Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-31 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Saya menggunakan semua bahasa, jika saya menguasainya, ngoko saya lakukan 
setiap hari dengan teman-teman. Dan kromo inggil juga saya lakukan setiap hari 
dengan orang-orang yang saya hormati. Bahasa Indonesia saya gunakan setiap hari 
dilingkungan kantoran. Bahasa Inggris juga saya ucapkan setiap hari tergantung 
keperluan yang saya hadapi, dalam menjalankan tugas-tugas saya. Bahasa Perancis 
jika ada teman-teman yang sedang gojekan mengganggu dalam menggunakan bahasa 
tersebut. Namun saya tidak pernah kehilangan jati diri saya sebagai bangsa 
Indonesia, dan saya sangat bangga sebagai warga negara Indonesia.
Jadi maksud saya, apapun bahasanya, namun�jiwa kita tidak akan berubah, jika 
kita mempunyai kepercayaan bahwa sebagai warga negara suatu bangsa adalah suatu 
hal yang membanggakan. Kecuali jika jiwa kita ingin 'kebarat-baratan', ataupun 
'ketimur-timuran' (Middle East). Tidak ada kepercayaan diri, jadi harus 
menyangkutkan diri kita dengan budaya lain..
Bisa menggunakan bahasa-bahasa mereka adalah satu hal yang menguntungkan karena 
kita bisa berkomunikasi dengan mudah dimanapun kita berada, tetapi bukan 
berarti kita harus berperi laku sebagai mereka. Karena Indonesia mempunyai 
kultur sendiri, walaupun berbeda-beda dari seluruh antero kepulauan Indonesia, 
namun kita harus bangga dengan kebudayaan kita sendiri.
Saya tidak merasa kaku berbahasa kromo inggil, karena saya�dibesarkan untuk 
menghormati orang-orang yang lebih tua dan orang-orang yang patut saya hargai 
dan saya melakukan-nya secara natural, tidak dibuat-buat. Saya akan berbahasa 
kromo inggil, jika saya bertemu dengan guru saya yang dari Semarang, ataupun 
dari Jawa Tengah. Karena itu cara saya menunjukan rasa hormat saya kepada 
beliau-beliau tersebut.
�
Dalam berbahasa asingpun, kita harus tahu cara-cara berbicara dengan orang yang 
harus kita hormati atau berbicara dengan�rekan sekerja yang sama tingkatan 
dengan kita. Ada bedanya. Tidak hanya dalam bahasa jawa saja.
�
Salam,
Yuli

--- On Thu, 8/27/09, halim hd halimh...@yahoo.com wrote:


From: halim hd halimh...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 27, 2009, 12:20 PM


�



mungkin juga, mbak yuliati, bahasa ada hubungannya
dengan gestur tubuh, gerak, posisi. makin krama hinggil,
maka tubuh makin dibekukan, tidak cukup atau bahkan
tidak ekspresif atau bebas sama sekali. karena unggah
ungguh berkaitan dengan struktur sosialk, etika, norma
dalam krama hinggil itu pula, mungkin kaum muda lebih
memilih yang ngoko atau bahkan ngoko jalanan kayak
lalu lintas yang ting sliwer saling silang balapan dengan
elemen bahasa lainnya.
30-an tahun saya berada di wilayah yogya-solo, rasanya
selalu gugugp jika saya berhadapan dengan mereka
yang menanggunakan krama hinggil, walaupun saya
senang mendengarkannya, kayak dinyanyikan, kayak
mendengarkan tembang. tapi saya lebih akrab jika
dengar teman-teman dari banyumas, tegal, suroboyonan
yang bisa ekspresif, dan terasa ada unsur humor dalam
bahasa yang intim itu.
hhd.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-27 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Benar mas Giri, saya bisa berbicara 'kromo inggil' juga karena dirumah ayah dan 
ibu saya selalu berbicara 'kromo' kepada kita. Saya rasa ini hanya satu-satunya 
cara kita bisa berbicara 'kromo inggil'. Karena diluar rumah tidak diajarkan 
berbicara secara 'kromo', tetapi kita saling berbicara 'ngoko' (middle 
javanese) dengan satu sama lain. Setelah kita semua bisa berbicara 'kromo 
inggil', barulah orang tua kami berbicara 'ngoko' kepada kita.
Jadi untuk belajar berbahasa daerah memang harus dilaksanakan sehari-hari 
dirumah dengan keluarga kita sendiri. Jika orang tua kami tidak mengajarkan 
kita berbicara 'kromo inggil', pasti kia semua tidak bisa berbicara Jawa secara 
halus tersebut.
 
Susahnya anak-anak muda sekarang sulit untuk belajar 'kromo inggil', mereka 
berbicara 'ngoko' saja. Soalnya ngoko bisa didengar setiap hari dimana-mana di 
Jawa, sedangkan kromo inggil, hanya bisa didengar didalam pertemuan keluarga, 
biasanya.
 
Mudah-mudahan kita semua bisa melestarikan bahasa daerah kta masing-masing.
Salam,
Yuli


--- On Tue, 8/25/09, P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com wrote:


From: P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Tuesday, August 25, 2009, 12:06 AM


 



Bahasa jawa jelas akan tetap hidup lestari, namun itu semua memerlukan peran 
kita. Gak usah jauh-jauh, bagi anggota milis yang keturunan jawa (Saya bukan 
mau sukuisme ya, jadi yang bukan orang jawa jangan marah), marilah kita ajarin 
anak2 kita berbahasa jawa. Okelah, disekolah mereka pakai bahasa indonesia, 
tapi sebisa mungkin dirumah mereka bisa berbahasa jawa. Saya punya pengalaman, 
kebetulan saya dari jawa tengah, istri dari jawa timur. Anak2 saya berbahasa 
indonesia disekolah, tapi dirumah, mereka saya ajarkan bahasa Indonesia, bahasa 
jawa (logat jateng) dan Bahasa jawa (logat jatim).


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-27 Terurut Topik halim hd
mungkin juga, mbak yuliati, bahasa ada hubungannya
dengan gestur tubuh, gerak, posisi. makin krama hinggil,
maka tubuh makin dibekukan, tidak cukup atau bahkan
tidak ekspresif atau bebas sama sekali. karena unggah
ungguh berkaitan dengan struktur sosialk, etika, norma
dalam krama hinggil itu pula, mungkin kaum muda lebih
memilih yang ngoko atau bahkan ngoko jalanan kayak
lalu lintas yang ting sliwer saling silang balapan dengan
elemen bahasa lainnya.
30-an tahun saya berada di wilayah yogya-solo, rasanya
selalu gugugp jika saya berhadapan dengan mereka
yang menanggunakan krama hinggil, walaupun saya
senang mendengarkannya, kayak dinyanyikan, kayak
mendengarkan tembang. tapi saya lebih akrab jika
dengar teman-teman dari banyumas, tegal, suroboyonan
yang bisa ekspresif, dan terasa ada unsur humor dalam
bahasa yang intim itu.
hhd.

--- On Thu, 8/27/09, Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com wrote:

From: Yuliati Soebeno yuliati_s...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 27, 2009, 1:08 AM






 





  Benar mas Giri, saya bisa berbicara 'kromo inggil' juga 
karena dirumah ayah dan ibu saya selalu berbicara 'kromo' kepada kita. Saya 
rasa ini hanya satu-satunya cara kita bisa berbicara 'kromo inggil'. Karena 
diluar rumah tidak diajarkan berbicara secara 'kromo', tetapi kita saling 
berbicara 'ngoko' (middle javanese) dengan satu sama lain. Setelah kita semua 
bisa berbicara 'kromo inggil', barulah orang tua kami berbicara 'ngoko' kepada 
kita.

Jadi untuk belajar berbahasa daerah memang harus dilaksanakan sehari-hari 
dirumah dengan keluarga kita sendiri. Jika orang tua kami tidak mengajarkan 
kita berbicara 'kromo inggil', pasti kia semua tidak bisa berbicara Jawa secara 
halus tersebut.

 

Susahnya anak-anak muda sekarang sulit untuk belajar 'kromo inggil', mereka 
berbicara 'ngoko' saja. Soalnya ngoko bisa didengar setiap hari dimana-mana di 
Jawa, sedangkan kromo inggil, hanya bisa didengar didalam pertemuan keluarga, 
biasanya.

 

Mudah-mudahan kita semua bisa melestarikan bahasa daerah kta masing-masing.

Salam,

Yuli


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-25 Terurut Topik halim hd
benar, pak giri, paling baik bahasa daerah dipake di rumah,
disamping di sekolah. jika tergantung hanya di sekolah saja,
itu tidak cukup.
terakhir kita dengar, di sulsel juga merasa bahasa lokal, bugis-
makassar sudah mulai luntur di kalangan siswa. dan tidak
sepenuhnya anak-anak dan remaja dalam kondisi seperti itu.
sebab, banyak ortu di rumah sering pake bahasa indonesia,
dan bahasa indonesiapun tak bagus-bagus amat.
tapi, yang jelas, anak-anak kabita dengan bahasa iklan yang
dipakai sebagai life style, sama kabitanya kaum muda kepada
kaum selebritis yang sok nginggris cas cis ala kadarnya agar
kelihatan keren.
hhd.

--- On Mon, 8/24/09, P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com wrote:

From: P Giri Hatmoko masg...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Monday, August 24, 2009, 9:06 PM






 





  Bahasa jawa jelas akan tetap hidup lestari, namun itu semua 
memerlukan peran kita. Gak usah jauh-jauh, bagi anggota milis yang keturunan 
jawa (Saya bukan mau sukuisme ya, jadi yang bukan orang jawa jangan marah), 
marilah kita ajarin anak2 kita berbahasa jawa. Okelah, disekolah mereka pakai 
bahasa indonesia, tapi sebisa mungkin dirumah mereka bisa berbahasa jawa. Saya 
punya pengalaman, kebetulan saya dari jawa tengah, istri dari jawa timur. Anak2 
saya berbahasa indonesia disekolah, tapi dirumah, mereka saya ajarkan bahasa 
Indonesia, bahasa jawa (logat jateng) dan Bahasa jawa (logat jatim).



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-24 Terurut Topik pudimartini
Pusat itu Presiden dan turun ke Menteri.

Saya pikir, itu merupakan kesalaha pemahaman
Bhinneka Tunggal Ika. Mungkin dikipikri pada
saat itu, harmoni tidak mungkin dicapai dengan
keragaman atu ke-Bhinneka-an

Sekali laghi, dalam konteks Indonesia negara
Kepulauan, Bhinneka itu bukan hanya soal adat
istiadat dan budaya, tetapi juga ekonomi, sosial,
pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik
yang lain. Lihat salah satu dari sekiabn banyak
contoh yang diangkat Komp[as yaitu Miangas.
Salah satu Pulau terluar dari NKRI, padahal
seharusnya, dalam Hankamnas adalah bernilai
strategis geopolitis. Entah kalau dimaksud
agar asing boleh berlalu lalang bebas melalui
tiga jalus pelayaran yang lewat NKRI sehingga
ada Kapal Selam asing boleh menyelam di laut
Jawa. :-D




Zulkifli Harahap wrote:
  

 Waktu itu ada kebijakan untuk meniadakan pelajaran Bahasa Daerah 
 sehingga buku-buku pelajaran bahasa daerah tersebut dibuang oleh pihak 
 sekolah karena tidak digunakan lagi. Kebijakan yang demikian itu 
 tentunya harus dari Pusat dan Pusat itu siapa lagi?

 Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-24 Terurut Topik P Giri Hatmoko
Bahasa jawa jelas akan tetap hidup lestari, namun itu semua memerlukan peran 
kita. Gak usah jauh-jauh, bagi anggota milis yang keturunan jawa (Saya bukan 
mau sukuisme ya, jadi yang bukan orang jawa jangan marah), marilah kita ajarin 
anak2 kita berbahasa jawa. Okelah, disekolah mereka pakai bahasa indonesia, 
tapi sebisa mungkin dirumah mereka bisa berbahasa jawa. Saya punya pengalaman, 
kebetulan saya dari jawa tengah, istri dari jawa timur. Anak2 saya berbahasa 
indonesia disekolah, tapi dirumah, mereka saya ajarkan bahasa Indonesia, bahasa 
jawa (logat jateng) dan Bahasa jawa (logat jatim).

--- Pada Jum, 21/8/09, halim hd halimh...@yahoo.com menulis:

Dari: halim hd halimh...@yahoo.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 21 Agustus, 2009, 2:57 PM






�





  banci juga punya identitas, minimal ktp-nya.

dan anda bias gender. dan jika kita bicara

tentang identitas sebagai pijakan, maka pijakan

itu ada dalam ruang-waktu. karena dalam ruang

(sosial) maka identitas itu nggak pernah tetap.

karena ada dalam waktu (sejarah) dia juga akan

selalu berubah. kontekstualisasi identitas menjadi

sesuatu yang menarik jika didasarkan kepada

pelacakan yang sehat, rasional. sebab, banyak

orang kita ngomong soal identitas itu sebagai

sesuatu yang asli. padahal, apa seeh yang

asli itu. mana di indonesia, di nusantara yang

namanya yang asli. yang perlu dipikirkan adalah

bagaimana menjadi. dan indonesia adalah proses

penjadian yang terus menerus, yang mestinya

dodasarkan kepada kesetaraan, keadilan sosial.

dan itulah dasar dari ideologi yang namanya

pancasila. jika pijakan keadilan sosial goyah,

seluruh struktur lainnya akan ambruk ambrool.

pengaruh destruktif tidak sepenuhnya ditolak.

lihat saja sejarah sastera indonesia. masih juga

berpijak kepada perspektif kolonial: volklectuur

atau balai poestaka masih dijadikan pijakan.

padahal, sastera nusantara, misalnya sastera

dalam bahasa melayu pasar jauh sebelum

balai poestaka atau volklectuur yang didirikan

oleh kolonial sebagai polisi bahasa, dan

polisi piikiran'.



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-23 Terurut Topik Adyanto Aditomo
Tapi pada jaman Suharto sampai sekarang banyak anak orang Jawa yang menggunakan 
nama kebarat - baratan, karena menganggap nama Jawa sudah ketinggalan jaman he 
he he he he he he
 
Salam,
 
Adyanto Aditomo

--- Pada Kam, 20/8/09, halim hd halimh...@yahoo.com menulis:


Dari: halim hd halimh...@yahoo.com
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 20 Agustus, 2009, 11:30 AM


 



disamping populasi orang jawa, jelas juga posisi
suharto punya peranan. dan suharto bukan hanya
sendirian. juga karena harmoko, surono, dan sejumlah
kroco sontoloyo melalui organisasi dalang yang memaenkan
wayang kulit sebagai medium politik kebudayaan, dan itu
didukung oleh teve indo siar. betapa tidak etisnya wayang
untuk siaran nasional.
ada gejala menarik, misalnya di sulsel, pada taon 1980-an
banyak anak yang dilahirkan pada periode itu memakai
nama (bahasa) jawa.
melalui suharto bersama apartus sontoloyonya itu, terjadi
kolonialisme internal, melalui wayang kulit, bahasa jawa
dan juga sudah tentu penguasaan lahan, hph dan juga
pertambangan.
hhd.


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-23 Terurut Topik Asep Kurniawan
Apa yang Anda pertanyakan cukup menarik. Agak melebar sedikit, tapi tetap pada 
konteksnya bahwa sebenarnya setiap sidang di DPR pasti ada risalah atau 
notulensinya. Dulu jaman DPR Orde Baru bahkan direkam, tidak tahu sekarang. 
Saya pernah melihat tumpukan kaset ini di pusat dokumentasi DPR masa Orde baru 
dulu. Kita bisa berasumsi, lembaga negara besar macam DPR mestinya memiliki 
dokumentasi yang rapi. Tinggal sekarang, bagaimana menjadikan dokumen itu bisa 
diakses sebagai dokumen publik? Saya berharap pada Komisi Informasi Publik yang 
akan efektif 2010 nanti.

Sepemahaman saya, audit dalam hukum formal ya melalui judisial review. Maka 
satu-satunya yang berwenang meng-audit UU adalah MK. Adakah yang sudah 
melakukannya?

Salam,




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 21 Agustus, 2009 09:04:02
Judul: Re:  [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

  
Maka Pak Asep,
bertanyalah kepada tim penyusun
UU Sisdiknas, bagaimana prosesnya
dan bagaimana hasilnya hingga
menjadi UU. Agar masyarakat tahu.

Kalau di Akutansi dikenal audit,
mungknkah audit dilakukan terhadap
UU dan peraturan kita apakah sesuai
dengan arah dan cita-cita proklamasi
serta UUD 1945. Misal Pendidikan
yang ber-Keadilan Sosial itu yang
bagaimana. Pendidikan yang ber-
Kebangsaan Indoensia itu yang
bagaimana? dst


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-23 Terurut Topik halim hd
banci juga punya identitas, minimal ktp-nya.
dan anda bias gender. dan jika kita bicara
tentang identitas sebagai pijakan, maka pijakan
itu ada dalam ruang-waktu. karena dalam ruang
(sosial) maka identitas itu nggak pernah tetap.
karena ada dalam waktu (sejarah) dia juga akan
selalu berubah. kontekstualisasi identitas menjadi
sesuatu yang menarik jika didasarkan kepada
pelacakan yang sehat, rasional. sebab, banyak
orang kita ngomong soal identitas itu sebagai
sesuatu yang asli. padahal, apa seeh yang
asli itu. mana di indonesia, di nusantara yang
namanya yang asli. yang perlu dipikirkan adalah
bagaimana menjadi. dan indonesia adalah proses
penjadian yang terus menerus, yang mestinya
dodasarkan kepada kesetaraan, keadilan sosial.
dan itulah dasar dari ideologi yang namanya
pancasila. jika pijakan keadilan sosial goyah,
seluruh struktur lainnya akan ambruk ambrool.
pengaruh destruktif tidak sepenuhnya ditolak.
lihat saja sejarah sastera indonesia. masih juga
berpijak kepada perspektif kolonial: volklectuur
atau balai poestaka masih dijadikan pijakan.
padahal, sastera nusantara, misalnya sastera
dalam bahasa melayu pasar jauh sebelum
balai poestaka atau volklectuur yang didirikan
oleh kolonial sebagai polisi bahasa, dan
polisi piikiran'.


--- On Thu, 8/20/09, atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id wrote:

From: atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 7:12 PM

Identitas itu menurut saya sebagai pijakan untuk kita bersikap terhadap 
pengaruh dari luar,dan adanya pengakuan dari luar. Seperti banci, kepribadian 
ganda itu kehilangan identitas. Numpang tanya juga Pak, perubahan itu apa? 
Kalau lingkungan kita berubah dari yg hobi olah raga jadi narkoba,apa kita 
harus ikut?saya setuju perubahan kalau konstruktif,bukan destruktif.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-23 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Waktu itu ada kebijakan untuk meniadakan pelajaran Bahasa Daerah sehingga 
buku-buku pelajaran bahasa daerah tersebut dibuang oleh pihak sekolah karena 
tidak digunakan lagi. Kebijakan yang demikian itu tentunya harus dari Pusat dan 
Pusat itu siapa lagi?

Zul

--- On Wed, 8/19/09, pudimartini pudimart...@pirus.co.id wrote:

From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 19, 2009, 6:29 PM






 





  Mas Heri,

Saya setuju, bukan Soeharto

penyebabnya, karena bahkan Soeharto

dikritik telah menggunakannya dengan

cara yangh salah oleh Paku Alam VIII

dan HB X  pada saat Pisowanan Ageng 1998



Pada suatu saat di sebuah acara kami

berdiskusi mengenai maslaah bhs itu

dengan beberpa alumni dari ITB, IPB,

dan UGM. Mereka berasal dari luar

daerah semua. Ada kecenderungan

umum kalau Mhs berasal dari luar

daerah kuliah di UGM mereka lancar

berbahasa Jawa, namun kenapa

kecenderungan yang sama, yaitu lancar

berbicara Suinda tidak terjadi di ITB dan IPB?



salam



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik halim hd
mosok bahasa indonesia jadi fosil hanya gara-gara
di mall dan hotel internasional misalnya, atau di perusahaan
serta banyak instansi.
yang bisa jadi fosil justeru cara berpikir bahwa bahasa indonesia
itu asli dan lahir dari dirinya sendiri. bahwa sekarang begitu
banyak sengkarut soal penggunaan bahasa asing, memang yaa.
tapi, kita juga gak bisa menolak pengaruh bahasa asing. cuma
yang dibutuhkan, bagaimana menggunakan bahasa asing dengan
selektif.
tapi, orang kita kan merasa bangga kalau cas cis cus seenak
perutnya, supaya lebih gagah.
saya yakin bahasa indonesia akan hidup terus dengan dinamikanya
dan akan muncul beragam slang yang juga akan memperkaya
bahasa nasional kita.
hhd.

--- On Wed, 8/19/09, atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id wrote:

From: atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 19, 2009, 8:05 PM

Setuju, apa argumentasinya kebudayaan dipisahkan dari departemen pendidikan dan 
digabung dengan pariwisata?kalau tidak salah sejak presidennya Gus Dur,apakah 
kebudayaan itu dianggap cuma hiburan atau tontonan?apakah sedangkal itu makna 
kebudayaan?           Ngomong2 soal bahasa,bahasa Indonesia saja mungkin 
sebentar lagi jadi fosil.Di mall,perumahan,gedung perkantoran,sekolah2 semua 
pakai istilah bahasa Inggris. Pasar2 mini di kampung2 saja pakai istilah 
Inggris. Kayaknya gak afdol kalau gak pakai bahasa asing. Apa perlu pakai 
aturan seperti zaman Orba,dilarang pakai istilah asing?                         
                              -Tz-
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Sama dengan mental oma/opa dulu kalau tidak dekat-dekat dengan Belanda tidak 
afdol. Yang sekarang, kalau sudah nginggris mereka sudah merasa menjadi pemain 
global. Lihat saja sekolah-sekolah negeri, di setiap gapura ada istilah 
Inggrisnya. Pernah saya tanya seorang guru yang keluar dari salah satu sekolah 
seperti ini (SMP) mengapa istilah itu digunakan. Jawabnya untuk membiasakan 
penggunaan B. Inggris. Sungguh kasihan kau guru!

Zul

--- On Wed, 8/19/09, pudimartini pudimart...@pirus.co.id wrote:

From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 19, 2009, 8:34 PM

Jaman Orla,
laranagan atau penegasan pelarangan
penggunaan Bhs Belanda karena ada
sekelompok masya rakat yang merasa
lebih kelihatan hebat bila bisa memakai
Bhs Belanda.

Di kampanye kemarin, di acara Tribute to
Indoensia Metro, PS mengkritik pemnggnaan
istilah itu, kenapa tdk memakai Bhs Indonesia.
Siapa yang paling banyak memakai Bhs Inggris?

Kini, seperti kejatian bangsa ini, dibutuhkan
pemimpin yang Ing Ngarso Sung Tulodho
atau didepan bisa memberi suri tauladan

BERKEPRIBADIAN DALAM KEBUDAYAAN

Jangan jadikan budaya bangsa sebagai
komoditas pariwisata, jadikan budaya
bangsa sebagaiu keunikan bangsa yang
lestari dan menjadi daya arik bangsa lain
untuk melihat dan mempelajarinya.

Lihat fakta-fakta berikut yang berupa kesaksian :
ketika budaya bukan komoditas pariwisata

How Gamelan Music Has Influenced Me as a Music Therapist – A Personal
Account
http://www.voices.no/mainissues/mi40006000201.html

Can creativity help to cut crime?
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/7850971.stm

Semoga para pemimpin kita cepat sadar
akan kesalahannya dan diampuni dosanya

BERKEPRIBADIAN DALAM KEBUDAYAAN




Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik halim hd
sekiranya saja, yaaa, sekiranya saja dulu para pendiri
nggak kebablasan nasionalismenya, dan sistem
pendidikan kita tidak menolak berbagai bahasa eropa
(belanda, inggris, jerman, perancis, latin) di lembaga
pendidikan, rasanya kita bisa menjadi warga dan bangsa
kritis. melalui berbagai bahasa itu kita bisa membandingkan
kondisi kita, bisa menganalisis sejauh mana bahasa dan
cara berpikir kita.
sayangnya, nasionalisme kebablasan itulah yang ada,
dan penolakan kita kepada berbagai bahasa eropa secara
salah kaprak membuat sistem pendidikan kita kini kian
kepontal-pontal, tunggal langgang. produk dari sistem
pendidikan ini, bisa bahasa inggris hanya cuma jadi kuli
perusahaan asing, dan bukan sebagai pribadi yang punya,
memiliki karakter, martabat.
bayangkan, betapa indahnya para pendiri republik dengan
mereka yang sejamannya yang menyerap sistem pendidikan
kolonial, dan mampu 3-4-5 bahasa asing. pemikiran mereka
sangat kontekstual dan internasional. tentu saja ada warga
yang sok, terutama OKB dengan bahasa belanda pas-pasan
dan selalu pamer di hadapan warga kampung. itu biasa, seperti
yang ikini kita hadapi beta[a OKB orba bukan hanya pamer
bahasa inggris yang blepotan, tapi juga produk industrinya,
yang gak tahunya, hehehe, bikinan cibaduyut atau sidoarjo
(tanggul angin)!
dan bahasa jawa? pasti akan terus bertahan. tentu saja akan
ada perubahan melalui kekeliruan dan juga upaya pencarian
cikal bakal untuk pengayaan khasanahnya.
tapi, mong ngomong, media massa (cetak) bahasa jawa kini
kian merosot, seperti penyebar semangat, jayabaya, yang
konon pernah mencapai seratusan rebu eks. yang menarik,
hehehehe, di selingkungan lembaga tinggi kesenian  di solo,
yang katanya mengajarkan tradisi ber-papa-mami-ria kerap
terdengar dan itu nampaknya dianggap status yang lebih .
jawa memang cem macem, gak seragam. dan itu sehat, dan
kalou nggak begitu bukan jawa namanya, hehehe.
hhd.

--- On Thu, 8/20/09, Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com wrote:

From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 2:46 AM






 





  Sama dengan mental oma/opa dulu kalau tidak dekat-dekat 
dengan Belanda tidak afdol. Yang sekarang, kalau sudah nginggris mereka sudah 
merasa menjadi pemain global. Lihat saja sekolah-sekolah negeri, di setiap 
gapura ada istilah Inggrisnya. Pernah saya tanya seorang guru yang keluar dari 
salah satu sekolah seperti ini (SMP) mengapa istilah itu digunakan. Jawabnya 
untuk membiasakan penggunaan B. Inggris. Sungguh kasihan kau guru!



Zul



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik Heri Setiono
Saya berpendapat bahwa sifat suatu bahasa adalah dinamis. Rekan saya dari 
Malaysia uring uringan ketika mengetahui bahasa Indonesia sudah melenceng jauh 
dari bahasa Melayu. Bahasa Jawa yang dipergunakan penduduk Jawa sudah 
berkembang jauh dari bahasa yang dipergunakan di jaman Majapahit. Ketika saya 
lagi jalan jalan di taman di Belanda temen saya pemuda Belanda tidak terlalu 
lancar menerjemahkan pengumuman suatu prasasti dalam bahasa Belanda.
Jadi sifat bahasa memang dinamis. 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: halim hd halimh...@yahoo.com

Date: Thu, 20 Aug 2009 02:43:25 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup


mosok bahasa indonesia jadi fosil hanya gara-gara
di mall dan hotel internasional misalnya, atau di perusahaan
serta banyak instansi.
yang bisa jadi fosil justeru cara berpikir bahwa bahasa indonesia
itu asli dan lahir dari dirinya sendiri. bahwa sekarang begitu
banyak sengkarut soal penggunaan bahasa asing, memang yaa.
tapi, kita juga gak bisa menolak pengaruh bahasa asing. cuma
yang dibutuhkan, bagaimana menggunakan bahasa asing dengan
selektif.
tapi, orang kita kan merasa bangga kalau cas cis cus seenak
perutnya, supaya lebih gagah.
saya yakin bahasa indonesia akan hidup terus dengan dinamikanya
dan akan muncul beragam slang yang juga akan memperkaya
bahasa nasional kita.
hhd.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik pudimartini
Bagaimana dengan RSBI dan SBI Pak?

yang kepingin kelihatan hebat siapa?
siswanya, ortunya, atau menterinya?
atau presidennya?

Kalau Martabak Inyternational itu mah
jualnya juga pakai bahasa Indoensia
Dr yang memeriksamPrita di Omnni
Internatiuonal juga pakai bhs Indonesia


Zulkifli Harahap wrote:

 Sama dengan mental oma/opa dulu kalau tidak dekat-dekat dengan Belanda 
 tidak afdol. Yang sekarang, kalau sudah nginggris mereka sudah merasa 
 menjadi pemain global. Lihat saja sekolah-sekolah negeri, di setiap 
 gapura ada istilah Inggrisnya. Pernah saya tanya seorang guru yang 
 keluar dari salah satu sekolah seperti ini (SMP) mengapa istilah itu 
 digunakan. Jawabnya untuk membiasakan penggunaan B. Inggris. Sungguh 
 kasihan kau guru!

 Zul




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik atriza_002
Mungkin saja berlebihan kl jadi fosil. Tapi memang kondisinya sudah sedemikian 
parah (menurut saya). Boleh2 saja kita menerima pengaruh bahasa luar,tetapi 
jangan sampai kita sendiri kehilangan identitas. Generasi penerus nanti jadi 
bangsa bingung. Saya perhatikan anak2 di Jakarta sekarang sudah mulai kurang 
baik berbahasa Indonesia,tp kl ngomong Inggris lancar. Saya tidak yakin mereka 
bisa menulis dg baik. Bandingkan dg kondisi di Jepang,Cina atau Korea. Jangan 
samakan dg negara Singapura, Hongkong atau Malaysia yg banyak pengaruh bahasa 
luar,karena mereka memang tidak punya identitas sbg bangsa. Pepatah lama 
'Bahasa menunjukkan Bangsa' masih relevan. Kebudayaan kita dicuri oleh bangsa 
yg tidak jelas identitasnya,karena kita memang tidak perduli. Beberapa waktu 
lalu di Dubai,saya baca majalah ttg wisata budaya,ada pameran Keris di 
Singapura,sama sekali tidak menyebut asal muasal senjata itu.   
 Salam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: halim hd halimh...@yahoo.com

Date: Thu, 20 Aug 2009 02:43:25 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup


mosok bahasa indonesia jadi fosil hanya gara-gara
di mall dan hotel internasional misalnya, atau di perusahaan
serta banyak instansi.
yang bisa jadi fosil justeru cara berpikir bahwa bahasa indonesia
itu asli dan lahir dari dirinya sendiri. bahwa sekarang begitu
banyak sengkarut soal penggunaan bahasa asing, memang yaa.
tapi, kita juga gak bisa menolak pengaruh bahasa asing. cuma
yang dibutuhkan, bagaimana menggunakan bahasa asing dengan
selektif.
tapi, orang kita kan merasa bangga kalau cas cis cus seenak
perutnya, supaya lebih gagah.
saya yakin bahasa indonesia akan hidup terus dengan dinamikanya
dan akan muncul beragam slang yang juga akan memperkaya
bahasa nasional kita.
hhd.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik halim hd
disamping populasi orang jawa, jelas juga posisi
suharto punya peranan. dan suharto bukan hanya
sendirian. juga karena harmoko, surono, dan sejumlah
kroco sontoloyo melalui organisasi dalang yang memaenkan
wayang kulit sebagai medium politik kebudayaan, dan itu
didukung oleh teve indo siar. betapa tidak etisnya wayang
untuk siaran nasional.
ada gejala menarik, misalnya di sulsel, pada taon 1980-an
banyak anak yang dilahirkan pada periode itu memakai
nama (bahasa) jawa.
melalui suharto bersama apartus sontoloyonya itu, terjadi
kolonialisme internal, melalui wayang kulit, bahasa jawa
dan juga sudah tentu penguasaan lahan, hph dan juga
pertambangan.
hhd.

--- On Wed, 8/19/09, herisetiono...@yahoo.com.sg herisetiono...@yahoo.com.sg 
wrote:

From: herisetiono...@yahoo.com.sg herisetiono...@yahoo.com.sg
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 19, 2009, 9:08 AM

Saya rasa untuk bahasa Jawa akan berbeda Bang. Penyebabnya bukan karena Suharto 
tetapi karena populasi masyarakat Jawa yang jumlahnya ratusan juta dan tersebar 
dengan berbagai profesi dari pres wapres sultan pedagang pegawai hingga 
pembantu. Temen saya orang padang ketika lulus kuliah di Bandung bukannya 
lancar berbahasa Sunda malah lebih fasih ngomong Jawa.
Meskipun demikian prediksi saya bahasa Jawa yang berkembang ke depan adalah 
bahasa Ngoko karena yang paling simpel.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik Asep Kurniawan
Sekadar info aja: SBI itu amanah UU Sisdiknas, satu propinsi minimal satu 
sekolah SBI.

Salam,




Dari: pudimartini pudimart...@pirus.co.id
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 20 Agustus, 2009 17:21:42
Judul: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

Bagaimana dengan RSBI dan SBI Pak?

yang kepingin kelihatan hebat siapa?
siswanya, ortunya, atau menterinya?
atau presidennya?

Kalau Martabak Inyternational itu mah
jualnya juga pakai bahasa Indoensia
Dr yang memeriksamPrita di Omnni
Internatiuonal juga pakai bhs Indonesia


Zulkifli Harahap wrote:

 Sama dengan mental oma/opa dulu kalau tidak dekat-dekat dengan Belanda 
 tidak afdol. Yang sekarang, kalau sudah nginggris mereka sudah merasa 
 menjadi pemain global. Lihat saja sekolah-sekolah negeri, di setiap 
 gapura ada istilah Inggrisnya. Pernah saya tanya seorang guru yang 
 keluar dari salah satu sekolah seperti ini (SMP) mengapa istilah itu 
 digunakan. Jawabnya untuk membiasakan penggunaan B. Inggris. Sungguh 
 kasihan kau guru!

 Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik halim hd
mas, saya selalu merasa heran kalau ada orang berpendapat
kebudayaan kita dicuri. bagi saya, setiap karya dan khasanah
kebudayaan suatu bangsa adalah milik umat manusia lainnya
juga. jika kita mengagumi dan juga ikut memelihara borobudur,
itu bukan hanya tugas sebagai warga indonesia. tapi juga sebagai
warga dunia. sama halnya dengan pemeliharaan sungai mahakam,
hutan tropis, tarian pakarena (yang beragam itu) di sulsel.
ungkapan kebudayaan kita dicuri membuktikan bahwa kita
sesungguhnya mengangkangi dan seakan-akan hanya diri kita
yang memilikinya.
tentu saja ada bajingan tengik sontoloyo yang menjarah, seperti
pasukan amerika pada waktu penyerangan ke irak, sama seperti
ketika mereka menjarah mesir dan negeri lainnya. tapi, adakah
penjarahan dan pencurian itu bisa terjadi jika tidak ada oerang
dalam? kasus di solo di radya pustaka, membuktikan bahwa
biang pencuri sesungguhnya orang dalam sendiri, orang kita
yang mata duitan.
tapi, ada juga yang mencuri bukahn untuk dijual, tapi di klaim.
itulah yang terjadi pada beberapa naskah di radya pustaka yang
tidak dikembalikan oleh pribadi maupun instansi yang meminjamnya.
dan kenapa pula begitu? karena naskah-naskah klita dilihat dari
perspektif kesaktian, bukan keilmuan, bukan sebagai bahan
kajian, bukan sebagai sumber informasi.
dalam 2-3 tahun terakhir saya dengar banyak penjualan naskah
lama di sulsel, sumsel dan riau kepada pihak malaysia. te3ntu saja,
jika bernar hal itu terjadi, pihak malaysia (pribadi maupun instansi)
tidak etis. tapi yang paling tidak etis dan tidak bermoral adalah
orang kita sendiri: menjual dirinya!!
   

--- On Thu, 8/20/09, atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id wrote:

From: atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 4:32 AM

Mungkin saja berlebihan kl jadi fosil. Tapi memang kondisinya sudah sedemikian 
parah (menurut saya). Boleh2 saja kita menerima pengaruh bahasa luar,tetapi 
jangan sampai kita sendiri kehilangan identitas. Generasi penerus nanti jadi 
bangsa bingung. Saya perhatikan anak2 di Jakarta sekarang sudah mulai kurang 
baik berbahasa Indonesia,tp kl ngomong Inggris lancar. Saya tidak yakin mereka 
bisa menulis dg baik. Bandingkan dg kondisi di Jepang,Cina atau Korea. Jangan 
samakan dg negara Singapura, Hongkong atau Malaysia yg banyak pengaruh bahasa 
luar,karena mereka memang tidak punya identitas sbg bangsa. Pepatah lama 
'Bahasa menunjukkan Bangsa' masih relevan. Kebudayaan kita dicuri oleh bangsa 
yg tidak jelas identitasnya,karena kita memang tidak perduli. Beberapa waktu 
lalu di Dubai,saya baca majalah ttg wisata budaya,ada pameran Keris di 
Singapura,sama sekali tidak menyebut asal muasal senjata itu.                   
                 Salam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik halim hd
numpang nanya, mas, identitas itu apa seeh? apa
kayak ubin ukuran 20x20? sebuah bangsa yang sadar
benar kepada identitasnya adalah bangsa yang sadar
benar akan terjadinya perubahan.
kita memang prihatin dengan penggunaan bahasa
indonesia yang kian buruk. dan hal itu dibutuhkan
perbaikan melalui sisteme pendidikan dan contoh
riil dari kalangan elite.
tapi, kalau kita lalu menyerang bahasa asing,
rasanya nggak fair. bukankah penjadian bahasa
indonesia juga karena ter/di-bentuk dari unsur
bahasa-bahasa asing, seperti sankrit, arab,
persia, india, spanyol, melayu, portugis, cina,
belanda, inggris, perancis, jerman, dan belasan
bahasa lainnya, termasuk bahasa daerah yang
ikut mendukung.
kini kita berhadapan periode transisi bagi pemakai
bahasa indonesia, di mana khususnya melalui
politik ekonomi terjadi perusakan bahasa nasional.
naah, apakah instansi terkait mampu ikut melakukan
kontrol, dans emoga konrtrol itu tidak menjadikan
bentuk polisi bahasa seperti di jaman kolonial:
melayu pasar disingkirkan karena memiliki potensi
riil sebagai pembentuk jaringan sosial alternatif di
dalam gerakan politik.


--- On Thu, 8/20/09, atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id wrote:

From: atriza_...@yahoo.co.id atriza_...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum Kompas Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Thursday, August 20, 2009, 4:32 AM

Mungkin saja berlebihan kl jadi fosil. Tapi memang kondisinya sudah sedemikian 
parah (menurut saya). Boleh2 saja kita menerima pengaruh bahasa luar,tetapi 
jangan sampai kita sendiri kehilangan identitas. Generasi penerus nanti jadi 
bangsa bingung. Saya perhatikan anak2 di Jakarta sekarang sudah mulai kurang 
baik berbahasa Indonesia,tp kl ngomong Inggris lancar. Saya tidak yakin mereka 
bisa menulis dg baik. Bandingkan dg kondisi di Jepang,Cina atau Korea. Jangan 
samakan dg negara Singapura, Hongkong atau Malaysia yg banyak pengaruh bahasa 
luar,karena mereka memang tidak punya identitas sbg bangsa. Pepatah lama 
'Bahasa menunjukkan Bangsa' masih relevan. Kebudayaan kita dicuri oleh bangsa 
yg tidak jelas identitasnya,karena kita memang tidak perduli. Beberapa waktu 
lalu di Dubai,saya baca majalah ttg wisata budaya,ada pameran Keris di 
Singapura,sama sekali tidak menyebut asal muasal senjata itu.                   
                 Salam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik atriza_002
Maaf Pak,   Nasionalisme 
kebablasan maksudnya apa ya? Saya juga menguasai bahasa Inggris,kalau ke luar 
negeri tentu pakai bahasa Inggris. Tapi kalau ke Jepang,Korea atau Cina 
(negara2 paling maju,nasionalis dan berkarakter di Asia) susahnya setengah mati 
cari orang bisa bahasa Inggris. Tenaga ahli mereka kalau bekerja di Indonesia 
tetap saja pakai bahasa mereka,setelah lama di Indonesia baru menguasai 
sedikit2 bahasa Indonesia,jangan harap mereka ngomong pakai bahasa Inggris. 
Paling enak memang bule Inggris,Amerika atau Australia. Meskipun cari makan di 
Indonesia justru orang kita yg berusaha komunikasi pakai bahasa Inggris. Bule2 
yg sudah keliling Indonesia paling2 bisanya apa kabar.
  Masih ingat Sumpah Pemuda?Berbahasa satu bahasa Indonesia...itu 
pemuda2 pendiri bangsa ini yg berpendidikan internasional loh...
 Salam
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: halim hd halimh...@yahoo.com

Date: Thu, 20 Aug 2009 03:13:20
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup


sekiranya saja, yaaa, sekiranya saja dulu para pendiri
nggak kebablasan nasionalismenya, dan sistem
pendidikan kita tidak menolak berbagai bahasa eropa
(belanda, inggris, jerman, perancis, latin) di lembaga
pendidikan, rasanya kita bisa menjadi warga dan bangsa
kritis. melalui berbagai bahasa itu kita bisa membandingkan
kondisi kita, bisa menganalisis sejauh mana bahasa dan
cara berpikir kita.
sayangnya, nasionalisme kebablasan itulah yang ada,
dan penolakan kita kepada berbagai bahasa eropa secara
salah kaprak membuat sistem pendidikan kita kini kian
kepontal-pontal, tunggal langgang. produk dari sistem
pendidikan ini, bisa bahasa inggris hanya cuma jadi kuli
perusahaan asing, dan bukan sebagai pribadi yang punya,
memiliki karakter, martabat.
bayangkan, betapa indahnya para pendiri republik dengan
mereka yang sejamannya yang menyerap sistem pendidikan
kolonial, dan mampu 3-4-5 bahasa asing. pemikiran mereka
sangat kontekstual dan internasional. tentu saja ada warga
yang sok, terutama OKB dengan bahasa belanda pas-pasan
dan selalu pamer di hadapan warga kampung. itu biasa, seperti
yang ikini kita hadapi beta[a OKB orba bukan hanya pamer
bahasa inggris yang blepotan, tapi juga produk industrinya,
yang gak tahunya, hehehe, bikinan cibaduyut atau sidoarjo
(tanggul angin)!
dan bahasa jawa? pasti akan terus bertahan. tentu saja akan
ada perubahan melalui kekeliruan dan juga upaya pencarian
cikal bakal untuk pengayaan khasanahnya.
tapi, mong ngomong, media massa (cetak) bahasa jawa kini
kian merosot, seperti penyebar semangat, jayabaya, yang
konon pernah mencapai seratusan rebu eks. yang menarik,
hehehehe, di selingkungan lembaga tinggi kesenian  di solo,
yang katanya mengajarkan tradisi ber-papa-mami-ria kerap
terdengar dan itu nampaknya dianggap status yang lebih .
jawa memang cem macem, gak seragam. dan itu sehat, dan
kalou nggak begitu bukan jawa namanya, hehehe.
hhd.


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik pudimartini
Maka Pak Asep,
bertanyalah kepada tim penyusun
UU Sisdiknas, bagaimana prosesnya
dan bagaimana hasilnya hingga
menjadi UU. Agar masyarakat tahu.

Kalau di Akutansi dikenal audit,
mungknkah audit dilakukan terhadap
UU dan peraturan kita apakah sesuai
dengan arah dan cita-cita proklamasi
serta UUD 1945. Misal Pendidikan
yang ber-Keadilan Sosial itu yang
bagaimana. Pendidikan yang ber-
Kebangsaan Indoensia itu yang
bagaimana? dst





Asep Kurniawan wrote:
  

 Sekadar info aja: SBI itu amanah UU Sisdiknas, satu propinsi minimal 
 satu sekolah SBI.

 Salam,


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik pudimartini
Kalau muncul di tayangan TV Intermnasional
bahwa budaya Bali, Dayak, Reok Ponorogo, dll
adalah Budaya  Malaysia bagaimana Mas?


halim hd wrote:


 mas, saya selalu merasa heran kalau ada orang berpendapat
 kebudayaan kita dicuri. bagi saya, setiap karya dan khasanah
 kebudayaan suatu bangsa adalah milik umat manusia lainnya
 juga. jika kita mengagumi dan juga ikut memelihara borobudur,
 itu bukan hanya tugas sebagai warga indonesia. tapi juga sebagai
 warga dunia. sama halnya dengan pemeliharaan sungai mahakam,
 hutan tropis, tarian pakarena (yang beragam itu) di sulsel.
 ungkapan kebudayaan kita dicuri membuktikan bahwa kita
 sesungguhnya mengangkangi dan seakan-akan hanya diri kita
 yang memilikinya.
 tentu saja ada bajingan tengik sontoloyo yang menjarah, seperti
 pasukan amerika pada waktu penyerangan ke irak, sama seperti
 ketika mereka menjarah mesir dan negeri lainnya. tapi, adakah
 penjarahan dan pencurian itu bisa terjadi jika tidak ada oerang
 dalam? kasus di solo di radya pustaka, membuktikan bahwa
 biang pencuri sesungguhnya orang dalam sendiri, orang kita
 yang mata duitan.
 tapi, ada juga yang mencuri bukahn untuk dijual, tapi di klaim.
 itulah yang terjadi pada beberapa naskah di radya pustaka yang
 tidak dikembalikan oleh pribadi maupun instansi yang meminjamnya.
 dan kenapa pula begitu? karena naskah-naskah klita dilihat dari
 perspektif kesaktian, bukan keilmuan, bukan sebagai bahan
 kajian, bukan sebagai sumber informasi.
 dalam 2-3 tahun terakhir saya dengar banyak penjualan naskah
 lama di sulsel, sumsel dan riau kepada pihak malaysia. te3ntu saja,
 jika bernar hal itu terjadi, pihak malaysia (pribadi maupun instansi)
 tidak etis. tapi yang paling tidak etis dan tidak bermoral adalah
 orang kita sendiri: menjual dirinya!!


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik atriza_002
Identitas itu menurut saya sebagai pijakan untuk kita bersikap terhadap 
pengaruh dari luar,dan adanya pengakuan dari luar. Seperti banci, kepribadian 
ganda itu kehilangan identitas. Numpang tanya juga Pak, perubahan itu apa? 
Kalau lingkungan kita berubah dari yg hobi olah raga jadi narkoba,apa kita 
harus ikut?saya setuju perubahan kalau konstruktif,bukan destruktif. 

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: halim hd halimh...@yahoo.com

Date: Thu, 20 Aug 2009 10:35:21 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup


numpang nanya, mas, identitas itu apa seeh? apa
kayak ubin ukuran 20x20? sebuah bangsa yang sadar
benar kepada identitasnya adalah bangsa yang sadar
benar akan terjadinya perubahan.
kita memang prihatin dengan penggunaan bahasa
indonesia yang kian buruk. dan hal itu dibutuhkan
perbaikan melalui sisteme pendidikan dan contoh
riil dari kalangan elite.
tapi, kalau kita lalu menyerang bahasa asing,
rasanya nggak fair. bukankah penjadian bahasa
indonesia juga karena ter/di-bentuk dari unsur
bahasa-bahasa asing, seperti sankrit, arab,
persia, india, spanyol, melayu, portugis, cina,
belanda, inggris, perancis, jerman, dan belasan
bahasa lainnya, termasuk bahasa daerah yang
ikut mendukung.
kini kita berhadapan periode transisi bagi pemakai
bahasa indonesia, di mana khususnya melalui
politik ekonomi terjadi perusakan bahasa nasional.
naah, apakah instansi terkait mampu ikut melakukan
kontrol, dans emoga konrtrol itu tidak menjadikan
bentuk polisi bahasa seperti di jaman kolonial:
melayu pasar disingkirkan karena memiliki potensi
riil sebagai pembentuk jaringan sosial alternatif di
dalam gerakan politik.





=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-20 Terurut Topik pudimartini
Karena orang Jepang akan ngomong
melah untuk maksud merah :-)


atriza_...@yahoo.co.id wrote:


 Maaf Pak, Nasionalisme kebablasan maksudnya apa ya? Saya juga
 menguasai bahasa Inggris,kalau ke luar negeri tentu pakai bahasa
 Inggris. Tapi kalau ke Jepang,Korea atau Cina (negara2 paling
 maju,nasionalis dan berkarakter di Asia) susahnya setengah mati cari
 orang bisa bahasa Inggris. Tenaga ahli mereka kalau bekerja di
 Indonesia tetap saja pakai bahasa mereka,setelah lama di Indonesia
 baru menguasai sedikit2 bahasa Indonesia,jangan harap mereka ngomong
 pakai bahasa Inggris. Paling enak memang bule Inggris,Amerika atau
 Australia. Meskipun cari makan di Indonesia justru orang kita yg
 berusaha komunikasi pakai bahasa Inggris. Bule2 yg sudah keliling
 Indonesia paling2 bisanya apa kabar. Masih ingat Sumpah
 Pemuda?Berbahasa satu bahasa Indonesia...itu pemuda2 pendiri bangsa
 ini yg berpendidikan internasional loh... Salam
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!


[Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-19 Terurut Topik Agus Hamonangan
http://oase.kompas.com/read/xml/2009/08/19/20082486/Bahasa.Jawa.Akan.Tetap.Hidup..


SOLO, KOMPAS.com - Kekhawatiran berbagai kalangan bahwa bahasa Jawa akan hilang 
atau mati dianggap tidak cukup beralasan. Bahasa Jawa, begitu pula kebudayaan 
Jawa, akan tetap hidup selama masyarakat budaya Jawa ada.

Bentuk dan ekspresi bahasa Jawa itu dari masa ke masa selalu berubah, karena 
kebudayaan Jawa pada dasarnya memiliki sifat relativitas yang tinggi. Tata 
nilai dalam kebudayaan Jawa ini merupakan roh yang akan membuatnya tetap 
lestari, sekalipun dalam proses pewarisannya harus selalu menyesuaikan dengan 
kondisi zamannya.

Demikian benang merah yang bisa ditarik dari Seminar Kebudayaan Jawa Masa Depan 
Aksara dan Bahasa Jawa di Balai Soedjatmoko Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/8). 
Seminar menghadirkan budayawan Arswendo Atmowiloto, MT Arifin, Ratna Saktimulya 
dan Sucipto Hadi Purnomo.

Menurut Sucipto Hadi Purnomo, pengajar pada Jurusan Sastra Daerah Fakultas 
Sastra dan Bahasa Universitas Negeri Semarang, kebudayaan Jawa pada dasarnya 
memiliki sifat momong (asuh), momot (muat) , dan momor (campur), yang intinya 
terbuka pada kebudayaan lain tetapi selanjutnya terjadi proses melebur dan 
mengembangkan.

Arswendo Atmowiloto mengatakan, bahasa dan sastra Jawa pada hakikatnya telah 
habis ketika aksara Jawa diganti aksara Latin. Namun, dirinya masih optimistik 
bahasa Jawa akan tetap lestari bila dibandingkan dengan bahasa pada etnis-etnis 
lain di Indonesia yang mengalami fenomena serupa dewasa ini.

Menurut dia, bahasa Jawa akan tetap eksis karena kebudayaan Jawa memiliki 
kekuatan luar biasa yang antara lain tercermin lewat idiom-idiom atau 
ajaran-ajaran hidup yang meresap dalam kehidupan masyarakat, seperti 
manunggaling kawula-Gusti atau Gusti Allah ora sare sebagai konsep 
spiritualisme yang amat humanis dan tak ada pada bangsa lain.

Ia juga menunjuk keberhasilan Sultan Agung (1593-1645) yang mengawinkan 
kalender Hijriah dan kalender Jawa sebagai contoh kejeniusan orang Jawa . Dalam 
pandangan dia, mitos Nyai Roro Kidul yang hidup di masyarakat Jawa tidak lagi 
penting apakah benar-benar ada atau tidak, namun mitos itu telah menjadi 
kekuatan idiom bagi orang Jawa.

Mengikuti wacana di kalangan sastrawan Jawa, menurut MT Arifin, bahasa Jawa 
nampaknya akan menjadi bahasa kelangenan atau antik. Bahasa Jawa terbukti tidak 
bisa menjadi bahasa ilmiah. Kalaupun masih digunakan, bahasa Jawa hanya 
digunakan untuk komunikasi sehari-hari terutama di masyarakat tingkat bawah. 
Sedangkan aksara Jawa lebih digunakan untuk membaca karya-karya lama, paparnya.

Dalam pandangan Ratna Saktimulya, pengajar di Fakultas Ilmu Budaya UGM 
Yogyakarta, untuk mengajarkan aksara dan bahasa Jawa nampaknya diperlukan 
sistem pemaksaan namun juga disertai kesabaran ekstra. Di masa depan, bentuk 
bahasa Jawa akan berbeda dari yang sekarang. Mungkin campur antara bahasa Jawa 
dan Indonesia. Itu semua tergantung bagaimana kita mengawal dan 
mengendalikannya, ujar Sakti. 

ASA 



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-19 Terurut Topik Zulkifli Harahap
Pengindonesiaan menyeluruh yang dilakukan oleh Soeharto telah membuat Bahasa 
Batak Angkola di Padangsidimpuan telah bercampur-baur dengan Bahasa Indonesia. 
Keluarga di sana sebagian besar sudah berbahasa Indonesia. Buku-buku bacaan 
bahasa daerah sudah lama dibuang dari perpustakaan sekolah. Kata guru SD yang 
saya hubungi, buku-buku tersebut dibuang karena sudah tidak digunakan lagi 
karena pada waktu itu bahasa daerah telah dihilangkan.

Zul

--- On Wed, 8/19/09, Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id wrote:

From: Agus Hamonangan agushamonan...@yahoo.co.id
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 19, 2009, 7:41 AM






 





  http://oase. kompas.com/ read/xml/ 2009/08/19/ 20082486/ 
Bahasa.Jawa. Akan.Tetap. Hidup..



SOLO, KOMPAS.com - Kekhawatiran berbagai kalangan bahwa bahasa Jawa akan hilang 
atau mati dianggap tidak cukup beralasan. Bahasa Jawa, begitu pula kebudayaan 
Jawa, akan tetap hidup selama masyarakat budaya Jawa ada.



Bentuk dan ekspresi bahasa Jawa itu dari masa ke masa selalu berubah, karena 
kebudayaan Jawa pada dasarnya memiliki sifat relativitas yang tinggi. Tata 
nilai dalam kebudayaan Jawa ini merupakan roh yang akan membuatnya tetap 
lestari, sekalipun dalam proses pewarisannya harus selalu menyesuaikan dengan 
kondisi zamannya.



Demikian benang merah yang bisa ditarik dari Seminar Kebudayaan Jawa Masa Depan 
Aksara dan Bahasa Jawa di Balai Soedjatmoko Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/8). 
Seminar menghadirkan budayawan Arswendo Atmowiloto, MT Arifin, Ratna Saktimulya 
dan Sucipto Hadi Purnomo.



Menurut Sucipto Hadi Purnomo, pengajar pada Jurusan Sastra Daerah Fakultas 
Sastra dan Bahasa Universitas Negeri Semarang, kebudayaan Jawa pada dasarnya 
memiliki sifat momong (asuh), momot (muat) , dan momor (campur), yang intinya 
terbuka pada kebudayaan lain tetapi selanjutnya terjadi proses melebur dan 
mengembangkan.



Arswendo Atmowiloto mengatakan, bahasa dan sastra Jawa pada hakikatnya telah 
habis ketika aksara Jawa diganti aksara Latin. Namun, dirinya masih optimistik 
bahasa Jawa akan tetap lestari bila dibandingkan dengan bahasa pada etnis-etnis 
lain di Indonesia yang mengalami fenomena serupa dewasa ini.



Menurut dia, bahasa Jawa akan tetap eksis karena kebudayaan Jawa memiliki 
kekuatan luar biasa yang antara lain tercermin lewat idiom-idiom atau 
ajaran-ajaran hidup yang meresap dalam kehidupan masyarakat, seperti 
manunggaling kawula-Gusti atau Gusti Allah ora sare sebagai konsep 
spiritualisme yang amat humanis dan tak ada pada bangsa lain.



Ia juga menunjuk keberhasilan Sultan Agung (1593-1645) yang mengawinkan 
kalender Hijriah dan kalender Jawa sebagai contoh kejeniusan orang Jawa . Dalam 
pandangan dia, mitos Nyai Roro Kidul yang hidup di masyarakat Jawa tidak lagi 
penting apakah benar-benar ada atau tidak, namun mitos itu telah menjadi 
kekuatan idiom bagi orang Jawa.



Mengikuti wacana di kalangan sastrawan Jawa, menurut MT Arifin, bahasa Jawa 
nampaknya akan menjadi bahasa kelangenan atau antik. Bahasa Jawa terbukti tidak 
bisa menjadi bahasa ilmiah. Kalaupun masih digunakan, bahasa Jawa hanya 
digunakan untuk komunikasi sehari-hari terutama di masyarakat tingkat bawah. 
Sedangkan aksara Jawa lebih digunakan untuk membaca karya-karya lama, paparnya.



Dalam pandangan Ratna Saktimulya, pengajar di Fakultas Ilmu Budaya UGM 
Yogyakarta, untuk mengajarkan aksara dan bahasa Jawa nampaknya diperlukan 
sistem pemaksaan namun juga disertai kesabaran ekstra. Di masa depan, bentuk 
bahasa Jawa akan berbeda dari yang sekarang. Mungkin campur antara bahasa Jawa 
dan Indonesia. Itu semua tergantung bagaimana kita mengawal dan 
mengendalikannya,  ujar Sakti. 



ASA 




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-19 Terurut Topik herisetiono004
Saya rasa untuk bahasa Jawa akan berbeda Bang. Penyebabnya bukan karena Suharto 
tetapi karena populasi masyarakat Jawa yang jumlahnya ratusan juta dan tersebar 
dengan berbagai profesi dari pres wapres sultan pedagang pegawai hingga 
pembantu. Temen saya orang padang ketika lulus kuliah di Bandung bukannya 
lancar berbahasa Sunda malah lebih fasih ngomong Jawa. 
Meskipun demikian prediksi saya bahasa Jawa yang berkembang ke depan adalah 
bahasa Ngoko karena yang paling simpel. 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Zulkifli Harahap zulk_...@yahoo.com

Date: Wed, 19 Aug 2009 08:09:44 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup


Pengindonesiaan menyeluruh yang dilakukan oleh Soeharto telah membuat Bahasa 
Batak Angkola di Padangsidimpuan telah bercampur-baur dengan Bahasa Indonesia. 
Keluarga di sana sebagian besar sudah berbahasa Indonesia. Buku-buku bacaan 
bahasa daerah sudah lama dibuang dari perpustakaan sekolah. Kata guru SD yang 
saya hubungi, buku-buku tersebut dibuang karena sudah tidak digunakan lagi 
karena pada waktu itu bahasa daerah telah dihilangkan.

Zul




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-19 Terurut Topik KOBAR
Satunggiling pasrawungan wonten lelampahan ingkang mboten mranani ing
penggalih, Pramilo dhalem nyenyuwun agunging pangaksami...monggo sami
Mangayubagyo ing sasie Suci Romadhon 1430 H...Mugi-mugi saged dados
aken BERKAH..lan BAROKAH dumateng kito sedoyo.AMIEN3X...YRA


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-19 Terurut Topik pudimartini
Pak Zul,
Soeharto membaca Bhinneka Tunggal Ika
sebagai Ika Tunggal Bhinneka. Sehingga
yang berebda harus diseragamkan, bahkan
pagfar desapubn harus sama, sepatu
(untungnay batal) harus sama, dst. Seragam
sekolah yang kini dikeluhan kan berasal dari
sana juga. Demikian pula penghilangan
peran tetua, kepala suku, dsb dan digantikan
oleh Babinsa atas nama Trilogi Pembangunan
yang mengutamakan Stabilitas Politik.

Beberapa diksusi menunjukkan bahwa
Bata adalah suku bangsa Indoensia yang
paling bertahan kekerabatannya. Paling
tidak dalam berbnagaimpertyemuan yang
saya ikuti, peranan tetua Batak itu masih
disegani oleh generasi mduanya, sebandel
apapun mereka. Itu mewarnai bangsa ini.

Muatan lokal di Pendidikan Batak jangan
hanya spoal bahasa Pak, juga soal Budaya,
sejarah Batak, dst agar estafet budaya itu
bukan hanya terjadi di sekolah tetapi juga
di keluarga. Jadikan setiap suku bansga ini
cerdas sejak dini dengan mengusasi dua
bahasa sekaligus. Bahasa lokal dan Bhs
Nasional.

Nah siapa yang harus mengurus hal ini?
Lagi, kalau Dep Pendidikan dipisahkan
dari Kebudayaan begini jadinya karena
dept Kebudayaan menjadi satu dengan
Dept Pariwisata dan Kebudayaan menjadi
komoditi Pariwisata.

Kata kunci : Pendidikan di Sekolah, Keluarga,
dan Masyarakat.


Zulkifli Harahap wrote:
  

 Pengindonesiaan menyeluruh yang dilakukan oleh Soeharto telah membuat 
 Bahasa Batak Angkola di Padangsidimpuan telah bercampur-baur dengan 
 Bahasa Indonesia. Keluarga di sana sebagian besar sudah berbahasa 
 Indonesia. Buku-buku bacaan bahasa daerah sudah lama dibuang dari 
 perpustakaan sekolah. Kata guru SD yang saya hubungi, buku-buku 
 tersebut dibuang karena sudah tidak digunakan lagi karena pada waktu 
 itu bahasa daerah telah dihilangkan.

 Zul


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-19 Terurut Topik pudimartini
Mas Heri,
Saya setuju, bukan Soeharto
penyebabnya, karena bahkan Soeharto
dikritik telah menggunakannya dengan
cara yangh salah oleh Paku Alam VIII
dan HB X  pada saat Pisowanan Ageng 1998

Pada suatu saat di sebuah acara kami
berdiskusi mengenai maslaah bhs itu
dengan beberpa alumni dari ITB, IPB,
dan UGM. Mereka berasal dari luar
daerah semua. Ada kecenderungan
umum kalau Mhs berasal dari luar
daerah kuliah di UGM mereka lancar
berbahasa Jawa, namun kenapa
kecenderungan yang sama, yaitu lancar
berbicara Suinda tidak terjadi di ITB dan IPB?

salam

herisetiono...@yahoo.com.sg wrote:
 Saya rasa untuk bahasa Jawa akan berbeda Bang. Penyebabnya bukan karena 
 Suharto tetapi karena populasi masyarakat Jawa yang jumlahnya ratusan juta 
 dan tersebar dengan berbagai profesi dari pres wapres sultan pedagang pegawai 
 hingga pembantu. Temen saya orang padang ketika lulus kuliah di Bandung 
 bukannya lancar berbahasa Sunda malah lebih fasih ngomong Jawa.
 Meskipun demikian prediksi saya bahasa Jawa yang berkembang ke depan adalah 
 bahasa Ngoko karena yang paling simpel.


 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT


Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-19 Terurut Topik atriza_002
Setuju, apa argumentasinya kebudayaan dipisahkan dari departemen pendidikan dan 
digabung dengan pariwisata?kalau tidak salah sejak presidennya Gus Dur,apakah 
kebudayaan itu dianggap cuma hiburan atau tontonan?apakah sedangkal itu makna 
kebudayaan?   Ngomong2 soal bahasa,bahasa Indonesia saja mungkin 
sebentar lagi jadi fosil.Di mall,perumahan,gedung perkantoran,sekolah2 semua 
pakai istilah bahasa Inggris. Pasar2 mini di kampung2 saja pakai istilah 
Inggris. Kayaknya gak afdol kalau gak pakai bahasa asing. Apa perlu pakai 
aturan seperti zaman Orba,dilarang pakai istilah asing? 
  -Tz-
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: pudimartini pudimart...@pirus.co.id

Date: Thu, 20 Aug 2009 08:10:56 
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup


Pak Zul,
Soeharto membaca Bhinneka Tunggal Ika
sebagai Ika Tunggal Bhinneka. Sehingga
yang berebda harus diseragamkan, bahkan
pagfar desapubn harus sama, sepatu
(untungnay batal) harus sama, dst. Seragam
sekolah yang kini dikeluhan kan berasal dari
sana juga. Demikian pula penghilangan
peran tetua, kepala suku, dsb dan digantikan
oleh Babinsa atas nama Trilogi Pembangunan
yang mengutamakan Stabilitas Politik.

Beberapa diksusi menunjukkan bahwa
Bata adalah suku bangsa Indoensia yang
paling bertahan kekerabatannya. Paling
tidak dalam berbnagaimpertyemuan yang
saya ikuti, peranan tetua Batak itu masih
disegani oleh generasi mduanya, sebandel
apapun mereka. Itu mewarnai bangsa ini.

Muatan lokal di Pendidikan Batak jangan
hanya spoal bahasa Pak, juga soal Budaya,
sejarah Batak, dst agar estafet budaya itu
bukan hanya terjadi di sekolah tetapi juga
di keluarga. Jadikan setiap suku bansga ini
cerdas sejak dini dengan mengusasi dua
bahasa sekaligus. Bahasa lokal dan Bhs
Nasional.

Nah siapa yang harus mengurus hal ini?
Lagi, kalau Dep Pendidikan dipisahkan
dari Kebudayaan begini jadinya karena
dept Kebudayaan menjadi satu dengan
Dept Pariwisata dan Kebudayaan menjadi
komoditi Pariwisata.

Kata kunci : Pendidikan di Sekolah, Keluarga,
dan Masyarakat.




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-19 Terurut Topik pudimartini
Jaman Orla,
laranagan atau penegasan pelarangan
penggunaan Bhs Belanda karena ada
sekelompok masya rakat yang merasa
lebih kelihatan hebat bila bisa memakai
Bhs Belanda.

Di kampanye kemarin, di acara Tribute to
Indoensia Metro, PS mengkritik pemnggnaan
istilah itu, kenapa tdk memakai Bhs Indonesia.
Siapa yang paling banyak memakai Bhs Inggris?

Kini, seperti kejatian bangsa ini, dibutuhkan
pemimpin yang Ing Ngarso Sung Tulodho
atau didepan bisa memberi suri tauladan

BERKEPRIBADIAN DALAM KEBUDAYAAN

Jangan jadikan budaya bangsa sebagai
komoditas pariwisata, jadikan budaya
bangsa sebagaiu keunikan bangsa yang
lestari dan menjadi daya arik bangsa lain
untuk melihat dan mempelajarinya.

Lihat fakta-fakta berikut yang berupa kesaksian :
ketika budaya bukan komoditas pariwisata

How Gamelan Music Has Influenced Me as a Music Therapist – A Personal 
Account
http://www.voices.no/mainissues/mi40006000201.html

Can creativity help to cut crime?
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/7850971.stm

Semoga para pemimpin kita cepat sadar
akan kesalahannya dan diampuni dosanya

BERKEPRIBADIAN DALAM KEBUDAYAAN




atriza_...@yahoo.co.id wrote:
 Setuju, apa argumentasinya kebudayaan dipisahkan dari departemen pendidikan 
 dan digabung dengan pariwisata?kalau tidak salah sejak presidennya Gus 
 Dur,apakah kebudayaan itu dianggap cuma hiburan atau tontonan?apakah 
 sedangkal itu makna kebudayaan?   Ngomong2 soal bahasa,bahasa 
 Indonesia saja mungkin sebentar lagi jadi fosil.Di mall,perumahan,gedung 
 perkantoran,sekolah2 semua pakai istilah bahasa Inggris. Pasar2 mini di 
 kampung2 saja pakai istilah Inggris. Kayaknya gak afdol kalau gak pakai 
 bahasa asing. Apa perlu pakai aturan seperti zaman Orba,dilarang pakai 
 istilah asing?   -Tz-
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!




=
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://koran.kompas.com/ , 
http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke 
anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonan...@gmail.com agushamonan...@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: forum-pembaca-kompas-subscr...@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:forum-pembaca-kompas-dig...@yahoogroups.com 
mailto:forum-pembaca-kompas-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
forum-pembaca-kompas-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup

2009-08-19 Terurut Topik Yuliati Soebeno
Semanten ugi kawulo, ngaturaken sugeng siam ing wulan suci Romadhon 1430 H, lan 
makaten ugi nyuwun gunging pangaksami. Mugio sadoyo dipun ayomi ingkang Kuwoso. 
Amin
 
Sumonggo,
Yuli

--- On Wed, 8/19/09, KOBAR miko_ak...@yahoo.co.id wrote:


From: KOBAR miko_ak...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Bahasa Jawa Akan Tetap Hidup
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 19, 2009, 2:15 PM


  



Satunggiling pasrawungan wonten lelampahan ingkang mboten mranani ing
penggalih, Pramilo dhalem nyenyuwun agunging pangaksami.. .monggo sami
Mangayubagyo ing sasie Suci Romadhon 1430 H...Mugi-mugi saged dados
aken BERKAH..lan BAROKAH dumateng kito sedoyo.AMIEN3X. ..YRA
















  

[Non-text portions of this message have been removed]