[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fwd: [IGOS] Pakai Open Source Hemat Miliaran Rupiah

2009-07-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
--- In i...@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan"  wrote:

http://tekno.kompas.com/read/xml/2009/07/23/10045793/pakai.open.source.hemat.miliaran.rupiah



JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan mampu menghemat hingga miliaran 
rupiah dengan menggunakan software open source (OS), perangkat lunak yang dalam 
penggunaannya tidak dikenakan biaya lisensi maupun royalti oleh pengembangnya.

"Dengan OS, kita bisa menghemat 500 dollar AS untuk tiap terminal Personal 
Computer (PC) yang menjalankan fungsi office," kata Mario Alisjahbana, pemilik 
perusahaan penerbitan dan percetakan Dian Rakyat Group, dalam Seminar Nasional 
"Pengguna Open Source Software dan IGOS Center" di Jakarta, Rabu (22/7) seperti 
dilansir Antara.

Sementara untuk PC workstation yang menjalankan aplikasi grafis, ujar salah 
satu putra Sutan Takdir Alisjahbana itu, bisa dihemat 1.500-3.000 dollar AS.

"Bayangkan jika sebuah perusahaan mempunyai 300 komputer, berapa bisa dihemat? 
Apa lagi biaya itu harus dikeluarkan hampir tiap tahun karena selalu ada 
upgrade, seperti misalnya dari Windows Vista ke Windows 7," katanya.

Ia membantah pernyataan bahwa software OS masih terbatas dan mutunya lebih 
rendah dari software berlisensi (proprietari). Pihaknya, lanjut dia, 
menggunakan software open source pengolah foto Gimp yang sekelas dengan Adobe 
Photoshop demikian pula dengan software pengolah gambar, desain, serta pengatur 
tata letak yang juga berbasis OS.

Sebagai perusahaan penerbitan dan percetakan, ujarnya, software yang dibutuhkan 
adalah sistem operasi, manajemen dan akuntansi, pengolahan teks, pengolahan 
foto dan gambar serta software desain dan pracetak.

Sementara itu, Kepala Divisi Information Technology Samudra Indonesia Group 
Denny Ganjar mengatakan, dengan menggunakan software open source pihaknya bisa 
menghemat biaya pembelian software sampai Rp 6 miliar. Samudera Inodnesia Group 
merupakan perusahaan transportasi terpadu, kargo, dan pengiriman logistik.

"Menghemat sampai Rp 6 miliar dengan kemampuan yang sama saja dengan kalau kita 
menggunakan software proprietary yang total biayanya sampai Rp 18 miliar," 
katanya dengan bangga telah sukses bermigrasi ke OS.

Potensi penghematan yang besar tersebut juga mulai digarap pemerintah dengan 
impelemntasi open source di berbagai instansi. Asisten Deputi Urusan 
Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Kementerian Ristek Kemal 
Prihatman mengatakan, Surat Edaran telah dikeluarkan Kementerian PAN 
(Pemberdayaan Aparatur Negara) pada Maret 2009 tentang penggunaan software OS 
untuk menggantikan software ilegal, dan harus sudah diimplementasi seluruhnya 
pada 2011.

"Sejak keluar SE itu mulai banyak instansi pemerintah yang aktif mencari tahu 
tentang software OS. Sudah ada sekitar 60-an pemkot/pemkab yang datang kepada 
kami mencari tahu dan meminta penjelasan bagaimana bermigrasi ke OS, belum 
termasuk yang mendatangi Depkominfo," katanya.

Ia mencontohkan Pemkot Surabaya yang mengajukan diri untuk bermigrasi. "Mereka 
akan mulai dengan sosialisasi, pelatihan, membuat lingkungan mendukung, baru 
kemudian bermigrasi. Prosesnya bertahap," katanya.

WAH

--- End forwarded message ---




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JK-- Pulkam

2009-07-22 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Hal tsb sebaiknya tanyakan saja kepada Kapolri kenapa demikian, tentunya mereka 
punya alasan dan penjelasan atas tindakan yang diambilnya. Saya tidak bisa 
mengomentarinya karena tidak paham kejadian sebenarnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Indra J Piliang" 

Date: Wed, 22 Jul 2009 16:35:32 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JK-- Pulkam


Om Godlip baca ini:
Herman S. Sumawiredja:
Bukan Saat Itu Saja Saya Akan Dicopot

Pergantian jabatan di kepolisian memang biasa. Tapi, kalau pergeserannya 
berdekatan dengan sebuah perkara, bisa menjadi luar biasa. Itulah yang dialami 
Inspektur Jenderal Herman S. Sumawiredja ketika dimutasikan dari jabatannya 
sebagai Kapolda Jawa Timur (Jawa Timur) ke perwira tinggi Mabes Polri 
(non-job), akhir Februari lalu.

Di tengah mutasi itu, alumnus Akpol 1975 ini justru mengajukan pengunduran diri 
dari anggota Polri, terhitung sejak awal Maret ini. Publik pun jadi 
bertanya-tanya. Apalagi, sehari sebelum serah-terima jabatan, Herman menyatakan 
Ketua KPUD Jawa Timur sebagai tersangka. Dan beberapa hari setelah serah terima 
jabatan kapolda, Mabes Polri menghentikan penyidikan dan mencabut status 
tersangka Ketua KPUD Jawa Timur itu.

http://www.gatra.com/artikel.php?id=124344

IJP




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Anda yang nggak bisa baca. Coba simak baik-baik isi pidatonya dan pahami secara 
jernih. Pidato tsb benar2 memberi jaminan kepada masyarakat bahwa teroris akan 
dikejar sampai keakar-akarnya. Kecuali kalau anda memang teroris ya anda pantas 
merasa takut.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Adyanto Aditomo 

Date: Wed, 22 Jul 2009 07:24:54 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?


Bung Godlip Pasaribu,
 
Anda itu bisa baca apa enggak sih???
Tolong anda simak baik - baik isi pidato SBY yang cenderung memuat kebohongan 
kepada masyarakat serta fitnah terhadap lawan politiknya dan cenderung mengadu 
domba masyarakat Pro SBY dan pendukung kedua capres saingan SBY.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fadjroel: SBY Bukan Negarawan

2009-07-22 Terurut Topik Lasma siregar
Sekarang bagaimana caranya buat SBY untuk mengakui kesalahan
atau kekeliruan yang terjadi dan minta maaf, tanpa mengganggu
harga diri dan jadi memalukan?

Inilah masalahnya buat SBY, adakah cara yang baik dan terhormat
tanpa membuat diri jadi bahan tertawaan?
Marilah kita bantu SBY, selamatkan tanah air agar jangan kacau
seperti Iran.
Kita semua bisa sengsara karenanya!
Bagaimana?

--- On Thu, 23/7/09, Agus Hamonangan  wrote:

From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Fadjroel: SBY Bukan Negarawan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Thursday, 23 July, 2009, 12:55 PM






 





  http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/07/22/ 20541985/ 
fadjroel. sby.bukan. negarawan



JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukan negarawan, yang 
mau rendah hati untuk mengakui kesalahan dalam pidato pascapeledakan bom di 
Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan Jakarta.



"Pidato itu sangat provokatif, tendensius, dan menakut-nakuti masyarakat. Itu 
tidak pantas diucapkan oleh seorang presiden," ujar Direktur Eksekutif Pedoman 
Indonesia Fadjroel Rachman di Jakarta, Rabu (22/7).



"SBY seharusnya meminta maaf terbuka kepada publik untuk kekeliruan pidatonya, 
bukannya membela diri berlebihan tanpa fakta baru yang akurat," katanya.



Bangsa ini, menurut Fadjroel, sudah terlalu banyak persoalan yang tanpa 
penyelesaian. "Jadi, jangan ditambah lagi dengan pernyataan yang membingungkan 
rakyat," katanya.




 

  




 

















  

Access Yahoo!7 Mail on your mobile. Anytime. Anywhere.
Show me how: http://au.mobile.yahoo.com/mail


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KOMPAS bahan tertawaan! Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan

2009-07-22 Terurut Topik Dipo Siahaan
Pertama, saya belum pernah mendengar ada kesepakatan para ahli bahwa foto yang 
disajikan oleh NASA sebagai FALSE. Kalau hanya satu dua ahli saja yang 
meragukannya, itu belum berarti bahwa foto itu memang palsu. Itu hanya berarti 
bahwa ada yang meragukannya. 

kedua, bukti pendaratan di bulan tentu saja tidak hanya tergantung pada foto 
saja, melainkan juga oleh kesaksian (dengan demikian 'logika seolah-olah' anda 
itu tidak lengkap). Termasuk dalam kategori bukti adalah kesaksian para 
astronot yang pergi ke sana dan para teknisi di bumi yang terlibat dalam 
pengiriman para astronot ke bulan. Proyek pengiriman manusia ke bulan adalah 
sebuah proyek raksasa yang melibatkan banyak sekali manusia di dalamnya. Apakah 
ada dari orang-orang yang terlibat di dalamnya yang memberikan kesaksian 
kontradiktif? 

Sampai saat ini saya masih percaya bahwa manusia telah mendarat di bulan (oh 
iya, dalam hal perkembangan ilmu yang semakin rumit dan kompleks, tentu saja 
kita harus melibatkan elemen 'asumsi'. Apa boleh buat. Indera kita terbatas dan 
oleh sebab itu kita mau tidak mau harus berasumsi bahwa satu hal tertentu 
memang benar adanya. Kita terpaksa harus percaya bahwa Colombus mendarat di 
Amerika tahun 1492, misalnya, bukan tahun yang lain, karena kita tidak mungkin 
melihat dan mengalaminya sendiri). Tapi pikiran saya masih bisa berubah. Kalau 
anda bisa membuktikan bahwa manusia memang tidak mendarat di bulan, silahkan. 

salam
Dipo Siahaan




--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, rudyanto_nebeng  
wrote:
>
> Rekan-Rekan FPK,
> 
> Sulit karena Pak Verdi tidak bisa membedakan antara yang namanya SAINS dan 
> PERCAYA. Apa jadinya kalau SAINS dicampuradukkan dengan PERCAYA??? Jadi hal 
> ini bukan fenomena yang luar biasa, dari kata-kata Pak Verdi "apa yang patut 
> dipercayai ataupun tidak dipercayai" itu saja masih kelihatan Pak Verdi masih 
> ingin menggunakan metodologi sains untuk menentukan yang mana saja yang patut 
> dipercayai. Wow, saya kira kisah Romeo dan Juliet seharusnya sudah cukup 
> memberi pelajaran :)
> 
> Nampaknya LOGIKA pak Verdi pun masih berantakan :)
> MANUSIA BELUM PERNAH MENDARAT DI BULAN adalah nilai DEFAULT (nilai awal). 
> Sama seperti kalau kita BELUM PERNAH KAWIN. Semua orang pasti pernah 
> mengalami peristiwa BELUM PERNAH KAWIN dalam hidupnya, setuju bukan???
> 
> Saya beri LOGIKA ALGORITMA sbb:
> 
> manusia_pernah_mendarat_di_bulan := FALSE
> IF foto_manusia_pernah_mendarat_dibulan_valid == TRUE Then
>manusia_pernah_mendarat_di_bulan := TRUE
> END IF
> 
> Jadi selama kondisi foto_manusia_pernah_mendarat_dibulan_valid masih 
> meragukan (dalam dunia programming dikenal dengan NULL), maka nilai yang 
> berlaku adalah:
> manusia_pernah_mendarat_di_bulan := FALSE
> Kita terjemahkan MANUSIA BELUM PERNAH MENDARAT DI BULAN.
> 
> Jadi saya sarankan pak Verdi simulasi dulu konsep logika TRUE,FALSE,NULL dulu 
> dengan bahasa pemrograman atau tanya sajalah dengan programmer terdekat :)
> 
> Bukti Reflektor yang dikemukakan di bawah juga bukan bukti bahwa MANUSIA 
> PERNAH MENDARAT DI BULAN. Bisa saja reflektor tersebut dibawa oleh pesawat 
> tak berawak seperti LUNA milik Uni Soviet (lihat tulisan pak Ma'rufin).
> 
> Pernah lihat patung Jendral Sudirman di Jl. Jendral Sudirman Jakarta? Apakah 
> apabila patung itu memang ada, saya bisa mengklaim bahwa saya yang taruh 
> patung itu di sana???
> 
> Mau Krikalev kek, Karpov kek, Yuri Gargarin kek, harus ditanya dulu informasi 
> MANUSIA PERNAH MENDARAT DI BULAN itu didapat dari mana?
> 
> Setidaknya OTAK saya sudah PAHAM logika TRUE, FALSE, NULL. OTAK pak Verdi 
> kapan bisa mulai PAHAM? Masa harus belajar mata kuliah LOGIKA ALGORITMA satu 
> semester dulu? Kelamaan pak Verdi :)
> 
> Best Regards,
> Rudyanto



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Mendiknas: Maunya Pendidikan Bagus, tapi Tak Mau Keluar Biaya!

2009-07-22 Terurut Topik andri
Pendidikan gratis sekaligus "miris"

Mendengar iklan pendidikan gratis di televisi, saya agaknya meragukan kata
"gratis" itu. Mengapa? ada dua alasannya; pertama, gratis yang dimaksud adalah
memang benar-benar tidak membayar kewajiban atas biaya pendidikan (dalam hal ini
secara formal). Kedua, gratis yang dimaksud hanyalah sekedar pelipur lara atau
trend-momentum yang direkayasa untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia yang
kebanyakan masih dirundung kemiskinan, berhubung tayangan iklan itu muncul
menjelang pilpres.

Dalam kajian Pereniallisme, persoalan kemiskinan adalah salah satu masalah yang
tetap ada dan berada dalam proses hidup bernegara. Di zaman Yunani, orang-orang
miskin kerap menjadi prioritas perjuangan para ahli-bijaksana agar mereka mampu
mencukupi kebutuhan dasarnya. Kemiskinan baik sejak dahulu sampai sekarang terus
ada dan bukan menjadi penghalang. Maka, untuk memperjuangkan mereka diperlukan
bukan sekedar kata dan dijadikan objek eksploitasi, melainkan dididik (educere)
lewat jalur akses pendidikan baik formal, informal, ataupun non formal.

Pendidikan gratis sejatinya melepaskan beban tanggungan mereka yang selalu
terpinggirkan. Semoga!





--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Edy P"  wrote:
>
> Pak Mendiknas, banyak kok warga masyarakat yang tidak "owel" (tak keberatan) 
> mengeluarkan biaya mahal dan banyak untuk pendidikan anak-anaknya. Jadi tidak 
> bisa "digebyah uyah" (disama-ratakan atau digeneralisasi) bahwa "mau 
> pendidikan bagus dan bermutu kok gak mau keluar biaya".
>
> Tolong donk ditertibkan, berbagai kampanye tentang pendidikan gratis, yang 
> menurut saya salah satu implikasinya adalah menjadikan sebagian warga 
> masyarakat terlalu mengharap besar atau terlalu menunggu durian runtuh itu 
> (orang kemudian enggan untuk berusaha sekuat tenaga).
>
> Pendidikan gratis sih oke-oke saja, kalau bisa rakyat tentu akan sangat 
> berterimakasih, tapi kalau itu hanya dijadikan komoditas politik untuk 
> menarik minat pemilih atau pendukung...itu namanya tipu-tipu. Masak tega 
> banget nipu rakyat. Uch!!
>
> edy p


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "sangat mengagumi" Teroris?

2009-07-22 Terurut Topik agung sukerti
Saya mengutip ucapan dari Bp. Fauzan (sy tdk tahu kapasitas beliau sebagai apa) 
yang disiarkan di berita pagi TVone (kalau tidak salah antara tgl 21 - 22).

Yang menjadi point saya di sini adl: (Maaf sy tdk bermaksud menohok salah satu 
agama hanya mengutip saja)

" Saya adalah umat islam dan dalam islam disebutkan siapapun yang menjadi tamu 
di rumah saya maka saya berkewajiban untuk melindunginya"

Ketika ditanya oleh presenter : Bagaimana kalau tamu anda itu adalah seorang 
teroris?
Dijawab " Siapapun dia ketika dia tidak berbuat jahat di rumah saya maka dia 
harus tetap saya lindungi"

Pertanyaan saya dalam hati, rumah beliau itu sebatas mana? apakah Indonesia ini 
bukan rumahnya yang juga menjadi tanggung jawabnya untuk dilindungi?
Dan pertanyaan yang sangat besar dan mendalam yang saya sendiri tidak mampu 
untuk menjawabnya dan hanya semakin menambah keyakinan buruk saya saja.

Adakah yang bisa memberikan pencerahan atas pernyataan di atas

agung


--- Pada Rab, 22/7/09, Sigit Mursidi  menulis:

Dari: Sigit Mursidi 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "sangat mengagumi" Teroris?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 22 Juli, 2009, 6:21 PM






 





  Nurdin Top dan Azahari adalah agen rahasia Malaysia yang 
ditugaskan untuk

Indonesia. Malaysia punya banyak agen yang disebar diseantero ASEAN:

Thailand selatan, Filipina, Singapur, dan Indonesia.  Intelijen Malaysia

sangat berterimakasih pada masyarakat Indonesia yang dungu sebab agen-agen

mereka selalu dipuja-puji setelah menghancurkan ekonomi Indonesia lewat

bom-bom mereka.  Salah satu agennya adalah Abubakar Ba'ashir yang yang dulu

dipelihara dan dibina disana sekarang selalu dipuja-puji sebagai ustadz,

makanya selamat menikmati kedunguan Indonesia.  Kalau perlu kawinin anak

gadis kita dengan Nurdin Top biar keren dan yahud.  Kalau belum cukup,

pakailah dana sendiri untuk membiayai Malaysia, siapa tahu kita masuk sorga

gara-gara banyak orang nggak bersalah mati gara-gara itu.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Alasan, Mengapa Noordin M.Top Diduga Intelejen Asing

2009-07-22 Terurut Topik Teuku Moeda Abadi
YES..itu baru Betul,dan selama ini saya berpendapat demikian,Nurdin M TOP 
dikirim dengan Dr Azhari Khusus untuk merusak Nama Indonesia Dimata 
International.Namun pemerintah indonesia bermata dan bertelinga penuh 
kepura-puraan.

Kenapa Ya gedung Petronas Ngak Di Bom oleh mereka?kan banyak orang Bule 
kesana...Pikirkan saja sampai Budeg hai pemerintahku.



teukumoedaab...@ymail.com http://teukumoedaabadi.blogspot.com

--- Pada Kam, 23/7/09, Arif Hidayat  menulis:

Dari: Arif Hidayat 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Alasan, Mengapa Noordin M.Top Diduga 
Intelejen Asing

Inilah Alasan, Mengapa Noordin M.Top Diduga Intelejen 
Asing





  Maubaca.com. - Pengeboman Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton Jum'at 
(17/7) disinyalir didalangi oleh intelegen asing yang sengaja disusupkan di 
Indonesia. Salah satunya adalah teroris kawakan bernama Noordin M. Top. Banyak 
pihak dan pengamat menduga Noordin M. Top sengaja disusupkan ke Indonesia untuk 
menganggu keamanan dan perekonomian Indonesia.



Dari beberapa komentar pengamat dan elitis di negeri ini terangkum, Noordin M. 
Top sengaja disusupkan oleh Malaysia untuk melakukan serangkaian pengeboman di 
Indonesia.



Berikut beberapa alasan yang mendasari dugaan Nurdin M.Top sebagai Intelegen 
Malaysia

  1.Noordin M. Top warga negara Malaysia

  2.Salah seorang teroris yang berhasil dilumpuhkan dan terbunuh di 
Indonesia yakni Dr. Ashari juga merupakan warga Malaysia.

  3.Pembantu terdekat atau tangan kanan Noordin M. Top yang bernama 
Zulkifli juga merupakan warga Malaysia




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "I am a lover, not a fighter" ... Re: Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut

2009-07-22 Terurut Topik Y.B. Riyanto
Pak Adyanto,
Saya tidak tahu sampai kedalaman berapa arus air bawah tanah bisa terdeteksi 
oleh kenalan saya tersebut. Dari beberapa kali minta tolong, kedalaman ada di 
kisaran 20 - 50 meter, termasuk kualitas dan debit airnya. Dan itu dilakukan 
hanya berdasar denah tanah dan bangunan. Jadi, saya biasanya berkimunikasi 
hanya lewat e✉ail atau fax saja. Lalu beliau akan kirim balik.

riyanto

-Original Message-
From: Adyanto Aditomo 

Date: Wed, 22 Jul 2009 03:54:18
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "I am a lover, not a fighter" ... Re: 
Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut


Bung YB Riyanto,
 
Kalau wilayah Kota Surabaya, terutama yang di Selatan, daerah Rungkut dan 
sekitarnya, sampai dengan kedalaman 200 m tidak bisa mendapatkan Air Tawar.
Tapi kalau kearah Utara, seperti daerah Jl. Basuki Rahmat, tersedia Air Tawar.
Alasannya: Kota Surabaya bagian Selatan itu merupakan endapan lumpur yang 
berumur ratusan bahkan ribuan tahun. Mungkin Air Tawar akan didapat pada 
kedalaman diatas 400 meter, seperti yang terjadi di Ancol atau Pantai Indah 
Kapuk.
 
Untuk Sumur Pantek dengan kedalaman kurang dari 40 m, yang jago mencari sumber 
air tanah dengan kualitas bagus (Air Tawar, jernih, tidak berbau, tidak 
mengandung Besi/ Fe, tidak mengandung Mangan/ Mn, sehingga memenuhi spesifikasi 
sebagai Air Minum) biasanya adalah tukang gali sumur pantek yang cukup 
berpengalaman menggali sumur disekitar lokasi tersebut.
Kalau untuk Deepwell, dimana kedalaman Deepwell tergantung peraturan daerah 
tersebut (Sumedang > 160 m, Jakarta > 175 m, Salatiga > 120 m, Banjarmasin > 45 
m, dan sebagainya), kalau hanya untuk mencari sumber airnya ada yang cuma pakai 
dahan pohon yang bercabang dan digantungi peniti (kalau penitinya berputar 
kencang berarti sumber airnya cukup besar) tapi ada juga yang menggunakan 
peralatan canggih.
Yang berpengalaman biasanya ya yang biasa bikin Deepwell.
Tetapi kalau soal kualitas air yang akan didapat, tidak ada yang bisa 
menanggungnya.
sangat tergantung dari kualitas tanah setempat.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo 


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Apakah teroris berani mati dan berani hidup?

2009-07-22 Terurut Topik Lasma siregar
Apakah teroris berani mati dan berani hidup?

Ada yang bilang kalau teroris itu berani mati tapi takut hidup!
Apakah begitu?

Barangkali berani mati ini karena hanya dalam mati, teroris bisa 
menemukan arti hidupnya.
Bagaimana dengan berani hidup?
Apakah arti hidup di dunia yang edan ini buat teroris?

Barangkali dalam hidup mereka bukan siapa-siapa dan tak ada yang
mau tahu tentang dirinya.
Dalam mati sebagai teroris, mereka jadi semacam Che Guevara dan
jadi berita dunia

Media juga kadang-kadang tanpa sadar malah "membantu" propaganda
para teroris.
Berita dan foto mereka jadi halaman depan media cetak dan radio,
tv sibuk menginterview berbagai juru bicara organisasi teroris.

Dan kita pun jadi turis yang menjadikan tempat terjadinya teror
sebagai taman hiburan.
Sukar untuk dimengerti bagaimana caranya memberitakan teroris
tanpa membuat mereka jadi semacam bintang film
Apakah ada cara yang lebih baik buat media dalam memberitakannya?
Please explain!

Salam
Las


  

Access Yahoo!7 Mail on your mobile. Anytime. Anywhere.
Show me how: http://au.mobile.yahoo.com/mail


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Televisi Jangan Tayangkan Sosok Perempuan Teraniaya

2009-07-22 Terurut Topik imam . ws
Sebaiknya tidak mengambil contoh Mano sebagai sosok teraniaya. Karena bagaimana 
kejadian sebenarnya belum bisa dibuktikan di depan pengadilan. Selama ini kita 
hanya direcoki versi emak beranak itu, seolah duo emak beranak itu menganggap 
seluruh rakyat Indonesia demikian bodoh untuk mau menelan mentah-mentah versi 
mereka.. Sementara di luaran itu banyak terungkap versi-versi lain yang justru 
membuat kita sangat meragukan versi emak beranak itu.

Regards,
Imam
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ridwan Nyak Baik" 

Date: Thu, 23 Jul 2009 10:15:12 
To: 
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Televisi Jangan Tayangkan Sosok Perempuan 
Teraniaya


Di RCTI sekarang sedang diputar sinetron tentang kisah Manohara yang
dianiaya suaminya, dan di Indosiar ada sinetron Isabella (sejenis /
epigon kisah manohara).

Kalau perempuan dalam sinetron dimaksud dianiaya seperti itu (mungkin
juga happy ending, seperti manohara yang sudah diberi gelar ratu solo
dan jadi pesohor/seleb) toh kekerasan pada wanita yang ditampilkan bisa
jadi trauma bagi remaja putri untuk tetap milih hidup sendiri dengan
anak adobsi.

Cilaka bukan...?

Tabik;

RnB




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Akta Kelahiran dan Hak Anak

2009-07-22 Terurut Topik sonar sihombing
Yang juga penting diingatkan bahwa tidak ada hak negara melarang memuat marga 
anak di akte kelahiran seperti yang diberlakukan Pemda  DKI. Sehingga ketiga 
anak saya tak punya marga dalam akte kelahirannya. Alasannya, kalau pakai marga 
menggampangkan orang KKN. Ruar biasa!
 
ss

--- On Thu, 7/23/09, Agus Hamonangan  wrote:


From: Agus Hamonangan 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Akta Kelahiran dan Hak Anak
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 23, 2009, 10:00 AM


  



Oleh Yulia H Coleman

http://koran. kompas.com/ read/xml/ 2009/07/23/ 04585920/ akta.kelahiran. 
dan.hak.anak

Setiap tahun diperingati Hari Anak Nasional. Ini menyiratkan, negara ini 
memiliki perhatian besar kepada anak.

Di tengah semangat berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas kehidupan anak, 
masih banyak hak anak yang belum terpenuhi, di antaranya hak untuk dicatatkan 
kelahirannya.

Hak pertama anak setelah dilahirkan yang seharusnya diberikan negara adalah 
dicatatkan kelahirannya dan mendapat akta kelahiran, sebagaimana dinyatakan 
Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi Pemerintah Indonesia pada 1990.

UU No 39/1999 tentang HAM dan UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak juga 
menyebutkan, identitas anak harus diberikan oleh negara sejak anak dilahirkan, 
dituangkan dalam akta kelahiran. Kewajiban negara menyediakan akta kelahiran 
juga ditegaskan UU No 12/2006 tentang Kewarganegaraan dan UU No 23/2006 tentang 
Administrasi Kependudukan (Adminduk).

Kurang dari separuh

Namun, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2007 menunjukkan, hanya 42 
persen—kurang dari separuh— anak usia balita di Indonesia yang memiliki akta 
kelahiran.

Persentase itu lebih kecil lagi untuk keseluruhan anak (0-18 tahun). Padahal, 
dokumen ini amat penting. Berbagai instansi pemerintah maupun nonpemerintah 
meminta warga menunjukkan akta kelahiran sebelum memberi layanan kepada mereka. 
Akta kelahiran menjadi salah satu syarat untuk mendaftar sekolah, melamar 
pekerjaan, membuat KTP, SIM, dan sebagainya.

Data Susenas 2007 menemukan tiga penyebab utama anak tidak memiliki akta 
kelahiran, yaitu biaya pengurusan mahal, tidak tahu pentingnya akta kelahiran, 
dan prosedur pencatatan kelahiran yang dianggap rumit.

Pertama, biaya masih menjadi penghambat orangtua mencatatkan kelahiran anaknya. 
Padahal, Penjelasan UU Adminduk Pasal 27 Ayat 2 menyebutkan, penerbitan kutipan 
akta kelahiran tanpa dipungut biaya. Besarnya pungutan pencatatan kelahiran 
sebenarnya tidak berpengaruh signifikan bagi pendapatan daerah. Namun, banyak 
pemerintah daerah memungut biaya pencatatan kelahiran. Otonomi daerah 
seharusnya mempercepat pembebasan biaya penerbitan akta kelahiran, bukan 
menjadikan lahan menambah pendapatan.

Kedua, ketidaktahuan warga akan pentingnya akta kelahiran perlu direspons 
pemerintah dengan sosialisasi. Banyak warga kurang memahami prosedur pencatatan 
kelahiran. Padahal, keterlambatan pencatatan kelahiran bagi anak di atas usia 
satu tahun memerlukan prosedur lebih panjang dan denda hingga Rp 1 juta. 
Sosialisasi prosedur dan kebijakan pencatatan kelahiran amat diperlukan; tidak 
hanya bagi warga, tetapi juga petugas terkait. Apalagi pemerintah memiliki 
rencana strategis (renstra) semua anak Indonesia memiliki akta kelahiran pada 
tahun 2011 (Surat Edaran Mendagri Nomor 474.1/2218/SJ tahun 2008).

Ketiga, prosedur pencatatan kelahiran yang dianggap rumit perlu disederhanakan. 
Perpres No 25/2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan 
Pencatatan Sipil menyebutkan syarat pencatatan kelahiran meliputi surat 
kelahiran dari dokter/bidan/ penolong kelahiran, nama dan identitas saksi 
kelahiran, kartu keluarga orangtua, KTP orangtua, dan kutipan akta nikah 
orangtua.

Sejumlah pemda, di antaranya Papua, Sulteng, Maluku Utara, dan Kalbar, telah 
membuat beragam program untuk mencapai target renstra 2011 di wilayahnya 
melalui pembebasan biaya, penyederhanaan mekanisme pencatatan, dan pelatihan 
petugas.

Pemprov DKI Jakarta, misalnya, mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI 
Jakarta No 15/2008 dan 19/2009 untuk meningkatkan kepemilikan warga atas akta 
kelahiran. Pergub ini memberi dispensasi pengurusan akta kelahiran gratis 
hingga Februari 2010 bagi warga atau anak mereka yang lahir sebelum UU Adminduk 
diterbitkan.

Tertib administrasi

Akta kelahiran merupakan bagian dari pencatatan sipil yang seharusnya mendasari 
perencanaan program pembangunan. Jika pencatatan sipil dan administrasi 
kependudukan dapat diperbaiki, masalah DPT dalam pemilu diharapkan tidak 
terjadi.

Tertib administrasi kependudukan memerlukan sistem legislasi yang baik. John 
Kingdon dalam Agendas, Alternatives and Public Policies menjelaskan, kebijakan 
publik akan efektif jika dapat diimplementasikan, biayanya ditolerir, diterima 
masyarakat, dan memiliki dukungan politis. Agar UU Adminduk berfungsi baik, 
juga diperlukan dukungan aturan pelaksanaan, anggaran, dan petugas yang 
terlatih, khususnya di tingkat pem

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendiknas: Maunya Pendidikan Bagus, tapi Tak Mau Keluar Biaya!

2009-07-22 Terurut Topik sonar sihombing
Koq Mendiknas kita ngomongnya ngawur ya.Siapa yang tidak mau keluar biaya??? 
Karena banyak yang ngak mampu pak, bukan ngak mau!

--- On Thu, 7/23/09, Edy P  wrote:


From: Edy P 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendiknas: Maunya Pendidikan Bagus, tapi 
Tak Mau Keluar Biaya!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, July 23, 2009, 10:30 AM


 



Pak Mendiknas, banyak kok warga masyarakat yang tidak "owel" (tak keberatan) 
mengeluarkan biaya mahal dan banyak untuk pendidikan anak-anaknya. Jadi tidak 
bisa "digebyah uyah" (disama-ratakan atau digeneralisasi) bahwa "mau pendidikan 
bagus dan bermutu kok gak mau keluar biaya".

Tolong donk ditertibkan, berbagai kampanye tentang pendidikan gratis, yang 
menurut saya salah satu implikasinya adalah menjadikan sebagian warga 
masyarakat terlalu mengharap besar atau terlalu menunggu durian runtuh itu 
(orang kemudian enggan untuk berusaha sekuat tenaga).

Pendidikan gratis sih oke-oke saja, kalau bisa rakyat tentu akan sangat 
berterimakasih, tapi kalau itu hanya dijadikan komoditas politik untuk menarik 
minat pemilih atau pendukung... itu namanya tipu-tipu. Masak tega banget nipu 
rakyat. Uch!!

edy p


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Fadjroel: SBY Bukan Negarawan

2009-07-22 Terurut Topik Jun Simon
negarawan berbeda dengan 'calon negarawan'...


--- On Wed, 7/22/09, rzain  wrote:

From: rzain 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Fadjroel: SBY Bukan Negarawan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 22, 2009, 11:01 PM






 





  SBY sudah negarawan, Fajroel tidak mungkin jadi negarawan


[Forum-Pembaca-KOMPAS] ORANG2 FANATIK ITU KENAPA YA??

2009-07-22 Terurut Topik Razif Halik
KALAU di pikir2,orang fanatik itu bisa diterangkan bagaimana ya?


Walaupun dibuktikan dengan fakta dan logika bahwa dia KELIRU, tetap
saja nggak mempan. Biar matipun tetap NGGAK. Biarpun saking
pintarnya sudah meraih gelar doktor,dokter,insinyur,doktor h.c.,
SH,insinyur praktek,SAg., profesor riset,HBA/has been abroad,
profesor pengajar karena cum nya sudah banyak walau didapat di
seminar2 kampungan yang memuat paper2 jiplakan
kiri-kanan..tetapi masih juga tetap fanatik. Apakah karena
mempertahankan harga diri  yang ternyata tidak ada harganya itu?
Apakah ini barangkali yang namanya kepala batu?


Atau cuma mau menarik perhatian karena sejak kecil sampai tua
bengkak tidak mendapat perhatian he he he seperti saya ini?? 



SALAM & SORRY,Opung




 





Wed Jul 22, 2009 7:38 pm (PDT)



Bicara Fakta dan Data

Rabu, 22 Juli 2009 16:35 WIB

Setelah dua pekan pemungutan suara pemilihan presiden dilaksanakan, 
mulai hari ini kita memasuki hari penentuan. Mulai hari ini hingga tiga 
hari ke depan, Komisi Pemilihan Umum akan merekapitulasi perolehan suara 
dari ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari 
masing-masing provinsi.
   
Ke-33 provinsi yang menyelenggarakan pemungutan suara telah selesai 
dengan penghitungan suara yang dilaksanakan di daerahnya. Mulai hari ini 
semua data akan dicocokkan dengan data yang ada di KPU Pusat dan data 
yang dimiliki ketiga pasangan capres dan cawapres.
   
Rekapitulasi suara menjadi sangat penting karena inilah penghitungan 
yang sah. Inilah hasil yang akan menjadi pegangan resmi siapa di antara 
ketiga pasangan capres dan cawapres yang memperoleh suara terbanyak dan 
mendapat mandat dari rakyat untuk memimpin Indonesia periode 2009-2014.
   
Sejauh ini memang perkiraan hasil sudah kita ketahui. Hasil penghitungan 
cepat (quick count) yang dilakukan berbagai lembaga menunjukkan pasangan 
Susilo Bambang Yudhoyono yang memenangi pemilihan presiden dengan satu 
putaran. Namun hasil resminya tetap harus mengikuti hasil penghitungan 
suara manual yang dilakukan KPU.
   
Kita menyadari bahwa proses penghitungan akan diwarnai oleh beberapa 
perbedaan data. Sejak akan dilakukan pemungutan suara tanggal 8 Juli 
lalu memang muncul beberapa persoalan seperti daftar pemilih tetap. 
Ditemukan beberapa kejanggalan data sehingga sempat pasangan Megawati 
Soekarnoputri-
Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto menemui langsung KPU.
  
Kita tentu melihat sebagai sesuatu yang wajar apabila kemudian terjadi 
proses cek dan ricek terhadap hasil penghitungan suara yang disampaikan 
KPUD Provinsi. Selama tiga hari ini memang merupakan saat yang tepat 
untuk mengadu fakta dan data. Tidak perlu ada yang merasa terpojokkan 
dan kebakaran jenggot apabila memang fakta dan datanya akurat serta bisa 
dipertanggungjawabkan.
   
Untuk membangun demokrasi yang semakin kokoh memang bukan sekadar hasil 
yang harus diperhatikan. Yang tidak kalah penting untuk dilihat adalah 
prosesnya.
   
Tentunya kita mengharapkan pemilu dilaksanakan secara jujur dan adil. 
Proses pelaksanaan pemilu yang benar akan menghasilkan sebuah 
pemerintahan yang legitimate. Dengan legitimasi yang kuat, pemerintahan 
yang terbentuk nanti akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
  
Selanjutnya tentunya dibutuhkan kedewasaan dari kita semua. Sepanjang 
semua fakta dan data sudah diungkapkan, maka kita harus besar hati untuk 
menerima apa pun hasilnya.
  
Dalam setiap kompetisi pasti akan ada yang menang dan ada yang kalah. 
Kita tentunya harus bisa mengucapkan selamat kepada yang menang dan 
membesarkan hati yang kalah.
  
Pada akhirnya, sistem demokrasi hanyalah alat untuk meningkatkan 
kesejahteraan dan memperbaiki kehidupan masyarakat banyak. Untuk bisa 
melaksanakan itu tidak bisa dilakukan sendirian, tetapi harus melibatkan 
seluruh komponen masyarakat.
   
Pemenang pemilu membutuhkan juga dukungan dari yang kalah untuk bisa 
melaksanakan tanggung jawab memajukan kehidupan bangsa. Dukungan tidak 
harus dalam bentuk keberpihakan absolut, tetapi juga bisa dengan 
memberikan koreksi apabila ada yang memang kurang tepat dilaksanakan.

Oleh karena itu berulang kali kita mengatakan bahwa kita membutuhkan 
pemerintahan kuat dan efektif. Namun pada yang bersamaan membutuhkan 
oposisi yang juga kuat dan sehat agar proses checks and balances bisa 
berjalan dengan baik.

Tanggung jawab kita bersama untuk membangun sistem demokrasi yang sehat. 
Itu hanya bisa dicapai apabila ada kebesaran hati dari kita semua dan 
menjauhkan diri dari sikap apriori.
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Presiden: Jangan Jebak Koruptor

2009-07-22 Terurut Topik Suhaimi
Kang Asep Kurniawan,

Saya coba balik lagi ada 2 hal yang berbeda yaitu sbb :

1. KPK diatur dalam UU tersendiri dan output dari KPK adalah "Tersangka" nah 
tersangka ini ujungnya pan adalah "Terpidana" nah dapur untuk mengelolah dari 
"Tersangka menjadi Terpidana" itu teh haruslah berupa "Pengadilan Khusus" yang 
disebut "Pengadilan Tipikor" sebab ora iso diadili di pengadilan negeri palage 
pengadilan agama misale he he he..., selanjutnya Pengadilan tipikor yang saat 
ini ada teh sifatnya sementara dan itu yang digugat oleh salah seorang 
terpidana ke MK dan oleh MK dikabulkan dan oleh karena itulah negara dalam hal 
ini Presiden bersama DPR kudu buat UU Tipikor sebagai payung hukum pembentukan 
pengadilan tipikor so, kalo sampai batas waktu yg telah diputuskan sesuai 
dengan amar putusan MK itu pengadilan tipikor tidak terbentuk maka "KPK" teh 
terancam dibubarkan demi hukum ! lah koq bisa ? 
Dalam UU KPK diatur bahwasanya dari mulai proses :
Penyidikan (tersangka) ampe dengan dilimpahkannya si tersangka ini ke 
Pengadilan, KPK hanya punya waktu 40 ari doangan, kalo ga ya kudu dibebasin, 
sebab gugur/bebas demi hukum, jadi kalo KPK bisa nangkap namun ga ada 
pengadilan yang bisa mengadili hasil tangkapannya, ya buyar kabeh ! palage KPK 
hanya boleh menahan tersangka maksimal 40 ari doangan pula, wow ! 
berpesta-poralah para koruptor dan calon kuruptor negeri ini. 

2. UU Tipikor yang kita diskusiin ini, ga ada hubungane secara langsung dengan 
kewenangan yang sudah dimiliki oleh KPK.

Hal-hal diatas teh adalah sepanjang yang saya ketahui, bisa saja salah... 

 

  - Original Message - 
  From: Asep Kurniawan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 22, 2009 7:20 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RE: Presiden: Jangan Jebak Koruptor


Pak Suhaimi,

  Sebelum palu diketuk untuk mengesahkan RUU itu menjadi UU, selalu masih ada 
kesempatan untuk mendapatkan UU yang terbaik. Jadi masih ada pilihan ketiga 
pak, bentuk UU yang secara tegas tidak mengurangi kewenangan dan independensi 
tertinggi bagi KPK dan Pengadilan Tipikor. Mari, wacanakan terus UU "maha 
penting" ini. Jauh lebih penting kan, daripada berpolemik soal pidato SBY 
tentang bom? ^_^

  Salam,


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap Pernyataan Presiden SBY

2009-07-22 Terurut Topik Ayesha Wardhani
Pak mula harahap,

Jujur saya kagum dengan cara bapak menjelaskan pidato SBY yang
sebagaimana kita tahu bersama, banyak di criticize oleh berbagai pihak.
Memang benar dia dan badan intelejen dan juga berbagai kaum politik yang
tahu bnar ttg apa yang sbnarnya trjadi di dalam peristiwa itu. Kita
sebagai rakyat seharusnya tidak memprovokasi dan memberi kritis negative
kepada statement tersebut. Kalau pidato itu di cemooh habis2an oleh
rival politiknya? Seperti apa pidato yang sempurna then? Diam saja,
simpati kepada family n all? Dan tidak memberi tahu rakyat apa yang
terjadi sebenarnya? At least, now we know what our condition looks like
n the warning shouldn't become some threat yet some inspirations that
this country needs everyone's support 2 watch over those suicide bomber.
Thanks.

 



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of
mulahara...@yahoo.com
Sent: Monday, July 20, 2009 12:18 PM
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap
Pernyataan Presiden SBY

 

  


Kalau Presiden SBY, yang selama ini terkenal santun dan sangat
berhati-hati dalam berbicara, sampai mengeluarkan kata-kata seperti
dalam pernyataannya Jumat, 17 Juli 2009 yang lalu, maka hal itu tentu
sudah diperhitungkannya benar. Kita bahkan bisa melihat bahwa pernyataan
itu diucapkan berdasarkan sebuah teks tertulis. Oleh karena itu
pernyataan tersebut boleh dikatakan "hati-hati bin hati-hati" atau "he
mean it".

Saya tidak melihat bahwa ada yang berlebihan dalam pernyataan Presiden
SBY. Bahkan menurut hemat saya memang begitulah seyogianya pernyataan
seorang presiden di sebuah negara yang demokratis.

1. Secara Eksplisit Pernyataan Itu Tidak Mengait-ngaitkan Hasil Pemilu:

Saya sudah melihat rekaman video pernyataan tersebut di youtube, dan
melihat intonasi serta ekspresi wajah Presiden SBY. Saya juga sudah
membaca transkripsi pernyataan itu--yang tersedia di banyak situs
internet--dua atau tiga kali. 

Saya samasekali tidak melihat bahwa Presiden SBY nyata-nyata mengaitkan
peristiwa pengeboman itu dengan pemilu, dan tidak juga melihat bahwa dia
sedang menuduh sebuah kelompok yang kalah dalam pemilu sebagai otak
pengeboman:

Presiden SBY mengatakan bahwa banyak orang yang bertanya kepadanya
apakah teror bom ini ada kaitannya dengan pemilu. Lalu dia mengatakan
bahwa hal tersebut masih akan diusut. Kita tidak bisa asal menuduh tanpa
pembuktian secara hukum.

Tapi kata SBY lebih jauh, memang dia mendapat laporan intelijen bahwa
ada
sejumlah ucapan dan kegiatan melawan hukum yang akan dilakukan oleh
fihak-fihak tertentu berkaitan dengan pemilu, yang ingin membawa negara
ke dalam kekacauan. (Latihan menembak. Pendudukan kantor KPU. Membuat
Indonesia menjadi seperti Iran, dsb).

Apakah teror bom tersebut berkaitan dengan sejumlah ucapan dan kegiatan
tersebut, itu masih akan diusut, kata Presiden SBY. Tapi seandainya pun
ucapan dan tindakan yang hendak menggagalkan pemilu itu tidak berkaitan
dengan teror bom, itu tetaplah harus dihentikan, karena negara ini
adalah negara demokrasi dan negara hukum.

Secara khusus Presiden SBY memang berbicara tentang "sebagian dari kita"
yang di masa lalu terlibat dalam tindak kejahatan penculikan, pembunuhan
dan pengeboman dan masih bebas berkeliaran. Tapi kata Presiden SBY,
percayalah kali ini negara akan mengejar mereka dan tak akan membiarkan
mereka lagi menjadi drakula-drakula yang menyengsarakan rakyat.

Bahwa Presiden SBY tidak memfokuskan diri berbicara tentang teror bom
dan korban, itu bisa saya mengerti. Dia adalah seorang presiden. Dia
bukan dai, pendeta, psikolog atau terapist. Dia harus melihat persoalan
dan berbicara dalam lingkup yang besar dan luas.

2. Setiap Peristiwa adalah Panggung untuk Melakukan Komunikasi Politik:

Orang menyalahkan Presiden SBY karena memakai peristiwa pengeboman itu
sebagai panggung politik dan mempolitisasinya bagi kepentingannya. Ini
juga adalah suatu hal yang menggelikan dan mengherankan saya. 

Presiden itu adalah sebuah jabatan politik, dan karena itu setiap
peristiwa adalah panggung baginya untuk menyampaikan komunikasi
politiknya, kepada rakyatnya mau pun kepada lawan-lawan politiknya. 

Sebenarnya apa yang dilakukan oleh SBY itu juga dilakukan oleh para
presiden atau perdana menteri negara lain. Bahkan oleh para presiden
Indonesia sebelum dan sesudah reformasi.

Mahatir Mohamad, Ahmadinejad, Sukarno, Suharto, Lee Kwan Yew, Margareth
Thatcher, Indira Gandhi--you name it--semua melakukannya, yaitu memakai
setiap peristiwa sebagai panggung politik untuk melemparkan isyu bagi
kepentingan politiknya. Dan mereka memang harus melakukan itu, karena
presiden atau perdana menteri adalah sebuah jabatan politik. Presiden
atau perdana menteri bukanlah pendeta atau dai.

Ahmadinejad, setiap kali selesai sholat Jumat di masjid Universitas
Teheran, selalu berpidato menyerang musuh-musuhnya di dalam negeri (kaum
reformis) dan di

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kuliah Umum "Jender, Seni dan Tasauf" oleh Amina Wadud di Salihara

2009-07-22 Terurut Topik MGR

Dr. Amina Wadud menjadi muslim berdasarkan pilihan, mengikrarkan syahadat pada 
tahun 1972. Lahir dan besar di Maryland, Amerika Serikat, ayahnya seorang 
pendeta Kristen Metodis, dan ibunya merupakan keturunan kalangan budak yang 
beragama Islam. Selama  menempuh pendidikan doktor, Amina belajar bahasa Arab 
dan studi Quran di Kairo. Dia meraih gelar master dan doktor dalam Studi Quran 
dan Bahasa Arab dari Universitas Michigan spesialisasi studi dan tafsir Quran.

Amina telah menekuni karir intelektualnya selama tiga dekade di empat puluh 
negara; periset tamu di Harvard University's Divinity School, dosen di 
International Islamic University di Malaysia, sarjana tamu di Starr King School 
di Kementrian di Berkeley California, konsultan tamu di International Center 
for Islam and Pluralism (ICIP) di mana ia melakukan riset tentang 
Tradisi-tradisi Etik Islam dan Jender. Ia menulis tiga buku termasuk Qur'an and 
Woman: Re-Reading the Qur'an from a Woman's Perspective—telah diterjemahkan 
lebih dari setengah lusin bahasa dunia termasuk bahasa Indonesia. Buku 
terakhirnya: Inside the Gender Jihad: Women's Reform in Islam.

Dalam Festival Salihara 2009, Amina Wadud akan membawakan tema "Jamal", 
Keindahan Feminin dari Ilahi: Jender, Seni dan Tasauf. Dia akan mengulas dua 
artibut Ketuhanan: yang maskulin (jalal) dan yang feminin (jamal) dalam ranah 
Tauhid: konsep keesaan Tuhan. Bagi Amina, tradisi Tasawuf Islam lebih 
menekankan pada aspek keindahan Allah atau atribut-atribut yang feminin, 
seperti Mahapenyayang, Mahapengasih, Mahapengampun, dan Mahaindah. Sedangkan 
tradisi Fiqh dan Kalam lebih fokus pada aspek keperkasaan Allah seperti 
Mahakuasa, Mahapemarah, Mahapenghakim.

Di tengah kerumitan aspek spiritualitas dan identitas saat ini, kuliah ini akan 
mengajak pemeluk beragama untuk menanggalkan atribut-atribut itu dan 
menggantinya dengan atribut yang membuat kita aman dan memberikan manfaat bagi 
kemanusiaan dan planet ini. Lebih-lebih bagi kaum muslim dan agama Islam yang 
tengah menerima citra negatif melalui tindakan-tindakan destruktif dari 
“muslim-teroris”; mereka yang kehilangan ruh kasih-sayang, cinta dan ampunan 
dalam pemahaman dan perbuatan mereka.

Dr. Amina Wadud akan menyampaikan kuliah umumnya dalam bahasa Inggris, dengan 
terjemahan langsung dalam Bahasa Indonesia. Acara ini akan diselenggarakan pada 
hari Minggu 26 Juli 2009 pukul 19:00 WIB di Serambi Salihara. Terbuka untuk 
umum dan gratis! Untuk keterangan lebih lanjut, silakan mengirim konfirmasi ke 
gun...@salihara.org atau kunjungi www.salihara.org.

Apabila ingin mendapatkan detil program Festival Salihara 2009, silakan hubungi 
Melan di melan.salih...@gmail.com.

Sampai bertemu di Komunitas Salihara!

Komunitas Salihara; Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520. Tel: 
021-789-1202. (Tempat parkir terbatas.)




  Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru. Akhirnya datang juga! 
http://id.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap Pernyataan Presiden SBY

2009-07-22 Terurut Topik rzain
Kalau penyataan SBY yang dipilih rakyat sebagai presiden tidak lebih dari 
sampah, siapa lu yang berpikiran tidak lebih dari kotoran?

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, bungaran  wrote:
>
> Kalau penilaian saya, pidato SBY tidak lebih dari sampah, karena melampirkan 
> data yang sudah kadaluarsa. Jadi nilainya cuma bibawah nol cuma dapat -9. 
> Jika BOM kuningan dikaitkan dengan pileg dan pilres maka secara langsung SBY 
> juga terlibat karena namanya masuk sebagai calon presiden tahun 2009 - 1014. 
> Jadi jika ada pemeriksaan maka SBY harus bersedia jika dimintai keterangan 
> dan SBY harus membuktikan bahwa SBY tidak tersangkut atau tidak terlibat 
> dengan BOM Kuningan.
> 
> Jika kubu Megawati Prabowo dan JK Wiranto mensomasi SBY kemuka pengadilan 
> maka SBY juga harus bisa membuktikan secara hukum didepan pengadilan bahwa 
> kedua calon yang dituduhkan oleh SBY tidak terlibat dengan kaitannya dengan 
> Bom Kuningan.
> 
> Kubu Megawati Prabowo dan JK Wiranto harus melaporkan SBY ke polisi, DPR, MK 
> karena SBY telah mencemarkan nama baik kedua calon tsb.
> 
> SBY bisa di-impeachment karena telah membuka rahasia negara dan komentar 
> ataupun pidato tendesius karena bisa menciptakan rasa tidak aman bagi 
> masyarakat.
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bicara Fakta dan Data

2009-07-22 Terurut Topik Ignas Iryanto
Kearifan dalam melihat dan menerima data sebagai fakta harus juga berlangsung 
seimbang. Jika ada persoalan dari data yang membuat fakta terdistorsi, pihak 
yang bertanggung jawab sebaiknya mengakui secara jantan dan bukan hanya 
menuding yangmemaparkan fakta sebagai pihak yang hanya mencari cari kesalahan. 
Apalagi pengalaman pernyataan SBY dalam rangka bom, jelas merupakan indikasi 
ketidakarifan dalam melihat fakta sebagai data serta memilah fakta mana yang 
harus dipublikasi dan mana yang harus dikeep secara bijak.

Yang kedua, saya kurang sepakat jika demokrasi dilihat hanya sebagai instrumen. 
Menurut saya demokrasi adalah sistem dimana fungsi sebagai instrumen dan tujuan 
tercakup secara bersamaan. Mengapa ? Karena didalam sistem ini, pemenuhan akan 
prinsip kesetaraan, hak hak dasar (berbicara, berorganisasi, berpartisipasi 
dll) adalah juga merupakan kebutuhan hakiki dari manusia. Dus demokrasi bukan 
hanya instrumen namun juga tujuan.

Reduksi demokrasi sebagai alat cenderung mengarah pada alat pemenuhan 
kesejahterahan yang kemudian sangat heavy ekonomi. Jika dilihat seperti ini 
maka jebakan berikutnya adalah pemberatan pada hasil dan bukan proses...sesuatu 
yang bung Tomy tolak secara tegas dalam tulisan bung. Prinsip keadilan, 
kesetaraan, kesamaan hak adalah kebutuhan dasar manusia yang intrinsik dalam 
sistem demokrasi itu sendiri. Karena itu sekali lagi, demokrasi sangat 
mengutamakan proses dan bukan hanya hasil. Kemenangan SBY sebagai hasil 
demokrasi tidak punya arti apa apa jika proses kemenangan itu melukai prinsip 
demokrasi, yangsekali lagi juga merupakan kebutuhan hakiki dari manusia.

Petimbangan penyelesaian Aceh adalah suskese besar karena dapat menekan biaya, 
pemilu satu putaran telah berhasil menekan biaya, penyederhaan sistem pilkada 
karenba pertimbangan biaya dlll, adalah indikasi betapa demokrasi benar benar 
hanya dilihat sebagai alat..yang harus berlangsung efisien sebagaimana 
prinsip prinsip kerja sebuah instrumen. Itu bukan hanya reduksi namun deviasi 
dari demokrasi yang sejati.

Salam saya, Ignas Iryanto









From: Suryopratomo 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 23, 2009 8:24:35 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bicara Fakta dan Data

Bicara Fakta dan Data

Rabu, 22 Juli 2009 16:35 WIB

Setelah dua pekan pemungutan suara pemilihan presiden dilaksanakan, mulai hari 
ini kita memasuki hari penentuan. Mulai hari ini hingga tiga hari ke depan, 
Komisi Pemilihan Umum akan merekapitulasi perolehan suara dari ketiga pasangan 
calon presiden dan calon wakil presiden dari masing-masing provinsi.

Ke-33 provinsi yang menyelenggarakan pemungutan suara telah selesai dengan 
penghitungan suara yang dilaksanakan di daerahnya. Mulai hari ini semua data 
akan dicocokkan dengan data yang ada di KPU Pusat dan data yang dimiliki ketiga 
pasangan capres dan cawapres.

Rekapitulasi suara menjadi sangat penting karena inilah penghitungan yang sah. 
Inilah hasil yang akan menjadi pegangan resmi siapa di antara ketiga pasangan 
capres dan cawapres yang memperoleh suara terbanyak dan mendapat mandat dari 
rakyat untuk memimpin Indonesia periode 2009-2014.

Sejauh ini memang perkiraan hasil sudah kita ketahui. Hasil penghitungan cepat 
(quick count) yang dilakukan berbagai lembaga menunjukkan pasangan Susilo 
Bambang Yudhoyono yang memenangi pemilihan presiden dengan satu putaran. Namun 
hasil resminya tetap harus mengikuti hasil penghitungan suara manual yang 
dilakukan KPU.

Kita menyadari bahwa proses penghitungan akan diwarnai oleh beberapa perbedaan 
data. Sejak akan dilakukan pemungutan suara tanggal 8 Juli lalu memang muncul 
beberapa persoalan seperti daftar pemilih tetap. Ditemukan beberapa kejanggalan 
data sehingga sempat pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf 
Kalla-Wiranto menemui langsung KPU.

Kita tentu melihat sebagai sesuatu yang wajar apabila kemudian terjadi proses 
cek dan ricek terhadap hasil penghitungan suara yang disampaikan KPUD Provinsi. 
Selama tiga hari ini memang merupakan saat yang tepat untuk mengadu fakta dan 
data. Tidak perlu ada yang merasa terpojokkan dan kebakaran jenggot apabila 
memang fakta dan datanya akurat serta bisa dipertanggungjawabkan.

Untuk membangun demokrasi yang semakin kokoh memang bukan sekadar hasil yang 
harus diperhatikan. Yang tidak kalah penting untuk dilihat adalah prosesnya.

Tentunya kita mengharapkan pemilu dilaksanakan secara jujur dan adil. Proses 
pelaksanaan pemilu yang benar akan menghasilkan sebuah pemerintahan yang 
legitimate. Dengan legitimasi yang kuat, pemerintahan yang terbentuk nanti akan 
bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Selanjutnya tentunya dibutuhkan kedewasaan dari kita semua. Sepanjang semua 
fakta dan data sudah diungkapkan, maka kita harus besar hati untuk menerima apa 
pun hasilnya.

Dalam setiap kompetisi pasti akan ada yang menang dan ada yang kalah. Kita 
tentunya harus bisa mengucapkan selamat kepada yang men

RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap Pernyataan Presiden SBY

2009-07-22 Terurut Topik taufikrizal
Setuju sekali pak, pangkal semua moral yang baik adalah kejujuran.
Jika capres dan cawapres terpilih nanti mau berbuat jujur, negara  ini pasti 
maju dan berhasil.
Jujur akan membawa kebaikan di dunia maupun di akherat kelak.
Salam,




-Original Message-
From: "prabowo bobbie" 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: 7/23/09 9:44 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap 
Pernyataan Presiden SBY

Untuk bisa menafsirkan dan mengatakan benar dan salah atas sesuatu hal, tidak 
perlu ilmu yang memadai dan terlalu tinggi, tidak harus sekolah tinggi dan 
mempunya ilmu tertentu. Yang penting memakai Kejujuran dan Hati Nurani,. 
itu saja cukup.

Sumbernya kan sudah jelas, "pidato" presiden sekitar jam 1 siang di Metro TV 
atau TVone hari Jum'at tanggal 17 Juli 2009 ( Jangan memakai transkrip pidato 
yang dibagikan beberapa hari kemudian ).

Kalau diperlukan "ilmu dan pengetahuan yang memadai" hanya untuk untuk 
menafsirkan pidato tersebut ? terus buat apa pidato yang akan bisa ditafsirkan 
ber-macam2 seperti sekarang ini ? Yang salah yang pidato atau yang mendengarkan 
? 
Sekarang bilang pidatonya dipelintir dan bagi2 transkrip pidato tersebut, dan 
bilang tidak menuduh siapa2...

"Sing becik ketitik, sing ala ketara"  - memakai kata2 dari daerah asal mbah 
Marijan.






=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Televisi Jangan Tayangkan Sosok Perempuan Teraniaya

2009-07-22 Terurut Topik Darmawan Salim
saya setuju dengan pendapat ridwan. tentang tayangan sosok perempuan teraniaya.

cuma saya lebih tidak suka .. nonton sinetron kalo ceritanya . laki-laki gagah 
yang teraniaya.. mending ga usah nonton sinetron .



Dari: Ridwan Nyak Baik 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 23 Juli, 2009 10:15:12
Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Televisi Jangan Tayangkan Sosok Perempuan 
Teraniaya

  
Di RCTI sekarang sedang diputar sinetron tentang kisah Manohara yang
dianiaya suaminya, dan di Indosiar ada sinetron Isabella (sejenis /
epigon kisah manohara).

Kalau perempuan dalam sinetron dimaksud dianiaya seperti itu (mungkin
juga happy ending, seperti manohara yang sudah diberi gelar ratu solo
dan jadi pesohor/seleb) toh kekerasan pada wanita yang ditampilkan bisa
jadi trauma bagi remaja putri untuk tetap milih hidup sendiri dengan
anak adobsi.

Cilaka bukan...?

Tabik;

RnB


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Fadjroel: SBY Bukan Negarawan

2009-07-22 Terurut Topik sohibmachmud

kemenangan partai demokrat dan sby dalam pemilu menimbulkan aroma yg sangat 
menyengat antipati thd sby.  
jika sebelumnya tidak ada aroma tsb entah mengapa euphoria anti sby meningkat 
setiap hari.
apa saja yg dilakukan sby bisa menjadi bahan utk agitasi, argumentasi dan isue 
yg bisa dikembang biakkan.
contohnya judul email ini.
suasana seperti ini meminjam istilah gus dur seperti anak tk akan terus 
berlanjut ke anggota dpr yad. 
hal ini bisa dimaklumi umpamanya elite partai dan pengusaha golkar yg selama 
ini selalu masuk dalam ring pemerintahan sekarang siap2 pulang kampung.  itu 
jika nanti memang sby konsekwen utk tidak memasukkan lagi mereka dalam 
pemerintahan yad.  belum lagi penebangan koruptor golkar. 
kegerahan seperti inilah yg membuat kampanye anti sby akan terus berlanjut sama 
seperti anti gus dur di masa lalu. 
pengalaman di era gus dur muncul dadakan konflik etnis, agama spt di sampit. 
poso, ambon.  belum lagi bom bermunculan secara rutin. 

apakah mereka yg selama ini bermain dalam drama di masa lalu  akan muncul lagi 
? entahlah karena sby pun mempunyai pengalaman yg sama di masa gus dur, 
memorinya menyimpan siapa2 yg dulu bermain api di masa lalu.

selamat datang politikus anak tk .

sohib
 
==
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan" 
 wrote:
>
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/22/20541985/fadjroel.sby.bukan.negarawan
> 
> 
> JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukan negarawan, yang 
> mau rendah hati untuk mengakui kesalahan dalam pidato pascapeledakan bom di 
> Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan Jakarta.
> 
> "Pidato itu sangat provokatif, tendensius, dan menakut-nakuti masyarakat. Itu 
> tidak pantas diucapkan oleh seorang presiden," ujar Direktur Eksekutif 
> Pedoman Indonesia Fadjroel Rachman di Jakarta, Rabu (22/7).
> 
> "SBY seharusnya meminta maaf terbuka kepada publik untuk kekeliruan 
> pidatonya, bukannya membela diri berlebihan tanpa fakta baru yang akurat," 
> katanya.
> 
> Bangsa ini, menurut Fadjroel, sudah terlalu banyak persoalan yang tanpa 
> penyelesaian. "Jadi, jangan ditambah lagi dengan pernyataan yang 
> membingungkan rakyat," katanya.
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik Alfred Alinazar
Yg nggak sabar itu SBY, bung Goldip.
SBY semestinya menunggu penyelidikan polisi dulu sebelum membuat teori
konspirasi tentang pengeboman dan menyampaikan teori konspirasi
tersebut pada rakyatnya.

Seperti yg selalu saya tanyakan, "apa hubungan foto tersebut dengan pengeboman?"
Sejauh ini saya belum melihat alasan mengapa kisah foto tersebut ikut
diceritakan pada pidato presiden tentang kasus bom.

salam,

-bank al-

2009/7/23 Godlip Pasaribu :
> Jangan terlalu terburu-buru dan asal sambar pernyataan orang yang belum tentu 
> benar. Tadi pagi ada konfirmasi dari tim SBY yang mengatakan bahwa foto2 tsb 
> dibuat bulan Maret dan Mei 2009. Jangan karena mirip langsung diyakini itu 
> yang benar. Kenapa sih nggak mau sabar menunggu penyelidikan polisi?
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik Alfred Alinazar
Pak Manneke,

Presiden SBY saat berpidato tersebut dalam rangka pernyataaan presiden
tentang kasus bom yg baru saja terjadi, atau berpidato tentang apa
saja yg tidak sih?

Apakah foto gambar SBY itu ada hubungannya dengan peristiwa bom? mana buktinya?

salam,

-bank al-

2009/7/22 manneke budiman :
> Nah kalo bicara soal timing, ini soal lain. Maka itu kita perlu jernih 
> meletakkan persoalan pada tempatnya. Yang tidak betul adalah jika Presiden 
> dituduh melakukan kebohongan publik karena pernyataannya. Kalo menyangkut 
> timing, saya bahkan tidak yakin akan ada timing yang tepat betul untuk 
> menyatakan hal sensitif seperti ini. Mungkin memang yang tepat ya dikemukakan 
> waktu dialog pemerintah dengan Komisi I DPR itu.
>
> manneke


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Jangan terlalu terburu-buru dan asal sambar pernyataan orang yang belum tentu 
benar. Tadi pagi ada konfirmasi dari tim SBY yang mengatakan bahwa foto2 tsb 
dibuat bulan Maret dan Mei 2009. Jangan karena mirip langsung diyakini itu yang 
benar. Kenapa sih nggak mau sabar menunggu penyelidikan polisi?

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Adyanto Aditomo 

Date: Wed, 22 Jul 2009 04:26:49 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?


Bung Godlip Pasaribu,
 
Justru anda yang berupaya untuk mengalihkan issue.
SBY kan bilang kalau kasus foto SBY yang jadi sasaran tembak para teroris 
tersebut terkait dengan Pilpres yang baru saja berlalu.
Kalau ternyata foto tersebut dibuat th. 2004 saat SBY menjadi Menko Polhukam, 
artinya foto tersebut tidak ada kaitannya dengan Pilpres 2009 ini.
Lagi pula, menurut penjelasan mantan Kepala BIN kala itu, Hendro Priono, foto 
yang jadi sasaran tembak bukan cuma foto SBY, tapi ada juga Megawati, Gus Dur 
dan sebagainya.
 
Melihat cara anda membela SBY mati - matian, berarti tidak salah bila bnayak 
yang berpendapat bahwa para pendukung SBY ini memang terkenal sangat militan 
dan siap melakukan apapun asal SBY selamat.
Hidup mati ikut SBY.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendiknas: Maunya Pendidikan Bagus, tapi Tak Mau Keluar Biaya!

2009-07-22 Terurut Topik Edy P
Pak Mendiknas, banyak kok warga masyarakat yang tidak "owel" (tak keberatan) 
mengeluarkan biaya mahal dan banyak untuk pendidikan anak-anaknya. Jadi tidak 
bisa "digebyah uyah" (disama-ratakan atau digeneralisasi) bahwa "mau pendidikan 
bagus dan bermutu kok gak mau keluar biaya".

Tolong donk ditertibkan, berbagai kampanye tentang pendidikan gratis, yang 
menurut saya salah satu implikasinya adalah menjadikan sebagian warga 
masyarakat terlalu mengharap besar atau terlalu menunggu durian runtuh itu 
(orang kemudian enggan untuk berusaha sekuat tenaga).

Pendidikan gratis sih oke-oke saja, kalau bisa rakyat tentu akan sangat 
berterimakasih, tapi kalau itu hanya dijadikan komoditas politik untuk menarik 
minat pemilih atau pendukung...itu namanya tipu-tipu. Masak tega banget nipu 
rakyat. Uch!!

edy p

  - Original Message - 
  From: Agus Hamonangan 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 22, 2009 8:26 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mendiknas: Maunya Pendidikan Bagus, tapi Tak 
Mau Keluar Biaya!



http://edukasi.kompas.com/read/xml/2009/07/22/16161127/Mendiknas.Maunya.Pendidikan.Bagus..tapi.Tak.Mau.Keluar.Biaya

  MALANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof Bambang 
Sudibyo menegaskan, negara menjamin secara penuh program wajib belajar sehingga 
tak ada lagi anak usia sekolah yang tidak sekolah karena alasan biaya.

  "Pemerintah memberikan jaminan penuh pembiyaan bagi anak usia sekolah yang 
masuk dalam kategori wajib belajar dan kalau ada pungutan di sekolah di jenjang 
lebih tinggi dari wajib belajar juga tidak menyalahi aturan seperti di SMA atau 
perguruan tinggi (PT)," kata Mendiknas, di Malang, Rabu (22/7).

  Hanya saja, kata Mendiknas, pungutan yang selama ini dikaitkan dengan 
komersialisasi pendidikan itu bisa dihindari. Namun, dampaknya kualitas 
pendidikan yang rata-rata membutuhkan biaya tinggi dan diharapkan bisa dipenuhi 
dari peran serta masyarakat itu menjadi tidak terpenuhi.

  Menurut dia, untuk membangun kultur pendidikan yang berkualitas memang harus 
ada biaya. "Masyarakat kita maunya mutu pendidikan bagus, tetapi tidak mau 
mengeluarkan biaya sama sekali," tegasnya.

  Kalau untuk pendidikan yang masih dalam kategori wajib belajar, tegas 
Mendiknas, pemerintah masih mampu dan memberikan jaminan sepenuhnya sehingga 
mereka tidak dikenakan biaya sama sekali. Namun, jika hal itu sudah di atas 
wajib belajar tidak ada lagi jaminan pembiayaan secara penuh dari pemerintah.

  Mendiknas mengemukakan, angka kemiskinan di Indonesia sekitar 16 persen, 
sementara yang mengenyam bangku pendidikan di perguruan tinggi dan masuk 
kategori miskin hanya 3 persen sehingga anggaran pendidikan dari Anggaran 
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 20 persen sudah cukup.

  LTF 
  Sumber : Ant



  


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik indri
betul Kang  Asep..
yg saya ingin sampaikan adalah knp kita jd terjebak disini, berpolemik 
ngributin soal foto yg ga jelas dibuat dimana & kapan diambilnya, adu kata soal 
santun & tingkat ibadah nya teroris yg dihubung2kan dg santun & tingkat 
ibadahnya seseorang .dsb..dsb...dsb.. alaaammmaaakk...!!

itu teroris keburu ngrancang bom lagi...!! keburu nyusun strategi yg lebih 
canggih yg nglebihi para intel & aparat hukum kita..!

kapan sih kita bisa bersatu padu, bikin itu para teroris gentar...!!
dan seia sekata katakan KAMI TIDAK TAKUT ama loe teroris biadab..!

ternyata memang politik devide et impera masih sangat layak dipakai di negara 
ini...


  regards, 
   indri





From: Asep Kurniawan 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 22, 2009 5:46:14 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY... ADUH...KOK GINI?

  
Setuju 100% dengan Mba Indri!
Anggota milist ini seolah terjebak ingin menjadi "si benar" dan menunjuk yang 
lain jadi "si salah". Buat saya akan lebih produktif jika kita berdiskusi dan 
saling memberi informasi bagaimana warga muslim tak lagi mau menjadi martir 
untuk ke-syahid-an yang absurd. Kita punya NU dan Muhammadiyah, dua organisasi 
Islam besar dan berpengalaman membina ummat. Saya belum pernah membaca atau 
mendapat informasi bagaimana mereka membangun dialog dengan kelompok-kelompok 
muslim lain yang sering dikategorikan radikal. Pernahkah ada dialog 
NU/Muhammadiyah dengan pesantren Ngruki, dengan FPI, JI(?) atau lainnya? Yang 
sering muncul adalah dialog antar agama, baik skalanya nasional dan 
internasional (lupa deh nama organisasinya itu). Bukannya tidak penting, tapi 
mengapa lebih sering dialog dengan saudara-saudara yang sudah sepaham? Ayolah, 
adakah pemuka atau pejabat NU dan Muhammadiyah di sini? Mulailah membangun 
dialog intensif dengan kelompok-kelompok muslim "radikal"
itu..

Salam,


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Televisi Jangan Tayangkan Sosok Perempuan Teraniaya

2009-07-22 Terurut Topik taufikrizal
Dear all,
Dalam sinetron Inayah, perempuan digambarkan sebagai mahluk yang culas dan 
licik, hanya berfikiran untuk merebut harta suami (diperankan Sarah, Sinta, 
Syela). Juga sebagai mahluk yang bodoh yang menerima apa saja yang ditimpakan 
kepadanya, pasrah (diperankan Inayah).
Justru penikmat sinetron kebanyakan adalah para Ibu-ibu.
Tragis memang. Apakah tidak ada yang lebih baik sebagai tontonan?
Salam,

-Original Message-
From: "Agus Hamonangan" 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: 7/23/09 9:12 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Televisi Jangan Tayangkan Sosok Perempuan 
Teraniaya

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/22/17502162/Televisi.Jangan.Tayangkan.Sosok.Perempuan.Teraniaya



JAKARTA, KOMPAS.com — Televisi semestinya memberikan dampak positif bagi 
anak-anak perempuan, salah satunya dengan menampilkan sosok panutan. 
Sebaliknya, televisi diharap tidak menampilkan tayangan-tayangan yang 
menunjukkan perempuan yang lemah, dijajah, dan teraniaya.

Kurang kuatnya perempuan-perempuan sekarang diyakini karena media massa sendiri 
sering menunjukkan sosok perempuan yang lemah, dependen, dan teraniaya. Sebagai 
contoh adalah sosok ibu di serial kartun Crayon Shinchan yang sering 
direndahkan oleh anaknya sendiri.

"Stasiun televisi perlu menunjukkan role model yang lebih positif agar 
anak-anak dan remaja perempuan tertarik untuk mengikutinya," jelas Aimee Dawis 
pada acara bedah buku Televisi, Kekerasan, dan Perempuan karya Dr Sunarto di 
Jakarta, Rabu (22/7).

Menurut Aimee Dawis, anak-anak dan remaja perempuan sekarang membutuhkan sebuh 
role model (suri tauladan) yang kuat, tegar, dan tidak mau dijajah pria. Kalau 
anak atau remaja perempuan bisa melihat sosok perempuan tegar, diyakini 
nantinya mereka juga akan tumbuh menjadi perempuan yang tegar pula.
 
Seperti diketahui, berdasar Laporan Komnas Perempuan Tahun 2006, ada 
kecenderungan meningkatnya perilaku kekerasan terhadap perempuan. Kasus 
kekerasan terhadap perempuan telah mencapai angka di atas 20.000. Siaran 
televisi yang suka menunjukkan perilaku kekerasan disinyalir sebagai penyebab 
utamanya.

Karena itu, agar hal tersebut tidak terus berlangsung dan tercipta woman 
empowerment (penguatan sosok perempuan), televisi perlu melakukan perubahan 
terhadap materi siarannya agar tidak terlalu merendahkan perempuan. 

Menurut Aimee Dawis, penonton bisa berperan dalam melakukan perubahan isi 
siaran televisi dengan cara mengirim surat kritik. "Meski surat pembaca adalah 
salah satu hal yang ditakuti stasiun televisi," ujar DR Ishadi SK, Direktur 
Trans TV, menambahkan.






=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sekolah Gratis Bikin Bingung

2009-07-22 Terurut Topik Louisa Tuhatu
Bung Hakiki,
Saya melihatnya dari sudut pembayar pajak yang menjadi komponen besar dari 
APBN. Sebagai pembayar pajak, saya tidak bisa terima kalau uang pajak saya 
digunakan untuk membuat iklan-iklan departemen atau BUMN yang tidak bermanfaat 
dan tidak mengusung pesan yang benar. Iklan-iklan tersebut cenderung 
mempromosikan sang menteri/dirjen/presdir, atau bahkan digunakan sebagai salah 
satu elemen kampanye dalam pilpres baru-baru ini. 
Iklan jerawat tidak didanai oleh uang pajak, jadi tidak menganggu saya. Kalau 
iklan jerawat yang berbohong, itu tugasnya BPOM dan KPI untuk mengusutnya. 


/Lou
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Hakiki Akbari 

Date: Wed, 22 Jul 2009 07:31:43 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sekolah Gratis Bikin Bingung


Bolehkah saya kembali bertanya, bagaimana dengan iklan2 produk lain, bukankah 
banyak sekali iklan yang jelas2 tidak mengatakan yang sebenarnya? benarkah 
model yang berjerawat itu memang benar2 berjerawat? benarkah kalau makan 
biskuit itu jadi sekuat herkules? kalau sudah ada kesesuaian seperti ini, 
apakah kita juga akan mengkritisi ikln secara keseluruhan atau hanya 
mengkritisi iklan sekloah gratis saja?
HQQ 





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Alasan, Mengapa Noordin M.Top Diduga Intelejen Asing

2009-07-22 Terurut Topik A Nizami
Kalau begitu segera bom nuklir Malaysia:)

Tidak sesederhana itu. Pemerintah Malaysia saja mengutuk pemboman tsb.
Ideologi pemerintah Malaysia juga beda dgn Ideologi si pembom.

Pembom ini selain dari warga Malaysia juga dari warga Indonesia. Lihat saja 
nama2 kemarin seperti Imam Samudra, Imron, dsb.

Kenapa di Indonesia marak dan orang rela mati untuk bom bunuh diri?

Mungkin karena desperados, dsb.

Daripada hidup dalam kemiskinan dan kelaparan, lebih baik mati sekalian...

Ada yang bunuh diri, ada pula yang membom orang lain


===

Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

Info untuk Indonesia lebih baik: www.infoindonesia.wordpress.com

Belajar Islam via SMS: REG SI ke 3252 Berhenti ketik:UNREG SI Hanya dari 
Telkomsel

--- Pada Kam, 23/7/09, Arif Hidayat  menulis:

Dari: Arif Hidayat 
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Alasan, Mengapa Noordin M.Top Diduga 
Intelejen Asing

Inilah Alasan, Mengapa Noordin M.Top Diduga Intelejen 
Asing





  Maubaca.com. - Pengeboman Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton Jum'at 
(17/7) disinyalir didalangi oleh intelegen asing yang sengaja disusupkan di 
Indonesia. Salah satunya adalah teroris kawakan bernama Noordin M. Top. Banyak 
pihak dan pengamat menduga Noordin M. Top sengaja disusupkan ke Indonesia untuk 
menganggu keamanan dan perekonomian Indonesia.



Dari beberapa komentar pengamat dan elitis di negeri ini terangkum, Noordin M. 
Top sengaja disusupkan oleh Malaysia untuk melakukan serangkaian pengeboman di 
Indonesia.



Berikut beberapa alasan yang mendasari dugaan Nurdin M.Top sebagai Intelegen 
Malaysia

  1.Noordin M. Top warga negara Malaysia

  2.Salah seorang teroris yang berhasil dilumpuhkan dan terbunuh di 
Indonesia yakni Dr. Ashari juga merupakan warga Malaysia.

  3.Pembantu terdekat atau tangan kanan Noordin M. Top yang bernama 
Zulkifli juga merupakan warga Malaysia



selengkapnya http://maubaca. com/serba- serbi/




RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] film dokumenter "40 Years of Silence"

2009-07-22 Terurut Topik Ayesha Wardhani
Ada screening nya dimana ya?

sol



 



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Anastasia
Putu
Sent: Monday, July 13, 2009 2:28 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] film dokumenter "40 Years of Silence"

 

  

"40 Years of Silence"
80 menit/subtitle bahasa Indonesia/elemental productions/2008
director: Rob Lemelson

Film ini adalah kisah empat keluarga Indonesia yang menjadi korban
tragedi 1965-1966.
Keluarga Lanny di Jawa Tengah, keluarga Budi di Jogjakarta, Degung dan
Kereta di Bali.

Alex, ayah Lanny adalah tokoh Baperki, suatu organisasi yang dianggap
berkaitan erat dengan PKI (Partai Komunis Indonesia). Penangkapan dan
kematian Alex telah mengubah kehidupan Lanny sekeluarga. Ibu Lanny
mendidik anak-anaknya dengan keras.
Lanny ditolak masuk Fak Kedokteran UGM karena Ibunya tidak memiliki
cukup uang sejumlah yang diminta UGM.

Budi mengalami trauma dan dendam akan apa yang dialami Kris, kakaknya,
yang mengalami cap sebagai anak PKI. 
Kris dianiaya, dihina, dan masa depannya hancur. Kris menjadi anak
jalanan. 
Budi seperti hidup di dua dunia, hitam dan putih, dendam dan bersabar.
"40 Years of Silence" mengikuti perkembangan kejiwaan Budi selama
bertahun-tahun.

Orang tua Degung adalah tokoh penting pendukung Soekarno.
Mereka menjadi korban tragedi tersebut pada saat Degung masih berumur
lima tahun.
Degung kecil juga menyaksikan pembunuhan seorang Mantrinya yang baik
hati.
Degung dibesarkan oleh pekerja seks komersial. Degung masuk dalam dunia
intelektual dan kebudayaan. 

Kereta menyaksikan pembunuhan-pembunuhan terhadap orangtua dan
keluarganya.
Kereta mengalami trauma yang berat. Saat ini Kereta hidup dengan roh-roh
yang merasuki dirinya.

Rob
Lemelson memberikan diagnosa Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
terhadap keempat keluarga tersebut. Peristiwa politik memberikan peran
terbesar dalam trauma jutaan orang Indonesia.

Tiga Sejawan, Romo Baskara T Wardaya, John Roosa dan Geoffrey Robinson,
menerangkan temuan-temuan dalam penelitian mereka mengenai tragedy
tersebut.
Bahwa pembunuhan massal itu diorganisasikan dan berkaitan erat dengan
politik nasional dan internasional masa perang dingin. 
Soekarno mengambil jalan nonblok, dan itu artinya dianggap pro komunis
oleh Amerika Serikat.
Amerika Serikat kemudian mendukung Angkatan Darat untuk menghancurkan
kekuatan Soekarno.

Pembunuhan massal th 1965/1966 belum dikenal luas di Indonesia. 
Diperkirakan
500,000 sampai satu juta orang telah dibunuh pada pertengahan oktober
1965 sampai April 1966. Ratusan ribu lainnya ditahan dan dikirimkan ke
kamp selama bertahun-tahun, tanpa proses pengadilan. Puluhan ribu
meninggal di dalam kamp-kamp penahanan.
Peristiwa ini adalah salah satu kejahatan kemanusiaan yang belum
terungkap di Indonesia.

salam
Anas 

[Non-text portions of this message have been removed]




RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Televisi Jangan Tayangkan Sosok Perempuan Teraniaya

2009-07-22 Terurut Topik Ridwan Nyak Baik
Di RCTI sekarang sedang diputar sinetron tentang kisah Manohara yang
dianiaya suaminya, dan di Indosiar ada sinetron Isabella (sejenis /
epigon kisah manohara).

Kalau perempuan dalam sinetron dimaksud dianiaya seperti itu (mungkin
juga happy ending, seperti manohara yang sudah diberi gelar ratu solo
dan jadi pesohor/seleb) toh kekerasan pada wanita yang ditampilkan bisa
jadi trauma bagi remaja putri untuk tetap milih hidup sendiri dengan
anak adobsi.

Cilaka bukan...?

Tabik;

RnB

 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Agus
Hamonangan
Sent: Wednesday, July 22, 2009 8:25 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Televisi Jangan Tayangkan Sosok
Perempuan Teraniaya

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/22/17502162/Televisi.Jangan.
Tayangkan.Sosok.Perempuan.Teraniaya

JAKARTA, KOMPAS.com - Televisi semestinya memberikan dampak positif bagi
anak-anak perempuan, salah satunya dengan menampilkan sosok panutan.
Sebaliknya, televisi diharap tidak menampilkan tayangan-tayangan yang
menunjukkan perempuan yang lemah, dijajah, dan teraniaya.

Kurang kuatnya perempuan-perempuan sekarang diyakini karena media massa
sendiri sering menunjukkan sosok perempuan yang lemah, dependen, dan
teraniaya. Sebagai contoh adalah sosok ibu di serial kartun Crayon
Shinchan yang sering direndahkan oleh anaknya sendiri.

"Stasiun televisi perlu menunjukkan role model yang lebih positif agar
anak-anak dan remaja perempuan tertarik untuk mengikutinya," jelas Aimee
Dawis pada acara bedah buku Televisi, Kekerasan, dan Perempuan karya Dr
Sunarto di Jakarta, Rabu (22/7).

Menurut Aimee Dawis, anak-anak dan remaja perempuan sekarang membutuhkan
sebuh role model (suri tauladan) yang kuat, tegar, dan tidak mau dijajah
pria. Kalau anak atau remaja perempuan bisa melihat sosok perempuan
tegar, diyakini nantinya mereka juga akan tumbuh menjadi perempuan yang
tegar pula.

Seperti diketahui, berdasar Laporan Komnas Perempuan Tahun 2006, ada
kecenderungan meningkatnya perilaku kekerasan terhadap perempuan. Kasus
kekerasan terhadap perempuan telah mencapai angka di atas 20.000. Siaran
televisi yang suka menunjukkan perilaku kekerasan disinyalir sebagai
penyebab utamanya.

Karena itu, agar hal tersebut tidak terus berlangsung dan tercipta woman
empowerment (penguatan sosok perempuan), televisi perlu melakukan
perubahan terhadap materi siarannya agar tidak terlalu merendahkan
perempuan. 

Menurut Aimee Dawis, penonton bisa berperan dalam melakukan perubahan
isi siaran televisi dengan cara mengirim surat kritik. "Meski surat
pembaca adalah salah satu hal yang ditakuti stasiun televisi," ujar DR
Ishadi SK, Direktur Trans TV, menambahkan.








*
This message may contain confidential and/or privileged information. If you are 
not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not 
use, copy, disclose or take any action based on this message or any information 
herein. If you have received this communication in error, please notify us 
immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT 
Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission 
of the information contained in this communication nor for any delay in its 
receipt.
*


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik indri
salam kenal dr. HQQ

saya tidak menge-kick pendapat org yg beda dg saya koq dok...
saya hanya mempersilahkan mas kastubie ini punya pendapat lain jika tidak 
sepaham dg saya..

terima kasih


 
   
  regards, 
   indri





From: Hakiki Akbari 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 22, 2009 8:43:16 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY... ADUH...KOK GINI?

  
Memang rada aneh.. kedengarannya mas prabowo bobbi ini secara satire  keberatan 
dengan kondisi dimana yang mencurigai pilpres tidak jurdil akan dicap sebagai 
teroris, tapi sebaliknya dia ga siap dengan orang yang sedikit beda dengan 
mencoba mengembalikan kedudukan masalah yang jauh lebih penting daripada pidato 
SBY : masalah Bom dan Teroris. kalo gitu ya sama aja sampeyan.. ada yang beda 
dengan anda, anda langsung Kick!
HQQ


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik =SOEWARSO=
Mas Bambang..
Itu kan sudah hukum alam..menabur angin menuai badai, menabur kebohongan akan 
melahirkan lebih banyak lagi kebohongan...

Regards,

Soewarso ongkowinarto




-Original Message-
From: Bambang Sulistomo 

Date: Thu, 23 Jul 2009 05:17:06
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY... ADUH...KOK GINI?


tante Monique,
yang saya sedihkan adalah,
kenapa kebohongan itu menurunkan kebohongan baru,
kenapa kebohongan itu melahirkan kebohongan baru,
kenapa kebohongan itu mewariskan kebohongan baru,
kenapa kebohongan itu akan selalu terbongkar
kenapa kebohongan yang dilakukan oleh hitler, idi amin, fuji mori
itu tetap melahirkan orang-orang yang menuhankan sang pemimpin
kenapa kebohongan yang dilakukan oleh shah iran, papa doc duvalier haiti
itu tetap melahirkan orang-orang yang memberhalakan kekuasasan sang
pemimpin,
kenapa kebohongan itu selalu melahirkan kecurangan
kenapa kecurangan itu selalu melahirkan kecurigaan
kenapa kecurigaan itu selalu melahirkan tuduhan dan fitnah,
kenapa tuduhan dan fitnah itu selalu melahirkan teror ketakutan
kenapa kita tidak pernah yakin,
bahwa kepribadian yang tidak jujur akan selalu melahirkan kebohongan,
hehehehe
salambambangsulistomo



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap Pernyataan Presiden SBY

2009-07-22 Terurut Topik bolons
menurut saya nilainya 0, kalau bukan negatif..
alasan:
bom meledak, orang tewas, masayarakat di hantui ketakutan...
tetapi presiden malah membuat pidato dimana rakyatnya akan sibuk
berpolemik mengenai isi pidato (seperti di FPK ini ), dan presiden
beserta timnya akan sibuk klarifikasi soal pidato...
weleh2 kapan bekerjanya,? kapan terorisnya di tangkap?



2009/7/20  :
>
>
> Kalau Presiden SBY, yang selama ini terkenal santun dan sangat berhati-hati
> dalam berbicara, sampai mengeluarkan kata-kata seperti dalam pernyataannya
> Jumat, 17 Juli 2009 yang lalu, maka hal itu tentu sudah diperhitungkannya
> benar. Kita bahkan bisa melihat bahwa pernyataan itu diucapkan berdasarkan
> sebuah teks tertulis. Oleh karena itu pernyataan tersebut boleh dikatakan
> "hati-hati bin hati-hati" atau "he mean it".
>
> Saya tidak melihat bahwa ada yang berlebihan dalam pernyataan Presiden SBY.
> Bahkan menurut hemat saya memang begitulah seyogianya pernyataan seorang
> presiden di sebuah negara yang demokratis.
>
> 1. Secara Eksplisit Pernyataan Itu Tidak Mengait-ngaitkan Hasil Pemilu:
>
> Saya sudah melihat rekaman video pernyataan tersebut di youtube, dan melihat
> intonasi serta ekspresi wajah Presiden SBY. Saya juga sudah membaca
> transkripsi pernyataan itu--yang tersedia di banyak situs internet--dua atau
> tiga kali.
>
> Saya samasekali tidak melihat bahwa Presiden SBY nyata-nyata mengaitkan
> peristiwa pengeboman itu dengan pemilu, dan tidak juga melihat bahwa dia
> sedang menuduh sebuah kelompok yang kalah dalam pemilu sebagai otak
> pengeboman:
>
> Presiden SBY mengatakan bahwa banyak orang yang bertanya kepadanya apakah
> teror bom ini ada kaitannya dengan pemilu. Lalu dia mengatakan bahwa hal
> tersebut masih akan diusut. Kita tidak bisa asal menuduh tanpa pembuktian
> secara hukum.
>
> Tapi kata SBY lebih jauh, memang dia mendapat laporan intelijen bahwa ada
> sejumlah ucapan dan kegiatan melawan hukum yang akan dilakukan oleh
> fihak-fihak tertentu berkaitan dengan pemilu, yang ingin membawa negara ke
> dalam kekacauan. (Latihan menembak. Pendudukan kantor KPU. Membuat Indonesia
> menjadi seperti Iran, dsb).
>
> Apakah teror bom tersebut berkaitan dengan sejumlah ucapan dan kegiatan
> tersebut, itu masih akan diusut, kata Presiden SBY. Tapi seandainya pun
> ucapan dan tindakan yang hendak menggagalkan pemilu itu tidak berkaitan
> dengan teror bom, itu tetaplah harus dihentikan, karena negara ini adalah
> negara demokrasi dan negara hukum.
>
> Secara khusus Presiden SBY memang berbicara tentang "sebagian dari kita"
> yang di masa lalu terlibat dalam tindak kejahatan penculikan, pembunuhan dan
> pengeboman dan masih bebas berkeliaran. Tapi kata Presiden SBY, percayalah
> kali ini negara akan mengejar mereka dan tak akan membiarkan mereka lagi
> menjadi drakula-drakula yang menyengsarakan rakyat.
>
> Bahwa Presiden SBY tidak memfokuskan diri berbicara tentang teror bom dan
> korban, itu bisa saya mengerti. Dia adalah seorang presiden. Dia bukan dai,
> pendeta, psikolog atau terapist. Dia harus melihat persoalan dan berbicara
> dalam lingkup yang besar dan luas.
>
> 2. Setiap Peristiwa adalah Panggung untuk Melakukan Komunikasi Politik:
>
> Orang menyalahkan Presiden SBY karena memakai peristiwa pengeboman itu
> sebagai panggung politik dan mempolitisasinya bagi kepentingannya. Ini juga
> adalah suatu hal yang menggelikan dan mengherankan saya.
>
> Presiden itu adalah sebuah jabatan politik, dan karena itu setiap peristiwa
> adalah panggung baginya untuk menyampaikan komunikasi politiknya, kepada
> rakyatnya mau pun kepada lawan-lawan politiknya.
>
> Sebenarnya apa yang dilakukan oleh SBY itu juga dilakukan oleh para presiden
> atau perdana menteri negara lain. Bahkan oleh para presiden Indonesia
> sebelum dan sesudah reformasi.
>
> Mahatir Mohamad, Ahmadinejad, Sukarno, Suharto, Lee Kwan Yew, Margareth
> Thatcher, Indira Gandhi--you name it--semua melakukannya, yaitu memakai
> setiap peristiwa sebagai panggung politik untuk melemparkan isyu bagi
> kepentingan politiknya. Dan mereka memang harus melakukan itu, karena
> presiden atau perdana menteri adalah sebuah jabatan politik. Presiden atau
> perdana menteri bukanlah pendeta atau dai.
>
> Ahmadinejad, setiap kali selesai sholat Jumat di masjid Universitas Teheran,
> selalu berpidato menyerang musuh-musuhnya di dalam negeri (kaum reformis)
> dan di luar negeri (AS dan Zionisme Israel). Dia bukan memakai kesempatan
> itu untuk memberikan tausyiah atau siraman rohani.
>
> Dan seperti halnya SBY, dalam melakukan "aksi panggungnya" para presiden dan
> perdana menteri itu juga selalu mengandalkan "laporan intelijen" sebagai
> sumbernya.
>
> Mahatir Mohamad, apalagi. Entah meresmikan kebun kelapa sawit atau
> meluncurkan type mobil Proton yang baru, dia acapkali hanya berbicara 10%
> tentang perkebunan atau industri. Selebihnya dipakai untuk menyerang
> lawan-lawannya di partai oposisi atau pun di kubu Barisan Nasional.
>
> Sukarno sami mawon. Boleh jadi panggungnya adal

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK-- Pulkam

2009-07-22 Terurut Topik Suhaimi
Mbak Yuli ysh,

Kalo hal yang kaya ginian saya coba bantu Lae Godlip jawab berdasarkan 
pengalaman riil saya pada pemilu 2004 lalu yang sesungguhnya menurut saya 
DPTnya juga bermasalah, meskipun tidak separah 2009 ini (kalo liat mass media) 
sebab didaerah t4 tinggal saya seh baik-baik aja..)

Tahun 2004 lalu saat saya maseh tinggal di salah satu cluster perumahan elit 
Lippo Cikarang alias Lippo City dan secara kebetulan saya menjadi sekretris RT 
setempat saya mendampingi petugas Kelurahan berikut tenaga honorer dari KPU 
(para mahasiswa-si) guna door to door melakukan pendataan, maka nyaris lebih 
dari 90% kami hanya ditemui oleh para pembantu rumah tangga atawa petugas 
satpam dari setiap rumah yang kami datangi/data, emang ada Mbakyu tuan rumah mo 
nerima petugas RT ato Kelurahan datang kerumah mereka ? he he he...pada nutup 
hordeng kabeh Mbakyu...

Begitu pula saat kami harus membagikan kartu pemilih dan surat undangan 
pencoblosan.

Mbakyu...Bangsa ini kudu berjiwa besar bahwa sadar ato tidak sadar 
masing-masing kita/individu punya kontribusi terhadap amburadulnya negeri ini, 
begitu pula sebaliknya.

Salam hangat,
Suhaimi


  - Original Message -
  From: Yuliati Soebeno
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, July 23, 2009 6:34 AM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK-- Pulkam


Pak Godlip,

  Mungkin Bapak bisa menanyakan sendiri, kepada Kepala RT ataupun kelurahan 
didaerah saya.
  Ataupun mengutip lagu lama: "The answer my friend, is blowing in the wind, 
the answer is blowing in the wind.."

  Jika saya sudah tinggal disatu tempat dengan alamat yang sama selama 10 
tahun, dan Ketua RT sudah tahu, dimana saya tinggal, mengapa tidk ada petugas 
yang mengirimkan surat panggilan? Bukankah itu tugas Ketua RT? Dan saya bukan 
orang yang duduk saya menunggu, durian runtuh, tetapi saya aktif menanyakan 
kekelurahan. Tidak hanya sekali saja.

  Salam,
  Yuli


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut

2009-07-22 Terurut Topik pudimartini
Ok dengan dua pertanyaan itu.
bagaimana fakta selama ini sejak jaman Orba
bahkan ketika Frans Seda yang rumahnya di
jalan antara Maumere ke Ende yang jelas
kesulitan air tawar? Beruntung Frans Seda,
Ben Mboi, dll., bagaimana yang tidak seperti
mereka?

Maaf Mas, jangan hanya fokus di NTT

Kemarin saya di TB Gramedia dan membaca
96 pulau-pulau terluar Indonesia yang luar
biasa. Itu tujuannya adalah untuk mengenalkan
potensi alam jamrut Katulistiwa itu. Disampingnya
ada buku mengenai Bhinneka Tunggal Ika yang
hanya menyoroti soal budaya yang beraneka.
Padahal, keragaman itu bukan hanya budaya,
juga ekonomi, pendidikan, kesehatan, dll
Buku 96 pulauy terluar tersebut memang layak
dan pantas dimiliki oleh setiap perpustakaan
sekolah agar peserta didik semakin mengenal
Indonesia dan semakin mengIndonesia.

Namun, alangkah lengkapnya kalau juga
diterbitkan buku lengkap mengenai keragaman
kehidupan dari berbagai sisi termasuk kesulitan
air tawar, listrik, pendidikan, kesehatan, dll
Kompas mempunyai artikel semacam itu,
alangkah baiknya kalau dibukukan agar
generasi muda semakin mengenal keragaman
Indonesia itu bukan hanya budaya, sehingga
rasa sebagai bangsa Indoensia itu semakin
dirasakan



Adyanto Aditomo wrote:
>  
>
> Bung Pudimartini,
>  
> Ooooh begitu toh maksudnya.
> Begini lho maksud saya.
> Kesejahteraan masyarakat haruslah menjadi tujuan utama dari negara ini.
> Bahwa dalam memenuhi kesejahteraan masyarakat, harus dipilih sistem 
> operasi yang paling ekonomis.
> Dalam kasus untuk memenuhi kebutuhan Air Bersih dan Air Tawar di NTT, 
> semua alternatif harus dibuka dan kemudian dipilih yang sistem operasi 
> yang paling ekonomis.
>  
> Pertanyaannya adalah:
> 1. Apakah sudah dilakukan studi kelayakan tentang berapa besar 
> kebutuhan Air Tawar per tahun di NTT serta alternatif apa saja yang 
> bisa dilakukan untuk mendapatkan Air Tawar tersebut, baik untuk 
> kepentingan Penggelontoran Kota,  Irigasi, MCK maupun Air Minum.
> 2. Dari semua alternatif tersebut, alternatif mana saja yang paling 
> ekonomis untuk memenuhi kebutuhan Air Tawar tersebut???
>  
> Salam,
>  
>  
> Adyanto Aditomo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Fadjroel: SBY Bukan Negarawan

2009-07-22 Terurut Topik rzain
SBY sudah negarawan, Fajroel tidak mungkin jadi negarawan


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan" 
 wrote:
>
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/22/20541985/fadjroel.sby.bukan.negarawan
> 
> 
> JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukan negarawan, yang 
> mau rendah hati untuk mengakui kesalahan dalam pidato pascapeledakan bom di 
> Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan Jakarta.
> 
> "Pidato itu sangat provokatif, tendensius, dan menakut-nakuti masyarakat. Itu 
> tidak pantas diucapkan oleh seorang presiden," ujar Direktur Eksekutif 
> Pedoman Indonesia Fadjroel Rachman di Jakarta, Rabu (22/7).
> 
> "SBY seharusnya meminta maaf terbuka kepada publik untuk kekeliruan 
> pidatonya, bukannya membela diri berlebihan tanpa fakta baru yang akurat," 
> katanya.
> 
> Bangsa ini, menurut Fadjroel, sudah terlalu banyak persoalan yang tanpa 
> penyelesaian. "Jadi, jangan ditambah lagi dengan pernyataan yang 
> membingungkan rakyat," katanya.
>




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JK-- Pulkam

2009-07-22 Terurut Topik pudimartini
Berita ini harus dikaitkan dengan debat antara
Fajrul dengan Denny Indrayana di TV One.
Silahkan simak bagaimana Denny Indrayana
berdebat dan kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Maka, di Kompas hari ini, yang dimulai dengan
kata-kata ini bukan gosip, bukan isu, bukan rumor
dan bukan pula intelijen,

sungguh menarik karena pemerintah ikut bermain.

Seandainya saja ada yan meau meneliti sejak kasus
Kapolda tersebut dan menelusuri hingga independensi
Polri dalam Pemilu maka mungkin akan ditemukan
hal-hal yang menggemparkan dan sekaligus untuk
perbaikan sistem bernegara ke depan, yaitu dimana
dan bagaimana sebaijnya peran Polri.


Indra J Piliang wrote:
>  
>
> Om Godlip baca ini:
> Herman S. Sumawiredja:
> Bukan Saat Itu Saja Saya Akan Dicopot
>
> Pergantian jabatan di kepolisian memang biasa. Tapi, kalau 
> pergeserannya berdekatan dengan sebuah perkara, bisa menjadi luar 
> biasa. Itulah yang dialami Inspektur Jenderal Herman S. Sumawiredja 
> ketika dimutasikan dari jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur (Jawa 
> Timur) ke perwira tinggi Mabes Polri (non-job), akhir Februari lalu.
>
> Di tengah mutasi itu, alumnus Akpol 1975 ini justru mengajukan 
> pengunduran diri dari anggota Polri, terhitung sejak awal Maret ini. 
> Publik pun jadi bertanya-tanya. Apalagi, sehari sebelum serah-terima 
> jabatan, Herman menyatakan Ketua KPUD Jawa Timur sebagai tersangka. 
> Dan beberapa hari setelah serah terima jabatan kapolda, Mabes Polri 
> menghentikan penyidikan dan mencabut status tersangka Ketua KPUD Jawa 
> Timur itu.
>
> http://www.gatra.com/artikel.php?id=124344 
> 
>
> IJP
> --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
> , "Godlip Pasaribu" 
>  wrote:
> >
> > Ooh, jadi karena kejadian di Jawa Timur itu kita jadi tidak perlu 
> lagi melaporkan kecurangan2 yang ada? Lama-lama Polisi dibubarin saja 
> dong Bu karena nggak ada kerjaan? Masa sih sudah segitu parahnya 
> negara kita?
> >
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> 




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Kriminalisasi Anak

2009-07-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Muhammad Joni

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/23/04575359/kriminalisasi.anak




Sepuluh anak di bawah umur diadili Pengadilan Negeri Tangerang. Dengan wajah 
terhadang topeng ala kadarnya, mereka digiring ke ruang sidang, didakwa jaksa 
dengan Pasal 303 KUHP: melakukan perjudian.

Mengadili anak dengan Pasal 303 KUHP amat janggal dan ajaib. Unsur penting 
Pasal 303 KUHP itu mensyaratkannya sebagai "mata pencaharian" alias pekerjaan. 
Bagaimana mungkin, anak-anak yang tengah bermain-main sambil bekerja menyemir 
sepatu berprofesi sebagai penjudi? Yang pasti mereka penyemir sepatu yang masuk 
kualifikasi pekerja anak.

Soal lain adalah batasan usia tanggung jawab pidana anak yang di negeri ini 
amat rendah. Suatu perbuatan melawan hukum belum cukup untuk menjatuhkan pidana 
kepada pelaku karena harus ada unsur pihak yang bertanggung jawab 
(strafbaarheid van de dader).

Kriminalisasi anak

Kriminalisasi anak dalam usia amat muda, melanggar hak hukumnya, tidak logis 
dibanding logika hukum (ratio legis) yang dirumuskan di negeri lain atau 
dibanding peraturan nasional lainnya. Pasal 4 Ayat 1 UU No 3 Tahun 1997 tentang 
Pengadilan Anak menegaskan, anak yang dapat diminta pertanggunjawaban adalah 
berusia delapan tahun (belum mencapai 18 tahun), belum pernah kawin. Bandingkan 
dengan negara lain, usia bertanggung jawab anak sebagai pelaku tindak pidana 
berbeda-beda, 7 tahun di Irlandia, 8 tahun (Skotlandia), 10 tahun (Inggris), 12 
tahun (Italia, Belanda), 14 tahun (Austria), 15 tahun (Denmark, Swedia), 18 
tahun (Belgia), dan 16 tahun (Spanyol).

Benar, perbedaan usia dapat bertanggung jawab secara hukum terkait sistem 
peradilan anak yang diterapkan. Skotlandia tidak memiliki pengadilan khusus 
bagi anak delinkuen, karena anak-anak yang melakukan delinquency dibawa ke 
lembaga yang dikenal Children's Hearing System yang tidak berwenang menjatuhkan 
sanksi untuk menghukum anak. Di Inggris, anak yang melakukan delinquency dapat 
ditangkap polisi, tetapi hanya sebagian yang akhirnya dibawa ke pengadilan.

Di Swedia, anak-anak yang melakukan tindak kriminal sebelum berusia 15 tahun 
tidak boleh ditahan dengan hukum pidana (may not be sentenced under the Penal 
Code). Di Suriah, Undang-Undang Kenakalan Anak (Juvenile Delinquents Act) 
membedakan pertangggungjawaban anak berdasarkan tiga tahapan masa kecil. 
Pertama, usia 7 tahun ke bawah. Pada tahap ini anak dibebaskan dari tanggung 
jawab kriminal.

Kedua, anak remaja, 7-15 tahun, mereka dilakukan proses hukum, tetapi 
pengadilan tidak dapat menjatuhkan pidana.

Ketiga, usia 15-18 tahun, anak dapat diproses di depan pengadilan.

Norma universal

Tanggung jawab pidana merupakan norma universal. Mari merujuk rekomendasi The 
Beijing Rules dan Konvensi Hak Anak (Pasal 40 Ayat 3) tentang pentingnya 
menaikkan batas usia minimal pertanggungjawaban kriminal anak. Pasal 4 The 
Beijing Rules, usia awal pertanggungjawaban pidana anak/remaja tidak dapat 
ditetapkan pada tingkat usia terlalu rendah, mengingat berbagai kenyataan 
emosional, mental, dan intelektual anak/remaja.

Dalam hal anak dapat dimintakan pertanggungjawaban di hadapan persidangan, 
berkembang pendapat yang menyarankan usia bertanggung jawab dinaikkan lebih 
tinggi, menjadi usia 12 tahun.

Secara emosional dan mental, anak usia 8 tahun terlalu dini untuk dianggap 
mampu menghadapi "penjara" sebagai balasan perbuatan delik atau antisosial yang 
dilakukan. Pertanggungjawaban hukum yang dituntut tidak lebih berarti dibanding 
situasi buruk penjara anak di Indonesia yang harus mereka jalani. Mulai kontak 
awal, anak-anak yang berkonflik dengan hukum telah mengalami tekanan mental dan 
psikologis, mulai dari prosedural penangkapan, penahanan, surat panggilan, 
penyidikan, dan proses penuntutan.

Selain itu, Konvensi ILO (KILO) 182 melarang bekerja anak usia 18 tahun untuk 
pekerjaan terburuk (wost form of child labor) dan 15 tahun untuk pekerjaan 
ringan. Padahal, di penjara jauh lebih buruk dari situasi pekerjaan terburuk 
bagi anak dalam kualifikasi KILO 182 yang diratifikasi dengan UU No 1/2000 itu.

Alasan tidak dipidana bagi anak yang amat muda antara lain, anak itu belum 
dapat menginsafi nilai atau akibat tindakan, dan belum menginsafi ketercelaan 
dari tindakannya, yang dengan demikian tiada kesalahan (kehendak) padanya.

Kenakalan dan kejahatan

Adakalanya perbuatan yang dilakukan hanya kenakalan saja bukan kejahatan 
(kriminal). Menurut kamus hukum, kenakalan anak atau Juvenile Delinquency 
hanyalah suatu "Antisocial behaviour by a minor; esp..., behaviour that would 
be criminally punishable if the actor were an adult, but instead is usu. 
Punished by special laws pertaining only to minor".

Jadi tidak proporsional membiarkan anak yang berkonflik dengan hukum dimintakan 
pertanggungjawaban hukum yang melebihi kemampuan personal anak. Kematangan 
moral dan psikologis anak makin tidak berkembang wajar apabila dia berhadapan 
dengan realitas penjara dan proses sidang anak yang hingga k

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Fadjroel: SBY Bukan Negarawan

2009-07-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/22/20541985/fadjroel.sby.bukan.negarawan


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukan negarawan, yang 
mau rendah hati untuk mengakui kesalahan dalam pidato pascapeledakan bom di 
Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan Jakarta.

"Pidato itu sangat provokatif, tendensius, dan menakut-nakuti masyarakat. Itu 
tidak pantas diucapkan oleh seorang presiden," ujar Direktur Eksekutif Pedoman 
Indonesia Fadjroel Rachman di Jakarta, Rabu (22/7).

"SBY seharusnya meminta maaf terbuka kepada publik untuk kekeliruan pidatonya, 
bukannya membela diri berlebihan tanpa fakta baru yang akurat," katanya.

Bangsa ini, menurut Fadjroel, sudah terlalu banyak persoalan yang tanpa 
penyelesaian. "Jadi, jangan ditambah lagi dengan pernyataan yang membingungkan 
rakyat," katanya.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sebuah Tantangan pada Hari Anak

2009-07-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Maya Soetoro-Ng

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/23/05012594/sebuah.tantangan.pada.hari.anak



Siti berusia 16 tahun, tetapi kesan yang muncul, ia lebih tua. Saya bertemu 
dengan Siti setelah lulus SMA. Dia baru saja kembali dari Jakarta untuk merawat 
ibunya yang sakit. Ibunya bekerja mengurus rumah tempat kami berlibur, di 
tengah kebun teh.

Rambut keriting Siti adalah warisan ibunya, yang berasal dari Ambon, sedangkan 
dari bentuk tubuh serta wajah, Siti seperti alter ego saya sehingga saya ingin 
tahu tentang hidupnya.

Kami lebih saling mengenal di dapur. Sambil memotong bawang merah, ia sering 
cerita, ia menjadi pembantu rumah tangga di Jakarta sejak usia 11 tahun dan 
putus sekolah sejak itu. Ia cerita bahwa ia senang kembali ke rumah. Sekeras 
apa pun ia bekerja untuk merawat ibunya dan rumah, tidak sekeras bekerja di 
Jakarta, sejak pukul 04.00 hingga 21.30. Saya tak terlalu memikirkan cerita 
Siti; saya pikir banyak perempuan muda bekerja di rumah orang lain. Biasa, 
pikir saya saat itu.

Setelah menjadi ibu, saya belajar bahwa kehidupan anak-anak tak sama satu 
dengan lainnya. Tidak semua anak memiliki harapan yang sama.

Hal universal

Namun, ada beberapa hal universal. Anak-anak memiliki kemampuan berkhayal. 
Tanpa khayalan mereka tidak dapat membangun keluarga sehat, tidak dapat belajar 
menghindari pelecehan atau kekerasan, tak dapat belajar untuk menyelesaikan 
ketidakadilan, melawan diskriminasi, atau memperbaiki pemanfaatan sumber daya 
alam yang tak berkelanjutan dan tak imbang. Guna memupuk khayalan, diperlukan 
pilihan, keamanan, dan pendidikan. Menjadi pekerja anak mengancam tiga pilihan 
itu.

Saya menghabiskan banyak waktu, dari masa kecil saya di Jawa, menemani Ibu, 
yang bekerja dengan para perempuan pengusaha kecil, membuat bantal kapuk, 
tegel, atau tembikar. Ibu bekerja dengan mereka untuk mengembangkan 
keterampilan usaha dan mengelola program kredit pedesaan. Beberapa tahun 
sebelum bertemu Siti, saya pernah ikut Ibu ke pabrik kretek. Untuk mengingatkan 
betapa beruntungnya saya, Ibu memaksaku menggulung rokok selama beberapa jam di 
pabrik itu, di mana ada banyak anak yang masih muda, beberapa bahkan belum 
remaja. Awalnya menyenangkan. Namun, tiga jam kemudian saya betul-betul merasa 
tidak adil; saya merasa jenuh, letih, dan frustrasi, dan membayangkan hidup 
selamanya dengan perasaan itu.

Sebagai seorang ibu dan guru bagi anak-anak perempuan, saya prihatin tentang 
keamanan pekerja rumah tangga anak, yang sebagian besar adalah anak perempuan. 
Saya ingat saat masih muda. Ibu dilimpahi rasa terima kasih karena kebaikan 
hatinya memberi upah layak, yang saya asumsikan tidak terlalu besar. Saya 
melihat pengaturan informal di rumah teman-teman yang lain: jelas tidak ada 
upah minimum atau lembur.

Orang-orang berpikir tak ada salahnya anak-anak melakukan pekerjaan rumah 
tangga dan menjaga anak sepanjang hari... sampai malam; ini dianggap sebagai 
pekerjaan alamiah untuk seorang kakak kecil. Mereka berasumsi, anak-anak 
miskin, sudah seharusnya bekerja. Dan mereka takkan menggunakan pendidikan yang 
mereka dapat.

Pelecehan

Laporan terbaru Human Rights Watch, Pekerja di Dalam Bayang-bayang, mencatat 
eksploitasi dan pelecehan terus meluas di Indonesia, bersamaan dengan terus 
hidupnya mitos yang membatasi dan mendiskriminasi pekerja anak perempuan.

Indonesia telah mencapai banyak kemajuan dalam menghormati hak-hak sipil. 
Namun, keadilan sosial mengharuskan kita untuk terus mempertanyakan berbagai 
norma dan memikirkan kondisi-kondisi di mana kita membiarkan standar rendah 
bagi anak-anak orang lain.

Saya tak bisa membayangkan bila anak perempuan saya bekerja tanpa perlindungan 
dari pelecehan fisik atau seksual, tanpa perawatan kesehatan, hidup sederhana 
di rumah mewah orang lain, terperangkap dalam hidup dengan sedikit kebahagiaan.

Indonesia bisa memberi pelajaran kepada dunia soal kebudayaan dan kekerabatan. 
Sebagai anak Indonesia, saya mohon kita semua bersama-sama menyadari sumber 
daya yang berlimpah dan tanggung jawab yang besar. Kita dapat mengatur sektor 
pekerja rumah tangga dan melindungi anak-anak dengan lebih baik. Kita dapat 
menciptakan model perjanjian kerja tertulis dan menjamin ketersediaan kondisi 
minimum dalam hal tempat tinggal, makanan, kebebasan bergerak, dan komunikasi 
dengan keluarga para pembantu kita.

Kita dapat memaksa para majikan untuk mencatatkan nama dan usia pekerja rumah 
tangganya kepada kantor Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kita dapat 
menemukan berbagai macam cara membantu kaum miskin, membayar biaya sekolah 
hingga anak-anak mereka dapat tetap bersekolah dan tidak perlu bekerja. Kita 
dapat meningkatkan kesadaran hukum dan melibatkan masyarakat. Kita dapat 
mendesak penegak hukum untuk memerhatikan keluhan para pembantu rumah tangga. 
Kita dapat menekan pemimpin kita untuk menjadikan pekerja anak sebagai 
prioritas.

Kita harus menunjukkan kepekaan dan keberanian. Jika Indonesia hendak menjadi 
versi

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Akta Kelahiran dan Hak Anak

2009-07-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
Oleh Yulia H Coleman

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/07/23/04585920/akta.kelahiran.dan.hak.anak



Setiap tahun diperingati Hari Anak Nasional. Ini menyiratkan, negara ini 
memiliki perhatian besar kepada anak.

Di tengah semangat berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas kehidupan anak, 
masih banyak hak anak yang belum terpenuhi, di antaranya hak untuk dicatatkan 
kelahirannya.

Hak pertama anak setelah dilahirkan yang seharusnya diberikan negara adalah 
dicatatkan kelahirannya dan mendapat akta kelahiran, sebagaimana dinyatakan 
Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi Pemerintah Indonesia pada 1990.

UU No 39/1999 tentang HAM dan UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak juga 
menyebutkan, identitas anak harus diberikan oleh negara sejak anak dilahirkan, 
dituangkan dalam akta kelahiran. Kewajiban negara menyediakan akta kelahiran 
juga ditegaskan UU No 12/2006 tentang Kewarganegaraan dan UU No 23/2006 tentang 
Administrasi Kependudukan (Adminduk).

Kurang dari separuh

Namun, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2007 menunjukkan, hanya 42 
persen—kurang dari separuh— anak usia balita di Indonesia yang memiliki akta 
kelahiran.

Persentase itu lebih kecil lagi untuk keseluruhan anak (0-18 tahun). Padahal, 
dokumen ini amat penting. Berbagai instansi pemerintah maupun nonpemerintah 
meminta warga menunjukkan akta kelahiran sebelum memberi layanan kepada mereka. 
Akta kelahiran menjadi salah satu syarat untuk mendaftar sekolah, melamar 
pekerjaan, membuat KTP, SIM, dan sebagainya.

Data Susenas 2007 menemukan tiga penyebab utama anak tidak memiliki akta 
kelahiran, yaitu biaya pengurusan mahal, tidak tahu pentingnya akta kelahiran, 
dan prosedur pencatatan kelahiran yang dianggap rumit.

Pertama, biaya masih menjadi penghambat orangtua mencatatkan kelahiran anaknya. 
Padahal, Penjelasan UU Adminduk Pasal 27 Ayat 2 menyebutkan, penerbitan kutipan 
akta kelahiran tanpa dipungut biaya. Besarnya pungutan pencatatan kelahiran 
sebenarnya tidak berpengaruh signifikan bagi pendapatan daerah. Namun, banyak 
pemerintah daerah memungut biaya pencatatan kelahiran. Otonomi daerah 
seharusnya mempercepat pembebasan biaya penerbitan akta kelahiran, bukan 
menjadikan lahan menambah pendapatan.

Kedua, ketidaktahuan warga akan pentingnya akta kelahiran perlu direspons 
pemerintah dengan sosialisasi. Banyak warga kurang memahami prosedur pencatatan 
kelahiran. Padahal, keterlambatan pencatatan kelahiran bagi anak di atas usia 
satu tahun memerlukan prosedur lebih panjang dan denda hingga Rp 1 juta. 
Sosialisasi prosedur dan kebijakan pencatatan kelahiran amat diperlukan; tidak 
hanya bagi warga, tetapi juga petugas terkait. Apalagi pemerintah memiliki 
rencana strategis (renstra) semua anak Indonesia memiliki akta kelahiran pada 
tahun 2011 (Surat Edaran Mendagri Nomor 474.1/2218/SJ tahun 2008).

Ketiga, prosedur pencatatan kelahiran yang dianggap rumit perlu disederhanakan. 
Perpres No 25/2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan 
Pencatatan Sipil menyebutkan syarat pencatatan kelahiran meliputi surat 
kelahiran dari dokter/bidan/penolong kelahiran, nama dan identitas saksi 
kelahiran, kartu keluarga orangtua, KTP orangtua, dan kutipan akta nikah 
orangtua.

Sejumlah pemda, di antaranya Papua, Sulteng, Maluku Utara, dan Kalbar, telah 
membuat beragam program untuk mencapai target renstra 2011 di wilayahnya 
melalui pembebasan biaya, penyederhanaan mekanisme pencatatan, dan pelatihan 
petugas.

Pemprov DKI Jakarta, misalnya, mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI 
Jakarta No 15/2008 dan 19/2009 untuk meningkatkan kepemilikan warga atas akta 
kelahiran. Pergub ini memberi dispensasi pengurusan akta kelahiran gratis 
hingga Februari 2010 bagi warga atau anak mereka yang lahir sebelum UU Adminduk 
diterbitkan.

Tertib administrasi

Akta kelahiran merupakan bagian dari pencatatan sipil yang seharusnya mendasari 
perencanaan program pembangunan. Jika pencatatan sipil dan administrasi 
kependudukan dapat diperbaiki, masalah DPT dalam pemilu diharapkan tidak 
terjadi.

Tertib administrasi kependudukan memerlukan sistem legislasi yang baik. John 
Kingdon dalam Agendas, Alternatives and Public Policies menjelaskan, kebijakan 
publik akan efektif jika dapat diimplementasikan, biayanya ditolerir, diterima 
masyarakat, dan memiliki dukungan politis. Agar UU Adminduk berfungsi baik, 
juga diperlukan dukungan aturan pelaksanaan, anggaran, dan petugas yang 
terlatih, khususnya di tingkat pemda.

Negara-negara tetangga bisa menjadi contoh tertib administrasi kependudukan dan 
memudahkan pemetaan warganya. Australia langsung memberi akta kelahiran kepada 
setiap anak saat dilahirkan; Malaysia memberlakukan single identity card guna 
mencegah kepemilikan kartu identitas lebih dari satu.

Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, termasuk pencatatan kelahiran, 
perlu dibenahi agar renstra 2011 tercapai serta tidak ada lagi pemborosan uang 
rakyat akibat kesalahan data kependudukan. Dengan d

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mau Jadi Menterinya SBY..., Simak Empat Kriteria Ini!

2009-07-22 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/23/06442045/mau.jadi.menterinya.sbysimak.empat.kriteria.ini


JAKARTA, KOMPAS.com - Walau proses pemilu pemilihan presiden (pilpres) belum 
selesai, dengan keunggulan SBY-Boediono untuk sementara,  banyak kalangan ingin 
tahu kebijakan SBY dalam menyusun kabinetnya. Mirip tatkala melontarkan syarat  
bagi calon wakilnya untuk maju dalam pertarungan pilpres, kali ini SBY pun 
mengajukan kriteria bagi anggota kabinetnya sewaktu  ia benar-benar menang dan 
dilantik menjadi presiden RI, kelak.

Ketua Bidang Politik Partai Demokrat Anas Urbaningrum menuturkan ada empat 
kriteria bagi siapapun yang dianggap layak oleh SBY menjabat menteri atau 
pejabat setingkat menteri. Kriterianya adalah orang tersebut harus memiliki 
kecakapan, integritas, loyalitas pada tugas, dan bisa membentuk team work yang 
baik yakni seirama dengan sistem presidensial yang hendak ditegakkan oleh SBY. 
"Sekalipun dari parpol tetap harus memenuhi kriteria tersebut," kata Anas pada 
Kompas.Com, Rabu (22/7).

Lebih lanjut, Anas mengatakan urusan kabinet secara penuh diserahkan kepada 
presiden terpilih. "Kita beri kebebasan dan keleluasaan penuh sesuai dengan 
sistem presidensial yang ada kaidah hak prerogatif itu untuk memilih para 
pembantu yang terbaik," tutur Anas.

Oleh karena itu, tambahnya, pemilihan para pembantu presiden tidak berdasarkan 
titipan atau rekomendasi partai politik termasuk kesembilan belas koalisi 
partai yang mengusung pasangan SBY-Boediono. "Jadi saya kira tidak ada 
rekomendasi-rekomendasilah ya. Kontrak politik ada, tapi itu isinya platform 
dan agenda kerja. Presiden terpilih sudah tahu semua tokoh-tokoh terbaik yang 
cocok yang bisa membantu tugas presiden," kata Anas.

Terkait dengan hal tersebut, Anas mengaku di Partai Demokrat belum ada 
pembicaraan soal kabinet. Mereka berkomitmen tidak bicarakan kabinet. "Kami 
serahkan penuh pada presiden terpilih," ucap Anas.

Salah satu bukti SBY akan memegang empat kriteria dalam menyaring para 
pembantunya, terang Anas adalah ketika SBY memilih Boediono sebagai wakilnya. 
Menurut hematnya,  itu sebuah terobosan. "Logikanya bukan logika politik, 
kabinetnya itu bukan kabinet politik tapi kabinet kerja. Membantu presiden agar 
pemerintahan berjalan efektif," pungkas Anas.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap Pernyataan Presiden SBY

2009-07-22 Terurut Topik bungaran
Kalau penilaian saya, pidato SBY tidak lebih dari sampah, karena melampirkan 
data yang sudah kadaluarsa. Jadi nilainya cuma bibawah nol cuma dapat -9. Jika 
BOM kuningan dikaitkan dengan pileg dan pilres maka secara langsung SBY juga 
terlibat karena namanya masuk sebagai calon presiden tahun 2009 - 1014. Jadi 
jika ada pemeriksaan maka SBY harus bersedia jika dimintai keterangan dan SBY 
harus membuktikan bahwa SBY tidak tersangkut atau tidak terlibat dengan BOM 
Kuningan.

Jika kubu Megawati Prabowo dan JK Wiranto mensomasi SBY kemuka pengadilan maka 
SBY juga harus bisa membuktikan secara hukum didepan pengadilan bahwa kedua 
calon yang dituduhkan oleh SBY tidak terlibat dengan kaitannya dengan Bom 
Kuningan.

Kubu Megawati Prabowo dan JK Wiranto harus melaporkan SBY ke polisi, DPR, MK 
karena SBY telah mencemarkan nama baik kedua calon tsb.

SBY bisa di-impeachment karena telah membuka rahasia negara dan komentar 
ataupun pidato tendesius karena bisa menciptakan rasa tidak aman bagi 
masyarakat.  




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut

2009-07-22 Terurut Topik pudimartini
Mas,

Mahal itu relatif, hubungannnya dengan manfaat.

Air jernih di Batu Ampar Palembang murah karena bukan
barang ekonomis, harganya relatif nol. Namun di daerah
yang gersang, orang harus membayar segalon air untuk
bertahan hidup.




Adyanto Aditomo wrote:
>  
>
> Bung Pudimartini,
>  
> Battery yang merupakan bagian dari UPS tersebut berfungsi untuk 
> menstabilkan suplai daya listrik, dimana inputnya cenderung tidak stabil.
> Bila tanpa menggunakan battery, kualitas Output = Kualitas Input.
> Bila kualitas Input tidak stabil, maka kualitas otput juga tidak stabil.
> Persoalannya, harga battery ini sangat mahal, sehingga operasional 
> Pembangkit Listrik Tenaga Angin menjadi tidak ekonomis bila 
> dibandingkan dengan menggunakan genset.
>  
> Salam,
>  
> Adyanto Aditomo


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JANGAN GE-ER DENGAN 60 %

2009-07-22 Terurut Topik Ayesha Wardhani
Menurut saya, kalo bner percentage nya yang 58% itu ada golongan golput
itu adalah mreka yang tdk brani take risks untuk menentukan pemimpin
yang akan memberikan bimbingan dan arah pada negri ini. Mreka yang tidak
mau turut serta dan mreka tidak pantas mendapat julukan berpikir jernih
karena mreka tidak mnurut saya. Memang tdk ada yang sempurna diantara ke
3 kandidat itu, namun mengapa mreka tdk memilih yang terbaik diantara ke
3 nya?

 



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Zon
Sent: Wednesday, July 22, 2009 5:16 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JANGAN GE-ER DENGAN 60 %

 

  

Maaf, yang saya maksud 42% dari rakyat pemilih (yang mempunyai hak
pilih) yang menurut istilah bung Achmad Jauzi, para die hard SBY.
artinya masih ada 58% dari rakyat pemilih yang menurut istilah sebagian
orang, yang "berpikir jernih" atau "yang mempunyai alasan logis". he he
he apa iya ?

salam

zon


RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JANGAN GE-ER DENGAN 60 %

2009-07-22 Terurut Topik Ayesha Wardhani
Banyak sekali orang yang mau memilih dalam election kali ini untuk
menyampaikan suaranya. Namun mungkin karena system administrasi dan lain
sebagainya atau jug abs karena bencana misalnya daerah situ Gintung
membuat mreka tdk bs memilih dan kehilangan haknya. Bukan berarti mreka
tdk mendukung 1 dari ke 3 capres dan cawapres itu bapak. 

Trima kasih

 



From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Asep
Kurniawan
Sent: Wednesday, July 22, 2009 6:50 PM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JANGAN GE-ER DENGAN 60 %

 

  

LEBIH LURUS LAGI, bahwa prosentase terbesar pemilih tidak ada yang
memilih ketiga pasang kandidat itu. Dengan kata lain, jika mau
disimpulkan sembarang, KETIGA PASANG KANDIDAT ITU TIDAK DIINGINKAN oleh
prosentase terbesar pemegang hak pilih. Hanya saja, sistem demokrasi di
negara manapun akan mengabaikan pemilih yang tidak menggunakan hak
pilihnya dalam penghitungan suara, kan?



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KOMPAS bahan tertawaan! Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan

2009-07-22 Terurut Topik Alfred Alinazar
Diskusi ini -walaupun dianggap sudah basi- menurut saya sangat menarik.
Sebagian besar partisipan diskusi ini PERCAYA bahwa manusia pernah
mendarat di bulan.
Namun saya belum melihat bahwa ada yg benar-benar TAHU bahwa manusia
pernah mendarat di bulan.

Bukti2 yg ditunjukkan baru menunjukkan bahwa ada SESUATU yg pernah
mendarat di bulan.
Sesuatu itu -seperti kata pak Rudyanto- bisa jadi adalah sebuah
pesawat tanpa awak dan belum tentu MANUSIA.

Posisi saya bukan pro dan bukan kontra. Saya dalam posisi agnostik
untuk kasus ini, alias saya nggak tahu apakah manusia memang pernah
mendarat di bulan atau belum pernah. Namun saya tertarik untuk
mengetahui lebih lanjut.

Mungkin saya yg terlewat, ada yg bisa menuliskan lagi bukti2 bahwa
MANUSIA sudah pernah mendarat di bulan?

salam,

-bank al-

2009/7/22 rudyanto_nebeng :
> Pak Jovin,
>
> Kesamaan Liga Primera dan Misi ke Bulan adalah sanggup membelanjakan ratusan 
> juta dollar untuk bisa menjadi JUARA. Real Madrid untuk meraih TREBLE (Juara 
> Piala Champions,Juara La Liga, Juara Piala Raja) dengan cara membentuk LOS 
> GALACTICOS JILID 2, AS/Uni Soviet untuk menjadi JUARA di bidang eksplorasi 
> ruang angkasa.
>
> Pak Jovin tahu dari mana bahwa Mariana Trench benar-benar pernah dicapai? Itu 
> kuncinya. Pak Jovin tahu dari mana bahwa Neil Armstrong pernah mendarat di 
> bulan. That is the devil...
>
> Saya tidak pernah meragukan bahwa Christopher Columbus menemukan dunia baru 
> (AMERIKA). Karena kita semua bisa ke sana untuk membuktikannya.
>
> Sama seperti saya menunjukkan foto bareng dengan Angelina Jolie. Pak Jovin 
> bisa meng-KONFIRMASI bahwa itu benar Angelina Jolie, karena Pak Jovin tahu 
> wajah Angelina Jolie seperti apa. Kalau saya tunjukkan foto bareng dengan 
> Inem, bisakah Pak Jovin KONFIRMASI bahwa itu benar Inem?
>
> Nampaknya perlu saya tunjukkan hubungan Angelina Jolie dengan Bulan (nanti 
> katanya jauh banget), yang pasti bukan sekitar datang bulan :)
>
> Tidak ada orang lain selain para Astronaut AS (yang katanya) pernah mendarat 
> di Bulan. Bagaimana pihak lain bisa konfirmasi? Suasana bulan saja tidak 
> tahu, selain yang diceritakan Astronaut AS. Kalau orang tidak pernah tahu 
> wajah Angelina Jolie, bagaimana bisa mengiyakan bahwa foto saya dengan 
> Angelina Jolie memang valid?
>
> SAINS memang BUKAN DEMOKRASI. Sekarang TUNJUKKAN bahwa SAINS bisa membuktikan 
> bahwa MANUSIA PERNAH MENDARAT DI BULAN (bukan cuma katanya doang). Kalau cuma 
> KATANYA DOANG, mari kita tentukan secara DEMOKRASI. Kalau yang PERCAYA lebih 
> banyak, gak masalah kok, itu tidak akan mengubah KEYAKINAN saya. Kayak 
> pilpres gitu lho...
>
> Best Regards,
> Rudyanto
> Sesama Rudy, dilarang saling mendahului :)


[Forum-Pembaca-KOMPAS] film dokumenter "40 Years of Silence"

2009-07-22 Terurut Topik Anastasia Putu
"40 Years of Silence"
80 menit/subtitle bahasa Indonesia/elemental productions/2008
director: Rob Lemelson


Film ini adalah kisah empat keluarga Indonesia yang menjadi korban tragedi 
1965-1966.
Keluarga Lanny di Jawa Tengah, keluarga Budi di Jogjakarta, Degung dan Kereta 
di Bali.

Alex, ayah Lanny adalah tokoh Baperki, suatu organisasi yang dianggap berkaitan 
erat dengan PKI (Partai Komunis Indonesia). Penangkapan dan kematian Alex telah 
mengubah kehidupan Lanny sekeluarga. Ibu Lanny mendidik anak-anaknya dengan 
keras.
Lanny ditolak masuk Fak Kedokteran UGM karena Ibunya tidak memiliki cukup uang 
sejumlah yang diminta UGM.

Budi mengalami trauma dan dendam akan apa yang dialami Kris, kakaknya, yang 
mengalami cap sebagai anak PKI. 
Kris dianiaya, dihina, dan masa depannya hancur. Kris menjadi anak jalanan. 
Budi seperti hidup di dua dunia, hitam dan putih, dendam dan bersabar.
"40 Years of Silence" mengikuti perkembangan kejiwaan Budi selama 
bertahun-tahun.

Orang tua Degung adalah tokoh penting pendukung Soekarno.
Mereka menjadi korban tragedi tersebut pada saat Degung masih berumur lima 
tahun.
Degung kecil juga menyaksikan pembunuhan seorang Mantrinya yang baik hati.
Degung dibesarkan oleh pekerja seks komersial. Degung masuk dalam dunia 
intelektual dan kebudayaan. 

Kereta menyaksikan pembunuhan-pembunuhan terhadap orangtua dan keluarganya.
Kereta mengalami trauma yang berat. Saat ini Kereta hidup dengan roh-roh yang 
merasuki dirinya.

Rob
Lemelson memberikan diagnosa Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
terhadap keempat keluarga tersebut. Peristiwa politik memberikan peran
terbesar dalam trauma jutaan orang Indonesia.

Tiga Sejawan, Romo Baskara T Wardaya, John Roosa dan Geoffrey Robinson, 
menerangkan temuan-temuan dalam penelitian mereka mengenai tragedy tersebut.
Bahwa pembunuhan massal itu diorganisasikan dan berkaitan erat dengan politik 
nasional dan internasional masa perang dingin. 
Soekarno mengambil jalan nonblok, dan itu artinya dianggap pro komunis oleh 
Amerika Serikat.
Amerika Serikat kemudian mendukung Angkatan Darat untuk menghancurkan kekuatan 
Soekarno.

Pembunuhan massal th 1965/1966 belum dikenal luas di Indonesia. 
Diperkirakan
500,000 sampai satu juta orang telah dibunuh pada pertengahan oktober
1965 sampai April 1966. Ratusan ribu lainnya ditahan dan dikirimkan ke
kamp selama bertahun-tahun, tanpa proses pengadilan. Puluhan ribu
meninggal di dalam kamp-kamp penahanan.
Peristiwa ini adalah salah satu kejahatan kemanusiaan yang belum terungkap di 
Indonesia.

salam
Anas   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kenapa Rakyat Indonesia Miskin?

2009-07-22 Terurut Topik pudimartini
hal seperti ini harus terus dimunculkan dan dibiscarakan
hingga tingkat grass root  dan bisa mulai darei gardu ronda
untuk membangun kesadaran kolektif bangsa



bakri arbie wrote:
>
>
> Yth Rekan milis,
>
> Diskusi di Forum Soegeng Sarjadi menjelang PILPRES sangat menarik
> untuk disimak.
> Ada beberapa hal penting yang dibahas yaitu kepekaan etis dari para 
> pemimpin baik eksekutif maupun legislatif, yang kalau tidak berjalan 
> baik akhirnya seluruh tatanan termasuk yudikatif akan terpengaruh.
>
> Dari segi ekonomi,ibu Dr Hendri Saparini,menguraikan,bahwa sebenarnya 
> seluruh kekayaan ekonomi di Indonesia ini adalah milik rakyat.
> Dan dari 100 % milik rakyat kira-kira 20 % dititipkan
> melalui penyelenggara negara untuk dapat mengelola agar ekonomi dan 
> kesejahteraan rakyat dapat tumbuh dengan lebih baik.
> Jadi janganlah para pemimpin/elit merasa menjadi eigenaar republik 
> (ungkapan Bung Karno dulu), seolah menjadi pemilik RI dan sama sekali 
> melupakan amanah yang dititipkan oleh rakyat.
>
> Istilah baru
> dalam Sistem Inovasi Nasional, penyelenggara negara adalah "cost centre"
> yang bertugas untuk menjadi katalisator, pemicu dan pemacu tumbuhnya 
> kesejahteraan,
> pendidikan dan perasaan damai bagi rakyat.
> Namanya juga "cost centre" jadi titipan rakyat berupa biaya APBN untuk 
> bisa menjadikan rakyat lebih sejahtera.
> Katalisator untuk tumbuhnya dunia usaha atau "profit centre",baik 
> usaha kecil menengah maupun usaha besar.
> Makin banyak "profit center" yang tumbuh dan sukses,maka makin 
> tumbuhlah ekonomi
> dan sekaligus terciptalah pekerjaan bagi rakyat banyak.
>
> Sesuatu usaha baik mikro,kecil,menengah dan besar bisa maju kalau 
> terdapat jalinan
> ekonomi yang tumbuh diatas dasar "knowledge based economy".dan hal ini 
> bisa tumbuh diatas apa yang disebut masyarakat yang mempunyai 
> "knowledge based society".
>
> Jadi sangat terlihat betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi tumbuhnya 
> suatu bangsa agar menjadi kuat, sejahtera dan berdaya saing.
>
> Amanah kecerdasan yang hanya bermakna kalau pendidikan diberi porsi 
> yang wajar sehingga seluruh rakyat
> Indonesia mempunyai akses untuk dapat menuntut ilmu dan
> begitu pula setiap orang dapat mempunyai kesempatan untuk berusaha, 
> dan untuk kesemua ini 20% ekonomi rakyat dititipkan kepada 
> penyelenggara negara untuk mengelola
> anggaran agar bisa menjadi katalisator yang baik dan bukan jadi 
> parasit dalam menumbuhkan apa yang dicita-citakan rakyat.
>
> Contoh ketidak pekaan etis adalah,misalnya seorang Bupati dengan mobil 
> Mercynya
> atau Camry-nya dibeli khusus untuk didaerah sebagai gengsi,padahal 
> jalan di kabupaten
> itu hanya ada 20 km jalannya yang mulus.
> Seorang pejabat,dirumahnya terdapat beberapa buah chandelier yang 
> harganya 1 milyar rupiah,padahal disekitarnya masih terdapat warga 
> yang hidup dibawah Rp 20.000 sehari bahkan kurang.Sudah naik haji 
> beberapa kali.
> Mungkin beliaunya lupa bagaimana sederhananya hidup dari Nabi Mohammad 
> SAW.
> Disini menunjukkan ketidak pekaan etis,tidak adanya kesadaran sebagai 
> warga negara,juga tidak adanya kepemimpinan yang adil.
>
> Amanah rakyat ini kalau dihayati oleh pemenang PILEG dan PILPRES,
> maka saya optimis rakyat Indonesia tidak akan MISKIN.
>
> Salam Hormat,
> Bakri Arbie.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] offstream films&images menyelenggarakan pemutaran film dokumenter "40 Years of Silence"

2009-07-22 Terurut Topik Anastasia Putu


film dokumenter mengenai korban tragedi 1965/66

"40 Years of Silence"
(www.40yearsofsilence.com)
director: Rob Lemelson


offstream films&images
mengadakan pemutaran film "40 Years of Silence" untuk kali pertama di 
Indonesia, 
pada hari Kamis tgl 23 Juli 2009 di Goethe Institut jakarta.

jam 18.00registrasi
dan ambil tiket dulu, ngeteh, ngopi dulu, lalu 
jam 18.30masuk teater
jam 20.30bincang-bincang bersama:
Rob Lemelson - film director
Romo Baskara T Wardaya - sejarawan Univ Sanata Dharma 
Jogjakarta
Asfinawati - Direktur LBH Jakarta
Stanley Adi Prasetyo - Komisioner Komnas HAM

reservasi untuk mendapatkan tiket gratis, silakan melalui:
www.offstream.tv
kemudian ke "public event", dan klik "documentary film screening"


salam
Anas   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JANGAN GE-ER DENGAN 60 %

2009-07-22 Terurut Topik bungaran
Soal 60 persen suara perlu juga dianalisa:
1. Jumlah pemilih pada DPT apa sama dengan jumlah pemilih pada saat pemilu dan 
berapa persen jumlah pemilih golput yang tidak memilih.
Artinya input = output. Artinya jika jumlah pemilih 50 juta maka output yang 
dihitung harus sama dgn jumlah pemilih yang berjumlah 50 juta. Artinya KPU 
harus menghitung berapa persen jumlah golput.

Misalnya : A = 40% B=30% C= 10 persen maka Golput= 20% Jadi jika golput tidak 
dihitung perhitungan bisa menjadi A=60% B=30% C=10persen atau A= 50% B=35% C= 
15%

2. Jika jumlah pemilih 175 juta, apakah ada bukti rekap yang bisa membuktikan 
tidak ada pemilih siluman(Nama ganda dengan NIK yang sama).

3. Data KPU menunjukan daftar pemilih tetap berjumlah 175 juta dari 230 juta 
jadi sekitar 55 juta belum mencapai umur 17 tahun utk terdaftar di DPT. Apakah 
pemilih yang berjumlah 175 juta bisa dibuktikan oleh umur minimum 17 tahun atau 
jika belum 17 tahun bisa dibuktikan dengan surat nikah.

5. Apakah jumlah pemilih yang 175 juta tidak terdapat jumlah orang yang telah 
meninggal dunia, atau telah menjadi sepuh sehingga tidak mampu datang ke TPS. 
Apakah ada berita acara dari seluruh di TPS yang membuktikan kehadiran pemilih 
di ratusan ribu TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. Bisa saja karena sudah 
sepuh atau sdh meninggal kemudian ditusuk oleh panitia TPS yang berpihak pada 
satu calon.

6.Jika nama yang terdaftar menjadi golput, apakah ada berita acara yang 
membuktikan bahwa pemilih yang terdaftar di DPT tidak memilih (karena sesuatu 
hal).

7. Apakah karena pemilih memilih bukan SBY kemudian panitia di TPS 
mempersalahkan sebagai suara yang tidak sah. Apakah surat suara yang tidak sah 
bisa dibuktikan dengan berita acara. Persepsi soal surat yang tidak sah oleh 
panitia di TPS bisa merugikan calon lain.
Misalnya: Jika ada 30 juta surat tidak sah apakah KPU bisa melampirkan 30 juta 
surat yang tidak sah tersebut jika ada delik aduan dari calon presiden yang 
merasa dirugikan.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Asep Kurniawan  wrote:
>
> Perhitungannya tampaknya benar. Berarti Bung Achmad Jauzi harus koreksi. 
> Ternyata yang memilih SBY_Boediono jauh
> lebih besar prosentasenya dibanding golput. Ini juga koreksi atas posting 
> saya sebelumnya. Soal apa alasan memilih, sudah sering dibahas dalam diskusi 
> masa kampanye dulu. Intinya, masing2 kandidat pasti punya pemilih yang "tidak 
> rasional". Baca saja posting2 lama dalam arsip milist. Thanks.
>
> Salam,


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap Pernyataan Presiden SBY

2009-07-22 Terurut Topik prabowo bobbie
Untuk bisa menafsirkan dan mengatakan benar dan salah atas sesuatu hal, tidak 
perlu ilmu yang memadai dan terlalu tinggi, tidak harus sekolah tinggi dan 
mempunya ilmu tertentu. Yang penting memakai Kejujuran dan Hati Nurani,. 
itu saja cukup.

Sumbernya kan sudah jelas, "pidato" presiden sekitar jam 1 siang di Metro TV 
atau TVone hari Jum'at tanggal 17 Juli 2009 ( Jangan memakai transkrip pidato 
yang dibagikan beberapa hari kemudian ).

Kalau diperlukan "ilmu dan pengetahuan yang memadai" hanya untuk untuk 
menafsirkan pidato tersebut ? terus buat apa pidato yang akan bisa ditafsirkan 
ber-macam2 seperti sekarang ini ? Yang salah yang pidato atau yang mendengarkan 
?
Sekarang bilang pidatonya dipelintir dan bagi2 transkrip pidato tersebut, dan 
bilang tidak menuduh siapa2...

"Sing becik ketitik, sing ala ketara"  - memakai kata2 dari daerah asal mbah 
Marijan.





- Original Message 
From: "atriza_...@yahoo.co.id" 
To: Forum Kompas 
Sent: Wednesday, July 22, 2009 12:00:21 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap 
Pernyataan Presiden SBY

Inilah susah nya masyarakat kita,senangnya selalu berpolemik ria...Mantan 
Kepala BIN itu mungkin tidak ingin memperkeruh suasana dg terpancing pertanyaan 
yg sifat nya asumsi yg belum tentu benar,beliau cuma bilang "kok malah jadi 
ribut begini sih...seharusnya kita bersatu...kita kejar,tangkap Noordin M Top". 
Saya pikir memang seharusnya begitu beliau menjawab,sebagai seorang tokoh 
intelijen yg pasti akan dijadikan referensi dari setiap pernyataannya.  
  Beberapa tahun lalu di waktu awal musim bom,beliau sbg Kepala BIN 
pernah mengingatkan bahwa jaringan teroris internasional sudah masuk ke 
Indonesia.Tapi beberapa kalangan meragukan hal tersebut,lebih senang 
berpolemik...Susah juga kalau semua orang merasa benar,lebih parah lagi mereka2 
yg tidak punya ilmu dan pengetahuan memadai tapi tetap ngotot merasa 
benar.Sumber nya cuma dari koran dan gosip. 
   Salam.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KAHMI: Pilpres 2009 Terburuk Sepanjang Sejarah RI

2009-07-22 Terurut Topik wahyu handoyo
bagaimana mungkin mrk lupa kualias pemilu selama Orde Baru?
penyederhanaan partai (fusi) --in some cases dengan pemaksaan, pemberlakuan
azas tunggal, penetapan ketua partai yang direstui pemerintah, jaringan
militer untuk memastikan kemenangan Golkar, pelarangan partai punya pengurus
hingga ke tingkat desa(termasuk floating mass), keistimewaan buat golkar
(termasuk birokrasi yang memihak), dibatasinya kebebasan pers, disediakannya
jatah untuk TNI/polri duduk di parlemen tanpa pemilu.

salam prihatin

2009/7/23 im_armando 

>
>
> Kalau KAHMI sampai menganggap bahwa pemilu 2009 lebih buruk dari pemilu
> 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997... pasti ada persoalan serius dalam cara
> berpikir para alumni HMI ini
>
> ade armando
>
>
> --- In 
> Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com,
> "Agus Hamonangan"  wrote:
> >
> > Laporan wartawan Persda Network Ade Mayasanto
> >
> >
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/21/19052693/kahmi.pilpres.2009.terburuk.sepanjang.sejarah.ri
> >
> >
> >
> > JAKARTA, KOMPAS.com — Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)
> menilai, Pemilu Presiden 2009 merupakan pesta demokrasi terburuk sepanjang
> Indonesia berdiri. Pilpres berlangsung dengan kekurangan, meski Indonesia
> sudah berkali-kali melakoni hajatan nasional tersebut.
> >
> > Hal ini ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Majelis Nasional KAHMI Fuad
> Bawazier seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil
> Presiden, Jakarta, Selasa (21/7).
> >
> > "Walaupun yang menang ini adalah JK, tetap penilaian KAHMI ini adalah
> pilpres terjelak," ujar Fuad.
> >
> > Menurut Fuad, KAHMI tidak mempunyai kebanggaan atas penyelenggaraan
> Pilpres 2009. Pasalnya, kekurangan dan kelemahan yang terjadi semestinya
> tidak terjadi pada negeri yang berkali-kali melaksanakan pemilu dan pilpres.
> >
> > "Ibu Megawati boleh berbangga, Pemilu 2004 berjalan bagus, Pak Habibie
> juga pemilunya bagus. Pak Soeharto kurang demokratis tapi tidak ada masalah
> dengan DPT. Begitu juga dengan Bung Karno," urainya.
> >
> > Kehadiran Fuad Bawazier di Istana Wapres sedianya melaporkan perihal
> kesepakatan bersama islah KAHMI versi presidium dan presidensial yang
> dilakukan pada 30 Juni lalu. Kesepakatan bersama yang disaksikan Jusuf Kalla
> dan Akbar Tandjung yang sama-sama menjadi Wakil Ketua Dewan Penasihat KAHMI.
> >
> > Menurut rencana, penyatuan dua organisasi akan ditindaklanjuti dengan
> kegiatan Munas bersama KAHMI pada 10 Oktober mendatang.
> >
> > Munas KAHMI tersebut menjadi resepsi peringatan hari ulang tahun ke-43
> KAHMI dan silaturahim Idul Fitri keluarga besar KAHMI.
> >
> > Turut hadir pada pertemuan bersama Kalla antara lain Ketua Harian
> Presidium Majelis Nasional KAHMI Abdul Asri Harahap.
> >
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KOMPAS bahan tertawaan! Manusia Belum Pernah Mendarat di Bulan

2009-07-22 Terurut Topik Jovin Rudi Atmanto
Oooh jadi kalau saya gunakan logika anda dalam mengambil kesimpulan:
"Tidak ada orang lain selain para Astronaut AS (yang katanya) pernah mendarat 
di Bulan. Bagaimana pihak lain bisa konfirmasi?"

Kalau astronot eropa nanti mendarat di bulan juga belum terbukti karena hanya 
astronot eropa yang bisa membuktikan.

Kalau astronot afrika nanti mendarat di bulan juga belum terbukti karena hanya 
astronot afrika yang bisa membuktikan.

Kalau astronot malaysia nanti mendarat di bulan juga belum terbukti karena 
hanya astronot malaysia yang bisa membuktikan.

Kalau seluruh astronot nanti mendarat di bulan juga belum terbukti karena hanya 
para astronot yang bisa membuktikan.

Jadi untuk bs membuktikan maka every single citizen di bumi harus mendarat di 
bulan ya pak?

Salam dari sesama Rudy

Jovin

Jovin R. Atmanto
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rudyanto_nebeng 

Date: Wed, 22 Jul 2009 13:10:57 
To: 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KOMPAS bahan tertawaan! Manusia Belum  
Pernah Mendarat di Bulan


Pak Jovin,

Kesamaan Liga Primera dan Misi ke Bulan adalah sanggup membelanjakan ratusan 
juta dollar untuk bisa menjadi JUARA. Real Madrid untuk meraih TREBLE (Juara 
Piala Champions,Juara La Liga, Juara Piala Raja) dengan cara membentuk LOS 
GALACTICOS JILID 2, AS/Uni Soviet untuk menjadi JUARA di bidang eksplorasi 
ruang angkasa.

Pak Jovin tahu dari mana bahwa Mariana Trench benar-benar pernah dicapai? Itu 
kuncinya. Pak Jovin tahu dari mana bahwa Neil Armstrong pernah mendarat di 
bulan. That is the devil...

Saya tidak pernah meragukan bahwa Christopher Columbus menemukan dunia baru 
(AMERIKA). Karena kita semua bisa ke sana untuk membuktikannya.

Sama seperti saya menunjukkan foto bareng dengan Angelina Jolie. Pak Jovin bisa 
meng-KONFIRMASI bahwa itu benar Angelina Jolie, karena Pak Jovin tahu wajah 
Angelina Jolie seperti apa. Kalau saya tunjukkan foto bareng dengan Inem, 
bisakah Pak Jovin KONFIRMASI bahwa itu benar Inem?

Nampaknya perlu saya tunjukkan hubungan Angelina Jolie dengan Bulan (nanti 
katanya jauh banget), yang pasti bukan sekitar datang bulan :)

Tidak ada orang lain selain para Astronaut AS (yang katanya) pernah mendarat di 
Bulan. Bagaimana pihak lain bisa konfirmasi? Suasana bulan saja tidak tahu, 
selain yang diceritakan Astronaut AS. Kalau orang tidak pernah tahu wajah 
Angelina Jolie, bagaimana bisa mengiyakan bahwa foto saya dengan Angelina Jolie 
memang valid?

SAINS memang BUKAN DEMOKRASI. Sekarang TUNJUKKAN bahwa SAINS bisa membuktikan 
bahwa MANUSIA PERNAH MENDARAT DI BULAN (bukan cuma katanya doang). Kalau cuma 
KATANYA DOANG, mari kita tentukan secara DEMOKRASI. Kalau yang PERCAYA lebih 
banyak, gak masalah kok, itu tidak akan mengubah KEYAKINAN saya. Kayak pilpres 
gitu lho...

Best Regards,
Rudyanto
Sesama Rudy, dilarang saling mendahului :)




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KAHMI: Pilpres 2009 Terburuk Sepanjang Sejarah RI

2009-07-22 Terurut Topik Suhaimi
Hare gene percaya ama Fuad Bawazier ? he he he ...manusia kutu loncat (dari 
Golkar loncat ke PAN) bersama Amien Rais menendang Habibie sekaligus 
mengharamkan Megawati jadi Presiden untuk kemudian mendorong Gus Dur dengan 
bersungut-sungut ke para Kyai sepuh NU, karena merasa dicuekin oleh Gus Dur, 
maka banting stir merapat ke Megawati guna mendongkel Gus Dur, karena dari 
Megawati juga ga dapat apa-apa gabung dengan Wiranto bentuk Hanura dan kini 
Hanura dalam pileg lalu hanya dapat suara dibawah 3% saja so, mo loncat kemana 
lage dia ? pantas aja dia dimaki-maki ama si Poltak Ruhut Sitompul, liat aja 
perilaku "Preman" nya dalam dialog di tvOne tadi malam yang seenaknya bilang 
dua orang perwakilan dari Tim Sukses SBY-BOEDIONO (yang diwaliki dari PKS & P3) 
hanya sebagai pion partai demokrat.

Salam hangat,
Suhaimi



  - Original Message - 
  From: im_armando 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 22, 2009 10:32 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KAHMI: Pilpres 2009 Terburuk Sepanjang 
Sejarah RI


Kalau KAHMI sampai menganggap bahwa pemilu 2009 lebih buruk dari pemilu 
1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997... pasti ada persoalan serius dalam cara 
berpikir para alumni HMI ini

  ade armando

  --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan" 
 wrote:
  >
  > Laporan wartawan Persda Network Ade Mayasanto
  > 
  > 
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/21/19052693/kahmi.pilpres.2009.terburuk.sepanjang.sejarah.ri
  > 
  > 
  > 
  > JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) 
menilai, Pemilu Presiden 2009 merupakan pesta demokrasi terburuk sepanjang 
Indonesia berdiri. Pilpres berlangsung dengan kekurangan, meski Indonesia sudah 
berkali-kali melakoni hajatan nasional tersebut.
  > 
  > Hal ini ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Majelis Nasional KAHMI Fuad Bawazier 
seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, 
Jakarta, Selasa (21/7).
  > 
  > "Walaupun yang menang ini adalah JK, tetap penilaian KAHMI ini adalah 
pilpres terjelak," ujar Fuad.
  > 
  > Menurut Fuad, KAHMI tidak mempunyai kebanggaan atas penyelenggaraan Pilpres 
2009. Pasalnya, kekurangan dan kelemahan yang terjadi semestinya tidak terjadi 
pada negeri yang berkali-kali melaksanakan pemilu dan pilpres.
  > 
  > "Ibu Megawati boleh berbangga, Pemilu 2004 berjalan bagus, Pak Habibie juga 
pemilunya bagus. Pak Soeharto kurang demokratis tapi tidak ada masalah dengan 
DPT. Begitu juga dengan Bung Karno," urainya.
  > 
  > Kehadiran Fuad Bawazier di Istana Wapres sedianya melaporkan perihal 
kesepakatan bersama islah KAHMI versi presidium dan presidensial yang dilakukan 
pada 30 Juni lalu. Kesepakatan bersama yang disaksikan Jusuf Kalla dan Akbar 
Tandjung yang sama-sama menjadi Wakil Ketua Dewan Penasihat KAHMI.
  > 
  > Menurut rencana, penyatuan dua organisasi akan ditindaklanjuti dengan 
kegiatan Munas bersama KAHMI pada 10 Oktober mendatang. 
  > 
  > Munas KAHMI tersebut menjadi resepsi peringatan hari ulang tahun ke-43 
KAHMI dan silaturahim Idul Fitri keluarga besar KAHMI.
  > 
  > Turut hadir pada pertemuan bersama Kalla antara lain Ketua Harian Presidium 
Majelis Nasional KAHMI Abdul Asri Harahap.
  >



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Need Info PHK

2009-07-22 Terurut Topik Yanuar Rizky
1. PHK tidak boleh dilakukan saat hamil
2. Filosofi hukum di UUK 13/2003, PHK tidak boleh dilakukan selain
karena "bangkrut" atau "perbuatan pidana"
3. Kalau indisipliner, harus diikuti dulu Teguran tertulis.. sampai
SP3.. jarak diantara semaunya itu 6 bulan.. jadi kalau prosudural
karena kinerja akan  makan waktu 24 bulan sejak teguran lisan
diberikan
4. Solusinya, PHK yang sah kalau ada penetapan, yang disepakati kedua
belah pihak..Jadi, kalau surat PHK dari manajemen harus ada
tanda-tangan kesepakatan dari ter-PHK, serta kalau anda anggota
Serikat Pekerja harus ada berita acara kesepakatan bipatrit antara
SP-Manajemen dengan kuasa anda ke SP.. kalau anda tidak mau, bisa kok
dengan melepaskan kuasa ke SP
5. Sepanjang anda belum sepakat, tidak ada PHK, dan anda berhak untuk
terujs digaji dsb-nya dan wajib datang bekerja
6. Jadi, caranya anda harus perselisihkan masalah PHK-nya, jangan
"bersepakat". Untuk beracara, ke dinas tenaga kerja sampai ke
pengadilan hubungan industrial...
7. Untuk lebih teknis, silahkan kontak kawan saya (Timbul Siregar,
dalam cc e-mail) yang biasa beracara soal ini

Tetap semangat, dan terus optimis untuk memperjuangkan hak yang
dilindungi Undang Undang...

Salam Solidaritas,
-Yanuar Rizky-
mail to: ri...@elrizky.net
on the net: http://www.elrizky.net
elrizkyNet::dari RT-RW ke Internet menuju Pasar Modal::


2009/7/22 Asep Kurniawan :
>
>
> Bung Yanuar Rizky, salah satu member yang cukup aktif di milist ini adalah
> presiden salah satu organisasi pekerja. Mudah-mudahan beliau bisa membantu.
>
> Salam,
>
> 
> Dari: sh.ronald 
> Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
> Terkirim: Rabu, 22 Juli, 2009 15:10:11
> Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Need Info PHK
>
> Minta pencerahan tentang PHK seorang karyawati dalam keadan hamil 34 minggu.
> Alasan PHK adalah performance. Karyawati telah bekerja selama 1 tahun 8
> bulan dan turunnya surat PHK tanpa prosedur yang berlaku ( Teguran lisan dan
> tertulis 1,2 dan 3 )
>
> Apakah ada solusi yang win-win solution dalam kasus ini, meskipun dalam
> Undang Undang Naker bahwa PHK terhadap karyawati boleh saja meskipun dalam
> keadaan hamil. Tetapi alangkah tidak manusiawi jika PHK di jatuhkan saat
> karyawati itu sedang hamil tua?
>
> Mohon pendapat Bapak/Ibu sekalia.
>
> Terima kasih. Dominus Vobiscum


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja HKBP Parung Dibongkar SATPOL PP

2009-07-22 Terurut Topik jacky kussoy
Mungkin 'orang kite' masih punya habit, mengikuti 'arah angin'. Jadi, kalau gak 
ikut ngomongin SBY, takut dicap ketinggalan jaman kale. Yang jelas, apa yang 
dilakukan oleh Satpol PP itu jelas memprihatinkan dan lagi-lagi pemerintah yang 
sekarang ini seolah olah tak bisa berbuat banyak terhadap hal-hal seperti itu. 
Padahal, ketiga capres termasuk pemenangnya beberapa waktu lalu sempat menebar 
janji di pesawat tepe, akan setia terhadap yang namanya UUD'45 

--- Pada Kam, 23/7/09, =SOEWARSO=  menulis:

Dari: =SOEWARSO= 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja HKBP Parung Dibongkar SATPOL PP
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 23 Juli, 2009, 9:16 AM






 





  Sepertinya miliser FPK lebih tertarik meributkan sosok SBY 
daripada bersuara soal ketidakadilan yg dialami minoritas bangsa ini...kenapa 
ya? Katanya demokratis, katanya menegakkan hukum dan UU, katanya pancasilais, 
katanya membela rakyathanya katanya?

Yang menang, yang kalah, yg belum dilantik, tapi sudah lupa 1 janji...



Halah..gitu kok dibela-belain bertengkar di milis?



Regards,



Soewarso ongkowinarto



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Konferensi Media: Pembukaan Indonesia ICT Award (INAICTA) 2009

2009-07-22 Terurut Topik Fannie Waldhani






Membangun Bangsa Dengan Kreatifitas Digital dan Pembukaan INAICTA 2009

 

Rekan media yang terhormat,

 

Ajang kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Award) 2009 yang telah berlangsung
beberapa bulan terakhir ini berhasil memperlihatkan kemampuan bangsa kita dalam
berinovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Suatu kemajuan
signifikan yang diharapkan memudahkan langkah dalam berkompetisi di berbagai
bidang usaha di pasar internasional. 

 

Dengan mengangkat tema ‘Digital Creative for Nation Building’,
INAICTA 2009 mempunyai visi memposisikan ICT (information and communication
technology) sebagai variabel yang memungkinkan untuk dimanfaatkan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan martabat bangsa di dunia
international.  

 

Pada tanggal 28-29 Juli 2009, INAICTA 2009 akan digelar dan memberi
kesempatan semua lapisan dalam komunitas Teknologi Informasi dan Komunikasi 
(TIK)
di Indonesia untuk mengikuti berbagai kegiatan. Pengunjung dan komunitas TI
tanah air dapat mengikuti berbagai seminar mengenai animasi, e-business,
juga game dan mobile. Jajaran workshop juga dapat menambah
pengetahuan insan TI dalam animasi dan pengembangan game, Robot for Kids,
Blog dan Wikipedia. 

 

Terkait dengan hal ini, panitia INAICTA (Indonesia ICT Award) 2009 beserta
Departemen Komunikasi dan Informatika mengundang Anda untuk menghadiri acara
temu media yang akan dihadiri oleh Bpk. Mohammad Nuh, Menteri
Komunikasi dan Informatika. 

 

Acara ini dilaksanakan pada:

 

Tanggal  
: Jumat, 24
Juli 2009 

Waktu
: 12:30 –
15:05 WIB

Lokasi 
: Kantor
Departemen Komunikasi dan Informatika (Lt. 7)

 Jl. Medan Merdeka Barat No. 9
Jakarta 10110

 

Untuk informasi lebih lanjut dan konfirmasi kehadiran Anda, silakan
menghubungi Fannie Waldhani (0812 81005252, fannie.waldh...@indopacedelman.com)
atau Renny Rengganis (0813 19 322 733, renny.rengga...@indopacedelman.com)
di nomor (021) 721 59000.

 

Besar harapan kami dapat bertemu dengan rekan-rekan media di acara ini.

 

Terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang diberikan.

 

Salam,

Fannie Waldhani







  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Alasan, Mengapa Noordin M.Top Diduga Intelejen Asing

2009-07-22 Terurut Topik Arif Hidayat
  Inilah Alasan, Mengapa Noordin M.Top Diduga Intelejen Asing  
 
 
  Maubaca.com.- Pengeboman Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton Jum'at 
(17/7) disinyalir didalangi oleh intelegen asing yang sengaja disusupkan di 
Indonesia. Salah satunya adalah teroris kawakan bernama Noordin M. Top. Banyak 
pihak dan pengamat menduga Noordin M. Top sengaja disusupkan ke Indonesia untuk 
menganggu keamanan dan perekonomian Indonesia.

  Dari beberapa komentar pengamat dan elitis di negeri ini terangkum, 
Noordin M. Top sengaja disusupkan oleh Malaysia untuk melakukan serangkaian 
pengeboman di Indonesia.

  Berikut beberapa alasan yang mendasari dugaan Nurdin M.Top sebagai 
Intelegen Malaysia
  1.Noordin M. Top warga negara Malaysia
  2.Salah seorang teroris yang berhasil dilumpuhkan dan terbunuh di 
Indonesia yakni Dr. Ashari juga merupakan warga Malaysia.
  3.Pembantu terdekat atau tangan kanan Noordin M. Top yang bernama 
Zulkifli juga merupakan warga Malaysia

  selengkapnya http://maubaca.com/serba-serbi/
 


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja HKBP Parung Dibongkar SATPOL PP

2009-07-22 Terurut Topik daniel_elisabet
Mas Imam,
Saya terharu dengan pendapat Anda. Saya rasa pandangan ini yang harus dibangun 
di negeri ini. Btw, ada juga feature Kompas hari ini ttg Irfan Amalee dgn Peace 
Generation nya. Saya rasanya ingin terlibat.

Peace
Daniel
Makassar
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: imam...@gmail.com

Date: Wed, 22 Jul 2009 09:33:02 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja HKBP Parung Dibongkar SATPOL PP


Saya dukung pak..sebagai muslim adalah suatu kewajiban mendukung kebebasan 
beribadah karena jaminan kebebasan ibadah nyata-nyata termaktub dalam 
Kitabullah.

Regards,
Imam
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] George: IFES Dukung Demokrasi Neoliberal

2009-07-22 Terurut Topik firdaus cahyadi
George: IFES Dukung Demokrasi Neoliberal









/





Rabu, 15 Juli 2009 | 18:01 WIB




JAKARTA, KOMPAS.com — Keterlibatan
The International Foundation for Electoral System (IFES) yang adalah
lembaga asing dalam tabulasi elektronik berbasis layanan pesan singkat
(SMS) di KPU masih menimbulkan tanda tanya besar.
Pengamat
Politik George Yunus Aditjondro meyakini ada intervensi, entah
dilakukan oleh Telkomsel sebagai operator maupun IFES sendiri. "KPU
harus beberkan ke publik secara transparan bagaimana transmisi data itu
mengalir dari TPS ke Telkomsel, Cyber House, dan ke KPU," kata George
dalam satu diskusi di Jakarta, Rabu (15/7).
Lebih lanjut ia
mengatakan bahwa data dari tiap-tiap TPS setidaknya masuk pada dua
filter, yakni di Telkomsel sebagai operator dan Cyber House di mana
orang IFES berada. "Kita tidak tahu siapa saja yang terlibat di
Telkomsel maupun di Cyber House itu. Siapa yang bisa menjamin Telkomsel
netral?" ungkap George yang juga mengajar Sosiologi Korupsi di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Terkait dengan pernyataan
KPU bahwa apa yang dilakukan IFES hanyalah proyek percontohan, George
tak memercayainya. IFES sudah mempraktikkan ini di puluhan negara lain.
Target misinya adalah memberikan bantuan kepada negara-negara eks Uni
Soviet dan otoriterianisme untuk membangun demokrasi. "Namun,
demokrasinya yang neoliberal. Artinya demokrasi yang ramah kepada
pasar," papar George.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa pendanaan
IFES disokong oleh USAID, yang artinya ada campur tangan pemerintah
Amerika Serikat. "Dana IFES bukan kedermawanan dalam kerja sama. Kita
harus tanya apa maksudnya mereka membantu," tuturnya.Indikasi
adanya kemungkinan intervensi dalam sistem ini ditunjukkan George
dengan contoh perolehan suara di TPS-TPS Flores. Menurut dia, di banyak
TPS Flores yang unggul adalah pasangan Megawati-Prabowo, "Tapi mengapa
tiba-tiba yang unggul adalah SBY-Boediono?"
Sangat mungkin, lanjutnya, ini mengindikasikan adanya intervensi saat (data 
masuk) di Cyber House," tandasnya.
sumber: 
http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/15/18013981/george.ifes.dukung.demokrasi.neoliberal



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Need Info PHK

2009-07-22 Terurut Topik Nedy Lutfi
Performace menurun  biasanya menghasilkan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan yang telah ditentukan.
PHK bisa dilakukan bila performance karyawan menurun bila,
Perusahaan telah mencoba memberikan tugas lain yang sesuai dengan
kemampuannya dan tetap tidak tidak mampu.

Perusahaan telah memberikan teguran2 dan pembinaan terhada karyawan,
tetapi performance tidak berubah.

Perusahaan telah memberikan teguran lisan/tulisan (SP1, dst).

Perusahaan bisa untuk melakukan PHK terhadap karyawan setelah langkah
langkah tersebut dilakukan. Bila masa kerja karyawan telah mempunyai
hak untuk mendapat uang pesangon, uang jasa dan ganti kerugian maka
hak tersebut harus dibayarkan kepada karyawan.

Yang tidak bisa PHK adalah bila karyawan tersebut sedang dalam masa
cuti melahirkan.

Ketentuan diatas diatur secara rinci didalam peraturan perusahaan,
atau kesepakatan kerja bersama. Bila kedua nya tidak ada maka yang
dipakai undang2 ketenagaakerjaan no 13 tahun 2003.

Sekedar saran bila sudah hamil tua, kenapa tidak mengambil cuti
melahirkan saja biar pekerjaan tidak terganggu dengan kondisi yang
menurun.

On 7/22/09, Godlip Pasaribu  wrote:
> Benar Pak Sigit, setahu saya seseorang tidak bisa diberhentikan hanya karena
> masalah performance yang kurang baik satau masalah kompetensi. Paling2 bisa
> dimutasi atau demosi.
> Powered by Telkomsel BlackBerryŽ
>
> -Original Message-
> From: Sigit Mursidi 
>
> Date: Wed, 22 Jul 2009 16:16:20
> To: 
> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Need Info PHK
>
>
> PHK tidak bisa dilakukan karena performance.  PHK hanya bisa dilakukan kalau
> ada kesalahan berat.   Apakah ada kesalahan berat?




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "sangat mengagumi" Teroris?

2009-07-22 Terurut Topik Sigit Mursidi
Nurdin Top dan Azahari adalah agen rahasia Malaysia yang ditugaskan untuk
Indonesia. Malaysia punya banyak agen yang disebar diseantero ASEAN:
Thailand selatan, Filipina, Singapur, dan Indonesia.  Intelijen Malaysia
sangat berterimakasih pada masyarakat Indonesia yang dungu sebab agen-agen
mereka selalu dipuja-puji setelah menghancurkan ekonomi Indonesia lewat
bom-bom mereka.  Salah satu agennya adalah Abubakar Ba'ashir yang yang dulu
dipelihara dan dibina disana sekarang selalu dipuja-puji sebagai ustadz,
makanya selamat menikmati kedunguan Indonesia.  Kalau perlu kawinin anak
gadis kita dengan Nurdin Top biar keren dan yahud.  Kalau belum cukup,
pakailah dana sendiri untuk membiayai Malaysia, siapa tahu kita masuk sorga
gara-gara banyak orang nggak bersalah mati gara-gara itu.

2009/7/22 Zon 

>
>
> Bung Adyanto, dari mana didapat data bahwa mayoritas masyarakat Indonesia
> "sangat mengagumi" para teroris binaan Nordin M Top dan Dr Azhari ?
>
> Tolong sebutkan link maupun publikasinya. Pendapat saya mungkin lebih tepat
> kata "mayoritas" diganti dengan "sebagian".
>
> Pendapat saya bahwa teror bom, korban jiwa, bom bunuh diri jika ditujukan
> untuk pemimpin yang berkuasa saat ini adalah tidak tepat dan belum dapat
> dikatakan jihad.
>
> Rasulullah pernah bersabda: "Sesungguhnya akan memimpin kalian para
> pemimpin yang kalian fahami perbuatan mereka adalah perbuatan maksiat dan
> kalian mengingkari perbuatan tersebut dilakukan. Maka barangsiapa yang benci
> (terhadap kejahatan/kezaliman pimpinan tersebut) sungguh ia telah berlepas
> diri dan barangsiapa yang mengingkari sungguh ia telah selamat, akan tetapi
> siapa yang ridha dan mengikuti (kejahatan penguasa maka orang itu
> bersalah)." Para shahabat bertanya "Apakah tidak sebaiknya kami memerangi
> mereka? Beliau menjawab: "Tidak
> boleh, selama mereka masih shalat."(HR. Muslim no. 1854)
>
> Kesimpulannya, untuk pemimpin seperti SBY saat ini yang nyata-nyata masih
> sholat, maka jika kita tidak setuju dengan kepemimpinan beliau atau kita
> rasakan kepemimpinan beliau tidak adil atau zalim sekalipun maka yang boleh
> kita lakukan adalah berlepas diri atau sekedar benci atau menyatakan ketidak
> setujuan atau kritikan/koreksi. Namun jika mendukung pemimpin yang tidak
> adil maupun pemimpin zalim, maka para pendukung akan turut bersalah/berdosa.
>
> Menurut pendapat saya, para teroris hasil binaan Nordin M Top paling cuma
> "dikagumi" oleh sekeliling mereka tinggal sekarang. Tentu juga dengan Nordin
> M Top yang sampai saat ini "kemungkinan" tinggal di Indonesia dapat membuat
> "kagum" orang di sekeliling dia saja.
>
> Namun sampai saat ini saya bersedih hati, karena Nordin M Top yang "buatan"
> Malaysia masih bisa bebas berkeliaran di Indonesia. Bukankah artinya
> pemerintah gagal menjaga keamanan di dalam negeri ? Berapa banyakkah
> orang-orang "buatan" luar negeri yang bebas berkeliaran di Indonesia dengan
> "kepentingan" mereka masing2?
> Bagaimanakah sesungguhnya kedaulatan negara kita ?
>
> Salam
>
> Zon di Jonggol
> http://mutiarazuhud.wordpress.com


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bicara Fakta dan Data

2009-07-22 Terurut Topik Suryopratomo
Bicara Fakta dan Data

Rabu, 22 Juli 2009 16:35 WIB

Setelah dua pekan pemungutan suara pemilihan presiden dilaksanakan, mulai hari 
ini kita memasuki hari penentuan. Mulai hari ini hingga tiga hari ke depan, 
Komisi Pemilihan Umum akan merekapitulasi perolehan suara dari ketiga pasangan 
calon presiden dan calon wakil presiden dari masing-masing provinsi.
    
Ke-33 provinsi yang menyelenggarakan pemungutan suara telah selesai dengan 
penghitungan suara yang dilaksanakan di daerahnya. Mulai hari ini semua data 
akan dicocokkan dengan data yang ada di KPU Pusat dan data yang dimiliki ketiga 
pasangan capres dan cawapres.
    
Rekapitulasi suara menjadi sangat penting karena inilah penghitungan yang sah. 
Inilah hasil yang akan menjadi pegangan resmi siapa di antara ketiga pasangan 
capres dan cawapres yang memperoleh suara terbanyak dan mendapat mandat dari 
rakyat untuk memimpin Indonesia periode 2009-2014.
    
Sejauh ini memang perkiraan hasil sudah kita ketahui. Hasil penghitungan cepat 
(quick count) yang dilakukan berbagai lembaga menunjukkan pasangan Susilo 
Bambang Yudhoyono yang memenangi pemilihan presiden dengan satu putaran. Namun 
hasil resminya tetap harus mengikuti hasil penghitungan suara manual yang 
dilakukan KPU.
    
Kita menyadari bahwa proses penghitungan akan diwarnai oleh beberapa perbedaan 
data. Sejak akan dilakukan pemungutan suara tanggal 8 Juli lalu memang muncul 
beberapa persoalan seperti daftar pemilih tetap. Ditemukan beberapa kejanggalan 
data sehingga sempat pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf 
Kalla-Wiranto menemui langsung KPU.
   
Kita tentu melihat sebagai sesuatu yang wajar apabila kemudian terjadi proses 
cek dan ricek terhadap hasil penghitungan suara yang disampaikan KPUD Provinsi. 
Selama tiga hari ini memang merupakan saat yang tepat untuk mengadu fakta dan 
data. Tidak perlu ada yang merasa terpojokkan dan kebakaran jenggot apabila 
memang fakta dan datanya akurat serta bisa dipertanggungjawabkan.
    
Untuk membangun demokrasi yang semakin kokoh memang bukan sekadar hasil yang 
harus diperhatikan. Yang tidak kalah penting untuk dilihat adalah prosesnya.
    
Tentunya kita mengharapkan pemilu dilaksanakan secara jujur dan adil. Proses 
pelaksanaan pemilu yang benar akan menghasilkan sebuah pemerintahan yang 
legitimate. Dengan legitimasi yang kuat, pemerintahan yang terbentuk nanti akan 
bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
   
Selanjutnya tentunya dibutuhkan kedewasaan dari kita semua. Sepanjang semua 
fakta dan data sudah diungkapkan, maka kita harus besar hati untuk menerima apa 
pun hasilnya.
   
Dalam setiap kompetisi pasti akan ada yang menang dan ada yang kalah. Kita 
tentunya harus bisa mengucapkan selamat kepada yang menang dan membesarkan hati 
yang kalah.
   
Pada akhirnya, sistem demokrasi hanyalah alat untuk meningkatkan kesejahteraan 
dan memperbaiki kehidupan masyarakat banyak. Untuk bisa melaksanakan itu tidak 
bisa dilakukan sendirian, tetapi harus melibatkan seluruh komponen masyarakat.
    
Pemenang pemilu membutuhkan juga dukungan dari yang kalah untuk bisa 
melaksanakan tanggung jawab memajukan kehidupan bangsa. Dukungan tidak harus 
dalam bentuk keberpihakan absolut, tetapi juga bisa dengan memberikan koreksi 
apabila ada yang memang kurang tepat dilaksanakan.
 
Oleh karena itu berulang kali kita mengatakan bahwa kita membutuhkan 
pemerintahan kuat dan efektif. Namun pada yang bersamaan membutuhkan oposisi 
yang juga kuat dan sehat agar proses checks and balances bisa berjalan dengan 
baik.
 
Tanggung jawab kita bersama untuk membangun sistem demokrasi yang sehat. Itu 
hanya bisa dicapai apabila ada kebesaran hati dari kita semua dan menjauhkan 
diri dari sikap apriori.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: budiarto_shamb...@yahoo.com

Date: Tue, 21 Jul 2009 05:41:14 
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap 
Pernyataan Presiden SBY


Prabowo,



Kaum fundamentalis/radikal bukan dikenal dalam konteks agama saja, tetapi juga 
dalam konteks politik. Wajar-wajar saja ada kelompok-kelompok yang amat fanatik 
mendukung simbol, tokoh maupun aliran kesayangan mereka.



Sebagian bangsa masih mengenal sikap ultra-fanatis itu melalui cara yang 
berbeda-beda, termasuk melakukan pengkultusan individual terhadap simbol, tokoh 
maupun aliran pujaan masing-masing. Mari kita terima mereka dengan tangan 
terbuka tanpa perlu ikut-ikutan terjebak ke dalam budaya kultus individu yang 
makin ditinggalkan bangsa-bangsa yang ingin memajukan diri.



Wass,

Budi Shambazy





Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network



-Original Message-

From: prabowo bobbie 



Date: Mon, 20 Jul 2009 22:18:40 

To: 

Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap 
Pernyataan Presiden SBY





Kenapa tidak diberi nilai 10 sekalian Pak Mula ? 

Menyedihkan







-

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut

2009-07-22 Terurut Topik pudimartini
Mas Verdi,

Setelah Dr Puspita istrinya meninggal,
Prof Seno agak turun, dan tidak lama kemudian passed away
Labnya merana dan kincir spiral vertikal itu merana di Sambisari
S a y a n g, padahal disana banyak sekali paper dan artefak
kiprah beliau. Beliau ilmuwan yang sangat menekuni ilmunya
dan tidak banyak di Indonesia. Kalau ilmuwan tukang banyak.
Ucapan beliau yang tidak pernah saya lupakan mengenai
disainnya adalah "Ini zero lost dan saya bisa membuktikan"
Saya terkesan pertama kali dengan beliau pada saat sebuah
diskusi mengenai teknologi terapan dimana beliau menunjukkan
dua contoh yang sangat mencengangkan, yaitu disain sayap
pesawat terbang yang inkonvensional dan menghemat enerji
dengan mengambil contoh sebuah spora (bentuknya tipis
melengkung kebawah mirip pesawat alien dalam film scifi)
yang hanya tumbuh di Jawa Barat namun ditemukan di Banyuwangi.
Juga, sebuah disain pacul di didaerah tertentu yang ujungnya
dilapisi kaca secara tradisional karena digunakan untuk mengolah
tanah yang keras, karena kalau tidak dilapisi maka ujung pacul
akan cepat aus dan rusak

Setiap kali melihat di TV kincir angin Jerman China dan Jerman
saya cuma tersenyum, karea ada anak bangsa ini yang lebi hebat.

Di akhir pekerjaanya memang beliau mencari partner kerja untuk
menguhubungkan axisnya dengan alternator/DC generator karena
selama kurun waktu sebelumnya konsentrrasi lebih banyak di
disain yang memenuhi harapannya, di halaman pun bisa berputar
seperti pernah saya lihat setinggi sekitar 3 meter dengan diameter
sekitar 60 cm dengan bahan fiber berserat.
..
Bagaimanapun juga, saya pikir, tidak mungkin enerji alternatif
tersebut langsung dikonsumsi.

Tantangan selanjutnya memang di masalah difusi teknologi. Tetapi
ciri masyarakat kita kan paternalistik, sehingga sebuah contoh
keberhasilan dan bermanfaat bagi kehidupan pasti akan cepat diadopsi.

Bila tertarik, silahkan menghubungi Pusat Studi Enerji Alternatif UGM





verdi adhanta wrote:
>  
>
> "Kincir itu dibuat seperti ulir mata bor dengan bahan kulit"
> Berarti itu kincir spiral pak, yang dipasang dengan aksis vertikal. Ia 
> berfungsi dengan kecepatan angin rendah. Tinggal dibuatkan proyek 
> sosialisasi pembuatan generator dc, bisa jadi industri rumah tangga. 
> Apakah Prof Seno sudah pernah coba ke arah itu? Atau pernah di ajukan 
> ke pemda setempat mungkin?
> Link yang saya pasang dalam post sebelum ini (tentang vertikal axis 
> wind turbine) memuat artikel yang mengatakan alat tersebut dapat 
> dibeli setengah harga bagi siapa saja yang memenuhi syarat. Bisa kita 
> contoh begitu juga, cari funding yang mau pre-order barang dari 
> industri lokal setempat yang sudah dilatih dengan rancang bangunnya, 
> dan masyarakat daerah bisa dapat beli setengah harga (misalnya), 
> karena funding sudah bayar lebih dulu.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TEROR dan ISTANA

2009-07-22 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om Ajeg,
ternyata anda ini adalah pembaca body language yang unggul,
saya baru sadar ada senyum yang menyerupai seringai,
apalagi seringai itu seperti ancaman serigala yang selalu culas,
yang siap menerkam siapa saja yang lengah,
tapi sifatnya serigala dimanapun juga,
dia tidak akan berani menyerang mangsanya yang lebih lemah,
jika mangsanya itu bersatu padu menghadapi ancaman sang serigala,
dan sang serigala segera berbalik badan,
sambil melangkah gontai penuh kemaluan,
salambambangsulistomo.;

2009/7/22 ajeg 

>
>
>
> Cukup menghibur.
> Tapi rasanya baru kali ini orang sulit melihat penghuni istana tertawa.
> Senyum pun lebih menyerupai seringai.
>
> Ah, tentu saja kalau yang ini memang untuk hiburan:
> http://www.youtube.com/watch?v=ukWjXwYr33Q
> Presiden Yaiyo
>
> ajeg=


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK-- Pulkam

2009-07-22 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Pak Godlip,
 
Mungkin Bapak bisa menanyakan sendiri, kepada Kepala RT ataupun kelurahan 
didaerah saya.
Ataupun mengutip lagu lama: "The answer my friend, is blowing in the wind, the 
answer is blowing in the wind.."
 
Jika saya sudah tinggal disatu tempat dengan alamat yang sama selama 10 tahun, 
dan Ketua RT sudah tahu, dimana saya tinggal, mengapa tidk ada petugas yang 
mengirimkan surat panggilan? Bukankah itu tugas Ketua RT? Dan saya bukan orang 
yang duduk saya menunggu, durian runtuh, tetapi saya aktif menanyakan 
kekelurahan. Tidak hanya sekali saja.
 
Salam,
Yuli

--- On Tue, 7/21/09, Godlip Pasaribu  wrote:


From: Godlip Pasaribu 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JK-- Pulkam
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, July 21, 2009, 5:39 AM


Tetapi apakah Ibu yakin bahwa tertelingsutnya undangan kepada Ibu merupakan 
kesengajaan atau ada kaitannya dengan PD atau hanya karena keteledoran petugas 
kelurahan? Lagipula tanpa surat undangan kan keputusan MK sudah memperbolehkan 
penggunaan KTP dan KK? Apakah Ibu yakin bahwa yang tidak mendapat undangan 
pasti pemilih Capres MegaPro atau JKWin? Bagaimana caranya KPU atau petugas 
kelurahan mengetahui bahwa seseorang itu bukan pemilih SBY?

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saluut buat Brigjend Purn Surya, SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik Bambang Sulistomo
adalagi nih, yang paling heboh,
tidak pernah ada kaitannya bom teroris dengan politik lokal, apalagi pilpres
tidak ada kaitannya sang peledak/bomber dengan peracik bom,
jadi bom dibuat oleh orang lainnya, artinya mungkin bukan diracik dihotel
salambambangsulistomo.


2009/7/22 rzain 

>
>
> 1. Ada hubungan Al Qaeda dan unsur yang ingin membentuk Negara Islam
> 2. Pelaku peledak dan pembuat bom berlainan
> 3. Ada bantuan orang dalam hotel
> 4. Polri sangat berhasil memberantas terorisme berdasarkan pelacakan
> pelaku,(Bali, Palembang, Malang, Cilacap, Poso, Ambon, Wonosobo, Semarang,
> Moriot I dll), tinggal memburu Nurdin Top yang sangat pintar dan licin
> 5. Cepat atau lambat Nurdin dapat ditangkap


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: PDI-P Sayangkan Pernyataan Obama

2009-07-22 Terurut Topik Bambang Sulistomo
om Godlib,
katanya setiap dari kita bebas nulis pendapatnya,
saya sekali kalau mereka dituduh provokator,
kalau ada yang menyamakan para pendukung mas beye
dengan para pendukungnya dr azahari, itu hanya  perumpamaan saja,
salambambangsulistomo.

2009/7/22 Godlip Pasaribu 

>
>
> Memang kalau ngomong sama provokator susah karena kerjanya memprovokasi,
> jadi saya maklum kok.
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik Bambang Sulistomo
tante Monique,
yang saya sedihkan adalah,
kenapa kebohongan itu menurunkan kebohongan baru,
kenapa kebohongan itu melahirkan kebohongan baru,
kenapa kebohongan itu mewariskan kebohongan baru,
kenapa kebohongan itu akan selalu terbongkar
kenapa kebohongan yang dilakukan oleh hitler, idi amin, fuji mori
itu tetap melahirkan orang-orang yang menuhankan sang pemimpin
kenapa kebohongan yang dilakukan oleh shah iran, papa doc duvalier haiti
itu tetap melahirkan orang-orang yang memberhalakan kekuasasan sang
pemimpin,
kenapa kebohongan itu selalu melahirkan kecurangan
kenapa kecurangan itu selalu melahirkan kecurigaan
kenapa kecurigaan itu selalu melahirkan tuduhan dan fitnah,
kenapa tuduhan dan fitnah itu selalu melahirkan teror ketakutan
kenapa kita tidak pernah yakin,
bahwa kepribadian yang tidak jujur akan selalu melahirkan kebohongan,
hehehehe
salambambangsulistomo



2009/7/22 monique rondonuwu 

>
>
> pertanyaan yg sama pak dari saya. Info intelejen yg bukan gosip, bukan
> rumor itu saja tak kredibel bahkan untuk disampaikan kpd presiden. yg
> mengherankan pd pidato di Bank Ind kmrn, presiden tdk mengoreksi pernyataan
> sebelumnya. Malah bilang keamanan hrs ditingkatkan. Y itu semua orang
> juga tau, ngga perlu seorang presiden yg bicara.
> Terkesan presiden membebankan urusan keamanan kepada masyarakat. Negara
> mestinya melindungi warganya. Tidak seperti ini.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] MEMANG BENAR MEGA-PRABOWO AKAN MELAKUKAN REVOLUSI

2009-07-22 Terurut Topik Alex Simanjuntak
KOMPASIANA
 
Memang Benar Mega-Prabowo akan Melakukan Revolusi 
Oleh Putra Fajar - 23 Juli 2009 - Dibaca 162 Kali - 
 

“Diketahui ada rencana untuk melakukan tindak kekerasan dan melawan hukum 
berkaitan dengan hasil pemilu. Juga ada rencana pendudukan paksa KPU pada saat 
nanti hasil suara diumumkan. Ada pernyataan akan ada revolusi jika SBY menang. 
Ini bukan rumor, bukan gosip. Bahkan ada pernyataan kita bikin Indonesia 
seperti Iran. Bagaimanapun juga SBY jangan sampai dilantik. Saudara bisa 
artikan pernyataan seperti itu,” ungkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam 
keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/7) 
menanggapi peristiwa Bom Mega Kuningan yang menewaskan sembilan orang dan 
melukai setidaknya 50 orang.

 
Tergelitik oleh ucapan Revolusi yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY), saya mencoba untuk mengangkat kata Revolusi yang ada di benak 
Prabowo, jikalau ditakutkan beliau yang melakukan.
Prabowo memang benar akan melakukan Revolusi jikalau dia menjabat, dan anehnya 
SBY takut dengan kata Revolusi yang dimaksud.
Bung Karno menyatakan bahwa Revolusi belum selesai dan saya mungkin juga anda 
serta beberapa Soekarnois membaca kitab suci kaum Marhaen bernama Dibawah 
Bendera Revolusi (DBR). Tan Malaka dan pengikutnya juga belajar Revolusi 
apalagi diamini bahwa Tan Malaka adalah bapak Revolusi. Bukan kata yang 
menakutkan tapi sungguh menggugah. Tapi bagi mereka yang berpikiran 
konservatif, khususnya pada mereka yang ingin mempertahankan kondisi ‘mapan’ 
justru menabukan kata ini.
Kaitannya dengan Prabowo, beliau beserta PDIP dan Gerindra tentunya, mengusung 
program Revolusi Putih pada programnya. Kini kita membahas apa yang dimaksud 
dengan Revolusi Putih.
Appreciative Inquiry
Fiqih Santoso dari catatan mayanya (sumber) menulis, dalam mengusung revolusi 
putih tersebut dibutuhkan suatu terobosan berpikir untuk memandang realitas dan 
bangsa ini dengan cara pandang baru yaitu menggunakan Appreciative Inquiry. 
Appreciative Inquiry merupakan sebuah metode yang mentransformasikan kapasitas 
sistem manusia untuk perubahan yang positif dengan memfokuskan pada pengalaman 
positif dan masa depan yang penuh dengan harapan (Cooperrider dkk., 2000). 
Dengan Appreciative Inquiry, kita akan dapat memandang realita bangsa secara 
lebih positif dan menimbulkan gairah untuk terus berkarya sesuai dengan potensi 
yang kita memiliki. Secara personal paradigma ini memandang bahwa pada dasarnya 
manusia memiliki potensi untuk mengambangkan diri sehebat mungkin.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Appreciative Inquiry menjadi sangat populer dan 
dipraktekkan di berbagai wilayah dunia. Dalam konteks kebangsaan yang memang 
lebih luas dan lebih kompleks, hal ini perlu dilakukan dalam segala aspek dan 
tataran lingkungan. Misalnya seperti untuk mengubah budaya sebuah organisasi, 
melakukan transformasi komunitas, menciptakan pembaharuan organisasi, 
mengarahkan proses merger dan akusisi dan menyelesaikan konflik. Dalam bidang 
sosial, Appreciative Inquiry digunakan untuk memberdayakan komunitas pinggiran, 
perubahan kota, membangun pemimpin religius, dan menciptakan perdamaian.
Revolusi putih ini jelas berinti pada perubahan paradigma dalam memandang 
realitas bangsa secara positif. Sehingga pikiran kita tidak terpaku pada 
bagaimana kita membahas kekurangan dan merasakan penyesalan serta kekecewaan 
yang berlebihan tentang terpuruknya bangsa ini. Perubahan paradigma ini 
menggiring kita untuk selalu menemukan hal yang terbaik pada diri, keluarga, 
masyarakat, bahkan bangsa kita untuk kemudian ditransformasikan secara 
produktif menuju cita-cita bangsa.
1.000 anak-anak akan pawai Revolusi Putih
Kapanlagi.com tanggal 29 Juli 2008 pernah melansir tulisannya. Cuplikan 
pemberitaan saat itu :
Tim relawan yang terdiri atas HKTI, Lembaga Pelindungan Anak (LPA), Yayasan 
purnama kasih (Yaspurka), Care Indonesia akan menggelar pawai Revolusi Putih 
dengan melibatkan 1.000 orang anak. Pawai Revolusi Putih ini untuk menyampaikan 
suara anak sekaligus membangun solidaritas untuk memberikan perhatian dan 
perlindungan terhadap nasib anak-anak, kata Juru Bicara Lembaga Pelindungan 
Anak (LPA) NTT, Mario Vieira di Kupang, Selasa (29/7/2008).
“LPA telah menggagas kampanye Revolusi Putih bersama anak-anak yang tidak mampu 
pada Rabu (30/7/2008). Ini untuk membangun solidaritas antara sesama untuk 
memberikan perhatian dan perlindungan terhadap nasib anak-anak yang tidak 
mampu,” katanya dalam jumpa pers yang dihadiri wartawan dari berbagai media. 
Anak-anak yang akan dilibatkan dalam pawai Revolusi Putih ini adalah anak-anak 
terlantar, putus sekolah, loper koran, korban kekerasan dan kurang gizi.
Mario meminta partisipasi media massa untuk menyuarakan suara anak-anak yang 
tidak mampu ini kepada publik, dan berharap dapat merangsang mereka yang 
berkelebihan untuk memberikan kepedulian terhadap nasib anak-anak ini.
Bagaimana dengan Revolusi Mega-Prabowo?
Revolusi tidak selalu ident

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pidato SBY, Teror Bagi Pejuang Demokrasi

2009-07-22 Terurut Topik Alex Simanjuntak
Pidato SBY, Teror bagi Pejuang Demokrasi





 

KOMPAS/ALIF ICHWAN
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di halaman depan Kantor Presiden, Jumat 
(17/7) siang, memperlihatkan cetakan foto dari laporan intelijen saat jumpa 
pers terkait peristiwa ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di 
kawasan Kuningan, Jakarta. Hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain, Kepala 
Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar (kiri) dan Menteri Koordinator Politik 
Hukum dan Keamanan Widodo AS.





/

Artikel Terkait: 

SBY Diminta Konfirmasi soal Indikasi Bom dan Drakula 
Presiden: Buru Drakula dan Penebar Maut 
Presiden Beberkan Temuan Intelijen "SBY Jadi Target" 
Presiden: Pemboman Dilakukan Kaum Teroris 
JK: Ledakan Tak Ada Hubungannya dengan Pilpres 


 
Selasa, 21 Juli 2009 | 16:55 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.COM Wahyu Satriani Ari Wulan


JAKARTA, KOMPAS.com — Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menanggapi 
insiden ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jumat lalu, dinilai 
sebagai teror bagi pejuang demokrasi yang menginginkan Pemilu Presiden 2009 
berjalan jujur dan adil.
"Kami menganggap pidato Presiden merupakan teror bagi pejuang demokrasi yang 
ingin mendapat keadilan. Pernyataan Presiden sangat memukul kelompok masyarakat 
yang selama ini aktif melakukan advokasi pelanggaran dan kecurangan pemilu," 
kata Ketua Koalisi Anti Utang Dani Setiawan, saat jumpa pers, di Kantor 
Bawaslu, Jakarta, Selasa (17/7).
Menurutnya, pidato Presiden mengarahkan opini publik agar menganggap bahwa 
pihak-pihak yang tidak puas atas hasil pilpres adalah antinegara, 
antidemokrasi, dan antiketertiban. Pihak-pihak ini berbahaya karena ingin 
membuat kekacauan pemilu seperti di Iran.
"Ini terlihat dalam pernyataan Presiden yang menyebutkan ada 'pernyataan 
revolusi jika saya (SBY) menang, Indonesia akan dibuat seperti Iran, ada 
ancaman bagaimana pun SBY tidak boleh dilantik'," jelasnya.
Ada lima hal yang dipersoalkan dalam pidato SBY, khususnya terkait pelaksanaan 
pemilu, yakni pernyataan SBY bahwa telah terjadi kegaduhan di tingkat elite 
politik, banyak ucapan bernada menghasut, dan memelihara suhu panas serta 
permusuhan, bahwa ada rencana pendudukan KPU, ada pernyataan bahwa akan ada 
revolusi bila SBY menang, dan bahwa ada pihak yang tidak menghendaki SBY 
dilantik. "Lima pernyataan Presiden benar-benar sangat mengagetkan masyarakat 
bak hujan di siang bolong," tuturnya.
.indosat {font: bold italic 12px Tahoma;}

Sent from Indosat BlackBerry powered by  



Akses http://m.kompas.com di mana saja melalui ponsel, Blackberry, iPhone, atau 
Windows Mobile Phone Anda 


  __
The new Internet Explorer® 8 - Faster, safer, easier.  Optimized for Yahoo!  
Get it Now for Free! at http://downloads.yahoo.com/ca/internetexplorer/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut

2009-07-22 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Pudimartini,
 
Ooooh begitu toh maksudnya.
Begini lho maksud saya.
Kesejahteraan masyarakat haruslah menjadi tujuan utama dari negara ini.
Bahwa dalam memenuhi kesejahteraan masyarakat, harus dipilih sistem operasi 
yang paling ekonomis.
Dalam kasus untuk memenuhi kebutuhan Air Bersih dan Air Tawar di NTT, semua 
alternatif harus dibuka dan kemudian dipilih yang sistem operasi yang paling 
ekonomis.
 
Pertanyaannya adalah:
1. Apakah sudah dilakukan studi kelayakan tentang berapa besar kebutuhan Air 
Tawar per tahun di NTT serta alternatif apa saja yang bisa dilakukan untuk 
mendapatkan Air Tawar tersebut, baik untuk kepentingan Penggelontoran Kota,  
Irigasi, MCK maupun Air Minum.
2. Dari semua alternatif tersebut, alternatif mana saja yang paling ekonomis 
untuk memenuhi kebutuhan Air Tawar tersebut???
 
Salam,
 
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 22/7/09, pudimartini  menulis:


Dari: pudimartini 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 22 Juli, 2009, 8:13 AM


 



Ekonomi adalah kegiatan produksi dan distribusi barang dan jasa
Prinsip ekonomi menurut dokotr ekonomi muda Harvard itu sekareang ada 10

Pembukaan UUD 1945 berisi tentang tujuan negara ii didirikan
artinya itu Visi bangsa ini dan didalamnya ada Pancasila yang menjadi
dasar negara.

Sila ke lima adalah Keadilan Sosial, bukan Keadilan Eknomi,
bukan Keadilan Distributif, dan bukan pula keadilan hukum.
Apa kaitannya sila ke lima dengan sila ke tiga dan ke dua?

Adilkah UNAS yang sama untuk seluruh sekolah di Indonesia
tanpa melihat keragaman sosial , ekonomi, lingkungan, kesehatan,
pendidikan, dan budayanya?. Ini salah satu contoh saja mengenai
paradigma berpikir terpusat. Bagaimaa dengan BOS Pusat yang
sama untuk Kabupaten Kota padahal keragaman itu ada?

Berperikemanusianka h kita melihat sebagain bangsa ini kekurangan
air dan di wilayah lain berhamburan air dan tidak peduli dengan
keadaan yang dialami sesama anak bangsa? Berkeadilan sosialkah
kalau anak bangsa diperlakukan berbeda karena endowment mereka?

Soekarno membentuk pengusaha Banteng (menurut Pidato Soekarno
sedang menurut Pak Wal S Pengusaha Beteng dan menyalahkan saya
yang menyebut saja sudah salah dengan harapan terjadi pemerataan
distribusi pendapatn sampai ke daerah. Sekalai lagi, Habibie dalam
kuliah umumnya di BPPT menganbalisis ketidak adilan pembangunan
itu dari kaca mata subsidi dan pajak serta alokasi prioritas pembangunan.

Maka, Mas ,
Berperikemanusiaan yang adil dan beradab itu berbeda dengan hak azasi
manusia yang mengutamakan individu.

salam


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JANGAN GE-ER DENGAN 60 %

2009-07-22 Terurut Topik manneke budiman
Konsep MAYORITAS yang dipakai resmi dalam Pilpres adalah mayoritas dalam artian 
50+1, Bung Achmad. Kalo Anda lalu menerapkan mayoritas rakyat, ya  nggak kena 
untuk fenomena Pilpres ini. Rakyat Indonesia ada 230-an juta, dan yang ikut 
Piplres tak sampai 80 juta. 
 
Jadi, siapapun calon yang bisa dapet suara 50+1 dari pemilih aktif, ya itulah 
yang disebut sebagai dipilih mayoritas.
 
Saya pikir tak ada gunanya mempertanyakan legitimasi presiden terpilih 
(siapapun itu nantinya) dari segi ini. Akan jadi debat kusir doang. Sebab 
menurut aturan, konsep mayoritas dalam Pilpres sekarang ini sudah sah. Dan 
aturan ini kan diterima juga oleh semua calon, bukan hanya calon pemenang?
 
manneke

--- On Wed, 7/22/09, Achmad Jauzi  wrote:


From: Achmad Jauzi 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JANGAN GE-ER DENGAN 60 %
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, July 22, 2009, 3:47 AM


  



Beberapa kali saya lihat para die hard SBY membanggakan di milis ini bahwa SBY 
adalah presiden pilihan rakyat atau mayoritas rakyat mendukung SBY atau 60 % 
rakyat memilih SBY bla bla bla...

Sekilas sepertinya hal ini benar namun YANG TEPAT adalah 60 % rakyat yang BISA 
DAN MAU MEMILIH memilih SBY...Secara nasional jumlah GOLPUT LEBIH BESAR 
dibanding pemilih SBY...

Bahwa SBY meraih suara lebih banyak daripada JK ataupun Megawati, hal tersebut 
benar...Tetapi bahwa mayoritas masyarakat memilih SBY sama sekali tidak 
benar...Kita mesti meluruskan hal ini jangan sampai muncul persepsi bahwa 
mayoritas rakyat mendukung SBY...










[Non-text portions of this message have been removed]

















  __
Connect with friends from any web browser - no download required. Try the new 
Yahoo! Canada Messenger for the Web BETA at 
http://ca.messenger.yahoo.com/webmessengerpromo.php

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JANGAN GE-ER DENGAN 60 %

2009-07-22 Terurut Topik manneke budiman
Jika SBY yang mungkin menang Pilpres saja hitung-hitungannya cuma dipilih oleh 
42% rakyat pemilih, kira-kira berapa persen ya yang pilih Mega dan JK? Kalo 
cara berhitungnya seperti ini, maka negeri ini tak akan pernah punya presiden.
 
Pertanyaan Anda pada paragraf kedua tak ada yang akan bisa jawab. Dan tak ada 
gunanya ditanyakan. Itu bukan pertanyaan yang jawabannya menentukan legitimasi 
politis seorang presiden terpilih.
 
Bagaimanapun, jika SBY betul dikukuhkan sebagai presiden terpilih, maka selama 
5 tahun ke depan kita akan harus menerima dia sebagai Kepala Negara negeri ini. 
Jika kita betul membenci dia dan tak menerima dia sebagai pimpinan negeri ini, 
maka kita bisa hijrah ke luar negeri selama 5 tahun sampai kepilih presiden 
baru.
 
manneke

--- On Wed, 7/22/09, Zon  wrote:


From: Zon 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JANGAN GE-ER DENGAN 60 %
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Received: Wednesday, July 22, 2009, 5:05 AM


 



Jika asumsi golput sekitar 30%, maka 60% pemilih SBY merupakan 60% x 70% rakyat 
pemilih = 42% dari total rakyat pemilih.

Pertanyaannya, berapa % dari 42% tersebut merupakan rakyat pemilih yang 
semata-mata "tersihir" oleh SBY baik oleh sekedar "jaim/image" , "sms pooling", 
"hasil survey", "penggiringan opini", "mengikuti tren" dll yang nyata-nyata 
bukan melihat "hasil kerja" maupun "rencana kerja" sang Incumbent.

salam

Zon di Jonggol
http://mutiarazuhud .wordpress. com


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: JK-- Pulkam

2009-07-22 Terurut Topik Indra J Piliang
Om Godlip baca ini:
Herman S. Sumawiredja:
Bukan Saat Itu Saja Saya Akan Dicopot

Pergantian jabatan di kepolisian memang biasa. Tapi, kalau pergeserannya 
berdekatan dengan sebuah perkara, bisa menjadi luar biasa. Itulah yang dialami 
Inspektur Jenderal Herman S. Sumawiredja ketika dimutasikan dari jabatannya 
sebagai Kapolda Jawa Timur (Jawa Timur) ke perwira tinggi Mabes Polri 
(non-job), akhir Februari lalu.

Di tengah mutasi itu, alumnus Akpol 1975 ini justru mengajukan pengunduran diri 
dari anggota Polri, terhitung sejak awal Maret ini. Publik pun jadi 
bertanya-tanya. Apalagi, sehari sebelum serah-terima jabatan, Herman menyatakan 
Ketua KPUD Jawa Timur sebagai tersangka. Dan beberapa hari setelah serah terima 
jabatan kapolda, Mabes Polri menghentikan penyidikan dan mencabut status 
tersangka Ketua KPUD Jawa Timur itu.

http://www.gatra.com/artikel.php?id=124344

IJP
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Godlip Pasaribu" 
 wrote:
>
> Ooh, jadi karena kejadian di Jawa Timur itu kita jadi tidak perlu lagi 
> melaporkan kecurangan2 yang ada? Lama-lama Polisi dibubarin saja dong Bu 
> karena nggak ada kerjaan? Masa sih sudah segitu parahnya negara kita?
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Masih soal BOM: SBY bicara dalam posisi sebagai apa?????

2009-07-22 Terurut Topik Hendry Abert
Lha apa nanti anda juga mau bilang bahwa Presiden juga bisa dipecat kalau
tidak menangkap teroris dengan mengacu pada undang-undang Presiden telah
gagal memberikan rasa aman kepada Rakyat
lha yang bener saja

Salam
Hendry Abert

2009/7/22 Adyanto Aditomo 

>
>
> Tapi setidaknya itu merupakan pemberitahuan kepada para pendukung SBY bahwa
> SBY sebagai Presiden bisa di impeach bila terbukti membuat pernyataan bohong
> dan fitnah, dimana hal tersebut termasuk kategori tindakan tercela.
>
> Maka itu para pendukung SBY yang umumnya sangat militan, harus mencari
> solusi agar kebohongan SBY tersebut tidak berdampak secara hukum, karena SBY
> harusnya punya hak prerogratif untuk melakukan kebohongan dan fitnah
> terhadap siapapun tanpa bisa dijerat oleh hukum.
>
> Kalau perundangannya ternyata belum ada, ya segera saja dibuat, entah lewat
> Peraturan Pemerintah pengganti Undang - Undang atau Kepres atau yang
> lainnya.
> Karena pendukung SBY lebih dari 60 % rakyat Indonesia, peraturan gila macam
> apapun pasti disetujui oleh rakyat.
> Yang penting pokoknya buat sekarang dan jangan sampai terlambat, karena
> resikonya lumayan berat.
>
> Salam,
>
> Adyanto Aditomo


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Indra J. Piliang: "Kekalahan JK-Wiranto: Sebuah Penjelasan Awal"

2009-07-22 Terurut Topik Indra J Piliang
anda search bukan di google, kali. barangkali di sbyoogle. "potensi oposisi 
Golkar"?

bisa dikirim ke email saya?

IJP

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Asep Kurniawan  wrote:
>
> Saya sudah search nama Anda di google, dan ada banyak tulisan Anda sebagai 
> pengamat politik tentang posisi oposisi dalam politik termasuk parlemen. 
> Bahkan, saat kampanye pilpres berlangsung, Anda masih bicara soal potensi 
> oposisi Golkar di beberapa media jika JK-Win kalah dalam pilpres. Teman-teman 
> member milist lain bisa ikut cek hal ini di search engine. Baru akhir2 ini 
> saja, setelah muncul wacana Golkar merapat ke pemenang pilpres, Anda 
> menyatakan oposisi tidak ada dalam konstitusi dan sistem presidensial. Ehm.. 
> inilah salah satu contoh soal mewarnai dan terwarnai.
>
> Tidak perlu belajar dari saya, Bung... Anda orang cerdas sehingga saya yakin 
> Anda bisa. Masalahnya hanya apakah Anda mau?
>
> Salam,


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "sangat mengagumi" Teroris?

2009-07-22 Terurut Topik Hendry Abert
Jadi Presiden SBY terpilih karena santun dan rendah hati, kok rasanya
dangkal sekali pemikiran tsb. kalo saya pikir SBY terpilih karena prestasi
pemerintahan SBY dalam lima tahun sebelumnya. Pengamat saja belum tentu
benar, jadi semua itu penuh asumsi-asumsi atau persepsi yang belum tentu
benar. kita tau sebelum Pilpres banyak sekali pengamat2 yg menjelek-jelekan
calon incumbent seperti mencari perhatian rakyat bahwa mereka kritis thd
pemerintah dan dianggap pahlawan. jadi jangan asal percaya aja omongan
pengamat.
bagaimana bisa anda sampai membuat statement "mayoritas masyarakat Indonesia
mengagumi teroris", oh
yang bener saja,teroris itu  justru membuat teror dan membuat negri ini
tidak aman.kita selalu was-was dan tidak aman ketika berada di pusat
keramaian. kalau saja ada Surat kabar membuat statement ini, pasti surat
kabar tsb akan didemon dan dihujat oleh rakyat.

sepertinya anda menggambarkan bahwa seolah-olah SBY menghalalkan cara-cara
yang tidak baik dalam
memenangkan pilpres dan Pileg, lha selama ini yang paling banyak menjadi
korban black champaignnya pilpres siapa ? kan calon no2. apa anda sudah lupa
ya?

salam
Hendry Abert


2009/7/22 Zon 

>
>
> Bung Adyanto, dari mana didapat data bahwa mayoritas masyarakat Indonesia
> "sangat mengagumi" para teroris binaan Nordin M Top dan Dr Azhari ?
>
> Tolong sebutkan link maupun publikasinya. Pendapat saya mungkin lebih tepat
> kata "mayoritas" diganti dengan "sebagian".
>
> Pendapat saya bahwa teror bom, korban jiwa, bom bunuh diri jika ditujukan
> untuk pemimpin yang berkuasa saat ini adalah tidak tepat dan belum dapat
> dikatakan jihad.
>
> Rasulullah pernah bersabda: "Sesungguhnya akan memimpin kalian para
> pemimpin yang kalian fahami perbuatan mereka adalah perbuatan maksiat dan
> kalian mengingkari perbuatan tersebut dilakukan. Maka barangsiapa yang benci
> (terhadap kejahatan/kezaliman pimpinan tersebut) sungguh ia telah berlepas
> diri dan barangsiapa yang mengingkari sungguh ia telah selamat, akan tetapi
> siapa yang ridha dan mengikuti (kejahatan penguasa maka orang itu
> bersalah)." Para shahabat bertanya "Apakah tidak sebaiknya kami memerangi
> mereka? Beliau menjawab: "Tidak
> boleh, selama mereka masih shalat."(HR. Muslim no. 1854)
>
> Kesimpulannya, untuk pemimpin seperti SBY saat ini yang nyata-nyata masih
> sholat, maka jika kita tidak setuju dengan kepemimpinan beliau atau kita
> rasakan kepemimpinan beliau tidak adil atau zalim sekalipun maka yang boleh
> kita lakukan adalah berlepas diri atau sekedar benci atau menyatakan ketidak
> setujuan atau kritikan/koreksi. Namun jika mendukung pemimpin yang tidak
> adil maupun pemimpin zalim, maka para pendukung akan turut bersalah/berdosa.
>
> Menurut pendapat saya, para teroris hasil binaan Nordin M Top paling cuma
> "dikagumi" oleh sekeliling mereka tinggal sekarang. Tentu juga dengan Nordin
> M Top yang sampai saat ini "kemungkinan" tinggal di Indonesia dapat membuat
> "kagum" orang di sekeliling dia saja.
>
> Namun sampai saat ini saya bersedih hati, karena Nordin M Top yang "buatan"
> Malaysia masih bisa bebas berkeliaran di Indonesia. Bukankah artinya
> pemerintah gagal menjaga keamanan di dalam negeri ? Berapa banyakkah
> orang-orang "buatan" luar negeri yang bebas berkeliaran di Indonesia dengan
> "kepentingan" mereka masing2?
> Bagaimanakah sesungguhnya kedaulatan negara kita ?
>
> Salam
>
> Zon di Jonggol
> http://mutiarazuhud.wordpress.com


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap Pernyataan Presiden SBY

2009-07-22 Terurut Topik Hendry Abert
Saya pikir Pak SBY sudah memberikan sikap ketegasan, bahwa dia akan berusaha
menghabisi terorisme hingga keakar-akarnya, saya pikir semua orang geram
dengan tindakan teroris, sisi apa yang anda lihat dalam pidatonya.
Mengingatkan atau menakut-nakuti kepada rakyat tentang peristiwa ini, sikap
pemerintah thd tindakan teroris, atau pidato tsb kurang bagus.
kalau saya baca beberapa komentar2 tsb lebih banyak yg khawatir pidato
Presiden kurang bagus atau merasa presiden menakut-nakuti rakyat  dan tidak
sesuai dengan keinginan mereka, ya saya maklum.

Saya pikir Rakyat sedang berduka dan cemas dan tidak peduli apakah pidato
presiden bagus tidak bagus, tapi yang terpenting adalah Tekad dan ketegasan
Pemerintah dalam membasmi Terorisme. dan apa saja langkah berikutnya.

Salam
Hendry Abert

2009/7/20 Hakiki Akbari 

>
>
> Pak Mula..
>
> Saya dalam menghadapi teror bom ini, rakyat sungguh trauma dan kembali
> tercekam dalam ketakutan dan ketidakberdayaan menghadapi aksi teror.  Saya
> sebenarnya sangat mengharapkan ada pidato yang menggugah dan menyemangati
> kita  untuk bersama2 menghadapi aksi teror ini,  saya ingin sekali dalam
> momen ini para pemimpin menunjukkan dengan jelas bersatu  padu melawan lawan
> bersama. Suatu pidato yang menenangkan, pidato yang mengangkat dari rasa
> keterpurukan dan ketidakberdayaan menjadi semangat dan rasa ingin bangkit
> bersama sebagai suatu bangsa. Sebuah pidato yang akan dikenang seumur hidup.
> Tapi pak SBY tidak memberikan itu. Lepas dari benar tidaknya isu tentang
> rencana pembunuhan SBY, atau ada atau tidaknya kaitan dengan pilpres, yang
> jelas Pak SBY tidak memberikan apa yang kami harapkan dari seorang pemimpin
> pada saat menghadapi aksi teror ini.
> Sayang sekali!
> HQQ


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja HKBP Parung Dibongkar SATPOL PP

2009-07-22 Terurut Topik =SOEWARSO=
Sepertinya miliser FPK lebih tertarik meributkan sosok SBY daripada bersuara 
soal ketidakadilan yg dialami minoritas bangsa ini...kenapa ya? Katanya 
demokratis, katanya menegakkan hukum dan UU, katanya pancasilais, katanya 
membela rakyathanya katanya?
Yang menang, yang kalah, yg belum dilantik, tapi sudah lupa 1 janji...

Halah..gitu kok dibela-belain bertengkar di milis?


Regards,

Soewarso ongkowinarto


Japri
✉: soewarso.on...@gmail.com
Y!M : soewarso2001
☎: (+6281) - 5503 9000 / 851 6860

Sent from BoldBe®®y|9000™|5.0.0.100
Powered by Luna Maya & the Monkey™ via Sinyal bagus XL, kadang Nyambung...terus 
Putu...!

-Original Message-
From: liman PAP 

Date: Wed, 22 Jul 2009 04:15:10
To: 
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gereja HKBP Parung Dibongkar SATPOL PP


Bentuk baru penzaliman terhadap kaum minoritas ?? Apakah memang begitu 
perlakuan Pemkot terhadap yg tertindas? Dimana letak makna dan pengertian 
Pancasila dan UUD?


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik Hendry Abert
Lha ketidakberdayaan yg bagaimana?, kita tau lima tahun ini, negeri ini
lebih aman dibanding jaman sebelum pemerintah SBY, lalu pasti anda mau
bilang lagi aparat belum bisa menangkap Nordin M Top,bagaimanapun kita mesti
mengapresiasi prestasi Aparat keamanan yang telah menangkap para teroris
kecuali M Top dan dalam lima tahun ini para teroris sulit bergerak dalam
 meledakan bomnya. bahkan AS saja sbg adidaya sulit untuk menangkap Osama,
jadi kita tidak perlu meremehkan kinerja Aparat dalam menangkap teroris.
Salam Hendry Abert



2009/7/19 Adyanto Aditomo 

>
>
> mBak Yuliati Soebeno,
>
> Yang saya khawatirkan adalah kalau ada persepsi masyarakat yang keliru
> terhadap pernyataan SBY tersebut.
> Kalau saya mengikuti komentar dari para pendukung SBY di milis - milis
> tetangga, kelihatannya mereka sangat mendukung pernyataan SBY tersebut dan
> menilai tanggapan dari pihak JK - Wiranto dan Megawati - Prabowo yang
> membantah keterlibatan mereka terhadap semua kekacauan tersebut sesuai yang
> dituduhkan oleh SBY terlalu mengada - ada.
> SBY melalui Dinas Intelijen Negara sudah memiliki bukti kuat bahwa mereka
> telah terlibat atas semua kekacauan ini akibat tidak bisa menerima kekalahan
> dalam Pilpres 8 Juli 2009 yang lalu.
> Waduh, ini kan persepsi yang sangat berbahaya.
>
> Kalau sampai ada yang menterjemahkan bahwa akibat ketidak berdayaan aparat
> keamanan kita mengatasi semua kekacauan yang telah dilaporkan oleh Dinas
> Intelijen Negara hingga SBY telah meminta kepada para pendukungnya untuk
> "mewaspadai" gerak - gerik para pendukung pasangan JK - Wiranto dan Megawati
> - Prabowo, maka hal ini akan sangat berpotensi menimbulkan konflik
> horisontal diantara masyarakat.
>
> Sebaiknya SBY tidak menambah buruk situasi politik yang memang sedang
> memanas ini.
> Kita berikan kesempatan kepada aparat keamanan kita untuk mengungkapkan
> siapa dalang dari teror bom ini.
> Jangan bebani mereka untuk mengarahkan kecurigaan atas keterlibatan
> pasangan JK - Wiranto dan Megawati Prabowo atas semua kekacauan ini.
>
> Informasi terakhir dari Kapolri adalah spesifikasi bom yang digunakan mirip
> dengan spesifikasi yang digunakan oleh Teroris Bom Bali dan yang telah
> ditemukan dirumah mertua Nurdin M Top di Cilacap beberapa hari yang lalu.
> Para pengamat teror lainnya menyatakan bahwa sangat sulit bagi pihak lain
> untuk bisa meniru spesifikasi dari rakitan bom tersebut.
> Persiapan serangan Teror Bom seperti ini memerlukan waktu persiapan sekitar
> 10 bulan sampai 1 tahun, agar bisa berlangsung secara sempurna tanpa
> terdeteksi oleh pihak aparat keamanan kita.
> Artinya apa?
> Artinya Aparat Kepolisian tidak melihat adanya tanda - tanda keterlibatan
> pasangan JK - Wiranto dan Megawati - Prabowo terhadap Teror Bom, termasuk
> teror lainnya yaqng terkait dengan hasil Pilpres 2009.
>
> Salam,
>
> Adyanto Aditomo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: KAHMI: Pilpres 2009 Terburuk Sepanjang Sejarah RI

2009-07-22 Terurut Topik im_armando
Kalau KAHMI sampai menganggap bahwa pemilu 2009 lebih buruk dari pemilu 1971, 
1977, 1982, 1987, 1992, 1997... pasti ada persoalan serius dalam cara berpikir 
para alumni HMI ini

ade armando


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan" 
 wrote:
>
> Laporan wartawan Persda Network Ade Mayasanto
> 
> http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/07/21/19052693/kahmi.pilpres.2009.terburuk.sepanjang.sejarah.ri
> 
> 
> 
> JAKARTA, KOMPAS.com — Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menilai, 
> Pemilu Presiden 2009 merupakan pesta demokrasi terburuk sepanjang Indonesia 
> berdiri. Pilpres berlangsung dengan kekurangan, meski Indonesia sudah 
> berkali-kali melakoni hajatan nasional tersebut.
> 
> Hal ini ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Majelis Nasional KAHMI Fuad Bawazier 
> seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, 
> Jakarta, Selasa (21/7).
> 
> "Walaupun yang menang ini adalah JK, tetap penilaian KAHMI ini adalah pilpres 
> terjelak," ujar Fuad.
> 
> Menurut Fuad, KAHMI tidak mempunyai kebanggaan atas penyelenggaraan Pilpres 
> 2009. Pasalnya, kekurangan dan kelemahan yang terjadi semestinya tidak 
> terjadi pada negeri yang berkali-kali melaksanakan pemilu dan pilpres.
> 
> "Ibu Megawati boleh berbangga, Pemilu 2004 berjalan bagus, Pak Habibie juga 
> pemilunya bagus. Pak Soeharto kurang demokratis tapi tidak ada masalah dengan 
> DPT. Begitu juga dengan Bung Karno," urainya.
> 
> Kehadiran Fuad Bawazier di Istana Wapres sedianya melaporkan perihal 
> kesepakatan bersama islah KAHMI versi presidium dan presidensial yang 
> dilakukan pada 30 Juni lalu. Kesepakatan bersama yang disaksikan Jusuf Kalla 
> dan Akbar Tandjung yang sama-sama menjadi Wakil Ketua Dewan Penasihat KAHMI.
> 
> Menurut rencana, penyatuan dua organisasi akan ditindaklanjuti dengan 
> kegiatan Munas bersama KAHMI pada 10 Oktober mendatang. 
> 
> Munas KAHMI tersebut menjadi resepsi peringatan hari ulang tahun ke-43 KAHMI 
> dan silaturahim Idul Fitri keluarga besar KAHMI.
> 
> Turut hadir pada pertemuan bersama Kalla antara lain Ketua Harian Presidium 
> Majelis Nasional KAHMI Abdul Asri Harahap.
>




Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Need Info PHK

2009-07-22 Terurut Topik Sri Handoko
Perusahaan yang baik biasanya sudah mempunyai PKB ( Perjanjian Kerja Bersama ). 
Kalau dulu dinamakan KKB ( Kesepakatan Kerja Bersama ). Isi perjanjian itu 
biasanya lebih detail dan mengkondisikan situasi yang lebih riil dalam 
perusahaan tersebut.
PKB dibuat secara Bipartite ( antara Manajemen perusahaan dengan Serikat 
Pekerja di perusahaan tersebut ). Dan disyahkan oleh Dinas Tenaga Kerja 
setempat. Sehingga menjadi Tri Partite. Masa tenggang waktu PKB biasanya 2 
tahun, kemudian diperbaharui dan disepakati lagi setelah melalui perundingan 
Bipartite.
Sebelum memutuskan vonis jika ada sengketa antara karyawan dan perusahaan, coba 
lihat dulu pasal - pasal yang ada di PKB. Apakah memang ada suatu kesalahan dan 
pelanggaran yang telah dilakukan karyawan tersebut, yang nyata - nyata telah di 
larang ?
Kemudian, lihat juga apakah perusahaan telah melakukan prosedure PHK sesuai PKB 
? Misalnya menjatuhkan hukuman berdasarkan tingkat kesalahannya ? Kesalahan 
Ringan, Sedang atau Berat sudah seharusnya bobot hukumannya berbeda...ada yang 
dimulai dari teguran lesan, teguran tertulis, SP ( Surat Peringatan ) I, 
kemudian SP II, kemudian SP III, Skorsing kemudian PHK.
Pada prinsipnya perusahaan tidak boleh semena - mena melakukan PHK secara 
sepihak. Apalagi melanggar peraturan yang ada.
Wanita yang hamil tidak bisa di PHK begitu saja...
Kalau ada perusahaan yang  mem PHK dengan dasar performance, sepanjang 
performance itu memang dijadikan salah satu dasar PHK di PKB ( ada pasal yang 
menyebutkan demikian ) dan telah di sepakati serta di syahkan oleh Disnaker, 
bisa saja dan diperbolehkan. Sepanjang telah di sepakati dalam PKB , di syahkan 
, serta performance itu bisa diukur. Tidak berdasar subyektifitas dan asumsi...
Tetapi saya tidak yakin ada sebuah PKB yang menyebutkan dalam pasal PHK salah 
satunya  karena melanggar atau tidak memenuhi performance yang telah ditetapkan.
Coba saja  kasus itu dilihat dari beberapa aspek..Serta lakukan verifikasi 
kesalahan karyawan itu dengan menghadirkan beberapa saksiLibatkan Serikat 
Pekerja yang ada. Kalau tidak sepakat di tingkat Bipartite, bisa dinaikkan ke 
tingkat Tri Partite ( Disnaker ) .
Win - Win Solution itu tujuan utama...tidak boleh ada Lose - WinDan jangan 
lupa dilihat status karyawan tersebut. Apakah karyawan tetap dan ada SK ( Surat 
Keputusan nya ), atau karyawan tidak tetap. Karena status karyawan akan 
berpengaruh dalam penentuan uang Jasa atau uang Pesangon. Disamping masih ada 
faktor lain, yaitu  lamanya masa kerja karyawan tersebut.

Salam

Handoko





Dari: Godlip Pasaribu 
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 22 Juli, 2009 17:15:52
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Need Info PHK

Benar Pak Sigit, setahu saya seseorang tidak bisa diberhentikan hanya karena 
masalah performance yang kurang baik satau masalah kompetensi. Paling2 bisa 
dimutasi atau demosi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air Laut

2009-07-22 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Pudimartini,
 
Battery yang merupakan bagian dari UPS tersebut berfungsi untuk menstabilkan 
suplai daya listrik, dimana inputnya cenderung tidak stabil.
Bila tanpa menggunakan battery, kualitas Output = Kualitas Input.
Bila kualitas Input tidak stabil, maka kualitas otput juga tidak stabil.
Persoalannya, harga battery ini sangat mahal, sehingga operasional Pembangkit 
Listrik Tenaga Angin menjadi tidak ekonomis bila dibandingkan dengan 
menggunakan genset.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 22/7/09, pudimartini  menulis:


Dari: pudimartini 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Menristek Ditantang untuk Tawarkan Air 
Laut
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 22 Juli, 2009, 3:20 AM


 



Mas RZain,

Bagaimana kalau kita melihatnya untuk kebutuhan
5 Kwh untuk sekelompok masyarakat?
Bila satu rumah butuh 900 Wat maka akan ada
sekitar 5 rumah.

UPS yang sampai 20 Kwh juga ada, ttp kita kan
tidak butuh UPS.

Sekalai lagi, kecil tetapi banyak, bukan besar tetapi
sedikit.

Bebetrapa program pemerintah sering tdak melibatkan
masyarakat disekitarnya sehingga tidak tumbuh semangat
melu hangrungkepi, melu handarbeni, dan mulat sariro
hangroso wani. Lihat pula proyek UNESCO tempat
penampungan air dan bandingkan dengan yang dibangun
oleh LSM dengan melibatkan masyarakat disekitarnya.
Yang dari UNESCO karena sifatnya charity tidak terawat
sedang yang ,eoibatkan masyarakat lebih terawat. Ini pula
yang menjadi daasar bagi Ibu Mumpuni

Liohat pula kiprah Ibu Mumpuni yang suda ditayangkan
di TV. tampaknya, pemberdayaan masyaraka dan
seorang di Kaltim yang membuat kincir air untuk
menggerakkan generator dan sudah dimuat di Kompas
bisa menjadi contoh atau model mengenai pemenuhan
kebutuhan enerji listrik di Indoensia dengan aneka
keragamannya. Mungkin pendekatan soscio-technology yah?


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Saya Memberi Nilai Sembilan Terhadap Pernyataan Presiden SBY

2009-07-22 Terurut Topik sohibmachmud

bagaimana kalau politikus memberi order kepada jaringan yg punya hobby ngebom, 
punya kemampuan merakit bom, mempunyai eksekutor yg mau mati karena 
indoktrinasi. 
dua2nya untung.  
pemberi order tangannya bersih. yg menerima order untung, duit dapat, tujuan 
tercapai.
ini juga asumsi pribadi.

sohib

=
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, DOMINIKUS DARUS 
 wrote:
>
> BOM kalau didasari ORDER POLITIK pasti masih sayang NYAWANYA; BUT BOM yg 
> lahir dari proses doktrinisasi ideologi yg MENYESATKAN maka NYAWA pun menjadi 
> tidak punya harga apa-apa; (Ini hanya asumsi pribadi)
> 
> Domi
> 
> 



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sekolah Gratis Bikin Bingung

2009-07-22 Terurut Topik Hakiki Akbari
Bolehkah saya kembali bertanya, bagaimana dengan iklan2 produk lain, bukankah 
banyak sekali iklan yang jelas2 tidak mengatakan yang sebenarnya? benarkah 
model yang berjerawat itu memang benar2 berjerawat? benarkah kalau makan 
biskuit itu jadi sekuat herkules? kalau sudah ada kesesuaian seperti ini, 
apakah kita juga akan mengkritisi ikln secara keseluruhan atau hanya 
mengkritisi iklan sekloah gratis saja?
HQQ 





From: Louisa Tuhatu 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 22, 2009 2:36:46 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sekolah Gratis Bikin Bingung

 
Aduuuhhh senangnya. .. Untuk pertamakalinya pak Godlip bisa bersesuaian 
dengan saya..

Mudah-mudahan akan datang waktunya saya pun bisa bersesuaian dengan pak Godlip.

/Lou
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mega Merakyat, tapi kok meradang? Rakyat Senang - SBY Menang

2009-07-22 Terurut Topik Suherman Chaniago
Tidak ada satu kata atau kalimat Elza yang melarang AA untuk mengemukakan 
pendapat.





From: Louisa Tuhatu 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 22, 2009 10:56:48 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mega Merakyat, tapi kok meradang? Rakyat 
Senang - SBY Menang

Kata "hati-hati" sekarang ini makin sering terdengar, dan dipopulerkan oleh 
SBY. Kata itu diucapkan dengan nada mengancam dan mimik yang serius.

Pak AA hanya membahas sikap "santun" yang banyak memukau rakyat Indonesia. 
Tidak ada dalam tulisan pak AA yang membandingkan ulah teroris dengan ulah SBY. 
Janganlah terlalu mudah menggunakan "kehormatan presiden sebagai simbol kepala 
negara" untuk menahan orang berpendapat. Setahu saya, kedaulatan tertinggi 
menurut UUD ada di tangan rakyat, termasuk pak AA dan kita semua.

Louisa

/Lou
Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mega Merakyat, tapi kok meradang? Rakyat Senang - SBY Menang

2009-07-22 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Elza Indra,
 
Mohon maaf kalau anda tersinggung dengan pernyataan saya soal bahwa masyarakat 
Indonesia itu sangat mudah "jatuh hati" terhadap seseorang yang sikapnya 
santun, sopan, rendah hati dan taat beribadah.
Strategi itu ternyata sangat jitu memikat hati masyarakat kita.
Saya hanya menyampaikan fakta yang telah terjadi disekitar kita terhadap hal 
tersebut.
Komentar dari para pengamat teroris kita bahwa alasan itulah yang menyebabkan 
Nordin M Top sulit ditangkap dan Teroris di Indonesia tetap bisa tumbuh dengan 
subur.
 
SBY yang terlihat santun, sopan dan taat beribadah ternyata juga tega 
membohongi masyarakat dengan menunjukkan foto dirinya yang menjadi sasaran 
tembak para teroris terkait Pilpres 2009.
Belakangan terbukti bahwa itu foto saat SBy masih menjabat sebagai Menko 
Polhukam pada tahun 2004, sehingga tidak ada hubungannya dengan Pilpres 2009.
Juga telah tega memfitnah lawan poltiknya yang katanya akan membuat kerusuhan 
agar Indonesia menjadi Iran Kedua.
Sampai hari ini SBY tidak bisa membuktikan tuduhannya tersebut.
Tapi apa yang dilakukan oleh para pendukung DSBY yang sangat militan???
Mereka semua membela habis - habisan kebohongan dan fitnah yang telah 
dilancarkan oleh SBY.
Mengapa???
Ya karena SBY itu seorang yang santun, sopan, rendah hati dan taat beribadah.
Sekali lagi, saya hanya menyampaikan fakta yang telah terjadi disekitar kita 
terhadap hal tersebut.
 
Jadi mohon maaf kalau pernyataan saya sampai menyinggung perasaan anda.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 22/7/09, Elza Indra  menulis:


Dari: Elza Indra 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mega Merakyat, tapi kok meradang? Rakyat 
Senang - SBY Menang
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 22 Juli, 2009, 2:54 AM


 



Bung Adiyanto,

Kita boleh beropini, bebas mengeluarkan pendapat bahkan mengkritisi seseorang 
sekalipun itu presiden apalagi di internet yang telah menjadi media global 
untuk menampung segala macam pikiran, memberi gagasan dan pendapat namun tetap 
dalam koridor kepatutan dan norma-norma yang berlaku seperti yang diatur dan 
dijamin oleh UU.

Namun sangat disayangkan, terlepas anda salah satu pendukung kandidat capres 
yang dikalahkan oleh SBY pendapat anda membandingkan Presiden SBY dengan 
Teroris, anda sudah ceroboh dan terlalu vulgar serta diluar batas-batas 
kepatutan berpendapat maka seyogyanya anda bisa dikenakan UU ITE karena 
mengeluarkan pendapat yang tidak pantas dalam forum resmi dan tidak pada 
tempatnya bagi posisi seorang kepala negara yang merupakan simbol kedaulatan 
sebuah negara.

Maka, hati-hati bung dalam mengkritisi dan mengeluarkan pendapat ..!!!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Godlip Pasaribu,
 
Anda itu bisa baca apa enggak sih???
Tolong anda simak baik - baik isi pidato SBY yang cenderung memuat kebohongan 
kepada masyarakat serta fitnah terhadap lawan politiknya dan cenderung mengadu 
domba masyarakat Pro SBY dan pendukung kedua capres saingan SBY.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 22/7/09, Godlip Pasaribu  menulis:


Dari: Godlip Pasaribu 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 22 Juli, 2009, 2:47 AM


Kalau anda baca baik-baik pernyataannya sebagian besar yang anda minta sudah 
dilakukan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mega Merakyat, tapi kok meradang? Rakyat Senang - SBY Menang

2009-07-22 Terurut Topik Suherman Chaniago
Adyanto Aditomo sudah merasa menjadi orang yang jauh lebih cerdas dari SBY plus 
seluruh staff dan penasehat SBY. Untungnya sasarannya SBY.  Apa dia berani 
bicara seperti ini jaman orba ?






From: Elza Indra 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 22, 2009 9:54:56 AM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mega Merakyat, tapi kok meradang? Rakyat 
Senang - SBY Menang

   
Bung Adiyanto,

Kita boleh beropini, bebas mengeluarkan pendapat bahkan mengkritisi seseorang 
sekalipun itu presiden apalagi di internet yang telah menjadi media global 
untuk menampung segala macam pikiran, memberi gagasan dan pendapat namun tetap 
dalam koridor kepatutan dan norma-norma yang berlaku seperti yang diatur dan 
dijamin oleh UU. 

Namun sangat disayangkan, terlepas anda salah satu pendukung kandidat capres 
yang dikalahkan oleh SBY pendapat anda membandingkan Presiden SBY dengan 
Teroris, anda sudah ceroboh dan terlalu vulgar serta diluar batas-batas 
kepatutan berpendapat maka seyogyanya anda bisa dikenakan UU ITE karena 
mengeluarkan pendapat yang tidak pantas dalam forum resmi dan tidak pada 
tempatnya bagi posisi seorang kepala negara yang merupakan simbol kedaulatan 
sebuah negara. 

Maka, hati-hati bung dalam mengkritisi dan mengeluarkan pendapat ..!!!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] COBA SAYA YANG DITANTANG

2009-07-22 Terurut Topik atriza_002
Ada yg perlu dikoreksi Om,garam itu NaCl (natrium klorida),bukan HCl (asam 
klorida).


Salam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Adyanto Aditomo 

Date: Wed, 22 Jul 2009 03:01:47 
To: 
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] COBA SAYA YANG DITANTANG


Bung Teuku Moeda Abadi,
 
Terimakasih atas penjelasannya dalam membuat peralatan untuk menmbuat Air Tawar 
dari Air Laut.
 
Pertanyaan saya: Dimana sistem ini pernah dilaksanakan???
Saya ingin menyaksikannya secara langsung.
 
Masalahnya begini.
Berdasarkan teori yang saya pahami, pemisahan Garam (HCL) dari Air Tawar (H2O) 
tidak bisa hanya dengan menggunakan filter sederhana yang terdiri dari Ijuk, 
pasir, tanah dan batu koral.
Sekecil - kecilnya saringan dari pasir adalah sekitar 100 mikron, sehingga 
tidak mungkin bisa menyaring partikel mikro HCL yang terkandung dalam Air Laut.
Partikel Mikro HCL hanya bisa ditangkap bila menggunakan membran berukuran 
0,0001 mikron atau 500.000 kali lebih kecil dari sehelai rambut, seperti yang 
diterapkan pada RO (Reverse Osmosis) yang digunakan untuk "menyaring" Air Laut 
menjadi Air Tawar.
 
Tetapi inikan teori yang umum digunakan dalam upaya untuk membuat Air Tawar 
dari Air Laut, yang diterapkan pada RO.
Bila ternyata ada teori lain yang memang efektif bisa memisahkan partikel mikro 
HCL dari Air laut hanya dengan menggunakan "filter sederhana", alangkah baiknya 
kalau saya bisa menyaksikan secara langsung proses tersebut.
 
Definisi Air Laut, Air Payau dan Air Tawar adalah sebagai berikut:
Air laut, nilai conductivity nya 800 micro Siemens.
Air payau, nilai conductivity nya sekitar 200 micro Siemens.
Air tawar/ Air Minum, nilai conductivity nya sekitar 60 micro Siemens.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JANGAN GE-ER DENGAN 60 %

2009-07-22 Terurut Topik Hakiki Akbari
Saya setuju, Bu..  bukankah kita sepakat mau berdemokrasi? Dalam Demokrasi ya 
Golput Ga diitung dalam menentukan siapa yang berhak menjadi Presiden.
Soal skala mayoritas atau bukan, jadi ga penting lagi, karena meskipun jumlah 
golput lebih banyak, itu ga akan merubah lebih tingginya dukungan pemilih 
kepada SBY dibanding capres lain.
jangan juga melogikan golput adalah yang bukan mendukung SBY... Golput adalah 
yang tidak memilih capres. Soal dukung mendukung mah siapa tahu?
HQQ





From: Ayesha Wardhani 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 22, 2009 4:06:19 PM
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] JANGAN GE-ER DENGAN 60 %

 
Tapi alangkah baiknya bukan kalo kita smua mendukung presiden terpilih
siapa pun itu?

Lagipula hak pilih itu kan hak nya masing2 rakyat, mnurut saya apabila
individual yg tdk memilih menerima hasil dengan lapang dada dan terbuka
dan juga turut mendukung apapun kebijakan presiden terpilih namun ttp
dengan kritis ya..


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?

2009-07-22 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Godlip Pasaribu,
 
Yang dipersoalkan itu adalah mengapa SBY berbohong kepada masyarakat dan juga 
melakukan fitnah terhadap lawan politiknya.
Bahwa ternyata mayoritas masyarakat Indonesia sangat menikmati kebohongan dan 
fitnah yang telah dilancarkan oleh SBY, itu memang sangat disayangkan.
 
Kalau masyarakat Indonesia bangga bisa hidup tanpa memiliki moral yang baik, 
terus apa bangganya jadi Rakyat Indonesia???
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 22/7/09, Godlip Pasaribu  menulis:


Dari: Godlip Pasaribu 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY... ADUH...KOK GINI?
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 22 Juli, 2009, 2:39 AM


Itu kan kata anda, kalau saya menilai andalah yang tidak cerdas dalam 
menentukan pilihan, makanya kalah.

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terorisme: Idiologi lebih berharga dari Nyawa

2009-07-22 Terurut Topik Hakiki Akbari
Anda mengacungi jempol kepada para teroris bunuh diri ini? Katakan itu pada 
sanak keluarga yang mati terkena bom mereka bung!
Orang yang mengkader mereka juga anda milai orang hebat? saya agak naik darah 
jadinya, tapi saya berbaik sangka barangkali anda kurang mengingat kata 
Manipulator, bung, Manipulator hebat.
Ideologi? kalau memang ideologi yang ingin mereka kedepankan, maka sebuah 
ledakan kecil sudah akan menunjukkan eksistensi mereka dimata dunia, Tapi 
tidk, mereka tidak begitu. Mereka menambahkan paku, mur, baut dan bola besi 
kedalam bom, bukan ideologi yang dituju, mereka ingin melukai, merusak  dan 
membunuh! 

HQQ

 




From: param sumatera 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com; mediac...@yahoogroups.com; 
wartawanindone...@yahoogroups.com; infok...@yahoogroups.com; 
komunitask...@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 22, 2009 4:08:38 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Terorisme: Idiologi lebih berharga dari Nyawa

  
Sumber lengkap 
http://pemudaindonesiabaru.blogspot.com/2009/07/terorisme-idiologi-lebih-berharga-dari.html

Di Dunia sudah banyak sekali terjadi pristiwa peledakan Bom yang dilakukan 
dengan cara bom bunuh diri. Motivasi mereka sama yaitu mencapai tujuan yang 
mereka yakini itu baik dan benar bagi mereka walaupun Tujuan mereka juga 
berbeda-beda. Yang pasti orang yang melakukan bom bunuh diri ini sudah merasa 
yakin dengan apa yang mereka lakukan walaupun nyawa taruhannya.

Terlepas dari apa yang menjadi motivasi dan tujuan mereka, orang-orang seperti 
ini pantas kita ancungkan jempol. Karena Orang-orang seperti ini sangat sulit 
untuk ditemukan, siapa yang dengan berani memabawa Bom dengan tenang dan sudah 
tau bahwa bom itu akan meledak dan membunuhnya. jawabanya cuma pelaku bom bunuh 
diri. Pejuang sehebat apapun pada medan perang pasti berusaha untuk menghidar 
dari maut, akan tetapi pelaku bom bunuh diri ini berjalan bersama maut dan 
mendekapnya dengan tenang.

Siapun orang yang mengkader orang-orang seperti ini pastilah orang hebat, 
sehingga mampu membuat pelaku bom bunuh diri ini ter-ideologi sedemikian rupa 
sehingga mampu menyerahkan nyawanya untuk idiologi yang menurut mereka 
merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Bila kita lihat dari para pelaku pembodohan bunuh diri tersebut mereka semunya 
merupakan Warga Negara Indonesia yang lahir dan besar di indonesia. Indonesia 
sendiri mempunyai ideologi yaitu pancasila. Idiologi Pancasila sangat melarang 
aksi tersebut apalagi hal ini membuat indonesia malu dan sangat merugikan 
indonesia. 

Hal ini kiranya menjadi permenungan bagi kita semua terlebih-lebih pemerintah 
sebagai pengemban amanah rakyat. Kejadian ini seharusnya menjadi cermin 
sekaligus refleksi bagi kita sudah sejauh manakah kita menghayati dan 
mengamalkan ideologi kita. Kita juga harus banyak belajar dari kejadian ini, 
mulai dari cara memerikan kaderisasi idiologi sampai pada pengamalannya di 
lapangan. Idiologi teroris telah membuktikan bahwa mereka telah menciptkan 
kader yang militan yang mau mengorbakan dirinya untuk idiologi mereka. 
Bayangkan bila seluruh rakyat Indonesia menjadi Kader Pancasila seperti halnya 
mereka. Bila hal itu terjadi terorisme akan sangat sulit masuk ke negeri 
tercinta ini dan indonesia kan menjadi bangsa yang berdaulat adil dan makmur. 
Merdeka !!!

Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat 
chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]





  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "sangat mengagumi" Teroris?

2009-07-22 Terurut Topik Hakiki Akbari
memang bener gada hubungan berbanding lurus antara sikap  dan perbuatan bung 
adyanto.. hal itu berlaku untuk manusia seperti  saya, anda dan kita. Logika 
begitu sih biasa banget, ga aneh. Kalau dihubng2kan dg SBY,  maka prinsip itu 
tetap berlaku, meskipun argumen2 yang bung Adi sebut tentang SBY toh tetap 
masih sebatas pendapat Bung Adi saja, karena masih ada yang beda pendapat 
dengan Bung Adi. Saya kurang sreg kalau kemudian santunnya SBY dan santunnya  
Teroris di hubung2kan. Kalau mau fair, prinsip ini berlaku juga buat kita 
semua, termasuk kata2 yang selalu santun dalam tulisan bung Adi, belum tentu 
menggambarkan perbuatannya ... ya iyalaah..
HQQ





From: Zon 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 22, 2009 4:44:18 PM
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] "sangat mengagumi" Teroris?

 
Bung Adyanto, dari mana didapat data bahwa mayoritas masyarakat Indonesia 
"sangat mengagumi" para teroris binaan Nordin M Top dan Dr Azhari ?

Tolong sebutkan link maupun publikasinya. Pendapat saya mungkin lebih tepat 
kata "mayoritas" diganti dengan "sebagian".

Pendapat saya bahwa teror bom, korban jiwa, bom bunuh diri jika ditujukan untuk 
pemimpin yang berkuasa saat ini adalah tidak tepat dan belum dapat dikatakan 
jihad.

Rasulullah pernah bersabda: "Sesungguhnya akan memimpin kalian para pemimpin 
yang kalian fahami perbuatan mereka adalah perbuatan maksiat dan kalian 
mengingkari perbuatan tersebut dilakukan. Maka barangsiapa yang benci (terhadap 
kejahatan/kezaliman pimpinan tersebut) sungguh ia telah berlepas diri dan 
barangsiapa yang mengingkari sungguh ia telah selamat, akan tetapi siapa yang 
ridha dan mengikuti (kejahatan penguasa maka orang itu bersalah)." Para 
shahabat bertanya "Apakah tidak sebaiknya kami memerangi mereka? Beliau 
menjawab: "Tidak
boleh, selama mereka masih shalat."(HR. Muslim no. 1854)

Kesimpulannya, untuk pemimpin seperti SBY saat ini yang nyata-nyata masih 
sholat, maka jika kita tidak setuju dengan kepemimpinan beliau atau kita 
rasakan kepemimpinan beliau tidak adil atau zalim sekalipun maka yang boleh 
kita lakukan adalah berlepas diri atau sekedar benci atau menyatakan ketidak 
setujuan atau kritikan/koreksi. Namun jika mendukung pemimpin yang tidak adil 
maupun pemimpin zalim, maka para pendukung akan turut bersalah/berdosa.

Menurut pendapat saya, para teroris hasil binaan Nordin M Top paling cuma 
"dikagumi" oleh sekeliling mereka tinggal sekarang. Tentu juga dengan Nordin M 
Top yang sampai saat ini "kemungkinan" tinggal di Indonesia dapat membuat 
"kagum" orang di sekeliling dia saja.

Namun sampai saat ini saya bersedih hati, karena Nordin M Top yang "buatan" 
Malaysia masih bisa bebas berkeliaran di Indonesia. Bukankah artinya pemerintah 
gagal menjaga keamanan di dalam negeri ? Berapa banyakkah orang-orang "buatan" 
luar negeri yang bebas berkeliaran di Indonesia dengan "kepentingan" mereka 
masing2?
Bagaimanakah sesungguhnya kedaulatan negara kita ?

Salam

Zon di Jonggol
http://mutiarazuhud .wordpress. com


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Himbaun buat para jurnalis

2009-07-22 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Bung Kiky,
 
Saya sangat setuju bahwa taat beribadah itu merupakan keharusan.
Ini tidak bisa ditawar lagi.
Persoalannya adalah kita bisa melihat sendiri di TV bagaimana masyarakat yang 
terlihat sangat patuh beribadah menyambut Jenasah Teroris Bom yang dihukum mati 
di Filipina karena melakukan pemboman terhadap masyarakat tidak bersalah, 
sehingga menewaskan belasan orang.
Jumlah penyambutnya bisa sampai ratusan ribu orang dan mereka menganggap bahwa 
teroris tersebut telah mati syahid setelah melaksanakan misi suci di Filipina.
 
Demikian pula bagaimana sambutan sekelompok masyarakat yang tampak sangat taat 
beribadah saat menyambut Teroris Bom Bali yang dieksekusi mati, yang dinyatakan 
sebagai Mati Syahid.
 
Jadi yang salah bukan soal taat beribadah, tetapi dukungan dari orang - orang 
yang taat beribadah terhadap para teroris tersebut.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Rab, 22/7/09, kicky  menulis:


Dari: kicky 
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Himbaun buat para jurnalis
Kepada: "Kompas Forum" 
Tanggal: Rabu, 22 Juli, 2009, 2:32 AM


 



Saya tidak memprihatinkan soal taat ibadah pak. Jangan salah. Taat beribadah 
itu harus pak.
Saya khawatir kalau teroris selalu dikaitkan dengan taat beibadah, lama2 akan 
muncul persepsi teroris = taat beribadah. Yang lebih parah lagi kan secara 
matematik, persamaan dibolak-balik adalah sama jadi "teroris = taat beribadah" 
maka sama saja dengan "taat beribadah = teroris".
*amit-amit jangan sampai terjadi*
*ketuk meja 3 x*

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


  1   2   >