Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tan Malaka Hadir di Lapangan Ikada

2009-08-23 Terurut Topik P�p�ng
ini foto tan malaka di Lapangan Ikada (19 September 1945) di samping Bung
Karno.
http://blogombal.org/2008/09/03/batik-baju-safari-celana-pendek/


Let the world change you and you can change the world

Ernesto Che Guevara

http://escoret.net/blog/



 --- Pada Jum, 21/8/09, agushamonangan 
 agushamonan...@yahoo.co.idagushamonangan%40yahoo.co.id
 menulis:

 Dari: agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.idagushamonangan%40yahoo.co.id
 
 Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tan Malaka Hadir di Lapangan Ikada
 Kepada: 
 Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
 Tanggal: Jumat, 21 Agustus, 2009, 6:07 AM



 http://koran. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/21/ 03254318/ tan.malaka.
 hadir.di. lapangan. ikada

 Jakarta, Kompas - Ibrahim Datoek Tan Malaka atau dikenal dengan nama Tan
 Malaka hadir mendampingi Soekarno pada saat rapat akbar di Lapangan Ikada
 (Ikatan Atletik Djakarta), 19 September 1945. Kehadirannya diperkuat pula
 dengan keterangan Bung Hatta yang membenarkan kehadiran Tan Malaka tersebut.

 Hal itu disampaikan sejarawan Universitas Leiden, Harry A Poeze, yang juga
 Direktur Koninklijk Instituut voor Taal, Land en Volkenkunde Leiden, dalam
 diskusi di Megawati Institute, Jakarta, Kamis (20/8). Direktur Eksekutif
 Megawati Institute Arif Budimanta menjelaskan, Tan Malaka termasuk salah
 satu tokoh yang menjadi sumber inspirasi bagi Partai Demokrasi Indonesia
 Perjuangan, selain Soekarno.

 Fakta baru yang ditemukan Harry ini merupakan penemuan baru akan
 keterlibatan Tan Malaka pada masa-masa proklamasi. Selain itu, Harry juga
 melakukan penelitian cukup lama untuk mengungkap kematian Tan Malaka.
 Berdasarkan penelitian Harry, Tan Malaka meninggal di Desa Selopanggung, di
 kaki Gunung Wilis, sekitar 20 kilometer dari Kediri, Jawa Timur. Harry
 menyebutkan, Tan Malaka ditembak mati di sana.

 Harry menyatakan, masa lalu Tan Malaka yang selalu dikejar-kejar oleh
 Perancis, Amerika Serikat, China, dan Belanda membuat Tan Malaka menjadi
 sosok yang sangat hati-hati. Ia selalu hidup berpindah-pindah. Akibatnya,
 kata Harry, Tan Malaka disebut sebagai pribadi yang terlambat beraksi dan
 tidak memakai kesempatan yang baik. Semua ini, kata Harry, karena selama
 lebih dari 20 tahun ia selalu diburu polisi rahasia dari beberapa negara.
 (VIN)


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekayaan Bupati Nganjuk Lebih Banyak Dibandingkan Gubernur

2009-08-23 Terurut Topik mubarik
Duh pada kaya2 semuanya ya...
Kapan orang miskin bisa ikutan nyalon jadi gubernur/bupati/wali-kota?

Salam,

|M|U|B|A|R|I|K|™
Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id

Date: Fri, 21 Aug 2009 03:30:23 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kekayaan Bupati Nganjuk Lebih Banyak 
Dibandingkan Gubernur


http://regional.kompas.com/read/xml/2009/08/21/09265978/Kekayaan.Bupati.Nganjuk.Lebih.Kaya.Dibanding.Gubernur



SURABAYA, KOMPAS.com — Harta kekayaan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman melampaui 
harta kekayaan yang dimiliki Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dikeluarkan 
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Surabaya, Kamis (20/8), menyebutkan, 
nilai kekayaan Taufiq mencapai Rp 15.746.397.166. Adapun kekayaan Gubernur 
Soekarwo tercatat senilai Rp 8.934.952.000. Kekayaan orang nomor satu di Jatim 
itu juga masih kalah dibandingkan dengan harta yang dimiliki Wali Kota Kediri 
Samsul Ashar, yakni Rp 12.534.915.476.

Sementara itu, nilai harta kekayaan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, 
sebagaimana disebutkan dalam LHKPN, tercatat Rp 6.203.269.917.

Dalam pengumuman LHKPN yang dipimpin Wakil Ketua KPK M Jasin, Bupati Nganjuk 
Taufiqurrahman mengatakan, ada harta bendanya yang belum dilaporkan. Harta itu 
berupa lahan sawah seluas 20 hektar di Jombang yang merupakan warisan dari 
orangtua saya yang baru meninggal dunia, katanya.

Demikian pula harta benda Wali Kota Samsul Ashar yang belum tercatat, di 
antaranya berupa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Surya Mitra Husada, PT 
Radio Dahlia Suara Serasi, dan apotek. Semuanya berada di Kota Kediri, yang 
juga dilaporkan secara lisan kepada Jasin.

Mungkin kalau ditaksir ketiga aset tersebut sekitar 10 persen dari nilai 
kekayaan saya dalam LHKPN, kata Samsul Ashar yang dilantik Wali Kota Kediri 
pada April itu.

Sementara itu, Saifullah juga mengungkapkan ada hartanya yang merupakan 
pesangon setelah dia tidak menjabat Komisaris BRI. Mungkin nilainya 20 persen 
dari harta saya sebelumnya, katanya.

Harta kekayaan yang dilaporkan para pejabat itu merupakan harta tidak bergerak 
dan harta bergerak yang diperoleh sebelum dan sesudah menjabat.

Sementara itu, Jasin terpaksa membacakan laporan harta kekayaan Bupati Jombang 
Suyanto karena tidak hadir dalam acara itu tanpa memberikan keterangan resmi 
kepada KPK.

Staf kami sudah menghubunginya berkali-kali. Namun, yang bersangkutan tidak 
mau menjawab, kata Jasin.

Jasin juga mengatakan, seharusnya dia mencontoh Gubernur dan Wakil Gubernur 
Jatim, Bupati Nganjuk, serta Wali Kota Kediri yang hadir dalam acara ini untuk 
menunjukkan integritas dan transparansinya sebagai pejabat publik.

Dalam LHKPN, nilai kekayaan Bupati Jombang itu tercatat sebesar Rp 
6.959.661.731.




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: Negara Lain Juga Libatkan Militer

2009-08-23 Terurut Topik mubarik
Sekarang tentara dikenal 'galak' sama rakyat, mungkin karena kurang 
terlampiaskan hasrat ketentaraannya :)
Daripada 'nganggur' lebih bagus ikutan memerangi para teroris, karena kalau 
nungguin perang betulan kagak bakalan deh.
Juga bagus diterjunkan ketempat-tempat musibah atau bencana alam.
 
Salam,

|M|U|B|A|R|I|K|™
Sent from my BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Lasma siregar las032...@yahoo.com

Date: Thu, 20 Aug 2009 20:11:39 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: Negara Lain Juga Libatkan Militer


Memang benar Pak, negara lain juga libatkan militer!
Tapi kalau yang namanya negara lain ini adalah Zimbabwe, Somalia,
Sri Lanka, Thailand, Myanmar, Peru, Guatemala dan sebagainya, ini
bukanlah alasan yang baik untuk melibatkan militer.

Apalagi seperti TNI (ABRI) yang selama 32 tahun ORBA (Soeharto)
sama sekali tak meninggalkan nama yang bisa dihormati
Tak heran kalau banyak yang hatinya terganggu mendengar mereka mau
kembali lagi!
Inilah yang perlu dilihat baik-baik Pak (berkaca sejenak)!

Salam
Las




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ditempel Demokrat, Akankah Hati Megawati Luluh?

2009-08-23 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
betul sekali, mega tdk akan luluh. kuat sekali ia pegang prinsip.
wong ngucapin selamat ke sby saja sampe kiamat nggak akan pernah dilakukan ;-].
ttp kontradiksinya adalah pada taufik kiemas, pragmatis sekali dia itu.
tinggal sekarang kuat nggak pegang prinsip jika yg menggoda adalah suami 
sendiri.


  - Original Message - 
  From: ade_suerani 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, August 20, 2009 6:44 PM
  Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ditempel Demokrat, Akankah Hati Megawati 
Luluh?


Menurutku Mega tidak akan luluh. Mungkin sudah suratan takdir kalau PDIP 
itu jika tidak berkuasa akan terus beropisisi. Dan saya pikir itu bagus buat 
pemerintahan 2009-2014. Demokrat yang terus menggoda bukan karena satu-satunya 
seideologi dengan PDIP, melainkan SBY tidak siap dikritik. Oposisi selalu 
dianggap musuh.

  Rendahnya perolehan suara PDIP bukan karena kegagalan peran oposisi yang 
mainkan PDIP di Parlemen, melainkan banyak faktor dan salah satu yang penting 
adalah kharisma SBY (ganteng, santun dan berwibawa).

  PD akan tamat pasca SBY, dan kemungkinan kalau Golkar disetir sama Yuddy atau 
Ferry, Golkar bisa kembali mengambil alih pemerintahan. Kecuali ada peluang 
calon independen, perebutan kekuasaan menjadi lebih kompetitif. PDIP pun pasca 
Mega ibarat embrio yang baru menetas, dan sedang mencari formula baru dalam 
perpolitikannya.

  Ya, bisa saja Pemilu 2014 menjadi kebangkitan kedua reformasi.

  Wassalam,
  Ade Suerani



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: SBY: Negara Lain Juga Libatkan Militer

2009-08-23 Terurut Topik Melvin Siagian
Saya melihat pernyataan ini bertujuan untuk jangka panjang, demi menjaga 
keberlangsungan dinasti keluarga. Dengan melibatkan TNI, dalam hal ini kopasus, 
tentunya akan ada tokoh baru yg tampil, yaitu pimpinan kopasus. kita tahu 
pimpinan kopasus saat ini adalah ipar dari incumbent. ketika ini 
direalisasikan, saya yakin gembong teroris tsb akan tertangkap (saya tidak akan 
berspekulasi apakah itu karena kinerja atau hanya sebuah sandiwara). 
Dan sebagaimana lazimnya keberhasilan layak disematkan kepada pemimpinnya.

Teroris sampai saat ini adalah suatu masalah yg WAH di Indonesia bahkan 
dunia. seseorang yg berhasil mengatasi WAH ini tentunya akan menjadi WAH 
juga. Dan akhirnya naiklah citra si tokoh baru itu dipanggung Indonesia 
tercinta ini. From zero to Hero. Dari yg tak dikenal menjadi pesohor, patriot 
dan julukan lainnya. Dengan citra yg tinggi ini tentunya merupakan modal yg 
sangat cukup utk terus meningkatkan dan mempertahankan popularitas si tokoh 
tsb, sehingga dia layak jual utk mengikut kontes periode yg akan datang. untuk 
hal-hal pencritaan, pemenang pemilu sekarang adalah jagonya. Pentingnya si ipar 
dipersiapkan dari sekarang, karena sampai saat ini masih dia yg lebih unggul 
dari keluarga yg lain utk menggantikan incumbent.

Jadi, menurut saya, Sinetron Teroris 09 yg sedang kejar tayang ini telah 
menjadi (sengaja atau tidak, saya tidak tahu) alat pencitraan.


Salam,

MS

From: agushamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id
Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] SBY: Negara Lain Juga Libatkan Militer
To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com
Received: Friday, 21 August, 2009, 9:09 AM

  

http://koran. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/21/ 03250954/ sby.negara. 
lain.juga. libatkan. militer

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui tidak paham jika 
ada yang berpendapat adanya kemunduran demokrasi jika TNI dilibatkan dalam 
upaya penanggulangan aksi-aksi terorisme.

Saya tidak paham, karena itu (keikutsertaan TNI dalam pemberantasan terorisme) 
adalah amanah UU. Negara yang lain juga melibatkan semua komponen ketika 
negaranya diancam kejahatan terorisme. Itulah negara demokrasi, yang 
pelaksanaan demokrasinya sudah ratusan tahun lebih dulu dibandingkan kita. Ini 
tugas sesuai dengan UU, kata Yudhoyono di Markas Komando Pasukan Khusus TNI 
AD, Cijantung, Jakarta, Kamis (20/8).
---cut-


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] tolongmenu di toolbar micrsoft office bermasalah

2009-08-23 Terurut Topik Ian raja
saya baru aja instal kompt di rumah dan aku beli monitor seken,..
tapi napa semua menu microsoft officenya besar2 semua. aku dah setting dari 
resolution 1064 by 768. tapi tetap aja ga bagus hasilnya... semua tulisan ama 
menu toolbarnya gede2 bangat rekan milis tolong di bantu yahh, gimana cara 
setting na.

makasih sebelumnya,



  Apakah wajar artis ikut Pemilu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers.yahoo.com



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Krisis Global dan Gelombang PHK Massal

2009-08-23 Terurut Topik mundo

*Buletin Elektronik**www.Prakarsa-Rakyat.org*

*SADAR *

*Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi*
* Edisi: 233 Tahun V - 2009
Sumber: www.prakarsa-rakyat.org*



*KRISIS GLOBAL DAN GELOMBANG PHK MASSAL*



*Oleh: Hadi purnomo **


Seperti yang kita ketahui bersama krisis ekonomi telah meluluhlantakkan 
negara adidaya Amerika. Kondisi perekonomian Amerika Serikat memburuk 
dengan anjloknya tingkat konsumsi masyarakat akibat melambungnya harga 
bahan pangan dan minyak. Begitu juga dengan sektor perbankan seperti 
Duetsche Bank, UBS, Barclays Bank, Mitsubishi UFJ dan Mizuho yang 
memiliki investasi surat berharga kredit perumahan AS terkena getahnya 
dan merugi sangat besar. Sejumlah lembaga keuangan seperti Goldman 
Sachs, Bear Stearn, Fannie Mae dan Freddie Mac bangkrut.

Selengkapnya:
http://www.prakarsa-rakyat.org/download/Buletin%20SADAR/SADAR%20233%20tahun%20V%202009.html


 

*webmas...@prakarsa-rakyat.org http://www.prakarsa-rakyat.org   *



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Marhaban, ya Romadhon, Selamat Menjalankan Ibadah Puasa

2009-08-23 Terurut Topik Berthy B Rahawarin

Marhaban, ya Romadhon. Selamat
menjalankan Ibadah Puasa, buat Sahabat, Handai Taulan, Keluargaku di
Evav atau dari Evav, Kenalan dan semua yang menjalankannya. Semoga Amal
Ibadah dalam masa Puasa meningkatkan Ukhuwah Wathoniah untuk Dunia dan
Bangsa kita. Amin  wassalam,  ex toto corde,  Berthy B Rahawarin  
brahawa...@yahoo.com     Quo res cumque cadunt, semper stat linea recta.   (Apa 
pun yang terjadi, senantiasa berdiri di garis lurus.)


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Diskusi Ramadhan Salihara 2009: Pintu-Pintu Islam

2009-08-23 Terurut Topik MGR
Salihara Menyambut Ramadhan 1430 H
Agustus dan September 2009

Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam, Sejarah dan Konsep Waktu
Ismail
Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University
of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat).
Akhmad Sahal
(Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, Amerika
Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta)

Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam dan Islamofobia di Eropa
Ulil
Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika
Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag,
Belanda).

Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB
Dua Musik Islami dari Sumatra
Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of 
Wisconsin—Madison, Amerika Serikat).

Sinopsis

Menyambut
Bulan Ramadhan tahun 1430 Hijriyah ini Komunitas Salihara akan
menyelenggarakan serangkaian diskusi dengan tema “Pintu-Pintu Islam”.
Islam sebagai keyakinan memiliki manifestasi dalam budaya manusia. Tak
hanya ada satu pintu menuju Islam. Keanekaragaman jalur masuk
memberikan pengalaman tersendiri yang merupakan kekayaan bagi Islam. Di
sinilah Islam hadir tidak dalam bentuknya yang monolitik, melainkan
selalu tampak sebagai wujud yang pluralistik. Dalam rangkaian diskusi
ini, akan ditemukan kemajemukan Islam itu melalui sejumlah kajian:
kajian alternatif terhadap sejarah dan konsep tentang waktu, kajian
terhadap praktek Islam di sejumlah kawasan Barat, serta kajian akan
sifat Islami dalam musik.

Selasa, 25 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam, Sejarah dan Konsep Waktu
Ismail
Fajrie Alatas (Mahasiswa doktoral sejarah dan antropologi di University
of Michigan—Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat) dan Akhmad Sahal
(Mahasiswa doktoral ilmu politik di Universitas Pennsylvania, Amerika
Serikat dan Peneliti di Freedom Institute Jakarta)

Ismail Fajrie
Alatas akan meninjau ulang konsep waktu dalam kajian sejarah di ranah
antropologi sejarah; ia hendak menghadirkan sebuah kajian alternatif
yang terhadap apa yang disebut sebagai modernitas. Fajrie tidak melihat
sejarah sebagai kesatuan-alur-waktu yang teratur-kronologis namun
sebagai fragmen yang terpisah-pisah. Fajrie mengandaikan bila 11 bulan
lainnya yang dominan dalam kehidupan kita sebagai modernitas, maka
bulan Ramadhan ini sebagai bulan yang menyimpan tawaran, alternatif dan
kritik. Fajrie akan mengulas ide dari Walter Benjamin. 

Sementara
Sahal akan membandingkan kritik Benjamin tentang sejarah dan waktu
modern dengan konsep teologi politik Carl Schmitt dalam
antiliberalismenya. Komparasi ini menarik bukan hanya karena Benjamin
yang Yahudi adalah pengagum Schmitt yang Nazi. Tapi lebih dari itu,
pemikiran Schmitt tentang decisionalism dan klaimnya bahwa konsep
modern adalah teologi yang tersekulerkan—banyak mempengarudi Benjamin. 

Rabu, 26 Agustus 2009, 18:30 WIB
Islam dan Islamofobia di Dunia Barat
Ulil
Abshar-Abdalla (Mahasiswa doktoral di Harvard University, Amerika
Serikat) dan Hambali Maksum (Imam masjid Indonesia di Den Haag,
Belanda).

Islam hadir dalam bentuknya yang majemuk karena
perbedaan konteksnya. Melalui studi tentang kehidupan Islam di sejumlah
kawasan akan tampak keunikan Islam itu—Islam yang ada di Timur Tengah,
Asia Selatan dan Tenggara, hingga Islam yang berada di Eropa (Barat).
Kehidupan Islam di wilayah-wilayah itu sering mengundang stereotipe
hingga fobia. Bagaimana sesungguhnya tanggapan masyarakat non-muslim,
misalnya di Belanda dan Amerika Serikat, yang sering memiliki pemahaman
yang keliru terhadap Islam, seperti di Belanda dan Amerika?

Rabu, 02 September 2009, 18:30 WIB
Dua Musik Islami dari Sumatra
Nyak ‘Ubiet’ Ina Raseuki (penyanyi, dan Doktor dari University of 
Wisconsin—Madison, Amerika Serikat).

Nyak
‘Ubiet’ Ina Raseuki baru saja menyelesaikan disertasinya yang berjudul
“Being Islamic in Music: Two Contemporary Genres from Sumatra” di
bidang etnomusikologi. Ubiet meneliti dua genre musik, yang satu
bersifat populer dan yang lain “tradisional”, yang disebut sebagai
musik Islami baik oleh pelaku maupun lingkungan masyarakatnya. Melalui
kajian musik ini, Ubiet menemukan kehadiran Islam yang lain. Musik dari
Aceh dan Jambi tersebut menunjukkan kompleksitas hubungan antara sumber
penciptaan, klaim keislaman dan keberlanjutan musik itu sendiri.

Diskusi ini terbuka untuk umum, bagi yang berpuasa akan disediakan buka puasa 
alakadarnya.

http://www.salihara.org/main.php?type=detailmodule=newsmenu=childparent_id=5id=34item_id=797

http://www.facebook.com/home.php#/event.php?eid=125289979312ref=ts


__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kecurigaan terhadap Pendatang Pun Mulai Marak

2009-08-23 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
sekali lagi sy mengerti kegalauan bapak.
sejarah memang 'realitas' yg pantas utk berefleksi.
namun memaknai sejarah tentu juga tdk fair jika terbelenggu
dlm skeptisime utk langkah kedepannya.
realitas yg terjadi saat ini adalah telah terjadi kemajuan yg
sangat berarti thd pola pandang masyarakat thd isu2 tertentu.
kebebasan mengakses informasi telah mengubah kepercayaan
masyarakat menjadi kritis saat menerima isu, meski diakui
belum sepenuhnya merata.
realitas juga yg hrs diterima bahwa masih ada pihak2 yg 
mengail di air keruh thd kebelummertaan masyarakat mengakses
seluruh informasi.
berpijak dari hal2 tsb diatas maka sikap kecurigaan menurut saya
tdk akan menuju ke hal2 yg tdk diinginkan seperti uraian bapak.
sikap tsb tdk berasal dari stigmatisasi penguasa yg dicekokkan
secara paksa, namun murni berasal dari masyarakat yg melek
informasi bahwa teroris2 tsb beraksi di kelengahan sistem masyarakat
yg merenggang. revitalisasi sikap masyarakat yg erat satu sama lain
akan menekan ruang gerak pelaku terorisme tsb. 
mungkin masalhnya jadi lain jika pihak penguasa/militer memanfaatkan
dng isu yg lain diluar terorisme. itu akan dilawan masyarakat yg 
kritis informatif seperti di fpk ini ;-]



  - Original Message - 
  From: halim hd 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, August 20, 2009 5:01 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Kecurigaan terhadap Pendatang Pun Mulai 
Marak


maksud saya, begini, pak eko. kita mengalami masa
  rejim orba dengan isu dan stempel politik komunis.
  dari stempel itu muncuil sikap ganas pada tengah dan
  akhir 1960-an, dan berlanjut selama 30an tahun. saya
  cuma mau belajar dari hal itu. ketika warga sipil dikanal,
  digiring ke saling curigaan, maka sistem negara ini pada
  dasarnya mempermainkan hak sipil, dan bahkan ikut
  menindasnya. cara-cara penggiringan atau kanalisasi
  ke arah kecurigaan dan menciptakan konflik horisontal
  itu mengukuhkan kekuasaan yang cenderung totaliter-
  militeristik. dan fasis. 
  marilah kita hadapi terorisme yang kini jadi isu kuat di
  negeri ini dengan kewaspadaan. kewaspadaan memang
  perlu. tapi, misalnya lalu setiap orang bergamis diplototi,
  dicurigai, remaja masjid diintai dan dicurigai, rasanya itu
  gak sehat. 
  kita berharap kepada kepolisian akan makin canggih, dan 
  koppasus-gultor akan melibatkan diri dengan efektif dan
  sesuai dengan hukum. sebab, pak eko, ketika babinsa
  yang warga sipil juga, dengans eragam dan wewenang
  seperti sekarang ini, bisa kayak satpol yang ngerasa punya
  kuasa maen gusur, lalu maen tangkep. warga sipil kita
  dengan seragam, cendserung ajdi para-militer, seperti
  juga yang dipelihara oleh parpol. dan itulah benih fasis
  yang terus menerus dipelihara di negeri tercinta ini. lalu
  ke mana arah dari keinginan, kehendak, harapan, cita-cita
  mewujudkan masyarakat madani? 
  saya percaya bahwa kewqaspadaan dengan akal sehat,
  lebih berguna daripada hembusa isu yang berlebihan,
  yang bisa membuat porak poranda republik, yang sejmentara
  ini di kalangan elite sendiri nampak terasa tak memiliki ikatan
  kuat untuk tujuan menciptakan masyarakat adil makmur.
  hhd. 




  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Surat Terbuka untuk Menteri Kehutanan RI

2009-08-23 Terurut Topik gedehc
Moga tak hanya dibaca, tapi juga ditindaklanjuti. Atau, semoga ada yang 
menyampaikan ke ybs. Soalnya..., ini pengalaman saja..., hal-hal seperti ini 
jarang sampai ke ybs, baik ke asprinya maupun (apalagi) ke menterinya.

Gede.



--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, institute_ecosoc eco...@... 
wrote:

 Proyek Hutan Bakau Memperdaya Petani Lembata??
 
 Surat Terbuka untuk Menteri Kehutanan RI
 
 Yang Terhormat Bapak Menteri Kehutanan,
 
 Pada akhir Juni 2009 telah datang pada kami sekelompok petani asal Kabupaten 
 Lembata, provinsi NTT, yang dipimpin bapak AS. Hadung Boleng bin Yusuf. 
 Kebetulan pada waktu itu kami sedang berada di Lembata, sehingga kami dapat 
 bertemu langsung dengan mereka dan berkunjung ke lokasi di mana mereka 
 tinggal. Mereka datang mewakili 214 petani anggota Kelompok petani Penyangga 
 Abrasi Laut/Alam Darat (KLOMPPAL/D), yang pada tahun 2004 menjadi mitra kerja 
 dinas kehutanan dalam pelaksanaan proyek pengembangan hutan mangrove pola 
 partisipatif di Kabupaten Lembata. Mereka datang pada kami dengan satu 
 tujuan, yaitu mengadukan masalah yang mereka hadapi terkait pelaksanaan 
 proyek. Menurut mereka, sampai proyek berakhir, tidak diketahui secara pasti 
 berapa sesungguhnya besar anggarannya. Mereka menilai, proyek pengembangan 
 hutan mangrove itu telah dijalankan secara tidak transparan dan terkesan 
 manipulatif.
 
 Selanjutnya silahkan kunjungi blog kami di :
 http://ecosocrights.blogspot.com/
 
 Salam,
 
 Institute for Ecosoc Rights





Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden: Hati-Hati Sebut Polri Langgar HAM soal Terorisme

2009-08-23 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Kok saya agak bingung ya membaca pernyataan SBY ini.
Yang menuduh Kepolisian melanggar HAM saat melakukan penangkapan dan pembunuhan 
terhadap para teroris itu kira - kira masyarakat yang mana ya???
Kalau pernyataan SBY tersebut ditujukan kepada masyarakat Pendukung Pelaku 
Teror Bom seperti masyarakat di Solo beberapa waktu yang lalu, dimana mereka 
menyambut jenasah Pelaku Teror yang tewas ditembak Densus 88 bak Pahlawan yang 
baru pulang dari medan perang, ya masuk akal juga. 
Cuma saja, ini menurut hemat saya, tempat penyampaiannya kok tidak lazim, 
dimana disampaikan didepan Pasukan KOPASUS dan bukan didepan masyarakat Solo 
yang menyambut jenasah para teroris secara gegap gempita tersebut.
 
Tapi kalau soal membuat pernyataan bahwa keterlibatan TNI dalam membrantas 
Terorisme tidaklah harus diartikan sebagai kemunduran Demokrasi, ya pernyataan 
didepan Kopasus memang tepat, karena Kopasus yang selama ini telah menawarkan 
diri untuk bergabung dalam pemberantasan Trorisme di Indonesia, tetapi tidak 
bisa terlaksana karena tidak ada pihak berwenang di negri ini yang menyiapkan 
payung hukum nya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 20/8/09, agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id menulis:


Dari: agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden: Hati-Hati Sebut Polri Langgar HAM soal 
Terorisme
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 20 Agustus, 2009, 8:26 AM


  



Laporan wartawan KOMPAS Suhartono

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/20/ 13543940/ presiden. 
hati-hati. sebut.polri. langgar.ham. soal.terorisme

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan agar 
hati-hati menyatakan Kepolisian Negara RI melanggar hak-hak asasi manusia dalam 
upaya pemberantasan aksi terorisme selama ini. Pasalnya, apa yang dilakukan 
Polri sama sekali tidak bertentangan dengan Undang-Undang (UU) dan 
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono di Gedung Balai Komando, Markas Komando 
Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD, Cijantung, Jakarta, Kamis (20/8) siang ini.

Pengarahan Presiden Yudhoyono disampaikan kepada para prajurit Kopassus TNI AD 
seusai menerima anugerah Brevet Komando kehormatan Baret Merah Komando Pasukan 
Khusus (Kopassus) TNI AD dari Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Agustadi Sasongko 
Purnomo di lapangan Markas Satuan-81 Penanggulangan Terorisme (Gultor) Kopassus 
di Cijantung, Jakarta Timur.

Di Pasal 28 UUD 1945 ada 10 ayat yang berbicara tentang hak dan satu ayat lagi 
berbicara tentang pembatasan hak. Ini artinya, pada saat hak asasi orang 
digunakan, dia tidak boleh melanggar hak orang lain; ujarnya.

Menurut Presiden, rakyat mempunyai hak untuk hidup tenteram. Akan tetapi 
bagaimana hak kita hidup. Dibayang-bayangi ancaman bom di sana dan di situ. 
Siapa yang punya niat mengganggu hak orang lain? Ya, mereka-mereka itu (pelaku 
terorisme), kata Presiden.

Disebutkan lagi oleh Presiden, ada ayat lain yang mengatakan intinya 
bertentangan dengan kesusilaan, keamanan, dan ketertiban masyarakat. Memang, 
ada satu pasal yang intinya tidak boleh ada hak yang dikurangi. Namun, tidak 
termasuk seperti kejahatan terorisme itu. Jadi, hati-hati nyatakan negara dan 
Polri melanggar HAM, tambah Presiden.

Bukan kemunduran demokrasi

Pada kesempatan itu, Presiden juga meluruskan silang pendapat di masyarakat 
yang mengatakan kemunduran demokrasi jika TNI dilibatkan dalam upaya 
penanggulangan aksi-aksi terorisme. Saya tidak paham, karena itu 
(keikutsertaan TNI dalam pemberantasan terorisme) adalah amanah UU. Semuanya, 
harus dilibatkan saat negaranya dilanda kejahatan terorisme. Itulah negara 
demokrasi, kata Presiden.

Sementara itu, Presiden Yudhoyono menyatakan terharu jika mendengar pernyataan 
orangtua yang anaknya tewas akibat menjadi pelaku peledakan bom. Mereka 
sebenarnya menjadi korban juga, karena anaknya korban pengaruh ajaran yang 
tidak benar, ujar Presiden.

Sebaliknya, Presiden prihatin dengan sikap sejumlah orang yang didengarnya 
justru menjadi para pelaku teror itu sebagai pahlawan. Jangan lupa apa yang 
dilakukan mereka (pelaku) adalah kejahatan terhadap orang lain, jelas Presiden 
lagi.

















  Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? 
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Bukan gagal di perawatan, tetapi gagal tidak mengorup biaya perawatan atau 
gagal untuk tidak membeli barang bekas untuk suku perawatan.

Zul

--- On Thu, 8/20/09, lanogan ginting olano...@yahoo.com wrote:

From: lanogan ginting olano...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 7:27 PM






 





  Taruhan, Pemenang Tendernya Pasti Perusahaan Dari GROUP ARTHA 
GRAHA, Perusahaannya TOMMY WINATA.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-23 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Tapi pada jaman Suharto sampai sekarang banyak anak orang Jawa yang menggunakan 
nama kebarat - baratan, karena menganggap nama Jawa sudah ketinggalan jaman he 
he he he he he he
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 20/8/09, halim hd halimh...@yahoo.com menulis:


Dari: halim hd halimh...@yahoo.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 20 Agustus, 2009, 11:30 AM


 



disamping populasi orang jawa, jelas juga posisi
suharto punya peranan. dan suharto bukan hanya
sendirian. juga karena harmoko, surono, dan sejumlah
kroco sontoloyo melalui organisasi dalang yang memaenkan
wayang kulit sebagai medium politik kebudayaan, dan itu
didukung oleh teve indo siar. betapa tidak etisnya wayang
untuk siaran nasional.
ada gejala menarik, misalnya di sulsel, pada taon 1980-an
banyak anak yang dilahirkan pada periode itu memakai
nama (bahasa) jawa.
melalui suharto bersama apartus sontoloyonya itu, terjadi
kolonialisme internal, melalui wayang kulit, bahasa jawa
dan juga sudah tentu penguasaan lahan, hph dan juga
pertambangan.
hhd.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: Negara Lain Juga Libatkan Militer

2009-08-23 Terurut Topik kuncaraning sari
Betul sekali, disetiap negara pasti membutuhkannya buat menjaga keamanan 
negaraya masing-masing  dari terorisme, ganguan negara tetangga, dll. Jerman 
utk menyelelidiki Virus flu burung yg heboh tahun lalu juga menurunkan 
militernya. NKRI yg mempunyai banyak kepulauan bisa utuh dan terjaga 
keamanannya perlu adanya Militer.

Berdasarkan pengalaman pahit kejatuhan Militer Indonesia bersamaan dengan  
jatuhnya eyang Soeharto, sebaiknya kita memetik hikmahnya, yg jelek diperbaiki 
dan dibuang.. spt contohnya kekuasaan militer tanpa batas atau mutlak, ada 
hukum yg megatur dengan jelas dan harus dijalankan secara konsekwen.

Militer kita juga harus diberi bekal persenjataan yg canggih, biar nggak 
tertawakan oleh negera tetangga..:D.





--- On Thu, 8/20/09, hendr...@gmail.com hendr...@gmail.com wrote:

 From: hendr...@gmail.com hendr...@gmail.com
 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: Negara Lain Juga Libatkan Militer
 To: FPK Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Date: Thursday, August 20, 2009, 8:29 PM

 Setuju dengan Pak SBY. Terorisme
 apalagi dilakukan oleh pihak asing bukan lagi persoalan
 kekacauan dalam negeri semata.

 Salam,
 Hendro
 Powered by Telkomsel BlackBerry®


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Di Kopassus, Presiden Ingatkan agar Kasus Munir Tak Terulang Lagi

2009-08-23 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Waduh, masih ipar SBY ya.
Semoga tidak ada unsur KKN nya.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 20/8/09, h_haryo_h h_hary...@yahoo.com menulis:


Dari: h_haryo_h h_hary...@yahoo.com
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Di Kopassus, Presiden Ingatkan agar Kasus 
Munir Tak Terulang Lagi
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 20 Agustus, 2009, 11:47 AM


 



Danjen Kopassus saat ini, Mayjen Pramono Edi Wibowo, ternyata putra sesepuh 
Kopassus, Letjen (Purn) TNI Sarwo Edhi. Semoga saja rekam jejaknya sampai 
menjabat di posisi sekarang, bebas dari KKN.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: Negara Lain Juga Libatkan Militer

2009-08-23 Terurut Topik lilianto apriadi
Saya kira yang dimaksud Presiden bukan negara-negara itu. Dalam sambutannya 
disebut negara yang sudah ratusan tahun lebih lama berdemokrasi dibanding kita. 
Dimaksudkan pula penggunaan militer untuk memperantas teroris, bukan untuk 
membunuh HAM maupun demokrasi.

--- On Fri, 8/21/09, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote:

From: Lasma siregar las032...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] SBY: Negara Lain Juga Libatkan Militer
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, August 21, 2009, 9:11 AM






 





  Memang benar Pak, negara lain juga libatkan militer!

Tapi kalau yang namanya negara lain ini adalah Zimbabwe, Somalia,

Sri Lanka, Thailand, Myanmar, Peru, Guatemala dan sebagainya, ini

bukanlah alasan yang baik untuk melibatkan militer.



Apalagi seperti TNI (ABRI) yang selama 32 tahun ORBA (Soeharto)

sama sekali tak meninggalkan nama yang bisa dihormati... .

Tak heran kalau banyak yang hatinya terganggu mendengar mereka mau

kembali lagi!

Inilah yang perlu dilihat baik-baik Pak (berkaca sejenak)!



Salam

Las


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik halim hd
dan harga tanah di madura, kata teman yang minggu
lalu turun untuk membuat laporan, naik 20 kali lipat.
sementara sdm di madura juga kurang. maka tanah
akan jadi bahan spekulasi. sementara itu informasi
master plan, gak terbuka; hanya orang tertentu yang
bisa akses. dengan sdm yang kurang, akan banjir
tenaga kerja dari jawa.
jembatan suramadu akan menyisakan rasa pahit bagi
orang madura. yang ironisnya, saya dengar nampak
permaenan makin kenceng di selingkungan elite lokal,
politisi, pengelola daerah dan kiyayi.


--- On Thu, 8/20/09, EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id wrote:

From: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 7:33 PM






 





  betul pak, harapannya memang demikian.

bukti nyatanya adalah dng adanya jembatan suramadu saja hingga saat

ini beberapa investor asing mulai menanamkan modalnya di madura.

mungkin jika banyak kawasan2 industri dibangun di madura akan semakin

banyak investor yg masuk.

betul juga bahwa proyek itu belum berkategori mercu suar. sy kebetulan

pernah melihat file presentasi proyek2 lanjutan setelah itu. setelah jembatan

selat sunda terealisasi, akan ada lagi proyek2 besar lagi seperti menghubungkan

jalur rel kereta api jawa sumatra, pembangunan pelabuhan2 besar di lampung

/ disekitar jembatan tsb yg diharapkan akan mengurangi kepadatan di selat

malaka. bahkan studi banding jembatan yg menghubungkan sumatera dan

malaisya juga telah dilakukan.

dlm jangka panjang pengintegrasian seluruh wilayah nusantara akan dilakukan

shg pembangunan akan merata. semoga proyek2 fisik tsb kemajuannnya

berkorelasi positif dng upaya2 non fisik seperti pemberatasan korupsi etc.



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Apa yang Anda pertanyakan cukup menarik. Agak melebar sedikit, tapi tetap pada 
konteksnya bahwa sebenarnya setiap sidang di DPR pasti ada risalah atau 
notulensinya. Dulu jaman DPR Orde Baru bahkan direkam, tidak tahu sekarang. 
Saya pernah melihat tumpukan kaset ini di pusat dokumentasi DPR masa Orde baru 
dulu. Kita bisa berasumsi, lembaga negara besar macam DPR mestinya memiliki 
dokumentasi yang rapi. Tinggal sekarang, bagaimana menjadikan dokumen itu bisa 
diakses sebagai dokumen publik? Saya berharap pada Komisi Informasi Publik yang 
akan efektif 2010 nanti.

Sepemahaman saya, audit dalam hukum formal ya melalui judisial review. Maka 
satu-satunya yang berwenang meng-audit UU adalah MK. Adakah yang sudah 
melakukannya?

Salam,




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 21 Agustus, 2009 09:04:02
Judul: Re:  [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

  
Maka Pak Asep,
bertanyalah kepada tim penyusun
UU Sisdiknas, bagaimana prosesnya
dan bagaimana hasilnya hingga
menjadi UU. Agar masyarakat tahu.

Kalau di Akutansi dikenal audit,
mungknkah audit dilakukan terhadap
UU dan peraturan kita apakah sesuai
dengan arah dan cita-cita proklamasi
serta UUD 1945. Misal Pendidikan
yang ber-Keadilan Sosial itu yang
bagaimana. Pendidikan yang ber-
Kebangsaan Indoensia itu yang
bagaimana? dst


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-23 Terurut Topik halim hd
banci juga punya identitas, minimal ktp-nya.
dan anda bias gender. dan jika kita bicara
tentang identitas sebagai pijakan, maka pijakan
itu ada dalam ruang-waktu. karena dalam ruang
(sosial) maka identitas itu nggak pernah tetap.
karena ada dalam waktu (sejarah) dia juga akan
selalu berubah. kontekstualisasi identitas menjadi
sesuatu yang menarik jika didasarkan kepada
pelacakan yang sehat, rasional. sebab, banyak
orang kita ngomong soal identitas itu sebagai
sesuatu yang asli. padahal, apa seeh yang
asli itu. mana di indonesia, di nusantara yang
namanya yang asli. yang perlu dipikirkan adalah
bagaimana menjadi. dan indonesia adalah proses
penjadian yang terus menerus, yang mestinya
dodasarkan kepada kesetaraan, keadilan sosial.
dan itulah dasar dari ideologi yang namanya
pancasila. jika pijakan keadilan sosial goyah,
seluruh struktur lainnya akan ambruk ambrool.
pengaruh destruktif tidak sepenuhnya ditolak.
lihat saja sejarah sastera indonesia. masih juga
berpijak kepada perspektif kolonial: volklectuur
atau balai poestaka masih dijadikan pijakan.
padahal, sastera nusantara, misalnya sastera
dalam bahasa melayu pasar jauh sebelum
balai poestaka atau volklectuur yang didirikan
oleh kolonial sebagai polisi bahasa, dan
polisi piikiran'.


--- On Thu, 8/20/09, atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id wrote:

From: atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 7:12 PM

Identitas itu menurut saya sebagai pijakan untuk kita bersikap terhadap 
pengaruh dari luar,dan adanya pengakuan dari luar. Seperti banci, kepribadian 
ganda itu kehilangan identitas. Numpang tanya juga Pak, perubahan itu apa? 
Kalau lingkungan kita berubah dari yg hobi olah raga jadi narkoba,apa kita 
harus ikut?saya setuju perubahan kalau konstruktif,bukan destruktif.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gaya Amerika Yudhoyono-Boediono

2009-08-23 Terurut Topik Ratmina Suryono
Saya trmsk simpatisan SBY, tapi menurut saya berita Kompas ybs saya nilai tidak 
bernada sirik…. Tapi obyektip dan informatip…… 
Perayaan kemenangan Partai pemenang Pemilu bgmnpun merupakan hal baru di 
Indonesia… Maklum selama 30 thn orba kita tidak pernah kenal Pemilu yg 
demokratis…. Sehingga yg merayakan selama itu tak ada lain ya hanya si orba 
sendiri melulu……
Biarlah pesta kemenangan itu menjadi satu kebiasaan baru yg sehat dan positip 
(namanya juga pesta demokrasi)… toh dilain waktu partai2 lain juga tentu akan 
ganti menjadi pemenang dan boleh merayakannya pula (dan terserah pula mau ganti 
pakai gaya Arab, India, atau Afrika dsb…..  kita juga boleh turut bergembira 
pula…. daripada selama 33 tahun orba tak pernah ada perayaan kemenangan pemilu 
secara terbuka (mereka merayakannya diam2 secara eksklusif pakai cara lain) 
tapi rakyat justru disakiti?. 
Salam, siti ratmina


--- On Thu, 8/20/09, jenny tampi jenny_clari...@yahoo.com wrote:


From: jenny tampi jenny_clari...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gaya Amerika Yudhoyono-Boediono
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 7:24 AM


  



kita berpikir positif aja..jangan selalu cari kekurangan orang lain...
mau bergaya amerika khek atau negara lain, jangan dibesar-besarkan. ...

--- On Wed, 8/19/09, agushamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id wrote:

From: agushamonangan agushamonangan@ yahoo.co. id
Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Gaya Amerika Yudhoyono-Boediono
To: Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com
Date: Wednesday, August 19, 2009, 10:50 PM

  

http://koran. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/20/ 03210769/ gaya.amerika. 
.yudhoyono- boediono

Menjelang akhir masa kampanye Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2009, perubahan 
dilakukan. Head-lamp dengan filter taburan bintang yang disorotkan ke lantai 
diganti taburan bunga-bungaan. Warna biru yang sama dominannya dengan warna 
merah dan putih berganti warna abu-abu.

Meski demikian, pemasaran politik gaya Amerika Serikat (AS) oleh FoxIndonesia 
untuk mengampanyekan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono tak 
bisa dilepaskan. Bahkan, untuk gaya foto SBY-Boediono, foto Pemilu Presiden 
(Pilpres) AS 2008 dijadikan salah satu acuan.

Soal gaya pemasaran politik AS untuk kampanye SBY-Boediono dalam Pilpres 2009, 
CEO FoxIndonesia Cheol Mallarangeng tak membantah. Selain Pilpres AS, ia 
mengaku juga memakai sejumlah pilpres di negara maju lain, seperti Perancis, 
sebagai acuan.

Choel, yang kini berkumis seperti kakaknya, Andi dan Rizal Mallarangeng, yakin 
pemasaran politik bukan lagi urusan partai politik. Hal itu berlangsung lama di 
negara maju, seperti AS tentu saja. Karena itu, konsultan politik yang 
mendesain utuh kampanye memegang peranan yang penting.

Tidak hanya persiapan dan pelaksanaan kampanye yang dipegang dan dikendalikan. 
Untuk perayaan, jika kemenangan dicapai, juga menjadi bagian penting yang harus 
dirayakan. Meskipun belum persis betul seperti terjadi di AS, dengan ada pidato 
pihak yang kalah, pidato penerimaan (acceptance speech) disiapkan.

Halaman dalam Arena Pekan Raya Jakarta di Kemayoran dipilih sebagai tempat. 
Tempat dan panggung seperti panggung teater disiapkan melingkar. Ribuan kursi 
dalam posisi berundak-undak disusun menatap panggung SBY-Boediono yang 
diletakkan di tengah. Di atas panggung SBY-Boediono yang menghadap ke timur, 
digantung 30 lampu sorot ukuran besar.

Karpet biru yang melapisi lantai panggung dan layar lebar sebagai latar 
belakang berikut tiang bendera mengingatkan pada setting panggung pidato 
penerimaan yang dilakukan Barack Obama setelah dinyatakan menang Pilpres AS. 
Nama berikut warna dasar partai Obama dan SBY kebetulan juga sama.

Sampai Rabu (19/8) petang, beberapa truk pengangkut berbagai macam peralatan 
berdatangan di sekitar panggung. Di depan panggung itu berdiri Hall D Jakarta 
International (JI) Expo, yang sejak pemilu legislatif sampai akhir Pilpres 2009 
beberapa kali menjadi tempat konsolidasi Partai Demokrat yang didirikan SBY.

Presiden Komisaris JI Expo Hartati Murdaya Poo tidak tercatat dalam 
kepengurusan Demokrat atau Tim Sukses SBY- Boediono. Namun, posisinya sejajar 
dengan elite Demokrat.

Pidato penerimaan sebagai bagian dari perayaan dan syukuran memang cukup lama 
disiapkan. Tidak hanya untuk Pilpres 2009, untuk Pemilu Legislatif 2009 yang 
dimenangi Demokrat dengan meyakinkan semula juga hendak dirayakan. Namun, 
suasana batin untuk kemenangan itu tidak mengizinkan digelarnya perayaan.

Namun, setelah Pemilu Legislatif dan Pilpres 2009 dikukuhkan dengan putusan 
Mahkamah Konstitusi dan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum diantar ke Kantor 
Presiden, suasana batin yang mengganjal itu tidak lagi terasakan.

Perayaan pantas dilakukan agar rakyat pemberi mandat tahu kemenangan sudah ada 
di tangan dan janji kampanye akan segera diwujudkan.

Namun, sebelum mandat lima tahun ke depan itu diemban, SBY berencana ke AS 
sekitar seminggu. Di AS, SBY sebagai 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] DPD Jatim Pelopori Pembersihan Kader Nakal

2009-08-23 Terurut Topik Alex Simanjuntak

Selasa, 18 Agustus 2009 diposting pada kategori FOKUS UTAMA
DPD Jatim Pelopori Pembersihan Kader 'Nakal'

WARNING bagi kader Partai Demokrasi Indnesia (PDI) Perjuangan di Jawa Timur 
yang sudah mendapatkan kepercayaan rakyat melalui Pemilu Legislatif 2009. DPD 
PDI Perjuangan Jatim siap 'membersihkan' anggotanya di lembaga legislatif yang 
'nakal' karena kinerjanya tidak sejalan dengan garis partai.
Menurut Sirmadji, paling tidak ada tiga hal yang bisa membuat anggota Fraksi 
PDI Perjuangan diberi sanksi tegas. Pertama, anggota dewan yang kinerjanya 
tidak etis, kedua, tidak berpihak pada rakyat dan ketiga, tidak bekerja sesuai 
dengan tuntutan zaman. Kita sudah minta izin DPP, yakni DPD Jatim akan 
memelopori pembersihan kader-kader yang kinerjanya tidak etis, tidak berpihak 
pada rakyat dan kinerjanya tidak sesuai dengan tuntutan zaman, tegas Ketua DPD 
PDI Perjuangan Jatim H Sirmadji, Selasa (18/8). 

Peringatan keras itu, sebelumnya sudah dilontarkan Sirmadji, saat membuka 
Rakercabsus Pengukuhan Ir Suhandoyo sebagai Cabup Lamongan 2010-1015, di gedung 
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Lamongan, Sabtu (15/8) lalu. Saksi 
tegas ini, katanya, berlaku untuk semua anggota dewan di Jawa Timur tanpa 
pandang bulu. Sanksi itu dapat berupa peringatan hingga pemecatan, tergantung 
tingkat kesalahan. 

Dia tidak ingin kejadian seperti di DPRD Kabupaten Malang, yakni menggelar 
pesta dangdutan diwarnai minuman keras di ruang sidang paripurna terulang 
kembali. Tindakan seperti di Malang ini sudah kelewatan dan melukai perasaan 
rakyat, katanya. 

Menurut Sirmadj, dugaan pelanggaran etika yang dilakukan anggota DPRD Kabupaten 
Malang, khusus untuk anggota Fraksi PDI Perjuangan saat ini dalam proses 
penyelidikan Komisi Disiplin DPC setempat. Komisi Disiplin ini dibentuk sesuai 
instruksi DPD Jatim kepada DPC Kabupaten Malang. 

Agar kepercayaan rakyat kepada PDI Perjuangan tetap terjaga dan bisa bertambah, 
Sirmadji mengajak para caleg terpilih melalui Pileg 2009 bekerja, bekerja dan 
bekerja untuk rakyat. Sebagai pijakan bekerja, yakni Hasta Prasetya PDI 
Perjuangan yang pro-rakyat. (pri)


Notice: Query failed: You have an error in your SQL syntax; check the manual 
that corresponds to your MySQL server version for the right syntax to use near 
'Nakal'%' order by id desc limit 5' at line 2 SQL: SELECT * FROM p_berita WHERE 
id!='2766'  judul like '%DPD Jatim Pelopori Pembersihan Kader 'Nakal'%' order 
by id desc limit 5 in 
/home/pdip/domains/pdiperjuangan-jatim.org/public_html/libs/db.php on line 112

Warning: mysql_num_rows(): supplied argument is not a valid MySQL result 
resource in 
/home/pdip/domains/pdiperjuangan-jatim.org/public_html/libs/db_result.php on 
line 68


FOKUS UTAMA
17/08/09 Jadikan Partai sebagai Alat...
16/08/09 Suhandoyo untuk Rakyat...
14/08/09 Sia-siakan Kepercayaan Rakyat, Partai...
13/08/09 Komite Disiplin Selidiki Keterlibatan...
12/08/09 3 Tantangan Aleg Baru PDI...
10/08/09 Kader PDI Perjuangan Pimpin 35 DPRD...
05/08/09 Bukti Tim Mega Prabowo...
03/08/09 DPC Tuban Bakal Gugat KPU ke...
31/07/09 Gayus: Pilpres Ulang...
29/07/09 PDI Perjuangan Tulungagung Berpeluang...

SABETAN
23/08/08 Spiral Kekerasan dari Silang...
09/06/08 Klepek-Klepek...
05/06/08 Merenungi Pancasila, Melihat Indonesia...
01/06/08 Dengar, Dengarkan Lao...
22/05/08 Ngutang Demi...
26/05/08 Good Bye Demokrasi Prosedural An...
15/05/08 Weladalah,...





  __
Looking for the perfect gift? Give the gift of Flickr! 

http://www.flickr.com/gift/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Hari ini (Jumat) bank tutup lebih cepat?

2009-08-23 Terurut Topik Kiki Soewarso
Saya salah satu nasabah BCA yang kecewa, karena hari ini Bank tersebut tutup 
setengah jam lebih cepat dari biasanya. Satpam, yang biasanya ada didepan 
pintu, tak berani keluar, menghindar dari para nasabah yang kecewa. Pintu Bank 
terkunci dari dalam, kami tak bisa sekedar bertanya apakah ada BCA lain yang 
masih buka...padahal di dalam ruangan karyawan dan satpam terlihat masih 
lengkap. 

Memang di pintu ada pengumuman selama bulan puasa Bank buka sampai pk. 14.30. 
Jadi hari ini sudah termasuk bulan puasa ya...bukannya puasa baru mulai besok? 

Ketika saya konfirmasi ke Halo BCA, jawabannya adalah: ini peraturan 
pemerintah. Kenapa tidak diumumkan melalui media massa? Bukankah ini kewajiban 
BCA menginformasikan kepada nasabahnya...?


ks



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ditempel Demokrat, Akankah Hati Megawati Luluh?

2009-08-23 Terurut Topik halim hd
semua partai di indonesia, se ideologi, sama
ideologinya, khususnya PD dan PDIP. yang
beda cuma tebel tipisnya kocek!!

--- On Thu, 8/20/09, pudimartini pudimart...@pirus.co.id wrote:

From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ditempel Demokrat, Akankah Hati 
Megawati Luluh?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 6:43 PM






 







Benarkah PD se-edologi dengan PDIP

saya kok tidak melihat sama sekali



ini sama saja dengan posisi sbynomic (Mubarok) atau

ekonomi jalan tengah (sby0, atau ekonomi bagi

kesejahteraan rakyat (budiono)



lihat saja ucapan dari inner circle sby, spt AM basudara,

RH, DI, Bimo, dll Bandingkan dengan ucapan-ucapan

Ganjar, BS, dll  arahnya lain demikian pula levelnya.

Di acara outdoor TV One, ketika BS dan AU ketemu

kelihatan sekali beda itu.



saya percaya, setelah 2014, ketika SBY tidak mencalon

lagi, inner circle itu akan kelihatan aslinya. Sama dengan

PG ketika Soeharto tidak berkuasa.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik halim hd
anda banar. aneh dan ironis.
mungkin elite kita lagi keblinger.

--- On Thu, 8/20/09, ade_suerani ade.suer...@gmail.com wrote:

From: ade_suerani ade.suer...@gmail.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 4:20 PM






 





  Negeri bahari koq senangnya bikin jembatan ya? Ditempatku 
rencana juga mau bikin jembatan 500m yang menghubungkan pulau Muna dan pulau 
Buton, setelah para pejabatnya melihat kemegahan Suramadu.



Ironis sekali. 70 % Perairan seharusnya 70% kebijakan pembangunan di arahkan 
kesana. Perbaiki dermaga2 kita, perbaiki/pengadaan kapal2 fery termasuk kapal 
penumpang lainnya. Tragis melihat nasib Pelni, semakin hari semakin 
ditinggalkan penumpangnya. Seperti biasa, kita selalu gagal di perawatan.



Wassalam,

Ade Suerani



[Forum-Pembaca-KOMPAS] POPULARITAS DAN RASA SYUKUR

2009-08-23 Terurut Topik dasman djamaluddin






 

Suatu ketika saya pernah mengatakan kepada seorang teman.
“Jika Anda sering tampil di TV jangan anggap diri Anda sudah pupuler, itu tidak
menjamin. Yang menjamin apa yang sedang dan akan Anda lakukan. Apakah
bermanfaat untuk orang lain ?”. Jika kita sudah melakukannya tidak pula
menjamin kita menjadi populer. Ada
faktor X yaitu dari Allah SWT, apakah Dia menghendakiNya atau tidak. Pernyataan
itu saya ajukan karena banyaknya orang yang tampil di TV bahkan hampir setiap
saat, tetapi akhir kehidupannya sangat mengenaskan, lupa diri dan tidak
bersyukur.

 

Sebagai contoh, lihat Harmoko, lihat Soeharto dan lihat juga
Soekarno. Ketiga-tiganya hampir setiap detik tampil di TV. Tetapi siapa di
antara ketiga tokoh itu, namanya yang langgeng ? Hanya Soekarno, karena setiap
tanggal 17 Agustus 1945 namanya tetap disebut-sebut. Nama itu tidak akan pernah
pupus selama negara ini berdiri. Pertanyaan selanjutnya, apakah itu merupakan
keinginan Soekarno ? Tidak. Soekarno tidak menginginkannya. Hanya Tuhan yang
menginginkannya. Jadi kepopuleran seseorang bukanlah atas kehendak dirinya
semata-mata, tetapi Sang Pencipta yang pada akhirnya menentukan. “Akulah yang
mengangkat derajat seseorang dan Aku pula yang menjatuhkannya,” itu kira-kira
bunyi ayat suci Al-Qur’an. Di samping itu ada bunyi ayat: “Tiada ada kekuatan
selain dari Nya.” Oleh karena itu, seseorang yang sudah memahami kunci
kehidupan di dunia ini, betul-betul (TIDAK PURA-PURA) berserah diri kepadaNya.
Tidak ada tipuan atau sandiwara.

 

Oleh karena itu bila kita disenangi orang jangan lupa diri.
Jika kita pintar, cantik, maka pasti ada yang lebih dari kita. Hadapilah
kepopuleran itu dengan rasa bersyukur. Seperti orang pergi ke pasar, berbelanja
dan kemudian pulang ke rumah. Jadi sebuah proses kehidupan.Sebaliknya jika
sudah pada saatnya orang-orang menghindar, jangan kecewa, berjalanlah terus
dengan optimis. Tidak sesuatu pun yang abadi. Pada saat Rasulullah meninggal
dunia, Umar marah dan mengacungkan pedangnya, bahwa siapa pun yang berani 
mengatakan
Rasulullah wafat akan berhadapan dengan pedangnya. Umar pada waktu ini ingin
menunjukkan kepada orang lain, betapa cinta beliau kepada Rasulullah. Tetapi
kemudian sahabat Rasulullah itu menyadari, bahwa sesuatu yang ada di dunia ini 
tidak
ada yang abadi.  Hanya Allah SWT yang
abadi. Oleh karena itu yang pertama-tama Allahlah yang harus kita cintai,
kemudian rasul-rasulnya.

 

Kepopuleran yang dikehendaki sang Pencipta itu pun tidak pernah
kita ketahui. Nama Imam Khomeini populer setelah berusia 83 tahun, nama
Soekarno populer setelah mendekam di penjara selama 11 tahun dan banyak tokoh
lain yang tidak kita ketahui, kapan dia populer. Menurut saya itu rahasia Sang
Pencipta, serahkan kepadaNya. Jangan ikut campur urusan Allah dan jangan
ikut-ikutan ingin mengetahui Ilmu Allah. Takkan pernah sampai. Urus saja yang
kita ketahui, kemudian berdoa dan seraya berusaha. Hanya itu, sungguh sangat
sederhana, karena Allah sudah memberikan tugas semampu kita. (Dasman
Djamaluddin/http://dasmandj.blogspot.com)




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Marhaban. Ya Ramadhan ... !!!

2009-08-23 Terurut Topik falevi_acheh
Kawan- kawan saya mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah puasa Ramdhan!! 
Sucikan badan dan jiwa menyambut bulan Ramadha... Maaf Lahir Bathin.

Salam 

Falevi Kirani 
Powered by Telkomsel BlackBerry®



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Marhaban Yaa Ramadhan... mohon maaf lahir dan batin

2009-08-23 Terurut Topik Bekti Prawidyarini
 

 

 


  

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM 

 
MARHABAN YAA RAMADHAN 
  
Taqqobalahu Minna Waminkum, Taqoballahu Ya Karim, 
Marhaban Ya Ramadhan 
Allaahumma baariklanaa fi Sya'ban wa ballighnaa Ramadhan 
Aminn. 
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1430H 
SEMOGA KITA DAPAT MENJALANKAN IBADAH PUASA DENGAN OPTIMAL, AAMIN. 
  
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuhu,


___
DISCLAIMER: This message contains confidential information and is intended only 
for the individual named. If you are not the named addressee you should not 
disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender 
immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete 
this e-mail from your system. E-mail transmission cannot be guaranteed to be 
secure or error-free as information could be intercepted, corrupted, lost, 
destroyed, arrive late or incomplete, or contain viruses. The sender therefore 
does not accept liability for any errors or omissions in the contents of this 
message, which arise as a result of e-mail transmission. If verification is 
required please request a hard-copy version. PT Tugu Pratama Indonesia



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rahmat Gobel: Outsourcing Harus Dikurangi

2009-08-23 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Bukan internasional yang dipermasalahkan tetapi masak maksud hati membelah 
kabel (jangan baca: duren) yang muncul kabel telanjang! Ini bukan ekonomis atau 
tidak, ini QC yang nol atau bo'ongan. Jangan salahkan produk dalam negeri sulit 
lakunya.

Zul

--- On Thu, 8/20/09, Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id wrote:

From: Adyanto Aditomo adyantoadit...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Rahmat Gobel: Outsourcing Harus Dikurangi
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 4:37 AM






 





  Soal kualitas suatu produk yang tidak memenuhi spesifikasi 
Internasional tidak hanya dilakukan oleh Produsen Indonesia, tetapi juga 
dilakukan oleh negara lainnya seperti China, Taiwan, Korea, India dan 
sebagainya.

China itu memproduksi barang dengan berbagai kualitas, mulai yang paling buruk 
(sekali duakali pakai langsung rusak) sampai yang berkualitas sesuai standard 
Internasional.

Menurut saya ini belum tentu terkait dengan kualitas Buruh yang digunakan, 
tetapi terkait dengan perhitungan ekonomis belaka.

 

Salam,

 

Adyanto Aditomo



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Berkhianat Itu Rasional

2009-08-23 Terurut Topik halim hd
kalou pak riyanto nganggap kajian ini bukan
hal yang baru, saya malah ingin bertanya,
apakah disertasi ini kajian filsafat?
jadi teringat (alm) romo anton baker ketika
menguji pak kuntowibisono untuk doktornya
tentang positivisme auguste comte, beliau
komentar: kalou august comte masih hidup,
dia akan kaget, apakah kajian ini filsafat
atau sosiologi.

--- On Thu, 8/20/09, agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Berkhianat Itu Rasional
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 4:05 PM






 





  http://koran. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/21/ 
0339069/berkhian at.itu.rasional



Jakarta, Kompas - Konflik berkepanjangan di Aceh yang akhirnya dapat diretas 
dengan perjanjian perdamaian di Helsinki dapat dijelaskan dengan konsep 
jebakan sosial yang diteorikan oleh Bo Rothstein, yaitu situasi konflik yang 
berkesinambungan akibat absennya kepercayaan. Kepercayaan menjadi variabel yang 
sangat vital dalam konflik.



Dua kelompok yang sudah terlibat konflik selama bertahun-tahun akan sangat 
sulit membangun kepercayaan satu sama lain akibat rekam jejak yang dipersepsi 
negatif. Kepercayaan merupakan variabel psikologis yang unik karena untuk 
membangunnya diperlukan kesungguhan dari agen untuk mengatasi berbagai 
stereotip, prasangka, dan ingatan kolektif, demikian diungkapkan Donny Gahral 
Adian dalam disertasi untuk Program Studi Ilmu Filsafat Universitas Indonesia 
yang dipertahankannya di Kampus UI, Depok, Kamis (20/8).



Untuk studi doktoral dan disertasinya yang berjudul Rasionalitas Kerja Sama: 
Kajian Filsafat terhadap Dilema Narapidana dalam Teori Permainan, Donny, suami 
artis Rieke Dyah Pitaloka ini, memperoleh predikat kelulusan cum laude (dengan 
pujian). Donny menjawab semua pertanyaan penguji dengan lugas dan cerdas, 
termasuk ketika ia berargumentasi bahwa Ilmu Filsafat mulai kehilangan bahan 
kajian tentang manusia karena majunya ilmu-ilmu lain, seperti Sosiologi, 
Psikologi, hingga Neurosains.



Walaupun sempat diragukan kurang filosofis, akhirnya disertasi Donny dapat 
dipertahankan dan memperoleh pujian dari promotornya, Prof Dr Toeti Heraty 
Noerhadi. Donny berhasil memberikan sumbangan pemikiran baru. Ia dapat 
membumikan filsafat ke persoalan keseharian, ujar Toeti. Kopromotornya adalah 
Dr Haryatmoko.



Menurut Donny, dalam situasi dilema narapidana, pengkhianatan tidak pernah 
secara moral netral dalam keseharian kita. Sebaliknya, rasionalitas kerja sama 
merefleksikan prinsip tindakan yang didukung berdasarkan keuntungan pribadi 
belaka. (ij)




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Marhaban Ya Ramadhan

2009-08-23 Terurut Topik Wielsma Baramuli
Selamat menjalankan Ibadah Puasa kawan. Semoga menjadi berkat untuk kehidupan 
semesta.
 
Salam,
Wielsma DK. Baramuli


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Melahirkan Generasi Peneliti

2009-08-23 Terurut Topik halim hd
anda benar, betapa pentingnya kerendahan hati dari
sang guru, atau siapa saja, bahwa ilmu pengetahuan
tak pernah lahir dari dirinya sendiri; ada orang lain, dan
senantiasa ada pihak dan instansi lain yang mengiringi
dan mendukungnya.
sikap otoriter di seleingkungan guru dan dosen atau siapa
saja, karena mereka masih menganut knowledge is power, 
nam et ipsa scientia potestas est. dan kini kian banyak
orang gandrung kekuasaan, termasuk di dalam lembaga
pendidikan.


--- On Thu, 8/20/09, mmargret67 mmargre...@yahoo.com wrote:

From: mmargret67 mmargre...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Melahirkan Generasi Peneliti
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 10:25 AM






 





  Selain komunikasi juga dibutuhkan kerendahan hati dari sang 
guru untuk menemukan bibit, menanam, dan menumbuhkannya walaupun tidak akan 
berbuah untuk dirinya pribadi. 



Sebenarnya bila sejak awal guru membangkitkan kebiasaan berpikir kritis, dan 
kemudian dosen membantu anak menemukan jalan yang sesuai dengan kemampuan dan 
minatnya...bisa saja bibit-bibit peneliti itu juga bertumbuh dan besar disini.



salam,

Retty



--- In Forum-Pembaca- kom...@yahoogrou ps.com, halim hd halimh...@. .. wrote:



 rasa kagum atau lebih tepatnya keterpukauan

 yang memunculkan pertanyaan. dan hal ini mungkin

 karena ada relasi dialogis antara anak didik dengan

 sang pendidik: mereka setara, bahwa tak seorangpun

 yang berhak melakukan klaim bahwa kebenaran hanya

 ada pada dirinya. tugas dan proses pendidikan yang

 senantiasa menciptakan tanda tanya, berpikir skeptikal,

 akan melahirkan cara berpikir melacak, meriset, mencari

 akar yang paling dalam, cara berpikir radikal (radix, akar).

 dan kita tahu, pendidikan kita doktrinert, guru atau dosen

 jarang mau digugat. dirinyalah pemegang hak kuasa ilmu

 pengetahuan.

 maka sikap dan kapasitas dialogis perlu dikembangkan dan

 diwujudkan dalam berbagai ruang pendidikan dan ruang sosial,

 agar siapa saja terpukau kepada kehadiran orang lain yang uniik,

 bahwa alam semesta dan berbagai peristiwa di sekitar diri kita

 membutuhkan analisa berdasarkan pelacakan yang datang dari

 berbagai disiplin.

 without dialogue there is no communication, and without

 communication there can be no true education (paolo freire).


 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik Godlip Pasaribu
Adanya jembatan selat sunda akan memperlancar arus barang dan jasa ke Pulau 
Sumatera. Apalagi kalau sekalian jembatannya juga disiapkan untuk rel kereta 
api. Semakin banyak opsi transportasi akan semakin baik. Semoga cepat 
terealisasi. Salam.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: wahyu handoyo wahyu.hand...@gmail.com

Date: Fri, 21 Aug 2009 11:49:16 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan


Bukannya justru sebaliknya, akan terjadi aliran sumber daya (penduduk dan
modal) melalui transportasi jembatan ini ke luar jawa? setelah jembatan
dibangun, sumatera (lampung dan terus ke atas) dan madura akan menerima
limpahan kawasan industri, pergudangan, pariwisata, tenaga kerja etc? saya
melihat ini justru untuk mengurangi beban jawa.
jembatan jawa madura dan sumatera bukan mercu suar, dari 17,000 pulau hanya
empat/lima yang terhubung, ini blm apa2.





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] dr Hengky: Pasien Saya Turun Drastis Setelah Ada E-mail Prita

2009-08-23 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Ada lagi kejadian lain. Seorang dokter mengantar kerabatnya ke sebuah rumah 
sakit dan si dokter telah memberitahu si sakit menderita DBD. Setelah diperiksa 
oleh pihak rumah sakit kerabatnya itu diberi resep yang mahal sekali. Oleh si 
pembeli resep itu diperlihatkan kepada si dokter yang mengantar, ternyata dalam 
resep ada obat untuk kanker. Oleh dokter pengantar, resep tersebut ditanyakan 
kepada dokter peresep dan dokter ybs cuma nyengir-nyengir. Mudah-mudah tulisan 
ini tidak menimbulkan delik karena hanya menyampaikan cerita dari kawan yang 
mewanti-wanti saya agar berhati-hati sewaktu menebus resep dan maksud ini 
pulalah yang membuat informasi ini disampaikan dalam forum ini.

Zul

--- On Thu, 8/20/09, Hakiki Akbari hakikiakb...@yahoo.com wrote:

From: Hakiki Akbari hakikiakb...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] dr Hengky: Pasien Saya Turun Drastis 
Setelah Ada E-mail Prita
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 3:04 AM






 





  Coba dijelaskan lebih jelas, apa yang anda sebut dengan 
terikat kontrak tsb.

Saya hanya memberi masukan dari pengalaman sehari2 yang saya lihat sebagai 
praktisi kedokteran ..

Memang sering ada hubungan harmonis antara dokter dan pihak farmasi.  
Hubungan harmonis itu akan saya jelaskan sbb: Pada dasarnya Posisi dokter 
adalah tidak terikat kontrak dg pihak manapun, bgt jg dengan pihak farmasi. 
Dokter bekerja sesuai dengan kata hatinya dalam memberikan pengobatan dalam 
koridor standar2 pelayanan yang sudah ada. Pihak Farmasi sendiri biasanya akan 
berusaha memasarkan produknya kepada dokter. Nah selain kelebihan kualitas, 
atau harga produknya, pihak farmasi juga sering memberikan tanda terima kasih 
atas pemakaian produknya oleh dokter. Nah disinilah kemudian menjadi bola panas 
ditangan dokter. Bila dokter memilih untuk tregoda oleh godaan dan iming2 tanda 
terima kasih tersebut maka ia akan berubah jadi budak atau semacam agen 
farmasi. semakin banyak produk yang ia pakai, maka semakin besar tanda teria 
kasih yang diberikan pihak farmasi. Namun tentu saja tidak semua dokter begitu. 
Meskipun pihak farmasi terus menggoda dengan

 tanda terima kasih sebesar apapun ada juga dokter yang tetap memilih untuk 
bersikap mandiri dan memegang teguh kode etik sehingga tidak terpengaruh iming2 
tanda terima kasih tsb.

Apakah seorang dokter memberikan pengobatan berlebihan atau tidak masih 
perludiperdalam lg. selama seorang dokter memenuhi standar dan prsedur profesi, 
maka sulit disebut sebagai pengobatan berlebihan. Kemudian apakah pengobatan 
berlebihan tsb ada kaitannya dengan pihak farmasi tertentu itu juga harus 
diperdalam lagi. Saya sendiri memilih untuk memakai beberapa produk dari 
farmasi tertentu selain obat generik, terutama dikarenakan kualitasnya lumayan 
dan harganya murah.

Adanya bukti transfer dari pihak farmasi ke rekening dokter hanya membuktikan 
adanya transfer saja tidak membuktikan adanya kontrak apalagi kaitannya dengan 
pengobatan berlebih.

So, apa yang ditulis disini, masih terlalu dangkal untuk bisa menuduh ksana 
kemari. Perjelas lagi, kalau memang niatnnya baik. 

 

Salam

HQQ



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Titik Blunder SP3 Kasus Lapindo

2009-08-23 Terurut Topik Luluk Uliyah
Titik Blunder SP3 Kasus Lapindo

Oleh: Indah Dwi Qurbani, Pengajar Hukum Pertambangan  Mahasiswa S3 Ilmu 
Hukum Unair Surabaya

Setelah melakukan penyidikan selama tiga tahun, Polda Jawa Timur nyerah. 
Baru-baru ini mereka mengeluarkan SP3 alias penghentian penyidikan atas 
kasus semburan lumpur Lapindo. Keputusan ini ditandatangani Direktur 
Reserse Kriminal (Direskim) Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Edy 
Supriyadi tertanggal 5 Agustus 2009.

Langkah hukum ini menjadi pil pahit bagi warga korban. Lolosnya kasus 
Lapindo yang kesekian semakin menegaskan potret hitam penegakan hukum 
lingkungan di Indonesia. Sebelumnya, gugatan Walhi atas kasus serupa di 
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ditolak hakim pada 27 Desember 2006. 
Majelis menyatakan lumpur yang muncrat disebabkan fenomena alam. Di 
tingkat banding, lagi-lagi hakim menyatakan para tergugat itu tak bersalah.

Begitupula gugatan YLBHI di PN Jakarta Pusat yang ditolak pada 27 
November 2007, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan pemerintah dan 
Lapindo sudah optimal menangani semburan lumpur. Putusan ini kemudian 
dikuatkan Pengadilan Tinggi Jakarta pada 13 Juni 2008.

Baca selengkapnya di www.jatam.org


Dukung perluasan informasi dan kemudahan akses informasi, khususnya 
warga di lokasi-lokasi terpencil yang terancam industri tambang, juga 
pubik secara umum. Dukung WE ARE CONNECTED

Kunjungi terus website JATAM di www.jatam.org agar anda menjadi yang 
pertama yang mengetahui informasi terkait daya rusak pertambangan. Dan 
apabila anda ingin mendapatkan informasi terbaru dari website JATAM 
secara berkala, daftarkan segera email anda di JATAM RSS yang ada di 
website JATAM www.jatam.org
===


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Benarkah Uang Recehan Langka ?

2009-08-23 Terurut Topik rifky pradana
Inikah tanda akan segera datangnya era kemakmuran kehidupannya Rakyat Indonesia 
?.

*
Benarkah uang recehan  Rp. 500 dan Rp. 1.000 menghilang dari
peredaran ?. Uang recehan menjadi langka ?. Bahkan mengakibatkan beberapa pintu
tol terpaksa tutup tak beroperasi ?.
 
Pada postingan terdahulu (8 Agustus 2009) yang berjudul ‘Inflasi
Tinggi?, Sanering-kahIni?’ secara sekilas disinggung
perihal kelangkaan uang pecahan Rp.1.000. Dimana fenomena ini dirasakan ketika
pada dua bulan terakhir ini saat menerima uang kembalian pembayaran tol yang
hampir tak pernah diberikan dalam bentuk uang pecahan Rp.1.000 semua. Selalu
dicampur dengan uang pecahan Rp.500. 
 
Misalnya, kembalian uang Rp. 4.000 diberikan dalam bentuk satu lembar
uang pecahan Rp. 1.000 ditambah enam keeping uang pecahan Rp. 500.
 
Hal itu tidak hanya dijumpai jika membayar tol saja, namun juga
dijumpai saat belanja di beberapa supermarket. Kalaupun ada, hampir tak pernah
mendapatkan uang pecahan Rp. 1.000 dalam lembaran yang masih baru, yang
tidak kucel maksudnya.
 
Ternyata, fenomena itu dibenarkan oleh pihak pengelola jalan tol, yang
mengungkapkan adanya kelangkaan persediaan uang receh di Jakarta. Bahkan puncak
kelangkaan uang receh terjadi kemarin, Kamis, tanggal 20 Agustus 2009.
Akibat kelangkaan itu, beberapa pintu tol terpaksa harus ditutup karena
tak memiliki persediaan receh untuk kembalian.

Perihal kelangkaan recehan Rp. 500 dan Rp. 1.000 tersebut, Direktur Operasi PT.
CMNP ( Citra Marga Nusaphala Persada)
pengelola sejumlah ruas jalan tol Jakarta, mengatakan bahwa hal ini baru
pertama kalinya terjadi. Belum pernah PT CMNP harus menutup pintu tol seperti
sekarang karena kekurangan uang receh.
 
Sebanyak enam gerbang tol di ruas tol Cawang-Priok harus ditutup sejak
Kamis pagi. Akibat dari penutupan sejumlah pintu tol tersebut, telah
mengakibatkan kemacetan panjang di jalan-jalan arteri sekitar tol.

Sebenarnya, para petugas di masing-masing pintu tol sudah berupaya menukarkan
recehan ke berbagai tempat, di antaranya ke SPBU dan pasar swalayan. “ Namun, 
tetap saja kurang persediaan uang recehnya. Jumlah recehan yang biasanya 
diantarkan pihak bank ke pintu-pintu tol
untuk ditukar juga tak sebanyak biasanya. Kami juga tidak tahu. Sejak
dua-tiga hari belakangan, persediaan
recehan pecahan Rp.. 500 dan Rp. 1.000 langka. Tanya saja ke pengelola tol 
lainnya kalau tidak percaya. Dan, hari ini puncaknya“.

“ Insya Allah, tidak ada(penutupan lagi). Kami sudah meminta pihak perbankan 
untuk
menyediakan lebih banyak uang receh”, tambahnya. Namun, pihaknya mengimbau
agar masyarakat untuk menyiapkan uang pas jika akan bepergian melalui tol. 
 
Hal tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga, sebab sampai hari ini,
belum bisa dipastikan kapan uang receh akan normal lagi peredarannya.
 
Ah, ternyata kelangkaan uang recehan bukanlah kabar yang lebaysaja. Juga bukan 
hanya gosipatau isuatau rumorsaja.
Namun benar-benar telah terjadi. 
 
Semoga ini bukan pertanda bahwa di Indonesia tidak lagi dibutuhkan uang
recahan, sebab harga-harga dan transaksinya tak lagi membutuhkan uang recehan.
Namun merupakan pertanda bahwa sebentar lagi, seluruh rakyat Indonesia akan
semakin makmur dan meningkat pendapatannya, sehingga tidak memerlukan uang
recehan lagi.
 
Benarkah begitu ?. Sudah makmur dan sejahterakah kehidupan anda ?.
 
Wallahualambishshawab.
 
*
Referensi Sumber Berita  Artikel
Terkait :
* 'Uang Receh Langka, Pintu Tol Ditutup',
klik disini
* 'Kekurangan Uang Receh, Gerbang Tol Ditutup',
klik disini
* 'Tak Ada Uang Receh, Beberapa Pintu Tol
Ditutup', klik disini
* 'Stok Uang Receh Menipis', klik disini
* 'Uang Receh Bikin Pusing PT ASDP Ujung-Kamal',
klik disini
* 'Tahukah Kamu Uang Receh Yang Sekarang Masih
Beredar ?', klik disini
* 'Ketika Uang Receh Tidak Lagi Diurus',
klik disini
* 'Inflasi Tinggi ?, Sanering-kah Ini ?', klik disini
* 'Gaji Lokal Biaya Hidup Internasional',
klik disini
*
Tulisan
ini dapat juga dibaca di Kompasiana dengan
mengklik disini atau
dapat juga dibaca di Politikana dengan
mengklik disini
*

Pada dua bulan terakhir ini, saya beberapa kali menemui kesulitan mencari uang 
kertas pecahan Rp.1.000. Maksudnya, uang kembalian pembayaran tol hampir tak 
pernah diberikan dalam bentuk uang pecahan Rp.1.000 semua. Selalu dicampur 
dengan uang pecahan Rp.500. Misalnya, kembalian uang Rp. 4.000 diberikan dalam 
bentuk satu lembar uang pecahan Rp. 1.000 ditambah enam keeping uang pecahan 
Rp. 500.
 
Hal itu tidak hanya saya jumpai jika membayar tol saja, namun juga saya jumpai 
di beberapa supermarket. Bahkan, sudah hampir tak pernah saya mendapatkan uang 
pecahan Rp. 1.000 dalam lembaran yang masih baru, tidak kucel maksudnya.
 
Usut punya usut, saya baru ngeh setelah membaca di internet, ternyata pada 
tanggal 9 Juli lalu, Bank Indonesia secara resmi telah meluncurkan uang kertas 
baru dengan nominal Rp. 2.000. Uang pecahan ini dicetak untuk menggantikan uang 
kertas pecahan 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-23 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Waktu itu ada kebijakan untuk meniadakan pelajaran Bahasa Daerah sehingga 
buku-buku pelajaran bahasa daerah tersebut dibuang oleh pihak sekolah karena 
tidak digunakan lagi. Kebijakan yang demikian itu tentunya harus dari Pusat dan 
Pusat itu siapa lagi?

Zul

--- On Wed, 8/19/09, pudimartini pudimart...@pirus.co.id wrote:

From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 19, 2009, 6:29 PM






 





  Mas Heri,

Saya setuju, bukan Soeharto

penyebabnya, karena bahkan Soeharto

dikritik telah menggunakannya dengan

cara yangh salah oleh Paku Alam VIII

dan HB X  pada saat Pisowanan Ageng 1998



Pada suatu saat di sebuah acara kami

berdiskusi mengenai maslaah bhs itu

dengan beberpa alumni dari ITB, IPB,

dan UGM. Mereka berasal dari luar

daerah semua. Ada kecenderungan

umum kalau Mhs berasal dari luar

daerah kuliah di UGM mereka lancar

berbahasa Jawa, namun kenapa

kecenderungan yang sama, yaitu lancar

berbicara Suinda tidak terjadi di ITB dan IPB?



salam



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tari Pendet dalam Iklan Malaysian Tourism Board

2009-08-23 Terurut Topik Mula Harahap
Urusan tari pendet yang dipakai oleh Malaysian Tourism Board dalam iklan 
promosinya itu adalah urusan dagang. Kasusnya sama saja seperti motif Aborigin, 
Surfing, Indian dsb dalam barang kerajinan buatan Bali, atau seperti pijat 
Shiatsu dan Thai yang ditawarkan oleh hotel-hotel kita. Ini urusan cari uang; 
bukan urusan kebudayaan. Karena itu tak usahlah kita heboh-heboh amat. Malu 
kita.

Agar Malaysia tidak seenaknya memakai kesenian kita sebagai pemancing turis 
yang bodoh itu datang ke negerinya (turis yang pintar sih tahu tari pendet itu 
dari mana) maka adalah tugas Indonesian Tourism Board untuk memasang iklan 
promosi yang benar dengan sama gencarnya.

Oh, ya, satu lagi, mari kita kurangi hobi bunuh diri sambil mengebom 
hotel-hotel kita itu. Supaya turis berani datang ke Indonesia dan tak perlu 
pergi ke Malaysia demi untuk menikmati tari pendet atau reog ponorgo yang 
ecek-ecek.

Mula Harahap


  



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Marhaban ya Ramadhan

2009-08-23 Terurut Topik atriza_002
Teman2 milis FPK sesama muslim , 
Dari lubuk hati yg paling dalam,kami ucapkan Selamat menjalankan ibadah puasa 
Ramadhan,mohon maaf lahir dan bathin... 
Salam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!



=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Istri dan Anak Dilarang Bonceng Sepeda Motor!

2009-08-23 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Yang saya maksudkan ialah negara adi-kaya pun tetap saja kewalahan dalam 
mengatur, menyediakan sarana angkutan umum. Oleh sebab itu kita harus maklum 
dengan sarana yang tersedia di sini karena keterbatasan dana. Lagi pula, 
konteksnya 'kan sarana angkutan lebaran yang SANGAT-SANGAT WAJAR

--- On Wed, 8/19/09, pudimartini pudimart...@pirus.co.id wrote:

From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Istri dan Anak Dilarang Bonceng Sepeda 
Motor!
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 19, 2009, 6:23 PM






 





  Pak Zul,

kalau mau membuat perbandingan

gunakan parameter yang setara Pak.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] MAS TOMMY DAN IKLAN SMK BISA

2009-08-23 Terurut Topik Dharma Hutauruk
Apakah Mas Tommy lulusan SME, STM atau SMKP, SPK atau
Kita perlu mengetahui Riwayat beliau lebih lengkap.
Atau saya malah ketinggalan informasi bapak ibu yang duluan tahu?

dharma

2009/8/20 Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com



 Iklan ini pasti membuat Drost geleng-geleng kepala. Di tempat asalnya,
 siswa diarahkan ke SMK berdasarkan kemampuan belajarnya. Di sini, sistem
 pendidikan menggunakan sistem komunis, sama rambut sama haknya, yang tentu
 mengingkari sunnatullah.

 Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik Lisman Manurung
Menarik untuk melihat dampak dari akan dibuatnya jembatan yang menghubungkan 
Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.
 
Perlu ada penjelasan akademik mengenai hal ini. Sehingga hal ini merupakan 
tantangan tersendiri bagi para ilmuwan kita. 
 


--- On Fri, 8/21/09, wahyu handoyo wahyu.hand...@gmail.com wrote:


From: wahyu handoyo wahyu.hand...@gmail.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, August 21, 2009, 8:49 AM


 



Bukannya justru sebaliknya, akan terjadi aliran sumber daya (penduduk dan
modal) melalui transportasi jembatan ini ke luar jawa? setelah jembatan
dibangun, sumatera (lampung dan terus ke atas) dan madura akan menerima
limpahan kawasan industri, pergudangan, pariwisata, tenaga kerja etc? saya
melihat ini justru untuk mengurangi beban jawa.
jembatan jawa madura dan sumatera bukan mercu suar, dari 17,000 pulau hanya
empat/lima yang terhubung, ini blm apa2.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gaji di Jakarta Seperlima Belas dari Zurich

2009-08-23 Terurut Topik uge basar
Tapi di Zurich mana ada makan  Rp 7.500,- komplit sudah pake ayam dan telor. 
Rokok cuma Rp 8.000 sebungkus. di Indonesia bisa punya pembantu segala.Harus 
dibandingkan antara pemasukan gaji  dan pengeluaran rumah tangga donk. memang 
grafik strata sosial di Indonesia masih berbentuk piramid dengan yang dibawah 
sangat lebar dan makin lebar, kalau di eropa mungkin sudah mulai menyerupai 
lampion dengan kelas menengah yang makin melebar.
Jadi jangan melihat hanya dari angka. yang paling bagus adalah gaji Swiss hidup 
di Indonesia...ha...ha... itu baru sangat nyaman. makanya orang bule betah di 
Indonesia.

--- On Fri, 8/21/09, Lasma siregar las032...@yahoo.com wrote:

From: Lasma siregar las032...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gaji di Jakarta Seperlima Belas dari Zurich
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Friday, August 21, 2009, 9:22 AM



  Alangkah enaknya jadi orang Swiss ini, gaji tinggi, pajak 
rendah dan

jam kerjanya juga sangat relax (tidak dipacu seperti orang Jepang)...



Bagaimana dengan wong Indonesia ini?

Apakah gaji mumer (murah meriah), pajak a'la kadarnya plus jam kerja

juga relax (jam karet?)?



Seandainya bisa dipilih mau hidup di Zurich atau Jakarta tercinta,

manakah yang buaanyak dipilih orang?

:=))



Salam

Las


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Marhaban ya Ramadhan: Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1430 Hijriah

2009-08-23 Terurut Topik Sobat Liem
Jakarta, 21 Agustus 2009

Kepada Yth.
Sahabat-sahabat KIARA
di 
    tempat


Assalamu'alaikumWr. Wb. 
Salam sejahtera untuk kita semua, 

Semoga Sahabat-sahabat KIARA senantiasa berada dalam keadaan sehat dan baik 
sehingga bisa terus berkontribusi dalam pelbagai bentuk guna memperjuangkan 
terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil, dan beradab, berlatarkan 
nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 

Sahabat-sahabat KIARA yang terhormat,

Tanpa terasa, 1 Ramadhan 1430 Hijriah yang menandai awal pelaksanaan puasa 
Ramadhan jatuh pada Sabtu, 22 Agustus 2009. Dalam khazanah kepustakaan Islam, 
puasa adalah momen pelatihan spiritual untuk membunuh ego dan menghidupkan 
ketulusan pengabdian pada Ilahi. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Semua amal anak 
Adam dilipatgandakan. Kebaikan dilipatgandakan sepuluh sampai seratus kali, 
kecuali puasa, kata Tuhan. Puasa untuk Aku, dan Aku yang akan memberikan 
pahalanya. Orang yang berpuasa meninggalkan keinginannya hanya karena Aku.. 
(Bukhari dan Muslim)”. 

Memasuki bulan Ramadhan, kita jalani momen peluluhan diri untuk hanyut dalam 
samudra kedalaman misteri Ilahi demi memulihkan energi yang menghidupkan. Puasa 
Ramadhan adalah wahana pertemuan antara pengkhidmatan kepada Allah, 
pengkhidmatan kepada kemanusiaan, dan pengkhidmatan kepada lingkungan hidup.. 
Tanpa kedalaman spiritual dengan ketulusan bakti pada yang Suci, peribadatan 
tak akan membawa dampak konstruktif, melainkan destruktif bagi kemanusiaan dan 
lingkungan hidup. Orang yang berpura-pura mengabdi pada Ilahi akan berpura-pura 
mengabdi kepada kemanusiaan dan lingkungan hidup. Oleh karenanya, tak layak 
menjadi pemimpin dan tak dapat dipercaya memikul amanah.

Sahabat-sahabat KIARA yang baik, 

Dalam sebelas bulan lamanya, pelbagai proses berbangsa dan bernegara kita 
jalankan secara berbarengan berdasar kapasitas pelibatan dan tanggung jawab 
masing-masing. Banyak hal terlupa, kekhilafan pun terkadang menyeruak. Pada 
momen yang mulia inilah, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) 
menghaturkan ungkapan permaafan yang sebesar-besarnya kepada khalayak luas 
sekaligus mengucapkan “Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1430 H”. 

Kita semua berharap, semoga bulan Ramadhan ini menjadi tindakan iman dalam 
mengurangi ketimpangan sosial dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga 
Pulau Rote, sehingga kelak proses alienasi yang menyingkirkan kaum papa tak 
lagi terjadi.

Marhaban ya Ramadhan!

Wassalamu'alaikum Wr. Wb. 
Salam sejahtera untuk kita semua, 

Hormat kami, 



M. Riza Damanik
Sekretaris Jenderal KIARA

Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan
Fisheries Justice Coalition Indonesia
Jl. Tegal Parang Utara No. 43
Mampang, Jakarta 12790
Telp./Faks. +62(0)21 797 0482
Email. i...@kiara.or.id 
Website. www.kiara.or.id 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 21 Agustus 2009: NASIB NELAYAN, Pak Presiden, dengar Kami...

2009-08-23 Terurut Topik Sobat Liem
NASIB NELAYAN 
Pak Presiden, dengar Kami...        

Jumat, 21 Agustus 2009 | 03:46 WIB

Terik matahari, Kamis (20/8) siang itu, mengiringi langkah para nelayan ke 
kantor Departemen Kelautan dan Perikanan di Jakarta. Menggotong sebuah perahu 
dan jaring sero, mereka meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengurungkan 
pelaksanaan hak pengusahaan perairan pesisir.

Mereka didampingi mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat, seperti Kesatuan 
Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) dan Koalisi Rakyat untuk Keadilan 
Perikanan (KIARA). Sebuah spanduk besar warna biru berisi tujuh butir tuntutan 
dibacakan oleh perwakilan pengunjuk rasa.

”Kami datang ke DKP yang mengurusi laut, tetapi permintaan kami ditujukan untuk 
Pak Presiden,” ujar Tiharom (33), nelayan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta 
Utara.
Rancangan peraturan pemerintah mengenai pelaksanaan hak pengusahaan perairan 
pesisir (HP3) rencananya ditandatangani Presiden paling lambat September 2009. 
Satu bulan sebelum penetapan PP tentang HP3 itu, nelayan di sebagian wilayah 
belum diberi sosialisasi model pelaksanaannya.

Tiharom mengungkapkan, nelayan yang sehari-hari menggunakan jaring sero untuk 
menangkap udang dan rajungan di kawasan pinggiran pantai kini sudah semakin 
sulit bergerak.

Hasil tangkapan terus merosot akibat pencemaran limbah industri di perairan 
utara Jakarta. Di areal itu juga terdapat kawasan industri yang ”mengapling” 
perairan dan mengimpit areal tangkap nelayan kecil.

”Pemerintah seharusnya berpihak kepada masyarakat pesisir, dan nelayan kecil. 
Nelayan juga punya hak untuk menangkap ikan. Dengan semakin terancamnya wilayah 
tangkap, maka tempat tinggal kami juga terancam,” keluh Tiharom.

Hak Pengusahaan Perairan Pesisir diatur dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Penerbitan HP3 
memberikan hak bagi orang, kelompok masyarakat, atau pengusaha untuk 
memanfaatkan sumber daya perairan pada areal tepi laut hingga jarak 12 mil dari 
pantai.

Selama ini, pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil bersifat 
perizinan sehingga peran negara sangat dominan.

Peluang privatisasi

Sekretaris Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Syamsul Ma’arif 
pernah menyatakan, HP3, antara lain, diarahkan untuk kegiatan usaha budidaya 
dan wisata bahari yang mendorong pemanfaatan potensi sumber daya perikanan.

”Kebijakan HP3 mendorong optimalisasi pengelolaan perairan Indonesia yang luas 
dengan potensi sumber daya yang besar serta memberikan perlindungan terhadap 
aktivitas nelayan dan masyarakat adat,” ujar Syamsul.

Namun, yang patut dicermati, HP3 memberi peluang bagi privatisasi sumber daya 
pesisir selama 20 tahun, dapat diperpanjang dan dialihkan. Ketentuan itu dengan 
mudah menutup akses dan kontrol nelayan atas wilayah laut dan pesisir.

Faktanya, 90 persen dari nelayan di Indonesia merupakan nelayan kecil dan 
tradisional dengan kapasitas kapal di bawah 30 gross ton.

Sekretaris Nasional Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Dedy Ramanta 
mengungkapkan, pemerintah mendapat mandat dan tanggung jawab melindungi nelayan 
tradisional dan masyarakat pesisir yang selama ini dalam posisi lemah akibat 
tidak terorganisasi dengan baik.

”Penentuan zona perairan dan HP3 yang melibatkan pemerintah, swasta, dan 
masyarakat akan menempatkan nelayan dalam posisi yang lemah. Langkah mundur 
dalam pengelolaan sumber daya kelautan,” ujarnya.

Pemerintah sudah saatnya membaca kebutuhan mendasar nelayan kecil yang selama 
ini selalu terbelit mahalnya harga bahan bakar minyak, minimnya teknologi 
penangkapan, minimnya akses permodalan, dan hasil tangkapan yang kian tak 
menentu akibat perubahan iklim.

Habibah (45), nelayan Marunda, mengatakan, harapan dan kebutuhan nelayan 
tradisional tidak akan terpenuhi dengan model HP3.

Di tengah riuhnya unjuk rasa siang di kantor DKP siang itu, Habibah berseru: 
”Pak Presiden, dengar kami...!” BM Lukita Grahadyarini

Sumber: 
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/21/03465898/pak.presiden.dengar.kami...

---

Berbagi informasi adalah hal terpenting dalam bermasyarakat.
Terlebih bagi nelayan tradisional dan masyarakat yang
tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan masyarakat
luas yang tinggal di belahan bumi lainnya.

Kunjungi situs web KIARA di http://www.kiara.or.id. Pastikan Anda
adalah orang yang pertama kali mengetahui perkembangan
informasi kelautan dan perikanan nasional.


Abdul Halim
Koordinator Program KIARA
ha...@kiara.or.id / sobatliem...@gmail.com

Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA)
Jl. Tegal Parang Utara No. 43
Mampang, Jakarta 12790
Telp./Faks. +62(0)21 797 0482
Email. i...@kiara.or.id
Website. www.kiara.or.id


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

2009-08-23 Terurut Topik jenny tampi
selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam dimana saja berada...
semoga bulan ramadhan ini menjadi bulan penuh berkah bagi kita semua..
jauhkan amarah, amarah dan iri hati..
introspeksi diri
belajar untuk lebih menghargai orang lain dan selalu berpikir positif...
 


--- On Thu, 8/20/09, agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:


From: agushamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Sabtu, Awal Puasa
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 9:16 AM


 



JAKARTA, KOMPAS.com- Sidang Isbat pada hari Kamis (20/8) malam ini menetapkan 
bahwa awal puasa adalah hari Sabtu (22/8).

http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/20/ 19573528/ Awal.Puasa. 
Ditetapkan. Sabtu



















[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Marhaban ya Ramdhan

2009-08-23 Terurut Topik OEI APRINOVITA
Ass Wr Wb dan salam sejahtera,
 
Kami sekeluarga mengucapkan Ramadhan Mubarak and Minna Aidhin walfaizin
 
Wass wr wb,
Tgk AptinovitaNurfirdaus

--- On Thu, 8/20/09, abdul rohim ar_arr...@yahoo.com wrote:


From: abdul rohim ar_arr...@yahoo.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Marhaban ya Ramdhan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 11:43 PM


 



Siirilah ya Ramadhan, siirilah ya Ramdhan
bi qobul wal gufron.
Marhaban ya Ramdhan
Selamat datang bulan suci Ramadhan
Bulan yang penuh keagungan.

Untuk anggota milis yang beragama Islam saya mengucapkan selamat menunaikan 
Ibadah di bulan suci Ramdhan.
Semoga dengan datangnya bulan yang penuh rahmat, ampunan, kita semua 
mendapatkan keberkahan dan menambah iman dan ketaqwaan sebagai muslim. Amiin.

Mohon maaf bila terdapat kata-kata yang kurang berkenan kepada rekan-rekan.
Wassalam.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] KONFLIK PAPUA DAN POLITIK AKOMODASI SBY

2009-08-23 Terurut Topik Ismail Asso


 

Oleh :Ismail Asso*

 

Kullukum roo’in wakullukum
masuulin ‘an ro’iyyatihi.

 Artinya: “Setiap
kamu adalah pemimpin dan akan dimintakan pertanggungjawaban kepemimpinannya”.
(Al-Hadits)

 

Penulisan tulisan ini dengan asumsi secara pribadi bahwa, sesuatu yang
gagal kita raih semua, lantas tidak kita meninggalkan semua. Qoidah ushul fiqh 
(filsafat
hukum islam) ini mengandaikan pada kita bahwa apa yang harusnya, berarti yang 
ideal
bagi kita seperti keinginan mayoritas rakyat Papua sementara ini belum mampu
diraih semua bukan berarti kita juga harus meninggalkan semua. Artinya dalam
usaha menuju tujuan ideal, kita tidak boleh meninggalkan sesuatu kenyataan
kejadian didepan mata sebagai bagian dari hak kita. Kita tidak boleh 
meninggalkan
semua karena hanya semata-mata tujuan ideal.

 

Pemerintah Pusat hampir 40 tahun mengalami kesulitan komunikasi
menyelesaikan masalah Papua. Selama itupula tokoh-tokoh senior dijadikan
kiperson penyelesaian masalah. Berbagai lobby tokoh senior, kenyataannya tidak
pernah bisa membantu menyelesaikan masalah. Justeru membohongi pemrintah pusat 
supaya
dapat jabatan Duta Besar, Gubernur, DPRP, Voice Presiden Freeport,
Deputi-Deputi, DPR RI dan Menteri Kelautan. Tapi apa kontribusi mereka sebagai
wakil/representasi Papua? Berarti Pemerintah Pusat salah mengambil orang-orang
senior itu. (Natalis Pigay, Wawancara,
Jum’at, 5 Juli 2008).

 

Dalam sejarahnya akomodasi
politik Papua oleh Pemerintah Pusat biasanya hanya dilibatkan beberapa oknum
Papua dan itu dilakukan melalui segelintir orang Papua dari clan tertentu 
mengatasnamakan
Papua. Masalahnya adalah apakah mereka ini memenuhi aspek keterwakilan semua
suku bahasa dan adat-budaya Papua yang sangat majemuk melampaui kemajemukan 
Indonesia
sendiri, sebagai bergaining politik bagi seluruh rakyat Papua? Apakah patut 
akomodasi
politik bagi semua unsur suku bangsa dan bahasa Papua dianggap sudah cukup
melalui lobby-lobby partial segelintir orang Papua di Jakarta? Jawabannya
tidak! Demikian itu sesungguhnya hanya mewakili segelintir clan dari wilayah
tertentu Papua yang sangat luas dengan keragaman adat-budaya dan bahasa. Papua
ada 270 bahasa dari 360 bahasa suku Indonesia 
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia).


 

Kalau demikian sangat ragam
adat-budaya dan bahasa Papua melampaui bahasa Indonesia itu sendiri. Maka
wajarkah Papua hanya bisa di wakili oleh orang-orang seperti Kepala Suku Haji 
Abunawas
dari Suku Dani Lembah Baliem Wamena? Pendeta binaan BIN serta OPM abu-abu atau
pejuang NKRI dari Ibukota Jakarta? Dan itu sebelum ini biasanya dilakukan oleh
segelintir kelompok pragmatis orang Papua yang punya ases ke Istana. Maka
dengan sendirinya tidak mewakili seluruh aspirasi komponen komunitas semua
unsur Papua. Sebagai akibatnya menjadi wajar dan masuk akal bahwa selama Otsus
diberlakukan dari tahun 1999-2009, maka selama itupula sama sekali tidak mampu 
meredam
gejolak separatisme. 

 

Sehingga menjadi wajar juga kalau
kemudian kita merasa sangsi kepada tokoh-tokoh tua selama ini kembali
dilibatkan untuk kalkulasi politik Papua pada pundak mereka lagi. Skeptisme
kita pada tokoh-tokoh tua Papua bahwa kalau benar mereka punya kemampuan
mengatasi masalah Papua. Maka harusnya selama Otsus 10 tahun berjalan sejauh
ini tidak terlihat kapabilitas itu, malah sebaliknya masalah konflik Papua
semakin rumit bukan semakin padam, sebaliknya tetap aktif, malah semakin gila
dan tidak waras. Kalau begitu apa yang salah selama ini, dan bagaimana solusi
yang tepat agar kedepan kita bisa mengantisipasi banyak korban nyawa sia-sia
rakyat Papua? Kemudian jangan lupa bahwa dana trilyunan rupiah menjadi tiada
arti sebelum ini yang dikucurkan bisa mencapai sasaran sesuai yang diinginkan? 

 

Harus Libatkan Tokoh Muda

 

Tidak bisa tidak, Pemerintah Pusat
dan lebih khusus Kabinet SBY-BUDIONO mendatang harus melibatkan tokoh-tokoh
muda terdidik guna mencari solusi akar persoalan tentang apa sesungguhnya 
masalah
dasar Papua, dan mengapa selama ini Papua tidak pernah sepi dari letupan-letupan
separatisme menjadi urgen agenda kedepan ini. Untuk itu penulis disini
merekomendasikan bahwa kedepan Pemerintahan SBY-BUDIONO tidak bisa tidak, jadi
maksudnya wajib, bahwa dalam penyusunan kabinet mendatang harus melibatkan
tokoh-tokoh muda Papua guna mencari solusi jitu dan cerdas agar anak-anak muda
Papua yang lebih energik mengerahkan intelektualitas mereka dalam penyelesaian
Papua secara menyeluruh dengan berbagai pendekatan baru.

 

Mengingat sebelum ini dan itu sudah
terbukti dan kita saksikan bersama bahwa tokoh-tokoh senior Papua selama ini
yang dianggap sanggup membantu menyelesaikan masalah Papua kenyataannya gagal
total. Dan itu artinya jika kedepan masih juga kepercayaan diberikan mereka
maka itu berarti persoalan Papua tetap belum sanggup diselesaikan oleh para 
tokoh-tokoh
tua yang dilibatkan selama ini dimasa lalu untuk menyelesaikan masalah masa
akan datang. Malah kalau kembali dipercayakan pada mereka justeru menambah
masalah 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] undangan diskusi buku Anett Keller - Selasa 25 Agustus 2009

2009-08-23 Terurut Topik ignh
--- In ajis...@yahoogroups.com, ign haryanto i...@... wrote:

Rekan-rekan jurnalis sekalian, LSPP bekerjasama dengan FES (Friederich Ebert 
Shiftung) hendak menyelenggarakan peluncuran dan diskusi buku yang ditulis oleh 
Anett Keller (wartawati The Asia Pacific Times di Berlin) berjudul “Tantangan 
dari Dalam: Otonomi Redaksi di 4 Media cetak Nasional: Kompas, Koran tempo, 
Media Indonesia, Republika”

Diskusi akan diselenggarakan pada:

Hari /  Tanggal : Selasa, 25 Agustus 2009
Waktu   : 15.00 †waktu berbuka puasa (dilanjutkan dengan
  Buka puasa bersama)
Tempat  : Hotel Ibis Tamarin, Jl. KH Wahid Hasyim,
  Jakarta Pusat
Pembicara   : Rikard Bagun (Pemimpin Redaksi Kompas)
  Nasihin Masha (Wakil Pemimpin Redaksi Republika)
  Malela S. Margasari (Pemimpin Redaksi Koran Tempo) *
  Dandhy Dwi Laksono (wartawan lepas)
  Amir Effendi Siregar (Ketua Serikat Penerbit Suratkabar)
Moderator   : Ignatius Haryanto, Direktur Eksekutif
  Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP)

*) sedang menunggu konfirmasi

===

TOR Diskusi Buku Anett Keller

Latar Belakang

Media massa di Indonesia dalam satu decade belakangan ini telah 
mengalami situasi kebebasan, dibandingkan pada masa sebelumnya, di bawah 
pemerintahan otoriter Suharto. Satu decade setelah Suharto turun, masih 
menimbulkan suatu pertanyaan, apakah pers di Indonesia betul-betul mengalami 
kebebasan, ataukah ia kini menghadapi musuh kebebasan yang lain?
Pertanyaan ini mau coba dijawab dalam buku yang ditulis oleh Anett 
Keller, seorang wartawati dari Jerman Barat (editor untuk The Asia Pacific 
Times, di Berlin) yang pernah melakukan riset lapangan tentang otonomi redaksi 
di 4 buah surat kabar di Jakarta, paska reformasi (Kompas, Republika, Media 
Indonesia dan Koran Tempo).
Hasil penelitian Keller ini menunjukkan bahwa untuk media yang dimiliki 
oleh pemegang saham yang tidak mayoritas maka secara relatif ada independensi 
redaksi, sebaliknya jika media tersebut dimiliki secara mayoritas oleh 
seseorang, atau sebuah kelompok bisnis, maka bagian redaksi secara relatif 
menjadi kurang independen.
Tentu saja hal ini menarik untuk dikaji lebih jauh, dan juga untuk 
menggali sisi-sisi lain dari problema independensi redaksi tersebut. Pembahasan 
ini akan menarik diadakan dalam suatu diskusi khusus yang juga menandai 
hadirnya buku ini untuk pembaca di Indonesia.

Abstraksi Hasil Penelitian

Sistem media massa Indonesia mengalami proses perubahan yang sangat cepat sejak 
berakhirnya era diktatur militer pada tahun 1998. Sehubungan dengan proses 
demokratisasi ke arah liberalisasi media, sensor pemerintah dan pengawasan yang 
ketat terhadap pers telah dihapuskan dengan disahkannya Undang-Undang Pers 
tahun 1999. Namun apakah hal itu berarti bahwa wartawan Indonesia sekarang 
dapat bekerja secara independen?
Pada penelitian ini penulis mengacu pada istilah dualisme kebebasan pers: 
Pertama sebagai suatu bentuk hak asasi yang dijamin Undang-undang Dasar (UUD) 
dan kedua yang penerapannya diwujudkan dalam bentuk perusahaan media †yang 
umumnya swasta â€, yang menjadi pengemban hak asasi tersebut. Dengan latar 
belakang tersebut, penulis berusaha menjawab pertanyaan, bagaimana otonomi  
redaksi dalam media massa Indonesia dijalankan. Setelah pada bagian pertama 
dipaparkan sistem media massa Indonesia, penulis lalu menggambarkan struktur 
ekonomi dan cara kerja redaksi di empat harian pagi nasional Indonesia, yakni 
Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia dan Republika. Hasil yang diperoleh dari 
pengamatan di lapangan mengenai kerja redaksi dan wawancara kepada pihak 
terkait menunjukkan, bahwa para wartawan yang bekerja di surat kabar yang 
pemiliknya tidak memiliki latar belakang jurnalisme menerima interversi yang 
masif dari pemilik sehubungan dengan apa yang
 seharusnya ditulis atau diterbitkan. Sebaliknya, wartawan-wartawan yang paling 
independen adalah mereka yang bekerja di surat kabar yang sebagian besar 
sahamnya dimiliki oleh yayasan.

Tentang Penulis / Peneliti

Anett Keller, kelahiran tahun 1971, menyelesaikan studinya (S2) dalam bidang 
jurnalistik dan ilmu politik di Leipzig (Jerman). Sebagai pengikut program 
Darmasiswa dia kuliah di UGM Yogyakarta tahun 2000-2001. Beberapa perjalanan 
penelitian membawanya berkali-kali ke Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. 
Masa kerja prakteknya sebagai wartawan ia habiskan di surat kabar taz di 
Berlin, kemudian menjadi redaktur Asia di desk politik luar negeri di koran 
tsb. Saat ini Anett Keller adalah koresponden surat kabar The Asia Pacific 
Times.


Jika anda tertarik hadir dalam acara ini, silakan kirimkan email ke: l...@... 
atau menelpon ke kantor LSPP: 021-5746656 dengan Tri/Tya.

Terima kasih atas perhatiannya. Kami tunggu kehadiran anda.



Hormat kami


Ignatius 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Google Video: Nyanyian Jiwa - Ciliwung Merdeka

2009-08-23 Terurut Topik Isnu Handono
Kampanye Gerakan Pendidikan Alternativ CILIWUNG MERDEKA
Sebuah Komunitas Pinggiran di Bantaran Kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta
Selatan
Silahkan klik:
http://video.google.com/videoplay?docid=6164765498168565784
Bagi Anda yang berminat mengenal lebih jauh, belajar lebih dalam, dan
bersolidaritas dalam upaya mendukung Gerakan Pendidikan Alternativ ini, bisa
menghubungi:

SEKRETARIAT CILIWUNG MERDEKA
Jl. Proklamasi No. 61 DD
Jakarta Pusat
Telp. 021 - 3142268
Fax. 021 - 3917475
Email: ciliw...@cbn.net.id

 http://video.google.com/videoplay?docid=6164765498168565784
 *Emailed video*

Kampanye Gerakan Pendidikan Alternativ CILIWUNG MERDEKA

This email was sent to you by: ciliwung.hi...@gmail.com

--

 http://video.google.com/videoplay?docid=6164765498168565784 Nyanyian Jiwa
- Ciliwung Merdekahttp://video.google.com/videoplay?docid=6164765498168565784
Sep 19, 2008 - 24:54
Terdengar sebuah 'nyanyian' ... agak lirih, ... dari anak anak Pinggir Kali
Ciliwung Sebuah 'jiwa' yang mencoba memberikan arti baru atas dirinya
nyanyian jiwa ekspresi dan kreasi ... n...

-- 
Browse more videos on Google
Videohttp://video.google.com/videoplay?docid=6164765498168565784


[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Menunaikan Ibadah Puasa (diawali) 22 Agustus 2009

2009-08-23 Terurut Topik Pandji R Hadinoto, www.pkpi.co.cc
Sebagai bahan renungan bersama, berbagi pengetahuan demi kebajikan menuju 
kemuliaan adalah bagian dari amalan, sebagai berikut :





REPUBLIKA, Minggu, 16 Agustus 2009
pukul 01:43:00

Angka 19, 0 dan 7

Rubrik Laput

Angka 19 merupakan kunci utama akan
keteraturan susunan huruf, kata, kalimat, jumlah ayat, dan jumlah surah dalam
Alquran.

Allah SWT menciptakan bilangan
sebagai bahasa universal, yang dapat ditemui di seluruh ciptaan-Nya yang
dijabarkan dalam bentuk satuan, ukuran massa, volume, kecepatan, dan lain
sebagainya. Bahkan, dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam tak pernah
melewatkan angka-angka atau bilangan itu. Misalnya, bilangan rakaat shalat,
persentase zakat, pembagian warisan, jumlah hari berpuasa, waktu melempar
jumrah, tawaf, sai, Lebaran Idul Fitri, dan Idul Adha.

Dan, Alquran sebagai kitab suci umat
Islam, juga banyak menyebutkan tentang bilangan. Salah satunya adalah angka 19,
sebagaimana terdapat dalam surah al-Muddatstsir ayat 30. ”Dan di atasnya ada 19
(malaikat penjaga).”Penyebutan angka 19 ini ternyata sangatlah menakjubkan.
Bahkan, beberapa ilmuwan Muslim bidang matematika, telah menemukan berbagai hal
istimewa terkait angka 19 ini. Di antaranya, Abah Salma Alif Sampayya, Fahmi
Basya, dan Iskandar AG Soembrata.

Bilangan 19 adalah bilangan prima,
yaitu bilangan yang tidak habis dibagi dengan bilangan mana pun, kecuali dengan
dirinya sendiri. Bilangan prima lainnya adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23,
29, 31, dan masih banyak lagi. Para astrofisikawan meyakini bilangan prima
sebagai bahasa komunikasi di alam semesta dan dijadikan sebagai bahasa, dalam
melakukan percobaan komunikasi dengan makhluk angkasa luar.

Dalam bukunya, Abah Salma Alif
Sampayya menyatakan, bilangan 19 menjadikan beberapa ilmuwan ternama di dunia
menemukan sejumlah rumus atau berbagai keajaiban dengan angka 19. Misalnya,
heksagonal, magic star, dan metonic cycle.

Kunci utama

Dalam Alquran, angka 19 menjadi awal pembuka surah. Kalimat  
Bismillahirrahmanirrahim
yang diletakkan sebagai kata pembuka dari keseluruhan ayat dan surah di dalam
Alquran, memiliki susunan angka yang sangat menakjubkan. Kalimat  basmalah
itu bila dihitung hurufnya mulai dari ba hingga mim, berjumlah 19 huruf. Angka
19 ini ternyata menjadi ‘kunci utama’ dalam bilangan jumlah surah, jumlah ayat,
dan lainnya di dalam Alquran.

Dalam catatan Sampayya, Alquran
menyebutkan bilangan yang berbeda sebanyak 30 kali, yakni 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 2.000,
3.000, 5.000, 50 ribu, dan 100 ribu. Selain bilangan bulat tersebut, Alquran
menyebutkan delapan kali bilangan pecahan (desimal), yakni 1/2, 1/3, 1/4, 1/5,
1/6, 1/8, 1/10, dan 2/3. Bilangan pecahan ini sebagian besar terdapat pada
ayat-ayat yang berkaitan tentang warisan. Lalu, di mana istimewanya angka 19?

”Bila bilangan bulat dan bilangan
pecahan dijumlahkan, hasilnya ada 38. Angka 38 ini merupakan kelipatan dari 19
X 2,” tulis Sampayya. Pendapat senada juga dikemukakan Fahmi Basya, staf
pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dalam
bukunya yang berjudul  Matematika Islam, Sebuah Pendekatan Rasional
untuk Yaqin , Fahmi Basya menjelaskan, berbagai keajaiban angka 19.

Percaya atau tidak, hampir
keseluruhan ayat Alquran yang terdapat dalam 114 surat, selalu berpatokan pada
angka 19. Misalnya, jumlah surah dalam Alquran jumlahnya 114. Bilangan ini bila
dibagi dengan 19, hasilnya adalah 6.

Kata bilangan dalam Alquran
adalah  adda . Kata yang berasal dari  adda ( ma’dudaat,
ta’uddu, iddat, adada, dan  ma’dud ) disebutkan dalam Alquran
sebanyak 35 kali yang tersebar di 19 surah dalam 29 ayat. Dari penjumlahan
nomor surat yang sebanyak 29 tadi (misalnya, Al-Baqarah nomor 2, Ali Imran
nomor 3, at-Taubah nomor 9, an-Nas nomor 114), adalah sebanyak 779, merupakan
perkalian dari 19 X 41.

Begitu juga, dengan penjumlahan
nomor ayat yang menyebutkan kata  adda atau kata lainnya yang
berarti perhitungan atau bilangan itu, jumlahnya sebanyak 1577. Angka ini
merupakan perkalian dari 19 X 83. Fahmi Basya mencontohkan, jumlah kata  
basmalah
dalam Alquran juga berjumlah 114 (19 X 6). Kendati surah al-Taubah tidak
didahului dengan kalimat  basmalah , namun pada surah ke-27
terdapat dua kata  basmalah , masing-masing pada pembuka ayat (0)
dan ayat ke-30.

Kalimat  Bismillahirrahmanirrahim
yang berjumlah 19 huruf, terdapat pada surah ke-1 (al-Fatihah) dengan jumlah
ayat tujuh buah. Nomor surah at-Taubah adalah 9, sedangkan jumlah ayatnya
sebanyak 129. Penjumlahan kode angka kedua jumlah ayat tersebut pun berjumlah
19, yakni 7+1+2+9=19.

Keajaiban lainnya dari angka 19 ini
adalah jumlah ayat dari surah pertama (al-Fatihah) hingga ayat ke-8 (al-Anfal)
atau sebelum surah at-Taubah, berjumlah 1.235 ayat, yang merupakan perkalian
dari 65 X 19. Al-Fatihah jumlah ayatnya tujuh, al-Baqarah 286, Ali Imran 200,
an-Nisa 176, al-Maidah 120, al-An’am 165, al-A’raf 206, dan al-Anfal 75.

Pada surah ke-27 (an-Naml), 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1430H

2009-08-23 Terurut Topik hrm_jambak81

Jauah nan alun tajalang, dakek nan alun tacaliak, basuo alun tasalami,

Indak dek anggan nan marintang, tapi dek wakatu nan mambateh,

Basusun jari nan sapuluah sambah maaf dari ati nan dalam,

Maaf Lahie jo Batin, Salamaik Manunaikan Ibadah Puaso Ramadhan 1430H,

Samoga amal ibadah jo puaso kito ditarimo oleh Allah SWT



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tan Malaka Hadir di Lapangan Ikada

2009-08-23 Terurut Topik pahalahutabarat
Menurut saya.., Tan Malaka orang hebat. Kekayaan intelektual Indonesia pada 
zamannya.
Sehingga saya teramat heran bin sedih, mengapa pula nama beliau seolah-olah 
dibuang dari catatan sejarah nasional Indonesia ?.

Menurut saya lagi...,sejarah ya sejarah. Mau seseorang meganut faham apa 
misalnya, ya tetap aja itu fakta sejarah. Jangan se-enak kita menghapus nama 
tokoh sejarah lah ..?. Setahu saya, Belanda tidak pernah menghapus nama 
Ir.Soekarno yang sudah berani-beraninya menggiring bangsa Indonesia untuk 
merdeka tokh ?.

Memang tak enak betul jadi bangsa yang emosional ya.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik Andrinof A Chaniago
Itulah yg jadi masalah dan patut dipikirkan kembali, Pak. Kalau ukuran yang
dipakai untuk melihat keberhasilan pembangunan masih juga hanya berapa
investasi yang masuk dan berapa infrastruktur fisik yang berdiri, maka
mayoritas masyarakat hanya akan menjadi korban. Bukankah hal yang sama nanti
akan terjadi seperti yang telah dialami masyarakat menengah ke bawah di
Jabodetabek selama ini? Siapa yang akan paling menderita akibat kemacetan,
akibat berkurangnya cadangan air bersih, menurunnya permukaan tanah di
kota-kota front city, meningkatnya polusi, berkurangnya kapasitas jalan
umum, dan sebagainya?
Mungkin saja megaproyek seperti Jembatan Selat Sunda itu tidak sekedar
proyek mercu suar, kalau kita mendapatkan jawaban-jawaban mmemuaskan atas
pertanyaan-pertanyaan tadi. Kalau proyek itu hanya menguntungkan investor
dan oknum-oknum pejabat, sementara rakyat kebanyakan lebih banyak menjadi
konsumen dan warga negara yang dibodoh-bodohi dengan iming-iming kemajuan
fisik, apakah proyek raksasa itu akan berarti buat rakyat? Ketika kelangkaan
air bersih meningkat, kualitas lingkungan makin menurun, rasio kapasitas
prasana dan sarana transportasi publik terhadap penduduk makin menurun,
karena Pemerintah lebih menmgutamakan tumbuhnya fasilitas-fasilitas yang
serba bayar (air minum, jalan tol, kunjungan ke pantai, dsb), APAKAH ITU
YANG DINAMAKAN MENSEKJAHTERAKAN MASYARAKAT? Ketika lahan di lokasi-lokasi
strategis dilepas oleh rakyat yang lugu kepada investor, lalu rakyat
tersebut hidup makin ke pinggir dengan fasilitas sosial yang minim, apakah
ini berarti Pemerintah sudah membangun untuk rakyat?
Intinya, lihatlah dampak riil dari proyek-proyek termegah itu bagi
masyarakat luas yang hidup dalam lapisan ekonomi menengah ke bawah.
Salam,

Andrinof


2009/8/20 EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id



 betul pak, harapannya memang demikian.
 bukti nyatanya adalah dng adanya jembatan suramadu saja hingga saat
 ini beberapa investor asing mulai menanamkan modalnya di madura.
 mungkin jika banyak kawasan2 industri dibangun di madura akan semakin
 banyak investor yg masuk.
 betul juga bahwa proyek itu belum berkategori mercu suar. sy kebetulan
 pernah melihat file presentasi proyek2 lanjutan setelah itu. setelah
 jembatan
 selat sunda terealisasi, akan ada lagi proyek2 besar lagi seperti
 menghubungkan
 jalur rel kereta api jawa sumatra, pembangunan pelabuhan2 besar di lampung
 / disekitar jembatan tsb yg diharapkan akan mengurangi kepadatan di selat
 malaka. bahkan studi banding jembatan yg menghubungkan sumatera dan
 malaisya juga telah dilakukan.
 dlm jangka panjang pengintegrasian seluruh wilayah nusantara akan dilakukan
 shg pembangunan akan merata. semoga proyek2 fisik tsb kemajuannnya
 berkorelasi positif dng upaya2 non fisik seperti pemberatasan korupsi etc.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Inilah Jumlah Royalti yang Akan Diterima Ahli Waris Mbah Surip

2009-08-23 Terurut Topik Dharma Hutauruk
sebenarnya bukan masalah calo lebih banyak dapat.
Perjanjian hak cipta untuk Royalty memang kisaran 5 - 10%.
Sayangnya pemerintah kurang memerhatikan sistem Royalty dalam bidang ke
penulisan buku.
Pemerintah dalam hal ini depdiknas malahan membeli Hak Cipta untuk 15 tahun.
Alasannya Penerbit mempermainkan royalty penulis (?).
Bayangkan penulis buku Ayat-Ayat Cinta atau Laskar Pelangi menjual hak
ciptanya

dharma

2009/8/19 Teguh Santoso tgh.s...@gmail.com



 Oh ternyata bagian calo nya lebih besar dari yang membuat lagu nya. Iya
 betul ini namanya transparan. Ini akan menambah inspirasi bahwa ternyata
 dunia CALO lebih menguntungkan, udah gak pusing2 bikin karya, dapat
 bagiannya besar pula.

 salam
 teguh santoso


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik Rubaya Thalib
Setuju banget pendapat Pak Andrinof karena dari tahun ke tahun sejak perjalanan 
panjang masa penjajahan Belanda hingga detik ini bahkan entah sampai kapan 
beban Pulau Jawa makin sarat saja. Beban jumlah penduduk yang masuk ke Pulau 
Jawa karena urbanisasi lebih menampakkan segi2 negatif dibandingkan hal2 yang 
positif. Contoh konkrit kerusakan lingkungan dan runyamnya sarana dan prasarana 
dan amburadulnya tata ruang publik yang sehat untuk masyarakat secara phisik 
maupun non-phisik sangat terasa sekali, sementara danyak Pulau di luar Jawa 
yang miskin sarana-prasarana yang ditinggalkan penduduknya padahal potensinya 
luar biasa. Saya tidak paham bagaimana begitu banyak pejabat dan akhli2 kita 
yang cerdik-cendekia dan berkompeten tetapi tidak/belum mampu memikirkan dan 
mengatasi persoalan ini. Untuk itu kiranya diperlukan suatu kebijakan/policy 
dan strategi pembangunan baru yang tidak terfokus pada Pulau Jawa yang motebene 
sudah sarat beban dan sangat padat
 penduduknya.Dalam hal ini mengapa kita tidak mulai mengubah secara berani 
bahwa pembangunan sarana dan prasarana serta tata ruang yang baik lebih kita 
fokuskan ke Pulau-Pulau di luar Jawa yang selama ratusan tahun kurang menjadi 
fokus pembangunan dan perhatian pihak yang berkuasa. Tujuan akhir adalah agar 
pemerataan jumlah penduduk antar pulau menjadi seimbang dan berkembangnya 
pemerataan pembangunan dan ekonomi masyarakat Indonesia sejalan dengan cita2 
nasional kita sebagai kesatuan bangsa. Melalui prinsip teori pembangunan ada 
gula ada semutini, rakyat/masyarakat termasuk investor akan secara otomatis 
pindah ke Pulau-Pulau diluar Jawa tanpa Pemerintah harus repot2 ngurusi 
transmigrasi dan mencari-cari investor apabila sarana-prasarana dan tata ruang 
Pulau-Pulau lain itu sudah mampu dilaksanakan pembangunannya dengan baik oleh 
Pemerintah. Dilain pihak Pemerintah dapat melakukan moratorium pembangunan di 
Pulau Jawa untuk sementara, kecuali untuk
 rehabilitasi/renovasi thd sarana-prasarana yang sudah ada di Pulau Jawa. 
Apabila suasananya sudah kondusif, maka moratorium itu dapat dicabut kembali. 
Satu hal yang paling utama untuk dipikirkan juga bahwa Ibukota Negara  suatu 
saat dapat dipindahkan keluar Jawa, mungkin Palangkaraya di Kalimantan Tengah 
bisa menjadi salah satu alternatif sejalan dengan ide awal yang pernah muncul 
pada era 1950-an.

--- On Fri, 8/21/09, Andrinof A Chaniago andri...@gmail.com wrote:

 From: Andrinof A Chaniago andri...@gmail.com
 Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan
 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Date: Friday, August 21, 2009, 8:31 AM
 Berbulan-bulan, hingga kini, saya
 menyimpan kecemasan atas proyek mercu suar
 yang dikampanyekan secara sistematis ini. Berbeda dengan
 para pebinsnis
 properti dan Gubuernur Lampung dan Gubernur Banten, serta
 Pemerintah yang
 makin meningkatkan dukungan terhadap proyek ini, saya
 justeru mencemaskan
 masa depan Indonesia dan masa depan Pulau Jawa. Pulau Jawa
 yang luasnya
 tidak sampai 7 persen dari total luas daratan Indonesika
 akan terus menjadi
 tempat bertumpuknya penduduk Indonesia. Daya dukung
 lingkungan dan ekosistem
 Pulau Jawa akan makin tidak seimbang. Puluhan juta tenaga
 kerja dari
 keluarga petani akan melahirkan kaum migran kota karena
 lahan pertanian
 tidak bertambah, melainkan terus berkurang. Di sekitar kota
 besar, kalangan
 masyarakat menengah bawah hingga orang miskin akan
 bertumpuk di
 pemukiman-pemukiman padat dan di jalanan. Sementara
 orang-orang kaya akan
 menganmankan diri di lingkungan-lingkungan eksklusif dan
 dilayani oleh
 prasarana khusus yang mengenaikan fee.

 Jembatan Selat Sunda, dan juga Jembatan Suramadu, memang
 akan menggerakkan
 ekonomi, khususnya industri properti. Tetapi, teori
 aglomerasi yang menjadi
 pembenaran kebijakan-kebijakan pengembangan ekonomi wilayah
 seperti ini
 jelas salah comot. Teori aglomerasi adalah teori untuk
 pengambilan keputusan
 bisnis, yang pasti mengabaikan alokasi dan distribusi
 barang publik. Siapa
 yang akan paling menderita akibat kemacetan, akibat
 berkurangnya cadangan
 air bersih, menurunnya permukaan tanah di kota-kota front
 city, meningkatnya
 polusi, berkurangnya kapasitas jalan umum, dan sebagainya?
 Saya yakin, dua
 provinsi yang sangat bernafsu mendukung proyek raksasa yang
 digagas
 pengusaha itu tidak memikirkan sampai ke arah ini.
 Pemerintah pusat?
 Tampaknya juga tidak menyadari.
 Salam dari Tim VISI INDONESIA 2033

 Andrinof A Chaniago


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bulan Suci Bermakna Sosial

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh Moeslim Abdurrahman

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/22/0312551/bulan.suci.bermakna.sosial



Biasanya, menjelang puasa seseorang baru ingat akan dosa-dosanya. Buktinya, SMS 
beredar ke mana-mana, dari orang yang kita kenal dekat, tetapi banyak juga 
sahabat jauh, eh tiba-tiba kirim lewat SMS minta juga dimaafkan. Biarpun 
sesungguhnya, kalau mau jujur, kita juga tidak ingat lagi dosa yang mana dan 
salah yang mana yang perlu dihapus.

Hal ini tidak ada salahnya, memang. Toh, Ramadhan adalah bulan berkah dan penuh 
ampunan. Kapan lagi dosa dengan orang lain, akibat pergaulan, kalau bukan pada 
bulan suci ini saatnya untuk dibersihkan? Oleh karena itu, hampir menjadi 
persepsi umum bahwa bulan puasa bagi mereka yang menjalankannya diniati selain 
menjadi momentum untuk mengumpulkan pahala juga sebagai penyucian diri dan 
pertobatan dosa, baik dengan sesama manusia maupun dengan Tuhan.

Dalam kerangka itulah, jangan heran kalau pada bulan suci ini tiba-tiba ada 
keinginan menjadi khusyuk, bahkan juga menjadi dermawan. Banyak tadarus, sering 
mengundang anak yatim berbuka di rumah, atau banyak mengeluarkan sedekah. Semua 
itu adalah bagian dari memupuk kesalehan diri sendiri agar melalui ritual puasa 
diharapkan dapat lahir kembali menjadi orang bersih secara spiritual.

Namun, bulan Ramadhan juga menghasilkan tradisi yang sekarang ini boleh 
dibilang dalam era konsumerisme tidak bisa dipisahkan dengan gaya hidup, yakni 
kebiasaan baru berbelanja dan berpenampilan untuk puasa dan Lebaran. Sadar 
bulan suci, mukena, misalnya, sepertinya harus baru. Bahkan, apa salahnya beli 
yang sedikit mahal, siapa tahu akan banyak undangan menghadiri acara buka dan 
tarawih bersama di hotel-hotel. Tidak juga merasa enak kalau hanya sajadah baru 
yang penting dibawa dalam menghadiri acara-acara tarawih itu, pasti masalah 
pakaian yang sesuai seperti halnya busana muslimah atau seragam koko juga 
harus dipertimbangkan beli baru agar model dan bahannya sesuai dengan para 
undangan yang lain. Ini hanyalah contoh saja untuk mengatakan, sekarang ini 
kita juga telah memiliki—bisa saja disebut gaya hidup Ramadhan—dengan segala 
identitas dan penampilannya sendiri.

Dalam gaya hidup Ramadhan yang konsumtif dan konsumeristik, pasti hal ini akan 
membingungkan kita sendiri. Sebab, bagaimana bisa, dengan menjalankan puasa, 
kita sesungguhnya ingin mendapatkan penghayatan spiritual (di luar soal pahala 
yang dijanjikan) tentang betapa menderitanya seorang yang lapar yang dialami 
orang-orang dalam kelaparan yang sesungguhnya sebagai gejala dekadensi moral 
kemanusiaan. Sementara itu, pada siang hari kita puasa dan pada malam harinya 
kita mengonsumsi secara rakus, bahkan melebihi konsumsi kita pada bulan-bulan 
biasa. Bahkan, karena memenuhi gaya hidup Ramadhan tersebut, pengeluaran 
belanja kita berlipat tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga untuk membiayai 
berbagai aktivitas yang sebenarnya belum tentu dari segi ritual maupun makna 
puasanya secara hakiki memang hal itu harus dilaksanakan.

Moralitas kolektif

Puasa sebagai pertobatan individual memang sering membuat kita khusyuk dalam 
melaksanakannya. Begitu pula kedatangan Ramadhan sebagai bulan suci dapat kita 
sambut dengan semarak dalam budaya publik yang juga ekspresif. Namun, selalu 
pertanyaan yang mengganggu, apakah kesucian dan kesalehan yang kita peroleh 
lewat ibadah puasa mempunyai kaitan dengan tumbuhnya moralitas kolektif untuk 
mengubah ketimpangan sosial sebagai bentuk kemungkaran yang paling melawan 
cita-cita ketakwaan, misalnya?

Dalam kesalehan individual, mungkin agak mudah kita meratapi atau menangisi 
dosa-dosa pribadi. Apakah melalui istigfar atau zikir sendiri bahkan juga 
menangisi dosa yang pernah kita perbuat selama ini dalam forum berzikir di 
publik. Namun, bagaimana dengan dosa struktural yang kita perbuat secara 
kolektif karena lemahnya moral dan komitmen untuk memperjuangkan keadilan 
sosial selama ini? Berhakkah kita menyatakan saleh dengan puasa yang rakus, 
sementara di sekeliling kita anak-anak pemulung pada pagi yang buta menyerbu 
sisa-sisa makanan (siapa tahu ada yang masih segar) dari sisa buka dan sahur 
kita yang mungkin tidak sanggup kita makan lagi?

Saya takut, jika ibadah puasa hanya berhenti pada pelaksanaan ritualnya, tanpa 
mengalirkan kesadaran yang terus-menerus sebagai mekanisme refleksi 
kemanusiaan, bisa jadi kita bisa merasakan bagaimana lapar pada siang hari, 
tetapi kita akan kehilangan pesan yang paling dasar dari ibadah itu sendiri 
bahwa kelaparan adalah musuh agama dan sekaligus musuh kemanusiaan yang paling 
hakiki.

Kepekaan spiritual

Ramadhan tahun ini, kita melaksanakan puasa dalam suasana ekonomi yang belum 
menggembirakan. Jumlah orang miskin dan yang lapar masih besar. Mereka belum 
memiliki kemampuan hidup yang layak. Akar masalahnya adalah karena mereka tak 
mempunyai pekerjaan dengan pendapatan memadai. Negara belum berhasil memenuhi 
hak-hak mereka sebagai warga negara. Paling kurang hak 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Usus Dipotong akibat Kebanyakan Makan Mi Instan (2)

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Laporan wartawan NOVA Ester Sondang

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/08/21/13164741/usus.dipotong.akibat.kebanyakan.makan.mi.instan.2



SEJAK ususnya yang busuk dipotong, Hilal tidak lagi merasakan sakit pada bagian 
ususnya. Celakanya, rasa sakit justru berpindah ke bagian kolostominya. Setiap 
kali habis makan, makanan itu pasti langsung keluar melalui lubang anus buatan 
itu. Saat itulah dinding perutnya merasakan sakit yang luar biasa. Ia bisa 
menangis menjerit-jerit kesakitan.

Belum lagi plastik yang menempel untuk menampung feses yang penuh dan harus 
diganti dengan yang baru. Double tape yang sering kali dilepas dan dipasang 
membuat kulit perutnya iritasi dan perih.

Jika sudah tak bisa menahan sakitnya, Hilal akan berujar, Udah Hilal paeh aja! 
(Hilal lebih baik mati saja!) Kadang juga ia berteriak minta maaf kepada Allah 
dan minta disembuhkan sambil mengatupkan kedua tangannya. Kasihan anakku.

Setiap hari, selama delapan bulan itu, ia hanya menghabiskan waktunya di tempat 
tidur. Hilal hanya mampu berjalan beberapa menit karena jika terlalu lama ia 
pasti langsung merasakan sakit di bagian kolostominya. Setiap malam, ia juga 
harus tertidur dengan paha diangkat menyentuh ke perutnya. Katanya, terasa enak 
dan membantu menahan rasa sakitnya.

Kapok Makan Mi
Agar ia tidak merasa bosan di kamar seharian, aku mengalihkan rasa sakitnya 
dengan mengajarinya membaca. Awalnya, sih, sekadar membacakan buku-buku cerita 
untuknya, tapi lama-kelamaan ia merasa tertarik untuk membaca. Aku dan Panda 
bergantian mengajarinya. Tidak terasa, saat ini ia sudah lancar membaca, lo.

Memang, sebetulnya Hilal anak yang sangat pintar dan aktif. Sebelumnya ia tidak 
pernah sakit dan sangat penurut. Namun, sejak kelahiran adiknya dua bulan lalu, 
Ilham Haki, ia menjadi lebih manja padaku. Ia melarangku menggendong dan 
menyusui adiknya. Aku, sih, maklum saja karena dia masih sakit dan mungkin 
takut rasa sayangku direbut oleh adiknya.

Sekarang Hilal sudah bisa berjalan lagi. Memang, sih, masih sedikit bongkok, 
tapi aku yakin dalam waktu dekat ia bisa berdiri dan berjalan dengan sempurna. 
Katanya, ia ingin segera sekolah.

Yang membuatku lega, sejak sakit itu, Hilal trauma dengan mi instan. Bahkan 
melihatnya saja, dia seakan tak sudi. Beda dengan dulu, sekarang ia sangat 
senang mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur, daging, buah, dan susu. Susu 
memang dianjurkan dokter untuk membantu memperbaiki kondisi dan kinerja ususnya.

Mudah-mudahan ia bisa segera sembuh dari sakitnya dan menjadi anak yang pintar 
serta berprestasi di sekolahnya nanti.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Usus Dipotong akibat Kebanyakan Mi Instan (1)

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Laporan wartawan NOVA Ester Sondang

http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/08/21/1238313/usus.dipotong.akibat.kebanyakan.mi.instan.1



MAKSUD hati membantu suami menambah penghasilan, apa daya anak jadi korban. 
Akibat kerap meninggalkan buah hatinya, Hilal Aljajira (6), Erna Sutika (32) 
kini harus menelan pil pahit. Usus Hilal bocor dan membusuk hingga harus 
dipotong. Rupanya tiap hari Hilal hanya menyantap mi instan karena di rumah tak 
ada orang yang memasakkan makanan untuknya. Berikut cerita Erna.

Saat usia Hilal menginjak 2 tahun, aku memutuskan bekerja, membantu keuangan 
keluarga mengingat penghasilan suamiku, Saripudin (39), kurang mencukupi 
kebutuhan keluarga.

Aku bekerja di perusahaan pembuat bulu mata palsu, tak jauh dari rumah kami di 
Garut. Setiap berangkat kerja, Hilal kutitipkan kepada ibuku. Di situ, ibuku 
kerap memberinya mi instan. Bukan salah ibuku, sih, karena sebelumnya, aku juga 
suka memberinya makanan itu jika sedang tidak masak.

Ternyata, Hilal jadi tergila-gila makanan itu. Ia akan mengamuk dan mogok 
makan jika tak diberi mi instan. Ya, daripada cucunya kelaparan, ibuku akhirnya 
hanya mengalah dan menuruti kemauan Hilal. Lagi pula, kalau tidak diberi, Hilal 
pasti akan membeli sendiri mi instan di warung dekat rumah dengan uang jajan 
yang kuberikan. Praktis, sehari dua kali ia makan mi instan.

Dua kali dipotong
Kamis, 20 November 2008, Hilal mengeluh sakit perut. Kupikir sakit biasa. 
Anehnya, setelah tiga hari, sakitnya tak kunjung hilang dan ditambah ia tidak 
bisa buang air besar. Gara-gara itulah perutnya membesar.

Khawatir, kubawa Hilal ke mantri dekat rumah. Karena tetap tidak ada perubahan, 
kami kemudian membawanya ke RSU Dr Slamet, Garut. Ternyata hasil pemeriksaan 
dokter lebih menyeramkan dari yang kuduga. Kupikir, cukup dengan obat pencahar 
perut, sakit Hilal bisa segera sembuh. Rupanya tak segampang itu.

Hasil tes darah dan rontgen memperlihatkan, Hilal harus segera dioperasi karena 
beberapa bagian di ususnya bocor dan membusuk. Ketika kutanyakan apa 
penyebabnya, dokter menjawab, akibat dari kandungan makanan yang Hilal konsumsi 
selama ini tidak sehat dan membuat ususnya rusak. Saat itulah kutahu Hilal 
terlalu sering menyantap mi instan. Astagfirullah….

Atas rujukan dokter, kami kemudian membawa Hilal ke RS Hasan Sadikin, Bandung, 
dengan alasan peralatan medis di RS itu lebih lengkap. Sejak awal, tim dokter 
sudah pesimistis dengan kondisi Hilal yang begitu memprihatinkan dengan berat 
badan yang tidak sampai 11 kg. Dokter juga bilang, dari puluhan kasus serupa, 
hanya tiga orang yang bertahan hidup. Aku hanya bisa berserah pada Allah SWT.

Baru pada 25 November 2008 operasi dilakukan di RS Immanuel, Bandung. Saat itu 
aku sedang hamil tiga bulan. Dokter mengamputasi usus Hilal sekitar 10 cm. 
Untuk menyatukan bagian usus yang terputus itu, dokter menyambungnya dengan 
usus sintetis. Selain itu, dokter juga membuat lubang anus sementara 
(kolostomi) di dinding perut sebelah kanan.

Utang belum lunas
Ternyata cobaan kami belum berakhir sampai di situ. Tiga hari kemudian, dokter 
menemukan masih ada bagian usus yang bocor. Mau tidak mau, Hilal harus kembali 
naik ke meja operasi dan merelakan sebagian ususnya lagi.

Jelas, aku dan suami sangat ingin Hilal sembuh. Namun, di sisi lain, 
penghasilanku sebagai buruh tidaklah seberapa. Setiap bulan, aku hanya bisa 
membawa pulang uang Rp 250.000 atau Rp 300.000 kalau lembur. Adapun suamiku 
penghasilannya tidak pernah menentu. Maklum, ia hanya kuli kasar di pabrik tahu 
di Bandung.

Sejak Hilal jatuh sakit, aku memutuskan berhenti bekerja. Alhasil, suamiku 
harus banting tulang mengerjakan pekerjaan apa pun asal menghasilkan uang. 
Kendati sudah bekerja begitu keras, rasanya sia-sia saja. Biaya operasi Hilal 
yang mencapai Rp 16 juta terasa begitu besar dan entah kapan bisa dilunasi. 
Apalagi, kami hanya punya waktu 10 hari untuk melunasinya. Untung pihak rumah 
sakit berbaik hati memberi kelonggaran waktu dua hari sehingga kami masih 
sempat meminjam uang ke beberapa keluarga dan tetangga.

Demi kesembuhan Hilal pula, kami harus lebih berhemat. Rumah kontrakan kami 
tinggalkan dan kami menumpang di rumah orangtuaku. Sebenarnya uang kontrakan 
rumah itu tidak terlalu besar, hanya Rp 300.000 per tahun, tapi tetap saja uang 
sebesar itu sangat berarti untuk biaya pengobatan Hilal.

Kata dokter, kolostomi di perut Hilal sudah bisa ditutup setelah tiga bulan. 
Namun, baru setelah delapan bulan kemudian, tepatnya 23 Juli 2009, operasi 
penutupan dilakukan. Apalagi kalau bukan masalah biaya. Itu pun bisa dilakukan 
karena kami dapat bantuan dari sebuah stasiun televisi swasta sebesar Rp 14 
juta.

Soal utang ke keluarga dan tetangga sebesar Rp 16 juta, entah kapan bisa kami 
selesaikan. Kepalaku jadi tambah pening bila mengingat, sebentar lagi si 
sulung, Panda Erdini (11), akan masuk SMP. (Bersambung...)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ihwal Kota dan Puasa

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh David Krisna Alka
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/21/04455132/ihwal.kota.dan.puasa



Jakarta adalah salah satu kota yang menjadi ruang representasi identitas antara 
orang kaya dan miskin.

Lauren Bain mengutip Mike Davis dalam Space and Symbols (1990) merisaukan 
perencanaan pembangunan kota yang menggunakan strategi spasial untuk 
memisahkan, memencilkan, dan mengasingkan yang lain.

Posisi Jakarta sebagai ibu kota negara menjadi pusat perdagangan, hiburan, 
kemewahan, dan pemiskinan. Ironisnya, ketamakan dan penyingkiran terhadap kaum 
miskin justru terjadi di Jakarta. Kota Jakarta menebar aroma gaya hidup yang 
tak kenal kaya- miskin. Namun, dikotomi kaya-miskin justru kian melebar.

Ramadhan di Jakarta

Bagi kaum miskin kota, Ramadhan merupakan bulan rebutan dana. Di Jakarta, bulan 
puasa diramaikan pengemis dan banyak rumah gerobak, menunggu sapaan sahur 
dari mereka yang peduli dan kaya. Ketika buka puasa, mereka ke masjid melepas 
dahaga dan lapar.

Fenomena lain adalah pekerja yang gajinya tak seberapa. Bagi mereka, bulan 
Ramadhan adalah bulan menghemat karena tak ada pengeluaran untuk makan siang 
dan hampir di tiap masjid ditemukan jatah buka puasa. Bagi kaum pekerja, mereka 
menggunakan angkutan umum yang penuh sesak, gerah, dan melawan dahaga di tengah 
kemacetan.

Namun, bagi pejabat dan orang kaya, Ramadhan sepertinya tiada rasa. Naik mobil, 
berbuka di restoran atau hotel bersama kolega dan keluarga. Bagi sebagian 
pejabat negara, buka puasa digelar di rumah dinas milik negara.

Bulan Ramadhan menjadi ruang refleksi dan kritik sosial di tengah masih 
banyaknya umat yang papa, kaum muda yang menganggur, dan anak-anak yang 
telantar. Di saat suara juru dakwah terdengar di mana-mana selama Ramadhan, 
seharusnya tak ada lagi orang lapar yang tak diperhatikan dan terabaikan. 
Sebab, bulan Ramadhan menjadi manifestasi internalisasi nilai-nilai ketuhanan 
dalam kehidupan sehari-hari. Ramadhan menjadi pengejawantahan ajaran Islam 
sejati, yakni solidaritas sosial.

Kelompok duafa

Di antara keserakahan di kota seperti Jakarta, bulan Ramadhan seharusnya tidak 
menjadi ruang hampa bagi kelompok duafa. Ramadhan mestinya menjadi bulan 
pemaknaan sosial ayat-ayat Tuhan dengan realitas. Bulan Ramadhan menjadi 
pemotretan atas kenyataan umat yang masih banyak menderita kemiskinan.

Sesungguhnya, bulan Ramadhan mencerminkan persamaan. Siapa pun yang beriman, 
kaya atau miskin, harus berpuasa. Memang, tampak tak adil jika kaum miskin 
harus berpuasa karena tiap hari mereka sering berpuasa. Selain itu, dalam 
berpuasa, ada perbedaan asupan antara orang kaya dan miskin.

Bulan Ramadhan juga mengingatkan bahwa keadilan harus ditegakkan. Bagi yang 
mampu melaksanakan dianjurkan untuk berpuasa. Bagi yang berhalangan ada 
dispensasi dan menggantinya setelah Ramadhan berakhir. Esensi tujuan puasa itu 
pengendalian diri. Orang yang berpuasa menggambarkan keadaan sebagai orang yang 
meneladani Tuhan yang mencapai tingkat takwa. Orang itu teguh dalam keyakinan 
tetapi bijaksana, tekun dalam menuntut ilmu, kian berilmu kian merendah, 
semakin berkuasa bertambah bijaksana.

Orang yang berpuasa senantiasa berbagi kepada yang miskin, tidak boros meski 
kaya, murah hati dan ringan tangan, tak menghina, tak mengejek, tak 
menghabiskan waktu dalam permainan. Dan, saat menjalani roda kehidupan tidak 
membawa fitnah serta terpelihara identitasnya sehingga tidak menuntut yang 
bukan haknya dan tak menahan hak orang lain.

Puasa bukan hanya perintah agama yang bersifat personal, tetapi amal yang 
bersifat spiritual dan sosial. Namun, sebagai ibadah, puasa pada bulan Ramadhan 
tak hanya terkait hubungan personal seorang hamba dengan Tuhan, tetapi juga 
keterikatan dengan manusia lain. Tugas manusia adalah melaksanakan tindakan 
iman (act of faith), yaitu menciptakan keadilan yang terkait sosial kemanusiaan.

Moeslim Abdurrahman dalam Suara Tuhan Suara Pemerdekaan (2009) mengatakan, 
makna Islam yang paling murni bukan terletak pada rumusan teologisnya, tetapi 
dalam pergulatan hidup sehari-hari umatnya untuk menegakkan keadilan. Islam 
adalah ajaran roh kemanusiaan sejati yang menuntun perubahan, terutama dalam 
pemerdekaan terhadap kaum papa.

Kita semua berharap, semoga bulan Ramadhan menjadi tindakan iman dalam 
mengurangi ketimpangan sosial, terutama di Kota Jakarta, sehingga kelak proses 
alienasi yang menyingkirkan kaum miskin secara sosial dan ekonomi tak lagi 
terjadi. Tak ada guna kita membanggakan penggunaan simbol-simbol kesalehan bila 
masih banyak umat yang miskin dan lapar.

David Krisna Alka Direktur Eksekutif Center for Moderate Muslim



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Sok Tahu

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh Samuel Mulia

Aneh memang, saya kan enggak mengerti tentang berdamai dan memaafkan diri 
sendiri, tetapi karena kolom mini ini harus diisi, yaa... saya sok tahu saja 
menulis soal itu. Jadi, kalau Anda pikir saya sendiri saja tak tahu, dan Anda 
masih mau membaca, apalagi menurutinya, wuuuiih. Anda huebat sekali. Saya 
angkat topi. Kalau saya jadi Anda, saya enggak mau.

1. Kalau sebagai ayah, Anda memiliki istri lagi, dan istri pertama Anda 
tersakiti, serta anak Anda sampai punya kesimpulan laki-laki semuanya tak bisa 
dipercaya, apakah kira-kira Anda merasa perlu memaafkan diri sendiri karena 
perbuatan Anda itu sudah membuat dua makhluk yang katanya Anda cintai itu 
terluka?

2. Pertanyaan kedua. Apakah memang benar Anda mencintai mereka? Kalau 
jawabannya ya, maka pertanyaan berikut, mengapa Anda bisa mencintai dan 
menyakiti pada waktu bersamaan terhadap obyek yang sama?

3. Ada satu keluarga memutuskan tidak mengakui salah satu anaknya lagi. Ada 
sejuta alasan mengapa sampai keputusan itu diambil. Tetapi, benarkah orangtua 
yang melahirkan mampu tidak mengakui anaknya lagi? Nah, apakah keputusan itu 
diambil karena kedua orangtuanya tidak mampu memaafkan dan berdamai dengan diri 
mereka sehingga mereka mengorbankan orang lain untuk tidak dimaafkan dan untuk 
tidak mau diajak berdamai?

4. Saya menyaksikan film di televisi, saya lupa nama judul filmya, yang jelas 
film remaja bule. Seorang pria remaja sedang berbaring di tempat tidur bersama 
pacarnya.

Ia bilang begini, Ada banyak anak menginginkan ibunya tetap berada di sisi 
mereka, saya kok ingin kapan ibu saya bisa secepatnya tak berada di sisi saya. 
Apakah anak ini harus berdamai dan memaafkan dirinya sendiri supaya ia bisa 
mencabut pernyataannya itu dan melihat walaupun betapa bawelnya si ibu, ya toh 
tetap anaknya. Kalaupun ia mau menjauhi, bukankah darah ibunya selalu ada di 
dalam dia dan sifat-sifat ibunya pasti saja ada yang diturunkan kepadanya. 
Jadi, mau ke mana saja pergi, si ibu tetap ada di dekat dia.

5. Kalau ada film atau pemberitaan yang menginspirasi orang untuk berbuat 
negatif, apakah sutradara dan produser dan siapa pun itu, perlu memaafkan diri 
dan berdamai kalau apa yang mereka buat sudah membuat beberapa manusia di jagat 
raya ini terinspirasi jadi negatif?



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Belajar Kehidupan di Angkutan Umum

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/23/0320599/belajar.kehidupan.di.angkutan.umum



Di sela-sela obrolan tentang sosiologi dan hubungan kemasyarakatan, Deva 
Rachman sempat mengeluhkan kondisi lalu lintas di Jakarta yang semakin parah. 
Butuh hampir tiga jam bagi Deva untuk bermobil dari kampus UI di Depok hingga 
restoran Lara Djonggrang di Gondangdia, Menteng. Keluar dari kampus sudah 
tersendat-sendat, sampai masuk tol di Pasar Minggu. Eh, pas keluar di Pondok 
Indah, sudah macet lagi, keluhnya.

Sejak ia bisa menyetir mobil beberapa tahun belakangan ini, Deva memang selalu 
menyetir mobil sendiri ke mana-mana. Meski begitu, anak bungsu dari tiga 
bersaudara ini sebenarnya masih lebih menyukai angkutan umum. Seandainya aku 
masih tinggal di Rawamangun, aku lebih milih naik KRL (kereta rel listrik) atau 
bus, seperti zaman kuliah dulu. Tinggal naik bajaj ke Stasiun Manggarai atau 
Tebet, tutur Deva, yang kini tinggal bersama suaminya, Okky Kurniawan 
Djajadipura, di bilangan Kalimalang, Jakarta Timur.

Selain lebih praktis, menurut Deva, naik angkutan umum mendekatkan dia kepada 
realitas kehidupan masyarakat yang sesungguhnya. Gak ketemu orang kantoran 
melulu. Bisa melihat potret masyarakat. Apalagi kalau naik KRL ekonomi bisa 
ketemu segala jenis orang, kata perempuan berhobi masak ini.

Membumi

Gaya hidup membumi seperti ini bisa dipahami, mengingat Deva sudah terbiasa 
hidup sederhana sejak kecil. Pekerjaan ayahnya sebagai dosen tidak pernah 
memberikan kelimpahan materi yang berlebihan. Bapak itu sampai sekarang tidak 
bisa nyetir. Saya juga baru bisa nyetir baru-baru ini, setelah bisa nyicil 
mobil sendiri, ungkap putri bungsu pakar pendidikan Prof Dr Arief Rachman ini.

Deva juga sudah terbiasa hidup di lingkungan multikultur sejak kecil. Sebagai 
pengajar dan pejabat di IKIP Negeri Jakarta sejak 1970-an, ayahnya sering 
menerima dan menampung mahasiswa dari luar negeri di rumah. Suasana di rumah 
sangat moderat dan demokratis. Aku sudah dibiasakan hidup dalam berbagai 
budaya, kenang Deva.

Dari ayahnya juga, Deva tertarik dengan dunia politik, meski secara tidak 
langsung. Waktu ayahnya dipenjara tanpa proses pengadilan di akhir 1970-an, 
Deva masih sangat kecil. Saat Deva beranjak dewasa, ayahnya menceritakan 
kejadian tersebut dan berbagai hal yang melatarbelakangi. Ayah tidak pernah 
menaruh dendam kepada siapa pun yang memenjarakan dia waktu itu. Dari situ saya 
belajar, politik itu interesting, selama kita bisa menjaga jarak, tutur Deva, 
yang bercita-cita ingin menulis buku tentang sosiologi. (DHF)



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Deva di antara Minyak dan Rakyat

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh DAHONO FITRIANTO

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/23/03222895/deva.di.antara.minyak.dan.rakyat



Sembilan tahun bekerja di tempat yang sama membuat Deva Rachman (32) memutuskan 
sudah saatnya mencari sudut pandang baru dalam melihat dunia dan keseharian di 
sekitarnya. Caranya adalah dengan kembali ke bangku sekolah.

Sepanjang pekan lalu, Deva menghabiskan jatah cuti tahunan untuk mengikuti masa 
orientasi mahasiswa baru di Program Magister Manajemen Pembangunan Sosial di 
Departemen Sosiologi Universitas Indonesia. Seminggu ini harus bolak-balik ke 
Kampus UI di Depok karena orientasinya di sana. Nanti kuliahnya di Salemba, 
kata Deva, membuka obrolan santai di restoran Lara Djonggrang, Menteng, Jakarta 
Pusat, Rabu (19/8) sore.

Namun, meski dalam kondisi cuti, tetap saja ia ditelepon untuk masuk kantor. 
Maklum, dalam posisinya sebagai Development Public Affairs Manager, ia harus 
selalu siap menangani hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kemasyarakatan di 
kantornya.

Apalagi, saat perusahaan tempat ia bekerja, ExxonMobil Oil Indonesia, saat ini 
sedang dalam sorotan publik berkaitan dengan keterlambatan proses produksi 
minyak bumi di Blok Cepu, Jawa Tengah. Ada beberapa hal yang harus aku tangani 
sendiri, jadi ya harus masuk kantor meski cuti, kata Deva, yang sebelumnya 
menjadi juru bicara ExxonMobil Oil Indonesia sejak 2003.

Jika dulu Deva lebih banyak menjembatani komunikasi antara pihak luarterutama 
media massadengan perusahaannya, sekarang ia menjadi semacam konsultan 
kehumasan di lingkungan internal perusahaan. Sekarang aku lebih banyak 
berorientasi dengan orang-orang proyek, mengingatkan mereka pentingnya 
komunikasi dengan masyarakat di sekitar proyek, ujarnya.

Menurut Deva, komunikasi dengan masyarakat setempat di sekitar lokasi proyek 
sangat penting karena mereka adalah pihak paling dekat dengan berbagai hal yang 
dikerjakan dalam sebuah proyek. Masalah biasanya timbul karena terjadi 
ketimpangan informasi antara pelaksana proyek di lapangan dan masyarakat.

Proyek-proyek migas biasanya berada di daerah terpencil atau pedalaman yang 
masyarakatnya masih tertinggal. Pihak pelaksana proyek berbicara sangat teknis, 
pihak masyarakat masih berbicara urusan yang sangat mendasar, seperti 
kesempatan kerja. Banyak mispersepsi yang terjadi, ungkap Ketua Bidang 
Komunikasi dan CSR Asosiasi Perminyakan Indonesia (Indonesia Petroleum 
Association) ini.

Untuk mengatasi kesenjangan komunikasi ini, kata Deva, ruang publik harus 
dibangun antara pihak proyek dan masyarakat. Di ruang itulah, dasar pengertian 
bersama bisa dibangun secara tripartit, antara perusahaan, pemerintah, dan 
masyarakat setempat. Dulu zaman kuliah, hal-hal seperti ini sudah dipelajari, 
tetapi masih di awang-awang. Sekarang aku praktik langsung, tutur pemegang 
gelar Sarjana Sosial dari Departemen Sosiologi UI ini.

Cakrawala

Kini, Deva memutuskan melanjutkan studi tentang sosiologi untuk memperkaya 
wawasan dan cara pandang terhadap berbagai masalah sosial yang kerap ia temui 
di lapangan. Aku sekolah untuk memperluas cakrawala agar bisa melihat suatu 
masalah dari sisi lain. Kalau selalu pakai sudut pandang corporate , kita bisa 
kehilangan obyektivitas, tutur Deva.

Kesadaran akan pentingnya komunikasi sosial untuk menjembatani 
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat ini justru diperoleh Deva di luar bangku 
kuliah. Tahun 1999, setelah lulus kuliah, putri bungsu pakar pendidikan Arief 
Rachman ini berkesempatan hidup di negeri orang. Waktu itu sempat bekerja 3-4 
bulan di perusahaan advertising gitu, lalu aku lolos seleksi program Pertukaran 
Pemuda Indonesia-Kanada, ujarnya.

Di Kanada, Deva dan timnya yang beranggotakan sembilan orang diwajibkan 
mengikuti program kerja sosial. Mereka tidak ditempatkan di kota besar, tetapi 
sebuah kota terpencil bernama Kimberley. Itu dulunya kota pertambangan yang 
diubah menjadi resor ski di negara bagian British Columbia. Kotanya kecil 
banget, sama Rawamangun saja kalah besar, kenang Deva.

Saat mereka tiba di sana, mata dunia sedang terarah pada kerusuhan berdarah 
pascajajak pendapat di Timor Timur. Citra Indonesia sedang dipertaruhkan. Kami 
sempat didemo oleh warga karena mereka tahu kami dari Indonesia dan semua orang 
Indonesia dianggap sebagai pelanggar HAM, ujarnya.

Persepsi

Momen itu digunakan Deva dan kawan-kawan untuk meluruskan persepsi salah 
tentang Indonesia ini. Waktu itu aku baru tahu, ternyata banyak orang Kanada 
yang lebih gatek , gagap teknologi dibanding orang Indonesia. Mereka banyak 
yang belum bisa menggunakan internet, kata Deva.

Tak hanya dengan warga kulit putih, Deva juga berkesempatan bergaul dengan 
warga suku asli Indian, Ktunaxa (dibaca: tu-na-ha). Selama hampir enam bulan, 
Deva menjadi pekerja sukarela di sebuah kawasan reservat Ktunaxa di dekat 
Kimberley. Mereka sedang berusaha kembali pada cara hidup dan kearifan 
kebudayaan asli mereka karena selama ini mereka sudah tercerabut. Aku belajar 
banyak. Mereka masih percaya 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Cermin

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh Samuel Mulia

http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/23/03234088/cermin



Seorang pembaca Parodi mengirimkan pertanyaan lewat Facebook. Pertanyaannya 
begini. Saya cuma mau tanya, apakah Bapak pernah menulis tentang berdamai 
dengan diri sendiri? Apa sih, Pak, bedanya dengan memaafkan diri sendiri? 
Soalnya selama ini saya memerhatikan Bapak seringnya menulis tentang memaafkan 
orang lain.

Sejujurnya saya sendiri tak tahu apa arti memaafkan diri sendiri, apalagi 
berdamai dan terus ditanya perbedaannya. Kalau seringnya saya menulis tentang 
memaafkan orang lain, itu karena saya pernah melakoninya dan lumayan berhasil. 
Tetapi, apakah keberhasilan saya untuk bisa memaafkan orang lain itu karena 
saya sudah mampu memaafkan diri sendiri dan berdamai dengan diri sendiri? Itu 
yang saya tak tahu.

Waktu itu saya hanya merasa sangat terganggu dengan tidak memaafkan. Makan tak 
enak, tidur pun tak nyenyak, benar-benar saya rasakan. Gara-gara itulah saya 
memaafkan sehingga makan jadi enak, tidur jadi nyenyak, tetapi bukan karena 
saya memaafkan dan berdamai dengan diri saya sendiri terlebih dahulu. Seingat 
saya sih seperti itu. Saya tak pernah berkata kepada diri saya sendiri, Damai 
yuk, Neng. Atau Maap-maapin, ye.

Bingung seperti biasa

Kalau saya pikir-pikir, untuk apa, ya memaafkan atau berdamai dengan diri 
sendiri? Lha wong diri sendiri yaa… pasti dimaafkan, bukan? Masak ada orang 
membenci dan tak mau berdamai dengan dirinya sendiri? Bukankah perkataan egois 
itu ada karena kecintaan terhadap diri sendiri secara berlebihan? Kalau saya 
iri, bahkan sangat iri, karena kalah ganteng dari Justin Timberlake dan tak 
sekaya Bill Gates atau Mister Buffett, itu seringkali terjadi, tetapi sampai 
membenci diri sendiri, rasanya belum pernah terjadi.

Bahkan kalau lihat wajah saya yang sebelas dua belas, artinya mirip-mirip 
dengan jalan yang berlubang gara-gara hujan atau kualitas aspalnya adalah 
aspal—asli tetapi palsu maksudnya—itu pun saya hanya tertawa saja. Paling pol, 
cuma geleng-geleng kepala.

Keadaan wajah itu sebuah cermin masa remaja yang penuh gejolak, salah satunya 
gara-gara membaca buku Nick Carter dan kemudian saluran pembuangannya salah, 
termasuk jatuh cinta kepada orang yang salah, saat yang salah juga.

Makanya, mau dioperasi supaya tak berlubang kok sayang, seperti menghapus album 
masa lalu, sebuah masa yang syukur- syukur bisa saya lakoni meski saya tak mau 
kembali lagi. Tetapi, kalau tak dibenahi, ketika melihat cermin, kok seram juga 
dan membuat orang selalu memberi jarak saat berciuman pipi dengan saya. Apakah 
mungkin manusia yang memutuskan gantung diri atau menghabiskan nyawanya sendiri 
dengan cara apa pun juga disebut seseorang yang tak bisa memaafkan dan berdamai 
dengan dirinya sendiri? Saya benar-benar tak tahu. Bingung seperti biasa.

Libur selama tiga hari, minggu lalu, saya terserang diare plus batuk yang 
membuat dada dan seluruh badan terasa sakit. Kalau sudah dalam keadaan seperti 
itu, obat mujarab adalah bukan obat, bukan istirahat, tetapi dicium dan 
dipeluk. Siapa yang mencium dan siapa yang mau memeluk, itu masalahnya. Karena 
tinggal sendiri, yaaa... terpaksa memeluk bantal. Saya tak pernah memeluk 
guling, pernah sekali waktu memeluk tetangga.

Saat-saat seperti itu biasanya godaan seringkali muncul, seperti berkeinginan 
menghubungi si tetangga itu lagi. Hanya mendengar suaranya saja, biasanya 
bisa menyembuhkan. Batin terutama. Karena kalau batin sembuh dan senang, 
fisiknya juga bisa terkena imbas. Mungkin itu sebabnya selalu saja ada 
kesenangan dalam perselingkuhan, selain mendapat hal-hal yang lainnya juga. 
Seperti pabrik mobil, misalnya. Kata teman saya, kalau hanya dapat barang 
bermerek sudah basi.

Kayaknya lho

Kemudian saya teringat belasan tahun lalu saat saya mau tak mau menghadapi ayah 
tercinta untuk memberi tahu saya ini termasuk pria flamboyan yang tak akan 
menikah. Saya berkeinginan memberitahukan agar ia jangan sampai menjadi seperti 
pungguk merindukan bulan.

Sebelum itu, saya bertanya kepada teman-teman mengenai keinginan memberi tahu 
orangtua tentang keadaan itu. Tak satu pun dari mereka menyetujui, salah 
satunya memberi pernyataan yang membuat saya mengurungkan niat selama beberapa 
bulan.

Mbok ndak usah diomongin. Dia pasti juga tahu. Lha wong semut, lalet, kecoak 
saja tahu kalau lo tu jalannya udah miring kayak Kopaja. Nanti kalau bapakmu 
mati gara-gara pengakuanmu, apa kamu enggak nyesel seumur hidupmu. Apa kamu 
akan bisa memaafkan dirimu kalau dia game over gara-gara omonganmu itu?

Pendapatnya itu membuat saya tak bisa tidur. Apa benar orangtua tak sepatutnya 
tahu hal-hal semacam ini? Apakah mereka takut menerima kenyataan kalau anaknya 
memberi tahu jalannya miring dan mau mengalahkan Naomi Campbell? Apakah ia akan 
memaafkan dan berdamai dengan dirinya terlebih dahulu sebelum menghakimi 
anaknya? Mungkinkah ia harus berdamai terlebih dahulu agar tak hanya 
menyalahkan hasilnya, tetapi mengakui mutu ladangnya juga 

[Forum-Pembaca-KOMPAS] Empat Setengah Miliar? Ha-ha-ha...

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh DAHONO FITRIANTO
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/23/03504656/empat.setengah.miliar.ha-ha-ha...




Entah dari mana sumber awalnya, suatu ketika beredar kabar bahwa Mbah Surip 
berhak atas pembagian royalti dari lagu Tak Gendong sebesar Rp 4,5 miliar. 
Kabar itu beredar sejak sebelum penyanyi bernama asli Urip Achmad Rijanto ini 
meninggal dunia, 4 Agustus silam.

Dalam sebuah perbincangan di Jakarta, 7 Juli lalu, Mbah Surip pernah ditanya 
buat apa uang sebesar itu? Ya, Mbah pakai beli gula dan kopi dan kirim-kirim, 
ha-ha-ha..., ujar Mbah Surip dengan tawa khasnya.

Polemik seputar uang royalti Rp 4,5 miliar itu makin merebak setelah Mbah Surip 
meninggal. Berbagai program infotainment di televisi, tabloid, dan situs berita 
hiburan di internet melansir komentar berbagai pihak mengenai hal ini. 
Rata-rata mendesak setiap pihak yang memegang uang itu untuk segera menyerahkan 
kepada ahli waris.

Gerah karena merasa dituduh sebagai salah satu pihak yang tak transparan dalam 
perhitungan uang royalti tersebut, pihak Falcon Interactive, sebagai label 
rekaman yang merilis album terakhir Mbah Surip, menggelar pertemuan khusus 
untuk menjelaskan masalah ini. Kami tak tahu siapa yang pertama kali menyebut 
angka Rp 4,5 miliar itu. Bahkan kami awalnya juga sempat percaya, tutur HB 
Naveen, CEO Falcon Interactive, Selasa (18/8) malam.

RBT

Gosip yang beredar menyebutkan, sebagian besar uang itu diperoleh dari 
penjualan nada sambung pribadi atau ringback tone (RBT) lagu Tak Gendong. 
Namun, nyatanya data yang diperoleh Naveen dari para operator seluler tidak 
demikian.

Berdasarkan data penjualan RBT sejak Mei (sejak album Tak Gendong dirilis oleh 
Falcon) hingga Juli 2009, antara lain disebutkan, lagu Tak Gendong dipakai 
sebagai RBT oleh 62.484 pelanggan Indosat, 62.904 pelanggan XL, 125.090 
pelanggan Esia, dan yang paling tinggi 338.012 pelanggan Telkomsel. Total dari 
tujuh operator, selama dua bulan ini RBT lagu 'Tak Gendong' dipakai oleh 
617.159 pelanggan, papar Naveen.

Data tersebut tak jauh beda dari hasil penelusuran Kompas. Pada hari Mbah Surip 
meninggal 4 Agustus lalu, Division Head Content Management Indosat Dhova 
Sugarda mengatakan, lagu yang sama telah diaktivasi sebagai RBT oleh sekitar 
60.000 pelanggan Indosat. General Manager Corporate Communication XL Myra Junor 
menambahkan, pengguna RBT lagu itu mencapai sekitar 70.000 pelanggan (Kompas, 
5/8).

Dengan harga berlangganan RBT bervariasi antara Rp 3.000 (langganan mingguan) 
dan Rp 9.000 (langganan bulanan), Naveen mencatat pendapatan kotor dari 
penjualan RBT ini sebesar Rp 2.366.735.100. Setelah dipotong jatah operator, 
penghasilan kotor pihak Falcon untuk dua bulan pertama ini adalah Rp 
990.621.160. Sementara biaya produksi hingga promosi yang telah kami keluarkan 
untuk album ini sejak April 2008 hingga Juli 2009 sudah mencapai Rp 1,48 
miliar. Jadi, sebenarnya kami masih tekor, papar Naveen.

Sementara

Namun, dengan alasan kemanusiaan, Kamis lalu, pihak Falcon tetap membayarkan 
bagian royalti Mbah Surip sesuai kontrak, yakni sebesar 70 persen dari 
pendapatan bersih, kepada ahli waris yang diwakili anak kedua Mbah Surip, Varid 
Wahyu DP (bukan Farid).

Jumlah pembayaran tersebut sebesar Rp 112.386.041, yang meliputi royalti 
pendapatan kotor RBT, royalti penjualan kaset/CD, dan honor acara XL Rame-rame. 
Seharusnya jumlahnya tak sebesar itu karena penghasilan bersihnya masih minus. 
Tetapi dengan itikad baik, kami tetap membayarkan royalti ini kepada ahli 
waris, ujar Naveen.

Naveen menambahkan, itu belum menjadi jumlah akhir royalti karena sampai saat 
ini penjualan produk musik Mbah Surip dalam bentuk kaset/CD maupun RBT masih 
terus berjalan. Bahkan, pihaknya sudah membuat video klip versi baru dari lagu 
Bangun Tidur. Kalau promosinya kami lakukan terus, saya yakin penjualannya 
akan terus meningkat, ujarnya.

Varid, yang pada pertemuan itu hadir didampingi dua pamannya, Wawang dan 
Dudung, menyatakan menerima pembagian royalti sementara dari pihak Falcon 
tersebut. Keluarga menerima apa adanya seperti itu, tutur Varid.

Inilah fenomena dunia hiburan kita, ketika fakta dan fiksi makin sulit 
dibedakan. Yang jelas, pada saat hari meninggalnya Mbah Surip, pihak keluarga 
dan kerabat dekat Mbah Surip bahkan sempat kebingungan mencari uang untuk 
prosesi pemakaman penyanyi asal Mojokerto itu. Saat diputuskan akan dimakamkan 
di Bengkel Teater, kami mengatakan tak punya uang untuk mengurus semuanya. 
Waktu ditanya siapa yang akan menanggung biayanya, semua bingung, tutur Iwan 
Burnani, teman dekat Mbah Surip yang juga adik ipar pemilik Bengkel Teater WS 
Rendra.

Jadi, dari mana isu Rp 4,5 miliar itu berasal? Mungkin tak kan pernah jelas. 
Lebih baik kita tanggapi saja dengan gaya khas almarhum Mbah Surip: 
Ha-ha-ha



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Merdeka, Permainan Bahasa?

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh P ARI SUBAGYO
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/22/04520376/merdeka.permainan.bahasa



Apakah tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet Rusia merdeka telah 
dapat membaca dan menulis? Tidak, tuan-tuan yang terhormat! Di seberang 
'jembatan emas' yang diadakan oleh Lenin itulah Lenin baru mengadakan 
radio-station, baru mengadakan sekolah, baru mengadakan Creche, baru mengadakan 
Djnepprostoff! (Soekarno di depan sidang BPUPKI, 1 Juni 1945).

Dalam pidato yang menandai lahirnya Pancasila itu, Soekarno menyebut politieke 
onafhankelijkheid (kemerdekaan politik) sebagai jembatan emas. Artinya, 
kemerdekaan bukan akhir perjuangan, tetapi sekadar sarana.

Soekarno menjelaskan, Di dalam Indonesia merdeka, kita melatih pemuda kita 
agar menjadi kuat. Di dalam Indonesia merdeka kita menyehatkan rakyat sebaik- 
baiknya. Inilah maksud saya dengan perkataan 'jembatan'. Di seberang 'jembatan 
emas' inilah kita baru leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang 
gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi.

Ludwig Wittgenstein (1889-1951) yang satu dekade lebih tua dari Soekarno 
(1901-1970) mungkin tidak pernah mendengar pidato sang proklamator itu. Jika 
mendengar, Wittgenstein pasti menyebut Soekarno sedang melakukan Sprachspiel 
atau permainan bahasa. Menyebut kemerdekaan sebuah negara-bangsa sebagai 
jembatan emas adalah wujud nyata permainan bahasa.

Negara-bangsa Indonesia telah 64 tahun merdeka. Masalahnya, apakah merdeka 
hanya sebatas permainan bahasa? Kemerdekaan macam apa yang perlu kita wujudkan?

Permainan bahasa

Dalam Philosophische Untersuchungen (1933) atau Philosophical Investigations 
(1951), Wittgenstein tidak memberikan batasan ketat tentang permainan bahasa. 
Filsuf Jerman itu sebatas mengisyaratkan bahwa penggunaan kata dan pemaknaannya 
selalu terikat konteks sosial. Tidak ada bahasa privat.

Pandangan Wittgenstein selaras dengan pemikiran para linguis fungsional, 
seperti Malinowsky, Firth, dan Halliday. Mereka bersepakat, bahasa tidak pernah 
lepas dari konteks pemakaiannya. Meaning is use, makna bergantung pemakaian. 
Kata-kata mencerminkan dunia ide penggunanya.

Selama 64 tahun negara-bangsa Indonesia merdeka, kata merdeka memang sekadar 
permainan bahasa. Sebagaimana dinyatakan Moscovici (Social Representations: 
Explorations in Social Psychology, 2001), bahasa merepresentasikan realitas 
konvensional dan historis. Jadi, penggunaan dan pemaknaan merdeka 
mencerminkan kesepakatan dan semangat zaman.

Pada masa Soekarno (1945-1966)—Orde Lama—merdeka berarti kemerdekaan politik. 
Bebas dari cengkeraman penjajah, memiliki kedaulatan politik sendiri, itulah 
mimpi besarnya. Maka kata berdaulat begitu penting bagi Soekarno sebab 
merepresentasikan kemenangan atas penjajahan. Berdaulat menjadikan kita 
leluasa. Karena itu—seolah menjadi panggilan sejarah—Soekarno terus meniupkan 
adanya musuh yang selalu mengancam kedaulatan bangsa Indonesia.

Tak mengherankan jika pada tahun 1960-an—saat kedaulatan bangsa Indonesia 
terancam dalam berbagai segi—Soekarno mengajukan Trisakti. Isinya ajakan 
berdaulat dalam politik, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) dalam 
ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Tiga butir Trisakti sama-sama 
bicara ihwal berdaulat: berdaulat dalam politik, ekonomi, dan budaya. 
Ironisnya, Soekarno terguling karena mengukuhi Trisakti.

Dalam era Soeharto (1967-1998)—Orde Baru—merdeka berarti pembangunan. Agar 
tidak terus terjebak dalam kubangan kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan 
konflik politik, bangsa ini harus membangun. Kata pembangunan dipilih karena 
mampu merepresentasikan koreksi total terhadap Orde Lama, sekaligus 
melanjutkan ide kemerdekaan sebagai jembatan emas. Membangun adalah mengisi 
kemerdekaan. Pak Harto berobsesi untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, 
sejahtera lahir dan batin, jasmani dan rohani.

Pemaknaan merdeka sebagai pembangunan lalu melahirkan Trilogi Pembangunan. 
Kemerdekaan berarti pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan stabilitas 
politik-keamanan. Berbeda dengan kata berdaulat yang menempatkan rakyat—sang 
empunya kedaulatan—sebagai subyek sentral, kata pembangunan lebih menekankan 
proses. Akibatnya, rakyat cenderung ditempatkan sebagai obyek yang tidak 
(boleh) memiliki daya kritis. Itu pula yang membuat Soeharto lengser.

Rumitnya merdeka

Kolonialisme tradisional dengan pendudukan wilayah telah tergantikan oleh 
kolonialisme baru dalam wujud penjajahan ekonomi dan budaya. Gejala ini sudah 
terdengus sejak awal abad ke-20, salah satunya oleh Soekarno muda lewat 
tulisan-tulisan kritisnya pada tahun 1920-an. Dalam konteks itu, kemerdekaan 
politik menjadi modal utama dan pertama sebagai fondasi kemerdekaan ekonomi dan 
budaya.

Dalam era global, konsep merdeka makin sulit dibayangkan. Pemaknaannya 
menjadi lebih rumit. Kemerdekaan dalam arti kedaulatan politik, misalnya, tidak 
lagi utama dan pertama untuk membangun kedaulatan ekonomi dan budaya, tetapi 
ketiganya ada bersama secara simultan.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Menajamkan Nurani

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh Abd A'la
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/21/04435032/menajamkan.nurani



Dalam perspektif Islam, setiap manusia cenderung berada dalam fitrah 
keberagamaan.

Hal itu berbentuk kesadaran tentang keterbatasan diri, sekaligus ketergantungan 
kepada sesuatu di luar dirinya, khususnya kepada yang gaib. Keterbatasan ini 
mengantar manusia untuk patuh kepada yang gaib. Fitrah ini sejatinya bersifat 
al-hanafiyah al-samhah, yang selalu mengajaknya bersikap dan berperilaku luhur. 
Fitrah ini melekat pada kedirian manusia sejak lahir hingga maut menjemputnya.

Persoalannya, tidak setiap manusia mau atau dan mampu merasakan getaran-getaran 
fitri ini. Realitas menunjukkan, dari hari ke hari, perbuatan banyak 
manusia—khususnya umat Islam Indonesia—tidak mencerminkan nilai-nilai 
keberagamaan luhur, tetapi justru bertentangan secara diametral dengan 
nilai-nilai kemanusiaan hakiki.

Kehidupannya dipenuhi angkara murka dan kebejatan. Jika binatang menerkam 
mangsanya sekadar untuk mempertahankan hidup atau karena kehidupannya terancam, 
manusia yang tidak merasakan getaran kefitrahan ini menghabisi—dalam pengertian 
luas—manusia lain lebih didorong keserakahan dan ketamakan, yang sulit 
terpuaskan sampai kapan pun.

Untuk mengumbar nafsunya, manusia tanpa getaran nilai-nilai agama itu bisa 
melakukan apa saja. Mereka bisa menampakkan diri sebagai pengkhotbah, berbicara 
tentang etik-moralitas kejujuran, solidaritas sosial, dan sejenisnya, tetapi 
senyatanya mereka adalah penghancur nilai-nilai itu. Mereka juga bisa 
menahbiskan diri sebagai wakil rakyat, ke mana-mana mengaku memperjuangkan 
kepentingan rakyat. Namun, pada saat yang sama, mereka mengeruk uang rakyat, 
memakan uang haram, dan jika mungkin menghabiskan kekayaan negeri ini. Manusia 
semacam ini juga bisa berkeliaran di dunia pendidikan. Melalui pendidikan, 
bukan kecerdasan dan pemberdayaan rakyat yang dilakukan. Mereka berkutat di 
dunia akademis sekadar menutupi nafsu kekuasaannya.

Jelasnya, manusia dengan nurani keberagamaan yang tumpul telah menyesaki ruang 
publik kita. Mereka ada di mana-mana, di sekitar kita, atau—bisa-bisa—kita 
tanpa menyadari telah memetamorfosis menjadi manusia seperti itu; manusia yang 
diperbudak oleh nafsu.

Asah nurani

Tumpulnya fitrah keberagamaan pada manusia semacam itu, salah satunya, 
berpulang pada keengganan mereka untuk mengasah nurani. Kepenganutan agama yang 
seharusnya diarahkan untuk mencerdaskan kedirian (spiritual, emosional, dan 
intelektual) direduksi—sadar atau tidak—sekadar menjadi tradisi yang membatu. 
Agama yang seharusnya mendewasakan manusia dibiaskan sebagai tameng diri yang 
berproses mengerdilkan jiwa; mereka meletakkannya sebagai kompensasi 
dosa-dosanya. Seperti anak kecil, karena—misalnya—sudah mau sikat gigi, lalu 
merengek-rengek minta dibelikan permen. Karena sudah shalat dan menjalankan 
perintah agama yang lain, mereka merasa berhak melakukan korupsi, 
menggerogoti uang negara dan rakyat, atau melakukan perbuatan munkarat lainnya.

Mereka tidak menjadikan ritual agama, semacam shalat dan puasa, sebagai proses 
dialog intens dengan Sang Pencipta untuk menelanjangi diri, dan sebagai bentuk 
kepatuhan untuk menjalankan ajarannya dan menjauhi dosa-dosanya, terutama dosa 
sosial yang nilainya jauh lebih berat dari dosa yang privat.

Mereka tidak menjadikan agama sebagai dasar untuk membangun kehidupan yang 
lebih baik bukan hanya di akhirat, tetapi di dunia ini dalam berbagai dimensi, 
terutama di ranah publik dari ekonomi, sosial, politik, hingga pendidikan.

Kondisi ini akan membuat agama kehilangan viabilitasnya. Klaim bahwa bangsa ini 
taat beragama bisa-bisa menjadi bumerang yang menghancurkan, jika tidak 
sekarang mungkin kelak pada masa datang. Karena itu, pengembalian peran agama 
kepada ranahnya tak perlu diperdebatkan lagi. Artinya, signifikansi 
rekonstruksi keberagamaan menjadi mutlak dilakukan.

Pengendalian diri

Puasa—dan tidak bisa ditunda lagi—niscaya dikembangkan sebagai momen ke sana. 
Puasa sebagai ikon pengendalian diri sekaligus pengembangan moralitas 
luhur—kejujuran, solidaritas sosial, dan sejenisnya—perlu dilabuhkan dalam 
kehidupan dan diformulasi sebagai dasar pengembangan sistem yang dapat merawat 
kelangsungan bangsa.

Tahun lalu kita telah berpuasa. Dua tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, kita 
juga berpuasa. Namun, kenyataan kehidupan di sekitar kita tetap morat-marit. 
Bangsa ini tetap terpuruk dalam megapersoalan, dari korupsi yang menjangkiti 
elite hingga politik yang penuh fitnah yang nyaris menjadi tradisi para 
politisi. Semua ini menunjukkan, kita hanya puasa sebatas lahir. Karena itu, 
Ramadhan ini harus dijadikan puasa holistik yang mampu menajamkan nurani. 
Dengan ketajaman nurani, kita akan merasa risi melakukan hal-hal yang syubhat, 
yang tidak jelas nilai keluhurannya, apalagi yang jelas merugikan rakyat dan 
negara.

Abd A'la Guru Besar; Pembantu Rektor 1 IAIN Sunan Ampel, Surabaya



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lupa-lupa Ingat Indonesia Raya

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh Saifur Rohman
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/22/04510249/lupa-lupa.ingat.indonesia.raya




Lagu kebangsaan Indonesia Raya karya WR Soepratman terlewat dinyanyikan dalam 
pidato kenegaraan di Jakarta, Jumat (14/8).

Setelah diinterupsi, pada akhir acara Ketua DPRD Agung Laksono mengajak peserta 
menyanyikan Indonesia Raya. Ini menandakan, acara simbolik, rutin, dan ritual 
telah melupakan simbol penting sejarah kehidupan berbangsa.

Seperti sarapan yang siap di atas meja, tetapi lupa menanak nasi. Disebutkan, 
kesalahan itu tidak disengaja. Saat geladi bersih, lagu itu ada, tetapi saat 
pelaksanaan, tiba-tiba menghilang.

Hukuman berupa peringatan, sanksi, atau apa pun akibat kelalaian tidak bisa 
menghapus pertanyaan, apa yang sebenarnya terjadi dalam kesadaran pelaku ritus 
kenegaraan? Jawabannya menjadi penting jika kita menganggap membangun bangsa 
didasarkan kesadaran untuk mengingat, bukan melupakannya.

Tidak sadar

Lupa adalah gerakan tidak sadar. Leo Tolstoy dalam Diary (1897) menulis, jika 
kehidupan berlalu tanpa disadari, kehidupan itu tidak pernah terjadi.

Secara psikologis, lupa adalah peristiwa yang menyusup dalam arus kesadaran 
sehingga ada di luar kendali. Edmuns Husserl melihat, saat peristiwa lupa 
berlalu, kesadaran melakukan refleksi. Hasil refleksi memutuskan, kejadian 
sebelumnya telah melupakan sesuatu. Keputusan lupa adalah produk sadar, 
sedangkan peristiwa lupa itu kejadian di luar sadar.

Dalam kajian antropologis terungkap, ritus yang dijalankan dengan tingkat 
duplikasi yang tinggi dari waktu ke waktu adalah gerakan sadar untuk melawan 
lupa. Dalam perspektif kebudayaan, pelestarian tradisi pada zaman yang terus 
berubah bukan melawan perubahan, tetapi melawan diri sendiri agar tidak lalai. 
Tradisi memang monoton, tetapi itulah satu-satunya cara agar bisa mengingat. 
Karena itu, produk- produk kebudayaan intangible memerlukan mekanisme mengingat 
untuk menegakkan harkat kemanusiaan itu sendiri.

Wajar manakala Ben Anderson merumuskan entitas kebangsaan sebagai komunitas 
yang dibayangkan karena entitas itu harus terus dipupuk agar bayangan itu 
tetap ada. Betapa berat beban negara-bangsa yang lahir setelah Perang Dunia 
(PD) II. Pelaku negara-negara baru harus kerja keras melawan lupa. Sebab, 
sebelum PD II, alam kesadaran masyarakat dalam bingkai kolonial.

Ritus negara-bangsa yang lahir setelah PD II, termasuk Indonesia, adalah 
eksplisitasi dari tiap upaya anak bangsa melawan lupa bahwa sebagai Indonesia 
Raya telah merdeka. Dalam proses melawan lupa itu setidaknya ada dalam syair 
lagu WR Soepratman. Berdasar analisis semantik, ada tesis bahwa lagu itu 
memberi wasiat tentang mekanisme melawan lupa. Syair-syairnya berisi 
identifikasi tentang Indonesia. Jawabannya, Indonesia tanah airku, tanah tumpah 
darahku. Soepratman lalu menjelaskan asal-usul kita sebagai bangsa. Kejelasan 
asal-usul itu dimanfaatkan untuk mengingatkan visi ke depan. Dia menegaskan, 
Marilah kita berseru Indonesia bersatu. Asal-usul dan tujuan itu memberi 
kerangka pikir bagi tiap individu tentang kehadiran kesadaran baru yang tidak 
boleh dilupakan.

Kerangka pikir itu lalu dibangkitkan dengan Hiduplah bangsaku, hiduplah 
negeriku untuk Indonesia Raya. Kesadaran sebagai negara-bangsa harus 
dihidupkan, dihayati, dimaknai. Paralelisme syair itu ada dalam Bangunlah 
jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya. Indonesia dihidupkan dalam 
kesadaran agar kita tidak melupakan. Pengulangan terus-menerus dan aneka simbol 
yang diciptakan untuk entitas Indonesia adalah upaya optimal untuk melawan lupa.

Ingat yang lain

Indonesia sudah diproklamasikan sejak 1945. Maka ironis saat lagu kebangsaan 
terlupa justru dalam ritus melawan lupa. Maka, kita patut mempertanyakan 
kesadaran kita sebagai bangsa.

Kesadaran untuk ingat sebagai bangsa ternyata tertumpuk kesadaran untuk ingat 
yang lain. Dan nasionalisme tidak lebih besar ketimbang kesadaran untuk 
rutinitas baru yang mengatasnamakan demokrasi. Tiap hari elite sibuk kampanye 
untuk meningkatkan citra. Pebisnis sibuk menggagas pencitraan yang menarik 
dalam pemasaran calon kepala negara dan kepala daerah. Para selebritas 
akademisi rutin membangun retorika baru sebagai produk yang dipertontonkan. 
Lembaga swadaya masyarakat bermodal pengetahuan statistik sibuk mengiklankan 
diri sebagai akurat dan ahli mengantar orang menjadi pemimpin. Tiap warga sibuk 
mencari posisi dalam kursi publik.

Kita telah berlarut-larut dengan atribut-atribut itu dan melupakan esensi 
keindonesiaan. Setelah sekian lama kita berlalu, kita patut mempertanyakan 
kembali pembangunan semangat kebangsaan selama ini.

Saifur Rohman Alumnus Filsafat UGM; Bekerja dan Menetap di Semarang



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Mewajibkan Bahasa Daerah

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh ANDRE MOLLER
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/21/0314053/mewajibkan.bahasa.daerah




Seperti diberitakan sejumlah media massa belum lama ini, Sultan Hamengku Buwono 
X bertekad mewajibkan setiap pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah 
Istimewa Yogyakarta serta kabupaten/kota berbahasa Jawa saban Sabtu dalam 
aktivitas kerja. Alasannya tak lain selain mencoba melestarikan bahasa dan 
budaya Jawa yang dinilai banyak dipengaruhi bahasa dan budaya nir-Jawa. Niat 
ini barangkali patut diacungi jempol, tetapi tak susah juga melihat awan gelap 
yang mengancam kecerahan langit sehubungan dengannya.

Perbolehkan saya mengajukan beberapa renungan berhubungan dengan gagasan itu. 
Pada tahun 1998, saya termasuk mahasiswa yang menduduki kantor gubernur di 
Yogyakarta guna memperlancar jalan Sultan kepada jabatan yang beliau pegang 
sampai sekarang. Maka, renungan saya ini sekadar renungan belaka.

Pertama, sehatkah bila bahasa daerah dipaksakan kepada pegawai pemerintahan 
dari atas? Bukankah keinginan berbicara dalam bahasa tertentu harus muncul dari 
keinginan si penutur sendiri?

Kedua, bagaimana peluang orang asal luar Jawa (atau malah dari luar Yogya saja) 
bekerja di lingkungan pemerintahan DIY? Bukankah seharusnya jabatan 
pemerintahan terbuka bagi setiap warga negara Indonesia, meski tak bisa 
bertutur dalam bahasa Jawa? Benarkah kemampuan dalam bahasa daerah tertentu 
akan menentukan siapa yang layak mendapatkan pekerjaan?

Ketiga, tidakkah orang yang tak bisa berbahasa Jawa akan kesulitan jika hendak 
mengurus sesuatu di sebuah kantor pemerintahan pada hari Sabtu? Niscaya, para 
pegawai tak wajib berbahasa Jawa jika kelihatan lawan bicaranya tak bisa 
memahaminya, tetapi tetap akan meninggalkan perasaan tak sedap kepada si 
pendatang.

Keempat, mengapa ketentuan baru ini hanya berlaku untuk bahasa lisan? Apakah 
tulisan yang menggunakan aksara Jawa dinilai terlampau sulit, repot, dan 
menyusahkan? Kalau ya, pasti perasaan si pendatang yang tak bisa berbahasa Jawa 
secara lisan bisa dimengerti.

Kelima, mengapa bahasa yang dijadikan patokan kebudayaan Jawa yang harus 
dilestarikan? Untuk memperluas program pelestarian ini, saya mengusulkan Senin 
sebagai hari wajib makan gudeg, Selasa hari wajib pakai blangkon, Rabu hari 
wajib pakai nada dering karawitan, Kamis hari wajib naik andong ke kantor, dan 
Jumat hari wajib mengenakan kaos dagadu (kalau ini tidak dinilai kurang njowo).

Keenam, daripada satu hari per minggu menggunakan bahasa Jawa, bukankah lebih 
baik berniat menerapkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar pada 
setiap hari kerja? Ini tentu termasuk pidato dan lain sebagainya yang berasal 
dari para petinggi, termasuk gubernur.

Saya tak bisa mendukung gagasan Sultan dengan sepenuhnya. Meski begitu, saya 
memahami kekhawatirannya dan menjunjung tinggi niatnya. Di satu sisi, 
Yogyakarta merupakan jantung budaya dan bahasa Jawa (maaf, Solo). Namun, di 
sisi lain, kota pelajar ini juga merupakan semacam Indonesia mini dengan 
pendatang dari setiap penjuru nusantara. Keseimbangan ini jelas tak mudah 
dijaga, tetapi saya kira yang paling baik mengemban tugas ini adalah masyarakat 
(termasuk para pendatang) Yogya.

Andre Moller Penyusun Kamus Swedia-Indonesia



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ramadhan untuk Kebersamaan

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh Khamami Zada
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/21/04450627/ramadhan.untuk.kebersamaan



Umat Islam selalu menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh keceriaan dan 
kebahagiaan. Di masjid-masjid, umat Islam melaksanakan rangkaian ibadah sebagai 
rasa ketundukan kepada Allah SWT.

Di tempat-tempat lain pun umat Islam menyambut Ramadhan dalam suasana religius, 
seperti pemasangan spanduk Ramadhan di jalan, berjejernya baju koko di 
toko-toko dan musik-musik islami, dan lainnya. Suasana bulan suci Ramadhan akan 
berbeda dengan bulan-bulan lain. Nuansa religius merasuk sanubari. Ini semua 
menjadi tanda keindahan yang kita saksikan pada bulan Ramadhan.

Banyak orang sering menyebut Ramadhan sebagai pusat latihan bagi umat Islam 
untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan yang tunduk kepada Allah. Tentu saja, 
sebagai pusat latihan, Ramadhan menjadi tolok ukur peningkatan kualitas iman 
umat Islam yang kita lihat pada bulan-bulan berikutnya.

Sayang, umat Islam sering kurang mampu menjaga nuansa dan suasana religius pada 
bulan berikut. Hal ini disebabkan Ramadhan telah menjadi budaya, bukan lagi 
sebagai nilai intrinsik (intrinsic values) yang menjadi modal religius umat.

Sebagai budaya, Ramadhan mudah dikapitalisasi pemilik modal yang dibungkus oleh 
pesan-pesan keagamaan. Tak heran, jika menjelang Ramadhan, tempat pertama yang 
dikunjungi umat Islam adalah pusat-pusat perbelanjaan. Dakwah agama pun 
dikapitalisasi, terutama oleh media elektronik, seperti radio dan televisi.

Karena itu, ibadah pada bulan Ramadhan sudah sepatutnya dikembalikan sebagai 
nilai intrinsik untuk perbaikan umat secara komprehensif sehingga Ramadhan 
memiliki kontribusi bagi perbaikan moral, ibadah, dan kepekaan sosial.

Renungan kebersamaan

Ramadhan merupakan momentum strategis bagi perbaikan kualitas umat Islam dengan 
tidak lagi mengandalkan simbol, tetapi sudah diarahkan pada hal- hal yang 
substantif. Dalam kancah politik nasional, sejak pemilu legislatif hingga 
pemilu presiden telah banyak menyita perhatian kita dalam aroma kompetisi yang 
kuat. Sekat-sekat perbedaan begitu kentara dan terasa sulit diikat kembali 
akibat perbedaan partai politik. Umat Islam pun terbelah dalam berbagai 
kecenderungan partai politik.

Ketegangan yang telah lama dipelihara dalam perebutan politik kekuasaan sudah 
saatnya dilepaskan. Dahaga kekuasaan yang tertanam biarkan musnah oleh siraman 
religius pada bulan Ramadhan. Kembali ke jati diri sebagai umat dan bangsa 
perlu dorong sehingga kita tidak lagi tertekan dalam perbedaan. Perebutan 
kekuasaan adalah siklus alami yang harus dihadapi bangsa sehingga yang kalah 
dan yang menang tidak perlu lagi merawat perselisihan dan pertengkaran.

Ramadhan sebenarnya merupakan refleksi kebersamaan umat akibat perbedaan 
politik, yakni kembali ke jalur rohani. Ramadhan menjadi daya ikat berbagai 
kepentingan politik untuk bersama dalam nuansa religius. Ego kemanusiaan jangan 
lagi menghapus jalan rohani sebagai umat manusia yang selalu bersama dalam 
mengembangkan diri.

Maka, setelah berebut kekuasaan, inilah saatnya kembali bersama dalam jalan 
rohani. Ramadhan telah banyak mengajarkan untuk mengendalikan diri, terutama 
dari ego-ego keserakahan (politik maupun ekonomi). Puasa pada bulan Ramadhan 
merupakan refleksi kebersamaan kita. Yang kaya dan berkecukupan akan merasakan 
laparnya orang-orang miskin. Yang berkuasa akan merasakan kekurangan yang biasa 
dialami rakyatnya. Puasa tidak membeda-bedakan kelas sosial, jabatan politik, 
dan kekayaan. Puasa akan melatih kita dari keserakahan duniawi.

Mainstreaming toleransi

Refleksi kebersamaan yang diajarkan dalam ibadah puasa Ramadhan menjadi 
peneguhan bahwa Islam adalah agama yang moderat dan toleran sehingga aksi 
terorisme tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Terorisme adalah ideologi 
kekerasan yang dibungkus agama. Aksi terorisme yang dilakukan sebagian kecil 
umat Islam menjadi bukti kedangkalan pengetahuan agama. Al Quran mengingatkan 
agar kita tidak melakukan tindakan kekerasan. Andaikan Allah tidak menolak 
(tindak kekerasan) antarsuatu kelompok manusia dengan kelompok lain, niscaya 
gereja-gereja, sinagog (rumah ibadah umat Yahudi), rumah ibadah apa pun 
(shalawat) dan masjid-masjid yang dalam semua rumah ibadah di atas nama Allah 
banyak disebut, itu akan dihancurkan (Surat Al-Hajj/40). Inilah bukti moderasi 
dan toleransi Islam dalam pergaulan antaragama.

Amat jelas, aksi terorisme bukanlah jihad. Terorisme merupakan tindakan 
mati-matian dari orang irasional dan fanatik yang ingin memaksakan pandangan 
mereka kepada orang lain (Chaiwat Satha- Anand, 1998). Sementara jihad adalah 
perjuangan menegakkan agama Allah SWT. Tak heran, jika Muhammad Sa'id 
al-Asymawi (2002) mengatakan, jihad adalah kata yang paling sensitif dalam 
kosakata Islam. Jihad selalu digunakan, didengar, dan dipahami dengan cara yang 
emosional, baik positif maupun negatif.

Terorisme yang terjadi di Indonesia merupakan reinkarnasi ideologi kaum 
Khawarij 

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tan Malaka Hadir di Lapangan Ikada

2009-08-23 Terurut Topik ning purnomohadi
Pak Wal yth,
Maaf apa nama Eyang RB Sosrokartono itu Setyokartono?
Kalau ga salah ingat ayah kami (RB Dihardjo Soerohadikoesoemo) waktu sekolah 
di THS,
tahun 30-an pernah 'ngenger' di rumah beliau di Bandung..
Kami taunya begitu - mohon maaf kalau kami salah (sudah lupa-2 ingat).
Pesaren (makam Eyang Sosrokartono) ini masih ada di TPU Kaliputu, Kudus.
Demikian pula ayah kami, cuma berseberangan tempat.
Begitu dulu pak, selamat berpuasa, semoga sehat-2 dan sukses. Amin.

Salam HL,
Ning Purnomohadi


- Original Message - 
From: Wal Suparmo wal.supa...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, August 21, 2009 10:21 AM
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tan Malaka Hadir di Lapangan Ikada


 Salam,
 Tan Malaka itu seorang putera Indonesia sekaliber ( dalam bidang bahasa) 
 dengan kakak dari R.A.Kartini yang bernama Setyokartono. Yang menguasai 
 sekacara AKTIF 12 macam bahasa dunia . Bedanyanya Tan Malaka bergerak 
 dalam bidang politik sedangkan Setyokartono dalam bidang spiritual.Kecuali 
 bahasa2 Eropa, Tan Malaka menguasai bahasa Rusia, Tionghoa,Vietnam dan 
 Tagalok dan MENGAJAR DALAM BAHASA2 ITU.
 Wasalam,
 Wal Suparmo


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Terbuka : Eagle Awards 2009

2009-08-23 Terurut Topik Fajrian difa vedder
Dear Temans Milis...

Bersama ini kami mengundang teman-teman semua untuk hadir dalam Premiere Eagle 
Awards 2009 yang akan dilaksakan pada :

Hari/Tanggal: Kamis - 3 September 2009.
Waktu: 15.00 - 19.00
Acara: - Pemutaran Perdana Film Eagle Awards 2009
  - Meet The Eagles (diskusi dengan finalis Eagle Awards 2009)
  - Buka Puasa Bersama


Acara ini bersifat GRATIS dan terbatas. Untuk itu mohon reservasi kehadiran 
anda dengan menghubungi Marissa : 081808898001 paling lambat tanggal 1 
September 2009 pukul 18.00 WIB.


Salam Dokumenter


FajrianEagle Awards Producer
Metro TV
Jl.Pilar Mas Raya Kav A-D
Kedoya, Kebon Jeruk
Jakarta, Indonesia 11520
T  :+62 21 58300077.Ext 22034 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] juga uang logam Rp 10,000.00 ? [ was] BI Akan Terbitkan Uang Logam Rp 1.000

2009-08-23 Terurut Topik Martin Widjaja
Kalau hanya memperhatikan soal inflasi dan 
terus menurunnya nilai rupiah , saya ingin mengusulkan 
agar BI bisa mengeluarkan uang logam baru bukan
cuma pecahan Rp 1000.00 tapi sampai Rp 10,000.00 misalnya
dan tentu logamnya berharga mendekati nilai nominalnya
Saya kurang mengerti bagaimana sekarang patokan BI 
mengeluarkan atau mencetak uang baru, atau bagaimana 
biaya pencetakan uang kertas yang dikatakan lebih mahal
dari uang logam, tapi kalau uang logam nya bernilai tinggi 
tentu sedikit mendekati prinsip mengeluarkan uang sesuai 
dengan jaminan emas yang dimiliki [ seperti di AS dahulu ]
Barangkali kayak uang logam pecahan Rp 100.00 yang tebal 
dahulu [ bahan nikel ] sudah bernilai Rp 1000.00 bahkan bisa
di re value kalau ada keinginan memotong atau mengganti 
uang rupiah Rp 1000.00 menjadi Rp 1.00 baru kayak di RRT 
atau Turki dll.

Salam , martin - jkt 





From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, August 11, 2009 4:38:58 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] BI Akan Terbitkan Uang Logam Rp 1.000

  
http://bisniskeuang an.kompas. com/read/ xml/2009/ 08/10/4436/ 
BI.Akan.Terbitka n.Uang.Logam. Rp.1.000

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menerbitkan pecahan kertas Rp 2.000, Bank 
Indonesia (BI) akan menerbitkan pecahan baru dengan nominal Rp 1.000. Berbeda 
dengan pecahan Rp 2.000 yang berbahan kertas, BI kembali menggunakan bahan 
logam untuk pecahan Rp 1.000 yang baru.

Deputi Direktur Direktorat Pengedaran Uang BI Adnan Djuanda mengatakan, langkah 
BI menerbitkan uang koin Rp 1.000 yang baru ini untuk menunjang kebijakan BI 
mengenai koinisasi pecahan kecil.

BI menilai, biaya produksi uang logam lebih murah bila dibandingkan dengan 
pecahan uang kertas. Selain itu, daya tahan uang logam juga lebih lama jika 
dibandingkan dengan uang kertas.

Sebagai informasi, selama ini penggunaan uang pecahan kecil dengan nilai Rp 
1.000 di masyarakat masih tinggi. Dengan demikian, kemungkinan adanya kerusakan 
pada uang-uang pecahan bernilai kecil itu juga masih besar.

Mengenai penerbitan uang baru ini, Adnan melanjutkan, saat ini BI sedang 
membahas soal desain dengan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia 
(Perum Peruri). Targetnya, sebelum sebelum akhir tahun 2009, uang logam Rp 
1.000 sudah beredar di masyarakat, ujar Adnan, Minggu (9/8).

Nantinya, meskipun uang logam baru Rp 1.000 itu sudah beredar, BI belum akan 
menarik pecahan kertas Rp 1.000. Sebab, pecahan tersebut masih sangat 
dibutuhkan di masyarakat.

Selanjutnya, BI hanya mencetak uang kertas Rp 1.000 secara terbatas. Dan, 
setelah uang logam sudah cukup tersedia dan bisa menggantikan uang kertas di 
pasar, baru BI akan mengurangi peredaran uang kertas Rp 1.000 secara perlahan.

Selain itu, Adnan juga mengatakan, mulai Senin (10/8) ini, masyarakat sudah 
dapat menemukan pecahan kertas Rp 2.000 di bank-bank dan BI. Jadi masyarakat 
sudah dapat menukarkan uang mereka dengan pecahan baru Rp 2.000, katanya.

Pada awal Juli 2009 lalu, BI mengumumkan bahwa uang kertas pecahan Rp 2.000 
dengan gambar muka Pangeran Antasari secara resmi sudah dapat digunakan sebagai 
alat pembayaran. Namun, memang saat itu pecahan Rp 2.000 tersebut masih dalam 
proses pencetakan di Perum Peruri sehingga belum tersedia di bank-bank ataupun 
BI.

Penerbitan pecahan Rp 2.000 ini juga sebagai antisipasi hari raya Idul Fitri. 
Maklum, pada saat hari raya umat Muslim ini biasanya penggunaan uang pecahan 
kertas bernilai kecil biasanya melonjak. Uang pecahan Rp 2.000 ini bisa 
menambah suplai uang pecahan Rp 1.000 di pasar. (Arthur Gideon/Kontan)


   


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Agung: Indonesia Raya Terlupa, Bukan Sejarah Pertama

2009-08-23 Terurut Topik Sulaeman_H.
Jangan mencemarkan nama baik keledai. Sebab sesungguhnya keledai tidak
pernah terjerumus ke lubang yang sama.
SH

On 8/18/09, Anju Nainggolan unzoo_hi...@yahoo.com wrote:
 Mau mengatakan:  Bukan hanya keledai yang  masuk ke lubang yang sama.

 wass,anju.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] PRODUKSI MINYAK MENTAH DI BLOK CEPU MOLOR LAGI

2009-08-23 Terurut Topik dasman djamaluddin




PRODUKSI MINYAK
MENTAH DI BLOK CEPU MOLOR LAGI

Setelah tenggat akhir
2008 terlewati, tenggat produksi perdana Blok Cepu sebanyak 20.000 barel
per-hari yang mundur per Agustus 2009 ini pun kembali tidak terpenuhi.Exxon
Mobil baru bisa  membebaskan 70 hektare
(dari 600 hektare) lahan ini. Ada dugaan spekulan tanah menghambat produksi
minyak mentah tersebut. Tetapi Bupati Bojonegoro Suyoto telah 
membantahnya.”Tidak
benar ada mafia tanah,” ujarnya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pemilik
lahan hanya menerima pembayaran Rp.22.000 per meter persegi, padahal Exxon
membayar Rp.50.000 hingga 80.000 per meter persegi.. Apakah molornya produksi
minyak mentah di Blok Cepu yang katanya berpotensi merugikan Negara sekitar 150
juta dollar AS  berarti birokrasi pemerintahan kita dari tahun ke tahun masih 
tidak profesional ? Bagaimana caranya korupsi kecil-kecilan yang telah 
menjamur ini dikikis habis ? Mampukah pemerintahan baru nantinya melakukan 
pemberantasan spekulan tanah yang sudah merebak ke mana-mana  ini ? (Dasman 
Djamaluddin/http://dasmandj..blogspot.com)




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] 30 Hari Sebelum Ajal Tiba (Bag. 18 – 30)

2009-08-23 Terurut Topik mangucup88
BULAN PUASA vs SANG AKU
Bulan Puasa adalah bulan yang indah untuk belajar mengesampingkan sejenak Sang 
AKU. Masalahnya dari brol lahir s/d Mati; Sang AKU adalah VVIP di dalam 
kehidupan kita, yang selalu kita manjakan setiap saat. Pada umumnya kita 
bersedia untuk melakukan apa saja hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dari 
Sang Aku, walaupun ini bertentangan dengan hari Nurani sekalipun juga, tetap 
saja kita labrak. Bahkan pada saat tidur sekali pun kita ingin mimpi yang dapat 
menyenangkan dan memuaskan Sang Aku!

Kita tahu bahwa merokok itu tidak sehat, tetapi demi untuk kebutuhan Sang Aku, 
tetap saja kita abaikan. Kita juga tahu, bahwa selingkuh itu Dosa, tetapi 
inipun tetap kita abaikan, hanya sekedar untuk memuaskan Sang Aku. Tidak ada 
pengorbanan yang terlalu mahal, maupun berbahaya untuk memenuhi kebutuhan dari 
Sang Aku. Bahkan kalau perlu Sang Pencipta pun kita lawan, kagak percaya, 
tanyalah sama diri sendiri berapa banyak Dosa yang kita perbuat dalam masa 
hidup ini ? 

Tidak ada manusia di kolong langit ini yang paling kita manjakan dan kasihi di 
selainnya dari Sang Aku, maka dari itulah juga hampir di dalam setiap ajaran 
agama selalu ditekankan: Kasihilah sesamamu seperti juga kamu mangasihi Sang 
Aku ! 

Agar dapat mengetahui dan mengukur berapa persen Anda bersedia untuk memenuhi 
ajaran tsb diatas:  Mudah ! Tanyalah sama diri sendiri berapa persen Anda 
besedia untuk memberikan bagi sesamamu uang tabungan ataupun harta yang Sang 
Aku miliki?

Kita dikejar oleh Debt Kolektor siang-malam, karena adanya tagihan Kredit Card 
yang berjibun, semuanya ini adalah akibat dari kebutuhan Sang Aku ! Masalahnya 
mulai dari ujung rambut s/d ujung kaki; mulai dari salon s/d alas kaki untuk 
Sang Aku harus selalu yang The Best. Apa bedanya sepatu Bally vs Baduyut ? Apa 
bedanya baju Paris vs Tanah Abang ? Yang jelas harganya bisa beda jutaan Rp.

Tanyalah sama diri sendiri, berapa banyak sudah uang yang kita keluarkan hanya 
sekedar untuk alat pembungkus (pakaian) Sang Aku? Begitu juga untuk biaya salon 
maupun kosmetik bagi Sang Aku? Santapan makanan pun harus selalu dijaga, agar 
selalu yang terbaik dan tersehat! Badan bau ketek sedikit saja sudah harus di 
kecerotin Parfum yang jutaan, padahal besok juga udah bau lagi. Bahkan untuk 
sekedar alas duduk baca Pantat pun kita bersedia bayar jutaan Rp; hanya untuk 
bisa duduk lebih nyaman selama 30 menit, misalnya naik pesawat Business Class 
daripada Ekonomi. Maka dari itu wajarlah kalau bisa beli Mercy atau Jaguar; 
kenapa harus Kijang untuk Sang Aku ! 

Tidak bisa dipungkiri salah satu contoh hidup nyata yang telah memanjakan Sang 
Aku sebagai VVIP adalah mang Ucup, karena kesombongan Sang Aku sehingga 
kemana-mana ingin selalu diperlakukan sebagai VIP. Makan  tidur ingin selalu 
di hotel berbintang, bahkan ibadah pun hanya ingin di tempat ibadah yang 
bergengsi. Setiap tiga bulan sekali Medical Check Up, bahkan fitness setiap 
hari. Hasilnya bisa dilihat di Kaca ! Alias tetap saja Botak, Peot, Jelek dan 
sudah Aki-aki. Tidak ada bedanya dengan Kakek Gaek atau Lansia yang ada di 
Rumah Jompo. Jadi segala pemeliharaan maupun pengorbanan bagi Sang Aku itu 
semuanya sia-sia belaka. 

Oleh sebab itu percuma saja kita memanjakan Sang Aku, sebab hasilnya pasti NOL 
besar. Masalahnya Anda tidak akan bisa merawat Sang Aku, sebab ini sama seperti 
juga melawan Takdir Usia maupun Maut. Sang Aku yang Anda pelihara sedemikian 
hebatnya sekarang ini, tidak lama lagi akan menjadi seongok Daging Busuk alias 
tidak akan ada gunanya lagi; entah bagi siapapun juga terkecuali untuk Cacing 
tanah !

Maka dari itulah saya sambut sepenuhnya ajakan untuk berpuasa di bulan suci ini 
dan ini berlaku bagi siapapun juga termasuk mang Ucup sendiri. 

Marilah kita kesampingkan sejenak Sang Aku, daripada makan Nasi Goreng di resto 
berbintang, makan di Kaki Lima dengan cara demikian kita bisa membantu berbagi 
rezeki dengan pedagang Kaki Lima; disamping itu bisa menghemat uang puluhan 
ribu Rp. Begitu juga daripada naik Business Class, lebih baik naik Ekonomi, 
daripada naik taxi Silver Bird, naik Taxi Tarif Bawah, toh semuanya pakai AC 
dan tiba ditempat tujuan juga. Daripada beli sepatu Italy, lebih baik memilih 
sepatu made in Indonesia.

Perbedaan dari penghematan uang tsb diatas, bisa kita amalkan bagi mereka yang 
jauh lebih membutuhkannya. Terlebih dari segalanya marilah kita lupakan Sang 
Aku sejenak; dimana kita bersedia untuk saling Memaafkan satu dengan yang lain. 
Tanyalah sama diri sendiri, kenapa kita luka batin ? Jawabannya mudah, karena 
Sang Aku yang merasa tersinggung berat!

Orang yang mampu melupakan Sang Aku itu; adalah orang yang bahagia, karena ia 
tidak akan membutuhkan apa-apa lagi dan dapat mensyukuri apa saja yang ia 
terima. Dan jawablah dengan jujur, apabila masa hidup Anda hanya tinggal 30 
hari lagi, apakah Sang Aku ini masih penting ???

Mang Ucup
Email: mang.ucupatgmail.com
Facebook




[Forum-Pembaca-KOMPAS] Lansia Telantar Akan Terima Bantuan

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/22/03055487/lansia.telantar.akan..terima.bantuan



Sukabumi, Kompas - Sebanyak 1,6 juta warga lanjut usia di Indonesia telantar 
karena berbagai penyebab. Dari jumlah itu, baru 10.000 lansia yang mendapat 
jaminan dari Departemen Sosial melalui uji coba program jaminan sosial lanjut 
usia di 28 provinsi.

Tahun ini adalah tahun keempat uji coba program jaminan sosial lanjut usia 
(JSLU). Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Depsos Makmur Sunusi 
mengatakan, setiap lansia mendapat dana Rp 300.000 per bulan.

Uji coba amat penting dilakukan karena JSLU dirancang menjadi social security, 
bukan social assistance seperti bantuan langsung tunai yang bisa dicabut 
sewaktu-waktu, kata Makmur di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, 
saat penyerahan JSLU kepada seorang lansia, Mis'ah (81). Mis'ah adalah salah 
satu lansia yang mendapat JSLU setelah proses monitoring yang dilakukan oleh 
Tim Reaksi Cepat Depsos.

Melalui uji coba itu, Depsos ingin memastikan bahwa program tersebut tepat 
sasaran dan tidak ada penyelewengan di lapangan. Kalau semua lansia telantar 
langsung kita kasih, jangan-jangan nanti tidak termonitor. Sejauh ini, hasil 
evaluasi kami menunjukkan bahwa tidak ada penyimpangan. Penerima program itu 
benar-benar lansia yang telantar dan dana yang kami distribusikan melalui 
kantor pos juga sampai, kata Makmur.

Program JSLU, kata Makmur, berangkat dari keprihatinan pemerintah melihat 
banyaknya lansia yang telantar dengan penyebab terbanyak karena kemiskinan. 
Lansia tersebut kebanyakan tak memiliki kerabat yang bisa menanggung kehidupan 
mereka sehari-hari, kemudian sebagian besar memilih hidup sebagai pengemis dan 
gelandangan.

Makmur menambahkan, program keamanan sosial sudah dimiliki oleh hampir semua 
negara maju sejak berpuluh tahun lalu. Di Indonesia, program jaring pengaman 
sosial seperti bantuan langsung tunai baru digulirkan beberapa tahun terakhir. 
Kami ingin mengadopsi konsep kepedulian terhadap lansia dari negara-negara 
maju itu, kata Makmur.

Selama empat tahun uji coba, Depsos mengucurkan dana Rp 300 miliar lebih, 
termasuk uji coba untuk jaminan sosial bagi penyandang cacat parah.

Setelah selesai uji coba, Depsos akan melaporkan program itu ke DPR agar 
dibahas menjadi undang-undang. Kalau ada payung hukum yang jelas, 1,6 juta 
lebih lansia telantar itu akan mendapat JSLU, ujar Makmur. Jika disetujui DPR 
dan ditetapkan sebagai undang-undang, JSLU akan diberikan kepada lansia 
telantar hingga meninggal dunia. (aha)



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Setuju.
Saya melihat konsep pembangunan Jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan 
Sumatra ini mirip dengan konsep dibangunnya Jalan Tol Lingkar Luar yang 
dibangun mengelilingi Kota Jakarta dan Jalan Tol Lingkar Terluar yang 
mengelilingi Jabodetabek.
Sasarannya adalah: Agar masyarakat tidak harus bertempat tinggal di Pusat 
Kegiatan Bisnis dan Produksi seperti Jakarta, tetapi bisa bertempat tinggal 
jauh diluar Jakarta seperti BODETABEK dan sekitarnya tanpa harus khawatir akses 
ke Jakarta dan sentra - sentra Industri akan terhambat.
Dengan demikian Jakarta tidak menjadi terlalu padat.
 
Dengan dibangunnya jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatra, bisa 
diharapkan kegiatan Bisnis dan Produksi tidak terpusat di Jawa, tetapi bisa 
menyebar ke Sumatra.
Dengan demikian kepadatan Pulau Jawa bisa dikurangi.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo
 
 


--- Pada Jum, 21/8/09, wahyu handoyo wahyu.hand...@gmail.com menulis:


Dari: wahyu handoyo wahyu.hand...@gmail.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 21 Agustus, 2009, 1:49 AM


 



Bukannya justru sebaliknya, akan terjadi aliran sumber daya (penduduk dan
modal) melalui transportasi jembatan ini ke luar jawa? setelah jembatan
dibangun, sumatera (lampung dan terus ke atas) dan madura akan menerima
limpahan kawasan industri, pergudangan, pariwisata, tenaga kerja etc? saya
melihat ini justru untuk mengurangi beban jawa.
jembatan jawa madura dan sumatera bukan mercu suar, dari 17,000 pulau hanya
empat/lima yang terhubung, ini blm apa2.


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

2009-08-23 Terurut Topik Institut Perempuan
INSTITUT PEREMPUAN mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa. Semoga Bulan 
Ramadhan ini memberi damai dan kesucian bagi kita semua.
Mohon maaf lahir dan batin.

Demi keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan,
INSTITUT PEREMPUAN



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Pak Presiden, dengar Kami...

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Oleh BM Lukita Grahadyarini
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/21/03465898/pak.presiden.dengar.kami...



Terik matahari, Kamis (20/8) siang itu, mengiringi langkah para nelayan ke 
kantor Departemen Kelautan dan Perikanan di Jakarta. Menggotong sebuah perahu 
dan jaring sero, mereka meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengurungkan 
pelaksanaan hak pengusahaan perairan pesisir.

Mereka didampingi mahasiswa dan lembaga swadaya masyarakat, seperti Kesatuan 
Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) dan Koalisi Rakyat untuk Keadilan 
Perikanan (KIARA). Sebuah spanduk besar warna biru berisi tujuh butir tuntutan 
dibacakan oleh perwakilan pengunjuk rasa.

Kami datang ke DKP yang mengurusi laut, tetapi permintaan kami ditujukan untuk 
Pak Presiden, ujar Tiharom (33), nelayan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta 
Utara.

Rancangan peraturan pemerintah mengenai pelaksanaan hak pengusahaan perairan 
pesisir (HP3) rencananya ditandatangani Presiden paling lambat September 2009. 
Satu bulan sebelum penetapan PP tentang HP3 itu, nelayan di sebagian wilayah 
belum diberi sosialisasi model pelaksanaannya.

Tiharom mengungkapkan, nelayan yang sehari-hari menggunakan jaring sero untuk 
menangkap udang dan rajungan di kawasan pinggiran pantai kini sudah semakin 
sulit bergerak.

Hasil tangkapan terus merosot akibat pencemaran limbah industri di perairan 
utara Jakarta. Di areal itu juga terdapat kawasan industri yang mengapling 
perairan dan mengimpit areal tangkap nelayan kecil.

Pemerintah seharusnya berpihak kepada masyarakat pesisir, dan nelayan kecil. 
Nelayan juga punya hak untuk menangkap ikan. Dengan semakin terancamnya wilayah 
tangkap, maka tempat tinggal kami juga terancam, keluh Tiharom.

Hak Pengusahaan Perairan Pesisir diatur dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Penerbitan HP3 
memberikan hak bagi orang, kelompok masyarakat, atau pengusaha untuk 
memanfaatkan sumber daya perairan pada areal tepi laut hingga jarak 12 mil dari 
pantai.

Selama ini, pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil bersifat 
perizinan sehingga peran negara sangat dominan.

Peluang privatisasi

Sekretaris Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Syamsul Ma'arif 
pernah menyatakan, HP3, antara lain, diarahkan untuk kegiatan usaha budidaya 
dan wisata bahari yang mendorong pemanfaatan potensi sumber daya perikanan.

Kebijakan HP3 mendorong optimalisasi pengelolaan perairan Indonesia yang luas 
dengan potensi sumber daya yang besar serta memberikan perlindungan terhadap 
aktivitas nelayan dan masyarakat adat, ujar Syamsul.

Namun, yang patut dicermati, HP3 memberi peluang bagi privatisasi sumber daya 
pesisir selama 20 tahun, dapat diperpanjang dan dialihkan. Ketentuan itu dengan 
mudah menutup akses dan kontrol nelayan atas wilayah laut dan pesisir.

Faktanya, 90 persen dari nelayan di Indonesia merupakan nelayan kecil dan 
tradisional dengan kapasitas kapal di bawah 30 gross ton.

Sekretaris Nasional Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Dedy Ramanta 
mengungkapkan, pemerintah mendapat mandat dan tanggung jawab melindungi nelayan 
tradisional dan masyarakat pesisir yang selama ini dalam posisi lemah akibat 
tidak terorganisasi dengan baik.

Penentuan zona perairan dan HP3 yang melibatkan pemerintah, swasta, dan 
masyarakat akan menempatkan nelayan dalam posisi yang lemah. Langkah mundur 
dalam pengelolaan sumber daya kelautan, ujarnya.

Pemerintah sudah saatnya membaca kebutuhan mendasar nelayan kecil yang selama 
ini selalu terbelit mahalnya harga bahan bakar minyak, minimnya teknologi 
penangkapan, minimnya akses permodalan, dan hasil tangkapan yang kian tak 
menentu akibat perubahan iklim.

Habibah (45), nelayan Marunda, mengatakan, harapan dan kebutuhan nelayan 
tradisional tidak akan terpenuhi dengan model HP3.

Di tengah riuhnya unjuk rasa siang di kantor DKP siang itu, Habibah berseru: 
Pak Presiden, dengar kami...!



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] dr Hengky: Pasien Saya Turun Drastis Setelah Ada E-mail Prita

2009-08-23 Terurut Topik Samali Djono
seperti pernah dimuat diKompas sebuah artikel mengenai seorang dokter 
senior dari Solo, beberapa waktu yang lalu.
ada kalimat yang disebutkan oleh dokter senior tsb yang dia pernah dinasehati 
oleh orang tuanya, bahwa kalu mau kaya (harta) jangan jadi dokter, jadilah 
pengusaha dlsb.
pekerjaan sebagai seorang dokter  bukan melulu untuk cari uang, tapi ada sisi
sosialnya untuk membantu sesama.
sekolah untuk menjadi dokter memang tidak murah dan perlu waktu yang relatif
lama. diIndonesia maupun di LN, sama saja. apalagi kalu sudah masuk sekolah 
kedokteran untuk spesialisasinya, selain otak mesti encer, juga dukungan dana 
dari ortu atau wali mesti kuat.
permasalahannya sekarang, kalu dana yang sudah banyak dikeluarkan dan juga 
waktu yang lama untuk meraih gelar dokter ataupun dokter spesialis tsb dianggap
sebagai suatu investasi dan kalu sudah investasi namanya, maka harus ada yang
disebut balik modal ...

mungkin ini yang membuat segalanya, seolah tidak berjalan sebagaimana mestinya

salam,
djs





From: fikarwin zuska winfi...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Thursday, 20 August, 2009 22:44:42
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] dr Hengky: Pasien Saya Turun Drastis 
Setelah Ada E-mail Prita

  
Dalam ilmu sosial ada yang dinamakan 'kontrak sosial'. Kontrak tsb tidak 
merujuk pada apa yang biasa dikenal dengan 'surat kontrak': ditandatangani oleh 
pihak terkait plus saksi-saksi. Yang dirujuk oleh kontrak sosial itu justeru 
adanya 'keterikatan' di antara para pihak dengan atau tanpa 'surat kontrak'.  
Intinya di sini ada kesepakatan, kesepahaman, dan aturan tentang berbagai hal 
di antara pihak-pihak terkait. Keterikatan ini bisa berlangsung singkat atau 
lama, tergantung kepentingan masing-masing pelaku. Kalau ada yang merasa 
dirugikan, niscaya 'kontrak sosial' itu akan diperbaruikembali atau diakhiri. 
Dokter sama perusahaan farmasi, saya kira, juga begitu. Tidak perlu ada 'hitam 
di atas putih' untuk keterikatan kerjasama mereka.Ucapan terima kasih dapat 
dipandang sebagai implikasi dari suatu tindakan yang mendahuluinya  Tetapi 
apabila berketerusan, maka 'ucapan terimakasih' bisa berada di awal dari 
tindakan berikutnya; yaitu menjadi sebab dari
tindakan dokter 'menjual obat'.Ingat kan hukum resiprositas! Oleh sebab itu, 
kalau dari sudut sosial, adalah mustahil seseorang itu bisa betul-betul 
independen, termasuk seorang dokter. Uang sering membuat orang tergantung 
kepadanya: mau berbuat apa saja demi uang. Uang bisa menggerakkan orang.Dokter 
bekerja sesuai dengan kata hatinya dalam memberikan pengobatan dalam koridor 
standar2 pelayanan yang sudah ada, kata HQQ, saya kira itu normatif. Itu 
adalah pernyataan pembelaan yang tidak didasarkan pada observasi secara 
induktif-empirik. Fakta empirik, walaupun menyakitkan, kadang2 memang perlu 
dibenarkan karena dokter sendiri, di tanah air ini, tidak gratis memperoleh 
status yang disandangnya. Mereka banyak mengeluarkan dana, baik resmi atau 
siluman, untuk meraih spesialisnnya.  Akibatnya mereka kejar 'setoran' juga: 
cari pasien se banyak2nya sehingga nyaris tak terurus. Lalu?.dari Medan dan 
Aceh, berduyun2 setiap hari 4-5 flight pasien +
pengantar dalam sehari pergi berobat ke Penang. Pasien, tampaknya, sudah 
memulai protesnya, resistensinya, terhadap cara-cara pelayanan yang diberikan 
tenaga medis kita selama ini. 
Tabik tuan.. 


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gaji di Jakarta Seperlima Belas dari Zurich

2009-08-23 Terurut Topik Samali Djono
begitulah kenyataannya. penghasilan pemerintah cukup baik, atau 
malah berlebih, sedang jumlah rakyatnya jauh dibawah penduduk 
Jakarta.  kalu tidak salah cuma 7.jutaan seluruh penduduk Swiss
pendapatan negara kembali untuk rakyat dalam bentuk kesehatan, 
pendidikan dlsb.
pendidikan  diutamakan, gelar doktor sangat banyak  penyandangnya.
pantas saja mereka tidak dipacu, karena bidang usaha atau pendapatan 
mereka berasal dari jam, coklat, perbankan dlsb yang tidak memerlukan 
tekanan untuk bisa stress ...

salam,
djs






From: Lasma siregar las032...@yahoo.com
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Friday, 21 August, 2009 9:22:15
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Gaji di Jakarta Seperlima Belas dari Zurich

  
Alangkah enaknya jadi orang Swiss ini, gaji tinggi, pajak rendah dan
jam kerjanya juga sangat relax (tidak dipacu seperti orang Jepang)...

Bagaimana dengan wong Indonesia ini?
Apakah gaji mumer (murah meriah), pajak a'la kadarnya plus jam kerja
juga relax (jam karet?)?

Seandainya bisa dipilih mau hidup di Zurich atau Jakarta tercinta,
manakah yang buaanyak dipilih orang?
:=))

Salam
Las


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Ratifikasi Konvensi Migran, Kemerdekaan bagi BMI

2009-08-23 Terurut Topik peduli buruh migran

Ratifikasi Konvensi Migran, Kemerdekaan bagi BMI




18 Agustus 2009 - 14:43 WIB

Kurniawan Tri Yunanto

VHRmedia,
Jakarta - Kondisi buruh migran Indonesia di luar negeri sampai saat ini
memprihatinkan. Banyak kekerasan dan diskriminasi terhadap BMI, akibat
negara belum meratifikasi Konvensi Buruh Migran. Bertepatan Hari
Kemerdekaan, buruh migran mendesak Susilo Bambang Yudhoyono, presiden
terpilih, segera memerdekakan buruh di luar negeri.

Lily
Pujiati, koordinator aksi dari Aliansi Rakyat untuk Ratifikasi Konvensi
Migran 1990, mengatakan konvensi ini merupakan bentuk perlindungan bagi
buruh migran di negara tempat bekerja. Kalau Indonesia meratifikasi,
perlindungan yang diberikan negara di mana buruh bekerja, akan nyata,
kata Lily dalam aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa
(18/8).

Sejak akhir 1970 buruh pekerja migran Indonesia yang
bekerja di luar negeri terus meningkat. Setidaknya pada periode
2006-2008 jumlah BMI mencapai sekitar 700 ribu per tahun. Di sisi lain,
kekerasan yang terjadi juga terus meningkat. Banyak BMI yang
dideportasi tidak bisa pulang karena tidak ada uang. Banyak pula BMI
yang meninggal akibat kekerasan majikan.

Lebih parah lagi
pemerintah tidak pernah memperhatikan itu. Hari ini kita turun ke jalan
agar pemerintahan SBY meninggalkan warisannya di era 2004. Periode
depan, kita minta agar pemerintah segera merativikasi konvensi migran,
kata Lily.

Menurut Lily, selain memberikan perlindungan bagi
pekerja migran, Konvensi Migran 1990 juga memberikan perlindungan
kepada anggota keluarga buruh migran. Konvensi ini juga meniadakan
diskriminasi terhadap pekerja migran dan keluarganya. Hal itu sejalan
dengan prinsip kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial, seperti
diatur dalam UUD 1945.

Memang sepertinya tidak ada niatan dari
pemerintah untuk memperbaiki nasib buruh migran Indonesia. Pemerintah
hanya memeras dan mengambil devisanya tanpa ada perlindungan. Tapi kita
akan meminta terus agar buruh migran dimerdekakan, seperti halnya
perayaan 17 Agustus, kata Lily.

Dalam aksi unjuk rasa di
Bundaran HI ini para BMI membentangkan spanduk dan menggelar aksi
teatrikal menggambarkan nasib pekerja migran saat pulang ke tanah air
menjadi gila, meninggal, atau cacat di atas kursi roda. Itu semua
akibat berat beban yang ditanggung tanpa ada perlindungan sedikit pun.
(E4)

Foto: iddaily.net

Silahkan kunjungi website Peduli Buruh Migran:
peduliburuhmigran.blogspot.com



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] DIGITALISASI SPIRITUAL

2009-08-23 Terurut Topik bakri arbie
Yth Rekan milis,

Menjelang kita menjalankan puasa di bulan Ramadhan ini,saya mencoba membaca 
kembali
tulisan tentang Digitalisasi Spiritual yang tercantum dalam buku ESQ Power.

Quantum leap atau loncatan besar di bidang teknologi terjadi dengan lahirnya 
era digital.
Zaman berubah dengan cepat dengan ditemukannya bilangan biner  0 dan 1.
Revolusi terjadi dibidang komunikasi dan komputasi dan juga penyimpanan data 
dan informasi.Semuanya menguntungkan bidang teknologi komunikasi dan 
komputerisasi
yang meningkatkan kemampuan manusia dalam berupaya untuk kemaslahatan umat
manusia.

Digitalisasi menghasilkan percepatan yang luar biasa.
Begitu pula dalam mekanisme pengolahan nilai spiritual, era digital ternyata 
turut berperan
dalam melakukan transformasi spiritual seseorang.
Angka yang dikenal dalam digitalisasi adalah bilangan biner yaitu angka 0 dan 1.

Kalimat Tauhid, laa ilaaha illalah, sesungguhnya adalah kalimat yang 
mengajarkan transformasi energi spiritualitas.
Tidak ada Tuhan (0) selain Allah (1).
Atau dalam bahasa Inggeris; There are nothing else in these world (0), except 
God (1).

Dalam pendekatan ideal kalau kita bisa membuat hal-hal yang bersifat duniawi 
begitu kecil
hingga mendekati nol dan kita yakin akan adanya Tuhan (God),maka sesuatu yang 
bernilai 1 dibagi dengan nol hasilnya adalah tak terhingga atau infinity, 1/0 = 
tak terhingga.
Kekuatan spiritual kita bisa mencapai tak terhingga.

Barangkali ceritera para wali yang katanya dizaman dahulu,bisa sembahyang Jumat 
di Mekah,merupakan bentuk pendekatan titik zero yang hampir sempurna ?

Dengan mencapai pendekatan titik 0, maka dalam dimensi Emosi kita akan lebih 
tenang dan damai,dalam dimensi Spiritual,God spot terbuka dan suara hati 
spiritual bekerja,
kemauan bekerja tanpa pamrih,dan dalam dimensi Fisik IQ akan tinggi sehingga 
logika dan efisiensi dalam bekerja sehari-hari akan meningkat.Dalam istilah ESQ 
adala kita manusia mencapai Meta Kecerdasan.Cerdas dalam IQ,EQ dan SQ yang 
terintegrasi.

Masalahnya adalah dapatkah kita sebagai manusia yang masih jauh dari sempurna
dan masih harus menjalani kehidupan dibumi ini sebagai khalifah fil ard' dapat 
mencapai tingkat titik 0 ,zero kahayang dll.

Mohon pencerahan dari yang lebih mumpuni,terutama sebagai bahan untuk ber IQRA' 
dan diskusi dalam bulan puasa yang suci ini.

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Salam Hormat,
Bakri Arbie.



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Tommy Dilahirkan untuk Pecah Kekuatan Ical

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/08/21/13492580%20/tommy.quotdilahirkanquot.untuk.pecah.kekuatan.ical



JAKARTA, KOMPAS.com — Kemunculan Tommy Soeharto bersama keinginannya bersaing 
merebut kepemimpinan Golkar, bukan tanpa alasan. Pengamat politik LIPI, Siti 
Zuhro, mengatakan, Tommy sengaja dihadirkan untuk memecah kekuatan dukungan 
calon lain, Aburizal Bakrie alias Ical. Ical dikabarkan sudah mengantongi 
dukungan tak kurang dari 60 persen kekuatan di Golkar.

Saya melihat, dia (Tommy) hadir untuk memecah konsentrasi dan kemungkinan 
menguatnya suara semua ke Ical, ujar Siti, yang biasa disapa Wiwik, Jumat 
(21/8) di Gedung DPD, Jakarta.

Siapa yang mendorong Tommy? Wiwik menduga, barisan muda Golkar yang dikawal 
Yuddy Chrisnandi—juga calon Ketua Umum Golkar—menjadi pendorong majunya Tommy. 
Respons positif dan sikap penerimaan yang disampaikan Yuddy, menurut Wiwik, 
menguatkan dugaan itu. Apalagi, menurut dia, untuk bersaing dengan Ical, Yuddy 
membutuhkan suntikan 'gizi'.

Dari cara Yuddy yang menerima masuknya Tommy, kok kayanya dia perlu 'ahli 
gizi'. Tapi saya khawatir, karena tidak mungkin tidak ada konsekuensi dari 
munculnya Tommy. Yuddy perlu diingatkan, untuk menang tidak harus 
Macchiavellian. Tidak harus mengundang 'gizi' yang stigmanya buruk, ujar dia.

Mengenai konsesi Tommy-Yuddy, ia memprediksi, jika terpilih, putra mantan 
Presiden Soeharto itu akan diberikan posisi meskipun bukan Ketua Umum. Saya 
melihat, Yuddy tidak bisa meyakinkan semua faksi di Golkar dan tidak mendapat 
restu dari para sesepuh yang banyak mendukung Ical. Mungkin itu menggundahkan 
pihak non-Ical. Jadi, Tommy dihadirkan karena persoalan modal itu ternyata 
menentukan dan sangat menggoda, kata Wiwik.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] ADAM MALIK DAN CIA

2009-08-23 Terurut Topik dasman djamaluddin
Teman-teman, selamat berpuasa. Jika ada di antara teman-teman ingin mengetahui 
lebih lanjut hubungan Adam Malik dan CIA berkenan membaca tulisan saya di 
Majalah Biografi Politik edisi terbaru (Vo.2,No.19, Agustus 2009). Disertai 
komentar Otto Malik (anak tertua Adam Malik), Antarini Malik (anak bungsu), 
Akbar Tandjung, Asvi Warman Adam (sejarawan), Effendi Choirie, M.Qodari dan 
Joesoef Isak. Terimakasih (Dasman Djamaluddin/http://dasmandj.blogspot.com)



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kemampuan Bahasa Indonesia Siswa Rendah

2009-08-23 Terurut Topik rzain

Tahun 1983 saya mengikuti pelatihan di Departemen, test bhs Ingris rata2 8,00 
tetapi bhs Indon rata2 6,7. Penyebabnya kita2 memakai bhs Indonesia bercampur 
dengan dialek2 masing2 sehingga tdk mengikuti kaidah bhs, lebih2 sekarang 
bercampur dengan bhs prokem.


--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, pudimartini pudimart...@... 
wrote:

 
 Bapak dan Ibu cohort 40-50 an tentu
 mengenyam pelajarn Tata Bahasa dan
 Kesusasteraan. Bagaimana sekarang ?
 
 
 
 
 agushamonangan wrote:
   
 
  http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/21/03424167/kemampuan.bahasa.indonesia.siswa.rendah
   
  http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/21/03424167/kemampuan.bahasa.indonesia.siswa.rendah
 
  Jakarta, Kompas - Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di 
  kalangan siswa SMP dan SMA sangat rendah. Hal ini terlihat dari 
  rendahnya siswa dan guru dalam melakukan interaksi proses pembelajaran 
  di kelas serta rendahnya nilai ujian nasional Bahasa Indonesia.
 
  Begitu pun Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) bagi guru. Hasil 
  ujian tersebut kurang menggembirakan.
 
  Kenyataan yang ironis itu diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah 
  Prof Dr Hamka (Uhamka) Suyatno ketika menyampaikan orasi ilmiah saat 
  dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Pendidikan Bahasa, Kamis 
  (20/8) di Kampus Uhamka, Jakarta. Selain Suyatno, dua dosen lain yang 
  dikukuhkan sebagai guru besar adalah Abdul Madjid Latief di bidang 
  Ilmu Administrasi Pendidikan dan Sylviana Murni untuk bidang Manajemen 
  Pendidikan.
 
  Dalam orasi berjudul Bahasa Indonesia sebagai Sarana Pengembangan 
  Guru Profesional, Suyatno menampilkan data terkini. Data laporan 
  hasil ujian nasional SMP negeri dan swasta tahun 2008/2009 secara 
  nasional menunjukkan, dari 3.441.815 peserta UN, peserta yang rentang 
  nilainya 7,00 sampai 7,99 hanya 32,86 persen atau 1.131.121 orang. 
  Adapun yang mendapat nilai 10 hanya 834 orang (0,02 persen).
 
  Sementara itu, hasil UN tahun 2008/2009 untuk tingkat SMA/MA 
  menunjukkan, dari 621.840 peserta jurusan IPA, tidak ada satu pun yang 
  mendapat nilai 10. Peserta yang rentang nilainya 7,00 hingga 7,99 ada 
  252.460 orang (40,6 persen).
 
  Demikian pula di jurusan IPS. Dari 854.206 peserta UN, tidak ada 
  seorang pun yang mendapatkan nilai 10. Siswa yang mendapat nilai 
  antara 7,00 hingga 7,99 justru lebih kecil lagi, yaitu hanya 240.815 
  peserta atau sekitar 28,2 persen.
 
  Adapun untuk jurusan bahasa tingkat SMA/MA, dari 43.688 peserta UN, 
  hanya enam orang atau sekitar 0,01 persen yang mendapat nilai 10. 
  Peserta yang mendapat nilai antara 7,00 sampai 7,99 sebanyak 13.445 
  orang atau sekitar 30,7 persen.
 
  Gambaran di atas menunjukkan rendahnya kemampuan berbahasa Indonesia 
  siswa SMA/MA, kata Suyatno.
 
  Sebaliknya, untuk nilai bahasa Indonesia pada kisaran 0,01 hingga 
  5,99, jumlahnya cukup signifikan, yakni 17,26 persen untuk siswa 
  jurusan IPA, 32,53 persen untuk IPS, dan 23,2 persen untuk siswa 
  jurusan bahasa.
 
  Layanan baik
 
  Abdul Madjid Latief dalam orasi ilmiahnya mengatakan, keberhasilan 
  pembelajar organisasi dan organisasi pembelajar di perguruan tinggi 
  menciptakan mutu layanan akademik yang baik.
 
  Sylviana Murni yang memaparkan manajemen pendidikan berbasis 
  e-learning mengatakan, peningkatan kualitas hidup semakin menuntut 
  manusia untuk melakukan berbagai aktivitas yang dibutuhkan dengan 
  mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. (NAL)
 
  
  
 
 
  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - www.avg.com 
  Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.13.62/2315 - Release Date: 08/20/09 
  06:05:00
 
 





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik rzain

Tuduhan seperti ini tdk berdasar hanya penuh kecurigaan, untuk membangun 
jembatan seperti itu harus perusahaan kelas dunia. Bahwa TW berpartisipasi 
mungkin hanya gagasan dan sedikit biasa study yang FS nya bisa berharga 5 
trilliun Rph, atau mengundang perusahan2 kelas dunia berkonsertium untuk 
memodali lebih dari 100 trilliun Rph. Apa salahnya?

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, lanogan ginting olano...@... 
wrote:

 Taruhan, Pemenang Tendernya Pasti Perusahaan Dari GROUP ARTHA GRAHA, 
 Perusahaannya TOMMY WINATA.
 
 --- On Fri, 8/21/09, ade_suerani ade.suer...@... wrote:
 
 
 From: ade_suerani ade.suer...@...
 Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan
 To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
 Date: Friday, August 21, 2009, 6:20 AM
 
 
  
 
 
 
 Negeri bahari koq senangnya bikin jembatan ya? Ditempatku rencana juga mau 
 bikin jembatan 500m yang menghubungkan pulau Muna dan pulau Buton, setelah 
 para pejabatnya melihat kemegahan Suramadu.
 
 Ironis sekali. 70 % Perairan seharusnya 70% kebijakan pembangunan di arahkan 
 kesana. Perbaiki dermaga2 kita, perbaiki/pengadaan kapal2 fery termasuk kapal 
 penumpang lainnya. Tragis melihat nasib Pelni, semakin hari semakin 
 ditinggalkan penumpangnya. Seperti biasa, kita selalu gagal di perawatan.
 
 Wassalam,
 Ade Suerani





[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan Bergemuruh Untuk JK, SBY pun Kalah

2009-08-23 Terurut Topik P Giri Hatmoko
Setuju, Semoga meskipun sudah tidak menjadi wapres, JK masih bisa berperan 
dalam pembangunan bangsa ini.

--- Pada Kam, 20/8/09, fidelgw fide...@yahoo.com menulis:

Dari: fidelgw fide...@yahoo.com
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tepuk Tangan Bergemuruh Untuk JK, SBY pun 
Kalah
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 20 Agustus, 2009, 11:35 PM






 





  JK adalah pemimpin yang sesungguhnya. Seseorang mendapat 
penghargaan bukan karena ia tampail sebagai pemenang. Seseorang patut mendapat 
penghargaan karena apa yang telah ia perbuat



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Membela atau Membelah

2009-08-23 Terurut Topik andri_dre08
Lirik lagu mars perjuangan telah mengalami kegagalan makna
Lirik Lagu Hari Merdeka karangan H. Mutahar: 
...Kita tetap setia, tetap sedia
mempertahankan Indonesia. Kita tetap setia, tetap sedia, membelah negara kita
pada bait terakhir, yang tertulis di cover sebuah kaset (produksi tahun 2005): 
MEMBELAH, bukannya MEMBELA. 
Kesalahan sangat fatal bagi suatu negara mengingat nasionalisme bangsa yang 
sedang di tapal batas (KOMPAS). 
Kesalahan ini adalah CERMIN keniscayaan negara, terutama dengan maraknya 
ancaman TEROR atas dasar inisiatif MASSA dan berdampak TRAUMA bagi 
kekukuhan suatu kata: PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA. 

Bangsa yang terbelah, (tercabik-cabik) dalam kajian budaya berarti 
menghilangkan tradisi keluhuran khazanah bangsa dengan simbol diskontinuitas 
historisitas. 

Kesalahan penulisan bisa sangat fatal jika dikaitkan dengan konteks budaya 
komunikasi yang semakin tanpa batas (borderless).


Andri Fransiskus Gultom



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Ditempel Demokrat, Akankah Hati Megawati Luluh?

2009-08-23 Terurut Topik Arief Juniarto
Seandainya Mega jadi merapat dengan SBY, akan timbul kekuatan besar. Pihak 
oposisi pemerintahan SBY berkurang energinya.  Kontrol kebijakan yang ada dalam 
pemerintahan menurun, bahkan esktremnya otoritas. Apalagi isu ini semakin besar 
ketika Taufik Kiemas kabarnya calon Ketua MPR.  Ataukah ini hanya bagian dari 
perjalanan Bapak Taufik saja menuju pemerintahan. Tapi, yang pasti dalam 
pembentukan kabinet ke depan harus lebih bersih sesuai dengan visi dan misi 
yang disampaikan. Selain itu, dinamika yang terajdi di PG bakal memperkuat 
barisan mempersiapkan pmerintahan tahun 2014.
Lantas bagaimana dengan partai-partai Islam melihat dinamika ini? 
Partai tersebut makin berupaya meningkatkan gelombangnya. Bersatunya partai 
Islam kedepan bisa jadi salah satu kekuatan yang harus diperhitungkan melihat 
figur SBY lima tahun lagi di PD digantikan dengan yang lain. Kedepannya 
pemimpin muda akan sangat didambakan.

Arief Juniarto


  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] TransTV: Pembawa Acara Peringatan Detik2 Pengibaran Bendera yang Sangat Menjengkelkan

2009-08-23 Terurut Topik Subhan Toba
Pak adyanto, tetap saja menurut saya untuk sebutan yang spesifik seperti itu
tidak mungkin dilakukan secara tak sengaja oleh reporter, pasti ada arahan
dari atasan. Soal maksudnya 'untuk melecehkan bung karno' itu kan anda yang
bilang, maksud nya bisa bermacam-macam, dan saya gak mau nebak2 apa
maksudnya. Kan udah tau Tv sekarang senenngnya cari sensasi.

2009/8/20 arief rahman m.ariefrah...@gmail.com

 Setuju,
 kalau urusan kerja profesional tidak ada lagi istilah masih muda atau sudah
 tua.
 Kesalahan tetap saja kesalahan dan harus diluruskan.
 Kesalahan reporter dalam menyampaikan reportasenya menurut pengamatan saya
 sudah sering terjadi.
 Belakangan saya amati,  kesalahan itu tidak selalu menyangkut substansi,
 tetapi juga keterampilan dasar berbahasa (dalam hal ini penggunaan
 intonasi,
 dan tata bahasa).
 Saya melihat memang ada yang salah dalam sistem perekruitan reporter di
 sejumlah stasiun TV swasta.
 Mereka pada umumnya hanya melihat calon-calon reporter itu dari penampilan
 fisik, keluwesan di depan kamera, kemampuan berbahasa inggris, namun
 sedikit
 sekali meihat latar belakang penguasaan keterampilan berbahasa Indonesia.

 berikut ini salah satu contoh kesalahan penggunaan struktur berbahasa yang
 saya kutip dari ucapan reporter salah satu TV swasta:

 *Dalam upacara itu dihadiri juga oleh para duta besar dari negara-negara
 tetangga.* Pada kalimat tersebut, penggunaan kata dalam seharusnya tidak
 diperlukan karena merancukan subjek.Belum lagi kekeliruan dalam penjedaan
 (koma dan atau titik) yang tidak sesuai, cukup membuat informasi yang
 disampaikan menjadi ngawur.

 terima kasih

 --
 Muhammad Arief Rahman, S.Pd.
 Pengajar Bidang Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
 SIS KBRI Singapura
 HP : +6582671982
 ref_rahmano...@yahoo.com
 re...@plasa.com
 muhammadariefrah...@lycos.com
 mynameis...@hotmail.com


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Berita KIARA, 22 Agustus 2009: Puluhan Nelayan Tuntut HP3

2009-08-23 Terurut Topik Sobat Liem
Puluhan Nelayan Tuntut HP3
Kamis, 20 Agustus 2009, 18.11 WIB 

Puluhan nelayan yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan  Tradisional Indonesia 
(KNTI) melakukan aksi protes kepda pemerintah untuk menunda peraturan 
pemerintah tentang hak penguasa perairan persisir (KP3) di Departemen Kelautan 
dan Perikanan RI, Jakarta Pusat.

Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk menunda HP3. Bagi mereka para 
nelayanan pesisir khususnya nelayan tradisional, keinginan pemerintah untuk 
mengeluarkan HP3 merupakan ancaman yang dapat menimbulkan konflik.

Mereka meyakini, konflik horisontal dapat terjadi manakala mereka para nelayan 
tradisional tertutup aksesnya atas wilayah tertentu dengan pengusaha. Sedangkan 
konflik vertikal tidak dapat dihindari, seperti yang selama ini terjadi dalam 
perebutan wilayah. Tidak terkecuali dalam perebutan Patok Kopling HP3.

Sebelum meninggalkan lokasi, para nelayan ini juga menyerahkan surat terbuka 
kepada Menteri Kelautan dan Perikanan RI secara simbolis menyerahkan perahu 
mini berikutalat tongkat ikan nelayan tanda matinya kehidupan nelayan 
tradisional Indonesia.

| Rep/Kam/Pen: Ade | VO: Maya | Editor video: Ardie |

Sumber: http://www.kompas-tv.com/content/view/20061/2/

---

Berbagi informasi adalah hal terpenting dalam bermasyarakat.
Terlebih bagi nelayan tradisional dan masyarakat yang
tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan masyarakat
luas yang tinggal di belahan bumi lainnya.

Kunjungi situs web KIARA di http://www.kiara.or.id. Pastikan Anda
adalah orang yang pertama kali mengetahui perkembangan
informasi kelautan dan perikanan nasional.


Abdul Halim
Koordinator Program KIARA
ha...@kiara.or.id / sobatliem...@gmail.com

Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA)
Jl. Tegal Parang Utara No. 43
Mampang, Jakarta 12790
Telp./Faks. +62(0)21 797 0482
Email. i...@kiara.or.id
Website. www.kiara.or.id



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] GOLPUT MENANG! - REFLEKSI KECIL.

2009-08-23 Terurut Topik Jaka Santika
Setuju mas Halim,
Mana ada kemenangan bagi yang tidak masuk gelanggang untuk memenangkan 
pertandingan?
Dan kalau disebut Golput Menang itu yang dimenangkan apanya?



--- On Sat, 4/11/09, halim hd halimh...@yahoo.com wrote:

From: halim hd halimh...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] GOLPUT MENANG! - REFLEKSI KECIL.
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Saturday, April 11, 2009, 6:23 PM

















  golput mungkin menangguk suara besar, melebihi partai manapun di 
indonesia. tapi, adakah dia menang? siapa sesungguhnya yang menang di indonesia 
jika suara warga yang demikian besar tak ditampung, dan siapa pula yang menang 
jika suara partai yang dianggap menang tidak didukung oleh sebagian besar 
dari warga.

ada sesuatu yang tidak beres di dalam proses pemilu. dari soal ketidakberesan 
kpu dan kpud, sampai dengan soal tetekbengek lainnya. dan hal inilah yang 
terpenting yang kita hadapi semuanya, bahwa kita kehilangan tema tentang 
indonesia; yang kita hadapi kini tentang menang dan kalah, dan bukan 
suatu jembatan emas menuju indonesia yang ideal.

hhd.



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Yudhoyono: Kabinet Berisi Orang-orang Bersih

2009-08-23 Terurut Topik agushamonangan
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/22/03231154/yudhoyono.kabinet.berisi.orang-orang.bersih



Jakarta, Kompas - Presiden terpilih 2009-2014 Susilo Bambang Yudhoyono 
menggunakan dua bulan waktu masa transisi pemerintahan untuk membentuk kabinet. 
Yudhoyono menjanjikan, anggota kabinet mendatang akan berisi orang-orang yang 
kompeten, bersih, jujur, dan penuh dedikasi dari mana pun asalnya.

Akan dipilih yang terbaik dan profesional dari semua kalangan, baik dari 
partai politik atau nonpartai politik, ujar Yudhoyono dalam pidato penerimaan 
di Jakarta International Expo, Kemayoran, Kamis (20/8) malam.

Untuk pertama kali dalam pidato itu, Yudhoyono yang bersama Boediono terpilih 
sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014 dengan 73.874.562 suara atau 
setara dengan 60,80 persen berbicara tentang kabinet mendatang. Sebelumnya, 
setiap ditanya soal kabinet mendatang, Yudhoyono selalu berujar, nanti akan 
ada waktunya.

Meskipun berjanji akan melakukan penajaman dan evaluasi dan perbaikan untuk 
sejumlah kegagalan program, semangat kebersamaan untuk pemerintahan 2009-2014 
seperti menjadi semangat dalam pemerintahan 2004-2009 tetap akan dikedepankan. 
Semangat kebersamaan itu tecermin dari datangnya Ketua Umum DPP Partai Demokrat 
Hadi Utomo ke rumah kediaman Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia 
Perjuangan.

Membangun negara yang besar ini tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua partai 
politik saja. Perlu kebersamaan untuk pembangunan ke depan, ujar Hadi seusai 
bertemu Megawati.

Untuk pemerintahan ke depan, seperti pernah diutarakan Ketua DPP Partai 
Demokrat Bidang Politik Anas Urbaningrum, SBY-Boediono seperti juga Partai 
Demokrat mengedepankan politik pintu terbuka. Tidak hanya kepada PDI-P, politik 
pintu terbuka itu juga dibuka kepada Partai Golongan Karya.

Sinyal akan masuknya Golkar ke kabinet kerap dinyatakan Aburizal Bakrie yang 
ingin menggantikan Jusuf Kalla menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar. Dalam 
pidato penerimaan yang dihadiri mitra koalisi SBY-Boediono, Aburizal datang dan 
duduk di jajaran tim sukses SBY-Boediono.

Dalam pidato penerimaan yang disampaikan tanpa ganjalan karena ketetapan KPU 
sudah didapat dan selamat dari kompetitor sudah disampaikan, Yudhoyono 
menegaskan, anggota kabinet mendatang akan diikat dalam pakta integritas dan 
kontrak kerja.

Program kerja

Bersamaan dengan penyiapan kabinet yang akan fokus meningkatkan kualitas hidup 
rakyat Indonesia, Yudhoyono juga akan menyiapkan rencana aksi berisi program 
kerja 100 hari dan agenda kebijakan lima tahun. Untuk persiapan ini, Boediono 
yang berkantor di Bravo Media Center diperbantukan.

Di markas kampanye SBY-Boediono itu, Boediono kerap mengundang sejumlah tokoh 
untuk berdiskusi. Mereka antara lain Erry Riyana Harjapamekas, Kuntoro 
Mangkusubroto, Chatib Basri, dan Muhammad Ichsan. Sejumlah petinggi partai 
mitra koalisi juga kerap datang ke markas kampanye tersebut. (INU)



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] dr Hengky: Pasien Saya Turun Drastis Setelah Ada E-mail Prita

2009-08-23 Terurut Topik theresia puspitawati
Salah satu kelemahan dokter kita adalah 'pelit bicara' pada pasien. Saya
ingat, di salah satu edisinya, Kompas  beberapa tahun lalu memuat salah satu
komentar pembacanya yang kehilangan salah satu anggota keluarganya dan
menasehati 'Carilah dokter yang mempunyai waktu minimal 30 menit untuk
setiap pasiennya'! Nasehat ini saya benarkan, sebagai seorang dokter, setiap
kali menangani pasien, lima menit pertama saya 'punya target' harus tahu
background pasien saya secara langsung, artinya melalui komunikasi secara
langsung. Dari alamat, pekerjaan, keluarga dan sebagainya. Komunikasi yang
terjalin dengan baik antara dokter dan pasien, akan menumbuhkan kepercayaan.
Hal ini akan meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Bila dokter
mengkomunikasikan apa yang dia lakukan pada pasien, maka pasien akan
memahami.Jadi, proses tindakan akan lebih nyaman dilakukan karena berangkat
dari sebuah  pemahaman.

Tetapi bila selama penanganan, dokter* ngomong aja enggak,* atau bahkan
memandang ke pasien pun tidak, maka hanya apriori yang muncul. Maka secara
psikologis kondisi ini akan 'meracuni' pasien sehingga memandangnya dalam
perspektif negatif.

Mungkin kalangan dokter 'yang kejar setoran' akan merasa rugi bila banyak
bicara pada pasien, buang waktu. Padahal dengan 'memanusiakan' pasien,
justru akan menjadi nilai plus, dan 'promosi terbaik'. Pasien sendiri perlu
bersikap asertif, bertanya tentang apa yang terjadi pada dirinya. Itu adalah
haknya! Juga masyarakat perlu mengkritisi anggapan bahwa 'dokter yang
pasiennya banyak sampai antrian panjang adalah dokter yang terbaik'.
Bagaimanapun dokter juga manusia, memiliki keterbatasan, ketika menangani
pasien dalam jumlah banyak, juga akan mengalami kelelahan sehingga kondisi
fisik dan psikis ikut terpengaruh. Manifestasinya bisa pelit bicara atau
'yang parah' adalah tidak cermat dan tidak teliti!

Saya pribadi punya 'semboyan' , komunikasi yang terjalin dengan baik, adalah
50% proses penyembuhan!

Salam,

Wati




2009/8/21 Ridwan Nyak Baik rb...@pertamina.com



 Dear Bung Ady;

 Jadi, menurut Bung Ady JPU nya (maaf) gak waras, begitu...he2.***

 Bung;

 Bila kasus penyidangan kembali Prita mau ditarik ke ranah politik maka
 yang menjadi pemain utama adalah PDIP (kalau saya gak keliru kan Prita
 merapat ke PDIP saat kampanye yang lalu). Jadi para ahli hukum yang
 menjadi Tim Lawyer PDIP saat gugat hasil Pilpres yang lalu seharusnya
 sekarang turun membantu Tim Pembela Prita melawan JPU.

 Lalu, di sisi lain angin koalisi demokrat-PDIP (lewat TK) tampak semakin
 nyata. Dari perspektif ini seyogyanya mesin pencitraan Demokrat juga
 jangan kalah cepat untuk sigap bantu Prita (toh, SBY juga pernah
 menunjukkan simpatinya pada Prita yang punya 2 balita namun tetap dibui
 jaksa seperti koruptor kakap, atau bandar narkoba).

 Tapi, apapun yang terjadi - politik atau bukan - penyidangan kembali
 Prita akan membuka borok Omni lebih menganga. Dari sisi citra dan
 reputasi, menang atau kalah bagi Omni tetap rugi. Maka, mari kita kawal
 bersama sesuai dengan peran dan fungsi kita masing-masing (sebagai
 bagian dari kepedulian kepada penerapan demokrasi dan keadilan di negeri
 ini) jalannya persidangan Prita dalam semangat projustisia sesuai
 jaminan undang-undang.

 Tabik;

 RnB

 From: 
 Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
 [mailto:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Adyanto
 Aditomo
 Sent: Thursday, August 20, 2009 7:33 PM
 To: 
 Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.comForum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
 Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] dr Hengky: Pasien Saya Turun Drastis
 Setelah Ada E-mail Prita

 Bung Ridwan Nyak Baik,

 Itukan kalau Jaksa Penuntut Umumnya waras, maka sebelum melakukan
 penuntutan terhadap Ibu Prita, dia akan kumpulkan semua bukti atas
 pernyataan dokter tersebut serta apa alasannya pasien yang selama ini
 menjadi pelanggan dia tiba - tiba kabur hanya karena ada email dari Ibu
 Prita. Jadi harus ada wawancara dari para pasien yang sudah biasa
 menjadi pelanggan dokter tersebut.

 Saya ragu hal tersebut dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum.
 Maka itu para Capres saat kampanye Pilpres mengecam tindakan Aparat
 Kejaksaan yang dinilai telah bertindak secara berlebihan terhadap Ibu
 Prita.
 Tapi yang namanya Politik, ya ada saja caranya untuk mempermalukan
 capres yang berhasil memenangkan Pilpres 2009.
 Saya kok curiga ini semua permainan politik untuk saling menjatuhkan
 lawan politiknya.
 Kesan saya Ibu Prita hanya difungsikan sebagai Pion dari Permainan
 Politik Tingkat Tinggi di republik ini.

 Salam,

 Adyanto Aditomo

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Biaya Aburizal Bakrie dan Korban Lapindo

2009-08-23 Terurut Topik Sabdo Genggong
Rp. 1 Triliun disiapkan Aburizal Bakrie untuk membiayai diri pribadinya, 
SEORANG, agar bisa menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Tapi ia tidak menyiapkan dana yang cukup, yang katanya Rp. 8 Triliun (padahal 
sudah ada dana juga dari Santos dan Medco yang tak pernah dikatakannya secara 
terbuka) untuk sekitar lebih dari 70 ribu korban Lapindo yang dibebankan 
kepadanya.
SEANDAINYA, pengadilan dijatah sekitar Rp. 100 Miliar saja sudah pasti bisa 
memberikan sernjata bagi Grup Bakrie untuk: agar dinyatakan tidak bersalah 
dalam kasus semburan lumpur Lapindo yang tidak lucu dan dipaksakan seolah 
bencana alam. 
Negara dikuasai kekuasaan kapital. Rakyat terus menjadi korban. Yang beruntung 
tak menjadi korban masih bisa hidup puas dan tersenyum.


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Forum-Pembaca-KOMPAS] Undangan Rapat (mohon sebarkan)

2009-08-23 Terurut Topik jam gadang
Salam

Teman-teman berkaitan dengan banyaknya tempat-tempat yang dituduh prostitusi 
dirusak oleh massa dan pemerintah. Selain itu perlakuan yang tidak manusia dari 
para aparat pemerintah seperti Satpol PP maupun MUI sampai diluar jalur hukum.  
Seperti meyeret perempuan yang dituduh PSK, membakar rumah, menghina, 
melecehkan sampai melakukan pemerasan. 
Bulan Ramadhan selalu dijadikan kegiatan rutin untuk memperlakukan kekerasan 
terhadap  orang2 yang dianggap tidak bermoral.  Seperti yang baru-baru ini 
terjadi di Riau yang membakar sekitar 50 rumah yang diduga sebagai tempat 
prostitusi.
Tindakan itu dilakukan oleh massa dan bersama MUI setempat. Tetapi ironisnya 
polisi tidak bisa menghentikan tindakan tersebut. Mala disebagian daerah Satpol 
PP juga melakukan tindakan yang tidak bengisnya dengan massa.

Untuk menyikpai itu semua, kita akan mendiskusikan bersama apa yang harus 
dilakukan advokasi kasus-kasus ini. Kami mengundang teman-teman pada :

Hari : Selasa 
Tanggal : 25 Agustus 2009
Pukul : 13.00 - selesai
Tempat : Kantor Komnas Perempuan, jl. Latuharhary Jakarta Selatan
Agenda : Membahas strategy advokasi tindakan kekerasan pada kelompok marginal 
di Indonesia pada bulan Ramadhan.

Demikianlah informasi ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan banyak 
terima kasih. Mohon kehadiran teman-teman semua.


Wasalam

Toyo
http://gerakan-gay.blogspot.com
ourvoice_...@yahoogroups.com
HP : 081376 192516



  Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard 
Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan

2009-08-23 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Untuk proyek sebesar ini sebaiknya pelaksananya Kontraktor BUMN, dalam rangka 
mengoptimalkan kemampuan BUMN kita.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Jum, 21/8/09, lanogan ginting olano...@yahoo.com menulis:


Dari: lanogan ginting olano...@yahoo.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Jembatan Selat Sunda Akan Ditenderkan
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 21 Agustus, 2009, 2:27 AM


 



Taruhan, Pemenang Tendernya Pasti Perusahaan Dari GROUP ARTHA GRAHA, 
Perusahaannya TOMMY WINATA.



Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Terbuka untuk Menteri Kehutanan RI

2009-08-23 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Begitu busuknyakah moral Pegawai Negri kita ini???
Kalau dilihat dari gaji dan fasilitas dari Pemerintah, seharusnya Pegawai Negri 
itu termasuk kelompok yang tidak bisa hidup layak di negri ini, karena gaji 
dan fasilitasnya sangat tidak memadai.
Menyedihkan memang.
Tetapi pada kenyataannya banyak dari mereka yang bisa hidup berkecukupan dan 
bahkan banyak juga yang bisa hidup mewah.
Artinya: Agar Pegawai Negri itu bisa hidup layak, maka mereka harus pandai 
memutar otak bagaimana caranya mencuri uang rakyat untuk menutup kekurangan 
dari penghasilan mereka. Kalau pegawai Dep Keuangan (Pajak, Bea Cukai) gajinya 
memang 10 kali lipat Pegawai Negri dari Departemen lainnya, sehingga tanpa 
mencuri uang rakyat mereka bisa hidup berkecukupan.
Saya yakin gaji Pegawai Dep. Kehutanan juga termasuk yang sangat menyedihkan.
Celakanya, petani yang harus mereka bina, kehidupannya justru lebih menyedihkan 
lagi.
Karena yang bisa diperas cuma petani miskin, bagi Pegawai Negri yang juga 
miskin (terutama miskin moral), ya apa boleh buat, jatahnya di embat juga.
 
Kacau sekali negara kita ini.
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Jum, 21/8/09, institute_ecosoc eco...@cbn.net.id menulis:


Dari: institute_ecosoc eco...@cbn.net.id
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Surat Terbuka untuk Menteri Kehutanan RI
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 21 Agustus, 2009, 4:33 AM


  



Proyek Hutan Bakau Memperdaya Petani Lembata??

Surat Terbuka untuk Menteri Kehutanan RI

Yang Terhormat Bapak Menteri Kehutanan,

Pada akhir Juni 2009 telah datang pada kami sekelompok petani asal Kabupaten 
Lembata, provinsi NTT, yang dipimpin bapak AS. Hadung Boleng bin Yusuf. 
Kebetulan pada waktu itu kami sedang berada di Lembata, sehingga kami dapat 
bertemu langsung dengan mereka dan berkunjung ke lokasi di mana mereka tinggal. 
Mereka datang mewakili 214 petani anggota Kelompok petani Penyangga Abrasi 
Laut/Alam Darat (KLOMPPAL/D) , yang pada tahun 2004 menjadi mitra kerja dinas 
kehutanan dalam pelaksanaan proyek pengembangan hutan mangrove pola 
partisipatif di Kabupaten Lembata. Mereka datang pada kami dengan satu tujuan, 
yaitu mengadukan masalah yang mereka hadapi terkait pelaksanaan proyek. Menurut 
mereka, sampai proyek berakhir, tidak diketahui secara pasti berapa 
sesungguhnya besar anggarannya. Mereka menilai, proyek pengembangan hutan 
mangrove itu telah dijalankan secara tidak transparan dan terkesan manipulatif.

Selanjutnya silahkan kunjungi blog kami di :
http://ecosocrights .blogspot. com/

Salam,

Institute for Ecosoc Rights

















  Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard 
Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]



  1   2   >