Re: [ FUPM-EJIP ] Bersarnya Dosa Riba
Ass Wr Wb ini ada sebuah tanggapan dari teman kita, : Ada hal yang memang perlu dikritisi dari pelaksanaan bank syariah yang ada selama ini. Kalau kita teliti lebih lanjut tentang salah satu contoh pelaksanaan produk dari bank syariah, misal : ba'i al murabahah (jual beli keuntungan). Produk ini intinya seperti di bawah ini : Seseorang yang butuh untuk membeli sesuatu (misal mobil) datang kepada sebuah Bank syariah, lalu mengatakan : Saya ingin membeli sebuah mobil Avanza (misalnya) yang dijual di dealer si anu, dengan harga 100 juta rupiah, kemudian perwakilan bank tersebut menulis akad jual beli antara dia dengan orang yang hendak membeli, perwakilan bank syariah ini mengatakan : Saya akan jual kepadamu mobil tersebut dengan harga 110 juta untuk jangka waktu 2 tahun. Maka perwakilan Bank tersebut menjual mobil tersebut sebelum dia memilikinya. Kemudian perwakilan tersebut akan memberikan kepada orang yang ingin membeli itu sejumlah uang seharga mobil dengan mengatakan : Pergilah dan belilah mobil tersebut. Dan perwakilan bank syariah tersebut tetap dikantornya, tidak pergi kepemilik showroom (dealer) mobil. Ini adalah suatu kasus bai murabahah yang paling sering terjadi di bank syariah. Maka hal diatas sesungguhnya tidak diperbolehkan oleh hukum syara', karena : Bank syariah telah menjual kepada nasabah sesuatu yang belum dimilikinya (qadl), sehingga dalam kasus ini pihak bank syariah sebenarnya hanya mem-bunga-kan uangnya saja, karena akad murabahah-nya tidak pernah terjadi. Yang dimaksud dengan akad murabahah adalah dimana terjadi ijab qabul (serah terima) antara sesuatu yang hendak dijual dari penjual kepada sang pembeli, akan tetapi dalam akad bai murabahah diatas yang terjadi adalah kasus peminjaman uang untuk pembelian mobil (saja) dan bank memperoleh keuntungan dari peminjaman uang itu, dan ini disebut riba. Demikian penjelasannya, afwan kalau sangat tidak memuaskan. Wass Wr Wb Abu Farah === Assalamu'alaikum Akh Daryono, ana jadi teringat dengan Bank Syariah. Sebagian saudara kita menganggap Bank Syariah sebagai solusi untuk menghindari riba, tapi sebagian lagi masih menganggap bidang bisnisnya masih ada yang bersentuhan dengan riba, mana yang benar nih. Wassalamu'alaikum -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Daryono Sent: Friday, July 20, 2007 4:32 PM To: Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP Subject: Bersarnya Dosa Riba Bersarnya Dosa Riba http://www.hizbut-tahrir.or.id/al-waie/index.php/2007/07/02/bersarnya-dosa-riba/ « ? ??? ??? ?? ? ???» Riba itu memiliki 73 pintu. Yang paling ringan (dosanya) adalah seperti seseorang yang mengawini ibunya. (HR al-Hakim dan al-Baihaqi). Al-Hakim meriwayatkan hadis di atas di dalam Al-Mustadrak dari Abu Bakar bin Ishaq dan Abu Bakar bin Balawaih; keduanya dari Muhammad bin Ghalib, dari Amru bin Ali dari Ibn Abi 'Adi, dari Syu'bah, dari Zaid dari Ibrahim, dari Masruq, dan dari Abdullah bin Mas'ud. Al-Hakim berkomentar, Hadis ini sahih menurut syarat al-Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak mengeluarkannya. Al-Minawi menukil di dalam Faydh al-Qadîr, bahwa al-Hafizh al-'Iraqi berkata (tentang hadits di tas), Sanadnya sahih. Adapun al-Baihaqi meriwayatkan hadis di atas di dalam Su'ab al-Imân dari Abu Abdillah al-Hafizh, dari Abu Bakar bin Ishaq, dari Muhammad bin Ghalib dari Amarah bin Ali, dari Ibn Abi Adi, dari Syu'bah, dari Zubaid dari Ibrahim, dari Masruq, dan dari Abdullah bin Mas'ud. Hadis yang semakna juga diriwayatkan oleh Ibn al-Jarud dalam Al-Muntaqâ; Ibn Abi Syaibah dalam Mushannaf Ibn Abi Syaybah; Abd ar-Razaq dalam Mushannaf Abd ar-Razâq; Abu Nu'aim al-Ashbahani dalam Ma'rifah ash-Shahâbah; Ibn Abi Dunya di dalam Dzam al-Ghîbah wa an-Namîmah; dan yang lain. Makna Hadis Kata ar-ribâ maksudnya adalah itsm ar-ribâ (dosa riba). Menurut ath-Thayibi, penetapan makna tersebut merupakan keniscayaan agar sejalan dengan makna kalimat: aysaruhâ mitslu an yankiha Kata bâb[an] maknanya adalah hûban (dosa). Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Nabi saw. bersabda: « ?? ??? ??? ? ???» Riba itu (ada) 70 dosa. Yang paling ringan adalah (seperti) seorang laki-laki yang menikahi ibunya sendiri (HR Ibn Majah, al-Baihaqi, Ibn Abi Syaibah dan Ibn Abi Dunya). Kata hûb[an] artinya adalah al-itsm wa adz-dzunûb (dosa). Kata 73 itu-dalam riwayat lainnya dinyatakan 70, 72 dan 63-tidak menyatakan batasan jumlah tertentu, melainkan menunjukkan arti: banyak jenis dan tingkatannya. Karena iru, hadis di atas bisa dimaknai bahwa dosa riba banyak macam dan tingkatannya. Yang paling rendah adalah seperti
[ FUPM-EJIP ] Fwd: SILATURAHMI AKBAR
X-Original-To: [EMAIL PROTECTED] Delivered-To: [EMAIL PROTECTED] X-Sender: [EMAIL PROTECTED] X-Mailer: QUALCOMM Windows Eudora Version 5.0 Date: Mon, 23 Jul 2007 11:57:19 +0700 To: Gusti [EMAIL PROTECTED] From: Subhan [EMAIL PROTECTED] Subject: SILATURAHMI AKBAR Cc: Ahmad Sobirin [EMAIL PROTECTED], abu Anin [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Kiyai Taufik [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Kiyai Nur [EMAIL PROTECTED], Lagiyono [EMAIL PROTECTED], mumuh wiratehnik [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Sri Sulistiowati [EMAIL PROTECTED], Rina Sudarwati [EMAIL PROTECTED], Rudi [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], nur WD [EMAIL PROTECTED], hans [EMAIL PROTECTED], Fatonah [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Infantri [EMAIL PROTECTED], Apriyadi [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Surita [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Novi R [EMAIL PROTECTED], Fitriah Yulianah [EMAIL PROTECTED], Sapto Kuncoro [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Lisa Y [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Diana Rostika [EMAIL PROTECTED], Nanang [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Umiyati [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Suwandi [EMAIL PROTECTED], H. Mubaroq [EMAIL PROTECTED]Ali Wahyudi [EMAIL PROTECTED], PUK NAIS [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuhu Ikhwan dan akhwat yang semoga ALLAH 'Azza wa Jalla melimpahkan hidayahNYA kepada kita semua, ada informasi kajian yang insya Alloh berguna bagi kita semua . Silahkan klik di attachment . Demikian informasinya, semoga bermanfa'at dan kalau berkenan untuk diinformasikan ke ikhwan dan akhwat lainnya Terima kasih Subhan ( Abu Fahmi ) Wassalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuhu SILATURRAHMI AKBAR.doc Description: MS-Word document Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED]
[ FUPM-EJIP ] Rezeki dan ajal
Rezeki dan Ajal Kosongkanlah fikiranmu untuk suatu tujuan yang diperintahkan kepadamu dan janganlah kamu sibukkan fikiranmu tentang sesuatu yang sudah dijamin bagimu, karena rezeki dan ajal itu merupakan pasangan yang telah dijamin. Selagi ajal masih ada, maka rezekipun tetap akan datang. Jika dengan hikmah Allah suatu jalan dipalang dihadapanmu, maka dengan rahmat-Nya Dia akan membuka jalan lain bagimu yang lebih bermanfaat dari jalan pertama. Perhatikanlah keadaan janin di dalam kandungan, yang makanannya (berupa darah) berasal dari satu jalan, yaitu tali pusar. Ketika janin sudah keluar dari rahim ibu, jalan itu diputus. Allah membuka dua jalan baginya dan memberikan rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari pada jalan yang pertama, yaitu berupa susu murni dan bersih. Jika masa persusuan sudah sempurna dan dua jalan ini diputus lewat penyapihan, maka Allah membuka baginya empat jalan yang sempurna dari dua jalan sebelumnya, yaitu berupa dua makanan dan dua minuman. Dua makanan itu berasal dari hewan dan tumbuhan; dua minuman dari air dan susu, yang memberikan tambahan sangat positif dan bermanfaat. Jika sudah mati, maka jalan-jalan ini pun terputus. Tetapi Allah membuka baginya delapan jalan, kalau memang dia termasuk orang yang berbahagia, yaitu pintu-pintu surga yang jumlahnya ada delapan, dia dapat masuk dari pintu manapun yang dikehendakinya. Begitulah Allah SWT, yang tidak menghalangi sesuatu bagi hamba-Nya yang mukmin melainkan Dia mendatangkan sesuatu yang lebih baik dan lebih bermanfaat. Yang demikian ini tidak diperuntukkan bagi selain orang mukmin. Allah tidak memberikannya, sekalipun bagimu amat kecil dan remeh, terlebih lagi bagian yang lebih tinggi dan berharga. Karena kebodohan hamba tentang hal-hal yang lebih bermanfaat bagi dirinya, karena kebodohannya tentang kemurahan Allah, hikmah dan kasih sayang-Nya, maka dia tidak mengetahui perbedaan antara apa yang ditahan dan apa yang di simpan baginya. Perhatiannya hanya tertuju kepada kesenangan yang ada di dunia, sekalipun sebenarnya itu sangat hina. Tidak memperhatikan kesenangan akhirat, sekalipun itu sangat berharga. Andaikan hamba (kita) bersikap objektif terhadap Allah, lalu apa alasannya untuk tidak bersikap seperti itu, tentu kita akan mengetahui bahwa karunia Allah yang seharusnya dilimpahkan kepada kita. Namun karunia itu masih ditangguhkan dan disimpan bagi kita, jauh lebih besar dari pada karunia yang dianugerahkan kepada kita di dunia. Ibnul Qayyim Al Jauziyah (Fawa'idul Fawaid, Bab Aqidah dan Tauhid) Kematian sebagai Pemutus Kenikmatan Berbicara tantang taubat, ternyata kita bisa mendapatkan perintang taubat, yaitu menganggap kematian masih lama datangnya. Ini merupakan bencana, dan sedikit sekali orang yang bisa selamat darinya. Oleh karena itu cara penyembuhannya ialah dengan mengingat mati. Rasulullah saw memberi nasehat seperti itu dalam sabdanya, Banyak-banyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian (Ditakhrij At Tirmidzi, An Nasa'i dan Ibnu Majah) Mati harus selalu diingat. Ini merupakan hakikat yang justru dihindari manusia. Mereka berusaha menepisnya dari pikiran dan hati. Mereka hidup hari ini tanpa mau memikirkan hari esok, tanpa mau memikirkan saat kematiannya dan bagaimana hidupnya kelak diakhirat kelak. Bahkan banyak para khatib dan da'i pada jaman sekarang yang ikut-ikut tidak mau menyinggung hakikat ini, tidak mau mengingatkan masalah akhirat, kematian dan kehidupan sesudahnya. Mereka lebih banyak barbicara tentang problem sosial dan apa yang sedang dihadapi manusia. Memang itu boleh-boleh saja. Tetapi bukan berarti mereka boleh melalaikan hakikat rohani ini. Yang paling prinsip, manusia dilahirkan untuk mati. Mereka dilahirkan untuk mati, membangun untuk musnah, dan semua diantara akan menjadi tanah. Oleh karena itu, kematian harus selalu diingatkan. Al Imam Al Ghazali membuat uraian diakhir Rub'ul Munjiyat dalam bukunya Al Ihya 'Ulummuddin, dengan judul ; Mengingat Mati dan Sesudahnya. Dibagian awal uraiannya dia berkata, Sungguh tepat jika mengharap mati sebagai tempat jatuhnya, mengingat tanah sebagai tempat tidurnya, belatung yang menghampirinya, Mungkar dan Nakir yang mendampinginya, kuburan bagai tempat tinggalnya, perut bumi sebagai tempat bersemayamnya, hari kiamat sebagai tempat yang dijanjikan kepadanya, surga atau neraka sebagai tempat kembalinya, agar dia tidak lagi mempunyai pikiran kecuali kematian, tidak mengingat kecuali mengingat kematian, tidak membuat persiapan kecuali untuk menghadap ajalnya,tidak melongok kecuali kepada kematian,tidak ada perhatian kecuali kepadanya dan tidak ada penantian kecuali menantinya. Mengingat kematian bisa membersihkan hati dari karat kelalaian dan kekerasan, sebagaimana yang disebutkan dalam hadist Nabi saw, beliau bersabda : sesungguhnya hati itu bisa berkarat seperti besi yang berkarat. Ada yang bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana cara membersihkannya ?. Beliau menjawab,
Re: [ FUPM-EJIP ] Fwd: SILATURAHMI AKBAR
Jazakallah Abu Fahmi atas infonya, Tapi info dari teman saya silaturahmi di JITC Jakarta Utara tgl 5 Agustus, mohon informasinya. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmad Shobirin Sent: Monday, July 23, 2007 3:31 PM To: fupm-ejip@usahamulia.net Subject: [ FUPM-EJIP ] Fwd: SILATURAHMI AKBAR X-Original-To: [EMAIL PROTECTED] Delivered-To: [EMAIL PROTECTED] X-Sender: [EMAIL PROTECTED] X-Mailer: QUALCOMM Windows Eudora Version 5.0 Date: Mon, 23 Jul 2007 11:57:19 +0700 To: Gusti [EMAIL PROTECTED] From: Subhan [EMAIL PROTECTED] Subject: SILATURAHMI AKBAR Cc: Ahmad Sobirin [EMAIL PROTECTED], abu Anin [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Kiyai Taufik [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Kiyai Nur [EMAIL PROTECTED], Lagiyono [EMAIL PROTECTED], mumuh wiratehnik [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Sri Sulistiowati [EMAIL PROTECTED], Rina Sudarwati [EMAIL PROTECTED], Rudi [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], nur WD [EMAIL PROTECTED], hans [EMAIL PROTECTED], Fatonah [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Infantri [EMAIL PROTECTED], Apriyadi [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Surita [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Novi R [EMAIL PROTECTED], Fitriah Yulianah [EMAIL PROTECTED], Sapto Kuncoro [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Lisa Y [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Diana Rostika [EMAIL PROTECTED], Nanang [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Umiyati [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], Suwandi [EMAIL PROTECTED], H. Mubaroq [EMAIL PROTECTED]Ali Wahyudi [EMAIL PROTECTED], PUK NAIS [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuhu Ikhwan dan akhwat yang semoga ALLAH 'Azza wa Jalla melimpahkan hidayahNYA kepada kita semua, ada informasi kajian yang insya Alloh berguna bagi kita semua . Silahkan klik di attachment . Demikian informasinya, semoga bermanfa'at dan kalau berkenan untuk diinformasikan ke ikhwan dan akhwat lainnya Terima kasih Subhan ( Abu Fahmi ) Wassalamu'alaykum warohmatullahi wabarokaatuhu __ This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System. For more information please visit http://www.messagelabs.com/email __ Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED]
[ FUPM-EJIP ] penjelasan mengenai terekat
Ustadz, Afwan saya ingin sekali bertanya mengenai hakekat dari Tarekat. Karena ada kawan yang mengajak saya untuk ikut dalam pengajian tersebut. Menurut ustadz sendiri apa yang dimaksud dengan tarekat? saya mohon ustadz menjelaskannya. Supaya saya tidak salah dalam melangkah dan tau terlebih dahulu makna dari tarekat itu sendiri. Syukron. Farida PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurirbright.jpg Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED]
[ FUPM-EJIP ] MENGGAPAI RIDHA ALLAH DENGAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
MENGGAPAI RIDHA ALLAH DENGAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini. Mengingat pentingnya masalah berbakti kepada kedua orang tua, maka masalah ini perlu dikaji secara khusus. Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah 'Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur'an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah 'Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya. Seperti tersurat dalam surat al-Israa' ayat 23-24, Allah Ta'ala berfirman: Artinya : Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, 'Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.' [Al-Israa' : 23-24] Perintah birrul walidain juga tercantum dalam surat an-Nisaa' ayat 36: Artinya : Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil [1], dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. [An-Nisaa' : 36] Dalam surat al-'Ankabuut ayat 8, tercantum larangan mematuhi orang tua yang kafir jika mereka mengajak kepada kekafiran: Artinya : Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. [Al-'Ankabuut (29): 8] Lihat juga surat Luqman ayat 14-15. ANJURAN BERBUAT KEPADA KEDUA ORANG TUA BAIK DAN LARANGAN DURHAKA KEPADA KEDUANYA Yang dimaksud ihsan dalam pembahasan ini adalah berbakti kepada kedua orang tua, yaitu menyampaikan setiap kebaikan kepada keduanya semampu kita dan bila memungkinkan mencegah gangguan kepada keduanya. Menurut Ibnu 'Athiyah, kita juga wajib mentaati keduanya dalam hal-hal yang mubah (yang diperbolehkan syari'at), dan harus mengikuti apa-apa yang diperintahkan keduanya dan menjauhi apa-apa yang dilarang (selama tidak melanggar batasan-batasan Allah 'Azza wa Jalla). Sedangkan 'uququl walidain adalah gangguan yang ditimbulkan seorang anak terhadap keduanya, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contoh gangguan berupa perkataan, yaitu mengucapkan ah atau cis, berkata dengan kalimat yang keras atau menyakitkan hati, menggertak, mencaci maki dan lain-lain. Sedangkan yang berupa perbuatan adalah berlaku kasar, seperti memukul dengan tangan atau kaki bila orang tua menginginkan sesuatu atau menyuruh untuk memenuhi keinginannya, membenci, tidak mempedulikan, tidak bersilaturrahim, atau tidak memberi nafkah kepada kedua orang tuanya yang miskin. KEUTAMAAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN PAHALANYA a) Merupakan Amal Yang Paling Utama 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu berkata. Artinya : Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, 'Amal apakah yang paling utama?' Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).' Aku bertanya lagi, 'Kemudian apa?' Nabi menjawab: 'Berbakti kepada kedua orang tua.' Aku bertanya lagi: 'Kemudian apa?' Nabi menjawab, 'Jihad di jalan Allah' [2] b) Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, disebutkan: Artinya : Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash radhiyallaahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua [3] c) Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu 'Umar radhiyallaahu 'anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya. Haditsnya sebagai berikut:
[ FUPM-EJIP ] New Release : BU Jual Rumah
Please open attachment - Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the Yahoo! Auto Green Center. Dijual_Rumah_Tinggal.doc Description: 1127684386-Dijual_Rumah_Tinggal.doc Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED]