebut2 nama2 suku yg ada, tapi itu hanya sepintas saja utk
> melampiaskan rasa, yg ada dibenak hatinya, setelah itu hilang dan lupa lagi
> dan biasa2 saja.




Pak Mamang, kata Cina untuk orang Cina di Malaysia tidak ada konotasi 
penghinaan. Tetapi berbeda dengan penggunaan kata Cina di Indonesia. Seperti yg 
saya tulis pada postingan saya sebelumnya, sama seperti kata "negro," Di 
Amerika kata tsb kata yang penuh dengan nuansa penghinaan, berbeda jika istilah 
tsb dipakai di Perancis atau Spanyol.

Mungkin kata "cina" bagi etnis tionghoa di Indonesia itu seperti kata "indon" 
bagi orang Indonesia.






> Djung Ghuo oleh Belanda, kata itu direstui sampai2 pada Kemerdekaan kita pun
> melafal dlm Bhs Indonesia sebagai Tionghwa sedang Negaranya Tiongkok.
> Sedang Nama Negara itu dalam daftar PBB adalah China, kenapa hanya di
> Indonesia masih ingin menyebut sebagai Negara Tiongkok serta Tionghwa, apa
> iya etnik2 Cina di Indonesia ini masih mau mempertahankan nama itu sebagai
> mengkultuskan diri bahwa mereka adalah Turunan Tiongkoka,
> Negara diatas Langit.
> Perlu dipertimbangkan nama itu sesuai dengan nama2 yg ada dalam Daftar PBB
> bukan Djung Ghuo tapi China dan secara otomatis Cina sesuai dgn Lalafal Bhs
> Indonesia.
> Tdk usah memisahkan dirilah, jika ingin menjadi Warga Indonesia yg teladan,
> gitu.
> Sedang bagi anak2 muda mereka tdk merasa tersinggung karena sdh mengadaptasi
> dgn lingkungan dgn baik, cuma diantara orang2 mereka yg tua2 merasa bahwa
> mereka harus diperlakukan lebih terhormat sama sewaktu pada jaman Penjajahan
> Belanda yg sdh mendapat Fasilitas dari Penjajah berbentuk Tanah, Pendidikan
> dan Jabatan di lingkungan Pemerintah Penjajah.
>
> Sekarang setelah Mordernisasi dan Demokrasi, kok masih ada juga diantara
> mereka yang masih merasa terhina jika disebut asal Cina, sebab ingin disebut
> sebagai dari Tiongkok sedang Tiongkok selkali lagi tidak terdaftar dalam
> Lembaga PBB hanya oleh Pemerintah China saja yang menyebut dirinya Negara
> Djung Ghuo dan tidak pernah protes ke Lembaga PBB tersebut.






Mungkin Pak Mamang perlu melihat situs resmi PBB yang ditulis dalam bahwa 
Mandarin.

Nama negara Cina dalam daftar PBB yang berbahasa Mandari adalah: Zhonghua 
Renmin Gunghe Guo, yang disingkat menjadi Zhongguo. Sedangkan bahasa Mandarin 
disebut "Zhongwen."

Jadi, pendapat Bapak bahwa kata Zhongguo/Tiongkok itu tidak sesuai dengan nama 
PBB adalah tidak benar.

Andreas.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SUSILO BAMBANG Y. TERMASUK 100 0RANG BERPENGARUH ??

2009-05-25 Terurut Topik Bambang Sulistomo
wah, ini apa lagi ya,
bener lho, kagak ada saya cari di list-nya time disini,
gimana om Dino patidjalal nih ?
katanya udah ke amerika untuk ngambil penghargaan itu,
tolong deh, jangan sampai masalah ini makin ruwet nih,
meskipun penghargaan itu belum tentu membuat pendidikan
dinegeri ini jadi murah dan terjangkau,
atau orang miskin bisa dirawat dengan  murah dirumahsakit
salambambangsulistomo





2009/5/25 myncokimori 

>
>
> KOK SAYA CARI DI
>
> http://www.time.com/time/specials/packages/completelist/0,29569,1883644,00.html
>
> TIDAK ADA
> TOLONG MANA YANG BENAR PADA IKLAN TVON ATAU MANA


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Gila, Buku Sintong Sudah Dibajak

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS R Adhi Kusumaputra

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/05/25/19220291/Gila..Buku.Sintong.Sudah.Dibajak.



JAKARTA, KOMPAS.com — Buku Perjalanan Prajurit Seorang Para Komando: Sintong 
Panjaitan, terbitan Penerbit Buku Kompas (PBK) Jakarta dibajak. Buku-buku 
bajakan ini beredar di sejumlah wilayah di Jakarta dan di beberapa daerah.

Direktur Eksekutif Penerbit Buku Kompas B Supriyanto mengungkapkan hal ini, 
Senin (25/5), seusai melaporkan kasus pembajakan buku itu ke Kepolisian Daerah 
Metro Jaya. Didampingi pengacara Kompas, Frans N Lakaseru, Supriyanto diterima 
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya Unit III Komisaris 
Kusdiyanto.

Supriyanto melaporkan pembajak yang melanggar pidana hak cipta Pasal 2 dan 
Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Negara dirugikan 
karena pajak buku dan pajak pertambahan nilai, yang seharusnya masuk kas 
negara, beralih ke pembajak. Penerbit, penulis, dan pembaca juga dirugikan 
dengan buku bajakan itu," katanya. 

Cetak ulang ke-8  

Menurut Supriyanto, buku "Sintong Panjaitan" yang ditulis oleh Hendro Subroto 
itu diterbitkan bulan Maret 2009 dan sudah mengalami cetak ulang kali 
kedelapan. "Buku yang dijual seharga Rp 86.000 ini sudah dicetak sebanyak 
80.000 eksemplar," katanya.

Namun, sejak sebulan terakhir ini, pihak PBK menemukan buku "Sintong Panjaitan" 
hasil bajakan yang dijual di wilayah Cempaka Putih, Senen, Harmoni, 
Pejompongan, Pramuka, Buaran, dan Kebon Jeruk di Jakarta. Buku bajakan ini 
ditemukan juga di Jawa Timur dan Sumatera Barat. "Itu yang terdeteksi oleh 
kami. Mungkin ditemukan juga di banyak daerah lainnya," ungkap Supriyanto.

Ciri-ciri buku "Sintong Panjaitan" bajakan itu adalah lebih tipis dari buku 
asli karena kualitas kertasnya jelek dan foto-foto di dalam buku tidak 
berwarna. Buku bajakan ini dijual dengan harga lebih murah antara Rp 25.000 dan 
Rp 50.000 per eksemplar.

Supriyanto menceritakan, sebelum buku bajakan beredar, buku "Sintong Panjaitan" 
ini pernah diborong dan dijual di perempatan lampu lalu lintas dengan harga Rp 
250.000 per eksemplar. Namun, setelah buku bajakan beredar, banyak juga yang 
membelinya.

Buku "Sintong Panjaitan" setebal 550 halaman ini berisi pengalaman Sintong 
sejak memburu Kahar Muzakar di Sulawesi, menumpas Gerakan 30 September/PKI di 
RRI Jakarta, Lubang Buaya dan di Jawa Tengah, pengalamannya dalam operasi 
tempur di Irian dan Kalimantan, sampai operasi antiteror yang membebaskan 
penumpang Garuda Indonesia yang dibajak di Bandara Don Muang, Bangkok, 
Thailand.   

Buku ini memuat fakta sejarah tentang saat terjadi Peristiwa Dili di Timor 
Timur tahun 1991 dan saat peralihan kekuasaan dari Soeharto ke BJ Habibie. 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ironis, Kekayaan Mantan Jenderal dengan Kondisi Alutsista TNI

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Dewabrata

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/20594293/ironis.kekayaan.mantan.jenderal.dengan.kondisi.alutsista.tni.


JAKARTA, KOMPAS.com — Minimnya alokasi anggaran bidang pertahanan dinilai 
teramat kontras jika dibandingkan dengan nilai kekayaan serta kemampuan 
finansial dari para mantan pimpinan TNI masa lalu, yang sekarang saling 
bertarung dalam pemilihan umum presiden (Pilpres) 2009, baik sebagai kandidat, 
maupun sebagai tim sukses.

Perbandingan tersebut diyakini juga menciptakan ironi tersendiri, apalagi jika 
mengingat minimnya kemampuan negara mengalokasikan anggaran pertahanan yang 
layak berdampak pada rendahnya kemampuan peralatan utama sistem persenjataan 
(alutsista) TNI serta tingkat kesejahteraan prajurit TNI.

Penilaian itu disampaikan Direktur Eksekutif Propatria Institute Hari T 
Prihartono, Senin (25/5), saat dihubungi Kompas. Hari berseloroh, mungkin 
justru akan lebih terhormat dan elegan jika para jenderal purnawirawan TNI tadi 
bersikap peka dan lebih memikirkan bagaimana menyelamatkan TNI yang kondisinya 
semakin memprihatinkan.

"Sekarang Indonesia benar-benar dalam kondisi yang sangat berduka setelah 
sekian kali para putra terbaiknya di TNI berguguran akibat keterbatasan 
kemampuan keuangan negara dan akibat tidak cukup andalnya manajemen organisasi 
pertahanan sendiri," ujar Hari.

Kendati begitu, Hari mengusulkan agar semua pihak berani mencari terobosan dan 
solusi atas persoalan yang sekarang dialami. Dia mengusulkan untuk diadakan 
semacam gerakan nasional untuk menyelamatkan TNI. Hari menegaskan, perlu juga 
dibuka peluang atau kemungkinan untuk membuat aturan pendukung atau 
mengamandemen berbagai produk hukum yang menghambat, terutama terkait kebijakan 
anggaran pertahanan.

"Saya kira dalam kondisi macam sekarang bisa saja, misalnya, para mantan 
jenderal TNI yang berkemampuan finansial dan kekayaan besar tadi menyumbang 
setidaknya 10 persen kekayaan mereka untuk membantu TNI. Namun ke depan perlu 
juga dicari solusi lain sehingga semua pihak bisa serius menyelesaikan 
persoalan yang dihadapi TNI itu," ujar Hari.

Lebih lanjut, Hari juga meminta pemerintah dan Markas Besar TNI bisa dengan 
jujur menelaah sekaligus memetakan kondisi riil pertahanan Indonesia, mulai 
dari kekuatan dan kelaikan persenjataan yang ada, tingkat kesejahteraan 
prajurit TNI, hingga berbagai sarana dan prasarana pertahanan yang ada.

Setelah itu, baru kemudian dilakukan perubahan besar-besaran terhadap berbagai 
kebijakan yang tidak mendukung atau bahkan menghambat langkah perbaikan 
sekaligus dukungan macam apa yang diperlukan dan bisa diberikan oleh seluruh 
warga negara Indonesia.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Neolib, Terdakwa yang Dirindukan

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS Imam Prihadiyoko

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/15503925/Neolib..Terdakwa.yang.Dirindukan




JAKARTA, KOMPAS.com — Meski Indonesia tidak mempraktikkan 100 persen 
neoliberal, gejala neoliberal memang terjadi, di mana kepemilikan asing semakin 
banyak. Akan tetapi, di saat yang sama masih ada BUMN yang memberikan pelayanan 
bagi rakyat.

"Neoliberal memang menjadi terdakwa, tetapi saya yakin ketiga kandidat kalau 
berkuasa, akan merindukan itu. Neolib sekarang seperti menjadi terdakwa atas 
kegagalan pembangunan ekonomi kita," kata dosen FISIP Universitas Pelita 
Harapan, Audy WMR Wuisang, di Jakarta, Senin (25/5).

Menurut Audy, problem ekonomi kerakyatan adalah diwujudkannya kesejahteraan 
rakyat, apa pun sistem ekonomi yang diterapkan pemerintah. "Kalau melihat apa 
yang ditawarkan tiga kandidat presiden, semua menawarkan ekonomi kerakyatan, 
meskipun dengan bahasa yang berbeda. Meskipun, kenyataan nantinya masih perlu 
kita saksikan bersama," ujarnya.





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Buruh Kontrak Kian Terpuruk

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/19473560/Buruh.Kontrak.Kian.Terpuruk.


DEMAK, KOMPAS.com- Posisi tawar buruh kontrak semakin terpuruk. Setelah krisis 
global banyak perusahaan menggunakan alasan tersebut sebagai pembenar untuk 
tidak memberikan hak-hak buruh kontrak sebagaimana mestinya.
"Kini semakin banyak permasalahan antara perusahaan dan buruh. Meski tidak ada 
dampak krisis global secara langsung, kebanyakan perusahaan menggunakan alasan 
krisis sebagai pembenar untuk tidak memberikan hak-hak buruh, apalagi buruh 
kontrak," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Front Nasional Perjuangan Buruh 
Indonesia (DPW FNPBI) Jawa Tengah Bambang Susilo di Demak, Senin (25/5).

Bambang menyampaikan hal tersebut seusai unjuk rasa para buruh kontrak PT Antik 
Dimensi di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans ) 
Kabupaten Demak. Perlakuan tidak adil yang diterima buruh misalnya, ketika 
terkena pemutusan hubungan kerja, pesangon yang diterima tidak sesuai dengan 
aturan yang seharusnya.

Ketika terjadi berbagai permasalahan tersebut, buruh tidak memiliki posisi 
tawar yang memadai. Terkadang keberadaan serikat buruh di perusahaan juga tidak 
memiliki kekuatan. Posisi buruh kontrak lebih sulit lagi, karena perlindungan 
Undang-undang untuk buruh kontrak masih lemah.


UTI 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] UI Menduduki Peringkat 50 Besar Asia

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/05/25/15223843/UI.Menduduki.Peringkat.50.Besar.Asia

DEPOK, KOMPAS.com — Lembaga pemeringkat universitas dunia, Times Higher 
Education (THES), mengumumkan, Universitas Indonesia (UI) menduduki peringkat 
ke-50 besar di Asia, sedangkan Universitas Gajah Mada (UGM) peringkat ke-63 
Asia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) peringkat ke-80 Asia. 

Wakil Kepala Humas UI Devie Rahmawati di Depok, Senin (25/5), mengatakan, 
posisi ini menempatkan UI unggul di atas universitas-universitas dalam negeri, 
tetapi berada di bawah beberapa universitas negara Asia lain, seperti Keio 
University, Jepang (ke-19); University of the Philippines (ke-22); Osaka 
University (ke-24); dan Shanghai Jiao Tong University (ke-32). Sejumlah 
universitas lain yang peringkatnya dibawah UI, yaitu Pusan University, Korsel 
(ke-58); University of Delhi (ke-60); Tokyo University of Science (ke-67); dan 
Tokyo University of Agriculture and Tech (ke-93). 

Menurut dia, saat ini tercatat ada 29 metodologi pemeringkatan universitas, 
tetapi hanya ada tiga pemeringkatan yang memiliki reputasi internasional, yaitu 
Times Higher Education (THES), Sanghai Jiao Tong University, dan Webometrics. 

Ia menjelaskan, melalui pemeringkatan, setiap universitas akan memiliki panduan 
obyektif untuk memetakan keunggulan dan kelemahan antar-PT di seluruh dunia. 
Hal ini dimungkinkan karena peningkatan prestasi setiap tahun hanya dapat 
dilakukan bila secara konsisten memenuhi kriteria-kriteria penilaian. 

THES sendiri dalam melakukan evaluasi prestasi universitas di Asia menggunakan 
sembilan indikator, yaitu mengukur kualitas penelitian (academic per review) 
lewat survei di kalangan akademik dengan pembobotan senilai 30 persen. 

Kedua, rasio staf pengajar dan mahasiswanya (student faculty ratio) dengan 
bobot 20 persen. Ketiga, citations per paper, yaitu seberapa banyak penelitian 
universitas terkait dikutip (bobot 15 persen). Keempat, employer review, sebuah 
survei untuk menguak informasi tentang kesiapan kerja lulusan (bobot 10 
persen). 

Kelima, papers per faculty (15persen). Keenam, inbound exchange students (2,5 
persen). Ketujuh, outbound exchange students (2,5 persen). Kedelapan, 
international students (2,5 persen) dan kesembilan, international faculty (2,5 
persen). 

Selain itu, juga terdapat lima bidang akademik yang menjadi subyek penilaian, 
yaitu arts dan humanities, engineering dan IT, life sciences dan biomedicine, 
natural sciences, serta social sciences. Saat ini UI berada di peringkat 18 
besar Asia untuk kategori social sciences.


BNJ 
Sumber : Ant



[Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY Sosok Impian Ibu-ibu

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/1613166/SBY.Sosok.Impian.Ibu-ibu


JAKARTA, KOMPAS.com — Penampilan fisik SBY di layar kaca dinilai paling 
kharismatik dan paling memincut calon pemilih perempuan khususnya ibu-ibu. 
Masalahnya apakah gaya SBY ini mampu disaingi kompetitor capres yang lain?

"Yang jelas mereka memiliki keunggulan tersendiri," ungkap Audy WMR Wuisang, 
pengamat politik dari FISIP Universitas Pelita Harapan saat diskusi "Evaluasi 
Penampilan Perdana 3 Pasang Capres-Cawapres" di Jakarta, Senin (25/5).

Audy mengatakan, secara fisik dan gaya bicara, SBY adalah presiden yang 
diimpi-impikan oleh kaum hawa. Namun kalau bicara soal kecepatan, menurutnya, 
Jusuf Kalla unggul dengan 2 kompetitor yang lain.

"Dia sangat cepat bertindak termasuk cepat dalam merespons banyak isu, 
contohnya dia paling cepat merespons jatuhnya pesawat Hercules terkait 
alutsista," ungkap Audy.

Sedangkan untuk kategori konsistensi, pilihan Audy jatuh pada Megawati. 
"Ekonomi kerakyatan yang diusungnya semakin ditegaskan dengan memilih Bantar 
Gebang sebagai tempat deklarasi," katanya.


ONE 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Rizal Mallarangeng Sesumbar Boediono Lebih Pintar daripada Kwik

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/16262950%20/rizal.mallarangeng.sesumbar.boediono.lebih.pintar.daripada.kwik.



JAKARTA, KOMPAS.com — Rizal Mallarangeng, juru bicara tim sukses SBY-Boediono, 
sesumbar calon wakil presiden Boediono yang akan berpasangan dengan Susilo 
Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemilu presiden mendatang lebih pintar daripada 
Kwik Kian Gie. Hal tersebut dikatakannya menyambut tantangan ekonom senior itu 
untuk berdebat soal pemikiran ekonomi.  

Belakangan ini, Kwik Kian Gie gencar melancarkan kritik terhadap Boediono yang 
diusung koalisi pimpinan Partai Demokrat. Kwik, misalnya, menuding Boediono 
jelas-jelas menganut paham ekonomi neoliberal karena melakukan privatisasi 
fasilitas publik ketika menjabat sebagai Menko Perekonomian di era Presiden 
Megawati Soekarnoputri. Selain itu, mantan Kepala Bappenas tersebut menuduh 
capres SBY memaksa Boediono bersedia menjadi cawapres.

"Sebenarnya Pak Kwik lupa bahwa beliau juga menjadi bagian dari pemerintahan 
ketika privatisasi itu terjadi," ujar Rizal, di Bravo Media Center, Jakarta, 
Senin (25/5). Terkait isu neolib yang dianut Boediono, Rizal kembali 
menyangkalnya.

Ia mengatakan bahwa pasangan SBY-Boediono akan membuktikan hal tersebut jika 
memenangi Pemilu Presiden 2009. "SBY-Boediono bertekad akan bekerja secara 
konkret untuk menambah sekolah bermutu, rumah sakit, dan jalan yang layak," 
ujar Rizal.

Soal tantangan Kwik untuk "berduel" pemikiran dengan Boediono, Rizal menjawab 
diplomatis.

"Nanti KPU akan mengadakan debat resmi. Pak Wiranto nanti toh akan bertemu 
dengan Pak Boediono. Kalau memang mendesak, silakan saja (Kwik) gantikan Pak 
Wiranto jadi cawapres. Setahu saya sih, Pak Boediono lebih pintar dari Pak 
Kwik," tegas Rizal. Kwik belakangan diketahui memang menjadi anggota tim sukses 
pasangan Jusuf Kalla-Wiranto.


HIN 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Armand Potong Kue HUT Ke-6 Tribun Kaltim

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/26/00475720/Armand.Potong.Kue.HUT.Ke-6.Tribun.Kaltim



SELAMAT Ulang Tahun... Selamat Ulang Tahun, kami ucapkan... Selamat panjang 
umur, kita kan doakan...Selamat sejahtera sehat sentosa... Selamat panjang umur 
dan bahagia

LAGU Selamat Ulang Tahun tersebut bukan dinyanyikan di pesta ulang tahun yang 
digelar di gedung atau ballroom yang mewah. Lagu tersebut dinyanyikan Armand 
Maulana, vokalis utama GIGI,  diiringi Thomas Ramdhan (pemain bas), Dewa 
Budjana (pemain gitar), dan Gusti Hendy (pemain drum) di Lapangan TNI AU 
Bimasakti, Sepinggan, Balikpapan,  dalam GIGI Live in Concert, Senin (25/5) 
malam.

Lagu anak-anak yang ceria itu digarap dengan apik sehingga bernuansa dewasa, 
menjadikan suasana menjadi lebih hangat dan haru. Penonton yang mendengarkan 
Armand bernyanyi juga ikut bernyanyi. Ketika di awal sempat kurang keras, 
Armand berteriak, "Kurang keras." Dan penonton pun segera mengikuti vokal 
Armand. Lagu tersebut dibawakan di tengah-tengah acara GIGI Live in Concert 
yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-6 Tribun Kaltim.

Armand dan kawan-kawan pun mengajak para penonton untuk bernyanyi bersama lagu 
berjudul Ulang Tahun. "Mari kita bernyanyi bersama untuk memeriahkan ulang 
tahun Tribun Kaltim. Semoga Tribun semakin sukses dan panjang umur. 
1...2.3. (tiup lilin dan potong kue)," kata Armand. "Wah kuenya 
jumlahnya enam, ini pertanda hari jadinya Tribun Kaltim yang keenam. Namun 
bagaimana kalau umurnya 20 tahun, pastinya jumlah kuenya banyak dan mejanya 
besar," kata Armand kepada penonton begitu melihat kue tart tersebut.

Pemotongan kue ulang tahun ini dilakukan Armand bersama jajaran manajer Tribun 
Kaltim mulai dari Asisten Manajer Iklan Eko Wahyu, Asisten Manajer Keuangan 
Yuni Vistaria, Manajer PSDM Nicholas Inka, dan Manajer Sirkulasi Iskandar. 
Pemotongan kue juga ditemani Danlanud Balikpapan Letkol (PnB) Agus Pandu 
Purnama beserta istri dan Manajer Area Marketing PT HM Sampoerna Balikpapan, 
Gabriel Arya Danurdara.

Penampilan GIGI tadi malam semakin melengkapi kemeriahan hari ulang tahun yang 
sengaja digelar untuk memanjakan para penikmat dan pecinta musik serta tak 
ketinggalan para GIGIKITA. Ribuan penonton berjubel dan memadati lapangan yang 
dijaga ketat pihak keamanan. Para penonton rela berdesak-desakan untuk 
menyaksikan GIGI Live in Concert. Bahkan, di antara kerumunan penonton itu ada 
pula yang datang dari luar Balikpapan.

GIGI naik panggung sekitar pukul 20.30. Semburan asap hias dan permainan lampu 
yang eksotik, sontak mengundang teriakan histeris para penonton. "Armand...Dewa 
Budjana...Thomas." teriak ribuan penonton. Seperti biasa penampilan GIGI 
cukup memukau dan atraktif. Terlebih lagi, Armand yang jadi front man terlihat 
bersimbah peluh saking harus meloncat, bergerak kesana kemari sembari bernyanyi.

Dari dua belas lagu yang dinyanyikan, GIGI menambahkan satu lagu dalam deretan 
daftar lagu yang dibawakan tadi malam. GIGI membuka perjumpaannya dengan publik 
Balikpapan dengan tembang yang menghentak, Sumpah Mati. "Balikpapan... 
assalamu'alaikum... assalamu'alaikum," kata Armand mengulangi sapaannya karena 
suara penonton masih kurang terdengar bersemangat. Namun begitu Armand 
mengulang, penonton pun koor menjawab salam Armand. "Yang..gak jawab mampus 
lho...," guraunya.

Empat sekawan GIGI ini tampil gaya dengan kostum yang didominasi pilihan warna 
kombinasi hitam dan putih. Armand dan Hendy kompak dengan paduan serba hitam 
untuk kaos dan celananya. Arman dengan jins skinny hitam. Sedangkan Thomas dan 
Budjana yang posisinya mengapit Armand di atas panggung mengenakan paduan kaos 
putih dengan celana hitam. Bedanya, Budjana memilih mengenakan celana selutut.

Fisik dan stamina Armand yang terlihat prima, membuat suami Dewi Gita ini 
lincah berlarian. Beberapa kali Armand sempat menjangkau bagian lidah panggung 
yang panjangnya hampir 25 meter. Meski harus berlari, meloncat, atau hilir 
mudik, tapi vokal Armand masih prima. Ia masih berteriak untuk meminta para 
penonton ikut bernyanyi.  "Balikpapan 
.oh...oh...la...la...laa..oh..oh..oh..semua itu bohong," teriaknya 
membawakan lagu Jomblo, menyusul lagu pembuka. Setelah itu, dua lagu berikutnya 
adalah Bisa Saja dan Kesetiaan. 

Setelah puas dengan lagu yang menghentak, Armand kembali menurunkan situasi 
penonton yang mulai terlihat memanas. Beberapa kali penonton telah berteriak, 
"Air... air... air." Untuk meredakan suasana, Cinta Terakhir berhasil membuat 
penonton larut dalam lagu yang berirama lembut. Tembang cinta ini menghipnotis 
penonton. Apalagi, yang datang bersama orang tercinta.

Armand tidak berlama-lama mengaduk-aduk emosi penonton dengan lagu menyentuh, 
tembang berikutnya kembali menghangatkan suasana, yaitu My Facebook dan Andai. 
Sementara dua termbang berikutnya Pintu Surga dan Perdamaian adalah doa Armand 
dan kawan-kawan menjelang pemilihan presiden. "Boleh pilih siapapun. Yang pasti 
Indonesia tetap aman, ya!"

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Wuih... Istri-istri Pejabat Pemkot Makassar ke Eropa

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/06385374%20/wuihistri-istri.pejabat.pemkot.makassar.ke.eropa



DENHAAD, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Edy Kosasih 
Parawansa bersama rombongan menghadiri event Tong Tong Fair (TTF) 2009 di 
Rotterdam, Sabtu (23/5) dan Minggu. TTF adalah event promosi dan investasi 
pariwisata tahunan di sana.

Rombongan akan kembali ke Makassar pada 27 Mei 2009 setelah melakukan kunjungan 
ke Belgia dan Perancis. Tak dijelaskan apa maksud kunjungan mereka ke kedua 
negara itu.

Turut hadir bersama Edy adalah Asisten I Ruslan Abu, Kepala Dinas Perindustrian 
dan Perdagangan Riefad Suaib, Kepala Bagian Humas Kasim Wahab, Ketua Kadin 
Makassar Bahar Ngitung, dan para istri.

Bersama para istri, mereka menyebarkan ratusan brosur, souvenir berupa 
gantungan kunci khas Makassar, leaflet, dan beberapa buku tentang Makassar 
kepada pengunjung Pasar Tong Tong yang didominasi pengunjung asal Eropa. Mereka 
juga mengunjungi paviliun Indonesia serta bertemu dengan sejumlah pengusaha dan 
pejabat kota setempat.

Dalam pertemuan itu, Pemkot Makassar menggelar event pariwisata bertajuk "Just 
for Rotterdam" di Benteng Rotterdam, Makassar, 1-2 Agustus. Untuk event itu, 
Pemkot Makassar mengajak Wali Kota Rotetrdam Ahmed Aboutaleb untuk hadir.

Ketika melakukan kunjungan ke Amsterdam, Eddy menjelaskan, pihaknya juga akan 
menggelar Visit Losari yang akan berlangsung pada 9-10 Oktober 2009 di 
Makassar. Ini merupakan event pariwisata tahunan di Pantai Losari Makassar. 
(jid)   






Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hai Kau Keledai!

2009-05-25 Terurut Topik verdi adhanta
Pak Mamang.

Jaman Belanda, ada banyak orang Indonesia menolak merdeka. Jadi saya tidak 
heran kalau ada orang yang tidak ingin merdeka, yang saya heran adalah: kalau 
orang yang tidak ingin merdeka itu bingung kenapa orang yang ingin merdeka 
kesal dengan mereka. :)

Masalahnya, menjadi independen punya dua kenyataan: 1) bebas menentukan nasib 
sendiri, 2) harus sepenuhnya bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang 
diambil.
Yang nomor 1 sih semua orang mungkin mau. Tapi yang  nomor 2 itu ... 

Jadi, kenyataanya, menjadi independen ternyata menimbulkan ketakutan bagi 
beberapa orang, karena dunia "di luar sana" penuh dengan hal-hal yang tak 
diketahui. Saat kita menanti-nanti terbukanya pintu eksplorasi untuk menemukan 
bisa jadi apa kita nanti, mereka yang sudah terlalu terbiasa hidup dalam 
penjajahan itu menatap pintu tersebut dengan ngeri dan pesimis, sambil 
berpikir, Oh .. .saya bisa mati di luar sana ...


  




From: Mamang 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 24, 2009 14:15:02
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hai Kau Keledai!





Ass.Wr.Wb.

Selamat Bung Verdi telah mengulas dgn mudah, tapi kok masih saja banyak
orang yg sableng dan membantah bahwa pada zaman ORBA, sebenarnya kita
memperbudak diri sendiri.

Soeharto pun mengakui dengan menjawab :

Iya deh .. iya (yang bayar bukan gue ini ...)

Tapi yang bayar Rakyat Indonesia tanpa diikut sertakan harta dari Keluarga
saya, yg sudah saya wariskan pada Keluarga dan Kroni2 serta para penjilat2
ku tercinta.

Wassalam
Mamang

2009/5/24 verdi adhanta 

>
>
> Berulang kali masalah ini terus di post ke milis FPK, dan yang membuat saya
> heran, di jaman internet dan google, walaupun sangat mudah mencari informasi
> sejarah ekonomi Indonesia tahun 1966, tapi masih ada yang bingung mengapa
> Soeharto benar-benar dibenci orang ...
>
> Ini mungkin bisa membantu yang masih bingung ...
>
> Problem ekonomi Soekarno berawal dari kenyataan bahwa Indonesia adalah
> negara yang baru terbentuk. Ribuan pulau, ratusan suku, puluhan ribu cara
> berfikir, multi ideologi, multi agama, yang belum kenal satu sama lain.
> Pertanyaanya: Bagaimana Anda membuat yang ribuan, ratusan dan puluhan ribu
> itu mau dengan sepenuh hati "ngumpul" jadi sebuah Bangsa, dalam sebuah
> Negara. Bagaimana Anda membuat seorang Ambon mengucapkan "merdeka" pada
> seorang Batak. Bagaimana Anda membuat orang Bali berkata "Saya sebangsa
> dengan Anda" pada orang Kalimantan. Jawabannya: You need BIG things..
>
> Hal-hal besar yang dapat membuat orang dengan sepenuh hati dan bangga
> merubah sebutan "saya orang Sulawesi", menjadi "saya orang Indonesia." Ini
> bukan hal yang sederhana. Tantangan kohensi sosial dalam taraf yang TIDAK
> PERNAH DIALAMI NEGARA LAIN di dunia. Jadi, jangan membandingkan Indonesia
> dengan negara lain, minimal sampai pada konteks problem yang dihadapi
> Soekarno, karena memang tidak ada bandingannya di dunia.
>
> Jadi Soekarno membutuhkan Hal besar. Prestise. Sesuatu yang bisa membuat
> orang menepuk dada sebagai "orang Indonesia".
>
> Pada tahun 1956, selagi membiayai proyek-proyek "prestise" (termasuk proyek
> politik), Soekarno menasionalisasi perusahaan-perusaha an Belanda di
> Indonesia. Jaringan Dunia internasional membalas dengan menekan pembelian
> ekspor utama Indonesia, yaitu Karet,-- komoditi yang biasanya menyumbang 60%
> dari total pendapatan Indonesia saat itu. Akibatnya APBN Indonesia tak
> imbang, dan berakhir pada inflasi tahun 1960.
>
> Soekarno akhirnya memutuskan berhutang pada kedua blok: Blok kapitalis dan
> komunis. Sayangnya, ekspor karet masih juga mandek.
>
> Tahun 1963 - jaring perangkap hutang mulai coba "ditebar". Baik blok
> komunis dan kapitalis mendesak Indonesia untuk memilih aliansi - Kapitalis,
> atau komunis. Soekarno menjawabnya dengan menasionalisasi
> perusahan-perusahaa n minyak Amerika di Indonesia. Marah dan tersinggung,
> Amerika pun menghentikan bantuan keuangan untuk Indonesia. Tapi bukan
> berarti Amerika "menyerah".
>
> AS dan negara-negara blok kapitalis menggunakan IMF sebagai perantara.
> Tahun 1962, tim survei IMF (orang AS) came up dengan nilai 390 jt dolar --
> dari sekian, 233 jt dolar dari kantong AS. Tahun 1963 IMF menawarkan 17 jt
> dolar khusus untuk impor demi "menstabilisasi ekonomi Indonesia" dalam 10
> tahun. Indonesia sudah terlanjur menerima pinjaman, dan pada bulan Mei
> dipaksa mendevaluasi rupiah dan melepas kontrol harga. Seperti yang terjadi
> beberapa tahun lalu, resep utama ala IMF juga yang itu-itu juga: tidak boleh
> ada subsidi. Hadiahnya: OECD (Organisastion for Economic Cooperation and
> Development) mendongkrak bantuan 400 juta dolar.
>
> Bulan Agustus 1963: IMF berencana menaikkan pinjaman. Septembernya,
> Indonesia konfrontasi dengan Malaysia, dan Soekarno menasionalisasi
> aset-aset Inggris di Indonesia.
> AS yang marah, menyatakan menghentikan bantuan terhadap Indonesia. Di
> situlah Soekarno baru benar-benar belajar bahwa harga yang ha

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik andreas.wicaks...@ymail.com

Pak Zuler2000,

Mengapa arti kata Tionghoa tidak tepat untuk dipakai?

Kata siapa arti Tionghoa itu "bangsa unggul?" Kalau kita lihat dalam bahasa 
mandarin, nama resmi negara The People's Republic of China dan Republic of 
China (Taiwan) adalah "Zhonghua Renmin Gonghe Guo" dan "Zhonghua Minguo."

Kata "Zhonghua" dalam bahasa Hokkian, bahasa yang dipakai di propinsi Fujian, 
yang orang-orangnya banyak berimigrasi ke luar adalah "Tionghoa."

Kata "Tionghoa" ini dipakai untuk merujuk orang yg berasal dari Tiongkok, yang 
terdiri dari 52 suku, spt Han, Hui, dll.. Jadi, sama seperti di Indonesia, di 
mana kata "orang Indonesia" merujuk pada orang-orang yg berasal dari Indonesia, 
yang terdiri dari misalnya, suku Jawa, Bali, Sunda, dll.

Andreas

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, zuler2000  wrote:
>
> Ini fasal persungkanan. Ada orang Cina merasa biasa bila disebut mereka orang 
> Cina, karena mereka memang orang Cina. Bahkan mereka sebut dirinya Cina. Bagi 
> yang tidak nyaman dengan "Cina" mereka menggantinya dengan Tionghoa. Namun 
> Sofyan Wanandi tetap sebut orang Tionghoa dengan Cina. Kata Tionghoa 
> sebenarnya lebih "gawat" lagi krn artinya, "bangsa unggul"(adi). Kalau kita 
> sebut Tionghoa, maka orang Cina adalah bangsa unggul di antara yang bukan 
> Cina. Begitulah, sampai hari ini tidak ada yang mempersoalkan arti kata 
> Tionghoa yang sebenarnya tidak tepat untuk dipakai. Juga tidak ada  dari 
> "wong Cino" untuk berterus-terang menjelaskannya. Pak Jakob lebih senang kata 
> Cina dipakai Tionghoa.
> Kata "Cina" atau "Cino" apalah artinya. Malaysia tidak pakai "Chaina" tetap 
> saja "Cina", toh orang sana tidak merasa sungkan dan tidak ada yang merasa 
> gerah. Dulu ada sebuah harian sampai matinya selalu menyebut RRT, Republik 
> Rakyat Tiongkok (kini sudah hidup lagi) meskipun namanya sudah  RRC (People's 
> Repuclic of China).
> Lucu kan?! Kita memang bangsa yang  sungkan lucu.
> 
> ZN
> 
> --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indradya SP 
>  wrote:
> >
> > Mumpung topik bahasa sedang hangat dibicarakan, saya ingin menanyakan 
> > sesuatu kepada rekan-rekan sekalian. Sudah beberapa lama ini, Metro TV 
> > (entah bagaimana stasiun-stasiun TV lain) melafalkan negara asal 
> > pebulutangkis Lin Dan, China, dengan pengucapan "Chaina", padahal si 
> > pembawa berita sedang berbicara dengan bahasa Indonesia. Saya jadi 
> > bertanya-tanya: kalau memang sudah ada konsensus bahwa menulis nama negara 
> > itu China (dengan huruf "H"), apakah melafalkannya juga harus secara 
> > Inggris (Chaina)? Tapi, kalau memang seperti itu penulisannya (China), 
> > bukankah pengucapan secara Indonesia seharusnya  adalah  "Cina" atau  
> > "China" dan bukannya  "Chaina"?  Kalaupun pengucapannya "Chaina", bukankah 
> > seharusnya  penulisannya secara  Indonesia adalah "Chaina"? Dalam beberapa 
> > kesempatan, SBY pun sering melafalkan China/Cina dengan "Chaina". Setahu 
> > saya, dalam bahasa Indonesia, tidak ada nama negara yang diucapkan dengan 
> > lafal Inggris. Inggris tidak pernah
> >  disebut Inglen, Prancis tidak pernah dilafalkan Frens, Italia tidak pernah 
> > menjadi Iteli, Belanda tidak pernah diucapkan sebagai Nederlen atau Holen, 
> > Rusia dan bukan Rasya, dsb. Hanya "Chaina" yang mengalami nasib aneh ini.
> > 
> > Ada yang paham tentang ini?
> > 
> > 
> > 
> >   
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




[Forum-Pembaca-KOMPAS] SEKOLAH GRATIS

2009-05-25 Terurut Topik fifi mustika

Indonesia, yang nota bene lebih dulu mengenal Demokrasi (katanya - kan Amerika 
mbah nya Demokrasi).  Tidak heran, satu opini, satu wacana bisa menghasilkan 
sekian juta tanggapan tergantung dari sudut pandang si pembicara.  Contohnya 
Sekolah Gratis,  ibu Menik Humaidah, ketua lembaga Pusat Perlindungan Perempuan 
dan Anak (P3A) Jember menyatakan, pada satu sisi, Sekolah Gratis tidak mendidik 
bangsa ini menjadi lebih baik.  Orang-orang berbicara dan menuntut Sekolah 
gratis, dengan alasan masyarakat miskin.  Namun di lain sisi, masyarakat yang 
menyebut dirinya miskin - pun tidak lepas dari rokok (dengan asumsi setiap hari 
menghabiskan uang Rp. 3000,00 untuk rokok)?...
=
Posted through Grouply, the better way
to access your Yahoo Groups like this one.
http://www.grouply.com/?code=post

.. . .. . .. . .. .. ...  . . . ... . .. ... .









type_D

. ... .. . ... . . .  ... .. .. . .. . .. . ..



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pak Boed yang Tidak Saya Kenal (4-habis)

2009-05-25 Terurut Topik rusdi_man
Terlepas dari perdebatan apakah Boediono penganut neoliberalisme dan
sebagainya, kesantunan dan kesederhanaannya tak harus menutupi, peran
lain Boediono sebagai pejabat publik. Tak pula karena alasan kursi-kursi
di rumahnya, sudah banyak yang bolong seperti yang kemudian juga ditulis
oleh Faisal.
oleh Rusdi Mathari
Pekan lalu, Boediono melaporkan kekayaannya kepada KPK. Catatan lembaga
itu menyebutkan, ada kenaikan harta sebesar Rp 3,4 miliar atau 18,3
persen dari posisi kekayaan Boediono per 31 Mei 2008. Jika pada akhir
Mei tahun lalu itu, harta Boediono masih tercatat sekitar Rp 18,6 miliar
kini sudah menjadi Rp 22,06 miliar.

Usai verifikasi, Deputi Pencegahan KPK Eko Tjiptadi mengatakan, harta
Boediono meliputi harta bergerak dan harta tidak bergerak. Yang tidak
bergerak berupa tanah dan bangunan yang per 24 Februari 2006 mencapai Rp
2,2 miliar. Harta ini setahun lalu sudah naik dua kali lipat menjadi Rp
5,8 miliar.

Boediono diketahui juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp
646 juta meski dalam laporan pekan lalu, nilai hartanya itu turun
menjadi Rp 512 juta. Selain logam mulia bernilai Rp 83 juta, Boediono
tercatat juga memiliki surat berharga senilai Rp 600 juta, giro dan
setara kas Rp 11,5 miliar, dan US$ 10 ribu. Tak ada utang yang
dilaporkan oleh Boediono. Dia juga tak memiliki tanggungan utang
(piutang).

Lahir di Blitar (Jawa Timur), 25 Februari 1943, dengan kekayaannya itu
Boediono memang dikenal sebagai sosok yang santun dan tak banyak bicara.
Barangkali itulah yang menjadi salah satu alasan Yudhoyono, menunjuknya
sebagai menko perekonomian 5 Desember 2005, menggantikan Aburizal Bakrie
yang digeser menjadi menko kesra. Jabatan itu sebetulnya warisan
Soeharto dan dianggap sebagai posisi bergengsi di kabinet.

Sesuai Pasal 8 Keputusan Presiden RI No. 100 Tahun 2001, tugas menko
perekonomian adalah membantu Presiden dalam mengkoordinasikan dan
menyinkronkan penyiapan dan penyusunan kebijakan serta pelaksanaannya di
bidang perekonomian. Kewenangannya meliputi  penetapan kebijakan secara
makro untuk keterpaduan dan sinkronisasi seluruh kebijakan lembaga
pemerintah di bidangnya; perumusan dan penetapan agenda dan prioritas
kebijakan secara makro di bidangnya; penyusunan rencana makro untuk
menyinkronkan rencana dan program lembaga pemerintah di bidangnya;
penandatanganan perjanjian atau persetujuan internasional berdasarkan
pelimpahan wewenang dari Presiden di bidangnya; dan penetapan putusan
hasil koordinasi (lihat "Keputusan Presiden No.100 Tahun 2001
Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan
Tata Kerja Menteri Negara Koordinator

").

Beras dan CPO
Belum setahun menjabat menko perekonomian, Boediono dan tim ekonominya
kemudian memutuskan untuk mengimpor beras. Itu terjadi pada 4 September
2006. Saat itu pemerintah melalui Departemen Perdagangan, menerbitkan
surat persetujuan impor beras melalui Surat Menteri Perdagangan Nomor
760/M-DAG/9/2006 perihal Impor Beras untuk Cadangan Beras Pemerintah.
Jumlahnya mencapai 210 ribu ton beras putih.

Pemerintah waktu itu beralasan, impor beras itu disebabkan oleh harga
beras di dalam negeri pada bulan berjalan (September) yang sudah sangat
tinggi yaitu Rp 5.091 per kilogram atau naik 58,23 persen dibandingkan
dengan harga rata-rata pada Agustus 2005. Perhitungan itu diketahui dari
614 transaksi yang terjadi di 16 provinsi.

Soal impor itu, jika menggunakan alasan pemerintah bahwa harga beras di
dalam negeri memang lebih mahal daripada harga beras di luar negeri,
mestinya dana untuk impor beras itu bisa digunakan untuk membeli beras
dari petani di dalam negeri.  Dengan demikian, para petani di Indonesia
menikmati hasil kerja mereka dan bukan sebaliknya "diberikan"
kepada petani luar negeri. Namun rupanya Jakarta, tak berkehendak
mengelap keringat para petani, meski sebelumnya mereka sudah dipaksa
hidup dengan harga BBM yang membubung.

Akibat kenaikan itu, harga beras lokal langsung turun. Di Pasar
Cipinang, Jakarta, harga beras langsung turun hingga Rp 200 per
kilogram. Di sentra produksi beras, seperti di Cimalaya, Cikampek, harga
beras rontok hingga Rp 3.850 per kilogram. Padahal harga beras pada
September 2006 mencapai Rp 5.091 per kilogram atau  naik sekitar 68
persen dibanding harga beras rata-rata pada bulan September tahun 2005,
yang mencapai Rp 3.500 per kilogram.

Harga eceran minyak goreng curah setelah itu juga terus merambat naik.
Semula pada Juli 2006 harganya baru bertengger Rp 5.026 per kilogram.
Lalu terus naik setiap bulan, hingga menjadi Rp 8.787 per kilogram pada
Juni 2007. Di beberapa tempat harganya saat itu ada yang mencapai Rp 10
ribu. Di Bandung, pada Maret 2008, harga eceran itu bahkan mencapai Rp
15.000 per kilogram.

Menurut Fahmy Radhi, Dosen FEB UGM dan Direktur Eksekutif Mubyarto
Institute, dalam upayanya meredam kenaikan harga minyak goreng tampak
sekali kegamangan Boediono sebagai menko perekonomian melakukan
intervensi 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontrak Politik Mulai Terkuak: PKS Minta 7 Menteri dan 4 Dubes..??!

2009-05-25 Terurut Topik bamboopinetrees
Mari jangan pilih wakil yang didukung o/partai tsb dong jika tak mau melihat 
negeri ini hancur dan diberengus o/kesempitan pikir!


ED
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Imam" 

Date: Mon, 25 May 2009 12:10:43 
To: ; 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kontrak Politik Mulai Terkuak: PKS Minta 7 
Menteri dan 4 Dubes..??
 !


Kontrak politik mulai terkuak. KONTAN hari senin merilis daftar nama yang 
kabarnya diajukan PKS sebagai menteri. Pos-pos yang strategis untuk 'membrain 
wash' rakyat mereka incar. Menkominfo, Mendiknas, Menneg BUMN, Menperin adalah 
beberapa posisi yang sangat strategis yang diincar oleh partai yang baru saja 
disorot tajam oleh buku 'Ilusi Negara Islam' ini.

Di posisi Menkominfo mereka mengajukan TS, sang presiden PKS. Saya tidak 
bayangkan bagaimana hancurnya kebebasan akses dunia maya dan kreativitas seni 
bila pos ini jatuh ke tangan orang yang  pernah menghujat jaipong sebagai 
maksiat ini. Bayang-bayang suram era taliban yang penuh pemberangusan pada 
musik, tv, film, internet bisa jadi akan menjadi mimpi buruk bagi rakyat 
Indonesia.

Di posisi lain, Menneg BUMN dan Menperin merupakan posisi strategis pada akses 
dana. Mendiknas, posisi untuk memasukkan paham mereka dalam kurikulum 
pendidikan nasional. Intinya saya sungguh ngeri membayangkan masa depan 
kemajemukan, demokrasi, kreativitas, dan toleransi beribadah di negara ini bila 
sampai jatuh ke tangan orang-orang yang berPikiran KuSut ini. Naudzubillah min 
dzalik.

Regards,
Imam




[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Musibah Lumpur Lapindo Jusuf Kala kali

2009-05-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Lha Presidennya kan SBY, jadi yang berwenang untuk membuat keputusan ya 
Presiden, bukan Wakil Presiden.
Bahwa JK berupaya untuk melindungi Bakri, itu sudah jelas.
Tapi kalau SBY tidak setuju kebijakan JK, berdasarkan konstitusi yang diatur 
dalam UUD'45, JK tidak bisa menentang SBY.
Masyarakat Indonesia sebaiknya jangan menerima alasan SBY bahwa dia sebetulnya 
tidak berdaya melawan JK yang telah melindungi Bakri.
Kalau sampai rakyat menerima alasan SBY, bila nanti SBY menang lagi, dia akan 
banyak buat alasan atas kegagalan pemerintahannya.
Kalau dalam periode 2004 - 2009 dia bisa menyalahkan JK, nanti dalam periode 
2009 - 2014 dia akan menyalahkan TS dari PKS atau yang lainnya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sen, 25/5/09, Mohammad Isnadi  menulis:


Dari: Mohammad Isnadi 
Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Musibah Lumpur Lapindo Jusuf Kala kali
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 7:34 AM



Bos ga Slh tu SBY memberi perlindungan pada Bakri atas kecerobohan Lapindo
JK kali karena Bakri kan Golkar dan JK juga punya saham di lapindo
karena banyak hal yg dilakukan SBY di Cut JK termasuk soal Lapindo
sampe sampe SBY marah ama Bakri
yang milih Bakri jadi menteri juga JK
hampir semua usah yg merugikan rakyaat banyk di beckup JK
thank ya


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LBH Jakarta: PSK Juga Manusia

2009-05-25 Terurut Topik Sulaeman_H.
Yang singkatannya Pe-es-ka itu ada dua: Pegawai Sering Korupsi (PSK-
ditulis dengan huruf kapital) dan Pekerja Sex Komersial (psk - ditulis
dengan huruf kecil). Dampak sosial dari wabah PSK lebih besar dari
wabah psk. PSK bisa memiskinkan jutaan rakyat dan membangkrutkan
sendi-sendi perekonomian negara sedangkan psk umumnya hanya merugikan
pelakunya sendiri. Sebab itu di negara-negara yang tahu bedanya bahaya
PSK dibandingkan dengan bahaya psk, negara-negara ini lebih serius dan
tidak pernah berkompromi dalam memberantas PSK daripada buang waktu
banyak untuk membantai psk. Jadi jangan sepertinya nyamuk malaria
bibiarkan berkeliaran tapi nyamuk biasa dikejar-kejar digebuki sampai
jontor.
SH

On 5/25/09, Agus Hamonangan  wrote:
> http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/05/25/13442246/LBH.Jakarta.PSK.Juga.Manusia
>
>
> JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus tewasnya pekerja seks komersil, Fifi, karena
> dikejar Satpol PP belum juga selesai. Oleh karena itu, Lembaga Bantuan Hukum
> Jakarta, siang ini menyambangi Polres Tangerang untuk mengetahui kemajuan
> penyidikan kasus tersebut.
>
> "Hari ini, kami akan mendatangi Polres Metro Tangerang atas meninggalnya
> Fifi. Kami ingin pastikan harus ada yang bertanggung jawab atas meninggalnya
> Fifi," ujar Kepala Divisi Advokasi LBH Jakarta, Hermawanto, kepada wartawan,
> di kantor LBH Jakarta, Senin (25/5).
>
> Menurut dia, peristiwa meninggalnya seseorang bukan lah delik aduan. Oleh
> karena itu, aparat harus mengusut meski tak ada laporan dari siapapun.
>
>
>
> "Fifi memang PSK, tapi dia juga manusia," tuturnya.
>
>
>
> Ke depan, LBH akan mengajukan nota protes ke Depdagri untuk menghentikan
> aksi penertiban yang dinilai melebihi kewajaran tersebut.
>
>
>
> Sebelumnya diberitakan, Fifi tewas di Sungai Cisadane karena melarikan diri
> dari kejaran petugas Satpol PP. Ia tewas karena tidak dapat berenang di
> sungai berkedalaman 10 meter itu. Saat menceburkan diri ke sungai, Fifi
> terus dilempari dengan batu oleh petugas, hingga akhirnya ditemukan dalam
> keadaan tak bernyawa di tepi Sungai Cisadane.
>
>
> BOB
>
>


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-kontra SBY-Boediono

2009-05-25 Terurut Topik bamboopinetrees
Ini juga bukti bahwa partai politik, terutama yg sudah uzur keberadaannya, 
telah gagal melakukan pendidikan politik kepada rakyat.  Sebagian besar rakyat 
belum berdaya u/memilih berdasarkan alasan2 substansial kala memilih suatu 
partai atau, kini, individu.  Pilihan didasarkan kepada hal2 remeh temeh yang 
mudah dikecohkan dengan politik pencitraan murahan.

Kelemahan sebagian rakyat ini sengaja dibiarkan o/parpol namun kini kita semua 
harus menerima akibatnya karena makin banyak jumlah wakil kita yang dari antah 
berantah, yang mampunya cuma hadir di infotainment!



ED

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: djajaprana 

Date: Mon, 25 May 2009 08:01:51 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-kontra SBY-Boediono


Ada satu fenomena yang umum tapi menarik. Kaum ibu, remaja dan mahasisiwi 
tampaknya banyak yang tergiur pada penampilan flamboyan seoarng pria. Apalagi 
yang romantis bersuara empuk pintar main gitar. Rasa simpati menimbulkan nuansa 
nyaman sejuk dihati. Pertimbangan rasional kalah dengan emosional subyektif.

Para ahli marketing sudah lama memanfaatkan fenomena itu. Makanya produk mode, 
kosmetik dan parfum selalu dikemas agar menyentuh emosi fantasi mimpi yang 
indah. Untuk melestarikan fantasi mimpi indah itu, sering juga ditampilkan 
figur pembanding yang lusuh tak berkosmetik.

Sepanjang janji-janji kampanye yang dikemas laksana produk kosmetik masih 
diminati target pasar, maka para juru citra kian giat meng-explore aspek emosi 
fantasi itu. 

Dari sampling pengamatan, bukan survey, ternyata ada kaum ibu/remaja putri 
(juga bapak) yang sebelumnya sangat gandrung MSP tiba-tiba jadi tak suka. Malah 
ada yang bilang ...saya sebtulnya mau pilih PS tapi...

Barangkali ada yang bisa menghitung korelasi sikap tiba-tiba tak suka itu 
dengan sering tampilnya figur Megakarti/wangi berbilang tahun di televisi. Dan 
berapa beda korelasi bila  kartiwangi itu diperankan oleh artis kondang yang 
lebih cerdas.

DJP





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Andi: Hatta Pembantu SBY

2009-05-25 Terurut Topik bamboopinetrees
Waktu sekolah dulu kita belajar hal2 yang terkait etis tidak etisnya sesuatu 
hal.  Hatta yang merupakan pejabat negara seharusnya mengundurkan diri ketika 
menerjunkan dirinya ke ranah politik praktis sehingga benturan kepentingan 
dapat dihindarkan.  Jadi jawabannya Si Andi itu janganlah terlalu sombong 
dengan sedikit2 ke undang2.

Namun, ya, harus diakui bahwa pemerintahan periode ini memang yang paling hebat 
menyorongkan pertunjukkan ketidakanggunan dan ketidaksantunan berpolitik.  
Diawali dengan 'pengkhianatan mantan menteri' kala ingin maju ke kursi presiden 
kemudian diakhiri dengan saling sindir dan menjatuhkan antar presiden dan 
wakilnya dan ketiadaan undangan ke rapat kabinet kepada wapresnya maupun 
ketidakgigihan sang wapres u/'tetap memaksakan diri hadir meski tak diundang' 
mengingat itu merupakan tugasnya.

Pertunjukkan nan memuakkan sekaligus memilukan hati!  U/itukah aku membayar 
pajak?  U/membiarkan para pembesar negeriku berfoya2 dengan keangkuhan dan 
ketidaktahudiriannya?!  Bedebah!


ED


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "Agus Hamonangan" 

Date: Mon, 25 May 2009 08:01:56 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Andi: Hatta Pembantu SBY


Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Nugroho A

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/14551342/Andi.Hatta.Pembantu.SBY


BOGOR, KOMPAS.com — Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengemukakan 
tidak adanya konflik kepentingan antara tugas Hatta Rajasa sebagai Menteri 
Sekretaris Negara dan sebagai Ketua Tim Sukses SBY-Boediono. Hatta menjalankan 
tugas sebagai tim sukses di sela-sela tugasnya sebagai menteri.

"Menteri itu pembantu presiden. Pak Hatta menjalankan tugasnya itu dan menjadi 
tim sukses di sela-sela waktunya. Kecuali kalau Pak Hatta tidak menjalankan 
tugasnya itu yang keliru," ujar Andi di pintu gerbang Puri Cikeas Indah, Bogor, 
Jawa Barat, Senin (25/5). 

Hatta dinilai Andi tahu batas dan tahu menempatkan diri sehingga tuntutan 
mundur dari posisi menteri yang disuarakan banyak pihak tidak akan dituruti. 
"Beliau tahu posisi. Tidak ada masalah," ujar Andi.

Sejak deklarasi SBY-Boediono, Hatta yang sebelumnya masuk bursa calon wapres 
SBY duduk sebagai Ketua Tim Sukses SBY. Duduk sebagai wakilnya adalah mantan 
Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto.

Soal desakan mundur untuk Hatta, Andi minta dilihat UUD 1945. Ditanya soal 
etika politik, Andi minta dilihat undang-undang yang ada.




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fakta Kekejian Sistem Sosial Neoliberal dan Mesin-mesinnya

2009-05-25 Terurut Topik andre andreas








mohon maaf untuk yang satu ini dan semoga bermanfaat.

 

Silah simak film dokumenter tatanan sosial dunia dan  keterpurukan Indonesia 
dalam
Jerat Neoliberalisme (Penjajahan Baru)

 

John Pigler – The New Rules of The World

(subtitle bahasa Indonesia
dalam 6 bagian)





Beserta kompilasi 10 artikel terkait Neoliberalisme :
Pengertian, Asal Mula dan Perkembangannya 

 

Revrisond Baswir : Neoliberalisme; B Herry-Priyono :
Neoliberalisme – Kolonisasi Homo Ekonomikus dan Homo Finansialis; B Herry
Priyono : Neoliberalisme dan Sifat Elusif Kebebasan; Yanuar Nugroho : Rekayasa
Merawat Neoliberalisme: Menggagas Kembali Peran Teknologi untuk Akumulasi Laba;
Kwik Kian Gie “Apa Neoliberalisme Itu? ; Revrisond Baswir : Jalan Neoliberal
Pak Bud; Fahmy Radhi : Analisis Pasangan Yudhoyono – Boediono; Sri Edi Swasono
: Mewaspadai Neoliberalisme, Dr George Aditjondro Track Record : Bisnis Capres
Cawapres



Seri Khusus

Belajar dari Pengalaman Amerika Latin :

Siklus Politik Neoliberal: “Penyesuaian” Amerika Latin Menuju Kemiskinan dan
Kemakmuran di Era Pasar Bebas (James Petras)







Selengkapnya

http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/neoliberalisme-pengertian-dan.html

 

 




  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik bamboopinetrees
Meskipun itu permintaan pihak kedubes namun, kan, dalam bahasa Indonesia tak 
dikenal pelafalan seperti dalam bahasa Inggris u/kata CHINA.  Selain itu, dalam 
kamus kita pun yg dikenal yaitu CINA, tanpa 'H'.  

Makin banyak pihak yang makin bodoh dan dibersedia diperbodoh pihak lain, yang 
secara tidak langsung memperkenakan jati diri bangsanya diperkosa, lewat 
penggunaan bahasa dan tata bahasa.  Contoh lain yang tak kala memiriskan yaitu 
dalam penggunaan tanda baca dan kata penghubung.   Semisal u/kata 'dan', yang 
dalam bahasa Indonesia kata hubung dan tidak perlu dipisahkan dengan tanda baca 
'koma' seperti dalam bahasa Inggris u/menyatakan suatu hubungan yang setara.  
Contohnya:  Maskot kubu Menteng adalah Aburizal, Akbar dan Agung.  Bukannya: 
Maskot kubu menteng adalah Aburizal, Akbar, dan Agung.  Pada kalimat kedua 
(yang merupakan contoh penulisan bahasa Indonesia yang salah, setelah kata 
Akbar didapati tanda baca 'koma' sebelum kata penghubung 'dan') ini merupakan 
contoh penulisan dengan penggunaan tata bahasa Inggris.


Kasihan sekali bangsaku makin tak mengenal dirinya  Abis sih presidennya 
sendiri jauh lebih bangga berbahasa asing dan niru2 asing dibandingkan menjadi 
diri sendiri!



ED
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: "irmadoloksaribu" 

Date: Mon, 25 May 2009 08:02:22 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA


Saya juga sudah lama bingung mengenai hal ini.

Menurut penyiar senior TVRI yang menjadi pengajar penyiar2 metro TV, pelafalan 
Chaina ini memang kehendak Embassy of China kepada Metro TV.

Mungkin pihak Metro TV bisa memberikan penjelasan?

Best regards,
Irma F.L. Doloksaribu




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indradya SP 
 wrote:
>
> Mumpung topik bahasa sedang hangat dibicarakan, saya ingin menanyakan sesuatu 
> kepada rekan-rekan sekalian. Sudah beberapa lama ini, Metro TV (entah 
> bagaimana stasiun-stasiun TV lain) melafalkan negara asal pebulutangkis Lin 
> Dan, China, dengan pengucapan "Chaina", padahal si pembawa berita sedang 
> berbicara dengan bahasa Indonesia. Saya jadi bertanya-tanya: kalau memang 
> sudah ada konsensus bahwa menulis nama negara itu China (dengan huruf "H"), 
> apakah melafalkannya juga harus secara Inggris (Chaina)? Tapi, kalau memang 
> seperti itu penulisannya (China), bukankah pengucapan secara Indonesia 
> seharusnya  adalah  "Cina" atau  "China" dan bukannya  "Chaina"?  Kalaupun 
> pengucapannya "Chaina", bukankah seharusnya  penulisannya secara  Indonesia 
> adalah "Chaina"? Dalam beberapa kesempatan, SBY pun sering melafalkan 
> China/Cina dengan "Chaina". Setahu saya, dalam bahasa Indonesia, tidak ada 
> nama negara yang diucapkan dengan lafal Inggris. Inggris tidak pernah
>  disebut Inglen, Prancis tidak pernah dilafalkan Frens, Italia tidak pernah 
> menjadi Iteli, Belanda tidak pernah diucapkan sebagai Nederlen atau Holen, 
> Rusia dan bukan Rasya, dsb. Hanya "Chaina" yang mengalami nasib aneh ini.
> 
> Ada yang paham tentang ini?
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>





[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tentang Koalisi

2009-05-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Suhaimi,
 
Soal anggaran Pertahanan, kalau dari surat Mentri Pertahanan ke Mentri 
Keuangan, bunyinya adalah minta tambahan Anggaran Operasional yang sebelumnya 
telah dipotong kelewat banyak, bukan anggaran untuk pembelian Alutsista.
Dan itupun hanya untuk kebutuhan minimal untuk operasional, bukan kebutuhan 
Optimal.
Asumsinya, bila anggaran minimum tidak dipenuhi, maka Operasional Pertahanan 
kita berpotensi lumpuh.
 
Soal penyalahgunaan fasilitas negara untuk kepentingan Partai, ya siapapun 
tidak boleh melakukannya, termasuk ketiga pasangan Capres dan Cawapres pada 
Pilpres 2009.
Jangan mentang - mentang Megawati melanggar lantas SBY menjadi sah bila 
melakukan pelanggaran.
Kalau para pendukung pasangan Capres dan Cawapres menyetujui semua pelanggaran 
yang dilakukan pasangan yang didukungnya, itu sama saja mengijinkan dan 
mendorong para calon pemimpin kita melakukan korupsi.
Kalau masih calon saja sudah mendapat dukungan untuk melakukan tindakan 
korupsi, bagaimana nanti kalau menang dalam Pilpres?
Bisa rusak bangsa ini dan peran rakyat pendukunglah yang paling dominan atas 
tindakan koruptif para pemimpinnya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sen, 25/5/09, Suhaimi  menulis:


Dari: Suhaimi 
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tentang Koalisi
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 1:15 AM








Mas Adyanto Aditomo yang semangat,

Lihatlah sesuatu itu secarautuh dan fear Mas,
1. Masalah anggaran ABRI yang kata anda dipotong dan kata SBY tidak dipotong 
sebab yang dipotong itu adalah anggaran pengadaan peralatan tempur baru.
Pendapat saya SBY benar, hal ini sesuai dengan pendapat mantan Komandan Wilayah 
Pertahanan Udara Nasional 1 periode 2003~2007.
Ilustrasinya menurut ybs Mabes TNI+Dephan ngajuin anggaran ke panitia anggaran 
DPR-RI katakanlah misale Rp 100 dengan rincian Rp 50 untuk belanja rutin 
(gaji+tunjangan+ perawatan ketiga angkatan) dan Rp 50 nya lagi untuk pengadaan 
peralatan tempur baru sebagai replacement atas alat yang dah usang.
Dalam pembahasan dengan DPR ternyata misale yang disetujui itu katakanlah 
misale untuk belanja rutinnya Rp 40 sedangkan untuk anggarannya hanya disetujui 
hanya Rp 25 saja, SINGKATNYA lihat lah sesuatu itu secara utuh dan fear ya Mas 
Adyanto Aditomo.
2. Masalah fasilitas negara yang disalahgunakan dalam kegiatan kampanye.
Mas Adyanto Aditomo yang huuuebat, saya ambilkan contoh terkini aja dech...
Deklarasi pasangan capres-cawapres Mega-Pro kemaren itu pan di TPST Bantar 
Gebang so, ketua panitia penyelenggaranya itu adalah Walikotamadya Bekasi loh 
Mas... dan ada berapa buuanyak Gubernur, wagub, Bupati, Walikota yang berasal 
dari PDIP yang datang menghadirinya ? Maseh ingatkan pernyataan mantan 
cawapresnya Mega 2004 KH.Hasyi Muzadi ? beliau bilang Pangkat/Jabatan itu 
nempel selama 24 Jam loh !
SEKALI LAGI lihatlah secara utuh dan fear Mas !

Salam hangat,
Suhaimi


[Forum-Pembaca-KOMPAS] For Kompas

2009-05-25 Terurut Topik uthie
bagaimana cara kompas untuk menyadarkan masyarakat dalam mengikuti peran pemilu 
capres dan cawapres?terimakasih



[Forum-Pembaca-KOMPAS] PilPres 2009 semakin ber Ketidakpastian ?

2009-05-25 Terurut Topik Pandji R Hadinoto, PKPI
Pandji R Hadinoto / www.jakarta45.wordpress.com

Dari Komunitas Tetangga :

Bila ini terjadi sebelum pilpres,
membuktikan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang sebenarnya, nanti
mantan Presiden dan Wapres akan dapat sepenuhnya memimpin kampanye
pilpres tanpa direpoti dengan "tetek-bengek" tugas kenegaraan. Megawati
dan Prabowo bisa menjadi agak agak miris!
 
 
Cabut Subsidi BBM, Presiden dan Wakil Presiden Terancam Diberhentikan





 

KOMPAS/ JULIAN SIHOMBING






/



 
Senin, 25 Mei 2009 | 20:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dinilai telah melakukan
pelanggaran UU APBN dengan mencabut subsidi BBM dan mendapatkan
keuntungan dari penjualan BBM. Menurut Alvin Lie, anggota Komisi VII
dari Fraksi PAN, keputusan tersebut melanggar karena UU APBN telah
menetapkan subsidi untuk BBM tahun 2009 sebesar Rp.14,4 triliun.
 
"Data kami menunjukkan dan juga telah diakui Menteri
Keuangan bahwa pada bulan Desember pemerintah mendapat keuntungan Rp
1,24 triliun dan Januari Rp 2,06 triliun," katanya saat diskusi di
Chemistry Media Centre (CMC) di Jakarta, Senin (25/5).
 
Ia mengatakan, pelanggaran tersebut sudah dimasukkan ke
dalam rapat Paripurna DPR dan akan diambil keputusan awal Juni
mendatang. Jika DPR menerima, lanjut Alvin, selanjutnya laporan
tersebut akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi bahwa Presiden telah
melakukan perbuatan tercela.
"Dalam UUD jelas bahwa Presiden dan Wakil Presiden dapat
diberhentikan jika melakukan pelanggaran UU dan perbuatan tercela,"
katanya.
 
Alvin juga mengkritik mengenai subsidi barang yang
dilakukan pemerintah dengan sistim yang tidak baik. Sebagai contoh,
katanya, subsidi BBM dan pupuk yang tidak tepat sasaran.
 
"Petani sulit dapat pupuk bersubsidi. Trus dulu semua
orang bisa dapat BBM bersubsidi, malah rakyat kecil yang berhak kalah
bersaing," tegasnya.
Menurutnya, jika pemerintah tetap ingin memberikan subsidi
barang harus dengan sistem yang jelas, barang apa, siapa yang berhak
mendapat, dan bagaimana caranya."Ini sampai sekarang enggak ada dari
pemerintah," katanya.
Alvin mengatakan, seharusnya pemerintah memberikan subsidi
yang langsung dirasakan masyarakat seperti subsidi bunga untuk usaha
mikro."Jadi betul-betul terarah," ucapnya.:





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY "cuci tangan" atas jatuhnya Hercules TNI-AU (anggaran operasional TNI di

2009-05-25 Terurut Topik laesem
SBY tidak berdaya untuk menaikkan anggaran pertahanan karena tahun ini ada 
pemilu yang sudah memakan uang rakyat 55triliun, dan masih akan membengkak. 
Mungkin untuk pemilu yg akan datang sebaiknya biaya ini dibebankan kepada caleg 
saja.
Kita semua tau dan TNI juga tau bahwa TNI sedang digembosi oleh "Senayan" 
pengadaan suku cadang, alutsista di persulit oleh senayan. Dibuat aturan agar 
pemerintah tidak dapat membeli langsung alutsista dari negara lain secara G to 
G. Tetapi harus melalui calo yang tidak lain adalah mereka sendiri.
Beruntung TNI masih memiliki Sapta Marga.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
 wrote:
>
> Bung Godlip Pasaribu,
>  
> Pertanyaannya adalah:
> 1. Apakah SBY memang sengaja membuat Anggaran Pertahanan dibawah kebutuhan 
> minimal, sesuai surat dari Mentri Pertahanan kepada Mentri Keuangan januri 
> 2009?
> 2. Mengapa SBY tidak mau mengakui pernyataan JK bahwa perkiraan penyebab 
> utama jatuhnya pesawat Herkules akibat ketiadaan suku cadang?
> 3. Mengapa SBY cenderung berbohong dalam hal Anggaran Pertahanan ini?
> 4. Apakah Anggota ABRI memiliki hak seperti Tentara Amerika di Perang Irak 
> yang bisa mengecam pemerintahannya akibat tidak terpenuhinya standard 
> keamanan terhadap peralatan perang di Irak hanya dengan alasan anggaran tidak 
> mencukupi, sehingga banyak menimbulkan korban Tentara Amerika? 
> Bagi Tentara Amerika yang ditugaskan di Irak, adalah alasan tidak masuk akal 
> bila pemerintah AS sengaja mengorbankan prajuritnya hanya karena alasan 
> anggaran Perang Irak tidak mencukupi.
>  
> Apakah para Prajurit ABRI/ AURI memiliki hak untuk menggugat para komandannya 
> bila mereka dipaksa terbang padahal persyaratan keamanan minimal untuk 
> pesawat terbang tidak terpenuhi???
> Apakah para Komandan Militer dibolehkan mengorbankan nyawa para prajuritnya 
> hanya dengan alasan anggaran operasional tidak mencukupi?
>  
> Salam,
>  
> Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla Mempraktikkan Ajaran Gandhi

2009-05-25 Terurut Topik Yuliati Soebeno
He..he..he.., ini agak OOT ya Koko, siapa sich yang tidak selalu ndompleng 
pemerintah dalam urusan bisnis keluarga, jika sudah duduk dalam pemerintahan? 
Kayaknya hampir semuanya deh?! Kecuali saya yang salah mencermati keadaan.
 
Ayo dong, Koko, monorailnya dipercepat jadian-nya. Soalnya alangkah akan 
menyenangkan dengan semakin terpenuhi transport rakyat di Jakarta ini. Asalkan 
jangan mahal-mahal karcisnya ya? Termasuk agar lingkungan terjaga juga. Soalnya 
Busway-nya kok semakin kurang afdol gitu, Koko?
 
Siapa yang akan berbisnis keluarga/pribadi dan "ndompleng" pemerintah untuk 
monorail ini ya? Tinggal tunggu main-nya saja. Dan siapa yang akan 
gembar-gembor menamakan monorail itu sebagai "HASIL KARYA" nya?
 
Salam,
Yuli

--- On Sun, 5/24/09, Harya Setyaka  wrote:


From: Harya Setyaka 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla Mempraktikkan Ajaran Gandhi
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, May 24, 2009, 8:39 PM


Haah.. yg bener nih>?
apa Gandhi juga memiliki bisnis keluarga yg mendompleng pemerintahan?

-K-



2009/5/24 Agus Hamonangan 

>
>
>
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/24/09043990/jusuf.kalla.mempraktikkan.ajaran.gandhi
>
> JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh masyarakat Indonesia keturunan India, J Singh
> King, menilai bahwa Wakil Presiden M Jusuf Kalla telah mempraktikkan ajaran
> tokoh spiritual India, Gandhi.
>
> "Pak JK selama ini telah mempraktikkan ajaran Gandhi, seperti Swadesi,
> Satyagraha dan Ahimsa," kata tokoh masyarakat Indonesia keturunan India, J
> Singh King, di Jakarta, Minggu (24/5).
>
> Menurut JS King, selama menjabat sebagai Wapres, Jusuf Kalla telah
> mempraktikkan ajaran Gandhi secara utuh. JS King mencontohkan langkah JK
> dalam menyelesaikan berbagai konflik di Poso, Ambon, dan Aceh. Hal itu
> merupakan implementasi dari ajaran Gandhi, yakni Ahimsa atau antikekerasan.
>
> Selain itu, dia menambahkan, Wapres selalu mendengungkan untuk berdiri di
> atas kaki sendiri dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.
> Menurut JS King, hal ini merupakan kata lain dari ajaran Swadesi.
>
> Menurut JS King, Wapres juga melakukan semua tugasnya dengan ketulusan yang
> merupakan inti dari ajaran Satyagraha. "Saya yakin, beliau (Wapres) banyak
> membaca ajaran Gandhi," kata JS King.
>
> Sebelumnya dalam pertemuan silaturahim, masyarakat Indonesia keturunan
> India menyatakan mendukung pasangan capres Jusuf Kalla-Wiranto dalam pilpres
> 2009.
>
> "Semoga dengan izin Tuhan Yang Maha Esa, kami semua dapat bertemu kembali
> dengan Pak JK pada waktunya nanti, Insya Allah di Istana Presiden RI," kata
> tokoh masyarakat Indonesia Keturunan India, Deli Aria Singgih.
>
> Menurut Deli Singgih, selama ini masyarakat keturunan India selalu
> berpartisipasi aktif dalam pemilu. "Ini karena kami masyarakat keturunan
> India sangat peduli dan menginginkan Indonesia yang lebih baik serta
> sejahterakan rakyatnya," kata Singgih.
>
> Menurut Singgih, masyarakat keturunan India menyebar di seluruh Indonesia
> dengan berbagai profesi. Dalam dialognya, Wapres mengatakan, Indonesia
> merupakan pluralis yang tidak membeda-bedakan suku, ras, dan agama.
>
> Menurut Wapres, berbagai perbedaan tersebut merupakan potensi yang besar.
> Karena itu, semua potensi itu harus dimanfaatkan.
>
> BNJ
> Sumber : Ant


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pesan Untuk Calon Pemimpin Negeri

2009-05-25 Terurut Topik Yanuar Rizky
Teman2x Milis,

Ijinkanlah saya sharing artikel yang saya tulis dan dimuat Majalah
Gatra edisi 21-27 Mei 2009 dengan judul "Pesan untuk Calon Pemimpin
Negeri"..

Pesan Untuk Calon Pemimpin Negeri
Oleh: Yanuar Rizky

[Gatra, 21-27 Mei 2009]

Paska pemilu legislatif pasar keuangan Indonesia seolah memberi respon
positif. Apa benar ada kaitan antara pasar keuangan dengan persepsi
politik ekonomi? Lalu, apakah pasar keuangan identik dengan
kesejahteraan (riil) masyarakat yang menjadi investor (pemilih) di
pasar pemilu?


Data rekening efek (portopolio) di kustodian (KSEI) berjumlah 289.000,
reksa dana 125.000, Jamsostek (beranggotakan 7,5 juta buruh) serta
pemegang dana pensiun dan asuransi (estimasi 3 juta). Kalau mau
ditotalkan semua, maka jumlahnya tak lebih dari 1% dari total
penduduk.

Penggerak pasar (market maker) berasal dari “dana portopolio global”.
Suka atau tidak, arah pasar akan sangat tergantung kondisi psikologis
asing, yang mungkin tak ada kaitannya dengan ekpektasi rakyat pemilih
yang sebagian besar berada diluar arena pasar keuangan.

Biaya Pemulihan Krisis Global

Indeks BEI dan Kurs sebenarnya sudah memasuki trend naik sejak 2 Maret
2009, jauh sebelum pemilu dilakukan. Sentimen kenaikan “yang
memancing” seperti pernah terjadi di 19 September 2007. Yaitu, seolah
BEI “steril” dari krisis finansial yang melanda New York atau
“dikesankan” krisis global sudah reda.

Jika September 2007, pancingan dilakukan dengan timbulnya kontrak RePO
(surat berharga yang dibeli untuk dijual kembali) dari The Fed kepada
para dealer-nya. Dimana, dealernya ini kemudian kita ketahui memiliki
kontrak RePO atas saham grup Bakrie. Sekedar mengingatkan kembali,
ketika BEI jatuh di penghujung 2008, kehebohannya terjadi di persoalan
“RePO saham grup Bakrie”.

Mari kita lihat pemicu naik-turunnya indeks BEI, sangat jelas
“digerakkan saham Grup Bakrie”. Bedanya, saat ini tidak ada lagi
kontrak RePO baru di rekening arus kas The Fed. Tapi, terjadi
peningkatan overnight facilities dari “International Marketable
Securities held in Custody”. Lalu, 26 Maret 2009 The Fed kembali
mengeluarkan instrumen baru untuk menyalurkan dana suntikan likuiditas
(bail out), yaitu TALF (Term Asset backed Lending Facilities).

Seperti saya tulis di kolom akhir tahun Gatra 2007 “TAF (Term Auction
Facilities) yang dikeluarkan Fed 18 Desember 2007 adalah energi yang
meningkatkan indeks bursa negara berkembang”, demikian pula TALF
diikuti rally indeks.

Sinyal kejatuhan indeks Bursa pekan lalu setelah rally panjang,
menunjukan pola berulang “transmisi uang untuk membiayai krisis
keuangan pemegang prtopolio, yang tak ada kaitan dengan persepsi asing
atas masa depan politik ekonomi Indonesia”. Karena disaat bersamaan
kembali terindikasi berkorelasi ke bertambahnya rekening Fed
USD81,2Miliar (13 Mei 2009).

Konfirmasi pentingnya, posisi Reverse Repo-international market
bertambah USD1,7Miliar. Terindikasi kuat dana masuk akhir-akhir ini,
semata untuk memancing pelepasan “stok portopolio lama”. Terlihat,
dari pola saham grup Bakrie searah dengan indeks.

Kontrol Pasar Untuk Pertahanan

Saya setuju dengan ucapan Boediono saat deklarasi SBY berBoedi “pasar
tak bisa terlalu bebas. Pasar juga tak boleh terlalu diganggu akan
menghambat kreatifitas. Negara harus mengontrol pasar”. Agar pasar tak
terlalu terganggu, sistem informasi di pasar haruslah simetris dan
terbuka. Pengawasan (kontrol) adalah mengidentifikasi terjadinya
anomali (asymetric informasi) dan lalu melakukan penindakan hukum
atasnya.

Tak usah jauh-jauh membicarakan kepentingan “negara maju yang
membiayai krisisnya dari menguncangkan pasar finansial negara
berkembang”. Jika kita konsisten kepada aliran pasar, maka
pertanyaannya “mengapa, posisi Indeks bursa yang rally dibiarkan
disaat sinyal asymetric terjadi?”.

Indikasi asymetric, naiknya harga saham grup Bakrie “melawan”
(anomali) atas ketidakjelasan informasi publik terkait koreksi laporan
keuangan publikasi grup usaha tersebut, dan juga keterlambatan
penyampaian laporan keuangan emiten BUMN. Rasanya, kritik ini tidak
berangkat dari sisi kontra pasar (neo lib). Karena menagih bukti
“negara mengontrol pasar” adalah bahasa lazim dari mekanisme pasar itu
sendiri.

Rezim Hutang

Di sisi lain, informasi positif yang banyak dirilis saat menguatnya
saham-kurs adalah dipercayanya Indonesia untuk mendapatkan “stand by
loan” yang digagas ASEAN+3 di forum ADB (Asian Development Bank).
Benarkah itu kepentingan Indonesia?

Bisa benar, jika hanya berperspektif arus kas jangka pendek. Karena
saat pasar finansial dunia tak bisa berputar dan pemegang portopolio
ingin tetap melepas barangnya, maka permintaan atas mata uang asing
(USD) akan meningkat. Itulah resiko portopolio Rupiah ditangan
investor asing.

Di sisi lain, posisi psikologis “jual” menyebabkan daya beli pasar
keuangan pun melemah. Dalam posisi seperti itu, banyak kewajiban
pemerintah dalam membayar hutang juga dalam posisi “didesak” untuk
tidak terlambat. Sementara, kebutuhan pembiayaan lainn

Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pariwisata, Tegasnya Peraturan dan 'Ramah'nya Aparat Indonesia

2009-05-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Sebaiknya petugas yang namanya JOKO dan petugas lainnya yang menolak memberikan 
bantuan kemanusiaan terhadap seseorang yang sedang sakit dan tak berdaya, 
segera dicopot dari jabatannya dan tidak lagi ditempatkan pada unit Pelayanan 
Umum, apalagi yang menagani Turis, baik Asing maupun Lokal, karena bisa 
mnenjatuhkan harkat bangsa ini.
Soal apakah tindakan mereka ini ada kaitannya dengan kampanye Partai Demokrat, 
waduh, sebaiknya jangan berfikir terlalu jauh.
Jangan mentang - mentang SBY dan Tim suksesnya sangat tidak berperikemanusiaan 
bila berhubungan dengan rakyat kecil (ingat kasus kecelakaan di jalan Tol 
Jagorawi yang membuat beberapa orang tewas dan luka - luka, tetapi korbannya 
bukannya disantuni tapi malah ditangkap), sebaiknya jangan dijadikan acuan 
terhadap suatu kasus kemanusiaan di negri ini.
Soal mereka itu mengikuti keteladanan SBY dan Tim Suksesnya, itu urusan mereka.
Semoga saja SBY dan pemerintahan ini tidak melindungi petugas "busuk" tersebut.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo
 
Salam,

--- Pada Ming, 24/5/09, winwannur  menulis:


Dari: winwannur 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pariwisata, Tegasnya Peraturan dan 'Ramah'nya 
Aparat Indonesia
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 24 Mei, 2009, 8:05 AM








Ketika krisis global melanda dunia, ada kekhawatiran dunia pariwisata Indonesia 
akan terpuruk. Kekhawatiran ini diperkuat dengan data menurunnya kunjungan 
wisatawan yang masuk ke Bandar Udara Ngurah Rai pada dua bulan pertama tahun 
ini dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi ternyata tren penurunan itu tidak 
berlangsung lama, belakangan entah karena gencarnya promosi wisata Indonesia 
atau karena diuntungkan oleh situasi tidak menguntungkan yang terjadi di 
negara-negara pesaing Indonesia dalam merebut pasar wisata yang menawarkan alam 
tropis. Krisis politik di Thailand yang tidak menentu, krisis dengan Macan 
tamil di Sri Lanka dan yang terbaru Flu Babi yang merebak di Meksiko. Entahlah, 
yang jelas bulan-bulan selanjutnya kunjungan wisatawan yang masuk melalui 
Bandara Ngurah Rai melonjak drastis sampai melebihi jumlah kunjungan wisatawan 
tahun lalu pada periode yang sama.

Khusus untuk wisatawan asal Perancis, jumlahnya bahkan melonjak hampir tiga 
kali lipat dari jumlah wisatawan yang berkunjung tahun lalu. Ketika fenomena 
ini saya tanyakan pada beberapa wisatwan asal Perancis yang menjadi tamu saya, 
mereka mengatakan kalau sekarang di Perancis, berkunjung ke Bali sedang menjadi 
tren. Di mana-mana orang membicarakan Bali. Agen-agen perjalanan di Perancis 
pun kewalahan menerima permintaan kunjungan berwisata ke Bali, karena jumlah 
permintaan tidak seimbang dengan jumlah kamar yang bisa disediakan oleh 
hotel-hotel yang ada di Bali.

Ketika kunjungan ke Bali meningkat drastis, hal sebaliknya terjadi dengan 
daerah tujuan wisata yang lain seperti Lombok, Sulawesi atau Sumatera. 
Pariwisata di daerah-daerah tersebut menderita dan terpuruk akbibat larangan 
dari Uni Eropa bagi warganya untuk terbang dengan maskapai penerbangan dalam 
negeri Indonesia, sehingga agen-agen perjalanan tidak bisa menjual paket tour 
ke daerah-daerah tersebut karena tidak ada satupun perusahaan asuransi di eropa 
yang mau menanggung resiko kecelakaan wisatawan yang menumpang pesawat milik 
maskapai penerbangan Indonesia.

Jika daerah-daerah yang saya sebutkan di atas menderita karena tidak bisa 
mendapatkan limpahan wisatawan dari Bali. Sebaliknya situasi ini justru 
menguntungkan buat pulau Jawa. Dulu ketika tidak ada larangan terbang, biasanya 
wisatawan langsung naik pesawat dari Bali menuju Jogja atau sebaliknya. Untuk 
ke Bromo pun misalnya, mereka bisa langsung naik pesawat ke Surabaya.

Tapi sekarang akibat adanya larangan tersebut, mau tidak mau wisatawan dari 
Bali yang ingin ke Jogja atau sebaliknya, harus menempuh jalan darat. Akibatnya 
waktu tinggal wisatawan di Bali menurun dan sebaliknya waktu kunjungan 
wisatawan di Jawa meningkat. Keadaan ini menghidupkan bisnis pariwisata di 
sepanjang jalan yang dilalui wisatawan dari Jogja yang menuju Bali atau 
sebaliknya. Hotel-hotel dan restoran di kota-kota semacam Kediri, Jember dan 
Banyuwangi yang dulu kering kunjungan wisatawan asing kini mulai ramai 
disinggahi.

Di Bali sendiri, beberapa agen perjalanan menawarkan variasi kunjungan wisata 
ke Kawah Ijen yang terletak di kabupaten Banyuwangi yang jaraknya tidak terlalu 
jauh dari Pulau Bali. Objek wisata ini sekarang sangat terkenal di Perancis dan 
negara-negara berbahasa Perancis sejak Nicholas Hulot, seorang pemandu acara 
petualangan terkenal membuat reportase tentang Kawah Ijen pada pertengahan 
tahun 90-an dulu. Jet Tour, sebuah biro perjalanan asal Perancis yang sekarang 
berada di bawah manajemen Thomas Cook adalah salah satu agen perjalanan yang 
menawarkan paket kunjungan wisata ke Kawah Ijen ini.

Kamis tanggal 21 Mei 2009 pukul 15.30 Wita, saya yang menjadi tour leader untuk 
Jet Tour. Bersama 20 orang klien saya menyeberang dengan menggunakan kapal 
Ferr

[Forum-Pembaca-KOMPAS] SUSILO BAMBANG Y. TERMASUK 100 0RANG BERPENGARUH ??

2009-05-25 Terurut Topik myncokimori
KOK SAYA CARI DI 
http://www.time.com/time/specials/packages/completelist/0,29569,1883644,00.html

TIDAK ADA
TOLONG MANA YANG BENAR PADA IKLAN TVON ATAU MANA




[Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Faisal: Jangan Pertentangkan Neoliberalisme dan Ekonomi Kerakyatan

2009-05-25 Terurut Topik manneke budiman
Lalu kalo cuma beda kadar neolibnya tapi dasarnya semua neolib, ngapain 
repot-repot berbusa-busa ngaku ekonomi kerakyatan?
 
Gitu aja kok muter-muter, Pak HS? (smile)
 
manneke

--- On Sun, 5/24/09, Haniwar Syarif  wrote:


From: Haniwar Syarif 
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Faisal: Jangan Pertentangkan Neoliberalisme 
dan Ekonomi Kerakyatan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Sunday, May 24, 2009, 8:23 PM




mungkin daizl maksud

nggak ada yg nganut pasar bebas murni ya betul

tapi kalau katakau diantara yang 3 yg paling ..yg paling eh yg
paling banyak menganut kebebasan itu ya grupnya beye bud

gitu aja kok

tapi Fazal mutar mutar dia

biar dee hak dia

HS


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Memang Penganut Neoliberal? (IMF)

2009-05-25 Terurut Topik manneke budiman
Pelintiran si Nyoman ini bukan hanya kacau tapi juga keji. Coba lihat siapa 
saja negara-negara yang punya wakil di IMF dalam link yang diberikan di bawah 
ini: hampir seluruh dunia ada di situ, termasuk Iran, Malaysia, Pakistan, 
India, Mexico, Maroko, Oman, dan lain-lain. Apakah semua negara itu budaknya 
neoliberalisme?
 
Setiap negara mengirimkan seorang wakil untuk duduk dalam Board IMF, dan 
Budiono adalah wakil resmi Indonesia dalam kapasitasnya sebagai Menkeu/Gubernur 
Bank Sentral. Jadi bukan hasil rekrutan IMF.
 
Yang diumumkan pemerintah adalaah bahwa Indonesia telah melunasi hutangnya pada 
IMF, BUKAN diumumkan bahwa Indonesia KELUAR dari IMF.
 
Anda mau ngibulin siapa di milis ini, Nyoman? Anda kira semua orang di sini 
bodoh?
 
Ini contoh posting menyesatkan, tak mutu, dan membodohkan. Jangan biarkan 
barang busuk seperti ini membanjiri FPK.
 
manneke

--- On Sun, 5/24/09, Nyoman  wrote:


From: Nyoman 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal? (IMF)
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Sunday, May 24, 2009, 9:07 PM








Pandangan seseorang baik itu Kwik, Tony Prasetiantono atau Hendri Saprini  bisa 
saja subjective.
Namun coba perhatikan bila ada data dan fakta resmi dan terpercaya yang dari 
IMF yang bia dibaca di website resmi dari IMF yang diupdate 21 Mei 2009 di
http://www.imf. org/external/ np/sec/memdir/ members.htm# i

Perhatikan: Ada nama Indonesia dan.siapakah orang Indonesia yang duduk di 
sana..BOEDIONO.

Julukan Neoliberal bagi seseorang menurut saya akan sangat relevan bila kita 
bisa telusuri untuk siapa ybs bekerja.  Dalam konteks ini bila kita asal lempar 
Si Anu Neoliberal bisa saja Si Anu mengelak, buktinya apa? Dengan santun Si Anu 
akan mengatakan saya bekerja untuk bangsa dan negara saya.

Nah, sekarang sudah jelas kalo ada tudingan Pak Boediono adalah Neoliberal maka 
rekan-rekan sekarang di milist ini tahu  Bioediono itu bekerja untuk IMF. 
Silahkan diargumenkan dengan dengan data dan fakta resmi diatas.

Satu lagi, saya teruik dengan iklan SBY di TV tentang utang luar negeri ke IMF 
sudah lunas. Saya kunjungi  http://www.sbypresi denku.com/ indikator/ 
ekonomi/utanglua rnegeri
Dalam bagian tersebut jelas disebutkan bahwa Indonesia sudah bebas dari hutang 
IMF artinya Indonesia tidak bergantung lagi dengan IMF.
Dalam propaganda kampanye SBY Indonesia selalu disebutkan sudah keluar dari IMF 
alias tidak anggota IMF lagi.
Ternyata di situs IMF Indonesia masih anggota IMF dan Pak Boediono menjadi 
wakil Indonesia di IMF. Nah, loh...Siapa yang berbohong? IMF atau Pak SBY

Salam


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] bahaya neo lib kata Drajad Wibowo

2009-05-25 Terurut Topik YB Riyanto
Kalo Drajad Wibowo ya jelaslah jualan JK-Win, kan jadi anggota tim 
kampanyenya...
Tapi intinya bukan hanya itu. Makanya dibaca dulu, biar tahu isinya dan lebih 
melek melihat situasi nyata perpolitikan negara kita, dilihat dari kacamata 
seorang Drajad. 

riyanto


-Original Message-
From: Teguh Santoso 

Date: Mon, 25 May 2009 14:12:46 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] bahaya neo lib kata Drajad Wibowo


Pak haniwar, tulisannya panjang amat. Begini saja deh, menurut Drajad
Wibowo, harusnya saya milih yang mana ya? Tolong juga teruskan pertanyaan
saya ke Drajad Wibowo itu pak. Ini ujung2nya mau jualan kan pak?

salam
Teguh Santoso


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik manneke budiman
Juga jangan gampang terkesima sama deklarasi di tempat buangan sampah, pidato 
dengan banyak kata bahasa Inggris, pertumbuhan ekonomi 2 dijit, istri jilbaban, 
ataupun janji segalanya mau cepat (ingat, ngebut benjut).
 
manneke

--- On Sun, 5/24/09, Agus Sugeng  wrote:


From: Agus Sugeng 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Sunday, May 24, 2009, 9:55 PM








waduh jgn terkesima dengan penampilan sandal jepit donk. Kalau hanya dengan 
bersandal jepit saja, semua org bisa bersandiwara. Mari kita liat dengan hal yg 
berkeilmuan donk

ATS


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hercules Jatuh karena Tiada Suku Cadang?

2009-05-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Tetapi untuk Pasukan Militer Amerika di IRAK, mereka bisa memprotes Mentri 
Pertahanan dan Presiden Amerika Serikat yang tidak memberikan persenjataan yang 
memadai untuk melawan pasukan "Perlawanan Irak" hanya karena anggaran tidak 
mencukupi.
Akibatnya banyak Tentara AS yang tewas maupun luka - luka akibat spesifikasi 
persenjataan yang tidak memadai.
Tentara AS beranggapan bahwa alasan anggaran tidak mencukupi tidak boleh 
digunakan sebagai alasan untuk mencelakakan prajuritnya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Ming, 24/5/09, imcw  menulis:


Dari: imcw 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hercules Jatuh karena Tiada Suku Cadang?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 24 Mei, 2009, 3:04 AM








Salam Yuliati Soebeno,

Di dalam dunia militer di hampir semua negara memang berlaku sistem
komando satu arah. Tidak dibenarkan bawahan mempertimbangkan atau
bahkan membantah perintah atasan. 'Amankan' dulu perintahnya, kalau
ada masalah baru dilakukan evaluasi.
--
i made cock wirawan


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: tentang Koalisi

2009-05-25 Terurut Topik manneke budiman
Hihihi, Mase Suhaimi Kepala BIN Republik Impian,
 
Ini artinya ketiga paket itu cuma bungkusnya yang beda tapi isinya sami mawon. 
Hiks hik hik, terima kasih atas info intelijennya :))
 
Sementara, banyak miliser di FPK ini dengan cepat termakan pepesan kosong para 
calon, bahkan ada yang sampai ikut berbusa-busa bantu jualan produk gak mutu.
 
manneke

--- On Sun, 5/24/09, Suhaimi  wrote:


From: Suhaimi 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] tentang Koalisi
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Sunday, May 24, 2009, 10:53 PM








Kank Asep Kurniawan,

1. Sederhananya kalo Kank Asep perhatiin lebih dalam menurut saya kita bisa 
intip mahzab masing-masing kandidat capres yang ada sbb :
JK-WIN.
JK --> adalah orang yang konservatip dari dalam komunitas pragmatis, sementara 
itu pasangannya WIN --> adalah orang konservatip dari dalam komunitas 
konservatip itu sendiri.
SBY-BOERBUDI.
SBY -->adalah orang pragmatis dari dalam komunitas konservatip, sementara itu 
pasangannya BD -->adalah juga orang yang pragmatis dari dalam komunitas 
konservatip.
MEGA-PRO.
MEGA -->adalah orang ultra konservatip dari dalam komunitas konservatip, 
sementara itu pasangannya PRO adalah orang ultra pragmatis dari dalam komunitas 
konservatip.
So, kalo kita misale analogikan "Konservatip itu adalah Nasionalisne" maka 
"Pragmatis itu adalah Neolibnya"
Jade ya monggo kang...analisis sendiri mo pilih yang mana menurut logikanya.
2. Amiin.

Salam hangat,
Suhaimi


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hati Kader PKS Ada di Jilbab Istri JK-Wiranto

2009-05-25 Terurut Topik manneke budiman
Hehehe, alasannya cethek sekali? Apa cuma segini kualitas kader-kader PKS? Atau 
ini cuma strategi buat mengintimidasi agar istri-istri SBY dan Boediono 
terpaksa pakai jilbab? Saya pikir, selama ini PKS kebanyakan bicara dan 
blingsatan sendiri kaya cacing kesetrum. Hati-hati, bisa backfire dan massa 
pendukungnya tercerai-berai kesana-kemari karena partai hilang wibawa.
 
manneke

--- On Mon, 5/25/09, Agus Hamonangan  wrote:


From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hati Kader PKS Ada di Jilbab Istri JK-Wiranto
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Monday, May 25, 2009, 2:52 AM








Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/25/ 10290292/ Hati.Kader. 
PKS.Ada.di. Jilbab.Istri. JK-Wiranto

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera mengakui bahwa hati sebagian 
kadernya berpihak pada pasangan Jusuf Kalla-Wiranto meskipun keputusan formal 
partai memutuskan berkoalisi dengan Demokrat dan menyukseskan pasangan 
SBY-Boediono. Pengakuan itu disampaikan oleh Wakil Sekjen DPP PKS 
Zulkieflimansyah, Senin (25/5) di Jakarta.

Alasan keberpihakan pada JK-Wiranto cukup sederhana, istri dari kedua kandidat 
itu mengenakan jilbab.

"Sebagian besar hati kader PKS ada di JK-Wiranto karena istrinya berjilbab. Dan 
isu bahwa istri Pak JK dan Pak Wiranto berjilbab, walau sederhana tapi di akar 
rumput berpengaruh besar," aku Zulkiefli, sebelum mengisi sebuah diskusi.

Apalagi, melihat penerimaan publik yang cukup besar atas kunjungan JK-Wiranto 
ke berbagai daerah, Zulkiefli mengatakan, membuat barisan koalisi Demokrat 
harus bekerja keras. "Kami juga akan memberikan penjelasan sejelas-jelasnya 
kenapa PKS memilih SBY-Boediono. PKS saat ini fokus kepada bagaimana 
memenangkan pasangan SBY-Boediono, " kata dia.

















  __
Be smarter than spam. See how smart SpamGuard is at giving junk email the boot 
with the All-new Yahoo! Mail.  Click on Options in Mail and switch to New Mail 
today or register for free at http://mail.yahoo.ca

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MANTAN PRESIDEN BUNUH DIRI

2009-05-25 Terurut Topik Rizal Gueci
Mudah mudahan kagak seperti mahasiswa Indonesia di Singapura, mula mula 
diberitakan bunuh diri, eh tapi kemudian belum pasti, semoga berita duka dari 
Korsel sudah pasti , bukan nanti ada berita lain dibunuh oleh orang dekatnya 
dlsb. Kan surat wasiatnya belum ditemukan. Kepada keluarga yang ditinggalkan 
saya menyampaikan turut berduka cita, apa sih bahasa Koreanya belasungkawa?

Salam
Rizal





From: Achmad Jauzi 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 25, 2009 12:57:29 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MANTAN PRESIDEN BUNUH DIRI





Untung sejuta kali untung, ini kejadian di Korea Selatan bukan di NKRI...Untung 
sejuta kali untung, presiden yang keluarganya korupsi juga di Korea Selatan 
bukan di NKRI...Untung sejuta kali untung, presiden yang tidak berani 
menghadapi proses pengadilan adanya di Korea Selatan bukan di NKRIPantesan 
Korea Selatan nggak maju...Presiden dan keluarganya korup dan tidak menghormati 
atau berani menghadapi proses hukum...Untung sejuta kali untung nyak babe gue 
orang NKRI sehingga otomatis gue jadi warga NKRI...Hidup NKRI
 
 
 

[Non-text portions of this message have been removed]





  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik Rizal Gueci
Dear Fellow 
 
Saya juga tidak pasti. Saya jadi ingat bahasa Malaysia, dulu ia lebih 
dulu menyerap ucapan bahasa Inggeris dalam bahasa Malaysia, misalnya I saya 
bacaannya Ai, mungkin China dibaca Chaina. Tapi kemudian belakangan kita 
mengikuti jejak bahasa Inggeris sepotong sepotang dalam bahasa Indonesia, atau 
kata resapan bahasa Inggeris yang sudah menjadi kosa kata bahasa yang sudah 
diterima. Kenapa sekarang jadi Chaina apa seperti Malaysia?
 
Memang diharapkan kita mendapat pencerahan dari Pusat bahasa memberikan 
penjelasan, sehingga kita tidak bertanya tanya.  Misalnya hari ini headline 
Kompas : 2009, 76 Anggota TNI Tewas. Tewas atau Tiwas. Penasehat atau 
penasihat. Apotik atau Apotek dan banyak lagi …
 
Menarik pula dalam  Tempo 31 Mei 2003 pada Rubrik Opini halaman 106 tulisan 
wartawan Qaris Tajudin, soal Bahasa pula. Ia mengatakan kata ra'yat aslinya 
berarti gembalaan, kemudian setelah rasul dibaiat muncul gembala (pemimpin) dan 
gembalaan (rakyat).
Mungkin tradisi bahasa Arab ini diikuti pula oleh bahasa Jerman Tua (Tolong pak 
Magnis atau Pak  Heuken koreksi saya, bila keliru. Dalam bahasa Jerman Tua 
Genossenschaft adalah kata yang biasa dipakai dalam kalangan penggembala domba, 
orang orang yang memiliki secara kolektif dan menikmati lahan penggembalaan 
bersama dan ada dikalangan orang orang itu hanya dibedakan dua strata saja, 
yaitu pemimpin dan  yang dipimpin. Terdiri dari dua kata Genuss atau 
geniese dan -schaft. Sehingga yang  dipimpin atau pengikut itu disebut pula 
rakyat, atau dalam bahasa Jermannya Genosse. Sebelum unifikasi Jerman, di 
Jerman Timur kata kata ini lazim diucapkan sama seperti kamerad, compatriort, 
atau orang orang yang sederajat semua (sama rata sama rasa, senasib 
sepenanggungan). Kata akhiran -ship atau -schaft itu artinya telah menjadi kata 
benda bentukan baru yang abstrak, terkristalisir. Jadi kata keluarga, menjadi 
kekeluargaan. Kata Genosse menjadi Genossenschaft
 atau dalam bahasa Inggeris fellowship. Fellow atau folk orang orang yang satu 
derajat , egaliter atau sama sama rakyat. Karena yang ada orang asing dan orang 
lokal, pemimpin dan rakyat. Jadi tidak mengenal kelas kelas berdasarkana 
kepemilikan atau kebangsawanan atau profesi//fungsi. Jadi asas kekeluargaan 
dalam konstitusi kita disamakan dengan asas kerakyatan. Ekonominya adalah 
ekonomi kerakyatan. Ini lebih tepat, karena dalam bahasa kita, kita sudah 
terlanjur mengartikan cooperative dengan koperasi, sebagai badan usaha perdata. 
Padahal cooperative atau Genossenschaft dalam konstitusi konsep Supomo adalah 
dalam arti luas, tidak hanya badan hukum privat, tapi juga badan hukum publik. 
Itulah sebabnya pra amandemen UUD asas kekeluargaan masuk dalam penjelasan UUD 
bagian umum, artinya sistim di depan mengayomi seluruh sistim atau pasal pasal 
UUD, yaitu badan hukum perdata dan badan hukum publik tunduk dibawah pengertian 
asas kekeluargaan atau
 Genossenschaftsgedanke, Genossenschaftsprinzip. Jadi kalau Hatta asas 
kekeluargaan dalam arti sempiit, Supomo asas kekeluargaan dalam arti luas, 
meliputi segala macam bentuk kerjasama (cooperative), konsepnya satu tambah 
satu bukan dua, tapi lebih dari dua, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. 
Sedangkan kalau Mubiarto menerjemahkan pasal 33 dengan ekonomi kerakyatan, 
mungkin tidak salah.
Sedangkan  rakyat atau volk versi Tertib Katolik (E. Welty 1961 : 164) adalah 
sama dengan bangsa. Nation und Volk (im biologisch-kulturellen Sinne) sind 
einander so eng verwandt, dass z.B. ziemlich unterschiedlos von nationalen oder 
volkhaften Minderheiten, vom Selbstbestimmungsrecht der Nationen oder Voelker 
geredet wird. Im Begriff „Volk“ kommt indes staerker die gemeinsame Abstammung 
und Blutverbundenheit zum Ausdruck, im Begriff „Nation“ dagegen mehr das 
gemeinsam erlebte Schicksal und besonders die gemeinsam erreichte Kultureinheit 
(Kulturhoehe).
Engl. : Nation and people (in the biological-cultural meaning) are closely 
related to each other so that, for example fairly no difference of national 
minorities or socially responsible, from the self-determination of nations or 
peoples were said.The concept of "people" is stronger, however, common descent 
and blood ties reflected in the term "nation" against the more experienced 
shared fate, and especially the common culture reached unity (high culture).
 
Persoalan bahasa lagi apakah rakyat lebih dekat dengan kata kekeluargaan atau 
pada gembala dan gembalaan. Menurut saya mungkin semua berasal dari gembala dan 
gembalaan, tapi lama kelamaan para gembala ini mendirikan keluarga dan gabungan 
keluarga keluarga menjadi kekeluargaan, suatu bentukan baru, paruik, suku, 
kemudian ada sentuhan territorial jadi nagari. Sehingga dengan demikian asas 
kekeluargaan bukan sesuatu yang sederhana artinya, seperti yang banyak 
mengartikan secara salah kaprah family sistim, sistim keluarga dan keluarga 
raja adalah keluarga yang utama, tapi yang benar dalam arti kekeluargaan, 
kesatuan baru yang terkrist

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik andreas.wicaks...@ymail.com

Bapak Indradya dan Ibu Irma, atau mungkin pembaca lain yang sedang bingung,

Masalah "Cina" dan "Chaina" ini terjadi akibat politik bahasa pada masa awal 
Orde Baru di tahun 1967

Pada masa Orde Lama, tidak ada negara yang disebut dengan "Cina." Yang ada 
adalah "Tiongkok." Demikian juga dalam penyebutan dalam bahasa Indonesia, yang 
ada adalah "Tionghoa" dan "Tiongkok."

Jadi pada masa orde lama, sebutan untuk "Cina" adalah Tiongkok atau Tionghoa.

Tetapi akibat peristiwa 30 September 1965, Pemerintah Orde Baru mengeluarkan 
Surat Edaran Presidium Kabinet RI No SE-06/PresKab/6/1967 Tanggal 20 Juni 1967, 
yang berisi tentang pelarangan penggunaan istilah Tiongkok dan Tionghoa, dan 
menggantinya dengan "Cina."

Surat edaran ini juga aneh kenapa presiden perlu mengeluarkan surat edaran yang 
mengatur penggantian penyebutan negara.

Seorang pakar kajian Indonesia dari Cornell University, James Siegel, pernah 
menulis tentang arti kata "Cina" dalam bukunya yang berjudul "Solo in the New 
Order." Siegel menulis bahwa arti kata "Cina" dalam konteks Indonesia itu sama 
dengan sebutan "Chink" dalam bahasa Inggris untuk menyebut orang Tionghoa di 
Amerika, serta sebutan "Negro" untuk menyebut Afro-American. JAdi istilah itu 
berkonotasi negatif serta ada nada penghinaan. Hal ini mungkin berbeda dengan 
negara Malaysia misalnya, di mana istilah "Cina" bisa diterima, karena tidka 
ada muatan sosial maupun politis. Sama halnya dengan "Negro," di Perancis 
(Negre) dan di Spanyol (Negro), istialh tsb tidak menjadi masalah. Tetapi 
berbeda dengan di Amerika Serikat, di mana istilah tsb mempunyai konotasi 
penghinaan. 

Politik bahasa inilah yang digunakan oleh Orde Baru untuk "menghukum" orang 
Tionghoa yang dituduh ikut serta dalam peristiwa G 30 S.

Pada tahun 1990-an ketika pemerintah Indonesia dan Tiongkok menjalin hubungan 
diplomatik, dengar-dengarnya masalah yg cukup alot dibicarakan adalah 
penyebutan negara Tiongkok. Indonesia tetap bersikeras untuk memakai "Cina" 
Sedangkan China bersikeras untuk menggantinya dengan istilah yang sebelumnya 
dipakai, yaitu "Tiongkok." Karena tidak ada kesepakatan, akhirnya dimbail jalan 
tengah, yaitu memakai istilah Inggris. TEtapi dalam situs resminya dalam bahasa 
Indonesia, Chinese Embassy memakai istilah Tiongkok.

Menurut Arief Budiman, seorang Tokoh Indonesia yang tetap konsisten dengan 
memakai "Tiongkok" dan "Tionghoa" adalah Mochtar Lubis. Dan salah satu koran 
yang memakai istilah Tiongkok dan Tionghoa adalah Koran Jawa Pos.

Masalahnya bagi kita sekarang ini adalah mengapa sih kita tidak mau menyebut 
orang dengan nama yang mereka inginkan? Kalau mereka ingin disebut "Tiongkok" 
atau "Tionghoa," mengapa kita bersikeras menyebutnya dengan "Cina." Bukankah 
kita juga berkeberatan jika penduduk Malaysia menyebut orang Indonesia sebagai 
"Indon?" Dan kita lebih suka disingkat dengan "Indo?"

Mungkin sudah saatnya juga Surat Edaran Presidium Kabinet RI No 
SE-06/PresKab/6/1967 yang menggunakan politik bahasa untuk penghinaan itu 
dipertimbangkan untuk dicabut juga, seperti yang disuarakan oleh beberapa 
organisasi Tionghoa.

Mungkin perlu kita renungkan bagaimana perasaan kita kalau pemerintah Malaysia 
dan Singapura mengeluarkan surat resmi yang menyatakan bahwa "Indon" adalah 
singkatan resmi untuk "indonesia"

Andreas.






dan or


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "irmadoloksaribu" 
 wrote:
>
> Saya juga sudah lama bingung mengenai hal ini.
> 
> Menurut penyiar senior TVRI yang menjadi pengajar penyiar2 metro TV, 
> pelafalan Chaina ini memang kehendak Embassy of China kepada Metro TV.
> 
> Mungkin pihak Metro TV bisa memberikan penjelasan?
> 
> Best regards,
> Irma F.L. Doloksaribu
> 
> 
> 
> 
> --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indradya SP 
>  wrote:
> >
> > Mumpung topik bahasa sedang hangat dibicarakan, saya ingin menanyakan 
> > sesuatu kepada rekan-rekan sekalian. Sudah beberapa lama ini, Metro TV 
> > (entah bagaimana stasiun-stasiun TV lain) melafalkan negara asal 
> > pebulutangkis Lin Dan, China, dengan pengucapan "Chaina", padahal si 
> > pembawa berita sedang berbicara dengan bahasa Indonesia. Saya jadi 
> > bertanya-tanya: kalau memang sudah ada konsensus bahwa menulis nama negara 
> > itu China (dengan huruf "H"), apakah melafalkannya juga harus secara 
> > Inggris (Chaina)? Tapi, kalau memang seperti itu penulisannya (China), 
> > bukankah pengucapan secara Indonesia seharusnya  adalah  "Cina" atau  
> > "China" dan bukannya  "Chaina"?  Kalaupun pengucapannya "Chaina", bukankah 
> > seharusnya  penulisannya secara  Indonesia adalah "Chaina"? Dalam beberapa 
> > kesempatan, SBY pun sering melafalkan China/Cina dengan "Chaina". Setahu 
> > saya, dalam bahasa Indonesia, tidak ada nama negara yang diucapkan dengan 
> > lafal Inggris. Inggris tidak pernah
> >  disebut Inglen, Prancis tidak pernah dilafalkan Frens, Italia tidak pernah 
> > menjadi Iteli, Belanda tidak pernah diucapkan sebagai Nederlen atau Holen, 
> > Rusia dan bukan 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY-Boediono: Makin Cepat Makin Ambrol

2009-05-25 Terurut Topik my
JK-Wiranto + Mega-Prabowo sabar2 saja I allah kalau sudah jadi kehendak pasti, 
pertahankan cara berbahasa apalagi kami masyarakat kurang mengerti bahsa 
inggris segla berpidatolah dengan bahasa indonesia bila perlu bahasa daerah 
kalau bisa ked daerah2.
Wassalam


--- On Sat, 5/23/09, Indra Jaya Piliang  wrote:

From: Indra Jaya Piliang 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY-Boediono: Makin Cepat Makin Ambrol
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Saturday, May 23, 2009, 11:32 PM

















  Saya menyayangkan serangan Rizal Mallarangeng. Level Rizal tidak 
berhadapan dengan Muhammad Jusuf Kalla. Bukan levelnya. Kalau Rizal mau 
buka-bukaan, kita sepenuhnya siap. Yang horizontal dululah. Rizal seperti 
sengaja memancing untuk masuk ke tingkatan hard campaign, attacking campaign 
atau bahkan negative campaign. Tidak tepat waktu.

 

Soal neoliberalisme, sebaiknya mengacu kepada dokumen-dokumen yang dihasilkan 
oleh masing-masing pihak yang dituduh. Dokumen publik. Salah satunya adalah 
disertasi Rizal Mallarangeng, pidato Boediono, tandatangan Boediono di berbagai 
dokumen negara, dllnya. Dan inilah tugas peneliti atau penulis. Bukan 
mengatakan : "suatu hari saya ketemu orang ini sedang belanja, duduk, etc. 
menurut saya, dia bukan seorang yg neolib."

�

Saya menyayangkan sekali tulisan2  spt itu jadi acuan publik. Kalau seseorang 
terlihat sederhana, punya kebun, berkebun, tetapi dia mengendalikan pasar 
saham, apakah itu bisa kita sebut: dia bukan neolib, karena dia berkebun.

�

ijp



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik Wal Suparmo
Salam,
Yang membuat bingung kita mengenai bahasa Indonesia justru LEMBAGA BAHASA kita 
sendiri.Lain di Malaysia yang MENERTIBKAN  sedangkan di Indonesia menurut 
lembaga itu MENYESUAIKAN  dan MENYERAH kepada lidah atau selera masyarakat ( 
yang banyak berpendidikan SANGAT SEDERHANA). Karena  masyarakat tidak dapat 
mengucapkan F sehingga menjadi SERTIPIKAT dan tidak mampu mengucapkan KS  atau 
X lalu menjadi komplek.Demikian juga RESEARCH lalu menjadi RISET (artinya 
DISET=STEL KEMBALI).Tetapi kalau alfatekah diucapkan ALPATEKAH  bagaimana?
Wasalam,
Wal Suparmo



--- Pada Sen, 25/5/09, irmadoloksaribu  menulis:


Dari: irmadoloksaribu 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 3:02 PM








Saya juga sudah lama bingung mengenai hal ini.

Menurut penyiar senior TVRI yang menjadi pengajar penyiar2 metro TV, pelafalan 
Chaina ini memang kehendak Embassy of China kepada Metro TV.

Mungkin pihak Metro TV bisa memberikan penjelasan?

Best regards,
Irma F.L. Doloksaribu


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tiga Tahun Lumpur Lapindo : Jejak Capres & Aburizal Bakrie

2009-05-25 Terurut Topik Luluk Uliyah
Tiga Tahun Lumpur Lapindo : Jejak Capres & Aburizal Bakrie

Gabungan lemahnya kebijakan Minyak dan Gas - yang ditetapkan Presiden 
Megawati dan lemahnya kepemimpinan SBY-JK, membuat kasus Lapindo tak ada 
ujung. Puluhan ribu warga harus menanggung kelakuan buruk para pemimpin 
masa reformasi ini, mereka kehilangan hak atas perumahan, kesehatan, 
pendidikan, lingkungan yang sehat dan lainnya.

Kasus Lumpur Lapindo terjadi 3 tahun lalu, sampai ujung masa jabatannya, 
SBY-JK tak mampu memulihkan HAM korban lumpur Lapindo. SBY-JK tak mau 
tegas pada menterinya, Abu Rizal Bakrie - pemilik utama PT Lapindo 
Brantas. Hingga pemilihan Presiden  di depan mata, tak satu pun Capres 
mengagendakan penyelesaian kasus Lapindo. Padahal, mereka berutang pada 
korban Lapindo. Merekalah dibalik pengesahan UU Migas No 22 tahun 2001, 
dibalik keluarya Perpres 14/2007 hingga mandegnya penegakan HAM dan 
hukum kasus Lapindo di Kepolisian.

Bisakah para Capres  Pemilu 2009 ini memulihkan HAM  korban Lapindo?

Bagaimana menurut Anda? Sampaikan pendapat anda di Forum JATAM di 
http://jatam.org/forum/viewtopic.php?f=2&t=853

Baca juga berita pendukung lainnya di halaman depan website JATAM,
seperti :
1. Bencana Jilid Dua Korban Lapindo
2. Pemiskinan Struktural Korban Lumpur
3. Penyempurnaan UU Migas No. 22/2001 Yang Berpihak Kepada Kepentingan 
Rakyat
4. Bersama (Siapa) Kita (Supaya) Bisa(?)

Jangan lupa untuk melakukan login terlebih dahulu agar informasinya
dapat dibaca

---
Kunjungi terus website JATAM di www.jatam.org agar anda menjadi yang 
pertama yang mengetahui informasi terkait daya rusak pertambangan. Dan 
apabila anda ingin mendapatkan informasi terbaru dari website JATAM 
secara berkala, daftarkan segera email anda di JATAM RSS yang ada di 
website JATAM www.jatam.org
===
Luluk Uliyah
Manager Sekretariat JATAM
Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan
Telp/Fax. 021- 794 1559
email : luluk at jatam.org
===


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tiga Tahun Lumpur Lapindo : Jejak Capres & Aburizal Bakrie

2009-05-25 Terurut Topik Luluk Uliyah
Tiga Tahun Lumpur Lapindo : Jejak Capres & Aburizal Bakrie

Gabungan lemahnya kebijakan Minyak dan Gas - yang ditetapkan Presiden Megawati 
dan lemahnya kepemimpinan SBY-JK, membuat kasus Lapindo tak ada ujung. Puluhan 
ribu warga harus menanggung kelakuan buruk para pemimpin masa reformasi ini, 
mereka kehilangan hak atas perumahan, kesehatan, pendidikan, lingkungan yang 
sehat dan lainnya.

Kasus Lumpur Lapindo terjadi 3 tahun lalu, sampai ujung masa jabatannya, SBY-JK 
tak mampu memulihkan HAM korban lumpur Lapindo. SBY-JK tak mau tegas pada 
menterinya, Abu Rizal Bakrie - pemilik utama PT Lapindo Brantas. Hingga 
pemilihan Presiden  di depan mata, tak satu pun Capres mengagendakan 
penyelesaian kasus Lapindo. Padahal, mereka berutang pada korban Lapindo. 
Merekalah dibalik pengesahan UU Migas No 22 tahun 2001, dibalik keluarya 
Perpres 14/2007 hingga mandegnya penegakan HAM dan  hukum kasus Lapindo di 
Kepolisian.

Bisakah para Capres  Pemilu 2009 ini memulihkan HAM  korban Lapindo? 

Bagaimana menurut Anda? Sampaikan pendapat anda di Forum JATAM di 
http://jatam.org/forum/viewtopic.php?f=2&t=853

Baca juga berita pendukung lainnya di halaman depan website JATAM,
seperti :
1. Bencana Jilid Dua Korban Lapindo
2. Pemiskinan Struktural Korban Lumpur
3. Penyempurnaan UU Migas No. 22/2001 Yang Berpihak Kepada Kepentingan Rakyat
4. Bersama (Siapa) Kita (Supaya) Bisa(?)

Jangan lupa untuk melakukan login terlebih dahulu agar informasinya
dapat dibaca

---
Kunjungi terus website JATAM di www.jatam.org agar anda menjadi yang pertama 
yang mengetahui informasi terkait daya rusak pertambangan. Dan apabila anda 
ingin mendapatkan informasi terbaru dari website JATAM secara berkala, 
daftarkan segera email anda di JATAM RSS yang ada di website JATAM www.jatam.org
===
Luluk Uliyah
Manager Sekretariat JATAM
Jl. Mampang Prapatan II/30 Jakarta Selatan
Telp/Fax. 021- 794 1559
email : luluk at jatam.org
=== 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik simson gintings
Saya kira menarik bila kita  melihat isu ini secara substantif. Kweek menantang 
Pak Budiono secara terbuka utk berdebat. Kalau kita berapriori bhw Pak Budiono 
bukan penganut mashab neoliberalisme, maka segala serangan dari pihak lain kita 
anggap omong kosong. Sebaliknya, kalau kita berapriori bhw semua tuduhan itu 
benar, maka kita beranggapan semua sanggahan itu omong kosong. Sikap yg mana 
pun kita ambil kita tidak berpikir obyektif.

Kwik sudah ajukan tantangan kepada Budiono utk naik ke atas gelanggan utk 
melakukakn "pi bu" secara intlektual.

Kalaulah tantangan itu dilayani oleh Pak Budiono, kita (rayat) akan mendapat 
pelajaran yg sangat berharga, daripada sekedar melontarkan tuduhan-tudah 
normatif, kita tidak akan dpt apa. Kweek punya alasan mengapa dia menganggap 
Pak Budiono penganut mashab neoliberlaisme. Pak Budiono  juga punya 
argumentasinya sendiri bahwa beliau bukan penganut mashab itu. 
Siapa yg benar? Apa indikatornya? 

Karena Pak Budiono sekarang sudah menjadi figur politik, tantangan Kweek itu 
pasti dihitung untung ruginya. Itu yg membuat harapan itu tidak akan terwujud.

Saya kutipkan tantangan Kwik dari situs KB Antara di bawah ini. 


sg



http://www.antara.co.id/en/arc/2009/5/23/kwik-challenges-boediono-for-debate-on-neo-liberalism/

Kwik challenges Boediono for debate on neo-liberalism

Jakarta (ANTARA News) - Kwik Gian Gie, a former chief economic minister, has 
challenged vice presidential candidate Boediono to hold a debate on 
neo-liberalism and its practice in Indonesia to prove the latter`s real 
predispositions as an economist.
"I challenge Boediono and other members of the Berkeley mafia to hold a debate 
about it (neo-liberalism) because I am quite convinced Boediono is in a 
position where he hates the state`s role in the market," Kwik said in a public 
discussion themed "Self-reliant Economy versus Neo-liberal Economy" here 
Friday. 

He said he had a lot of proof that Boediono, former economic affairs 
coordinating minister in President Susilo Bambang Yudhoyono`s cabinet and later 
Bank Indonesia governor, was a strong advocate of the free market and against 
any form of state intervention. 

Therefore, he said, he very much doubted the sincerity of Boediono`s recent 
statement that the market needed to be regulated by the state and Indonesia 
must be freed from IMF and World Bank intervention. 

In Kwik`s view, Boediono`s appointment as Susilo Bambang Yudhoyono`s running 
mate in the upcoming presidential election was all the more proof that the 
present administration was far from committed to achieving economic 
self-reliance, and that this would remain so if the Susilo Bambang 
Yudhoyono-Boediono pair won the election. 

Kwik was coordinating minister for economic affairs in the Megawati 
Soekarnoputri administration from 2001 to 2004. (*)





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik fifimustika
Mengenai Cina, Chaina atau China?  
Setahu saya, pada tahun 1967 Presiden Soeharto mengeluarkan Undang Undang yang 
mengatur tentang penyebutan "cina".  Bagi tionghoa yang mengalami masa itu, 
"cina" adalah sebutan yang sangat menghina.  namun bagi generasi masa kini, 
"cina" bukan masalah.

Menurut saya, hal ini untuk menjaga perasaan "trauma", perasaan "terlecehkan", 
penting dilakukan, mengingat tragedi yang menimpa orang tionghoa (mulai dari 
tragedi angke, penutupan sekolah-sekolah tionghoa  dan semua budayanya, serta 
tragedi mei 1998) tidak akan pernah terlupakan sepanjang hidup orang tionghoa.

Padahal, tionghoa juga orang Indonesia (membela tanah air, memenangkan prestasi 
bulu tangkis, olimpiade fisika, dst)

sehingga, dengan tidak mengurangi rasa hormat, Saya setuju dengan "Chaina" 
bukan "Cina".

Sebagai contoh, pangeran Harry pernah mengenakan jaket yang ada lambang Nazi, 
kontan publik Inggris pun geger dan menuntut beliau minta maaf.  Pangeran 
Harry, menurut mereka tidak tahu bagaimana kamp konsentrasi menimbulkan pedih 
yang  tidak akan pernah terobati.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "irmadoloksaribu" 
 wrote:
>
> Saya juga sudah lama bingung mengenai hal ini.
> 
> Menurut penyiar senior TVRI yang menjadi pengajar penyiar2 metro TV, 
> pelafalan Chaina ini memang kehendak Embassy of China kepada Metro TV.
> 
> Mungkin pihak Metro TV bisa memberikan penjelasan?
> 
> Best regards,
> Irma F.L. Doloksaribu
> 
> 
> 
> 
> --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indradya SP 
>  wrote:
> >
> > Mumpung topik bahasa sedang hangat dibicarakan, saya ingin menanyakan 
> > sesuatu kepada rekan-rekan sekalian. Sudah beberapa lama ini, Metro TV 
> > (entah bagaimana stasiun-stasiun TV lain) melafalkan negara asal 
> > pebulutangkis Lin Dan, China, dengan pengucapan "Chaina", padahal si 
> > pembawa berita sedang berbicara dengan bahasa Indonesia. Saya jadi 
> > bertanya-tanya: kalau memang sudah ada konsensus bahwa menulis nama negara 
> > itu China (dengan huruf "H"), apakah melafalkannya juga harus secara 
> > Inggris (Chaina)? Tapi, kalau memang seperti itu penulisannya (China), 
> > bukankah pengucapan secara Indonesia seharusnya  adalah  "Cina" atau  
> > "China" dan bukannya  "Chaina"?  Kalaupun pengucapannya "Chaina", bukankah 
> > seharusnya  penulisannya secara  Indonesia adalah "Chaina"? Dalam beberapa 
> > kesempatan, SBY pun sering melafalkan China/Cina dengan "Chaina". Setahu 
> > saya, dalam bahasa Indonesia, tidak ada nama negara yang diucapkan dengan 
> > lafal Inggris. Inggris tidak pernah
> >  disebut Inglen, Prancis tidak pernah dilafalkan Frens, Italia tidak pernah 
> > menjadi Iteli, Belanda tidak pernah diucapkan sebagai Nederlen atau Holen, 
> > Rusia dan bukan Rasya, dsb. Hanya "Chaina" yang mengalami nasib aneh ini.
> > 
> > Ada yang paham tentang ini?
> > 
> > 
> > 
> >   
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>




Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: TNI Tidak Usah Kuat Sekali

2009-05-25 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
Bung Agus ,
Membaca  berita dari wartawan Kompas tentang "wawasan " SBY agar "TNI Tidak 
Usah Kuat Sekali  !" , saya jadi harus nebah dada (tidak sekedar garuk-garuk 
kepala yang tidak gatal!") Bagaimana mungkin pendapat ini datang dari seorang 
Jendral. Walah-walah - walah. Kasihan betul negeri ini.  Saya jadi ingat 
almarhum ayah saya yang seorang sipil. Ketika saya masih mahasiswa lebih 40 
tahun yang lalu beliau mengatakan : " Di dunia ini kekuatan militer justru akan 
sangat mendapat perhatian  oleh pemerintahan sipil. Justru kalau pemerintahan 
dibawah militer (jendral) biasanya ditandai dengan kekuatan militer yang 
lemah!" Ketika itu saya debat habis ayah. Nah ternyata ketika Pak Harto(yang 
Jendral) menggantikan Bung Karno (yang sipil) ternyata ABRI kita jadi semakin 
compang-camping. Kemudian ketika Mega Presiden, meskipun hanya 2 biji 
pemerintah beli Sukhoi. Nah sekarang ketika pemerintahan kembali kepada seorang 
jendral (yang konon selalu cum laude dalam
 pendidikan kemiliterannya)  justru kembali TNI semakin lesu darah. Enggak usah 
kuat sekali karena mahal! Dengan ucapan ini seakan SBY memenuhi harapan para 
tetangga kita yang lebih kecil (dalam ukuran wilayah dan jumlah penduduk) yakni 
Singapura, Malaysia, Australiadan , Philipina, Papua New Guinea dan  Timor 
Leste.Saya yakin para Jendral di negeri-negeri ini akan me
ngikuti adagium para jendral yang berlaku secara universal. Adagium tsb 
berbunyi : " We like to have our neighbour strong; but not too strong to become 
Our enemy!" Nah Sby dengan serta merta telah memenuhi harapan para jendral 
negara tetangga kita. Quo vadis? Salam keprihatinan Tjuk KS



--- Pada Sen, 25/5/09, Agus Hamonangan  menulis:

Dari: Agus Hamonangan 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: TNI Tidak Usah Kuat Sekali
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 1:45 PM









  Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Nugroho A



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/25/ 1037347%20/ sby.tni.tidak. 
usah.kuat. sekali.



BOGOR, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, 
keterbatasan anggaran membuat Departemen Pertahanan hanya mendapat alokasi Rp 
33, 6 triliun. Karena itu, pilihan saat ini bukan untuk membangun TNI yang kuat 
sekali.



"Sepertinya besar (Rp 33,6 triliun), tetapi kalau mau bangun tentara butuh 
lebih besar lagi. Pilihan saat ini tentunya kalau kita ingin bangun tentara 
tidak usah kuat sekali," ujar Presiden saat meninjau perumahan dinas Paspampres 
di Bojong Nangka, Bogor, Jawa Barat, Senin (25/5).



Pilihan di tengah keterbatasan anggaran saat ini adalah membangun tentara yang 
mampu mempertahankan negaranya dan menjaga negaranya. Untuk membangun tentara 
yang sangat kuat diperlukan lebih banyak lagi anggaran. "Kita bekerja keras 
lampaui krisis dua tahun ini," ujar Presiden.



Akses http://m.kompas. com dimana saja melalui ponsel, Blackberry atau iPhone 
Anda.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Godlip Pasaribu,
 
Lho, bukankah bebasnya para pembunuh Munir akibat mereka memang sengaja 
dilindungi oleh SBY dan kroni - kroni militer lainnya?
Kalau pembunuhnya melibatkan Militer, hampir pasti mereka akan bebas dan kalau 
pembunuhnya Sipil, dengan mudah mereka akan dikorbankan.
 
Pengecam SBY dan Budiono tidak harus berarti pendukung Megawati - Prabowo atau 
JK - Wiranto.
 
Orang seperti saya ini justru melihat adanya 3 calon pasangan Capres - 
Cawapres, dimana pada masing - masing pasangan ada Jendralnya, merupakan 
kemenangan Orde Baru dan Militer dalam upayanya merebut kembali kekuasaan 
Negara yang pernah terlepas dari tangan mereka.
 
Saya kok curiga, pada dasarnya ketiga Jendral tersebut sebetulnya satu group, 
hanya saja mereka berjuang untuk merebut kekuasaan melalui jalur konstitusi 
dengan menggunakan "bendera" yang berbeda.
Bila menghadapi orang sipil, sebetulnya mereka itu satu.
Yang bodoh itu ya orang sipilnya, tidak cerdas dalam upayanya menegakkan 
demokrasi.
Omong kosong kalau seorang Jendral tiba - tiba memiliki jiwa demokratis..
Saya gak percaya itu.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Sab, 23/5/09, Godlip Pasaribu  menulis:


Dari: Godlip Pasaribu 
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 23 Mei, 2009, 10:30 PM


Sekarang makin jelas kan kelihatan motif orang2 yang menentang Pak Boediono? 
Saya sih jengkel sekali melihat jika ada orang menghalalkan segala cara untuk 
menggolkan keinginannya. Mereka2 ini adalah juga orang2 yang dulunya pembela 
HAM termasuk yang nenuntut agar pembunuhan Munir diuangkap. Ternyata setelah 
Gerindra bergabung dg PDIP mereka diam saja melihat orang-orang semacam Muchdi 
PR berada di belakang Mega. Pasti nanti alasannya diakan sudah dibebaskan SBY? 
Lagi2 SBY yang akan disalahkan. Tunggu saja sebentar lagi pasti akan ada 
komentar semacam itu.

Powered by Telkomsel BlackBerry®



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Inspirasi Mei, Bulan Perlawanan Rakyat

2009-05-25 Terurut Topik mundo

*Buletin Elektronik**www.Prakarsa-Rakyat.org*

*SADAR *

*Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi*
* Edisi: 206 Tahun V - 2009
Sumber: www.prakarsa-rakyat.org*



*INSPIRASI MEI, BULAN PERLAWANAN RAKYAT*


*Oleh Alfa Gumilang*^* **


Menelusuri sejarah lalu di bulan Mei, maka akan kita temukan sebuah 
pengalaman luar biasa yang merupakan sebuah torehan sejarah, hasil dari 
gerak berlawannya rakyat. Mengilhami dari apa yang telah terjadi di masa 
lalu tersebut, bukan sebuah kesalahan dan seremonial belaka jika kita 
mengingat dan memperingatinya pada saat sekarang ini.

Selengkapnya:
http://www.prakarsa-rakyat.org/download/Buletin%20SADAR/SADAR%20206%20tahun%20V%202009.html

 

*webmas...@prakarsa-rakyat.org    *



[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Mulai Khawatir SBY Kalah

2009-05-25 Terurut Topik Mananti Amperawan Marpaung
Yth PKS, Ini hanya perkiraan saja melihat dinamika politik antara SBY-Budiono, 
JK-WIN, dan Mega-PRO mulai dari pendeklarasian, gejolak-gejolak yang terjadi 
dalam tubuh masing-masing partai, strategi dan lain-lain yang dimainkan sampai 
saat ini, saya hanya memperkirakan urutan untuk tahapan atau putaran pertama 
adalah: 30-35%, 30-35%, dan 20-25% sementara 5-20% adalah Golput. Tapi apabila 
masing-masing kandidat selama masa kampanye melakukan terobosan-terobosan baru 
yang segar dan meyakinkan pemilih maka posisi ini akan berubah khususnya dalam 
meraih suara golput. Yang penting disini juga adalah peranan soliditas 
masing-masing partai koalisinya sehingga pemilih partai-partai koalisi pada 
pemilu legislatif tidak bias. Tapi lagi-lagi ini hanya perkiraan dari melihat 
dinamika yang berkembang saat ini, semua ini bergantung kepada figur kandidat 
dan tim suksesnya untuk bekerja keras, selamat berjuang kepada seluruh kandidat 
untuk menuju RI 1 dan RI 2.
 Salam

 

--- Pada Sen, 25/5/09, Agus Hamonangan  menulis:


Dari: Agus Hamonangan 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Mulai Khawatir SBY Kalah
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 1:54 PM








Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/25/ 13235537/ PKS.Mulai. 
Khawatir. SBY.Kalah

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara terbuka mengakui 
adanya kekhawatiran atas elektabilitas SBY yang terus dikejar oleh dua 
kompetitornya, Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri. Wakil Sekjen DPP PKS 
Zulkieflimansyah mengatakan, berdasarkan survei internal, jarak persentase 
antara SBY dan dua kandidat lain cukup tipis.

"Kami (PKS) khawatir kalau SBY kalah karena untuk mendapatkan kemenangan tidak 
mudah. Kalau melihat survei terbaru, jarak ketiga-tiganya masih dekat. Selisih 
yang paling tinggi dengan yang paling rendah hanya 10 persen," ujar Zulkiefli 
pada sebuah diskusi, Senin (25/5) di Jakarta.

Berdasarkan survei tersebut, SBY masih berada pada posisi teratas. Selain itu, 
Zulkiefli kembali mengutarakan dilema yang dihadapi PKS untuk menjelaskan 
mengapa partainya berkoalisi dengan Demokrat. Alasan utama, melihat 
elektabilitas dan besarnya peluang SBY untuk menang.

"Dalam kaidah ekonomi, salah satu agama baru adalah hipotesis yang sudah 
teruji. Kita percaya bahwa berdasarkan survei, elektabilitas SBY masih lebih 
tinggi dari yang lain. Ya namanya ijtihad politik, bisa saja salah," ujarnya.

Bagaimana jika pasangan SBY-Boediono kalah? "Ya, PKS harus siap menjadi 
oposisi," kata Zukiefli.

















  Berbagi foto Flickr dengan teman di dalam Messenger. Jelajahi Yahoo! 
Messenger yang serba baru sekarang! http://id.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY: TNI Tidak Usah Kuat Sekali

2009-05-25 Terurut Topik djajaprana
"Tidak usah kuat sekali", tentunya tidak berati harus lemah. Tapi harus kuat 
tanpa cacat. Agar disegani kawan dan dihindari lawan.

Menurut teori kuno Seni Berperang Sun Tzu (535 SM) yang bahasa mandarinnya Sun 
Zi Bingfa, ada 5 faktor pembanding yang harus dikaji : Hukum moral yang 
didukung rakyat, langit, bumi, panglima dan sistem (organisasi, personel, 
logistik). Ada 5 pula syarat panglima : 1. Berwibawa; 2. Dipercaya; 3. 
Pengasih;  4.Berani; 5. Tegas dan Keras.

Nah, dalam kampanye pilpres untuk memilih panglima tertinggi dan wakilnya, kita 
ditawarkan konsep kesra yang relatip sulit dicerna. Selain itu mungkin dengan 
menimbang-nimbang 5 syarat panglima di atas, kita bisa lebih mantap pada hari-H 
nanti.

Kalau menurut konsep Minaut PPM, harus pakai Analisa Keputusan. Antara lain 
memberi bobot setiap calon atas kriteria persyaratan sesuai prioritas 
preferensi. Kemudian menyederhanakan jumlah sampai tinggal 2 alternatif. Dari 
keduanya tinggal menimbang konsekwensi yang merugikan serta kemungkinan 
terjadinya.

Barangkali ada metode lebih praktis buat memilih satu di antara yang tiga?

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan" 
 wrote:
>
> Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Nugroho A
> 
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/1037347%20/sby.tni.tidak.usah.kuat.sekali.
> 
''' Karena itu, pilihan saat ini bukan untuk membangun TNI yang kuat sekali... 




Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Muhaimin: Dua Menteri Sudah di Tangan

2009-05-25 Terurut Topik Mananti Amperawan Marpaung
Syukurlah kalau sudah dapat jatah menteri, berarti udah tenang ya pak, tapi 
jangan lupakan rakyat, bekerjalah dengan sungguh2 agar negara ini tetap 
jaya..


 

--- Pada Sen, 25/5/09, Agus Hamonangan  menulis:


Dari: Agus Hamonangan 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Muhaimin: Dua Menteri Sudah di Tangan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 3:06 PM








http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/25/ 04281989/ muhaimin. 
dua.menteri. sudah.di. tangan

SURABAYA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa berharap bisa menyumbangkan 
dua pertiga suaranya untuk Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono di Jawa Timur. 
Dengan sumbangan itu, posisi Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Nasional 
diserahkan kepada kader Nahdlatul Ulama.

Hal ini disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam pidato pembukaan 
musyawarah pimpinan wilayah dan konsolidasi pemenangan Pemilu Presiden 2009, 
Minggu (24/5) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Muhaimin juga mengungkapkannya 
seusai acara pembukaan kepada wartawan.

"Di Jatim, setidaknya PKB bisa memberikan 30-40 persen suara. Kalau ditambah 
Partai Demokrat sekitar 21 persen, sudah lebih dari 50 persen," tuturnya. 
Dengan angka itu, sumbangan PKB sama dengan dua pertiga perolehan SBY-Boediono.

Diharapkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden SBY-Boediono bisa 
memenangi pemilu presiden dalam satu putaran. Untuk itu, semua kekuatan PKB, 
baik pengurus, para kyai, maupun caleg dan tim suksesnya, akan dikerahkan. 
Kantor-kantor PKB juga disiapkan untuk menjadi posko SBY-Boediono.

"Minimal dua departemen, agama dan pendidikan nasional, diisi oleh orang yang 
resistensinya paling sedikit. Hal itu sudah disampaikan SBY ketika bertemu para 
kiai di Surabaya. Jadi, posisi kita khusus," tutur Muhaimin dalam sambutannya.

Kendati menyebutkan dua posisi yang diharapkan itu, di sela-sela pembukaan, 
Muhaimin menyatakan tidak bisa menyebutkan berapa posisi menteri yang 
dijanjikan untuk PKB. "Komitmen sudah ada, tetapi belum bisa dibicarakan karena 
dikhawatirkan hal itu mengganggu konsolidasi parpol-parpol pendukung," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua DPP PKB Imam Nahrawi mengingatkan, kendati partainya 
mengusung SBY-Boediono, jangan sampai hanya menjadi pendorong mobil mogok dan 
setelah mobil jalan, PKB malah ditinggal.

Muhaimin menambahkan, PKB memilih SBY-Boediono karena pasangan ini dinilai bisa 
menyelamatkan reformasi. Selain itu, pasangan ini bisa mengayomi umat Islam 
secara keseluruhan karena tidak berpikiran sempit. Komitmen keduanya untuk 
membangun sistem kepartaian juga baik.

INA 

















  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla Mempraktikkan Ajaran Gandhi

2009-05-25 Terurut Topik Mananti Amperawan Marpaung
Saran buat Pak JK dan Pak SBY (mohon maaf sebelumnya), kapan lagi kami melihat 
bapak berdua duduk bareng di sidang kabinet memimpin rapat


e-mail: ma_marpa...@yahoo.co.id
 

--- Pada Sen, 25/5/09, edy prayitno  menulis:


Dari: edy prayitno 
Topik: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jusuf Kalla Mempraktikkan Ajaran Gandhi
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 2:14 PM








Wah mirip Gandi yah.apanya yg mirip yah...
Apa dia sanggup hidup zuhud...tdk berfikir kursi dan kekuasaan ?
Apa dia sanggup menjahit bajunya sendiri dengan tangannya sendiri ?
Apa dia sanggup hidup miskin ala Gandi ?
Apa dia sanggup tidak tersinggung saat rifal2nya mengkritiknya ?

Mirip gak yah?
Kok gak mirip sama sekali yah...

Sory bagi pemuja JK

Salam
edy


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Sebelum Terjun, Roh Tulis Surat Bunuh Diri

2009-05-25 Terurut Topik Maria Margaretta Vivijanti
Kisah serupa mantan presiden Roh ternyata juga ada di Perancis 16 tahun yang 
lalu...baca di 
http://english.ohmynews.com/ArticleView/article_view.asp?menu=A11100&no=385270&rel_no=1&back_url=
 yaitu kisah dari mantan PM Beregovoy.

Semoga jadi bahan renungan bagi yang mengabdi kepada rakyat, bukan untuk 
mematikan hati nuraninya tapi untuk lebih menajamkannya sebelum terlambat...

salam,
Retty




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Lasma siregar  
wrote:
>
>
> Ternyata Roh (ex Presiden South Korea) memilih mati dari pada
> hidup tanpa kehormatan
> Apalagi kalau masalah korupsi ini dibongkar dan banyak orang
> (termasuk dirinya & keluarga) masuk penjara!
>
> Tinggal pilih, mau hidup tanpa harga diri (kehormatan) atau
> mati dengan segala tanggung jawabnya?
> Sama dengan serdadu Jepang di Iwo Jima yang memilih harakiri
> (jibaku) dari pada tiarap di kaki serdadu USA menyerah
>
> Seandainya Roh ini wong Indonesia, apakah kira-kira yang bakal
> terjadi?
> Hidup tanpa kehormatan (harga diri) atau harakiri?
> Apa tak baik hidup saja kalau yang namanya Nusa Kambangan ini
> bagaikan Club Med saja fasilitasnya?
> Imagine that!
>
> Salam
> Las


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik Mamang
Ass.Wr.Wb.

Disinilah yg ingin saya sampaikjan sejak dari dulu tapi masih terbenam di
lubuk hati kecil ku ini, mengapa kata Cina oleh etnik Cina yg lahir dan
dibesarkan disini merasa diri suatu penghinaan, apa Batak, Sunda dan Ambon
kalau kita sebut meresa terhina. Memang sewaktu kecil dulu suka ngeledek2
dgn menyebut2 nama2 suku yg ada, tapi itu hanya sepintas saja utk
melampiaskan rasa, yg ada dibenak hatinya, setelah itu hilang dan lupa lagi
dan biasa2 saja.

Tapi kalau kata Cina oleh orang China disono, mereka selalu menyebutkan
Djung Ghuo dan bukan China karena kata China itu disebut oleh orang Asing yg
masuk pada Era Marcopolo yang berdagang ataupun jauh sebelumnya sehingga
Spaghetti itupun asal dari Mie yg dibuat di Cina, menjadi Mie Itali di Eropa
=Spaghetti=

Jadi mereka merasa terhina kalau nama Negara mereka disebut China oleh orang
Asing, karena waktu itu dikenal Negara yg dipimpin oleh Dynasti Ching
sehingga oleh orang Asing, Negara Timur Jauh itu disebut China, sedang orang
Asing oleh mereka dianggap sebagai Bangsa Barbar dan tdk menerima Nama tsb
sebagai nama Negaranya, sampai2 mereka yg dibawa ke Nusantara oleh Penjajah
Belanda, sebagai Mandor2 orang Belanda yg mendapat fasilitas tersendiri tdk
sama dgn Inlander yg hidup di Negara sendiri.

Mereka pun meminta agar Penjajah Belanda menyebut mereka bukan sebagai
turunan Cina tapi dari Djung Ghuo, arti kata dari itu, dalam Bahasa Cina
adalah Negara diantara Bumi dan Awan yang di Pimpin oleh Kaisar Turunan dari
Dewa2 di Langit dan diluar itu adalah Bangsa yg tidak beradab.

Djung Ghuo oleh Belanda, kata itu direstui sampai2 pada Kemerdekaan kita pun
melafal dlm Bhs Indonesia sebagai Tionghwa sedang Negaranya Tiongkok.
Sedang Nama Negara itu dalam daftar PBB adalah China, kenapa hanya di
Indonesia masih ingin menyebut sebagai Negara Tiongkok serta Tionghwa, apa
iya etnik2 Cina di Indonesia ini masih mau mempertahankan nama itu sebagai
mengkultuskan diri bahwa mereka adalah Turunan Tiongkoka,
Negara diatas Langit.
Perlu dipertimbangkan nama itu sesuai dengan nama2 yg ada dalam Daftar PBB
bukan Djung Ghuo tapi China dan secara otomatis Cina sesuai dgn Lalafal Bhs
Indonesia.

Tdk usah memisahkan dirilah, jika ingin menjadi Warga Indonesia yg teladan,
gitu.
Sedang bagi anak2 muda mereka tdk merasa tersinggung karena sdh mengadaptasi
dgn lingkungan dgn baik, cuma diantara orang2 mereka yg tua2 merasa bahwa
mereka harus diperlakukan lebih terhormat sama sewaktu pada jaman Penjajahan
Belanda yg sdh mendapat Fasilitas dari Penjajah berbentuk Tanah, Pendidikan
dan Jabatan di lingkungan Pemerintah Penjajah.

Sekarang setelah Mordernisasi dan Demokrasi, kok masih ada juga diantara
mereka yang masih merasa terhina jika disebut asal Cina, sebab ingin disebut
sebagai dari Tiongkok sedang Tiongkok selkali lagi tidak terdaftar dalam
Lembaga PBB hanya oleh Pemerintah China saja yang menyebut dirinya Negara
Djung Ghuo dan tidak pernah protes ke Lembaga PBB tersebut.

Jadi kalau KBCina menghendaki agar melafalkan Cina sebagai China itu hanya
utk menunjukan bhw mereka adalah seuatu kelompok yg harus dihormati karena
dapat usulan dari ethnik2 Cina WNI yang hidup di Indonesia yang aktif
berhubungan dgn KBCina untuk menunjukan bahwa mereka masih tunduk dengan RRC
sebagai Tanah Leluhurnya, asal dapat berbisnis dgn Negara tersebut dan oleh
mereka (Pemerintah RRC) lebih mengutamakan untuk memberi pada Turunan yg
ber-WNI, untuk tetap memelihara dan dimanfatkan jika diperlukan, makanya
usul2 dari kelompok etnik Cina itu mereka hormati dan diteruskan pada
Pemerintah RI.

Ini sebagai Informasi saja agar mereka2 itu jangan lupa dan ingin memisahkan
diri dengan anggapan bahwa mereka adalah Bangsa Super seperti dengan orang2
Jahudi tersebut.

Jangan pula ada konotasi bahwa di Asia ada turunan Tiongkok yang Super dan
diantara Kulit Putih ada Bangsa Jahudi yang Super pula dan dua2nya memegang
Uang yang beredar di Bumi ini ???

Wassalam
Mamang




2009/5/25 irmadoloksaribu 

>
>
> Saya juga sudah lama bingung mengenai hal ini.
>
> Menurut penyiar senior TVRI yang menjadi pengajar penyiar2 metro TV,
> pelafalan Chaina ini memang kehendak Embassy of China kepada Metro TV.
>
> Mungkin pihak Metro TV bisa memberikan penjelasan?
>
> Best regards,
> Irma F.L. Doloksaribu
>
>
> --- In 
> Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com,
> Indradya SP  wrote:
> >
> > Mumpung topik bahasa sedang hangat dibicarakan, saya ingin menanyakan
> sesuatu kepada rekan-rekan sekalian. Sudah beberapa lama ini, Metro TV
> (entah bagaimana stasiun-stasiun TV lain) melafalkan negara asal
> pebulutangkis Lin Dan, China, dengan pengucapan "Chaina", padahal si pembawa
> berita sedang berbicara dengan bahasa Indonesia. Saya jadi bertanya-tanya:
> kalau memang sudah ada konsensus bahwa menulis nama negara itu China (dengan
> huruf "H"), apakah melafalkannya juga harus secara Inggris (Chaina)? Tapi,
> kalau memang seperti itu penulisannya (China), bukankah pengucapan secara
> Indonesia seharusnya  adalah  "Cina" atau

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik bangkit

penggunaan kata china (baca: chaina) adalah kebijakan nasional negara RRC sejak 
(kalo nggak salah) tahun 2004 ato 2005. alasannya cukup aneh, karena kata cina 
dianggap sebagai perendahan. pada masa lalu memang kata ini sengaja 
diinduksikan oleh militer orba untuk merendahkan bangsa cina. di kalangan etnis 
cina sendiri sebenarnya mereka awalnya tidak pernah menggunakan istilah ini, di 
kalangan etnis hokkian misalnya, mereka lebih suka menyebut tiongkok. nah 
pemaknaan negatif kata cina ini mencapai puncaknya ketika terjadi tragedi 98, 
ketika banyak saudara2 kita etnis cina yang menjadi korban kekerasan.

berangkat dari situlah maka kedubes cina di indonesia mulai meningkatkan 
perhatian terhadap penggunaan bahasa. dan mereka akhirnya mengeluarkan 
kebijakan yg ditujukan bagi media massa, pemerintahan, dsb, terkait penggunaan 
kata China (chaina, sesuai dengan nama internasional negara mereka) untuk 
merujuk negara mereka. pada awalnya tidak semua media mendukung, bahkan hingga 
saat ini grup tempo masih menuliskan cina, bukan china. namun seiring dengan 
semakin kuatnya pengaruh cina terhadap pemerintah indonesia, tidak elak lagi 
kebijakan ini juga dipatuhi.

memang aneh memaksakan istilah China untuk menggantikan kata cina, karena di 
malaysia pun masyarakatnya nggak dilarang memakai kata cina. tapi itulah 
politik bahasa mereka, pertimbangannya pada peristiwa2 yg terjadi di indonesia.

semoga sedikit menjelaskan..


bangkit





--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indradya SP 
 wrote:
>
> Mumpung topik bahasa sedang hangat dibicarakan, saya ingin menanyakan sesuatu 
> kepada rekan-rekan sekalian. Sudah beberapa lama ini, Metro TV (entah 
> bagaimana stasiun-stasiun TV lain) melafalkan negara asal pebulutangkis Lin 
> Dan, China, dengan pengucapan "Chaina", padahal si pembawa berita sedang 
> berbicara dengan bahasa Indonesia. Saya jadi bertanya-tanya: kalau memang 
> sudah ada konsensus bahwa menulis nama negara itu China (dengan huruf "H"), 
> apakah melafalkannya juga harus secara Inggris (Chaina)? Tapi, kalau memang 
> seperti itu penulisannya (China), bukankah pengucapan secara Indonesia 
> seharusnya  adalah  "Cina" atau  "China" dan bukannya  "Chaina"?  Kalaupun 
> pengucapannya "Chaina", bukankah seharusnya  penulisannya secara  Indonesia 
> adalah "Chaina"? Dalam beberapa kesempatan, SBY pun sering melafalkan 
> China/Cina dengan "Chaina". Setahu saya, dalam bahasa Indonesia, tidak ada 
> nama negara yang diucapkan dengan lafal Inggris. Inggris tidak pernah
>  disebut Inglen, Prancis tidak pernah dilafalkan Frens, Italia tidak pernah 
> menjadi Iteli, Belanda tidak pernah diucapkan sebagai Nederlen atau Holen, 
> Rusia dan bukan Rasya, dsb. Hanya "Chaina" yang mengalami nasib aneh ini.
> 
> Ada yang paham tentang ini?
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artikel

2009-05-25 Terurut Topik Kusmayanto Kadiman
Pak Septa Perdana yb,

Saat menghadiri Kopdar pertama Kompasiana, Pak Tonny Widiastono,
pengasuh Opini Kompas memberikan pencerahan dan membuka kesempatan
tanya-jawab seputar kiat menulis Opini di Kompas. 

Banyak sekali masukan dan persyaratan yang musti kita penuhi, khususnya
bagi yang belum terbiasa menulis di rubrik opini. Saya tidak tahu apakah
materi paparan Pak TW tersedia untuk publik? (NB. Pak Agus "KepSek"
Hamonangan barangkali tahu atau punya materi paparan Pak TW?).

Beberapa catatan yang saya rekam dibenak saya:
a. Judulnya musti menggelitik alias menarik.
b. Isi harus sesuai dengan isu terkini.
c. Juga konsteksnya pas dengan situasi, eg Menulis tentang pendidikan
menjelang Hardiknas.
d. Mengandung pemikiran yang orisinil dari penulis.
e. Jika mengacu pada teori, pendapat, tulisan, data atau suatu model
musti menyebutkan dengan jelas sumber acuannya.
f. Panjang tulisan tidak lebih dari 800 kata.
g. Menggunakan tata bahasa yang enak untuk dibaca dan menggunakan dengan
maksimum kosa-kata Bahasa Indonesia. Hindarkan penggunakan kalimat
kalimat yang panjang dan rumit untuk dibaca apalagi dicerna maknanya.
 
Selamat mencoba dan semoga sukses,
KK



 On Mon, 2009-05-25 at 01:41 +, budiarto_shamb...@yahoo.com wrote:
> Krm sj ke op...@kompas.com. Trims.
> 
> Wass
> Sent from my BlackBerry wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network
> 
> 
> 
> 
> 
> -Original Message-
> From: "septa.perdana" 
> 
> Date: Sun, 24 May 2009 16:06:46 
> To: 
> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Artikel
> 
> 
> Saya ingin mengirim sebuah artikel ke media cetak Kompas. Agar artikel saya 
> itu dapat dimuat bagaimana ya caranya? Apakah ada persyaratan2 khusus?
> Mohon bantuan dan sarannya. Terima kasih.
> 
> Salam Hormat.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hati Kader PKS Ada di Jilbab Istri JK-Wiranto

2009-05-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
nahsiapa bilang pks sudah menanggalkan khittahnya.
ternyata puritanisme dan pendewaan simbol masih menjadi trade marknya.



  - Original Message - 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 25, 2009 1:52 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Hati Kader PKS Ada di Jilbab Istri JK-Wiranto





  Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

  
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/10290292/Hati.Kader.PKS.Ada.di.Jilbab.Istri.JK-Wiranto

  JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera mengakui bahwa hati sebagian 
kadernya berpihak pada pasangan Jusuf Kalla-Wiranto meskipun keputusan formal 
partai memutuskan berkoalisi dengan Demokrat dan menyukseskan pasangan 
SBY-Boediono. Pengakuan itu disampaikan oleh Wakil Sekjen DPP PKS 
Zulkieflimansyah, Senin (25/5) di Jakarta.

  Alasan keberpihakan pada JK-Wiranto cukup sederhana, istri dari kedua 
kandidat itu mengenakan jilbab.

  "Sebagian besar hati kader PKS ada di JK-Wiranto karena istrinya berjilbab. 
Dan isu bahwa istri Pak JK dan Pak Wiranto berjilbab, walau sederhana tapi di 
akar rumput berpengaruh besar," aku Zulkiefli, sebelum mengisi sebuah diskusi.

  Apalagi, melihat penerimaan publik yang cukup besar atas kunjungan JK-Wiranto 
ke berbagai daerah, Zulkiefli mengatakan, membuat barisan koalisi Demokrat 
harus bekerja keras. "Kami juga akan memberikan penjelasan sejelas-jelasnya 
kenapa PKS memilih SBY-Boediono. PKS saat ini fokus kepada bagaimana 
memenangkan pasangan SBY-Boediono," kata dia.



  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik Teguh Santoso
Pak Eko ysh,

Saya melihatnya seperti itu, karena yang mengkritisi adalah Kwik, bintang
Iklan politik Pilpres , yang jelas2 bukan pendukung Boediono. Itu jelas ada
kepentingan untuk membela kepentingan Kwik dong. lalu mengapa juga saya
harus percaya komentar yang tidak independen?.

lain halnya jika yang mengkritisi adalah misal Bintang Iklan sabun Mandi ,
wah itu justru patut didengarkan, karena saya tidak melihat kepentingan
apapun dari bintang iklan sabun mandi.

Dan memaparkan kejelekan orang itu tidaklah sulit pak, gak perlu analisa
yang susah-susah. Dan mengapa saya harus mempercayai orang2 seperti itu?
Tidaklah.

Lalu siapakah pilihan  saya? Ah itu kebebasan hakiki yang saya sangat
syukuri dan nikmati di negeri Indonesia. kebebasan menentukan pilihan.

salam
teguh santoso

2009/5/25 EKO KERTAJAYA 

>
>
> inilah repotnya kalau utk maju saja hrs punya musuh bersama.
> jika hal tsb tdk ada maka saudara sendiri yg dijadikan musuh.
> akhirnya terakumulasi pd egosentrisme di ranah pemikiran
> maupun praktis. ada pemikiran kritis disangka orang jualan.
> ada orang jualan supaya laku hrs mengejek jualan orang laen.
> semua serba mencari musuh. bukannya kalo niat jualan, ya
> jualan saja dng perbaiki mutu jualanya, sedang yg berpikir
> kritis silakan saja sambil perbaiki kualitas kritisnya tanpa
> perlu menjelekkan orang lain.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perkiraan Megacities Asia

2009-05-25 Terurut Topik halim hd
makanya perlu desentralisasi. siapa yang
gak pergi ike jakarta, kalau perputaran uang
60-an persen di ibukota.

--- On Sun, 5/24/09, sekretariat pshb  wrote:

From: sekretariat pshb 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Perkiraan Megacities Asia
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com

  
 

  
  masalah demografi vs lapangan kerja membentuk megapolis. kbetulan org 
indo suka sentralistik, jd semuanya menuju jakarta. pengalaman jerman n pranc 
tsb wajib ditiru bgs ini. pemerintah hrs dorong otonomi u kemandirian kab/kota. 
kota mandiri atau kota kecil & modern idaman semua orang. setuju bos jd kota 
mandiri.



salam - lia



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik halim hd
karena lgika anda sederhana, sementara masalahnya
tidak sesederhana itu: anda simplistik, konklusi anda
pahit. menyimpulkan orang yang kritis dengan asumsi
bahwa ybs tidak mendapatkan posisi.
jangan-jangan, itulah pikiran dan sikap anda. saya bisa
maklum. karena biasanya ada orang  yang mendekat karena
melihat "kesuksesan" orang lain.
viri infelicis procul amici.


--- On Sun, 5/24/09, Teguh Santoso  wrote:

From: Teguh Santoso 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, May 24, 2009, 9:04 PM





  Bung Halim,



Lalu apakah anda juga masih mengingat Pancasila dan UUD 45? lalu apakah

orang2 yang krasak krusuk itu juga masih mengingatnya dan manjalankannya?

Lalu siapakah yang menghalalkan segala cara dengan menawarkan jualannya

dengan mengejek mutu jualan orang lain?



Ini kan masalah jualan, jualan2 ajah, tampilkan produknya dengan sebagus

mungkin agar pembeli ngiler dan berminat membelinya, minimal berhasrat

mencicipinya.



logika saya sederhana, barang bagus akan dipakai, barang usang tentu saya

taruh di gudang.



salam

teguh santoso



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Plagiat dalam Perpolitikan di Indonesia

2009-05-25 Terurut Topik Suherman Chaniago
Saya jadi bingung. Semua hal jelek yang terjadi di pemerintahan sekarang : 
"Karya SBY". Kalaupun ada hasil yang bagus, sedikit aja, itu bukan (cuma) 
karya (pemerintahan) SBY. Kalau anak buah SBY salah, yang salah SBY, kenapa gak 
bisa ngatur. Tapi kalau anak buahnya kerja bener, itu tetap bukan prestasi SBY, 
karena sepenuhnya karya anak buah. 

Seyogyanya, memberikan kritikan itu adalah sebuah pekerjaan yang amat mulia, 
dan berpahala. Kritikan jauh lebih bermanfaat daripada memberikan pujian hanya 
untuk mencari muka. Tetapi tentu saja kritik harus disampaikan dengan niat yang 
lurus, dan dengan bahasa yang sopan, dan tentunya sebatas yang kita yakini dan 
ketahui.

Tapi kalau misinya memang hanya untuk menyerang SBY, ya teruskan aja sih. Saya 
percaya banyak partai turut aktip mencermati perkembangan opini di FPK.  
Semakin banyak kritikan kepada SBY, semakin banyak masukan yang didapat untuk 
meneruskan kinerja pemerintahan.

Monggo berbuat baik. Kritik terus SBY.





From: Nyoman 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Monday, May 25, 2009 8:37:46 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Plagiat dalam Perpolitikan di Indonesia





Rekan semua,

...
Saya daftarkan satu persatu dan silahkan rekan-rekan berargumen atau 
menambahkannya:

Soal perdamaian Aceh, itu sepenuhnya karya JK.

Soal KPK memberantas korupsi, itu karya DPR diawali dari pemerintahan Megawati.

Soal ada penambahan hutang sebesar Rp. 400 Triliun tetapi kemampuan bayarnya 
cuma beberapa triliun saja, itu karya SBY.

Adanya pengurangan anggaran operasional Pertahanan sehingga kesejahteraan 
prajurit terlantar dan pemeliharaan peralatan tempur juga ikut terlantar, 
termasuk pengadaan suku cadang Herkules yang jatuh kemarin, itu juga karya SBY.

Banyaknya aset BUMN yang dijual oleh SBY yang nilainya jauh lebih besar 
dibandingkan yang dijual oleh Megawati, itu juga karya SBY.

Membuat peraturan tentang import susu sapi dengan bea masuk 0%, hanya untuk 
"cari muka" dengan Amerika sehingga membuat Peternak Sapi Perah Dalam Negri 
collaps, itu juga karya SBY.

Hutang ke IMF lunas itu merupakan karya bersama dari Habbie, GusDur, Megawati 
dan SBY

Presiden Indonesia pertama yang  banyak menelurkan album musik dan puisi adalah 
karya SBY

Angka kemiskinan dan penganguran naik karya SBY.

Sekolah gratis karya bersama mulai dari Pak Harto jadi Presiden

Soal harga BBM naik turun kayak YoYo itu sepenuhnya karya Pasar Minyak dunia.

Pemilihan Umum terburuk sepanjang sejarah Reformasi karya SBY.

Politik luar negeri yang pro Amerika Serikat dengan membela kepentingan sekutu 
AS ketimbang Iran dalam kasus Nuklir Iran serta menyerahkan Blok cepu kepada AS 
1 hari sebelum kunjungan Menlu AS ke Indonesia.karya SBY

Monggo silahkan ditambahkan. 

Salam

[Non-text portions of this message have been removed]


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Musibah Lumpur Lapindo

2009-05-25 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
Terima kasih banyak atas pencerahan yang diberikan oleh Bung Teuku Moeda Abadi. 
Itulah kenyataannya sampai hampir 3 tahun Musibah Lumbpur Lapindo. Pihak 
pemerintah dari mulai Pusat, Propinsi Jawa Timur dan Sidoarjo. Tidak  begitu 
peduli!  Pihqak BPLS paling banter hanya memantau dan memperbaiki dan atau 
menambah ketinggian tanggul. Keselamatan manusia yang sampai sekarang masih 
tinggal di kawasan "terdampak" tidak pernah dipikirkan. Bahkan  istilah Gas 
Condensat baru kita kenal dari tulisan yang anda postingkan ini. Sementara itu 
yang ditayangkan oleh beberapa media kaca adxalah : "seakan-akan" ada  
kegembiraan dari sementara  penduduk (khususnya ibu-ibu) yang bisa masak dengan 
gas yang  gratis " datang lansung dari rekahan lantai dapur rumah mereka! 
Padahal semua orang tahu bahwa daerah P:orong dan saekitarnya adalah daerah 
yang sangat padat dengan penduduk. Bisa kita bayangkan manakala  Gas Condesat 
seperti yang disebutkan oleh Bung Teuku Moeda
 Abadi pada suatu waktu keluar dengan irama dan volume yang tak terkendali lagi 
oleh manusia. Akan berapa banyak korban manuis yang harus  mati dan menderita 
sebagai akibat strategi pembviaran oleh pemerintah SBY-JK yang selama ini 
mereka lakukan bersama demi melindungi "sahabat bersama mereka" Aburizal 
Bakrie?. Wallahualam, Salam keprihatinan Tjuk KS   

--- Pada Sen, 25/5/09, Teuku Moeda Abadi  menulis:

Dari: Teuku Moeda Abadi 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Musibah Lumpur Lapindo
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 8:18 AM
















  
  Kutipan dari tetangga Sebelah.

(Musibah Lumpur Lapindo terjadi, karena kecerobohan pelaksana pemboran oleh PT. 
Lapindo, yang ternyata mendapat perlindungan khusus oleh SBY, hanya karena 
perusahaan tersebut milik Keluarga Bakri yang menjadi salah satu mentrinya.)



Nanti disaat lapindo sudah kering lumpur,dan seluruh lumpur telah keluar semua 
karena tekanan Condensat dari dalam perut Bumi,saya yakin,semua yang sudah 
berkomentar hangat,segera menelan ludah.



Pengalaman Era tahun 1969 sampai 1973,lumpur yang keluar dari perut bumi lhok 
sukoen,Aceh utara,lebih banyak dibandingkan dengan lumpur yang keluar di 
sidoarjo,(alias lapindo)hanya suarnya sekarang lebih lebar dan menyolok,itu 
dikarenakan ada,koran,ada wartawan,ada TV,dan tidak ada Soeharto.



Dulu suarnya dibekap,dan orangpun belum begitu suka baca koran dan apalagi 
TVnya masih hitam putih,dan di Aceh hanya baru ada 5 buah TV seluruh Aceh.koran 
baru Waspada doang.jadi lumpur lhok sukoen jarang dipublikasikan.



Saya tidak sanggup berpikir,jika dilapindo akan keluar jilatan Api setinggi 500 
sampai 700 meter ke udara,apa kata koran nantinya,begitulah yang terjadi di 
lhoksukoen pada era 70 han.terangnya jika malam mencapai 80 km.kiri kanan.



Saat ini,lapindo mulai mengeluarkan gas beracun,dan Condensat yang oleh 
masyarakat di buatkan tungku untuk disalurkan sebagai alat untuk 
memasak,memanaskan air dan lain-lain,



Pengalaman,sebaikny a pemerintah pemkop sidoarjo sudah harus memindahkan 
warganya yang ter Alir gas Condensat tersebut.sebab yang saya pantau,pihak 
lapindo seperti menunggu,kapan gas besar itu menjalar keluar.saya merasa 
khawatir ada warga yang akan jadi korban kebakaran,karena semakin hari tekanan 
gas bumi akan semakin tinggi dikarenakan lumpur hampir keluar semua.



Jika lumpurnya telag terkuras maka Condensatlah yang akan keluar.



" Ingat besar karena dipublikasikan, kecil karena katak itu dibawah tempurung"



dan anda akan mengatakan pengalaman saya itu pengalaman Bodoh,tapi itulah yang 
terjadi di Aceh dulu,yang sekarang jadi Aroen LNG.



dasarnya persis seperti lapindo,hanya lima kali lebih besar,tailingnya itu 
sempat mengotori laut hanpir sepanjanr 300 km garis pantai.dan tidak dibendung 
seperti sekarang yang kejadiannya di Expose sedemikian rupa.



Selamat berkomentar semau anda...!saya hanya mengingatkan saja.agar masyarakat 
disekeliling tidak akan menjual tanahnya dengan harga murah...



teukumoedaabadi@ ymail.com http://teukumoedaab adi.blogspot. com


 

  




 

















  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hercules Jatuh karena Tiada Suku Cadang?

2009-05-25 Terurut Topik Teuku Moeda Abadi
Bagus juga Bussines Hercules itu,penumpang sipil ,tapi jendralnya ngak 
ngaku,tapi di tv sewaktu wawancara Istri si yang jadi korban ,katanya naik 
hercules lebih murah..ha..ha..Jendralnya dikibulin sama petugas Hanggar kali...

teukumoedaab...@ymail.com http://teukumoedaabadi.blogspot.com




--- Pada Sab, 23/5/09, Adyanto Aditomo  menulis:

Dari: Adyanto Aditomo 
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Hercules Jatuh karena Tiada Suku Cadang?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 23 Mei, 2009, 8:35 AM



Bung Imade,
  
 Maksud saya itu: Apakah ABRI bisa bersikap seperti Tentara Amerika yang 
bertempur di Irak. Mereka secara terbuka memprotes pemerintahannya yang tidak 
melindungi prajuritnya dengan perlengkapan perang yang memadai dalam rangka 
melawan "Pasukan Perlawanan Irak", sehingga banyak korban dikalangan militer 
Amerika.
 Alasan dana untuk perang terbatas, ditolak mentah - mentah oleh para prajurit, 
karena menurut faham para Prajurit Amerika, Pemerintah tidak memiliki hak untuk 
dengan sengaja mengorbankan nyawa prajuritnya hanya dengan alasan dana 
operasional tidak mencukupi.
  
 Sekarang soal AURI.
 Pertanyaannya adalah: Apakah para pimpinan AURI/ ABRI dan Pemerintah bisa 
dengan sengaja mengorbankan nyawa para prajuritnya dengan alasan biaya operasi 
tidak mencukupi?
 Jika memang ada perintah semacam itu dari Pimpinan AURI/ ABRI atau Presiden 
sebagai Panglima Tertinggi ABRI, apakah Prajurit boleh memprotes kebijakan 
tersebut?
  
 Di harian Kompas hari ini juga ada pernyataan dari Pimpinan AURI bahwa Pihak 
AURI tidak dapat memberikan ganti rugi terhadap rumah penduduk yang rusak dan 
tewas akibat kejatuhan Pesawat Herkules, karena pada dasarnya AUR/ ABRII memang 
tidak pernah menyediakan dana untuk itu, baik ganti secara langsung maupun 
melalui asuransi.
 Pihak ABRI/ AURI hanya bertanggung jawab terhadap anggota ABRI yang menjadi 
korban, bukan warga sipil, terlepas mereka ikut bersalah atau tidak.
 Pertanyaannya adalah: Apakah warga sipil boleh memprotes kebijakan ABRI yang 
cenderung sewenang - wenang tersebut?
  
 Salam,
  
 Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tukul Arwana Senang Ditegur KPI

2009-05-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
inilah kelebihan seorang tukul daripada capres cawapres.
menerima kritik dng lapang utk bahan instropeksi.
bahkan memuji para pengkritiknya.
bukannya justru saling sindir, saling obral bantahan, dan
mengklaim diri sbg yg paling benar.


  - Original Message - 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 25, 2009 2:59 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tukul Arwana Senang Ditegur KPI





  
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/05/25/e134319/Tukul.Arwana.Senang.Ditegur.KPI

  JAKARTA, KOMPAS.com - Bukannya takut ataupun protes terkait peneguran yang 
dilayangkan pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), komedian Tukul Arwana 
justru menjadikan sebuah pengalaman yang berharga. Menurutnya, hal itu menjadi 
pelajaran untuk mengontrol meteri acara talk show yang dibawakannya bersama 
Vega.

  Teguran KPI itu bukan pertama kalinya bagi Tukul, tetapi ini sudah kali 
kedua. Tahun lalu saja, Tukul terpaksa mengubah program tayangannya akibat aksi 
bintang tamu yang memakan kodok hidup-hidup. Kali ini, Tukul ditegur akibat 
ulahnya yang terlalu berlebihan kepada bintang tamu wanita.

  "Senang sekali ditegur KPI, thanks to KPI, dengan ditegur kita bisa kontrol 
materi biar tetap berkualitas dan lebih berarti lagi," jelas Tukul usai 
membagikan bibit pohon di Bundaran Hotel Indonesia, dalam program One Man One 
Tree, Minggu (24/5).

  Selain itu Tukul menilai jika sampai saat ini KPI sangat obyektif dalam 
melakukan penilaian program tayangan di layar kaca. "Kalau tidak ada laporan 
lewat SMS atau telepon dari penonton, KPI tetap memantau dari jauh," tandasnya. 
(C7-09/EH)



  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Mulai Khawatir SBY Kalah

2009-05-25 Terurut Topik halim hd
tapi tentunya yang juga khawatir
PKS, kalau SBY kalah, nggak 
bakalan dapat kursi, hehehe.

--- On Sun, 5/24/09, Agus Hamonangan  wrote:

From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] PKS Mulai Khawatir SBY Kalah
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Sunday, May 24, 2009, 11:54 PM
















  
  Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/05/25/ 13235537/ PKS.Mulai. 
Khawatir. SBY.Kalah



JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara terbuka mengakui 
adanya kekhawatiran atas elektabilitas SBY yang terus dikejar oleh dua 
kompetitornya, Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri. Wakil Sekjen DPP PKS 
Zulkieflimansyah mengatakan, berdasarkan survei internal, jarak persentase 
antara SBY dan dua kandidat lain cukup tipis.



"Kami (PKS) khawatir kalau SBY kalah karena untuk mendapatkan kemenangan tidak 
mudah. Kalau melihat survei terbaru, jarak ketiga-tiganya masih dekat. Selisih 
yang paling tinggi dengan yang paling rendah hanya 10 persen," ujar Zulkiefli 
pada sebuah diskusi, Senin (25/5) di Jakarta.



Berdasarkan survei tersebut, SBY masih berada pada posisi teratas. Selain itu, 
Zulkiefli kembali mengutarakan dilema yang dihadapi PKS untuk menjelaskan 
mengapa partainya berkoalisi dengan Demokrat. Alasan utama, melihat 
elektabilitas dan besarnya peluang SBY untuk menang.



"Dalam kaidah ekonomi, salah satu agama baru adalah hipotesis yang sudah 
teruji. Kita percaya bahwa berdasarkan survei, elektabilitas SBY masih lebih 
tinggi dari yang lain. Ya namanya ijtihad politik, bisa saja salah," ujarnya.



Bagaimana jika pasangan SBY-Boediono kalah? "Ya, PKS harus siap menjadi 
oposisi," kata Zukiefli.




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UNS Solo Terbaik di Asia

2009-05-25 Terurut Topik halim hd
cuma yang perlu dipertanyakan, apa betul
ada jurnal kaliber internasional di uns.

HD



--- On Mon, 5/25/09, dwiki setiyawan  wrote:

From: dwiki setiyawan 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UNS Solo Terbaik di Asia
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, May 25, 2009, 12:55 AM

wah. sebagai orang yang pernah "nyantrik" di fisip uns kentingan solo akhir
80-an dan awal 90-an, ikut bangga juga mendengar info tersebut.

kalau uns solo yang telah berusia lebih dari 30 tahun tersebut prestasinya
menanjak sebenarnya wajar. tambah usia tambah pengalaman dan tambah
prestasi.

dulu sempat kurang pd juga, kalau ikut pertemuan regional maupun nasional
sering disindir-sindir mahasiswa universitas lain sebagai kampusnya rezim
orde baru pak harto. lha wong namanya saja univeristas sebelas maret.

beavo uns!


dwiki setiyawan



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-kontra SBY-Boediono

2009-05-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
lho khan sudah lama penyakit kronik ini ada.
ini buah proses pendidikan yg mengutamakan hasil2 scr  instant.
sulit utk menentukan pilihan berdasarkan analisis2 yg kritis dan
rekam jejak yg memadai. metode ilmiah hanya sebatas digunakan
utk penulisan2 dan di laboratorium2 intelektual. sedikit sekali digunakan
dlm ranah2 praksis kemasyarakatan. keputusan langsung diambil  
berdasar pengamatan sepintas dan sumir. sungguh memprihatinkan.


  - Original Message - 
  From: djajaprana 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 25, 2009 3:01 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-kontra SBY-Boediono





  Ada satu fenomena yang umum tapi menarik. Kaum ibu, remaja dan mahasisiwi 
tampaknya banyak yang tergiur pada penampilan flamboyan seoarng pria. Apalagi 
yang romantis bersuara empuk pintar main gitar. Rasa simpati menimbulkan nuansa 
nyaman sejuk dihati. Pertimbangan rasional kalah dengan emosional subyektif.

  Para ahli marketing sudah lama memanfaatkan fenomena itu. Makanya produk 
mode, kosmetik dan parfum selalu dikemas agar menyentuh emosi fantasi mimpi 
yang indah. Untuk melestarikan fantasi mimpi indah itu, sering juga ditampilkan 
figur pembanding yang lusuh tak berkosmetik.

  Sepanjang janji-janji kampanye yang dikemas laksana produk kosmetik masih 
diminati target pasar, maka para juru citra kian giat meng-explore aspek emosi 
fantasi itu. 

  Dari sampling pengamatan, bukan survey, ternyata ada kaum ibu/remaja putri 
(juga bapak) yang sebelumnya sangat gandrung MSP tiba-tiba jadi tak suka. Malah 
ada yang bilang ...saya sebtulnya mau pilih PS tapi...

  Barangkali ada yang bisa menghitung korelasi sikap tiba-tiba tak suka itu 
dengan sering tampilnya figur Megakarti/wangi berbilang tahun di televisi. Dan 
berapa beda korelasi bila kartiwangi itu diperankan oleh artis kondang yang 
lebih cerdas.

  DJP

 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LANJUTKAN : INDONESIA BANGKRUT

2009-05-25 Terurut Topik Teuku Moeda Abadi
Utang ditumpuk di gedung gedung pencakar langit,sebagiannya di lapangan 
gold,sebagiannya lagi di kantongi aparat departtement2,sebagiannya lagi buat 
proyek proyek yang ngak perlu dijadikan proyek

teukumoedaab...@ymail.com http://teukumoedaabadi.blogspot.com




--- Pada Sen, 25/5/09, Darman Purba  menulis:

Dari: Darman Purba 
Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: LANJUTKAN : INDONESIA BANGKRUT
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 3:28 AM



Memang tdk boleh alergi ngutang, cuma ngutang untuk yang bermanfaat buat rakyat 
banyak donk.  Jadi kalau ada org pintar bilang kita dlm 5 thn ini maju, mungkin 
yang maju ini adalah kroni penerima manfaat utang.  Rakyat umumnya tetap 
kesulitan tuh. Mana minyak mau naik lagi, kebutuhan sehari-hari naik lagi 
seiring kenaikan CPO, dan produk lainnya. Jadi kita harus wujudkan ekonomi 
kerakyatan. jangan golput dah, tapi ikutlah tentukan nasib bgs ini. Inilah 
momentumnya.




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Muhaimin: Dua Menteri Sudah di Tangan

2009-05-25 Terurut Topik Krian Iwan
Muhaimin lg bangun tidur ya. Udah ketahuan tuh dia sendiri pingin jadi Menteri 
setelah nggak jd lg Wakil Ketua DPR. 

Powered by Telkomsel BlackBerry®




-Original Message-
From: Agus Hamonangan 

Date: Mon, 25 May 2009 08:06:04 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Muhaimin: Dua Menteri Sudah di Tangan


http://nasional. 

 kompas.com/read/xml/2009/05/25/04281989/muhaimin.dua.menteri.sudah.di.tangan
 
 SURABAYA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa berharap bisa menyumbangkan 
dua pertiga suaranya untuk Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono di Jawa Timur. 
Dengan sumbangan itu, posisi Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Nasional 
diserahkan kepada kader Nahdlatul Ulama.
 
 Hal ini disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam pidato pembukaan 
musyawarah pimpinan wilayah dan konsolidasi pemenangan Pemilu Presiden 2009, 
Minggu (24/5) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Muhaimin juga mengungkapkannya 
seusai acara pembukaan kepada wartawan.
 
 "Di Jatim, setidaknya PKB bisa memberikan 30-40 persen suara. Kalau ditambah 
Partai Demokrat sekitar 21 persen, sudah lebih dari 50 persen," tuturnya. 
Dengan angka itu, sumbangan PKB sama dengan dua pertiga perolehan SBY-Boediono.
 
 Diharapkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden SBY-Boediono bisa 
memenangi pemilu presiden dalam satu putaran. Untuk itu, semua kekuatan PKB, 
baik pengurus, para kyai, maupun caleg dan tim suksesnya, akan dikerahkan. 
Kantor-kantor PKB juga disiapkan untuk menjadi posko SBY-Boediono.
 
 "Minimal dua departemen, agama dan pendidikan nasional, diisi oleh orang yang 
resistensinya paling sedikit. Hal itu sudah disampaikan SBY ketika bertemu para 
kiai di Surabaya. Jadi, posisi kita khusus," tutur Muhaimin dalam sambutannya.
 
 Kendati menyebutkan dua posisi yang diharapkan itu, di sela-sela pembukaan, 
Muhaimin menyatakan tidak bisa menyebutkan berapa posisi menteri yang 
dijanjikan untuk PKB. "Komitmen sudah ada, tetapi belum bisa dibicarakan karena 
dikhawatirkan hal itu mengganggu konsolidasi parpol-parpol pendukung," ujar dia.
 
 Sebelumnya, Ketua DPP PKB Imam Nahrawi mengingatkan, kendati partainya 
mengusung SBY-Boediono, jangan sampai hanya menjadi pendorong mobil mogok dan 
setelah mobil jalan, PKB malah ditinggal.
 
 Muhaimin menambahkan, PKB memilih SBY-Boediono karena pasangan ini dinilai 
bisa menyelamatkan reformasi. Selain itu, pasangan ini bisa mengayomi umat 
Islam secara keseluruhan karena tidak berpikiran sempit. Komitmen keduanya 
untuk membangun sistem kepartaian juga baik.
 
 INA 
 
  





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik zuler2000
Ini fasal persungkanan. Ada orang Cina merasa biasa bila disebut mereka orang 
Cina, karena mereka memang orang Cina. Bahkan mereka sebut dirinya Cina. Bagi 
yang tidak nyaman dengan "Cina" mereka menggantinya dengan Tionghoa. Namun 
Sofyan Wanandi tetap sebut orang Tionghoa dengan Cina. Kata Tionghoa sebenarnya 
lebih "gawat" lagi krn artinya, "bangsa unggul"(adi). Kalau kita sebut 
Tionghoa, maka orang Cina adalah bangsa unggul di antara yang bukan Cina. 
Begitulah, sampai hari ini tidak ada yang mempersoalkan arti kata Tionghoa yang 
sebenarnya tidak tepat untuk dipakai. Juga tidak ada  dari "wong Cino" untuk 
berterus-terang menjelaskannya. Pak Jakob lebih senang kata Cina dipakai 
Tionghoa.
Kata "Cina" atau "Cino" apalah artinya. Malaysia tidak pakai "Chaina" tetap 
saja "Cina", toh orang sana tidak merasa sungkan dan tidak ada yang merasa 
gerah. Dulu ada sebuah harian sampai matinya selalu menyebut RRT, Republik 
Rakyat Tiongkok (kini sudah hidup lagi) meskipun namanya sudah  RRC (People's 
Repuclic of China).
Lucu kan?! Kita memang bangsa yang  sungkan lucu.

ZN

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indradya SP 
 wrote:
>
> Mumpung topik bahasa sedang hangat dibicarakan, saya ingin menanyakan sesuatu 
> kepada rekan-rekan sekalian. Sudah beberapa lama ini, Metro TV (entah 
> bagaimana stasiun-stasiun TV lain) melafalkan negara asal pebulutangkis Lin 
> Dan, China, dengan pengucapan "Chaina", padahal si pembawa berita sedang 
> berbicara dengan bahasa Indonesia. Saya jadi bertanya-tanya: kalau memang 
> sudah ada konsensus bahwa menulis nama negara itu China (dengan huruf "H"), 
> apakah melafalkannya juga harus secara Inggris (Chaina)? Tapi, kalau memang 
> seperti itu penulisannya (China), bukankah pengucapan secara Indonesia 
> seharusnya  adalah  "Cina" atau  "China" dan bukannya  "Chaina"?  Kalaupun 
> pengucapannya "Chaina", bukankah seharusnya  penulisannya secara  Indonesia 
> adalah "Chaina"? Dalam beberapa kesempatan, SBY pun sering melafalkan 
> China/Cina dengan "Chaina". Setahu saya, dalam bahasa Indonesia, tidak ada 
> nama negara yang diucapkan dengan lafal Inggris. Inggris tidak pernah
>  disebut Inglen, Prancis tidak pernah dilafalkan Frens, Italia tidak pernah 
> menjadi Iteli, Belanda tidak pernah diucapkan sebagai Nederlen atau Holen, 
> Rusia dan bukan Rasya, dsb. Hanya "Chaina" yang mengalami nasib aneh ini.
> 
> Ada yang paham tentang ini?
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MANTAN PRESIDEN BUNUH DIRI

2009-05-25 Terurut Topik j...@hp
Yang ada di NKRI, satu diantaranya adalah belum terpilih jadi anggota 
legislator , tapi ada indikasi gangguan kejiwaan karena pusing mengembalikan 
pinjaman hutang ke bank yang semula katanya untuk modal usaha. 

Yang belum ada di NKRI, bunuh diri karena persoalan Korupsi belum tuntas tas 
tas tas..., kalaupun ada semoga hipotesa ini tidaklah benar adanya.

   


-Original Message-
From: Achmad Jauzi 

Date: Mon, 25 May 2009 00:57:29 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MANTAN PRESIDEN BUNUH DIRI


Untung sejuta kali untung, ini kejadian di Korea Selatan bukan di NKRI...Untung 
sejuta kali untung, presiden yang keluarganya korupsi juga di Korea Selatan 
bukan di NKRI...Untung sejuta kali untung, presiden yang tidak berani 
menghadapi proses pengadilan adanya di Korea Selatan bukan di NKRIPantesan 
Korea Selatan nggak maju...Presiden dan keluarganya korup dan tidak menghormati 
atau berani menghadapi proses hukum...Untung sejuta kali untung nyak babe gue 
orang NKRI sehingga otomatis gue jadi warga NKRI...Hidup NKRI
 
 
 














  

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] bahaya neo lib kata Drajad Wibowo

2009-05-25 Terurut Topik Haniwar Syarif
saya sih gak jualan apa  apa

kecuali daging olahan

mau beli sosis boleh pak


soal tulisan orang  .spt drajad  ini  .nikati aja

lalunilai

bener apa  nggak


setuju atau  nggak


simple  kan


jangan mencong kiri kanan  ..



ayo jadi pemilih cerdas


ayo pakai hati nurani



dua itu cerdas  hati nuranibisa dapat  pilihan bagus


HS

At 02:12 PM 5/25/2009, you wrote:


>Pak haniwar, tulisannya panjang amat. Begini saja deh, menurut Drajad
>Wibowo, harusnya saya milih yang mana ya? Tolong juga teruskan pertanyaan
>saya ke Drajad Wibowo itu pak. Ini ujung2nya mau jualan kan pak?
>
>salam
>Teguh Santoso


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rekam Jejak SBY-Kalla dalam Kasus Lumpur Lapindo

2009-05-25 Terurut Topik tjuk kasturi sukiadi
Jawabannya adalah seperti yang ditulis di Majalah Tempo minggu yl. Bahwa 
menurut SBY dan juga JK dan juga para politisi (Boss Partai yang lain) bahwa 
Ical Bakrie adalah seorang Grand Maestro dibidang  " Lobby Politik".Kita 
kemudian  jadi tahu modal apa yang dia gunakan sehingga mampu menduduki tempat 
yang hebat seperti itu. Jawabannya jelas   " UANG". Ketika para poltisi 
sangat membutuhkan uang untuk biaya kampanye mereka maka Lobby Politik Ical 
Bakrie untuk membuat "Bencana Alam dan Kemanusiaan Lumpur Lapindo" tidak 
tersentuh oleh siapapun akan semakin efektip. Alhasil semua Capres dan Cawapres 
bungkam dan diam sereibu bahasa tentang kedholiman ini.Salam perjuangan Tjuk KS

--- Pada Sen, 25/5/09, firdaus cahyadi  menulis:

Dari: firdaus cahyadi 
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rekam Jejak SBY-Kalla dalam Kasus Lumpur Lapindo
Kepada: "forum pembaca" 
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 11:28 AM









Rekam Jejak SBY-Kalla dalam Kasus Lumpur Lapindo







Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) telah

resmi menjadi calon presiden (capres) dalam pemilu presiden 2009. Meskipun

berjanji akan mesejahterakan rakyat, kedua capres itu tidak pernah bersikap

soal tragedi lumpur Lapindo. Bagaimanakah jejak keduanya dalam kasus lumpur

Lapindo?







Sumber: http://satudunia. net/?q=taxonomy/ term/126




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal?

2009-05-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
inilah repotnya kalau utk maju saja hrs punya musuh bersama.
jika hal tsb tdk ada maka saudara sendiri yg dijadikan musuh.
akhirnya terakumulasi pd egosentrisme di ranah pemikiran
maupun praktis. ada pemikiran kritis disangka orang jualan.
ada orang jualan supaya laku hrs mengejek jualan orang laen.
semua serba mencari musuh. bukannya kalo niat jualan, ya
jualan saja dng perbaiki mutu jualanya, sedang yg berpikir
kritis silakan saja sambil perbaiki kualitas kritisnya tanpa
perlu menjelekkan orang lain.


  - Original Message - 
  From: Teguh Santoso 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 25, 2009 11:04 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Boediono Memang Penganut Neoliberal?





  Bung Halim,

  Lalu apakah anda juga masih mengingat Pancasila dan UUD 45? lalu apakah
  orang2 yang krasak krusuk itu juga masih mengingatnya dan manjalankannya?
  Lalu siapakah yang menghalalkan segala cara dengan menawarkan jualannya
  dengan mengejek mutu jualan orang lain?

  Ini kan masalah jualan, jualan2 ajah, tampilkan produknya dengan sebagus
  mungkin agar pembeli ngiler dan berminat membelinya, minimal berhasrat
  mencicipinya.

  logika saya sederhana, barang bagus akan dipakai, barang usang tentu saya
  taruh di gudang.

  salam
  teguh santoso

  


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Muhaimin: Dua Menteri Sudah di Tangan

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/04281989/muhaimin.dua.menteri.sudah.di.tangan

SURABAYA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa berharap bisa menyumbangkan 
dua pertiga suaranya untuk Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono di Jawa Timur. 
Dengan sumbangan itu, posisi Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Nasional 
diserahkan kepada kader Nahdlatul Ulama.

Hal ini disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam pidato pembukaan 
musyawarah pimpinan wilayah dan konsolidasi pemenangan Pemilu Presiden 2009, 
Minggu (24/5) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Muhaimin juga mengungkapkannya 
seusai acara pembukaan kepada wartawan.

"Di Jatim, setidaknya PKB bisa memberikan 30-40 persen suara. Kalau ditambah 
Partai Demokrat sekitar 21 persen, sudah lebih dari 50 persen," tuturnya. 
Dengan angka itu, sumbangan PKB sama dengan dua pertiga perolehan SBY-Boediono.

Diharapkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden SBY-Boediono bisa 
memenangi pemilu presiden dalam satu putaran. Untuk itu, semua kekuatan PKB, 
baik pengurus, para kyai, maupun caleg dan tim suksesnya, akan dikerahkan. 
Kantor-kantor PKB juga disiapkan untuk menjadi posko SBY-Boediono.

"Minimal dua departemen, agama dan pendidikan nasional, diisi oleh orang yang 
resistensinya paling sedikit. Hal itu sudah disampaikan SBY ketika bertemu para 
kiai di Surabaya. Jadi, posisi kita khusus," tutur Muhaimin dalam sambutannya.

Kendati menyebutkan dua posisi yang diharapkan itu, di sela-sela pembukaan, 
Muhaimin menyatakan tidak bisa menyebutkan berapa posisi menteri yang 
dijanjikan untuk PKB. "Komitmen sudah ada, tetapi belum bisa dibicarakan karena 
dikhawatirkan hal itu mengganggu konsolidasi parpol-parpol pendukung," ujar dia.

Sebelumnya, Ketua DPP PKB Imam Nahrawi mengingatkan, kendati partainya 
mengusung SBY-Boediono, jangan sampai hanya menjadi pendorong mobil mogok dan 
setelah mobil jalan, PKB malah ditinggal.

Muhaimin menambahkan, PKB memilih SBY-Boediono karena pasangan ini dinilai bisa 
menyelamatkan reformasi. Selain itu, pasangan ini bisa mengayomi umat Islam 
secara keseluruhan karena tidak berpikiran sempit. Komitmen keduanya untuk 
membangun sistem kepartaian juga baik.


INA 



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: CINA, CHINA, atau CHAINA????

2009-05-25 Terurut Topik irmadoloksaribu
Saya juga sudah lama bingung mengenai hal ini.

Menurut penyiar senior TVRI yang menjadi pengajar penyiar2 metro TV, pelafalan 
Chaina ini memang kehendak Embassy of China kepada Metro TV.

Mungkin pihak Metro TV bisa memberikan penjelasan?

Best regards,
Irma F.L. Doloksaribu




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Indradya SP 
 wrote:
>
> Mumpung topik bahasa sedang hangat dibicarakan, saya ingin menanyakan sesuatu 
> kepada rekan-rekan sekalian. Sudah beberapa lama ini, Metro TV (entah 
> bagaimana stasiun-stasiun TV lain) melafalkan negara asal pebulutangkis Lin 
> Dan, China, dengan pengucapan "Chaina", padahal si pembawa berita sedang 
> berbicara dengan bahasa Indonesia. Saya jadi bertanya-tanya: kalau memang 
> sudah ada konsensus bahwa menulis nama negara itu China (dengan huruf "H"), 
> apakah melafalkannya juga harus secara Inggris (Chaina)? Tapi, kalau memang 
> seperti itu penulisannya (China), bukankah pengucapan secara Indonesia 
> seharusnya  adalah  "Cina" atau  "China" dan bukannya  "Chaina"?  Kalaupun 
> pengucapannya "Chaina", bukankah seharusnya  penulisannya secara  Indonesia 
> adalah "Chaina"? Dalam beberapa kesempatan, SBY pun sering melafalkan 
> China/Cina dengan "Chaina". Setahu saya, dalam bahasa Indonesia, tidak ada 
> nama negara yang diucapkan dengan lafal Inggris. Inggris tidak pernah
>  disebut Inglen, Prancis tidak pernah dilafalkan Frens, Italia tidak pernah 
> menjadi Iteli, Belanda tidak pernah diucapkan sebagai Nederlen atau Holen, 
> Rusia dan bukan Rasya, dsb. Hanya "Chaina" yang mengalami nasib aneh ini.
> 
> Ada yang paham tentang ini?
> 
> 
> 
>   
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pro-kontra SBY-Boediono

2009-05-25 Terurut Topik djajaprana
Ada satu fenomena yang umum tapi menarik. Kaum ibu, remaja dan mahasisiwi 
tampaknya banyak yang tergiur pada penampilan flamboyan seoarng pria. Apalagi 
yang romantis bersuara empuk pintar main gitar. Rasa simpati menimbulkan nuansa 
nyaman sejuk dihati. Pertimbangan rasional kalah dengan emosional subyektif.

Para ahli marketing sudah lama memanfaatkan fenomena itu. Makanya produk mode, 
kosmetik dan parfum selalu dikemas agar menyentuh emosi fantasi mimpi yang 
indah. Untuk melestarikan fantasi mimpi indah itu, sering juga ditampilkan 
figur pembanding yang lusuh tak berkosmetik.

Sepanjang janji-janji kampanye yang dikemas laksana produk kosmetik masih 
diminati target pasar, maka para juru citra kian giat meng-explore aspek emosi 
fantasi itu. 

Dari sampling pengamatan, bukan survey, ternyata ada kaum ibu/remaja putri 
(juga bapak) yang sebelumnya sangat gandrung MSP tiba-tiba jadi tak suka. Malah 
ada yang bilang ...saya sebtulnya mau pilih PS tapi...

Barangkali ada yang bisa menghitung korelasi sikap tiba-tiba tak suka itu 
dengan sering tampilnya figur Megakarti/wangi berbilang tahun di televisi. Dan 
berapa beda korelasi bila  kartiwangi itu diperankan oleh artis kondang yang 
lebih cerdas.

DJP


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Adyanto Aditomo 
 wrote:
>
... tolong anda sebutkan aspek apa saja yang menjadi lebih baik.
> Jangan sampai karya orang lain diakui oleh





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tukul Arwana Senang Ditegur KPI

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://entertainment.kompas.com/read/xml/2009/05/25/e134319/Tukul.Arwana.Senang.Ditegur.KPI

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukannya takut ataupun protes terkait peneguran yang 
dilayangkan pihak Komisi Penyiaran  Indonesia (KPI), komedian Tukul Arwana 
justru menjadikan sebuah pengalaman yang berharga. Menurutnya, hal itu menjadi 
pelajaran untuk mengontrol meteri acara talk show yang dibawakannya bersama 
Vega.

 

Teguran KPI itu bukan pertama kalinya bagi Tukul, tetapi ini sudah kali kedua. 
Tahun lalu saja, Tukul terpaksa mengubah program tayangannya akibat aksi 
bintang tamu yang memakan kodok hidup-hidup. Kali ini, Tukul ditegur akibat 
ulahnya yang terlalu berlebihan kepada bintang tamu wanita.

 

"Senang sekali ditegur KPI, thanks to KPI, dengan ditegur kita bisa kontrol 
materi biar tetap berkualitas dan lebih berarti lagi," jelas Tukul usai 
membagikan bibit pohon di Bundaran Hotel Indonesia, dalam program One Man One 
Tree, Minggu (24/5).

 

Selain itu Tukul menilai jika sampai saat ini KPI sangat obyektif dalam 
melakukan penilaian program tayangan di layar kaca. "Kalau tidak ada laporan 
lewat SMS atau telepon dari penonton, KPI tetap memantau dari jauh," tandasnya. 
(C7-09/EH)



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Musibah Lumpur Lapindo Jusuf Kala kali

2009-05-25 Terurut Topik Teuku Moeda Abadi
ini Kutipan Mas,Baca yang jelas,baru Komentar dilanjutkan,setelah kutipan 
itu,baca dengan seksama,apa yang saya maksud,saya mengulas apa yang di 
khawatirkan masyarakat dan ada Oknum agar masyarakat menjual Tanahnya,yang 
nantinya jika Kondensat sudah keluar,harga tanah disekeliling Lapindo itu 
minimal 4 juta satu meter.(baca yang jeli,baru komentar...

Kutipan dari tetangga Sebelah.

(Musibah Lumpur Lapindo terjadi, karena kecerobohan pelaksana pemboran oleh PT. 
Lapindo, yang ternyata mendapat perlindungan khusus oleh SBY, hanya karena 
perusahaan tersebut milik Keluarga Bakri yang menjadi salah satu mentrinya.)

Ini kutipan tetangga sebelah.

teukumoedaab...@ymail.com http://teukumoedaabadi.blogspot.com

--- Pada Sen, 25/5/09, Mohammad Isnadi  menulis:

Dari: Mohammad Isnadi 
Topik: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Musibah Lumpur Lapindo Jusuf Kala kali
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 7:34 AM



Bos ga Slh tu SBY memberi perlindungan pada Bakri atas kecerobohan Lapindo
 JK kali karena Bakri kan Golkar dan JK juga punya saham di lapindo
 karena banyak hal yg dilakukan SBY di Cut JK termasuk soal Lapindo
 sampe sampe SBY marah ama Bakri
 yang milih Bakri jadi menteri juga JK
 hampir semua usah yg merugikan rakyaat banyk di beckup JK
 thank ya

 --- Pada Sen, 25/5/09, Teuku Moeda Abadi  menulis:

 Dari: Teuku Moeda Abadi 
 Topik: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Musibah Lumpur Lapindo
 Kepada: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com
 Tanggal: Senin, 25 Mei, 2009, 8:18 AM

 Kutipan dari tetangga Sebelah.!!

 (Musibah Lumpur Lapindo terjadi, karena kecerobohan pelaksana pemboran oleh 
PT. Lapindo, yang ternyata mendapat perlindungan khusus oleh SBY, hanya karena 
perusahaan tersebut milik Keluarga Bakri yang menjadi salah satu 
mentrinya.)dari tetangga sebelah...bukan komentar Teuku moeda abadi.

 Nanti disaat lapindo sudah kering lumpur,dan seluruh lumpur telah keluar semua 
karena tekanan Condensat dari dalam perut Bumi,saya yakin,semua yang sudah 
berkomentar hangat,segera menelan ludah.

 Pengalaman Era tahun 1969 sampai 1973,lumpur yang keluar dari perut bumi lhok 
sukoen,Aceh utara,lebih banyak dibandingkan dengan lumpur yang keluar di 
sidoarjo,(alias lapindo)hanya suarnya sekarang lebih lebar dan menyolok,itu 
dikarenakan ada,koran,ada wartawan,ada TV,dan tidak ada Soeharto.

 Dulu suarnya dibekap,dan orangpun belum begitu suka baca koran dan apalagi 
TVnya masih hitam putih,dan di Aceh hanya baru ada 5 buah TV seluruh Aceh.koran 
baru Waspada doang.jadi lumpur lhok sukoen jarang dipublikasikan.

 Saya tidak sanggup berpikir,jika dilapindo akan keluar jilatan Api setinggi 
500 sampai 700 meter ke udara,apa kata koran nantinya,begitulah yang terjadi di 
lhoksukoen pada era 70 han.terangnya jika malam mencapai 80 km.kiri kanan.

 Saat ini,lapindo mulai mengeluarkan gas beracun,dan Condensat yang oleh 
masyarakat di buatkan tungku untuk disalurkan sebagai alat untuk 
memasak,memanaskan air dan lain-lain,

 Pengalaman,sebaikny a pemerintah pemkop sidoarjo sudah harus memindahkan 
warganya yang ter Alir gas Condensat tersebut.sebab yang saya pantau,pihak 
lapindo seperti menunggu,kapan gas besar itu menjalar keluar.saya merasa 
khawatir ada warga yang akan jadi korban kebakaran,karena semakin hari tekanan 
gas bumi akan semakin tinggi dikarenakan lumpur hampir keluar semua.

 Jika lumpurnya telag terkuras maka Condensatlah yang akan keluar.

 " Ingat besar karena dipublikasikan, kecil karena katak itu dibawah tempurung"

 dan anda akan mengatakan pengalaman saya itu pengalaman Bodoh,tapi itulah yang 
terjadi di Aceh dulu,yang sekarang jadi Aroen LNG.

 dasarnya persis seperti lapindo,hanya lima kali lebih besar,tailingnya itu 
sempat mengotori laut hanpir sepanjanr 300 km garis pantai.dan tidak dibendung 
seperti sekarang yang kejadiannya di Expose sedemikian rupa.

 Selamat berkomentar semau anda...!saya hanya mengingatkan saja.agar masyarakat 
disekeliling tidak akan menjual tanahnya dengan harga murah...

 teukumoedaabadi@ ymail.com http://teukumoedaab adi.blogspot. com







[Forum-Pembaca-KOMPAS] Andi: Hatta Pembantu SBY

2009-05-25 Terurut Topik Agus Hamonangan
Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Nugroho A

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/14551342/Andi.Hatta.Pembantu.SBY


BOGOR, KOMPAS.com — Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengemukakan 
tidak adanya konflik kepentingan antara tugas Hatta Rajasa sebagai Menteri 
Sekretaris Negara dan sebagai Ketua Tim Sukses SBY-Boediono. Hatta menjalankan 
tugas sebagai tim sukses di sela-sela tugasnya sebagai menteri.

"Menteri itu pembantu presiden. Pak Hatta menjalankan tugasnya itu dan menjadi 
tim sukses di sela-sela waktunya. Kecuali kalau Pak Hatta tidak menjalankan 
tugasnya itu yang keliru," ujar Andi di pintu gerbang Puri Cikeas Indah, Bogor, 
Jawa Barat, Senin (25/5). 

Hatta dinilai Andi tahu batas dan tahu menempatkan diri sehingga tuntutan 
mundur dari posisi menteri yang disuarakan banyak pihak tidak akan dituruti. 
"Beliau tahu posisi. Tidak ada masalah," ujar Andi.

Sejak deklarasi SBY-Boediono, Hatta yang sebelumnya masuk bursa calon wapres 
SBY duduk sebagai Ketua Tim Sukses SBY. Duduk sebagai wakilnya adalah mantan 
Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto.

Soal desakan mundur untuk Hatta, Andi minta dilihat UUD 1945. Ditanya soal 
etika politik, Andi minta dilihat undang-undang yang ada.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] MANTAN PRESIDEN BUNUH DIRI

2009-05-25 Terurut Topik Achmad Jauzi
Untung sejuta kali untung, ini kejadian di Korea Selatan bukan di NKRI...Untung 
sejuta kali untung, presiden yang keluarganya korupsi juga di Korea Selatan 
bukan di NKRI...Untung sejuta kali untung, presiden yang tidak berani 
menghadapi proses pengadilan adanya di Korea Selatan bukan di NKRIPantesan 
Korea Selatan nggak maju...Presiden dan keluarganya korup dan tidak menghormati 
atau berani menghadapi proses hukum...Untung sejuta kali untung nyak babe gue 
orang NKRI sehingga otomatis gue jadi warga NKRI...Hidup NKRI
 
 
 














  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] LANJUTKAN : INDONESIA BANGKRUT

2009-05-25 Terurut Topik Teguh Santoso
Lagi-lagi hanya data di layar Notebook. Cape juga. Mbok sekali2 kampanye
dengan program yang kongkrit lah, agar tidak ini mestinya itu, agar tidak
anu mestinya ini.

yah kalo cuman ngomongin kejelekan orang laon mah, gampang, es pe el kata
anak2, gampii kata ABG.

Asli, makin lucu aja deh bapak2 ini.

salam
teguh santoso

2009/5/22 bungaran 

>
>
> LANJUTKAN:
> Beban pembayaran utang luar negeri Pemerintah Indonesia periode
> Januari-Oktober
> 2008 dilaporkan meningkat 2,335 miliar dollar AS
> akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap tiga valuta asing utama, yakni
> yen
> Jepang, dollar AS, dan euro.
> Tingginya peningkatan beban pembayaran utang itu disebabkan pada saat yang
> sama
> terjadi penguatan nilai tukar yen terhadap dollar AS dan pelemahan rupiah
> terhadap dollar AS.
>
> LANJUTKAN:
> Portofolio pinjaman luar negeri, ada tiga valuta asing (valas) utama yang
> berpengaruh pada outstanding pinjaman luar negeri pemerintah, yakni dollar
> AS,
> yen, dan euro.
>
> LANJUTKAN:
> Berdasarkan data September 2008:
> ===
> Utang dalam bentuk dollar AS mencapai 29% dari total pinjaman luar negeri.
> Utang dalam yen sebesar 44 persen dan
> Utang dalam Euro sebanyak 16 persen terhadap total pinjaman luar negeri.
>
> LANJUTKAN:
> Berdasarkan data Depkeu per 31 Oktober 2008
> ===
> Nilai outstanding pinjaman luar negeri 62,103 miliar dollar AS.
> Utang dalam yen menduduki komposisi terbesar, yakni sekitar 27,325 miliar
> dollar
> AS.
>
> LANJUTKAN:
> Pembayaran utang dalam yen membuat pembayaran pinjaman pemerintah melonjak
> akibat penguatan mata uang Jepang ini terhadap dollar AS. Setiap penguatan
> yen
> terhadap dollar AS sebesar 1 persen akan memengaruhi peningkatan pinjaman
> senilai 0,4 persen ekuivalen dollar AS. Outstanding pinjaman membengkak
> karena
> setiap utang yen, dibayar dengan dollar AS.
>
> LAJUTKAN
> Hingga tanggal 14 November 2008,
> 
> Depkeu mencatat pembayaran utang luar negeri telah mencapai Rp 22,6 triliun
> atau
> 78 persen dari pagu di APBN Perubahan (APBN-P) 2008, yang ditetapkan
> sekitar Rp
> 28,97 triliun.
> Pembayaran utang dalam negeri, yang sebagian besar merupakan utang pokok
> dan
> bunga atas obligasi negara mencapai Rp 51,4 triliun atau 78 persen terhadap
> pagu
> pada APBN-P 2008, yakni sekitar Rp 65,897 triliun.
>
> Pemerintah tidak memiliki stok yen dalam jumlah besar. Adapun dana dalam
> bentuk
> valas terbesar yang dimiliki pemerintah ada dalam denominasi dollar AS.
>
> LANJUTKAN:
> Dengan total utang 2,335 milyar Dollar jika tingkat bunga sekitar 5%,
> jumlah
> bunga yang harus kita bayarkan berkisar 116,7 milyar Dollar.
>
> LANJUTKAN:
> Untuk bayar bunga yang sebesar U$ 116,7 milyar saja tidak cukup karena
> cadangan devisa kita hanya U$$ 51 miliar.
>
> MASIH MAU LANJUTKAN => BANGKRUT
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] UNS Solo Terbaik di Asia

2009-05-25 Terurut Topik dwiki setiyawan
wah. sebagai orang yang pernah "nyantrik" di fisip uns kentingan solo akhir
80-an dan awal 90-an, ikut bangga juga mendengar info tersebut.

kalau uns solo yang telah berusia lebih dari 30 tahun tersebut prestasinya
menanjak sebenarnya wajar. tambah usia tambah pengalaman dan tambah
prestasi.

dulu sempat kurang pd juga, kalau ikut pertemuan regional maupun nasional
sering disindir-sindir mahasiswa universitas lain sebagai kampusnya rezim
orde baru pak harto. lha wong namanya saja univeristas sebelas maret.

beavo uns!


dwiki setiyawan



Pada 25 Mei 2009 13:58, Agus Hamonangan menulis:

>
>
>
> http://regional.kompas.com/read/xml/2009/05/25/11253132/UNS.Solo.Terbaik.di.Asia
>
> SOLO, KOMPAS.com — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta masuk
> universitas terbaik dari 200 peringkat universitas terbaik di Asia (termasuk
> Jepang), sesuai laporan dari The Higher Education Suplement-Quacquarelli
> Symonds (THES QS) Asia, Mei 2009.
>
> Hasil itu menunjukkan UNS merupakan salah satu dari delapan universitas di
> Indonesia yang bisa masuk rangking 200 besar di Asia meski di Indonesia ada
> 2.700 perguruan tinggi. "Peringkat UNS sejajar dengan UNDIP Semarang dan
> berada diatas UNBRAW Malang," kata Rektor UNS Prof Dr Much Syamsulhadi, dr
> SpKj (K), di kampus Kentingan Solo, Senin (25/5).
>
> Daftar delapan universitas di Indonesia yang masuk dalam 200 peringkat
> Asia, yaitu Universitas Indonesia (UI) berada di peringkat 50, Universitas
> Gajah Mada (UGM) peringkat 63, Institut Teknologi Bandung (ITB) peringkat
> 80, Institut Pertanian Bogor (IPB) peringkat 119, Universitas Airlangga
> (UNAIR) peringkat 130, Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Universitas
> Diponegoro (UNDIP) sama-sama menempati peringkat 171, dan Universitas
> Brawijaya (UNBRAW) peringkat 191.
>
> Peringkat tersebut disusun dengan menilai kualitas penelitian, situasi
> dalam jurnal internasional, kualitas pembelajaran di fakultas, angka
> mahasiswa dan tenaga pengajar asing di UNS dan angka dosen UNS yang aktif di
> universitas luar negeri, serta keterlibatan alumni UNS di lembaga-lembaga
> atau industri dunia.
>
> "Prestasi UNS tersebut terkait erat dengan kebijakan internasional Rektor
> UNS yang diimplementasikan oleh Pembantu Rektor IV melalui pembentukan
> Taskforce THES QS- International Office yang sudah mulai bekerja pada
> pertengahan tahun 2008 dan mendaftarkan tahun 2009," katanya.
>
> Untuk selanjutnya, UNS akan ikut serta dalam pemeringkatan dunia. Salah
> satu bukti lainnya adalah dengan diterimanya 23 orang dosen UNS untuk
> menempuh program S-3 di luar negeri dengan biaya DIKTI, mereka akan
> berangkat 2009, ke beberapa universitas di Eropa, Australia, dan Asia.
>
> Salah satu standar pemeringkatan yang dijadikan acuan adalah hasil
> penilaian yang dilakukan lembaga pemeringkatan universitas melalui THES-QS.
> Lembaga yang berpusat di London ini setiap tahun menerbitkan buku panduan
> untuk mahasiswa pencari universitas di dunia. "Tahun ini THES-QS juga
> menerbitkan pemeringkatan universitas terbaik di Asia," kata Rektor UNS.
>
> BNJ
> Sumber : Ant
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://epaper.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pak Boed yang Tidak Saya Kenal (3)

2009-05-25 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
itulah mungkin yg diperlukan saat ini, yaitu keberpihakan.
bahwa apa yg disebut sbg 'melek financial' atau ' asean 2015' etc,
adalah suatu kondisi ideal yg berlaku 'universal' / 'regional'.
kondisi yg bisa dicapai jika secara partikular telah terjadi
penguatan secara riil di dlm negeri  sbg landasan kokoh utk
mencapai yg lebih 'universal'.
analogi sederhananya adalah semisal kita sekeluarga hendak
naik pesawat terbang, kitanya mungkin telah siap boarding
dan naik tangga pesawat, namun jika menoleh kebelakang
ternyata anak, kakek, paman, bibi kita masih kebingungan
masuk di pintu bandara, akankah kita memaksakan diri kita
masuk pesawat
selama ini nampaknya kita terlalu sering meninggalkan saudara
kita tertinggal di 'bandara', shg menimbulkan  inferioritas dan
kesenjangan pd saudara2 kita tsb.
adalah saat inilah moment yg tepat utk merefleksikan dan mengubah
kondisi tsb. meskipun sulit utk menentukan pilihan pemimpin mana
yg diyakini bisa merealisasikan keberpihakan tsb, setidaknya semua
pihak mengerti dulu duduk persoalanya.


- Original Message - 
From: "Yanuar Rizky" 
To: 
Sent: Monday, May 25, 2009 7:31 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pak Boed yang Tidak Saya Kenal (3)


Kalau saya sih "datar aja" tak tahu lah soal Divestasi aset BPPN dan
BUMN itu tanggung jawab siapa? Yang jelas, persoalan mendasar yang
terjadi saat ini adalah bagaimana kita memenangkan pertarungan Daya
Banding menuju Masyarakat ASEAN 2015, yaitu ASEAN tanpa batas
negara...

Ada sistem komunikasi keuangan untuk menyelesaikan seluruh transaksi
ekonomi, akan membutuhkan daya jangkau sistem keuangan (finansial)
yang menghubungkan telekomunikasi lintas batas area (hub).. Finansial
Hub adalah sesuatu yang krusial, disitulah soalnya.. Katakan saja,
kita terima masa lalu Bank dan Indosat lepas, pertanyaan saat ini
apakah Kementerian BUMN setelahnya, memikirkan infrastruktur Finansial
Hub dengan merevitalisasi Telkom dan Bank BUMN

Ini tulisan saya di Kompas 21 Mei 2007, 2 tahun yang lalu, jadi jauh
sebelum Pilpres saya sudah menulisnya.. Ini bukan semata perang
"ideologis" atau "amunisi" yang banyak diartikan "balck campaign",
sekali lagi ini soal Bangsa Indonesia menuju "Masyarakat Ekonomi Asean
2015" apakah berdaya banding atau berdaya gadai?

Teknologi Informasi
Senin, 21 Mei 2007

Keniscayaan "Financial Hub" dalam Teknologi Informasi
Oleh: Yanuar Rizky
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0705/21/tekno/3540419.htm

Kolom f...@t (Kompas, 14/5) mengangkat pernyataan Wakil Presiden Jusuf
Kalla di acara Asia Pacific Conference and Exhibition on Banking
Excellence yang mengingatkan para bankir untuk terus-menerus mengikuti
perkembangan teknologi komunikasi informasi.

Lee Hsien Loong (PM Singapura), saat masih menjadi Deputi Perdana
Menteri, kepada Parlemen negaranya (12 Oktober 1998) menyatakan,
"Singapore is strengthening its position as a financial hub in the
region."

Dua pernyataan berjarak waktu sembilan tahun tersebut membuat kita
termenung. Apalagi, tidak terdapat isu financial hub dalam 16 butir
Indonesia ICT Flagship. Kalau rencana dan harmonisasi sektoral saja
tidak tampak, bagaimana kita berharap mampu bersaing?

Teknokrasi ekonomi

Perdagangan internasional pada dasarnya tidak terjadi antarnegara,
melainkan antarpenduduk di negara berbeda. Internet mampu mendobrak
"meja birokrasi," yang menghalangi jalur informasi-komunikasi tentang
permintaan- penawaran. Tentu, internet sebagai trading hub tidak akan
menggantikan fungsi pengantaran fisik barang itu sendiri. Tapi, tidak
untuk pembayarannya.

Sistem finansial memperkenalkan mekanisme kliring antarrekening
sebagai alat pembayaran. Rekening menjadi alat validitas ketersediaan
dana seseorang di institusi keuangan tempat ia menyetorkan fisik
uangnya. Rekening sebagai catatan (informasi) telah menjadi obyek
teknologi, yakni proses validasi perpindahan rekening antarbank, tanpa
membawa fisik uangnya itu sendiri. Karena sifatnya yang IT based,
financial hub menjadi infrastruktur dasar perdagangan internasional.

Internet menjadi medium efektif, efisien, dan ekonomis untuk
mempertemukan penjual dan pembeli (pasar). Pasar dalam siklus
perekonomian dibagi ke dua kelompok besar, yaitu pasar riil dan pasar
keuangan. Untuk pasar riil, peranan financial hub sebatas peralihan
dana dari pembeli ke penjual, sedangkan pengiriman barang tetap
menggunakan pelabuhan.

Sedangkan untuk pasar keuangan, peranan financial hub memiliki dua
agenda strategis, yakni jembatan fungsi intermediasi (chanelling,
pasar perdana), mempertemukan dunia usaha (sektor riil) bertemu dengan
pemilik dana (investor), tanpa dibatasi rigiditas birokrasi lembaga
keuangan (batas negara). Dan kedua, menjadi jembatan perdagangan surat
berharga (bursa).

Financial hub bagi bursa bukan hanya berfungsi sebagai sistem
pembayaran saja, melainkan juga untuk serah terima sekuritas obyek
transaksi itu sendiri. Sama dengan uang, bukti kepemilikan telah
dijadikan rekening efek (scriptless trading).

Kunci perputaran perekonom

  1   2   >